standar pelayanan kebidanan bu ikada

14
STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakaan masalah besar.angka kematian bayi di Indonesia 2-5 kali lebih tinggi menurut survey kesehatan rumah tangga (SKRT) 1995, gangguan perinatal merupakan penyebab utama kematian bayi (33,5%)di pulau jawa- bali dan merupakan penyebab kematian kedua (26,9%) di luar jawa-bali. Salah satu upaya yang dilakukan depkes dalam mempercepat penurunan AKI adalah mendekatkan pelayanan kebidanan kepada setiap ibu yang membutuhkannya WHO, melalui suatu pertemuan konsultasi regional asia tenggara pada tahun 1993, merekomendasikan agar bidan di bekali dengan pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama/penanganan kegawatdaruratan kebidanan yang relevan. Selanjutnya pada pertemuan pengelola program safe motherhood dari Negara-negara di wilayah SEARO/ asia tenggara pada tahun 1995, WHO SEARO mengembangkan standar pelayanan kebidanan. Standar ini kemudian diadaptasikan untuk pemakaian di Indonesia.khususnya untuk tingkat pelayanan dasar, sebagai acuan pelayanan di tingkat

Upload: asep-purnama

Post on 10-Nov-2015

231 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

standar pelayanan kebidanan

TRANSCRIPT

STANDAR PELAYANAN KEBIDANANBAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangMasalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakaan masalah besar.angka kematian bayi di Indonesia 2-5 kali lebih tinggi menurut survey kesehatan rumah tangga (SKRT) 1995, gangguan perinatal merupakan penyebab utama kematian bayi (33,5%)di pulau jawa- bali dan merupakan penyebab kematian kedua (26,9%) di luar jawa-bali.Salah satu upaya yang dilakukan depkes dalam mempercepat penurunan AKI adalah mendekatkan pelayanan kebidanan kepada setiap ibu yang membutuhkannya WHO, melalui suatu pertemuan konsultasi regional asia tenggara pada tahun 1993, merekomendasikan agar bidan di bekali dengan pengetahuan dan keterampilan pertolongan pertama/penanganan kegawatdaruratan kebidanan yang relevan.Selanjutnya pada pertemuan pengelola program safe motherhood dari Negara-negara di wilayah SEARO/ asia tenggara pada tahun 1995, WHO SEARO mengembangkan standar pelayanan kebidanan. Standar ini kemudian diadaptasikan untuk pemakaian di Indonesia.khususnya untuk tingkat pelayanan dasar, sebagai acuan pelayanan di tingkat masyarakat. Standar ini diberlakukan bagi semua pelaksanaan kebidanan.B. Manfaat Penerapan Standar Pelayanan KebidananStandar pelayanan berguna dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penerapan standar pelayanan akan sekaligus melindungi masyarakat.Suatu standar akan efektif bila dapat diobservasi dan diukur,realistik mudah dilakukan dan dibutuhkan.sebagai tingkat pelayanan yang memenuhi standar yang telah ditepatkan.C. Format Standar Pelayanan KebidananDalam membahas tiap standar pelayanan kebidanan digunakan format bahasan sebagai berikut:1. Tujuan: merupakan tujuan standar;2. Pernyataan standar 3. Hasil4. Persyaratan5. proses

BAB IIRUANG LINGKUP STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

Pertolongan pertama kegawatdaruratan obstetric neonatal merupakan komponen utama dalam menurunkan angka kematian berdasarkan hal itu standar pelayanan kebidanan ini mencakup standar untuk penanganan keadaan kegawawatdaruratan disamping untuk standar pelayanan kebidanan dasar.Dengan demikian ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputi 24 standar yang dikelompokan sebagai berikut:A. STANDAR PELAYANAN UMUM1. Standar 1 : PERSIAPAN UNTUK KEHIDUPAN KELUARGA SEHAT Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan,keluarga, dan masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan dengan kehamilan.2. Standar 2 : PENCATATAN DAN PELAPORANBidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukan seperti registrasi pada ibu hamil dan melibatkan kader .B. STANDAR PELAYANAN ANTENATAL1. STANDAR 3 : IDENTIFIKASI IBU HAMILBidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi masyarakat,ibu dan anggota keluarganya.2. STANDAR 4 : PEMERIKSAAN DAN PEMANTAUAN ANTENATALBidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal dengan memperhatikan kesehatan ibu dan janin. Dan mampu mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan dan bila ada kelainan mereka harus mampu mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya.3. STANDAR 5 : PALPASI ABDOMINALBidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melaukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan dll.4. STANDAR 6 : PENGELOLAAN ANEMIA PADA KEHAMILANBidan melakukan pencegahan,penemuan,penanganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai ketentuan yang berlaku.5. STANDAR 7 : PENGELOLAAN DINI DAN HIPERTENSI PADA KEHAMILANBidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda gejala preeklamsia lainya serta mengambil tindakan tepat dan merujuknya.6. STANDAR 8 : PERSIAPAN PERSALINANBidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil seuami serta keluarganya pada trimester III untuk memastikan persiapan persalinan dan dll. Termasuk persiapan tranportasi dan biaya bila terjadi kegawatdaruratan.C. STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN1. STANDAR 9 : ASUHAN PERSALINAN KALA IBidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan berlangsung.2. STANDAR 10 : PERSALINAN KALA II YANG AMANBidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.

