staus gizi bumil fkg

Upload: rhirin-aprilya

Post on 13-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • Status Gizi BumilNuke Devi Indrawati, S.SiT, M.Kes

  • Definisi Status GiziKeadaan yg diakibatkan oleh status keseimbangan ant jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yg dibutuhkan (requirement) oleh tubuh yg fungsi biologis (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan). (Suyatno, 2009)Ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu/perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, dkk, 2001).

  • Penilaian status Gizi BumilBB sblm dan selama hamilHb (komponen darah yg mengangkut makanan) : normal 12 16 gr/100ml, hamil 11 gr/100 ml (menetapkan anemia)LILA : calon ibu, bumil utk menapis BBLR, mencegah KEK

  • Metode Pengukuran Status GiziSuatu pengukuran terhadap aspek yg dpt menjadi indikator penilaian status gizi, kemudian dibandingkan dengan standar baku yang ada.Sistem penilaiannya ada 2 : langsung (pd individu) : antropometri, klinis, biokimia, biofisik dan tidak langsung (selain individu) : survey konsumsi, statistik vital, faktor ekologi

  • Pengukuran secara langsungAntropometri : uk tubuh manusia, utk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi (proporsi tubuh)Klinis : kulit, mata, rambut (mendeteksi cepat dg ttv, riw penyakit)Biokimia : dg spesimen sec lab (darah, urine, tinja)Biofisik : melihat kemamuan fungsi khusus jaringan, kepadatan tulang, co : kejadian buta senja, dg tes adaptasi gelap (pemindahan dr gelap ke terang/beda dg org normal)

  • Pengukuran secara Tidak LangsungSurvey konsumsi : melihat jumlah dan jenis zat gizi yg dikonsumsi (melihat yg dikonsumsi masy, keluarga & individu)Statistik vital : menganalisis dg data statistik (angka kematian atau kesakitan akibat tertentu atau akibat gizi)Faktor Ekologi : lingk fisik, biologi, eko, politik dan budaya (nanas). Jml makanan tergantung dr kead ekologinya (iklim, tanah, irigasi)

  • Antropometri Antropos : tubuh dan metros : ukuran = ukuran tubuhKenapa menggunakan antropometri : murah, mudah, tidak harus dilakukan oleh tenaga medis, baku rujukan pasti, hasinya mudah disimpulkan, tidak perlu pelatihan khusus, secara ilmiah diakui kebenarannyaAntropometri punya kelebihan dan kekurangan

  • Kelebihan dan Kelemahan AntropometriKelebihan : Prosedur sederhana, aman, dapat dilakukan dalam jumlah besar, tidak membutuhkan tenaga ahli, murah, mudah dibawa, tahan lama,tepat dan akurat, dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode tertentuKelemahan : kesalahan yang terjadi dapat mempengaruhi akurasi, kesalahan bisa terjadi karena pengukuran, biasanya kesalahan berhubungan pada kurang latihan pada petugas, kesulitan pengukuran

  • Jenis Parameter AntropometriUmur (tidak pembulatan)Berat badan (diagnosa BBLR/tidak)Tinggi badan (dg alat)Lingkar Lengan Atas (KEP pd bayi, KEK pd WUS & bumil : resiko BBLR) KEK < 23,5 cm, bayi 0-30 hari 9,5 cm, balita KEP < 12,5 cmLingkar kepalaLingkar dada (2-3 th), indikator KEP pd balita.Tinggi lutut (org sakit, bongkok, lansiaJaringan lunak (lemak bawah kulit/kaliber)

  • Indeks AntropometriBB/U (Berat Badan terhadap Umur)TB/U (Tinggi Badan terhadap Umur)BB/TB (Berat Badan terhadap Tinggi Badan)Lila/U (Lingkar Lengan Atas terhadap Umur)Indeks Masa Tubuh (IMT) (rekomendasi WHO tahun 1985) Tebal Lemak Bawah Kulit menurut UmurRasio Lingkar Pinggang-Pinggul

  • IMT/BMIBatasan BB normal org dewasa/ > 18 th ditentukan oleh Body Mass Index (BMI/IMT). Tidak dpt diterapkan pd bayi, anak, remaja, bumil & olahragawan, juga penyakit tertentu (asites, edema, hepatomegali)Rumus = IMT = BB (kg)/TB (m) Kategori ambang batas IMT utk Indonesia

