standar laboratorium kebidanan

66
Standar Laboratorium KEBIDANAN Pendidikan Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Badan PPSDM Kesehatan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun 2010

Upload: allan-walasary

Post on 13-Jan-2016

179 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

standar laboratorium kebidanan

TRANSCRIPT

Page 1: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium KEBIDANAN

Pendidikan Tenaga Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI Badan PPSDM Kesehatan

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Tahun 2010

Page 2: Standar Laboratorium Kebidanan
Page 3: Standar Laboratorium Kebidanan

KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN Jl.Hang Jebat III/F.3 Kebayoran Baru Kotak Pos No. 6015/JKS/GN Jakarta 12120

Telepon : (021) 7245517 – 72797302 Fax : (021) 72797508 Website : www.bppsdmk.depkes.go.id

Telepon : Pusdiknakes (021) 7256720 Pusrengun SDM Kes (021) 7258830 Puspronakes LN (021) 7257822 Pusdiklat SDM Kes (021) 7262977

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR HK.03.05/IV/14354.1/2010

TENTANG

STANDAR LABORATORIUM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. Bahwa Kementerian Kesehatan mengatur penyelenggaraan pendidikan tenaga

kesehatan dalam rangka pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan; b. bahwa untuk meningkatkan mutu pendidikan perlu dilaksanakan suatu praktik

pembelajaran pada laboratorium institusi pendidikan tenaga kesehatan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Laboratorium

Pendidikan Tenaga Kesehatan.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 78,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 No.144, Tambahan Lembaran Negara No.5063);

3. Peraturan Pemerintahan Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

(Lembaran Negara Tahun 1996 No.49, Tambahan Lembaran Negara No.3637); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan

(Lembaran Negara Tahun 2005 No.41, Tambahan Lembaran Negara No.4496);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan

Pendidikan;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 1144/Menkes/Per/VII/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kesehatan

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

STANDAR LABORATORIUM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN.

Kedua : Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu, tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Keputusan ini.

Ketiga : Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua harus digunakan untuk Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Jenjang Pendidikan

Diploma.

Keempat :

Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua meliputi Manajemen Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan, yang meliputi :

a. Persyaratan Laboratorium;

b. Tata ruang Laboratorium;

c. Pengelolaan; d. Pendanaan;

e. Pemeliharaan dan Penyimpanan;

f. Pengadministrasian alat dan bahan; dan g. Keamanan dan Keselamatan Kerja Laboratorium.

Kesebelas

:

Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 31 Desember 2010

An. MENTERI KESEHATAN

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan

Sumber Daya Manusia Kesehatan

Kepala,

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :

1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI di Jakarta

2. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan RI di Jakarta

3. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI di Jakarta 4. Para Dirjen di Lingkungan Kementerian Kesehatan

5. Para Eselon II di Lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan

di Jakarta 6. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan RI

7. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Seluruh Indonesia

8. Para Direktur Politeknik Kesehatan Seluruh Indonesia 9. Para Direktur Akademi/Penyelenggara Program Diploma III Bidang Kesehatan

10. Para Direktur Politeknik Kesehatan Seluruh Indonesia.

11. Para Direktur Akademi / Penyelenggara Program

Page 4: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya maka

Standar Laboratorium Kebidanan Pendidikan Tenaga Kesehatan dapat tersusun dan

diterbitkan.

Derasnya arus globalisasi membawa konsekuensi bahwa tiap institusi pendidikan

tenaga kesehatan harus memperkuat laboratorium. Kondisi laboratorium pada

masing-masing institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan berbeda-beda. Perbedaan ini

adalah suatu institusi tertentu sudah mempunyai peralatan laboratorium yang

lengkap, namun di sisi lain sangat minim. Kondisi ini akan mempengaruhi kualitas

proses pembelajaran, khususnya pembelajaran praktik di laboratorium. Hal ini akan

membawa dampak pada kualitas lulusan dengan variasi yang sangat besar.

Kesenjangan yang terjadi ini akibat tidak adanya standar laboratorium Kebidanan

Pendidikan Tenaga Kesehatan yang harus menjadi acuan. Oleh karena itu perlu

disusun standar suatu laboratorium agar lulusan yang dihasilkan mempunyai

kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Dengan disusunnya Standar Laboratorium Diploma III Kebidanan ini, diharapkan

dapat dijadikan sebagai acuan bagi penyelenggara Pendidikan D.III Kebidanan

Seluruh Indonesia dalam mengembangkan dan merencanakan laboratorium.

Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan kerjasama yang baik dalam

penyusunan Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan ini.

Jakarta, Desember 2010

Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan

Dr. Asjikin Iman H.Dachlan, MHA

NIP. 195912131985121002

Page 5: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes ii

SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAKAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh,

Pada sistem pendidikan tinggi para lulusan dituntut mempunyai kemampuan untuk

menerapkan materi yang sudah dipelajari di kelas. Tuntutan kompetensi ini dapat

diwujudkan apabila peserta didik melakukan pengalaman belajar di laboratorium.

Laboratorium merupakan tempat melakukan aktifitas yang berbentuk pengembangan

peralatan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran, yaitu analisis,

diskusi ilmiah, pengembangan ilmu pengetahuan baru melalui serangkaian debat

ilmiah yang ditunjang oleh tersedianya referensi muktahir, serta pengembangan

metode, perangkat lunak, peraturan, dan prosedur praktikum.

Saya menyambut baik terbitnya Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga

Kesehatan, dan saya berharap standar ini mampu memberi inspirasi kepada para

pengelola institusi tentang persyaratan dan disain laboratorium sesuai dengan

standar dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, sehingga menimbulkan upaya

pengembangan daya saing laboratorium.

Atas bantuan dan masukan dari tim penyusun, sehingga standar ini dapat diterbitkan,

saya menyampaikan terima kasih.

Jakarta, Desember 2010

Kepala Badan PPSDM Kesehatan

Dr. Bambang Giatno, MPH

NIP. 19520501 198001 1 002

Page 6: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................................................................................................................. ............................. i SAMBUTAN .................. ............................................................................................................................................................................................................................. ............................ Ii DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................................................................................................................................. Iii BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................................................................................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................................................................................................................................................... 1 B. Tujuan ............................................................................................................................................................................................................................................................ 2 C. Dasar Hukum ................................................................................................................................................................................................................................................. 2 D. Ruang Lingkup ............................................................................................................................................................................................................................................... 3

BAB II. KONSEP LABORATORIUM ................................................................................................................................................................................................................................ 4

A. Pengertian Laboratorium ............................................................................................................................................................................................................................... 4 B. Visi dan Misi Laboratorium ............................................................................................................................................................................................................................. 4 C. Tujuan Laboratorium . .................................................................................................................................................................................................................................... 5 D. Manfaat .......................................................................................................................................................................................................................................................... 5

BAB III. MANAJEMEN LABORATORIUM DIKNAKES ...................................................................................................................................................................................................... 6

A. Persyaratan Laboratorium .............................................................................................................................................................................................................................. 6 B. Tata Ruang di Laboratorium ........................................................................................................................................................................................................................... 7 C. Pengelolaan Laboratorium ............................................................................................................................................................................................................................. 8

D. Pendanaan Laboratorium ............................................................................................................................................................................................................................... 9

E. Pemeliharaan dan Penyimpanan ................................................................................................................................................................................................................... 10 F. Pengadministrasian Alat dan Bahan .............................................................................................................................................................................................................. 13 G. Keamanan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium ...................................................................................................................................................................................... 14

BAB IV. JENIS LABORATORIUM, PERALATAN DAN BAHAN HABIS PAKAI ............................................................................................................................................................... 16

A. Laboratorium Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK) ............................................................................................................................................................................... 17 B. Laboratorium Ante Natal Care (ANC) ............................................................................................................................................................................................................. 32 C. Laboratorium Intra Natal Care (INC) ............................................................................................................................................................................................................ 36 D. Laboratorium Post Natal Care (PNC) ............................................................................................................................................................................................................ 41 E. Laboratorium Neonatus Bayi dan Balita ....................................................................................................................................................................................................... 45 F. Laboratorium Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi ................................................................................................................................................................... 49

BAB V. PENUTUP ............................................................................................................................................................................................................................................................ 53 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Contoh Kartu/Buku Pencatatan Alat dan Bahan LAMPIRAN 2.1 Contoh Manual Prosedur Prosedur Peminjaman Alat dan Bahan LAMPIRAN 2.2 Contoh Manual Prosedur Pemeliharaan di Laboratorium /Klinik LAMPIRAN 3 Daftar Alat Laboratorium/Klinik dengan Kalibrasi LAMPIRAN 4 Peralatan dan Bahan Habis Laboratorium Diploma III Kebidanan

Page 7: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tuntutan global akan mutu pendidikan membawa konsekuensi untuk

memperkuat penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),

khususnya pembelajaran praktik di laboratorium, hal ini dikarenakan sistem

pendidikan tinggi para lulusan diharuskan mempunyai kemampuan untuk

menerapkan materi yang sudah dipelajari di kelas. Tuntutan kompetensi ini

dapat diwujudkan apabila peserta didik melakukan pengalaman belajar di

laboratorium. Laboratorium merupakan tempat melakukan aktifitas untuk

menunjang proses pembelajaran, yaitu analisis, diskusi ilmiah, penelitian,

pengabdian masyarakat, pengembangan ilmu pengetahuan baru melalui

serangkaian debat ilmiah yang ditunjang oleh tersedianya referensi muktahir,

serta pengembangan metode, perangkat lunak, peraturan, dan prosedur

praktikum.

Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, pasal 42 menyatakan bahwa setiap institusi pendidikan wajib

memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media

pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, serta perlengkapan lain yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan, dan juga setiap institusi pendidikan wajib memiliki prasarana

yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang tata

usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, instalasi

daya dan jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah dan tempat ruang lain

yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan.

Pendidikan tenaga kesehatan merupakan pendidikan yang diharapkan

menghasilkan keterampilan khusus/spesifik, untuk itu kurikulum pendidikan

tenaga kesehatan memuat kurikulum inti maksimal 80% dan kurikulum institusi

minimal 20%. Struktur program pendidikan tenaga kesehatan memuat 40%

kandungan materi teori dan 60% materi praktik, sehingga laboratorium

memegang peranan penting dalam pencapaian kompetensi yang disyaratkan

dalam kurikulum.

Kondisi sarana prasarana laboratorium pada masing-masing institusi berbeda-

beda. Dimana ada Institusi yang memiliki kondisi laboratorium yang lengkap,

namun ada Institusi lain yang memiliki kondisi laboratorium sangat minim. Hal

ini akan mempengaruhi kualitas proses pembelajaran praktik di laboratorium.

Page 8: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 2

Kesenjangan yang terjadi ini akibat tidak adanya standar laboratorium

pendidikan tenaga kesehatan. Oleh karena itu perlu disusun standar

laboratorium agar lulusan yang dihasilkan mempunyai kompetensi sesuai yang

akan dicapai dalam kurikulum.

Seiring dengan tuntutan tersebut di atas dalam rangka peningkatan mutu dan

akuntabilitas pendidikan tenaga kesehatan yang mampu menghadapi

tantangan sesuai dengan tuntutan nasional dan global perlu disiapkan acuan

bagi institusi pendidikan tenaga kesehatan (Diknakes), berupa Standar

Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan, agar Laboratorium di institusi

pendidikan terstandar untuk menunjang proses pembelajaran yang

berkesinambungan.

Untuk itu Departemen Kesehatan telah mengantisipasi dengan menetapkan

Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan, yang bertujuan untuk

mendorong seluruh Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan agar berusaha

mengembangkan dan memenuhi peralatan dan bahan habis pakai sesuai

dengan kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum, sehingga

diharapkan mutu lulusan Pendidikan Tenaga Kesehatan akan meningkat dan

dapat bersaing di pasar global.

B. TUJUAN

Standar Laboratorium bertujuan sebagai acuan bagi pengelola institusi

penyelenggara pendidikan kesehatan dalam upaya mengembangkan sarana

prasarana laboratorium, yaitu :

1. Perencanaan dan pengembangan jenis dan jumlah dalam pengadaan

dan pemenuhan kebutuhan peralatan laboratorium/ peralatan dan bahan

habis pakai yang dinyatakan dalam rasio dengan peserta didik sesuai

kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik berdasarkan kurikulum.

2. Menentukan keseragaman bangunan/gedung dan disain laboratorium

yang dinyatakan dalam rasio dengan peserta didik.

C. DASAR HUKUM

1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(Lembaran Negara Tahun 2003 No.78, Tambahan Lembaran Negara No.

4301)

2. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran

Negara Tahun 2005 No. 157, , Tambahan Lembaran Negara No. 4586)

3. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran

Negara Tahun 2009 No. 144. Tambahan lembaran Negara 5063)

4. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

(Lembaran Negara Tahun 1996 No.49, Tambahan lembaran Negara No.

3637)

5. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi

(Lembaran Negara Tahun 1999 No.115, Tambahan lembaran Negara No.

3859)

6. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2005 No.41, Tambahan lembaran

Negara No. 4496)

Page 9: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 3

7. Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran

Negara Tahun 2009 No. 6, tambahan lembaran Negara No. 5007)

8. Surat Keputusan Mendiknas No. 045/U/2002 Tahun 2002 tentang

Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi.

9. Surat Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 Tahun 2000 tentang

Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil

Belajar Mahasiswa

D. RUANG LINGKUP

Standar laboratorium ini D.III Kebidanan ini berlaku bagi seluruh Institusi

Pendidikan Tenaga Kesehatan , yang berisi tentang pedoman umum suatu

laboratorium, jenis laboratorium, peralatan dan bahan habis pakai.

