status lengkap px meningioma
DESCRIPTION
meningiomaTRANSCRIPT
SMF PENYAKIT SARAFRSUD dr. SOEBANDI JEMBER
NAMA DM : KUNDI ARDIYAN
TANGGAL PEMERIKSAAN : 13 Agustus 2007
TANGGAL MRS/ JAM : 13 Agustus 2007/ 21.00 WIB
DOKTER RUANGAN : dr. Hj. Supraptiningsih, Sp.S
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. Mardiyah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 40 tahun
Status Marital : Menikah
Suku : Madura
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Desa Sukamakmur/ 5 Ajung, Jember
II. AUTO/ HETEROANAMNESA
A. KELUHAN UTAMA
Pusing
B. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Sejak ± 1 tahun yang lalu, pasien mengeluh sering pusing. Kepala terasa
berputar-putar. Pasien sering terjatuh. Tapi bila tidur atau duduk, pasien tidak
merasa pusing. Walaupun pusing yang dialami sangat mengganggu pekerjaan
sehari-harinya, namun pasien tidak pernah sampai kesakitan atau dirawat di
fasilitas kesehatan sebelumnya. Pasien tidak merasa mual maupun muntah.
Selain itu, bila mata digunakan untuk melihat dari bawah ke atas maka pasien
akan merasa pusing. Pasien juga mengeluh telinga kirinya tidak bisa
mendengar dan berdengung sejak ± 1 tahun yang lalu. Pasien juga mengaku
1
sering demam hilang timbul. Karena pusingnya tak kunjung mereda, maka
pasien memutuskan untuk MRS.
C. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien tidak pernah menderita penyakit tekanan darah tinggi maupun penyakit
diabetes mellitus (tapi pasien tidak pernah memeriksakannya).
± 12 tahun yang lalu pasien pernah jatuh dari sepeda motor dan wajahnya
terluka pada bagian kiri. Tapi setelah itu tidak ada keluhan.
Pasien tidak pernah menderita penyakit pernapasan. Pasien juga tidak pernah
menderita penyakit jantung.
D. RIWAYAT PENGOBATAN
Pasien pernah berobat ke puskesmas (waktunya tidak ingat) dan diberi obat
untuk pusingnya, namun pasien tidak tahu nama obat tersebut. Pasien sering
mengkonsumsi obat-obat yang dijual di warung-warung untuk meredakan
pusingnya.
E. KERACUNAN
Pasien tidak pernah mengalami keracunan makanan maupun obat-obatan.
F. PENYAKIT KELUARGA
Keluarga pasien tidak ada yang pernah menderita penyakit tekanan darah
tinggi, diabetes mellitus, penyakit paru, maupun penyakit jantung. Keluarga
pasien juga tidak ada yang pernah menderita seperti yang diderita pasien saat
ini.
G. KEADAAN PSIKOSOSIAL
Pasien telah menikah dan memiliki 2 orang anak. Pasien tidak bekerja. Sumber
utama penghasilan keluarga adalah dari suami pasien yang bekerja sebagai
kuli bangunan dengan pendapatan yang tidak tentu setiap harinya (pasien tidak
bisa menyebutkan jumlahnya). Sejak pasien sakit-sakitan suami pasien jadi
jarang pulang dan hubungan pasien dengan suaminya jadi memburuk.
Hubungan pasien dengan keluarga lainnya tidak ada masalah. Hubungan
pasien dengan tetangga-tetangga sekitarnya juga tidak ada masalah.
