standard k3 umum i

Upload: arie

Post on 04-Mar-2016

42 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

materi k3

TRANSCRIPT

  • STANDARK3TUJUAN PEMBELAJARAN:MEMAHAMI PENGERTIANSTANDAR K3MEMAHAMI PERKEMBANGANSTANDAR K3 DALAM ISSUE GLOBAL DAN NASIONAL UNTUK ADOPSI SESUAI KEBUTUHAN INDUSTRIMEMAHAMI KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN STANDAR K3MEMAHAMI KEBUTUHAN MANUAL K3,STANDAR ENGINEERING DAN PROSEDUROPERASI SESUAI TINGKAT RESIKO NYA.

  • STANDARK3TUJUAN PEMBELAJARAN:MEMAHAMI PENGERTIANSTANDAR K3MEMAHAMI PERKEMBANGANSTANDAR K3 DALAM ISSUE GLOBAL DAN NASIONAL UNTUK ADOPSI SESUAI KEBUTUHAN INDUSTRIMEMAHAMI KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN STANDAR K3MEMAHAMI KEBUTUHAN MANUAL K3,STANDAR ENGINEERING DAN PROSEDUROPERASI SESUAI TINGKAT RESIKO NYA.

  • UTAMAKAN KESELAMATAN

    KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

    KESELAMATAN MASYARAKAT UMUM

    KESELAMATAN INSTALASI

    KESELAMATAN LINGKUNGANTERIMA KASIH

  • Why We Need Safety

  • Pemberdayaan Lembaga-Lembaga K3Pemberdayaan kemampuan perusahaan (P2K3) dlm Pelaksanaan K3Bimbingan teknis/pembinaan bagi Perusahaan Jasa K3Pembinaan DK3N, Asosiasi Profesi K3, LSM, Perguruan Tinggi dan Instansi TerkaitPemberian penghargaan K3 bagi Lembaga-2 dan Perusahaan yang berprestasi di bidang K3STRATEGI DAN PROGRAM

  • Standardisasi Bidang K3 Pembentukan Sistem Standardisasi Nasional K3 Mengaktifkan Panitia Teknis di BSNKoordinasi dengan sektor terkaitSTRATEGI DAN PROGRAM

  • Peningkatan Kualitas SDM Bidang K3STRATEGI DAN PROGRAMBimbingan teknis bagi Pegawai Pengawas, anggota P2K3 dan fasilitator Sistem Manajemen K3Pelatihan dan sertifikasi bagi profesi K3Pembentukan pusat-pusat pelayanan kesehatan tenaga kerja dan pusat-pusat pembinaan dan pengujian lisensi K3Penyusunan Bahan Informasi K3

  • Tuntutan terhadap penggunaan standar nasional dan internasional3.TantanganMoral hazard dan human failureKesiapan infra struktur dalam pelaksanaan OtodaPasar bebas AFTA 2003Penggunaan teknologi modern yang berwawasan K3Penerapan ISO 9000 (zero defect and delay)ISO 14000 (zero emisi and green product)SMK3 & SA 8000 (zero accident)Ratifikasi Konvesi ILO bidang K3

  • Aspek HukumK3 merupakan ketentuan perundangan yang wajib dilaksanakan oleh setiap perusahaanK3 merupakan bagian dari perlindungan tenaga kerja

  • Perundangan berkaitan K3UU.No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan KerjaUU Lingkungan HidupUU Perlindungan Konsumen No 8/98UU Jasa Konstruksi-No.22/2000UU No.13/2003 Tentang KetenagakerjaanUU No.22 tahun 2003 tentang MIGAS

  • Undang-undang Keselamatan KerjaDiberlakukan tanggal 12 Januari tahun 1970 yang menjadi hari K3 Indonesia.Merupakan landasan hukum pelaksanaan K3 di Indonesia.Penyempurnaan dari Veileighed Reglement 1910

  • Dasar Hukum KeselamatanUndang-undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja menyebutkan :

    Setiap perusahaan bertanggung jawab terhadap keselamatan pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerjanya.Tempat kerja adalah setiap ruangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, didalam atau di atas tanah yang sering atau ditempati oleh tenaga kerja.