Page 10: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 2

BAB II

KONSEP LABORATORIUM

A. PENGERTIAN LABORATORIUM

Laboratorium adalah ruangan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan untuk

melakukan aktifitas yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Laboratorium yang dimaksud dalam standar ini adalah untuk pembelajaran di

laboratorium klinik, bengkel kerja, workshop.

Kegiatan laboratorium akan membawa peserta didik kepada pembentukan

sikap, ketrampilan, kemampuan bekerja sama, dan kreatifitas dalam menerima

pengetahuan. Dengan melaksanakan kegiatan laboratorium yang baik, sesuai

dengan prosedur dan tata tertib laboratorium, maka hal tersebut secara tidak

langsung dapat menunjang pelaksanaan Kurikulum. Pembelajaran teori yang

dipelajari melalui perkuliahan dan studi pustaka bersifat abstrak, dapat

diaktualisasikan dengan nyata melalui kegiatan laboratorium.

B. VISI DAN MISI LABORATOIUM

Suatu laboratorium harus mempunyai Visi dan Misi yang dirumuskan oleh

institusi atau pengelola. Visi dan Misi tersebut dapat berbeda antara suatu

laboratorium dengan laboratorium yang lain.

Visi mengandung pengertian bahwa laboratorium merupakan pusat

penelusuran kembali konsep-konsep ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu

pengetahuan, dan atau ditemukannya ilmu pengetahuan baru dan aplikasi ilmu

pengetahuan. Oleh karena itu laboratorium diharapkan bermanfaat bagi

pendidikan.

Misi laboratorium seharusnya mencakup beberapa hal sebagai berikut :

1. Menciptakan laboratorium sebagai pusat penemuan dan pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Memahami, menguji dan menggunakan konsep/teori untuk diterapkan

pada saat praktik.

3. Menciptakan keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium.

4. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

C. TUJUAN LABORATORIUM

Tujuan laboratorium sebagai tempat :

1. Menguji ilmu, teori dan konsep yang telah dipelajari.

2. Berlangsungnya kegiatan praktikum dan penelitian yang menunjang

pembelajaran dan pengembangan ilmu.

3. Untuk melakukan pengujian dan kalibrasi peralatan.

Page 11: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Farmasi Diknakes 5

Untuk mencapai tujuan tersebut suatu laboratorium dituntut untuk selalu

ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan demikian orientasi suatu laboratorium tidak hanya ditujukan pada

eksistensinya saja, tetapi harus bersikap proaktif dan inovatif.

D. MANFAAT

Manfaat laboratorium bagi pendidikan tenaga kesehatan setidaknya mencakup

hal sebagai berikut :

1. Merupakan unsur penunjang dalam melaksanakan tercapainya

kompetensi peserta didik sesuai kurikulum.

2. Untuk meningkatkan proses pembelajaran di laboratorium yang teratur

dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.

3. Menyiapkan peserta didik menjadi terampil sebelum ke lahan ( Rumah

Sakit, Puskesmas, Rumah Bersalin dan komunitas)

Page 12: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Farmasi Diknakes 6

BAB III

MANAJEMEN LABORATORIUM DIKNAKES

A. PERSYARATAN LABORATORIUM

Suatu laboratorium dapat berfungsi dengan efektif dan efisien harus

memperhatikan hal-hal terkait persyaratan minimal sebagai berikut sebagai

berikut:

1. Jenis dan jumlah peralatan, serta bahan habis pakai berdasarkan pada

kompetensi yang akan dicapai yang dinyatakan dalam rasio antara alat

dengan peserta didik

2. Bentuk/desain laboratorium harus memperhatikan aspek keselamatan

atau keamanan.

3. Laboratorium agar aman dan nyaman bagi peserta didik dan

dosen/instruktur harus:

a. Keadaan ruang harus memungkinkan dosen/instruktur dapat melihat

semua peserta didik yang bekerja di dalam laboratorium itu tanpa

terhalang oleh perabot atau benda-benda lain yang ada di dalam

laboratorium tersebut.

b. Peserta didik harus dapat mengamati demonstrasi/simulasi dari jarak

maksimal 2 m dari meja demonstrasi.

c. Lantai laboratorium tidak boleh licin, harus mudah dibersihkan. dan

tahan terhadap tumpahan bahan-bahan kimia.

d. Alat-alat atau benda-benda yang dipasang di dinding tidak boleh

menonjol sampai ke bagian ruang tempat peserta didik berjalan dan

sirkulasi alat.

e. Tersedianya buku referensi penunjang praktik.

f. Tersedianya air mengalir (kran).

g. Meja praktikum harus tidak tembus air,tahan asam dan basa(Terbuat

dari porselin)

h. Tersedia ruang dosen/instruktur

i. Tersedianya kebutuhan listrik seperti stopkontak (mains socket)

4. Adanya Prosedur Operasional Standar (Standard Operating Prosedures =

SOP) atau instruksi kerja. Prosedur ini bersifat operasional dan mengikat

bagi semua pengguna laboratorium.

Jenis SOP/instruksi kerja yang perlu adalah :

a. Pedoman pelaksanaan praktikum

b. Prosedur Tetap (Protap) pelaksanaan praktikum masing-masing

mata kuliah terkait

c. Dokumentasi berupa absensi peserta didik, absensi kehadiran

dosen/instruktur, objek/materi praktikum.

d. Keamanan dan keselamatan kerja

e. Penggunaan alat laboratorium yang menggunakan arus listrik.(Alat

pecah belah tdak memerlukan SOP)

Page 13: Standar Laboratorium Kebidanan

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 7

f. Pemeliharaan alat

g. Pengadaan alat dan bahan

h. Penyimpanan alat dan bahan

5. Adanya sistem pelaporan dan dokumentasi dari setiap kegiatan praktikum

di masing-masing laboratorium, baik persemester maupun pertahun.

B. TATA RUANG DI LABORATORIUM

1. Jenis Ruang Laboratorium

Setiap jenis laboratorium memiliki ruangan sebagai berikut:

a. Ruang pengelola laboratorium;

b. Ruang praktik peserta didik;

c. Ruang kerja dan persiapan dosen;

d. Ruang/tempat penyimpanan alat; dan

e. Ruang/tempat penyimpanan bahan.

2. Bentuk Ruang

Bentuk ruang laboratorium sebaiknya bujur sangkar atau mendekati bujur

sangkar atau bisa juga berbentuk persegi panjang. Bentuk bujur sangkar

memungkinkan jarak antara dosen dan peserta didik dapat lebih dekat

sehingga memudahkan kontak antara dosen/instruktur dan peserta didik.

3. Luas Ruang

a. Luas ruang praktik laboratorium harus memenuhi persyaratan, yaitu :

1) 1 orang peserta didik memerlukan ruang kerja minimal 2,5 m²

2) Disediakan ruang kosong antara tembok dan meja kerja sekitar

1.7 m untuk memudahkan dan mengamankan sirkulasi alat dan

peserta didik di laboratorium.

3) Jarak antara ujung meja yang berdampingan sebaiknya tidak

kurang dari 1.5 m, sehingga peserta didik dapat bergerak

leluasa pada waktu bekerja dan pada waktu pindah atau

memindahkan alat (bahan) dari satu tempat ke tempat lain.

4) Luas ruang harus sebanding dengan banyaknya peserta didik

dan jenis pendidikan.

b. Luas ruang penyimpanan alat dan bahan disesuaikan dengan jenis

alat/bahan yang ada di setiap jenis pendidikan.

4. Fasilitas ruangan disesuaikan dengan kebutuhan teknis masing-masing

laboratorium.

C. PENGELOLAAN LABORATORIUM

Pelaksanaan suatu aktifitas laboratorium membutuhkan suatu aturan atau

ketentuan agar aktifitas dapat berjalan dengan lancar, sehingga tujuan aktifitas

pembelajaran dapat tercapai. Aturan atau ketentuan operasional perlu disusun

dengan jelas. Hal ini karena laboratorium merupakan suatu sistem yang terdiri

atas prasarana dan sarana penunjang kegiatan, baik berupa peralatan

laboratorium maupun sumber daya manusia. Oleh karena itu, laboratorium

perlu diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing institusi.

Mengingat banyaknya peralatan dan beban kerja yang ada di suatu

laboratorium, maka diperlukan sistem manajemen yang memadai untuk

mengelola prasana dan sarana serta kegiatan yang ada di laboratorium

Page 14: Standar Laboratorium Kebidanan

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 8

tersebut. Sistem manajemen ini meliputi struktur organisasi, pembagian kerja,

serta susunan personel yang mengelola laboratorium.

1. Kepala unit laboratorium bertanggung jawab terhadap semua kegiatan

yang diselenggarakan di laboratorium, baik administrasi maupun

akademik. Tugas kepala unit laboratorium, antara lain :

a. Mempertanggungjawabkan semua kegiatan di laboratorium, dengan

dibantu oleh semua anggota laboratorium (administrator/

penanggung jawab laboratorium dan teknisi/ tenaga bantu

laboratorium), agar kelancaran aktifitas laboratorium dapat terjamin.

b. Memimpin, membina, dan mengkoordinir semua aktifitas sistem

internal dan mengadakan kerjasama dengan pihak eksternal, seperti

institusi lain, atau pusat-pusat studi yang berkaitan dengan

pengembangan laboratorium. Kerja sama dengan pihak luar sangat

penting karena sebagai wahana untuk saling berkomunikasi semua

aktifitas yang diadakan di laboratorium masing-masing.

Dengan beban kerja seperti tersebut, maka kepala unit laboratorium

harus merupakan seorang yang mempunyai komitmen, kemampuan

akademik, dan keterampilan manajemen yang handal. Oleh karena itu

kepala unit laboratorium adalah seorang dosen dengan kualifikasi

pendidikan minimal ; S2.

2. Penanggung jawab laboratorium membantu secara langsung tugas

kepala unit laboratorium dalam bidang administrasi, sehingga membantu

terjaminnya kelancaran sistim administrasi, maka seorang administrator

harus mempunyai kualifikasi pendidikan minimum Sarjana Sains Terapan

(D.IV)/S.1

Tugas dan tanggung jawab dari PenanggungJawab Laboratorium antara

lain :

a. Mempertanggung jawabkan semua kegiatan praktikum pada

laboratoriumnya secara terorganisir, terjadwal dan terencana dengan

baik dengan bantuan dan kerjasama dengan tenaga bantu

laboratorium

b. Memimpin, membina, dan mengkoordinir semua aktifitas /kegiatan

yang terjadi di dalam laboratoriumnya baik dengan tenaga bantu

laboratorium maupun dengan dosen mata kuliah terkait.

3. Teknisi/tenaga bantu laboratorium adalah seseorang yang bertugas

membantu aktifitas peserta didik dalam melakukan kegiatan praktek

laboratorium. Secara khusus seorang tenaga bantu laboratorium

bertanggung jawab dalam menyediakan peralatan yang diperlukan dan

mengembalikan peralatan tersebut setelah digunakan ke tempat semula.

Tenaga bantu laboratorium sangat diperlukan mengingat banyaknya

kegiatan praktikum yang dilaksanakan oleh peserta didik, sehingga

kesiapan alat sangat diperlukan. Penempatan kembali peralatan yang

sudah digunakan pada posisi yang tidak seharusnya dapat mengganggu

kelancaran kegiatan berikutnya. Oleh karena itu seorang tenaga bantu

laboratorium yang baik sangat diperlukan. Hal ini bisa tercapai jika

seorang tenaga bantu laboratorium mempunyai keahlian di bidangnya.

Misalnya untuk tenaga bantu laboratorium di laboratorium kesehatan

harus benar-benar mempunyai kemampuan dan pemahaman dalam

bidang yang berhubungan dengan keilmuan kesehatan dan kualifikasi

pendidikan minimum seorang tenaga bantu laboratorium adalah D.III

sesuai bidangnya.

Page 15: Standar Laboratorium Kebidanan

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 9

Tugas membuat jadwal dapat diserahkan kepada tenaga bantu

laboratorium, namun demikian dosen juga harus terlibat pada

penyusunan jadwal. Agar laboratorium dapat berfungsi dengan sebaik-

baiknya, dosen perlu dibantu oleh teknisi laboratorium.

Tugas tenaga bantu laboratorium sebagai berikut:

a. menyiapkan alat-alat untuk percobaan peserta didik dan demonstrasi

oleh dosen dan peserta didik;

b. memelihara alat-alat dan memeriksa jumlah alat-alat dan bahan;

c. menyiapkan bahan-bahan yang habis pakai;

d. membantu dosen di dalam laboratorium; dan

e. memeriksa keadaan alat-alat dan memisahkan alat-alat yang baik

dan yang rusak dan melaporkan keadaan itu kepada penanggung

jawab laboratorium.

Kegiatan yang dilaksanakan pengelola di laboratorium

1. Memberikan pelayanan laboratorium bagi pengguna;

2. Mengadakan pertemuan periodik untuk komunikasi antar dosen;

3. Menjadwalkan penggunaan laboratorium;

4. Membuat jadwal pemeliharaan alat laboratorium;

5. Melakukan pemeliharaan keadaan laboratorium secara keseluruhan;

6. Melakukan pemeliharaan preventif alat dan bahan;

7. Melakukan Kalibrasi terhadap peralatan laboratorium sesuai dengan

spesifikasi.

