standar asuhan kebidanan by romlah.pdf

Upload: muhammad-roni-faslah

Post on 26-Feb-2018

497 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    1/107

    Oleh:

    Siti Romlah, MKM

    Sub Direktorat Bina Pelayanan KebidananDirektorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik

    Direktorat Jenderal Bina Upaya KesehatanKementerian Kesehatan RI

    ST ND R SUH N KEBID N N

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    2/107

    WORKING EXPERIENCE

    Sukmul hospital, Jakarta (1988- 1989)

    Health office provincial of Central Sulawesi (19901993)

    Koja hospital, Jakarta (19932003)

    Sub directorate midwifery care, Directorate of nursing and allied health care in the ministry of health republicof Indonesia (2004now)

    Head of division of guidance and evaluation of midwifery care in the ministry of health republic of Indonesia

    (2010now)

    Trainer, fasilitator, practician and consultant especially in reproductive health and midwifery (2004 now)

    Speaker for seminars and conferences in midwifery care standard and professional skills for midwives in

    national scale.

    Member of IBI and IAKMI, besides those, she actives to be personal counselor, midwives assessor and surveyor

    in health field.

    Siti Romlah is an expert in reproductive health and she has been contribute her skill,

    knowledge and experience to help many midwives to increase competencies, to build

    character of personal, and to develop their personality for service excellent.

    Years of experience as practitioner as midwives trainer in national conferences, seminars

    and training classes be applicated to her clients.

    PROFILE OF SPEAKER

    Siti Romlah, MKM

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    3/107

    Visi 2 25

    3

    Mengangkat Indonesia menjadi negara

    maju dan merupakan kekuatan 12 besar

    dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia

    pada tahun 2045 melaluipertumbuhan

    ekonomi tinggi yanginklusifdanberkelanjutan

    100 tahunkemerdekaan

    (Sumber: Master Plan

    Percepatan dan

    Perluasan Pembangunan

    Ekonomi Indonesia 2011

    2025 )

    Pencapaian Visi 2025 dan 2045 memerlukan penyiapan generasi yang mampu berperan

    aktif dalam kegiatan pembangunan, harus dimulai sekarang

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    4/107

    Tahapan Pembangunan dalam Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional

    (RPJPN) 2005-2025

    4

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    5/107

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    6/107

    RPJMN

    MID TERM REVIEW

    TercapaiPerlu Kerja

    Keras

    Sangat Sulit

    Tercapai

    ISU STRATEGIS SIGNIFIKAN BERDAMPAK LUAS PENGUNGKIT/LEVERAGE

    1. Menjamin pencapaian hijauditahun 2014.

    2. Mengupayakan kuningmenjadi hijau

    3. Mengurangi gap dengan sasaran RPJMN dari pencapaian merah.

    PEMILAHAN ISU STRATEGIS BERDASARKAN

    PENCAPAIAN SASARAN RPJMN 2010 2014

    6

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    7/107

    MENTERI KESEHATAN

    NO INDIKATORSTATUS

    AWAL

    (2009)

    CAPAIAN TARGET2014

    STATUS2010 2011 2012

    1

    Umur harapan hidup (tahun)70,7 70,9 71,1 71,1 72,0

    2Angka kematian ibu melahirkan

    per 100.000 kelahiran hidup228 n.a n.a n.a 118

    3Persentase ibu bersalin yang ditolong

    oleh tenaga kesehatan terlatih84,3 84,8 86,38 88,64 90

    4 Angka kematian bayi per 1.000kelahiran hidup34 34 34 32 3) 24

    5 Total Ferti l i t y Rate (TFR) 2,6 2,44)

    n.A 2,63)

    2,1

    6

    Persentase penduduk yang

    memiliki akses air minum yang

    berkualitas

    47,7 44,19 42,76 n.A 68

    7

    Persentase penduduk 15 tahun ke

    atas yang memiliki pengetahuan HIV

    dan AIDS

    66,21)

    57,52)

    n.a 79,53)

    90

    8 Annual Parasite Index (API) 1,85 1,96 1,75 1,69 1

    9Persentase penduduk yang memiliki jaminan

    kesehatan

    n.a 59,1 63,1 64,58 80,10

    MI TERM REVIEW RPJMN BIDANG KESEHATAN

    Ket : 1) SDKI, 2007; 2) Riskesdas, 2010; 3) SDKI, 2012; 4) Sensus Penduduk,2010

    7

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    8/107Sumber: SDKI 1994, 1997, 2004, 2007 GAP Track

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    9/107

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    10/107

    Perdarahan;

    31,79

    Hipertensidalam

    kehamilan;

    24,62

    Infeksi; 5,54

    Abortus; 1,09

    Partus

    lama; 4,74

    Lain lain; 32,22

    Penyebab Kematian Ibu tahun 2012

    Perdarahan

    Hipertensi dalam

    kehamilan

    Infeksi

    Abortus

    Partus lama

    Lain lain

    Laporan Rutin Direktorat Bina Kesehatan Ibu tahun 2012

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    11/107

    Oxitocin = Excelorator,hormone of love

    Endorpince = Natural Pain ReleaseAdrenaline = Menghambat

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    12/107

    KECENDERUNGAN ANGKA KEMATIAN BALITA, BAYI DAN

    NEONATAL, 1991 -2015

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    13/107

    ESTIMASI JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, 2012

    50% kematian (52575)

    25% kematian (21794)

    25% kematian (20932)

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    14/107

    Laporan Rutin Direktorat Bina Kesehatan Ibu tahun 2011

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    15/107

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    16/107

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    17/107

    17

    HASIL PENELITIAN & EVALUASI

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    18/107

    Data kualitas asuhan antenatal

    ASUHAN ANTENATAL RS * Puskesmas*

    Melengkapi riwayat medis 33,86% 48,52%

    Melengkapi pemeriksaan fisik umum dan

    obstetrik

    50,00% 59,38%

    Melakukan konseling dan edukasi 24,17% 45,00%

    Melakukan pemeriksaan penunjang rutin39,38% 19,69%

    Melakukan pemeriksaan penunjang bilaada indikasi

    49,00% 52,50%

    Memberikan suplemen dan imunisasi 62,50% 73,13%

    Melakukan konsultasi atau rujukan 57,50% 72,50%

    Sumber : Pengkajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO, HOGSI, IBI 2012

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    19/107

    Data kualitas asuhan persalinan normal

    ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) RS* Puskesmas*

    Melengkapi riwayat medis 68,6% 61,4%

    Melengkapi pemeriksaan fisik umum dan obstetrik 52,1% 57,3%

    Menggunakan partograf 41,0% 68,3%

    Menggunakan kardiotokografi (CTG) 19,0% 2,5%

    Melakukan perawatan kala satu persalinan 73,8% 83,8%

    Melihat tanda dan gejala kala dua 80,0% 85,0%

    Menyiapkan pertolongan persalinan 60,6% 65,8%

    Memastikan pembukaan lengkap 72,5% 77,5%

    Memastikan kondisi janin baik 77,5% 75,0%

    Mendokumentasikan hasil pemeriksaan 20,0% 42,5%

    Sumber : Pengkajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO, HOGSI, IBI 2012

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    20/107

    Data kualitas asuhan persalinan normal

    ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) RS* Puskesmas*

    Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses

    pimpinan meneran

    63,8% 79,4%

    Melakukan persiapan pertolongan kelahiran bayi 67,5% 79,4%

    Menolong kelahiran bayi 76,7% 85,4%Melakukan penanganan bayi baru lahir 64,2% 74,6%

