stater.11

33
Aksi magnet Magnet Jika sebuah inti besi kita lilit dengan kawat tembaga, kemudian pada kawat tersebut kita alirkan arus listrik maka pada inti besi tersebut akan timbul medan magnet

Upload: rustam-aji

Post on 27-May-2015

2.286 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Stater.11

Aksi magnetMagnet

Jika sebuah inti besi kita lilit dengan kawat tembaga, kemudian pada kawat tersebut kita alirkan arus listrik maka pada inti besi tersebut akan timbul medan magnet

Page 2: Stater.11

Sifat – sifat magnet

Jika sebuah magnet dapat bergerak bebas maka akan selalu menunjuk ke arah “ Utara dan Selatan “Kutub yang selalu menunjuk ke arah utara disebut kutub “ utara “ sedangkan yang selalu menunjuk kearah selatan disebut kutub “ selatan “

Kompas

Page 3: Stater.11

Sifat – sifat magnet

Bila dua buah magnet dengan kutub yang sama didekatkan, maka akan saling “ tolak – menolak “Bila dua buah magnet dengan kutub yang berbeda didekatkan, maka akan saling “ tarik – menarik “Gaya tarik - menarik dan gaya tolak - menolak ini disebut dengan gaya magnet.

Page 4: Stater.11

Bila serbuk besi ditabur diatas kaca dan sebuah magnet diletakkan dibawah kaca, maka serbuk besi akan membentuk formasi sperti gambar disamping.Garis yang dibentuk oleh serbuk besi disebut garis gaya magnet ( magnetix flux )Magnetik flux selalu dimulai dari kutub utara menuju kutub selatan

Sifat – sifat magnet

Page 5: Stater.11

Arus listrik dan kemagnetan

Jika selembar kertas yang kita tusuk dengan kawat penghantar dan pada kawat penghantar kita alirkan arus listrik, jika diatas kertas kita taburkan serbuk besi, maka serbuk besi tersebut akan membuat lingkaran – lingkaran.Semakin mendekati ke titik pusat penghantar maka lingkaran - lingkaran tersebut akan semakin rapat, yang menandakan bahwa medan magnetnya semakin kuat.Jika diatas kertas kita letakkan jarum. Jarum tersebut akan menunjukkan arah fluksi magnet.

Page 6: Stater.11

Kaidah ulir kanan ( kaidah tangan kanan )

Kaidah tangan kanan :Jari – jari tangan menunjukkan arah garis gaya medan magnetIbu jari menunjukkan arah arus

Kaidah ulir kanan :pada saat kita mengencangkan baut, putaran baut menunjukkan arah garis gaya medan magnet . Arah baut menunjukkan arah arus

Arah arus menjauhi kita

Arah arus menuju kita

Page 7: Stater.11

Electro magnet

+

-

N

S

Bila arus mengalir seperti gambar , arah magnetic flux sedemikian rupa sehingga kutub S ( selatan ) berada dibawah dan kutub N ( utara ) berada diatas.Gaya magnet akan bertambah sebanding dengan jumlah gulungan.

Page 8: Stater.11

Electro magnet

Jika konduktor dibengkokkan, maka medan magnet yang terbentuk akan menjadi semakin kuat.

Page 9: Stater.11

Gaya electro magnetik

Gaya yang bekerja pada konduktor yang berada di tengah – tengah dua buah pole magnet, bila arus mengalir pada konduktor

Arah gaya elektromagnetik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kiri “ Fleming “

Page 10: Stater.11

Sistim starterPada motor starter umumnya dipergunakan elektromagnetik, yang terjadi pada field coil yang dirangkai secara seri dengan armature

Karakteristik motor starter

• Makin besar arus yang dipergunakan motor, makin besar torsi yang dibangkitkan• Makin cepat berputarnya motor, makin besar gaya elektromotive yang dibangkitkan armature, tetapi semakin kecil arus yang mengalir

Page 11: Stater.11

MOTOR STARTER

Kegunaan Starter Motor bakar tidak bisa dihidupkan dengan tenaga motor itu sendiri, maka starter digunakan untuk

memutar motor bakar pertama kali sampai tercapai putaran tertentu sampai motor dapat hidup

Starter sebagai penggerak mula untuk menghidupkan motor, terdapat beberapa jenis starter antara lain :

Starter tangan , digunakan pada gen-set kecil Starter kaki, digunakan pada sepeda motor Starter listrik, digunakan pada motor-motor dalam mobil Starter udara tekan , digunakan pada motor diesel besar-besar untuk dapat menghidupkan motor

bakar, diperlukan putaran yang cukup

Motor bensin Putaran starter 60-90

rpm Motor bensin perlu putaran untuk menghisap bensin dan udara dengan campuran yang baik

Motor diesel tanpa pemanas Putaran starter 80-200

Rpm Perlu putaran yang cukup

supaya temperatursaat bahan bakar (solar) disemprotkan, mampu membakar solar tersebut

Motor diesel dengan pemanas

Putaran starter 60-140 Rpm

Sistem pemanas membantu temperatur saat solar dikabutkan sehingga mudah terbakar

Page 12: Stater.11

Persyaratan Starter Motor starter sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanan-tahanan

motor, misalnya:1. Tekanan kompresi2. Gesekan, pada semua bagian yang bergerak3. Hambatan dari minyak pelumas, sewaktu masih dingin kekentalannya masih tinggi Pinion harus dapat mengait dan melepas pada – dari roda penerus secara baik. Saat permulaan start motor starter mempunyai momen putar yang besar dengan

putaran yang kecil. Motor starter pada umumnya mempunyai bentuk yang kecil tetapi tenaga putarnya besar, dari 0,1 Kw sampai 18 Kw.

