sri partini fakultas tarbiyah institut...

168
PENERAPAN STRATEGI ELABORASI PQ4R DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LINGKARAN PADA KELAS VIII B MTS MIFTAHUL FALAH PATI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Tadris Matematika Oleh: SRI PARTINI NIM. 073511028 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

Upload: trinhnhi

Post on 17-May-2018

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

PENERAPAN STRATEGI ELABORASI PQ4R DENGAN

MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DALAM MENINGKATKAN

AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI

LINGKARAN PADA KELAS VIII B MTS MIFTAHUL FALAH PATI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Jurusan Tadris Matematika

Oleh:

SRI PARTINI NIM. 073511028

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2011

Page 2: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

ii

Page 3: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

iii

Page 4: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

iv

Page 5: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

v

Page 6: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

vi

ABSTRAK

Judul : Penerapan Strategi Elaborasi PQ4R dengan Menggunakan Alat

Peraga dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Matematika Materi Lingkaran pada Kelas VIII B MTs Miftahul

Falah Pati

Penulis : Sri Partini

NIM : 073511028

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana penerapan strategi

elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga pada materi lingkaran pada

peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati tahun pelajaran 2010/2011. (2)

apakah penerapan strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga,

aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati

tahun pelajaran 2010/2011 pada materi lingkaran dapat ditingkatkan atau tidak.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (clasroom action

research) pada peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati. Dari hasil

observasi secara langsung di kelas VIII B melalui prasiklus dapat diketahui

metode yang digunakan oleh guru bidang studi mata pelajaran matematika belum

secara penuh mengedepankan pembelajaran aktif dan cenderung terjadi

komunikasi satu arah, artinya peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran.

Hal ini dapat dilihat dari aktivitas dan hasil belajar yang belum optimal, artinya

belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Subyek penelitian ini

adalah kelas VIII B MTs Miftahul Falah Dukuh Pati yang jumlahnya 30 peserta

didik. Setelah dilaksanakan tindakan melalui pembelajaran dengan menggunakan

strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga, dapat menciptakan

suasana pembelajaran aktif serta hasil belajar maksimal. Penelitian ini

dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada

tahap prasiklus, keaktifan belajar peserta didik mempunyai persentase 23,2 % dan

rata-rata tes akhir 48,8. Pada siklus I setelah dilaksanakan tindakan keaktifan

belajar peserta didik meningkat menjadi 55,83% dan rata-rata tes akhir 66.

Sedangkan pada siklus II setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada

siklus II keaktifan belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 80 % dan

rata-rata tes akhir peserta didik adalah 83,6. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa

ada peningkatan setelah diterapkan strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan

alat peraga.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa ada

peningkatan keaktifan dan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran dengan strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga.

Dengan strategi elaborasi PQ4R dalam pembelajaran matematika materi

lingkaran, peserta didik dapat menentukan sendiri unsur-unsur pada lingkaran,

menemukan konsep dan rumus dan keliling lingkaran, serta sudah tidak

mengalami kesulitan dalam menggunakan nilai phi pada waktu mencari keliling

dan luas lingkaran.

Page 7: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bismillah Alhamdulillah Washalatu Wassalamu ’ala Rasulillah, penulis

panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat

kepada semua hamba-Nya, sehingga sampai saat ini kita masih mendapatkan

ketetapan Iman dan Islam.

Sholawat dan salamnya Allah semoga tetap tercurah kepangkuan Rasulullah

Muhammad SAW pembawa rahmat bagi Makhluk sekian alam, keluarga, sahabat

dan para tabi’in serta kita umatnya, semoga kita mendapat pertolongan di hari

akhir nanti. Amiin.

Dalam penjelasan skripsi ini tentulah tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

baik dalam ide, kritik, saran maupun dalam bentuk lainnya. Oleh karena itu

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang berganda kepada:

1. Bapak Dr. Suja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Bapak Saminanto, M.Sc, Bapak Fakrur Rozi, M.Ag dan Ibu Lulu’

Choirunnisa selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu,

tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

menyusun skripsi ini.

3. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah yang senantiasa mengarahkan dan

memberi motivasi selama penulis melaksanakan kuliah.

4. Bapak dan Ibunda terhormat, Bapak Gari dan Ibu Sumberasih yang senantiasa

memanjatkan do’a dalam mengiringi langkah demi tercapainya cita-cita dan

harapan penulis.

5. Mas Taufik sekeluarga yang selalu memberi do’a dan dorongan.

6. Adekku Dwi tersayang yang telah memberiku semangat serta kebahagiaan.

7. Teman-teman TM 2007 dan teman-teman kos, terimakasih atas do’a dan

masukannya.

8. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi

ini.

Page 8: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

viii

Semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang

lebih dari yang mereka berikan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi

ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya,

sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin

Ya Rabbal Alamin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Semarang, 30 Mei

2011

Sri Partini

NIM. 073511028

Page 9: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………… ii

PENGESAHAN…………………………………………………….. iii

NOTA PEMBIMBING…………………………………………….. iv

ABSTRAK.......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ...................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................... 1

B. Penegasan Istilah………………………………. 3

C. Rumusan Masalah……………………………... 6

D. Tujuan Penelitian………………………………. 6

E. Manfaat Penelitian…………………………….. 6

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Belajar............................................................. 8

2. Strategi Elaborasi PQ4R................................. 22

3. Alat Peraga...................................................... 25

4. Tinjauan Materi............................................... 27

5. Aplikasi Strategi Elaborasi PQ4R dengan

Alat Peraga pada Mareri Lingkaran............... 29

B. Kajian Pustaka……………………………….. 32

C. Kerangka Berpikir…………………………… 34

D. Hipotesis Tindakan…………………………. 35

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian …………………………….. 36

B. Subjek Penelitian…………………………… 36

C. Pelaksanaan dan Kolaborator………………. 38

Page 10: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

x

D. Lokasi dan Waktu Penelitian......................... 38

E. Teknik Pengumpulan Data………………… 40

F. Rencana Penelitian…………………………. 42

G. Teknik Pengumpulan Data…………………. 45

H. Metode Penyusunan Instrumen…………….. 47

I. Teknik Analisis Data……………………….. 48

J. Indikator Keberhasilan……………………… 50

BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Gambar Umum Madrasah …………………. 51

B. Hasil Penelitian Tindakan …………………. 55

C. Pembahasan Penelitian……………………... 76

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan…………………………………... 85

B. Saran………………………………………. 85

C. Penutup……………………………………. 86

DAFTAR PUSTAKA

RPP

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 11: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Konsep lingkaran sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik

dari konsep unsur, keliling maupun luasnya. Konsep tentang unsur lingkaran

harus dipelajari terlebih dahulu sebagai syarat mempelajari konsep keliling

dan luas lingkaran.

Pembelajaran materi lingkaran akan lebih mudah jika pembelajaran

yang digunakan adalah pembelajaran aktif. Hakikat metode pembelajaran

aktif adalah untuk mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang

akan dipelajarinya.1 Peserta didik disuruh menemukan sendiri konsep-konsep

lingkaran, baik dari segi unsur, keliling maupun luas. Penemuan konsep itu

dapat dilakukan dengan belajar mandiri dan melakukannya dengan tahap-

tahap pembelajaran. Dimulai dari tahap membaca, menemukan rumus

keliling lingkaran dengan mencari dahulu nilai phi dan menemukan luas

lingkaran dengan melakukan pendekatan rumus luas bangun datar yang lain.

Untuk mempermudah dalam mengingat pelajaran, peserta didik diminta

membuat rangkuman pelajaran yang disusun menggunakan bahasa mereka

sendiri, kemudian mempresentasikan hasil rangkumannya itu di depan teman-

temannya. Pembelajaran di mana guru bertindak sebagai pengajar yang

berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta

didik tinggal mengumpulkan dan menerimanya serta didominasi aktivitas

menghafal sudah barang tentu bukanlah pengertian belajar yang memadai.

Karena perolehan pengetahuan maupun upaya penambahan pengetahuan

1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2009),hlm. 111.

Page 12: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

2

hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan menuju terbentuknya

kepribadian seutuhnya.2

Pembelajaran diusahakan bisa seefektif mungkin supaya waktu yang

tersedia tidak hilang sia-sia. Efektif belajar dapat ditunjukkan antara lain

dengan cepat menguasai konsep.3 Cepat menguasai konsep dapat dilakukan

dengan pembelajaran aktif dan bantuan media yang tepat.

Demikian juga dalam pembelajaran lingkaran akan lebih mudah

diterapkan kalau menggunakan alat peraga. Hal itu digunakan untuk

mengantisipasi keabstrakan dalam pembelajaran. Sesuai dengan teori

Brunner, bahwa dalam mengajarkan matematika supaya digunakan alat

peraga atau model.4 Alat peraga di sini digunakan agar peserta didik dapat

menemukan sendiri unsur-unsur lingkaran, rumus keliling dan luas lingkaran.

Akan tetapi, pembelajaran matematika materi lingkaran di kelas VIII

MTs Miftahul Falah Pati masih menggunakan pembelajaran satu arah yaitu

pembelajaran hanya terpusat pada guru, peserta didik hanya pasif

mendengarkan dan menulis dari apa yang telah diberikan oleh guru. Keadaan

tersebut membuat aktivitas dan hasil belajar peserta didik masih rendah.

Berdasarkan wawancara dengan guru kelas kesulitan-kesulitan masih dialami

oleh peserta didik. Keadaan ini ditandai dengan masih rendahnya tingkat

ketuntasan peserta didik dalam materi pokok lingkaran. Hal ini dikarenakan

peserta didik masih sering lupa dalam mengingat konsep-konsep lingkaran

dan unsur-unsurnya serta masih suka menghafal rumus. Apalagi kalau sudah

diterapkan dalam menghitung keliling dan luas lingkaran. Peserta didik sering

lupa dalam menentukan rumus yang akan digunakan dalam mengerjakan soal

dan ada juga yang masih bingung dalam penggunaan nilai phi, kebiasaan

belajar peserta didik yang salah, guru masih menggunakan metode

konvensional serta masih bersifat abstrak dalam proses pembelajaran. Peserta

2 Ibid., hlm. 3. 3 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2009), hlm. 174. 4 Karso, dkk, Pendidikan Matematika I, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), hlm. 1.21.

Page 13: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

3

didik tidak berani bertanya jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan

tidak berani maju ketika ada kesempatan untuk mengerjakan soal di depan

kelas, kebanyakan peserta didik masih bersikap pasif dan belum terlalu jelas

dalam pembelajaran dan jika ditanya ada yang belum paham tidak ada yang

menjawab. Keadaan tersebut membuat guru tidak terlalu tahu sejauh mana

peserta didik telah memahami konsep yang telah diajarkan. Kondisi seperti

itulah yang dialami oleh kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati, sehingga

masih ada peserta didik yang belum mencapai KKM yaitu 6,0.5

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menawarkan solusi

pembelajaran aktif yaitu dengan melakukan penelitian yang berjudul

“Penerapan Strategi Elaborasi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,

Recite, Review) dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan

Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Materi Lingkaran pada Kelas VIII B

MTs Miftahul Falah Pati. Melalui tahap pembelajaran PQ4R, peserta didik

dapat belajar mandiri menemukan konsep setiap materi yang diajarkan.

Stategi elaborasi PQ4R merupakan strategi permbelajaran yang melalui

tahap-tahap yang menuntut anak belajar aktif dan menuntut anak berani

berbicara, konsep dan rumus didapat tidak secara instan didapat dari guru.

Karena konsep diperoleh peserta didik dari hasil kerja sendiri, maka konsep-

konsep tersebut mudah tertanam pada ingatan, kebiasaan peserta didik

menghafal sudah mulai dapat ditinggalkan. Untuk mengatasi keabstrakan

dalam pembelajaran, digunakan alat peraga dalam penerapan strategi

elaborasi PQ4R. Dengan penelitian tersebut, peserta didik diharapkan dapat

memberanikan diri untuk mengemukakan pendapat, mencurahkan hasil

pemikiran dan belajar mandiri, sehingga aktivitas dan hasil belajar peserta

didik kelas VIII B MTs Mifathul Falah tahun pelajaran 2010/2011 dapat

ditingkatkan.

5 Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika kelas VIII MTs Miftahul

Falah Pati.

Page 14: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

4

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran dalam penelitian ini,

maka perlu adanya penegasan istilah yang terdapat dalam penelitian ini.

1. Penerapan

Menurut kamus besar Indonesia, menerangkan bahwa, penerapan adalah

suatu proses menerapkan (hal mempraktikkan). Hal ini merupakan suatu

tindakan untuk mempengaruhi tindakan pembelajaran di kelas.6

2. Strategi elaborasi

Strategi elaborasi adalah proses penambahan perincian sehingga informasi

baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean

lebih mudah dan lebih memberikan kepastian. Strategi ini membantu

pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka

panjang, melalui penciptaan gabungan dan hubungan antara informasi baru

dan apa yang telah diketahui.7

3. PQ4R

PQ4R merupakan bentuk strategi elaborasi, yang merupakan kepanjangan

dari Preview (membaca selintas dengan cepat), Question (beranya), Read

(membaca), Reflect (refleksi), Recite (tanya jawab sendiri) dan Review

(mengulang secara menyeluruh).8

4. Alat peraga

Alat peraga merupakan alat yang digunakan guru dalam menyampaikan

bahan pelajaran agar lebih mudah dipahami peserta didik sehingga proses

belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.9

Alat peraga yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat peraga

lingkaran.Alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R pada

materi pokok lingkaran digunakan untuk mengetahui dan memahami unsur

6Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2005), hlm. 1180. 7Trianto, op.cit., hlm. 146. 8 Ibid., hlm. 156.

9Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Rosdakarya, 1990), Cet. 2,

hlm. 26.

Page 15: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

5

lingkaran serta menemukan rumus keliling dan luas lingkaran sehingga

terjadi pembelajaran aktif pada peserta didik sehingga berdampak

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

5. Meningkatkan aktivitas peserta didik

Meningkatkan aktivitas peserta didik yang dimaksud di sini adalah suatu

proses dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang dapat dilihat dari

perubahan sikap peserta didik dalam ikut serta dan aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Perubahan sikap peserta didik dalam pembelajaran ini

peserta didik aktif dalam mengungkapkan pendapat, mampu

menyimpulkan materi dan aktif berkomunikasi dengan guru maupun

dengan sesama peserta didik.10

6. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta

didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.11

Hasil belajar juga

dapat diartikan sebagai suatu hasil dari proses mengajar guru dan belajar

peserta didik. Hasil belajar meliputi tiga aspek, yakni kognitif, afektif dan

psikomotorik.12

Dalam penelitian kali ini hasil belajar hanya dilihat dari

aspek kognitif yang diperoleh peserta didik kelas VIII B tahun pelajaran

2010/2011 MTs Miftahul Falah Pati setelah mempelajari unsur, keliling

dan luas lingkaran.

7. Lingkaran

Lingkaran adalah lokus dari suatu titik yang bergerak pada suatu bidang

sedemikian rupa sehingga titik tersebut memiliki jarak yang sama dari

suatu titik tertentu di bidang tersebut.13

Lingkaran merupakan materi yang

10Sardiman, A. M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo,

2001), hlm. 95. 11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1999), cet. 6, hlm. 22.

12 Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:

PT. Gaung Persada Press, 2007 ), hlm. 115. 13 Frank Ayres dan Philip A. Schmidt, Schaum’s Outline of Teori dan Soal-Soal

Matematika Universitas, terj. Alit Bondan, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 55.

Page 16: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

6

ada pada akelas VIII SMP/MTs, dengan Standar Kompetensi menentukan

unsur, bagian lingkaran serta ukurannya, dan Kompetensi Dasar

menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran serta menghitung keliling

dan luasnya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

diteliti adalah:

1. Bagaimana penerapan strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat

peraga pada peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati dalam

proses pembelajaran materi pokok lingkaran tahun pelajaran 2010/2011?

2. Apakah dengan strategi pembelajaran elaborasi PQ4R dengan

menggunakan alat peraga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati dalam materi pokok

lingkaran tahun pelajaran 2010/2011?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan diadakan penelitian adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi elaborasi PQ4R dengan

menggunakan alat peraga pada materi lingkaran pada peserta didik kelas

VIII B MTs Miftahul Falah Pati tahun pelajaran 2010/2011.

2. Untuk mengetahui apakah penerapan strategi elaborasi PQ4R dengan

menggunakan alat peraga, aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas

VIII B MTs Miftahul Falah Pati tahun pelajaran 2010/2011 pada materi

lingkaran dapat ditingkatkan atau tidak.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi peserta didik kelas VIII MTs Miftahul Falah Pati

a. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran matematika dapat

ditingkatkan.

Page 17: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

7

b. Hasil belajar peserta didik kelas VII B MTs Miftahul Falah Pati pada

materi lingkaran dapat ditingkatkan.

c. Kompetensi peserta didik dalam materi lingkaran dapat dicapai.

d. Strategi pembelajaran elaborasi jenis PQ4R dapat diterapkan dalam

pembelajaran materi lingkaran.

e. Sebagai paradigma baru peserta didik dalam pelaksanaan proses

pembelajaran agar tidak merasa jenuh dan lebih mudah dalam

memahami materi.

2. Bagi pihak guru MTs Miftahul Falah Pati

a. Sebagai paradigma baru dalam mengajar materi lingkaran.

b. Mengetahui secara tepat dan lebih menghayati strategi pembelajaran

elaborasi jenis PQ4R sehingga hasil belajar materi lingkaran dapat

ditingkatkan.

c. Adanya inovasi proses pembelajaran dari dan oleh guru.

3. Bagi pihak sekolah MTs Miftahul Falah Pati

a. Dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik diharapkan dapat

mengurangi jumlah peserta didik yang tidak lulus UAS dalam

pelajaran matematika.

b. Sekolah mendapat masukan tentang cara penelitian tindakan kelas.

c. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang baik bagi

sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran pada khususnya dan

memajukan program sekolah pada umumnya.

4. Bagi peneliti sendiri

a. Peneliti memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada.

b. Dari hasil penelitian, peneliti mendapat pengalaman baru tentang

pembelajaran yang menggunakan strategi elaborasi PQ4R dalam

pembelajaran.

Page 18: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Islam sudah menganjurkan dan memerintahkan untuk belajar, bukti

yang mendasari perintah untuk belajar adalah ayat yang pertama kali

turun yaitu QS: Al ‘Alaq 1-5 yang merupakan ayat pertama kali turun di

dunia.

ù& t� ø% $# ÉΟó™ $$Î/ y7 În/u‘ “Ï% ©! $# t, n= y{ ∩⊇∪ t, n= y{ z≈ |¡ΣM} $# ôÏΒ @, n= tã ∩⊄∪ ù& t� ø% $# y7 š/u‘ uρ ãΠ t�ø. F{$# ∩⊂∪

“Ï% ©! $# zΟ̄= tæ ÉΟn= s)ø9$$Î/ ∩⊆∪ zΟ̄= tæ z≈|¡ΣM} $# $tΒ óΟs9 ÷Λ s> ÷ètƒ ∩∈∪

“bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia

telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan

perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.” (QS: Al ‘Alaq 1-5).14

Ayat di atas merupakan dalil yang menunjukkan tentang

keutamaan membaca, menulis dan ilmu pengetahuan. Allah

menciptakan benda mati (qalam) atau pena sebagai alat komunikasi

dalam memberi penjelasan serta dalam pengajaran.15

Membaca dan menulis merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan

oleh manusia karena diberi keistimewaan akal. Keistimewaan tersebut

terdapat dalam QS Az Zumar 9.

14Tim Pelaksana, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia, (Kudus: Menara

Kudus, 2006), hlm. 597. 15 Ahmad Mustafa Al-Maragi, Tafsir Al-Maragi Juz XXX, (Semarang: PT Karya Toha

Putra, 1993), Cet. Kedua, hlm. 348.

Page 19: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

9

ô≅ è% ö≅yδ “ÈθtGó¡ o„ t Ï% ©! $# tβθçΗs>ôètƒ tÏ% ©! $# uρ Ÿω tβθßϑ n=ôètƒ 3 $ yϑ ¯Ρ Î) ã�©. x‹ tGtƒ (#θä9'ρ é&

É=≈ t7 ø9F{$# ∩∪

“Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan

orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang

yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS: Az-Zumar

9).16

Pelajaran yang sudah didapat dengan cara membaca dan menulis,

seharusnya dibagikan pada orang lain. Bagi orang yang mau mencari

ilmu Allah telah menjanjikan di dalam QS: Al Mujadalah 11:

Æì sù ö�tƒ… ª! $# tÏ%©! $# (#θãΖ tΒ# u öΝä3Ζ ÏΒ tÏ% ©!$# uρ (#θè?ρ é& zΟù= Ïè ø9$# ;M≈y_ u‘ yŠ 4 ª! $# uρ $yϑ Î/ tβθè= yϑ ÷è s? ×�,Î7yz ∩⊇⊇∪

…”niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman

diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS:

Al-Mujadalah 11).17

Sedangkan mengenai definisi belajar itu sendiri, Mustaqim dalam

bukunya menyebutkan definisi belajar menurut beberapa pakar

pendidikan yaitu:

1) Menurut Gagne: Belajar adalah perubahan disposisi atau

kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan

disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses

pertumbuhan seseorang secara alamiah.

2) Menurut Travers: Belajar adalah proses menghasilkan

penyesesuaian tingkah laku.

16 Tim Pelaksana, op.cit., hlm. 459. 17 Ibid., hlm. 543.

Page 20: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

10

3) Menurut Cronbach: Learning is shown by a change in behaviour as

a result of experience. (belajar adalah perubahan perilaku sebagai

hasil pengalaman).

4) Menurut Harold Spears: Learning is to observe, to read, to imitate,

to try something themselves, to listen, to follow direction.

(belajar adalah proses mengamati, membaca, meniru, mencoba

sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu).

5) Menurut Geoch: Learning is change is performance as a result of

practice. (Belajar adalah perubahan performance sebagai hasil

latihan)

6) Menurut Morgan: Lerning is any relatively permanent change in

behaviour that is a result of past experience.

7) (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai

hasil dari pengalaman). 18

Di dalam bukunya, Wasty sumanto menyebutkan bahwa, belajar

adalah proses, dan bukan suatu hasil, oleh karena itu belajar

berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai

bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.19

Adapun teori belajar yang mendukung penelitian ini adalah:

1) Teori belajar Konstrukstivistik

Teori konstruktivistik menyatakan bahwa peserta didik harus

menemukan sendiri dan menginformasikan informasi kompleks,

mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan

merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.20

Menurut teori kontruktivis ini, satu prinsip yang paling

penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya

18Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang, 2009), hlm. 157. 19Wasty Sumanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), Cet. 3,

hlm. 99. 20

Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 13.

Page 21: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

11

sekedar memberikan pengetahuan kepada peserta didik. Peserta

didik harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya.

Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan

memberikan kesempatan peserta didik untuk menemukan atau

menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar peserta didik

sadar dan secara sadar mengguanakan strategi mereka sendiri

untuk belajar. Guru dapat memberi anak tangga peserta didik ke

pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan peserta didik sendiri

yang harus memanjat anak tangga tersebut.21

Karena teori kontruksivistik merupakan teori yang

menjelaskan bahwa peserta didik yang harus membangun sendiri

pengetahuan yang ada pada benaknya, maka sesuai dengan teori

strategi elaborasi PQ4R yang mana strategi elaborasi PQ4R

merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara

langsung untuk mengasah pengetahuan yang telah dimiliki dalam

pembelajaran matematika materi lingkaran. Akibatnya peserta

didik akan menjadi lebih aktif dalam pembelajaran sehingga

pembelajaran tidak monoton diberikan oleh guru. Hal inilah yang

membuat peneliti mengambil teori kontruktivistik menjadi

landasan teori, karena peneliti mempunyai tujuan untuk

meningkatkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran

matematika khususnya dalam materi lingkaran.

2) Teori belajar Brunner

Model pembelajaran yang dikenal dalam teori Brunner adalah

belajar penemuan. Brunner menganggap, bahwa belajar penemuan

sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia,

dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha

sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang

21Ibid.

Page 22: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

12

menyertainya. Menghasilkan pengetahuan yang benar-benar

bermakna.