    Melakukan resusitasi bayi baru lahir 55,3% 53,1%

    Menolong persalinan kala tiga 81,4% 85,7%

    Melakukan prosedur pasca persalinan 52,8% 69,2%

    Membersihkan alat-alat dan melengkapi partograf 53,3% 67,8%

    Melakukan evaluasi terhadap ibu dan bayi sebelum

    melakukan rawat gabung

    87,5% 95,0%

    Sumber : Pengkajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO, HOGSI, IBI 2012

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    21/107

    Kamar Bersalin

    Kebersihan dan Pencegahan Infeksi

    KEBERSIHAN RS (n=20) Puskesmas (n=40)

    Tersedia dan sesuai dengan standar 11 RS (55%) 23 PKM (57,5%)

    Tersedia namun tidak sesuai standar 9 RS (45%) 12 PKM (30%)

    Tidak tersedia 0 4 PKM (10%)

    KETERSEDIAAN TEMPAT SAMPAH

    Tersedia dan sesuai dengan standar 2 RS (10%) 3 PKM (7,5%)

    Tersedia namun tidak sesuai standar 16 RS (80%) 28 PKM (70%)

    Tidak tersedia 2 RS (10%) 9 PKM (22,5%)

    Sumber : Pengkajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO, HOGSI, IBI 2012

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    22/107

    Kamar BersalinKebersihan dan Pencegahan Infeksi

    KETERSEDIAAN FASILITAS CUCI

    TANGAN

    RS (n=20) PKM (n=40)

    Tersedia dan sesuai dengan standar 5 RS (25%) 5 PKM (12,5%)

    Tersedia namun tidak sesuai standar 11 RS (55%) 22 PKM (55%)

    Tidak tersedia 4 RS (20%) 13 PKM (32,5%)

    KETERSEDIAAN TEMPAT TIDUR

    OBSTETRI/BERSALIN

    Tersedia dan sesuai dengan standar 5 RS (25%) 12 PKM (30%)

    Tersedia namun tidak sesuai standar 14 RS (70%) 25 PKM (62,5%)

    Tidak tersedia 1 RS (5%) 3 PKM (7,5%)KETERSEDIAAN OTOKLAF

    Tersedia dan sesuai dengan standar 16 RS (80%) 19 PKM (47,5%)

    Tersedia namun tidak sesuai standar 3 RS (15%) 6 PKM (25%)

    Tidak tersedia 1 RS (5%) 11 PKM (27,5%)

    Sumber : Pengkajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO, HOGSI, IBI 2012

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    23/107

    Kamar Operasi

    Kebersihan dan Pencegahan InfeksiKEBERSIHAN RS (n=20)

    Tersedia dan sesuai dengan standar 13 RS (65%)

    Tersedia namun tidak sesuai standar 5 RS (25%)

    Tidak tersedia 2 RS (10%)

    KETERSEDIAAN TEMPAT SAMPAH

    Tersedia dan sesuai dengan standar 4 RS (20%)Tersedia namun tidak sesuai standar 12 RS (60%)

    Tidak tersedia 4 RS (20%)

    KETERSEDIAAN FASILITAS CUCI TANGAN

    Tersedia dan sesuai dengan standar 6 RS (30%)

    Tersedia namun tidak sesuai standar 11 RS (55%)

    Tidak tersedia 3 RS (15%)

    KETERSEDIAAN OTOKLAF

    Tersedia dan sesuai dengan standar 16 RS (80%)

    Tersedia namun tidak sesuai standar 3 RS (15%)

    Tidak tersedia 1 RS (5%)

    Sumber : Pengkajian Kualitas Kesehatan Ibu dan Bayi, Kemenkes, WHO, HOGSI, IBI 2012

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    24/107

    Pengelolaan sampah dan pencegahan infeksi belum berjalan dengan baik(Kalimantan Selatan)

    Puskesmas RS RS

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    25/107

    Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat membahayakan masyarakat sekitar(Maluku Utara)

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    26/107

    Tempat tidur tanpa sprei di ruangan bersalin yang penuh lumut (RSUD)(Sulawesi Tengah)

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    27/107

    Air kotor di kamar mandi RSUD(Sulawesi Tengah)

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    28/107

    Jentik-jentik nyamuk di dalam wadah air di ruang USG sebuah RS(Nusa Tenggara Timur)

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    29/107

    Sarang tawon di bawah tempat tidur pasien di Puskesmas(Nusa Tenggara Timur)

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    30/107

    Penggunaan partograf: apakah hanya sekedar ritual?(SulawesiTengah)

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    31/107

    Health Center Design,

    Infrastructure,Health Manpower

    PROCCESS

    GOOD CORPORATE GOVERNANCE1.

    1. Facility management and

    Safety,

    2. Governance, Leadership,

    Direction,

    3. Staff Qualifications andEducation,

    4. Management of Communication

    and Information.

    1. Q-improvement + Safety,

    2. Prevention and control of infections,

    3. Access and continuity of Care,

    4. Patient and Family Rights.

    5. Assessment of Patients,

    6. Care of Patients,

    7. Anesthesia and Surgical Care,

    8. Medication Management and Use,

    9. Patient and Family Education.

    OUTCOME:

    SAFE and

    QUALITY HEALTH CARE

    INPUT

    HEALTHCARE IN THE FUTURE

    31

    PROCCESS

    GOOD CLINICAL GOVERNANCE

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    32/107

    PROFESI MASY.

    BIDAN PASIEN

    MUTU

    PRIMA

    STANDARTERUKUR

    KEBIJAKAN

    PEDOMAN

    STANDAR

    PETUNJUK

    KERJA

    JKT = PAPUA

    ?

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    33/107

    SOCIAL CONTRACTPROFESSIONALS - COMMUNITY

    Self CredentialingSelf licensing

    Moral responsibilityHigh standard of competence

    Market controlWorking condition

    PROFESSIONALISM

    William M Sullivan, Medicine under threat: Professionalism and professional identity, CMAJ 2000:162(5): 673

    privilege

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    34/107

    JASA LAYANAN KESEHATAN RESMI

    SEBAGAI PELAKU USAHA

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    35/107

    ISSUE PELAYANAN KESEHATAN

    ISSUE PROFESI KESEHATAN Profesionalisme kurang Akuntabilitas kurang

    ISSUE PERLINDUNGAN PASIEN Pasien tidak terlindungi dari pemberi pelayanan

    kesehatan yg kurang bertanggungjawab

    Pada kecelakaan medis, kompensasi sudahterakomodir dalam UU Perlindungan konsumen,

    UU Kesehatan, UU Pelayanan Publik dan UU RS.

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    36/107

    ETIKA

    DISIPLIN

    HUKUM

    Moral~

    Tuntunan

    Registrasi~

    Tuntutan~

    Pidana/Perdata

    PENGADUN PASIEN

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    37/107

    PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAITDENGAN PELAYANAN KEBIDANAN

    1. UU No 8 /1999 tentang Perlidungan Konsumen (UUPK)2. UU No. 14 /2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

    3. UU No. 36 / 2009 tentang Kesehatan

    4. UU No. 25 /2009 tentang Pelayanan Publik

    5. UU No. 44 /2009 tentang Rumah Sakit

    6. RUU Keperawatan dan Kebidanan ?????

    7. PP No. 33 tahun 2012 tentang ASI Eksklusif8. PP No. 96/2012 tentang Pelaksanaan UU No. 25 tahun 2009

    tentang Pelayanan Publik

    9. Kepmenpan No. 1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan

    10. Permenkes No. 369/ 2007 tentang Standar Profesi Bidan

    11. Permenkes No. 938/ 2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan12. Permenkes No. 1464/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik

    Bidan

    13. Permenkes No. 28/2011 tentang Klinik

    14. Kepmenkes No. 1796/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan

    15. Dst....

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    38/107

    UU Pelayanan Publik

    Pasal 15 Penyelenggara berkewajiban:a. menyusun dan menetapkan standar pelayanan;

    b. menyusun, menetapkan, dan mempublikasikan maklumat pelayanan;

    c. menernpatkan pelaksana yang kompeten;

    d. menyediakan sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik

    yang mendukung terciptanya iklim pelayanan yang memadai;e. memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas

    penyelenggaraan pelayanan publik;

    f. melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan;

    g. berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang

    terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;h. memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan yang

    diselenggarakan;

    i. dst....

