sri partini fakultas tarbiyah institut...
TRANSCRIPT
PENERAPAN STRATEGI ELABORASI PQ4R DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DALAM MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI
LINGKARAN PADA KELAS VIII B MTS MIFTAHUL FALAH PATI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Jurusan Tadris Matematika
Oleh:
SRI PARTINI NIM. 073511028
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Judul : Penerapan Strategi Elaborasi PQ4R dengan Menggunakan Alat
Peraga dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Matematika Materi Lingkaran pada Kelas VIII B MTs Miftahul
Falah Pati
Penulis : Sri Partini
NIM : 073511028
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana penerapan strategi
elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga pada materi lingkaran pada
peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati tahun pelajaran 2010/2011. (2)
apakah penerapan strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga,
aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati
tahun pelajaran 2010/2011 pada materi lingkaran dapat ditingkatkan atau tidak.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (clasroom action
research) pada peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati. Dari hasil
observasi secara langsung di kelas VIII B melalui prasiklus dapat diketahui
metode yang digunakan oleh guru bidang studi mata pelajaran matematika belum
secara penuh mengedepankan pembelajaran aktif dan cenderung terjadi
komunikasi satu arah, artinya peserta didik cenderung pasif dalam pembelajaran.
Hal ini dapat dilihat dari aktivitas dan hasil belajar yang belum optimal, artinya
belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Subyek penelitian ini
adalah kelas VIII B MTs Miftahul Falah Dukuh Pati yang jumlahnya 30 peserta
didik. Setelah dilaksanakan tindakan melalui pembelajaran dengan menggunakan
strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga, dapat menciptakan
suasana pembelajaran aktif serta hasil belajar maksimal. Penelitian ini
dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada
tahap prasiklus, keaktifan belajar peserta didik mempunyai persentase 23,2 % dan
rata-rata tes akhir 48,8. Pada siklus I setelah dilaksanakan tindakan keaktifan
belajar peserta didik meningkat menjadi 55,83% dan rata-rata tes akhir 66.
Sedangkan pada siklus II setelah diadakan evaluasi pelaksanaan tindakan pada
siklus II keaktifan belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi 80 % dan
rata-rata tes akhir peserta didik adalah 83,6. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa
ada peningkatan setelah diterapkan strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan
alat peraga.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa ada
peningkatan keaktifan dan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti
pembelajaran dengan strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga.
Dengan strategi elaborasi PQ4R dalam pembelajaran matematika materi
lingkaran, peserta didik dapat menentukan sendiri unsur-unsur pada lingkaran,
menemukan konsep dan rumus dan keliling lingkaran, serta sudah tidak
mengalami kesulitan dalam menggunakan nilai phi pada waktu mencari keliling
dan luas lingkaran.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillah Alhamdulillah Washalatu Wassalamu ’ala Rasulillah, penulis
panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat
kepada semua hamba-Nya, sehingga sampai saat ini kita masih mendapatkan
ketetapan Iman dan Islam.
Sholawat dan salamnya Allah semoga tetap tercurah kepangkuan Rasulullah
Muhammad SAW pembawa rahmat bagi Makhluk sekian alam, keluarga, sahabat
dan para tabi’in serta kita umatnya, semoga kita mendapat pertolongan di hari
akhir nanti. Amiin.
Dalam penjelasan skripsi ini tentulah tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
baik dalam ide, kritik, saran maupun dalam bentuk lainnya. Oleh karena itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang berganda kepada:
1. Bapak Dr. Suja’i, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Bapak Saminanto, M.Sc, Bapak Fakrur Rozi, M.Ag dan Ibu Lulu’
Choirunnisa selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu,
tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
menyusun skripsi ini.
3. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah yang senantiasa mengarahkan dan
memberi motivasi selama penulis melaksanakan kuliah.
4. Bapak dan Ibunda terhormat, Bapak Gari dan Ibu Sumberasih yang senantiasa
memanjatkan do’a dalam mengiringi langkah demi tercapainya cita-cita dan
harapan penulis.
5. Mas Taufik sekeluarga yang selalu memberi do’a dan dorongan.
6. Adekku Dwi tersayang yang telah memberiku semangat serta kebahagiaan.
7. Teman-teman TM 2007 dan teman-teman kos, terimakasih atas do’a dan
masukannya.
8. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
viii
Semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang
lebih dari yang mereka berikan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa, isi maupun analisisnya,
sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
Ya Rabbal Alamin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Semarang, 30 Mei
2011
Sri Partini
NIM. 073511028
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN……………………………………… ii
PENGESAHAN…………………………………………………….. iii
NOTA PEMBIMBING…………………………………………….. iv
ABSTRAK.......................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................... 1
B. Penegasan Istilah………………………………. 3
C. Rumusan Masalah……………………………... 6
D. Tujuan Penelitian………………………………. 6
E. Manfaat Penelitian…………………………….. 6
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar............................................................. 8
2. Strategi Elaborasi PQ4R................................. 22
3. Alat Peraga...................................................... 25
4. Tinjauan Materi............................................... 27
5. Aplikasi Strategi Elaborasi PQ4R dengan
Alat Peraga pada Mareri Lingkaran............... 29
B. Kajian Pustaka……………………………….. 32
C. Kerangka Berpikir…………………………… 34
D. Hipotesis Tindakan…………………………. 35
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian …………………………….. 36
B. Subjek Penelitian…………………………… 36
C. Pelaksanaan dan Kolaborator………………. 38
x
D. Lokasi dan Waktu Penelitian......................... 38
E. Teknik Pengumpulan Data………………… 40
F. Rencana Penelitian…………………………. 42
G. Teknik Pengumpulan Data…………………. 45
H. Metode Penyusunan Instrumen…………….. 47
I. Teknik Analisis Data……………………….. 48
J. Indikator Keberhasilan……………………… 50
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. Gambar Umum Madrasah …………………. 51
B. Hasil Penelitian Tindakan …………………. 55
C. Pembahasan Penelitian……………………... 76
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan…………………………………... 85
B. Saran………………………………………. 85
C. Penutup……………………………………. 86
DAFTAR PUSTAKA
RPP
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Konsep lingkaran sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik
dari konsep unsur, keliling maupun luasnya. Konsep tentang unsur lingkaran
harus dipelajari terlebih dahulu sebagai syarat mempelajari konsep keliling
dan luas lingkaran.
Pembelajaran materi lingkaran akan lebih mudah jika pembelajaran
yang digunakan adalah pembelajaran aktif. Hakikat metode pembelajaran
aktif adalah untuk mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang
akan dipelajarinya.1 Peserta didik disuruh menemukan sendiri konsep-konsep
lingkaran, baik dari segi unsur, keliling maupun luas. Penemuan konsep itu
dapat dilakukan dengan belajar mandiri dan melakukannya dengan tahap-
tahap pembelajaran. Dimulai dari tahap membaca, menemukan rumus
keliling lingkaran dengan mencari dahulu nilai phi dan menemukan luas
lingkaran dengan melakukan pendekatan rumus luas bangun datar yang lain.
Untuk mempermudah dalam mengingat pelajaran, peserta didik diminta
membuat rangkuman pelajaran yang disusun menggunakan bahasa mereka
sendiri, kemudian mempresentasikan hasil rangkumannya itu di depan teman-
temannya. Pembelajaran di mana guru bertindak sebagai pengajar yang
berusaha memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta
didik tinggal mengumpulkan dan menerimanya serta didominasi aktivitas
menghafal sudah barang tentu bukanlah pengertian belajar yang memadai.
Karena perolehan pengetahuan maupun upaya penambahan pengetahuan
1 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009),hlm. 111.
2
hanyalah salah satu bagian kecil dari kegiatan menuju terbentuknya
kepribadian seutuhnya.2
Pembelajaran diusahakan bisa seefektif mungkin supaya waktu yang
tersedia tidak hilang sia-sia. Efektif belajar dapat ditunjukkan antara lain
dengan cepat menguasai konsep.3 Cepat menguasai konsep dapat dilakukan
dengan pembelajaran aktif dan bantuan media yang tepat.
Demikian juga dalam pembelajaran lingkaran akan lebih mudah
diterapkan kalau menggunakan alat peraga. Hal itu digunakan untuk
mengantisipasi keabstrakan dalam pembelajaran. Sesuai dengan teori
Brunner, bahwa dalam mengajarkan matematika supaya digunakan alat
peraga atau model.4 Alat peraga di sini digunakan agar peserta didik dapat
menemukan sendiri unsur-unsur lingkaran, rumus keliling dan luas lingkaran.
Akan tetapi, pembelajaran matematika materi lingkaran di kelas VIII
MTs Miftahul Falah Pati masih menggunakan pembelajaran satu arah yaitu
pembelajaran hanya terpusat pada guru, peserta didik hanya pasif
mendengarkan dan menulis dari apa yang telah diberikan oleh guru. Keadaan
tersebut membuat aktivitas dan hasil belajar peserta didik masih rendah.
Berdasarkan wawancara dengan guru kelas kesulitan-kesulitan masih dialami
oleh peserta didik. Keadaan ini ditandai dengan masih rendahnya tingkat
ketuntasan peserta didik dalam materi pokok lingkaran. Hal ini dikarenakan
peserta didik masih sering lupa dalam mengingat konsep-konsep lingkaran
dan unsur-unsurnya serta masih suka menghafal rumus. Apalagi kalau sudah
diterapkan dalam menghitung keliling dan luas lingkaran. Peserta didik sering
lupa dalam menentukan rumus yang akan digunakan dalam mengerjakan soal
dan ada juga yang masih bingung dalam penggunaan nilai phi, kebiasaan
belajar peserta didik yang salah, guru masih menggunakan metode
konvensional serta masih bersifat abstrak dalam proses pembelajaran. Peserta
2 Ibid., hlm. 3. 3 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2009), hlm. 174. 4 Karso, dkk, Pendidikan Matematika I, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), hlm. 1.21.
3
didik tidak berani bertanya jika mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan
tidak berani maju ketika ada kesempatan untuk mengerjakan soal di depan
kelas, kebanyakan peserta didik masih bersikap pasif dan belum terlalu jelas
dalam pembelajaran dan jika ditanya ada yang belum paham tidak ada yang
menjawab. Keadaan tersebut membuat guru tidak terlalu tahu sejauh mana
peserta didik telah memahami konsep yang telah diajarkan. Kondisi seperti
itulah yang dialami oleh kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati, sehingga
masih ada peserta didik yang belum mencapai KKM yaitu 6,0.5
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menawarkan solusi
pembelajaran aktif yaitu dengan melakukan penelitian yang berjudul
“Penerapan Strategi Elaborasi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect,
Recite, Review) dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Materi Lingkaran pada Kelas VIII B
MTs Miftahul Falah Pati. Melalui tahap pembelajaran PQ4R, peserta didik
dapat belajar mandiri menemukan konsep setiap materi yang diajarkan.
Stategi elaborasi PQ4R merupakan strategi permbelajaran yang melalui
tahap-tahap yang menuntut anak belajar aktif dan menuntut anak berani
berbicara, konsep dan rumus didapat tidak secara instan didapat dari guru.
Karena konsep diperoleh peserta didik dari hasil kerja sendiri, maka konsep-
konsep tersebut mudah tertanam pada ingatan, kebiasaan peserta didik
menghafal sudah mulai dapat ditinggalkan. Untuk mengatasi keabstrakan
dalam pembelajaran, digunakan alat peraga dalam penerapan strategi
elaborasi PQ4R. Dengan penelitian tersebut, peserta didik diharapkan dapat
memberanikan diri untuk mengemukakan pendapat, mencurahkan hasil
pemikiran dan belajar mandiri, sehingga aktivitas dan hasil belajar peserta
didik kelas VIII B MTs Mifathul Falah tahun pelajaran 2010/2011 dapat
ditingkatkan.
5 Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Matematika kelas VIII MTs Miftahul
Falah Pati.
4
B. Penegasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran dalam penelitian ini,
maka perlu adanya penegasan istilah yang terdapat dalam penelitian ini.
1. Penerapan
Menurut kamus besar Indonesia, menerangkan bahwa, penerapan adalah
suatu proses menerapkan (hal mempraktikkan). Hal ini merupakan suatu
tindakan untuk mempengaruhi tindakan pembelajaran di kelas.6
2. Strategi elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan perincian sehingga informasi
baru akan menjadi lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean
lebih mudah dan lebih memberikan kepastian. Strategi ini membantu
pemindahan informasi baru dari memori jangka pendek ke memori jangka
panjang, melalui penciptaan gabungan dan hubungan antara informasi baru
dan apa yang telah diketahui.7
3. PQ4R
PQ4R merupakan bentuk strategi elaborasi, yang merupakan kepanjangan
dari Preview (membaca selintas dengan cepat), Question (beranya), Read
(membaca), Reflect (refleksi), Recite (tanya jawab sendiri) dan Review
(mengulang secara menyeluruh).8
4. Alat peraga
Alat peraga merupakan alat yang digunakan guru dalam menyampaikan
bahan pelajaran agar lebih mudah dipahami peserta didik sehingga proses
belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.9
Alat peraga yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat peraga
lingkaran.Alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R pada
materi pokok lingkaran digunakan untuk mengetahui dan memahami unsur
6Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2005), hlm. 1180. 7Trianto, op.cit., hlm. 146. 8 Ibid., hlm. 156.
9Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Rosdakarya, 1990), Cet. 2,
hlm. 26.
5
lingkaran serta menemukan rumus keliling dan luas lingkaran sehingga
terjadi pembelajaran aktif pada peserta didik sehingga berdampak
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.
5. Meningkatkan aktivitas peserta didik
Meningkatkan aktivitas peserta didik yang dimaksud di sini adalah suatu
proses dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang dapat dilihat dari
perubahan sikap peserta didik dalam ikut serta dan aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Perubahan sikap peserta didik dalam pembelajaran ini
peserta didik aktif dalam mengungkapkan pendapat, mampu
menyimpulkan materi dan aktif berkomunikasi dengan guru maupun
dengan sesama peserta didik.10
6. Hasil belajar
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya.11
Hasil belajar juga
dapat diartikan sebagai suatu hasil dari proses mengajar guru dan belajar
peserta didik. Hasil belajar meliputi tiga aspek, yakni kognitif, afektif dan
psikomotorik.12
Dalam penelitian kali ini hasil belajar hanya dilihat dari
aspek kognitif yang diperoleh peserta didik kelas VIII B tahun pelajaran
2010/2011 MTs Miftahul Falah Pati setelah mempelajari unsur, keliling
dan luas lingkaran.
7. Lingkaran
Lingkaran adalah lokus dari suatu titik yang bergerak pada suatu bidang
sedemikian rupa sehingga titik tersebut memiliki jarak yang sama dari
suatu titik tertentu di bidang tersebut.13
Lingkaran merupakan materi yang
10Sardiman, A. M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo,
2001), hlm. 95. 11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1999), cet. 6, hlm. 22.
12 Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:
PT. Gaung Persada Press, 2007 ), hlm. 115. 13 Frank Ayres dan Philip A. Schmidt, Schaum’s Outline of Teori dan Soal-Soal
Matematika Universitas, terj. Alit Bondan, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 55.
6
ada pada akelas VIII SMP/MTs, dengan Standar Kompetensi menentukan
unsur, bagian lingkaran serta ukurannya, dan Kompetensi Dasar
menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran serta menghitung keliling
dan luasnya.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan
diteliti adalah:
1. Bagaimana penerapan strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat
peraga pada peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati dalam
proses pembelajaran materi pokok lingkaran tahun pelajaran 2010/2011?
2. Apakah dengan strategi pembelajaran elaborasi PQ4R dengan
menggunakan alat peraga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati dalam materi pokok
lingkaran tahun pelajaran 2010/2011?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakan penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi elaborasi PQ4R dengan
menggunakan alat peraga pada materi lingkaran pada peserta didik kelas
VIII B MTs Miftahul Falah Pati tahun pelajaran 2010/2011.