Brunner menyarankan agar peserta didik hendaknya belajar

melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-

prinsip, agar mereka menemukan sendiri konsep-konsep materi

lingkaran melalui alat peraga.22

Teori Brunner dipakai peneliti sebagai landasan teori karena

sesuai dengan tujuan peneliti yaitu meningkatkan hasil belajar

peserta didik. Sudah terbukti kalau belajar secara aktif menemukan

konsep sendiri, akan membuat belajar lebih mengena sehingga

dapat meningkatkan hasil belajar. Sebagaimana sesuai strategi

elaborasi PQ4R yang mengharuskan peserta didik belajar aktif

melakan tahap-tahap pembelajaran dalam menemukan konsep.

b. Pembelajaran Matematika

Di dalam skripsi Ifa Luthfia yang mengutip dari buku Amin

Suyitno, menyebutkan bahwa Pembelajaran adalah upaya menciptakan

iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan

kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi yang

optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik

dengan peserta didik.23

Sedangkan gambaran matematika itu sendiri, discrete mathematics

is user whenever objects or counted, when relationships between finite

(or countable) set are studied, and when processes involving a finite

number of steps are analyzed.24

22Ibid., hlm. 26. 23

Ifa Luthfia, “Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil

Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Semester II Kelas VII MTs Fatahillah Beringin

NgaliyanSemarang tahun pelajaran 2008/2009”, Skripsi (Semarang: Program Sarjana IAIN

Walisongo, 2010), hlm. 18.

24 Jasper Johns, Discrete Mathematics and Its Aplications, (New York: VAGA, 1981),

hlm. xxi

Page 23: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

13

Jadi pembelajaran matematika adalah proses atau kegiatan guru

mata pelajaran matematika dengan mengajarkan matematika kepada

peserta didik yang di dalamnya terkandung upaya untuk menciptakan

iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan

kebutuhan peserta didik tentang matematika yang amat beragam agar

terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara

peserta didik dengan peserta didik lainnya dalam mempelajari

matematika.

1) Tujuan pembelajaran matematika

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah

berkembang pesat baik meteri maupun kegunaannya. Mata

pelajaran matematika berfungsi melambangkan kemampuan

komunikasi dengan menggambarkan bilangan-bilangan dan

simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat memberi

kejelasan dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan

sehari-hari.

Adapun tujuan dari pembelajaran matematika adalah:

a) Mempersiapkan peserta didik agar sanggup menghadapi

perubahan keadaan dan pola pikir dalam kehidupan dan dunia

selalu berkembang.

b) Mempersiapkan peserta didik menggunakan matematika dan

pola pikir matematika dalam kehidupan sehari dan dalam

mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.25

Dari uraian di atas jelas bahwa kehidupan dunia ini akan terus

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi/

oleh karena itu peserta didik harus memiliki kemampuan

memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan

pada keadaan yang selalu berubah. Kemampuan ini membutuhkan

25Muttaqin, Hasyim, “Tujuan Pembelajaran Matematika”, dalam

http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/06/14/tujuan-pembelajaran-matematika/ - _ftnref2,

diakses 26 Pebruari 2011 jam 21.30.

Page 24: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

14

pemikiran yang kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemampuan

bekerja sama yang efektif. Dengan demikian, maka seorang guru

harus terus mengikuti perkembangan matematika dan selalu

berusaha agar kreatif dalam pembelajaran yang dilakukan sehingga

dapat membawa peserta didik ke arah yang diinginkan.

Melatih cara berfikir dan bernalar dalam pembelajaran

matematika sangatlah penting. Hal ini sejalan dengan pendapat

Soedjadi bahwa “salah satu karakteristik matematika adalah

berpola pikir deduktif yang merupakan salah satu tujuan yang

bersifat formal, yang memberi tekanan kepada penataan nalar.”

Meskipun pola pikir ini penting, namun dalam pembelajaran

matematika terutama pada jenjang SD dan SLTP masih diperlukan

pola pikir deduktif, sedangkan jenjang sekolah menengah

penggunaan pola pikir induktif dalam penyajian suatu topik sudah

semakin dikurangi. Di samping cara berpikir, dalam proses

pembelajaran peserta didik juga dilatih untuk mengembangkan

kreatifitasnya melalui imajinasi dan intuisi. Setiap peserta didik

punya kemampuan yang berbeda-beda dalam memandang suatu

permasalahn yang dikembangkan, inilah yang disebut dengan

pemikiran divergen yang perlu terus dikembangkan.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat dimengerti bahwa

matematika itu bukan saja dituntut sekedar menghitung, tetapi

peserta didik juga dituntut agar lebih mampu menghadapi berbagai

masalah dalam hidup ini. Masalah itu baik mengenai matematika

itu sendiri maupun masalah dalam ilmu lain, serta dituntut suatu

disiplin ilmu yang sangat tinggi, sehingga apabila telah memahami

konsep matematika secara mendasar dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.26

2) Teori pembelajaran matematika

26 Ibid.

Page 25: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

15

Berikut ini akan dibahas teori belajar yang sering disebut

pada pembelajaran matematika:

a) Teori belajar Gagne

Menurut teori konsruktivis, satu prinsip paling penting

dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya

sekedar memberikan pengetahuan kepada peserta didik.

Peserta didik harus membangun sendiri pengetahuan dalam

benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses

ini, dengan memberikan kesempatan peserta didik untuk

menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri dan

mengajar peserta didik menjadi sadar dan secara sadar

menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.27

Gagne menekankan pentingnya kondisi internal dan

kondisi eksternal dalam suatu pembelajaran, agar peserta

memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Dengan demikian,

sebaiknya memperhatikan atau menata pembelajaran yang

memungkinkan mengaktifkan memori peserta didik yang

sesuai agar informasi informasi yang baru dapat

dipahaminya.28

Kupasan Gagne atas belajar yang terjadi pada manusia

menemukan adanya lima golongan atau ragam belajar,29

yaitu:

(1) Informasi verbal

Maksud dari informasi verbal adalah pengungkapan

informasi yang disimpan, yaitu mengungkapkan dengan

kata-kata sendiri atau melaporkan ikhtisar dari segala

informasi yang telah dipelajari. Akan tetapi, kapabilitas

27Trianto, loc.cit.

28 Ibid., hlm. 12-13

29 Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan, terj. Sardiman, (Jakarta:

Rajawali Pers, 1991), Cet. 1, hlm. 187.

Page 26: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

16

jenis ini hanya berupa perbuatan menyatakan kembali

informasi itu.30

(2) Keterampilan intelek

Maksud dari keterampilan intelek adalah operasi mental

yang memungkinkan merespon terhadap lingkungan. Juga

bisa dikatakan bahwa keterampilan intelek merupakan

sesuatu yang mencakup struktur pendidikan formal yang

bersifat dasar dan pada waktu yang sama bersifat paling

luas jangkauan rembetannya.31

(3) Keterampilan motorik

Maksud dari keterampilan motorik adalah kemampuan

dan kemulusan dalam melakukan serangkaian gerakan fisik.

Ciri umum keterampilan ini adalah adanya persyaratan

untuk mengembangkan kemulusan bertindak, presisi dan

pengaturan waktu dan keterampilan bisa bertambah

sempurna melalui praktek atau dilatihkan.32

(4) Sikap

Maksud sikap adalah predisposisi untuk tindakan

positif atau negatif terhadap orang, obyek atau peristiwa.

Sikap merupakan pilihan tindakan mana yang akan

diambil.33

(5) Siasat kognitif

Maksud siasat kognitif adalah proses pengontrolan

yang mengatur berpikir dan belajar pada diri si belajar,

bagaimana si belajar mengelola belajarnya, ketika

mengingat-ingat dan berpikir, itu adalah proses pengendali

30 Ibid., hlm. 191.

31 Ibid., hlm. 192.

32 Ibid., hlm. 193.

33 Ibid.,hlm. 193.

Page 27: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

17

atau pengatur pelaksanaan tindakan. Pengontrolan

mempengaruhi siasat si belajar dalam mencari dan

menemukan kembali hal-hal yang disimpan dan dalam

mengorganisasi respon-responnya.34

Pada penelitian kali ini, subjek penelitian yaitu peserta

didik masih sering melaksanakan pembelajaran berpusat, yang

aktif dalam pembelajaran adalah guru. Untuk memperhatikan

atau menata pembelajaran yaitu dengan cara mengaktifkan

memori peserta didik yang sesuai agar informasi informasi

yang baru dapat dipahaminya. Karena dalam teori Gagne’

sendiri mempunyai lima ragam belajar, Penerapan strategi

elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga mengacu

kepada ragam informasi verbal dan siasat kognitif. Karena

dalam penerapannya peneliti mengajak peserta didik untuk

menginformasikan dengan kata-kata apa yang sudah dipelajari

yaitu dengan menjawab pertanyaan yang dibuat dan membuat

sendiri ringkasan-ringkasan untuk mempermudah peserta didik

dalam mengingat materi yang sudah dipelajari.

b) Teori Belajar Dienes

Zoltan P. Dienes adalah seorang guru matematika yang

telah mengembangkan minatnya dan pengalamannya dalam

matematika. Ia telah mengembangkan sistem pengajaran

matematika dan berusaha agar pengajaran matematika menjadi

lebih menarik serta lebih mudah untuk dipelajari. Dasar

teorinya sebagian didasarkan atas teori peaget.35

Dienes

memandang matematika sebagai pelajaran struktur, relasi-

relasi dalam struktur, dan mengklasifikasi relasi-relasi antar

struktur. Ia percaya bahwa setiap konsep matematika akan

34 Ibid., hlm. 195.

35 Karso, dkk, Pendidikan Matematika I, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), Cet.

Keempat, hlm. 1.17.

Page 28: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

18

dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik apabila

disajikan dalam bentuk konkret dan beragam. Menurur Dienes,

agar anak bisa memahami konsep-konsep matematika dengan

mengerti maka harusah diajarkan secara berurutan mulai dari

konsep murni, konsep notasi, dan berakhir dengan konsep

terapan. Konsep murni matematika adalah ide-ide matematika

mengenai mengelompokkan bilangan dan relasi antara

bilangan-bilangan. Konsep notasi matematika adalah sifat-sifat

bilangan sebagai akibat langsung dari cara bilangan itu

disajikan. Konsep terapan matematika adalah penggunaan

konsep murni dan konsep notasi matematika untuk

memecahkan masalah matematika.36

Dari uraian teori Dienes dapat digaris bawahi bahwa:

(1) Pada proses pembelajaran matematika kita harus

memperhatikan tahapan peserta didik memahami konsep,

yaitu tahap bermain bebas, permainan, penelaahan

kesamaan sifat, representasi, penyimbolan, dan

pemformalan.

(2) Dalam mengajarkan matematika supaya digunakan alat

peraga atau model dan pengajarannya harus beraneka ragam

serta sesuai dengan konsep yang akan ditanamkan. Salah

satunya adalah dengan bermain, mengingat dunia anak

bermain.37

Penerapan teori Dienes dalam penelitian ini adalah

penggunaan alat peraga ketika dilaksanakan strategi elaborasi

PQ4R dalam belajar matematika materi lingkaran agar peserta

didik tidak mudah lupa dalam menggunakan rumus pada waktu

mengerjakan soal-soal tentang lingkaran.

36 Ibid., hlm. 1.18.

37 Ibid., hlm. 1.21.

Page 29: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

19

c. Aktivitas belajar

Guru memegang peranan penting terhadap proses belajar peserta

didik melalui pembelajaran yang dikelolanya. Untuk itu guru perlu

menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses interaksi

yang baik dengan peserta didik, agar mereka dapat melakukan berbagai

aktivitas belajar dengan efektif.

Dalam menciptakan interaksi yang baik diperlukan profesionalisme

dan tanggung jawab yang tinggi dari guru dalam usaha untuk

membangkitkan serta mengembangkan keaktifan belajar peserta didik.

Sebab segala keaktifan peserta didik dalam belajar sangat menentukan

bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Abu Ahmadi dan

Joko Tri Prasatya mengemukakan bahwa “proses belajar yang

bermakna adalah proses belajar yang melibatkan berbagai aktivitas para

peserta didik. Selanjutnya tingkat keaktifan belajar peserta didik dalam

suatu proses pembelajaran juga merupakan tolak ukur dari kualitas

pembelajaran itu sendiri”.38

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalam pembelajaran upaya

guru dalam mengembangkan keaktifan belajar peserta didik sangatlah

penting, sebab keaktifan belajar peserta didik menjadi penentu bagi

keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan.39

Aktivitas peserta didik dalam belajar tidak cukup hanya

mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terdapat di sekolah-

sekolah tradisional. Paul B. Diedrich menggolongkan jenis-jenis

aktivitas kegiatan peserta didik dalam belajar yang antara lain sebagai

berikut:

38Abang Ilham, “Pengenbangan Keaktifan belajar Siswa”, dalam

http://abangilham.wordpress.com/, diakses 4 Desember 2010 jam 09.38. 39

Ibid.

Page 30: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

20

1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya seperti membaca,

memperhatikan gambar, mengamati eksperimen, pameran,

demonstrasi, dan percobaan.

2) Oral activities, seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi

saran, mengemukakan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi

dan interupsi.

3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan penyajian

bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok.

4) Writing activities, seperti menulis cerita, menulis laporan,

memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan

mengisi angket.

5) Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, diagram,

dan pola.

6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan

percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat

model, dan menyelenggarakan permainan.

7) Mental activities, misalnya mengingat, memecahkan masalah,

menganalisis, melihat hubungan-hubungan, dan mengambil

keputusan.

8) Emotional activities, seperti minat, merasa bosan, berani, tenang,

gugup, gembira, bersemangat.40

Dalam penelitian, peneliti memfokuskan pada visual activities

(membaca) ,oral activities (membuat pertanyaan), writing activities

(menulis jawaban dan membuat rangkuman), motor activities

(menggunakan alat peraga), mental activities (mengemukakan pendapat

dan bertanya), emotional activities (semangat peserta didik dalam

proses pembelajaran).

40 Sardiman A. M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali

Pers), hlm. 99.

Page 31: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

21

d. Hasil belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak (peserta

didik) setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan

suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu

bentuk perubahan perilaku yang relatif mantap. Dalam kegiatan belajar

yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran

atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah ditetapkan lebih dahulu

oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil

mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional.41

Belajar mempunyai tujuan, sehingga untuk mengukur ketercapaian

tujuan tersebut perlu diadakan penilaian hasil belajar. Cara penilaian

bisa dengan testing, menyuruh melakukan tugas tertentu, menyuruh

membuat karangan, menyuruh memproduksi hal yang telah dipelajari,

ada dengan jalan (menurut istilah yang sering dipakai) memberikan

ulangan.42

Untuk mencapai tujuan belajar, di dalam Syarakh Bita’lim Al-

Muta’alim Thoriq Al-Ta’alim menjelaskan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar, ada 6 yaitu:43

�� � ا ���� ��اا� ��� � ��������� بب����

ذ آ�) �'#& �ا %�ب� #���$� �ا#"� ! است�ذ ���ل زم� �

Seseorang tidak akan pernah berhasil dalam memperoleh ilmu

kecuali ada 6 perkara, yang akan dijelaskan secara ringkas. Yaitu

kecerdasan, cinta pada ilmu, kesabaran, biaya yang cukup, petunjuk

guru dan masa yang lama.

41Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1989), hlm. 22.

42Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993 ),

hlm. 318.

43

Syekh Al-Zarnuji, Syarakh Bita’lim Al-Muta’alim Thoriq Al-Ta’alim, (Semarang: Toha

Putera), hlm. 15

Page 32: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

22

Benjamin S. Bloom berpendapat bahwa pengelompokan tujuan

pendidikan harus senantiasa mengacu pada tiga ranah yang melekat

pada peserta didik yaitu:

1) Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak)

yang mencakup tentang: (1) pengetahuan/hafalan/ingatan, (2)

pemahaman, (3) penerapan, (4) analisis, (5) sintesis dan (6)

penilaian.

2) Ranah Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai,

yang mencakup tentang: (1) menerima atau memperhatikan, (2)

menanggapi, (3) menghargai, (4) mengatur, dan (5) karakterisasi

dengan suatu nilai atau komplek nilai.

3) Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan

keterampilan atau kemampuan bertindak setelah menerima

pengalaman belajar.44

2. Strategi Elaborasi PQ4R

Arends menyatakan bahwa : elaborasi adalah proses penambahan

rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh

karenanya membuat pengkodean akan memberikan kemudahan dan lebih

memberikan kepastian. Dengan menggunakan strategi elaborasi akan lebih

memungkinkan membantu pembelajar dalam pemindahan informasi baru

dari memori jangka panjang dengan pengkodean atau dengan perincian

informasi.45

PQ4R merupakan salah satu trategi pembelajaran elaborasi. Strategi

elaborasi adalah proses penambahan perincian. Sehingga informasi baru

akan menjadi lebih bermakna. Strategi ini digunakan untuk membantu

44 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2006), hlm. 49-59. 45

Trianto, op.cit., hlm. 156.

Page 33: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

23

peserta didik mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu

proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan membaca

materi di dalam buku pelajaran. Arends mengatakan bahwa strategi-

strategi belajar merujuk kepada perilaku dan proses-proses pikiran yang

digunakan peserta didik yang mempengaruhi apa yang dipelajari, termasuk

ingatan dan proses metakognitif. Melalui strategi pembelajaran Preview,

Question, Read, Reflect, Recite dan Review ( PQ4R ) ini diharapkan

peserta didik dapat memahami konsep dari suatu materi pelajaran.

Strategi ini digunakan untuk membantu peserta didik mengingat apa

yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas

yang dilaksanakan dengan membaca materi di dalam buku pelajaran.

Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas

bab demi bab suatu pembelajaran. Dengan ketrampilan membaca itu,

setiap memasuki daerah keilmuan dengan penuh pesona dan

mengembangkan ketrampilan guna mencapai sukses dalam hidup.

Arends mengatakan bahwa strategi-strategi belajar merujuk kepada

perilaku dan proses-proses pikiran yang digunakan peserta didik yang

mempengaruhi apa yang dipelajari, termasuk ingatan dan proses

metakognitif. Nama lain untuk strategi belajar adalah strategi kognitif.

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi PQ4R adalah:

a. Preview (membaca selintas dengan cepat) adalah tugas membaca

dengan cepat dengan memperhatikan judul-judul dan topik utama, baca

tujuan umum dan rangkuman dan rumuskan isi bacaan tersebut

membahas tentang apa;

b. Question (bertanya) adalah memahami topik dan judul utama dengan

mengajukan pertanyaan ada bacaan yang telah dibaca kemudian

mencoba menjawab sendiri;

c. Read (membaca) adalah tugas membaca bahan bacaan secara cermat

dengan mengecek jawaban dari pertanyaan yang dilakukan pada

langkah kedua;

Page 34: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

24

d. Reflect (refleksi) adalah melakukan refleksi sambil membaca dengan

cara menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan

informasi baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui;

e. Recite (tanya jawab sendiri) adalah melakukan resitasi dengan

menjawab dengan suara keras pertanyaan yang diajukan tanpa

membuka buku;

f. Review (mengulang secara menyeluruh) adalah langkah untuk

mengulang kembali seluruh bacaan, baca ulang bila perlu dan sekali

lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.46

Tabel 2.1

Langkah-langkah pemodelan pembelajaran dengan penerapan

strategi Preview, Question, Recite, Read, Reflect, Review( PQ4R):

Langkah-

langkah

Tingkah laku guru Aktivitas peserta didik

Langkah

1

(preview)

a. Memberi bacaan kepada

peserta didik untuk dibaca.

b. Menginsformasikan kepada

peserta didik bagaimana

menemukan ide pokok/tujuan

pembelajaran yang ingin di

capai.

Membaca selintas

dengan cepat untuk

menemukan ide pokok/

tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai.

Langkah

2

Question

a. Menginformasikan kepada

peserta didik agar

memperhatikan makna dari

bacaan.

b. Memberikan tugas kepada

peserta didik untuk membuat

pertanyaan dari ide pokok

a. Memperhatikan

penjelasan guru.

b. Menjawab

pertanyaan yang

telah dibuat

Langkah

3

Read

Memberikan tugas kepada peserta

didik untuk membaca dan

menanggapi/menjawab

Membaca secara aktif

sambil memberikan

tanggapan terhadap apa

46 Ibid., hlm.147-149.

Page 35: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

25

pertanyaan yang disusun

sebelumnya.

yang telah dibaca dan

menjawab pertanyaan

yang telah di buatnya.

Langkah

4

Reflect

Mensimulasikan atau

menginformasikan materi yang

ada pada bahan bacaan.

Bukan hanya sekedar

menghafal dan

mengingat materi

pelajaran tetapi,

mencoba memecahkan

masalah yang diberikan

oleh guru dengan

pengetahuan yang telah

diketahui.

Langkah

5

Recite

Meminta peserta didik membuat

intisari dari seluruh pembahasan

pelajaran yang dipelajari hari ini.

a. Menanyakan dan

menjawab

pertanyaan.

b. Melihat catatan-

catatan intisari yang

telah dibuat

sebelumnya.

Langkah

6

Review

a. Menugaskan kepada peserta

didik membaca intisari yang

dibuatnya dari rincian ide

pokok yang ada dalam

benaknya.

b. Meminta peserta didik

membaca kembali bahan

bacaan, jika masih belum yakin

terhadap jawabannya.

a. Menjawab intisari

yang telah dibuatnya.

b. Membacakan

kembali bahan

bacaan peserta didik,

jika masih belum

yakin terhadap

jawabannya.47

3. Alat peraga

Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran sangatlah penting untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Dengan alat peraga pembelajaran akan

lebih efektif dan efisien, karena dengan adanya alat peraga materi atau

47 Ibid., hlm. 150-151.

Page 36: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

26

bahan akan lebih mudah dipahami. Pentingnya alat peraga dalam proses

belajar mengajar dan beberapa prinsip bagaimana guru menggunakan alat

peraga akan akan diuraikan di bawah ini:

a. Fungsi peraga

Ada enam fungsi pokok alat peraga dalam proses belajar-mengajar.

1) Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar bukan

merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri

sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang

efektif.

2) Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari

keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga

merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.

3) Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan

dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa

penggunaan alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan

pelajaran.

4) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat

hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses

belajar supaya lebih menarik perhatian peserta didik.

5) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk

mempercepat proses belajar-mengajar dan membantu peserta didik

dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.

6) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk

mempertinggi mutu belajar-mengajar. Dengan perkataan lain

menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan

lama diingat peserta didik, sehingga pelajaran mempunyai nilai

tinggi.48

48Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2009), hlm. 99-100.

Page 37: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

27

b. Belajar dan keperagaan

Upaya pembaharuan di dalam pendidikan lebih ditekankan kepada

proses belajar mengajar, di samping menata kembali arah dan tujuan

pendidikan itu sendiri. Masalah proses belajar mengajar kalau dahulu

lebih ditekankan melalui bentuk kata-kata sehingga menjurus ke arah

verbalitas, kemudian orang mulai berpikir ke arah diperlukannya alat

bantu yang bersifat audio visual. Pelajaran yang didapat hanya dalam

kata-kata sulit untuk dibayangkan, apalagi kalau tidak berhubungan

sama sekali dengan pengalaman sebelumnya. Sebaliknya pelajaran yang

dapat dilihat secara langsung akan lebih mudah diterima dan diingat

oleh peserta didik.49

Alat peraga yang digunakan dalam penelitian ini adalah model alat

peraga lingkaran yang terbuat dari kertas karton yang digunakan untuk

memperagakan unsur-unsur lingkaran, mencari konsep keliling dan luas

lingkaran. Sebelum alat peraga dibuat dibuat desain terlebih dahulu

supaya dapat diperkirakan berapa banyak bahan yang dibutuhkan.

Pada penelitian ini, alat peraga diperagakan peserta didik dalam

kelas dengan teman sebangku. Peserta didik dianjurkan berdiskusi

dengan sebangku dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R untuk bisa

saling berdiskusi dan adu argumen sehingga dapat membiasakan belajar

mandiri meskipun masih dengan bimbingan guru.

4. Tinjauan Materi

Materi yang diteliti adalah unsur-unsur lingkaran serta keliling dan luas

lingkaran.

a. Unsur-unsur lingkaran

Unsur-unsur lingkaran adalah bagian-bagian yang ada pada lingkaran.

Bagian dan unsur lingkaran:

49Darmanto Suryo Subroto, Televisi Sebagai Media pendidikan, (Yogyakarta: Duta

Wacana University Press, 1992), hlm. 71-72.

Page 38: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

28

1) Titik pusat

Titik pusat adalah titik yang berada tepat pusat/tengah lingkaran.

2) Jari-jari

Jari-jari adalah ruas garis yang menghubungkan pusat lingkaran dengan

sembarang titik pada lingkaran.

3) Diameter

Diameter adalah ruas garis yang melalaui pusat lingkaran yang

menghubungkan dua titik padalingkaran.

4) Busur

Busur adalah garis lengkung yang merupakan bagian dari lingkaran.

5) Tali busur

Tali busur adalah ruas garis yangmenghubugkan dua titik pada

lingkaran.

6) Juring

Juring adalah daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan sebuah busur.

