status ujian- ruhasri

Upload: ruhasri-humastuti

Post on 03-Mar-2016

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

COPY FROM WINDA

TRANSCRIPT

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KEDOKTERAN KOMUNITAS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650

Status UJIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKATPeriode 21 juli 2014 4 oktober 2014Masalah Kesehatan: TonsilitisWilayah masalah : RT 05 / RW 01 Kelurahan Dukuh,Kecamatan Kramat Jati, Jakarta TimurHari/Tanggal pengambilan data: Jumat, 19 September 2014Hari/ Tanggal Intervensi: Sabtu, 20 September 2014 Hari/ Tanggal Ujian: September 2015Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia

Nama: Ruhasri HumastutiNIM: 1061050083Tanda tangan:

I.PENDAHULUANLATAR BELAKANG

Skabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infestasi dan sensitasi oleh sejenis tungau Sarcoptes scabiei. Penyakit ini disebut juga the itch, seven year itch, Norwegian itch, gudikan, gatal agogo, budukan atau penyakit ampera. Ditularkan dengan kontak jarak dekat antara manusia ke manusia, hewan ke manusia atau sebaliknyaSkabies biasanya menyerang pasien dengan hygiene yang buruk, miskin dan hidup dalam lingkungan yang padat dan kumuh. Dengan epidemiologi skabies ini maka dapat dilihat hubungan beberapa faktor yang menunjang dalam penularan penyakit ini diantaranya status ekonomi rendah yang secara langsung berkaitan dengan faktor lainnya, seperti hygienis perorangan yang buruk, sanitasi lingkungan yang buruk, perilaku yang tidak mendukung kesehatan dan kepadatan penduduk. Skabies merupakan salah 1 dari 6 penyakit kulit utama yang disebabkan parasit yang lazim terjadi pada populasi miskin. Prevalensi penyakit skabies mencapai 6-27% dari populasi umum. Menurut Depkes RI prevalensi skabies di puskesmas seluruh Indonesia pada tahun 2008 adalah 5,6%-12,95% dan skabies menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering. Angka prevalensi yang terus meningkat ini masih menjadi salah satu permasalahan dalam negara berkembang.Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, pada bulan Maret 2014, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,28 juta orang, sekitar 11,25% dengan jumlah penduduk keseluruhan yaitu 237,6 juta jiwa. Mengingat jumlah penduduk miskin di Indonesia yang masih cukup banyak dan dihubungkan dengan epidemiologinya yang cenderung terjadi pada masyarakat ekonomi rendah serta skabies merupakan masalah kesehatan seluruh dunia yang belum ditangani dengan baik, maka penyakit skabies perlu mendapatkan perhatian. Perlu ditingkatkan kepedulian dalam menanggapi masalah ini, baik dalam pengetahuan, sikap dan perilaku. Sehingga kasus skabies tidak dianggap sebagai penyakit yang memang biasa terjadi pada masyarakat status ekonomi rendah. Kepedulian masyarakat dan para pelaksana program kesehatan dapat secara langsung menekan insidens dan prevalensi penyakit skabies itu sendiri.Penyakit skabies dapat ditularkan melalui 2 cara, yakni :1. Kontak langsungPenularan penyakit skabies paling sering terjadi pada kontak langsung, yakni gesekan antara kulit dengan kulit, misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual.2. Kontak tak langsungKontak secara tidak langsung dapat terjadi dengan perantara benda-benda yang sudah terkontaminasi oleh penderita sebelumnya misalnya, handuk, pakaian, sprei, bantal dan lain-lain. Contohnya, pemakaian handuk secara bergantian antara penderita skabies dan orang lain. Semakin besar jumlah parasit pada orang yang menderita skabies semakin besar pula kontak tidak langsung ini dapat menyebabkan penularan.Pasien skabies mempunyai 4 gejala khas yang membedakannya dari penyakit kulit lainnya, antara lain :1. Pruritus nokturna, yakni gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.2. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok yang tinggal dalam lingkungan padat, misalnya dalam sebuah keluarga, asrama, pesantren dan penjara. Biasanya seluruh anggota keluarga dapat terkena infeksi. Begitu pula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya, sebagian tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut.3. Adanya lesi yang khas, berupa terowongan (kunikulus) pada tempat predileksi; berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm,pada ujung terowongan ditemukan papul dan vesikel. Tempat predileksinya biasanya merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis yaitu: sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mame (wanita), umbilicus, bokong, genitalia eksterna (pria), dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.