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    39/107

    PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

    Pasal 6

    Setiap ibu yang melahirkan WAJIB memberikan ASI Eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya

    Pasal 9 ayat 1

    Tenaga kesehatan dan penyelenggara fasyankes wajib melakukan IMD terhadap bayi yang

    baru lahir kepada ibunya PALING SINGKAT 1 (SATU) JAM

    Pasal 10 ayat 1

    Tenaga kesehatan dan penyelenggara fasyankes wajib menempatkan ibu dan bayi dlm 1 (satu)ruangan atau rawat gabung kecuali atas indikasi medis yang ditetapkan oleh dokter

    Pasal 12 ayat 1

    Setiap ibu yg melahirkan bayi HARUS MENOLAK pemberian Susu Formula dan/atau produk

    bayi lainnya

    Pasal 13 ayat 1

    Utk mencapai pemanfaatan pemberian ASI Eksklusif secara optimal, Nakes dan penyelenggara

    fasyankes WAJIB memberikan informasi dan edukasi ASI Eksklusif kepada ibu dan/atau

    anggota keluarga dari bayi yg bersangkutan SEJAK pemeriksaan kehamilan sampai dg periode

    pemberian ASI Eksklusif selesai

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    40/107

    PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

    SANKSI ADMINISTRATIF

    Pasal 14

    (1) Setiap Nakes yg tdk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dlm

    psl 9 ayat 1, psl 10 ayat 1 atau psl 13 ayat 1, dikenakan sanksi administratif

    oleh pejabat yang berwenang berupa :

    a. Teguran lisan;

    b. Teguran tertulis; dan/atau

    c. Pencabutan izin.

    (2) Setiap penyelengara fasyankes yg tdk melaksanakan ketentuan

    sebagaimana dimaksud dlm psl 9 ayat 1, psl 10 ayat 1 atau psl 13 ayat 1,

    dikenakan sanksi administratif oleh pejabat yang berwenang berupa :a. Teguran lisan; dan/atau

    b. Teguran tertulis

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    41/107

    PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA

    Pasal 15

    Dlm hal pemberian ASI Eksklusif tdk dimungkinkan berdasarkan pertimbangan

    sebagaimana dimaksud dlm psl 7, bayi dpt diberikan Susu Formula Bayi.

    Pasal 16

    Dlm memberikan Susu Formula Bayi sebagaimana dimaksud dlm psl 15, Nakeshrs memberikan peragaan dan penjelasan atas penggunaan dan penyajian

    Susu Formula Bayi kepada ibu dan/atau keluarga yg memerlukan Susu Formula

    Bayi

    Pasal 17

    (1) Setiap Nakes DILARANG memberikan Susu Formula Bayi dan/atau produkbayi lainnya yg dpt menghambat program pemberian ASI Eksklusif kecuali

    dlm hal diperuntukkan sebagaimana dimaksud dlm psl 15

    (2) Setiap Nakes DILARANG menerima dan/atau mempromosikan Susu

    Formula Bayi dan/atau produk bayi lainnya yg dpt menghambat program

    pemberian ASI Eksklusif.

    PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    42/107

    PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

    PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA

    Pasal 19

    Produsen atau distributor Susu Formula Bayi dan/atau produk bayi lainnya

    DILARANG melakukan kegiatan yg dpt menghambat program pemberian ASI

    Eksklusif berupa :

    a. Pemberian CONTOH PRODUK Susu Formula Bayi dan /atau produk

    bayi lainnya secara cuma-cuma atau bentuk apapun kepadapenyelenggara fasyankes, Nakes, ibu hamil, atau ibu yg baru

    melahirkan;

    b. Penawaran atau penjualan langsung Susu Formula Bayi ke rumah-

    rumah;

    c. Pemberian potomgan harga atau tambahan atau sesuatu dlm bentuk

    apapun atas pembelian Susu Formula Bayi sebagai daya tarik daripenjual;

    d. Penggunaan Nakes utk memberikan informasi ttg Susu Formula Bayi

    kepada masyarakat, dan/atau

    e. Pengiklanan Susu Formula Bayi yg dimuat dlm media massa, baik

    cetak maupun elektronik, dan media luar ruang.

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    43/107

    PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

    PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA

    Pasal 21

    (1) Setiap Nakes, penyelenggara fasyankes, penyelenggara satuan pendidikan,organisasi profesi di bidang kesehatan dan termasuk keluarganya dilarang menerima

    hadiah dan/atau bantuan dari produsen atau distributor Susu Formula Bayi dan/atau

    produk bayi lainnya yg dpt menghambat keberhasilan program pemberian ASI

    Eksklusif

    (2) Bantuan dari produsen atau distributor Susu Formula Bayi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat diterima hanya utk tujuan membiayai kegiatan pelatihan,

    penelitian, pengembangan, pertemuan ilmiah dan/atau kegiatan lainnya yg sejenis.

    Pasal 22

    Pemberian bantuan utk biaya pelatihan, penelitian dan pengembangan, pertemuan ilmiah,

    dan/atau kegiatan lainnya yg sejenis sebagaimana dimaksud dlm psl 21 ayat (2) dpt

    dilakukan dg ketentuan :a. secara tertulis;

    b. tdk bersifat mengikat

    c. hanya melalui fasyankes, penyelenggara satuan pendidikan kesehatan, dan/atau

    organisasi profesi di bidang kesehatan, dan

    d. tdk menampilkan logo dan nama produk Susu Formula Bayi dan/atau produk bayi

    lainnya pada saat dan selama kegiatan berlangsung yg dpt menghambat program

    pemberian ASI Eksklusif

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    44/107

    PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

    PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA

    Pasal 23(1) Nakes yg menerima bantuan sebagaimana dimaksud dlm psl 21 ayat (2) WAJIB memberikan

    pernyataan tertulis kpd atasannya bhw bantuan tsb tdk mengikat & tdk menghambat

    keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif;

    (2) Penyelenggara fasyankes yg menerima bantuan sebagaimana dimaksud dlm psl 21 ayat (2)

    WAJIB memberikanpernyataan tertulis kpd MENTERI bhw bantuan tsb tdk mengikat & tdk

    menghambat keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif;

    (3) Penyelenggara satuan pendidikan kesehatan yg menerima bantuan sebagaimana dimaksuddlm psl 21 ayat (2) WAJIB memberikanpernyataan tertulis kepada MENTERI yang

    menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang pendidikan bhw bantuan tsb tdk

    mengikat & tdk menghambat keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif;

    (4) Pengurus Organisasi yg menerima bantuan sebagaimana dimaksud dlm psl 21 ayat (2)

    WAJIB memberikanpernyataan tertulis kepada MENTERI bahwa bantuan tsb tdk mengikat &

    tdk menghambat keberhasilan program pemberian ASI Eksklusif.