7) Tembereng

Tembereng adalah daerah yang dibatasi oleh sebuah busur dan tali

busur.

8) Apotema

Apotema adalah jarak terpendek antara tali busur dengan pusat

lingkaran.

Gambar 2.1

E

D C

B

A

O

F

Page 39: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

29

Keterangan:

1) Titik O disebut pusat lingkaran.

2) Garis OA, OB, dan OC disebut jari-jari lingkaran.

3) Garis AC, yaitu ruas garis yang menghubungkan titik A dan titik C

melalui titik pusat O, disebut diameter atau garis tengah.

4) Garis DE, yaitu ruas garis yang menghubungkan titik D dan titik E,

disebut tali busur.

5) Garis lengkung DE disebut busur.

6) Daerah yang dibatasi oleh jari-jari OA dan OB,OC, dan busur BC

disebut juring.

7) Daerah yang dibatasi oleh tali busur DE dan busur DE disebut

tembereng.

8) Garis OF disebut apotema, yaitu jarak terpendek antara pusat lingkaran

dan tali busur.50

b. Keliling lingkaran

Dalam belajar keliling lingkaran akan dilakukan dulu proses

pencarian nilai phi, dengan mengukur berapa panjang keliling semua

benda yang berada di sekeliling kita.

Menentukan pendekatan nilai phi ( ).

, sehingga K

Karena d , maka K .2r atau K .r

Keterangan:

K = Keliling lingkaran

d = diameter lingkaran

r = jari-jari lingkaran

c. Luas lingkaran

Luas lingkaran=

50Ponco Sujatmiko, Matematika Kreatif Konsep dan Terapannya 2, (Solo: PT.

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2005), Cet. 1, hlm. 141-142.

Page 40: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

30

Karena r = , maka L =

Page 41: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

31

5. Implementasi strategi elaborasi PQ4R (Preview, Question, Read,

Reflect, Recite, dan Review) dengan menggunakan alat peraga pada

materi.

a. Preview

Guru menyuruh peserta didik melakukan preview dengan

membaca sekilas materi yang akan dipelajari pada buku paket masing-

masing dan melihat alat peraga yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran. Pada pembelajaran unsur lingkaran membaca sub

materi unsur-unsur lingkaran, pembelajaran keliling membaca sub bab

keliling lingkaran dan pembelajaran luas lingkaran membaca sub bab

luas lingkaran.

b. Question

Guru menyuruh peserta didik membuat pertanyaan tentang

unsur-unsur lingkaran pada pembalajaran unsur lingkaran, tentang

keliling lingkaran pada pembelajaran keliling lingkaran dan tentang

luas lingkaran pada pembelajaran luas lingkaran, dari tahap preview

yang telah dilakukan.

c. Read dan Reflect

Pada tahap read dan reflect, peserta didik membaca secara

cermat dan menerapkannya pada alat peraga. Dalam mencari unsur-

unsur lingkaran untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat pada

langkah sebelumnya dengan mengacu pada lembar kerja (LK) yang

telah disediakan oleh peneliti.

Peserta didik disuruh menempelkan potongan-potongan unsur

lingkaran pada media tempel yang telah disediakan peneliti (media

tempel dapat dilihat pada lampiran 9).

Pada pembelajaran keliling lingkaran, peserta didik menemukan

konsep sendiri tentang keliling lingkaran dengan terlebih dahulu

mencari pendekatan nilai phi. Nilai phi diperoleh dengan cara

mengukur keliling benda-benda yang berbentuk lingkaran seperti koin

Page 42: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

32

kemudian membagi keliling lingkaran dengan diameter masing-

masing benda.

Jenis benda Keliling

lingkaran

Diameter =

Koin Rp

500,00

8,5 cm 2,7 cm 3,148

Koin Rp

200,00

8,1 cm 2,6 cm 3,115

Model

lingkaran

44 cm 14 cm

Setelah menghitung nilai phi, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa nilai phi itu mendekati 3,14 untuk lingkaran yang diameternya

bukan kelipatan 7 dan untuk lingkaran yang diameternya kelipatan

dari 7. Dari rumus , didapat rumus K= atau K= 2 .

Pada pembelajaran luas lingkaran peserta didik menemukan

rumus luas lingkaran dengan pendekatan luas jajargenjang. Peneliti

menyediakan potongan-potongan juring setengah lingkaran yang satu

berwarna yang satu tidak berwarna. Seperti gambar 2.2 di bawah ini.

Gambar 2.2

potongan setengah lingkaran potongan setengah lingkaran

Kemudian potongan-potongan juring disusun seperti gambar di bawah

ini.

r

Page 43: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

33

Keliling setengah lingkaran (a)

Melalui pendekatan luas jajargenjang dapat dicari luas lingkaran.

Luas lingkaran = luas jajargenjang

= a x t

= keliling setengah lingkaran x r

= x

=

Jadi luas lingkaran=

Karena r = , maka L =

d. Recite

Pada tahap reflect, peserta didik membuat catatan-catatan

intisari setiap sub bab yang telah dipelajari.

Pada pembelajaran unsur lingkaran peseta didik menulis

macam-macam unsur lingkaran dan menggambar sesuaikebutuhan

masing-masing. Pada pembelajaran keliling lingkaran peserta didik

menulis rumus keliling lingkaran beserta keterangannya, dan pada

pembelajaran luas lingkaran juga menulis rumur luas lingkaran beserta

keterangannya.

e. Review

Pada tahap review, perwakilan peserta didik membacakan

intisari unsur lingkaran atau hasil apa yang telah didapat selama

pelajari yang telah dibuat.

r

Page 44: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

34

Setelah langkah langkah itu dilakukan peserta guru memberikan

latihan-latihan soal kepada peserta didik untuk dilakukan pendalaman

materi.

B. Kajian Terdahulu

Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan auto kritik

terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan maupun kekurangannya,

sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian terdahulu dan untuk

menghindari pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang

sama dan hampir sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi, buku dan

dalam bentuk tulisan, maka penulis akan memaparkan beberapa bentuk tulisan

yang sudah ada. Ada beberapa bentuk tulisan penelitian yang akan penulis

paparkan.

Penulis berpendapat bahwa beberapa bentuk tulisan yang penulis

temukan masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi pembahasannya

dengan skripsi akan penulis susun. Beberapa penelitian yang teruji

keshahihannya antara lain:

1. Penelitian Yuni Wijayanti 2010, dengan judul skripsi “Implementasi

Pembelajaran Matematika dengan Strategi Konsep Mapping dan Strategi

Preview Question Read Reflect Recite Review (PQ4R) terhadap Prestasi

Belajar Matematika pada Himpunan” Mahasiswa Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan

menganalisis perbedaan yang signifikan prestasi belajar matematika pada

pokok bahasan himpunan antara peserta didik yang menggunakan strategi

Concept Mapping dan strategi Preview, Questions, Read, Reflect, Recit,

Review (PQ4R) dalam pembelajaran matematika. Penelitian Yuni

Wijayanti 2010, menghasilkan kesimpulan bahwa, pembelajaran

matematika dengan strategi Concept Mapping lebih effektif daripada

pembelajaran menggunakan Strategi PQ4R (Preview, Question, Recite,

Read, Reflect, Review).

Page 45: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

35

2. Penelitian yang dilakukan oleh Drs. Y Ulung Anggraito, M.Si, Ir. Tuti

Wianti, M. Biomed, Agus Winarno, S.Pd, dan Sri Nuresmi, S.Pd Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang,

2003 yang berjudul “Peningkatan Kualitas Peserta didik Tuntas Belajar

Melalui Penggunaan Strategi Belajar Metode PQ4R dalam Pembelajaran

Biologi di SLTP Negeri 1 Semarang” dari penelitian tersebut dapat

disimpulkan bahwa penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan prestasi

dan hasil belajar biologi.

3. “Penerapan Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and

Review) dalam Model Pengajaran Langsung pada Sub Pokok Bahasan

Persamaan Kuadrat Peserta didik Kelas X-1 Semester Ganjil SMA Negeri

1 Arosbaya-Bangkalan Tahun Ajaran 2006/2007” Ridhayati,

030210101060; 2007; Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Hasil yang diperoleh dari

penelitian ini antara lain peserta didik menyukai penerapan strategi PQ4R

(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dalam model

pengajaran langsung, aktivitas peserta didik dalam pembelajaran

mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan

bahwa adanya respon positif dari peserta didik, walaupun masih ada

peserta didik yang kurang aktif. Dari hasil wawancara dan hasil tes dapat

diketahui kesulitan dalam mengerjakan soal persamaan kuadrat, yaitu

karena peserta didik kurang memahami persoalan dan peserta didik jarang

mengerjakan soal-soal latihan. Ketuntasan belajar terjadi pada siklus I,

dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 88,1%.

Penerapan strategi PQ4R dalam model pengajaran langsung dapat menjadi

salah satu alternatif model pembelajaran yang mampu mengundang peran

aktif peserta didik dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain adalah

bahwa penelitian ini diterapkan pada pembelajaran matematika materi

lingkaran dengan menggunakan alat peraga.

Page 46: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

36

C. Kerangka Berpikir

Peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati mempunyai kualitas

yang cukup baik dalam pelajaran matematika khususnya materi lingkaran.

Namun berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata

pelajaran Matematika kelas VIII B, peserta didik kesulitan dalam mempelajari

lingkaran, terutama dalam menggunakan rumus. Di samping itu juga peserta

didik tidak aktif dalam proses pembelajaran. Mereka hanya mendengarkan dan

menulis apa yang guru sampaikan. Sehingga masih ada peserta didik yang

mendapat nilai yang berada jauh di bawah KKM, ada sebagian lagi yang

hampir mendekati KKM, hanya 75% diperkirakan bisa mencapai KKM.

Aktivitas dan hasil belajar belum ada peningkatan. Dari keadaan tersebut

ternyata anak masih bingung dalam memahami konsep lingkaran, anak masih

bingung dalam menerapkan rumus dalam menyelesaikan suatu soal. Untuk itu,

timbullah suatu masalah yang harus segera diselesaikan. Pertama pakai cara

apa guru membantu peserta didik dalam menghadapi masalah-masalah

terebut, kedua bagaimana cara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

matematika materi lingkaran peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah

Dukuh Mulyo Pati tahum pelajaran 2010/2011.

Aktivitas dan hasil belajar para peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul

Falah Dukuh Mulyo Pati tahum pelajaran 2010/2011 memungkinkan untuk

ditingkatkan. Sesuai dengan teori Brunner, bahwa belajar dengan menemukan

konsep akan menghasilkan pengetahuan yang bermakna, teori Dienes yang

menyarankan untuk menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran dan

teori Gagne serta teori teori kontruktivis yang mengarahkan untuk dalam

pembelajaran peserta didik diminta untuk membangun pengetahuan sendiri

yaitu dengan membuat pertanyaan sendiri, kemudian mencari jawabannya

sendiri dan membuat ringkasan materi sendiri.

Karena itu, secara kolaboratif peneliti dan guru kelas VIII B MTs

Miftahul Falah Dukuh Mulyo bersepakat untuk menerapkan strategi elaborasi

PQ4R, untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dan aktivitas

belajarnya, khususnya dalam materi lingkaran.

Page 47: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

37

D. Hipotesis Tindakan

Adapun hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah dengan penerapan

strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga aktivitas dan hasil

belajar peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Dukuh Mulyo Pati

tahun pelajaran 2010/2011 pada materi lingkaran dapat ditingkatkan.

Page 48: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian kali ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).

Penelitian tindakan kelas sudah sepuluh tahun lebih ramai dibicarakan di

dalam dunia pendidikan. Penelitian tindakan kelas dalam istilah bahasa

Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah

menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu kegiatan penelitian yang

dilakukan di kelas.

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru

atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh peserta didik.51

Penelitian

tindakan kelas dilakukan peneliti tanpa mengubah situasi rutin, jika penelitian

dilakukan dalam situasi lain, hasilnya tidak dijamin dapat dilaksanakan lagi

dalam situasi aslinya, atau dengan kata lain penelitiannya tidak dalam situasi

wajar. Dengan demikian, apabila guru akan melakukan penelitian beberapa

kali, tidak menimbulkan kerepotan bagi kepala sekolah dalam mengelola

sekolahnya.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti berkolaborasi dengan guru

mata pelajaran madrasah. Guru mata pelajaran masih tetap mengajar seperti

biasa, peneliti hanya sebagai pengamat dan mencatat kendala dan

keberhasilan yang telah dicapai. Ketika indikator keberhasilan yang telah

dibuat sudah tercapai maka siklus penelitian tindakan kelas dihentikan.

51 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2006),

hlm. 3.

Page 49: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

37

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII B

MTs Miftahul Falah Dukuh Mulyo Pati tahun pelajaran 2010/2011. Mata

pelajarannya adalah Matematika pada materi lingkaran. Jumlah peserta didik

kelas VIII B sebanyak 30 anak, terdiri dari peserta didik putra 10 orang dan

peserta didik putri ada 20 orang.

Tabel 3.1

DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS VIII B

No.

Nama

Jenis Kelamin

1. Agus Govinda Laki-laki

2. Ahmad Islahudin Laki-laki

3. Ani Listiawati Perempuan

4. Dwi Utami Perempuan

5. Dyah Erhana Perempuan

6. Eka Tina N Perempuan

7. Gondo Sujoko Laki-laki

8. Hendarsun R.A Laki-laki

9. Heri Ari S Laki-laki

10. Istiqomah Perempuan

11. Imam Syafi’i Laki-laki

12. Jannatum M Perempuan

13. Khoirul Ali A Laki-laki

14. Masro’atun M Perempuan

15. M.Iqbal P Laki-laki

16. Munaisaroh Perempuan

17. Nur Innayah Laki-laki

18. Nuri Asida Perempuan

19. Nurul Muji Asih Perempuan

20. Rastini Perempuan

Page 50: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

38

21. Risa Ulfatun N Perempuan

22. Sinta Purnama S Perempuan

23. Siti Yayuk W Perempuan

24. Sulistiani Perempuan

25. Tifani Prana N Perempuan

26. Ulvi Nur Fitria Perempuan

27. Umroh M Perempuan

28. Vivin Nur Fitri Perempuan

29. Wahyu Aji A Laki-laki

30. Siti Nutul Jannah Perempuan

C. Pelaksana dan Kolaborator

Kolaborator dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah orang yang

membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang

dikerjakan bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini

adalah peneliti sendiri dengan guru kelas VIII B MTs Miftahul Falah Dukuh

Mulyo Pati yaitu ibu Fitri Andriani, S.Pd.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitiannya di Kelas VIII B MTs Mifathul Falah Dukuh

Mulyo Pati, Jln. Juwana-Pucak Wangi km 5 Kecamatan Jakenan

Kabupaten Pati.

2. Waktu

Waktu penelitian dimulai bulan Januari 2011 pada Semester II

(Genap), mulai tanggal 8 Desember 2010 sampai dengan 29 Januari 2011.

Page 51: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

39

Tabel 3.2

JADWAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

No. Tahapan Tanggal/bulan Alokasi

Waktu

Kegiatan

1. Observasi

(Prasiklus)

Desember 2010 1 bulan a. Wawancara dengan

guru mapel, tentang

pembelajaran yang

dilakukan

sebelumnya dan

mengidentifikasi

masalah dalam

pembelajaran.

b. Memilih solusi untuk

memecahkan

masalah dengan

mencari data yang

mendukung rencana

pelaksanaan

penelitian.

c. Menyiapkan

instrumen penelitian

2. Penelitian

siklus I

Rabu, 12

Januari

2011

(4x40’) Pelaksanaan tindakan

siklus I

Sabtu, 15

Januari 2011

(1x60’) Pelaksanaan tes akhir

siklus 1

3. Penelitian

Siklus II

Rabu, 19

Januari

2011

(4x40’) Pelaksanaan tindakan

siklus II, pertemuan

pertama

Sabtu,22

Januari2011

(1x40’) Melanjutkan

pelaksanaan pertemuan

siklus II

Rabu ,26 Januari

2011

(4x40’) Pelaksanaan pertemuan

kedua siklus II

Sabtu, 29 (1x60’) Pelaksanaan tes akhir

Page 52: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

40

Januari 2011 siklus II

4. Pascasiklu

s

Pebruari-April 3 bulan Membuat laporan

penelitian

E. Rencana Penelitian

PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari

empat tahap seperti skema di bawah ini.

Planning → Acting → Observing → Reflecting

Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai

berikut:52

Gambar 3.1

Bagan PTK

Tahap 1: Planning ( menyusun rancangan/rencana tindakan).

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di

mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan itu dilakuakan.53

52 Suharsimi Arikunto, dkk, op. cit., hlm. 16.

53 Ibid., hlm. 17.

Perencanaan

Siklus I

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Perencanaan

Siklus II Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

?

Page 53: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

41

Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau

fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,

kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti

merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Jika yang

dilaksanakan bentuk terpisah maka peneliti dan pelaksana harus melakukan

kesepakatan antara keduanya. Dikarenakan pelaksana guru peneliti adalah

pihak yang paling berkepentingan untuk meningkatkan kinerja, maka

pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan selera dan kepentingan

guru peneliti, agar pelaksanaan tindakan dapat terjadi secara wajar, realistis

dan dapat dikelola dengan mudah.54

Tahap 2: Acting ( pelaksaan tindakan)

Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, di

mana pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah

dirumuskan dalam rancangan, tapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu

diperhatikan secara saksama agar sinkron dengan maksud semula.55

Ketika mengajukan laporan penelitiannya, peneliti tidak melaporkan

seperti apa perencanaan yang dibuat karena langsung melaporkan

pelaksanaan. Oleh karena itu, bentuk dan isi laporannya harus sudah lengkap

menggambarkan semua kegiatan yang dilakukan, mulai dari persiapan sampai

penyelesaian.56

Tahap 3: Observing ( pengamatan)

Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.

Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan

pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu

tindakan dilakukan. Jadi, keduanya dilakukan dalam waktu yang sama.

Sebutan tahap ke-2 diberikan untuk memberikan peluang kepada guru

pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat. Ketika guru itu

54 Ibid., hlm. 18.

55 Ibid.

56Ibid., hlm. 19.

Page 54: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

42

melaksanakan tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan, tentu tidak

sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh karena itu

kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan

“pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.57

Tahap 4: Reflecting ( refleksi)

Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru

pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan

peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Pada tahap

ini, guru pelaksana sedang memantulkan pengalamannya pada peneliti yang

baru saja mengamati kegiatannya dalam tindakan. Inilah inti dari peneiltian

tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan siap mengatakan kepada peneliti

pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana

yang belum. Dengan kata lain guru melakukan evaluasi diri. Jika penelitian

tindakan dilakukan beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir, peneliti

penyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain apabila dia

menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan dilanjutkan

dalam kesempatan lain.58

Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan

yang baru dilaksanakan dalam siklus, guru pelaksana (bersama peneliti

pengamat) menentukan rancangan untuk siklus kedua. Apakah guru tersebut

akan mengulangi kesuksesan untuk meyakinkan atau menguatkan hasil, atau

akan memperbaiki langkah terhadap hambatan atau kesulitan yang ditemukan

dalam siklus pertama? Hasil keputusan tersebut dijadikan rancangan untuk

tindakan siklus kedua. Setelah merancang untuk siklus kedua, guru dapat

melanjutkan ke tahap 2, 3, dan 4 seperti yang terjadi dalam siklus pertama.

Setelah selesai dengan siklus kedua dan guru belum merasa puas, dapat

57 Ibid.

58Ibid., hlm. 20.

Page 55: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

43

melanjutkan ke siklus ketiga, yang cara dan tahapannya sama dengan siklus

sebelumnya.59

F. Rencana Penelitian

Pra siklus

Sebelum melaksanakan penelitian peneliti melaksanakan wawancara

kepada guru matematika kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati untuk

mendapatkan informasi tentang keadaan pembelajaran di kelas tersebut, baik

dari segi aktivitas peserta didik di kelas dan hasil belajar yang telah dicapai

oleh peserta didik. Peneliti sebelumnya juga melaksanakan pengamatan

tentang proses pembelajaran di kelas tersebut.

Dalam penelitian tindakan kelas diperlukan lebih dari satu siklus.

Karena siklus-siklus dalam PTK saling terkait dan berkelanjutan, maka

peneliti dalam melakukan penelitian materi lingkaran menggunakan dua

siklus masing-masing siklus melalui empat tahap kegiatan yaitu perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Setiap siklus dilakukan sesuai

perubahan yang ingin dicapai. Sebagaimana langkah-langkah yang dilakukan

dalam penelitian adalah sebagai berikut:

Siklus I

1. Perencanaan

a. Menyiapkan rencana pengajaran.

b. Menentukan kolaborasi.

c. Merancang pembelajaran dengan srtategi elaborasi PQ4R dengan

menggunakan alat peraga.

d. Menyiapkan Lembar Kerja (LK).

e. Menyiapkan alat peraga.

f. Menyusun lembar observasi baik untuk peserta didik atau guru.

59Ibid., hlm. 21.

Page 56: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

44

2. Tindakan

a. Peneliti memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran

yang menerapkan strategi pembelajaran elaborasi jenis PQ4R dan

tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat, jelas, dan

penuh suasana kehangatan. Guru mitra bertindak sebagai pengamat.

b. Peneliti menginformasikan kepada peserta didik bagaimana

menemukan ide pokok/tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan

memperhatikan apa isi bacaan. Guru mitra bertindak sebagai pengamat

dan pencatat.

c. Peneliti memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat

pertanyaan dari ide pokok yang ditemukan.

d. Guru menyuruh peserta didik untuk mencari jawaban yang telah dibuat

sebelumnya.

e. Peserta didik diharapkan bisa menggunakan apa yang telah didapat

dalam membaca dengan menerapkannya dalam mengerjakan soal-soal

latihan.

f. Guru menyuruh peserta didik untuk membuat inti sari dari materi yang

telah dipelajari.

g. Guru menyuruh peserta didik untuk membaca kembali inti sari yang

telah dibuat masing-masing.

h. Sebagai review, guru memberikan soal-soal kepada peserta didik untuk

dikerjakan dan kumpulkan dan kalau belum begitu matang tentang

penguasaan materi maka peserta didik diberi tugas rumah.

i. Guru berkeliling untuk mengawasi kinerja peserta didik.

3. Pengamatan

a. Guru mitra (sebagai pengamat) mengamati aktivitas peserta didik dan

keberhasilan peserta didik dalam melaksanakan tugas.

b. Secara kolaboratif-partisipatif mengamati jalannya proses

pembelajaran.

c. Mengamati aktivitas peserta didik saat proses pembelajaran.

Page 57: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

45

d. Mengamati aktivitas peserta didik saat memaparkan hasil

pemikirannya dalam memaparkan inti sari yang telah dibuat.

e. Pengamatan partisipasif dalam memeriksa hasil latihan soal setelah

peserta didik diberi tugas rumah individual.

f. Mengamati/mencatat peserta didik yang aktif, berani bertanya kepada

guru, atau berani mengerjakan tugas di papan tulis.

4. Refleksi

a. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara

terhadap pelaksanaan pembelajaran strategi elaborasi jenis PQ4R pada

siklus I, termasuk kemungkinan memperbaiki rencana kegiatan

selanjutnya.

b. Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada

pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus II.

Siklus II

Sebagaimana siklus I, pada prinsipnya semua kegiatan siklus II mirip

dengan kegiatan pada siklus I. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I,

terutama didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I.

a. Tahapannya tetap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

b. Materi pelajaran berkelanjutan.

c. Diharapkan, efektivitas peserta didik harus lebih tinggi daripada pada

siklus I.

d. Di akhir kegiatan/siklus, guru memberikan tes formatif yang juga

bercirikan kontekstual, sesuai dengan materi pokok yang diberikan yakni:

meggunakan perbandingan dalam suatu masalah.

e. Diharapkan, di akhir siklus ke-2 ini, tujuan penelitian tercapai yaitu

tercapainya KKM 75%.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

Page 58: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

46

prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain-lain. Dalam menggunakan

metode dokumentasi peneliti memegang chek-list untuk mencari

variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/munculvariabel yang

dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan chek atau tally di tempat

yang sesuai.60

Dokumentasi yang dikumpulkan dalan penelitian ini adalah daftar

nama peserta didik kelas VIII B MTs Mifatahul Falah Dukuh Mulyo

Pati tahun pelajaran 2010/2011 yang dijadikan subjek penelitian, daftar

nilai ulangan matematika materi lingkaran tahun pelajaran 2009/2010

sebagai bahan pembandingan ketika strategi elaborasi PQ4R dengan

menggunakan alat peraga diterapkan pada materi lingkaran.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik mengumpulkan data dengan

menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui

saluran media tertentu. Wawancara dilakukan peneliti untuk

mengumpulkan data tentang keadaan pembelajaran matematikan di

MTs Miftahul Falah pada tahun sebelumnya, baik dari aktivitas peserta

didik maupun hasil belajarnya. Sehingga ditemukannya masalah

pembelajaran matematika materi lingkaran yang membutuhkan solusi

untuk mengatasinya.

