stasiun 2

2
Stasiun 2 Di stasiun 2 yang berada di sungai cilutung terdapat lipatan sedikit merebah, didalam lipatan tersebu t terdapat lipatan k ecil yang terlihat sangat jelas . Hal ini disebabkan karena ada tekanan dari samping atau buckling yang tidak terlalu besar sehingga lipatan ini tidak termasuk lipatan rebah. Batuan yang membentuk bukit ini merupakan batuan sedimen per sedimen antara batupasir dan batulempung serta klastik. Batupasir yang menonjol menunjukan bahwa kekerasannya lebih keras dibanding batulempung. Di daerah Bantarujeg dan sekitarnya merupakan bentang alam terlipat tersesarkan. Pada sesar normal, biasanya bidang patahan membentuk gawir ( scrap)  yang berupa dinding miring. Pada dinding ini biasanya orang menemukan garis garis geseran ( scratch) yang menunjukan adanya patahan. !etinggian gawir sekitar "#$2% meter. &awir terjadi karena erosi sangat kuat, erosi sendiri adalah proses pengamplasan baik batuan segar maupun lapukan atau tanah penutup. Selain terdapat gawir, erosi yang sangat kuat terlihat dari pasir dan lempung itu sendiri. Sungai 'ilutung yang merupakan tipe sub parallel ini memotong bukit, daari hasil interpretasi di lapangan sungai ini pada awalnya berbentuk , karena terjadi erosi yang sangat kuat sehingga membentuk ) dan sebagian bukit habis oleh erosi. Bukit ini berbentuk *uesta yakni bukit yang memiliki dua kemiring an lereng yang berbeda. Pada bagian sebelah kiri bentuk bukitnya lebih curam karena memotong bidang perlapisan, sementara pada bagian kanan bentuk bukkitnya lebih landau hal ini menunjukan arah perlapisanny. Daerah daerah yang terlipat di +ndonesia pada umunya merupakan tempat terkumpulnya atau perangkap minyak bumi. uesta  juga merupak an indik asi mor-o tekton ikadanya ben tang alam ters esarkan. u esta ini tidak normal karena batuan penyusunya tidak elastis sehingga mudah hancur dan tingkat erosi tinggi karena hancur tidak berbentuk *uesta.

Upload: nurzamzami-ismail

Post on 27-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Stasiun 2

7/25/2019 Stasiun 2

http://slidepdf.com/reader/full/stasiun-2 1/1

Stasiun 2

Di stasiun 2 yang berada di sungai cilutung terdapat lipatan sedikit merebah,

didalam lipatan tersebut terdapat lipatan kecil yang terlihat sangat jelas. Hal ini

disebabkan karena ada tekanan dari samping atau buckling yang tidak terlalu besar

sehingga lipatan ini tidak termasuk lipatan rebah. Batuan yang membentuk bukit ini

merupakan batuan sedimen per sedimen antara batupasir dan batulempung serta

klastik. Batupasir yang menonjol menunjukan bahwa kekerasannya lebih keras

dibanding batulempung.

Di daerah Bantarujeg dan sekitarnya merupakan bentang alam terlipat

tersesarkan. Pada sesar normal, biasanya bidang patahan membentuk gawir (

scrap) yang berupa dinding miring. Pada dinding ini biasanya orang menemukan

garis garis geseran ( scratch) yang menunjukan adanya patahan. !etinggian gawir

sekitar "#$2% meter. &awir terjadi karena erosi sangat kuat, erosi sendiri adalah

proses pengamplasan baik batuan segar maupun lapukan atau tanah penutup.

Selain terdapat gawir, erosi yang sangat kuat terlihat dari pasir dan lempung itu

sendiri.

Sungai 'ilutung yang merupakan tipe sub parallel ini memotong bukit, daari

hasil interpretasi di lapangan sungai ini pada awalnya berbentuk , karena terjadi

erosi yang sangat kuat sehingga membentuk ) dan sebagian bukit habis oleh erosi.Bukit ini berbentuk *uesta yakni bukit yang memiliki dua kemiringan lereng yang

berbeda. Pada bagian sebelah kiri bentuk bukitnya lebih curam karena memotong

bidang perlapisan, sementara pada bagian kanan bentuk bukkitnya lebih landau hal

ini menunjukan arah perlapisanny. Daerah daerah yang terlipat di +ndonesia pada

umunya merupakan tempat terkumpulnya atau perangkap minyak bumi. uesta

juga merupakan indikasi mor-o tektonikadanya bentang alam tersesarkan. uesta

ini tidak normal karena batuan penyusunya tidak elastis sehingga mudah hancur

dan tingkat erosi tinggi karena hancur tidak berbentuk *uesta.