stk511 analisis statistika - stat.ipb.ac.id · –peubah bebas penyusun perlakuan, dimana...
TRANSCRIPT
STK511 Analisis Statistika
Pertemuan – 7
ANOVA (1)
Metode Percobaan Metode observasi (pasif)
Metode survey
Memiliki keleluasaan untuk melakukan pengawasaan terhadap sumber-sumber keragaman data
Tidak memiliki kendali dalam pengumpulan data (kecuali menentukan faktor yang diamati dan memeriksa ketelitian data)
Contoh data diambil dengan teknik tertentu dari populasi mewakili populasi
Dapat menciptakan jenis perlakuan yang diinginkan dan mengamati perubahan pada respon
Perubahan pada respon sulit diketahui penyebabnya
Nilai dugaan populasi dapat ditentukan dengan tingkat kepercayaan tertentu namun tidak cukup kuat menggambarkan hubungan sebab akibat
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
Metode Pengumpulan Data
anang kurnia ([email protected])
• Dapat diidentifikasi dan diperkirakan pengaruhnya
=> Pengelompokan
• Dapat diidentifikasi tetapi tidak dapat diperkirakan pengaruhnya
=> Pengacakan
• Sulit diidentifikasi
=> Pengulangan
Sumber Keragaman
Prinsip Dasar Perancangan
Percobaan
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
Proses
Input Output
y
…..
x1 x2 x3 xp
Faktor Terkendali
…..
z1 z2 z3 zq
Faktor Tak Terkendali
Skema Proses
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
• Rumuskan masalah penelitian
• Pilih faktor-faktor dan taraf-taraf
• Tentukan peubah respon
• Pilih rancangan percobaan
• Laksanakan percobaan
• Analisis data
• Kesimpulan dan rekomendasi
Langkah-2 dalam menyusun rancangan percobaan
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
• Perlakuan: – Suatu metode/prosedur yang diterapkan terhadap unit percobaan
– Merupakan taraf-taraf dari suatu faktor atau kombinasi taraf dari beberapa faktor
• Unit percobaan – Unit terkecil dalam percobaan yang diberikan perlakuan
• Unit Pengamatan – Unit terkecil tempat dilakukan pengamatan respon percobaan
• Faktor (kualitatif & kuantitatif) – Peubah bebas penyusun perlakuan, dimana nilai-nilainya dapat bersifat
kualitatif maupun kuantitatif
Beberapa istilah dalam perancangan percobaan
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
• Taraf – Nilai-nilai dari faktor-faktor yang dilibatkan dalam percobaan
• Interaksi – Perubahan pengaruh dari suatu faktor pada berbagai taraf faktor yang lain
• Model acak – Model yang dibangun oleh peubah bebas-peubah bebas yang bersifat
acak
• Model tetap – Model yang dibangun oleh peubah bebas-peubah bebas yang bersifat
tetap
• Model Campuran – Model yang dibangun oleh peubah bebas-peubah bebas yang bersifat
acak dan tetap
Beberapa istilah dalam perancangan percobaan
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
• Rancangan Perlakuan Berkaitan dengan kondisi-kondisi apa yang akan diberikan terhadap unit-unit percobaan
Contoh: Faktor tunggal, faktorial, split-plot, dll
• Rancangan Lingkungan Berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan itu diterapkan pada unit-unit percobaan
Contoh: RAL, RAKL, RBSL
• Rancangan Pengukuran Berkaitan dengan bagaimana respon unit percobaan diukur
Klasifikasi rancangan percobaan
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
• Karakteristik Rancangan
– Perlakuan yang dicobakan merupakan taraf-taraf dari satu faktor tertentu. Misal (dalam pertanian) faktor yang ingin dikaji pengaruhnya adalah Varietas. Perlakuan yang dicobakan adalah Var1, Var2 , Var3 … dst.
– Faktor-faktor diluar perlakuan dikondisikan serbasama
– Kondisi unit percobaan diasumsikan serbasama (homogen)
• Penerapan perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan secara acak terhadap seluruh unit percobaan.