8. Melakukan perbaikan alat rusak yang masih dapat diperbaiki di

laboratorium;

9. Melakukan inventarisasi alat dan bahan untuk mengetahui jumlah alat

yang ada, yang masih baik, dan yang rusak;

10. Membuat dan mengusulkan rencana anggaran biaya laboratorium/

bengkel kerja;

11. Menerima dan memeriksa alat dan bahan yang diterima;

12. Melakukan langkah-langkah yang diperlukan agar kegiatan- kegiatan di

dalam laboratorium berlangsung aman, terhindar dari kecelakaan;

13. Mencatat (dalam buku harian) kejadian-kejadian yang dianggap penting

untuk dicatat, diantaranya :

a. terjadinya kecelakaan;

b. kejadian : alat gelas pecah, instrumen rusak, atau hilangnya suatu

alat; dan

c. penerimaan bahan dan alat baru.

D. PENDANAAN LABORATORIUM

Suatu laboratorium tidak akan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik,

jika tidak memiliki dana yang cukup, baik untuk operasional maupun untuk

pengembangan laboratorium tersebut. Kegiatan operasional laboratorium

bergantung pada ketersediaan bahan dan alat. Semua bahan yang diperlukan

harus disediakan, dan untuk itu diperlukan dana. Diperlukan juga dana untuk

biaya operasional laboratorium lainnya, seperti pemeliharaan rutin, perbaikan

terhadap alat yang rusak, serta pembelian perangkat laboratorium yang tak

terduga.

Dana yang digunakan untuk kegiatan di laboratorium dapat bersumber dari

pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat atau peserta didik dan

sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Beberapa kegiatan yang dapat

menghasilkan dana bagi laboratorium meliputi penyediaan layanan (jasa)

Page 16: Standar Laboratorium Kebidanan

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 10

laboratorium bagi publik, kerjasama dengan institusi lain, serta kegiatan-

kegiatan produktif dan kreatif.

E. PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN

1. Pemeliharaan

a. Pemeliharaan umum alat dan bahan

Alat dan bahan memerlukan pemeliharaan secara rutin dan berkala.

Pemeliharaan alat dimaksudkan agar alat praktik dapat berfungsi

sebagaimana mestinya dalam waktu yang lama. Pemeliharaan

bahan bertujuan agar bahan untuk praktik tetap terjaga dengan baik.

b. Prinsip-prinsip pemeliharaan alat dan bahan sebagai berikut:

1) Menjaga kebersihan alat dan kebersihan tempat menyimpan

bahan, dilakukan secara periodik;

2) Mempertahankan fungsi dari peralatan dan bahan dengan

memperhatikan jenis, bentuk serta bahan dasarnya;

3) Mengemas, menempatkan, menjaga, mengamankan peralatan

dan bahan praktik, serta membersihkan peralatan pada waktu

tidak digunakan atau sehabis dipergunakan untuk praktik;

4) Mengganti secara berkala untuk bagian-bagian peralatan yang

sudah habis masa pakainya

5) Alat-alat yang menggunakan skala ukur perlu dikalibrasi secara

berkala sesuai dengan jenis alat;

6) Penyimpanan alat dan bahan harus diperhatikan sesuai dengan

jenisnya.

c. Cara pemeliharaan alat dan bahan laboratorium

Alat-alat yang terbuat dari kaca atau dari bahan yang tidak mudah

mengalami korosi : pembersihan dapat dilakukan dengan

menggunakan deterjen. Alat yang terbuat dari Kaca yang berlemak

atau terkena noda yang sulit hilang dengan deterjen dapat

dibersihkan dengan merendamnya di dalam larutan kalium bikromat

10% dalam asam sulfat pekat. Larutan ini dibuat dibuat dari 100 gr

kalium bikromat dilarutkan ke dalam 100 ml asam sulfat pekat, lalu

dimasukkan ke dalam 1 liter air.

1) Alat-alat yang bagian-bagian utamanya terbuat dari logam

mudah mengalami korosi diberi perlindungan dan perlu

diperiksa secara periodik. Alat-alat logam akan lebih aman jika

diletakkan (disimpan) di tempat yang kering, tidak lembab, dan

bebas dari uap yang korosif.

2) Untuk alat-alat yang terbuat dari bahan tahan korosi seperti baja

tahan karat (stainless steel) cukup dijaga dengan

menempatkannya di tempat yang tidak terlalu lembab.

3) Alat-alat yang terbuat dari karet, lateks, plastik dan silikon,

ditempatkan pada suhu kamar terlindung dari debu dan panas.

4) Alat yang terbuat dari kayu dan fiber disimpan pada tempat

yang kering.

5) Ruang pemeliharaan / penyimpanan alat seharusnya ber-AC.

6) Tersedia lemari asam untuk laboratorium yang menggunakan

bahan-bahan kimia

7) Tersedia lemari tempat Alat Pelindung Diri

Page 17: Standar Laboratorium Kebidanan

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 11

2. Penyimpanan

Penyimpanan dan penempatan alat-alat atau bahan kimia menganut

prinsip sedemikian sehingga tidak menimbulkan kecelakaan pada

pemakai ketika mengambil dari dan mengembalikan alat ke tempatnya.

Alat yang berat atau bahan yang berbahaya diletakkan di tempat

penyimpanan yang mudah dijangkau, misalnya di rak paling bawah.

Peralatan disimpan di tempat tersendiri yang tidak lembab, tidak panas

dan dihindarkan berdekatan dengan bahan kimia yang bersifat korosi.

Penyimpanan alat dan bahan dapat dikelompokkan berdasarkan jenis,

sifat, ukuran/volume dan bahaya dari masing-masing alat/bahan kimia.

Kekerapan pemakaian juga dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam

menempatkan alat. Alat yang kerap dipakai diletakkan di dalam ruang

laboratorium/ bengkel kerja.

Penyimpanan di laboratorium terdiri dari :

a. Bahan Habis Pakai

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan bahan habis

pakai adalah sebagai sebagai berikut :

1) Penentuan tempat penyimpanan harus memperhatikan sifat

dan bahan penyusunnya seperti kayu, besi/ logam, kertas,

plastik, kain, karet, tanah liat dan sebagainya.

2) Tempat penyimpanan harus aman, dan bebas dari penyebab

kerusakan.

3) Cara penyimpanan harus memperhatikan ciri khas atau

jenisnya, misalnya : peralatan disimpan ditempat yang sesuai,

dengan memperhatikan syarat-syarat penyimpanan.

4) Penyimpanan bahan habis pakai, disesuaikan dengan sifat

kimia zat tersebut.

5) Bahan-bahan kimia yang berbahaya, (mudah terbakar, mudah

meledak, dan beracun) harus diberi label peringatan yang tidak

mudah lepas.

b. Peralatan Bahan Kimia

1) Peralatan Laboratorium Kimia

Peralatan yang sering digunakan sebaiknya disimpan

sedemikian hingga mudah diambil dan dikembalikan. Alat-alat

laboratorium kimia sebagian besar terbuat dari gelas. Alat-alat

seperti ini disimpan berkelompok berdasarkan jenis alat, seperti

tabung reaksi, gelas kimia, labu (seperti Erlenmeyer dan labu

didih), corong, buret dan pipet, termometer, cawan porselein,

dan gelas ukur. Klem, pinset yang terbuat dari logam, dan

instrumen yang memiliki komponen-komponen dari logam yang

sangat halus, seperti alat-alat ukur yang bekerja menggunakan

arus listrik disimpan di tempat terpisah, jauh dari zat-zat kimia,

terutama zat-zat kimia yang korosif. Alat-alat seperti ini harus

disimpan di tempat yang kering dan bebas dari zat atau uap

korosif serta bebas goncangan. Masing-masing tempat

penyimpanan alat diberi nama agar mudah mencari alat yang

diperlukan. Pipet dan buret sebaiknya disimpan dalam keadan

Page 18: Standar Laboratorium Kebidanan

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 12

berdiri. Oleh karena itu, pipet dan buret perlu diletakkan pada

tempat yang khusus.

2) Bahan Kimia

Penyimpanan bahan kimia harus mendapat perhatian khusus,

sebab setiap bahan kimia dapat menimbulkan bahaya seperti

terjadinya kebakaran, keracunan, gangguan pernapasan,

kerusakan kulit atau gangguan kesehatan lainnya.

Penyimpanan zat kimia perlu memperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

a) Penyimpanan bahan kimia diatur berdasarkan tingkat

bahayanya dan ditata secara alfabetis.

b) Zat/bahan kimia disimpan jauh dari sumber panas dan

ditempat yang tidak langsung terkena sinar matahari

c) Pada label botol diberi catatan tentang tanggal zat di dalam

botol tersebut diterima dan tanggal botol tersebut pertama

kali dibuka. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tanggal

bahan kimia tersebut kadaluarsa.

d) Gunakan lembar data keamanan bahan (MSDS ; Material

Safety Data Sheet) untuk informasi lebih lengkap

mengenai bahan kimia tersebut.

e) Jangan menyimpan/meletakkan wadah bahan kimia yang

terbuat dari gelas di lantai .

f) Botol berisi bahan kimia harus diambil dan diangkat dengan

cara memegang badan botol dan bukan pada bagian

lehernya.

g) Jangan menyimpan bahan kimia pada tempat yang terlalu

tinggi.

h) Jangan menyimpan bahan kimia secara berlebihan di

laboratorium/ bengkel kerja.

i) Botol yang berisi asam atau basa kuat, terutama asam

perklorat, jangan ditempatkan berdekatan

Penyimpanan bahan kimia dapat dilakukan dengan

mengelompokkan bahan-bahan tersebut, seperti berikut ini:

a) Bahan kimia yang mudah terbakar

Bahan kimia yang mudah terbakar seperti aceton, ethanol,

ether, dan chloroform ditempatkan pada rak paling bawah

dan terpisah dari bahan kimia yang mudah teroksidasi.

b) Pelarut yang tidak mudah terbakar

Pelarut yang tidak mudah terbakar seperti karbon

tetraklorida dan glikol dapat ditempatkan dekat dengan

bahan kimia lain kecuali bahan kimia yang mudah

teroksidasi

c) Bahan Kimia asam

Bahan kimia asam seperti asam nitrat, asam klorat, asam

sulfat ditempatkan dengan kondisi seperti berikut:

(1) Ditempatkan pada lemari atau rak khusus yang tidak

mudah terbakar

(2) Wadah bahan kimia asam yang sudah dibuka

disimpan di lemari khusus seperti lemari asam, bila

perlu diberi alas seperti nampan plastik.

Page 19: Standar Laboratorium Kebidanan

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 13

(3) Botol zat tidak langsung ditempatkan pada rak, tetapi

ditempatkan terlebih dahulu pada nampan plastik

(4) Asam pengoksidasi dipisahkan dari asam organik dan

dari bahan kimia yang mudah teroksidasi.

(5) Dipisahkan dari zat-zat yang mudah teroksidasi

d) Bahan kimia kaustik

Bahan-bahan kimia kaustik seperti amonium hidroksida,

natrium hidroksida, dan kalium hidroksida :

(1) ditempatkan pada daerah yang kering;

(2) dipisahkan dari asam; dan

(3) botol zat tidak langsung ditempatkan pada rak, tetapi

ditempatkan terlebih dahulu pada nampan (baki)

plastik.

e) Bahan Kimia yang reaktif dengan air

Bahan-bahan kimia yang reaktif terhadap air seperti

natrium, kalium, dan litium ditempatkan di tempat yang

dingin dan kering

f) Pelarut yang tidak reaktif dan tidak mudah terbakar

Pelarut yang tidak reaktif dan tidak mudah terbakar seperti

natrium klorida, natrium bikarbonat, dan minyak

ditempatkan di dalam lemari atau rak terbuka yang

dilengkapi sisi pengaman

3. Penyimpanan Alat

Azas keselamatan/keamanan pemakai dan alat menempatkan alat

sedemikian sehingga tidak menimbulkan kecelakaan pada pemakai ketika

mengambil dari dan mengembalikan alat ke tempatnya. Alat yang berat

atau yang mengandung zat berbahaya diletakkan di tempat penyimpanan

yang mudah dijangkau, misalnya di rak bawah lemari, tidak di rak teratas.

Alat yang tidak boleh ditempatkan di tempat yang dapat menyebabkan

alat itu rusak, misalnya karena lembab, panas, berisi zat-zat korosif,

letaknya terlalu tinggi bagi alat yang berat. Alat yang mahal atau yang

berbahaya disimpan di tempat yang terkunci. Untuk memudahkan

menemukan atau mengambil adalah alat ditempatkan di tempat tertentu,

tidak berpindah-pindah, dikelompokkan menurut pengelompokan yang

logis, alat yang tidak mudah dikenali dari penampilannya diberi label yang

jelas dan diletakkan menurut urutan abjad label yang digunakan. Alat-alat

yang sejenis diletakkkan di tempat yang sama atau berdekatan.

Kekerapan pemakaian juga dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam

menempatkan alat. Alat yang kerap dipakai diletakkan di dalam ruang

laboratorium.

Cara menempatkan atau menyimpan alat dapat didasari pemikiran nalar

(logis) tentang hal-hal berikut :

a. keselamatan/keamanan pemakai dan alat pada waktu alat diambil

dari atau dikembalikan ke tempatnya;

b. kemudahan menemukan dan mengambil alat;

c. kekerapan (frekuensi) pemakaian alat dan tempat alat-alat yang

digunakan.

F. PENGADMINISTRASIAN ALAT DAN BAHAN

Pengadministrasian alat dan bahan maksudnya mencatat jumlah/ banyaknya

alat dan bahan yang ada. Pengadministrasian dapat dilakukan oleh

teknisi/asisten laboratorium, dan staf administrasi sebaiknya

Page 20: Standar Laboratorium Kebidanan

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 14

mengadministrasikan hanya perabot (meja, kursi, lemari) yang ada di dalam

laboratorium. Hal yang paling penting dicatat adalah nama alat, jumlahnya/

banyaknya, spesifikasi, dan tanggal pengadaan atau tanggal alat dikeluarkan.