  • Undang-undang No.13 tahun 2003tentang KetenagakerjaanPasal 86Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerjaUntuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produ ktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerjaPasal 87Setiap perusahaan wajib menerapkan sistim manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistim manajemen perusahaan.

  • Aspek EkonomiKecelakaan mengakibatkan kerugianKecelakaan dapat mengurangi produktivitas, meningkatkan biaya produksiKeselamatan dan Kesehatan Kerja mencegah kerugian (loss control)

  • Chernobyl Rusia 1986Reaktor Nuklir meledak31 meninggal, ribuan terkena radiasi

  • Piper Alpha- 1988Anjungan lepas pantai di laut utaraBocoran gas dan meledak167 orang meninggal

  • LPG MexicoMexico city, ledakan Depot LPG,tahun 1984300 meninggal kerugian $ 20 juta

  • Kerugian InsidenKerugian terhadap Manusia cedera atau cacad MeninggalKerugian terhadap BisnisKerusakan sarana produksiGangguan terhadap bisnis (bussiness interuption) Liability Company Immage (citra) Inefesiensi biaya operasi Tuntutan HukumKerugian Sosial Biaya sosial Gangguan terhadap fasilitas umum

  • Merupakan standar sistim manajemen K3 (Occupational Health and Safety Assessment System).Telah banyak digunakan secara global oleh berbagai perusahaan.Belum menjadi standar ISO

  • Standard yang terkait OHSAS 18002 - Guidance ISO 19011 Quality and Environmental Management Systems Auditing Responsible Care - sector guide Various national OHS guidelines

  • Reference PublicationsOHSAS 18.001:1999, Occupational health and Safety Management Systems-SpecificationBS 8800:1996, Guide to occupational Health and Safety Management systemsISO 10011-1:1990 , Guidelines for auditing quality systems Parts 1 : AuditingISO 10011-1:1991 , Guidelines for auditing quality systems Parts 2 : Qualification criteria for quality system auditors.ISO 10011-1:1991 , Guidelines for auditing quality systems Parts 3 : AuditingISO 14.010 : 1996 , Guidelines for environmental auditing general principlesISO 14.011 : 1996 , Guidelines for environmental auditing audit procedure-Auditing of environmental management systemsISO 14.012 : 1996 , Guidelines for environmental auditing Qualification criteria for environmental auditors.

  • 2. ReferencesOHSAS 18002:1999Guidelines for Implementation of OHSAS 18001.

    BS 8800:1996, Guide to Occupational Health and Safety Management Systems.

  • KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

  • Perkembangan Konsep KeselamatanK3 mulai dikenal secara konsepsional oleh Heinrich tahun 1930.Konsep dan penerapan K3 terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi dan peningkatan kesadaran masyarakat akan K3.Paradigma tentang K3 mengalami perobahan mendasar yang menjadi ciri K3 modern.

  • Era Inspeksi1911 Era Unsafe Act1930 Era Industrial Hygiene1949 Era Safety Management1950 Era Regulation1970 Era Accountability1980 Era Human Factors1990 Era Safety Management System Era Keselamatan Kerja

  • Accident Prevention- Management ImprovementParadigma lama dalam K3 lebih berorientasi kepada usaha pencegahan kecelakaan di tempat kerja (immediate causes)Paradigma baru melihat bahwa pencegahan kecelakaan merupakan bagian dari upaya peningkatan sistim manajemen dalam perusahaan (basic causes)

  • Safety bukan hanya sekadar mencegah kecelakaan dan melindungi pekerja dari cedera.Kecelakaan merupakan gejala adanya kelemahan dalam sistim manajemenPencegahan kecelakaan dilakukan dengan melakukan perbaikan dalam sistim manajemenSafety Berkaitan langsung dengan produktivitas perusahaan.Safety adalah bagian dari sistim Mutu yang harus ditingkatkan secara terus menerus.Safety dikelola sebagai bagian dari manajemen improvementAccident Prevention Vs Management Improvement

  • SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) : Definisi SMK3 (Per.Menaker No.Per.05/Men/1996) :Sistem Manajemen K3 (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur, organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.- Penerapan Pada Unit-unit Perseroan :Unit-unit Perseroan pengelola instalasi penyediaan tenaga listrik / kegiatan berpotensi bahaya (bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, penyakit yang timbul karena hubungan kerja, kebakaran / ledakan dan sebagainya), wajib menerapkan SMK3 (sesuai Per.Menaker No.Per.05/Men/1996).