    KategoriIMTKurusKekurangan BB tingkat beratKekurangan BB tingkat ringan< 17,017,0 18,5Normal18,6 25,0GemukKelebihan BB tingkat ringanKelebihan BB tingkaat berat25,1 27,0> 27,0

  • Faktor Status Gizi BumilLangsung : keterbatasan eko, produk pangan, sanitasi makanan (penyiapan, penyimpanan, penyajian), pembagian makanan, pengetahun gizi, pemenuhan makanan, pantangan makanan, suplemen makanan (tablet tambah darah, kalsium, vitamin)Tidak langsung : pendidikan keluarga, budaya

  • LILA dan IMTHanim et all, 1999LILA bumil berkorelasi positif dg Indeks Masa Tubuh (IMT) bumil, sehingga pengukuran IMT bumil sama akuratnya dg pengukuran LILA bumil

  • Pengertian Gizi BurukKEK (Kekurangan Energi Kronis/menahun)Kead krg gizi yg disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi & protein dlm makanan sehari2 shg tdk memenuhi angka kecukupan gizi.Ketidakseimangan ant asupan utk pemenuhan kebut & pengeluaran energiLILA < 23,5 cmFaktornya : pendapatan keluarga, pendidikan ibu, pola konsumsi makanan, perilaku biologis (usia, jarak kehamilan, paritas)

  • Akibat kekurangan gizi pada bumilBBLRPrematurLahir matiLahir dengan kesulitan

  • Tanda, Gejala, Dampak/Akibat Bumil KEK pada Ibu dan BayinyaTanda dan Gejala : LILA , 23,5 cm, kurang cekatan dlm bekerja, lemah, lesu, lunglai, cenderung melahirkan anak prematur, jika normal tp dg BBLR < 2500 gr), BB 12-14 kg, kadar Hb 11 gr/dlDampak Pada bumil : anemia, BBLR, perdarahan, bb bumil tdk bertambah, terkena penyakit infeksi (berakibat kematian), cacat bawaan, IUGR, IUFD, kematian neonatalDampak Pada bulin : persalinan sulit dan lama, prematur, perdarahan stlh persalinan, persalinan dg operasi

  • AnemiaMeningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal bermakna lebih tinggiGangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otakAkibat pada janin : IUFD, cacat bawaan, abortus, BBLR, anemia pada bayi yang dilahirkan

  • Fakta Penelitian Insiden Bumil Resiko KEK dg ukuran LILASoemarno, 2001 : wanita hamil dg KEK resiko melahirkan BBLR 2,3 kali dibandingkan dengan ibu hamil tidak KEKLiliek H, 2009, penelitian pada 95 orang di RB POKASI hubungan antara status gizi bumil berdasarkan LILA dg BB bayi lahir

  • Fakta Penelitian Insiden Bumil Resiko KEK dg ukuran LILAFerial, 2009, penelitian dilakukan pd 192 responden di RSUD Kota Makasar dg hasil status gizi berdasarkan LILA 23,5 cm (77,1%), status gizi berdasarkan LILA < 23,5 cm (22,9 %), BB lahir bayi 2500 gr (79 %), BB lahir bayi < 2500 gr (20,3 %). Hasilnya ada hubungan antara status gizi ibu berdasar LILA dengan BB lahir bayi.

  • Fakta Penelitian Insiden Bumil Resiko KEK dg ukuran LILAKarim 2002, penelitian pd 1058 bumil, di RSIA St fatimah dg hasil 413 bumil dg uk LILA < 23,5 cm (35,6 %), 645 bumil dg LILA 23,5 cm (50,3 %). Artinya bahwa ada hubungan antara BB lahir dg status gizi bumil berdasarkan LILA, dimana LILA < 23,5 cm melahirkan bayi dg BB lahir lebih rendah dibanding dg LILA 23,5 cm tidak selalu BBLR.