Pencatatan dapat dilakukan dengan cara tradisionil menggunakan buku atau

kartu, sebaiknya kartu disusun menurut urutan abjad berdasarkan nama alat.

Lebih baik pencatatan alat dan bahan dilakukan dengan komputer,

menggunakan program yang disebut ”basis data” (data base). Dengan

menggunakan program komputer pencatatan dan pencarian data dengan

nama spesifikasi tertentu menjadi lebih mudah dan cepat. Contoh kartu / buku

pencatatan alat/bahan dapat dilihat pada lampiran 1.

G. KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM

1. Untuk dapat mencegah terjadinya kecelakaan di laboratorium/ bengkel

kerja diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis kecelakaan yang

mungkin terjadi di dalam laboratorium, serta pengetahuan tentang

penyebabnya.

Jenis-jenis kecelakaan yang dapat terjadi di laboratorium/bengkel kerja

yaitu:

a. Terluka, disebabkan terkena pecahan kaca dan/atau tertusuk oleh

benda-benda tajam.

b. Terbakar, disebabkan tersentuh api atau benda panas, dan oleh

bahan kimia.

c. Terkena racun (keracunan). Keracunan ini terjadi karena bekerja

menggunakan zat beracun yang secara tidak sengaja dan/atau

kecerobohan masuk ke dalam tubuh. Perlu diketahui bahwa

beberapa jenis zat beracun dapat masuk ke dalam tubuh melalui

kulit.

d. Terkena zat korosif seperti berbagai jenis asam, misalnya asam

sulfat pekat, asam format, atau berbagai jenis basa.

e. Terkena radiasi sinar berbahaya, seperti sinar dari zat radioaktif

(sinar X).

f. Terkena kejutan listrik pada waktu menggunakan listrik bertegangan

tinggi.

2. Alat keselamatan kerja di laboratorium

a. APD (alat pelindung diri) seperti baju praktik, sarung tangan,

masker, alas kaki

b. APAR (Alat pemadam kebakaran) berikut petunjuk penggunaan

c. Perlengkapan P3K

d. Sarana instalasi pengolahan limbah

3. Langkah-langkah menghindari Kecelakaan

Kecelakaan di laboratorium dapat dihindari dengan bekerja secara

berdisiplin, memperhatikan dan mewaspadai hal-hal yang yang dapat

menimbulkan bahaya atau kecelakaan, dan mempelajari serta mentaati

aturan-aturan yang dibuat untuk menghindari atau mengurangi terjadinya

kecelakaan. Aturan-aturan yang perlu diperhatikan dan ditaati untuk

meningkatkan keselamatan dan keamanan di dalam laboratorium perlu

dibuat aturan/peraturan untuk diketahui dan dipelajari, dan ditaati oleh

semua yang terlibat di laboratorium. Bila perlu dicetak dengan huruf-huruf

Page 21: Standar Laboratorium Kebidanan

uiyStandar Laboratorium Kebidanan Diknakes 15

dan ditempel di tempat-tempat yang strategis di dalam dan di luar

laboratorium.

Aturan yang perlu diketahui dan ditaati adalah :

a. Semua yang terlibat dalam kegiatan laboratorium harus mengetahui

letak keran utama gas, keran air, dan saklar utama listrik

b. Harus mengetahui letak alat-alat pemadam kebakaran, seperti

tabung pemadam kebakaran, selimut tahan api, dan pasir untuk

memadamkan api

c. Gunakan APD [Alat pelindung diri] sesuai dengan jenis kegiatan di

laboratorium.

d. Mentaati peraturan perlakuan terhadap bahan kimia yang mudah

terbakar dan berbahaya lainnya

e. Jangan meletakkan bahan kimia/reagen di tempat yang langsung

terkena cahaya matahari.

f. Jika mengenakan jas/baju praktik, janganlah mengenakan jas yang

terlalu longgar.

g. Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium.

h. Jangan menggunakan perhiasan selama praktik di laboratorium/

bengkel kerja.

i. Jangan menggunakan sandal atau sepatu terbuka atau sepatu hak

tinggi selama di laboratorium.

j. Tumpahan bahan kimia apapun termasuk air, harus segera

dibersihkan karena dapat menimbulkan kecelakaan.

k. Bila kulit terkena bahan kimia, segera cuci dengan air banyak-

banyak sampai bersih. Jangan digaruk agar zat tersebut tidak

menyebar atau masuk kedalam badan melalui kulit.

Page 22: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 16

BAB IV

JENIS LABORATORIUM, PERALATAN DAN BAHAN HABIS PAKAI

DIPLOMA III KEBIDANAN

Standar Laboratorium D.III Kebidanan terdiri atas 8 Laboratorium, yaitu :

1. Laboratorium Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK)

2. Laboratorium Ante Natal Care (ANC)

3. Laboratorium Intra Natal Care (INC)

4. Laboratorium Post Natal Care (PNC)

5. Laboratorium Neonatus, Bayi dan Anak Balita

6. Laboratorium Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

7. Laboratorium Patologi Kebidanan

8. Laboratorium Kebidanan Komunitas

Dalam implementasinya sesuai fungsi laboratorium, maka ruang laboratorium

tersebut dapat terdiri atas 4 Laboratorium, yaitu sebagai berikut :

1. Laboratorium Keterampilan Dasar Praktik Klinik (KDPK)

2. Laboratorium Ante Natal Care (ANC), Intra Natal Care (INC), Post

Natal Care (PNC) dan Patologi Kebidanan dapat digabung menjadi

Laboratorium Kebidanan

3. Laboratorium Neonatus, Bayi dan Anak Balita

4. Laboratorium Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dan

Laboratorium Kebidanan Komunitas

Page 23: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 17

A. LABORATORIUM KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK (KDPK)

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1 Mampu melakukan pemenuhan kebutuhan fisik

1.1 Pemenuhan kebutuhan oksigen

I 1 Tabung oksigen besi wadah oksigen 1 : 10 O2 5 Set

2 Humidifier logam dan kaca mengatur tekanan mengukur volume O2

1 : 10 Selang O2

3 Standart tabung O2 besi dan beroda memudahkan mobilisasi O2 melindungi dari kecelakaan kerja

1 : 10 Kanul nasal 5 Set

4 Tromol kassa steinless menyimpan kassa DTT/steril

1 : 10 Sungkup Oksigen

5 Bengkok steinless tempat sampah 1 : 10 Kassa 5 Set

6 Baki + alas steinless tempat membawa alat Vaseline 5 Set

Sarung tangan 5 Set

Plester 5 Botol

Aquadest 30 Pasang

1.2 Pemenuhan kebutuhan nutrisi

1.2.1 Per oral 1 Baki + alas steinless tempat alat yang dibutuhkan

1 : 5 Tissue makan/serbet

180 bh

2 Piring kaca/keramik/steinless tempat makanan 1 : 5 makanan

3 Gelas beserta tutup dan alasnya

kaca/keramik/steinless tempat air minum 1 : 5 minuman

4 Sendok dan garpu steinless menyendok makanan 1 : 5

Page 24: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 18

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1.2.2 Per sonde/NGT 1 Phantom NGT silikon/karet model untuk latihan 1 : 10 NGT 90 bh

2 Baki + alas steinless tempat alat yang dibutuhkan

1 : 5 Senter 1 bh

3 Stetoskop* karet dan steinless untuk auskultasi 1 : 5 Handscon 90 ps

4 Gelas ukur kaca untuk mengukur manakan cair

1 : 5 Plester 90 bh

5 Arteri klem* steinless untuk menjepit selang 1 : 5 Spuit 50 cc 90 bh

6 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1 : 5 Tissue 180 bh

7 Kom steinless tempat cairan untuk mengevaluasi

1 : 5 Susu/bubur susu

90 sachet

Jelly

feeding bag

1.2.3 Monitor status nutrisi 1 Baki + alas steinless tempat alat yang dibutuhkan

1 : 5 Sarung tangan 90 ps

2 Pen light/senter plastik/ steinless untuk menerangi pemeriksaan

1 : 5 Kassa 180 bh

3 Penekan lidah steinless untuk menekan lidah 1 : 5 Spidol 90 bh

4 Stetoskop karet dan steinless untuk auskultasi 1 : 5 Batu baterai kecil

180 bh

5 Pengukur PB bayi kayu untuk mengukur panjang 1 : 5 Kertas

6 Pita pengukur/metelin plastik untuk mengukur lebar 1 : 5 Infus set 5 Set

7 Timbangan steinless/besi mengukur berat badan 1 : 5 Cairan infus 5 Kolf

8 Kaliper (Mikrotoa) plastik/steinless mengukur tinggi badan 1 : 5 Infus/IV line berbagai ukuran

5 buah

Page 25: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 19

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1.3 pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit

1 Bak instrumen bertutup steinless tempat alat 1 : 5 Verband 5 roll

2 Standar infus steinless menggantungkan cairan infus

1 : 5 Betadin 1 : 5

3 Torniquet Standar pembendungan pembuluh darah

1 : 5 Kassa 5 Rol

4 Bengkok steinless tempat kotoran 1 : 5 hipavix 5 Botol

5 Gunting Standar menggunting plaster dan kassa

1 : 5 Kapas 5 Pak

6 Phantom lengan untuk pasang infus

Nasco LF 01121 U Model 1 : 5 Alkohol 70% 5 Lembar

7 Tromol kassa steinless menyimpan kassa 1 : 5 Sarung tangan

8 Kom kapas steinless menyimpan kapas 1 : 5 Plester 5 Botol

9 Tempat sampah Standar membuang sampah 1 : 5

10 Pols teller Standar menghitung nadi 1 : 5

11 CD pemasangan infus * media pembelajaran 1 : 40

1.4 pemenuhan kebutuhan eliminasi

1 Sampiran / Screen besi dan kain membatasi, menutupi privaci

1 : 5 Handscon 90 ps

1.4.1 pemenuhan kebutuhan BAK

2 Perlak beserta alas plastik dan kain pengalas bokong 1 : 5 Lysol 180 cc

1.4.2 pemenuhan kebutuhan BAB

3 Bed pan steinless tempat menampung air kotor

1 : 5 Tissue 450 bh

4 Botol cebok plastik tempat air bersih 1 : 5 Sabun

5 Selimut Mandi kain menutupi bagian genital 1 : 5

Page 26: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 20

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1.4.3 pemasangan kateter 1 Sampiran / pembatas ruangan*

besi dan kain untuk membats ruangan 1 : 5 Folly kateter/nelaton

90 bh

2 Perlak beserta alas* palstik dan kain untuk pengalas bokong 1 : 5 Sublimat 450 cc

3 Bengkok* steinless tempat alat/bahan kotor 1 : 5 Aquadest 900 cc

4 Gunting plester steinless utuk menggunting plester 1 : 5 Spuit 10 cc 90 bh

5 Female Catheterization Simulator

Nasco (LF 0086U) model untuk latihan pemasangan kateter

1 : 5 Plester 90 bh

6 Male Catheterization Simulator

Nasco (LF 00855U) model untuk latihan 1 : 5 Jelly 90 bh

Gaumard (S.23.10) pemasangan kateter Handscon 90 ps

Tissue 90 bh

1.4.4 pemasangan huknah 1 Sampiran / screen besi dan kain untuk pembatas ruangan 1 : 5 Gliserin (Yal)

2 Phantom untuk huknah silikon model latihan/praktek 1 : 5 Vaselin 900 cc

3 Perlak beserta alas plastik dan kain pengalas bokong 1 : 5 Sabun 450 cc

4 Tiang penggantung irigator

besi untuk menggantung irigator

1 : 5 Tissue 90 bh

5 Irigator steinless tempat cairan sabun 1 : 5 Kassa 270 bh

6 Kanula palstik untuk penetrasi cairan ke lubang pelepasan

1 : 5

7 Selimut mandi kain untuk menutupi genetalia 1 : 5

8 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1 : 5

Page 27: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 21

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

9 Bed pan steinless penampung air kotor ( feses )

1 : 5

10 Bak instrumen steinless tempat kanula

11 Gelas ukur kaca mengukur jumlah cairan masuk

1.4.5 pemasangan gliserin semprit

1 Perlak beserta alas kain dan plastik untuk alas bokong 1 : 5 Gliserin 900 cc

2 Baki + alas steinless/plstik dan kain

wadah membawa alat 1 : 5 Vaselin 450 cc

3 Gliserin semprit steinless untuk penetrasi cairan 1 : 5 Sabun 90 bh

4 Sampiran / screen kain dan besi untuk pembatas ruangan 1 : 5 Tissue 270 bh

5 Phantom untuk gliserin* silikon/plastik model latihan 1 : 5 Kassa 180 bh

7 Selimut mandi kain untuk menutup genitalia 1 : 5

8 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1 : 5

9 Bed pan steinless penampung air kotor 1 : 5

1.5 Pemenuhan kebutuhan personal hygiene

1 Baskom besar plastik/steinless Tempat air 1 : 5 Handscoon 90 ps

1.5.1 pembersihan tubuh 2 Handuk besar kain katun Alas/mengeringkan badan yang basah

1 : 5 Sabun mandi 90 bh

3 Keranjang pakaian kotor plastik Tempat alat tenun yang kotor

1 : 5

4 Pakaian / piama kain katun Pakaian untuk model/phantom

1 : 5

Page 28: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 22

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

5 Sampiran/pembatas ruangan*

besi dan kain Untuk menutupi bagian privasi

1 : 5

6 Selimut mandi kain katun Untuk menutupi badan 1 : 5

7 Tempat sabun mandi plastik Tempat sabun 1 : 5

8 Waslap kain katun Untuk mengusapkan busa sabun

1 : 5

9 Bengkok steinless Tempat lat/bahan yang kotor

1 : 5

11 Standar Baskom Double besi/steinless Untuk penyangga/tempat baskom air

1 : 5

12 Phantom full body ibu/anak

silikon dan plastik Model manusia multiguna (mandi, kateter, colostomy caare, injeksi)

