status ujian ortopedi

Upload: anna-franky-kusuma

Post on 03-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    1/15

    STATUS PEMERIKSAAN PASIEN

    DEPARTEMEN BEDAH

    RSAL DR. MINTOHARDJO

    I. IDENTITAS PASIENNama : Tn. M

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Umur : 24 tahun

    Alamat : Jl. Poltangan 8A RT/RW 01/05 Tanjung Barat Jak-Sel

    Status Perkawinan : Belum Menikah

    Pendidikan Terakhir : SLTA

    Pekerjaan : Pegawai Swasta

    Agama : Islam

    Suku : Jawa

    Warga Negara : Indonesia

    Asuransi : Jamsostek

    Tanggal Masuk UGD : 27 Maret 2013

    Jenis Kecelakaan : Kecelakaan Lalu Lintas

    Tempat Kecelakaan : Jl. Benhill Jakarta Pusat

    Jam Kecelakaan : 04.00 WIB

    Jam Masuk UGD : 05.00 WIB

    No. Rekam Medis : 088571

    Ruang Perawatan : Pulau Salawati

    II. KELUHAN UTAMA Pasien Kecelakaan Lalu Lintas : Kepala : Pasien tidak sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu, muntah-muntah, ada

    memar pada kepala daerah temporal kanan, keluar darah dari mulut, hidung, dan

    telinga. Setelah 2 jam di rumah sakit, pasien kejang-kejang pada tangan kiri dan

    kaki kiri.

    Ekstremitas Bawah : Paha kanan pasien bagian tengah ada luka terbuka sebesar 12cm, terlihat patahan tulang keluar, terdapat perdarahan banyak pada luka. Pasientidak dapat berjalan dan kaki kanan tidak bisa digerakkan.

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    2/15

    Ekstremitas Atas : Pada lengan bawah kanan pasien tampak bengkok, tidak bisadigerakkan dan bengkak.

    III. ANAMNESAAnamnesa dilakukan secara alloanamnesa pada tanggal 27 Maret 2013 Pukul 05.00

    WIB dengan teman pasien.

    a) Riwayat Penyakit SekarangPasien laki-laki datang ke UGD RSAL dr. Mintohardjo dengan diantar

    seorang temannya dengan kecelakaan lalu lintas 1 jam yang lalu, penderita

    tidak sadar, muntah-muntah, ada darah keluar dari mulut, hidung dan telinga.

    Menurut temannya yang mengantar pasien adalah korban tabrak lari saat

    sedang mengendarai sepeda motor. Pasien sedang menerobos lampu merah

    dan ditabrak dari sisi kiri, kemudian pasien jatuh ke arah kanan, terlempar dari

    sepeda motor dan terbentur kepala terlebih dahulu. Saat kejadian tersebut,

    pasien tidak menggunakan helm. Tangan kanan bawah pasien membentur

    jalanan, begitu pula kaki kanan pasien.

    Setelah kejadian, pasien ditolong oleh teman pasien, pasien digotong

    ke pinggir jalan dan dibaringkan terlentang di trotoar yang datar dan keras,

    kemudian teman pasien segera menghubungi ambulans. Menurut teman

    pasien, pasien tidak sadar dan muntah-muntah lalu keluar darah dari hidung,

    mulut dan telinga. Setelah ambulans datang pasien segera dibawa ke UGD

    RSAL dr. Mintohardjo.

    2 jam setelah di rumah sakit pasien mengalami kejang-kejang pada

    tangan kiri dan kaki kiri.

    b) Riwayat Penyakit dahulu Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama : disangkal Riwayat operasi : disangkal Riwayat rawat inap di rumah sakit : disangkal Riwayat alergi obat / makanan : disangkal Riwayat sakit kencing manis : disangkal Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat asma : disangkal

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    3/15

    c) Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat alergi obat / makanan : disangkal Riwayat sakit kencing manis : disangkal Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat asma : disangkal

    d) Riwayat Pribadi dan Sosial EkonomiPasien adalah seorang karyawan swasta dengan penghasilan cukup. Pasien

    memiliki status gizi cukup. Pasien merokok dan sering olahraga bersepeda

    seminggu 1 kali secara teratur. Hubungan pasien dengan keluarga dan teman-

    teman baik. Biaya rumah sakit ditanggung asuransi jamsostek.

    IV. PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 27 Maret 2013 pukul 05.00 WIB.

    Primary Survey

    Airway : Jalan napas tidak ada sumbatan, cervical spine tidak ada kelainan Breathing : Spontan, pernapasan abdominaltorakal 20x / menit Circulation : Pasien tidak sadar, warna kulit pucat, nadi 120 x / menit, tensi 80/50

    mmHg, CRT < 2 detik, terdapat perdarahan dari hidung, telinga dan mulut, terdapat

    perdarahan pada luka terbuka di tungkai atas kanan.

