stp public expose v6 indo update 190514 · 5 tanya jawab sekilas tentang perseroan dan hasil...
TRANSCRIPT
Paparan PublikPT Solusi Tunas Pratama Tbk
22 Mei 2014
Dokumen ini disusun oleh PT Solusi Tunas Pratama, Tbk ("STP" atau "Perseroan") dan tidak diverifikasi secaraindependen. Tidak ada pernyataan atau jaminan, yang dibuat secara tersurat maupun tersirat, dan tidak adaketergantungan terhadap akurasi, kewajaran atau kelengkapan informasi yang disajikan atau terkandung dalamdokumen ini. Baik Perseroan maupun afiliasinya, termasuk penasihat dan/atau perwakilannya, tidak bertanggungjawab atas kerugian dalam bentuk apapun yang timbul dari setiap informasi yang disajikan atau terkandung dalamdokumen ini. Informasi yang disajikan atau yang terkandung dalam dokumen ini dapat berubah tanpa pemberitahuandan tidak ada jaminan terhadap keakuratan informasi yang disajikan di dalamnya.
Dokumen ini berisi pernyataan-pernyataan yang merupakan pernyataan - berwawasan ke depan (forward – lookingstatements). Pernyataan - pernyataan dalam dokumen ini meliputi penjelasan mengenai maksud, kepercayaan atauharapan Perseroan atau pejabat Perseroan saat ini sehubungan dengan hasil usaha dan kondisi keuanganPerseroan. Pernyataan-pernyataan ini dapat dikenali dengan menggunakan kata-kata seperti "mengharapkan,""rencana," "akan," "perkiraan," "proyeksi," "bermaksud," "pandangan" atau kata-kata lain yang memiliki arti yangsama. Pernyataan - berwawasan ke depan tersebut tidak menjamin kinerja Perseroan di masa depan dan melibatkanrisiko serta ketidakpastian, dan hasil aktual mungkin berbeda dari apa yang di sampaikan dalam pernyataan tersebutkarena keterlibatan berbagai faktor dan asumsi. Pereroan tidak mempunyai kewajiban untuk merevisi pernyataan -berwawasan ke depan ini untuk mencerminkan peristiwa atau keadaan di masa depan.
Dokumen ini disiapkan untuk memberikan informasi semata dan bukan merupakan atau menjadi bagian dari suatupenawaran, ajakan atau undangan untuk membeli surat berharga Perseroan dalam yurisdiksi manapun, maupununtuk dijadikan dasar, atau dijadikan pegangan dalam kesepakatan, komitmen atau keputusan investasi apapun..
Disclaimer
Daftar Isi
1 Sekilas tentang Perseroan dan hasil kinerja 2013
2 Latar belakang industri yang menguntungkan
3 Ikhtisar investasi penting
4 Kinerja keuangan dan pendanaan
5 Tanya jawab
Sekilas tentang Perseroan dan hasil kinerja 2013
Sesi 1
Overview PerseroanSalah satu penyedia menara independen terkemuka di IndonesiaKombinasi unik infrastruktur menara telekomunikasi dan jaringan serat optik
1
(a) Per 31 Desember 2013(b) Pelanggan LTE saat ini: First Media dan Internux
Jumlah karyawan yang ramping:294 orang(a)
2013 pendapatan : RP840miliar (bertumbuh sebesar 59% dibandingkan pendapatan 2012)
2013 EBITDA sejumlah RP693miliar (bertumbuh sebesar 57% dibandingkan EBITDA 2012)
2013 EBITDA margin sebesar 82,51%
Didirikan pada tahun 2006Tercatat di BEI pada Oktober 2011Kapitalisasi pasar: Rp6,47 triliun(a)
Salah satu penyedia menara independenterkemuka di IndonesiaSeluruh operator telekomunikasi dan duaoperator LTE(b) adalah pelanggan Perseroan
2.073 km jaringan serat optik(a)
Pioneer di micro cell untuk layananLTE
3.348 site telekomunikasi(2.798 menara, 550 shelter/indoor DAS)5.285 Penyewaan(4.708 penyewaan menara,1,7x rasio penyewaan menara)
