stock call tbig target price pt tower bersama ... call/tbig stockcall...hal ini didasarkan pada dua...

18
Stock Call PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Your Trusted Professional 1 Telecommunication Sector Lifting Up Kami memberikan rekomendasi BUY kepada TBIG dengan target price sebesar IDR 7.050 yang merefleksikan kenaikan potensial sebesar 25%. Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong pertumbuhan sektor telekomunikasi. 2. Posisi TBIG sebagai salah satu leader dalam sektor penyewaan menara dengan pertumbuhan pendapatan yang stabil. Potensi peningkatan penggunaan data di Indonesia Indonesia telah mengalami pertumbuhan penggunaan telepon selular secara signifikan. Hanya dalam lima tahun (2005 – 2015), pengguna telepon selular di Indonesia meningkat hingga lima kali lipat menjadi 308 juta pengguna pada tahun 2015. Seiring dengan penggunaan telepon selular, pembangunan tower juga mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 5% selama lima tahun terakhir. Saat ini terdapat sekitar 30 ribu menara yang tersebar di seluruh Indonesia dan sekitar 30% dimiliki oleh TBIG. Posisi TBIG dalam bisnis penyewaan menara telekomunikasi Selama lima tahun terakhir, TBIG telah berhasil mencatatkan pertumbuhan menara sebesar 50% per tahun. Pertumbuhan menara tersebut diikuti oleh pertumbuhan penyewaan (tenancy) yang signifikan sebesar 54%. Meskipun sempat mengalami penurunan dalam rasio kolokasi (rasio antara jumlah menara dengan jumlah penyewaan), hal tersebut tidak menghambat ekspansi TBIG dalam mengakuisisi menara milik operator telekomunikasi. Valuasi Kami menetapkan target price 12 bulan ke depan untuk TBIG sebesar IDR 7.050 yang mencerminkan PE FY2016E sebesar 19,9x dan PS FY2016E sebesar 8,7x. Asumsi yang kami gunakan untuk mencapai target price tersebut adalah beta sebesar 0.7, equity risk premium sebesar 9.5%, risk-free rate sebesar 8,6%, serta terminal growth rate sebesar 4%. Dari berbagai asumsi tersebut, kami sampai pada weighted average cost of capital (WACC) sebesar 9.5%. Company Descripon PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) adalah salah satu market leader dalam bisnis penyewaan menara komu- nikasi. Saat ini, TBIG memiliki lebih dari 10.000 site komunikasi yang tersebar diseluruh Indonesia. Pelanggan TBIG terdiri dari pemain besar operator tele- komunikasi seperti Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Telkom, Tri, dan lain-lain. 14 Januari 2016 Buy Sumber: MCI Research, Bloomberg 52-week range (IDR) Market Cap (IDR T) Shares O/S (IDR bn) JCI Weight Shares Float YTD Change Beta 5.775-9.800 32.137 4.718 0,7% 47,8% -30,9% 0,7 IDR 5.625 IDR 7.050 TBIG Infrastruktur Price (14/01/2016) Target Price Ticker Industry Genio Bian Treba Alifianda [email protected] Shareholders (3Q15) 27,52% 24,67% 47,81% PT Wahana Anugerah Se- jahtera PT Provident Capital Indo- nesia Masyarakat Stock Data Key Metrics 2012 2013 2014 2015E 2016E 2017E Revenue (IDR bn) 1,715 2,691 3,307 3,461 3,803 4,373 EBITDA (IDR bn) 1,398 2,205 2,717 2,935 3,399 4,208 Net Income (IDR bn) 842 1248 1301 1807 1673 2029 EPS (IDR bn) 176 260 276 383 355 430 ROA 5.9% 6.7% 5.9% 7.2% 6.7% 7.4% ROE 19.8% 30.3% 31.5% 32.4% 23.8% 23.0% P/E 33.3 23.1 34.9 15.4 19.9 21.4 P/S 16.4 10.7 13.7 8.0 8.7 9.9 P/B 7.0 7.2 11.4 5.0 4.7 4.9 EV/EBITDA 25.6 18.3 22.5 15.7 14.0 12.5 Interest coverage 2.7 2.4 1.8 2.9 2.8 3.5 Debt to Equity 2.06 3.16 3.89 3.15 2.31 1.87 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000 12/10/2014 3/10/2015 6/10/2015 9/10/2015 12/10/20 TBIG Target Price

Upload: ngolien

Post on 17-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Stock Call

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk

Your Trusted Professional

1

Telecommunication Sector Lifting Up

Kami memberikan rekomendasi BUY kepada TBIG dengan target price

sebesar IDR 7.050 yang merefleksikan kenaikan potensial sebesar 25%.

Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran

tren dari voice ke data yang mendorong pertumbuhan sektor

telekomunikasi. 2. Posisi TBIG sebagai salah satu leader dalam sektor

penyewaan menara dengan pertumbuhan pendapatan yang stabil.

Potensi peningkatan penggunaan data di Indonesia

Indonesia telah mengalami pertumbuhan penggunaan telepon selular secara

signifikan. Hanya dalam lima tahun (2005 – 2015), pengguna telepon selular

di Indonesia meningkat hingga lima kali lipat menjadi 308 juta pengguna

pada tahun 2015. Seiring dengan penggunaan telepon selular, pembangunan

tower juga mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 5% selama lima tahun

terakhir. Saat ini terdapat sekitar 30 ribu menara yang tersebar di seluruh

Indonesia dan sekitar 30% dimiliki oleh TBIG.

Posisi TBIG dalam bisnis penyewaan menara telekomunikasi

Selama lima tahun terakhir, TBIG telah berhasil mencatatkan pertumbuhan

menara sebesar 50% per tahun. Pertumbuhan menara tersebut diikuti oleh

pertumbuhan penyewaan (tenancy) yang signifikan sebesar 54%. Meskipun

sempat mengalami penurunan dalam rasio kolokasi (rasio antara jumlah

menara dengan jumlah penyewaan), hal tersebut tidak menghambat ekspansi

TBIG dalam mengakuisisi menara milik operator telekomunikasi.