  • PENGERTIAN K3Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya untuk memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan yang dialami pekerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, kerugian yang dialami perusahaan akibat kebakaran/ledakan, kerusakan/ gangguan dan bencana alam, serta kerugian yang dialami masayarakat umum sebagai konsumen dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

  • PROGRAM MANAJEMEN K3 : I. Program Kecelakaan Nihil :- Program tiga tahunan; program K3 yang berusaha agar dalam periode tiga tahun beralan (dari 1 Januari tahun pertama s/d 31 Desember tahun ketiga) tidak terjadi kecelakaan. Dapat dinilai setiap tahun untuk periode tiga tahun kebelakang. -Yang diperhitungkan adalah kecelakaan yang dapat dikendalikan, seperti kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja. -Persyaratan dan cara perhitungannya dikoordinasikan dengan Kantor Depnaker setempat.-Hasil penilaian dapat diusulkan kepada Kantor Depnaker setempat untuk memperoleh penghargaan dari Pemerintah

  • II. Program Penerapan SMK3 :Model penerapan SMK3, seperti halnya model SML mengikuti pula pola PDCA yang bersifat berkelanjutan, karena komitmen penerapan SMK3 adalah juga melakukan perbaikan yang terus menerus.

    Komitmen & Kebijakan K3 Perencanaan Tinjauan Ulang & Perbaikan oleh Manajemen Penerapan

    Pengukuran & Evaluasi Model (Pedoman) Penerapan SMK3

  • SERTIFIKASI DI BIDANG K3 Sertifikasi terhadap Peralatan / Instalasi yang berpotensi bahaya terhadap terjadinya kecelakaan, seperti Ketel, Bejana tekan, Alat angkat, dan sebagainya, dimana peralatan mengalami pengujian laik operasi. Sertifikasi / ijin penggunaan bangunan terhadap Bangunan bertingkat (perkantoran, apartmen, hotel, dan sebagainya) di DKI, dimana bangunan mengalami pengujian kelengkapan dan kesiapan peralatan penyelamat dalam keadaan darurat dan peralatan / instalasi pemadam kebakaran. Sertifikasi / penghargaan dari Pemerintah akan pencapaian kecelakaan nihil terhadap Perusahaan yang melakukan kegiatan selama periode waktu tertentu. Sertifikasi / penghargaan dari Pemerintah akan penerapan SMK3 terhadap Perusahaan yang telah di Audit SMK3 dengan penghargaan bendera emas (resiko besar), bendera perak (resiko sedang) dan bendera perunggu (resiko kecil)

  • K2 Adalah Suatu KebutuhanK2 Adalah Suatu Keharusan

  • UTAMAKAN KESELAMATAN

    KESELAMATAN KESEHATAN KERJA

    KESELAMATAN MASYARAKAT UMUM

    KESELAMATAN INSTALASI

    KESELAMATAN LINGKUNGANTERIMA KASIH

  • Why We Need Safety

  • Pemberdayaan Lembaga-Lembaga K3Pemberdayaan kemampuan perusahaan (P2K3) dlm Pelaksanaan K3Bimbingan teknis/pembinaan bagi Perusahaan Jasa K3Pembinaan DK3N, Asosiasi Profesi K3, LSM, Perguruan Tinggi dan Instansi TerkaitPemberian penghargaan K3 bagi Lembaga-2 dan Perusahaan yang berprestasi di bidang K3STRATEGI DAN PROGRAM

  • Standardisasi Bidang K3 Pembentukan Sistem Standardisasi Nasional K3 Mengaktifkan Panitia Teknis di BSNKoordinasi dengan sektor terkaitSTRATEGI DAN PROGRAM