Sekilas sejarah PerseroanTransformasi bisnis yang tumbuh dengan cepat dari perusahaanpenyedia menara telekomunikasi menjadi penyedia layanantelekomunikasi independen terintegrasi
2
2006
2007
2008
2009
2010
20112012
2013
2006:Perseroan didirikan
2007:Mengakuisisi 528 menara telekomunikasi yang kemudian disewakan secara tidak langsung kepada Axis
2008:Menandatangani Master Lease Agreement (“MLA”) dengan Bakrie Telecom
2009:– Mengakuisisi 543 menara
telekomunikasi dari Bakrie Telecom
– Menandatangani MLAdengan Indosat, Telkomsel, Smart Telecom, PT Telkom
2010:menandatangani MLAdengan Natrindo Telepon Selular (“NTS”), XL Axiata, First Media, dan H3I (sebelumnya dikenal dengan Hutchison CP Telecommunication (“HCPT”))
2011:Memperoleh pinjaman sindikasi dengan fasilitas keseluruhan berjumlah Rp 1,08 triliun
2012:Melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) sejumlah 135 juta saham baru seharga Rp 4.800 per saham dengan 59,4 juta waran yang melekat pada saham tersebut dengan harga Rp 4.800 per saham
2013:Memperoleh pinjaman sindikasi dengan keseluruhan fasilitas pinjaman berjumlahekuivalen USD 300 juta yang sebagian digunakan untuk melunasi pinjaman sindikasi sejumlah Rp 1,08 triliun dan sisanya untuk pengembangan barang modal dan modal kerja
2011:Mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada bulan Oktober 2011 dengan penawaran 100 juta saham baru dengan harga Rp 3.400 per saham
Source: Company data
2012:Mengakuisisi 100% penyertaan saham dalam PT Platinum Teknologi, sebuah perusahaan yang memiliki investasi jaringan kabel serat optik dan microcell pole
Hasil kinerja operasional 2013
Jumlah menara Jumlah penyewaan menara Rasio penyewaan menara
3
Perseroan meraih pertumbuhan operasional yang signifikan
1.946
2.798
2012 2013
3.159
4.708
2012 2013
1,62x
1,68x
2012 2013
Hasil kinerja keuangan 2013
Pendapatan (Rp miliar) EBITDA (Rp miliar) dan terhadappendapatan (%)
Laba tahun berjalan (Rp miliar) danterhadap pendapatan (%) Rasio solvabilitas (x)
4
Kontribusi pelangganterhadap pendapatan
(4Q 2013)
Note: LQA EBITDA = EB ITDA kuartal terakhir yang disetahunkan (EB ITDA Q4 tahun 2013 yang disetahunkan)Pinjaman USD dikonversikan ke Rp dengan kurs lindung nilai sesuai kesepakatan dalam perjanjian pinjaman
Operator utama (Top Tier) = 50,4%
Indosat4,9%
Telkom10,8%
XL Axiata22,5%
Telkomsel12,2%
Hutch11,2%
Ericsson / Axis
12,7%
First media4,4%
Smartfren3,4%
Others1,3%
Bakrie16,7%
529
840
2012 2013
442
693
2012 2013
176 198
2012 2013
1,6x
3,6x
1,0x
2,9x
2012 2013Pinjaman/LQA EBITDA Pinjaman Bersih/LQA EBITDA
Strategi pertumbuhan Perseroan
Meningkatkan penyewaan di portofolio menara telekomunikasi1
Melanjutkan ekspansi terutama di kawasan padat penduduk denganoperator telekomunikasi terkemuka2
Memperluas jaringan serat optik dan meningkatkan in-building solutionsecara selektif di kawasan dengan lalu lintas data yang tinggi3
Membangun dengan keuntungan sebagai first mover dalam menawarkansolusi microcell4
Menangkap peluang akuisisi aset menara telekomunikasi5
5
Latar belakang industri yang menguntungkan
Sesi 2
Pertumbuhan industri telekomunikasi yang kuat di Indonesia
Tingginya pertumbuhan pelanggan 3G Pendapatan dari layanan data yang berkembanglebih cepat dari layanan suara dan SMS
Lalu lintas data meningkat 95% CAGR Kontribusi layanan data ~18% dari pendapatanindustri (2013E)
6
7% 13%Penetrasi 3G(a)9%