    Pasal 24Dalam hal Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah menerima bantuan biaya pelatihan, penelitian dan

    pengembangan, pertemuan ilmiah, dan/atau kegiatan lainnya yg sejenis maka penggunaannya hrs

    sesuai dg ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    45/107

    PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

    PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA

    Pasal 25

    (1) Setiap produsen atau distributor Susu Formula Bayi dan/atau produk

    bayi lainnya dilarang memberikan hadiah dan/atau bantuan kepada

    Nakes, penyelenggara fasyankes, penyelenggaraan satuan pendidikan

    kesehatan, dan organisasi profesi di bidang kesehatan termasuk

    keluarganya yg dpt menghambat keberhasilan program pemberian ASIEksklusif, kecuali diberikan utk tujuan sebagaimana dimaksud dlm psl

    21 ayat (2);

    (2) Setiap produsen atau distributor Susu Formula Bayi dan/atau produk bayi

    lainnya yg melakukan pemberian bantuan sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) WAJIB memberikan LAPORAN kepada MENTERI atau Pejabat yg

    ditunjuk;(3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat :

    a. Nama penerima dan pemberi bantuan;

    b. Tujuan diberikan bantuan;

    c. Jumlah dan jenis bantuan; dan

    d. Jangka waktu pemberian bantuan.

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    46/107

    PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

    PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA

    Pasal 26

    (1) Penyelenggara fasyankes, penyelenggara satuan pendidikan kesehatan dan/atau

    Organisasi Profesi di bidang kesehatan yang menerima bantuan sebagaimana

    dimaksud dlm psl 22 huruf c WAJIB memberikan LAPORAN kepada MENTERI atau

    Pejabat yg ditunjuk;

    (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit memuat :

    a. Nama pemberi dan penerima bantuan;

    b. Tujuan diberikan bantuan;

    c. Jumlah dan jenis bantuan; dan

    d. Jangka waktu pemberian bantuan.

    Pasal 27

    Laporan sebagaimana dimaksud dlm psl 25 dan psl 26 disampaikan kepada MENTERIMENTERI TERKAIT, atau Pejabat yang ditunjuk paling singkat 3 (tiga) bulan terhitungsejak tgl penerimaan bantuan.

    Pasal 28

    Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penggunaan Susu Formula Bayi dan produk

    bayi lainnya diatur dengan Peraturan Menteri.

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    47/107

    PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

    PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA

    Pasal 29

    (1) Setiap Nakes yg tdk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dlm psl

    16, psl 17, psl 21 ayat (1), dan psl 23 ayat (1), dikenakan sanksi administratif

    oleh pejabat yang berwenang berupa :

    a. Teguran lisan;

    b. Teguran tertulis; dan/atau

    c. Pencabutan izin.

    (2) Setiap Penyelenggara fasyankes, penyelenggara satuan pendidikan kesehatan

    dan/atau Organisasi Profesi di bidang kesehatan, serta produsen dan distributor

    Susu Formula Bayi dan/atau produk bayi lainnya yg tdk melaksanakan ketentuan

    sebagaimana dimaksud dlm psl 18 ayat (1), (2) dan (4), psl 19, psl 21 ayat (1), psl 23

    ayat (2), (3), dan (4), psl 25 ayat (1) dan (2), serta psl 26 ayat (1), dikenakan sanksi

    administratif oleh pejabat yg berwenang berupa:

    a. Teguran lisan;

    b. Teguran tertulis; dan/atau

    (3) Ketentuan mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana

    dimaksud pada

    ayat (1) diatur dg Peraturan Menteri.

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    48/107

    PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

    PENGGUNAAN SUSU FORMULA BAYI DAN PRODUK BAYI LAINNYA

    Pasal 33

    (1) Penyelenggara tempat sarana umum berupa fasyankes hrs mendukung keberhasilan

    program pemberian ASI Eksklusif dg berpedoman pada 10 (sepuluh) langkah menuju

    keberhasilan menyusui sebagai berikut :

    a. membuat kebijakan tertulis ttg menyusui dan dikomunikasikan kepada semua staf

    pelayanan kesehatan;

    b. melatih semua staf pelayanan dlm keterampilan menerapkan kebijakan menyusuitersebut;

    c. menginformasikan kepada semua ibu hamil ttg manfaat dan manajemen menyusui;

    d. membantu ibu menyusui dini dlm waktu 60 mnt pertama persalinan;

    e. membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui meskipun ibu dipisah

    dari bayinya;

    f. Memberikan ASI saja kepada bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis;

    g. menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu 24 jam;

    h. Menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi;

    i. tidak memberi DOT kepada bayi; dan

    j. mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui, dan merujuk ibu kepada

    kelompok tersebut stlh keluar dari fasyankes

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    49/107

    PP No. 33/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

    DUKUNGAN MASYARAKAT

    Pasal 37

    (1)Masyarakat hrs mendukung keberhasilan program pemberian ASI

    Eksklusif baik secara perorangan, kelompok, maupun organisasi;

    (2)Dukungan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dilaksanakan melalui:a. Pemberian sumbangan pemikiran terkait dg penentuan kebijakan

    dan/atau pelaksanaan program pemberian ASI Eksklusif;

    b. Penyebarluasan informasi kepada masyarakat luas terkait dg

    pemberian ASI Eksklusif;

    c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program pemberian ASI

    Eksklusif, dan/atau

    d. Penyediaan waktu dan tempat bagi ibu dalam pemberian ASI

    Eksklusif;

    (3) Dukungan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan

    dilaksanakan sesuai dg ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Jaminan Kesehatan Bagi Seluruh Penduduk

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    50/107

    Adalah salah satu bentuk perlindungan sosial di bidangkesehatan untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasarkesehatan yang layak melalui penerapan sistem kendali

    biaya dan kendali mutu, dan diselenggarakan berdasarkan

    prinsip asuransi sosial dan equitas bagi seluruhpenduduk di wilayah Republik Indonesia

    g

    (Universal Health Coverage)

    Selama kurun waktu 2014-2018, dilakukan:

    1. Pengalihan & integrasi kepesertaan Jamkesda & Asuransi lain2. Perluasan peserta pd perusahaan2 secara bertahap

    3. Dilakukan kajian berbagai regulasi, iuran dan manfaat

    4. Perluasan kepesertaan sd seluruh penduduk pd thn 2019

    Copy By IDI 2013

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    51/107

    SISTEM PELAYANAN KESEHATAN

    KONDISI SAAT INI

    Health Center

    SubHealth

    Center

    MobilHealth

    Center

    DistrictHealth

    Officer

    Doctor

    PracticeHospital

    Type D

    Hospital

    Type C

    Hospital

    Type B

    Private

    Hospital

    Hospital

    Type A

    Private Clinic

    Multi

    Specialist

    PUBLIC

    HOSPITALPUBLIC

    PRIMARY CARE

    PRIVATE HEALTH

    CARE

    Private Clinic

    Mono

    Specialist

    Midwive

    Practice

    Posyandu

    Dominated by:

    Curative care

    Episodic careFee for service

    Self-referral

    Multi income

    Multi jobs

    Nurse

    Practice

    VillageHealth

    Pos

    8.737

    22.651

    755

    768

    51.996

    266.827

    241 juta warga (2011) 55% Uninsured, 45% Insured

    C O M M U N I T Y

    Bias loyality

    Conflict interest

    PHC imp lementat ion

    Copy By IDI 2013

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    52/107

    KEMENTERIAN

    KESEHATAN

    JAMKESMAS

    KEMENTERIAN

    PERTAHANAN - TNI

    PROGRAM

    PELAYANANKESEHATAN

    JAMSOSTEK

    JPK

    KEPOLISIAN

    PROGRAM

    PELAYANAN

    KESEHATAN

    PesertaASKES SaatIni

    BPJS

    KESEHATAN

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    53/107

    UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS

    Berkoordinasidengan Kementerian kesehatan untukmengalihkan penyelenggaraan program jaminankesehatan masyarakat ke BPJS KesehatanPenjelasan Pasal 58 Huruf d

