status ujian (1).doc
TRANSCRIPT
Status ujian
STROKE
Identitas
Nama : Ny N
Umur : 58 tahun
Alamat : Klaten
Pekerjaan : Pengumpul barang bekas
Keluhan Utama
Kelemahan anggota gerak kanan
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke IGD pada pukul 15.00 WIB, dengan keluhan kelemahan
anggota gerak kanan terutama pada tungkai kanan sehingga tidak dapat
digerakkan dan tidak dapat berjalan, keluhan dirasakan sejak pukul 05.00
WIB, kurang lebih 10 jam sebelum dibawa ke Rumah Sakit, pasien dibawa
dalam keadaan sadar. 1 hari sebelum serangan pasien masih dapat melakukan
aktifitas sehari-hari, kelemahan anggota gerak bagian kanan ini dirasakan
secara tiba-tiba saat pasien bangun tidur, pasien masih dapat merasakan
rangsangan ketika tungkai dan lengan kanan disentuh.
• Tidak ada keluhan lain yang dialami pasien seperti wajah perot, gangguan
penglihatan, gangguan bicara atau pelo, pusing berputar dan nyeri kepala.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien pernah mengalami serangan stroke atau kelemahan anggota gerak
kanan pada Desember 2014 yang terjadi mendadak, dengan gejala
sebelumnya sering merasa kesemutan pada tungkai dan lengan kanan.
• Pasien memiliki riwayat hipertensi yang tidak terkontrol.
• Pasien tidak memiliki riwayat DM, penyakit jantung atau hiperkolesterol.
• Riwayat trauma kepala disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien tidak memiliki riwayat keluarga stroke, hipertensi, hiperkolesterol,
DM
Life Style
• Pola makan dan minum
Makan : Pola makan pasien normal 1 hari 3 kali, sering
mengkonsumsi makanan bersantan dan gorengan.
Minum : Air putih
• Pola istirahat : cukup
• Pola olahraga : tidak pernah
• Merokok (-)
Pemeriksaan Fisik
Status Present (1 maret 2015)
Keadaan Umum : Tenang
Kesadaran : Compos mentis
GCS E : 4 V: 5 M: 6 = 15
Vital sign
Tekanan darah : 180/90 mmHg
Suhu : 36,5ºC
Frekuensi napas : 20 x/menit
Nadi : 84 x/menit
Status generalisata
Kepala :
Normochepali, tidak terdapat bekas luka pada kepala
Mata :
Konjungtiva anemis -/- Sklera ikterik -/- Hiperemis -/-
Tenggorokan : Edem (-), eritem (-)
2
Leher :
JVP dalam batas normal, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
pembesaran kelenjar getah bening.
Thorax :
Suara nafas vesikular, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Bunyi jantung I & II reguler, bising (-)
Abdomen : Supel, datar, bising usus 6 x/menit
Ekstremitas :
Akral teraba hangat, tidak tampak edema, tidak tampak luka, terdapat
kelemahan anggota gerak sebelah kanan terutama pada tungkai dextra.