(a) Dihitung berdasarkan jumlah pelanggan 3G atas jumlah pelanggan nirkabelSumber: BMI (www.businessmonitor.com/bmo)
Segmentasi Pertumbuhan Pendapatan (9 bulan 2013)
Sumber: Riset broker
Trafik Data (Petabyte)
Sumber: Riset broker
Industri CAGR: 95%
5 6 8 9 11 12 13 16 18 2026
3 3 2 3 3 4 5 4 5 66
1 2 3 46 5 5
78
12
16
9 11 13 1620 21 23
2731
38
48
Q1-11 Q2-11 Q3-11 Q4-11 Q1-12 Q2-12 Q3-12 Q4-12 Q1-13 Q2-13 Q3-13
Telkomsel ISAT XL Axiata
2,5% 4,6%
32,2%
Voice SMS Data
Sumber: Riset broker
18
28
44
2011 2013E 2017E
Pel
angg
an 3
G (m
)
Suara55,0%
SMS24,0%
Data18,0%
VAS3,0%
Faktor yang mendukung industri menara di Indonesia
Selain Telkomsel, operator telekomunikasimenghasilkan low FCFF
Rasio pengeluaran modal (capex) tertinggi di kawasan (2013E)
Pertumbuhan menara berasal dari perusahaan penyedia menara independen
7
(a) Termasuk penjualan 2.500 menaraSumber: Laporan Broker
Catatan: Rata-rata untuk Indonesia dari rata-rata XL Axiata dan Indosat, rata-rata untuk filipina termasuk PDLT dan Globe Telecom. Rata-rata untuk Singapura terdiri dari rata-rata Singtel, M1 dan Starhub. Rata-rata untuk Malaysia terdiri dari rata-rata Maxis, Digi.com dan Axiata
Sumber: Laporan Broker
% tase penambahan menara (2009 – 2012)
(a)
(a) Figur untuk Telkomsel adalah bisnis telepon seluler; figur untuk Indosat dan XL Axiataadalah untuk seleuruh bisnis telekomunikasi
2013 EBITDA – capex
1.944
186 83Negative
FCFF
Telkomsel (a) Indosat (a) XL (a) Sinarmas BakrieHutch
31,8%
22,2%
14,7%12,4%
Indonesia Filipina Malaysia Singapura
Rat
a-ra
ta %
tase
cap
exte
rhad
ap P
enda
pata
n
80%
11%0%
(33)%
Perusahaan penyedia menaraindependen
Telkomsel XL Axiata Indosat
Ikhtisar Investasi Penting
Sesi 3
Kinerja keuangan yang kuat, ruang untuk pendanaan
Tim manajemen yang berpengalaman dan memiliki reputasi
Pertumbuhan historis yang terbukti
Keberadaan nasional dengan konsentrasi aset di wilayah Jabodetabek yang menguntungkan
Jaringan serat optik yang unik, menyediakan kemampuan untuk menjalankansolusi LTE dengan sangat ekonomis
Diversifikasi pelanggan yang cepat terhadap operator telekomunikasi terkemukadi Indonesia
Ikhtisar investasi penting
8
1
2
3
4
5
6
9
1,37x 1,62x 1,68xRasiopenyewaan 1,53x
Pertumbuhan historis yang terbukti
Menara telah bertumbuh 150% dalam 3 tahunterakhir
Penyewaan menara telah bertumbuh sebesar 205% dalam 3 tahun terakhir
1
1.539
1.998
3.159
4.708
2010 2011 2012 2013
1.1211.309
1.946
2.798
2010 2011 2012 2013
10
Penambahan menara organik –Pertumbuhan yang cepat Akuisisi semakin efisien dan integrasi yang semakin cepat
Momentum pertumbuhan organik yang kuat danstrategi akuisisi yang efektif
1
Tahun Akuisis PenyelesaianAkuisisi
2007
NTS – Akuisisi Menara• 528 menara di Jabodetabek• Kontrak melalui Ericsson Indonesia dengan skema RTU
(Right to Use)
2 tahun
2009
BTEL – Akuisisi Menara• 543 menara nasional• Akuisisi site dengan as-is basis• Pengalihan kepemilikan, perpanjangan sewa lahan, aplikasi
IMB & perpanjangan dilakukan oleh Perseroan
1 tahun
2012
Nurama – Akuisisi Menara• 176 menara di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur,
182 Shelters, 100 km Serat Optik di Bandung • Perseroan melakukan akuisisi site telekomunikasi dari
Nurama dalam kondisi pailit• Pengalihan kepemilikan, perpanjangan sewa lahan, aplikasi
IMB & perpanjangan dilakukan oleh Perseroan
8 bulan
2012