4. Diagnosis dapat ditegakkan dengan penemuan secara mikroskopik tungau betina atau larva yang baru menetas pada kerokan kulit.Diagnosis penyakit skabies dapat dibuat dengan ditemukannya 2 dari 4 tanda gejala klinis yang disebutkan diatas.

KONSEP SEGITIGA EPIDEMIOLOGI

Faktor host Terjangkitnya seseorang oleh skabies dipengaruhi oleh tingkat sanitasi seseorang. Semakin rendah tingakat sanitasi orang tersebut maka semakin besar orang tersebut tertular skabies. Faktor agent Sarcoptes scabiei adalah agen utama penyebab teradinya penyakit skabies. Apabila agen penyebab penyakit jumlahnya semakin banyak maka resiko terjadinya penyakit juga semakin besar. Faktor lingkungan Faktor lingkungan yang dibagi menjadi lingkungan fisik, biologi, dan sosial dapat menyebabkan penyakit. Lingkungan dengan sanitasi buruk merupakan faktor resiko terjadinya scabies.

TEORI HENDRIK L. BLUM

GENETIK

PELAYANAN KESEHATANSEHAT(FISIK, MENTAL, SOSIAL)LINGKUNGAN

PERILAKU KESEHATANPERILAKU KESEHATAN

PERILAKU KESEHATAN

SKABIES BERDASARKAN HENDRIK L. BLUM

Pelayanan KesehatanPromotif : Penyuluhan tentang penyakit skabiesPreventif : Menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah skabiesKuratif : Melakukan pengobatan terhadap penyakit skabiesRehabilitatif : Kepatuhan mengikuti anjuran dokter

Faktor lingkungan :fisik : kebersihan lingkungan, kelembaban,sanitasi burukbiologi : hewan yang tidak terjaga kebersihannyasosio cultural:tinggal di panti atau pesantren, tempat tinggal padat penduduk, ada orang sekitar yang mengalami skabiesFaktor Genetika :Tidak berpengaruh

SKABIES

Faktor perilaku :Kebersihan diriPenggunaan alat pribadi secara bersama-sama (handuk, pakaian dll)

PERILAKU KESEHATAN

Menurut Hendrik L. Blum terjadinya skabies dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Lingkungan

1. FisikFaktor fisik berpengaruh dalam transmisi dari penyakit skabies. Faktor fisik yang mempengaruhi penyakit skabies antara lain: kelembaban, kebersihan lingkungan, kepadatan penduduk. Sarcoptes scabiei yang merupakan etiologi dari penyakit skabies akan hidup dengan baik pada daerah yang kelembaban tinggi. berdasarkan penelitian yang dilakukan di Inggris kejadian skabies lebih tinggi pada musim dingin dibandingkan dengan musim panas, hal ini menunjukan angka kejadian skabies lebih tinggi jika kelembaban tinggi.Lingkungan yang kurang bersih dapat menjadi tempat yang baik bagi habitat Sarcoptes scabiei. Sebaliknya lingkungan yang bersih merupakan habitat yang buruk bagi Sarcoptes scabiei, oleh karena itu kebersihan lingkungan mempengaruhi penyakit scabies.1. BiologisSemakin banyak di lingkungan sekitar banyak orang yang mengalami skabies maka semakin besar kemungkinan untuk tertular penyakit skabies. Selain penularan dari manusia ke manusia, penularan skabies juga dapat terjadi dari hewan ke manusia. 1. Sosio-KulturalSkabies akan lebih mudah menular pada tempat yang kepadatan penduduknya tinggi. Hal ini dapat terjadi karena dengan tempat yang padat penduduk maka akan memperbesar peluang terjadinya kontak antara orang yang mengalami skabies dengan orang yang sehat. Lingkungan asrama, pesantren, panti dengan jumlah orang yang banyak meningkatkan resiko menularnya penyakit skabies

1. Perilaku Kesehatan

Pengetahuan (definisi, faktor risiko, gejala klinis, cara penularan, pemeriksaan, penatalaksanaan, dan pencegahan), semakin baik pengetahuan yang diketahui masyarakat semakin mudah dalam penanganan dan pencegahan untuk penyakit skabies. Sikap dan Praktik masyarakat maupun individu dalam menjaga kesehatan serta kebersihan tubuh agar tidak mudah terjangkit penyakit skabies.