    Kementerian Kesehatan tetap melaksanakankegiatan operasional penyelenggaraan programjaminan kesehatan masyarakat, termasukpenambahan peerta baru, sampai denganberoperasinya BPJS Kesehatan

    Pasal 57 huruf b

    BPJS Kesehatan mulai beroperasi

    menyelenggarakan program jaminan kesehatanpada tanggal 1 Januari 2014Pasal 60 ayat (1)

    Pasal 60 ayat (2) huruf a

    Sejak beroperasinya BPJS Kesehatan :

    Kementerian Kesehatan tidak lagimenyelenggarakan program jaminan kesehatanmasyarakat

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    54/107

    PENYIAPAN PELAYANAN KEBIDANAN

    SEBAGAI PROVIDER BPJS KESEHATAN

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    55/107

    Tahapan Penyiapan Provider

    55

    REKOMENDASI DINAS

    KESEHATAN

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    56/107

    Analisa Kebutuhan ProviderMendapatkan gambaran kebutuhan provider pada masing-

    masing wilayah ( Kab/Kota ) berdasarkan jumlah peserta BPJS

    Kesehatan yang saat terdaftar.

    MappingProvider per

    Wilayah

    Profilingprovider

    danpeserta

    perwilayah

    Penetapanrasio standarpemenuhanprovider per

    tingkatpelayanan

    AnalisaKebutuhan

    Provider pertingkat

    pelayananper wilayah

    PemenuhanProvider

    PROSES

    Sumber Data : Hasil Profiling Provider, Masterfile Kepesertaan BPJS

    Kesehatan, Data Pendukung lainnya ( BPS, DTPK dll. )

    Selesai Proses Saat Ini

    R l i F k (P P 12 / 2013)

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    57/107

    Regulasi Faskes (PerPres 12 / 2013)

    Pasal 35 (Ketersediaan)

    Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atasketersediaan fasilitas kesehatan

    Pasal 36 (Penyelenggara Pelayanan Kesehatan)

    Faskes Pemerintah/Pemda yang memenuhi persyaratan

    Wajibkerjasama dengan BPJS Kesehatan.

    Faskes swasta yang memenuhi persyaratandapatkerjasama dengan BPJS Kesehatan.

    Kerja samamembuat perjanjian tertulis.

    Persyaratan Faskes BPJS PERATURAN MENTERI.

    Pasal 42 (Kinerja Faskes)

    Memperhatikan mutu pelayanan Orientasi aspek keamanan pasien Efektifitas tindakan Kesesuaian kebutuhan pasien Efisiensi biaya

    SELEKSI

    Faskes(credentialing)

    PENILAIAN

    KINERJA Faskes(komponen utama

    recredentialing)

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    58/107

    Kredensialing Provider

    Mendapatkan fasilitas kesehatan yang memiliki komitmen,berkualitas dalam jumlah yang memadai sesuai kebutuhan.

    58

    Prinsip Kredensialing :

    1. Standar Kredensialing adalah merupakan :

    Standar ideal yang ingin dicapai Mengacu pada persyaratan faskes yang ditetapkan

    Kemenkes Sejalan dengan ketentuan regulasi yang ada

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    59/107

    Kredensialing Fasilitas Kesehatan

    Prinsip Kredensialing :

    2. Seluruh faskes yang bekerjasama/melayani peserta Askes, Jamkesmas,

    JPK Jamsostek, TNI dan POLRI sampai dengan 31 Desember 2013

    dilakukan kredensialing namun TETAP BEKERJASAMApada 1 Januari

    2014.

    Hasil kredensialing merupakan kondisi awal dan jika belum memenuhi skorminimal diberikan kesempatan untuk memperbaiki .

    3. Faskes baru dapat bekerjasama dengan BPJS apabila memenuhi

    persyaratan administrasi/persyaratan mutlak dengan skor minimal

    kelulusan dinaikkan secara bertahap ( 20142019 )

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    60/107

    Konsep Kredensialing Faskes Primer

    a. Persyaratan Administrasi ( Mutlak)1. Surat Permohonan Kerjasama

    2. Surat izin penyelenggaraan Faskes :

    Surat Izin Praktik (SIPB)Bidan praktek perorangan, atau Surat Izin Operasional untuk Klinik/ Puskesmas/ Faskes Primer

    lain (disertai SIPB Bidan yang berpraktik)

    3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

    4. Surat Pernyataan / komitmen kesediaan melaksanakan program dan

    ketentuan BPJS.

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    61/107

    Komitmen Kesediaan Provider Primer

    1. Menggunakan aplikasi SIM Provider Primer BPJS

    2. Memberikan pelayanan mengacu pada Panduan Klinis yang

    ditetapkan Kemenkes / Perhimpunan Profesi (IBI)

    3. Melaksanakan Program Promotif dan Preventif ( termasukDMP/Prolanis)

    4. Mendukung aktivitas kesehatan masyarakat yang

    diselenggarakan BPJS

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    62/107

    b. Persyaratan Teknis

    1. Sumber Daya Manusia

    Ketenagaan, Sertifikasi Kompetensi

    2. Sarana dan Fasilitas

    Akses lokasi, Kondisi Bangunan, Perlengkapan ruang praktIk,Perlengkapan penunjang

    3. Peralatan Medis dan Obat-Obatan

    Peralatan medis, Peralatan Home Visit, Peralatan edukasi, Obat

    Emergency, Obat Esensial

    4. Cakupan Pelayanan

    Hari & jam praktik, Pelayanan ibu hamil, persalinan, dst

    Skor antara 50 s.d. 100

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    63/107

    Negosiasi Tarif Fasilitas Kesehatan

    Mendapatkan kesepakatan tarif fasilitas kesehatan padasuatu wilayah sesuai ketentuan regulasi.

    Pasal 37 PerPres Nomor 12 Tahun 2013 : Besaran pembayaran kepada Fasilitas Kesehatan ditentukan berdasarkan

    kesepakatan BPJS Kesehatan dengan asosiasi Fasilitas Kesehatan di wilayah

    tersebut dengan mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Menteri.

    Dalam hal tidak ada kesepakatan atas besaran pembayaran sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1), Menteri memutuskan besaran pembayaran atas program Jaminan

    Kesehatan yang diberikan.

    Asosiasi Fasilitas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh

    Menteri.

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    64/107

    Kontrak Fasilitas Kesehatan

    Melakukan perikatan terhadap kesepakatan antara BPJS

    dengan masing-masing Faskes yang diatur dalam perjanjian

    kerjasama yang berkekuatan hukum tetap.

    Kontrak dengan Faskes yang lulus kredensialing dilakukan oleh KantorCabang BPJS.

    Pembuatan kontrak menggunakan SIM ECM (Electronic ContractManagement ).

    Data Faskes yang bekerjasama dengan BPJS dapat diakses secara Online

    Realtime, baik oleh seluruh kantor BPJS, Faskes maupun peserta.