    Disability : Pasien tidak sadar, GCS 7 (E2M3V2), pasien kejang kaki kiri dantangan kiri 2 jam setelah di RS. Pupil anisokor, kanan midriasis, reflek cahaya .

    Exposure : Buka seluruh pakaian penderita, beri selimut hangat, ruangan hangat,suhu pasien 36,2 o C.

    Secondary Survey

    Pemeriksaan Umum

    Keadaan Umum : Tampak sakit berat Kesadaran : Soporus coma Kesan Gizi : Gizi cukup Tinggi Badan : 180 cm Berat Badan : 75 kg BMI : 23

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    4/15

    Tanda VitalTekanan Darah : 80/50 mmHg

    Nadi : 120 x / menit

    Suhu : 36,2 o C

    Pernapasan : 20 x / menit

    Sianosis : Tidak ada Udema Umum : Tidak ada Habitus : Atletikus Cara berjalan : Tidak dapat dinilai Mobilitas (aktif/pasif) : Pasif Umur menurut taksiran : 26 tahun

    Aspek Kejiwaan

    Tingkah Laku : Tidak dapat dinilai Alam Perasaan : Tidak dapat dinilai Pola Pikir : Tidak dapat dinilai

    Kulit

    Warna : Sawo matang, tudak pucat, tidak ikterik, tidak terdapathipopigmentasi maupun hiperpigmentasi

    Lesi : Tidak terdapat lesi primer seperti makula, papula vesikula, pustula Rambut : Tumbuh rambut pada permukaan kulit Turgor : Baik Keringat : Normal

    Kepala

    Ekspresi Wajah : Tidak dapat dinilai Simetris Wajah : Simetris Rambut : Hitam, lebat, tidak mudah dicabut Pembuluh darah temporal : Teraba Kulit Kepala : Terdapat memar di temporal kanan dengan ukuran 3x3

    cm

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    5/15

    Mata

    Exopthalmus (-) Enopthalmus (-) Kelopak Oedema (-/-) Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera tidak ikterik Nistagmus (-) Lensa Jernih Visus tidak dinilai Gerakan mata normal Tekanan bola mata tidak diperiksa Tampak gambaran brile hematom

    Pupil

    Saat datang : bulat isokor, RCL +/+, RTL +/+, miosis kanan sama dengan kiri

    2 jam kemudian : bulat, anisokor (kanan agak midriasis), RCL /+, RCTL /+

    Hidung

    Bagian luar tidak ada deformitas Septum : Di tengah dan simetris Mukosa : Hiperemis Cavum Nasi : Perdarahan +/+

    Mulut

    Bibir tidak pucat / ikterik Higiene gigi dan mulut baik Faring tidak hiperemis T1-T1 tenang Perdarahan (+)

    Telinga

    Normotia

    Cairan : ada darah (+/+)

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    6/15

    Membran timpani intak Refleks cahaya (+/+) Nyeri tekan os mastoideus tidak bisa dinilai karena tidak sadar

    Leher

    Trakea ditengah KGB dan tiroid tidak teraba membesar Tidak teraba memar/jejas JVP : 5-0 H20

    Kelenjar Getah Bening

    Submandibula, supraklavikula, leher : Tidak teraba membesar Lipat paha : Tidak teraba membesar Ketiak : Tidak teraba membesar

    Thoraks

    ParuInspeksi : Gerak napas simetris, retraksi supraklavikula (-), retraksi sela iga (-),

    dilatasi vena (-), kelainan efloresensi yang bermakna (-), tanda-tanda trauma (-)

    Palpasi : Vocal fremitus sama kuat

    Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru

    Auskultasi : Suara napas vesikuler, wheezing (-/-), rhonki (-/-)

    JantungInspeksi : Ictus cordis di ICS IV, linea mid-klavukularis sinistra

    Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV, linea mid-klavukularis sinistra

    Perkusi : Redup

    Batas atas : ICS 2 garis parasternal kiri

    Batas kanan : ICS 3-4 garis parasternal kanan

    Batas kiri : ICS 5, 1 cm lateral garis midclavicula kiri

    Auskultasi : BJ I/II reguler, intensitas sesuai, murmur (-), gallop (-)

    Abdomen

    Inspeksi : Sawo matang, simetris, rata, smiling umbilicus (-), dilatasi vena (-),efloresensi yang bermakna (-), tanda-tanda trauma (-)