3. Observasi

Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara

mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya

dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.61

Cara yang paling efektif dalam menggunakan metode observasi

adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai

instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau

60 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT Asdi

Mahasatya, 2006), Cet. 13, hlm. 231. 61 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2010), Cet. Ke-2, hlm. 86.

Page 59: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

47

tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dari penelitian

berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi

bukanlah sekedar mencatat , tetapi juga mengadakan pertimbangan

kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat.

Pada penelitian ini yang digunakan adalah obervasi langsung yang

digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dan

keefektifan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R.

4. Metode Tes

Tes merupakan instrumen pengumpulan data untuk mengukur

kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif, atau tingkat

penguasaan materi pembelajaran.62

Untuk mengukur ada tidaknya serta

besarnya kemampuan objek yang diteliti digunakan tes. Instrumen yang

berupa tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan

percapaian atau prestasi. Untuk mengukur kemampuan dasar antara lain

: tes untuk mengukur intelegensi, tes minat, tes bakat khusus, dan

sebagainya. Khusus untuk tes prestasi belajar yang biasa dilakukan di

sekolah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes buatan guru dan tes

terstandar.

a. Tes buatan guru

Tes ini disusun oleh guru dengan prosedur tertentu, tetapi

belum mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak diketahui ciri-

ciri dan kebaikannya.

b. Tes terstandar

Tes ini merupakan tes yang biasanya sudah tersedia di lembaga

testing, yang sudah terjamin keampuhannya. Tes ini sudah

mengalami uji coba berkali-kali, direvisi berkali-kali sehingga sudah

dapat dikatakan cukup baik.63

62 Ibid., hlm. 99. 63 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Cet. 13, hlm. 224.

Page 60: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

48

Metode tes yang digunakan adalah buatan guru sendiri. Tes

tertulis diberikan kepada peserta didik kelas VIII B pada setiap akhir

siklus yang digunakan untuk memperoleh data nilai hasil belajar

peserta didik apakah ada peningkatan dalam hasil belajar peserta

didik. Dalam penelitian ini yang membuat seluruh soal tes adalah

peneliti yang telah disepakati oleh guru matematika kelas VIII B.

H. Metode Penyusunan Instrumen

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai

satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standard isi dan

dijabarkan dalam silabus.64

Dalam penelitian ini dalam RPP diskenario

penggunaan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R yang

dilakukan dengan dua siklus.

2. Lembar Kerja (LK)

Lembar kerja ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan

peserta didik yang berupa instruksi-instruksi untuk melakukan praktik

dan berdiskusi dalam menemukan sendiri konsep-konsep unsur lingkaran

serta keliling dan luas lingkaran. Dalam melakukannya diterapkan

dengan diskusi kelompok.

3. Instrumen Pengamatan/ lembar obsevasi

Lembar observasi disusun untuk mengamati aktivitas pesera didik

dan guru selama dilaksanakan proses pembelajaran untuk melihat sejauh

mana pelaksanaan pembelajaran apakah sudah sesuai RPP atau belum.

Yaitu pembelajaran yang menggunakan alat peraga dalam strategi PQ4R.

Lembar observasi yang dibuat dalam dua lembar yaitu lembar observasi

peserta didik dan lembar observasi untuk guru.

64 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2010), hlm. 212.

Page 61: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

49

4. Tes Akhir

Tes akhir ini adalah tes akhir siklus, tes ini berupa pertanyaan yang

harus dijawab peserta didik untuk mengetahui sejauh mana peserta didik

menguasai materi yang diajarkan. Tes akhir ini berupa tes pilihan ganda.

I. Teknik Analisis Data

Apabila data sudah terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi dua

kelompok data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif yang

berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dengan kata-kata

atau simbol. Setelah data terkumpul data dipisah antara data kualitatif dan

kuantitatif.65

Data hasil pengamatan diolah dengan analisis deskriptif untuk

menggambarkan keadaan peningkatan indikator keberhasilan tiap siklus dan

untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran melalui strategi penugasan.

1. Data keaktifan peserta didik

Adapun perhitungan persentase keaktifan peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran adalah sebagai berikut:

Persentase(%) = x100%

Keterangan:

n = skor yang diperoleh tiap peserta didik

N = jumlah seluruh skor

2. Data mengenai hasil belajar

Data mengenai hasil belajar diambil dari kemampuan kognitif peserta

didik dalam memecahkan masalah dianalisis dengan menghitung rata-rata

nilai ketuntasan belajar.

a. Menghitung rata-rata

Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus66

:

65 Wina Sanjaya, op.cit., hlm. 106. 66 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), hlm. 67.

Page 62: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

50

=

Keterangan:

= rata-rata nilai

∑x = jumlah seluruh nilai

N = jumlah peserta didik

b. Menghitung ketuntasan belajar

1) Ketuntasan belajar individu

Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat

ditentukan ketuntasan belajar individu menggunakan analisis

deskriptif persentase dengan perhitungan:

Ketuntasan belajar individu:

Peserta didik dikatakan tuntas belajar secara individu apabila nilai

mereka mencapai minimal 6,0.

2) Ketuntasan belajar klasikal

Data yang diperoleh dari hasil belajar dapat ditentukan

ketuntasan belajar klasikal menggunakan analisis deskriptif

persentase dengan perhitungan.

Ketuntasan belajar klasikal:

Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu

menyelesaikan atau mencapai minimum 6,0 sekurang-kurangnya

75% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut.

J. Indikator Keberhasilan

1. Adanya peningkatan aktivitas belajar peserta didik ≥ 75%. Dengan

aspek sebagai berikut:

a. Keterlibatan peserta didik dalam tahap preview

b. Ketepatan peserta didik dalam membuat pertanyaan

Page 63: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

51

c. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan alat peraga

d. Kecakapan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang telah

dibuat

e. Ketepatan peserta didik dalam menginformasikan materi yang ada

dalam bacaan

f. Kesesuaian peserta didik dalam membuat intisari bacaan

g. Kecakapan peserta didik dalam mengulas kembali materi yang telah

dipelajari

h. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal di depan kelas

i. Perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran

j. Re-aktivitas peserta didik dalam pembelajaran

2. Adanya peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VIII B MTs

Miftahul Falah Pati pada materi Lingkaran yang ditandai rata-rata nilai

hasil tes yang lebih dari 6.0 dengan ketuntasan klasikal ≥ 75%.

Page 64: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

52

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Madrasah

1. Sejarah Berdirinya Madrasah

Keberadaan MTs Miftahul Falah dilatarbelakangi atas keprihatinan

akan nasib dan masa depan anak-anak usia sekolah di lokasi MTs,

khususnya yang berhubungan dengan pendidikan formal. Kurangnya

perhatian orang tua terhadap dunia pendidikan menjadikan banyak anak

yang putus sekolah. Sehingga setelah menyelesaikan pendidikan di MI

atau SD, sebagian besar dari mereka tidak melanjutkan ke jenjang

selanjutnya (SMP/MTs). Ironisnya untuk anak-anak putri ada yang harus

menikah di usia dini yang merupakan kebiasaan pada saat itu. Walaupun

ada sebagian yang melanjutkan ke pendidikan formal atau ke pesantren.

Melihat kondisi tersebut para pendiri MTs yang dipelopori oleh Bapak

KH. Abdul Muhid bermusyawarah untuk mendirikan sebuah MTs. Niat

baik ini mendapat dukungan dari tokoh masyarakat, ulama dan orang tua

peserta didik, dan pada tahun 1990 resmi berdiri MTs Miftahul Falah di

bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Falah (YAPIM) yang

dipimpin oleh Bapak KH. Abdul Muhid.

Ketika pertama kali berdiri, MTs Miftahul Falah hanya memiliki

47 peserta didik, dan pada akhirnya dapat meluluskan 27 peserta didik.

karena 20 peserta didik lainnya keluar sekolah. Pada saat itu lokasi MTs

Miftahul Falah masih belum menetap dan menjadi satu, karena masih ada

yang berada di sekitar balai desa Desa Dukuhmulyo Jakenan Pati dan ada

yang sudah berada di bangunan baru yang berada di sekitar masjid.

Sehingga keadaan madrasah belum tertata secara rapi.67

Kepala madrasah pertama kali adalah Bapak Drs. Ahmad Arsyad,

beliau adalah putra dari KH. Abdul Muhid. Beliau memegang jabatan

6767 Profil MTs Miftahul Falah Dukuhmulyo Jakenan Pati

Page 65: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

53

sejak tahun 1990 sampai tahun 1992. Pada tahun 1992 sampai 1998, MTs

MiftahulFalah dipimpin oleh Drs. Abdul Wahid Syamsuri. Karena ada

kendala pada tahun 1998 digantikan sebentar oleh Bapak Ari Sunari, S.H.

belum segenap satu tahun Bapak Ari Sunari, S.H digantikan oleh Bapak

Abdul Kholil, S.Ag yang sampai sekarang yaitu tahun pelajaran

2010/2011 masih menjabat sebagai kepala madrasah MTs Miftahul Falah.

Pada waktu masa kepemimpinan Bapak Abdul Kholil S,Ag sudah dimulai

pembangunan lokal madrasah yang teratur yang berada di dekat masjid.

Di samping keadaan gedung yang sudah memadai, jumlah peserta didik

yang sekolah di MTs Miftahul Falah semakin banyak. Dari tahun awal

berdirinya yaitu tahun 1990 yang mempunyai peseta didik sebanyak 47

anak, sekarang sudah mencapai 177 anak. Keadaan seperti itu,

dikarenakan kesadaran masyarakat akan kebutuhan pendidikan formal

meningkat. Di samping meningkatnya jumlah peserta didik, juga mulai

tampak peningkatan prestasi yang diraih oleh hasil didikan para guru MTs

Miftahul Falah baik kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakulikuler.

Berdasarkan data yang peneliti peroleh, kegiatan ekstrakurikuler yang ada

di madrasah adalah ekstra pramuka, pencak silat, menjahit dan baca tulis

Al-Qur’an. Dari beberapa ekstra tersebut, MTs Miftahul Falah sering

mendapatkan kejuaraan pada ekstra pramuka.

2. Identitas Madrasah

Nama Madrasah : MTs Miftahul Falah

NSS : 212031809096

Alamat Madrasah : Jl. Jakenan-Juwana Km. 1

Desa : Dukuhmulyo

Kecamatan : Jakenan

Kota : Pati

Kode Pos : 59182

Tahun Berdiri : 1990

Tahun Akreditasi Terakhir : 2005 dengan akreditasi C

Status Yayasan : Milik Miftakhul Huda

Page 66: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

54

Waktu Belajar : Pagi Jam:07.00-13.30

Luas Lokasi : 1085 m²

Letak/Lokasi :

‒ Geografi: Dataran rendah

‒ Lingkungan Pekerjaan: Pertanian

‒ Wilayah: Pedesaan.68

3. Keadaan Guru, Tata Usaha (TU) dan Peserta Didik

Jumlah guru dan TU di MTs Miftahul Falah ada 26 orang, 22orang

sebagai guru mata pelajaran, 3 orang sebagai Tata Usaha (TU) dan 1 orang

karyawan. Data guru dan TU dapat dilihat pada tabel 4.1, sedangkan data

peserta didik dapat dilihat di tabel 4.2.

Tabel 4.1

Data jumlah Guru, TU dan karyawan MTs Mifathul Falah

Dukuhmulyo Jakenan Pati Tahun Pelajaran 20010/2011

No. Nama Guru mata

pelajaran

Jabatan

1. Abdul Kholil S.Ag Bahasa Inggris Kepala

madrasah

2. Warsito IPS, Penjaskes Urusan

kesiswaan

3. Suwardi Iskandar Biologi -

4. Ahmad Suja’i Fiqih( ix a) Wali kelas IX A

5. Tri Sukarno Bahasa Jawa Urusan

kurikulm

6. Syamsuri, SE PPKn Urusan

prasarana

7 Ali Shadiqin Fiqih, Shorof, Nahwu -

8 Suharti Bahasa Ingris Wali kelas VII

A

9 Anis Ningrum R SHI Fiqih -

10 Rumiyati, S.Pd Matematika Wali kelas IX B

11 Mustofa Tauhid -

68 Ibid.

Page 67: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

55

12 Ahmad Radli Tafsir Hadits -

13 Ahmad Sugianto Tajwid, Akhlak Salaf -

14 Karyanto, S.Pdi Bahasa Arab Wali kelas VIII

B

15 Sri Katon S.Pd IPS -

16 Suparman S.Pd Fisika -

17 Sudiyanto, S.Pd Matematika, Biologi -

18 Dra. Fatimah Bahasa Indonesia Wali kelas VIII

A

19 Endang W S.Pd I Bahasa Indonesia Wali kelas VII

B

20 Supardi Fisika, Biologi -

21 Fitri andiani Matematika -

22 Ahmad Susanto TIK Urusan

hubungan

Masyarakat

23 Susilowati - Ketua TU

24 Rianto - TU

25 Eva Nikmatus S - TU

26 Zainal Arifin - Penjaga

madrasah dan

satpam

Tabel 4.2

Data jumlah peserta didik MTs Mifathul Falah Dukuhmulyo Jakenan

Pati Tahun Pelajaran 20010/2011

No. Jumlah kelas Jumlah peserta didik Jumlah

seluruhnya Laki-laki perempuan

1. VII 29 37 66

2. VIII 32 28 60

3. IX 22 29 51

Jumlah 83 94 177

4. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Page 68: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

56

Kegiatan belajar mengajar di MTs Mifathul Falah dimulai dengan

pembiasan doa bersama, pelajaran dimulai pukul 07.00 WIB. Pada pukul

09.40 WIB sampai pukul 10.00 merupakan jam istirahat yang pertama,

setelah itu dilanjutkan dengan pelajaran sampai pukul 12.00 WIB . Pada

pukul 12.00 WIB sampai pukul 12.15 WIB peseta didik istirahat ke 2 dan

sholat dzuhur berjamaah, kemudian pelajaran dilanjutkan kembali sampai

pukul 13.30 WIB. Pembelajaran diakhiri dengan pembacaan doa bersama.

Keterangan:

a. Jam 1 : Pukul 07.00 – 07.40 WIB

b. Jam 2 : Pukul 07.40 – 08.20 WIB

c. Jam 3 : Pukul 08.20 – 09.00 WIB

d. Jam 4 : Pukul 09.00 – 09.40 WIB

e. Istirahat 1 : Pukul 09.40 – 09.55 WIB

f. Jam 5 : Pukul 09.55 – 10.35 WIB

g. Jam 6 : Pukul 10.35 – 11.15 WIB

h. Jam 7 : Pukul 11.15 – 11.55 WIB

i. Istirahat 2 : Pukul 11.55 – 12.10 WIB

j. Jam 9 : Pukul 12.10 – 12.50 WIB

k. Jam 10 : Pukul 12.50 – 13.30 WIB

B. Hasil Penelitian Tindakan

1. Pra siklus

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan ibu

Fitri Andriani, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika kelas VIII B

MTs Miftahul Falah Dukuhmulyo Pati, bahwa pelaksanaan pembelajaran

matematika masih menggunakan metode konvensional, belum

dilaksanakan penggunaan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi

PQ4R. Metode konvensional dilaksanakan dengan cara guru menjelaskan

materi kepada peserta didik sedangkan peserta didik mendengarkan

penjelasan dari guru. Setelah guru menjelaskan materi kemudian

memberikan contoh soal, peserta didik menyalinnya di buku tulis mereka

masing-masing. Pelaksanaan pra siklus dilakukan dengan dua cara yaitu

Page 69: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

57

yang pertama melalui wawancara kepada guru matematika kelas VIII B

mengenai aktivitas peserta didik pada pembelajaran lingkaran. Untuk

indikator pra siklus dijadikan rujukan untuk indikator observasi aktivitas

peserta didik siklus I dan II (hasil aktivitas pra siklus ada pada lampiran 2),

yang kedua mengambil nilai rata-rata harian materi lingkaran pada tahun

sebelumnya yaitu tahun 2009/2010 untuk memperoleh data hasil belajar

pra siklus (hasil belajar ulangan materi lingkaran tahun 2009/2010 ada

pada lampiran 3)

2. Siklus I

Penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari empat tahap, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian yang telah

dilakukan akhirnya diperoleh hasil yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan siklus I

Sebelum memasuki siklus I guru dan peneliti melakukan

kolaborasi untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada

kegiatan siklus I, dalam kolaborasi tersebut dapat dihasilkan komponen-

komponen sebagai berikut:

1) Menyiapkan rencana pengajaran.

2) Merancang pembelajaran dengan srtategi elaborasi PQ4R dengan

menggunakan alat peraga.

3) Menyiapkan Lembar Kerja (LK).

4) Menyiapkan alat peraga.

5) Menyusun lembar observasi baik untuk peserta didik atau guru.

b. Pelaksanaan siklus I

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) pada siklus I

terlaksana dua kali pertemuan.

1) Pertemuan 1

Pertemuan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Rabu/ 12 Januari 2011

Waktu : 4x 40’

Page 70: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

58

Implementasi tindakan :

a) Mempelajari unsur-unsur lingkaran dengan bantuan alat peraga

model lingkaran menggunakan strategi elaborasi PQ4R dan

lembar kerja 1.

b) Latihan soal 1

Pada penelitian tindakan ini, guru matematika kelas VIII B

sebagai guru sedangkan peneliti sebagai observer penelitian.

Pembelajaran dimulai ketika bel masuk berbunyi yaitu pukul

07.00. Seperti biasanya, sebelum memasuki kelas peserta didik

berbaris dahulu di depan kelas sambil menunggu guru sampai di

kelas dan masuk satu persatu untuk bersalaman pada guru,

kemudian duduk di tempat duduk masing-masing. Setelah itu,

ketua kelas memimpin doa bersama kemudian guru mengucapkan

salam pada peserta didik kemudian guru mengabsen peserta didik.

Sebelum pelajaran dimulai guru memberikan apersepsi

dengan membahas sedikit tentang materi teorema phytagoras.

Karena materi lingkaran nanti akan masih dengan materi tersebut.

Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada

termuan kali ini, serta memberikan motivasi dengan memberikan

pengetahuan tentang materi lingkaran yang banyak digunakan

dalam kehidupan sehari-hari. Dengan diberikan motivasi seperti

itu diharapkan peserta didik akan lebih semangat untuk

mempelajari materi pokok lingkaran. Guru tidak menanyakan

tugas pekerjaan rumah karena materi unsur lingkaran merupakan

KD pertama pada materi lingkaran yang merupakan materi awal

pada semester genap di kelas VIII SMP/MTs. Tetapi, guru hanya

menanyakan materi tentang phytagoras yang dilaksanakan pada

waktu guru memberikan apersepsi. Guru menjelaskan kepada

peserta didik tentang jalannya pembelajaran yang akan diterapkan

dengan cara menerangkan proses pembelajaran unsur lingkaran

yang menggunakan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi

Page 71: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

59

PQ4R. Setelah itu, guru menyuruh peserta didik untuk

menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran yang dibutuhkan selama

proses pembelajaran berlangsung. Sambil menunggu peserta didik

siap, guru membagikan alat peraga dan lembar kerja kepada

setiap bangku. Alat peraga digunakan untuk mempelajari unsur

lingkaran dan digunakan untuk mengisi lembar kerja yang di

dalamnya sudah terdapat petunjuk dalam pengisiannya. Setelah

itu, guru menyuruh peserta didik berdiskusi kelompok dengan

teman sebangku dan mengatur nama kelompoknya.

Selama pembelajaran, peserta didik melaksanakan langkah-

langkah pembelajaran PQ4R yang diarahkan oleh guru.

Sedangkan peneliti melaksanakan observasi terhadap aktivitas

peserta didik dan guru dengan mengisi lembar observasi yang

telah dibuat sebelumnya. Karena strategi elaborasi PQ4R terdiri

dari langkah Preview, Question, Read, Recite, Reflect, dan

Review. Peserta didik harus melalui semua langkah tersebut.

Pada tahap Preview, peserta didik disuruh membaca sekilas

materi yang akan dipelajari dan mencoba menebak apa tujuan

diberikan alat peraga pada setiap bangku. Pada tahap Question,

peserta didik diharapkan untuk membuat pertanyaan dari langkah

Preview yang telah dilaksanakan. Peserta didik diharuskan

membuat pertanyaan, minimal satu orang, satu pertanyaan. Pada

tahap ini masih ada peserta didik yang kebingungan ketika

disuruh membuat pertanyaan, sehingga guru harus memaksa

peserta didik dan memberi arahan peserta didik untuk bisa

membuat pertanyaan. Setelah selesai membuat pertanyaan,

peserta didik disuruh menjawab pertanyaannya sendiri. Menjawab

pertanyaan dilakukan pada waktu tahap Read, pada tahap read,

peserta didik disuruh untuk membaca dengan seksama materi

yang dipelajari disertai memperagakan alat peraga yang akan

diterapkan pada kembar kerja 1. Pada lembar kerja sudah

Page 72: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

60

diarahkan untuk mencari unsur-unsur lingkaran yang harus

ditemukan. Pada lembar kerja juga disuruh untuk menempelkan

unsur lingkaran yang berupa juring dan tembereng dengan

menggunakan potongan-potongan unsur lingkaran yang sudah

disediakan. Tahap Reflect dilakukan berbarengan dengan tahap

Read, karena Reflect itu merupakan rangkaian dari menjawab

pertanyaan dengan menggunakan alat peraga. Kegiatan Reflect

ditandai dengan mengabstrakkan atau mengkontekstualkan

pengertian unsur-unsur lingkaran yang telah dibaca pada alat

peraga, yaitu dengan menyebutkan unsur-unsur lingkaran pada

gambar yang tersedia pada lembar kerja. Pada tahap Recite,

peserta didik seperti halnya tanya jawab sendiri yaitu membaca

jawaban dengan suara keras dari pertanyaan yang telah dibuat

pada tahap Question. Menjawab pertanyaan diannggap selesai

kalau guru merasakan indikator yang dibuat guru sudah terpenuhi.

Setelah itu, terakhir tahap Review, peserta didik disuruh

memaparkan hasil pembelajaran yang telah dikerjakan pada

lembar kerja di depan kelas.

Karena masih pada siklus I, peserta didik masih

kebingungan dalam melaksanakan langkah-langkah strategi

elaborasi PQ4R. Peserta didik masih sering juga dipaksa untuk

mengutarakan pendapat, menjawab pertanyaan dan maju di depan

kelas. Tetapi, meskipun seperti itu, kegiatan pembelajaran sedikit

demi sedikit dapat berjalan. Setelah langkah-langkah strategi

elaborasi PQ4R, lembar kerja harus segera dikumpulkan.

Kemudian guru membahas lembar kerja yang telah dikerjakan

dengan cara memberikan kesempatan peserta didik untuk

membacakan hasil pekerjaanya di depan kelas. Setelah kira-kira,

jawaban sudah semuanya terjawab, guru bersama-sama peserta

didik membuat kesimpulan dari hasil pambelajaran yang telah

dilakukan dengan menuliskannya di papan tulis. Ini bertujuan

Page 73: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

61

supaya peserta didik mempunyai catatan tentang materi yang

telah dipelajari yang dapat digunakan bahan belajar ketika sudah

di rumah.

Setelah itu, guru memberikan soal latihan di papan tulis

untuk dikerjakan peserta didik sebagai umpan balik dari proses

pembelajaran. Sebelum guru menyuruh peserta didik mengerjakan

soal, guru memberikan contoh terlebih dulu. Setelah kira-kira

sepuluh menit, peserta didik disuruh mengerjakan di depan

sampai semua soal terjawab. Setelah itu, pekerjaan dikoreksi

bersama sama.

Setelah itu, guru memberikan evaluasi akhir pada peserta

didik, dengan memberikan soal untuk dikerjakan pada saat itu

juga. Pada saat peserta didik mengerjakan soal, guru sambil

berkeliling melihat pekerjaan anak. Hal itu dilakukan dengan

tujuan mengantisipasi peserta didik saling mencontek satu sama

lain dan mempermudah serta mempercepat guru mengambil

simpulan bagaimana hasil pembelajaran yang telah dilakukan.