2. Untuk mengetahui apakah penerapan strategi elaborasi PQ4R dengan
menggunakan alat peraga, aktivitas dan hasil belajar peserta didik kelas
VIII B MTs Miftahul Falah Pati tahun pelajaran 2010/2011 pada materi
lingkaran dapat ditingkatkan atau tidak.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Bagi peserta didik kelas VIII MTs Miftahul Falah Pati
a. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran matematika dapat
ditingkatkan.
7
b. Hasil belajar peserta didik kelas VII B MTs Miftahul Falah Pati pada
materi lingkaran dapat ditingkatkan.
c. Kompetensi peserta didik dalam materi lingkaran dapat dicapai.
d. Strategi pembelajaran elaborasi jenis PQ4R dapat diterapkan dalam
pembelajaran materi lingkaran.
e. Sebagai paradigma baru peserta didik dalam pelaksanaan proses
pembelajaran agar tidak merasa jenuh dan lebih mudah dalam
memahami materi.
2. Bagi pihak guru MTs Miftahul Falah Pati
a. Sebagai paradigma baru dalam mengajar materi lingkaran.
b. Mengetahui secara tepat dan lebih menghayati strategi pembelajaran
elaborasi jenis PQ4R sehingga hasil belajar materi lingkaran dapat
ditingkatkan.
c. Adanya inovasi proses pembelajaran dari dan oleh guru.
3. Bagi pihak sekolah MTs Miftahul Falah Pati
a. Dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik diharapkan dapat
mengurangi jumlah peserta didik yang tidak lulus UAS dalam
pelajaran matematika.
b. Sekolah mendapat masukan tentang cara penelitian tindakan kelas.
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang baik bagi
sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran pada khususnya dan
memajukan program sekolah pada umumnya.
4. Bagi peneliti sendiri
a. Peneliti memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada.
b. Dari hasil penelitian, peneliti mendapat pengalaman baru tentang
pembelajaran yang menggunakan strategi elaborasi PQ4R dalam
pembelajaran.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Islam sudah menganjurkan dan memerintahkan untuk belajar, bukti
yang mendasari perintah untuk belajar adalah ayat yang pertama kali
turun yaitu QS: Al ‘Alaq 1-5 yang merupakan ayat pertama kali turun di
dunia.
ù& t� ø% $# ÉΟó™ $$Î/ y7 În/u‘ “Ï% ©! $# t, n= y{ ∩⊇∪ t, n= y{ z≈ |¡ΣM} $# ôÏΒ @, n= tã ∩⊄∪ ù& t� ø% $# y7 š/u‘ uρ ãΠ t�ø. F{$# ∩⊂∪
“Ï% ©! $# zΟ̄= tæ ÉΟn= s)ø9$$Î/ ∩⊆∪ zΟ̄= tæ z≈|¡ΣM} $# $tΒ óΟs9 ÷Λ s> ÷ètƒ ∩∈∪
“bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.” (QS: Al ‘Alaq 1-5).14
Ayat di atas merupakan dalil yang menunjukkan tentang
keutamaan membaca, menulis dan ilmu pengetahuan. Allah
menciptakan benda mati (qalam) atau pena sebagai alat komunikasi
dalam memberi penjelasan serta dalam pengajaran.15
Membaca dan menulis merupakan pekerjaan yang dapat dilakukan
oleh manusia karena diberi keistimewaan akal. Keistimewaan tersebut
terdapat dalam QS Az Zumar 9.
14Tim Pelaksana, Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia, (Kudus: Menara
Kudus, 2006), hlm. 597. 15 Ahmad Mustafa Al-Maragi, Tafsir Al-Maragi Juz XXX, (Semarang: PT Karya Toha
Putra, 1993), Cet. Kedua, hlm. 348.
9
ô≅ è% ö≅yδ “ÈθtGó¡ o„ t Ï% ©! $# tβθçΗs>ôètƒ tÏ% ©! $# uρ Ÿω tβθßϑ n=ôètƒ 3 $ yϑ ¯Ρ Î) ã�©. x‹ tGtƒ (#θä9'ρ é&
É=≈ t7 ø9F{$# ∩∪
“Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan
orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang-orang
yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS: Az-Zumar
9).16
Pelajaran yang sudah didapat dengan cara membaca dan menulis,
seharusnya dibagikan pada orang lain. Bagi orang yang mau mencari
ilmu Allah telah menjanjikan di dalam QS: Al Mujadalah 11:
Æì sù ö�tƒ… ª! $# tÏ%©! $# (#θãΖ tΒ# u öΝä3Ζ ÏΒ tÏ% ©!$# uρ (#θè?ρ é& zΟù= Ïè ø9$# ;M≈y_ u‘ yŠ 4 ª! $# uρ $yϑ Î/ tβθè= yϑ ÷è s? ×�,Î7yz ∩⊇⊇∪
…”niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS:
Al-Mujadalah 11).17
Sedangkan mengenai definisi belajar itu sendiri, Mustaqim dalam
bukunya menyebutkan definisi belajar menurut beberapa pakar
pendidikan yaitu:
1) Menurut Gagne: Belajar adalah perubahan disposisi atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan
disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses
pertumbuhan seseorang secara alamiah.
2) Menurut Travers: Belajar adalah proses menghasilkan
penyesesuaian tingkah laku.
16 Tim Pelaksana, op.cit., hlm. 459. 17 Ibid., hlm. 543.
10
3) Menurut Cronbach: Learning is shown by a change in behaviour as
a result of experience. (belajar adalah perubahan perilaku sebagai
hasil pengalaman).
4) Menurut Harold Spears: Learning is to observe, to read, to imitate,
to try something themselves, to listen, to follow direction.
(belajar adalah proses mengamati, membaca, meniru, mencoba
sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu).
5) Menurut Geoch: Learning is change is performance as a result of
practice. (Belajar adalah perubahan performance sebagai hasil
latihan)
6) Menurut Morgan: Lerning is any relatively permanent change in
behaviour that is a result of past experience.
7) (Belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai
hasil dari pengalaman). 18
Di dalam bukunya, Wasty sumanto menyebutkan bahwa, belajar
adalah proses, dan bukan suatu hasil, oleh karena itu belajar
berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan berbagai
bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan.19
Adapun teori belajar yang mendukung penelitian ini adalah:
1) Teori belajar Konstrukstivistik
Teori konstruktivistik menyatakan bahwa peserta didik harus
menemukan sendiri dan menginformasikan informasi kompleks,
mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan
merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak sesuai lagi.20
Menurut teori kontruktivis ini, satu prinsip yang paling
penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya
18Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang, 2009), hlm. 157. 19Wasty Sumanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), Cet. 3,
hlm. 99. 20
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 13.
11
sekedar memberikan pengetahuan kepada peserta didik. Peserta
didik harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya.
Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan
memberikan kesempatan peserta didik untuk menemukan atau
menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar peserta didik
sadar dan secara sadar mengguanakan strategi mereka sendiri
untuk belajar. Guru dapat memberi anak tangga peserta didik ke
pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan peserta didik sendiri
yang harus memanjat anak tangga tersebut.21
Karena teori kontruksivistik merupakan teori yang
menjelaskan bahwa peserta didik yang harus membangun sendiri
pengetahuan yang ada pada benaknya, maka sesuai dengan teori
strategi elaborasi PQ4R yang mana strategi elaborasi PQ4R
merupakan pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara
langsung untuk mengasah pengetahuan yang telah dimiliki dalam
pembelajaran matematika materi lingkaran. Akibatnya peserta
didik akan menjadi lebih aktif dalam pembelajaran sehingga
pembelajaran tidak monoton diberikan oleh guru. Hal inilah yang
membuat peneliti mengambil teori kontruktivistik menjadi
landasan teori, karena peneliti mempunyai tujuan untuk
meningkatkan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
matematika khususnya dalam materi lingkaran.
2) Teori belajar Brunner
Model pembelajaran yang dikenal dalam teori Brunner adalah
belajar penemuan. Brunner menganggap, bahwa belajar penemuan
sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia,
dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik. Berusaha
sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang
21Ibid.
12
menyertainya. Menghasilkan pengetahuan yang benar-benar
bermakna.
Brunner menyarankan agar peserta didik hendaknya belajar
melalui partisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip, agar mereka menemukan sendiri konsep-konsep materi
lingkaran melalui alat peraga.22
Teori Brunner dipakai peneliti sebagai landasan teori karena
sesuai dengan tujuan peneliti yaitu meningkatkan hasil belajar
peserta didik. Sudah terbukti kalau belajar secara aktif menemukan
konsep sendiri, akan membuat belajar lebih mengena sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar. Sebagaimana sesuai strategi
elaborasi PQ4R yang mengharuskan peserta didik belajar aktif
melakan tahap-tahap pembelajaran dalam menemukan konsep.
b. Pembelajaran Matematika
Di dalam skripsi Ifa Luthfia yang mengutip dari buku Amin
Suyitno, menyebutkan bahwa Pembelajaran adalah upaya menciptakan
iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan
kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi yang
optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik
dengan peserta didik.23
Sedangkan gambaran matematika itu sendiri, discrete mathematics
is user whenever objects or counted, when relationships between finite
(or countable) set are studied, and when processes involving a finite
number of steps are analyzed.24
22Ibid., hlm. 26. 23
Ifa Luthfia, “Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil
Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Semester II Kelas VII MTs Fatahillah Beringin
NgaliyanSemarang tahun pelajaran 2008/2009”, Skripsi (Semarang: Program Sarjana IAIN
Walisongo, 2010), hlm. 18.
24 Jasper Johns, Discrete Mathematics and Its Aplications, (New York: VAGA, 1981),
hlm. xxi
13
Jadi pembelajaran matematika adalah proses atau kegiatan guru
mata pelajaran matematika dengan mengajarkan matematika kepada
peserta didik yang di dalamnya terkandung upaya untuk menciptakan
iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan
kebutuhan peserta didik tentang matematika yang amat beragam agar
terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara
peserta didik dengan peserta didik lainnya dalam mempelajari
matematika.
1) Tujuan pembelajaran matematika
Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah
berkembang pesat baik meteri maupun kegunaannya. Mata
pelajaran matematika berfungsi melambangkan kemampuan
komunikasi dengan menggambarkan bilangan-bilangan dan
simbol-simbol serta ketajaman penalaran yang dapat memberi
kejelasan dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan
sehari-hari.
Adapun tujuan dari pembelajaran matematika adalah:
a) Mempersiapkan peserta didik agar sanggup menghadapi
perubahan keadaan dan pola pikir dalam kehidupan dan dunia
selalu berkembang.
b) Mempersiapkan peserta didik menggunakan matematika dan
pola pikir matematika dalam kehidupan sehari dan dalam
mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.25
Dari uraian di atas jelas bahwa kehidupan dunia ini akan terus
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi/
oleh karena itu peserta didik harus memiliki kemampuan
memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk bertahan
pada keadaan yang selalu berubah. Kemampuan ini membutuhkan
25Muttaqin, Hasyim, “Tujuan Pembelajaran Matematika”, dalam
http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/06/14/tujuan-pembelajaran-matematika/ - _ftnref2,
diakses 26 Pebruari 2011 jam 21.30.
14
pemikiran yang kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemampuan
bekerja sama yang efektif. Dengan demikian, maka seorang guru
harus terus mengikuti perkembangan matematika dan selalu
berusaha agar kreatif dalam pembelajaran yang dilakukan sehingga
dapat membawa peserta didik ke arah yang diinginkan.
Melatih cara berfikir dan bernalar dalam pembelajaran
matematika sangatlah penting. Hal ini sejalan dengan pendapat
Soedjadi bahwa “salah satu karakteristik matematika adalah
berpola pikir deduktif yang merupakan salah satu tujuan yang
bersifat formal, yang memberi tekanan kepada penataan nalar.”
Meskipun pola pikir ini penting, namun dalam pembelajaran
matematika terutama pada jenjang SD dan SLTP masih diperlukan
pola pikir deduktif, sedangkan jenjang sekolah menengah
penggunaan pola pikir induktif dalam penyajian suatu topik sudah
semakin dikurangi. Di samping cara berpikir, dalam proses
pembelajaran peserta didik juga dilatih untuk mengembangkan
kreatifitasnya melalui imajinasi dan intuisi. Setiap peserta didik
punya kemampuan yang berbeda-beda dalam memandang suatu
permasalahn yang dikembangkan, inilah yang disebut dengan
pemikiran divergen yang perlu terus dikembangkan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dimengerti bahwa
matematika itu bukan saja dituntut sekedar menghitung, tetapi
peserta didik juga dituntut agar lebih mampu menghadapi berbagai
masalah dalam hidup ini. Masalah itu baik mengenai matematika
itu sendiri maupun masalah dalam ilmu lain, serta dituntut suatu
disiplin ilmu yang sangat tinggi, sehingga apabila telah memahami
konsep matematika secara mendasar dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.26
2) Teori pembelajaran matematika
26 Ibid.
15
Berikut ini akan dibahas teori belajar yang sering disebut
pada pembelajaran matematika:
a) Teori belajar Gagne
Menurut teori konsruktivis, satu prinsip paling penting
dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya
sekedar memberikan pengetahuan kepada peserta didik.
Peserta didik harus membangun sendiri pengetahuan dalam
benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses
ini, dengan memberikan kesempatan peserta didik untuk
menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri dan
mengajar peserta didik menjadi sadar dan secara sadar
menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar.27
Gagne menekankan pentingnya kondisi internal dan
kondisi eksternal dalam suatu pembelajaran, agar peserta
memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Dengan demikian,
sebaiknya memperhatikan atau menata pembelajaran yang
memungkinkan mengaktifkan memori peserta didik yang
sesuai agar informasi informasi yang baru dapat
dipahaminya.28
Kupasan Gagne atas belajar yang terjadi pada manusia
menemukan adanya lima golongan atau ragam belajar,29
yaitu:
(1) Informasi verbal
Maksud dari informasi verbal adalah pengungkapan
informasi yang disimpan, yaitu mengungkapkan dengan
kata-kata sendiri atau melaporkan ikhtisar dari segala
informasi yang telah dipelajari. Akan tetapi, kapabilitas
27Trianto, loc.cit.
28 Ibid., hlm. 12-13
29 Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan, terj. Sardiman, (Jakarta:
Rajawali Pers, 1991), Cet. 1, hlm. 187.
16
jenis ini hanya berupa perbuatan menyatakan kembali
informasi itu.30
(2) Keterampilan intelek
Maksud dari keterampilan intelek adalah operasi mental
yang memungkinkan merespon terhadap lingkungan. Juga
bisa dikatakan bahwa keterampilan intelek merupakan
sesuatu yang mencakup struktur pendidikan formal yang
bersifat dasar dan pada waktu yang sama bersifat paling
luas jangkauan rembetannya.31
(3) Keterampilan motorik
Maksud dari keterampilan motorik adalah kemampuan
dan kemulusan dalam melakukan serangkaian gerakan fisik.
Ciri umum keterampilan ini adalah adanya persyaratan
untuk mengembangkan kemulusan bertindak, presisi dan
pengaturan waktu dan keterampilan bisa bertambah
sempurna melalui praktek atau dilatihkan.32
(4) Sikap
Maksud sikap adalah predisposisi untuk tindakan
positif atau negatif terhadap orang, obyek atau peristiwa.