Faktor tunggal dalam Rancangan Acak Lengkap
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
Contoh, suatu percobaan melibatkan enam buah perlakuan (P1, P2, P3, P4, P5, P6) dan setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Dengan demikian unit percobaan yang dilibatkan sebanyak 3 x 6 = 18 unit percobaan. Pengacakan perlakuan dilakukan langsung terhadap 18 unit percobaan. Sehingga bagan percobaannya dapat digambarkan sebagai berikut:
P1
P2
P1
P3
P5
P1
P6
P4
P3
P4
P5
P2
P6
P6
P4
P5
P2
P3
Ilustrasi
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
dengan:
i=1, 2, …, t dan j=1, 2, …,r
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
= Rataan umum
i = Pengaruh perlakuan ke-i = i -
ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i ulangan ke-j
atau ij i ij ij i ijY Y
Model Linier Aditif
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
H0: 1 = …= 6= 0
(perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada satu i dimana i 0
atau ,
H0: 1 = … = 6 =
(semua perlakuan memberikan respon yang sama)
H1: paling sedikit ada sepasang perlakuan (i, i’) dimana i i’
Bentuk hipotesis
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
Sumber keragaman
Derajat bebas (db)
Jumlah kuadrat (JK)
Kuadrat tengah (KT)
F-hitung
Ulangan sama r1=r2= … = rt = r
Perlakuan
t-1
JKP
KTP
KTP/KTG
Galat
t(r-1)
JKG
KTG
Total
tr-1
JKT
Ulangan tidak sama r1r2 … rt Perlakuan
t-1
JKP
KTP
KTP/KTG
Galat
(ri-1)
JKG
KTG
Total
ri-1
JKT
Struktur tabel ANOVA (Sidik Ragam)
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
Untuk mempermudah perhitungan jumlah kuadrat dapat dilakukan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:
Faktor Koreksi (FK)
Jumlah Kuadrat Total (JKT)
Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
Jumlah Kuadrat Galat (JKG) JKPJKTJKG
FKr
YJKP
FKYJKT
rtrNN
YFK
t
i i
i
t
i
r
j
ij
t
i
i
i
1
2
.
1 1
2
1
2
.. ,
Rumus hitung
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
• Suatu percobaan pembandingan empat jenis enzim pengempuk daging dilakukan dengan lima ulangan. Responnya berupa ukuran keempukan daging dalam satuan tekanan/luas sehingga nilai yang lebih rendah berarti daging tersebut lebih empuk.
• Data diperoleh sbb :
Contoh kasus
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
Ulangan Perlakuan (jenis enzim)
1 2 3 4
1 14.2 10.4 10.1 23.4
2 11.3 7.8 11.4 11.2
3 11.8 12.5 11.4 17.6
4 16.9 10.2 9.6 15.6
5 12.2 11.0 7.8 16.0 anang kurnia ([email protected])
One-way ANOVA: Data versus Perlakuan
Source DF SS MS F P
Perlakuan 3 145.73 48.58 6.51 0.004
Error 16 119.34 7.46
Total 19 265.07
S = 2.731 R-Sq = 54.98% R-Sq(adj) = 46.54%
Individual 95% CIs For Mean Based on
Pooled StDev
Level N Mean StDev -----+---------+---------+---------+----
1 5 13.280 2.304 (-------*--------)
2 5 10.380 1.701 (--------*-------)
3 5 10.060 1.493 (--------*-------)
4 5 16.760 4.405 (--------*-------)
-----+---------+---------+---------+----
9.0 12.0 15.0 18.0
Pooled StDev = 2.731
Contoh kasus
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
• Karakteristik Rancangan
– Perlakuan yang dicobakan merupakan taraf-taraf dari satu faktor tertentu.
– Kondisi unit percobaan tidak homogen. Sumber ketidakhomogenan unit percobaan berasal dari satu arah. Pengendalian ketidakhomogenan dapat dilakukan dengan pengelompokan.
– Faktor-faktor diluar perlakuan dan kelompok dikondisikan serbasama .
• Pemberian perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan secara acak pada setiap kelompok, dengan batasan bahwa setiap perlakuan muncul sekali pada setiap kelompok.
Faktor tunggal dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
• Contoh, suatu percobaan dengan enam buah perlakuan (P1, P2, P3, P4, P5, P6) dan setiap perlakuan diulang dalam tiga kelompok atau blok. Dengan demikian unit percobaan yang dilibatkan sebanyak 6 unit pada setiap blok sehingga secara keseluruhan dibutuhkan 3 x 6 = 18 unit percobaan.