Setelah sepuluh menit, peserta didik harus menyerahkan

pekerjaanya. Setelah semuanya terkumpul dan sebelum guru

mengakhiri pertemuan, guru memberikan informasi kalau

pertemuan berukutnya akan diadakan tes siklus I, yaitu materi

tentang unsur lingkaran. Peserta didik diharapkan untuk belajar

dan mempersiapkan diri untuk mengerjakan tes tersebut. Setelah

itu, guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan 2

Pertemuan dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Sabtu/ 15 Januari 2011

Waktu : (1x40’)

Implementasi tindakan : Tes akhir siklus

Pada waktu diadakan tes akhir siklus, tidak diadakan

observasi oleh peneliti. Hal itu dilakukan karena pada waktu

Page 74: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

62

diadakan tes, peserta didik dan guru tidak melaksanakan langkah-

langkah strategi elaborasi PQ4R dengan meggunakan alat peraga.

Tes akhir siklus diberikan setelah bel tanda masuk berbunyi.

Pada pertemuan kali ini, kebetulan kelas hanya terjadwal satu jam

pertemuan. Setelah peserta didik sudah berada pada tempat duduk

masing-masing, peserta didik dipimpin ketua kelas berdoa bersama,

kemudian guru membuka pertemuan dengan mengucapkan salam.

Setelah kelas dikira sudah siap, guru memberikan soal pada peserta

didik kemudian menjelaskan petunjuk dalam mengerjakan soal.

Peserta didik diberikan waktu 30 menit untuk mengerjakan soal.

Setelah waktu habis, peserta didik disuruh mengumpulkan

pekerjaannya. Karena masih ada sisa waktu, guru menanyakan soal-

soal yang dianggap sulit peserta didik, kemudian guru menjelaskan

soal tersebut. Bel tanda pergantian jam telah berbunyi, itu tandanya

guru harus segera mengakhiri pertemuan. Guru menyuruh

mempelajari sendiri di rumah soal yang masih dianggap sulit yang

tadi belum sempat dibahas guru. Kalau memang masih ada kesulitan,

akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Kemudian guru

mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

Adapun hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran

dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi

PQ4R pada siklus I dapat dilihat pada daftar hasil belajar siklus I

(ada pada lampiran 4)

c. Hasil pengamatan

Dari lembar observasi dan catatan dari observer selama proses

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan

strategi elaborasi PQ4R pada siklus I. Hasil pengamatan yang

didapatkan antara lain:

1) Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran.

a) Peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru.

Page 75: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

63

b) Peserta didik kurang belum begitu paham tentang pelaksanaan

langkah-langkah strategi elaborasi PQ4R.

c) Peserta didik kurang berani bertanya dan maju mempresentasikan

hasil temuanya di depan kelas, serta masih malu menjawab

pertanyaan dari guru dan teman. Sehingga guru masih menunjuk

peserta didik untuk menjawab pertanyaan.

d) Peserta didik kurang terampil dalam penggunaan alat peraga,

bahkan masih ada yang belum tahu cara menempel. Hal ini yang

menghambat dalam proses pembelajaran.

e) Peserta didik masih enggan berdiskusi dengan teman sebangku

karena belum terbiasa dengan model pembelajaran diskusi.

2) Hasil pengamatan aktivitas guru.

a) Guru belum sepenuhnya melakukan pendahuluan dalam belajar

mengajar dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan

strategi elaborasi PQ4R, selain itu guru juga masih kurang dalam

mengamati jalannya diskusi.

b) Guru belum mampu mengkondisikan peserta didik dan mengatur

waktu.

Aktivitas peserta didik dan aktivitas guru dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan

strategi elaborasi PQ4R pada materi pokok lingkaran kelas VIII B MTs

Miftahul Falah Pati tahun pelajaran 2010/2011 pada siklus I dapat

dilihat pada lembar observasi guru dan lembar observasi peserta didik

siklus I (ada pada lampiran 5)

d. Evaluasi dan refleksi

Setelah mengadakan tindakan dan pengamatan guru matematika

kelas VIII B beserta peneliti mengadakan evaluasi dan refleksi terhadap

penelitian yang dilakukan evaluasi dan refleksi siklus I tersebut adalah:

1) Evaluasi pelaksanaan

Page 76: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

64

Setelah dilaksanakan pelaksanaan tindakan dan pengamatan

penelitian, guru dan peneliti melaksanakan evaluasi. Kegiatan

evalusi dilakukan setelah jam sekolah berakhir, karena pada hari itu,

guru kelas VIII B jam mengajarnya penuh. Evaluasi dilaksanakan

dengan cara diskusi dan membahas hasil observasi yang telah

dilakukan oleh observer. Dari hasil evaluasi, guru dapat mencatat

berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan

dasar untuk menyusun rencana ulang.

Dari evaluasi tersebut dihasilkan hal-hal yang masih kurang dan

perlu adanya perbaikan yaitu:

a) Peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru.

b) Peserta didik kurang belum begitu paham tentang pelaksanaan

langkah-langkah strategi elaborasi PQ4R.

c) Peserta didik kurang berani bertanya dan maju mempresentasikan

hasil temuannya di depan kelas, serta masih malu menjawab

pertanyaan dari guru dan teman. Sehingga guru masih menunjuk

peserta didik untuk menjawab pertanyaan.

d) Peserta didik kurang terampil dalam penggunaan alat peraga,

bahkan masih ada yang belum tahu cara menempel. Hal ini yang

menghambat dalam proses pembelajaran.

e) Peserta didik masih enggan berdiskusi dengan teman sebangku

karena belum terbiasa dengan model pembelajaran diskusi.

f) Guru belum sepenuhnya melakukan pendahuluan dalam belajar

mengajar dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan

strategi elaborasi PQ4R, selain itu guru juga masih kurang dalam

mengamati jalannya diskusi.

g) Guru belum mampu mengkondisikan peserta didik dan mengatur

waktu.

h) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan

yang ditetapkan.

Page 77: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

65

2) Refleksi

Berdasarkan evaluasi pada siklus I maka perlu adanya

perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan guru

untuk siklus II berdasarkan kekurangan pada siklus I adalah sebagai

berikut:

a) Peserta didik lebih memperhatikan penjelasan guru.

b) Peseta didik sudah mulai paham tentang pelaksanaan langkah-

langkah strategi elaborasi PQ4R.

c) Peserta didik lebih berani bertanya dan maju mempresentasikan

hasil temuanya di depan kelas, serta masih malu menjawab

pertanyaan dari guru dan teman. Sehingga guru masih menunjuk

peserta didik untuk menjawab pertanyaan.

d) Peserta didik lebih terampil dalam penggunaan alat peraga,

bahkan masih ada yang belum tahu cara menempel. Hal ini yang

menghambat dalam proses pembelajaran.

e) Peserta didik mulai senang berdiskusi dengan teman sebangku

karena belum terbiasa dengan model pembelajaran diskusi.

f) Guru lebih cakap melakukan pendahuluan dalam belajar

mengajar dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan

strategi elaborasi PQ4R, selain itu guru juga masih kurang dalam

mengamati jalannya diskusi.

g) Guru sudah bisa mengkondisikan peserta didik dan mengatur

waktu.

h) Hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator

keberhasilan yang ditetapkan.

Setelah melelui empat tahap tersebut, guru memberikan

penilaian terhadap peserta didik. Penilaian yang diambil guru yaitu

aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Aktivitas dilihat dari lembar

observasi selama pelaksanaan pembelajaran, sedangkan hasil belajar

melalui gabungan nilai antara nilai tugas dan nilai tes akhir siklus.

Aktivitas peserta didik diamati pada pertemuan pertama.

Page 78: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

66

3. Siklus II

a. Perencanaan siklus II

Dari hasil refleksi dari siklus I, dengan berkolaborasi dapat

ditentukan hal-hal yang diperlukan yaitu:

1) Menyiapkan rencana pengajaran.

2) Merancang pembelajaran dengan straategi elaborasi PQ4R dengan

menggunakan alat peraga.

3) Menyiapkan Lembar Kerja (LK).

4) Menyiapkan alat peraga.

5) Menyusun lembar observasi baik untuk peserta didik atau guru.

b. Pelaksanaan siklus II

Seperti pada penelitian siklus I, penelitian siklus II ini dilaksanakan

dalam tiga kali pertemuan.

1) Pertemuan 1

Pertemuan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Rabu/ 19 Januari 2011

Waktu : 4 x 40’

Implementasi tindakan :

a) Menentukan nilai phi dan merumuskan keliling lingkaran dengan

bantuan alat peraga model lingkaran dalam penerapan strategi

elaborasi PQ4R dan lembar kerja 1.

b) Latihan soal 1.

Pembelajaran dimulai ketika bel masuk berbunyi yaitu

pukul 07.00. Seperti biasanya, sebelum memasuki kelas peserta

didik berbaris dahulu di depan kelas sambil menunggu guru

sampai di kelas dan masuk satu per satu untuk bersalaman pada

guru, kemudian duduk di tempat duduk masing-masing. Setelah

itu, ketua kelas memimpin untuk berdoa bersama kemudian guru

megucapkan salam dan mengabsen peserta didik.

Page 79: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

67

Setelah diabsen ternyata semua peserta didik masuk semua.

Setelah itu guru memberikan apersepsi kepada peserta didik

dengan menanyakan materi unsur lingkaran yang sudah dipelajari

sebelumnya. Guru menanyakan kepada peserta didik “anak-anak

siapa yang masih ingat, kita pada pertemuan kemarin telah

mempelajari apa?” anak-anak serentak menjawab “unsur-unsur

lingkaran, Bu.” Guru menjawab, “oke, bener semua, sekarang

siapa yang masih ingat apa saja unsur lingkaran itu? Coba angkat

tangan, kalau yang masih ingat, ayo, siapa yang masih ingat?”

Salah satu peserta didik yaitu Muhammad Iqbal mengangkat

tangan kemudian menjawab, “ Saya Bu,” “o…ya, silakan Iqbal” “

unsur lingkaran yaitu jari-jari, titik pusat lingkaran, juring, dan

tali busur” guru menanggapi, “o…ya bagus, tapi sepertinya

kurang lengkap, siapa lagi yang mau melengkapi jawabannya

Iqbal?” kemudian salah satu peserta didik mengacungkan jari

yaitu peserta didik yang bernama Rissa Ulfatun menjawab

“diameter, busur, juring dan apotema” guru menyambung lagi,

dan memberikan motivasi kepada peserta didik “oke, bagus.

Sudah semuanya, sekarang kita akan belajar tentang keliling

lingkaran, keliling lingkaran sering kita terapkan dalam

kehidupan sehari-hari. Setiap kali kita naik kendaraan pasti kita

menerapkan konsep keliling lingkaran, yaitu roda yang ada pada

kendaraan. Di samping itu, masih banyak lagi contoh-contoh yang

mengguanakan konsep keliling lingkaran”.

Setelah guru memberikan motivasi, guru menyampaikan

tujuan pembelajaran, kemudian guru menyuruh mengerjakan

lembar kerja yang ada pada LKS tentang meteri keliling lingkaran

dengan alat peraga yang diterapkan melalui strategi elaborasi

PQ4R. Pada tahap preview, peserta didik disuruh membaca

sekilas materi yang akan dipelajari. Seperti pembelajaran yang

sebelumnya, setelah tahap preview dilakukan tahap Question.

Page 80: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

68

Tahap Question dilaksanakan dengan membuat pertanyaan dari

hasil pelaksanaan tahap Preview. Tahap selanjutnya adalah Read.

Read dilaksanakan dengan membaca secara seksama dan

menggunakan alat peraga dalam menjawab dan menemukan

konsep keliling lingkaran.

Pembelajaran penemuan konsep keliling lingkaran dimulai

dengan mencari pendekatan nilai phi. Sebelum peserta didik

mencari sendiri nilai phi, guru memberikan contoh langkah

mencari nilai phi. Guru memberikan contoh dengan mengukur

keliling uang logam 100 rupiah. Uang tersebut diputar di atas

penggaris dengan menentukan dulu titik pangkalnya dan

memutarnya sampai pangkalnya penempati titik pada penggaris

lagi. Setelah itu guru menuliskan keliling uang tadi di papan tulis

dan mempraktikkan bagaimana mencari nilai phi. Guru

mengatakan bahwa phi diperoleh dari hasil pembagian antara

keliling lingkaran dengan diameter lingkaran. Karena diameter

lingkaran belum diketahui maka dicari terlebih dahulu. Setelah

ketemu diameternya ketemu, guru menghitung nilai phi di papan

tulis, sehingga ketemu pendekatan nilai phi. Kemudian peserta

didik disuruh membuktikan sendiri nilai phi itu dengan

berkelompok dengan teman sebangku. Yaitu dengan mengukur

benda-benda di sekitar mereka yang berbentuk lingkaran dan

menulisnya pada tabel yang sudah tersedia pada LKS.

Pada tahap Read, dilakukan juga tahap Reflect, karena

tahap Reflect adalah pengkontekstualan materi pada alat peraga

dan menjawab pertanyaan yang telah dibuat pada waktu tahap

Question, yaitu dengan mengetahui keliling lingkaran itu yang

mana, unsur apa yang digunakan dalam mencari rumus dan

konsep keliling lingkaran. Setelah diperagakan peserta didik harus

menulis hasil temuannya pada lembar kerja sehingga dapat

menemukan sendiri rumus keliling lingkaran itu sendiri.

Page 81: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

69

Penulisan hasil diskusi dan jawaban dari pertanyaan yang dibuat

itu merupakan langkah Recite.

Setelah itu peserta didik disuruh melaksanakan langkah

Review, pada siklus ini peserta didik sudah mengalami

peningkatan dalam aktivitasnya. Tanpa ditunjuk peserta didik

sudah berani untuk memberanikan diri untuk mempersentasikan

hasil temuannya dan berani bertanya jika mendapat kesulitan

dalam proses pembelajaran. Ini menandakan bahwa keaktifan

peserta didik dalam pembelajaran sudah mulai meningkat.

Selesai mempresentasikan, guru memberikan contoh soal

tentang keliling lingkaran. Setelah dianggap peserta didik sudah

paham dalam mengerjakan soal tentang keliling lingkaran, peserta

didik diberikan beberapa soal yang bervariasi untuk dikerjakan di

tempat duduk masing-masing. Sambil menuggu peserta didik

mengerjakan soal, guru berkeliling mengamati pekerjaan peserta

didik dan membantu peserta didik kalau mendapat kesulitan

ketika mengerjakan. Ketika dikira peserta didik selesai

mengerjakan, meskipun masih ada yang belum selesai, guru

menawarkan siapa yang mau mengerjakan ke depan kelas. Hal itu

dilakukan karena untuk mengelola waktu. Kalau menunggu

sampai peserta didik selesai semua mengerjakan akan mengulur-

ulur waktu. Tanpa ditunjuk peserta didik sudah ada yang berani

untuk mengerjakan di depan kelas. Setelah selesai dikerjakan

hasil pekerjaan dikoreksi bersama-sama. Untuk meningkatkan

aktivitas peserta didik, guru menunjuk salah satu peserta didik

yang kelihatan belum berani aktif untuk mengerjakan di depan

kelas, meskipun masih ada peserta didik yang bersedia sendiri

maju ke depan tanpa ditunjuk. Setelah selesai mengerjakan,

pekerjaan dikoreksi. Karena masih ada yang kurang tepat maka

guru menawarkan kepada peserta didik untuk membenarkan.

Page 82: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

70

Setelah soal-soal selesai dikerjakan, guru menanyakan

apakah masih ada kesulitan dalam mencari keliling lingkaran,

peserta didik menjawab kalau sudah tidak ada kesulitan. Karena

peserta didik dianggap sudah menguasai materi lingkaran, guru

memberikan evaluasi akhir kepada peserta didik untuk mengukur

kemampuan peserta didik dalam materi keliling lingkaran. Peserta

didik diberi waktu untuk mengerjakan, setelah dikira sudah

selesai hasil pekerjaan dikumpulkan. Karena waktu sudah selesai

maka, guru mengakhiri pertemuan. Sebelum pelajaran diakhiri

guru mengatakan kalau soal evaluasi akan dibahas pada

pertemuan selanjutnya dan peserta didik diharapkan untuk

mempelajari luas lingkaran. Setelah itu, guru mengakhiri

pertemuan dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan 2

Pertemuan dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Rabu/ 26 Januari 2011

Waktu : 4 x 40’

Implementasi tindakan :

a) Merumuskan luas lingkaran dengan bantuan alat peraga model

lingkaran dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R dan lembar

kerja 1.

b) Latihan soal 1.

Pembelajaran dimulai ketika bel masuk berbunyi yaitu

pukul 07.00. Seperti biasanya, sebelum memasuki kelas peserta

didik berbaris dahulu di depan kelas sambil menunggu guru

sampai di kelas dan masuk satu per satu untuk bersalaman pada

guru, kemudian duduk di tempat duduk masing-masing. Setelah

itu, ketua kelas memimpin doa bersama kemudian guru

mengucapkan salam pada peserta didik kemudian guru

mengabsen peserta didik.

Page 83: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

71

Setelah diabsen ternyata peserta didik masuk semua.

Setelah itu guru memberikan apersepsi kepada peserta didik

dengan menanyakan materi unsur lingkaran yang sudah dipelajari

sebelumnya. Guru menanyakan kepada peserta didik “anak-anak

siapa yang masih ingat, kita pada pertemuan kemarin telah

mempelajari apa?” anak-anak serentak menjawab “keliling

lingkaran, Bu.” Guru menjawab, “oke, bener semua, sekarang

siapa yang masih ingat apa rumus mencari keliling lingkaran?

Coba angkat tangan, kalau yang masih ingat, ayo, siapa yang

masih ingat?” terus, salah satu peserta didik yaitu Siti Yayuk W

mengangkat tangan kemudian menjawab, “ saya Bu,” “o…ya,

silakan Yayuk” “ rumusnya yaitu dua kali phi kali jari-jari atau

phi kali diameter, “o…ya bagus, sekarang berapa nilai phi itu?”

serentak anak menjawab, 3,14 atau Guru menyambung lagi,

“sekarang Ibu tanya kepada Imam Syafi’i, kapan kita memakai

phi itu 3,14?” Imam menjawab 3,14 dipakai kalau jari-jari atau

diameter lingkaran tidak kelipatan dari tujuh, sedangkan

sebaliknya. Sekarang guru menanyakan kepada Hendarsun,

peserta didik yang agak mengalami kesulitan dalam pembelajaran

matematika, kalau jari-jari lingkaran 10 pakai nilai phi yang

mana? Hendarsun menjawab “3,14” guru bertanya pada Rastini,

kalau diameter lingkaran 42 pakai nilai phi yang mana? Rastini

menjawab Guru menyambung “oke, sepertinya sudah

paham semuanya”. Kemudian guru memberikan motivasi kepada

peserta didik “oke, bagus. Sudah semuanya, sekarang kita akan

belajar tentang luas lingkaran, luas lingkaran sering kita terapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Misal untuk mengetahui luas lahan

yang dibutuhkan membuat kolam yang berbentuk lingkaran atau

yang baru saja kemarin yang ramai dibicarakan orang-orang yaitu

Page 84: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

72

ditemukannya crop circle, semuanya itu memakai konsep luas

lingkaran”.

Setelah guru memberikan motivasi, guru menyampaikan

tujuan pembelajaran, kemudian guru membuka buku pelajaran

dan membagikan alat peraga dan lembar kerja yang di dalamnya

sudah terdapat petunjuk dalam pengisiannya. Setelah itu, guru

menyuruh peserta didik berdiskusi kelompok dengan teman

sebangku dan mengatur nama kelompoknya.

Selama pembelajaran, peserta didik melaksanakan langkah-

langkah yang diarahkan oleh guru. Sedangkan peneliti

melaksanakan observasi terhadap aktivitas peserta didik dan guru

dengan mengisi lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya.

Karena strategi elaborasi PQ4R terdiri dari langkah Preview,

Question, Read, Recite, Reflect, dan Review. Peserta didik harus

melalui semua langkah tersebut.

Pada tahap preview, peserta didik disuruh membaca sekilas

materi yang akan dipelajari dan mencoba menebak apa tujuan

diberikan alat peraga pada setiap bangku. Pada tahap Question,

peserta didik diharapkan untuk membuat pertanyaan dari langkah

Preview yang telah dilaksanakan. Peserta didik diharuskan

membuat pertanyaan, minimal satu orang satu.

Pada siklus 2 ini peserta didik sudah tidak mengalami

kebingungan dalan menjalankan langkah-langkah pembelajaran

strategi elaborasi PQ4R, sehingga peserta didik lebih enak dalam

menjalankan atau mempraktikannya. Setelah selesai membuat

pertanyaan, peserta didik disuruh menjawab pertanyaannya

sendiri. Menjawab pertanyaan dilakukan pada waktu tahap Read,

pada tahap Read, peserta didik disuruh untuk membaca dengan

seksama materi yang dipelajari disertai memperagakan alat peraga

yang akan diterapkan pada kembar kerja 1. Pada lembar kerja

sudah diarahkan untuk mencari luas lingkaran dengan pendekatan

Page 85: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

73

luas jajargenjang. Yaitu dengan menyusun potongan-potongan

lingkaran yang sudah disediakan peneliti menjadi sebuah

jajargenjang. Akan tetapi, dalam menjawab pertanyaan sendiri

peserta didik masih ada yang mengalami kesulitan.

Tahap Reflect dilakukan berbarengan dengan tahap Read,

karena Reflect itu merupakan rangkaian dari menjawab

pertanyaan dengan menggunakan alat peraga. Kegiatan Reflect di

tandai dengan mengabstrakkan atau mengkontekstualkan bentuk

lingkaran yang dirubah menjadi sebuah jajargenjang yaitu dengan

menyebutkan luas jajargenjang yang sudah terbentuk. Setelah luas

jajargenjang ditulis pada lembar kerja, maka alas pada

jajargenjang diganti dengan rumus setengah keliling lingkaran

( ) dan tinggi jajargenjang diganti

dengan r. Sehingga didapat rumur luas lingkaran yaitu

Setelah didapat luas lingkaran dengan diketahui jari-

jarinya, selanjutnya mencari luas lingkaran kalau yang diketahui

diameter. Yaitu dengan mengganti r dengan sehingga didapat

rumus baru yaitu . Pada tahap Recite, peserta didik seperti

halnya tanya jawab sendiri yaitu membaca jawaban dengan suara

keras dari pertanyaan yang telah dibuat pada tahap Question.

Menjawab pertanyaan dianggap selesai kalau guru merasakan

indikator yang dibuat guru sudah terpenuhi. Setelah itu, terakhir

tahap Review, peserta didik disuruh memaparkan hasil

pembelajaran yang telah dikerjakan pada lembar kerja di depan

kelas.

Selesai mempresentasikan, guru memberikan contoh soal

tentang luas lingkaran. Setelah dianggap peserta didik sudah

paham dalam mengerjakan soal tentang luas lingkaran, peserta

didik diberikan beberapa soal yang bervariasi untuk dikerjakan di

Page 86: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

74

tempat duduk masing-masing. Sambil menunggu peseta didik

mengerjakan soal, guru berkeliling mengamati pekerjaan peserta

didik dan membantu peserta didik kalau mendapat kesulitan

ketika mengerjakan. Ketika dikira peserta didik selesai

mengerjakan, meskipun masih ada yang belum selesai, guru

menawarkan siapa yang mau mengerjakan ke depan kelas. Hal itu

dilakukan karena untuk mengelola waktu. Kalau menunggu

sampai peserta didik selesai semua mengerjakan akan mengulur-

ulur waktu. Tanpa ditunjuk peserta didik sudah ada yang berani

untuk mengerjakan di depan kelas. Setelah selesai dikerjakan

hasil pekerjaan dikoreksi bersama-sama. Jika masih ada yang

kurang tepat maka guru menawarkan kepada peserta didik untuk

membenarkan. Pada siklus II aktivitas peserta didik semakin

meningkat dibanding siklus I.

Setelah soal-soal selesai dikerjakan, guru menanyakan

apakah masih ada kesulitan dalam mencari luas lingkaran, peserta

didik menjawab kalau sudah tidak ada kesulitan. Karena peserta

didik dianggap sudah menguasai materi lingkaran, guru

memberikan evaluasi akhir kepada peserta didik untuk mengukur

kemampuan peserta didik dalam materi luas lingkaran. Peserta

didik diberi waktu untuk mengerjakan, setelah dikira sudah

selesai hasil pekerjaan dikumpulkan. Karena waktu sudah selesai

maka, guru mengakhiri pertemuan. Sebelum pelajaran diakhiri

guru memberitahukan kepada peserta didik kalau pertemuan yang

akan datang akan diadakan tes akhir siklus. Karena hari Sabtu jam

pelajaran matematika hanya satu jam pelajaran dan waktu yang

dibutuhkan mengerjakan soal tes akhir siklus adalah 60 menit,

maka masuknya sepuluh menit lebih awal sehingga waktu

istirahat terpotong. Setelah peserta didik sudah jelas tentang

pemberitahuan, guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan

salam.