Sikap merupakan pilihan tindakan mana yang akan
diambil.33
(5) Siasat kognitif
Maksud siasat kognitif adalah proses pengontrolan
yang mengatur berpikir dan belajar pada diri si belajar,
bagaimana si belajar mengelola belajarnya, ketika
mengingat-ingat dan berpikir, itu adalah proses pengendali
30 Ibid., hlm. 191.
31 Ibid., hlm. 192.
32 Ibid., hlm. 193.
33 Ibid.,hlm. 193.
17
atau pengatur pelaksanaan tindakan. Pengontrolan
mempengaruhi siasat si belajar dalam mencari dan
menemukan kembali hal-hal yang disimpan dan dalam
mengorganisasi respon-responnya.34
Pada penelitian kali ini, subjek penelitian yaitu peserta
didik masih sering melaksanakan pembelajaran berpusat, yang
aktif dalam pembelajaran adalah guru. Untuk memperhatikan
atau menata pembelajaran yaitu dengan cara mengaktifkan
memori peserta didik yang sesuai agar informasi informasi
yang baru dapat dipahaminya. Karena dalam teori Gagne’
sendiri mempunyai lima ragam belajar, Penerapan strategi
elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga mengacu
kepada ragam informasi verbal dan siasat kognitif. Karena
dalam penerapannya peneliti mengajak peserta didik untuk
menginformasikan dengan kata-kata apa yang sudah dipelajari
yaitu dengan menjawab pertanyaan yang dibuat dan membuat
sendiri ringkasan-ringkasan untuk mempermudah peserta didik
dalam mengingat materi yang sudah dipelajari.
b) Teori Belajar Dienes
Zoltan P. Dienes adalah seorang guru matematika yang
telah mengembangkan minatnya dan pengalamannya dalam
matematika. Ia telah mengembangkan sistem pengajaran
matematika dan berusaha agar pengajaran matematika menjadi
lebih menarik serta lebih mudah untuk dipelajari. Dasar
teorinya sebagian didasarkan atas teori peaget.35
Dienes
memandang matematika sebagai pelajaran struktur, relasi-
relasi dalam struktur, dan mengklasifikasi relasi-relasi antar
struktur. Ia percaya bahwa setiap konsep matematika akan
34 Ibid., hlm. 195.
35 Karso, dkk, Pendidikan Matematika I, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), Cet.
Keempat, hlm. 1.17.
18
dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik apabila
disajikan dalam bentuk konkret dan beragam. Menurur Dienes,
agar anak bisa memahami konsep-konsep matematika dengan
mengerti maka harusah diajarkan secara berurutan mulai dari
konsep murni, konsep notasi, dan berakhir dengan konsep
terapan. Konsep murni matematika adalah ide-ide matematika
mengenai mengelompokkan bilangan dan relasi antara
bilangan-bilangan. Konsep notasi matematika adalah sifat-sifat
bilangan sebagai akibat langsung dari cara bilangan itu
disajikan. Konsep terapan matematika adalah penggunaan
konsep murni dan konsep notasi matematika untuk
memecahkan masalah matematika.36
Dari uraian teori Dienes dapat digaris bawahi bahwa:
(1) Pada proses pembelajaran matematika kita harus
memperhatikan tahapan peserta didik memahami konsep,
yaitu tahap bermain bebas, permainan, penelaahan
kesamaan sifat, representasi, penyimbolan, dan
pemformalan.
(2) Dalam mengajarkan matematika supaya digunakan alat
peraga atau model dan pengajarannya harus beraneka ragam
serta sesuai dengan konsep yang akan ditanamkan. Salah
satunya adalah dengan bermain, mengingat dunia anak
bermain.37
Penerapan teori Dienes dalam penelitian ini adalah
penggunaan alat peraga ketika dilaksanakan strategi elaborasi
PQ4R dalam belajar matematika materi lingkaran agar peserta
didik tidak mudah lupa dalam menggunakan rumus pada waktu
mengerjakan soal-soal tentang lingkaran.
36 Ibid., hlm. 1.18.
37 Ibid., hlm. 1.21.
19
c. Aktivitas belajar
Guru memegang peranan penting terhadap proses belajar peserta
didik melalui pembelajaran yang dikelolanya. Untuk itu guru perlu
menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses interaksi
yang baik dengan peserta didik, agar mereka dapat melakukan berbagai
aktivitas belajar dengan efektif.
Dalam menciptakan interaksi yang baik diperlukan profesionalisme
dan tanggung jawab yang tinggi dari guru dalam usaha untuk
membangkitkan serta mengembangkan keaktifan belajar peserta didik.
Sebab segala keaktifan peserta didik dalam belajar sangat menentukan
bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Abu Ahmadi dan
Joko Tri Prasatya mengemukakan bahwa “proses belajar yang
bermakna adalah proses belajar yang melibatkan berbagai aktivitas para
peserta didik. Selanjutnya tingkat keaktifan belajar peserta didik dalam
suatu proses pembelajaran juga merupakan tolak ukur dari kualitas
pembelajaran itu sendiri”.38
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalam pembelajaran upaya
guru dalam mengembangkan keaktifan belajar peserta didik sangatlah
penting, sebab keaktifan belajar peserta didik menjadi penentu bagi
keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan.39
Aktivitas peserta didik dalam belajar tidak cukup hanya
mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terdapat di sekolah-
sekolah tradisional. Paul B. Diedrich menggolongkan jenis-jenis
aktivitas kegiatan peserta didik dalam belajar yang antara lain sebagai
berikut:
38Abang Ilham, “Pengenbangan Keaktifan belajar Siswa”, dalam
http://abangilham.wordpress.com/, diakses 4 Desember 2010 jam 09.38. 39
Ibid.
20
1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya seperti membaca,
memperhatikan gambar, mengamati eksperimen, pameran,
demonstrasi, dan percobaan.
2) Oral activities, seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip,
menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi
dan interupsi.
3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan penyajian
bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok.
4) Writing activities, seperti menulis cerita, menulis laporan,
memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan
mengisi angket.
5) Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, diagram,
dan pola.
6) Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain melakukan
percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat
model, dan menyelenggarakan permainan.
7) Mental activities, misalnya mengingat, memecahkan masalah,
menganalisis, melihat hubungan-hubungan, dan mengambil
keputusan.
8) Emotional activities, seperti minat, merasa bosan, berani, tenang,
gugup, gembira, bersemangat.40
Dalam penelitian, peneliti memfokuskan pada visual activities
(membaca) ,oral activities (membuat pertanyaan), writing activities
(menulis jawaban dan membuat rangkuman), motor activities
(menggunakan alat peraga), mental activities (mengemukakan pendapat
dan bertanya), emotional activities (semangat peserta didik dalam
proses pembelajaran).
40 Sardiman A. M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali
Pers), hlm. 99.
21
d. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak (peserta
didik) setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan
suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif mantap. Dalam kegiatan belajar
yang terprogram dan terkontrol yang disebut kegiatan pembelajaran
atau kegiatan instruksional, tujuan belajar telah ditetapkan lebih dahulu
oleh guru. Anak yang berhasil dalam belajar ialah yang berhasil
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan-tujuan instruksional.41
Belajar mempunyai tujuan, sehingga untuk mengukur ketercapaian
tujuan tersebut perlu diadakan penilaian hasil belajar. Cara penilaian
bisa dengan testing, menyuruh melakukan tugas tertentu, menyuruh
membuat karangan, menyuruh memproduksi hal yang telah dipelajari,
ada dengan jalan (menurut istilah yang sering dipakai) memberikan
ulangan.42
Untuk mencapai tujuan belajar, di dalam Syarakh Bita’lim Al-
Muta’alim Thoriq Al-Ta’alim menjelaskan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar, ada 6 yaitu:43
�� � ا ���� ��اا� ��� � ��������� بب����
ذ آ�) �'#& �ا %�ب� #���$� �ا#"� ! است�ذ ���ل زم� �
Seseorang tidak akan pernah berhasil dalam memperoleh ilmu
kecuali ada 6 perkara, yang akan dijelaskan secara ringkas. Yaitu
kecerdasan, cinta pada ilmu, kesabaran, biaya yang cukup, petunjuk
guru dan masa yang lama.
41Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1989), hlm. 22.
42Sumardi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993 ),
hlm. 318.
43
Syekh Al-Zarnuji, Syarakh Bita’lim Al-Muta’alim Thoriq Al-Ta’alim, (Semarang: Toha
Putera), hlm. 15
22
Benjamin S. Bloom berpendapat bahwa pengelompokan tujuan
pendidikan harus senantiasa mengacu pada tiga ranah yang melekat
pada peserta didik yaitu:
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak)
yang mencakup tentang: (1) pengetahuan/hafalan/ingatan, (2)
pemahaman, (3) penerapan, (4) analisis, (5) sintesis dan (6)
penilaian.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai,
yang mencakup tentang: (1) menerima atau memperhatikan, (2)
menanggapi, (3) menghargai, (4) mengatur, dan (5) karakterisasi
dengan suatu nilai atau komplek nilai.
3) Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan
keterampilan atau kemampuan bertindak setelah menerima
pengalaman belajar.44
2. Strategi Elaborasi PQ4R
Arends menyatakan bahwa : elaborasi adalah proses penambahan
rincian sehingga informasi baru akan menjadi lebih bermakna, oleh
karenanya membuat pengkodean akan memberikan kemudahan dan lebih
memberikan kepastian. Dengan menggunakan strategi elaborasi akan lebih
memungkinkan membantu pembelajar dalam pemindahan informasi baru
dari memori jangka panjang dengan pengkodean atau dengan perincian
informasi.45
PQ4R merupakan salah satu trategi pembelajaran elaborasi. Strategi
elaborasi adalah proses penambahan perincian. Sehingga informasi baru
akan menjadi lebih bermakna. Strategi ini digunakan untuk membantu
44 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006), hlm. 49-59. 45
Trianto, op.cit., hlm. 156.
23
peserta didik mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu
proses belajar mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan membaca
materi di dalam buku pelajaran. Arends mengatakan bahwa strategi-
strategi belajar merujuk kepada perilaku dan proses-proses pikiran yang
digunakan peserta didik yang mempengaruhi apa yang dipelajari, termasuk
ingatan dan proses metakognitif. Melalui strategi pembelajaran Preview,
Question, Read, Reflect, Recite dan Review ( PQ4R ) ini diharapkan
peserta didik dapat memahami konsep dari suatu materi pelajaran.
Strategi ini digunakan untuk membantu peserta didik mengingat apa
yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar mengajar di kelas
yang dilaksanakan dengan membaca materi di dalam buku pelajaran.
Kegiatan membaca buku bertujuan untuk mempelajari sampai tuntas
bab demi bab suatu pembelajaran. Dengan ketrampilan membaca itu,
setiap memasuki daerah keilmuan dengan penuh pesona dan
mengembangkan ketrampilan guna mencapai sukses dalam hidup.
Arends mengatakan bahwa strategi-strategi belajar merujuk kepada
perilaku dan proses-proses pikiran yang digunakan peserta didik yang
mempengaruhi apa yang dipelajari, termasuk ingatan dan proses
metakognitif. Nama lain untuk strategi belajar adalah strategi kognitif.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam strategi PQ4R adalah:
a. Preview (membaca selintas dengan cepat) adalah tugas membaca
dengan cepat dengan memperhatikan judul-judul dan topik utama, baca
tujuan umum dan rangkuman dan rumuskan isi bacaan tersebut
membahas tentang apa;
b. Question (bertanya) adalah memahami topik dan judul utama dengan
mengajukan pertanyaan ada bacaan yang telah dibaca kemudian
mencoba menjawab sendiri;
c. Read (membaca) adalah tugas membaca bahan bacaan secara cermat
dengan mengecek jawaban dari pertanyaan yang dilakukan pada
langkah kedua;
24
d. Reflect (refleksi) adalah melakukan refleksi sambil membaca dengan
cara menciptakan gambaran visual dari bacaan dan menghubungkan
informasi baru di dalam bacaan tentang apa yang telah diketahui;
e. Recite (tanya jawab sendiri) adalah melakukan resitasi dengan
menjawab dengan suara keras pertanyaan yang diajukan tanpa
membuka buku;
f. Review (mengulang secara menyeluruh) adalah langkah untuk
mengulang kembali seluruh bacaan, baca ulang bila perlu dan sekali
lagi jawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.46
Tabel 2.1
Langkah-langkah pemodelan pembelajaran dengan penerapan
strategi Preview, Question, Recite, Read, Reflect, Review( PQ4R):
Langkah-
langkah
Tingkah laku guru Aktivitas peserta didik
Langkah
1
(preview)
a. Memberi bacaan kepada
peserta didik untuk dibaca.
b. Menginsformasikan kepada
peserta didik bagaimana
menemukan ide pokok/tujuan
pembelajaran yang ingin di
capai.
Membaca selintas
dengan cepat untuk
menemukan ide pokok/
tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
Langkah
2
Question
a. Menginformasikan kepada
peserta didik agar
memperhatikan makna dari
bacaan.
b. Memberikan tugas kepada
peserta didik untuk membuat
pertanyaan dari ide pokok
a. Memperhatikan
penjelasan guru.
b. Menjawab
pertanyaan yang
telah dibuat
Langkah
3
Read
Memberikan tugas kepada peserta
didik untuk membaca dan
menanggapi/menjawab
Membaca secara aktif
sambil memberikan
tanggapan terhadap apa
46 Ibid., hlm.147-149.
25
pertanyaan yang disusun
sebelumnya.
yang telah dibaca dan
menjawab pertanyaan
yang telah di buatnya.
Langkah
4
Reflect
Mensimulasikan atau
menginformasikan materi yang
ada pada bahan bacaan.
Bukan hanya sekedar
menghafal dan
mengingat materi
pelajaran tetapi,
mencoba memecahkan
masalah yang diberikan
oleh guru dengan
pengetahuan yang telah
diketahui.
Langkah
5
Recite
Meminta peserta didik membuat
intisari dari seluruh pembahasan
pelajaran yang dipelajari hari ini.
a. Menanyakan dan
menjawab
pertanyaan.
b. Melihat catatan-
catatan intisari yang
telah dibuat
sebelumnya.
Langkah
6
Review
a. Menugaskan kepada peserta
didik membaca intisari yang
dibuatnya dari rincian ide
pokok yang ada dalam
benaknya.
b. Meminta peserta didik
membaca kembali bahan
bacaan, jika masih belum yakin
terhadap jawabannya.
a. Menjawab intisari
yang telah dibuatnya.
b. Membacakan
kembali bahan
bacaan peserta didik,
jika masih belum
yakin terhadap
jawabannya.47
3. Alat peraga
Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran sangatlah penting untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dengan alat peraga pembelajaran akan
lebih efektif dan efisien, karena dengan adanya alat peraga materi atau
47 Ibid., hlm. 150-151.
26
bahan akan lebih mudah dipahami. Pentingnya alat peraga dalam proses
belajar mengajar dan beberapa prinsip bagaimana guru menggunakan alat
peraga akan akan diuraikan di bawah ini:
a. Fungsi peraga
Ada enam fungsi pokok alat peraga dalam proses belajar-mengajar.
1) Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar bukan
merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri
sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang
efektif.
2) Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari
keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga
merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
3) Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan
dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa
penggunaan alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan
pelajaran.
4) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat
hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian peserta didik.
5) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar-mengajar dan membantu peserta didik
dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
6) Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk
mempertinggi mutu belajar-mengajar. Dengan perkataan lain
menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan
lama diingat peserta didik, sehingga pelajaran mempunyai nilai
tinggi.48
48Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2009), hlm. 99-100.
27
b. Belajar dan keperagaan
Upaya pembaharuan di dalam pendidikan lebih ditekankan kepada
proses belajar mengajar, di samping menata kembali arah dan tujuan
pendidikan itu sendiri. Masalah proses belajar mengajar kalau dahulu
lebih ditekankan melalui bentuk kata-kata sehingga menjurus ke arah
verbalitas, kemudian orang mulai berpikir ke arah diperlukannya alat
bantu yang bersifat audio visual. Pelajaran yang didapat hanya dalam
kata-kata sulit untuk dibayangkan, apalagi kalau tidak berhubungan
sama sekali dengan pengalaman sebelumnya. Sebaliknya pelajaran yang
dapat dilihat secara langsung akan lebih mudah diterima dan diingat
oleh peserta didik.49
Alat peraga yang digunakan dalam penelitian ini adalah model alat
peraga lingkaran yang terbuat dari kertas karton yang digunakan untuk
memperagakan unsur-unsur lingkaran, mencari konsep keliling dan luas
lingkaran. Sebelum alat peraga dibuat dibuat desain terlebih dahulu
supaya dapat diperkirakan berapa banyak bahan yang dibutuhkan.
Pada penelitian ini, alat peraga diperagakan peserta didik dalam
kelas dengan teman sebangku. Peserta didik dianjurkan berdiskusi
dengan sebangku dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R untuk bisa
saling berdiskusi dan adu argumen sehingga dapat membiasakan belajar
mandiri meskipun masih dengan bimbingan guru.
4. Tinjauan Materi
Materi yang diteliti adalah unsur-unsur lingkaran serta keliling dan luas
lingkaran.
a. Unsur-unsur lingkaran
Unsur-unsur lingkaran adalah bagian-bagian yang ada pada lingkaran.