Baterai

Motor starter

Pinion starter

Roda gaya/roda penerus

Kunci kontak

Page 13: Stater.11

Motor starter konvensional

Page 14: Stater.11

Yoke assy

Terdiri dari :• Yoke : untuk menopang pole core• Pole core : untuk menopang field dan memperkuat medan magnet• Field coil : untuk membangkitkan medan magnet

Untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik ( gerak putar )

Armature

Page 15: Stater.11

Brush holder & brush negatif

Fungsi :• Sebagai pemegang brush• Brush negatif untuk meneruskan arus dari

armature koil ke massa

Starter clutch ( overrunning clutch )

Fungsi :• Meneruskan putaran armature ke ring gear

flywheel.• Mencegah terjadinya perpindahan putaran dari

mesin ke armature

Page 16: Stater.11

Cara kerja starter clutch ( overrunning clutch )

Pada saat start :Jika outer race berputar lebih cepat dari inner race, maka roller akan terdorong oleh pegas ke sisi yang sempit, akibatnya inner race ikut berputar

Setelah mesin hidup :Jika inner race berputar lebih cepat dari outer race ( karena terbawa oleh putaran fly wheel ), roller akan terbawa ke sisi yang lebih lebar ( melawan pegas ), akibatnya inner race tidak berhubungan dengan outer race

Page 17: Stater.11

Magnetic switch

Fungsi :• Mendorong pinion gear agar dapat

berhubungan dengan fly wheel• Memungkinkan arus yang besar dari

baterai mengalir ke motor starter

Page 18: Stater.11

Cara kerja magnetic switch

Page 19: Stater.11

- Posisi ST- Posisi ST

Page 20: Stater.11

- Saat pinion-ring gear berkaitan - Saat pinion-ring gear berkaitan

Page 21: Stater.11

- Posisi ON- Posisi ON

Page 22: Stater.11

Motor stater reduksi

Page 23: Stater.11

Cara kerjanya

Page 24: Stater.11

Planetary gear type

Catatan :Planetary carrier shaft, Planetary carrier & planetary gear shaft merupakan satu rangkaian

Page 25: Stater.11

Damping device

Cara kerja Damping device :Untuk memindahkan tenaga putar,antara Internal gear dan Clutch plate dilengkapi dengan peredam, Tenaga putar motor dibawah torsi tertentu, clutch plate dan internal gear akan berputar bersama sama ( dalam keastuan )

Tenaga putar motor diatas torsi tertentu ( crankshaft macet ), maka clutch plate akan memutuskan hubungan dengan internal gear ( slip ) ini untuk mencegah motor terbakar

Page 26: Stater.11

Pemeriksaan awalPemeriksaan awal

Page 27: Stater.11

Test kumparanTest kumparan

Page 28: Stater.11

Test tanpa bebanTest tanpa beban

Page 29: Stater.11

Mengetes gulungan anker

Periksa gulungan anker terhadap hubungan singkat dengan massa, Jika ada hubungan singkat dengan maka massa anker diganti / diperbaiki

Periksa hubungan segmen – segmen komutator terhadap kemungkinan putus pada gulunganJika tidak ada hubungan/kontinuitas berarti rusak

Page 30: Stater.11

Memeriksa komutator, sikat, pemegang sikat dan kopling jalan bebas

Periksa komutator terhadap kotor dan terbakar bila kotor bersih-kan dengan kertas gosok no. 400

Periksa komutator terhadap kelonjongan dengan dial indikator

Periksa diameter komutator dengan mikrometer / mistar sorong

Bandingkan hasil pengukuran kelonjongan dan diameter dengan ketentuan pada buku petunjuk

Page 31: Stater.11

Periksa segmen – segmen komutator terhadap kebersihan alur – alur segmen

Jika alur – alur segmen kedalamannya kurang dari minimum perbaiki dengan gergaji atau frais komutator

Periksa permukaan bidang kontak sikat – sikat bersihkan

Ukur panjang sikat – sikat, bandingkan dengan ukuran minimal pada buku petunjuk, kalau terlalu pendek ganti dengan yang baru

Page 32: Stater.11

Periksa tekanan pegas sikat dengan timbangan tarik bandingkan dengan ketentuan pada buku petunjuk hasil pengukuran dibaca saat pegas sikat lepas dari sikat

Periksa pemegang sikat positif terhadap hubungan singkat dengan sikat negatif

Periksa roda gigi pinion dan poros ulir memanjang terhadap aus dan cacat

Periksa kopling jalan bebas diputar searah jarum jam pinion berputar bebas ; diputar berlawanan arah jarum jam pinion terkunci

Page 33: Stater.11

Mengetes kumparan medan (Field Coil)

Periksa kumparan medan terhadap kemungkinan putus gulungan. Harus ada kontinuitas/hubungan

Periksa kumparan medan terhadap hubungan singkat dengan massa. Tidak boleh ada kontinuitas/hubungan