stasiun 2
TRANSCRIPT
7/25/2019 Stasiun 2
http://slidepdf.com/reader/full/stasiun-2 1/1
Stasiun 2
Di stasiun 2 yang berada di sungai cilutung terdapat lipatan sedikit merebah,
didalam lipatan tersebut terdapat lipatan kecil yang terlihat sangat jelas. Hal ini
disebabkan karena ada tekanan dari samping atau buckling yang tidak terlalu besar
sehingga lipatan ini tidak termasuk lipatan rebah. Batuan yang membentuk bukit ini
merupakan batuan sedimen per sedimen antara batupasir dan batulempung serta
klastik. Batupasir yang menonjol menunjukan bahwa kekerasannya lebih keras
dibanding batulempung.
Di daerah Bantarujeg dan sekitarnya merupakan bentang alam terlipat
tersesarkan. Pada sesar normal, biasanya bidang patahan membentuk gawir (
scrap) yang berupa dinding miring. Pada dinding ini biasanya orang menemukan
garis garis geseran ( scratch) yang menunjukan adanya patahan. !etinggian gawir
sekitar "#$2% meter. &awir terjadi karena erosi sangat kuat, erosi sendiri adalah
proses pengamplasan baik batuan segar maupun lapukan atau tanah penutup.
Selain terdapat gawir, erosi yang sangat kuat terlihat dari pasir dan lempung itu
sendiri.
Sungai 'ilutung yang merupakan tipe sub parallel ini memotong bukit, daari
hasil interpretasi di lapangan sungai ini pada awalnya berbentuk , karena terjadi
erosi yang sangat kuat sehingga membentuk ) dan sebagian bukit habis oleh erosi.Bukit ini berbentuk *uesta yakni bukit yang memiliki dua kemiringan lereng yang
berbeda. Pada bagian sebelah kiri bentuk bukitnya lebih curam karena memotong
bidang perlapisan, sementara pada bagian kanan bentuk bukkitnya lebih landau hal
ini menunjukan arah perlapisanny. Daerah daerah yang terlipat di +ndonesia pada
umunya merupakan tempat terkumpulnya atau perangkap minyak bumi. uesta
juga merupakan indikasi mor-o tektonikadanya bentang alam tersesarkan. uesta
ini tidak normal karena batuan penyusunya tidak elastis sehingga mudah hancur
dan tingkat erosi tinggi karena hancur tidak berbentuk *uesta.