Bagian dan unsur lingkaran:
49Darmanto Suryo Subroto, Televisi Sebagai Media pendidikan, (Yogyakarta: Duta
Wacana University Press, 1992), hlm. 71-72.
28
1) Titik pusat
Titik pusat adalah titik yang berada tepat pusat/tengah lingkaran.
2) Jari-jari
Jari-jari adalah ruas garis yang menghubungkan pusat lingkaran dengan
sembarang titik pada lingkaran.
3) Diameter
Diameter adalah ruas garis yang melalaui pusat lingkaran yang
menghubungkan dua titik padalingkaran.
4) Busur
Busur adalah garis lengkung yang merupakan bagian dari lingkaran.
5) Tali busur
Tali busur adalah ruas garis yangmenghubugkan dua titik pada
lingkaran.
6) Juring
Juring adalah daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan sebuah busur.
7) Tembereng
Tembereng adalah daerah yang dibatasi oleh sebuah busur dan tali
busur.
8) Apotema
Apotema adalah jarak terpendek antara tali busur dengan pusat
lingkaran.
Gambar 2.1
E
D C
B
A
O
F
29
Keterangan:
1) Titik O disebut pusat lingkaran.
2) Garis OA, OB, dan OC disebut jari-jari lingkaran.
3) Garis AC, yaitu ruas garis yang menghubungkan titik A dan titik C
melalui titik pusat O, disebut diameter atau garis tengah.
4) Garis DE, yaitu ruas garis yang menghubungkan titik D dan titik E,
disebut tali busur.
5) Garis lengkung DE disebut busur.
6) Daerah yang dibatasi oleh jari-jari OA dan OB,OC, dan busur BC
disebut juring.
7) Daerah yang dibatasi oleh tali busur DE dan busur DE disebut
tembereng.
8) Garis OF disebut apotema, yaitu jarak terpendek antara pusat lingkaran
dan tali busur.50
b. Keliling lingkaran
Dalam belajar keliling lingkaran akan dilakukan dulu proses
pencarian nilai phi, dengan mengukur berapa panjang keliling semua
benda yang berada di sekeliling kita.
Menentukan pendekatan nilai phi ( ).
, sehingga K
Karena d , maka K .2r atau K .r
Keterangan:
K = Keliling lingkaran
d = diameter lingkaran
r = jari-jari lingkaran
c. Luas lingkaran
Luas lingkaran=
50Ponco Sujatmiko, Matematika Kreatif Konsep dan Terapannya 2, (Solo: PT.
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2005), Cet. 1, hlm. 141-142.
30
Karena r = , maka L =
31
5. Implementasi strategi elaborasi PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite, dan Review) dengan menggunakan alat peraga pada
materi.
a. Preview
Guru menyuruh peserta didik melakukan preview dengan
membaca sekilas materi yang akan dipelajari pada buku paket masing-
masing dan melihat alat peraga yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran. Pada pembelajaran unsur lingkaran membaca sub
materi unsur-unsur lingkaran, pembelajaran keliling membaca sub bab
keliling lingkaran dan pembelajaran luas lingkaran membaca sub bab
luas lingkaran.
b. Question
Guru menyuruh peserta didik membuat pertanyaan tentang
unsur-unsur lingkaran pada pembalajaran unsur lingkaran, tentang
keliling lingkaran pada pembelajaran keliling lingkaran dan tentang
luas lingkaran pada pembelajaran luas lingkaran, dari tahap preview
yang telah dilakukan.
c. Read dan Reflect
Pada tahap read dan reflect, peserta didik membaca secara
cermat dan menerapkannya pada alat peraga. Dalam mencari unsur-
unsur lingkaran untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat pada
langkah sebelumnya dengan mengacu pada lembar kerja (LK) yang
telah disediakan oleh peneliti.
Peserta didik disuruh menempelkan potongan-potongan unsur
lingkaran pada media tempel yang telah disediakan peneliti (media
tempel dapat dilihat pada lampiran 9).
Pada pembelajaran keliling lingkaran, peserta didik menemukan
konsep sendiri tentang keliling lingkaran dengan terlebih dahulu
mencari pendekatan nilai phi. Nilai phi diperoleh dengan cara
mengukur keliling benda-benda yang berbentuk lingkaran seperti koin
32
kemudian membagi keliling lingkaran dengan diameter masing-
masing benda.
Jenis benda Keliling
lingkaran
Diameter =
Koin Rp
500,00
8,5 cm 2,7 cm 3,148
Koin Rp
200,00
8,1 cm 2,6 cm 3,115
Model
lingkaran
44 cm 14 cm
Setelah menghitung nilai phi, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa nilai phi itu mendekati 3,14 untuk lingkaran yang diameternya
bukan kelipatan 7 dan untuk lingkaran yang diameternya kelipatan
dari 7. Dari rumus , didapat rumus K= atau K= 2 .
Pada pembelajaran luas lingkaran peserta didik menemukan
rumus luas lingkaran dengan pendekatan luas jajargenjang. Peneliti
menyediakan potongan-potongan juring setengah lingkaran yang satu
berwarna yang satu tidak berwarna. Seperti gambar 2.2 di bawah ini.
Gambar 2.2
potongan setengah lingkaran potongan setengah lingkaran
Kemudian potongan-potongan juring disusun seperti gambar di bawah
ini.
r
33
Keliling setengah lingkaran (a)
Melalui pendekatan luas jajargenjang dapat dicari luas lingkaran.
Luas lingkaran = luas jajargenjang
= a x t
= keliling setengah lingkaran x r
= x
=
Jadi luas lingkaran=
Karena r = , maka L =
d. Recite
Pada tahap reflect, peserta didik membuat catatan-catatan
intisari setiap sub bab yang telah dipelajari.
Pada pembelajaran unsur lingkaran peseta didik menulis
macam-macam unsur lingkaran dan menggambar sesuaikebutuhan
masing-masing. Pada pembelajaran keliling lingkaran peserta didik
menulis rumus keliling lingkaran beserta keterangannya, dan pada
pembelajaran luas lingkaran juga menulis rumur luas lingkaran beserta
keterangannya.
e. Review
Pada tahap review, perwakilan peserta didik membacakan
intisari unsur lingkaran atau hasil apa yang telah didapat selama
pelajari yang telah dibuat.
r
34
Setelah langkah langkah itu dilakukan peserta guru memberikan
latihan-latihan soal kepada peserta didik untuk dilakukan pendalaman
materi.
B. Kajian Terdahulu
Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan auto kritik
terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan maupun kekurangannya,
sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian terdahulu dan untuk
menghindari pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang
sama dan hampir sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi, buku dan
dalam bentuk tulisan, maka penulis akan memaparkan beberapa bentuk tulisan
yang sudah ada. Ada beberapa bentuk tulisan penelitian yang akan penulis
paparkan.
Penulis berpendapat bahwa beberapa bentuk tulisan yang penulis
temukan masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi pembahasannya
dengan skripsi akan penulis susun. Beberapa penelitian yang teruji
keshahihannya antara lain:
1. Penelitian Yuni Wijayanti 2010, dengan judul skripsi “Implementasi
Pembelajaran Matematika dengan Strategi Konsep Mapping dan Strategi
Preview Question Read Reflect Recite Review (PQ4R) terhadap Prestasi
Belajar Matematika pada Himpunan” Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan
menganalisis perbedaan yang signifikan prestasi belajar matematika pada
pokok bahasan himpunan antara peserta didik yang menggunakan strategi
Concept Mapping dan strategi Preview, Questions, Read, Reflect, Recit,
Review (PQ4R) dalam pembelajaran matematika. Penelitian Yuni
Wijayanti 2010, menghasilkan kesimpulan bahwa, pembelajaran
matematika dengan strategi Concept Mapping lebih effektif daripada
pembelajaran menggunakan Strategi PQ4R (Preview, Question, Recite,
Read, Reflect, Review).
35
2. Penelitian yang dilakukan oleh Drs. Y Ulung Anggraito, M.Si, Ir. Tuti
Wianti, M. Biomed, Agus Winarno, S.Pd, dan Sri Nuresmi, S.Pd Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang,
2003 yang berjudul “Peningkatan Kualitas Peserta didik Tuntas Belajar
Melalui Penggunaan Strategi Belajar Metode PQ4R dalam Pembelajaran
Biologi di SLTP Negeri 1 Semarang” dari penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode PQ4R dapat meningkatkan prestasi
dan hasil belajar biologi.
3. “Penerapan Strategi PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and
Review) dalam Model Pengajaran Langsung pada Sub Pokok Bahasan
Persamaan Kuadrat Peserta didik Kelas X-1 Semester Ganjil SMA Negeri
1 Arosbaya-Bangkalan Tahun Ajaran 2006/2007” Ridhayati,
030210101060; 2007; Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini antara lain peserta didik menyukai penerapan strategi PQ4R
(Preview, Question, Read, Reflect, Recite, and Review) dalam model
pengajaran langsung, aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan
bahwa adanya respon positif dari peserta didik, walaupun masih ada
peserta didik yang kurang aktif. Dari hasil wawancara dan hasil tes dapat
diketahui kesulitan dalam mengerjakan soal persamaan kuadrat, yaitu
karena peserta didik kurang memahami persoalan dan peserta didik jarang
mengerjakan soal-soal latihan. Ketuntasan belajar terjadi pada siklus I,
dengan persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 88,1%.
Penerapan strategi PQ4R dalam model pengajaran langsung dapat menjadi
salah satu alternatif model pembelajaran yang mampu mengundang peran
aktif peserta didik dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang lain adalah
bahwa penelitian ini diterapkan pada pembelajaran matematika materi
lingkaran dengan menggunakan alat peraga.
36
C. Kerangka Berpikir
Peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati mempunyai kualitas
yang cukup baik dalam pelajaran matematika khususnya materi lingkaran.
Namun berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru mata
pelajaran Matematika kelas VIII B, peserta didik kesulitan dalam mempelajari
lingkaran, terutama dalam menggunakan rumus. Di samping itu juga peserta
didik tidak aktif dalam proses pembelajaran. Mereka hanya mendengarkan dan
menulis apa yang guru sampaikan. Sehingga masih ada peserta didik yang
mendapat nilai yang berada jauh di bawah KKM, ada sebagian lagi yang
hampir mendekati KKM, hanya 75% diperkirakan bisa mencapai KKM.
Aktivitas dan hasil belajar belum ada peningkatan. Dari keadaan tersebut
ternyata anak masih bingung dalam memahami konsep lingkaran, anak masih
bingung dalam menerapkan rumus dalam menyelesaikan suatu soal. Untuk itu,
timbullah suatu masalah yang harus segera diselesaikan. Pertama pakai cara
apa guru membantu peserta didik dalam menghadapi masalah-masalah
terebut, kedua bagaimana cara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
matematika materi lingkaran peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah
Dukuh Mulyo Pati tahum pelajaran 2010/2011.
Aktivitas dan hasil belajar para peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul
Falah Dukuh Mulyo Pati tahum pelajaran 2010/2011 memungkinkan untuk
ditingkatkan. Sesuai dengan teori Brunner, bahwa belajar dengan menemukan
konsep akan menghasilkan pengetahuan yang bermakna, teori Dienes yang
menyarankan untuk menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran dan
teori Gagne serta teori teori kontruktivis yang mengarahkan untuk dalam
pembelajaran peserta didik diminta untuk membangun pengetahuan sendiri
yaitu dengan membuat pertanyaan sendiri, kemudian mencari jawabannya
sendiri dan membuat ringkasan materi sendiri.
Karena itu, secara kolaboratif peneliti dan guru kelas VIII B MTs
Miftahul Falah Dukuh Mulyo bersepakat untuk menerapkan strategi elaborasi
PQ4R, untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dan aktivitas
belajarnya, khususnya dalam materi lingkaran.
37
D. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah dengan penerapan
strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga aktivitas dan hasil
belajar peserta didik kelas VIII B MTs Miftahul Falah Dukuh Mulyo Pati
tahun pelajaran 2010/2011 pada materi lingkaran dapat ditingkatkan.
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian kali ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas sudah sepuluh tahun lebih ramai dibicarakan di
dalam dunia pendidikan. Penelitian tindakan kelas dalam istilah bahasa
Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah
menunjukkan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu kegiatan penelitian yang
dilakukan di kelas.
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi
dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru
atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh peserta didik.51
Penelitian
tindakan kelas dilakukan peneliti tanpa mengubah situasi rutin, jika penelitian
dilakukan dalam situasi lain, hasilnya tidak dijamin dapat dilaksanakan lagi
dalam situasi aslinya, atau dengan kata lain penelitiannya tidak dalam situasi
wajar. Dengan demikian, apabila guru akan melakukan penelitian beberapa
kali, tidak menimbulkan kerepotan bagi kepala sekolah dalam mengelola
sekolahnya.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti berkolaborasi dengan guru
mata pelajaran madrasah. Guru mata pelajaran masih tetap mengajar seperti
biasa, peneliti hanya sebagai pengamat dan mencatat kendala dan
keberhasilan yang telah dicapai. Ketika indikator keberhasilan yang telah
dibuat sudah tercapai maka siklus penelitian tindakan kelas dihentikan.
51 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2006),
hlm. 3.
37
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII B
MTs Miftahul Falah Dukuh Mulyo Pati tahun pelajaran 2010/2011. Mata
pelajarannya adalah Matematika pada materi lingkaran. Jumlah peserta didik
kelas VIII B sebanyak 30 anak, terdiri dari peserta didik putra 10 orang dan
peserta didik putri ada 20 orang.
Tabel 3.1
DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS VIII B
No.
Nama
Jenis Kelamin
1. Agus Govinda Laki-laki
2. Ahmad Islahudin Laki-laki
3. Ani Listiawati Perempuan
4. Dwi Utami Perempuan
5. Dyah Erhana Perempuan
6. Eka Tina N Perempuan
7. Gondo Sujoko Laki-laki
8. Hendarsun R.A Laki-laki
9. Heri Ari S Laki-laki
10. Istiqomah Perempuan
11. Imam Syafi’i Laki-laki
12. Jannatum M Perempuan
13. Khoirul Ali A Laki-laki
14. Masro’atun M Perempuan
15. M.Iqbal P Laki-laki
16. Munaisaroh Perempuan
17. Nur Innayah Laki-laki
18. Nuri Asida Perempuan
19. Nurul Muji Asih Perempuan
20. Rastini Perempuan
38
21. Risa Ulfatun N Perempuan
22. Sinta Purnama S Perempuan
23. Siti Yayuk W Perempuan
24. Sulistiani Perempuan
25. Tifani Prana N Perempuan
26. Ulvi Nur Fitria Perempuan
27. Umroh M Perempuan
28. Vivin Nur Fitri Perempuan
29. Wahyu Aji A Laki-laki
30. Siti Nutul Jannah Perempuan
C. Pelaksana dan Kolaborator
Kolaborator dalam penelitian tindakan kelas (PTK) adalah orang yang
membantu mengumpulkan data-data tentang penelitian yang sedang
dikerjakan bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini
adalah peneliti sendiri dengan guru kelas VIII B MTs Miftahul Falah Dukuh
Mulyo Pati yaitu ibu Fitri Andriani, S.Pd.
D. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Lokasi penelitiannya di Kelas VIII B MTs Mifathul Falah Dukuh
Mulyo Pati, Jln. Juwana-Pucak Wangi km 5 Kecamatan Jakenan
Kabupaten Pati.
2. Waktu
Waktu penelitian dimulai bulan Januari 2011 pada Semester II
(Genap), mulai tanggal 8 Desember 2010 sampai dengan 29 Januari 2011.
