stasiun meteorologi hang nadim batam...

39
Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETIN BMKG EDISI 24, DESEMBER 2015 KATA PENGANTAR Bumi adalah tempat kita berpijak, berbagai kebutuhan kita disediakan oleh bumi. Yang lahir dan hidup di bumi bukan hanya generasi saat ini, namun berkelanjutan untuk anak cucu di masa depan. Jika mengulas tentang bumi, begitu banyak aspek yang diperhatikan. Mulai dari aspek lingkungan, ekonomi, politik, sampai kegiatan manusia. Semua mempunyai kontribusi besar bagi keadaan bumi nantinya. Salah satu faktor terpenting adalah faktor meteorologi, yang berperan dalam mendorong berbagai program pembangunan di bumi. Dengan meninjau hal itu, serta mengkhususkan pada pembangunan di kawasan Barelang, Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam setiap bulannya menerbitkan BULETIN METEOROLOGI. Buletin Meteorologi edisi Desember 2015 akan mengulas informasi hasil evaluasi cuaca dan iklim wilayah Kepulauan Riau pada bulan November 2015, prakiraan hujan dan gelombang laut, serta prakiraan pasang surut bulan Desember 2015. Buletin ini dibuat sebagai salah satu sarana penunjang penyampaian informasi meteorologi, baik kepada para pengguna jasa informasi meteo- rologi dan juga kepada masyarakat umum. Kami menyadari bahwa penulisan buletin ini masih belum sempurna, terdapat banyak ke- kurangan dan belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh pembaca. Kritik dan saran yang memban- gun sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas dari media informasi ini. Besar harapan kami agar buletin ini dapat terus berkembang dan berkesinambungan, serta dapat menjawab semua pertanyaan mengenai isu-isu meteorologi di wilayah Kepulauan Riau . KEPALA STASIUN METEOROLOGI KELAS I HANG NADIM BATAM PHILIP MUSTAMU M.Si. NIP. 19590406 198203 1 002

Upload: trinhtuyen

Post on 28-Aug-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam

BULETIN

BMKG

EDISI 24, DESEMBER 2015

K A T A P E N G A N T A R

Bumi adalah tempat kita berpijak, berbagai kebutuhan kita disediakan oleh bumi. Yang lahir

dan hidup di bumi bukan hanya generasi saat ini, namun berkelanjutan untuk anak cucu di masa

depan. Jika mengulas tentang bumi, begitu banyak aspek yang diperhatikan. Mulai dari aspek

lingkungan, ekonomi, politik, sampai kegiatan manusia. Semua mempunyai kontribusi besar bagi

keadaan bumi nantinya. Salah satu faktor terpenting adalah faktor meteorologi, yang berperan

dalam mendorong berbagai program pembangunan di bumi. Dengan meninjau hal itu, serta

mengkhususkan pada pembangunan di kawasan Barelang, Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam

setiap bulannya menerbitkan BULETIN METEOROLOGI.

Buletin Meteorologi edisi Desember 2015 akan mengulas informasi hasil evaluasi cuaca dan

iklim wilayah Kepulauan Riau pada bulan November 2015, prakiraan hujan dan gelombang laut,

serta prakiraan pasang surut bulan Desember 2015. Buletin ini dibuat sebagai salah satu sarana

penunjang penyampaian informasi meteorologi, baik kepada para pengguna jasa informasi meteo-

rologi dan juga kepada masyarakat umum.

Kami menyadari bahwa penulisan buletin ini masih belum sempurna, terdapat banyak ke-

kurangan dan belum dapat memenuhi kebutuhan seluruh pembaca. Kritik dan saran yang memban-

gun sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas dari media informasi ini. Besar harapan kami

agar buletin ini dapat terus berkembang dan berkesinambungan, serta dapat menjawab semua

pertanyaan mengenai isu-isu meteorologi di wilayah Kepulauan Riau

.

KEPALA STASIUN METEOROLOGI KELAS I HANG NADIM BATAM

PHILIP MUSTAMU M.Si.

NIP. 19590406 198203 1 002

Page 2: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

TIM REDAKSI

PELINDUNG :

PHILIP MUSTAMU, M.Si.

KEPALA STASIUN METEOROLOGI

KELAS I HANG NADIM BATAM

PENANGGUNGJAWAB :

TRI AGUS PRAMONO, S.Kom

KEPALA SEKSI DATA DAN

INFORMASI

ANGGOTA TIM :

YAYAN HERMAWAN

DUDI JUHANDINATA, S.Stat., M.M.

SRI SULISMIYATI, Ah.Mg.

DEBORA TRULY MARPAUNG, S.ST.

SABILA RAHMABUDHI, A.Md.

PANDE MADE RONY, S.ST.

RIZKI ADZANI, S.ST.

NANGSIP CAHYANA, S.SI.

DUATI WARDANI, S.SI.

MOHAMMAD TAUFIQ, S.SI.

STASIUN METEOROLOGI HANG NADIM BATAM

Jl. Hang Nadim Batu Besar, Batam 29466 Phone :

+62-778-761507 ext 1025 Fax. +62-778-761401

E-mail : [email protected] Web: hangnadim.kepri.bmkg.go.id

Web: bmkg.bpbatam.go.id

Page 3: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

DAFTAR ISI

K A T A P E N G A N T A R

I . R I N G K A S A N 4

I I . P E N G E R T I A N 5

I I I . A N A L I S A C U A C A D A N I K L I M

A. KERAGAMAN HUJAN

B. DINAMIKA ATMOSFER & LAUTAN BULAN NOVEMBER 2015

1. Monsun

2. El Nino - Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean

Dipole (IOD)

3. Madden—Julian Oscillation (MJO)

4. IOD (Indian Ocean Dipole)

C. ANALISIS HUJAN BULAN NOVEMBER 2015

1. Analisa Unsur Cuaca Signifikan Bulan November 2015

Stamet Hang Nadim

5

7

7

9

1 0

1 2

1 2

1 5

I V . P R A K I R A A N B U L A N D E S E M B E R 2 0 1 5

A. DINAMIKA ATMOSFIR

1. Tekanan Udara dan Angin

2. ENSO (El Nino - Southern Oscillation)

3. MJO

4. Dipole Mode / IOD (Indian Ocean Dipole)

B. PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2015

1. Prakiraan Hujan Dasarian

2. Prakiraan Hujan Bulanan

1 7

1 7

1 8

1 9

2 1

2 3

2 4

V . P R A K I R A A N A N G I N , G E L O M B A N G D A N A R U S L A U T B U L A N D E S E M B E R 2 0 1 5

2 6

V I . P R E D I K S I P A S A N G S U R U T B U L A N D E S E M B E R 2 0 1 5

3 0

V I I . I N F O R M A S I M A T A H A R I T E R B I T / T E R B E N A M D A N B U L A N T E R B I T / T E R B E N A M D E S E M B E R 2 0 1 5