1. Pelayanan KesehatanTujuan Utama dari pelayanan kesehatan adalah:1. PromotifPromotif adalah salah satu upaya pencegahan yang dilakukan melalui pemberian informasi kepada masyarakat. Promosi kesehatan (promkes) adalah suatu cara yang dilakukan untuk membantu masyarakat untuk menjadikan gaya hidup masyarakat sehat. Salahsatu cara yang dilakukan dalam promosi kesehatan adalah penyuluhan kepada masyarakat. Melalui penyuluhan yang dilakukan kepada masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan dapat merubah sikap dan perilaku masyarakat agar menjalankan pola hidup sehat.

1. PreventifPreventif adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit. Tindakan preventif penting dilakukan karena dengan melakukan tindakan preventif seseorang akan terhindar dari penyakit dan menurunkan biaya kesehatan. Tindakan preventif yang dilakukan untuk mencegah penyakit skabies antara lain: mandi teratur (dua kali dalam sehari), menjaga kebersihan lingkungan, tidak menggunakan pakaian atau handuk secara bergantian dan mengganti seprei secara berkala.

1. KuratifKuratif adalah suatu kegiatan dan atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin. Tindakan kuratif yang dilakukan untuk mengatasi penyakit skabies ini adalah melakukan pengobatan menggunakan sulfur. Salah satu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi penyakit skabies ini adalah dengan cara mengobati semua penghuni rumah jika dalam rumah tersebut ada yang mengalami penyakit skabies.

1. RehabilitatifTindakan rehabilitatif yang dilakukan untuk penanganan penyakit skabies ini adalah dengan melakukan pengobatan dan kontrol secara teratur.

4. HerediterTidak ada pengaruh keturunan pada penyakit skabies

DATA GEOGRAFI

1. Data Geografi Kecamatan Kramat Jatia. Keadaan WilayahWilayah Kec. Kramat Jati berada pada posisi 106. 49 , 35 BT Bujur Timur dan 06 10 37 Lintang Selatan dengan ketinggian 23 M dari permukaan laut. Curah hujan sedang, suhu udara minimal 23 C max 32 C. Dinyatakan luas wilayah Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur adalah 1.333,46 Hektar. Adapun Kecamatan Kramat Jati terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan, 65 RW dan 653 RT dan 87.766 kepala keluarga.

Gambar 1.1 Peta wilayah Kecamatan Kramat JatiSumber : profil puskesmas kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2013

Tabel 1.1Luas Wilayah, jumlah Kelurahan, Jumlah Penduduk, RW dan RTMenurut Kecamatan Kramat Jati Tahun 2013NOKELURAHANLUAS WILAYAHJUMLAH PENDUDUKJUMLAH KKJML RTJml RW

LPJML

1CAWANG179,04 Ha16.98016.58133.56113.23912112

2CILILITAN179,75 Ha21.96321.56043.52314.76313016

3KRAMAT JATI151,58 Ha17.37617.08134.45712.23110810

4BATU AMPAR255,03 Ha27.69027.88155.57114.461866

5BALEKAMBANG167,45 Ha17.84217.67435.5168.336535

6TENGAH202,52 Ha26.77625.69752.47316.8858910

7DUKUH198,09 Ha13.76814.08727.8557.851666

KECAMATAN1.333,46 Ha142.395140.561282.95687.76665365

Sumber : profil puskesmas kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2013

b. Batas WilayahBatas Wilayah Kecamatan Cipayung berdasarkan surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989 adalah sebagai berikut:Tabel 1.2Batas Wilayah Kecamatan Kramat JatiNo.BagianBatas Wilayah

1.UtaraJl. Letjen MT Haryono Kecamatan Jatinegara

2.SelatanJl. Lingkar Luar Kecamatan Ciracas dan Kecamatan Pasar Rebo

3.TimurJl. Tol Jagorawi Kecamatan Makasar

4.BaratSungai Ciliwung Kecamatan Pasar Minggu Kodya Jakarta Selatan

Sumber : profil puskesmas kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 20132. Data Geografi Kelurahan Dukuha. Luas WilayahKelurahan dukuh adalah merupakan salah satu dari tujuh kelurahan yang terletak sebelah timur Kecamatan Kramat Jati, Kota Administrasi Jakarta Timur dan secara geografis berada di wilayah timur Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan Keputusan Gubernur KDKI JakartaNomor 1227 Tahun 1989 penyempurnaan batas dan luas wilayah sebagai pelaksanaan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 1251 Tahun 1986 tentang Pemecahan, Penyatuan batas, Perubahan Nama Kelurahan yang kembar / sama dan penetapan luas wilayah Kelurahan, maka Kelurahan Dukuh memiliki luas wilayah 198,09 Hektar, yang ditata kedalam wilayah kerja RT/RW sebanyak 6 (enam) Rukun Warga (RW) dan 66 (enam puluh enam) Rukun Tetangga (RT), adapun luas wilayah per RW dan jumlah RT per RW adalah sebagai berikut : Tabel 1.3Luas wilayah per RW dan Jumlah RT per RWNORWLuas wilayahRT