39
Tabel 3.2
JADWAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
No. Tahapan Tanggal/bulan Alokasi
Waktu
Kegiatan
1. Observasi
(Prasiklus)
Desember 2010 1 bulan a. Wawancara dengan
guru mapel, tentang
pembelajaran yang
dilakukan
sebelumnya dan
mengidentifikasi
masalah dalam
pembelajaran.
b. Memilih solusi untuk
memecahkan
masalah dengan
mencari data yang
mendukung rencana
pelaksanaan
penelitian.
c. Menyiapkan
instrumen penelitian
2. Penelitian
siklus I
Rabu, 12
Januari
2011
(4x40’) Pelaksanaan tindakan
siklus I
Sabtu, 15
Januari 2011
(1x60’) Pelaksanaan tes akhir
siklus 1
3. Penelitian
Siklus II
Rabu, 19
Januari
2011
(4x40’) Pelaksanaan tindakan
siklus II, pertemuan
pertama
Sabtu,22
Januari2011
(1x40’) Melanjutkan
pelaksanaan pertemuan
siklus II
Rabu ,26 Januari
2011
(4x40’) Pelaksanaan pertemuan
kedua siklus II
Sabtu, 29 (1x60’) Pelaksanaan tes akhir
40
Januari 2011 siklus II
4. Pascasiklu
s
Pebruari-April 3 bulan Membuat laporan
penelitian
E. Rencana Penelitian
PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari
empat tahap seperti skema di bawah ini.
Planning → Acting → Observing → Reflecting
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai
berikut:52
Gambar 3.1
Bagan PTK
Tahap 1: Planning ( menyusun rancangan/rencana tindakan).
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di
mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan itu dilakuakan.53
52 Suharsimi Arikunto, dkk, op. cit., hlm. 16.
53 Ibid., hlm. 17.
Perencanaan
Siklus I
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Perencanaan
Siklus II Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
?
41
Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau
fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,
kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti
merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Jika yang
dilaksanakan bentuk terpisah maka peneliti dan pelaksana harus melakukan
kesepakatan antara keduanya. Dikarenakan pelaksana guru peneliti adalah
pihak yang paling berkepentingan untuk meningkatkan kinerja, maka
pemilihan strategi pembelajaran disesuaikan dengan selera dan kepentingan
guru peneliti, agar pelaksanaan tindakan dapat terjadi secara wajar, realistis
dan dapat dikelola dengan mudah.54
Tahap 2: Acting ( pelaksaan tindakan)
Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, di
mana pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah
dirumuskan dalam rancangan, tapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.
Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu
diperhatikan secara saksama agar sinkron dengan maksud semula.55
Ketika mengajukan laporan penelitiannya, peneliti tidak melaporkan
seperti apa perencanaan yang dibuat karena langsung melaporkan
pelaksanaan. Oleh karena itu, bentuk dan isi laporannya harus sudah lengkap
menggambarkan semua kegiatan yang dilakukan, mulai dari persiapan sampai
penyelesaian.56
Tahap 3: Observing ( pengamatan)
Tahap ke-3 yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan
pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu
tindakan dilakukan. Jadi, keduanya dilakukan dalam waktu yang sama.
Sebutan tahap ke-2 diberikan untuk memberikan peluang kepada guru
pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat. Ketika guru itu
54 Ibid., hlm. 18.
55 Ibid.
56Ibid., hlm. 19.
42
melaksanakan tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan, tentu tidak
sempat menganalisis peristiwanya ketika sedang terjadi. Oleh karena itu
kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan
“pengamatan balik” terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.57
Tahap 4: Reflecting ( refleksi)
Tahap ke-4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru
pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan
peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Pada tahap
ini, guru pelaksana sedang memantulkan pengalamannya pada peneliti yang
baru saja mengamati kegiatannya dalam tindakan. Inilah inti dari peneiltian
tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan siap mengatakan kepada peneliti
pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana
yang belum. Dengan kata lain guru melakukan evaluasi diri. Jika penelitian
tindakan dilakukan beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir, peneliti
penyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain apabila dia
menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan dilanjutkan
dalam kesempatan lain.58
Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan
yang baru dilaksanakan dalam siklus, guru pelaksana (bersama peneliti
pengamat) menentukan rancangan untuk siklus kedua. Apakah guru tersebut
akan mengulangi kesuksesan untuk meyakinkan atau menguatkan hasil, atau
akan memperbaiki langkah terhadap hambatan atau kesulitan yang ditemukan
dalam siklus pertama? Hasil keputusan tersebut dijadikan rancangan untuk
tindakan siklus kedua. Setelah merancang untuk siklus kedua, guru dapat
melanjutkan ke tahap 2, 3, dan 4 seperti yang terjadi dalam siklus pertama.
Setelah selesai dengan siklus kedua dan guru belum merasa puas, dapat
57 Ibid.
58Ibid., hlm. 20.
43
melanjutkan ke siklus ketiga, yang cara dan tahapannya sama dengan siklus
sebelumnya.59
F. Rencana Penelitian
Pra siklus
Sebelum melaksanakan penelitian peneliti melaksanakan wawancara
kepada guru matematika kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati untuk
mendapatkan informasi tentang keadaan pembelajaran di kelas tersebut, baik
dari segi aktivitas peserta didik di kelas dan hasil belajar yang telah dicapai
oleh peserta didik. Peneliti sebelumnya juga melaksanakan pengamatan
tentang proses pembelajaran di kelas tersebut.
Dalam penelitian tindakan kelas diperlukan lebih dari satu siklus.
Karena siklus-siklus dalam PTK saling terkait dan berkelanjutan, maka
peneliti dalam melakukan penelitian materi lingkaran menggunakan dua
siklus masing-masing siklus melalui empat tahap kegiatan yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Setiap siklus dilakukan sesuai
perubahan yang ingin dicapai. Sebagaimana langkah-langkah yang dilakukan
dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Siklus I
1. Perencanaan
a. Menyiapkan rencana pengajaran.
b. Menentukan kolaborasi.
c. Merancang pembelajaran dengan srtategi elaborasi PQ4R dengan
menggunakan alat peraga.
d. Menyiapkan Lembar Kerja (LK).
e. Menyiapkan alat peraga.
f. Menyusun lembar observasi baik untuk peserta didik atau guru.
59Ibid., hlm. 21.
44
2. Tindakan
a. Peneliti memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran
yang menerapkan strategi pembelajaran elaborasi jenis PQ4R dan
tugas yang harus dilaksanakan peserta didik secara singkat, jelas, dan
penuh suasana kehangatan. Guru mitra bertindak sebagai pengamat.
b. Peneliti menginformasikan kepada peserta didik bagaimana
menemukan ide pokok/tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan
memperhatikan apa isi bacaan. Guru mitra bertindak sebagai pengamat
dan pencatat.
c. Peneliti memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat
pertanyaan dari ide pokok yang ditemukan.
d. Guru menyuruh peserta didik untuk mencari jawaban yang telah dibuat
sebelumnya.
e. Peserta didik diharapkan bisa menggunakan apa yang telah didapat
dalam membaca dengan menerapkannya dalam mengerjakan soal-soal
latihan.
f. Guru menyuruh peserta didik untuk membuat inti sari dari materi yang
telah dipelajari.
g. Guru menyuruh peserta didik untuk membaca kembali inti sari yang
telah dibuat masing-masing.
h. Sebagai review, guru memberikan soal-soal kepada peserta didik untuk
dikerjakan dan kumpulkan dan kalau belum begitu matang tentang
penguasaan materi maka peserta didik diberi tugas rumah.
i. Guru berkeliling untuk mengawasi kinerja peserta didik.
3. Pengamatan
a. Guru mitra (sebagai pengamat) mengamati aktivitas peserta didik dan
keberhasilan peserta didik dalam melaksanakan tugas.
b. Secara kolaboratif-partisipatif mengamati jalannya proses
pembelajaran.
c. Mengamati aktivitas peserta didik saat proses pembelajaran.
45
d. Mengamati aktivitas peserta didik saat memaparkan hasil
pemikirannya dalam memaparkan inti sari yang telah dibuat.
e. Pengamatan partisipasif dalam memeriksa hasil latihan soal setelah
peserta didik diberi tugas rumah individual.
f. Mengamati/mencatat peserta didik yang aktif, berani bertanya kepada
guru, atau berani mengerjakan tugas di papan tulis.
4. Refleksi
a. Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara
terhadap pelaksanaan pembelajaran strategi elaborasi jenis PQ4R pada
siklus I, termasuk kemungkinan memperbaiki rencana kegiatan
selanjutnya.
b. Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada
pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus II.
Siklus II
Sebagaimana siklus I, pada prinsipnya semua kegiatan siklus II mirip
dengan kegiatan pada siklus I. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I,
terutama didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I.
a. Tahapannya tetap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
b. Materi pelajaran berkelanjutan.
c. Diharapkan, efektivitas peserta didik harus lebih tinggi daripada pada
siklus I.
d. Di akhir kegiatan/siklus, guru memberikan tes formatif yang juga
bercirikan kontekstual, sesuai dengan materi pokok yang diberikan yakni:
meggunakan perbandingan dalam suatu masalah.
e. Diharapkan, di akhir siklus ke-2 ini, tujuan penelitian tercapai yaitu
tercapainya KKM 75%.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
46
prasasti, notulen rapat, agenda, dan lain-lain. Dalam menggunakan
metode dokumentasi peneliti memegang chek-list untuk mencari
variabel yang sudah ditentukan. Apabila terdapat/munculvariabel yang
dicari, maka peneliti tinggal membubuhkan chek atau tally di tempat
yang sesuai.60
Dokumentasi yang dikumpulkan dalan penelitian ini adalah daftar
nama peserta didik kelas VIII B MTs Mifatahul Falah Dukuh Mulyo
Pati tahun pelajaran 2010/2011 yang dijadikan subjek penelitian, daftar
nilai ulangan matematika materi lingkaran tahun pelajaran 2009/2010
sebagai bahan pembandingan ketika strategi elaborasi PQ4R dengan
menggunakan alat peraga diterapkan pada materi lingkaran.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik mengumpulkan data dengan
menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui
saluran media tertentu. Wawancara dilakukan peneliti untuk
mengumpulkan data tentang keadaan pembelajaran matematikan di
MTs Miftahul Falah pada tahun sebelumnya, baik dari aktivitas peserta
didik maupun hasil belajarnya. Sehingga ditemukannya masalah
pembelajaran matematika materi lingkaran yang membutuhkan solusi
untuk mengatasinya.
3. Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara
mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya
dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.61
Cara yang paling efektif dalam menggunakan metode observasi
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau
60 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:PT Asdi
Mahasatya, 2006), Cet. 13, hlm. 231. 61 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), Cet. Ke-2, hlm. 86.
47
tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dari penelitian
berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi
bukanlah sekedar mencatat , tetapi juga mengadakan pertimbangan
kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat.
Pada penelitian ini yang digunakan adalah obervasi langsung yang
digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar peserta didik dan
keefektifan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R.
4. Metode Tes
Tes merupakan instrumen pengumpulan data untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif, atau tingkat
penguasaan materi pembelajaran.62
Untuk mengukur ada tidaknya serta
besarnya kemampuan objek yang diteliti digunakan tes. Instrumen yang
berupa tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan
percapaian atau prestasi. Untuk mengukur kemampuan dasar antara lain
: tes untuk mengukur intelegensi, tes minat, tes bakat khusus, dan
sebagainya. Khusus untuk tes prestasi belajar yang biasa dilakukan di
sekolah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes buatan guru dan tes
terstandar.
a. Tes buatan guru
Tes ini disusun oleh guru dengan prosedur tertentu, tetapi
belum mengalami uji coba berkali-kali sehingga tidak diketahui ciri-
ciri dan kebaikannya.
b. Tes terstandar
Tes ini merupakan tes yang biasanya sudah tersedia di lembaga
testing, yang sudah terjamin keampuhannya. Tes ini sudah
mengalami uji coba berkali-kali, direvisi berkali-kali sehingga sudah
dapat dikatakan cukup baik.63
62 Ibid., hlm. 99. 63 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), Cet. 13, hlm. 224.
48
Metode tes yang digunakan adalah buatan guru sendiri. Tes
tertulis diberikan kepada peserta didik kelas VIII B pada setiap akhir
siklus yang digunakan untuk memperoleh data nilai hasil belajar
peserta didik apakah ada peningkatan dalam hasil belajar peserta
didik. Dalam penelitian ini yang membuat seluruh soal tes adalah
peneliti yang telah disepakati oleh guru matematika kelas VIII B.
H. Metode Penyusunan Instrumen
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai
satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standard isi dan
dijabarkan dalam silabus.64
Dalam penelitian ini dalam RPP diskenario
penggunaan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R yang
dilakukan dengan dua siklus.
2. Lembar Kerja (LK)
Lembar kerja ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan
peserta didik yang berupa instruksi-instruksi untuk melakukan praktik
dan berdiskusi dalam menemukan sendiri konsep-konsep unsur lingkaran
serta keliling dan luas lingkaran. Dalam melakukannya diterapkan
dengan diskusi kelompok.
3. Instrumen Pengamatan/ lembar obsevasi
Lembar observasi disusun untuk mengamati aktivitas pesera didik
dan guru selama dilaksanakan proses pembelajaran untuk melihat sejauh
mana pelaksanaan pembelajaran apakah sudah sesuai RPP atau belum.
Yaitu pembelajaran yang menggunakan alat peraga dalam strategi PQ4R.
Lembar observasi yang dibuat dalam dua lembar yaitu lembar observasi
peserta didik dan lembar observasi untuk guru.
64 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm. 212.
49
4. Tes Akhir
Tes akhir ini adalah tes akhir siklus, tes ini berupa pertanyaan yang
harus dijawab peserta didik untuk mengetahui sejauh mana peserta didik
menguasai materi yang diajarkan. Tes akhir ini berupa tes pilihan ganda.
I. Teknik Analisis Data
Apabila data sudah terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi dua
kelompok data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif yang
berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dengan kata-kata
atau simbol. Setelah data terkumpul data dipisah antara data kualitatif dan
kuantitatif.65
Data hasil pengamatan diolah dengan analisis deskriptif untuk
menggambarkan keadaan peningkatan indikator keberhasilan tiap siklus dan
untuk menggambarkan keberhasilan pembelajaran melalui strategi penugasan.
1. Data keaktifan peserta didik
Adapun perhitungan persentase keaktifan peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran adalah sebagai berikut:
Persentase(%) = x100%
Keterangan:
n = skor yang diperoleh tiap peserta didik
N = jumlah seluruh skor
2. Data mengenai hasil belajar
Data mengenai hasil belajar diambil dari kemampuan kognitif peserta
didik dalam memecahkan masalah dianalisis dengan menghitung rata-rata
nilai ketuntasan belajar.
a. Menghitung rata-rata
Untuk menghitung nilai rata-rata digunakan rumus66
:
65 Wina Sanjaya, op.cit., hlm. 106. 66 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 1996), hlm. 67.
50
=
Keterangan:
= rata-rata nilai
∑x = jumlah seluruh nilai
N = jumlah peserta didik
b. Menghitung ketuntasan belajar
1) Ketuntasan belajar individu
Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat
ditentukan ketuntasan belajar individu menggunakan analisis
deskriptif persentase dengan perhitungan:
Ketuntasan belajar individu:
Peserta didik dikatakan tuntas belajar secara individu apabila nilai
mereka mencapai minimal 6,0.
2) Ketuntasan belajar klasikal
Data yang diperoleh dari hasil belajar dapat ditentukan
ketuntasan belajar klasikal menggunakan analisis deskriptif
persentase dengan perhitungan.
Ketuntasan belajar klasikal:
Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah peserta didik yang mampu
menyelesaikan atau mencapai minimum 6,0 sekurang-kurangnya
75% dari jumlah peserta didik yang ada di kelas tersebut.
J. Indikator Keberhasilan
1. Adanya peningkatan aktivitas belajar peserta didik ≥ 75%. Dengan
aspek sebagai berikut:
a. Keterlibatan peserta didik dalam tahap preview
b. Ketepatan peserta didik dalam membuat pertanyaan
51
c. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan alat peraga
d. Kecakapan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang telah
dibuat
e. Ketepatan peserta didik dalam menginformasikan materi yang ada
dalam bacaan
f. Kesesuaian peserta didik dalam membuat intisari bacaan
g. Kecakapan peserta didik dalam mengulas kembali materi yang telah
dipelajari
h. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal di depan kelas
i. Perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran
j. Re-aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
2. Adanya peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VIII B MTs
Miftahul Falah Pati pada materi Lingkaran yang ditandai rata-rata nilai
hasil tes yang lebih dari 6.0 dengan ketuntasan klasikal ≥ 75%.