3 5

V I I I . D A F T A R I S T I L A H 3 8

Page 4: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

1. Berdasarkan data curah hujan bulan November 2015 yang diterima dari stasiun/pos hujan di

Barelang yang mewakili daerah-daerah di sekitarnya, maka evaluasi jumlah curah hujan dan

sifat hujan bulan November 2015 adalah sebagai berikut:

∼ Bahwa kejadian hujan di kota Pulau Batam cukup merata ditandai dengan sifat hujan

secara umum berada pada kisaran di bawah normal hingga diatas normal terhadap rata-

ratanya. Jumlah curah hujan di wilayah Batam berkisar antara 1 - 300 mm. Angin bertiup

dengan kecepatan 10 hingga 30 km/jam, kondisi angin ini kurang signifikan dalam

mendukung proses pembentukan awan.

∼ Untuk kondisi atmosfer dibulan November 2015 adalah sebagai berikut: MJO pada

bulan November berada pada fase 3 hingga 5. Secara umum nilai OLR pada bulan No-

vember bernilai relatif rendah di wilayah Indonesia termasuk Kepulauan Riau, yaitu seki-

tar 200 - 220. Nilai OLR yang kecil menunjukkan bahwa semakin banyak tutupan awan

konvektif di wilayah tersebut. Kondisi rata-rata suhu muka laut di wilayah perairan seki-

tar Indonesia termasuk Kepulauan Riau pada bulan Januari 2015 berkisar antara 30.00C

hingga 31.00C. Suhu muka laut yang hangat (>27.00C), nilai anomali Suhu Muka Laut di

wilayah perairan Indonesia secara umum merata, termasuk Kepulauan Riau sebesar 0.5

– 1.5 terhadap normalnya.

II. Berdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7dengan model prediksi ARIMA

(Autoregressive Integrated Moving Average) diperoleh prediksi curah hujan tiap dasarian mulai

Desember 2015 hingga November 2016. Data masukan yang digunakan adalah data series

hujan dasarian Hang Nadim periode Desember1998 s.d November 2015. Dengan mem-

bandingkan prediksi hujan model ARIMA dengan normal hujan dasarian periode 1993-2012

diperoleh nilai korelasi 0.96162dan RMSE (error) 18.2895, menunjukkan bahwa curah hujan

di bulan desember 2015 diprakirakan bersifat dibawah normal.

I. RINGKASAN

Page 4 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Page 5: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

A. SIFAT HUJAN Sifat Hujan adalah Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan

nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat.

Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) kriteria, yaitu:

1. Di atas normal ( A ), jika nilai perbandingannya lebih besar dari 115 %.

2. Normal ( N ), jika nilai perbandingannya antara 85 % - 115 %.

3. Di bawah normal ( B ), jika nilai perbandingannya kurang dari 85 %.

B. NORMAL CURAH HUJAN

1. RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN:

Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan dengan periode minimal 10 tahun.

2. NORMAL CURAH HUJAN BULANAN :

Nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun.

3. STANDARD NORMAL CURAH HUJAN BULANAN :

Nilai rata-rata curah hujan pada masing-masing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari 1 Agustus 1901 s/d 31 Agustus 1930, 1 Agustus 1931 s/d 31 Agustus 1960, 1 Agustus 1961 s/d 31 Agustus 1990, dan seterusnya.

C. INTENSITAS CURAH HUJAN (CH)

III. ANALISA CUACA DAN IKLIM

A . K E R A G A M A N H U J A N

Kepulauan Riau merupakan wilayah negara Indonesia yang berbentuk kepulauan dan

dilewati garis khatulistiwa. Wilayah negara Indonesia dilewati oleh garis katulistiwa serta

dikelilingi oleh dua samudra dan dua benua. Posisi ini menjadikan Indonesia sebagai daerah

pertemuan sirkulasi meridional (Utara-Selatan) dikenal sebagai Sirkulasi Hadley dan sirku-

lasi zonal (Timur-Barat) dikenal sebagai Sirkulasi Walker, dua sirkulasi yang sangat mem-

pengaruhi keragaman iklim di Indonesia.

KRITERIA CH CH/hari CH/Jam

Sangat Lebat > 100 mm > 20 mm

Lebat 50 - 100 mm 10 - 20 mm

Sedang 20 - 50 mm 5 - 10 mm

Ringan 5 - 20 mm 1 - 5 mm

II. PENGERTIAN

Page 5 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Page 6: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Pergerakan matahari yang berpindah dari 23.5o Lintang Utara ke 23.5o Lintang Selatan sepanjang

tahun mengakibatkan timbulnya aktivitas monsun yang juga ikut berperan dalam mempengaruhi

keragaman iklim. Pengaruh lokal terhadap keragaman iklim juga tidak dapat diabaikan, karena Kepri

merupakan kepulauan dengan bentuk topografi sangat beragam menyebabkan sistem golakan lokal

cukup dominan. Faktor lain yang diperkirakan ikut berpengaruh terhadap keragaman iklim ialah

gangguan siklon tropis. Semua aktivitas dan sistem ini berlangsung secara bersamaan sepanjang

tahun akan tetapi besar pengaruh dari masing-masing aktivitas atau sistem tersebut tidak sama dan

dapat berubah dari tahun ke tahun. El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan iklim. Fenomena ini akan

menyebabkan penurunan dan peningkatan jumlah curah hujan untuk beberapa daerah di Indonesia.

Pengaruh El-Nino kuat pada daerah yang berpola hujan monsun, lemah pada daerah berpola hujan

equatorial dan tidak jelas pada daerah dengan pola hujan lokal, sedangkan IOD (Indian Ocean Dipole)

hanya berpengaruh jelas pada daerah berpola hujan monsun. Selain akibat pengaruh fluktuasi suhu permukaan laut di samudera pasifik (El Nino-Southern Os-

cillation / ENSO) dan Samudera Hindia (Indian Ocean Dipole / IOD), fenomena fase aktif osilasi

intra-musiman yang dikenal sebagai MJO (Madden-Julian Oscillation) juga mempengaruhi keragaman

hujan di Indonesia. Menurut Geerts and Wheeler (1998) MJO akan menyebabkan terjadinya variasi

pada pola angin, SML (Suhu Muka Laut), awan dan hujan. Fase aktif MJO bila bersamaan

waktunya dengan monsun timur laut di Kepulauan Riau (Desember-Juni) dapat menyebabkan terja-

dinya peningkatan curah hujan sekitar 200%.