Page 87: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

75

3) Pertemuan 3

Pertemuan dilaksanakan pada :

Hari/tanggal : Sabtu/ 29 Januari 2011

Waktu : (1x60’)

Implementasi tindakan :Tes akhir siklus

Pada waktu diadakan tes akhir siklus, tidak diadakan

observasi oleh peneliti. Hal itu dilakukan karena pada waktu

diadakan tes, peserta didik dan guru tidak melaksanakan langkah-

langkah strategi elaborasi PQ4R dengan meggunakan alat peraga.

Tes akhir siklus diberikan setelah bel istirahat tanda masuk

berbunyi. Setelah duduk di tempat duduk masing-masing, ketua

kelas memimpin berdoa, kemudian mengucapkan salam. Setelah

membalas salam guru memberikan soal pada peserta didik kemudian

menjelaskan petunjuk dalam mengerjakan soal. Peserta didik

diberikan waktu 60 menit untuk mengerjakan soal. Setelah waktu

habis, peserta didik disuruh mengumpulkan pekerjaannya kemudian

guru mengucapkan salam.

Adapun hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran

dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi

PQ4R pada siklus I dapat dilihat pada daftar hasil belajar siklus II

(ada pada lampiran 8)

c. Hasil pengamatan

Dari lembar observasi dan catatan dari observer selama proses

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan

strategi elaborasi PQ4R pada siklus II. Hasil pengamatan yang

didapatkan antara lain:

1) Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran.

a) Peserta didik lebih memperhatikan penjelasan guru dan bisa mulai

aktif dalam proses pembelajaran.

b) Peseta didik sudah lancar dalam melaksanakan langkah-langkah

strategi elaborasi PQ4R.

Page 88: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

76

c) Peserta didik lebih berani bertanya ketika mengalami kesulitan

dalam pembelajaran dan berani maju dengan keinginan sendiri

untuk mempresentasikan hasil temuanya di depan kelas, serta

sudah terbiasa menjawab pertanyaan dari guru dan teman.

d) Peserta didik sudah lebih terampil dalam penggunaan alat peraga,

e) Peserta didik lebih senang berdiskusi dengan teman sebangku

karena sudah terbiasa dengan model pembelajaran diskusi.

2) Hasil pengamatan aktivitas guru.

a) Guru sudah sepenuhnya melakukan pendahuluan dalam belajar

mengajar dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan

strategi elaborasi PQ4R, selain itu guru juga sudah lebih jeli

dalam mengamati jalannya diskusi.

b) Guru sudah mampu mengkondisikan peserta didik dan mengatur

waktu.

Aktivitas peserta didik dan aktivitas guru dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan

strategi elaborasi PQ4R pada materi pokok lingkaran kelas VIII B MTs

Miftahul Falah Pati tahun pelajaran 2010/2011 pada siklus II dapat

dilihat pada lembar observasi guru dan lembar observasi peserta didik

siklus II (ada pada lampiran 6 dan 7)

d. Evaluasi dan refleksi

Setelah mengadakan tindakan dan pengamatan guru matematika

kelas VIII B beserta peneliti mengadakan evaluasi dan refleksi terhadap

penelitian yang dilakukan evaluasi dan refleksi siklus II tersebut

adalah:

1) Evaluasi pelaksanaan

Setelah dilaksanakan pelaksanaan tindakan dan pengamatan

penelitian, guru dan peneliti melaksanakan evaluasi. Kegiatan

evalusi dilakukan setelah jam sekolah berakhir, karena pada hari itu,

guru kelas VIII B jam mengajarnya penuh. Evaluasi dilaksanakan

dengan cara diskusi dan membahas hasil observasi yang telah

Page 89: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

77

dilakukan oleh observer. Dari hasil evaluasi, ternyata pada siklus II

terdapat peningkatan. Dari evaluasi tesebut dihasilkan:

a) Peserta didik sudah lebih memperhatikan penjelasan guru.

b) Peseta didik sudah lancar dalam melaksanakan langkah-langkah

strategi elaborasi PQ4R.

c) Peserta didik sudah banyak yang berani bertanya dan maju

mempresentasikan hasil temuanya di depan kelas. Sehingga guru

tidak perlu menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan.

d) Peserta didik sudah terampil dalam penggunaan alat peraga.

e) Peserta didik sudah terbiasa berdiskusi dengan teman sebangku.

f) Guru sudah sepenuhnya melakukan pendahuluan dalam belajar

mengajar dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan

strategi elaborasi PQ4R, selain itu guru juga sudah lebih jeli

dalam mengamati jalannya pembelajaran.

g) Guru sudah mampu mengkondisikan peserta didik dan mengatur

waktu.

h) Hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator keberhasilan

yang ditetapkan.

2) Refleksi

Berdasarkan evaluasi pada siklus II maka sudah tidak perlu

diadakan siklus berikutnya. Karena indikator pembelajaran sudah

tercapai.

Setelah melelui empat tahap tersebut, guru memberikan

penilaian terhadap peserta didik. Penilaian yang diambil guru yaitu

aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Aktivitas dilihat dari lembar

observasi selama pelaksanaan pembelajaran, sedangkan hasil belajar

melalui gabungan nilai antara nilai tugas dan nilai tes akhir siklus.

Aktivitas peserta didik diamati pada pertemuan pertama dan kedua.

C. Pembahasan Penelitian

Pembahasan yang diuraikan berdasarkan atas hasil pengamatan yang

dilanjutkan refleksi pelaksanaan pembelajaran dengan mengguanakan alat

Page 90: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

78

peraga dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R pada tahap siklus I dan

siklus II serta tahap pra siklus sebagai pra penelitian.

1. Pra siklus

Pelaksanaan pra silus dilakukan dengan wawancara kepada guru

matematika kelas VIII B dan mengambil nilai ulangan harian, sehingga

diperoleh nilai rata-rata hasil belajar materi lingkatran di kelas VIII B MTs

Mifathul Falah Dukuhmulyo Pati pada tahun sebelumnya yaitu tahun

2009/2010.

Sedangkan data aktivitas pra siklus dilakukan dengan melakukan

observasi di kelas VIII B tahun pelajaran 2010/2011 pada waktu proses

pembelajaran materi tentang Teorema Pythagoras. Data yang diperoleh

peserta didik kelas VIII B (ada pada lampiran 2) mengenai pencapaian

aktivitas peserta didik adalah 23,2 %. Pada hasil aktivitas ini belum

tersentuh oleh model dan strategi pembelajaran jadi masih menggunakan

pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini masih didominasi oleh

guru sebagai teacher center, sedangkan peserta didik kurang berperan aktif

dalam pembelajaran. Kurangnya interaksi antara peserta didik dan guru

juga menyebabkan aktivitas peserta didik sangat kurang. Peneliti juga

mendapat informasi tentang hasil belajar pada tahun 2009/2010 (hasil

ulangan harian lingkaran tahun 2009/2010 ada pada lampiran 3)

Dari hasil ulangan harian materi lingkaran diperoleh informasi

bahwa dari 19 peserta didik di kelas VIII B pada tahun 2009/2010 hanya 5

peserta didik yang tuntas yaitu peserta didik yang nilainya ≥ 60, dengan

rata-rata hasil belajar 48,8. Prosentase ketuntasan belajar klasikal yang

dicapai peserta didik adalah sebagai berikut:

%P

%P

= 26,3%

Dari penghitungan di atas prosentase ketuntasan belajar klasikal

peserta didik hanya 26,3 % belum memenuhi indikator yang ditentukan

Page 91: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

79

yaitu ≥75%. Serta rata-rata hasil belajar peserta didik 48,8 yang masih di

bawah KKM yaitu 60. Dari hasil wawancara dapat diidentifikasi yang

menjadi penyebab rendahnya keberhasilan belajar adalah kurangnya

keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran akibatnya tingkat

pemahaman peserta didik masih kurang sehingga hasilnya pun masih jauh

dari yang diharapkan.

Dari hal tersebut bisa disimpulkan bahwa pembelajaran tahun

sebelumnya masih menggunakan pembelajaran konvensional,

pembelajaran didominasi oleh guru sedangkan peserta didik hanya duduk

diam mendengarkan penjelasan guru. Hal ini membuat peserta didik tidak

mengkontruksi sendiri, sehingga apa yang mereka dapat mudah terlupakan

karena mendapat konsep secara instan.

Dengan mengkaji pembelajaran tahun lalu, nilai rata-rata belum

mencapai KKM. Sehingga dalam proses pembelajaran perlu diberikan

inovasi pembelajaran yang baru yang melibatkan peserta didik sehingga

dapat mengkontruks diri sendiri dan dapat meningkatkan aktivitas peserta

didik. Salah satu inovasi yang ditawarkan peneliti adalah dengan

menggunakan alat peraga melalui strategi elaborasi PQ4R (Preview,

Question, Read, Reflect, Recite, Review). Berdasarkan data yang ada pada

pra siklus dapat dirangkum dalam tabel 4.3 dan diagram di bawah ini.

Tabel 4.3

Hasil pra siklus

Indikator Prasiklus

Aktivitas peseradidik 23,2 %

Rata-rata nilai hasil belajar 48,8

Ketuntasan belajar klasikal 26,3%

2. Siklus I

Setelah melalui empat tahap dalam penelitian tindakan siklus 1,

guru memberikan penilaian terhadap peserta didik. Penilaian yang diambil

guru yaitu aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Aktivitas dilihat dari

Page 92: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

80

lembar observasi selama pelaksanaan pembelajaran, sedangkan hasil

belajar diperoleh melalui nilai tes akhir siklus. Aktivitas guru dan peserta

didik diamati pada pertemuan pertama. Adapun hasil aktivitas guru dan

peserta didik pada siklus 1 (dapat dilihat di lampiran 10 dan 11)

Pencapaian aktivitas peserta didik pada siklus 1 adalah 55,83 %.

Dengan hasil aktivitas yang diperoleh ternyata belum mencapai indikator

yaitu ≥ 75%. Sehingga penggunaan alat peraga melalui strategi elaborasi

PQ4R pada materi unsur lingkaran kelas VIII B MTs Miftahul Falah

Dukuhmulyo Jakenan Pati harus melaksanakan pembelajaran lagi pada

siklus 2. Sedangkan aktivitas guru pada siklus 1 mencapai 46,4 %.

Pelaksanaan tes akhir siklus 1 digunakan untuk mengukur kemampuan

kognitif peserta didik. (adapun hasil tes peserta didik pada siklus 1 ini ada

pada lampiran 12)

Dari hasil penilaian dalam pembelajaran materi unsur lingkaran

dengan menggunakan alat peraga melalui strategi elaborasi PQ4R rata-rata

hasil belajar pada siklus 1 ini belum mencapai indikator keberhasilan yang

ditentukan. Hal ini terbukti dengan perolehan rata-rata hasil belajar sebesar

66. Dari 30 peserta didik hanya 18 peserta didik yang tuntas. Adapun

prosentase ketuntasan belajar klasikal hasil belajar peserta didik adalah

sebagai berikut:

%P

%P

= 60 %

Dari data di atas prosentase ketuntasan belajar klasikal hasil belajar

peserta didik hanya 60 % dengan rata-rata hasil belajar 66. Indikator rata-

rata hasil belajar telah tercapai, akan tetapi indikator ketuntasan klasikal

belum tercapai. Oleh karena itu, pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga melalui strategi elaborasi PQ4R pada materi unsur lingkaran kelas

VIII B MTs Miftahul Falah Dukuhmulyo Jakenan Pati harus

melaksanakan pembelajaran lagi pada siklus 2.

Page 93: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

81

Berdasarkan hasil yang diperoleh ada beberapa kekurangan yang

dilakukan baik oleh guru maupun peserta didik. Guru belum maksimal

dalam mengadakan pendahuluan untuk memasuki strategi pembelajaran

PQ4R, yang membutuhkan persiapan khusus agar peserta didik berminat

dan bersemangat selama proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pesera didik pada siklus 1,

peserta didik kurang kompak dengan teman kelompok, meskipun

kelompoknya itu hanya dengan teman sebangku. Peserta didik masih malu

bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan selama proses

pembelajaran berlangsung. Peserta didik hanya berani bertanya ketika guru

sedang berkeliling mendatangi setiap kelompok. Ada juga yang hanya

berani bertanya dengan temannya. Bahkan ada juga yang hanya belajar

sendiri meskipun mengalami kesulitan dan tidak memanfaatkan teman

untuk berdiskusi.

Peserta didik kurang terampil dalam penggunan alat peraga bahkan

ada yang masih tahu cara kerjanya meskipun sudah diterangkan guru

sebelumnya. Hal ini dikarenakan peserta didik selama ini tidak dilibatkan

langsung dalam penemuan konsep. Penyebab lain dari hasil belajar peserta

didik yang kurang dari KKM adalah kurangnya keseriusan peserta didik

dalam mengerjakan soal yang diberikan.

Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus 1 dapat diambil

simpulan dalam bentuk tabel 4.3 dan gambar diagram di bawah ini.

Tabel 4.4

Hasil belajar siklus I

Indikator Prasiklus Siklus I

Aktivitas peserta didik 23,2 % 55,83 %

Rata-rata nilai hasil belajar 48,8 66

Ketuntasan belajar klasikal 26,3 % 60 %

Page 94: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

82

Gambar 4.1

Perbandingan aktivitas peserta didik pada pra siklus dan

siklus I

Gambar 4.2

Perbandingan rata-rata nilai belajar peserta didik pada pra

siklus dan siklus I

Page 95: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

83

Gambar 4.3

Perbandingan ketuntasan belajar klasikal peserta didik pada

pra siklus dan siklus I

3. Siklus II

Setelah melalui empat tahap dalam penelitian tindakan siklus II,

guru memberikan penilaian terhadap peserta didik. Penilaian yang diambil

guru yaitu aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Aktivitas dilihat dari

lembar observasi selama pelaksanaan pembelajaran, sedangkan hasil

belajar melalui nilai tes akhir siklus. Aktivitas guru dan peserta didik

diamati pada pertemuan pertama. Adapun hasil aktivitas guru dan peserta

didik pada siklus II (ada pada lanpiran 15 dan 16)

Pencapaian aktivitas peserta didik pada siklus II adalah 80%.

Dengan hasil aktivitas yang diperoleh ternyata sudah mencapai indikator

yaitu ≥ 75%. Sehingga penggunaan alat peraga melalui strategi elaborasi

PQ4R pada materi lingkaran kelas VIII B MTs Miftahul Falah

Dukuhmulyo Jakenan Pati tidak perlu pelaksanaan siklus lagi. Sedangkan

aktivitas guru pada siklus II mencapai 85,7 %

Pelaksanaan tes akhir siklus II digunakan untuk mengukur

kemampuan kognitif peserta didik. (adapun hasil tes peserta didik pada

siklus II ini ada pada lampiran 17)

Page 96: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

84

Dari hasil penilaian dalam pembelajaran materi keliling dan luas

lingkaran dengan menggunakan alat peraga melalui strategi elaborasi

PQ4R rata-rata hasil belajar pada siklus II ini sudah mencapai indikator

keberhasilan yang ditentukan. Hal ini terbukti dengan perolehan rata-rata

hasil belajar sebesa 83,6 Dari 30 peserta didik hanya 3 peserta didik yang

tidak tuntas. Adapun prosentase ketuntasan belajar klasikal hasil belajar

peserta didik adalah senagai berikut:

%P

%P

= 90 %

Dari data di atas prosentase ketuntasan belajar klasikal hasil belajar

peserta didik sudah mencapai 90 % keadaan tersebut sudah jauh lebih baik

dari indikator ketuntasan dengan rata-rata hasil belajar 83,6 juga sudah

jauh lebih baik dari pada KKM. Oleh karena itu, pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga melalui strategi elaborasi PQ4R pada materi

unsur lingkaran kelas VIII B MTs Miftahul Falah Dukuhmulyo Jakenan

Pati tidak perlu melaksanakan pembelajaran lagi pada siklus III.

Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus II dapat diambil

simpulan dalam bentuk tabel 4.4 dan gambar grafik di bawah ini.

Tabel 4.5

Hasil belajar siklus II

Indikator Prasiklus Siklus I Siklus II

Aktivitas peserta didik 23,2 % 55,83 % 80 %

Rata-rata nilai hasil

belajar

48,8 66 83,6

Ketuntasan belajar

klasikal

26,3 % 60 % 90 %

Page 97: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

85

Gambar 4.4

Perbandingan aktivitas peserta didik pada pra siklus,siklus I

dan siklus II

Gambar 4.5

Perbandingan rata-rata nilai belajar peserta didik pada pra

siklus, siklus I dan siklus II

Page 98: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

86

Gambar 4.6

Perbandingan ketuntasan belajar klasikal peserta didik pada

pra siklus,siklus I dan siklus II

Page 99: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari deskripsi dan analisis penelitian tindakan kelas yang telah

diuraikan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika dalam materi

lingkaran pada kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati adalah langkah-

langkah pembelajaran operasional yang sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga

yang sudah diterapkan di skenario pembelajaran yang ada dalam RPP.

2. Penggunaan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R dapat

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada materi pokok

lingkaran. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan dari pra siklus

dengan nilai rata-rata 48,8 dengan ketuntasan belajar klasikal 26,3%,

meningkat menjadi 66 dengan ketuntasan belajar klasikal 60% pada siklus

I, dan pada siklus II rata-rata kelas VIII B meningkat menjadi 83,6 dengan

ketuntasan belajar klasikal mencapai 90%. Begitu juga dengan keaktifan

peserta didik mengalami peningkatan dengan persentase keaktifan.

Berawal dari keaktifan peserta didik yang masih minim, pada waktu siklus

Isebesar 55,83% pada siklus I, meningkat menjadi 80% pada siklus II.

Sehingga dapat ditarik simpulan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R dapat

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada materi pokok

lingkaran di MTs Miftahul Falah Dukuh Mulyo Jakenan Pati.

87

Page 100: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

B. Saran

Berkaitan dengan pembahasan hasil penelitian, bahwa model

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan strategi

elaborasi PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan

kenyataan yang ada, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai

berikut:

1. Agar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika peserta

didik, sebaiknya guru memilih model atau strategi pembelajaran yang

tepat.

2. Dalam proses pembelajaran matematika peserta didik diharapkan selalu

aktif, pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru sementara peserta didik

hanya diam dan mendengarkan saja.

3. Hendaknya pembelajaran melalui penggunakan alat peraga dalam

penerapan strategi elaborasi PQ4R ini dapat dikembangkan pada materi-

materi lainnya khususnya pada pembelajaran matematika.

C. Penutup

Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa

mengucapkan puji syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas Rahmat,

taufiq, hidayah serta inayah-Nya yang telah diberikan kepada peneliti.

Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada dalam

skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti

harapkan. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti pada khususnya

dan pembaca pada umumnya. Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima

kasih kepada semua pihak yang telah membantu sepenuhnya dalam

menyelesaikan skripsi ini, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT.

Amiin.

88

Page 101: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sadirman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers.

Ayres, Frank dan Philip A. Schmidt. Schaum’s Outline of Teori dan Soal-Soal

Matematika Universitas. terj. Alit Bondan. 2004. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 2006. Cet. 13.

Jakarta:PT Asdi Mahasatya.

, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. 2006. Jakarta:PT Bumi Aksara.

Cholik Adinawan, M dan Sugijono. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII. 2006.

Jakarta: Erlangga.

E. Bell Gredler, Margaret. Belajar dan Membelajarkan terj. Sardiman. 1991. Cert.1.

Jakarta: Rajawali Pers.

Haryati, Mimin. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. 2007.

Jakarta: PT. Gaury Persada Press.

Hasyim, Muttaqin. Tujuan Pembelajaran Matematika. 2009.

http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/06/14/tujuan-pembelajaran-

matematika/ - _ftnref2. 26 Pebruari 2011 jam 21.30.

Ilham, Abang. 2010. Pengenbangan Keaktifan belajar Siswa. dalam

http://abangilham.wordpress.com/, diakses 4 Desember 2010 jam 09.38.

Jasper Johns, Discrete Mathematics and Its Aplications, (New York: VAGA, 1981),

hlm. xxi

Karso, dkk. Pendidikan Matematika I. 2009. Jakarta: Universitas Terbuka.

Luthfia, Ifa “Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil

Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Semester II Kelas VII MTs

Fatahillah Beringin NgaliyanSemarang tahun pelajaran 2008/2009”, Skripsi

(Semarang: Program Sarjana IAIN Walisongo, 2010).

Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2010. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Page 102: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Mustafa Al-Maragi, Ahmad. Tafsir Al-Maragi Juz XXX. 1993. Cet. Kedua.

Semarang: PT Karya Toha Putra.

Mustaqim. Psikologi Pendidikan. 2009. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. 2009.

Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. 2010. Cet. Ke-2. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Syekh Al-Zarnuji. Syarakh Bita’lim Al-Muta’alim Thoriq Al-Ta’alim. Semarang:

Toha Putera.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. 2006. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Sudjana. Metode Statistika. 1996. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. 1999. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

. . Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. 2009. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Sujatmiko, Ponco. Matematika Kreatif Konsep dan Terapannya 2. 2005. Cet. 1.

Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Sumanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. 1990. Cet 3. Jakarta: Rineka Cipta.

Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. 2009.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suryabrata, Sumardi. Psikologi Pendidikan . 1993. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Suryo Subroto, Darmanto. Televisi Sebagai Media pendidikan. 1992. Yogyakarta:

Duta Wacana University Press.

Page 103: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Tim Pelaksana. Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia. 2006. Kudus:

Menara Kudus.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta:

PT. Balai Pustaka.

Trianto. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. 2007.

Jakarta: Prestasi Pustaka

Uzer Usman, Moh. Menjadi Guru Profesional. 1990. Cet. 2. Bandung: Rosdakarya.

Page 104: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Langkah-Langkah Pemodelan Pembelajaran dengan Penerapan Strategi Preview,

Question, Recite, Read, Reflect, Review( PQ4R).

Tabel 3.1: Daftar Peserta Didik Kelas VIII B.

Tabel 3.2: Jawal Pelaksanaan PTK.