HCPT – Akuisisi Menara• 200 menara(a) di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan
Jawa Timur• Pengalihan kepemilikan, perpanjangan sewa lahan, aplikasi
IMB & perpanjangan dilakukan oleh Perseroan
3 bulan
2013
ISP Group – Akuisisi Menara• 493 menara di Botabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Sulawesi, Sumatera, Bali Nusa Tenggara, 287 Shelters• Pengalihan kepemilikan, perpanjangan sewa lahan, aplikasi
IMB & perpanjangan dilakukan oleh Perseroan
2 bulan
(a) Tambahan 100 menara yang akan ditransfer sesuai opsi Perseroan
Penambahan menara tahunan
Akumulasi jumlah menara
2010 2011 2012 2013
23 35 151 569
8 12
116
418
2010 2011 2012 2013
Keberadaan nasional dengan konsentrasi aset di wilayah Jabodetabek yang menguntungkan
Aset menara memiliki lokasi yang strategis di seluruh Indonesia
Mayoritas menara berada di Jabodetabek… …dan duapertiga portofolio menara adalah Ground based towers, yang mendukung penyewaan lebihbanyak
Pembagian menara berdasarkanlokasi (Des 13)
Pembagian menara berdasarkan tipemenara (Des 13)
2
AreaJumlah menara
Pertumbuhan2012 2013
Jabodetabek 1.164 1.352 188
Jawa 566 984 418
Sumatera 142 227 85
Kalimantan – Sulawesi 32 100 68
Bali – Nusa Tenggara 25 118 93
Papua 17 17 0
Jumlah 1.946 2.798 852
Sumatra
JawaBali
Nusa Tenggara
Kalimantan
SulawesiPapua
11Ground based
69,1%
Roof top30,9%
Jabodetabek48,3%
Jawa, Bali dan Nusa Tenggara
39,4%
Sumatera8,1%
Lainnya4,2%
Diversifikasi pelanggan yang cepat terhadapoperator telekomunikasi terkemuka di Indonesia
2009 4Q 2013
3
Perseroan berhasil melakukan diversifikasi pelanggan terhadap operator telekomunikasi berkualitas
Pembagian pendapatan berdasarkanoperator
12
Operator utama(Top Tier) = 50,4%
Operator utama (Top Tier) = 1,9%
Indosat1,5%
Telkom0,2%
Telkomsel0,2%
Ericsson/ Axis
60,8%
Bakrie37,3%
Indosat4,9% Telkom
10,8%
XL Axiata22,5%
Telkomsel12,2%Hutch
11,2%
Ericsson / Axis
12,7%
First Media4,4%
Smartfren3,4%
Lainnya1,3%
Bakrie16,7%
Jaringan serat optik yang unik, menyediakankemampuan untuk menjalankan solusi LTE dengansangat ekonomis
13
4
Perseroan memiliki portofolio aset serat optik dengan kualitas tinggi
(km)
Batam – Singapore84
Medan102
Banten – Lampung71
Jakarta1.046
Bogor 46
Bandung174
Surabaya68
Jatim-Kalsel483
• 2.073km aset serat optik per Desember 2013
• - dimana 1.000+km berlokasi di Jakarta
• Menawarkan solusi fiber backhaul kepada operator
• Menawarkan pembangunan microcell sites untuklayanan LTE
• Menawarkan solusi last mile tower based untuk OTT media
Aset serat optik darat Aset serat optik bawah laut
Erry FirmansyahKomisaris Independen• 1 tahun menjabat sebagai Komisaris
Independen• Pengalaman kerja sebelumnya, menjabat
sebagai Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan juga menjabat sebagai sebagai Komisaris Independen dibeberapa perusahaan publik, termasuk;PT Unilever Indonesia Tbk dan PT Astra International Tbk
Tim manajemen yang berpengalaman dan memiliki reputasi
Direksi
Dewan Komisaris
14
Nobel TanihahaDirektur Utama• 7 tahun menjabat sebagai
Direktur Perseroan• Pengalaman kerja sebelumnya
terutama di sektor properti dan konstruksi di Indonesia, Singapura, Hong Kong dan China
Yan HeryanaDirektur• 2 tahun menjabat sebagai Direktur
Pemasaran• Pengalaman kerja sebelumnya di
PT Hariff Daya Tunggal Engineering dan PT Starcom Solusindo, perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi.