  • Bagaimana mengetahui balita menderita gizi burukdg cara antropometri?Penentuan gizi buruk dapat dilakukan dengan menimbang berat badan balita dibandingkan dengan umur anak terhadap umur standar WHO-NCHS. Bila menggunakan KMS, hasil penimbangan balita gizi buruk tidak bisa ditentukan apakah balita menderita gizi buruk Oleh karena itu untuk mengetahui balita gizi buruk diperlukan tabel WHO-NCHS

  • Bagaimana gejala klinis Balita Gizi Buruk???Dibadakan menjadi 3 yaitu : Marasmus, kwashiorkor, dan Marasmus Kwarshiorkor Tanda-tanda MARASMUS :Anak sangat kurusWajah seperti orang tua Perut cekungKulit keriputCengeng

  • Bagaimana gejala klinis Balita Gizi Buruk??? Lanjutan..Tanda-tanda kwashiorkor :Bengkak diseluruh tubuh terutama pada kakiWajah membulat dan sembabRambut tipis,kemerahan,dan mudah di cabutCengeng,rewel,dan apatisOtot mengecil

  • 4 Penatalaksanaan Gizi Buruk Rumah TanggaDitimbang di posyandu secara teratur setiap bulan untuk mengetahui pertumbuhan BB nyaBerikan hanya ASI kepada bayi usia 0-6 bulanTetap berikan ASI sampai usia 2 tahun.Berikan MP-ASI sesuai usia dan kondisi kesehatan anak sesuai anjuran pemberian makanan.Beritahukan pada petugas kesehatan/kader bila balita mengalami sakit

  • 4 Penatalaksanaan Gizi Buruk lanjutan..PosyanduKader melakukan penimbangan balita setiap bulan di posyandu dan mencatat hasil penimbangan pada KMSBagi balita dengan berat badan tidak naik (T) diberikan penyuluhan gizi seimbang dan PMT PenyuluhanKader memberikan PMT-Pemulihan bagi balita dengan berat badan tidak naik 3 kali (3T) dan berat badan di bawah garis merah (BGM)Kader merujuk balita ke puskesmas bila ditemukan gizi buruk dan penyakit penyerta lain

  • 4 Penatalaksanaan Gizi Buruk lanjutan..Pusat Pemulihan Gizi (PPG) PPG : tempat pelayanan gizi kepada masyarakat yang ada di desa, dikembangkan dari posyandu, difokuskan pada pemberian PMT pemulihan bagi balita KEP. Penanganan dilakukan oleh kelompok orang tua balita (5-9 balita) dibantu kader untuk menyelenggarakan PMT.

  • 4 Penatalaksanaan Gizi Buruk lanjutan..PuskesmasMenerima rujukan KEP Berat/gizi buruk dari posyandu dalam wilayah kerjanyaMenyeleksi kasus dengan cara menimbang ulang dan dicek dengan Tabel BB/U Baku Median WHO-NCHSBila ternyata BB anak BGM dianjurkan kembali ke PPG/posyandu untuk mendapatkan PMT pemulihanBila anak KEP berat/gizi buruk (BB < 60% Tabel BB/U Baku Median WHO-NCHS) tanpa disertai komplikasi, dapat dirawat jalan di puskesmas sampai berat badan nya mulai naik 0,5 Kg selama 2 minggu dan mendapat PMT-P dari PPG.

  • 4 Penatalaksanaan Gizi Buruk lanjutan..Bila setelah 2 minggu berat badannya tidak naik, lakukan pemeriksaan evaluasi mengenai asupan makanan dan kemungkinan penyakit penyerta, rujuk ke rumah sakit untuk mencari penyebab lain.Anak KEP berat/gizi buruk dg komplikasi serta ada tanda-tanda kegawatdaruratan segera dirujuk ke RS Penyul gizi & konseling diet KEP berat/ gizi buruk Pemeriksaan fisik & pengobatan min 1 kali/mggEva pertumb BB balita gizi buruk/2 mggPeragaan cara menyiapkan makanan utk KEP berat/gizburPencatatan & pelaporan ttg perkembangan BB dan kemajuan asupan makanan

  • Pengertian BBLRBayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.Secara nasional berdasarkan analisa lanjut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), angka BBLR sekitar 7,5 %Komplikasi BBLR : asfiksia dan infeksi