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Madrasah
1. Sejarah Berdirinya Madrasah
Keberadaan MTs Miftahul Falah dilatarbelakangi atas keprihatinan
akan nasib dan masa depan anak-anak usia sekolah di lokasi MTs,
khususnya yang berhubungan dengan pendidikan formal. Kurangnya
perhatian orang tua terhadap dunia pendidikan menjadikan banyak anak
yang putus sekolah. Sehingga setelah menyelesaikan pendidikan di MI
atau SD, sebagian besar dari mereka tidak melanjutkan ke jenjang
selanjutnya (SMP/MTs). Ironisnya untuk anak-anak putri ada yang harus
menikah di usia dini yang merupakan kebiasaan pada saat itu. Walaupun
ada sebagian yang melanjutkan ke pendidikan formal atau ke pesantren.
Melihat kondisi tersebut para pendiri MTs yang dipelopori oleh Bapak
KH. Abdul Muhid bermusyawarah untuk mendirikan sebuah MTs. Niat
baik ini mendapat dukungan dari tokoh masyarakat, ulama dan orang tua
peserta didik, dan pada tahun 1990 resmi berdiri MTs Miftahul Falah di
bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Falah (YAPIM) yang
dipimpin oleh Bapak KH. Abdul Muhid.
Ketika pertama kali berdiri, MTs Miftahul Falah hanya memiliki
47 peserta didik, dan pada akhirnya dapat meluluskan 27 peserta didik.
karena 20 peserta didik lainnya keluar sekolah. Pada saat itu lokasi MTs
Miftahul Falah masih belum menetap dan menjadi satu, karena masih ada
yang berada di sekitar balai desa Desa Dukuhmulyo Jakenan Pati dan ada
yang sudah berada di bangunan baru yang berada di sekitar masjid.
Sehingga keadaan madrasah belum tertata secara rapi.67
Kepala madrasah pertama kali adalah Bapak Drs. Ahmad Arsyad,
beliau adalah putra dari KH. Abdul Muhid. Beliau memegang jabatan
6767 Profil MTs Miftahul Falah Dukuhmulyo Jakenan Pati
53
sejak tahun 1990 sampai tahun 1992. Pada tahun 1992 sampai 1998, MTs
MiftahulFalah dipimpin oleh Drs. Abdul Wahid Syamsuri. Karena ada
kendala pada tahun 1998 digantikan sebentar oleh Bapak Ari Sunari, S.H.
belum segenap satu tahun Bapak Ari Sunari, S.H digantikan oleh Bapak
Abdul Kholil, S.Ag yang sampai sekarang yaitu tahun pelajaran
2010/2011 masih menjabat sebagai kepala madrasah MTs Miftahul Falah.
Pada waktu masa kepemimpinan Bapak Abdul Kholil S,Ag sudah dimulai
pembangunan lokal madrasah yang teratur yang berada di dekat masjid.
Di samping keadaan gedung yang sudah memadai, jumlah peserta didik
yang sekolah di MTs Miftahul Falah semakin banyak. Dari tahun awal
berdirinya yaitu tahun 1990 yang mempunyai peseta didik sebanyak 47
anak, sekarang sudah mencapai 177 anak. Keadaan seperti itu,
dikarenakan kesadaran masyarakat akan kebutuhan pendidikan formal
meningkat. Di samping meningkatnya jumlah peserta didik, juga mulai
tampak peningkatan prestasi yang diraih oleh hasil didikan para guru MTs
Miftahul Falah baik kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakulikuler.
Berdasarkan data yang peneliti peroleh, kegiatan ekstrakurikuler yang ada
di madrasah adalah ekstra pramuka, pencak silat, menjahit dan baca tulis
Al-Qur’an. Dari beberapa ekstra tersebut, MTs Miftahul Falah sering
mendapatkan kejuaraan pada ekstra pramuka.
2. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MTs Miftahul Falah
NSS : 212031809096
Alamat Madrasah : Jl. Jakenan-Juwana Km. 1
Desa : Dukuhmulyo
Kecamatan : Jakenan
Kota : Pati
Kode Pos : 59182
Tahun Berdiri : 1990
Tahun Akreditasi Terakhir : 2005 dengan akreditasi C
Status Yayasan : Milik Miftakhul Huda
54
Waktu Belajar : Pagi Jam:07.00-13.30
Luas Lokasi : 1085 m²
Letak/Lokasi :
‒ Geografi: Dataran rendah
‒ Lingkungan Pekerjaan: Pertanian
‒ Wilayah: Pedesaan.68
3. Keadaan Guru, Tata Usaha (TU) dan Peserta Didik
Jumlah guru dan TU di MTs Miftahul Falah ada 26 orang, 22orang
sebagai guru mata pelajaran, 3 orang sebagai Tata Usaha (TU) dan 1 orang
karyawan. Data guru dan TU dapat dilihat pada tabel 4.1, sedangkan data
peserta didik dapat dilihat di tabel 4.2.
Tabel 4.1
Data jumlah Guru, TU dan karyawan MTs Mifathul Falah
Dukuhmulyo Jakenan Pati Tahun Pelajaran 20010/2011
No. Nama Guru mata
pelajaran
Jabatan
1. Abdul Kholil S.Ag Bahasa Inggris Kepala
madrasah
2. Warsito IPS, Penjaskes Urusan
kesiswaan
3. Suwardi Iskandar Biologi -
4. Ahmad Suja’i Fiqih( ix a) Wali kelas IX A
5. Tri Sukarno Bahasa Jawa Urusan
kurikulm
6. Syamsuri, SE PPKn Urusan
prasarana
7 Ali Shadiqin Fiqih, Shorof, Nahwu -
8 Suharti Bahasa Ingris Wali kelas VII
A
9 Anis Ningrum R SHI Fiqih -
10 Rumiyati, S.Pd Matematika Wali kelas IX B
11 Mustofa Tauhid -
68 Ibid.
55
12 Ahmad Radli Tafsir Hadits -
13 Ahmad Sugianto Tajwid, Akhlak Salaf -
14 Karyanto, S.Pdi Bahasa Arab Wali kelas VIII
B
15 Sri Katon S.Pd IPS -
16 Suparman S.Pd Fisika -
17 Sudiyanto, S.Pd Matematika, Biologi -
18 Dra. Fatimah Bahasa Indonesia Wali kelas VIII
A
19 Endang W S.Pd I Bahasa Indonesia Wali kelas VII
B
20 Supardi Fisika, Biologi -
21 Fitri andiani Matematika -
22 Ahmad Susanto TIK Urusan
hubungan
Masyarakat
23 Susilowati - Ketua TU
24 Rianto - TU
25 Eva Nikmatus S - TU
26 Zainal Arifin - Penjaga
madrasah dan
satpam
Tabel 4.2
Data jumlah peserta didik MTs Mifathul Falah Dukuhmulyo Jakenan
Pati Tahun Pelajaran 20010/2011
No. Jumlah kelas Jumlah peserta didik Jumlah
seluruhnya Laki-laki perempuan
1. VII 29 37 66
2. VIII 32 28 60
3. IX 22 29 51
Jumlah 83 94 177
4. Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
56
Kegiatan belajar mengajar di MTs Mifathul Falah dimulai dengan
pembiasan doa bersama, pelajaran dimulai pukul 07.00 WIB. Pada pukul
09.40 WIB sampai pukul 10.00 merupakan jam istirahat yang pertama,
setelah itu dilanjutkan dengan pelajaran sampai pukul 12.00 WIB . Pada
pukul 12.00 WIB sampai pukul 12.15 WIB peseta didik istirahat ke 2 dan
sholat dzuhur berjamaah, kemudian pelajaran dilanjutkan kembali sampai
pukul 13.30 WIB. Pembelajaran diakhiri dengan pembacaan doa bersama.
Keterangan:
a. Jam 1 : Pukul 07.00 – 07.40 WIB
b. Jam 2 : Pukul 07.40 – 08.20 WIB
c. Jam 3 : Pukul 08.20 – 09.00 WIB
d. Jam 4 : Pukul 09.00 – 09.40 WIB
e. Istirahat 1 : Pukul 09.40 – 09.55 WIB
f. Jam 5 : Pukul 09.55 – 10.35 WIB
g. Jam 6 : Pukul 10.35 – 11.15 WIB
h. Jam 7 : Pukul 11.15 – 11.55 WIB
i. Istirahat 2 : Pukul 11.55 – 12.10 WIB
j. Jam 9 : Pukul 12.10 – 12.50 WIB
k. Jam 10 : Pukul 12.50 – 13.30 WIB
B. Hasil Penelitian Tindakan
1. Pra siklus
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan ibu
Fitri Andriani, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika kelas VIII B
MTs Miftahul Falah Dukuhmulyo Pati, bahwa pelaksanaan pembelajaran
matematika masih menggunakan metode konvensional, belum
dilaksanakan penggunaan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi
PQ4R. Metode konvensional dilaksanakan dengan cara guru menjelaskan
materi kepada peserta didik sedangkan peserta didik mendengarkan
penjelasan dari guru. Setelah guru menjelaskan materi kemudian
memberikan contoh soal, peserta didik menyalinnya di buku tulis mereka
masing-masing. Pelaksanaan pra siklus dilakukan dengan dua cara yaitu
57
yang pertama melalui wawancara kepada guru matematika kelas VIII B
mengenai aktivitas peserta didik pada pembelajaran lingkaran. Untuk
indikator pra siklus dijadikan rujukan untuk indikator observasi aktivitas
peserta didik siklus I dan II (hasil aktivitas pra siklus ada pada lampiran 2),
yang kedua mengambil nilai rata-rata harian materi lingkaran pada tahun
sebelumnya yaitu tahun 2009/2010 untuk memperoleh data hasil belajar
pra siklus (hasil belajar ulangan materi lingkaran tahun 2009/2010 ada
pada lampiran 3)
2. Siklus I
Penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri dari empat tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian yang telah
dilakukan akhirnya diperoleh hasil yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan siklus I
Sebelum memasuki siklus I guru dan peneliti melakukan
kolaborasi untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada
kegiatan siklus I, dalam kolaborasi tersebut dapat dihasilkan komponen-
komponen sebagai berikut:
1) Menyiapkan rencana pengajaran.
2) Merancang pembelajaran dengan srtategi elaborasi PQ4R dengan
menggunakan alat peraga.
3) Menyiapkan Lembar Kerja (LK).
4) Menyiapkan alat peraga.
5) Menyusun lembar observasi baik untuk peserta didik atau guru.
b. Pelaksanaan siklus I
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) pada siklus I
terlaksana dua kali pertemuan.
1) Pertemuan 1
Pertemuan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Rabu/ 12 Januari 2011
Waktu : 4x 40’
58
Implementasi tindakan :
a) Mempelajari unsur-unsur lingkaran dengan bantuan alat peraga
model lingkaran menggunakan strategi elaborasi PQ4R dan
lembar kerja 1.
b) Latihan soal 1
Pada penelitian tindakan ini, guru matematika kelas VIII B
sebagai guru sedangkan peneliti sebagai observer penelitian.
Pembelajaran dimulai ketika bel masuk berbunyi yaitu pukul
07.00. Seperti biasanya, sebelum memasuki kelas peserta didik
berbaris dahulu di depan kelas sambil menunggu guru sampai di
kelas dan masuk satu persatu untuk bersalaman pada guru,
kemudian duduk di tempat duduk masing-masing. Setelah itu,
ketua kelas memimpin doa bersama kemudian guru mengucapkan
salam pada peserta didik kemudian guru mengabsen peserta didik.
Sebelum pelajaran dimulai guru memberikan apersepsi
dengan membahas sedikit tentang materi teorema phytagoras.
Karena materi lingkaran nanti akan masih dengan materi tersebut.
Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
termuan kali ini, serta memberikan motivasi dengan memberikan
pengetahuan tentang materi lingkaran yang banyak digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan diberikan motivasi seperti
itu diharapkan peserta didik akan lebih semangat untuk
mempelajari materi pokok lingkaran. Guru tidak menanyakan
tugas pekerjaan rumah karena materi unsur lingkaran merupakan
KD pertama pada materi lingkaran yang merupakan materi awal
pada semester genap di kelas VIII SMP/MTs. Tetapi, guru hanya
menanyakan materi tentang phytagoras yang dilaksanakan pada
waktu guru memberikan apersepsi. Guru menjelaskan kepada
peserta didik tentang jalannya pembelajaran yang akan diterapkan
dengan cara menerangkan proses pembelajaran unsur lingkaran
yang menggunakan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi
59
PQ4R. Setelah itu, guru menyuruh peserta didik untuk
menyiapkan alat tulis dan buku pelajaran yang dibutuhkan selama
proses pembelajaran berlangsung. Sambil menunggu peserta didik
siap, guru membagikan alat peraga dan lembar kerja kepada
setiap bangku. Alat peraga digunakan untuk mempelajari unsur
lingkaran dan digunakan untuk mengisi lembar kerja yang di
dalamnya sudah terdapat petunjuk dalam pengisiannya. Setelah
itu, guru menyuruh peserta didik berdiskusi kelompok dengan
teman sebangku dan mengatur nama kelompoknya.
Selama pembelajaran, peserta didik melaksanakan langkah-
langkah pembelajaran PQ4R yang diarahkan oleh guru.
Sedangkan peneliti melaksanakan observasi terhadap aktivitas
peserta didik dan guru dengan mengisi lembar observasi yang
telah dibuat sebelumnya. Karena strategi elaborasi PQ4R terdiri
dari langkah Preview, Question, Read, Recite, Reflect, dan
Review. Peserta didik harus melalui semua langkah tersebut.
Pada tahap Preview, peserta didik disuruh membaca sekilas
materi yang akan dipelajari dan mencoba menebak apa tujuan
diberikan alat peraga pada setiap bangku. Pada tahap Question,
peserta didik diharapkan untuk membuat pertanyaan dari langkah
Preview yang telah dilaksanakan. Peserta didik diharuskan
membuat pertanyaan, minimal satu orang, satu pertanyaan. Pada
tahap ini masih ada peserta didik yang kebingungan ketika
disuruh membuat pertanyaan, sehingga guru harus memaksa
peserta didik dan memberi arahan peserta didik untuk bisa
membuat pertanyaan. Setelah selesai membuat pertanyaan,
peserta didik disuruh menjawab pertanyaannya sendiri. Menjawab
pertanyaan dilakukan pada waktu tahap Read, pada tahap read,
peserta didik disuruh untuk membaca dengan seksama materi
yang dipelajari disertai memperagakan alat peraga yang akan
diterapkan pada kembar kerja 1. Pada lembar kerja sudah
60
diarahkan untuk mencari unsur-unsur lingkaran yang harus
ditemukan. Pada lembar kerja juga disuruh untuk menempelkan
unsur lingkaran yang berupa juring dan tembereng dengan
menggunakan potongan-potongan unsur lingkaran yang sudah
disediakan. Tahap Reflect dilakukan berbarengan dengan tahap
Read, karena Reflect itu merupakan rangkaian dari menjawab
pertanyaan dengan menggunakan alat peraga. Kegiatan Reflect
ditandai dengan mengabstrakkan atau mengkontekstualkan
pengertian unsur-unsur lingkaran yang telah dibaca pada alat
peraga, yaitu dengan menyebutkan unsur-unsur lingkaran pada
gambar yang tersedia pada lembar kerja. Pada tahap Recite,
peserta didik seperti halnya tanya jawab sendiri yaitu membaca
jawaban dengan suara keras dari pertanyaan yang telah dibuat
pada tahap Question. Menjawab pertanyaan diannggap selesai
kalau guru merasakan indikator yang dibuat guru sudah terpenuhi.
Setelah itu, terakhir tahap Review, peserta didik disuruh
memaparkan hasil pembelajaran yang telah dikerjakan pada
lembar kerja di depan kelas.
Karena masih pada siklus I, peserta didik masih
kebingungan dalam melaksanakan langkah-langkah strategi
elaborasi PQ4R. Peserta didik masih sering juga dipaksa untuk
mengutarakan pendapat, menjawab pertanyaan dan maju di depan
kelas. Tetapi, meskipun seperti itu, kegiatan pembelajaran sedikit
demi sedikit dapat berjalan. Setelah langkah-langkah strategi
elaborasi PQ4R, lembar kerja harus segera dikumpulkan.