Tabel 4.1: Data Jumlah Guru, TU dan Karyawan MTs Mifathul Falah Dukuhmulyo Jakenan Pati

Tahun Pelajaran 20010/2011

Tabel 4.2: Data Jumlah Peserta Didik MTs Mifathul Falah Dukuhmulyo Jakenan Pati Tahun

Pelajaran 20010/2011

Tabel 4.3: Hasil Pra Siklus

Tabel 4.4: Hasil Belajar Siklus I

Tabel 4.4: Hasil Belajar Siklus II

Page 105: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1: Alat Peraga Unsur-Unsur Lingkaran

Gambar 2.2: Alat Peraga Luas Lingkaran

Gambar 3.1: Siklus PTK

Gambar 4.1 : Perbandingan Aktivitas Peserta Didik pada Pra Siklus dan Siklus I

Gambar 4.2: Perbandingan Rata-Rata Nilai Belajar Peserta Didik pada Pra Siklus dan Siklus I

Gambar 4.3: Perbandingan Ketuntasan Belajar Klasikal Peserta Didik pada Pra Siklus dan Siklus

I

Gambar 4.4: Perbandingan Aktivitas Peserta Didik pada Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II

Gambar 4.5: Perbandingan Rata-Rata Nilai Belajar Peserta Didik pada Pra Siklus, Siklus I dan

Siklus II

Gambar 4.6: Perbandingan Ketuntasan belajar klasikal peserta didik pada pra siklus,siklus I dan

siklus II

Page 106: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Nama Peserta Didik Pra Siklus

Lampiran 2: Daftar Aktivitas Peserta Didik Pra Siklus

Lampiran 3: Daftar Nilai Peserta Didik Pra Siklus

Lampiran 4: Daftar Peserta Didik Pada Siklus

Lampiran 5: Daftar Kelompok

Lampiran 6: Daftar Aktivitas Peserta Didik Siklus I

Lampiran 7: Daftar Nilai Peserta Didik Siklus I

Lampiran 8: RPP Siklus I

Lampiran 9: LK Siklus I

Lampiran 10: Kunci Jawaban LK Siklus I

Lampiran 11: Soal Evaluasi Akhir Aiklus I

Lampiran 12: Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I

Lampiran 13: Kisi-Kisi Tes Akhir Siklus I

Lampiran 14: Tes Akhir Siklus I

Lampiran 15: Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I

Lampiran 16: Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Lampiran 17: Daftar Aktivitas Peserta Didik Siklus II

Lampiran 18 : Daftar Nilai Peserta Didik Siklus II

Lampiran 19: RPP Pertemuan Pertama Siklus II

Lampiran 20: LK Siklus II

Lampiran 21: Kunci Jawaban LK Siklus II

Lampiran 24: RPP Pertemuan Kedua Siklus II

Lampiran 25: Kisi-Kisi Tes Akhir Siklus II

Page 107: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Lampiran 26: Tes Akhir Siklus II

Lampiran 27: Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus II

Lampiran 28: Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II

Page 108: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

DAFTAR PESERTA DIDIK PRA SIKLUS

Satuan pendidikan : MTs Miftahul Falah

Mata pelajaran : Matematika

Kelas : VIII B

Jumlah peserta didik : 19

Tahun pelajaran :2009/2010

No. Nama Jenis Kelamin

1. Agus Santoso Laki-laki

2. Ahmad Hidayat Laki-laki

3. Alfiana Safitri Perempuan

4. Andri Astuti Perempuan

5. Arum Istiqomah Perempuan

6. Bie Wahyu S Laki-laki

7. Dian Ekawati Perempuan

8. Ida Sri Masriah Perempuan

9. Ika Ari Lestari Perempuan

10. Izzul Markhamah Perempuan

11. Nur Sugiyanto Laki-laki

12. Nurul Faridatul Istiqomah Perempuan

13. Oky Murdiyanto Laki-laki

14. Putri Anggraeni Perempuan

15. Rika Rahmawati Perempuan

16. Riska Nafi’ah Perempuan

17. Sri Wahyuni Perempuan

18. Susi Wulandari Perempuan

19. Widya Ayu Alfianita Perempuan

Jumlah 19

Keterangan :

Laki-laki =5

Perempuan =14

Lampiran 1

Page 109: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI

KEAKTIFAN PESERTA DIDIK

DALAM PENERAPAN STRATEGI ELABORASI PQ4R

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

PRA SIKLUS

Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah

Mata Pelajaran : Matematika

Materi pokok : Lingkaran

Kelas/semester : VIII B/II

Tahun pelajaran : 2010/2011

Hari/tanggal : Selasa/ 5 Januari 2011

No. Aspek Penilaian Jumlah Pesera Didik Prosentase

(%)

Keterangan

1. Keterlibatan peserta didik dalamtahap preview 3 15,8 Kurang

2. Ketepatan peserta didik dalam membuat pertanyaan 4 21,05 Kurang

3. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan alat peraga 4 21,05 Kurang

4. Kecakapan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang telah dibuat 2 10,5 Kurang

5. Ketepatan peserta didik dalam menginformasikan materi yang ada dalam

bacaan

3 15,8 Kurang

6. Kesesuaian peserta didik dalam membuat intisari bacaan 4 21,05 Kurang

7. Kecakapan peserta didik dalam mengulas kembali materi yang telah

dipelajari

4 21,05 Kurang

8. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal di depan kelas 4 21,05 Kurang

9 Perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran 14 73,7 Baik

10. Re-aktivitas peserta didik dalam pembelajaran 2 10,5 Kurang

Page 110: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Keaktifan klasikal =

=

= 23,2%

Skor setiap aspek Keterangan prosentase

Kurang =1 ≤25 =kurang

Cukup =2 >25-50 =cukup

Baik =3 >50-75 =baik

Baik sekali =4 >75-100 =sangat baik

Semarang, 5 Januari 2011

Peneliti,

Sri Partini

NIM. O73511028

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Abdul Kholil, S.Ag Fithri Andriani, S.Pd

NIP.—————— NIP.———————

Page 111: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Lampiran 3

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN PESERTA DIDIK (PRA SIKLUS)

Satuan pendidikan : MTs Miftahul Falah

Mata pelajaran : Matematika

Materi pokok : Lingkaran

Kelas : VIII B

Jumlah peserta didik : 19

Tahun pelajaran : 2009/2010

No. Nama Nilai

Keterangan

1. Agus Santoso 36 BELUM

TUNTAS

2. Ahmad Hidayat 68 TUNTAS

3. Alfiana Safitri 54 BELUM

TUNTAS

4. Andri Astuti 30 BELUM

TUNTAS

5. Arum Istiqomah 36 BELUM

TUNTAS

6. Bie Wahyu S 36 BELUM

TUNTAS

7. Dian Ekawati 54 BELUM

TUNTAS

8. Ida Sri Masriah 90 TUNTAS

9. Ika Ari Lestari 34 BELUM

TUNTAS

10. Izzul Markhamah 54 BELUM

TUNTAS

11. Nur Sugiyanto 68 TUNTAS

12. Nurul Faridatul Istiqomah 54 BELUM

TUNTAS

13. Oky Murdiyanto 64 TUNTAS

14. Putri Anggraeni 34 BELUM

TUNTAS

15. Rika Rahmawati 26 BELUM

TUNTAS

16. Riska Nafi’ah 40 BELUM

TUNTAS

Page 112: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

17. Sri Wahyuni 36 BELUM

TUNTAS

18. Susi Wulandari 24 BELUM

TUNTAS

19. Widya Ayu Alfianita 90 TUNTAS

JUMLAH 928

Rata-rata =

48,8

Ketuntasan

26,3%

Page 113: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

DAFTAR PESERTA DIDIK SIKLUS 1 DAN 2

Satuan pendidikan : MTs Miftahul Falah

Mata pelajaran : Matematika

Kelas : VIII B

Jumlah peserta didik : 30

Tahun pelajaran : 2010/2011

No.

Nama

Jenis Kelamin

1. Agus Govinda Laki-laki

2. Ahmad Islahudin Laki-laki

3. Ani Listiawati Perempuan

4. Dwi Utami Perempuan

5. Dyah Erhana Perempuan

6. Eka Tina N Perempuan

7. Gondo Sujoko Laki-laki

8. Hendarsun R.A Laki-laki

9. Heri Ari S Laki-laki

10. Istiqomah Perempuan

11. Imam Syafi’i Laki-laki

12. Jannatum M Perempuan

13. Khoirul Ali A Laki-laki

14. Masro’atun M Perempuan

15. M.Iqbal P Laki-laki

16. Munaisaroh Perempuan

17. Nur Innayah Laki-laki

18. Nuri Asida Perempuan

Lampiran 4

Page 114: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

19. Nurul Muji Asih Perempuan

20. Rastini Perempuan

21. Risa Ulfatun N Perempuan

22. Sinta Purnama S Perempuan

23. Siti Yayuk W Perempuan

24. Sulistiani Perempuan

25. Tifani Prana N Perempuan

26. Ulvi Nur Fitria Perempuan

27. Umroh M Perempuan

28. Vivin Nur Fitri Perempuan

29. Wahyu Aji A Laki-laki

30. Siti Nutul Jannah Perempuan

Keterangan: Laki-laki = 10

Perempuan = 20

Page 115: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

DAFTAR KELOMPOK PADA SIKLUS I

• KELOMPOK 1

1. Imam Syafi’i

2. Eka Tina Noviani

• KELOMPOK 2

1. Dwi Utami

2. Rastini

• KELOMPOK 3

1. Siti Yayuk W

2. Hendarsun R A

• KELOMPOK 4

1. Wahyu Aji Pramono

2. Sulistiani

• KELOMPOK 5

1. Dyah Erhana

2. Umroh Mahmudah

• KELOMPOK 6

1. Agus Govinda

2. Rissa Ulfatun N

• KELOMPOK 7

1. Nurul Muji Asih

2. Sinta Purnama Sari

• KELOMPOK 8

1. M Iqbal P

2. A Islahudin

• KELOMPOK 9

1. Ani Listiawati

2. Kholirul Ali ahmadi

• KELOMPOK 10

1. Tifani Prana Ningrum

2. Gondo Sujoko

• KELOMPOK 11

1. Istiqomah

2. Munaisaroh

• KELOMPOK 12

1. Masro’atun S

Lampiran 5

Page 116: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

2. Ulvi Nur F

• KELOMPOK 13

1. Janatun Munawaroh

2. Nur Innayah

• KELOMPOK 14

1. Siti Nurul Janah

2. Nuri Asida

• KELOMPOK 15

1. Heri Ari Susanto

2. Vivin Nur Fitri

Page 117: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI

KEAKTIFAN PESERTA DIDIK

DALAM PENERAPAN STRATEGI ELABORASI PQ4R

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : MTs Miftahul

Mata Pelajaran : Matematika

Materi pokok : Lingkaran

Kelas/semester : VIII B/II

Tahun pelajaran : 2010/2011

Hari/tanggal : Rabo/ 12 Januari 2011

No.

Nama peserta

didik

Aspek penilaian Total Prosentase skor penilaian Ket.

A B C D E F G H I J

1. Agus Govinda 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 26 65 Baik

2. Ahmad Islahudin 3 1 3 1 2 3 2 3 3 2 23 57,5 Baik

3. Ani Listiawati 3 2 2 1 2 4 2 2 3 2 23 57,5 Baik

4. Dwi Utami 3 4 1 1 2 3 2 2 3 2 23 57,5 Baik

5. Dyah Erhana 3 1 1 1 2 2 2 2 3 2 19 47,5 Cukup

6. Eka Tina N 3 3 1 1 2 4 2 2 3 2 23 57,5 Baik

7. Gondo Sujoko 3 3 1 1 2 3 2 2 3 2 22 55 Baik

8. Hendarsun R A 2 3 1 1 2 1 1 1 3 1 16 40 Cukup

Page 118: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

9. Heri Asri S 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 23 57,5 Baik

10. Istiqomah 3 2 1 1 3 3 2 2 3 3 23 57,5 Baik

11. Imam Syafi’i 3 3 1 1 2 3 2 3 3 2 23 57,5 Baik

12. Jannatum M 3 3 1 1 2 4 2 2 3 2 23 57,5 Baik

13. Khoirul Ali A 3 1 2 1 2 1 1 2 3 1 17 42,5 Cukup

14. Masro’atun M 3 2 1 1 2 2 2 2 3 1 19 47,5 Cukup

15. M Iqbal P 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 27 67,5 Baik

16. Munaisaroh 3 3 1 1 2 3 2 2 3 2 22 55 Baik

17. Nur Inayah 3 3 1 2 2 3 2 2 3 3 24 60 Baik

18. Nuri Asida 3 3 1 1 2 3 2 2 3 2 22 55 Baik

19. Nurul Muji A 3 4 2 1 2 3 2 2 3 2 24 60 Baik

20. Rastini 3 2 1 1 2 1 2 2 3 1 18 45 Cukup

21. Risa Ulfatun N 3 3 1 1 3 3 2 2 3 2 23 57,5 Baik

22. Sinta PurnamaS 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 24 60 Baik

23. Siti Yayuk W 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 29 72,5 Baik

24. Sulistiani 3 4 1 1 2 4 2 2 3 2 23 57,5 Baik

25. Tifani Prana N 3 3 2 1 2 3 2 3 3 2 24 60 Baik

26. Ulfi Nur Fitria 3 1 1 1 2 2 1 2 3 3 19 47,5 Cukup

27. Umroh M 3 2 1 1 2 3 2 3 3 2 22 55 Baik

28. Vivin Nur Fitri 3 4 2 1 2 3 2 2 3 3 25 62,5 Baik

29. Wahyu Aji A 2 3 1 1 2 3 2 3 3 2 22 55 Baik

30. Siti Nurul Janah 2 3 1 1 2 2 2 1 3 2 19 47,5 Cukup

A. Keterlibatan peserta didik dalam tahap preview

B. Ketepatan peserta didik dalam membuat pertanyaan

C. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan alat peraga

D. Kecakapan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang telah dibuat

E. Ketepatan peserta didik dalam menginformasikan materi yang ada dalam bacaan

Page 119: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

F. Kesesuaian peserta didik dalam membuat intisari bacaan

G. Kecakapan peserta didik dalam mengulas kembali materi yang telah dipelajari

H. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal di depan kelas

I. Perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran

J. Re-aktivitas peserta didik dalam pembelajaran

= 55,83%

Skor setiap aspek Keterangan prosentase

Kurang =1 ≤25 =kurang

Cukup =2 >25-50 =cukup

Baik =3 >50-75 =baik

Baik sekali =4 >75-100 =sangat baik

Semarang, 12 Januari 2011

Peneliti,

Sri Partini

NIM. O73511028

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Page 120: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Abdul Kholil, S.Ag Fithri Andriani, S.Pd

NIP.—————— NIP.———————

Page 121: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

DAFTAR HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Unsur-Unsur Lingkaran

Kelas : VIII B

Jumlah Peserta Didik : 30

Tahun Pelajaran : 2010/2011

No.

Nama

Nilai Keterangan

1. Agus Govinda 53 BELUM TUNTAS

2. Ahmad Islahudin 63 TUNTAS

3. Ani Listiawati 83 TUNTAS

4. Dwi Utami 50 BELUM TUNTAS

5. Dyah Erhana 80 TUNTAS

6. Eka Tina N 46 BELUM TUNTAS

7. Gondo Sujoko 70 TUNTAS

8. Hendarsun R.A 56 BELUM TUNTAS

9. Heri Ari S 80 TUNTAS

10. Istiqomah 53 BELUM TUNTAS

11. Imam Syafi’i 70 TUNTAS

12. Jannatum M 70 TUNTAS

13. Khoirul Ali A 70 TUNTAS

14. Masro’atun M 83 TUNTAS

15. M.Iqbal P 66 TUNTAS

16. Munaisaroh 53 BELUM TUNTAS

17. Nur Innayah 56 BELUM TUNTAS

Lampiran 7

Page 122: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

18. Nuri Asida 83 TUNTAS

19. Nurul Muji Asih 73 TUNTAS

20. Rastini 56 BELUM TUNTAS

21. Risa Ulfatun N 63 TUNTAS

22. Sinta Purnama S 53 BELUM TUNTAS

23. Siti Yayuk W 86 TUNTAS

24. Sulistiani 70 TUNTAS

25. Tifani Prana N 86 TUNTAS

26. Ulvi Nur Fitria 80 TUNTAS

27. Umroh M 46 BELUM TUNTAS

28. Vivin Nur Fitri 56 BELUM TUNTAS

29. Wahyu Aji A 70 TUNTAS

30. Siti Nutul Jannah 56 BELUM TUNTAS

Jumlah 1980

Rata-rata =

66

Ketuntasan

60 %

Keterangan: Jumlah yang tuntas = 18 anak

Jumlah yang belum tuntas = 12 anak

Page 123: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah Dukuh Mulyo Jakenan Pati

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII /II

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

Standar Kompetensi : Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya

Kompetensi Dasar : Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran

Indikator :

1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi lingkaran

2. Peserta didik dapat mengenal unsur dan bagian-bagian lingkaran

3. Peserta didik dapat menunjukkan unsur dan bagian-bagian lingkaran

PERTEMUAN KE-1: (indikator 1-3)

I. Tujuan Pembelajaran: Dengan strategi elaborasi PQ4R dan bantuan alat peraga,

peserta didik diharapkan dapat menjelaskan definisi

lingkaran, mengenal dan menunjukkan unsur serta bagian

lingkaran dengan benar.

II. Materi Ajar: unsur dan bagian lingkaran

1. Pengertian

Lingkaran adalah himpunan kedudukan titik-titik pada bidang datar yang berjarak

sama terhadap suatu titik-titik tertentu.

2. Bagian dan unsur lingkaran

9) Titik pusat

Titik pusat adalah titik yang berada tepat pusat/tengah lingkaran

10) Jari-jari

Jari-jari adalah ruas garis yang menghubungkan pusat lingkaran dengan

sembarang titik pada lingkaran

11) Diameter

Diameter adalah ruas garis yang melalaui pusat lingkaran yang

menghubungkan dua titik padalingkaran

12) Busur

Busur adalah garis lengkung yang merupakan bagian dari lingkaran

13) Tali busur

Tali busur adalah ruas garis yangmenghubugkan dua titik pada lingkaran

14) Juring

Page 124: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Juring adalah daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan sebuah busur

15) Tembereng

Tembereng adalah daerah yang dibatasi oleh sebuah busur dan tali busur

16) Apotema

Apotema adalah jarak terpendek antara tali busur dengan pusat lingkaran

III. Metode Pembelajaran: Ceramah, inquiry

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:

No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian

Siswa Waktu

Kegiatan Awal

1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

berdoa

k

10 menit

2 Guru mengabsen

3 Guru menyampaikan apersepsi

4 Guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan penerapan

strategi PQ4R dalam pembelajaran

5 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik

Kegiatan Inti

6 Guru membacakan sekilas sub materi yang akan dipelajari k 3 menit

Eksplorasi:

8 Peserta didik disuruh mencari informasi tentang lingkaran,

hal apa saja yang berkaitan dengan lingkaran

i 5 menit

9 Guru membagikan alat peraga lingkaran kepada peserta

didik

g 3 menit

Elaborasi:

10 Peserta didik melakukan preview dengan membaca sekilas

materi yang kan dipelajari pada buku paket masing-masing

i 7 menit

11 Dengan membaca sekilas dan memperhatikan alat peraga

anak disuruh menemukan ide pokok tujuan pembelajaran

p 3 menit

12 Pada tahap question, peserta didik membuat pertanyaan

tentang unsur-unsur lingkaran, kemudian menjawab

i 6 menit

Page 125: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

pertanyaanya sendiri

13 Pada tahap read , peserta didik membaca secara cermat

dan menerapkannya pada alat peraga untuk menjawab

pertanyaan yang telah dibuat pada langkah sebelumnya

i 10 menit

14 Pada tahap reflect, peserta didik untuk mengaitkan materi

dengan pengetahuan yang diketahui

i 10 menit

15 Pada tahap recite peserta didik membuat catatan-catatan

intisari dari apa yang telah dipelajari.

i 6 menit

16 Pada tahap review perwakilan peserta didik membacakan

intisari yang telah dibuat

i 6 menit

Konfirmasi:

17 Peserta didik mengerjakan soal latihan yang telah diberikan

guru

i 25 menit

18 Guru menunjuk peserta didik untuk mengerjakan di depan k 25 menit

19 Guru beserta peserta didik mengoreksi pekerjaan bersama k 15 menit

Penutup

20 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang

materi yang telah dipelajari.

k 7 menit

21 Evaluasi/tes akhir ( terlampir ). i 15 menit

22 Guru memberikan tugas rumah k 2 menit

23 Mengucapkan salam dan berdoa. k 2 menit

Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; k = klasikal.

V. Bahan ajar: Buku paket matematika kelas VIII, spidol, LKS

VI. Penilaian:

1. Prosedur Tes:

- Tes awal : -

- Tes Proses : ada

- Tes Akhir : ada

2. Jenis Tes:

- Tes awal : -

- Tes Proses : Pengamatan

- Tes Akhir : Tertulis

3. Alat Tes:

- Tes proses:

NO Indikator NILAI

Page 126: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

1 2 3 4

1. Ketenangan peserta didik dalam kelas

2. Ketepatan peserta didik dalam membuat

pertanyaan

3. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan

alat peraga

4. Kecakapan peserta didik dalam membaca

untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat

5. Ketepatan peserta didik dalam

menginformasikan materi yang ada dalam

bacaan

6. Kesesuaian peserta didik dalam membuat

intisari bacaan

7. Kecakapan peserta didik dalam mengulas

kembali materi yang telah dipelajari

8. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal

di depan kelas

- Tes akhir:

1. Berilah nama bagian dan unsur lingkaran yang ditunjukkan huruf-huruf

berikut!

E

D C

B

A

O

F

Page 127: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Kunci jawaban

No. Jawaban Skor

1 OA,OB,OC adalah jari-jari 3

O adalah pusat lingkaran 1

ACadalah diameter lingkaran 1

AB,AC,BC,DE adalah busur 4

AB,AC,DE adalah tali busur 3

AOB,AOC adalah juring 2

Daerah DE dan AC adalah

tembereng

2

OF adalah apotema 2

Jumlah 18

Nilai akhir =

Pati, 10 Januari 2011

Guru Mata Pelajaran, Peneliti,

Fitri Andriani, S.Pd Sri Partini

NIP.—————— NIM.073511028

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Abdul Kholil, S.Ag

NIP.——————

Page 128: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Lampiran 9

LEMBAR KERJA 1 SIKLUS 1 Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebutkan unsur-unsur lingkaran dan tempelkan potongan unsur lingkaran yang merupakan juring dan

tembereng yang ada pada gambar atau mediatempel berikut in!

MEDIA TEMPEL

SELAMAT BERDISKUSI………………

O

B

F

E

D

C

A

Kelompok:

Nama:

Page 129: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Lampiran 10

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA 1 UNSUR-UNSUR LINGKARAN

� Titik pusat : O

� Jari-jari : OA, OB, dan OC

� Diameter : AC

� Busur : AB, BC, AC dan DE

� Tali busur : AB, AC dan DE

� Juring : ABO dan BCO

� Tembereng : daerah AB dan daerah DE

� Apotema :FO

MEDIA TEMPEL

O

B

F

E

D

C

A

Page 130: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Lampiran 11

Nama :

Kelas :

No. abs :

TES EVALUASI

Kerjakan soal berikut ini!

2. Berilah nama bagian dan unsur lingkaran yang ditunjukkan huruf-huruf berikut!

SELAMAT MENGERJAKAN…………….

E

D C

B

A

O

F

Page 131: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Lampiran 12

KUNCI JAWABANTES EVALUASI SIKLUS 1

UNSUR-UNSUR LINGKARAN

� Titik pusat : O

� Jari-jari : OA, OB, dan OC

� Diameter : AC

� Busur : AB, BC, AC dan DE

� Tali busur : AB, AC dan DE

� Juring : ABO dan BCO

� Tembereng : daerah AB dan daerah DE

� Apotema :FO

Page 132: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Kisi-kisi tes akhir siklus I

Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah Pati Jumlah Soal : 15

Kelas/Semester : VIII/II Waktu : 60 menit

Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Pilihan ganda dan uraian

Materi : Lingkaran

SK : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya

KD Materi Indikator Submateri Nomor soal Banyak

butir soal Bentuk tes

Aspek yang

diukur

4.1 Menentukan

unsur dan

bagian-bagian

lingkaran

Lingkaran

• Menunjukkan unsur-

unsur lingkaran dengan

menggunsksn alat

peraga

a. Unsur-

unsur

lingkaran

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

dan 1,2,3,4,5

15 soal

Pilihan ganda

dan uraian

C1, C1, C2, C2, C3,

C1, C2, C2, C3, C2

C2, C2, C2, C2, C2

Keterangan:

C1 = Mendefinisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasi

C2 = Mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan, memanipulasikan

C3 = Memerinci, menyusun diagram, membedakan, mengidentifikasikan

Lampiran 13

Page 133: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Lampiran 14

A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling benar!

1. Garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lingkaran disebut?

a. Busur

b. Tali busur

c. Tembereng

d. Apotema

2. Garis LC pada gambar di samping disebut...

a. Apotema

b. Diameter

c. Tembereng

d. Jari-jari

3. Daerah yang diarsir pada gambar di bawah disebut...

a. busur

b. tali busur

c. juring

d. diameter

4. Daerah yang dibatasi garis MN dan busur MN pada gambar di samping

disebut...

a. tali busur

b. jari-jari

c. tembereng

d. diameter

5. Pada gambar di samping, yang merupakan jari-jari adalah...

a. LB dan LA

b. LB dan LC

c. AB dan LC

d. LAdanAC

B A

L

C

M N

L

L

B A

L

C

N M

Nama:

Page 134: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

6. Tali busur lingkaran yang terpanjang disebut?

a. Diameter

b. Juring

c. Jari-jari

d. Apotema

7. Ruas garis yang menghubungkan titik pusat dengan sebarang titik pada lingkaran

disebut?

a. Tali busur

b. Jari-jari

c. Diameter

d. Tembereng

8. Disebut apakah daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan busur?

a. Apotema

b. Tembereng

c. Tali busur

d. Juring

9. Himpunan kedudukan titik-titik pada bidang datar yang berjarak sama terhadap suatu

titik-titik tertentu disebut?

a. Jari-jari

b. Lingkaran

c. Apotema

d. Titik pusat

10. Daerah yang diarsir disebut?

a. Juring

b. Apotema

c. Tali busur

d. Busur

Page 135: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

B. Kerjakan soal di bawah ini dengan singkat dan tepat!

1. Tulislah beberapa benda di sekitar kalian yang menggunakan konsep lingkaran serta

sebutkan kegunaanya!(minimal 5 macam)

2. Apakah diameter merupakan tali busur? Jelaskan alasanmu!

☺ SELAMAT MENGERJAKAN ☺

Page 136: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Lampiran 15

KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS 1

A. Jawaban pilihan ganda

1. B

2. A

3. C

4. C

5. A

6. A

7. B

8. D

9. B

10. A

B. Jawaban uraian

1. Macam-macam benda

a. Roda, untuk kendaraan

b. Jam, untuk melihat waktu

c. Setir, untuk mobil

d. Piring, untuk peralatan makan

e. Koin, untuk alat pembeyaran

2. Diamater merupakan tali busur. Karena garisnya malalui titik pusat, diameter merupakan

tali busur yang terpanjang pada lingkaran.