  • Klasifikasi BBLRDibagi menjadi tiga kelas yaitu :Low Birth Weight (LBW) yaitu BBLR dengan berat antara 1.500-1499 gramVery Low Birth Weight (VLBW) yaitu BBLR dengan berat antara 1000-1499 gramExtreme Low Birth Weight (ELBW) yaitu BBLR dengan berat
  • Faktor yg Berpengaruh terhadap Berat bayi LahirFaktor ibu Penyakit (malaria, anaemia, sipilis, TORCH)Komplikasi pada kehamilan (PP, pre-eklamsia berat, eklamsia & kelahiran preterm)Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yg dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia tuaFaktor kebiasaan ibu juga berpengaruh (ibu perokok, pecandu alkohol & pengguna narkotika)Faktor plasenta (kehamilan kembar/ganda)Faktor Janin (Prematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli), kelainan kromosom)Faktor Lingkungan (tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun)

  • Persentase BBLR DuniaMenurut WHO, data BBLR dirincikan sebanyak 17% dari 25 juta persalinan pertahun didunia dan hampir semua terjadi dinegara berkembang. Angka kejadian BBLR di Indonesia adalah 10,5% masih di atas angka rata-rata Thailand (9,6%) dan Vietnam (5,2%). Di Indonesia, BBLR bersama prematur merupakan penyebab Kematian neonatal yang tinggi. Berdasarkan hasil (Riskesdas, 2010)Prevalensi BBLR diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di dunia dg batasan 3,3%-38%, lebih sering terjadi di negara-negara berkembang/sos-eko rendah

  • Persentase BBLR NasionalSecara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, 2007 angka BBLR sekitar 7,5 %. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju MDGs 2015 yakni maksimal 7%BBLR tahun 2009 berkisar antara 0,91% (Gorontalo) dan 18,89% (Jawa Tengah), sedangkan pada tahun 2001 berkisar antara 0,54% (NAD) dan 6,90% (Sumatra Utara). (Profil Kesehatan RI, 2004). Hasil studi di 7 wilayah di Indonesia ( Aceh, Palembang, Sby, Bali, Ujungpandang, manado) BBLR berkisar ant 2,1 % - 17,7 % (Sarawati, Sumarno, 1998)

  • Data BBLR Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) di Jawa Tengah pada tahun 2012 sebanyak 21,573 (3,75%) meningkat apabila dibandingkan tahun 2011 yang sebanyak 21,184 (3,73%). (DinKes Prop jateng, 2012). Persentase BBLR yang ditangani di Jawa Tengah tahun 2012 seluruh Kabupaten/Kota sudah memenuhi target dalam Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah sebesar 70%.

  • Hasil Penelitian ttg BBLR Oky, 2011, penelitian dg judul ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG. Penelitian dg Sampel 107 dg 57 bayi yang dilahirkan dg BBLR dan 50 bayi yang dilahirkan dg BB normal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, paritas, jarak kehamilan, penambahan berat badan, anemia, dan preeklampsia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap BBLR, dan penambahan berat badan merupakan variabel yang paling berisiko terhadap kejadian BBLR

  • Hasil Penelitian ttg BBLR Rahmawati, 2010, Penelitian dg judul Gambaran kejadian BBLR di RS. TK. II Pelamonia. Dari 799 ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Pelamonia Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 722 orang (90,36%) normal dan 77 orang (9,63%) BBLR. Edwi saraswati, 1998, menunjukkan bahwa KEK pada batas 23,5 cm blm merupakan resiko utk melahirkan BBLR walaupun resiko relatif cukup tinggi. Sedangkan bumil dg KEK pd batas < 23,5 cm mempunyai resiko 2,0087 kali utk melahirkan BBLR dibandingkan dg ibu yang mempunyai LILA > 23,5 cm

  • Hasil Penelitian ttg BBLR Rosmeri, 2000 : status gizi ibu sebelum hamil mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kejadian BBLR. Ibu dg status gizi kurus sebelum hamil mempunyai resiko 4,27 kali untuk melahirkan BBLR dibandingkan ibu dg status gizi baikLubis, 2008, Hasilnya bahwa pengaruh gizi kurang terhadap kejadian BBLR cukup besar pada ibu hamil

  • Latar Belakang Kesh GimulKesh gimul salah satu pendukung percepatan pencapaian MDGs poin 4 dan 5 (menurunkan AKBA, 32/100 KH th 2015 dan meningkatkan kesh ibu, AKI 102/100.000 KH)Rongga mulut yang merupakan jalan masuk kuman dan tempat kuman beberapa ratus spesies berkembang dan tumbuh (kondisi bebas infeksi dan steril)