Valuasi

Kami menetapkan target price 12 bulan ke depan untuk TBIG sebesar IDR

7.050 yang mencerminkan PE FY2016E sebesar 19,9x dan PS FY2016E

sebesar 8,7x. Asumsi yang kami gunakan untuk mencapai target price

tersebut adalah beta sebesar 0.7, equity risk premium sebesar 9.5%, risk-free

rate sebesar 8,6%, serta terminal growth rate sebesar 4%. Dari berbagai

asumsi tersebut, kami sampai pada weighted average cost of capital (WACC)

sebesar 9.5%.

Company Description PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.

(TBIG) adalah salah satu market leader

dalam bisnis penyewaan menara komu-

nikasi. Saat ini, TBIG memiliki lebih dari

10.000 site komunikasi yang tersebar

diseluruh Indonesia. Pelanggan TBIG

terdiri dari pemain besar operator tele-

komunikasi seperti Telkomsel, Indosat,

XL Axiata, Telkom, Tri, dan lain-lain.

14 Januari 2016

Buy

Sumber: MCI Research, Bloomberg

52-week range (IDR)

Market Cap (IDR T)

Shares O/S (IDR bn)

JCI Weight

Shares Float

YTD Change

Beta

5.775-9.800

32.137

4.718

0,7%

47,8%

-30,9%

0,7

IDR 5.625

IDR 7.050

TBIG

Infrastruktur

Price (14/01/2016)

Target Price

Ticker

Industry

Genio Bian Treba Alifianda

[email protected]

Shareholders (3Q15) 27,52%

24,67%

47,81%

PT Wahana Anugerah Se-

jahtera

PT Provident Capital Indo-

nesia

Masyarakat

Stock Data

Key Metrics 2012 2013 2014 2015E 2016E 2017E

Revenue (IDR bn) 1,715 2,691 3,307 3,461 3,803 4,373

EBITDA (IDR bn) 1,398 2,205 2,717 2,935 3,399 4,208

Net Income (IDR bn) 842 1248 1301 1807 1673 2029

EPS (IDR bn) 176 260 276 383 355 430

ROA 5.9% 6.7% 5.9% 7.2% 6.7% 7.4%

ROE 19.8% 30.3% 31.5% 32.4% 23.8% 23.0%

P/E 33.3 23.1 34.9 15.4 19.9 21.4

P/S 16.4 10.7 13.7 8.0 8.7 9.9

P/B 7.0 7.2 11.4 5.0 4.7 4.9

EV/EBITDA 25.6 18.3 22.5 15.7 14.0 12.5

Interest coverage 2.7 2.4 1.8 2.9 2.8 3.5

Debt to Equity 2.06 3.16 3.89 3.15 2.31 1.87

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000

10,000

11,000

12/10/2014 3/10/2015 6/10/2015 9/10/2015 12/10/2015

TBIG Target Price

Page 2: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

2

Telecommunication Sector Opportunity: Indonesia Broadband Plan

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara dengan penetrasi internet

yang rendah. Oleh karena itu, pemerintah merencanakan Indonesia Broadband Plan

yang bertujuan untuk menyediakan layanan broadband internet kepada 30% dari

populasi Indonesia pada tahun 2019. Target lain yang termasuk dalam rencana ini

adalah peningkatan rasio koneksi rumah tangga ke internet broadband (20Mbps)

menjadi 71% pada tahun 2019. Penetrasi mobile broadband juga ditargetkan akan

mencapai 100%.

Dari sasaran pembangunan infrastruktur pada Indonesia Broadband Plan, akses

bergerak memiliki presentase yang lebih besar meskipun kecepatannya lebih rendah

dibandingkan dengan akses tetap. Harga yang lebih terjangkau serta jangkauan yang

lebih luas membuat akses bergerak menjadi prioritas utama pemerintah untuk

menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Investment Thesis

Jaringan Akses 2014 2015E 2016E 2017E 2018E 2019E

Perkotaan

Rumah 3 Mbps 3 Mbps 3 Mbps 5 Mbps 10 Mbps 20 Mbps

Gedung 100 Mbps 384 Mbps 512 Mbps 1 Gbps 1 Gbps 1 Gbps

Akses Bergerak 512 Kbps 512 Kbps 1 Mbps 1 Mbps 1 Mbps 1 Mbps

Pedesaan

Rumah 1 Mbps 2 Mbps 2 Mbps 3 Mbps 5 Mbps 10 Mbps

Akses Bergerak 128 Kbps 256 Kbps 512 Kbps 1 Mbps 1 Mbps 1 Mbps

Tabel 1: Sasaran dari Kecepatan Akses Indonesia Broadband Plan

Sumber: Kominfo

16% 18% 21% 23% 25%30%

93%100% 100% 100% 100% 100%

3% 3% 4% 4% 5% 6%

27%31%

35%40%

45%52%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Akses Tetap Perkotaan Akses Bergerak Perkotaan

Akses Tetap Pedesaan Akses Bergerak Pedesaan

Grafik 1: Sasaran dari Penetrasi Akses

Sumber: Kominfo

Page 3: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

3

Investment Thesis

Terdapat tiga faktor yang mendukung prospek pertumbuhan industri telekomunikasi

di Indonesia:

1. Kondisi demografi Indonesia dengan kelas menengah yang tumbuh pesat.

Pertumbuhan kelas menengah merupakan katalis utama dari pertumbuhan

layanan telekomunikasi dan data.

2. Penetrasi internet yang relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara di Asia

Tenggara, sementara di sisi lain, masyarakat semakin terbuka akan gaya hidup

digital yang ditunjukkan oleh meningkatnya penggunaan smartphone dengan

harga yang semakin terjangkau. Seiring dengan popularitas smartphone, layanan

internet yang semakin terjangkau juga turut mendukung perkembangan industri

telekomunikasi.

3. Persaingan antar operator telekomunikasi yang semakin terbuka dan ketat, yang

diharapkan akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan, efisiensi

industri yang lebih tinggi, maupun munculnya inovasi-inovasi pada produk dan

layanan, sehingga pada akhirnya akan mendorong semakin tumbuhnya industri

telekomunikasi di Indonesia. Pemerintah juga telah mengubah pola pengelolaan

sektor telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi dengan UU

No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak saat itu, industri telekomunikasi

Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhan tersebut

juda diakselerasi oleh kemajuan teknologi komunikasi yang menggunakan

spektrum radio frekuensi sebagai alternatif dari jaringan kabel dan satelit.