• Pengacakan perlakuan dilakukan pada masing-masing blok percobaan. Setiap perlakuan hanya muncul sekali pada setiap blok. Pengacakan dapat menggunakan sistem lotere, tabel bilangan acak, kalkulator atau komputer.
Ilustrasi
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
P1 P3 P2 P4 P6 P5
P3 P5 P6 P4 P1 P2
P1 P5 P3 P4 P2 P6
Blok I
Blok 2
Blok 3
Ilustrasi : Lay-out RAKL
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
Salah satu bagan percobaannya dapat digambarkan sebagai berikut :
anang kurnia ([email protected])
dengan :
i = 1, 2, …, 6 dan j=1, 2,…,r
Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
= Rataan umum
i = Pengaruh perlakuan ke-i
j = Pengaruh kelompok ke-j
ij = Pengaruh acak pada perlakuan ke-i dan kelompok ke-j
ijjiijY
Model Linier Aditif
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
Pengaruh perlakuan:
H0: 1 = …= t=0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada satu i dimana i 0
Pengaruh pengelompokan:
H0: 1 = …= r=0 (kelompok tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada satu j dimana j 0
Bentuk Hipotesis
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
Sumber keragaman
Derajat bebas (db)
Jumlah Kuadrat (JK)
Kuadrat Tengah (KT)
F-hitung
Perlakuan
t-1
JKP
KTP
KTP/KTG
Blok
r-1
JKB
KTB
KTB/KTG
Galat
(t-1)(r-1)
JKG
KTG
Total
Tr-1
JKT
Struktur tabel ANOVA (Sidik Ragam)
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
Untuk mempermudah perhitungan jumlah kuadrat dapat dilakukan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut :
• Faktor Koreksi (FK)
• Jumlah Kuadrat Total (JKT)
• Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
• Jumlah Kuadrat Blok (JKB)
• Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
2
..
2
1 1
2
.
1
2
.
1
,
t b
ij
i j
ti
i
bj
j
YFK N tb
N
JKT Y FK
YJKP FK
b
YJKB FK
t
JKG JKT JKP JKB
Rumus hitung
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
• Kasus metode terapi tekanan darah.
• Butuh : 4 perlakuan x 5 ulangan = 20 orang pengidap sakit darah tinggi
• Umur berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah, dan 20 orang tersebut beragam kelompokkan menjadi 5 kelompok umur.
A B C D Rataan Total
1 9.3 9.4 9.2 9.7 9.40 37.6
2 9.4 9.3 9.4 9.6 9.43 37.7
3 9.6 9.8 9.5 10.0 9.73 38.9
4 10.0 9.9 9.7 10.2 9.95 39.8
5 9.8 9.7 9.6 10.1 9.80 39.2
Rataan 9.62 9.62 9.48 9.92 9.66
Total 48.1 48.1 47.4 49.6 193.2
Kelompok
Umur
Metode Terapi
Keterangan : A dan B metode terapi konvensional, sedangkan C dan D metode terapi modern dan menggunakan alat-alat canggih
• Apakah memang benar diantara keempat metode terapi tersebut memberikan pengaruh yang berbeda ?
• Apakah ada beda pengaruh antara metode konvensional vs modern ?
Ilustrasi
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
Two-way ANOVA: Respon versus Terapi, Umur
Source DF SS MS F P
Terapi 3 0.516 0.172000 23.19 0.000
Umur 4 0.923 0.230750 31.11 0.000
Error 12 0.089 0.007417
Total 19 1.528
S = 0.08612 R-Sq = 94.18% R-Sq(adj) = 90.78%
Ilustrasi
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
• Karakteristik Rancangan – Perlakuan yang dicobakan merupakan taraf-taraf dari satu faktor
tertentu.
– Faktor-faktor diluar perlakuan dikondisikan serbasama
– Kondisi unit percobaan tidak homogen. Sumber ketidakhomogenan unit percobaan berasal dari dua arah. Pengendalian ketidakhomogenan dapat dilakukan dengan pengelompokan dua arah (blok baris dan blok lajur)
• Penerapan perlakuan terhadap unit percobaan dilakukan secara acak, dengan memperhatikan batasan bahwa setiap perlakuan hanya muncul sekali pada arah baris dan hanya muncul sekali pada arah lajur.