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    7/15

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    8/15

    Massa Tidak ada Tidak ada

    Sendi Baik Baik

    Gerakan Lihat status lokalis

    Kekuatan Lihat status lokalis

    Oedema Tidak ada Tidak ada

    Peteki Tidak ada Tidak ada

    Refleks

    Kanan Kiri

    Refleks Tendon + +

    Bisep + +

    Trisep + +

    Patela + +

    Achiles + +

    Refleks Patologis + +

    V. PEMERIKSAAN LOKALKepala Temporalis Kanan

    a. InspeksiSkin : Hematom (+) di temporal kanan ukuran 2x2 cm tidak terdapat luka

    Shape : Oedema (+), deformitas (-)

    Position : Malposition (-)

    b. PalpasiSkin : Nyeri tekan (-)

    Soft tissue : Nyeri tekan (+)

    Bone : Krepitasi (-)

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    9/15

    Antebrachii Dextra

    a. LookSkin : Luka (-), Oedema (+)

    Shape : Oedema (+), Deformitas (+)

    Position : Malposition (+)

    b. FeelSkin : Nyeri tekan (+)

    Soft tissue : Nyeri tekan (+), perdarahan (-)

    Pulsasi : A. Radialis teraba (+), A. Ulnaris teraba (+)

    c. MovementAntebrachii Dextra Aktif Pasif

    Fleksi Sulit dinilai (+)

    Ekstensi Sulit dinilai (+) Rotasi Sulit dinilai (+) Abduksi Sulit dinilai (+) Adduksi Sulit dinilai (+)

    Power

    Grade II (dapat bergerak, ada kontraksi otot, tetapi tidak dapat melawan gaya berat)

    Femur Dextra

    a. LookSkin : Luka terbuka 12 cm pada bagian tengah, tampak fragmen tulang,

    oedema (+), luka tidak kotor

    Shape : Oedema (+), deformitas (+)

    Position : Malposition (+)

    b. FeelSkin : Nyeri tekan (+)

    Soft tissue : Nyeri tekan (+), perdarahan (+), akral dingin

    Bone : Krepitasi (+)

    Pulsasi : A. Poplitea teraba (+), A. Dorsalis Pedis teraba (+)

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    10/15

    c. MovementFemur Dextra Aktif Pasif

    Fleksi Sulit dinilai (+) Ekstensi Sulit dinilai

    (+) Rotasi Sulit dinilai (+) Abduksi Sulit dinilai (+) Adduksi Sulit dinilai (+)

    Power

    Grade II (dapat bergerak, ada kontraksi otot, tetapi tidak dapat melawan gaya berat)

    Status Neurologis

    Eye (respon membuka mata)

    (4) : Spontan

    (3) : Dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata)

    (2) : Dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari)

    (1) : Tidak ada respon

    Verbal (respon verbal)

    (5) : Orientasi baik

    (4) : Bingung, berbicara mengacau (sering bertanya berulang-ulang) disorientasi tempat

    (3) : Kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata masih jelas, namun tidak dalam

    satu kalimat. Misalnya aduh..., bapak...

    (2) : Suara tanpa arti (mengerang)

    (1) : Tidak ada respon

    Motor (respon motorik)

    (6) : Mengikuti perintah

    (5) : Melokalisir nyeri (menjangkau / manjauhkan stimulus saat diberi rangsangan nyeri

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    11/15

    (4) : Withdraws (menghindar / menarik ekstremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat

    diberi rangsang nyeri)

    (3) : Fleksi abnormal (tangan satu / keduanya posisi kaku diatas dada & kaki ekstensi saat

    diberi rangsang nyeri)

    (2) : Ekstensi abnormal (tangan satu atau keduanya ekstensi di sisi tubuh, dengan jari

    mengepal & kaki ektensi saat diberi rangsang nyeri)

    (1) : Tidak ada respon

    Jika dihubungkan dengan kasus trauma kapitis maka didapatkan hasil :

    GCS : 14-15 = CKR (cedera kepala ringan)

    GCS : 9-13 = CKS (cedera kepala sedang)

    GCS : 3-8 = CKB (cedera kepala berat)

    Pada pasien ini : E2V2M3 = 7 = cedera kepala berat

    VI. PEMERIKSAAN TAMBAHANa. Pemeriksaan LaboratoriumHb 8 gr/dl N : 14-18 g/dl

    Hematokrit 25 % N : 43-51 %

    Leukosit 8000 u/l N : 5000-10000/ul

    Eritrosit 4.36 N : 3.6-5.2 juta / mm3

    Trombosit 222.000/mm3 N : 150.000-400.000 / mm3

    Glukosa sewaktu 95 mg% N : < 200 mg %

    Bleeding time 200 N : 1-6 menit

    Clotting time 1130 N : 10-16 menit

    Ureum 35 N : 13-43 mg / dl

    Kreatinin 0.8 N : 1.2 mg / dl

    SGOT 30 N : < 33 mU / dl

    SGPT 32 N : < 50 mU / dl

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    12/15

    b. Pemeriksaan RadiologiKepala

    Rontgen Foto Kepala tidak dikerjakan

    CT Scan : Tamapak daerah hiperdens berbentuk bikonveks pada daerah temporal kanan