  • Latar Belakang Kesh GimulPerawatan kesh gimul menurunkan resiko keracunan kehamilan 5 8 %Gangguan kesh gimul meningkatkan resiko 3-5 kali lebih besar melahirkan bayi prematurPerawatan kesh gimul menurunkan angka kelahiran bayi prematur 68 %Ibu hamil rentan mengalami penyakit gimul

  • Latar Belakang Kesh GimulBumil butuh asupan giziBumil mengalami perubahan hormon progesteron dan estrogen (peningkatan terjadinya pembengkakan gusi maupun perdarahan pada gusi)Sakit gimul menyebabkan kurang istirahat dan kurang asupan giziInfeksi gimul pada bumil dapat menginfeksi janin dalam kandungan (pembuluh darah terbuka, kuman/bakteri, menyerang pembuluh terdekat)

  • 5 Masalah gigi dan gusi yang dialami saat hamilRadang gusi/gingivitis gravidarum/pregnancy gravid/hyperplasia gravidkarena meningkatnya hormon progesteron (gusi membengkak, merah/berdarah saat sedang sikat gigi, hilang setelah bayinya lahir, biasanya TM I - III). Perubahan ini dimulai sejak bulan kedua kehamilan. Setelah melahirkan akan berkurang (Manson dan Eley, 1989).

  • 5 Masalah gigi dan gusi yang dialami saat hamil lanjutan.....Penyakit periodontalTerjadi bila infeksi bakteri berkembang di dalam kantung dibawah garis gusi sehingga dapat merusak serat-serat yang menjaga gigi ditempatnya (melahirkan bayi prematur, BBLR). Penyebab utama : plak dan kalkulus (Be Kien Nio, 1987).Macamnya : timbul karena adanya rangsangan plak dan kalkulus : gingivitis, radang gusi.

  • 5 Masalah gigi dan gusi yang dialami saat hamil lanjutan.....(peny Periodontal)Akibat lanjut dari penyakit periodontal yg tidak di rawat: gusi mudah berdarah, napas yang berbau, goyangnya gigi, rasa sakit waktu mengunyah, gusi bengkak dan keluar nanah dari leher gigi, terlepasnya gigi (Be Kien Nio, 1987).Cara pencegahan dan perawatan penyakit periodontalKoordinasi & kooperatif (kerjasama) yg baik dan erat antara dokter gigi, pembantu dokter gigi, dan pasien.DHE (Dental Health Education) pada pasien, pasien diberi petunjuk tentang cara-cara memelihara gigi dan jaringan pendukungnya (penggunaan sikat gigi/alat sejenisnya) (Be Kien Nio, 1987).

  • 5 Masalah gigi dan gusi yang dialami saat hamil lanjutan.....Kehamilan granulomaGranuloma adalah pertumbuhan merah yang biasa muncul di sepanjang garis atas gusi, terkadang menyebabkan gusi berdarah (biasanya muncul pada trimester kedua, hilang sendirinya setelah bayi lahir)Mulut keringPerubahan hormon, menyebabkan penurunan air liur sehingga mulut sering terasa kering. Mulut yang kering bisa meningkatkan berbagai risiko masalah gigi (permen karet)

  • 5 Masalah gigi dan gusi yang dialami saat hamil lanjutan.....Erosi enamel gigi Muntah yang terjadi akibat mual di pagi hari (morning sickness) bisa menyebabkan erosi enamel pada bagian belakang gigi depan. Hal ini akan lebih mungkin terjadi jika sering muntah untuk jangka waktu yang panjang (segera kumur krn cairan lambung merusak/membuat gusi meradang)

  • Faktor penyebab timbulnya gingivitis (sakit gimul) pada masa kehamilanSakit gigi juga merupakan dari gejala penyakit jantung (angina, sakit gigi dapat mengakibatkan penyakit jantung dan stroke)Kaum perempuan mengalami 4 kali ketidak seimbangan hormon selama siklus hidupnya (masa kehamilan, pubertas, menstruasi, dan menopause)Jaringan gingival memiliki banyak reseptor estrogen yang akan merespons fluktuasi hormon. Inilah yang menyebabkan wanita cendering sering mengalami sakit gigi saat kehamilan dan menjelang menstruasi.