Pemeriksaan Status Neurologis
Meningeal Sign :
Kaku kuduk (-)
Brudzinski I (-)
Brudzinki II (-)
Kernig sign (-)
Nervus Cranialis
N. olfaktorius ( N. I )
Daya penciuman hidung : Tidak dilakukan
N. opticus ( N. II )
Tajam penglihatan : Tidak dilakukan
Lapang penglihatan : Tidak dilakukan
Tes warna : Tidak dilakukan
Fundus oculi : Tidak dilakukan
N. occulomotorius, N. trochlearis, N. abducen ( N.III-N.IV-N.VI )
3
Kelopak mata :
Ptosis : ( - / - )
Endopthalmus : ( - / - )
Exopthalmus : ( - / - )
Pupil :
Diameter : ( 3 mm / 3 mm )
Bentuk : ( Bulat / Bulat )
Isokor / anisokor : Isokor
Posisi : ( Sentral / Sentral )
Reflek cahaya langsung : ( + / + )
Reflek cahaya tidak langsung : ( + / + )
Gerakan bola mata
Dalam batas normal
N. trigeminus ( N. V )
Sensibilitas
Ramus oftalmikus : Dalam batas normal
Ramus maksilaris : Dalam batas normal
Ramus mandibularis : Dalam batas normal
Motorik
M. maseter : Dalam batas normal
M. temporalis : Dalam batas normal
M. pterigoideus : Dalam batas normal
N. fascialis ( N. VII )
Inspeksi wajah sewaktu :
Diam : Simetris
Tertawa : Simetris
Meringis : Simetris
4
Menutup mata : Simetris
Pasien disuruh untuk :
Mengerutkan dahi : Dalam batas normal
Menutup mata kuat-kuat : Dalam batas normal
Menggembungkan pipi : Dalam batas normal
Sensoris
Pengecapan 2/3 depan lidah : Tidak dilakukan
N. Vestibulokoklearis ( N. VIII )
Dalam batas normal
N. glossopharingeus dan N. vagus ( N. IX dan N. X )
Dalam batas normal
N. accesorius ( N. XI )
Dalam batas normal
N. hipoglossus ( N. XII )
Dalam batas normal
Reflek Fisiologis :
Ekstremitas atas
Biseps : (+/+)
Triseps : (+/+)
Ekstremitas bawah
Patella : (+/+)
Achiles : (+/+)
Reflek Patologis:
5
Ekstremitas atas
Hoffman (-/-)
Trommer (-/-)
Ekstremitas bawah
Babinsky (-/-)
Oppenheim (-/-)
Gordon (-/-)
Rosolimo (-/-),
Chaddock (-/-)
Schaeffer (-/-)
Gonda (-/-)
Bing (-/-)
Kekuatan otot : 4/5 1/5
Tonus : Normotonus / Normotonus Normotonus / Normotonus
Klonus : -/ - - / -
Sensibilitas : Pasien dapat membedakan rangsangan halus dan kasar namun
pasien lebih merasakan rangsangan pada ektremias sinistra.
Tes koordinasi
Cara berjalan : Tidak dapat dinilai
Romberg test : Tidak dapat dinilai
Disdiakokinesia : Tidak dapat dinilai
Gerakan abnormal : Tidak ditemukan
Alat vegetative
Berkemih : Dalam batas normal
Defekasi : Dalam batas normal
Pemeriksaan Penunjang
6
Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan profil lipid (Kolerterol total, LDL, HDL, Trigliserid)
Pemeriksaan fungsi ginjal (Ureum, kreatinin, asam urat)
Pemeriksaan elektrolit (Na, K)
GDS
EKG
Foto thorax
Saran pemeriksaan penunjang
CT Scan
MRI
Diagnosis :
Klinis : Hemparese dextra, Hipestesia dextra akut
Topikal : Lesi kortikal hemisfer sinistra
Etiologi : CVA non hemoragik tipe thrombosis dengan multiple infark
Diagnosis sekunder : Hipertensi
Diagnosis banding :
CVA non hemoragik tipe thrombus
CVA hemoragik
Penatalaksanaan :
Stabilisasi pasien dengan ABC
Pasang infus IV NaCl 0.9% kecepatan 20 mL/jam
O2 2-4 lt/mnt dengan nasal kanul
Observasi tekanan darah, karena tekanan darah 180/90 maka tidak perlu
penggunaan obat antihipertensi
Setelah stabil, pasien dapat dirujuk bila sudah didiagnosis dan dilakukan
penanganan awal. Dirujuk ke pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki
dokter spesialis saraf.
Konseling dan Edukasi
7
Mengedukasi keluarga agar membantu pasien untuk tidak terjadi serangan
kedua
Jika terjadi serangan berikutnya segera ke pelayanan primer
Membantu dalam mengawasi pasien untuk meminum obat secara teratur
Membantu pasien dalam meminimalkan faktor resiko atau menghindari faktor
resiko.
8