Faktor tunggal dalam Rancangan Acak Bujur Sangkar Latin
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
• Kasus : Suatu penelitian melibatkan 4 perlakuan (A,B,C,D), dimana penempatan perlakuan diacak berdasarkan posisi baris dan lajur.
• Dengan demikian diperlukan empat posisi baris dan empat posisi lajur. Oleh karena posisi perlakuan tersarang pada posisi baris dan lajur maka banyak unit percobaan yang diperlukan adalah 4 x 4 unit percobaan.
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
Faktor tunggal dalam Rancangan Acak Bujur Sangkar Latin
Salah satu cara untuk mendapatkan penempatan perlakuan yang tepat maka dapat diambil tiga langkah utama sebagai berikut: (i) Tempatkan perlakuan pada arah diagonal secara acak, (ii) acaklah penempatan baris dan (iii) acaklah penempatan lajur.
# Penempatan perlakuan searah diagonal
No. baris
1 A C D B
2 B A C D
3 D B A C
4 C D B A
No. lajur 1 2 3 4
Pengacakan perlakuan - 1
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
# Pengacakan penempatan baris
No. baris
# Pengacakan penempatan lajur
No. baris
3 D B A C
2 B A C D
4 C D B A
1 A C D B
No. lajur 1 2 3 4
3 B C D A
2 A D B C
4 D A C B
1 C B A D
No. lajur 2 4 1 3
Pengacakan perlakuan - 2
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
dengan : i =1, 2, …, r , j=1, 2,..,r dan k=1,2, …,r
Yij(k) = Pengamatan pada perlakuan ke-k dalam baris ke-i, lajur ke-j
= Rataan umum
(k) = Pengaruh perlakuan ke-k dalam baris ke-i dan lajur ke-j
i = Pengaruh baris ke-I
j = Pengaruh lajur ke-j
ij(k) = Pengaruh acak pada perlakuan ke-k dalam baris ke-i dan lajur ke-j
)()()( kijkjikijY
Model Linier Aditif
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
Pengaruh perlakuan:
H0 : (1) = …= ®=0 (perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1 : paling sedikit ada satu k dimana (k) 0
Pengaruh baris:
H0 : 1 = …= r=0 (baris tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1 : paling sedikit ada satu i dimana i 0
Pengaruh lajur:
H0 : 1 = …= r=0 (lajur tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1 : paling sedikit ada satu j dimana j 0
Bentuk Hipotesis
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
Sumber keragaman
Derajat bebas (db)
Jumlah Kuadrat
(JK)
Kuadrat Tengah
(KT)
F-hitung
Perlakuan
r-1
JKP
KTP
KTP/KTG
Baris
r-1
JKB
KTB
KTB/KTG
Lajur
r-1
JKL
KTL
KTL/KTG
Galat
(r-1)(r-2)
JKG
KTG
Total
r2-1
JKT
Struktur tabel ANOVA (Sidik Ragam)
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
• Seorang peneliti ingin membandingkan tingkat keausan 4 merek ban (A, B, C, D)
• Keempat jenis ban dicobakan langsung pada 4 jenis kendaraan dan pada 4 posisi ban yang berbeda
1 B C D A
2 A D B C
3 D A C B
4 C B A D
1 2 3 4
Layout Percobaan
Ilustrasi
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
1
)1()1(ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
)1)(3(
)3)(1(
tr
KTGtrKTBr
KTG
xdbdb
dbdbER
r
b
b
r
rb
rb
dbb=derajat bebas galat RAK
dbr=derajat bebas galat RAL
t=banyaknya perlakuan
r=banyaknya ulangan
Koefisien Keragaman (KK) mencerminkan keheterogenan unit percobaan.
%100%100ˆ
....
xY
KTGx
YKK
ER=3 banyaknya ulangan pada RAL = 3X pada RAK
Efisiensi Relatif – RAK vs RAL
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
)1(
))2)(1()1(()1(ˆ
ˆ
ˆ
ˆ
)1)(3(
)3)(1(
rr
KTGrrrKTLr
KTG
xdbdb
dbdbER
b
l
l
b
bl
bl
Efisiensi Relatif – RBSL vs RAK
7. ANOVA (1) – Satu Faktor
anang kurnia ([email protected])
Bersambung …….
anang kurnia ([email protected])