Pergerakan MJO ke timur dari samudra India menuju samudra Pasifik dibagi dalam 8 phase. Pha-

se-1 di Afrika (210° BB - 60° BT), phase-2 di samudra India bagian barat (60° BT – 80° BT), phase-3

di samudra India bagian timar (80° BT – 100° BT) phase-4 & phase-5 di benua maritim Indonesia

( 100° BT – 140° BT), phase-6 di kawasan Pasifik barat (140°BT-160° BT), phase 7 di Pasifik tengah

( 160° BT – 180° BT) , dan phase-8 daerah konveksi di belahan bumi bagian barat ( 180° – 160° BB).

Pada umumnya hujan tropis berasal dari awan konvektif dengan puncak awan sangat dingin (sedikit

mengemisi radiasi gelombang panjang), oleh karenanya sangat baik memonitor MJO dengan memper-

hatikan variasi OLR (Outgoing Longwave Radiation) yang dipantau melalui sensor infra merah

pada satelit.

Page 6 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Page 7: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Page 7 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Gambar. 2 Peta Anomali Suhu Muka Laut bulan November 2015

B. DINAMIKA ATMOSFER & LAUTAN BULAN OKTOBER 2015

1. Monsun

Pada bulan November matahari telah melewati equator dan sudah berada di Bumi

Bagian Selatan dengan pergerakan semu sejauh kurang lebih 6° yaitu dari 16°LS menuju 22°LS.

Hal ini berdampak ke peningkatan suhu muka laut di sekitar wilayah equator dan BBS yang

memicu terbentuknya pola-pola tekanan udara rendah.

Gambar. 1 Peta Rata-rata Suhu Muka Laut November 2015

Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.png

Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/

images/monanomv2.png

Page 8: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Page 8 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Kondisi rata-rata suhu muka laut di wilayah perairan sekitar Indonesia termasuk Kepulauan

Riau pada bulan November 2015 berkisar antara 30.0 0C hingga 31.0 0C (Gambar.1). Suhu muka laut

yang hangat ini mengindikasikan ketersediaan uap air yang lebih banyak. Sehingga berpotensi

meningkatkan terjadinya pembentukan awan-awan yang menjulang tinggi penyebab hujan. Nilai

anomali Suhu Muka Laut (Gambar.2) di wilayah perairan Indonesia secara umum, termasuk

Kepulauan Riau sebesar 0.50C hingga 1.5 0C. Hal ini menunjukan pada bulan November 2015 kondisi

suhu muka laut berada dalam kisaran dibawah hingga mencapai normalnya.

Pada bulan November, tekanan udara di BBU secara umum lebih tinggi dari pada BBS

karena meski matahari sudah berada di selatan, namun energi panas masih tersimpan di BBU. Hal ini

menyebabkan massa udara bergerak dari BBS (bertekanan tinggi) menuju BBU (bertekanan rendah)

sehingga menyebabkan pola angin di sekitar wilayah Kepulauan Riau dominan dari arah selatan serta

membentuk daerah pola belokan angin (shearline) dan pola daerah pertemuan angin (konvergensi).

Pada daerah belokan angin terjadi perlambatan kecepatan angin yang menyebabkan penumpukkan

massa udara sehingga terjadi pengangkatan massa udara, sedangkan pola konvergen menyebabkan

daerah-daerah pertemuan massa udara sehingga keduanya menimbulkan potensi pembentukan awan

–awan konvektif yang dapat menghasilkan hujan.

Gambar. 3 Rata-rata Tekanan Udara Permukaan Laut Bulan November 2015

Sumber : Sumber: http://www.bom.gov.au/cgi-bin/climate/cmb.cgi?variable=mslp&area=rsmc&map=mean&time=latest

Page 9: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Page 9 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Berdasarkan hasil analisa (Gambar. 4) daerah Kepulauan Riau angin bertiup dengan kece-

patan 18 hingga 28 km/jam. Kondisi angin dengan kecepatan ini cukup mendukung dalam proses

pembentukan banyak awan.

2. El Nino - Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD)

Selama bulan November, ENSO berada pada kondisi normal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

anomali SST Nino 3.4 pada akhir November sebesar +2.39°C. Sedangkan kondisi SOI

(Southern Oscillation Index) selama November 2015 berada pada kondisi dibawah normal den-

gan nilai pada akhir bulan November mencapai -4.7. Hal ini berpengaruh terhadap pengurangan

jumlah curah hujan pada bulan November di wilayah Kepulauan Riau.

Gambar. 5 Rata-rata Arah dan Kecepatan Angin 850mb pada Bulan November 2015

Gambar. 4 Klimatologi Arah Angin 3000 Feet pada Bulan November

Sumber: Sumber: http://www.bom.gov.au/cgi-bin/climate/cmb.cgi?variable=850wind&area=rsmc&map=mean&time=latest

Page 10: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Page 10 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

3. Madden-Agustusan Oscillation ( MJO)

a. Outgoing Longwave Radiation (OLR)

OLR merupakan suatu radiasi gelombang panjang yang dipancarkan oleh bumi ke luar angkasa.

Tidak semua radiasi gelombang panjang yang terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Awan-

awan konvektif adalah salah satu faktor yang menghalangi perjalanan gelombang panjang. Jika

pada suatu wilayah tertutup hamparan awan konvektif, maka nilai OLR akan kecil. Secara umum

nilai OLR rata-rata pada bulan November di wilayah Indonesia, termasuk wilayah Kepulauan

Riau, yaitu sekitar 200 sampai 220. Nilai OLR yang semakin kecil menunjukkan bahwa semakin

banyak tutupan awan konvektif di wilayah tersebut.

Gambar.7 Grafik indeks ENSO / SOI

Gambar.6 Grafik indeks SST Nino 3.4

Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml

Sumber : http://www.bom.gov.au/climate/enso/monitoring/soi30.png

Page 11: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Page 11 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Gambar. 8 Rata-rata OLR bulan November 2015

b. Fase MJO (Madden Julian Oscillation)

MJO pada bulan November berada pada fase 3 hingga 4 dengan sifat kuat hingga lemah.

Wilayah Indonesia berada fase 3 sampai 5. Pada gambar (9) MJO melewati wilayah Indonesia

sehingga pada awal bulan November MJO berpengaruh terhadap penambahan curah hujan di

wilayah Indonesia termasuk Batam, sedangkan pada akhir bulan November pengaruh MJO tidak

terlalu kuat terhadap penambahan curah hujan di Indonesia meski melewati wilayah Indonesia.