3. STANDAR 11 : PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA IIIBidan melakukan penanganan tali pusat dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.

4. STANDAR 12 : PENANGANAN KALA II DENGAN GAWAT JANIN MELALUI EPSIOTOMIBidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan segera melakukan episiotomy dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.D. STANDAR PELAYANAN NIFAS1. STANDAR 13 : PERAWATAN BAYI BARU LAHIRBidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk memastikan pernafasan spontan mencegah hipoksia sekunder, menemukan kelainan dan melakukan tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan. Bidan juga harus mencegah atau menangani hipotermia.2. STANDAR 14 : PENANGANAN PADA 2 JAM PERTAMA SETELAH PERSALINANBidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dalam 2 jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang di perlukan. Disamping itu, bidan memberikan penjelasan tentang hal-hal yang mempercepat pulihnya kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk melalui pemberian ASI.3. STANDAR 15 : PELAYANAN BAGI IBU DAN BAYI PADA MASA NIFASBidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu ke dua dan minggu ke enam setelah persalinan, untuk membantu proses pemuliahan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar.E. STANDAR PENANGANAN KEGAWATAN OBSTETRIDAN NEONATAL1. STANDAR 16 : PENANGANAN DAN PERDARAHAN DALAM KEHAMILAN, PADA TRIMESTER IIIBidan mengenali secara tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan, serta melakukan pertolongan pertama dan merujuknya.2. STANDAR 17 : PENANGANAN KEGAWATAN PADA EKLAMSIBidan mengenali secara tepat tanda dan gejala eklamsi mengancam serta merujuk dan / memberikan pertolongan pertama.3. STANDAR 18 : PENANGANAN KEGAWATAN PADA PARTUS LAMA/ MACETBidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama/ macet serta melakukan penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya.4. STANDAR 19 : PERSALINAN DENGAN MENGGUNAKAN VAKUM EKSTRAKTORBidan mengenali kapan di perlukan ekstraksi vakum, melakukannya secara benar dalam memberikan pertolongan persalinan dengan memastikan keamanannya bagi ibu dan janin/bayinya.5. STANDAR 20 : PENANGANAN RETENSIO PLASENTA Bidan mampu mengenali retensio plasenta,dan memberikan pertolongan pertama termasuk plasenta manual dan penanganan perdarahan, sesuai dengan kebutuhan.6. STANDAR 21 : PENANGANAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMERBidan mampu mengenali perdarahan yang berlebihan dalam 24 jam pertama setelah persalinan ( perdarahan postpartum primer)dan segera melakukan pertolongan pertama untuk mengendalikan perdarahan.7. STANDAR 22 : PENANGANAN PERDARAHAN POSTPARTUM SEKUNDERBidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda serta gejala perdarahan postpartum sekunder, dan melakukan pertolongan pertamauntuk penyelamatan jiwa ibu, dan atau merujuknya.8. STANDAR 23 : PENANGANAN SEPSIS PUERPERALISBidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, serta melakukan pertolongan pertama atau merujuknya.9. STANDAR 24 : PENANGANAN ASFIKSIA NEONATORUMBidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia, serta melakukan resusitasi secepatnya, mengusahakan bantuan medis yang di perlukan dan memberikan perawatan lanjut.