1. Pertumbuhan kelas menengah: Pasar utama sektor telekomunikasi

Kelas menengah, yang oleh Asian Development Bank digolongkan sebagai seseorang

dengan pengeluaran $2-$4 per hari, tumbuh dengan pesat. Sedangkan Bank Dunia

menggolongkan kelas menengah berdasarkan pendapatan dengan rentang Rp 2,6 juta -

5,2 juta (kelas I), Rp 5,2 - 7,8 juta (kelas II), Rp 7,8 - 13 juta (kelas III), dan Rp 13 - 26

juta (kelas IV).

Berdasarkan data Bank Dunia, pada tahun 2013, jumlah penduduk dengan pendapatan

kelas menengah di Indonesia hanya 37,7 persen dari populasi. Namun pada 2010 kelas

menengah Indonesia mencapai 134 juta jiwa atau 56,5 persen dari populasi.Setiap

tahun kelas menengah tumbuh tujuh juta, sehingga Bank Dunia menilai pertumbuhan

kelas menengah di Indonesia sangat cepat. Boston Consulting Group (BCG) merilis

proyeksi jumlah kelas menengah di Indonesia. Gambar berikut menunjukkan proyeksi

jumlah kelas menengah di Indonesia dari tahun 2012 hingga tahun 2020.

Page 4: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

4

Investment Thesis

Kelas menengah merupakan sasaran utama industri telekomunikasi karena kelas

menengah merupakan golongan yang mampu membelanjakan penghasilannya secara

lebih. Euromonitor menyatakan bahwa pertumbuhan kelas menengah yang pesat di

Indonesia akan mendorong industri-industri seperti turisme, healthcare,

entertainment, tak terkecuali industri telekomunikasi.

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Elite Affluent UpperMiddle

Middle EmergingMiddle

Aspirant Poor

2012 2020

Grafik 2: Proyeksi Kelas Menengah di Indonesia

Sumber: Boston Consulting Group

Keterangan:

Elite: pengeluaran bulanan lebih besar dari Rp 7.500.000

Affluent: pengeluaran bulanan antara Rp 5.000.000 sampai dengan Rp 7.500.000

Upper Middle: pengeluaran bulanan antara Rp 3.000.000 sampai dengan Rp 5.000.000

Middle: pengeluaran bulanan antara Rp 2.000.000 sampai dengan Rp 3.000.000

Emerging Middle: pengeluaran bulanan antara Rp 1.500.000 sampai dengan Rp 2.000.000

Aspirant Middle: pengeluaran bulanan antara Rp 1.000.000 sampai dengan Rp 1.500.000

Poor Middle: pengeluaran bulanan lebih kecil dari Rp 1.000.000

2. Penetrasi internet dan smartphone yang relatif lebih rendah

Penetrasi internet dan smartphone Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan

dengan negara-negara lain. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya infrastruktur

yang mendukung. Meskipun demikian, pada tahun 2015, pertumbuhan akses internet

di Asia Pasifik tumbuh sekitar 8% dan stabil sebesar 7% hingga tahun 2019. Emarketer

memproyeksikan Indonesia akan memiliki 90 juta pengguna smartphone pada tahun

2019, naik 66% dari tahun 2015.

Indonesia juga diprediksi akan memiliki pengguna internet sebesar setengah dari

jumlah penduduk atau sekitar 123 juta pada tahun 2018. Pertumbuhan permintaan

internet tersebut ditambah dengan komitmen pemerintah dalam menjalankan

Indonesia Broadband Plan 2019 akan memberikan ruang yang luas kepada operator

telekomunikasi dan perusahaan penyewa menara telekomunikasi untuk berkembang.

Pemerintah menunjuk PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Sebagai agent of

development yang menjalankan fungsi operasi pemerataan akses telekomunikasi.

Portofolio menara TBIG yang mayoritas adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

turut memberikan katalis positif.

Page 5: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

5

4%6%8%

6%12%

10%11%

11%12%

18%13%9%

11%

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Singapore

Hong Kong

China

Malaysia

Phillippines

India

Indonesia

2015 2019

Grafik 3: Penetrasi internet di berbagai negara

Sumber: EMarketer

Investment Thesis

Penetrasi penggunaan smartphone juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada

tahun 2014, penetrasi internet di Indonesia sebesar 32,6% atau setara dengan 44 juta

pengguna. Emarketer memproyeksikan pada tahun 2019, Indonesia akan memiliki

pengguna smartphone sebesar 92 juta atau naik sebesar 47,3 juta. Salah satu

pendorong pertumbuhan penggunaan smartphone adalah murahnya biaya internet

melalui mobile broadband dibandingkan dengan fixed line. Meskipun demikian, segmen

fixed line masih lukratif karena pada segmen ini terdapat kelas menengah keatas yang

mengkonsumsi high speed internet. Sedangkan segmen yang lebih besar ukurannya

terletak pada mobile broadband.

0

50

100

150

200

250

300

350

2011 2012 2013 2014 2015

Mobile subscribers Fixed Subscribers

Grafik 4: Pelanggan telepon nirkabel dan telepon kabel Indonesia

Sumber: EMarketer

Page 6: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

6

0.0%

5.0%

10.0%

15.0%

20.0%

25.0%

30.0%

35.0%

40.0%

45.0%

50.0%

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

2014 2015 2016 2017 2018 2019

Smartphone users Smartphone penetration

Grafik 5: Jumlah pengguna smartphone di Indonesia

Sumber: EMarketer

3. Persaingan yang kompetitif antara operator telekomunikasi

Pada bulan Maret 2004, Menteri Perhubungan menerbitkan Keputusan No.33/2004,

yang berisi larangan untuk melakukan penyalahgunaan oleh para penyedia layanan

dan jaringan yang memiliki posisi dominan. Sebuah penyedia dinilai memiliki posisi

dominan berdasarkan faktor seperti cakupan bisnis, jangkauan wilayah layanan dan

apakah salah satu penyelenggara mengendalikan pasar tertentu.

Persaingan di sektor telekomunikasi, sebagaimana seluruh sektor usaha di Indonesia,

diatur secara lebih umum dalam UU No.5/1999 tanggal 5 Maret 1999 mengenai

Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Bisnis Tidak Sehat (“UU Anti Monopoli”).