Gambar. 9 Fase MJO

Sumber: http://www.bom.gov.au/cgi-bin/climate/cmb.cgi?variable=olr&area=rsmc&map=mean&time=latest

Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/

Page 12: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Page 12 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

4. IOD (Indian Ocean Dipole)

Fenomena Dipole Mode di Samudera Hindia atau IOD (Indian Ocean Dipole) berada pada

kisaran normal dengan kondisi netral (-0,5°C s.d 0,5°C). Pada akhir November IOD bernilai

+2.390C. Sehingga bisa diketahui bahwa selama bulan November 2015, secara umum IOD kurang

signifikan dalam menambah peluang pertumbuhan awan di wilayah Indonesia bagian barat terma-

suk wilayah Kepulauan Riau.

C. ANALISIS HUJAN BULAN NOVEMBER 2015

Berdasarkan data curah hujan bulan November 2015 yang diterima dari stasiun / AWS

(Automatic Weather Station) di Pulau Batam yang mewakili daerah-daerah di sekitarnya, maka

evaluasi jumlah curah hujan dan sifat hujan bulan November 2015 adalah sebagai berikut:

Gambar. 10 Grafik IOD

Tabel.1 Analisis Curah Hujan dan Sifat Hujan November 2015

Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml

Lokasi RR November 2015 (mm) Rata - rata (mm) Sifat Hujan

Hang Nadim 208.4 239.5 Normal

Nongsa 170.4 254.1 Bawah Normal

Sei Harapan 325.2 282.4 Atas Normal

Sengkua ng 105.8 234.8 Bawah Normal

Pa goda 231.0 305.5 Bawah Normal

Page 13: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Page 13 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Dari tabel di atas tampak bahwa kejadian hujan di Pulau Batam secara umum berada pada

kisaran di bawah normal hingga atas normal terhadap rata-ratanya. Jumlah curah hujan di wilayah

Batam berkisar antara 0-325 mm.

Gbr.11 Evaluasi Curah Hujan Bulan November 2015

Page 14: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Page 14 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Gbr.12 Evaluasi Sifat Hujan Bulan November 2015

Dari gambar peta isohyet di atas dapat diketahui konsentrasi hujan di Barelang yang terjadi

selama bulan November 2015. Sebaran hujan tidak terlalu merata di wilayah Pulau Batam, Rempang

dan Galang, konsentrasi tertinggi berada di sebelah utara pulau Batam, jumlah curah hujannya berk-

isar antara 0-320 mm. Konsentrasi jumlah curah hujan tertinggi terdapat di wilayah Sei Harapan.

Page 15: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

1. Analisa Unsur Cuaca Signifikan Bulan September 2015 Stamet Hang Nadim

a. Hujan

Sifat hujan bulan November 2015 di Barelang Bawah Normal (B) sampai diatas Normal (N) dengan curah hujan selama sebulan berkisar 32,8 mm - 325,2 mm atau antara 13 % - 129

%. Curah hujan terendah terjadi di Uncang dan tertinggi di Sie Harapan. Khusus di Hang

Nadim dalam bulan November 2015 terdapat 17 hari hujan terukur dan 1 hari hujan tidak

terukur (ttu) dengan total curah hujan sebesar 208,4 mm atau berkisar 82,7% dari rata-

rata yang berarti sifat hujan Bawah Normal (B). Pada dasarian I terjadi 6 hari hujan dengan

jumlah curah hujan 35,4 mm, dasarian II terjadi 6 hari hujan dengan jumlah curah hujan 46,8 mm, dan dasarian III terjadi 5 hari dengan curah hujan 126,2 mm. Curah hujan tertinggi

68,2 mm terjadi pada tanggal 24 November 2015

Page 15 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Gbr.13 Grafik Curah Hujan bulan November 2015 di Hang Nadim

Page 16: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

b. Suhu Udara Suhu udara harian rata-rata berkisar antara 25.8 - 29.7 ° C. Suhu udara terendah

dalam bulan Juni adalah 24,5 °C terjadi pada tanggal 12 Juni 2015 pagi hari dan suhu

udara tertinggi 33,4 °C terjadi pada tanggal 27 Juni 2015 siang hari.

C. Kelembaban Udara Suhu udara harian rata-rata berkisar antara 26,1 - 28.7 ° C. Suhu udara terendah dalam bulan November 2015 adalah 23,9°C terjadi pada tanggal 16 November 2015

pagi hari dan suhu udara tertinggi 32,7°C terjadi pada tanggal 30 November 2015 siang

hari.

d. Angin Permukaan Kelembaban udara harian rata-rata berkisar antara 79 % - 92 %. Kelembaban udara

terendah mutlak 57% terjadi pada tanggal 19 November 2015 siang hari, sedangkan kelembaban udara tertinggi 98% terjadi tanggal 20 November 2015 pagi hari. Dengan

demikian udara pada bulan November 2015 lebih basah dibandingkan bulan Oktober

2015.

Gbr.14 Grafik Suhu Udara bulan November 2015 di Hang Nadim

Gbr.15 Grafik Kelembaban Udara Bulan September 2015 di Hang Nadim

Page 16 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Page 17: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

A. DINAMIKA ATMOSFER

1. Tekanan Udara dan Angin.

Pada bulan Desember, posisi matahari dalam gerak semunya berada di BBS

(BelahanBumi Selatan) dengan pergerakan semu sejauh kurang lebih 1,5° yaitu dari 22°LS

menuju 23,5°LS (http://www.physicalgeography.net). Namun, dominasi pola-pola daerah

bertekanan udara rendah pada November 2015 akan bergeser kewilayah Bumi Bagian Sela-

tan (BBS).

Sehingga, pola angin rata-rata bulan Desember secara umum akan bertiup dari

Bumi Bagian Utara (BBU) menuju Bumi Bagian Selatan (BBS). Sedangkan untuk wilayah

Kepulauan Riau, seperti yang terlihat pada gambar 2, pola angin yang terbentuk berada

dekat dengan daerah belokan angin (shearline) dan pusaran angin (eddy). Pola angin ini

cenderung mendukung dalam proses pertumbuhan awan-awan hujan.