1RW.0127.3317

2RW.0231.46810

3RW.0333.96411

4RW.0438.96516

5RW.0533.07914

6RW.0633.2838

JUMLAH198.09066

Sumber: Laporan Kelurahan Dukuh tahun 2013

b. Batas-batas wilayahBerdasarkan Surat Keputusan Gubernur KDI Jakarta Nomor D.I 7805/a/30/75 yang kemudian diperbaharui dengan keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989, batas-batas wilayah Kelurahan Dukuh adalah sebagai berikut :Tabel 1.4Batas Wilayah Kelurahan DukuhNo.BagianBatas Wilayah

1.UtaraKali Cipinang/ Kelurahan Kramat Jati

2.SelatanJalan Tol Jagorawi/ Kelurahan Pinang Ranti

3.TimurRing Road/ Kelurahan Rambutan

4.BaratKali Cipinang/ Kelurahan Rambutan

Sumber: Laporan Kelurahan Dukuh tahun 2013DATA DEMOGRAFI1. Jumlah Penduduka. Jumlah penduduk pada akhir tahun 2013 adalah : 282.956 jiwa, dengan rincian sebagai berikut : b. Menurut jenis kelamin : a) Laki-laki : 142.395 Jiwa ( 50,32 % ).b) Perempuan: 140.561 Jiwa ( 49,68 % ).c) Kepadatan penduduk: 322. Jiwa / Km2d) Jumlah Kepala Keluarga: 87.766 KKe) Jumlah anak balita : 27.347 Jiwaf) Family size: 4 Jiwa

Tabel 1.5 Komposisi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan UmurKec. Kramat jati Tahun 2013KELOMPOK UMUR ( TAHUN )JUMLAH PENDUDUKLk + Pr

Laki-lakiPerempuan

0 - 414.04713.30027.347

5 - 9.11.88111.21623.097

10-14.10.2929.86320.155

15-1910.33211.04721.379

20-2412.91313.71026.623

25-2915.29215.11130.403

30-3415.20914.30729.516

35-3912.95912.29225.251

40-4410.85210.46321.315

45-498.9279.04917.976

50-546.9097.13014.039

55-595.3455.05510.400

60-643.2953.3426.637

65-692.1132.0444.157

70-741.1201.2942.414

75+9091.3382.247

JML142.395140.561282.956

Sumber : profil puskesmas kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2013

Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2013 berjumlah 282.856 jiwa, terdiri dari laki-laki 142.395 jiwa dan perempuan 140.561 jiwa. Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Dukuh Jakarta Timur Tahun 2013 berjumlah 27.855 jiwa, terdiri dari laki laki 13.768 jiwa dan perempuan 14.087 jiwa sedangkan jumlah kepala keluarga 7.851 KK.

Dependency ratio Usia produktif 203.539 = 2,56Usia non produktif 79.417Intepretasi : usia produktif di Kecamatan Kramat Jati lebih tinggi dibandingkan usia non produktif.Sex ratiojumlah laki-laki : jumlah perempuan x 100= 142.395 X 100 140.561 = 101,3Intepretasi : jumlah laki-laki di Kecamatan Kramat Jati lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan. Setiap 100 penduduk perempuan di Kecamatan Kramat Jati terdapat 101 laki-laki

2. STRUKTUR PENDUDUKStruktur penduduk wilayah Kelurahan Dukuh Jakarta Timur tahun 2013 adalah sebagai berikut :Tabel 1.6Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis KelaminUmurWNIWNAJUMLAH seluruhnya

LkPrJmlLkPrJml

0-41.1731.0932.266--02.266

5-91.2491.2372.486--02.486

10-141.1631.1172.280--02.280

15-191.0891.0172.106--02.106

20-241.1411.1032.244--02.244

25-291.3871.4532.840--02.840

30-341.4311.3962.827--02.827

35-391.2471.2812.528--02.528

40-441.1041.1452.249--02.249

45-499309761.906--01.906

50-546468101.456--01.456

55-595135531.067--01.066

60-64274370644--0644

65-69216279495--0495

70-74121147268--0268

74 keatas83110193--0193

Jumlah13.76714.08727.85510127.855

Sumber: Laporan Kelurahan Dukuh tahun 2013

Sumber : BPS kelurahan dukuh tahun 2010

Tabel 1.7Jumlah Penduduk Setiap RW

JumlahPenduduk TetapJumlah

RWRTWNIWNA

LKPRLKPR

0171.3591.378002.737

02101.9541.983003.937

03113.3993.137006.536

04164.3033.965008.268

05142.1981.970004.168

0689981.211002.209

Jumlah7514.21113.6440027.855

Sumber: Laporan Kelurahan Dukuh tahun 2013Tabel 1.8Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