UU Anti Monopoli melarang perjanjian dan kegiatan yang mengarah pada persaingan

bisnis tidak sehat, serta penyalahgunaan posisi dominan di pasar.

Persaingan yang kompetitif tersebut mendorong setiap operator untuk berinovasi dan

meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Hal tersebut mendorong terjadinya

perang harga antara operator telekomunikasi dan akuisisi baik konsumen baru

maupun konsumen lama secara agresif. Dalam hal ini, TBIG sangat diuntungkan karena

posisinya sebagai penyedia menara independen.

Investment Thesis

Page 7: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

7

Tower Leasing Business

Kebutuhan akan menara Base Transreceiver Station (BTS) serta mahalnya biaya

perawatan membuat bisnis penyewaan menara tumbuh subur di Indonesia. Model

bisnis penyewaan menara dapat digambarkan pada gambar dibawah dimana operator

menara melakukan beberapa tahapan pembangunan yaitu: i. identifikasi site, ii.

akuisisi site, iii. konstruksi, mekanis, dan kelistrikan, iv. instalasi.

Industry Overview

Dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi

Identifikasi merupakan bagian dimana perusahaan telekomunikasi memberitahu

pihak TBIG tentang kebutuhan site baru dalam radius di lokasi tertentu. Setelah

proses konstruksi selesai, sebuah pemberitahuan dikirim kepada pelanggan (operator

telekomunikasi). Selanjutnya, perjanjian dibuat terpisah berdasarkan penerimaan/

persetujuan pelanggan terhadap konstruksi menara (BAUK). Setelah itu, akkrual sewa

dan fee pemeliharaan dimulai pada saat pengeksekusian BAUK. Rata-rata periode

penyewaan adalah 10 tahun.

Dari sisi competitiveness, bisnis penyewaan menara didominasi oleh beberapa pemain

besar dengan TBIG dan TOWR (PT Sarana Menara Nusantara Tbk.) yang mendominasi

pasar. Dari jumlah menara, jumlah penyewaan, dan pendapatan, TOWR lebih unggul

dibandingkan dengan TBIG. Klien utama TBIG yang menjadi key driver adalah TLKM

(PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.) dan ISAT ( PT Indosat Tbk.). Sedangkan key

driver TOWR adalah TLKM dan PT Hutchison Indonesia.

012345

Threat of NewEntrants

Threat ofSubstitutes

Industry Rivalry

BargainingPower of

Customers

BargainingPower of

Supplier

Sumber: MCI estimate

Grafik 6: Porter’s Five Forces Model

Gambar 1: Proses pembangunan menara

Sumber: Company

Page 8: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

8

Shifting Towards Data Through Long-Term Evolution Broadband Network

Pada bulan Juli 2015, pemerintah secara resmi mengesahkan tahap kedua

implementasi jaringan 4G LTE dengan frekuensi 1.800 MHz di Indonesia. Lima

operator yang telah secara resmi mendapatkan izin operasi 4G LTE adalah Telkomsel,

Indosat, XL Axiata, Hutchison 3 Indonesia, dan Smartfren.

Secara keseluruhan, lebar pita di frekuensi 1800 MHz adalah 75 MHz. Telkomsel

memiliki total 22,5 MHz dengan 3 blok frekuensi yang terpisah, XL memiliki 22,5

MHz dalam 2 blok terpisah, Indosat memiliki total 20 MHz dengan 2 blok frekuensi

yang terpisah, dan Tri memiliki total 10 MHz yang sudah bergabung.

Telkomsel dan Indosat merupakan dua klien terbesar TBIG dengan revenue share

sebesar 38% dan 28%. Melihat lebih dalam kontribusi pendapatan, Telkomsel

memberikan pertumbuhan pendapatan sebesar 64,7% y-o-y pada FY2014 sementara

Indosat memberikan kenaikan pendapatan sebesar 16,2% y-o-y pada FY2014.

Meskipun pada 3Q15 mengalami penurunan laba sebesar 54% y-o-y akibat dari

kenaikan biaya suku bunga (biaya lindung nilai), pertumbuhan pendapatan yang

lemah (4,5% y-o-y), serta harga saham yang terus turun sebesar 39% year-to-date,

kami mengestimasi akan ada momentum pertumbuhan yang signifikan dari

penggunaan data 4G LTE sehingga dapat meningkatkan akuisisi dan pembangunan

tower sebesar 9% pada FY2016E dan pertumbuhan penyewaan sebesar 10%

FY2016E.

Estimasi tersebut merupakan nilai konservatif dan jika implementasi re-farming

spektrum 1.800 MHz untuk 4G LTE bisa berjalan dengan mulus pada 2H16, kami

percaya bahwa pertumbuhannya akan lebih dari nilai tersebut.

Industry Overview

Sumber: Kominfo

Grafik 7: Indonesia Data Connections (mn)

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

2011 2016

Page 9: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

9

Dalam sub sektor konstruksi non bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI), terdapat beberapa emiten yang memiliki lini bisnis serupa yaitu penyedia

menara independen. Selain itu, operator telekomunikasi yang memiliki menara sendiri

juga menyewakan menaranya ke pihak lain sehingga secara tidak langsung menjadi

pesaing penyedia menara independen.

Diantara penyedia menara independen, TBIG merupakan salah satu pemain besar

dengan market share sekitar 35%. Dengan menggunakan strategi build-to-suit, TBIG

mampu memfasilitasi pengadaan menara kepada klien dengan waktu yang tepat. Hal

tersebut ditujukan untuk mendukung pertumbuhan organik (organic growth) yang

sedang menjadi fokus TBIG.

Company Overview

Grafik 8: Jumlah Menara dan Penyewaan

1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 2.00

TBIG

SUPR

TOWR

IBST

BALI

Grafik 9: Tenancy Ratio (Rasio Kolokasi) FY2014

-

500,000

1,000,000

1,500,000

2,000,000

2,500,000

3,000,000

3,500,000

TBIG SUPR TOWR IBST BALI

Grafik 10: Revenue 3Q2015

Sumber: Company, MCI Research

Sumber: Annual Report, MCI Research

Sumber: Annual Report, MCI Research

Page 10: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

10

Financial Performance: Stable Earnings

TBIG mengalami pertumbuhan pendapatan yang signifikan dalam lima tahun terakhir.