1 : 10

1.5.2 pembersihan gigi 1 Model gigi keramik model untuk menggosok gigi

1 : 20 Pasta gigi 90 bh

2 Gelas kumur kaca tempat air 1 : 5 Sikat gigi 90 bh

3 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1 : 5 Tissu 90 bh

4 Perlak dan alas kain dan plastik untuk menutupi dada 1 : 5 sarung tangan 90 bh

1.5.3 Penyisiran rambut 1 Sisir plastik untuk menyisir 1 : 5 Tissu 90 bh

2 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1 : 5 sarung tangan 90 cc

3 Perlak dan alas kain dan plastik untuk pengalas bahu 1 : 5

4 Cermin kaca untuk bercermin 1 : 5

Page 29: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 23

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1.5.4 pencucian rambut 1 Talang karet plastik untuk mengalirkan air dari kepala ke ember

1 : 5 Shampoo 600 ml

2 Baskom plastik untuk tempat air bersih 1 : 5 sarung tangan

3 Ember plastik tempat menampung air kotor

1 : 5

4 Gayung plastik untuk menuang air 1 : 5

5 Handuk besar kain katun untuk mengeringkan rambut

1 : 5

6 Sisir plastik untuk menyisir rambut 1 : 5

8 Perlak plastik untuk alas 1 : 5

9 Apron plastik untuk meutupi pakaian supaya tidak basah

1 : 5

10 Bengkok steinless untuk tempat alat/bahan kotor

1 : 5

11 Standar Baskom Double besi/steinless untuk penyangga baskom air

1 : 5

1.5.5 pengguntingan kuku 1 Perlak dan alas plastik dan kain untuk pengalas tangan/kaki

1 : 5 Aseton 450 cc

2 Baskom kecil plastik tempat air 1 : 5 Sabun 90 bh

3 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1 : 5 sarung tangan

4 Sikat kuku plastik untuk menyikat kuku tangan kaki

1 : 5

6 Baskom Besar plastik untuk rendam kaki 1 : 5

7 Pengikir Kuku steinless untuk mengikir ujung kuku

1 : 5

Page 30: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 24

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1.5.6 pembersihan mulut 1 Perlak dan alas plastik dan kain untuk pengalas dada 1 : 5 Kassa 450 bh

2 Gelas kaca tempat air 1 : 5 sarung tangan 450 bh

3 Tongue spatel steinless untuk membersihkan mulut

1 : 5

4 Pinset Anatomis steinless untuk mengangkat/menjepit

1 : 5

5 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1 : 5

6 Tromol steinless tempat kassa 1 : 5

1.5.7 pembersihan alat genitalia

1 Baskom Sedang plastik untuk air bersih 1 : 5 Betadin 450 cc

2 Selimut Mandi kain untuk menutupi bagian genitalia

1 : 5 Kassa 180 bh

3 Perlak dan Pengalas plastik dan kain untuk pengalas bokong 1 : 5 savlon 180 cc

4 Bengkok steinless tempat alat/bahan kotor 1 : 5 sarung tangan 90 bh

5 Pinset Anatomi steinless penjepit kassa , kapas 1 : 5

6 Tromol steinless tempat kassa 1 : 5

7 Bedpan steinless tempat menampung air kotor

1 : 5

8 Sampiran / Pembatas Ruang*

besi dan kain menutupi privaci 1 : 5

9 Kom steinless tempat kapas savlon 1 : 5

Page 31: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 25

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1.6 Pemenuhan kebutuhan mobilisasi dan pengaturan posisi

1.6.1 Pemindahan pasien ke/dari kursi roda

1 Tangga kecil steinless untuk naik/turun tempat tidur

1 : 20

2 Selimut kain untuk menutupi badan 1 : 5

3 Kursi roda berkunci steinless dan plastik untuk memindahkan pasien

1 : 20

1.6.2 Pemindahan pasien dari tempat tidur ke brankard dan sebaliknya

1 Brankard besi/steinless alat untuk model latihan 1 : 5

2 Selimut kain katun menutupi badan

panthom 1 : 5

3 Bantal spons/kapuk penyangga kepala 1 : 5

1.7 pemenuhan kebutuhan

istirahat dan tidur 1 Tempat tidur * besi/steinless untuk istirahat 1 : 5

2 Sarung bantal kain membungkus bantal 1 : 5

3 Alas kasur kain melindungi kasur 1 : 5

4 Kasur* kapuk alas tidur 1 : 5

5 Bantal* busa/kapuk penyangga kepala 1 : 5

6 Sprei kain alas tidur 1 : 5

7 Perlak plastik melindungi laken dan kasur dari cairan

1 : 5

9 Stik laken kain supaya tidak panas 1 : 5

10 Selimut kain menjaga privacy 1 : 5

11 Boven laken kain melapisi selimut 1 : 5

Page 32: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 26

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1.8 penyiapan tempat tidur terbuka dan tertutup