  • Faktor penyebab timbulnya gingivitis (sakit gimul) pada masa kehamilan lanjutan..Penyebab primer : iritasi lokal (plak, kalkulus, sisa makanan, tambalan kurang baik, gigi tiruan yang kurang baik (= pada ibu tidak hamil) bumil > berat krn hormonal (memperberat reaksi peradangan pada gusi oleh iritasi lokal)Penyebab sekunder : perub keseimbangan hormon (estrogen-progesteron), efek bervariasi pada jaringan (perlebaran pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga gusi menjadi lebih merah, bengkak, mudah mengalami perdarahan, bau mulut, sariawan, penyakit periodental)

  • Tips untuk menghindari dan mengatasi masalah pada gusi/gigi selama hamil Rajin menyikat gigi sec teratur & benar (2 kali/hari)Menggunakan obat kumur antiseptik agar lebih bersihMemeriksakan kesehatan gigi sejak sebelum hamil (antisipasi plak, gigi lubang)Hindari makan panas, dingin, asam, ngemil, makanan terlalu kerasHindari menusuk lubang gigi dg alat tidak bersihBila menggunakan gigi palsu, lakukan perawatan sec teraturBersihkan plak/karang gigi sec teratur ke dokter gigi enam bulan sekaliHindari kebiasaan merokok, nikotin merusak lapisan gigi

  • Bolehkan mencabut gigi saat hamilKehamilan I berbeda dg kehamilan selanjutnyaKehamilan I cenderung berhati hati utk tindakan pencabutan gigi (trimester 2 aman)Kehamilan kedua, seterusnya bisa menjadi pertimbangan (riwayat alergi terhadap local anaestesi (bius lokal) atau general anaestesi (bius total)Pencabutan gigi tindakan minor surgery dengan kasus ringan sedang, bisa jadi mayor surgery bila ada komplikasi, riwayat penyakit kelainan sistemik parah yang menyertainya/kondisi truma, distruksi tulang yang parah karena kanker/tumor

  • Bolehkan mencabut gigi saat hamil..Prinsip I : diagnosa dari kelainan gigi pada Bumil harus ditegakkan dahulu. (dengan mengetahui riwayat penyakit, pemeriksaan klinis dan foto X-ray) Prinsip II : kondisi kebugaran/kesehatan keseluruhan Ibu hamil apakah dalam kondisi stabil emosi dan fisik dan psikis. (fisik : riwayat pola makan, pola istirahatnya, bumil yang lemah, masih sering mual, muntah, pusing dan susah makan sangat rawan untuk dilakukan pencabutan. Psikis : susah istirahat, mudah cemas, takut dan gampang kelelahan maka perlu dihindari tindakan pencabutan gigi)

  • Bolehkan mencabut gigi saat hamil..Prinsip III : memahami efek samping dan komplikasi yang bisa ditimbulkan akibat pencabutan serta efek samping obat obatan yang dikonsumsi saat hamil. Prinsip IV : tindakan preventive (pencegahan) jauh lebih baik dan mudah dibanding tindakan kuratif (perawatan)Prinsip V : lebih banyak berdoa dan menanamkan semangat bahwa kebersihan adalah sebagian dari pada iman (langkah ikhtiar maksimal menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan sikat gigi dengan benar dan teratur dan kontrol gigi rutin

  • Pencabutan Ringan pada BumilHamil TM II, tidak disertai infeksi dan tidak meradang gusinya atau ada sisa gigi susu yang masih ada ketika usia dewasa (persistensi) yang goyang dan mudah pencabutannya

    Hamil 5 bulan dg benar-benar tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes, asma dan penyakit sistemik lainnya, dan jika bumil bukan tipe pencemas atau penakut yang berlebihan

  • Pencabutan Ringan pada Bumil lanjutan..lakukan dengan pemberian local anaestesi jenis lidocain yang dianjurkan bukan yang mengandung ephineprine dan sebaiknya dengan dosis separuh saja.Setelah cabut bumil tidak diperkanankan minum obat anti nyeri anti radang yang mengandung steroid misal aspirin dan golongan obat AINS anti inflamsi non steroid) atau NSAID (non steroid anti inflamation drug) seperti pontan (asam mefenamat), cataflam, ibuprofen