Sejak tahun 2010, TBIG mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 39%

CAGR. Sampai tahun 2017, kami mengestimasi TBIG akan mampu mencatatkan

pertumbuhan CAGR pendapatan sebesar 12,4%. Selama lima tahun terakhir TBIG juga

mampu mencatat profit margin rata-rata sebesar 50%. Return on Equity (ROE) pada

FY2014 sebesar 32%.

Growth of Key Customers

Jika dibagi menjadi berdasarkan kontribusi pendapatan, tiga besar customer utama

TBIG mengalami pertumbuhan yang signifikan lima tahun terakhir. Pada tahun 2015,

Telkomsel mampu memberikan pertumbuhan pendapatan sebesar 64,7%, Indosat

sebesar 16,2%, dan XL Axiata sebesar 47,2%. Pada tahun 2016, XL Axiata akan

melakukan tender offer 2.000—2.500 menaranya melalui mekanisme sale and lease

back kepada beberapa operator menara termasuk TBIG. Hal tersebut dapat menjadi

katalis positif terutama bagi TBIG yang berencana akan melakukan kegiatan akuisisi

menara pada tahun 2016.

Financial

38%

23%

14%

10%

8%

3% 3% 1%PT TelekomunikasiSelular

PT Indosat Tbk

PT XL Axiata Tbk

PT Hutchison 3Indonesia

PT TelekomunikasiIndonesia Tbk

Sumber: Company, MCI Research

Grafik 11: Revenue & Profitability

Grafik 12: Revenue Breakdown

0

1,000,000

2,000,000

3,000,000

4,000,000

5,000,000

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

2010 2011 2012 2013 2014 2015E 2016E 2017E

Revenue Net Income Profit Margin

39% CAGR

Page 11: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

11

Financial

Maintenance of Coverage and Leverage

Pada tahun 2015, kami mengestimasi TBIG mampu mencatatkan rasio interest rate

coverage sebesar 4. Nilai tersebut lebih tinggi dari rata-rata lima tahun terakhir yang

sebesar 2,36. Peningkatan EBIT di Q32015 seiring dengan penurunan leverage mampu

meningkatkan kemampuan TBIG dalam melunasi kewajiban utangnya. Tren

deleveraging diperkirakan akan terjadi meskipun terjadi perlambatan akibat batalnya

share swap dengan Mitratel. Outlook yang diberikan oleh Moody’s sebesar AA–

menunjukkan performa bisnis yang kuat.

-

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

0%

50%

100%

150%

200%

250%

300%

350%

400%

450%

2011 2012 2013 2014 2015E 2016E 2017E

Tot Debt/Equity Interest Coverage Ratio

Grafik 13: Revenue Breakdown

Sumber: Company, MCI Research

Grafik 14: Leverage and Coverage

Sumber: Company, MCI Research

10.02%

33.29%

19.95%27.48%

36.81%

1.46%

2.77%

16.88%

23.48%

22.19%

9.85%

10.78%12.77%

11.79%

14.15%

7.94%

9.75%10.12%

10.47%

10.13%

38.92%

16.51%

20.88%

12.05%

7.85%

13.52%11.11%

6.42%4.15%

3.06%

11.35% 8.71% 4.86% 2.84%

2.48%5.48% 5.37% 6.35% 6.02%1.07%

1.46% 1.70% 1.78% 1.72% 2.25%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

2010 2011 2012 2013 2014

Others

PT Axis Telekom Indonesia

PT Smartfren Telecom Tbk

PT Bakrie Telecom Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

PT Hutchison 3 Indonesia

PT XL Axiata Tbk

PT Indosat Tbk

PT Telekomunikasi Selular

Page 12: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

12

Financial

Solid Cash Flow for Future Expansion

Dengan proyeksi pendapatan kontrak baru yang memiliki jangka waktu 10 tahun, TBIG

akan mampu menghasilkan cash flow yang solid untuk mendukung pertumbuhan

organik. Pada FY2015E, kami mengestimasi TBIG dapat menghasilkan Rp 488 miliar

cash flow setelah menggunakan capital expenditure sebesar Rp 2,6 triliun untuk

akuisisi 2.000 menara baru. Hingga kini, perseroan memiliki fasilitas kredit yang

belum ditarik senilai US$ 300 juta. Fasilitas pendanaan tersebut merupakan bagian

dari Fasilitas Pinjaman Unsecured Term dan Revolving yang ditandatangani pada

November 2014 senilai US$ 1 miliar. Dana tersebut masih cukup untuk ekspansi di

tahun depan.

-8,000,000

-6,000,000

-4,000,000

-2,000,000

0

2,000,000

4,000,000

6,000,000

2011 2012 2013 2014 2015E 2016E 2017E

Cash From Financing Activities

Cash From Investing Activities

Cash Flow From Operating Activities

Sumber: Company, MCI Research

1.45

1.50

1.55

1.60

1.65

1.70

1.75

1.80

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

2011 2012 2013 2014 2015F 2016F 2017F

Tower Tenants Tower Sites Tenancy Ratio

Grafik 15: Tower and Tenancy

Grafik 16: Cash Flow

Sumber: Company, MCI Research

Page 13: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

13

Financial Risk

Tenant Credit Quality Risk

Karena sifat penyewaan menara yang berjangka panjang (rata-rata 10 tahun), TBIG

sangat bergantung kepada kondisi keuangan pelanggan dalam hal ini adalah operator

telekomunikasi. Ketika pelanggan mengalami kesulitan keuangan, terdapat potensi

tidak tertagihnya piutang usaha. Hal tersebut dapat memberikan dampak negatif

terhadap kinerja keuangan TBIG yang selanjutnya mempengaruhi target price kami.

Risiko kualitas kredit merupakan risiko utama yang dihadapi oleh TBIG.

Interest Risk

Karena sifat perusahaan yang padat modal, TBIG banyak mengandalkan utang bank

dan obligasi untuk membiayai ekspansinya. Dengan rata-rata rasio utang terhadap

ekuitas sebesar 2.4 serta proporsi biaya bunga terhadap pendapatan sebesar 30%

membuat profit margin TBIG sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga.