1 Tempat tidur * besi/steinless untuk istirahat 1 : 5

2 Bantal* busa/kapuk penyangga kepala 1 : 5

3 Alas kasur kain melindungi kasur 1 : 5

4 Laken kain alas tidur 1 : 5

5 Perlak plastik melindungi laken dan kasur dari cairan

1 : 5

6 Stik laken kain supaya tidak panas 1 : 5

7 Boven laken kain malapisi selimut 1 : 5

8 Selimut kain menjaga privacy klien 1 : 5

9 Over laken kain menutupi tempat tidur 1 : 5

10 Sarung bantal kain membungkus bantal 1 : 5

11 Kasur* busa/kapuk alas tidur 1 : 5

2 Mampu melakukan teknik pencegahan infeksi

2.1 Penggunaan alat pelindung diri

1 Sikat plastik/kayu untuk menyikat kuku 1 : 5 Lysol 450 cc

2.2 Teknik cuci tangan 2 Lap steril kain untuk mengeringkan 1 : 5 Sabun cuci tangan

90 bh

2.3 Teknik aseptic dan antiseptic

3 Masker kain melindungi diri dan pasien

2 : 5 Larutan kimia Aldehide

5 Botol

2.4 Teknik dekontaminasi alat bekas pakai (rendam, cuci, bilas, kering)

4 Tutup kepala kain melindungi diri dan pasien

1 : 5 Tissu gulung 15 Gulung

5 Sepatu bot plastik melindungi diri 1 : 5 Sarung tangan disposibel

30 Pasang

2.5 Teknik DTT (kimiawi, rebus, kukus)

6 Apron palstik melindungi pakaian 1 : 5 Handscon 90 ps

2.6 Teknik sterilisasi 7 Kacamata plastik menutupi mata 1 : 5 Sarung tangan kerja

30 Pasang

2.7 Teknik pengelolaan sampah

8 Kran air mengalir/ wastafel

keramik mencuci tangan 1 : 5 Larutan klorin 0,5%

5 Botol

9 Handuk kain mengeringkan tangan 1 : 5 Formaldehid 8%

5 Botol

Page 33: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 27

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

10 Korentang + tempat steinless mengambil alat 1 : 5 H2O2 (Hidrogen Peroksida)

5 Botol

11 Ember plastik tempat larutan klorin 1 : 5 Alkohol 70% 5 Botol

12 Sterilisator Oven aluminium/steinless mensterilkan alat 1 : 25 Glyserin 5 Botol

13 Klakat/panci rebus aluminium merebus alat 1 : 25 Safety Box 5 Box

14 Waskom plastik tempat air DTT 1 : 25 Sabun deterjen

5 Bungkus

15 Sikat botol plastik membersihkan botol 1 : 5 Plastik sampah warna

5 Pak

16 gayung plastik mengambil air 1 : 5 kuning

17 Lap bersih kain mengeringkan alat 1 : 5 hitam

18 Tempat sampah plastik tempat sampah 2: 5

19 Incinerator besi penghancur sampah tajam

1 : 40

20 Drum besi tempat membakar sampah

1 : 40

21 Kompor steinless/aluminium untuk DTT alat 1 : 20

3 Mampu melakukan Pemeriksaan Fisik

3.1 Pemeriksaan fisik pada ibu

1 Tensimeter* karet/steinless untuk pemeriksaan tekanan darah

1 : 5 Alkohol 450 cc

2 Stetoskop* karet/steinless mendengarkan sistole/diastole

1 : 5 Tisu 180 bh

3 Termometer raksa untuk mengukur suhu tubuh

1 : 5 Kapas bulat 360 bh

4 Reflek hammer* karet/steinless untuk mengetahui reflek saraf

1 : 5 Lidi kapas 450 bh

5 Tongue spatel anak-anak*

steinless membersihkan/membuka mulut

1 : 5

6 Tongue spatel dewasa* steinless membersihkan/membuka mulut

1 : 5

Page 34: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 28

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

7 Pen light (senter kecil)* plastik/steinless untuk melihat pupil 1 : 5

8 Head lamp (lampu kepala)*

steinless/plastik menerangi pemeriksaan fisik

1 : 5

9 Pengukur TB* plastik untuk mengukur tinggi badan

1 : 5

10 Timbangan BB* besi/plastik untuk mengukur berat badan

1 : 5

11 Snelen chart* kertas karton untuk mengukur jarak pandang mata

1 : 5

12 Garpu tala* besi untuk mengukur pendengaran

1 : 5

13 Cermin mulut* kaca untuk melihat lokasi gigi yang diperiksa

1 : 5

14 Bak instrumen sedang* steinless untuk menyimpan alat-alat

1 : 5

15 Spekulum hidung* steinless untuk membuka lubang hidung

1 : 5

16 Spekulum telinga* steinless untuk membuka lubang telinga

1 : 5

17 Baki + alas steinless + katun tempat alat yang dibutuhkan

1 : 5

18 Metline plastik untuk mengukur lingkar lengan atas

1 : 5

19 Opthalmoscope steinless untuk pemeriksaan mata 1:10

20 Otoscope steinless untuk pemeriksaan telinga

1 ; 10

21 Bengkok steinless tempat bahan/alat kotor 1 : 5

4 Mampu melakukan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik

4.1 Pemeriksaan diagnostik 1 Pot/urinal/bengkok steinless/plastik menampung spesimen 1 : 5 Etiket 1 Bks

4.2 Persiapan pengambilan spesimen

2 Botol urine plastik menyimpan urin 1 : 5 kapas 1 Kg

Page 35: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 29

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

3 Torniquet karet membendung pembuluh darah

1 : 5 Alkohol 1 Ltr

4 Botol specimen plastik/kaca menyimpan specimen 1 : 5 Spuit berbagai ukuran

10 Buah

5 Mampu melakukan teknik pemberian obat

5.1 Oral, sublingual 1 Phantoom full body silikon model 1:20 Sarung tangan 30 Pasang

5.2 Parenteral 2 Bak instrumen steinless tempat alat 1 : 5 Alkohol 70 % 5 Botol

5.3 Inhalasi 3 Model Penyuntikan IM silikon model 1 : 5 Kapas alkohol 1 Kg

5.4 Vagian 4 Model Penyuntikan Sub Kutan

silikon model 1 : 5 Tablet, kaplet, kapsul,

5 Buah

5.5 Rectum 5 Model Penyuntikan Intrakutan

silikon model 1 : 5 puyer

5.6 Kulit 6 Gerus obat pyrex meghaluskan obat 1 : 5 Sirup 5 Botol

5.7 Mata 7 Model oral gypsum Model 1 : 5 Jelly / krim 5 Tube

5.8 Epidural 8 CD penyuntikan IM, IV, SC dan IC

standar media 1:20 Obat vitamin 5 Kaplet

5.9 Terapi panas dingin 9 CD pemberian obat pervagina dan peranal

standar media 1:20 Kertas puyer 1 Pak

5.10 Zid bath/kompres 10 Kirbat es karet tempat batu es 1 : 5 Infus set 20 Buah

5.11 Manajemen nyeri 11 Buli-buli air panas karet tempat air panas 1 : 5 Abocathe berbagai ukuran

20 Buah

12 Wind ring / bantal angin karet alas bokong / area yang tertekan

1 : 5 Supositoria 5 Kapsul

13 Sarung kirbat es/buli-buli katun menutupi kirbat 1 : 5 Spuit soloshot 20 Buah

14 Handuk kecil/pengalas katun untuk mengalas area yang dikompres

1 : 5 Spuit 0.1 cc 30 Buah

15 Termometer raksa untuk mengukur suhu 1 : 5 Spuit 1 cc tuberkulin

30 Buah

Page 36: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 30

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

16 Baskom kecil* steinless tempat air panas / air 1 : 5 Spuit 2,5 cc 15 Buah

17 Bengkok* steinless tempat bahan , alat kotor 1 : 5 Spuit 5 cc 15 Buah

18 Selimut hangat elektrik katun untuk menyelimuti model 1 : 5 Spuit 10 cc dan 20 cc

10 Buah

19 Baki dan pengalasnya steinless + katun tempat alat yang digunakan

1 : 5 Obat mata cair dan salep

5 Set

20 Bak instrumen steril steinless tempat alat steril, dan kegunaan

1 : 5 Obat tetes telinga

5 Set

21 Pinset 2 buah steinless penjepit kassa steril 1 : 5 Obat vial/flacon

5 Set

22 kom kecil 2 buah steinless tempat kassa steril 1 : 5 Obat ampul 5 Botol

23 Perlak dan pengalasnya plastik + katun mengalasi area yang di kompres

1 : 5 Aqubidest 5 Botol

24 Bengkok 2 buah steinless tempat alat kotor dan bahan kotor

1 : 5 Tissue 5 Boks

25 Plastik pembungkus plastik tempat bahan kotor/ sampah

1 : 5 Kapas lidi 30 Buah

26 Gunting verban steinless menggunting kain perban atau plester

1 : 5 salp/obat cair/powder

5 Buah

27 Radio kaset/MP3/CD/DVD Player

standar alat peraga/ model/ visualisasi

1:20 kassa steril 5 Pak

28 Earphone standar alat dengar 1:20 Obat tetes hidung

5 Buah

29 Kaset/CD?VCD Lagu-lagu

standar alat pemandu 1:20 Obat vaksin 5 Vial

30 Buku bacaan alat permainan

standar alat pemandu permainan 1:20 Obat insulin 5 Vial

31 Televisi standar alat visualisasi 1:20 Sabun

Savlon

Page 37: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 31

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

6 Mampu melaksanakan perawatan bedah kebidanan

6.1 Persiapan dan Perawatan Pre dan postoperasi

1 Pinset chirurgis steinless menjepit kassa 1 : 5 Kasa kecil 5 Pak

6.2 Perawatan luka operasi 2 Gunting jaringan steinless menggunting jaringan 1 : 5 Kapas DTT 5 Toples

3 Kom kecil steinless tempat kassa steril 3 : 5 Lidi watten 2 : 5

4 Gunting verban steinless menggunting verband 1 : 5 kassa panjang 1 roll

5 Bengkok steinless tempat menampung kotoran

2 : 5 Masker 1 box

6 Perlak dan pengalasnya plastik alas luka 1 : 5 wash bensin 5 botol

7 Tempat sampah plastik tempat membuang sampah

1 : 5 Alkohol 70 % 5 botol

8 Korentang steinless mengambil alat steril 1 : 5 Obat sesuai dengan kebutuhan

1 : 5

9 CD perawatan luka operasi

standar media 1:20

7 Mampu melakukan asuhan pada klien kehilangan, menghadapi kematian dan setelah kematian

7.1 Perawatan jenazah 1 Alat-alat memandikan* plastik membersihkan tubuh jenazah

1 : 5 Sabun

2 Apron plastik untuk menutupi pakaian 1 : 5 Kapas

3 Kain kafan kain untuk membungkus jenazah

1 : 5 Kassa

4 Bengkok* steinless tempat bahan kotor, 1 : 5 Sarung tangan

5 Pinset anatomi* steinless penjepit 1 : 5

Page 38: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 32

B. LABORATORIUM ANTE NATAL CARE (ANC)

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT

& PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1 Mampu melakukan Asuhan Kehamilan

1.1 Pengkajian data subjektif Kesehatan ibu hamil

Asuhan Kebidanan I

II 1 Tempat tidur lengkap Kuat dan bersih utk tmpt pemeriksaan 1 : 5 Format pengkajian

120 lb

2 Kursi Standar utk anamnesa 1 : 5 Larutan klorin 5,25%*

5 Liter

1.2 Pemeriksaan fisik ibu dan janin

1 Phantom ibu hamil Silicon/karet yang menyerupai perut ibu hamil

sbg model 1 : 25 Plastik warna kuning

5 Pak

2 Pen light plastik pemeriksaan mulut 1 : 5 Kassa 10 Pak

3 Tongue spatel steinless pemeriksaan mulut dan lidah

1 : 5 Blood Lancet 300 Buah

4 Reflek hammer steinless + karet menilai reflek pd lutut 1 : 5 Hb talquis 8 buah

5 Pengukur tinggi badan plastik mengukur tinggi badan

1 : 5 Reagen :

6 Pengukur berat badan steinless/plastik menimbang berat badan

1 : 5 a. HCL 0,1N 5 Botol

7 Bak instrumen tertutup steinless tempat instrumen 1 : 5 b. Aquabidest 5 Botol

8 Stetoskop karet dan steinless mendengarkan sistole/diastole

1 : 5 c. Asam asetat

5 Botol

9 Baki + alas steinless + kain meletakkan alat 1 : 5 d. Benedict/ fehling A dan B

5 Botol

10 Tensimeter Air raksa mengukur tekanan darah

1 : 5 Pot urine 100 Buah

11 Termometer air raksa mengukur suhu 1 : 5 Klorin 5 Liter

12 Gelas kaca tempat air DTT termometer

1 : 5 Kapas 5 Kg

13 pols teller/jam steinless/standar mengukur nadi 1 : 5 Alkohol 70% 5 Botol

Page 39: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 33

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

14 Bengkok steinless tempat sampah sementara

1 : 5 Tissu 5 Gulung

15 Pita pengukur /metline Plastik mengukur TFU dan lila 1 : 5 Korek api 1 Pak

16 Waskom plastik tempat dekontaminasi alat

1 : 5 Plastik sampah

1 Pak

17 Tempat sampah plastik tempat sampah 2 : 5 Sarung tangan

50 Pasang

18 Laenec/monoaural kayu/plastik/alminium mendengarkan DJJ 1 : 5 Talk/bedak 5 Kg

19 CD Antenatal Care Standar audiovisual 1 : 20 Sabun cuci tangan

5 Botol

1.3 Pemeriksaan panggul

1 Phantom panggul Silikon sbg model 1 : 20 Spuit 5 cc 100 buah

2 Pita pengukur /metline plastik mengukur lingkar panggul

1 : 5 Pipet tetes 200 buah

3 Jangka panggul steinless mengukur panggul luar

1 : 5

1.4 Pemeriksaan laboratorium

1 Haemometer sahli standar mengukur kadar Hb 1 : 5

2 Lancing device plastik standar pengukuran kadar Hb

1 : 5

3 Tabung reaksi kaca tempat urin dan reagen

4 : 1

4 Penjepit tabung reaksi steinless/kayu menjepit tabung reaksi 1 : 5

5 Rak tabung reaksi kayu tempat tabung reaksi 1 : 5

6 Waskom plastik tempat air klorin 1 : 5

7 Tempat spiritus kaca membakar urine 1 : 5

8 Corong steinless/kaca memasukkan urine dlm tabung

1 : 5

Page 40: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 34

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

9 Kom kecil steinless tempat blood lancet 1 : 5

10 Bak instrumen kecil steinless tempat spuit 1 : 5

11 Tempat sampah plastik Tempat sampah 1 : 5

1,5 Pelaksanaan senam hamil

1 Matras 200 x 90 cm, Busa sbg alas utk senam hamil

1 : 5

2 Bantal busa/kapuk penyangga saat melakukan senam hamil

5 : 5

3 Tape recorder Standar sbg alat utk memutar kaset/CD

1 : 40

4 Kaset/CD senam hamil Standar sbg audiovisual 1 : 20

5 Baju senam ibu hamil kain utk pakaian ibu 1 : 1

6 VCD Player Standar sbg audiovisual 1 : 40

7 TV Standar sbg audiovisual 1 : 40

1.6 Penyampaian Health Education

1 Model menu seimbang karet sbg media 1 : 20

2 Chart tumbang janin kertas sbg media 1 : 25

3 Chart tanda bahaya kehamilan

Standar sbg media 1 : 25

4 Maternity Jacket Linen/silikon sbg media 1 : 25

5 Phantom payudara Silikon sbg media 1 : 25

6 Chart anatomi genetalia Standar sbg media 1 : 25

7 Chart siklus hormonal Standar sbg media 1 : 25

Page 41: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 35

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

8 Chart sistem tubuh Standar sbg media 1 : 25

9 Poster senam Standar sbg media 1 : 25

10 Chart palpasi leopold Standar sbg media 1 : 25

11 Phantom genetalia wanita

Silikon sbg model 1 : 25

12 Phantom uterus Silikon sbg model 1 : 25

13 CD Anatomi fisilogi sistem reproduksi wanita

Standar sbg audiovisual 1 : 25

14 CD proses konsepsi Standar sbg audiovisual 1 : 25

15 CD perkembangan janin Standar sbg audiovisual 1 : 25

16 CD perubahan sistem tubuh dalam kehamilan

Standar sbg audiovisual 1 : 25

Page 42: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 36

C. LABORATORIUM INTRA NATAL CARE (INC)

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1 Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala I

1.1 Pengkajian data subjektif

ASKEB II III 1 Tempat tidur lengkap besi sbg tmpt pemeriksaan 1 : 5 Larutan klorin 5,25%