  • Peningkatan Kualitas SDM Bidang K3STRATEGI DAN PROGRAMBimbingan teknis bagi Pegawai Pengawas, anggota P2K3 dan fasilitator Sistem Manajemen K3Pelatihan dan sertifikasi bagi profesi K3Pembentukan pusat-pusat pelayanan kesehatan tenaga kerja dan pusat-pusat pembinaan dan pengujian lisensi K3Penyusunan Bahan Informasi K3

  • Tuntutan terhadap penggunaan standar nasional dan internasional3.TantanganMoral hazard dan human failureKesiapan infra struktur dalam pelaksanaan OtodaPasar bebas AFTA 2003Penggunaan teknologi modern yang berwawasan K3Penerapan ISO 9000 (zero defect and delay)ISO 14000 (zero emisi and green product)SMK3 & SA 8000 (zero accident)Ratifikasi Konvesi ILO bidang K3

  • Aspek HukumK3 merupakan ketentuan perundangan yang wajib dilaksanakan oleh setiap perusahaanK3 merupakan bagian dari perlindungan tenaga kerja

  • Perundangan berkaitan K3UU.No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan KerjaUU Lingkungan HidupUU Perlindungan Konsumen No 8/98UU Jasa Konstruksi-No.22/2000UU No.13/2003 Tentang KetenagakerjaanUU No.22 tahun 2003 tentang MIGAS

  • Undang-undang Keselamatan KerjaDiberlakukan tanggal 12 Januari tahun 1970 yang menjadi hari K3 Indonesia.Merupakan landasan hukum pelaksanaan K3 di Indonesia.Penyempurnaan dari Veileighed Reglement 1910

  • Dasar Hukum KeselamatanUndang-undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja menyebutkan :

    Setiap perusahaan bertanggung jawab terhadap keselamatan pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerjanya.Tempat kerja adalah setiap ruangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, didalam atau di atas tanah yang sering atau ditempati oleh tenaga kerja.

  • Undang-undang No.13 tahun 2003tentang KetenagakerjaanPasal 86Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerjaUntuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produ ktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerjaPasal 87Setiap perusahaan wajib menerapkan sistim manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistim manajemen perusahaan.

  • Aspek EkonomiKecelakaan mengakibatkan kerugianKecelakaan dapat mengurangi produktivitas, meningkatkan biaya produksiKeselamatan dan Kesehatan Kerja mencegah kerugian (loss control)

  • Chernobyl Rusia 1986Reaktor Nuklir meledak31 meninggal, ribuan terkena radiasi

  • Piper Alpha- 1988Anjungan lepas pantai di laut utaraBocoran gas dan meledak167 orang meninggal

  • LPG MexicoMexico city, ledakan Depot LPG,tahun 1984300 meninggal kerugian $ 20 juta

  • Kerugian InsidenKerugian terhadap Manusia cedera atau cacad MeninggalKerugian terhadap BisnisKerusakan sarana produksiGangguan terhadap bisnis (bussiness interuption) Liability Company Immage (citra) Inefesiensi biaya operasi Tuntutan HukumKerugian Sosial Biaya sosial Gangguan terhadap fasilitas umum

  • Merupakan standar sistim manajemen K3 (Occupational Health and Safety Assessment System).Telah banyak digunakan secara global oleh berbagai perusahaan.Belum menjadi standar ISO

  • Standard yang terkait OHSAS 18002 - Guidance ISO 19011 Quality and Environmental Management Systems Auditing Responsible Care - sector guide Various national OHS guidelines

  • Reference PublicationsOHSAS 18.001:1999, Occupational health and Safety Management Systems-SpecificationBS 8800:1996, Guide to occupational Health and Safety Management systemsISO 10011-1:1990 , Guidelines for auditing quality systems Parts 1 : AuditingISO 10011-1:1991 , Guidelines for auditing quality systems Parts 2 : Qualification criteria for quality system auditors.ISO 10011-1:1991 , Guidelines for auditing quality systems Parts 3 : AuditingISO 14.010 : 1996 , Guidelines for environmental auditing general principlesISO 14.011 : 1996 , Guidelines for environmental auditing audit procedure-Auditing of environmental management systemsISO 14.012 : 1996 , Guidelines for environmental auditing Qualification criteria for environmental auditors.

  • 2. ReferencesOHSAS 18002:1999Guidelines for Implementation of OHSAS 18001.