2
III. STATUS INTERNA SINGKAT
A. KEADAAN UMUM
Kesadaran : Compos Mentis
Tensi : 130/80 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 36,8 oC
RR : 20 x/menit
TB : 155 cm – 160 cm
BB : 50 kg – 55 kg
B. KEPALA
Bentuk : Normocephali
Mata
Sklera : Ikterik (-)
Konjungtiva : Anemis (-)
Telinga/ Hidung : Sekret (-), perdarahan (-), PCH (-)
Mulut : Perdarahan (-)
Lain-lain : dbn
C. LEHER
Struma : (-)
Bendungan vena : (-)
Lain-lain : dbn
D. THORAK
Jantung
- Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
- Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS IV MCL sinistra
- Auskultasi : S1S2 tunggal
Paru-paru
- Inspeksi : Gerak dada simetris, retraksi (-)
- Palpasi : Retraksi (-), fremitus suara + / +
- Perkusi : sonor / sonor
- Auskultasi : vesikuler D / S, Ronkhi - / -, Wheezing - / -
3
Lain-lain : dbn
E. ABDOMEN
Hepar : hepatomegali (-)
Limpa : splenomegali (-)
Lain-lain : bising usus (+) dbn
F. EKSTREMITAS
Superior : akral hangat, oedema (-)
Inferior : akral hangat, oedema (-)
IV. STATUS PSIKIATRI SINGKAT
Emosi dan Afek : adekuat
Proses berfikir
Bentuk : dbn
Arus : adekuat
Isi : waham (-)
Kecerdasan : dbn
Pencerapan : dbn
Kemauan : dbn
Psikomotor : dbn
Ingatan : dbn
V. STATUS NEUROLOGIK
A. KEADAAN UMUM
Kesadaran
- Kwalitatif : Compos Mentis
- Kuantitatif : GCS : 4-5-6
Pembicaraan
- Disartria : (-)
- Monoton : (-)
- Scanning : (-)
4
- Afasia : Motorik : (-)
Sensorik : (-)
Amnestik Supinik : (-)
Kepala
- Asimetri : (-)
- Sikap Paksa : (-)
- Tortikolis : (-)
- Lain-lain : dbn
Muka
- Mask : (-)
- Myopatik : (-)
- Full Moon : (-)
- Lain-lain : dbn
B. PEMERIKSAAN KHUSUS
1. A. RANGSANGAN SELAPUT OTAK
- Kaku kuduk : (-)
- Kernig : (-)
- Brudzinski I : (-)
- Brudzinski II : (-)
B. LASEQUE TEST : (-)
2. SARAF OTAK
N. I Kanan Kiri
Hypo/ Anosmia : (-) (-)
Parosmia : (-) (-)
Halusinasi : (-) (-)
N. II Kanan Kiri
Visus : 60/60 2/60
Yojana Penglihatan : dbn dbn
Melihat warna : dbn dbn
Funduskopi : tidak dilakukan
5
N. III, N. IV, N. VI Kanan Kiri
Kedudukan bola mata : tengah tengah
Pergerakan bola mata :
- Ke nasal : (+) (+)
- Ke temporal atas : (+) (+)
- Ke bawah : (+) (+)
- Ke atas : (+) (+)
- Ke temporal bawah : (+) (+)
Eksophtalmus : (-) (-)
Celah mata (Ptosis) : (-) (-)
Pupil Kanan Kiri
- Bentuk : bulat bulat
- Lebar : 3 mm 3 mm
- Perbedaan lebar : (-) (-)
- Refleks cahaya langsung : (+) (+)
- Refleks cahaya konsensual : (+) (+)
N. V Kanan Kiri
Cabang Motorik
- Otot masseter : dbn dbn
- Otot temporal : dbn dbn
- Otot Pterygoideus int/ ext : dbn dbn
Cabang Sensorik
- I : dbn dbn
- II : dbn dbn
- III : dbn dbn
Refleks kornea langsung : (+) (+)
Refleks kornea konsensual : (+) (+)
N. VII
Waktu diam
- Kerutan dahi : (-)
- Tinggi Alis : D = S
- Sudut mata : dbn
- Lipatan nasolabial : (-)
6
Waktu gerak
- Mengerutkan dahi : (+)
- Menutup mata : (+)
- Mencucu – bersiul : ke arah dekstra
- Memperlihatkan gigi : (+)
- Pengecapan ⅔ depan lidah : dbn