NOTingkat PendidikanJumlah

1Tidak Sekolah1.778

2Tidak Tamat SD2.257

3Sekolah Dasar5.863

4SMP9.033

5SLTA4.833

5Akademi(D1-D3)/Sarjana (S1-S3)1.897

JUMLAH 25.661

Sumber: Laporan Kelurahan Dukuh tahun 2013Tabel 1.9Penduduk menurut Mata Pencaharian/Pekerjaan

No.Mata PencaharianJumlah Jiwa

1Bidang pertanian-

2Kary. Swasta/Pemerintah/ABRI7.250

3Pedagang5.890

4Buruh Tani872

5Pensiunan5.541

6Pertukangan504

7Fakir Miskin641

10Lain-lain5.656

Jumlah26.354

Sumber: Laporan Kelurahan Dukuh tahun 2013Tabel 1.10

Sumber: Laporan Kelurahan Dukuh tahun 2013Tabel 1.11Tenaga Medis/ KesehatanNo.JENISJUMLAH

1.Dokter Praktek6

2.Bidan5

JUMLAH11

Sumber: Laporan Kelurahan Dukuh tahun 2013

Tabel 1.12Sarana Pendidikan Kelurahan DukuhNo RWJENIS SEKOLAH

TKSDSLTPSLTAPTJML

101111126

2021----1

303-1---1

40413---4

505--21-3

606-1--12

Jumlah3632317

Sumber: Laporan Kelurahan Dukuh tahun 2013

Grafik 1.1Data 10 Kasus Terbanyak di Puskesmas Kelurahan Dukuh

Sumber : profil puskesmas kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Tahun 2013DIAGNOSIS MASALAH

A. Masalah Kesehatan: SkabiesB. Wilayah Sasaran : RT 05 / RW 01 Kelurahan Dukuh Kecamatan Kramat Jati, Jakarta TimurC. Sasaran: Warga berusia 20 tahun di RT 05/RW 01 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta TimurD. Jumlah Penduduk: 289 orangE. Jumlah KK: 67 kepala keluargaF. Jumlah sasaran: 205 orangG. Target peserta: 30 orangH. Jumlah yang hadir: 24 orang

Tabel 2.1 Jumlah Orang Yang Menjawab Benar tentang PengetahuanNo.PertanyaanSebelum Intervensi

N%

1.Yang mengetahui kondisi kulit normal1875

2Yang mengetahui tentang skabies114,58

3.Yang mengetahui penyebab terjadinya skabies1041,67

4.Yang mengetahui apa saja yang mempengaruhi terjadinya skabies1458,33

5.Yang mengetahui gejala skabies pada kulit1666,67

6.Yang mengetahui cara penularan skabies1354,17

7.Yang mengetahui siapa saja yang terkena penyakit skabies pada kulit1145,83

8.Yang mengetahui cara mencegah terjadinya penyakit skabies pada kulit1250

9.Yang mengetahui cara mengatasi penyakit skabies pada kulit1562,5

10.Yang mengerti hal apa yang tidak boleh dilakukan jika timbul gejala pada kuit1458,33

Berdasarkan hasil wawancara pada 24 responden, didapatkan :1. Didapatkan (18) dari (24) responden (75%) Yang mengetahui kondisi kulit normal.1. Didapatkan (11) dari (24) responden (4,58%) Yang mengetahui tentang skabies 1. Didapatkan (10) dari (24) responden (41,67%) Yang mengetahui penyebab terjadinya skabies1. Didapatkan (14) dari (24) responden (58,33%) Yang mengetahui apa saja yang mempengaruhi terjadinya skabies1. Didapatkan (16) dari (24) responden (66,67%) Yang mengetahui gejala skabies pada kulit1. Didapatkan (13) dari (24) responden (54,17%) Yang mengetahui cara penularan scabies1. Didapatkan (11) dari (24) responden (45,83%) Yang mengetahui siapa saja yang terkena penyakit skabies pada kulit1. Didapatkan (12) dari (24) responden (50%) Yang mengetahui cara mencegah terjadinya penyakit skabies pada kulit1. Didapatkan (15) dari (24) responden (62,5%) Yang mengetahui cara mengatasi penyakit skabies pada kulit 1. Didapatkan (14) dari (24) responden (58,33%) Yang mengerti hal apa yang tidak boleh dilakukan jika timbul gejala pada kuit