Operational and Strategic Risk

Land and Building Lease Risk

Sebagian besar site telekomunikasi dibangun di atas lahan atau bangunan yang

disewa. Ketika pemilik lahan tidak bersedia untuk memperpanjang sewa lahan

bangunan, hal tersebut dapat merugikan TBIG.

Natural Disaster Risk

Site telekomunikasi yang dimiliki oleh TBIG tersebar dipulau-pulau utama di wilayah

kepulauan Indonesia. Keadaan tersebut berpotensi terkena dampak dari bencana alam

yang kemudian akan mempengaruhi kondisi site telekomunikasi. Site telekomunikasi

yang rusak atau tidak berfungsi akan dapat merugikan operator telekomunikasi dan

selanjutnya akan memberikan dampak pada pendapatan TBIG.

Competition Risk

Pelanggan TBIG dapat menempatkan peralatan telekomunikasi pada operator menara

lain atau bahkan pada perusahaan telekomunikasi yang memiliki site. Dilihat dari

sektornya, bisnis penyewaan menara merupakan bisnis dengan kompetisi yang cukup

besar terutama setelah pemerintah mengeluarkan peraturan yang menghapuskan

monopoli dalam industri telekomunikasi.

Investment Risk

Page 14: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

14

Valuation & Recommendation

- 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 50,000 55,000 60,000

2014 P/S:

2015E P/S:

2014 EV / EBITDA:

2015E EV / EBITDA:

2014 P / E:

2015E P / E:

2014 P/BV

2015E P/BV

DCF 11-15% WACC, 5-9x Terminal Multiple

52 Week Range

Minimum to 25 Percentile 25 Percentile to Median Median to 75 Percentile 75 Percentile to Maximum

Kami menggunakan metode discounted cash flow (DCF) untuk mencapai nilai fair

value sebesar IDR 7.050 yang mencerminkan 19,9x PE FY2016E, 8,7x PS FY2016E, dan

4.73 PBV FY2016E. Angka tersebut mencerminkan upside potential sebesar 25% dari

harga sekarang. Metode DCF kami gunakan untuk melihat nilai wajar TBIG dari

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa depan.

Sebagai tambahan, kami juga menggunakan relative valuation dimana kami

membandingkan TBIG dengan peers nya di sektor yang sama. Dibandingkan dengan

rata-rata peers, TBIG diperdagangkan dengan discount PE sebesar 9%. Discount PE ini

merupakan keuntungan dari TBIG jika melihat nilai ROE sebesar 31,5% dan ROA

sebesar 5,9%. Profitabilitas tersebut lebih tinggi dari rata-rata ROE peers yang hanya

sebesar 10,2% dan ROA sebesar 3,4%.

Kriteria rekomendasi kami dimana Buy jika upside potensial +15%, hold jika antara –

15% dan +15%, dan sell jika downside potential lebih dari –15%. Oleh karena itu,

kamu merekomendasikan Buy untuk TBIG dalam Stock Call ini.

Equity Weigh 26%

Debt Weigh 74%

Beta 0.7

Equity Risk Premium 9.5%

Risk Free Rate 8.6%

Cost of Equity 15.3%

Cost of Debt 6.0%

Cost of Capital 8.4%

Terminal Growth Rate 4%

Tabel 2: DCF Assumptions

Sumber: Company, MCI Estimate

Grafik 18: Relative Valuation Field Diagram

Sumber: Bloomberg, MCI Research

Grafik 17: Return Against JCI

50

60

70

80

90

100

110

1/2/2015 3/2/2015 5/2/2015 7/2/2015 9/2/2015 11/2/2015

TBIG (%) JCI (%)

Sumber: Bloomberg, MCI Research

Page 15: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

15

Appendix I: Balance Sheet and Income Statement

Income Statement 2011 2012 2013 2014 2015E 2016E 2017E

Revenue 970 1,715 2,691 3,307 3,461 3,803 4,373

- Cost of Goods Sold 143 264 396 510 518 570 655

Gross Income 827 1,452 2,295 2,797 2,942 3,233 3,718

- Operating Expenses 119 171 242 292 288 297 320

(Research & Dev Costs) - - - - - - -

EBIT 707 1,280 2,052 2,505 2,654 2,936 3,398

- Interest Expense 247 467 862 1,417 929 1,043 981

- Foreign Exchange Losses (Gains) 14 84 799 192 - - -

- Net Non-Operating Losses (Gains) (66) (184) (786) (535) (535) (535) (535)