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    65/107

    SISTEM PEMBIAYAAN PADA ERA SJSN

    Pelayanan Kesehatan Primer : Dokter (Dr/Drg, Bidan untuk persalinan), Tempat praktik perorangan, Klinik

    Pratama, Klinik Umum di Balai/ Lembaga Yan Kes, Poliklinik Umum RS Kelas DPratama, Di Daerah tertentu dimana ada kendala akses yan primerPoli Umum RS

    (Supply Induced Demand)

    Pelayanan Kesehatan Sekunder : pelayanan kesehatan spesialistik yang dilakukan oleh dokter spesialis

    atau dokter gigi spesialis yang menggunakan pengetahuan danteknologi spesialistik

    Pelayanan Kesehatan Tersier :

    pelayanan kesehatan subspesialistik yang dilakukan oleh dokter subspesialis atau dokter gigi sub spesialis yang menggunakan

    pengetahuan dan teknologi kesehatan sub

    spesialistik

    Kapitasi,

    Pay For Performance

    DRG/INA CBGS

    DRG/INA CBGS

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    66/107

    Promotif dan preventif

    Tindakan AsuhanDeteksi dini

    Penanganan

    kegawatdaruratan

    Rujukan

    follow up care

    Pembinaan

    Pemberdayaan

    PONED

    Skrening

    Asuhan pada yan

    PONEK

    Asuhan Kasus

    komplikasiAsuhan pd kasus

    kompleks

    Pembiayaan

    KAPITASI

    Asuhan DOKUMEN ASKEB

    AKI

    AKB

    SALDO >>>

    K1, K4

    PN KF1, KF LENGKAP

    KN 1, KN

    LENGKAP

    KB

    Efektif dan efisien

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    67/107

    Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan

    W H O

    Pelayanan Bermutu / ProfesionalEvidence Based Medicine (EBM)

    Standar

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    68/107

    Standar merupakan landasan normatif danparameter untuk menentukan tingkat

    keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan

    yang seharusnya.

    Standar Pelayanan yang berkualitas

    Standar Profesi Bidan

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    69/107

    69

    Bertujuan:Menjamin pelayanan yang aman dan berkualitas dan sebagai landasan untukstandarisasi dan perkembangan profesi.

    Sebagai acuan untuk melakukan segala tindakan dan asuhan yang diberikanbidan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluargadan masyarakat, baik dari aspek input, proses dan output dalam menjalankanpraktik / pekerjaannya.

    Berisikan antara lain tentang standar kompetensi, standar pendidikan bidan,standar pendidikan berkelanjutan bidan, kode etik bidan Indonesia, standar

    praktik dan standar pelayanan kebidanan.

    Mengakomodir batasan kemampuan (knowledge, skill, dan profesionalattitude) minimal untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya padamasyarakat secara mandiri

    Standar Profesi Bidan(Permenkes No. 369/Menkes/SK/III/2007)

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    70/107

    70

    Kepmenpan No. 1/PER/M.PAN/1/2008 ttg Jabfung Bidan dan Angka Kreditnya

    (hasil revisi Kepmenpan No. 93 /KEP/M.PAN/11/2001)

    Merupakan pengembangan karier seorang tenaga kesehatan dalam hal inikebidanan yang ditentukan oleh banyaknya pelaksanaan kegiatan yangdiperhitungkan dalam satuan kredit.

    Bertujuan :1. Meningkatkan mutu pelayanan

    2. Meningkatkan profesionalisme kebidanan3. Menumbuhkan professional pride

    4. Meningkatkan motivasi kerja

    Kepmenpan No. 1 /PER/M.PAN/1/ 2008 berisikan Klasifikasi Jenjang JabatanFungsional Bidan yaitu :

    1. Bidan Terampil (gol. II.a s.d III.d) dengan pendidikan bidan, D1 & D3 Kebidanan2. Bidan Ahli (gol.III.a s.d IV.c) dengan pendidikan D4, S1 & S2 Kebidanan

    KETENAGAAN BIDAN MASA DEPAN

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    71/107

    KETENAGAAN BIDAN MASA DEPAN

    DRAFT RUU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN (15 Juli 2013)

    1. Bidan Profesi

    Bidan profesi adalah bidan yang lulus pendidikan akademik dan profesi,

    terdiri dari :

    - Bidan

    - Bidan spesialis

    2. Bidan Vokasil

    Bidan vokasi adalah bidan yang lulus pendidikan Diploma III Kebidanan.

    PENDIDIKAN BIDAN MASA DEPAN

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    72/107

    PENDIDIKAN BIDAN MASA DEPAN

    DRAFT RUU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

    1. Pendidikan kebidanan terdiri dari :

    - Pendidikan Vokasi (Pendidikan Diploma III)

    - Pendidikan Akademik (Pendidikan Sarjana, Magister dan Doktor)

    - Pendidikan profesi (Pendidikan Profesi dan Spesialis)

    2. Pendidikan kebidanan diselenggarakan oleh institusi pendidikan yangmemenuhi syarat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    3. Institusi pendidikan harus memiliki atau bekerja sama dengan fasilitas

    pelayanan kesehatan untuk dijadikan wahana pendidikan.

    4. Pendidikan Bidan Vokasi Diploma IV Kebidanan dengan diundangkannya

    Undang undang ini, dalam waktu paling lama 5 tahun harus menyesuaikan

    menjadi pendidikan profesi.

    Pedoman Asuhan Kebidanan Masa Perimenopause

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    73/107

    Pedoman Asuhan Kebidanan Masa Perimenopause

    (Permenkes No. 229/Menkes/SK/II/2010)

    Berisikan tentang proses menopause, perubahan yang terjadi pada masaperimenopause, kebutuhan pada masa perimenopause dan asuhankebidanan pada masa perimenopause

    Bertujuan sebagai :

    1. Acuan & pedoman bagi bidan dalam melaksanakan asuhan kesehatanreproduksi pada masa perimenopause

    2. Mendukung terlaksananya Asuhan Kebidanan berkualitas

    3. Parameter tingkat kualitas dan keberhasilan asuhan yang diberikan bidanpada masa perimenopause

    4. Perlindungan hukum bagi Bidan dan Klien/Pasien

    Pedoman Rawat Gabung Ibu dan Bayi

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    74/107

    (Permenkes No. 230/Menkes/SK/II/2010)

    Dalam Mendukung Asuhan Sayang Ibu Sayang Bayi

    Berisikan tentang konsep rawat gabung, langkah-langkah pelaksanaan rawatgabung di rumah sakit, rumah Bersalin, Puskesmas, Polindes/Poskesdes dan dirumah. Pelaksanaan rawat gabung sebagai salah satu indikator penerapanasuhan sayang ibu sayang bayi.

    Bertujuan sebagai :1. Acuan & pedoman bagi bidan dalam mengelola pelayanan rawat gabung2. Mendukung terlaksananya Asuhan Kebidanan berkualitas3. Parameter tingkat kualitas dan keberhasilan bidan dalam penerapan asuhan

    sayang ibu sayang bayi4. Bahan rujukan dalam melaksanakan bimbingan dan pembinaan bagi bidan dan

    fasyankes dlm penerapan pelayanan rawat gabung5. Dasar pertimbangan dalam melaksanakan audit dan evaluasi pelayanan rawat

    gabung

    Permenkes No 1464/Menkes/2010

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    75/107

    75

    Permenkes No.1464/Menkes/2010

    tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

    Berisikan :Area kewenangan bidan :

    1. Pelayanan Kesehatan Ibu

    2. Pelayanan Kesehatan Anak

    3. Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana

    Pemberlakuan Uji Kompetensi sebagai syarat

    registrasi, proses perizinan dan penyelenggaraan praktik

    1. Bidan dapat menjalankan praktik mandiri dan/atau bekerja disemua fasilitas pelayanan kesehatan.

    2. Bidan yang menjalankan praktik mandiri harus berpendidikanminimal Diploma III (D III) Kebidanan

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    76/107

    STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

    Pedoman yang harus diikuti dalammenyelenggarakan praktik pelayanan

    kebidanan yang dibedakan menurut jenis dan

    strata pelayanan (pelayanan dasar & rujukan)

    STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    77/107

    STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

    (S P O)

    Suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yangdibakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja

    rutin tertentu

    Memberikan langkah yang benar & terbaikberdasarkan konsensus bersama di buat oleh sarana

    pelayanan kesehatan berdasarkan standar nasional

    Standar Asuhan Kebidanan

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    78/107

    78

    Standar Asuhan Kebidanan(Permenkes No. 938/Menkes/SK/VIII/ 2007)

    Acuan dalam proses pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukanoleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknyaberdasarkan ilmu dan kiat kebidanan, mulai dari pengkajian, perumusandiagnosa dan atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasidan pencatatan asuhan kebidanan.