- Hyperakusis : (-)
- Sekresi air mata : (-)
- Refleks kornea langsung : (+)
- Refleks kornea konsensual : (+)
N. VIII
Vestibular Kanan Kiri
- Vertigo : (+) (+)
- Nistagmus ke : tidak dilakukan
- Tinitus aureum : (-) (+)
- Tes Kalori : tidak dilakukan
Kochlear Kanan Kiri
- Weber: tidak dilakukan
- Rhinne : tidak dilakukan
- Schwabach : tidak dilakukan
- Tuli konduktif : tidak dilakukan
- Tuli perseptif : tidak dilakukan
N. IX, N. X
Bagian Motorik
- Suara biasa/ parau/ tak bersuara : suara biasa
- Kedudukan arcus pharynx : di tengah
- Kedudukan uvula : di tengah
- Pergerakan arcus pharynx/ uvula : dbn
- Detak jantung : S1S2 tunggal
- Menelan : dbn
- Bising usus : (+), normal
Bagian Sensorik (pengecapan ⅓ belakang lidah)
- Refleks oculo-cardiac : (+)
- Refleks carotico-cardiac : (+)
7
- Refleks muntah : (+)
- Refleks pallatum molle : (+)
N. XI Kanan Kiri
Mengangkat bahu : (+) (+)
Memalingkan kepala : (+) (+)
N. XII
Kedudukan lidah
- Waktu istirahat : di tengah di tengah
- Waktu gerak : dbn dbn
Atrofi : Kanan: (-) Kiri: (-)
Fasikulasi/ tremor : Kanan: (-) Kiri: (-)
Kekuatan lidah pada bagian dalam pipi: dbn
3. EXTREMITAS
A. SUPERIOR
Inspeksi : simetris, atrofi (-)
Palpasi : kenyal
Perkusi : pekak
Motorik
Kekuatan otot
Lengan Ka Ki
- M. Deltoid (abduksi lengan atas) : 5 5
- M. Biceps (flexi lengan bawah) : 5 5
- M. Triceps (ekstensi lengan bawah) : 5 5
- Flexi sendi pergelangan tangan : 5 5
- Extensi sendi pergelangan tangan : 5 5
- Membuka jari-jari tangan : 5 5
- Menutup jari-jari tangan : 5 5
Tonus otot : dbn
Refleks fisiologis : BPR : dbn dbn
TPR : dbn dbn
Refleks patologis : Hoffman : (-) (-)
Tromner : (-) (-)
8
Sensibilitas Ka Ki
Eksteroseptik
- Rasa nyeri superfisial : (+) (+)
- Rasa suhu (panas/ dingin) : (+) (+)
- Rasa raba ringan : (+) (+)
Propioseptik
- Rasa getar : (+) (+)
- Rasa tekan : (+) (+)
- Rasa nyeri tekan : (-) (-)
- Rasa gerak dan posisi : (+) (+)
Enteroseptik
- Referred pain : (-) (-)
Rasa kombinasi
- Stereognosis : (-) (-)
- Barognosis : (-) (-)
- Graphestesia : (-) (-)
- Sensory extinction : (-) (-)
- Loss of body image : (-) (-)
- Two point tactile discrimination : (+) (+)
B. INFERIOR
Inspeksi : simetris, atrofi (-)
Palpasi : kenyal
Perkusi : pekak
Motorik
Kekuatan otot
Tungkai
Ka Ki
- Flexi artic coxae (tungkai atas) : (+) (+)
- Extensi artic coxae (tungkai atas) : (+) (+)
- Flexi sendi lutut (tungkai bawah) : (+) (+)
- Extensi sendi lutut (tungkai bawah) : (+) (+)
- Flexi plantar kaki : (+) (+)
- Extensi dorsal kaki : (+) (+)
9
- Gerakan jari-jari : (+) (+)
Tonus otot : normal
Refleks fisiologis : KPR : (+) (+)
APR : (+) (+)
Refleks patologis : Babinsky : (-) (-)
Chaddock : (-) (-)
Oppenheim : (-) (-)
Gordon : (-) (-)
Gonda : (-) (-)
Schaeffer : (-) (-)
Sensibilitas Ka Ki
Eksteroseptik
- Rasa nyeri superfisial : (+) (+)
- Rasa suhu (panas/ dingin) : (+) (+)
- Rasa raba ringan : (+) (+)
Propioseptik
- Rasa getar : (+) (+)