Tabel 2.2 Hasil Pre-TestNo.Nilai Pre-Test

1.50

2.40

3.60

4.70

5.60

6.50

7.50

8.60

9.80

10.50

11.60

12.60

13.30

14.80

15.40

16.50

17.50

18.70

19.50

20.60

21.50

22.60

23.60

24.50

Jumlah 1.340

Rata-rata55,83

Tabel 2.3 Kriteria PenilaianNo.NilaiKategori

1.060Kurang

2.6180Sedang

3.81100Baik

Keterangan :Tingkat pengetahuan dilihat dari nilai rata rata respondenNilai rata rata = Jumlah nilai respondenJumlah responden= 50+40+60+70+60+50+50+60+80+50+60+60+30+80+40+50+50+70+50+60+50+60+60+5020= 1340 24 = 55,83Keterangan : pengetahuan warga RT 05/RW 01 mengenai skabies masih kurang.

III. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan hasil pre-test yang dilaksanakan pada warga berusia diatas 20 tahun di RT 05/RW 01, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur didapatkan, bahwa rata rata hasil pre test warga berusia diatas 20 tahun di RT 05 RW 01 adalah 55,83 berdasarkan kriteria penilaian, rata rata pengetahuan warga berusia diatas 20 tahun di RT 05 RW 01 berada pada kategori kurang, terutama mengenai penyebab terjadinya skabies.

IV. PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH

A. Masalah : Skabies B. Rencana intervensi : Penyuluhan tentang skabiesC. Tujuan1. Tujuan Umum: Meningkatkan pengetahuan warga RT 05/RW 01 Kelurahan Dukuh Kecamatan Kramat Jati mengenai skabies.

2. Tujuan Khusus: a. Menambah pengetahuan warga berusia diatas 20 tahun di RT 05/RW 01 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati tentang penyebab skabiesb. Menambah pengetahuan warga berusia diatas 20 tahun di RT 05/RW 01 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati mengenai cara mencegah terjadinya penyakit skabies D. Sasaran : Warga berusia diatas 20 tahun di RT 05/RW 01 di Kelurahan Dukuh Kecamatan Kramat Jati.E. Jumlah Sasaran : 205 OrangF. Target peserta: 30 OrangG. Rencana kegiatan Hari/tanggal : Jumat, 19 September 2014 Sabtu, 20 September 2014 Waktu : 14.00 15.00 WIB Tempat : Rumah warga RT 05/RW 01

H. SDM: Dokter muda : 1 orang Petugas kesehatan dari kelurahan: 1 orang Material : Flip chart, handout

Tabel 4.1. Rencana Anggaran Biaya No KeteranganBiaya

1.Fotocopy Pre test dan Post test Rp 24.000,-

2.Print Pre test dan Post test Rp 4.000,-

3.Alat Tulis ( pulpen) 30 orang Rp 60.000,-

4.Flip chart materi presentasi Rp 75.000,-

5.Jilid Flip chart materi presentasi Rp 10.000,-

6.Fotocopy handout Rp 10.000

7. Snack Rp 360.000

JumlahRp 543.000,-

Evaluasi : Membandingkan nilai pre-test dan post-test

V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH

1. Dilakukan intervensi mengenai : Skabies2. Peserta yang hadir : 24 orang3. Waktu Pelaksanaan: a. Hari : Jumat, 19 September 2014 Sabtu , 20 September 2014 b. Tempat : Rumah warga RT 05/RW 01c. Waktu : 14.00-15.00 WIB SDM : Dokter muda : 1 orang Petugas kesehatan dari kelurahan: 1 orang Peralatan presentasi : Flip Chart

Table 5.1. Biaya yang dikeluarkan No KeteranganBiaya

1.Fotocopy Pre test dan Post test Rp 14.400,-

2.Print Post test Rp 2.000,-

3.Alat Tulis ( pulpen) Rp 9.600,-

4.Flip chart materi presentasi Rp 56.000,-

5.Jilid Flip chart materi presentasi Rp 8.000,-

6.Fotocopy handout Rp 9.000

7. Snack 24 boxRp 360.000

Jumlah Rp 457.200,-

Materi yang disampaikan :1. Pengertian dari skabies2. Penyebab dari skabies3. Faktor resiko terinfeksi skabies4. Tanda dan Gejala skabies5. Cara penularan skabies6. Pencegahan skabies7. Pengobatan skabies