Kemudian guru membahas lembar kerja yang telah dikerjakan
dengan cara memberikan kesempatan peserta didik untuk
membacakan hasil pekerjaanya di depan kelas. Setelah kira-kira,
jawaban sudah semuanya terjawab, guru bersama-sama peserta
didik membuat kesimpulan dari hasil pambelajaran yang telah
dilakukan dengan menuliskannya di papan tulis. Ini bertujuan
61
supaya peserta didik mempunyai catatan tentang materi yang
telah dipelajari yang dapat digunakan bahan belajar ketika sudah
di rumah.
Setelah itu, guru memberikan soal latihan di papan tulis
untuk dikerjakan peserta didik sebagai umpan balik dari proses
pembelajaran. Sebelum guru menyuruh peserta didik mengerjakan
soal, guru memberikan contoh terlebih dulu. Setelah kira-kira
sepuluh menit, peserta didik disuruh mengerjakan di depan
sampai semua soal terjawab. Setelah itu, pekerjaan dikoreksi
bersama sama.
Setelah itu, guru memberikan evaluasi akhir pada peserta
didik, dengan memberikan soal untuk dikerjakan pada saat itu
juga. Pada saat peserta didik mengerjakan soal, guru sambil
berkeliling melihat pekerjaan anak. Hal itu dilakukan dengan
tujuan mengantisipasi peserta didik saling mencontek satu sama
lain dan mempermudah serta mempercepat guru mengambil
simpulan bagaimana hasil pembelajaran yang telah dilakukan.
Setelah sepuluh menit, peserta didik harus menyerahkan
pekerjaanya. Setelah semuanya terkumpul dan sebelum guru
mengakhiri pertemuan, guru memberikan informasi kalau
pertemuan berukutnya akan diadakan tes siklus I, yaitu materi
tentang unsur lingkaran. Peserta didik diharapkan untuk belajar
dan mempersiapkan diri untuk mengerjakan tes tersebut. Setelah
itu, guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
2) Pertemuan 2
Pertemuan dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Sabtu/ 15 Januari 2011
Waktu : (1x40’)
Implementasi tindakan : Tes akhir siklus
Pada waktu diadakan tes akhir siklus, tidak diadakan
observasi oleh peneliti. Hal itu dilakukan karena pada waktu
62
diadakan tes, peserta didik dan guru tidak melaksanakan langkah-
langkah strategi elaborasi PQ4R dengan meggunakan alat peraga.
Tes akhir siklus diberikan setelah bel tanda masuk berbunyi.
Pada pertemuan kali ini, kebetulan kelas hanya terjadwal satu jam
pertemuan. Setelah peserta didik sudah berada pada tempat duduk
masing-masing, peserta didik dipimpin ketua kelas berdoa bersama,
kemudian guru membuka pertemuan dengan mengucapkan salam.
Setelah kelas dikira sudah siap, guru memberikan soal pada peserta
didik kemudian menjelaskan petunjuk dalam mengerjakan soal.
Peserta didik diberikan waktu 30 menit untuk mengerjakan soal.
Setelah waktu habis, peserta didik disuruh mengumpulkan
pekerjaannya. Karena masih ada sisa waktu, guru menanyakan soal-
soal yang dianggap sulit peserta didik, kemudian guru menjelaskan
soal tersebut. Bel tanda pergantian jam telah berbunyi, itu tandanya
guru harus segera mengakhiri pertemuan. Guru menyuruh
mempelajari sendiri di rumah soal yang masih dianggap sulit yang
tadi belum sempat dibahas guru. Kalau memang masih ada kesulitan,
akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Kemudian guru
mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.
Adapun hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi
PQ4R pada siklus I dapat dilihat pada daftar hasil belajar siklus I
(ada pada lampiran 4)
c. Hasil pengamatan
Dari lembar observasi dan catatan dari observer selama proses
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan
strategi elaborasi PQ4R pada siklus I. Hasil pengamatan yang
didapatkan antara lain:
1) Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran.
a) Peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru.
63
b) Peserta didik kurang belum begitu paham tentang pelaksanaan
langkah-langkah strategi elaborasi PQ4R.
c) Peserta didik kurang berani bertanya dan maju mempresentasikan
hasil temuanya di depan kelas, serta masih malu menjawab
pertanyaan dari guru dan teman. Sehingga guru masih menunjuk
peserta didik untuk menjawab pertanyaan.
d) Peserta didik kurang terampil dalam penggunaan alat peraga,
bahkan masih ada yang belum tahu cara menempel. Hal ini yang
menghambat dalam proses pembelajaran.
e) Peserta didik masih enggan berdiskusi dengan teman sebangku
karena belum terbiasa dengan model pembelajaran diskusi.
2) Hasil pengamatan aktivitas guru.
a) Guru belum sepenuhnya melakukan pendahuluan dalam belajar
mengajar dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan
strategi elaborasi PQ4R, selain itu guru juga masih kurang dalam
mengamati jalannya diskusi.
b) Guru belum mampu mengkondisikan peserta didik dan mengatur
waktu.
Aktivitas peserta didik dan aktivitas guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan
strategi elaborasi PQ4R pada materi pokok lingkaran kelas VIII B MTs
Miftahul Falah Pati tahun pelajaran 2010/2011 pada siklus I dapat
dilihat pada lembar observasi guru dan lembar observasi peserta didik
siklus I (ada pada lampiran 5)
d. Evaluasi dan refleksi
Setelah mengadakan tindakan dan pengamatan guru matematika
kelas VIII B beserta peneliti mengadakan evaluasi dan refleksi terhadap
penelitian yang dilakukan evaluasi dan refleksi siklus I tersebut adalah:
1) Evaluasi pelaksanaan
64
Setelah dilaksanakan pelaksanaan tindakan dan pengamatan
penelitian, guru dan peneliti melaksanakan evaluasi. Kegiatan
evalusi dilakukan setelah jam sekolah berakhir, karena pada hari itu,
guru kelas VIII B jam mengajarnya penuh. Evaluasi dilaksanakan
dengan cara diskusi dan membahas hasil observasi yang telah
dilakukan oleh observer. Dari hasil evaluasi, guru dapat mencatat
berbagai kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga dapat dijadikan
dasar untuk menyusun rencana ulang.
Dari evaluasi tersebut dihasilkan hal-hal yang masih kurang dan
perlu adanya perbaikan yaitu:
a) Peserta didik kurang memperhatikan penjelasan guru.
b) Peserta didik kurang belum begitu paham tentang pelaksanaan
langkah-langkah strategi elaborasi PQ4R.
c) Peserta didik kurang berani bertanya dan maju mempresentasikan
hasil temuannya di depan kelas, serta masih malu menjawab
pertanyaan dari guru dan teman. Sehingga guru masih menunjuk
peserta didik untuk menjawab pertanyaan.
d) Peserta didik kurang terampil dalam penggunaan alat peraga,
bahkan masih ada yang belum tahu cara menempel. Hal ini yang
menghambat dalam proses pembelajaran.
e) Peserta didik masih enggan berdiskusi dengan teman sebangku
karena belum terbiasa dengan model pembelajaran diskusi.
f) Guru belum sepenuhnya melakukan pendahuluan dalam belajar
mengajar dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan
strategi elaborasi PQ4R, selain itu guru juga masih kurang dalam
mengamati jalannya diskusi.
g) Guru belum mampu mengkondisikan peserta didik dan mengatur
waktu.
h) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan
yang ditetapkan.
65
2) Refleksi
Berdasarkan evaluasi pada siklus I maka perlu adanya
perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan guru
untuk siklus II berdasarkan kekurangan pada siklus I adalah sebagai
berikut:
a) Peserta didik lebih memperhatikan penjelasan guru.
b) Peseta didik sudah mulai paham tentang pelaksanaan langkah-
langkah strategi elaborasi PQ4R.
c) Peserta didik lebih berani bertanya dan maju mempresentasikan
hasil temuanya di depan kelas, serta masih malu menjawab
pertanyaan dari guru dan teman. Sehingga guru masih menunjuk
peserta didik untuk menjawab pertanyaan.
d) Peserta didik lebih terampil dalam penggunaan alat peraga,
bahkan masih ada yang belum tahu cara menempel. Hal ini yang
menghambat dalam proses pembelajaran.
e) Peserta didik mulai senang berdiskusi dengan teman sebangku
karena belum terbiasa dengan model pembelajaran diskusi.
f) Guru lebih cakap melakukan pendahuluan dalam belajar
mengajar dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan
strategi elaborasi PQ4R, selain itu guru juga masih kurang dalam
mengamati jalannya diskusi.
g) Guru sudah bisa mengkondisikan peserta didik dan mengatur
waktu.
h) Hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator
keberhasilan yang ditetapkan.
Setelah melelui empat tahap tersebut, guru memberikan
penilaian terhadap peserta didik. Penilaian yang diambil guru yaitu
aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Aktivitas dilihat dari lembar
observasi selama pelaksanaan pembelajaran, sedangkan hasil belajar
melalui gabungan nilai antara nilai tugas dan nilai tes akhir siklus.
Aktivitas peserta didik diamati pada pertemuan pertama.
66
3. Siklus II
a. Perencanaan siklus II
Dari hasil refleksi dari siklus I, dengan berkolaborasi dapat
ditentukan hal-hal yang diperlukan yaitu:
1) Menyiapkan rencana pengajaran.
2) Merancang pembelajaran dengan straategi elaborasi PQ4R dengan
menggunakan alat peraga.
3) Menyiapkan Lembar Kerja (LK).
4) Menyiapkan alat peraga.
5) Menyusun lembar observasi baik untuk peserta didik atau guru.
b. Pelaksanaan siklus II
Seperti pada penelitian siklus I, penelitian siklus II ini dilaksanakan
dalam tiga kali pertemuan.
1) Pertemuan 1
Pertemuan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Rabu/ 19 Januari 2011
Waktu : 4 x 40’
Implementasi tindakan :
a) Menentukan nilai phi dan merumuskan keliling lingkaran dengan
bantuan alat peraga model lingkaran dalam penerapan strategi
elaborasi PQ4R dan lembar kerja 1.
b) Latihan soal 1.
Pembelajaran dimulai ketika bel masuk berbunyi yaitu
pukul 07.00. Seperti biasanya, sebelum memasuki kelas peserta
didik berbaris dahulu di depan kelas sambil menunggu guru
sampai di kelas dan masuk satu per satu untuk bersalaman pada
guru, kemudian duduk di tempat duduk masing-masing. Setelah
itu, ketua kelas memimpin untuk berdoa bersama kemudian guru
megucapkan salam dan mengabsen peserta didik.
67
Setelah diabsen ternyata semua peserta didik masuk semua.
Setelah itu guru memberikan apersepsi kepada peserta didik
dengan menanyakan materi unsur lingkaran yang sudah dipelajari
sebelumnya. Guru menanyakan kepada peserta didik “anak-anak
siapa yang masih ingat, kita pada pertemuan kemarin telah
mempelajari apa?” anak-anak serentak menjawab “unsur-unsur
lingkaran, Bu.” Guru menjawab, “oke, bener semua, sekarang
siapa yang masih ingat apa saja unsur lingkaran itu? Coba angkat
tangan, kalau yang masih ingat, ayo, siapa yang masih ingat?”
Salah satu peserta didik yaitu Muhammad Iqbal mengangkat
tangan kemudian menjawab, “ Saya Bu,” “o…ya, silakan Iqbal” “
unsur lingkaran yaitu jari-jari, titik pusat lingkaran, juring, dan
tali busur” guru menanggapi, “o…ya bagus, tapi sepertinya
kurang lengkap, siapa lagi yang mau melengkapi jawabannya
Iqbal?” kemudian salah satu peserta didik mengacungkan jari
yaitu peserta didik yang bernama Rissa Ulfatun menjawab
“diameter, busur, juring dan apotema” guru menyambung lagi,
dan memberikan motivasi kepada peserta didik “oke, bagus.
Sudah semuanya, sekarang kita akan belajar tentang keliling
lingkaran, keliling lingkaran sering kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Setiap kali kita naik kendaraan pasti kita
menerapkan konsep keliling lingkaran, yaitu roda yang ada pada
kendaraan. Di samping itu, masih banyak lagi contoh-contoh yang
mengguanakan konsep keliling lingkaran”.
Setelah guru memberikan motivasi, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran, kemudian guru menyuruh mengerjakan
lembar kerja yang ada pada LKS tentang meteri keliling lingkaran
dengan alat peraga yang diterapkan melalui strategi elaborasi
PQ4R. Pada tahap preview, peserta didik disuruh membaca
sekilas materi yang akan dipelajari. Seperti pembelajaran yang
sebelumnya, setelah tahap preview dilakukan tahap Question.
68
Tahap Question dilaksanakan dengan membuat pertanyaan dari
hasil pelaksanaan tahap Preview. Tahap selanjutnya adalah Read.
Read dilaksanakan dengan membaca secara seksama dan
menggunakan alat peraga dalam menjawab dan menemukan
konsep keliling lingkaran.
Pembelajaran penemuan konsep keliling lingkaran dimulai
dengan mencari pendekatan nilai phi. Sebelum peserta didik
mencari sendiri nilai phi, guru memberikan contoh langkah
mencari nilai phi. Guru memberikan contoh dengan mengukur
keliling uang logam 100 rupiah. Uang tersebut diputar di atas
penggaris dengan menentukan dulu titik pangkalnya dan
memutarnya sampai pangkalnya penempati titik pada penggaris
lagi. Setelah itu guru menuliskan keliling uang tadi di papan tulis
dan mempraktikkan bagaimana mencari nilai phi. Guru
mengatakan bahwa phi diperoleh dari hasil pembagian antara
keliling lingkaran dengan diameter lingkaran. Karena diameter
lingkaran belum diketahui maka dicari terlebih dahulu. Setelah
ketemu diameternya ketemu, guru menghitung nilai phi di papan
tulis, sehingga ketemu pendekatan nilai phi. Kemudian peserta
didik disuruh membuktikan sendiri nilai phi itu dengan
berkelompok dengan teman sebangku. Yaitu dengan mengukur
benda-benda di sekitar mereka yang berbentuk lingkaran dan
menulisnya pada tabel yang sudah tersedia pada LKS.
Pada tahap Read, dilakukan juga tahap Reflect, karena
tahap Reflect adalah pengkontekstualan materi pada alat peraga
dan menjawab pertanyaan yang telah dibuat pada waktu tahap
Question, yaitu dengan mengetahui keliling lingkaran itu yang
mana, unsur apa yang digunakan dalam mencari rumus dan
konsep keliling lingkaran. Setelah diperagakan peserta didik harus
menulis hasil temuannya pada lembar kerja sehingga dapat
menemukan sendiri rumus keliling lingkaran itu sendiri.
69
Penulisan hasil diskusi dan jawaban dari pertanyaan yang dibuat
itu merupakan langkah Recite.
Setelah itu peserta didik disuruh melaksanakan langkah
Review, pada siklus ini peserta didik sudah mengalami
peningkatan dalam aktivitasnya. Tanpa ditunjuk peserta didik
sudah berani untuk memberanikan diri untuk mempersentasikan
hasil temuannya dan berani bertanya jika mendapat kesulitan
dalam proses pembelajaran. Ini menandakan bahwa keaktifan
peserta didik dalam pembelajaran sudah mulai meningkat.