Page 137: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Lampiran 16

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I

Aktivitas Guru dalam Model Pembelajaran Strategi Elaborasi PQ4R (Preview, Question,

Read, Reflect, Recite, Review) dengan Menggunakan Alat Peraga Siklus 1

Satuan pendidikan : MTs Miftahul Falah

Mata pelajaran : Matematika

Materi pokok : Lingkaran

Kelas/semester : VIII/II

Tahun pelajaran : 2010/2011

Hari/tanggal : Selasa/12 Januari 2011

No. Aspek pengamatan Skor

1 2 3 4

PENDAHULUAN

1. Mengadakan apersepsi √

2. Memotivasi peserta didik √

3. Menyampaikan tujuan √

INTI

4. Memandu peserta didik untuk terlibat aktif

dalam pembelajaran

5. Pelaksanaan strategi elaborasi PQ4R √

6. Pemberian latihan dan soal √

PENUTUP

7. Menarik kesimpulan √

JUMLAH 3 4 6

Keterangan:

1.Kurang

2.Cukup

Page 138: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

3.Baik

4.Baik sekali

Prosentase (%) aktivitas guru =

=

= 46,4%

Penarikan Kesimpulan :

pelaksanaan pembelajaran dilakukan di siklus 1 belum optimal, hal ini terbukti dengan

adanya beberapa langkah pembelajaran yang belum terlaksana secara optimal. Oleh karena itu,

dilanjut ke siklus 2 dengan harapan penerapan strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat

peraga pada materi lingkaran pada siklus 2 mengalami peningktan.

Pati, 12 Januari 2011

Peneliti,

Sri Partini

NIM. O73511028

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Abdul Kholil, S.Ag Fithri Andriani, S.Pd

NIP.—————— NIP.———————

Page 139: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

LEMBAR OBSERVASI

KEAKTIFAN PESERTA DIDIK

DALAM PENERAPAN STRATEGI ELABORASI PQ4R

DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah

Mata Pelajaran : Matematika

Materi pokok : Keliling dan Luas Lingkaran

Kelas/semester : VIII B/II

Tahun pelajaran : 2010/2011

Hari/tanggal : Rabu/ 26 Januari 2011

No.

Nama peserta

didik

Aspek penilaian Total Prosentase skor

penilaian

Ket.

A B C D E F G H I J

1. Agus Govinda 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 33 82,5 Sangat baik

2. Ahmad Islahudin 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 30 75 Sangat baik

3. Ani Listiawati 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 30 75 Sangat baik

4. Dwi Utami 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik

5. Dyah Erhana 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 26 65 Baik

6. Eka Tina N 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 30 75 Sangat baik

7. Gondo Sujoko 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik

8. Hendarsun R A 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 28 70 Baik

9. Heri Asri S 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik

10. Istiqomah 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik

11. Imam Syafi’i 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik

12. Jannatum M 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 30 75 Sangat baik

13. Khoirul Ali A 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 27 67,5 Baik

Lampiran17

Page 140: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

14. Masro’atun M 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 30 75 Sangat baik

15. M Iqbal P 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 35 87,5 Sangat baik

16. Munaisaroh 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 30 75 Sangat baik

17. Nur Inayah 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 33 82,5 Sangat baik

18. Nuri Asida 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik

19. Nurul Muji A 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 32 80 Sangat baik

20. Rastini 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 27 67,5 Baik

21. Risa Ulfatun N 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 32 80 Sangat baik

22. Sinta PurnamaS 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33 82,5 Sangat baik

23. Siti Yayuk W 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 37 92,5 Sangat baik

24. Sulistiani 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik

25. Tifani Prana N 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 33 82,5 Sangat baik

26. Ulfi Nur Fitria 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 29 72,5 Baik

27. Umroh M 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik

28. Vivin Nur Fitri 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 33 82,5 Sangat baik

29. Wahyu Aji A 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 32 80 Sangat baik

30. Siti Nurul Janah 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 31 77,5 Sangat baik

K. Keterlibatan peserta didik dalam tahap preview

L. Ketepatan peserta didik dalam membuat pertanyaan

M. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan alat peraga

N. Kecakapan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang telah dibuat

O. Ketepatan peserta didik dalam menginformasikan materi yang ada dalam bacaan

P. Kesesuaian peserta didik dalam membuat intisari bacaan

Q. Kecakapan peserta didik dalam mengulas kembali materi yang telah dipelajari

R. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal di depan kelas

S. Perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran

T. Re-aktivitas peserta didik dalam pembelajaran

Page 141: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

= 80 %

Skor setiap aspek Keterangan prosentase

Kurang =1 ≤25 =kurang

Cukup =2 >25-50 =cukup

Baik =3 >50-75 =baik

Baik sekali =4 >75-100 =sangat baik

Pati, 26 Januari 2011

Peneliti,

Sri Partini

NIM. O73511028

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Abdul Kholil, S.Ag Fithri Andriani, S.Pd

NIP.—————— NIP.———————

Page 142: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

DAFTAR HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Keliling dan Luas Lingkaran

Kelas : VIII B

Jumlah Peserta Didik : 30

Tahun Pelajaran : 2010/2011

No.

Nama

Nilai Keterangan

1. Agus Govinda 56 BELUM TUNTAS

2. Ahmad Islahudin 83 TUNTAS

3. Ani Listiawati 93 TUNTAS

4. Dwi Utami 93 TUNTAS

5. Dyah Erhana 90 TUNTAS

6. Eka Tina N 80 TUNTAS

7. Gondo Sujoko 86 TUNTAS

8. Hendarsun R.A 83 TUNTAS

9. Heri Ari S 90 TUNTAS

10. Istiqomah 80 TUNTAS

11. Imam Syafi’i 86 TUNTAS

12. Jannatum M 40 BELUM TUNTAS

13. Khoirul Ali A 86 TUNTAS

14. Masro’atun M 90 TUNTAS

15. M.Iqbal P 93 TUNTAS

16. Munaisaroh 83 TUNTAS

17. Nur Innayah 90 TUNTAS

18. Nuri Asida 86 TUNTAS

Lampiran 18

Page 143: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

19. Nurul Muji Asih 86 TUNTAS

20. Rastini 93 TUNTAS

21. Risa Ulfatun N 90 TUNTAS

22. Sinta Purnama S 56 BELUM TUNTAS

23. Siti Yayuk W 83 TUNTAS

24. Sulistiani 83 TUNTAS

25. Tifani Prana N 86 TUNTAS

26. Ulvi Nur Fitria 83 TUNTAS

27. Umroh M 90 TUNTAS

28. Vivin Nur Fitri 93 TUNTAS

29. Wahyu Aji A 86 TUNTAS

30. Siti Nutul Jannah 90 TUNTAS

Jumlah 2507

Rata-rata =

83,6

Ketuntasan

90%

Keterangan: Jumlah yang tuntas = 27 anak

Jumlah yang belum tuntas = 3 anak

Page 144: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah Dukuh Mulyo Jakenan Pati

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII /II

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

Standar Kompetensi : Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya

Kompetensi Dasar : menghitung keliling dan luasnya Indikator :

1. Peserta didik dapat menentukan keliling lingkaran

2. Peserta didik dapat menentukan luas lingkaran

PERTEMUAN KE-1: (indikator 1)

I. Tujuan Pembelajaran: Dengan strategi elaborasi PQ4R dan bantuan alat peraga,

peserta didik diharapkan dapat menentukan keliling lingkaran

dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan

keliling lingkaran dengan benar.

II. Materi Ajar: keliling lingkaran

Keliling (K) = 2πr, atau

Keliling (K) = πd

Keterangan:

π = 3,14 atau

r = jari-jari

d = diameter

III. Metode Pembelajaran: Ceramah, inquiry

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:

No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian

Siswa Waktu

Kegiatan Awal

Page 145: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

berdoa

k

10 menit

2 Guru mengabsen

3 Guru menyampaikan apersepsi dengan mengaitkan materi

yang telah diajarkan sebelumnya sekaligus membahas PR

4 Guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan penerapan

strategi PQ4R dalam pembelajaran

5 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan

memberikan wacana kalau dalam kehidupan sering

menggunakan konsep keliling lingkaran

Kegiatan Inti

6 Guru membacakan sekilas sub materi yang akan dipelajari k 3 menit

Eksplorasi:

8 Peserta didik disuruh mencari informasi tentang keliling

lingkaran, hal apa saja yang berkaitan dengan keliling

lingkaran

i 5 menit

9 Guru membagikan alat peraga lingkaran kepada peserta

didik

p 3 menit

Elaborasi:

10 Peserta didik melakukan preview dengan membaca sekilas

materi yang akan dipelajari pada buku paket masing-masing

i 7 menit

11 Dengan membaca sekilas dan memperhatikan alat peraga

anak disuruh menemukan ide pokok tujuan pembelajaran

i 3 menit

12 Pada tahap question, peserta didik membuat pertanyaan

tentang keliling lingkaran, kemudian menjawab

pertanyaanya sendiri

i 6 menit

13 Pada tahap read , peserta didik membaca secara cermat

dan menerapkannya pada alat peraga untuk menjawab

pertanyaan yang telah dibuat pada langkah sebelumnya

p 10 menit

14 Pada tahap reflect, peserta didik untuk mengaitkan materi

dengan pengetahuan yang diketahui atau masalah yang

berkaitan dengan keliling lingkaran

i 10 menit

15 Pada tahap recite peserta didik membuat catatan-catatan

intisari dari apa yang telah dipelajari.

i 6 menit

16 Pada tahap review perwakilan peserta didik membacakan

intisari yang telah dibuat

i 6 menit

Page 146: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Konfirmasi:

17 Peserta didik mengerjakan soal latihan yang telah diberikan

guru

i 25 menit

18 Guru menunjuk peserta didik untuk mengerjakan di depan i 25 menit

19 Guru beserta peserta didik mengoreksi pekerjaan bersama k 15 menit

Penutup

20 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang

materi yang telah dipelajari.

k 7 menit

21 Evaluasi/tes akhir ( terlampir ). i 15 menit

22 Guru memberikan tugas rumah i 2 menit

23 Mengucapkan salam dan berdoa. k 2 menit

Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; k = klasikal.

V. Bahan ajar: Buku paket matematika kelas VIII, spidol, LKS

VI. Penilaian:

4. Prosedur Tes:

- Tes awal : -

- Tes Proses : ada

- Tes Akhir : ada

5. Jenis Tes:

- Tes awal : -

- Tes Proses : Pengamatan

- Tes Akhir : Tertulis

6. Alat Tes:

- Tes proses:

NO Indikator NILAI

1 2 3 4

1. Ketenangan peserta didik dalam kelas

2. Ketepatan peserta didik dalam membuat

pertanyaan

3. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan

alat peraga

4. Kecakapan peserta didik dalam membaca

untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat

Page 147: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

5. Ketepatan peserta didik dalam

menginformasikan materi yang ada dalam

bacaan

6. Kesesuaian peserta didik dalam membuat

intisari bacaan

7. Kecakapan peserta didik dalam mengulas

kembali materi yang telah dipelajari

8. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal

di depan kelas

- Tes akhir:

1. Carilah keliling lingkaran jika mempunyai,

a. Jari-jari 21

b. Diameter 25

2. hitunglah besar keliling bagian bangun yang diarsir dari gambar di bawah

ini!

3. Sebuah kaleng berdiameter 75 mm. Jika kelilingnya diberi label, berapa

panjang minimal label itu?

14cm

O

Page 148: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Kunci jawaban

No. Jawaban Skor

1 a. 132 cm 5

b. 78,5 cm 5

2 50 cm 5

3 235,5 5

Jumlah 20

Nilai akhir =

Pati, 17 Januari 2011

Guru Mata Pelajaran, Peneliti,

Fitri Andriani, S.Pd Sri Partini

NIP.—————— NIM.073511028

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Abdul Kholil, S.Ag

NIP.——————

Page 149: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Lampiran 20

Susunlah potongan-potongan menjadi juring lingkatran menjadi sebuah jajaragenjang!

potongan setengah lingkaran potongan setengah lingkaran

r

Page 150: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Tes evaluasi pertemuan pertama siklus I

Tes akhir:

4. Carilah keliling lingkaran jika mempunyai,

a. Jari-jari 21

b. Diameter 25

5. hitunglah besar keliling bagian bangun yang diarsir dari gambar di bawah ini!

6. Sebuah kaleng berdiameter 75 mm. Jika kelilingnya diberi label, berapa panjang minimal

label itu?

14cm

O

Lampiran 21

Page 151: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah Dukuh Mulyo Jakenan Pati

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII /II

Alokasi Waktu : 4 x 40 menit

Standar Kompetensi : Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya

Kompetensi Dasar : menghitung keliling dan luasnya Indikator :

1. Peserta didik dapat menentukan keliling lingkaran

2. Peserta didik dapat menentukan luas lingkaran

PERTEMUAN KE-2: (indikator 2)

I. Tujuan Pembelajaran: Dengan strategi elaborasi PQ4R dan bantuan alat peraga, peserta

didik diharapkan dapat menentukan luas lingkaran dan

menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan luas

lingkaran dengan benar.

II. Materi Ajar: luas lingkaran

Luas (L) = πr², atau

Luas (L) = πd²

Keterangan:

π = 3,14 atau

r = jari-jari

d = diameter

III. Metode Pembelajaran: Ceramah, inquiry

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:

No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian

Siswa Waktu

Kegiatan Awal

Page 152: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan

berdoa

k

10 menit

2 Guru mengabsen

3 Guru menyampaikan apersepsi dengan mengaitkan

materi yang telah diajarkan sebelumnya sekaligus

membahas PR

4 Guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan penerapan

strategi PQ4R dalam pembelajaran

5 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan

memberikan wacana kalau dalam kehidupan sering

menggunakan konsep luas lingkaran

Kegiatan Inti

6 Guru membacakan sekilas sub materi yang akan dipelajari K 3 menit

Eksplorasi:

8 Peserta didik disuruh mencari informasi tentang luas

lingkaran, hal apa saja yang berkaitan dengan luas lingkaran

K 5 menit

9 Guru membagikan alat peraga lingkaran kepada peserta

didik

P 3 menit

Elaborasi:

10 Peserta didik melakukan preview dengan membaca sekilas

materi yang akan dipelajari pada buku paket masing-masing

I 7 menit

11 Dengan membaca sekilas dan memperhatikan alat peraga

anak disuruh menemukan ide pokok tujuan pembelajaran

I 3 menit

12 Pada tahap question, peserta didik membuat pertanyaan

tentang luas lingkaran, kemudian menjawab pertanyaanya

sendiri

I 6 menit

13 Pada tahap read , peserta didik membaca secara cermat

dan menerapkannya pada alat peraga untuk menjawab

pertanyaan yang telah dibuat pada langkah sebelumnya

I 10 menit

14 Pada tahap reflect, peserta didik untuk mengaitkan materi

dengan pengetahuan yang diketahui atau masalah yang

berkaitan dengan luas lingkaran

I 10 menit

15 Pada tahap recite peserta didik membuat catatan-catatan

intisari dari apa yang telah dipelajari.

I 6 menit

Page 153: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

16 Pada tahap review perwakilan peserta didik membacakan

intisari yang telah dibuat

I 6 menit

Konfirmasi:

17 Peserta didik mengerjakan soal latihan yang telah diberikan

guru

I 25 menit

18 Guru menunjuk peserta didik untuk mengerjakan di depan I 25 menit

19 Guru beserta peserta didik mengoreksi pekerjaan bersama K 15 menit

Penutup

20 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang

materi yang telah dipelajari.

K 7 menit

21 Evaluasi/tes akhir ( terlampir ). I 15 menit

22 Guru memberikan tugas rumah I 2 menit

23 Mengucapkan salam dan berdoa. K 2 menit

Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; k = klasikal.

V. Bahan ajar: Buku paket matematika kelas VIII, spidol, LKS

VI. Penilaian:

7. Prosedur Tes:

- Tes awal : -

- Tes Proses : ada

- Tes Akhir : ada

8. Jenis Tes:

- Tes awal : -

- Tes Proses : Pengamatan

- Tes Akhir : Tertulis

9. Alat Tes:

- Tes proses:

NO Indikator NILAI

1 2 3 4

1. Ketenangan peserta didik dalam kelas

2. Ketepatan peserta didik dalam membuat

pertanyaan

3. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan

alat peraga

4. Kecakapan peserta didik dalam membaca

untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat

Page 154: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

5. Ketepatan peserta didik dalam

menginformasikan materi yang ada dalam

bacaan

6. Kesesuaian peserta didik dalam membuat

intisari bacaan

7. Kecakapan peserta didik dalam mengulas

kembali materi yang telah dipelajari

8. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal

di depan kelas

- Tes akhir:

1. Carilah luas lingkaran jika mempunyai,

a. Jari-jari 10

b. Diameter 28

2. Ada sebuah kertas akan dibuat desain dua lingkaran seperti gambar di

bawah ini, berapakah kertas yang tersisa?

Kunci jawaban

No. Jawaban Skor

1 a. 314 cm² 5

b. 616 cm² 5

2 61,92 cm² 5

Jumlah 15

Nilai akhir =

Pati, 24 Januari 2011

24 cm

Page 155: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Guru Mata Pelajaran, Peneliti,

Fitri Andriani, S.Pd Sri Partini

NIP.——————— NIM.073511028

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Abdul Kholil, S.Ag

NIP.———————

Page 156: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Kisi-kisi tes akhir siklus II

Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah Pati Jumlah Soal : 15

Kelas/Semester : VIII/II Waktu : 60 menit

Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Pilihan ganda dan uraian

Materi : Lingkaran

SK : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya

KD Materi Indikator Submateri Nomor soal Banyak

butir soal Bentuk tes

Aspek yang

diukur

4.1 Menghitung

keliling dan

luasnya

Lingkaran

• Menghitung keliling

lingkaran

• Menghitung luas

lingkaran

b. Keliling

lingkaran

c. Luas

lingkaran

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

dan 1,2,3,4,5

15 soal

Pilihan ganda

dan uraian

C1, C1, C2, C2, C3,

C1, C2, C2, C3, C2

C2, C2, C2, C2, C2

Keterangan:

C1 = Mendefinisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasi

C2 = Mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan, memanipulasikan

C3 = Memerinci, menyusun diagram, membedakan, mengidentifikasikan

Lampiran 25

Page 157: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Page 158: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar!

1. Jika keliling lingkaran adalah K, sedangkan diameter adalah d, maka hubungan

antar keduanya adalah…

Nama: Lampiran 26

Page 159: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

a.

b.

c.

d.

2. Keliling lingkaran yang diameternya 35 cm, dengan adalah...

a. 105 cm

b. 95 cm

c. 75 cm

d. 110 cm

3. Keliling lingkaran dengan yang ada pada gambar di samping adalah....

a. 251,2 cm

b. 23,57 cm

c. 25,12 cm

d. 24,13 cm

4. Diameter sebuah lingkaran adalah 40 cm, untuk π=3,14. Keliling lingkaran

tersebut adalah...

a. 512,6 cm

b. 125,6 cm

c. 215,6 cm

d. 152,6 cm

5. Diketahui suatu lingkaran mempunyai keliling 88 cm, dengan π= . Berapakah

panjang diameternya?

a. 7 cm

b. 14 cm

c. 21 cm

d. 28 cm

6. Suatu lingkaran berjari-jari r dan mempunyai luas L, maka hubungan antara L dan

r berikut ini yang benar adalah...

a.

b.

c.

d.

7. Panjang jari-jari lingkaran yang mempunyai luas 64 cm² adalah…

a. 8 cm

b. 16 cm

c. 32 cm

d. 124 cm

8 cm

Page 160: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

8. Luas daerah yang diarsir adalah…

a. 616 cm²

b. 308 cm²

c. 154 cm²

d. 462 cm²

9. Luas lingkaran yang berjari-jari 4 cm adalah…

a. 50,24 cm2

b. 48,14 cm2

c. 52,36 cm2

d. 45,24 cm

2

10. Luas lingkaran pada gambar di bawah ini adalah…

a. 38,5 cm2

b. 50 cm2

c. 77 cm2

d. 55 cm2

B. Kerjakan soal berikut dengan singkat dan tepat!

1. Sebuah lingkaran mempunyai jari-jari 140 cm. Berapakah keliling lingkaran

tersebut?

2. Diketahui sebuah lingkaran mempunyai diameter 40 cm. Tentukan luas lingkaran

tersebut!

3. Sebuah lingkaran mempunyai luas 15,4 m. berapakah jari-jari lingkaran tersebut?

4. Anak kelas VIII B MTs Mifatahul Falah akan mencoba membuat crop circle

tiruan pada sebuah lahan persawahan dengan jari-jari 3 meter. Berapakah kira-

kira luas lahan persawahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan tersebut?

5. Sebuah roda dengan jari-jari 70 cm akan diputar sebanyak 40 kali. Berapakah

panjang lintasan yang dilalui roda itu?

☺ SELAMAT MENGERJAKAN

14 cm

O

14 cm

Page 161: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

KUNCI JAWABAN SIKLUS II

A. PILIHAN GANDA

1. C

2. D

3. C

4. B

5. D

6. B

7. A

8. C

9. A

10. A

Lampiran 27

B. URAIAN

1. Diketahui : r =140 cm

Ditanya : K….?

Jawab : K = 2

= 2 x

= 880 cm

2. Diketahui : d =40 cm

Ditanya : L….?

Jawab : L =

= x

=

3. Diketahui : L =15,4 cm²

Ditanya : r….?

Jawab : 15,4 =

15,4 = x

=

r = 0,7 cm

4. Diketahui : r =3 m

Ditanya : L….?

Jawab : L =

=

= 28,26cm²

Jadi luas lahan yang dibutuhkan untuk membuat crop circle adalah 28,26 cm²

5. Diketahui : r =70 cm

Ditanya : panjang lintasan jika roda berputar 40 kali?

Jawab : K = 2

= 2 x

= 440 cm

Panjang lintasan= K x 40

Page 162: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Page 163: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II

Aktivitas Guru dalam Model Pembelajaran Strategi Elaborasi PQ4R (Preview, Question,

Read, Reflect, Recite, Review) dengan Menggunakan Alat Peraga Siklus II

Satuan pendidikan : MTs Miftahul Falah

Mata pelajaran : Matematika

Materi pokok : Keliling dan luas Lingkaran

Kelas/semester : VIII B/II

Tahun pelajaran : 2010/2011

Hari/tanggal : Rabu/26 Januari 2011

No. Aspek pengamatan Skor

1 2 3 4

PENDAHULUAN

1. Mengadakan apersepsi √

2. Memotivasi peserta didik √

3. Menyampaikan tujuan √

INTI

4. Memandu peserta didik untuk terlibat aktif

dalam pembelajaran

5. Pelaksanaan strategi elaborasi PQ4R √

6. Pemberian latihan dan soal √

PENUTUP

7. Menarik kesimpulan √

JUMLAH 2 6 16

Keterangan:

1.Kurang

Lampiran 28

Page 164: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

2.Cukup

3.Baik

4.Baik sekali

Prosentase (%) aktivitas guru =

=

= 85,7%

Prosentase (%) aktivitas guru =

Penarikan Kesimpulan :

pelaksanaan pembelajaran dilakukan di siklus II sudah optimal, hal ini terbukti dengan

adanya beberapa langkah pembelajaran yang sudah terlaksana secara optimal. Oleh karena itu,

pelaksanaan siklus dihentikan.

Pati, 26 Januari 2011

Peneliti,

Sri Partini

NIM. O73511028

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Abdul Kholil, S.Ag Fithri Andriani, S.Pd

NIP.—————— NIP.———————

Page 165: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Guru memandu peserta didik dalam proses pembelajaran Peserta didik mendengarkan penjelasan dan instruksi

dari guru

Peserta didik menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran

dengan strategi elaborasi PQ4R (tahap read, reflect, recite)

Lampiran 29

Page 166: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Peneliti melakukan observasi di dalam kelas Keadaan peserta didik di dalam kelas

Peserta didik aktif dalam mempresentasikan hasil pembelajaran (tahap review)

Page 167: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

Peserta didik aktif dalam bertanya danmengerjakan latihan di depan kelas

Page 168: SRI PARTINI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/108/jtptiain-gdl...1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Sri Partini

2. Tempat & Tgl. Lahir : Pati, 10 April 1988

3. NIM : 073511028

4. HP : 085290256786/085740953786

5. E-mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan :

1. Pendidikan Formal

a. SDN Tlogomojo-Batangan Pati

b. SLTP N 1 Jakenan-Pati

c. MA Raudlatul Ulum-Guyangan-Pati

d. IAIN Walisongo Semarang

2. Pendidikan Non-Formal

a. Pondok Pesantren Raudlatul Ulum-Guyangan-Pati

Semarang, 30 Mei 2011

Sri Partini

NIM: 073511028