Pretax Income 513 913 1,177 1,431 2,261 2,427 2,952

- Income Tax Expense 21 (14) (174) 58 339 364 443

Income Before XO Items 492 927 1,352 1,372 1,921 2,063 2,509

- Extraordinary Loss Net of Tax - - - - - - -

- Minority Interests 18 85 104 71 115 390 481

Net Income 474 842 1,248 1,301 1,807 1,673 2,029

EBITDA 764 1,398 2,205 2,717 2,935 3,399 4,208

Balance Sheet 2011 2012 2013 2014 2015E 2016E 2017E

Total Assets 6,880 14,317 18,719 22,034 24,965 25,104 27,292

Total Current Assets 1,186 2,301 2,599 3,152 3,829 3,808 5,621

+ Cash & Near Cash Items 500 507 647 901 1,455 1,334 2,979

+ Short Term Investments 17 1 1 2 2 2 2

+ Accounts & Notes Receivable 149 154 603 491 606 666 766

+ Inventories 34 229 328 404 411 452 520

+ Other Current Assets 487 1,410 1,019 1,355 1,355 1,355 1,355

Total Long-Term Assets 5,694 12,016 16,121 18,882 21,136 21,296 21,670

+ Long Term Investments 4,283 10,364 12,965 15,041 16,987 16,638 16,046

Gross Fixed Assets 437 154 310 598 957 1,579 2,764

Accumulated Depreciation 53 66 91 125 175 289 506

+ Net Fixed Assets 384 87 220 474 782 1,290 2,258

+ Other Long Term Assets 1,027 1,565 2,936 3,367 3,367 3,367 3,367

Total Current Liabilities 870 2,182 3,931 9,124 7,511 3,097 3,226

+ Accounts Payable 77 253 126 178 181 199 229

+ Short Term Borrowings 244 858 2,331 7,314 5,698 1,266 1,365

+ Other Short Term Liabilities 549 1,071 1,475 1,632 1,632 1,632 1,632

Total Long Term Liabilities 3,305 7,890 10,674 8,779 11,884 14,982 15,229

+ Long Term Borrowings 3,254 7,871 10,650 8,748 11,853 14,951 15,199

+ Other Long Term Borrowings 52 19 24 31 31 31 31

Total Liabilities 4,175 10,072 14,605 17,903 19,395 18,079 18,455

+ Long Preferred Equity - - - - - - -

+ Minority Interest 193 251 126 150 - - -

+ Share Capital & APIC 1,640 2,397 1,819 1,264 1,264 1,264 1,264

+ Retained Earnings & Other Equity 873 1,598 2,169 2,717 4,306 5,761 7,572

Total Shareholders Equity 2,705 4,245 4,114 4,131 5,570 7,025 8,836

Total Liabilities & Equity 6,880 14,317 18,719 22,034 24,965 25,104 27,292

Book Value Per Share 551 833 831 844 1,181 1,489 1,873

Page 16: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

16

Appendix II: Key Ratios & Peers Comparison

Ratios 2011 2012 2013 2014 2015E 2016E 2017E

Valuation Ratios (x)

Price Earnings 22.8 33.3 23.1 34.9 15.4 19.9 21.4

Price to Sales 11.2 16.4 10.7 13.7 8.0 8.7 9.9

Price to Book 4.3 7.0 7.2 11.4 5.0 4.7 4.9

Profitability Ratios (%)

Gross Margin 85.2% 84.6% 85.3% 84.6% 85.0% 85.0% 85.0%

EBITDA Margin 78.7% 81.5% 82.0% 82.2% 84.8% 89.4% 96.2%

Operating Margin 72.9% 74.6% 76.3% 75.8% 76.7% 77.2% 77.7%

Profit Margin 48.9% 49.1% 46.4% 39.4% 52.2% 44.0% 46.4%

Return on Assets 6.9% 5.9% 6.7% 5.9% 7.2% 6.7% 7.4%

Return on Equity 17.5% 19.8% 30.3% 31.5% 32.4% 23.8% 23.0%

Leverage & Coverage Ratios (x)

Current Ratio 1.36 1.05 0.66 0.35 0.51 1.23 1.74

Quick Ratio 0.77 0.30 0.32 0.15 0.27 0.65 1.16

Interest Coverage Ratio 2.87 2.74 2.38 1.77 2.86 2.81 3.46

Tot Debt/Capital 0.51 0.61 0.69 0.73 0.70 0.65 0.61

Tot Debt/Equity 1.29 2.06 3.16 3.89 3.15 2.31 1.87

Turnover Ratios (x)

Asset Turnover 0.14 0.12 0.14 0.15 0.14 0.15 0.16

Accounts Receivable Turnover 6.93 11.31 7.10 6.04 6.31 5.98 6.11

Accounts Payable Turnover 1.81 1.60 2.09 3.36 2.89 3.00 3.07

Inventory Turnover 3.54 2.01 1.42 1.39 1.27 1.32 1.35

Growth (%)

Sales 44.5% 76.8% 56.8% 22.9% 4.6% 9.9% 15.0%

EBIT 52.6% 81.0% 60.3% 22.1% 5.9% 10.6% 15.7%

Net Income 45.2% 77.5% 48.2% 4.3% 38.8% -7.4% 21.3%

Valuation Statistics

Company Name 2014 2015E 2014 2015E 2014 2015E 2014 2015E 2014 2015E 2014 2015E

TOWER BERSAMA INFRASTRUCTURE: TBIG IJ Equity 13.89x 8.73x 22.48x 15.74x 35.29x 23.67x 11.50x 5.99x 31.5% 32.4% 5.9% 7.2%

SOLUSI TUNAS PRATAMA: SUPR IJ Equity 5.70x 5.00x 16.09x 10.91x NA 24.42x 3.28x 1.96x -18.3% 11.6% -4.0% 9.2%

SARANA MENARA NUSANTARA: TOWR IJ Equity 10.31x 10.69x 14.53x 14.86x 50.61x 35.89x 9.05x 8.44x 20.2% 26.1% 5.1% 9.3%

CHANGSHU FENGFAN POWER EQU-A: 601700 CH Equity 2.62x 4.09x 23.84x NA 31.14x 37.29x 2.20x 1.24x 7.1% 8.2% 5.3% 6.2%

BHARTI INFRATEL LTD: BHIN IN Equity 6.24x 5.99x 14.17x 13.14x 36.53x 31.32x 4.28x 4.33x 11.4% 14.1% 7.1% 8.5%

BEIJING MITENO COMMUNICATI-A: 300038 CH Equity 4.78x 14.00x 33.30x NA 56.67x 149.16x 2.83x NA 5.2% 6.4% 3.1% 2.1%

CHINA CAMC ENGINEERING CO -A: 002051 CH Equity 2.20x 2.16x 12.65x 8.14x 24.18x 18.60x 3.99x 3.00x 17.4% 16.3% 5.0% 5.6%

CHINA MACHINERY ENGINEERIN-H: 1829 HK Equity 0.85x 0.84x NA NA 9.32x 9.53x 1.51x 1.30x 16.9% 14.8% 6.1% 4.6%

NCC LTD: NJCC IN Equity 0.51x 0.45x 8.76x 7.47x 91.10x 20.17x 1.83x 1.17x 1.7% 5.9% 0.4% 5.8%

CH. KARNCHANG PUBLIC CO LTD: CK TB Equity 1.30x 1.39x 29.93x 31.59x 18.57x 32.57x 2.24x 2.32x 12.9% 9.2% 3.0% 2.5%

ASHOKA BUILDCON LTD: ASBL IN Equity 1.20x 1.29x 15.07x 9.85x 34.15x 34.60x 2.06x 1.81x 6.2% 5.2% 0.6% 2.2%

Average Peers 4.51x 4.97x 19.08x 13.96x 38.75x 37.93x 4.07x 3.15x 10.2% 13.7% 3.4% 5.8%

Minimum 0.51x 0.45x 8.76x 7.47x 9.32x 9.53x 1.51x 1.17x -18.3% 5.2% -4.0% 2.1%

25th Percentile 1.22x 1.31x 14.17x 9.00x 24.18x 21.23x 2.09x 1.30x 5.4% 6.9% 1.2% 3.0%