Page 17 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

I V . P R A K I R A A N B U L A N D E S E M B E R 2 0 1 5

Prediksi Anomali Suhu Muka Laut

Periode November–Desember 2015 - Januari 2016 Rata-rata Tekanan Udara

Bulan Desember 2015

Gambar 1. Prediksi Anomali Suhu Muka Laut periode dan Rata-rata Tekanan Udara pada Bulan Desember

Sumber: http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/precip/realtime/clim/annual/monthly/monthly.12.slp.html

Sumber: http://iridl.ldeo.columbia.edu/maproom/Global/Forecasts/SST.html?

bbox=bb%3A95.89%3A-20.52%3A154.28%3A14.81%3Abb

Page 18: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

2. ENSO (EL Nino-Southern Oscillation)

ENSO merupakan salah satu fenomena cuaca skala global yang mempengaruhi

penambahan curah hujan (fase La Nina) maupun pengurangan curah hujan (fase El Nino) di

wilayah Indonesia. Prediksi nilai ENSO Desember 2015 menurut institusi internasional yaitu

NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration, JAMSTEC (Japan Agency for Marine-

Earth Science and Technology), POAMA (Predictive Ocean Atmosphere Model for Australia) dan

BMKG menyatakan bahwa EL Nino masih dalam kriteria kuat. Dengan demikian, masih

diprediksi akan terjadi pengurangan jumlah curah hujan di di wilayah Indonesia khususnya

wilayah Kepulauan Riau pada bulan Desember.

Gambar 17. Rata-rata Streamline 3000 feet pada Bulan Desember

Gambar 18. Prediksi ENSO dari NOAA, JAMSTEC, POAMA dan BMKG

Page 18 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Page 19: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Salah satu parameter ENSO yaitu data SOI (Southern Oscillation Index) dari BoM

(Bureau of Meteorology Australia) hingga akhir November menunjukkan kondisi di bawah

normal dengan nilai rata-rata mencapai -6,73/Negatif . Sehingga diprakirakan untuk bulan

Desember 2015 terdapat potensi pengurangan suplai uap air di wilayah Indonesia

khususnya wilayah Kepulauan Riau.

3. MJO (Madden-Julian Oscillation)

Salah satu fenomena cuaca global yang juga mempengaruhi jumlah curah hujan

di Indonesia, khususnya daerah dekat khatulistiwa adalah osilasi gugusan awan atau

disebut MJO. Berdasarkan data dari NOAA, diprakirakan pada tanggal 1 Desember

sampai dengan 15 Desember 2015 MJO berada pada fase 3 sampai 5 namun masih dalam

kategori lemah. Kondisi ini kurang mempengaruhi dalam penambahan jumlah curah hujan

di wilayah Indonesia. Sedangkan berdasarkan data anomali OLR (Outgoing Longwave

Radiation) yang merupakan salah satu indikator MJO di wilayah Indonesia secara umum

menunjukkan nilai -5 s.d -25 Wm-2. Sedangkan untuk wilayah Kepulauan Riau data

anomali OLR pada Desember 2015 kedepan diprakirakan pada nilai -5 s.d -20. Hal ini

berarti prediksi tutupan awan di wilayah Kepulauan Riau pada bulan Desember cukup

banyak.

Gambar 19. Grafik SOI Bulan Januari 2013 sampai dengan awal Desember 2015

Page 19 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/enso/monitoring/soi30.png

Page 20: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Gambar 21. Anomali OLR sampai dengan November 2015 dan prakiraan Desember 2015

Page 20 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Gambar 20. Grafik Fase MJO pada Bulan November 2015 dan prakiraan Bulan Desember 2015

Sumber: http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/precip/CWlink/MJO/spatial_olrmap_full.gif

Sumber: http://www.cpc.ncep.noaa.gov/products/precip/CWlink/MJO/

Page 21: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

4. Dipole Mode / IOD (Indian Ocean Dipole) Fenomena cuaca global terakhir yang juga mempengaruhi peluang hujan di Indone-

sia, khususnya Indonesia Bagian Barat, adalah Dipole Mode. Menurut data dari BoM, grafik

indeks IOD akhir November 2015 berada pada kisaran 0,5 0C s.d 1,2 0C dengan nilai tera-

khir +0.25 0C (gambar 7) dan prediksi bulan Desember 2015 bernilai 0.5 0C. Sedangkan

BMKG memprediksi nilai indeks Dipole Mode Desember 2015 bernilai 0.33 atau normal

(gambar 8). Secara umum berdasarkan data prakiraan yang didapat dari BMKG menunjukan

bahwa IOD pada bulan Desember menurut BMKG dan BoM diprakirakan bernilai normal

sehingga diprakirakan pada bulan Desember 2015 pengurangan jumlah curah hujan di

wilayah Indonesia bagian barat termasuk Batam kurang signifikan.

Gambar 22. Grafik indeks IOD sampai dengan awal Desember 2015 dari BoM

Gambar 23. Prediksi Indeks Dipole Mode dari BoM dan BMKG

Page 21 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Sumber:www.bom.gov.au/climate/enso/indices.shtml

Sumber: http://www.bmkg.go.id/bmkg_pusat/Klimatologi/Dinamika_Atmosfir.bmkg

Page 22: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

5. Tinjauan Klimatologis Kondisi cuaca bulan Desember 2015 di Batam berdasarkan data

klimatologis selama 22 tahun (1993-2014) diketahui:

Secara umum curah hujan di Batam terbagi menjadi tiga daerah konsentrasi hujan selama

bulan Desember, daerah Batam bagian Utara curah hujannya 150 - 200 mm, Batam bagian

Tengah curah hujannya 250-300 mm dan Batam bagian Timur, Barat, dan Selatan jumlah

curah hujannya 200-250 mm.

Kesimpulan:

Dari uraian di atas diketahui bahwa peluang pertumbuhan awan-awan hujan di

Batam pada bulan Desember 2015 lebih sedikit dibandingkan dengan bulan November 2015,

begitu juga dengan peluang intensitas curah hujannya.

Page 22 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

minimum rata-rata maksimum

SUHU UDARA 22.8 26.8 30.5

KELEMBAPAN UDARA 54% 85% 100%

ANGIN 7 Km/jam NE 70 Km/jamHARI HUJAN 17 22* 29*12 hari disertai petir

Page 23: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

B. PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2015

1. Prakiraan Hujan Dasarian Berdasarkan keluaran program HyBMG 2.0.7dengan model prediksi ARIMA

(Autoregressive Integrated Moving Average) diperoleh prediksi curah hujan tiap dasarian mulai

Desember 2015 hingga November 2016. Data masukan yang digunakan adalah data series

hujan dasarian Hang Nadim periode Desember1998 s.d November 2015. Dengan membandingkan prediksi hujan model ARIMA dengan normal hujan

dasarian periode 1993-2012 diperoleh nilai korelasi 0.96162dan RMSE (error) 18.2895.