Eko Abdurrahman Saleh Direktur• 3 tahun menjabat sebagai
Direktur Operasional• Pengalaman kerja sebelumnya
di PT Indosat Mega Media and PT XL Axiata
Juliawati Gunawan Direktur• 3 tahun menjabat sebagai Direktur
Keuangan Perseroan• Pengalaman kerja sebelumnya di
Ernst & Young, dengan 16 tahun pengalaman dalam bidang auditing dan corporate finance sebelum bergabung dengan STP
Jennivine YuwonoKomisaris Utama• 3 tahun menjabat sebagai Komisaris
Utama• Pengalaman kerja sebelumnya di
Morgan Stanley New York dan Singapura
• Menjabat sebagai Direktur PT Deltamas Abadi Makmur, dan sebagai Komisaris di PT Kharisma Indah Ekaprima
Ludwig IndrawanWakil Komisaris Utama• 2 tahun menjabat sebagai
Komisaris• Pengalaman kerja sebelumnya
di bidang properti dan keuangan di Indonesia dan Australia
• Menjabat sebagai Managing Director di PT Smarts Home Anugrah
Thong Thong SenneliusKomisaris• 3 tahun menjabat sebagai
Komisaris• Pengalaman kerja sebelumnya
di Morgan Stanley New York dan Singapura
• Menjabat sebagai Direktur PT Ciptadana Capital dan DirekturPT Ciptadana Multifinance
5
Tommy Gustavi UtomoDirektur• 1 tahun menjabat sebagai
Direktur Aset dan Manajemen Properti
• Pengalaman kerja sebelumnya di PT Bakrie Telecom Tbk
M Senang SembiringKomisaris Indepencen• 3 tahun menjabat sebagai
Komisaris Independen• Pengalaman kerja sebelumnya
di PT Bursa Efek Indonesia sebagai Direktur Perdagangan dan Keanggotaan
• Menjabat sebagai Eksekutif Direktur Yayasan Kehati, yayasan yang bergerak di bidang keanekaragaman hayati.