  • Pencabutan Ringan pada Bumil lanjutan..Hanya boleh minum paracetamol itupun dg dosis terpantau oleh bidan dan dokter, karena obat jenis tersebut diduga banyak menimbulkan gangguan janin ringan hingga parah (kecacatan fisik janin, IUFD). Utk langkah profilksis diberikan antibiotika tipe B (amoxcicillin, penicilline dan clindamycine)Penicilline dan clindamycine sering kali menimbulkan reaksi alergi tidak terduga baik ringan sampai parah sehingga dihindari

  • Pencabutan Ringan pada Bumil lanjutan..Tindakan X-ray ringan (foto periapical untuk 1-3 gigi saja/panoramic yang bisa untuk seluruh gigi masih kontrofersi). Beberapa laborat sering kali menolak walaupun sudah kami beri pengantar dan kami sampaikan di usia kehamilan trisemester 2 sudah aman asal pasien dilindungi dengan baju Apron atau Thyroid Collar.Sehingga kami pun menunda melakukan perawatan atau pencabutan bila foto x-ray tidak bisa dilakukan.

  • Cara Lain dg PenyuluhanMemberikan pengetahuan pada bumil tentang penyakit gimul pada masa kehamilanMeningkatkan kesadaran bumil akan pentingnya kesh gimulMelindungi bumil untuk kebaikan dan kesehatan bayi dan keluarganyaMengajarkan bumil mengenai cara mencegah dan tips dalam merawat kesh gimul

  • TIPS merawat gigi pada bumilGunakan sikat gigi lembut, sesuai ukuranBumil sering muntah/sering mengeluarkan air liur jangan lupa berkumurLakukan penyikatan secara benarBila ada gangguan kesehatan pada mulut, gunakan obat kumurKonsumsi buah berserat dan banyak mengandung vitamin CPenuhi kebutuhan kalsium sesuai anjuran dokter atau bidan (sumber alami)

  • Keadaan klinis jaringan gusi/gingival selama kehamilanWarna gusi/gingival yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.Kontur gusi terlihat lebih membulatKonsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak dan lentur.Risiko perdarahan akan meningkatLuas peradangan, radang gusi/gingival pada masa kehamilan dapat terjadi sec lokal maupun menyeluruh. Proses peradangan dpt meluas sampai di bawah jar periodontal & menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.

  • Kelainan yang sering terjadi pada gigi dan mulut ibu hamil Gigi berlubang (karies gigi), akibat dari malasnya ibu hamil untuk memelihara kebersihan gigi dan mulut ketika masa kehamilan dapat menimbulkan kerusakan pada gigi, buah-buahan yang asam mempermudah terjadinya kerusakan pada gigi.Pembengkakan pada gusi (gingivitis), akibat gangguan keseimbangan hormonal. Bila kebersihan gigi dan mulut ibu hamil kurang terpelihara dengan baik akan timbul peradangan pada gusi, gusi akan membengkak dan mudah berdarah sehingga menyebabkan gangguan pada waktu mengunyah (Depkes RI., 1996 cit. Dodoh, 2006).

  • Tindakan penanggulangan/perawatan radang gusi pada ibu hamilTahap jaringan lunak, hilangkan semua jenis iritasi lokal (plak, kalkulus, sisa makanan, perbaikan tambalan, dan perbaikan gigi tiruan yang kurang baik)Tahap fungsional, lakukan perbaikan fungsi gigi, mulut (pembuatan tambalan pada gigi yang berlubang, pembuatan gigi tiruan)Tahap sistemik, lakukan perawatan dan pencegahan gingivitis selama kehamilanTahap pemeliharaan, cegah kambuhnya penyakit periodontal setelah perawatan. pemeriksaan secara berkala, semua iritasi lokal selama kehamilan dapat terdeteksi lebih dini dan dapat dihilangkan secepat mungkin (Maulid, 2002).

  • Kesimpulan"Terkadang ibu hamil merasa jika gusinya bengkak saat sedang hamil adalah suatu hal yang wajar, padahal itu salah. Karena ini menunjukkan ada yang tak beres dengan gigi atau gusinya yang kemungkinan mengalami infeksi.

  • WASSALAM..

    *