- Rasa tekan : (+) (+)
- Rasa nyeri tekan : (-) (-)
- Rasa gerak dan posisi : (+) (+)
Enteroseptik
- Referred pain : (-) (-)
Rasa kombinasi
- Stereognosis : (-) (-)
- Barognosis : (-) (-)
- Graphestesia : (-) (-)
- Sensory extinction : (-) (-)
- Loss of body image : (-) (-)
- Two point tactile discrimination : (+) (+)
4. BADAN
Inspeksi : Simetris, tortikolis (-), skoliosis (-)
Palpasi
Otot perut : kenyal
10
Otot pinggang : kenyal
Kedudukan diafragma : Gerak : dbn
Istirahat : dbn
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+), normal
Motorik
Gerakan cervical vertebrae
- Fleksi : dbn
- Ekstensi : dbn
- Rotasi : dbn
- Lateral deviation : (-)
Gerakan dari tubuh
- Membungkuk : sde
- Ekstensi : sde
- Lateral deviation : sde
Refleks-refleks
- Refleks dinding abdomen : dbn
- Refleks interskapula : dbn
- Refleks gluteal : tidak dilakukan
- Refleks cremaster : tidak dilakukan
- Refleks anal : tidak dilakukan
5. GAIT DAN KESEIMBANGAN
Jari tangan – jari tangan : dbn
Jari tangan – hidung : dbn
Ibu jari kaki – jari tangan : tidak dilakukan
Tapping dengan jari-jari tangan : dbn
Tapping dengan jari-jari kaki : dbn
Jalan di atas tumit : tidak dilakukan
Jalan di atas jari kaki : tidak dilakukan
Tandem walking : tidak dilakukan
Jalan lurus lalu putar : tidak dilakukan
Jalan mundur : tidak dilakukan
Hopping : tidak dilakukan
11
Berdiri dengan satu kaki : tidak dilakukan
Romberg test, jatuh ke : tidak dilakukan
6. FUNGSI LUHUR
Apraksia : (-)
Alexia : (-)
Agraphia : (-)
Acalculia : (-)
Finger agnosia : (-)
Membedakan kanan dan kiri : (+)
7. REFLEKS PRIMITIF
Grasp refleks : (+)
Snout refleks : (+)
Sucking refleks : (+)
Palmo-mental refleks : (+)
8. SISTEM VEGETATIF
Miksi : (+)
Defekasi : (+)
Sekresi keringat : (+)
VI. KESIMPULAN
Seorang pasien perempuan, umur 40 tahun, datang dengan keluhan utama pusing.
Pasien sudah merasakan pusing sejak 1 tahun yang lalu. Kepala terasa berputar.
Pasien tidak mual dan tidak muntah. Telinga kiri tidak bisa mendengar dan
berdengung. Pasien tidak pernah menderita penyakit darah tinggi, diabetes
mellitus, penyakit pernapasan, maupun jantung.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan Tensi = 130/80 mmHg, Nadi = 90 x/menit,
suhu = 36,8 oC, RR = 20 x/menit, GCS = 4-5-6, visus okuli sinistra 2/60 (tempat
terbatas), parese N. VII, vertigo kanan dan kiri.
VII. DIFFERENTIAL DIAGNOSA
Vertigo + OMK
12
Vertigo + Suspect Stroke Infark
VIII.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah lengkap
CT Scan kepala
IX. DIAGNOSA
DIAGNOSA KLINIK : Vertigo, parese N. VII
DIAGNOSA TOPIKAL : Subkortikal
DIAGNOSA ETIOLOGI : Susp Stroke Non Hemoragik
X. TERAPI
TERAPI UMUM
- Bedrest, membatasi aktifitas fisik
- Infus Ringer Laktat 20 tetes/ menit
TERAPI KHUSUS
- Piracetam 3 x 3 gr IV
- Rexa 3 x 1 amp IV
- Antrain 3 x 1 amp IV
- Cefotaxime 3 x 1 gr IV
- Betahistine 3 x 1 tab p.o
- Asam mefenamat 3 x 500 mg p.o
XI. PROGNOSA
Dubia ad bonam.
13