    BS 8800:1996, Guide to Occupational Health and Safety Management Systems.

  • KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

  • Perkembangan Konsep KeselamatanK3 mulai dikenal secara konsepsional oleh Heinrich tahun 1930.Konsep dan penerapan K3 terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi dan peningkatan kesadaran masyarakat akan K3.Paradigma tentang K3 mengalami perobahan mendasar yang menjadi ciri K3 modern.

  • Era Inspeksi1911 Era Unsafe Act1930 Era Industrial Hygiene1949 Era Safety Management1950 Era Regulation1970 Era Accountability1980 Era Human Factors1990 Era Safety Management System Era Keselamatan Kerja

  • Accident Prevention- Management ImprovementParadigma lama dalam K3 lebih berorientasi kepada usaha pencegahan kecelakaan di tempat kerja (immediate causes)Paradigma baru melihat bahwa pencegahan kecelakaan merupakan bagian dari upaya peningkatan sistim manajemen dalam perusahaan (basic causes)

  • Safety bukan hanya sekadar mencegah kecelakaan dan melindungi pekerja dari cedera.Kecelakaan merupakan gejala adanya kelemahan dalam sistim manajemenPencegahan kecelakaan dilakukan dengan melakukan perbaikan dalam sistim manajemenSafety Berkaitan langsung dengan produktivitas perusahaan.Safety adalah bagian dari sistim Mutu yang harus ditingkatkan secara terus menerus.Safety dikelola sebagai bagian dari manajemen improvementAccident Prevention Vs Management Improvement

  • SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) : Definisi SMK3 (Per.Menaker No.Per.05/Men/1996) :Sistem Manajemen K3 (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur, organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.- Penerapan Pada Unit-unit Perseroan :Unit-unit Perseroan pengelola instalasi penyediaan tenaga listrik / kegiatan berpotensi bahaya (bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, penyakit yang timbul karena hubungan kerja, kebakaran / ledakan dan sebagainya), wajib menerapkan SMK3 (sesuai Per.Menaker No.Per.05/Men/1996).

  • PENGERTIAN K3Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah upaya untuk memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan yang dialami pekerja termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, kerugian yang dialami perusahaan akibat kebakaran/ledakan, kerusakan/ gangguan dan bencana alam, serta kerugian yang dialami masayarakat umum sebagai konsumen dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

  • PROGRAM MANAJEMEN K3 : I. Program Kecelakaan Nihil :- Program tiga tahunan; program K3 yang berusaha agar dalam periode tiga tahun beralan (dari 1 Januari tahun pertama s/d 31 Desember tahun ketiga) tidak terjadi kecelakaan. Dapat dinilai setiap tahun untuk periode tiga tahun kebelakang. -Yang diperhitungkan adalah kecelakaan yang dapat dikendalikan, seperti kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja. -Persyaratan dan cara perhitungannya dikoordinasikan dengan Kantor Depnaker setempat.-Hasil penilaian dapat diusulkan kepada Kantor Depnaker setempat untuk memperoleh penghargaan dari Pemerintah

  • II. Program Penerapan SMK3 :Model penerapan SMK3, seperti halnya model SML mengikuti pula pola PDCA yang bersifat berkelanjutan, karena komitmen penerapan SMK3 adalah juga melakukan perbaikan yang terus menerus.

    Komitmen & Kebijakan K3 Perencanaan Tinjauan Ulang & Perbaikan oleh Manajemen Penerapan

    Pengukuran & Evaluasi Model (Pedoman) Penerapan SMK3

  • SERTIFIKASI DI BIDANG K3 Sertifikasi terhadap Peralatan / Instalasi yang berpotensi bahaya terhadap terjadinya kecelakaan, seperti Ketel, Bejana tekan, Alat angkat, dan sebagainya, dimana peralatan mengalami pengujian laik operasi. Sertifikasi / ijin penggunaan bangunan terhadap Bangunan bertingkat (perkantoran, apartmen, hotel, dan sebagainya) di DKI, dimana bangunan mengalami pengujian kelengkapan dan kesiapan peralatan penyelamat dalam keadaan darurat dan peralatan / instalasi pemadam kebakaran. Sertifikasi / penghargaan dari Pemerintah akan pencapaian kecelakaan nihil terhadap Perusahaan yang melakukan kegiatan selama periode waktu tertentu. Sertifikasi / penghargaan dari Pemerintah akan penerapan SMK3 terhadap Perusahaan yang telah di Audit SMK3 dengan penghargaan bendera emas (resiko besar), bendera perak (resiko sedang) dan bendera perunggu (resiko kecil)