    Bertujuan sebagai :1. Acuan dan landasan dalam melaksanakan tindakan/kegiatan dalam lingkup

    tanggung jawab bidan.

    2. Mendukung terlaksananya Asuhan Kebidanan berkualitas

    3. Parameter tingkat kualitas dan keberhasilan asuhan yang diberikan bidan

    4. Perlindungan hukum bagi Bidan dan Klien/Pasien

    STANDAR I : PENGKAJIAN

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    79/107

    STANDAR I : PENGKAJIAN

    Pernyataan StandarBidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan

    dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan

    kondisi klien

    Kriteria Pengkajian :1. Data tepat, akurat dan lengkap

    2. Terdiri dari Data Subjektif ( hasil Anamnesa; biodata,

    keluhan utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan danlatar belakang sosial budaya)

    3. Data Objektif (hasil Pemeriksaan fisik, psikologis dan

    pemeriksaan penunjang

    STANDAR II

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    80/107

    PERUMUSAN DIAGNOSA DAN ATAU MASALAH

    KEBIDANAN

    Pernyataan standarBidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,

    menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk

    menegakan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat

    Kriteria Perumusan Diagnosa & masalah kebidanan :1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur Kebidanan

    2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien3. Dapat diselesaikan dengan Asuhan Kebidanan , baik secara

    mandiri, kolaborasi, dan rujukan.

    STANDAR III : PERENCANAAN

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    81/107

    STANDAR III : PERENCANAAN

    Pernyataan StandarBidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah

    yang ditegakkan.

    Kriteria Perencanaan1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien;

    tindakan segera, tindakan antisipasi, dan asuhan secara komprehensif2. Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga.

    3. Mempertimbangkan kondisi psikologi dan sosial budaya klien/keluarga

    4. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klienberdasarkan evidence baseddan memastikan bahwa asuhan yangdiberikan bermanfaat untuk klien.

    5. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumberdayaserta fasilitas yang ada.

    STANDAR IV IMPLEMENTASI

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    82/107

    STANDAR IV : IMPLEMENTASI

    Pernyataan standarBidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan

    secara komprehensif, efektif, efisien dan aman

    berdasarkan evidence based kepada klien/pasiendalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan

    rehabilitatif yang dilaksanakan secara mandiri,

    kolaborasi dan rujukan.

    STANDAR IV : IMPLEMENTASI

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    83/107

    STANDAR IV : IMPLEMENTASI

    Kriteria:1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual-kultural

    2. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien dan ataukeluarganya (inform consent)

    3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based4. Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan

    5. Menjaga privacy klien/ pasien

    6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi

    7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan

    8. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai9. Melakukan tindakan sesuai standar

    10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    84/107

    STANDAR V : EVALUASI

    Pernyataan standarBidan melakukan evaluasi secara sistimatis dan berkesinambungan untukmelihat efektifitas dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai dengan

    perubahan perkembangan kondisi klien.

    Kriteria Evaluasi:1. Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan

    sesuai kondisi klien

    2. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan

    /keluarga

    3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar

    4. Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien

    STANDAR VI :

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    85/107

    STANDAR VI :

    PENCATATAN ASUHAN KEBIDANAN

    Pernyataan standarBidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat,

    singkat dan jelas mengenai keadaan/kejadian yang

    ditemukan dan dilakukan dalam memberikan asuhan

    kebidanan.

    STANDAR VI :

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    86/107

    S

    PENCATATAN ASUHAN KEBIDANAN

    Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan1. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada

    formulir yang tersedia (Rekam medis/KMS/Status pasien/bukuKIA)

    2. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP

    3. Sadalah data subjektif,mencatat hasil anamnesa4. O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan

    5. A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalahkebidanan

    6. Padalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan danpenatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakanantisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif ;penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/ follow up danrujukan.

    Karakteristik

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    87/107

    VARNEY Standar Asuhan

    Kebidanan

    DOKUMENTASI

    Pengkajian Pengkajian S : Subyektif data

    O : Obyektif data

    Perumusan Diagnosa dan

    Masalah

    Diagnosa A : Analisa

    Diagnosa/masalah

    Rumusan tindakan

    antisipasi

    Perencanaan P : Penatalaksanaan

    Tindakan segera

    Perencanaan Komprehensif

    Intervensi Implementasi

    Evaluasi Evaluasi

    Pencatatan Asuhan

    Kebidanan

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    88/107

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    89/107

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    90/107

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    91/107

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    92/107

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    93/107

    Contoh Dokumentasi Asuhan

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    94/107

    Kebidanan Pada Ibu Bersalin

    Identitas

    RM : 129xxxx Reg. 211.03.16xxxx Nama : Ny. S Umur : 38 th Agama : Islam

    Nama suami : Tn. E

    Alamat : Jl. Gading RayaCipinang

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    95/107

    Tgl 03 Juli 2011 jam 10.00

    S: Rujukan PKM dengan G7P6A0 ketuban pecah 4 jam yll. HPHT lupa. Keluar

    air- air warna putih keruh, bau amis, lendir darah ada, mulesmulessering, gerak janin aktif. ANC tidak teratur di PKM.

    Riw. Obs :

    1. 20 th, , spt, BB 3500 gr, bidan2. 18 th, , spt, BB 3200 gr, bidan3. 15 th, , spt, BB 3000 gr, bidan4. 12 th, , spt, BB lupa, bidan5. 7 th, , spt, BB 3000 gr, PKM6. 3 Th, , spt, BB 3200 gr, PKM7. Hamil ini

    Tidak ada riwayat penyakit DM, Asma, Jantung, Hipertensi, dan tidak adariwayat alergi obat

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    96/107

    O: K/u Baik TD 130/90 mmhg, N 92 x/mnt S 36,8 C,

    P 22 x/mnt, Conjungtiva merah, Mamae tdk adabenjolan, puting susu menonjol dan sudah ada sedikit

    pengeluaran colostrum. TFU 35 cm, puki, preskep,

    3/5 bag, TBJ 3565 gram, DJJ 138 x/mnt. His 2x10x

    30 sedang. VT Portio tipis,aksial, 4cm, selaput ket

    robek, air putih keruh, Kep H II, uuk kidep

    USG Janin tunggal hidup, intra uterin, presentasi kepala,

    usia gestasi 39 mgg, TBJ 3500 gram

    A : G7 P6 A0 39 mgg PK I aktif

    J i t l hid i t t i

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    97/107

    Janin tunggal, hidup, intra uterin

    P :

    Jam . Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu

    memahami

    Memfasilitasi konseling KB, ibu memutuskan menjadi akseptor IUD

    Memfasilitasi informed consent, ibu menyetujui tindakan pemasangan Copper

    T post plasenta (Paraf)

    Jam . Memfasilitasi persiapan alat dan pasien, ibu dalam keadaan nyamanMelakukan observasi tanda bahaya, kemajuan persalinan dan kesejahteraan janin,

    hasil terlampir (Paraf)

