standar sanitasi dan status kesehatan lingkungan sekolah

Upload: aris-beno

Post on 08-Mar-2016

34 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sanitasi

TRANSCRIPT

Standar Sanitasi dan Status Kesehatan Lingkungan SekolahPengertian umum lingkungan sekolah adalah salah satu kesatuan lingkungan fisik, mental dan sosial dari sekolah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan sehingga dapat mendukung proses belajar mengajar dengan baik dan menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan murid secara optimal.Faktor lingkungan sekolah dapat mempengaruhi proses belajar mengajar, juga kesehatan warga sekolah. Kondisi dari komponen lingkungan sekolah tertentu dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan. Faktor resiko lingkungan sekolah tersebut antara lain kondisi atap, dinding, lantai, dan aspek lainnya sebagai berikut :1.Kondisi atap dan talang:Atap dan talang yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapatmenjadi tempat perindukan nyamuk dan tikus. Kondisi ini mendukungterjadinya penyebaran dan penularan penyakit demam berdarah danleptospirosis.2.Kondisi dinding:Dinding yang tidak bersih dan berdebu selain mengurangi estetikajuga berpotensi merangsang timbulnya gangguan pernafasan sepertiasthma atau penyakit saluran pernafasan.3.Kondisi lantai:Dinding yang tidak rata, licin dapat menyebabkan terjadinyakecelakaan, sedangkan lantai yang kotor dapat mengurangi kenyamanandan estetika. Lantai yang tidak kedap air dapat menyebabkankelembaban. Kondisi ini mengakibatkan dapat berkembang biaknyabakteri dan jamur yang dapat meningkatkan resiko penularan penyakitseperti TBC, ISPA dan lainnya.4.Kondisi tangga:Tangga yang tidak memenuhi syarat kesehatan seperti kemiringan,lebar anak tangga, pegangan tangga berpotensi menimbulkankecelakaan bagi peserta didik. Tangga yang memenuhi syarat adalahlebar injakan > 30 cm, tinggi anak tangga maksimal 20 cm, lebar tangga >150 cm serta mempunyai pegangan tangan.5.Pencahayaan:Pencahayaan alami di ruangan yang tidak memenuhi syaratkesehatan mendukung berkembang biaknya organisme seperti bakteridan jamur. Kondisi ini berpotensi menimbulkan gangguan terhadapkesehatan. Selain itu pencahayaan yang kurang menyebabkan ruangmenjadi gelap sehingga disenangi oleh nyamuk untuk beristirahat (rastinghabit).6.Ventilasi:Ventilasi di ruangan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatanmenyebabkan proses pertukaran udara tidak lancar, sehingga menjadipengap dan lembab, Kondisi ini mengakibatkan berkembang biaknyabakteri, virus dan jamur yang berpotensi menimbulkan gangguan penyakitseperti TBC, ISPA, cacar dan lainnya.7.Kepadatan Kelas:Perbandingan jumlah peserta didik dengan luas ruang kelas yangtidak memenuhi syarat kesehatan menyebabkan menurunnya prosentaseketersediaan oksigen yang dibutuhkan oleh peserta didik. Hal ini akan menimbulkan rasa kantuk, menurunkan konsentrasi belajar dan resikopenularan penyakit. Perbandingan ideal adalah 1 orang menempati luasruangan 1,75 M2.8.Jarak Papan tulis:Jarak papan tulis dengan murid terdepan< 2,5 meter akanmengakibatkan debu kapur atau spidol beterbangan dan terhirup ketikamenghapus papan tulis, sehingga untuk jangka waktu lama akanberpengaruh terhadap fungsi paru-paru. Bila jarak papan tulis denganmurid paling belakang > 9 meter akan menyebabkan gangguankonsentrasi belajar.9.Ketersediaan tempat cuci tangan:Tangan yang kotor berpotensi menularkan penyakit. Kebiasaancuci tangan dengan sabun mampu menurunkan kejadian penyakit diare30%. Tersedianya tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabunbertujuan untuk menjaga diri dan melatih kebiasaan cuci tangan dengansabun sebelum makan atau sesudah buang air besar merupakan salahsatu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Berdasarkan ketentuan Departemen Kesehatan maka setiap 2 (dua) ruang kelas harus terdapatsatu wastafel yang terletak di luar ruangan.10.Kebisingan:Kebisingan adalah suara yang tidak disukai, bisa berasal dari luarsekolah maupun dari dalam lingkungan sekolah itu sendiri, suara bisingdapat menimbulkan gangguan komunikasi sehingga mengurangikonsentrasi belajar dan dapat menimbulkan stress.11.Air bersih:Ketersediaan air bersih baik secara kualitas maupun kuantitasmuklak diperlukan untuk menjaga hygiene dan sanitasi peroranganmaupun lingkungan. Beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui airantara lain diare, kholera, hepatitis, penyakit kulit, mata dan lainnya.Idealnya ketersediaan air adalah 15 liter/orang/hari.