VI. EVALUASI

A. Input SDM untuk program ini adalah 1 orang dokter muda yaitu Arawinda Haniastri,S.Ked sebagai presentan dan narasumber, serta dibantu 1 orang petugas kesehatan dari Puskesmas kelurahan Dukuh sebagai pengawas. Semua anggaran dana berasal dari uang pribadi dan berubah dari perencanaan , yaitu dari Rp 543.000,- menjadi Rp 457.200,-, karena jumlah target kurang dari yang ditargetkan, tempat print dan fotocopy pre test dan post test serta pembuatan flipchart menemukan tempat yang lebih murah. Materi yang diberikan dengan menggunakan Flip Chart. Materi yang disampaikan pada saat penyuluhan adalah pengertian dari skabies, penyebab dari skabies, faktor resiko terinfeksi skabies, tanda dan gejala skabies, cara penularan skabies, pencegahan skabies, pengobatan skabies Tempat diadakan penyuluhan di rumah warga RT 05/RW 01 kelurahan Dukuh, kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.

B. Proses 1. kegiatan pretest kegiatan pretest sesuai dengan perencanaan yaitu hari Jumat tanggal 19 September 2014 untuk melakukan pre test dilaksanakan sesuai dengan waktu yang direncanakan yaitu pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB. Jumlah peserta pretest 24 orang tidak sesuai dengan target yang direncanakan yaitu 30 orang. 2. kegiatan penyuluhan dan post test Penyuluhan dan post test dilaksanakan sesuai dengan waktu yang direncanakan yaitu pada tanggal 20 September 2014 pukul 14.00 WIB dan selesai tepat pada waktunya yaitu pukul 15.00 WIB . Pelaksanaan kegiatan penyuluhan mengenai skabies dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui keberhasilan intervensi sesuai dengan perencanaan. Sedangkan saat post test peserta yang datang sebanyak 24 orang, tidak sesuai dengan target yang telah direncanakan yaitu sebanyak 30 orang. Penyuluhan dilakukan oleh 1 orang dokter muda, Arawinda Haniastri, S.Ked sesuai dengan perencanaan. Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan dengan baik dan masyarakat mengikuti penyuluhan dengan baik.

C. OutputTabel 6.1. Hasil Perbandingan Nilai Pre-test dan Post-testNo.Nilai Pre-TestNilai Post-test

1.5080

2.4070

3.6090

4.70100

5.6080

6.5070

7.5080

8.6080

9.80-

10.5070

11.6080

12.6070

13.3080

14.8090

15.4080

16.5080

17.5080

18.70-

19.5080

20.6070

21.5070

22.6080

23.6090

24.5080

Jumlah 1.3401.750

Rata-rata55,8379,54

Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai skabies hasil pretest rata - rata dari 24 responden adalah 55,83 . Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari 22 responden adalah 79,54. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden sebesar 23,71. Hal ini menandakan penyuluhan mengenai skabies yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.Jadi selisih nilai pretest dan post test warga RT 05/RW 01 Kelurahan Dukuh , Jakarta Timur 42,47%.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanSebelum dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat RT 05/RW 01 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur mengenai Skabies masuk katagori kurang (55,83).Sedangkan setelah dilakukan intervensi, pengetahuan masyarakat meningkat menjadi katagori baik (79,54). Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Skabies yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.

SaranKepada warga berusia diatas 20 tahun di RT 05/RW 01 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur : Dapat menyebarkan informasi yang telah didapat kepada warga lain ataupun kepada anggota keluarga yang memiliki penyakit skabies. Masyarakat lebih memperhatikan kesehatan diri sendiri terutama kesehatan perorangan, kesehatan bersama dan lingkungan. Masyarakat dapat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Masyarakat ikut aktif dalam kegiatan kesehatan ataupun penyuluhan sehingga bisa menambah wawasan tentang berbagai penyakit.