Hasilnya menunjukkan bahwa curah hujan di bulan Desember 2015 diprakirakan:

Sesuai dengan kriteria sifat hujan dalam dasarian, prakiraan curah hujan pada

dasarian I, II dan III berada dibawah normalnya.

Page 23 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Dasarian Pertama Di Bawah Normal 70.7Dasarian Kedua Di Bawah Normal 81.7Dasarian Ketiga Di Bawah Normal 69.5

Sifat Hujan Jumlah Curah Hujan

Page 24: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

2. Prakiraan Hujan Bulanan

Berdasarkan data-data dan analisis model serta program HyBMG 2.0.7 dapat

diperoleh hasil prakiraan curah hujan satu bulan pada bulan Desember 2015 di wilayah

Barelang sebagai berikut:

Gbr.24 Peta Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2015

Tabel.2 Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2015

Page 24 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Dan membandingkan dengan normal hujannya maka sifat hujan bulan Desember 2015 di

Barelang dapat diprakirakan sebagai berikut:

JUMLAH CURAHHUJAN

0 mm - 150 mm150 mm - 300 mm Batam, Rempang dan Galang300 mm - 450 mm -450 mm - 600 mm -

WILAYAH

Page 25: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Tabel : Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2015

Gbr.25 Peta Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2015

Page 25 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

SIFAT HUJAN WILAYAHAtas Normal

NormalBawah Normal Batam, Rempang dan Galang

Page 26: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Berdasarkan peta prakiraan angin dan gelombang laut mingguan di wilayah perairan Kepulauan Riau

pada bulan Desember 2015 yang dibuat Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam menggunakan

Software Windwave – 05, dapat disampaikan prakiraan angin permukaan dan tinggi gelombang laut

serta arus laut perairan Kepulauan Riau dan sekitarnya sebagai berikut:

V . P R A K I R A A N A N G I N D A N G E L O M B A N G L A U T D E S E M B E R 2 0 1 5

Tabel.4 Prakiraan Tinggi Gelombang Laut Bulan Desember 2015

Page 26 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

WILAYAH PERAIRAN

TINGGI GELOMBANG

( m )

ARAH & KECEP. ANGIN

( km/Jam)

ARUS LAUT ( cm/s )

Batam - Tanjung Pinang 1 – 1,5 Timur Laut- 10 Utara - 10

Batam - Tarempa 1– 2,5 Timur Laut- 10 Barat Laut– 25

Batam - Natuna 1 – 2,5 Timur Laut- 10 Barat - 45

Batam - Karimun 1 – 1, 5 Timur Laut- 10 Utara - 15

Batam – Lingga 1– 2 Timur Laut- 10 Utara - 5

Batam - Singapura 0,8 – 1,25 Timur Laut- 10 Utara - 10

Batam - Dumai 0,8 – 1,25 Timur Laut- 10 Utara - 5

Batam - Tambelan 1 – 2,5 Timur Laut- 10 Barat - 20

Page 27: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Page 27 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Gbr.26 Peta Prakiraan Angin Minggu I Desember 2015

Gbr.27 Peta Analisa Angin Bulan November 2015

Page 28: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Page 28 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Gbr.28 Peta Prakiraan Tinggi Gelombang Laut Minggu I Desember 2015

Gbr.29 Peta Analisa Tinggi Gelombang Laut Bulan November 2015

Page 29: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Page 29 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Gbr.30 Peta Prakiraan Arus Laut Minggu I Desember 2015

Gbr.31 Peta Analisa Arus Laut Bulan November 2015

Page 30: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

A. Pendahuluan

Pasang surut air adalah gelombang yang mirip dengan gelombang air yang terjadi

akibat tiupan angin. Pasang surut memiliki panjang gelombang yang panjang, seperti

yang terdapat pada laut dalam namun terjadi untuk air dangkal, ini berarti pasang surut

dibiaskan oleh keadaan topografi kedalaman bawah air. Periodenya pun cukup panjang,

dalam orde jam. Pasang surut air terjadi disebabkan oleh gaya gravitasi dan gaya sentri-

fugal yang ditimbulkan oleh gerakan bumi, bulan, dan matahari.

B. Pola Pasang Surut

Di seluruh dunia pasang surut berbeda baik ketinggian paras air maupun waktu

kejadiannya. Area pantai yang hanya punya satu pasang surut tertinggi dan terendah

setiap hari disebut diurnal tide (air pasang harian). Wilayah yang mengalami dua kali

pasang dan dua kali surut dalam sehari disebut mempunyai semi-diurnal tide. Jika semi-

diurnal tide mempunyai ketinggian air pasang yang dicapai berbeda dan saat surut juga

level air tidak sama disebut semi-diurnal mixed tide.

Pola pasang surut dapat dijelaskan secara gelombang dengan grafik yang

menunjukkan paras air untuk sumbu vertikal dan sumbu horisontal menyatakan waktu

hari. Pengamatan pasang surut dalam jangka waktu yang lama digunakan untuk

menghitung rata-rata ketinggian pasang. Dengan nilai rata-rata ini dapat dihitung

anomali pasang naik dan pasang surut air.

C. Paras Pasang Surut.

Ketinggian air tertinggi yang dicapai permukaan air setiap hari disebut High Water

(HT) / Higt Tide (Ht). Titik terendah dimana permukaan air surut disebut Low Wa-

ter (LW) / Low Tide. Mengingat propinsi Kepulauan Riau sebagian besar wilayahnya

terdiri dari lautan maka fenomena pasang surut air laut sangat besar pengaruhnya ter-

hadap kegiatan yang berhubungan dengan kelautan seperti bongkar muat di Pelabuhan

Laut, kegiatan para nelayan dan lain sebagainya. Untuk itu dalam buletin ini kami sajikan

prediksi pasang surut di seluruh Propinsi Kepulauan Riau yang meliputi 6 (enam) Kabu-

paten Kota sebagai berikut :

V I . P R E D I K S I P A S A N G S U R U T ( T I D A L )

Page 30 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Page 31: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Page 31 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

I. KOTA BATAM

1. Batu Ampar, Desember 2015

2. Sekupang, Desember 2015

1 2

Page 32: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

II. KABUPATEN BINTAN

1. Tanjung Uban, Desember 2015

2. Tanjung Pinang, Desember 2015

3

4

Page 32 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Page 33: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