Kesehatan Lingkungan Sekolah

12. Toilet (kamar mandi, WC dan urinoir).Kamar mandi:Bak penampungan air dapat menjadi tempat berkembang biaknyanyamuk, demikian juga kamar mandi yang pencahayaannya kurangmemenuhi syarat kesehatan akan menjadi tempat bersarang danberistirahatnya nyamuk.WC dan urinoir:Tinja dan urine merupakan sumber penularan penyakit perut (diare,cacingan, hepatitis ). Penyakit ini ditularkan melalui air, tangan, makanandan lalat. Untuk perlu diperhatikan ketersediaan WC dalam hal jumlahnya.Perbandingannya adalah : 1 WC untuk 25 siswi dan 1 WC untuk 40 siswa.13. Pengelolaan sampah:Penanganan sampah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapatmenjadi tempat berkembang biaknya vektor penyakit seperti lalat, tikus,kecoak. Selain itu dapat juga menyebabkan pencemaran tanah danmenimbulkan gangguan kenyamanan dan estetika. Untuk itu disetiapruang kelas harus terdapat 1 buah tempat sampah dan di sekolah tersebutharus tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS).14. Sarana pembuangan air limbah:Sarana pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syaratkesehatan ataupun tidak dipelihara akan menimbulkan bau, menggangguestetika dan menjadi tempat perindukan dan bersarangnya tikus. Kondisiini berpotensi menyebabkan dan menularkan penyakit sepertileptospirosis dan filariasis (kaki gajah).15. Pengendalian vector: Termasuk dalam pengertian vektor ini, terutama adalah tikus dan nyamuk :Tikus:Tikus merupakan vektor penyakit pes, leptospirosis, selain sebagaivektor penyakit, tikus juga dapat merusak bangunan dan instalasi listrik.Hal ini meningkatkan resiko penularan penyakit dan juga menimbulkanterjadinya arus pendek pada aliran listrik.Nyamuk:Nyamuk merupakan vektor penyakit, jenis nyamuk tertentumenularkan jenis penyakit yang berbeda. Nyamuk Aedes Aegypti dapatmenyebabkan demam berdarah. Anak-anak usia sekolah merupakan kelompok resiko tinggi terjangkit penyakit demam berdarah. Nyamukdemam berdarah senang berkembang biak pada tempat-tempatpenampungan air maupun non penampungan air. Beberapa tempatperindukan yang harus diwaspadai antara lain bak air, saluran air, talang,barang-barang bekas dan lainnya.16. Kantin/warung sekolah :Kantin/warung sekolah sangat dibutuhkan oleh peserta didik untuktempat memenuhi kebutuhan makanan jajanan pada saat istirahat.Makanan jajanan yang disajikan tersebut harus memenuhi syaratkesehatan, karena pengelolaan makanan jajanan yang tidak memenuhi syarat akan menimbulkan penyakit bawaan makanan dan berpengaruhterhadap kesehatan sehingga akan mempengaruhi proses belajarmengajar.17. Kondisi halaman sekolah:Halaman sekolah pada musim kemarau akan berdebu, sehingga menyebabkan penyakit ISPA dan pada musim hujan akan menimbulkanbecek sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan. Halaman sekolahyang kotor dapat mengganggu estetika dan menjadi tempat berkembangbiaknya bibit penyakit.18. PerilakuKebiasaan yang dilakukan sehari hari dapat mempengaruhiterjadinya penularan dan penyebaran penyakit. Sekolah merupakantempat pembelajaran bagi peserta didik untuk membiasakan diriberperilaku hidup bersih dan sehat, untuk menurunkan resiko terkenapenyakit tertentu. Beberapa perilaku hidup bersih dan sehat itu antara lain: tidak merokok, buang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan diri,cuci tangan pakai sabun, menjaga kebersihan lingkungan dan lainnya.