8 liter

1.2 Pemeriksaan fisik ibu & janin

(PERSALINAN) 2 Kursi Standar utk anamnesa 1 : 5 Tissue 8 roll

1.3 Penggunaan partograf 3 Manikien ibu bersalin Silikon*, gipsum dan kayu

sbg model 1 : 20 Plastik warna hitam

5 Pak

1.4 Pemeriksaan penunjang

4 Tensimeter dan stetoskop Karet/stainles mengukur tekanan darah

1 : 5 Plastik warna kuning

5 Pak

1.5 Penatalaksanaan nyeri persalinan

5 Termometer axilla, oral, rectal

kaca mengukur suhu 1 : 5 Batu baterai 32 Buah

6 Gelas kaca tempat air DTT utk termometer

1 : 5 Lembar partograf

160 lembar

7 pols teller/jam steinless mengukur nadi 1 : 5 Sarung tangan

240 pasang

8 Bengkok steinless tempat sampah sementara

1 : 5 Pembalut wanita

50 buah

9 Pita pengukur /metline plastik mengukur TFU 1 : 5 Kassa 4 roll

10 Waskom plastik tmpt dekontaminasi alat 1 : 5 Sabun cuci tangan

8 Botol

11 Tempat sampah plastik tempat sampah 2 : 5 Nelaton kateter

8 Buah

12 Monoaural/Laenec kayu/aluminium utk mendengarkan DJJ 1 : 5 Under Pad/kain

4 pak

13 Bak instrumen steinless tempat instrumen steril 1 : 5 Kapas 3 kg

14 Kom kecil steinless tempat kapas 1 : 5 Jarum kulit dan jarum otot

240 buah

15 Phantom dilatasi cervik Silikon / triplek dan busa

sbg model 1 : 20 Umbilical klem

160 buah

16 Chart pembukaan serviks Kertas karton sbg media 1 : 20 Oksitoxin 160 ampul

Page 43: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 37

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

17 Chart kontraksi dan posisi kepala

Kertas karton sbg media 1 : 20 Penang/ tanda pengenal

80 buah

18 Chart partograf Kertas karton sbg media 1 : 5 Busa uk. 25x25

40 buah

Vaselin 8 tube

2 Memberikan asuhan kebidanan pada kala II Persalinan.

2.1 Pemilihan posisi persalinan

1 Tempat tidur besi tmpt utk partus 1 : 20 Spuit 10 cc 120 buah

sesuai keinginan pasien

2 Matras busa alas utk partus 1 : 20 Plester 8 roll

2.2 Pertolongan persalinan

3 Bak instrumen tertutup steinless tempat instrumen 1 : 5 Spuit 3 cc 120 buah

2.3 Amniotomi 4 Korentang dan tempatnya steinless pengambil alat steril 1 : 5 Kapas DTT 2 Kg

2.4 Episiotomi 5 Gunting Episiotomi steinless melakukan episiotomi 1 : 5 Masker 80 buah

6 Arteri klem, kocher (2) steinless penjepit tali pusat 1 : 5 Benang sulam

20 roll

7 Gunting tali pusat steinless menggunting tali pusat 1 : 5 Benang cut gut

80 pcs

8 Alat pemecah ketuban (1/2 kocher)

steinless memecahkan ketuban 1 : 5 Lidokain 2 % 240 ampul

9 Piring plasenta Plastik/steinless tempat plasenta 1 : 5 Aqudest 50 Vial

10 Handuk kain mengeringkan bayi 1 : 5

11 Pengisap lender Dee Lee Karet membersihkan lendir bayi baru lahir

1 : 5

12 Kain pembungkus bayi kain pembungkus bayi 1 : 5

13 Pakaian ibu (lengkap) kain pakaian ibu 1 : 5

14 Duk persalinan Katun alas bokong dan menahan defleksi kepala

1 : 5

15 Kain sarung Kain untuk pakaian ibu 1 : 5

Page 44: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 38

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

16 Lampu sorot steinless/besi/plastik sbg penerangan 1 : 5

17 Phantom dilatasi Cervik Silikon sbg model 1 : 5

18 Phantom panggul, tengkorak janin/ bayi,

Silikon sbg model 1 : 5

19 plasenta dan tali pusat / silikon plastik/kain sbg model 1 : 5

20 phantom mekanisme persalinan

silikon sbg model 1 : 20

21 Phantom vagina/perineum Silikon sbg model 1 : 5

22 Phantom abdomen Siliokn sbg model 1 : 5

23 Chart posisi meneran kertas karton sbg media 1 : 20

24 CD pelepasan hormon dan posisi melahirkan

Standar sbg audiovisual 1 : 20

25 Phantom panggul Silikon sbg model 1 : 20

26 Chart penurunan kepala kertas karton sbg media 1 : 20

27 CD Safely into water Standar sbg audiovisual 1 : 20

28 CD Comfort measure the childbith

Standar sbg audiovisual 1 : 20

29 CD Mekanisme persalinan Standar sbg audiovisual 1 : 20

30 CD Stage of Labour Standar sbg audiovisual 1 : 20

31 CD Gentle birth choice Standar sbg audiovisual 1 : 20

32 Ember plastik bertutup palstik tempat pakaian kotor 1 : 5

33 Apron Plastik sbg pelindung diri 1 : 5

Page 45: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 39

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

34 Kacamata Plastik sbg pelindung mata 1 : 5

35 Masker Kain sbg pelindung wajah 1 : 5

36 Sarung kaki/sepatu boot Plastik sbg pelindung kaki 1 : 5

37 Tempat sampah basah dan kering

Plastik tempat sampah terkontaminasi

1 : 5

38 Waskom larutan klorin Plastik tempat dekontaminasi alat

1 : 5

39 Waskom air DTT Plastik tempat pembilasan alat 1 : 5

40 Tempat air mengalir/ wastafel

keramik utk mencuci alat 1 : 5

41 Tensimeter Air raksa mengukur tekanan darah

1 : 5

42 Stetoskop karet dan steinless mengukur tekanan darah

1 : 5

43 Bedpan stainless sbg alat eliminasi 1 : 5

44 Chart hand maneuver kertas sbg media 1 : 20

45 CD Proses kelahiran dan kekuatan alami

Standar sbg audiovisual 1 : 20

46 CD Amniotomi dan Episiotomi

Standar sbg audiovisual 1 : 20

47 CD APN Standar sbg audiovisual 1 : 20

48 Resusitasi set plastik silikon persipan resusitasi BBL 1 : 5

3 Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada kala III Persalinan

3.1 Manajemen aktif kala III

1 Arteri klem steinless membantu pengeluaran plasenta

1 : 5

3.2 Pemeriksaaan plasenta,selaput ketuban dan tali pusat

2 Doek steril kain sbg alas bokong 2 : 5

Page 46: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 40

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT &

PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

3.3 Pemantauan : kontraksi, robekan jalan lahir dan perineum, tanda vital,hygiene.

3 Phantom panggul Standar sbg pemenuhan kebutuhan oksigen

1 : 5

4 Phantom plasenta Standar menghentikan perdarahan

1 : 5

5 Kateter nelaton Standar utk kateterisasi 1 : 5

4 Memberikan asuhan kebidanan pada kala IV Persalinan

4.1 Melakukan penjahitan luka episiotomi/laserasi

1 Bak instrumen tertutup (sedang)

stainless sbg tempat instrumen 1 : 5

2 Nald voeder stainless pemegang jarum 1 : 5

3 Pinset anatomi stainless penarik jarum 1 : 5

4 Duk berlubang kain penutup daerah luka 1 : 5

5 Model Penjahit Perineum Silikon sbg model 1 : 5

6 Gunting benang stainless utk menggunting benang

1 : 5

7 Pinset Cirurgis stainless pemegang kasa 1 : 5

4,2 Pemantauan Kala IV 1 Tensimeter * karet dan besi mengukur tekanan darah

1 : 5

4.2.1 Tanda Vital 2 Stetoskop* Karet/stainles mengukur suhu 1 : 5

4.2.2 Tonus uterus & tinggi 3 Termometer* Air raksa & digital mengukur suhu 1 : 5

4.2.3 fundus uterus 4 Pols teller/jam* steinless/standar menghitung nadi 1 : 5

4.2.4 Perdarahan

4.2.5. Kandung kencing

Page 47: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 41

D. LABORATORIUM POST NATAL CARE (PNC)

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1 Mampu memberikan asuhan masa nifas normal

1.1 Pengkajian data subjektif

Asuhan Kebidanan III

III 1 Tempat tidur lengkap Standar utk tmpt pemeriksaan 1 : 5 Kertas 1 Rim

1.2 Pemeriksaan fisik ibu nifas

2 Kursi Standar utk anamnesa 1 : 5 Larutan klorin 5,25%*

5 Botol

4 Phantom ibu Silicon/karet sbg model 1 : 20 Tissue 5 Rol

5 Pen light plastik/steinless pemeriksaan mulut, hidung, telinga

1 : 5 Plastik warna hitam

5 Pak

7 Tongue spatel steinless pemeriksaan mulut 1 : 5 Plastik warna kuning

5 Pak

8 Pengukur berat badan besi menimbang berat badan

1 : 5 Batu baterai 20 Buah

9 Bak instrumen tertutup steinless tempat instrumen 1 : 5 Kassa 5 Pak

10 Troly instrumen steinless meletakkan set instrumen

1 : 5 Alkohol 70% 5 Botol

11 Stetoskop steinless+karet mengetahui kondisi ibu 1 : 5 Sarung tangan 30 Pasang

12 Tensimeter besi + karet mengukur tekanan darah

1 : 5 format pengkajian

80 lembar

13 Termometer kaca mengukur suhu 1 : 5 breast pump

8 buah

14 Gelas kaca mendesinfeksi termometer

1 : 5 Baby oil

16 botol

15 Pols teller steinless mengukur nadi 1 : 5 povidon iodin 16 botol

16 Bengkok steinless tempat sampah sementara

1 : 5

17 Waskom plastik tempat dekontaminasi alat

1 : 5

18 Tempat sampah plastik tempat sampah 2 : 5

Page 48: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 42

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

19 Chart gangguan psikologis pada masa nifas

kertas karton sbg media 1 : 20

20 Chart tanda bahaya masa nifas

kertas karton

media

1 : 20

2 Mampu memberikan penatalaksanaan pada masalah pada masa nifas

2.1 Perawatan payudara

1 Handuk besar kain menjaga privasi ibu 2 : 5

2.2 Teknik menyusui yang benar

2 Waslap katun membersihkan payudara

2 : 5

3 Kom kecil steinless tempat kapas 1 : 5

4 Kom steinless tempat minyak /baby oil

1 : 5

5 Phantom payudara Silikon sbg model 1 : 5

6 Waskom plastik tempat air hangat 2 : 5

7 Bengkok steinless tempat sampah sementara

1 : 5

8 CD perawatan payudara Standar sbg audiovisual 1 : 20

9 Chart perawatan payudara Standar sbg media 1 : 20

11 Phantom bayi Silikon sbg model 1 : 20

12 CD Cara menyusui dan posisi menyusui yang benar

Standar sbg media 1 : 20

13 Chart cara dan posisi menyusui yang benar

Kertas karton sbg media 1 : 20

Page 49: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 43

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

3 Mampu memberikan health education

3.1 Pelaksanaan senam nifas

1 Matras *) busa sbg alas senam 1 : 5

2 Poster senam nifas kertas karton sbg media 1 : 20

3 Bantal *) busa sbg penyanggga saat senam

1 : 5

4 TV Standar media 1 : 20

5 VCD/ DVD player Standar utk memutar CD/VCD 1 : 20

6 CD senam nifas Standar media 1 : 20

7 Chart senam nifas kertas karton sbg media 1 : 20

3.2 Pemberian asuhan perawatan perineum

1 Kom steinless tempat kasa 1 : 5

2 Bed pan steinless menampung cairan kotor

1 : 5

3 Korentang dalam tempatnya

steinless utk mengambil alat steril

1 : 5

4 Bak instrumen bertutup steinless tempat instrumen 1 : 5

5 Ember/tempat sampah basah

plastik tempat sampah terkontaminasi

1 : 5

6 Perlak/alas plastik sbg alas 1 : 5

7 Kom kecil steinless tempat betadin 1 : 5

8 Phantom panggul Silikon sbg model 1 : 5

9 Phantom genetalia Silikon sbg model 1 : 5

10 Bengkok steinless tempat sampah sementara

1 : 5

11 CD perawatan perineum Standar media 1 : 20

Page 50: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 44

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

3.3 Pemilihan alat kontrasepsi

1 Model menu seimbang *) Standar sbg model 1 : 20

3.4 Pemenuhan kebutuhan gizi ibu nifas

2 Lembar balik ABPK kertas karton sbg media 1 : 20

3 Model alat kontrasepsi Standar sbg media 1 : 20

Page 51: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 45

E. LABORATORIUM NEONATUS, BAYI DAN ANAK BALITA

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1 Mampu memberikan asuhan pada bayi usia 2-6 hari

1.1 Pemeriksaan fisik bayi

ASKEB NEONATUS BAYI DAN ANAK BALITA

III 1 Tempat tidur bayi/meja bayi Kayu tempat pemeriksaan 1 : 5 Larutan klorin 5,25 %

4 liter

2 Lampu penghangat plastik/steinless/besi mencega hipotermi 1 : 5 Kapas 2 kg

3 Phantom bayi Silikon sbg model 1 : 5 Tissue 16 roll

4 Timbangan bayi plastik/steinless menimbang BB bayi 1 : 5 Sarung tangan

80 pasang

5 Pengukur panjang badan kayu mengukur panjang bayi

1 : 5 Format rujukan

80 lembar

6 Pita pengukur/ Metlin plastik pengukuran antropometri

1 : 5 Gentian violet 8 botol

7 Stetoskop karet dan steinless manilai denyut jantung & pernafasan bayi

1 : 5 Sabun mandi bayi

8 buah

8 Pols teller/jam steinless/plastik menghitung nadi 1 : 5 Samphoo bayi

8 botol

9 Penlight steinless/plastik untuk memeriksa hidung, mulut & telinga

1 : 5 Cotton bud 8 pack

10 Termometer untuk bayi kaca mengukur suhu 1 : 5 Sabun cuci tangan

8 botol

11 Inkubator steinless tempat BBL 1 : 20 Kassa 2 roll

12 CD pemeriksaan fisik bayi Standar sbg audiovisual 1 : 20 Format pengkajian (KMS,

80 Lemba

r

1.2. Pembersihan kulit

1 Bak mandi plastik tempat memandikan bayi

1 : 5 DDST, SDIDTK

2 Lampu sorot plastik/steinless/besi menerangi 1 : 5 Vaksin BCG, pelarut

16 ampul

3 Tempat sabun mandi bayi plastik tempat sabun 1 : 5 Vaksin Campak, pelarut

16 vial

Page 52: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 46

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

4 Pakaian bayi (baju,popok,topi)

kain menghangatkan tubuh bayi

1 : 5 Vaksin DPT 16 vial

5 Handuk kain mengeringkan badan bayi

1 : 5 Vaksin Hepatitis B

16 vial

6 Waslap kain membersihkan kulit bayi

2 : 5 Vaksin Polio oral

16 vial

7 Phantom bayi Silikon model 1 : 5 Spuit 1 cc 80 Buah

8 Baki + alas steinless + kain tempat untuk membawa peralatan

1 : 5 Spuit 3 cc 80 Buah

9 Bengkok steinless tempat membuang kotoran

1 : 5 Spuit 5 cc 80 Buah

10 Selimut bayi kain penghangat bayi 1 : 5 Safety box 8 Box

11 Sisir plastik menyisir rambut bayi 1 : 5

12 Troly tempat bak mandi steinless/besi tempat meletakkan bak mandi

1 : 5

13 Apron plastik melindungi supaya tidak basah

1 : 5

14 Perlak plastik alas pada saat mengeringkan bayi

1 : 5

15 Kom kecil steinless tempat cotton bud 1 : 5

16 CD memandikan bayi Standar 1 : 20

1.3 Perawatan tali pusat 1 Pinset anatomi steinless menjepit kassa 1 : 5

2 Bengkok steinless tempat membuang kotoran

1 : 5

3 Phantom bayi dengan tali pusat

Silikon model 1 : 20

Page 53: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 47

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1.4 Pencegahan hipotermi

1 Baju kangguru kain kontak kulit ibu dan bayi

1 : 5

2 Pakaian bayi lengkap kain menghangatkan badan bayi

1 : 5

3 Lampu sorot plastik/besi/steinless menghangatkan badan bayi

1 : 5

4 Selimut bayi kain menghangatkan badan bayi

1 : 5

2 Mampu melaksanakan pemantauan tumbuh kembang neonatus bayi dan anak balita.

2.1 Pemantauan tumbuh kembang

1 Alat permainan edukatif plastik/karet/kayu memantau perkembangan anak

1 : 5

kembang neonatus bayi anak balita.