III. KABUPATEN KARIMUN

1. Tanjung Balai Karimun, Desember 2015

IV. KABUPATEN LINGGA

1. Dabo Singkep, Desember 2015

6

Page 33 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

5

Page 34: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

IV. KABUPATEN ANAMBAS

1. Selat Peninting, Desember 2015

V. KABUPATEN NATUNA

1. Sedanau, Desember 2015

Page 34 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

7

8

Page 35: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

V I I . I N F O R M A S I M A T A H A R I T E R B I T / T E R B E N A M D A N B U L A N T E R B I T / T E R B E N A M D E S E M B E R 2 0 1 5

Page 35 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

1. Stasiun Meterorologi Hang Nadim Batam

2. Stasiun Meteorologi Tanjung Pinang

Location : E104 07, N01 07, December 2015

DATE SUN MOON

Rise Set Rise Set hm hm hm hm

1 0550 1754 2250 1028 2 0551 1755 2336 1114 3 0551 1755 000 1158 4 0552 1755 0020 1241 5 0552 1756 0103 1323 6 0552 1756 0145 1405 7 0553 1757 0228 1448 8 0553 1757 0312 1532 9 0554 1757 0358 1618

10 0554 1758 0446 1707 11 0555 1758 0536 1757 12 0555 1759 0627 1850 13 0556 1759 0720 1943 14 0556 1800 0814 2037 15 0557 1800 0907 2130 16 0557 1801 0959 2222 17 0558 1801 1051 2314 18 0558 1802 1142 000 19 0558 1802 1233 0006 20 0559 1803 1324 0058 21 0559 1803 1417 0151 22 0600 1804 1512 0245 23 0600 1804 1608 0341 24 0601 1805 1705 0438 25 0601 1805 1802 0535 26 0602 1806 1857 0631 27 0602 1806 1950 0726 28 0603 1807 2041 0817 29 0603 1807 2128 0906 30 0604 1808 2214 0952 31 0604 1808 2258 1036

Location : E104 32, N00 55, December 2015

DATE SUN MOON

Rise Set Rise Set hm hm hm hm

1 0548 1753 2249 1026 2 0549 1753 2335 1112 3 0549 1754 000 1157 4 0550 1754 0018 1239 5 0550 1754 0101 1321 6 0550 1755 0143 1403 7 0551 1755 0226 1446 8 0551 1756 0310 1531 9 0552 1756 0356 1617

10 0552 1757 0444 1705 11 0553 1757 0534 1756 12 0553 1757 0625 1848 13 0554 1758 0718 1942 14 0554 1758 0812 2035 15 0555 1759 0905 2128 16 0555 1759 0957 2221 17 0556 1800 1049 2312 18 0556 1800 1140 000 19 0557 1801 1231 0004 20 0557 1801 1323 0056 21 0558 1802 1416 0149 22 0558 1802 1510 0243 23 0558 1803 1606 0339 24 0559 1803 1703 0436 25 0559 1804 1800 0533 26 0600 1804 1856 0629 27 0600 1805 1949 0724 28 0601 1805 2039 0815 29 0601 1806 2127 0904 30 0602 1806 2212 0950 31 0602 1807 2256 1034

Page 36: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

3. Stasiun Meteorologi Ranai Natuna

4. Stasiun Meteorologi Tanjung Balai Karimun

Page 36 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Location : E108 24, N03 55, December 2015

DATE SUN MOON

Rise Set Rise Set hm hm hm hm

1 0538 1733 2230 1013 2 0538 1733 2317 1059 3 0539 1733 000 1142 4 0539 1734 0001 1224 5 0539 1734 0045 1305 6 0540 1734 0128 1346 7 0540 1735 0212 1428 8 0541 1735 0257 1512 9 0541 1736 0343 1558

10 0542 1736 0431 1646 11 0542 1736 0522 1736 12 0543 1737 0614 1828 13 0543 1737 0706 1921 14 0544 1738 0800 2015 15 0544 1738 0852 2109 16 0545 1739 0944 2202 17 0545 1739 1035 2255 18 0546 1740 1125 2348 19 0546 1740 1215 000 20 0547 1741 1305 0041 21 0547 1741 1357 0134 22 0548 1742 1451 0230 23 0548 1742 1547 0326 24 0549 1743 1643 0424 25 0549 1743 1740 0521 26 0550 1744 1836 0618 27 0550 1744 1929 0712 28 0551 1745 2020 0803 29 0551 1745 2109 0851 30 0552 1746 2155 0936 31 0552 1746 2239 1019

Location : E103 23, N01 03, December 2015

DATE SUN MOON

Rise Set Rise Set hm hm hm hm

1 0553 1757 2254 1031 2 0554 1758 2339 1117 3 0554 1758 000 1201 4 0554 1758 0023 1244 5 0555 1759 0106 1326 6 0555 1759 0148 1408 7 0556 1800 0231 1451 8 0556 1800 0315 1535 9 0557 1801 0401 1621

10 0557 1801 0449 1710 11 0557 1801 0539 1800 12 0558 1802 0630 1853 13 0558 1802 0723 1946 14 0559 1803 0817 2040 15 0559 1803 0910 2133 16 0600 1804 1002 2225 17 0600 1804 1054 2317 18 0601 1805 1145 000 19 0601 1805 1236 0009 20 0602 1806 1327 0101 21 0602 1806 1420 0154 22 0603 1807 1515 0248 23 0603 1807 1611 0344 24 0604 1808 1708 0441 25 0604 1808 1805 0538 26 0605 1809 1900 0634 27 0605 1809 1953 0729 28 0606 1810 2044 0820 29 0606 1810 2132 0909 30 0607 1811 2217 0955 31 0607 1811 2301 1039

Page 37: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

5. Stasiun Meteorologi Dabo Singkep

6. Stasiun Meteorologi Tarempa

Page 37 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Location : E104 34, S00 28, December 2015

DATE SUN MOON

Rise Set Rise Set hm hm hm hm

1 0546 1755 2250 1025 2 0546 1755 2335 1111 3 0547 1756 000 1156 4 0547 1756 0019 1239 5 0548 1757 0101 1321 6 0548 1757 0143 1404 7 0548 1757 0226 1447 8 0549 1758 0309 1532 9 0549 1758 0355 1618

10 0550 1759 0442 1707 11 0550 1759 0532 1758 12 0551 1800 0623 1850 13 0551 1800 0716 1943 14 0552 1801 0810 2037 15 0552 1801 0903 2129 16 0552 1802 0956 2221 17 0553 1802 1048 2313 18 0553 1803 1139 000 19 0554 1803 1231 0004 20 0554 1804 1323 0055 21 0555 1804 1417 0148 22 0555 1805 1512 0242 23 0556 1805 1608 0337 24 0556 1806 1705 0434 25 0557 1806 1802 0531 26 0557 1807 1857 0627 27 0558 1807 1950 0722 28 0558 1808 2040 0814 29 0559 1808 2128 0903 30 0559 1809 2213 0949 31 0600 1809 2256 1033