Median 2.41x 3.13x 15.07x 10.91x 34.15x 31.95x 2.53x 1.96x 9.2% 10.4% 4.1% 5.7%

75th Percentile 5.47x 5.74x 23.84x 14.00x 50.61x 35.57x 3.81x 3.00x 15.9% 14.6% 5.2% 7.9%

Maximum 10.31x 14.00x 33.30x 31.59x 91.10x 149.16x 9.05x 8.44x 20.2% 26.1% 7.1% 9.3%

ROE (%)P/BVP/EEV/EBITDAP/S ROA (%)

Page 17: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

17

Appendix III: Cash Flow

Cash Flow 2011 2012 2013 2014 2015E 2016E 2017E

Net Income 474 842 1,248 1,301 1,807 1,673 2,029

Depreciation & Amortization 56 118 153 212 280 463 810

Non-Cash Adjustment 101 317 (696) (242) (119) (83) (138)

Cash Flow From Operating Activities 631 1,277 704 1,271 1,968 2,053 2,701

+ Disposal of Fixed Assets 0 15 1 0 - - -

+ Capital Expenditures (237) (492) (41) (284) (2,685) (622) (1,184)

+ Increase in Investments - (305) (681) (1,498) - - -

+ Decrease in Investments - - - - - - -

+ Other Investing Activities (1,248) (4,791) (1,870) (581) - - -

Cash From Investing Activities (1,484) (5,572) (2,591) (2,363) (2,685) (622) (1,184)

+ Dividends Paid (114) - (288) (288) (218) (218) (218)

+ Increase in Short Term Borrowings - - - 18,139 (1,616) (4,432) 99

+ Increase in Long Term Borrowings 1,142 5,345 4,362 - 3,105 3,098 248

+ Decrease in Long Term Borrowings (658) (958) (2,311) (15,412) - - -

+ Increase in Capital Stocks - - - - - - -

+ Decrease in Capital Stocks - - - (459) - - -

+ Other Financing Activities (3) (0) 273 (841) - - -

Cash From Financing Activities 366 4,387 2,036 1,139 1,271 (1,552) 129

Net Changes in Cash (487) 92 149 47 554 (121) 1,645

Cash at the beginning of the year 1,100 613 705 854 901 1,455 1,334

Cash and cash equivalents 1,047 500 507 647 901 1,455 1,334

Restricted cash in banks - beginning 52 114 198 207 - - -

Ending year cash 500 507 647 901 1,455 1,334 2,979

Restricted cash in banks - end (114) (198) (207) - - - -

Page 18: Stock Call TBIG Target Price PT Tower Bersama ... Call/TBIG StockCall...Hal ini didasarkan pada dua investment thesis berikut: 1. Pergeseran tren dari voice ke data yang mendorong

Your Trusted Professional

18

DISCLAIMER This Document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors and strictly a personal view and should not be used as a sole judgment for investment. Moreover, alt-hough the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Mega Capital Indonesia.

INSTITUTIONAL SALES

RESEARCH

Fixed Income Sales & Trading Tel. +62 21 7995 795, 7917 5559-62

Fax. +62 21 7917 5965

Investment Banking Tel. +62 21 7917 5599 Fax. +62 21 7919 3900

Head Office Bandung

Menara Bank Mega Lt.2 Menara Bank Mega Lt.3

Jl.Kapten P.Tendean. Kav 12-14A, Jakarta 12790 Jl.Gatot Subroto No.283 Bandung 40273

021-7917 5599 , 021-7919 3900 022-8734 0972 , 022-8734 0985

Jakarta - Pondok Indah Surabaya

Plaza 5 Pondok Indah, Blok D No.15 Lt.2 Ruko Embong Kemiri Square No.2G-2H

Jl. Margaguna Raya Radio Dalam (Ruko Asuransi PT.Asuransi Umum Mega)

Pondok Indah, Jakarta Selatan 12420 Jl.Raya Embong Kemiri, Embong Kaliasin

021-723 4437 , 021-7279 8140 Genteng, Surabaya 60271

031 547 1200 , 031-547 2492

Jakarta - Roxy Makasar

Ruko Gading Bukit Indah Lt.2 Menara Bank Mega Lt.2

Jl. Raya Bukit Gading Raya Blok A, No.26 Kawasan Trans Studio

Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240 Jl.Metro Tanjung Bunga, Makasar 90134

021-4587 4243 , 021-4587 4246 0411-811 8800 , 0411-811 8802

Jakarta - Kelapa Gading Yogyakarta

Ruko Gading Bukit Indah Lt.2 Gedung Bank Mega 3rd Floor

Jl. Raya Bukit Gading Raya Blok A, No.26 Jl.Gejayan (Affandi) No.22

Kelapa Gading, Jakarta Utara 14240 Yogyakarta 55281

021-451 5717 , 021451 5720 0274 - 582 929 , 0274 582 931

Danny Eugene

Head of Research, Economic,

Infrastructure, Construction,

Banking, [email protected] +62 21 7917 5599 62431

Helen Vincentia Consumer Goods, Retail [email protected] +62 21 7917 5599 62035

Dimas Satria Hardianto Plantation, Media, Textile [email protected] +62 21 7917 5599 62035

Dida Fathdira Property [email protected] +62 21 7917 5599 62035

Genio Bian Mining, Telco, Transportation [email protected] +62 21 7917 5599 62425

Fadlillah Qudsi Technical Analyst [email protected] +62 21 7917 5599 62425

Hendry Kuswari Head of Sales, Trading & Dealing [email protected] +62 21 7917 5599 62037

Gunawan Sudrajat Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62046

Ratna Wijayanti Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62178

Suparman Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62058

Rachmadian Iskandar Z Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62402

Ety Sulistyowati Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62408

Dewi Suryani Institutional Sales [email protected] +62 21 7917 5599 62441

Widianita Institutional Client Care [email protected] +62 21 7917 5599 62439

Rinny Oktaviany Institutional Client Care [email protected] +62 21 7917 5599 62411

Renita Anggraeni Administrasi Equity HO [email protected] +62 21 7917 5599 62037

Rahayu Kusumaningsih Administrasi Equity HO [email protected] +62 21 7917 5599 62037