  • K2 Adalah Suatu KebutuhanK2 Adalah Suatu Keharusan

    There are several other standards that have already been developed and which are designed to help with EMSs - the more advanced companies are already into this stuffEra Keselamatan KerjaKeselamatan kerja telah berkembang sejak lama, sejalan dengan perkembangan peradaban manusia.Namun secara spesifik, perkembangan keselamatan kerja dimulai pada tahun 1911, dimana upaya keselamatan kerja mulai ditangani sebagai suatu aspek penting dalam proses operasi. Namu pada awal Keselamatan, penanganannya masih berorientasi pada kegiatan Inspeksi, yaitu untuk memeriksa adanya kondisi berbahaya ditempat kerja, sehingga era ini disebut era inspeksi. Selanjutnya pada tahun 1930, Heinrch dengan teori dominonya mengawali pendekatan K3 secara ilmiah, dengan mengemukakan teori tentang terjadinya kecelakaan yang bermula dari adanya sebab kecelakaan yang disebut unsafe act dan unsafe condition. Pendekatan keselamatan kerja adalah untuk menghilangkan sebab kecelakaan dari tempat kerja. Kemudian pada tahun 1949, perhatian masyarakat mulai berkembang ke masalah kesehatan kerja. Diketahui pula bahwa masalah lingkungan kerja juga dapat menimbulkan bahaya terhadap pekerja seperti kebisingan, suhu, cuaca kerja dan sebagainya. Dalam periode ini berkembang pengertian tentang penyakit akibat kerja. Pada tahun 1950, berkembang ilmu tentang Safety Management, yang dimotori oleh para ahli Keselamatan seperti Dan Petersen, Frank Bird dll yang mengemukakan bahwa aspek keselamatan merupakan suatu bagian dari sistim manajemen, dan keselamatan Kerja harus dikelola dengan baik dengan menerapkan konsep manajemen modern.

    Dasar Keselamatan KerjaThere are several other standards that have already been developed and which are designed to help with EMSs - the more advanced companies are already into this stuffEra Keselamatan KerjaKeselamatan kerja telah berkembang sejak lama, sejalan dengan perkembangan peradaban manusia.Namun secara spesifik, perkembangan keselamatan kerja dimulai pada tahun 1911, dimana upaya keselamatan kerja mulai ditangani sebagai suatu aspek penting dalam proses operasi. Namu pada awal Keselamatan, penanganannya masih berorientasi pada kegiatan Inspeksi, yaitu untuk memeriksa adanya kondisi berbahaya ditempat kerja, sehingga era ini disebut era inspeksi. Selanjutnya pada tahun 1930, Heinrch dengan teori dominonya mengawali pendekatan K3 secara ilmiah, dengan mengemukakan teori tentang terjadinya kecelakaan yang bermula dari adanya sebab kecelakaan yang disebut unsafe act dan unsafe condition. Pendekatan keselamatan kerja adalah untuk menghilangkan sebab kecelakaan dari tempat kerja. Kemudian pada tahun 1949, perhatian masyarakat mulai berkembang ke masalah kesehatan kerja. Diketahui pula bahwa masalah lingkungan kerja juga dapat menimbulkan bahaya terhadap pekerja seperti kebisingan, suhu, cuaca kerja dan sebagainya. Dalam periode ini berkembang pengertian tentang penyakit akibat kerja. Pada tahun 1950, berkembang ilmu tentang Safety Management, yang dimotori oleh para ahli Keselamatan seperti Dan Petersen, Frank Bird dll yang mengemukakan bahwa aspek keselamatan merupakan suatu bagian dari sistim manajemen, dan keselamatan Kerja harus dikelola dengan baik dengan menerapkan konsep manajemen modern.

    Dasar Keselamatan Kerja