    Antebrachii Dextra

    Rontgen Foto (AP Lateral)

    KonfigurasiFraktur simple : garis fraktur transverse dengan jarak 2 cm dari radiocarpal joint,

    tidak ada fraktur kompresi

    KedudukanLokasi fraktur pada diafisis

    Terdapat pergeseran fragmen tulang ke arah volar

    DislokasiTidak terdapat dislokasi

    Femur Dextra

    Rontgen foto (AP Lateral)

    KonfigurasiFraktur comminutif berat

    KedudukanLokasi fraktur pada diafisis

    Tidak ada pergeseran fragmen tulang

    DislokasiTidak terdapat dislokasi

    VII. DIAGNOSIS1. Contusio cerebri2. Fraktur basis kranii3. Epidural hematom temporal kanan4. Open fraktur 1/3 tengah os femur dextra grade IIIb5. Close fraktur Smith dextra

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    13/15

    VIII. DIAGNOSIS BANDINGTidak ada

    IX. PENGOBATANEpidural Hematom temporal kanan

    Konservatif dengan observasi ketat :

    Bed rest total Infus RL 2 line guyur Antibiotika broadspectrum (ceftriaxone 2x1gr) Puasa, persiapan operasi Multivitamin dan mineral (roborantia)Operatif

    Kraniotomi, evakuasi hematom

    Teknik Operasi Craniotomi :

    1. Cukur rambut hingga gundul2. Pasien dalam keadaan general narcose3. Lihat CT Scan4. Posisikan kepala ke arah sisi yang sehat5. Desinfeksi lapangan operasi dan tutup dengan duk steril6. Insisi elips pada kulit kepala, rawat perdarahan7. Bor di 4 titik dengan cutten bor8. Buka dengan gergaji Gigli, simpan tulang di aqua steril9. Rawat perdarahan10.Cari sumber perdarahan (a. Meningea media) cauter dengan cauter bipolar11.Evaluasi bila terdapat udem, simpan tulang di lemak abdomen12.Bila tidak udem jahit kembali craniumnya.

    Close Fraktur Smith Dextra

    Konservatif

    General anestesi Reposisi

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    14/15

    Pasang gips sirkuler selama 4 minggu above elbow, siku fleksi kurang dari900, full supinasi, ulnar deviasi, dorsoflexi.

    Operatif

    Pasien terlentang dengan general narcose Desinfeksi lapangan operasi, tutup dengan duk steril Insisi pada daerah 1/3 distal os radius kanan, kutis subkutis otot sampai

    yampak tulang

    Reposisi secara avue Pasang semitubular plate Pasang drain bila ada perdarahan Sebelum tutup manipulasi fleksi dan ekstensi Jahit otot, subkutis dan kutis

    Open Fraktur Femur 1/3 medial grade IIIb

    Konservatif

    Anti serum tetanus

    Operatif Teknik Operasi OREF

    General anestesi / spinal anestesi Pasien diposisikan miring ke arah yang sehat (kiri) kaki yang bawah (kiri)

    ditekuk

    Kaki yang sakit diluruskan Cuci kaki dengan sabun dan H2O2 Desinfeksi lapangan operasi Debridement luka Pegang anatara posterior trochanter mayor dengan condylus lateralis denagn

    femur distal insisi 6-7 cm, kutis subkutis

    Buka fasia lata, M. Vastus Lateralis sisihkan ke anterior, M. VastusIntermedius buka rawat perdarahan

    Tampak femur dan fragmen yang patah, pegang dengan bone tang, bersihkanujung-ujungnya

    Reposisi secara avue paskan dengan tulang

  • 7/28/2019 Status Ujian Ortopedi

    15/15

    Pasang broadplate DCP 12 hole (bor 3,2 tapper 4,5 screw 4,5) Rawat perdarahan Manipulasi kaki (fleksi, ekstensi sendi lutut) Bila banyak perdarahan pasang drain Jahit lapis demi lapis (tensor fasia lata, subkutis dan kutis)Adjuvan

    Hiperbarik oksigenasi therapy

    X. KOMPLIKASISaat ini tidak ada tapi kemungkinan dapat terjadi

    Akut :

    Lesi AVN Perdarahan Shock

    Kronis :

    Infeksi (meningitis, osteomyelitis)

    Non union, mal union, delay union Sepsis Paru : pneumonia Ginjal : batu, hipertensi ortostatik Kulit : dekubitus Atrofi otot

    XI. PROGNOSISPada kasus ini jika ditangani dengan segera dan denagn pengobatan dan operasi yang

    tepat maka prognosisnya baik.