    Jam . Mendampingi dokter Winarno, SpoG visit, advise Infus RL, Ceftriaxone 1 x 2 gr (Paraf)Jam . Memasang infus RL 20 tpm

    Melakukan skin test Ceftriaxone, reaksi (-)

    Menyuntik Ceftriaxone 2 gr IV, tidak ada alergi (Paraf)

    Jam . Memfasilitasi pemenuhan nutrisi, ibu menghabiskan porsi (Paraf)

    Jam .... Mengajarkan cara meneran & teknik relaksasi, ibu dapat melakukan

    dengan baik (Paraf)

    Jam .. Memfasilitasi persalinan dengan pendampingan, ibu didampingi suami (Paraf)

    Jam 11.15 WIB

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    98/107

    S : Ibu ingin meneran

    O : K/u Baik, TD 130/90 mmhg, N 96 x/mnt, S 36,8 C, P 24 x/mntDJJ 138 x/mnt, His 4x10x45 kuat, VT : lengkap, Ket putih keruh, Kep H IV,

    UUK Kidep

    A : G7 P6 P0 39 mgg PK IIJanin tunggal, hidup, intra uterin

    P :Jam . Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibumemahami

    Jam . Menolong persalinan, Jam 11.20 Bayi lhr spontan, perempuan, menangis kuat

    Memfasilitasi IMD, berhasil pada menit ke 45 (Paraf)

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    99/107

    Jam 11.20

    S : Mules (+)

    O : K/U Baik, TFU se pusat, kontraksi baik, Tidak terdapat janin kedua

    A : P7 A0 Kala III

    P :

    Jam Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu

    memahami

    Menyuntik Syntocinon 10 IU IM, tidak ada alergi (Paraf)

    Jam Melakukan PTT, Jam 11.30 Placenta lhr spt, lengkap, berat 500 grMelakukan masase, kontraksi uterus baik (Paraf)

    Jam Mengajarkan masase, ibu dapat melakukan dengan baik (Paraf)

    Jam 11.30 WIB

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    100/107

    S : Ingin menjadi akseptor IUD, sudah konseling dan menandatangani informed consent

    O : K/u Baik, TD 100/70 mmhg, N 88 x/mnt, S 36,5 C, P 20 x/mnt

    TFU 2 JBP, Kontraksi uterus baik, Perdarahan 150 cc, Lochea rubra, Perineum Utuh,Terpasang infus RL kolf I 20 tpm.

    A : P7 A0 Kala IV Calon Akseptor IUD

    P :

    Jam Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu memahami

    Memfasilitasi persiapan alat pemasangan IUD, alat tersedia (Paraf)Jam Kolaborasi dengan dokter Winarno, SpOG dalam pemasangan IUD

    Jam Copper T terpasang, tidak ada perdarahan, advis Syntocinon 20 IU per drip (Paraf)

    Jam Memasukkan Syntocinon 20 IU dalam infus RL kolf I/20 tpm

    Melakukan observasi tanda bahaya nifas, hasil terlampir

    Memfasilitasi pemenuhan nutrisi, ibu menghabiskan porsi

    KIE tanda bahaya nifas, ibu memahami (Paraf)

    Pengembangan Manajemen Kinerja Bidan

    dalam penerapan standar asuhan kebidanan

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    101/107

    In-servicetraining,coaching,

    Magang, dll

    PelayananKebidanan

    Penerapan StandarAsuhan Kebidanan

    Kebijakan

    PMK

    Standar

    Uraian Tugas

    Continue

    Improvement

    Monitoring Indikator

    Kinerja Klinis

    AKI & AKB MENURUN

    KESEJAHTERAAN IBU & BAYI

    MENINGKAT

    Pengendalian

    penyimpangan

    APLIKASI PMK DALAM PENERAPAN

    STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    102/107

    STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

    Monitoring dan evaluasi

    INPUT ;

    -Kebijakan :

    SDM

    Standar Asuhan

    Kebidanan

    -Sarana

    prasarana

    -Uraian Tugas

    -Indikator Kinerja

    -SPO

    -Dana

    -Sistem

    Reward dan

    pengembangan

    karir

    PROSES ;

    -SelfAssesment dan

    Pembuatan

    Komitmen

    -Peningkatan

    Kemampuan

    Teknis Bidan

    - PenerapanStandar Asuhan

    Kebidanan

    - Bimtek / RDK

    OUTPUT;

    -Standarisasi

    Asuhan

    Kebidanan

    -Meningkatnya

    Kinerja Bidan

    -Meningkatnya

    KepuasanPelanggan

    -Meningkatnya

    motivasi kerja

    OUTCOMEPeningkatan

    Kualitas

    Pelayanan

    Kebidanan

    AKI & AKB

    Menurun

    Kesejahteraan

    Ibu & Bayi

    meningkat

    KO

    M

    I

    T

    M

    E

    N

    E

    F

    I

    S

    I

    E

    N

    &E

    F

    E

    K

    T

    I

    F

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    103/107

    SOP

    In-service training

    Magang

    Pendampingan

    Peer Group, dll

    URAIAN TUGAS

    (jelas, sesuai peran)

    Pelayanan

    KebidananDRK

    Pengadaan alat/

    sarana

    Dll

    Kompetensi

    Kurang

    Peralatan/

    sarana tak

    lengkap

    baik

    KurangINDIKATORKINERJA

    KLINIK

    Output/hasil

    UPAYA PERBAIKAN1

    2

    3

    4

    75

    6

    89

    10

    Pelayanan Kebidanan berdasarkan Standar diberikan oleh tenaga bidan yang

    kompeten, berorientasi kepentingan klien dan berdasarkan etika

    Pendampingan/dibimbing

    Kebijakan

    & dukungan

    Pimpinan Institusi

    11

    12

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    104/107

    Kemampuandasar

    Kemampuanberkomunikasi

    Kemampuanberpikir

    kreatif dankritis

    Pemahama

    n digitalKeingintahuanyang tinggi dan

    kemampuanberpikir rasional

    Kemampuaninterpersoonal

    Pemahaman

    Multikultural dan

    multibahasa

    Kemampuanmemecahkan masalah

    Kemampuanberteknologi

    Kompetensi yang diperlukan

    di abad 21

    104

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    105/107

    Healthy Mother, Wellborn baby & Healthy Child,

    Healthy Nation

    10

    5

    KESIMPULAN

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    106/107

    Program pembangunan nasional diprioritaskan untuk menurunkan AKI dan AKBmelalui program pelayanan KIA-KB.

    Program pelayanan KIA-KB yang telah dilaksanakan antara lain upaya MPS: DesaSayang Ibu Sayang Bayi/ Desa Siaga/Bidan di Desa, P4K, PPGDON, PONED, PONEK,RSSIB dan Jampersal.

    Keberhasilan program pelayanan KIA-KB sangat dipengaruhi oleh kesiapanpelayanan kesehatan, baik di tingkat primer, sekunder, dan tersier.

    Upaya pencapaian MDGs memerlukan komitmen dan aksi nyata dari berbagailintas program dan lintas sektoral.

    Diharapkan komitmen yang kuat dari profesi BIDAN dalam upaya percepatanpenurunan AKI dan AKB melalui upaya peningkatan kualitas pelayanan Kebidanandengan meningkatkan kepatuhan terhadap standar profesi dan standar asuhankebidanan.

    106

  • 7/25/2019 STANDAR ASUHAN KEBIDANAN BY ROMLAH.pdf

    107/107

    Siti Romlah, MKM

    Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 No. 4 9. Jakarta 12950

    Gedung B Lantai 4,Ruang 410.

    Hp : 081514690887, 081288365410

    E mail: [email protected]@gmail.com*

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]