2 Timbangan bayi steinless/plastik mengukur berat badan bayi

1 : 20

dan anak balita. 3 Pita pengukur/ Metlin plastik mengukur lila/lika/lida 1 : 5

6 Penlight plastik/steinless melihat adanya kelainan

1 : 5

7 Bengkok steinless tempat membuang kotoran

1 : 5

8 Chart tumbuh kembang kertas kerton media 1 : 20

9 Chart SDIDTK kertas karton media 1 : 20

10 Pengukur PB bayi kayu mengukur PB bayi 1 : 5

3 Mampu melaksanakan asuhan pada neonatus dan bayi baru lahir dengan masalah yang lazim terjadi

3.1 Penanganan asfiksia dengan alat resusitasi

1 Meja Resusitasi aluminium + kaca melatakkan bayi saat tindakan

1 : 20

2 Jam Standar menilai pernapasan bayi

1 : 5

3 Dee Lee karet menghisap lendir 1 : 5

4 Ambu baag karet silikon melakukan resusitasi 1 : 5

Page 54: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 48

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

5 Tabung Oksigen besi menyimpan O2 1 : 20

6 Regulator set steinless + kaca + plastik

mengukur volume O2 1 : 5

7 Bedong bayi kain membungkus dan ekstensi kepala

3 : 5

8 Bak instrumen steinless meletakkan dee lee 1 : 5

9 Sungkup karet silikon melakukan resusitasi 1 : 5

10 Bengkok steinless tempat membuang kotoran

1 : 5

11 Stetoskop karet + steinless menilai denyut jantung bayi

1 : 5

12 Lampu sorot plastik/besi/steinless mencegah hipotermi 1 : 5

13 Phantom bayi resusitasi Silikon model 1 : 5

14 Baki+ alas steinless + kain tempat membawa peralatan

1 : 5

15 CD dan Chart resusitasi Standar media 1 : 20

4 Mampu memberikan imunisasi pada neonatus, bayi dan anak balita

4.1 Pemberian imunisasi dasar

1 Bak Instrumen steinless tempat spuit steril 1 : 5

4.2 Pemberian imunisasi ulang

2 Bengkok steinless tempat membuang kotoran

1 : 5

3 Phantom bayi Silikon model 1 : 5

4 Cool Pac kaca + plastik tempat meletakkan vaksin

1 : 5

5 Bagan Imunisasi kertas karton media 1 : 20

6 Baki + alas steinless + kain tempat membawa peralatan

1 : 5

7 Kom kecil steinless tempat kapas + air DTT

1 : 5

Page 55: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 49

F. LABORATORIUM KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

1 Mampu melakukan pelayanan kontrasepsi

1.1 Metode sederhana Pelayanan KB IV 1 Phantom penis Silikon sbg model 1 : 5 Kondom 30 buah

2 Phantom vagina Silikon sbg model 1 : 5 Barier Intravaginal

30 buah

1.2 Metode hormonal 1 berbagai pil kontrasepsi Standar sbg alat peraga 1 : 5 Pil kombinasi

1.2.1 Pemberian kontrasepsi oral

Pil progesteron

30 blister

1.2.2 Pemberian kontrasepsi suntikan

1 Bak instrumen stainless tempat instrumen 1 : 5 Obat suntik kombinasi

2 Bengkok stainless tempat sampah sementara

1 : 5 Obat suntik progesteron

30 Buah

3 Manikien injeksi IM Silikon sbg model 1 : 5 Kapas 1 Kg

4 Tempat sampah Plastik tempat sampah 1 : 5 Spuit 3 cc dan 5 cc

80 buah

5 Kom tertutup stainless tempat kapas alkohol 1 : 5 Savety Box 5 Buah

6 Waskom klorin Plastik tempat dekontaminasi

1 : 5 sarung tangan

80 pasang

1.2.3 Pemasangan dan pencabutan implan

1 Bak Instrumen tertutup stainless tempat instrumen 1 : 5 Lidokain 2 % 80 ampul

2 Skapel stainless membuat insisi 1 : 5 Aquadest 80 flakon

Page 56: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 50

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

3 Trocart stainless memasukkan implant 1 : 5 Spuit 10 cc 40 buah

4 Duk berlubang katun menutup lengan 1 : 5 Bisturi 80 Buah

5 Gunting stainless menggunting plester 1 : 5 implan 40 set

6 Tempat tidur Standar tempat tindakan 1 : 5 povidon iodin 8 botol

7 Penyangga lengan Busa 20 x 3 x 10 cm 1 : 5 Verband 80 gulung

8 Klem penjepit/ mosquito/ crile

stainless mengeluarkan implant

1 : 5 Handyplast 120 buah

9 Klem pemegang implan (klem U)

stainless mengeluarkan implant

1 : 5 Kasa steril 5 Pak

10 Kom kecil stainless tempat implant 3 : 1 Obat Anastesi lokal

30 Ampul

11 CD pemasangan dan pelepasan AKBK

Standar sbg audiovisual 1 : 20 Sabun batangan

8 buah

12 Phantom lengan atas silikon sbg model 1 : 5 Epinefrin (bila syok)

8 Botol

Kapas 2 kg

1.3 Pemberian Non Hormonal

1.3.1 Pemasangan dan pencabutan AKDR

1 Bak Instrumen tertutup stainless tempat instrumen 1 : 5 IUD (Nova T) 40 set

2 Model pemasangan AKDR Silikon sbg model 1 : 5 IUD (Copper T 380A)

40 set

3 Spekulum gusco stainless membuka vagina 1 : 5 Klorin 5.25 %

4 Tenakulum uterus stainless menjepit serviks 1 : 5 Lap tangan

Page 57: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 51

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

5 Kogel tang stainless memegang kasa 1 : 5 Spatula ayre/ brush

30 Buah

6 Uterus sonde stainless mengukur besar uterus

1 : 5 Lidi kapas 60 Buah

7 Gunting panjang benang IUD

stainless menggunting benang IUD

1 : 5 Objek glass 30 Buah

8 Pengait IUD/ Aligator stainless mengait benang IUD 1 : 5 Alkohol 95% / cairan

5 Botol

9 Tampon tang stainless menjepit kassa 1 : 5 fiksasi lainnya

10 Duk berlubang Standar melindungi infeksi 1 : 5 Formulir pengantar

30 Lembar

11 Phantom pemasangan AKDR

Silikon sbg model 1 : 5 Asam Asetat 3 - 5 %

5 Botol

12 Ginekolog Bed Besi tempat pemasangan IUD

1 : 5

13 Apron Plastik pelindung diri 1 : 5

14 Lembar balik ABPK Standar sbg media 1 : 5

15 Kom kecil stainless tempat betadin 1 : 5

16 Lampu sorot Standar penerangan 1 : 5

17 CD pemasangan dan pelepasan AKDR

Standar media 1 : 20

2 Mampu melakukan pembinaan akseptor KB melalui konseling

2.1 Pembinaan akseptor KB melalui konseling

1 Contoh Alat Kontrasepsi Standar sbg media 1 : 20

2 Poster WOW/MOP Standar sbg media 1 : 20

3 Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK)

Standar sbg media 1 : 20

Page 58: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 52

NO KOMPETENSI SUBSTANSI KAJIAN MATA KULIAH SMT NAMA ALAT SPESIFIKASI ALAT KEGUNAAN RASIO ALAT & PRAKTIKAN

BAHAN HABIS PAKAI

JENIS JML/SMT

3 Melakukan pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang daur kehidupannya, gangguan dan permasalahannya

3.1 Skrining untuk keganasan dan penyakit sistemik

IV 1 Bak Instrumen tertutup Standar tempat instrumen 1 : 5

3.2 Pemeriksaan IVA / Papsmear

2 Spekulum cocor bebek Standar membuka vagina 1 : 5

3.3 Pemeriksaan Sadari 3 Kom stainless tempat lidi kapas 1 : 5

4 Kom bertutup stainless tempat kasa 1 : 5

5 Bengkok stainless tempat sampah sementara

1 : 5

6 Phantom panggul ginekologi

Silikon sbg model 1 : 5

7 Perlak Standar alas bokong 1 : 5

8 Selimut mandi Standar menjaga privacy 1 : 5

9 Chart stadium keganasan serviks

Kertas karton sbg media 1 : 20

10 CD IVA dan papsmear Standar media 1 : 20

11 Model payudara*) Silikon Sebagai alat peraga 1 : 5

12 Chart pemeriksaan payudara

Kertas karton media 1 : 20

Page 59: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes 53

BAB V

PENUTUP

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes ditetapkan oleh Kepala Badan PPSDM

Kesehatan sebagai acuan laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan jurusan

Kebidanan.

Diharapkan dengan adanya Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes ini dapat

dimanfaatkan sebagai bahan rujukan untuk mengevaluasi, mengembangkan dan

membuat suatu laboratorium di jurusan Kebidanan Pendidikan Tenaga Kesehatan

yang berguna bagi kemajuan Pendidikan Tenaga Kesehatan khususnya jurusan

Kebidanan dan juga guna menghasilkan lulusan yang bermutu Untuk itu diharapkan

dukungan dari berbagai pihak dalam penerapan Standar Laboratorium Kebidanan

Diknakes ini.

Demikian Standar Laboratorium Kebidanan Pendidikan Tenaga Kesehatan ini dibuat,

mohon masukan dalam upaya membangun demi kemajuan dan peningkatan

Pendidikan Tenaga Kesehatan milik kita bersama.

Page 60: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2004. Perpustakaan Perguruan Tinggi Buku Pedoman .

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan akademik & Kegiatan Mahasiswa, 2005.Prosedur Operasi Standar (SOP, Standard

Operating Procedures) Laboratorium.Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan, 2005. Standar Minimum Laboratorium

Matematika.Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. (2006). Kurikulum 19 Jenis Inti Pendidikan Tenaga kesehatan.Jakarta.

Depkes BPPSDM. (2008). Pedoman Organisasi dan Tatalaksana Politeknik Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Kertiasa, Nyoman. Laboratorium & Pengelolaannya. Pudak Scientific. Jakarta.

Page 61: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan

1 LAMPIRAN

Tabel 1

CONTOH KARTU/BUKU PENCATATAN ALAT/BAHAN

Nama Alat :

Spesifikasi :

Nama Pabrik/Perusahaan :

Kode Pabrik/Perusahaan :

Masuk Keluar Sisa Ket

Tanggal Banyak/jumlah Tanggal Banyak/jumlah

Catatan : Kolom keterangan diisi dengan uraian singkat tentang

kondisi alat/bahan yang bersangkutan.

Page 62: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga Kesehatan

2.1 LAMPIRAN

CONTOH MANUAL PROSEDUR (Peminjaman Alat di Skills Lab)

1. TUJUAN Manual prosedur ini menerangkan prosedur peminjaman alat untuk Mahasiswa 2. KLASIFIKASI ALAT

..................................

..................................

.................................

3. PROSEDUR PEMINJAMAN ALAT

Mulai :

Mahasiswa mengisi 1. Blanko peminjaman alat

2. Meninggalkan KTM 3. ………………………. 4. ……………………….

Pemakaian Alat: ● Mahasiswa memakai alat dengan baik ● Apabila diketahui menyalahgunakan alat untuk

keperluan bukan belajar mahasiswa akan diberikan sangsi

..................................................................

..................................................................

Mahasiswa mengembalikan alat

Cek alat oleh petugas

1. Apabila baik, Tanda pengenal kembali 2. Apabila kurang baik, petugas lapor ke Dosen

Koordinator Alat untuk sangsi 3. ...........................................

4. ...........................................

Page 63: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes

2.21 LAMPIRAN

KETERANGAN:

No Kegiatan Tanggungjawab

2.1 Mulai Mahasiswa mengisi

1. Blanko peminjaman alat 2. Meninggalkan KTM/KTP/SIM (tanda

pengenal) 3. ................................... 4. ...................................

Mahasiswa Laboran Alat

...................... ......................

2.2 Pemakaian alat ● ......................... ● ......................... ● .......................

....................... ........................

2.3 Mahasiswa mengembalikan alat .............................................. ..............................................

Mahasiswa .......................... ..........................

2.4 Cek alat oleh petugas 1. Apabila baik, tanda pengenal kembali 2. .................................... 3. .................................... 4. ....................................

.................... ....................

4. CATATAN Dalam manual procedure peminjaman alat ini ........................ ..................................................................

Page 64: Standar Laboratorium Kebidanan

LAMPIRAN 3

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes

CONTOH MANUAL PROSEDUR (Pemeliharaan Alat di Laboratorium/Klinik)

No.Iventaris Nama Alat Perawatan/ Perbaikan/

Penggantian

Tanggal Tandatangan Pelaksana

Mengetahui

Penanggungjawab Laboratorium/Klinik

( )

Page 65: Standar Laboratorium Kebidanan

LAMPIRAN 4

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes

DAFTAR ALAT LABORATORIUM/KLINIK DENGAN KALIBRASI

No. Nama Alat Pelaksana Kalibrasi

1. Hand Piece Kemenkes

2. Lampu Helio Kemenkes

3. Rontgen Gigi Bapeten

4. Tensi meter Kemenkes

5. Timbangan miligram Metreologi

6. Racun api Swasta

Page 66: Standar Laboratorium Kebidanan

Standar Laboratorium Kebidanan Diknakes

KONTRIBUTOR

Buku ini berhasil disusun atas partisipasi aktif dan kontribusi positif dari berbagai pihak, antara lain : Tingkat Pusat : dr. Setiawan Soeparan, MPH; dr. Asjikin Iman H.Dachlan; drg. Rosita Gusfourni, MM, Dra. Trini Nurwati, Mkes; drs. Suherman, M.Kes; Ellya Netty, SKp, M.Kes; Erlina Yoselin Sena, SKM, Msi; Ns. I Ratnah, Skep; Dewa Made Angga Wisnawa, SKM, MScPH; drg. Helmawaty Wahid, MPd; Asih Luh Gati, SKM, MSc; Sugiharto, SKM, MM; Verdhany Puspitasari, Skep; Dora Handyka, SST; Eric Irawati, S.Si.T. Tingkat Daerah : Salmah, SKp, M.kes; Diyan Indrayani,SST; Waode Hajrah; Eravianti, S.Si.T, MKM; Dra. Hj. Tati Rostati, M.Kes; Titi M; Taty Nurti, SPd, M.Kes; Dra. Kosma Heryati, M.Kes; Haspita Rizky SH, SST; Yeti Resnayeti, SKp, M.Kes; Taty Nurti, S.Pd, M.Kes; Drg. Ngena Ria; Dra. Diah Titik Mutiarawati, M.Kes; Satino, SKM, MSCN; Edy Rumhadi, M.Kes; Drg. Supriyatna, M.Pd; RH. Kristina, SKM, M.Kes; Wahyu Widagdo, SKp, M.Kes, Sp.Kom; Dra. Hj. Euis Nurhayati, M.Kes; Hj. Betty Suprapti, M.Kes; Abidillah Mursyid, SKM, M.Kes; Budi Susatia, SKP, M.Kes; AA Gde Raka Kanayana, SST, M.Kes; Dra. Kosma Haryati, M.Kes; Yasril, SKM, M.Kes; H. Muhammad Muslim, S.Pd, M.Kes; Indro Subagyo, SKM, M.Kes; Drs. Zulkifli, S.Kep, M.Kes; Drs. Meildy E.Pascoal, M.Kes; Agustiansyah, SKM, M.Kes; Anita Puri, SKp, MM; Edy Susanto, SKM, M.Kes.

Dan semua individu/pihak yang telah membantu penyusunan Standar Laboratorium Pendidikan Tenaga kesehatan ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Mohon Maaf Bila Ada Kesalahan dalam Penulisan Nama dan Gelar