Kinerja keuangan dan pendanaan
Sesi 4
Pertumbuhan pendapatan dan EBITDA yang kuat
Pertumbuhan pendapatan (Rp miliar) Pertumbuhan EBITDA (Rp miliar)
Pertumbuhan laba operasi (Rp miliar) EBITDA & laba operasi terhadap pendapatan(%)
15
89% 84% 83% 83%
70% 67% 67% 69%
2010 2011 2012 2013EBITDA Laba Operasi
286 331
529
840
2010 2011 2012 2013
254 278
442
693
2010 2011 2012 2013
202 223
354
582
2010 2011 2012 2013
Jumlah Pinjaman dan Pinjaman Bersih (Rp miliar) Pembayaran Pinjaman dalam 5 Tahun (Rp miliar)
Rasio Solvabilitas Kontrak Lindung Nilai
16
Untuk pinjaman dalam USD, pokok dan bunga telahsepenuhnya dilindung nilai terhadap fluktuasi kursdan fluktuasi suku bunga pinjaman
Untuk pinjaman dalam rupiah, 50% dari pinjaman telahdilindung nilai terhadap fluktuasi suku bunga pinjaman
Diversifikasi jatuh tempo pinjaman, ruang pendanaanuntuk pertumbuhan dan lindung nilai
Jadwal pembayaran pinjaman
Note: LQA EBITDA = EBITDA kuartal terakhir yang disetahunkan (EBITDA Q4 tahun bersangkutan yang disetahunkan)Pinjaman USD per 31 Desember 2013 dikonversikan ke Rp dengan kurs lindung nilai sesuai kesepakatan dalam perjanjian pinjaman
293
902 907
2.787
229 255 589
2.250
2010 2011 2012 2013Pinjaman Pinjaman Bersih
279 362 432
1.115
599
2014E 2015E 2016E 2017E 2018E
1,1x
3,2x
1,6x
3,6x
0,9x 0,9x 1,0x
2,9x
2010 2011 2012 2013
Pinjaman/ LQA EBITDA Pinjaman Bersih/ LQA EBITDA
Ikhtisar kinerja keuangan
17
(Dalam jutaan rupiah)2009
(Diaudit)2010
(Diaudit)2011
(Diaudit)2012
(Diaudit)2013
(Diaudit)
Pendapatan 197.426 286.366 330.956 529.408 840.096
Pertumbuhan 405% 45% 16% 60% 59%
Beban Pokok Pendapatan 11.172 16.866 23.679 41.705 70.809
Beban usaha 13.310 15.613 28.963 45.656 76.146
EBITDA 172.944 253.888 278.313 442.047 693.141
EBITDA terhadap pendapatan 88% 89% 84% 83% 83%
Penyusutan dan Amortisasi (17.890) (52.056) (55.151) (88.144) (111.452)
Laba Usaha 155.054 201.832 223.162 353.903 581.689
Laba usaha terhadap pendapatan 79% 70% 67% 67% 69%
Lain-lain – Bersih 99.334 105.924 (47.134) (112.948) (313.561)
Laba Sebelum Pajak 254.388 307.756 176.028 240.955 268.128
Beban Pajak Penghasilan (88.614) (77.345) (41.708) (65.251) (70.519)
Laba Tahun Berjalan 165.774 230.411 134.320 175.705 197.609
Pendapatan Komprehensif Lain – – (37.994) (355) 89.811
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 165.774 230.411 96.326 173.350 287.420
Laporan posisi keuangan dan struktur modal
18
(Dalam miliar rupiah)2009
(Diaudit)2010
(Diaudit)2011
(Diaudit)2012
(Diaudit)2013
(Diaudit)
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Aset Lancar 212 340 965 917 1.370
Aset Tidak Lancar 1.137 1.458 1.880 2.965 4.941
Jumlah Aset 1.349 1.799 2.845 3.882 6.311
Liabilitas Jangka Pendek 238 249 397 744 562
Liabilitas Jangka Panjang 867 1.076 1.547 1.418 3.457
Ekuitas 244 474 901 1.720 2.292
Rasio Keuangan
Rasio Lancar 0,89x 1,37x 2,43x 1,23x 2,44x
Pinjaman Bersih terhadap Ekuitas 0,38x 0,48x 0,28x 0,34x 0,98x
Pinjaman Bersih terhadap Jumlah Aset 0,07x 0,13x 0,09x 0,15x 0,36x
Pinjaman Bersih terhadap LQA EBITDA 0,33x 0,88x 0,89x 1,01x 2,87x
Jumlah Liabilitas terhadap Ekuitas 4,54x 2,79x 2,16x 1,26x 1,75x
Jumlah Liabiltas terhadap Jumlah Aset 0,82x 0,74x 0,68x 0,56x 0,64x
Note: Pinjaman USD per 31 Desember 2013 dikonversikan ke Rp dengan kurs lindung nilai sesuai kesepakatan dalam perjanjian pinjaman
19
Layanan Tradisional
• Penyewaan ruang di site telekomunikasiuntuk operator telekomunikasimenempatkan antena dan peralatantelekomunikasi lainnya
• Penyewaan ruang di microcell poles untuktelekomunikasi tradisional dan penyebaran4G di lokasi dengan lalu lintas data tinggi