BAB IIISTANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

A. STANDAR PELAYANAN UMUM1. STANDAR 1 : PERSIAPAN UNTUK KEHIDUPAN KELUARGA SEHAT Bidan memberikan penyuluhan kesehatan yang tepat untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat dan terencana serta menjadi orang tua yang bertanggung jawab.2. STANDAR 2 : PENCATATAN DAN PELAPORANBidan mengumpulkan, mempelajari, dan menggunakan data untuk pelaksanaan penyuluhan, kesinambungan pelayanan dan penilaian kinerja.B. STANDAR PELAYANAN ANTENATAL1. STANDAR 3 : IDENTIFIKASI IBU HAMILBidan mengenali dan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilanya seperti bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu bidan mendorong agar ibu memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.2. STANDAR 4 : PEMERIKSAAN DAN PEMANTAUAN ANTENATALBidan memberikan pelayanan antenatal berkualitas dan deteksi dini komplikasi kehamilan.bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/ kelaian khususnya anemia, hipertensi dan memberikan pelayanan imunisasi.3. STANDAR 5 : PALPASI ABDOMINALMemperkirakan usia kehamilan, pemantauan pertumbuhan janin, penentuan letak posisi dan bagian bawah janin. Bidan melakukan pemeriksaaan abdomen dengan seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan.4. STANDAR 6 : PENGELOLAAN ANEMIA PADA KEHAMILANMenemukan anemia pada kehamilan secara dini, dan melakukan tindak lanjut yang memadai untuk mengatasi anemia sebelum persalinan berlangsung. Bidan melakukan tindakan, pencegahan, pemantauan, penanganan dan rujukan.sesuai dengan ketentun yang berlaku.5. STANDAR 7 : PENGELOLAAN DINI HIPERTENSI PADA KEHAMILANMengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada kehamilan dan melakukan tindakan yang diperlukan. Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan 6. STANDAR 8 : PERSIAPAN PERSALINANUntuk memastikan bahwa persalinan di rencanakan dalam lingkungan yang aman dan memadai dengan pertolongan bidan terampil. Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil suami keluarga pada trimester III untuk memastikan bahwa persalinanbersih dan aman akan direncanakan dengan baik.C. STANDAR PERTOLONGAN PERSALINAN1. STANDAR 9 : ASUHAN PERSALINAN KALA IUntuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai dalam mendukung pertolongan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi. Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai.2. STANDAR 10 : PERSALINAN KALA II YANG AMANMemastikan persalinan bersih dan aman untuk ibu dan bayi.bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.3. STANDAR 11 : PENATALAKSANAAN AKTIF PERSALINAN KALA IIIMembantu secara aktif pengeluaran plasenta dan slaput ketuban secara lengkap untuk mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendek waktu persalinan kala III mencegah terjadinya antoni uteri dan retensio plasenta. Secara rutin bidan melakukan penatalaksanaan aktif persalinan kala III.4. STANSAR 12 : PENAGANAN KALA II DENGAN GAWAT JANIN MELALUI EPISIOTOMIMempercepat persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada tanda-tanda gawat janin pada saat kepala janin meregangkan perineum.5. STANDAR 13 : PERAWATAN BAYI BARU LAHIRMenilai kondisi bayi baru lahir dan membantu memulainnya pernafasan serta mencegah hipotermi, hipoglikemia dan infeksi.6. STANDAR 14 : PENANGANAN PADA 2 JAM SETELAH PERSALINANMempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersih dan aman selama persalinan kala empat untuk memulihkan kesehatan ibu dan bayi. Meningkatkan asuhan sayang ibu dan sayang bayi. Memulai pemberian ASI dalam waktu 1 jam pertama setelah persalinan dan mendukung terjadinya ikatan batin antara ibu dan bayinya.7. STANDAR 15 : PELAYANAN BAGI IBU DAN BAYI PADA MASA NIFASMemberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah persalinan dan memberikan penyuluhan ASI ekslusif.D. STANDAR PENANGANAN KEGAWATDARURATAN OBSTETRI DAN NEONATAL1. STANDAR 16 : PENANGANAN PENDARAHAN DALAM KEHAMILAN TRIMESTER IIIMengenali dan melakukan tindakan cepat dan tepat perdarahan dalam trimester III. Bidan mengenali secara cepat dan tepat tanda dan gejala perdarahan pada kehamilan.2. STANDAR 17 : PENANGANAN KEGAWAT DARURATANMengenali secara dini tanda-tanda dan gejala- gejala preeklamsia berat dan memberikan perawatan yang tepat dan memadai. Mengambil tindakan yang tepat dan segera dalam penanganan kegawat daruratan 3. STANDAR 18 : PENANGANAN KEGAWAT DARURATAN PADA PARTUS LAMA ATAU MACETMengetahui dengan segera dan penanganan yang tepat keadaan darurat pada partus lama/macet.4. STANDAR 19 : PERSALINAN DENGAN VAKUM EKSTRAKTORUntuk mempercepat persalinan pada keadaan tertentu dengan menggunakan vakum ekstraktor. Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi vakum, dilakukan secara benar dalam melakukan pertolongan dan persalinan 5. STANDAR 20 : PENANGANAN KEGAWAT DARURATAN RETENSIO PLASENTAMengenali dan melakukan tindakan yang tepat ketika terjadi retensio plasenta totalis/ parsial.6. STANDAR 21 : PENAGANAN PENDARAHAN POSTPARTUM PRIMERmengenali dan mengambil tindakan pertolongan kegawat daruratan yang tepat pada ibu yang mengalami perdarahan postpartum primer/antoni uteri.7. STANDAR 22 : PENAGANAN PENDARAHAN POSTPARTUM SEKUNDERMengenali gejala dan tanda-tanda perdarahan postpartum sekunder serta melakukan penanganan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa ibu.8. STANDAR 23 : PENANGANAN SEPSIS PUERPERALISMengenali tanda-tanda sepsis puerperalis dan mengambil tindakan yang tepat. Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis.9. STANDAR 24 : PENANGANAN ASPIKSIA NEONATORUMMengenali dengan tepat bayi baru lahir dengan asfiksia neonatorum, mengambil tindakan yang tepat dan melakukan pertolongan kegawatdaruratan bayi baru lahir yang mengalami asfiksia neonatorum.