Location : E106 15, N03 12, December 2015

DATE SUN MOON

Rise Set Rise Set hm hm hm hm

1 0545 1742 2240 1021 2 0546 1743 2326 1107 3 0546 1743 000 1151 4 0546 1743 0010 1233 5 0547 1744 0054 1314 6 0547 1744 0137 1356 7 0548 1745 0220 1438 8 0548 1745 0305 1522 9 0549 1745 0351 1607

10 0549 1746 0439 1655 11 0550 1746 0530 1746 12 0550 1747 0621 1838 13 0551 1747 0714 1931 14 0551 1748 0808 2025 15 0552 1748 0900 2119 16 0552 1749 0952 2212 17 0553 1749 1043 2304 18 0553 1750 1133 2357 19 0554 1750 1224 000 20 0554 1751 1315 0049 21 0555 1751 1407 0143 22 0555 1752 1501 0238 23 0556 1752 1556 0334 24 0556 1753 1653 0432 25 0557 1753 1750 0529 26 0557 1754 1846 0625 27 0558 1754 1939 0720 28 0558 1755 2030 0811 29 0558 1755 2118 0859 30 0559 1756 2204 0944 31 0559 1756 2248 1028

Page 38: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

Anomali : Penyimpangan suatu variabel dari nilai rata-rata

Awan Konvektif : Awan tebal menjulang tinggi yang terbentuk dari proses pemanasan vertikal yang membawa uap air. Awan ini mengakibatkan terjadinya hujan secara tiba-tiba, petir dan angin kencang.

Cold Surge : Aliran udara dingin dari daratan Asia yang menjalar memasuki wilayah Indonesia bagian barat, cold surge biasa terjadi pada saat Asia memasuki musim dingin.

Cuaca : Kondisi fisis atmosfer pada suatu wilayah yang sempit pada waktu tertentu

Dasarian : Periode sepuluh harian Dipole Mode /IOD (Indian Ocean Dipole)

: Tingkat ketersediaan uap air akibat perbedaan suhu muka laut antara Samudera Hindia dan Perairan Pantai Timur Afrika.

DMI (Dipole Mode Index)

: Indeks yang menunjukkan perkembangan dan intensitas Dipole Mode. DMI yang bernilai negatif akan menambah kandungan uap air di sekitar wilayah Sumatera, sehingga curah hujannya secara umum meningkat. Sedangkan nilai positif tidak menambah kandungan uap air, sehingga curah hujan cenderung berkurang.

Divergensi : Beraian angin, yang mengindikasikan daerah cuaca baik

Eddy : Pusaran angin dengan durasi harian dan biasanya jika suatu daerah terdapat eddy, maka cenderung banyak hujan.

El Nino : Fenomena memanasnya suhu permukaan laut di Pasifik Timur sehingga secara umum menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang.

ENSO (El Nino-Shouthern Oscillation)

: Fluktuasi musiman antara fase El Nino dan La Nina.

Gelombang : Pergerakan naik dan turunnya air dengan arah tegak lurus permukaan laut.

Iklim : Kondisi Rata-rata cuaca dalam jangka waktu yang lama dan wilayah yang luas

ITCZ (Intertropical Convergence Zone)

: Daerah pertemuan massa udara antar benua dengan cakupan yang luas. Umumnya daerah-daerah yang dilintasi ITCZ berpotensi terjadi pertumbuhan awan-awan hujan lebat dan cukup lama (bisa lebih dari satu hari).

Konvergensi : Pumpunan angin, pola angin yang mengumpul

Page 38 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5

Page 39: Stasiun Meteorologi Hang Nadim Batam BULETINhangnadim.kepri.bmkg.go.id/uploads/buletin/2015/12/08122015090409_DES... · El-Nino dan La-Nina merupakan salah satu akibat dari penyimpangan

La Nina : Fenomena yang merupakan kebalikan dari El Nino. Secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat.

MJO (Madden-Novemberan Oscillation)

: Fluktuasi musiman/osilasi/gelombang tekanan (pola tekanan tinggi-tekanan rendah) di kawasan tropik yang terkait dengan penambahan gugusan uap air yang menyuplai pembentukan awan hujan dengan periode lebih kurang 48 hari yang menjalar dari barat ke timur. Biasanya berawal di pantai timur Afrika kemudian menjalar ke timur dan menghilang di bagian tengah Pasifik. MJO ini berkaitan dengan OLR (Outgoing Longwave Radiation)

Monsun : Suatu pola sirkulasi angin yang berhembus secara periodik pada suatu periode (minimal 3 bulan) dan pada periode yang lain polanya akan berlawanan. Di Indonesia dikenal dengan 2 istilah monsun yaitu monsun Asia dan Monsun Australia. Monsun Asia berkaitan dengan musim hujan di Indonesia, sedangkan Monsun Australia berkaitan dengan musim kemarau.

Normal : Nilai rata-rata suatu variabel selama 30 tahun, menggunakan periode waktu yang tidak ditentukan (1971-2000, 1976-2005, 1978-2007, dsb)

OLR (Outgoing Longwave Radiation).

: Radiasi gelombang panjang (infra merah) yang dipancarakan keluar dari bumi. OLR yang bernilai negatif menunjukkan tutupan awan konvektif yang banyak, sedangkan nilai positif tutupan awan konvektifnya sedikit.

Rata-rata : Nilai rata-rata suatu variabel selama minimal periode 10 tahun (1971-1980, 1976-1985, 1993-2002, 1995-2010, dsb)

Shearline : Garis atau zona lintasan yang terdapat perubahan arah dan kecepatan angin secara tiba-tiba.

SOI (Southern Oscillation Index)

: Indeks yang menunjukkan perkembangan dan intensitas El Nino atau La Nina.

Standar Normal : Nilai rata-rata suatu variabel selama 30 tahun, menggunakan periode waktu yang sudah ditentukan, dimulai tahun berakhiran 1 diakhiri tahun berakhiran 0 (1961-1990, 1971-2000, 1981-2010, dst)

Konveksi : Pergerakan molekul-molekul pada fluida (cairan atau gas) Updraft : Pergerakan vertikal ke atas dari suatu kolom udara yang berhubun-

gan dengan fenomena cuaca

Page 39 E D I S I 2 4 — D E S E M B E R 2 0 1 5