• Dibandingkan dengan struktur reguler, microcell poles lebih cepat dibangun, dengan biaya lebih rendah dan hargasewa lebih tinggi
• Menyediakan akses operator telekomunikasiterhadap jaringan In-Building Solution Perseroan di pusat belanja dan bangunanhunian di kawasan perkotaan besar
93% terhadap pendapatan 201392% terhadap pendapatan Q4 2013
7% terhadap pendapatan 20138% terhadap pendapatan Q4 2013
• Periode sewa umumnya: 10-12 tahun• Rasio penyewaan: 1,74x
• Menawarkan solusi backhaul yang efisian kepada operator telekomunikasidengan menggunakan jaringan seratoptik Perseroan
Microcell Poles• Periode sewa umumnya: 10 tahun• Rasio penyewaan: 1,02x
In-Building Solution• Periode sewa umumnya: 5 tahun• Rasio penyewaan: 2,93x
• Periode sewa umumnya: 10 tahun (untukpelanggan operator telekomunikasi termasukdi Microcell poles)
• Periode sewa umumnya: 1-3 tahun(pelanggan non-operator telekomunikasi)
Layanan Baru
Model bisnis atraktifPendapatan yang stabil, berkelanjutan dan dapat diprediksi
Bisnis model Build-to-suit, tanpa pembangunan spekulatifPendapatan mudah diprediksi dan berkelanjutan berdasarkanpenerimaan sewa dimuka
Kebijakan akuntasi penting
20
Pendapatan & beban
Sewa
PropertiInvestasi
AkuntansiLindung Nilai
Penyusutan
• Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan pada saat diperoleh. Uang muka sewa yang diterima di muka disajikan sebagai “Pendapatan Ditangguhkan” dan diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus sesuai masa sewanya
• Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis)
• Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan
• sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset
• Aset tetap, setelah pengakuan awal, dinyatakan berdasarkan model biaya yang dicatat sebesar biaya perolehandikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (kecuali tanah yang tidak disusutkan dandicatat sebesar biaya perolehan). Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkantaksiran masa manfaat ekonomis aset tetap
• Properti investasi adalah properti yang dikuasai oleh Perseroan untuk menghasilkan rental, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari
• Properti investasi diukur pada nilai wajar yang dilakukan oleh penilai independen yang memiliki kualifikasi profesional
• Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif swap atas kurs dan tingkat bunga untuk lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas pada risiko perubahan selisih kurs dan tingkat bunga mengambang. Instrumen keuangan derivatif pada awalnya, diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif dan kemudiandiukur kembali pada nilai wajar
Jangka Waktu• Perjanjian jangka panjang
• 10 – 12 tahun untuk menara dan 5 tahun untuk In-Building Solution
Denda Pengakhiran • Pelanggan diwajibkan untuk membayar biaya sewa sampai dengan sisa jangka waktu sewa dalam MLA.
Harga Penyewaan
Jaminan Tingkat Layanan
• Prosedur pemeliharaan dan perbaikan standard (termasuk kesepakatan waktu penyelesaian perbaikan)• 7 X 24 jam customer service• 7 X 24 jam akses ke site• 24 jam keamanan site• Waktu kewajiban pelaporan yang telah ditentukan di muka• Perhitungan denda yang telah ditetapkan di muka
• Biaya sewa tetap selama jangka waktu MLADasar Sewa
• Disesuaikan setiap tahun berdasarkan pada tingkat inflasi yang di terbitkan oleh Biro Pusat Statistik (“BPS”)Inflasi Biaya Pemeliharaan
23
Klausul penting dalam Master Lease Agreement(“MLA”) Perseroan
• Kecuali untuk Telkomsel, setiap pelanggan menanggung biaya listrik yang diperlukan untuk mengoperasikan perangkatnya.Biaya Listrik
Tanya jawabSesi 5
24
Terima kasih