Kepada Petugas Kesehatan : Lebih memahami tentang penyakit skabies sehingga dapat mengingatkan masayarakat mengenai gejala dan cara penanganannya. Meningkatkan kegiatan promosi kesehatan yang berkaitan dengan skabies Memberikan penyuluhan secara berkala mengenai skabies Para petugas juga memotivasi masyarakat agar selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

1. Skabies diunduh dari repository.usu.ac.id/bitstream/.../5/Chapter%20I.pdf diakses pada tanggal 23 September 20142. Handoko RP, Djuanda A, Hamzah M. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.4. Jakarta: FKUI; 2005. 119-22.3. Amiruddin MD. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Ed.1. Makassar: Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ; 2003. 5-10.4. Admin. 2009. Asrama Santri. http://assalaam.or.id/fasilitas/asrama-santri/302-asrama-santri.html. 21 April 20105. Boediardja S. 2003. Skabies pada Bayi dan Anak. Editor: Boediardja S, Sugito T,Kurniati D, Elandari. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.6. Hasil BPS 2014 diunduh dari http://www.bps.go.id/ diakses pada tanggal 23 september 2014.7. Profil Kesehatan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Kota Administrasi Jakarta Timur 20138. Profil Puskesmas Kelurahan Dukuh Jakarta Timur 2013

LAMPIRAN IPre Test & Post Test

Pengetahuan mengenai skabies Kelurahan Dukuh Kecamatan Kramat Jati tahun 2014Daftar pertanyaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai pengetahuan mengenai skabies di Kelurahan Dukuh Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur tahun 2014 . Data pribadi anda di kolom pengisian ini akan kami jamin kerahasiaannya.

I. Identitas pribadi pengisi kuesioner

1. Nama :2. Alamat: RT: RW:3. Kelurahan :4. Usia:5. Jenis kelamin : (Wanita) / (Pria) (dilingkari)6. Status pernikahan :7. Pendidikan formal terakhir:a. SDb. SMPc. SMA/SMKd. Akademi/perguruan tinggi________________e. Tidak sekolah8. Pekerjaan:a. Pegawai swastab. Petanic. Buruh tani/pabrik/bangunand. Pedagang/swastae. Pegawai negerif. Ibu rumah tanggag. Lain-lain _____________________________PengetahuanPertanyaan dibawah ini, bertujuan untuk mengetahui pengetahuan anda mengenai skabies, silahkan lingkari atau silang jawaban yang menurut anda paling benar.

1. Apakah anda tahu kondisi kulit yang normal?a. Keringb. Lembabc. Berminyakd. Licin

2. Apakah yang anda ketahui mengenai skabies?a. Penyakit kulit yang disebabkan oleh alergib. Penyakit kulit yang menyebabkan luka bakar pada kulitc. Penyakit kulit yang disebabkan oleh kuman karena makan makanan yang tecemard. Penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau yang menyebabkan gatal pada kulit

3. Apa yang menyebabkan penyakit skabies?a. Jamurb. Virusc. Bakteri/kumand. Tungau

4. Apa saja yang mempengaruhi terjadinya skabies?a. Gatal malam hari di daerah lipatanb. Demam dan gatal c. Bercak putih dan bersisikd. Muncul gelembung kecil berisi cairan dan gatal

5. Menurut pengetahuan anda bagaimana cara penularan penyakit skabies?a. Gatal malam hari di daerah lipatanb. Demam dan gatal c. Bercak putih dan bersisikd. Muncul gelembung kecil berisi cairan dan gatal

6. Menurut pengetahuan anda bagaimana cara penularan penyakit skabies?a. Penularan melalui makanan dan minuman yang tidak bersihb. Penularan melalui udara c. Menggunakan pakaian/kasur milik orang yang menderita skabiesd. Penyakit skabies tidak dapat ditularkan

7. Usia yang rentan terkena skabies adalah ? a. Anak-anakb. Remajac. Dewasad. semua umur8. Bagaimana cara yang paling tepat dalam mencegah terjadinya penularan skabies?a. Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi secara teratur sehari 2x b. Mengganti pakaian (baju, celana, pakaian dalam) setiap haric. Mengganti sprei kasur 1 minggu sekalid. Benar semua

9. hal apa yang harus dilakukan saat terkena skabies?a. Minum obat yang diberikan oleh dokter secara teraturb. Mengoleskan daerah yang terkena dengan odolc. Mencuci tangan sehari >3 kalid. Makan makanan yang bergizi

10. Hal apa yang tidak boleh dilakukan jika timbul gejala infeksi pada kulit?a. Digarukb. Meminum obatc. memberikan salepd. menaburkan bedak

LAMPIRAN IIDOKUMENTASI

Page | 1 Status Ujian Ilmu Kedokteran KomunitasSkabies di RT 05/RW 01 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Kramat Jati, Tahun 2014