Selesai mempresentasikan, guru memberikan contoh soal
tentang keliling lingkaran. Setelah dianggap peserta didik sudah
paham dalam mengerjakan soal tentang keliling lingkaran, peserta
didik diberikan beberapa soal yang bervariasi untuk dikerjakan di
tempat duduk masing-masing. Sambil menuggu peserta didik
mengerjakan soal, guru berkeliling mengamati pekerjaan peserta
didik dan membantu peserta didik kalau mendapat kesulitan
ketika mengerjakan. Ketika dikira peserta didik selesai
mengerjakan, meskipun masih ada yang belum selesai, guru
menawarkan siapa yang mau mengerjakan ke depan kelas. Hal itu
dilakukan karena untuk mengelola waktu. Kalau menunggu
sampai peserta didik selesai semua mengerjakan akan mengulur-
ulur waktu. Tanpa ditunjuk peserta didik sudah ada yang berani
untuk mengerjakan di depan kelas. Setelah selesai dikerjakan
hasil pekerjaan dikoreksi bersama-sama. Untuk meningkatkan
aktivitas peserta didik, guru menunjuk salah satu peserta didik
yang kelihatan belum berani aktif untuk mengerjakan di depan
kelas, meskipun masih ada peserta didik yang bersedia sendiri
maju ke depan tanpa ditunjuk. Setelah selesai mengerjakan,
pekerjaan dikoreksi. Karena masih ada yang kurang tepat maka
guru menawarkan kepada peserta didik untuk membenarkan.
70
Setelah soal-soal selesai dikerjakan, guru menanyakan
apakah masih ada kesulitan dalam mencari keliling lingkaran,
peserta didik menjawab kalau sudah tidak ada kesulitan. Karena
peserta didik dianggap sudah menguasai materi lingkaran, guru
memberikan evaluasi akhir kepada peserta didik untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam materi keliling lingkaran. Peserta
didik diberi waktu untuk mengerjakan, setelah dikira sudah
selesai hasil pekerjaan dikumpulkan. Karena waktu sudah selesai
maka, guru mengakhiri pertemuan. Sebelum pelajaran diakhiri
guru mengatakan kalau soal evaluasi akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya dan peserta didik diharapkan untuk
mempelajari luas lingkaran. Setelah itu, guru mengakhiri
pertemuan dengan mengucapkan salam.
2) Pertemuan 2
Pertemuan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Rabu/ 26 Januari 2011
Waktu : 4 x 40’
Implementasi tindakan :
a) Merumuskan luas lingkaran dengan bantuan alat peraga model
lingkaran dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R dan lembar
kerja 1.
b) Latihan soal 1.
Pembelajaran dimulai ketika bel masuk berbunyi yaitu
pukul 07.00. Seperti biasanya, sebelum memasuki kelas peserta
didik berbaris dahulu di depan kelas sambil menunggu guru
sampai di kelas dan masuk satu per satu untuk bersalaman pada
guru, kemudian duduk di tempat duduk masing-masing. Setelah
itu, ketua kelas memimpin doa bersama kemudian guru
mengucapkan salam pada peserta didik kemudian guru
mengabsen peserta didik.
71
Setelah diabsen ternyata peserta didik masuk semua.
Setelah itu guru memberikan apersepsi kepada peserta didik
dengan menanyakan materi unsur lingkaran yang sudah dipelajari
sebelumnya. Guru menanyakan kepada peserta didik “anak-anak
siapa yang masih ingat, kita pada pertemuan kemarin telah
mempelajari apa?” anak-anak serentak menjawab “keliling
lingkaran, Bu.” Guru menjawab, “oke, bener semua, sekarang
siapa yang masih ingat apa rumus mencari keliling lingkaran?
Coba angkat tangan, kalau yang masih ingat, ayo, siapa yang
masih ingat?” terus, salah satu peserta didik yaitu Siti Yayuk W
mengangkat tangan kemudian menjawab, “ saya Bu,” “o…ya,
silakan Yayuk” “ rumusnya yaitu dua kali phi kali jari-jari atau
phi kali diameter, “o…ya bagus, sekarang berapa nilai phi itu?”
serentak anak menjawab, 3,14 atau Guru menyambung lagi,
“sekarang Ibu tanya kepada Imam Syafi’i, kapan kita memakai
phi itu 3,14?” Imam menjawab 3,14 dipakai kalau jari-jari atau
diameter lingkaran tidak kelipatan dari tujuh, sedangkan
sebaliknya. Sekarang guru menanyakan kepada Hendarsun,
peserta didik yang agak mengalami kesulitan dalam pembelajaran
matematika, kalau jari-jari lingkaran 10 pakai nilai phi yang
mana? Hendarsun menjawab “3,14” guru bertanya pada Rastini,
kalau diameter lingkaran 42 pakai nilai phi yang mana? Rastini
menjawab Guru menyambung “oke, sepertinya sudah
paham semuanya”. Kemudian guru memberikan motivasi kepada
peserta didik “oke, bagus. Sudah semuanya, sekarang kita akan
belajar tentang luas lingkaran, luas lingkaran sering kita terapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Misal untuk mengetahui luas lahan
yang dibutuhkan membuat kolam yang berbentuk lingkaran atau
yang baru saja kemarin yang ramai dibicarakan orang-orang yaitu
72
ditemukannya crop circle, semuanya itu memakai konsep luas
lingkaran”.
Setelah guru memberikan motivasi, guru menyampaikan
tujuan pembelajaran, kemudian guru membuka buku pelajaran
dan membagikan alat peraga dan lembar kerja yang di dalamnya
sudah terdapat petunjuk dalam pengisiannya. Setelah itu, guru
menyuruh peserta didik berdiskusi kelompok dengan teman
sebangku dan mengatur nama kelompoknya.
Selama pembelajaran, peserta didik melaksanakan langkah-
langkah yang diarahkan oleh guru. Sedangkan peneliti
melaksanakan observasi terhadap aktivitas peserta didik dan guru
dengan mengisi lembar observasi yang telah dibuat sebelumnya.
Karena strategi elaborasi PQ4R terdiri dari langkah Preview,
Question, Read, Recite, Reflect, dan Review. Peserta didik harus
melalui semua langkah tersebut.
Pada tahap preview, peserta didik disuruh membaca sekilas
materi yang akan dipelajari dan mencoba menebak apa tujuan
diberikan alat peraga pada setiap bangku. Pada tahap Question,
peserta didik diharapkan untuk membuat pertanyaan dari langkah
Preview yang telah dilaksanakan. Peserta didik diharuskan
membuat pertanyaan, minimal satu orang satu.
Pada siklus 2 ini peserta didik sudah tidak mengalami
kebingungan dalan menjalankan langkah-langkah pembelajaran
strategi elaborasi PQ4R, sehingga peserta didik lebih enak dalam
menjalankan atau mempraktikannya. Setelah selesai membuat
pertanyaan, peserta didik disuruh menjawab pertanyaannya
sendiri. Menjawab pertanyaan dilakukan pada waktu tahap Read,
pada tahap Read, peserta didik disuruh untuk membaca dengan
seksama materi yang dipelajari disertai memperagakan alat peraga
yang akan diterapkan pada kembar kerja 1. Pada lembar kerja
sudah diarahkan untuk mencari luas lingkaran dengan pendekatan
73
luas jajargenjang. Yaitu dengan menyusun potongan-potongan
lingkaran yang sudah disediakan peneliti menjadi sebuah
jajargenjang. Akan tetapi, dalam menjawab pertanyaan sendiri
peserta didik masih ada yang mengalami kesulitan.
Tahap Reflect dilakukan berbarengan dengan tahap Read,
karena Reflect itu merupakan rangkaian dari menjawab
pertanyaan dengan menggunakan alat peraga. Kegiatan Reflect di
tandai dengan mengabstrakkan atau mengkontekstualkan bentuk
lingkaran yang dirubah menjadi sebuah jajargenjang yaitu dengan
menyebutkan luas jajargenjang yang sudah terbentuk. Setelah luas
jajargenjang ditulis pada lembar kerja, maka alas pada
jajargenjang diganti dengan rumus setengah keliling lingkaran
( ) dan tinggi jajargenjang diganti
dengan r. Sehingga didapat rumur luas lingkaran yaitu
Setelah didapat luas lingkaran dengan diketahui jari-
jarinya, selanjutnya mencari luas lingkaran kalau yang diketahui
diameter. Yaitu dengan mengganti r dengan sehingga didapat
rumus baru yaitu . Pada tahap Recite, peserta didik seperti
halnya tanya jawab sendiri yaitu membaca jawaban dengan suara
keras dari pertanyaan yang telah dibuat pada tahap Question.
Menjawab pertanyaan dianggap selesai kalau guru merasakan
indikator yang dibuat guru sudah terpenuhi. Setelah itu, terakhir
tahap Review, peserta didik disuruh memaparkan hasil
pembelajaran yang telah dikerjakan pada lembar kerja di depan
kelas.
Selesai mempresentasikan, guru memberikan contoh soal
tentang luas lingkaran. Setelah dianggap peserta didik sudah
paham dalam mengerjakan soal tentang luas lingkaran, peserta
didik diberikan beberapa soal yang bervariasi untuk dikerjakan di
74
tempat duduk masing-masing. Sambil menunggu peseta didik
mengerjakan soal, guru berkeliling mengamati pekerjaan peserta
didik dan membantu peserta didik kalau mendapat kesulitan
ketika mengerjakan. Ketika dikira peserta didik selesai
mengerjakan, meskipun masih ada yang belum selesai, guru
menawarkan siapa yang mau mengerjakan ke depan kelas. Hal itu
dilakukan karena untuk mengelola waktu. Kalau menunggu
sampai peserta didik selesai semua mengerjakan akan mengulur-
ulur waktu. Tanpa ditunjuk peserta didik sudah ada yang berani
untuk mengerjakan di depan kelas. Setelah selesai dikerjakan
hasil pekerjaan dikoreksi bersama-sama. Jika masih ada yang
kurang tepat maka guru menawarkan kepada peserta didik untuk
membenarkan. Pada siklus II aktivitas peserta didik semakin
meningkat dibanding siklus I.
Setelah soal-soal selesai dikerjakan, guru menanyakan
apakah masih ada kesulitan dalam mencari luas lingkaran, peserta
didik menjawab kalau sudah tidak ada kesulitan. Karena peserta
didik dianggap sudah menguasai materi lingkaran, guru
memberikan evaluasi akhir kepada peserta didik untuk mengukur
kemampuan peserta didik dalam materi luas lingkaran. Peserta
didik diberi waktu untuk mengerjakan, setelah dikira sudah
selesai hasil pekerjaan dikumpulkan. Karena waktu sudah selesai
maka, guru mengakhiri pertemuan. Sebelum pelajaran diakhiri
guru memberitahukan kepada peserta didik kalau pertemuan yang
akan datang akan diadakan tes akhir siklus. Karena hari Sabtu jam
pelajaran matematika hanya satu jam pelajaran dan waktu yang
dibutuhkan mengerjakan soal tes akhir siklus adalah 60 menit,
maka masuknya sepuluh menit lebih awal sehingga waktu
istirahat terpotong. Setelah peserta didik sudah jelas tentang
pemberitahuan, guru mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan
salam.
75
3) Pertemuan 3
Pertemuan dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Sabtu/ 29 Januari 2011
Waktu : (1x60’)
Implementasi tindakan :Tes akhir siklus
Pada waktu diadakan tes akhir siklus, tidak diadakan
observasi oleh peneliti. Hal itu dilakukan karena pada waktu
diadakan tes, peserta didik dan guru tidak melaksanakan langkah-
langkah strategi elaborasi PQ4R dengan meggunakan alat peraga.
Tes akhir siklus diberikan setelah bel istirahat tanda masuk
berbunyi. Setelah duduk di tempat duduk masing-masing, ketua
kelas memimpin berdoa, kemudian mengucapkan salam. Setelah
membalas salam guru memberikan soal pada peserta didik kemudian
menjelaskan petunjuk dalam mengerjakan soal. Peserta didik
diberikan waktu 60 menit untuk mengerjakan soal. Setelah waktu
habis, peserta didik disuruh mengumpulkan pekerjaannya kemudian
guru mengucapkan salam.
Adapun hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi
PQ4R pada siklus I dapat dilihat pada daftar hasil belajar siklus II
(ada pada lampiran 8)
c. Hasil pengamatan
Dari lembar observasi dan catatan dari observer selama proses
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan
strategi elaborasi PQ4R pada siklus II. Hasil pengamatan yang
didapatkan antara lain:
1) Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran.
a) Peserta didik lebih memperhatikan penjelasan guru dan bisa mulai
aktif dalam proses pembelajaran.
b) Peseta didik sudah lancar dalam melaksanakan langkah-langkah
strategi elaborasi PQ4R.
76
c) Peserta didik lebih berani bertanya ketika mengalami kesulitan
dalam pembelajaran dan berani maju dengan keinginan sendiri
untuk mempresentasikan hasil temuanya di depan kelas, serta
sudah terbiasa menjawab pertanyaan dari guru dan teman.
d) Peserta didik sudah lebih terampil dalam penggunaan alat peraga,
e) Peserta didik lebih senang berdiskusi dengan teman sebangku
karena sudah terbiasa dengan model pembelajaran diskusi.
2) Hasil pengamatan aktivitas guru.
a) Guru sudah sepenuhnya melakukan pendahuluan dalam belajar
mengajar dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan
strategi elaborasi PQ4R, selain itu guru juga sudah lebih jeli
dalam mengamati jalannya diskusi.
b) Guru sudah mampu mengkondisikan peserta didik dan mengatur
waktu.
Aktivitas peserta didik dan aktivitas guru dalam pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan
strategi elaborasi PQ4R pada materi pokok lingkaran kelas VIII B MTs
Miftahul Falah Pati tahun pelajaran 2010/2011 pada siklus II dapat
dilihat pada lembar observasi guru dan lembar observasi peserta didik
siklus II (ada pada lampiran 6 dan 7)
d. Evaluasi dan refleksi
Setelah mengadakan tindakan dan pengamatan guru matematika
kelas VIII B beserta peneliti mengadakan evaluasi dan refleksi terhadap
penelitian yang dilakukan evaluasi dan refleksi siklus II tersebut
adalah:
1) Evaluasi pelaksanaan
Setelah dilaksanakan pelaksanaan tindakan dan pengamatan
penelitian, guru dan peneliti melaksanakan evaluasi. Kegiatan
evalusi dilakukan setelah jam sekolah berakhir, karena pada hari itu,
guru kelas VIII B jam mengajarnya penuh. Evaluasi dilaksanakan
dengan cara diskusi dan membahas hasil observasi yang telah
77
dilakukan oleh observer. Dari hasil evaluasi, ternyata pada siklus II
terdapat peningkatan. Dari evaluasi tesebut dihasilkan:
a) Peserta didik sudah lebih memperhatikan penjelasan guru.
b) Peseta didik sudah lancar dalam melaksanakan langkah-langkah
strategi elaborasi PQ4R.
c) Peserta didik sudah banyak yang berani bertanya dan maju
mempresentasikan hasil temuanya di depan kelas. Sehingga guru
tidak perlu menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan.
d) Peserta didik sudah terampil dalam penggunaan alat peraga.
e) Peserta didik sudah terbiasa berdiskusi dengan teman sebangku.
f) Guru sudah sepenuhnya melakukan pendahuluan dalam belajar
mengajar dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan
strategi elaborasi PQ4R, selain itu guru juga sudah lebih jeli
dalam mengamati jalannya pembelajaran.
g) Guru sudah mampu mengkondisikan peserta didik dan mengatur
waktu.
h) Hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator keberhasilan
yang ditetapkan.
2) Refleksi
Berdasarkan evaluasi pada siklus II maka sudah tidak perlu
diadakan siklus berikutnya. Karena indikator pembelajaran sudah
tercapai.
Setelah melelui empat tahap tersebut, guru memberikan
penilaian terhadap peserta didik. Penilaian yang diambil guru yaitu
aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Aktivitas dilihat dari lembar
observasi selama pelaksanaan pembelajaran, sedangkan hasil belajar
melalui gabungan nilai antara nilai tugas dan nilai tes akhir siklus.
Aktivitas peserta didik diamati pada pertemuan pertama dan kedua.
C. Pembahasan Penelitian
Pembahasan yang diuraikan berdasarkan atas hasil pengamatan yang
dilanjutkan refleksi pelaksanaan pembelajaran dengan mengguanakan alat
78
peraga dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R pada tahap siklus I dan
siklus II serta tahap pra siklus sebagai pra penelitian.
1. Pra siklus
Pelaksanaan pra silus dilakukan dengan wawancara kepada guru
matematika kelas VIII B dan mengambil nilai ulangan harian, sehingga
diperoleh nilai rata-rata hasil belajar materi lingkatran di kelas VIII B MTs
Mifathul Falah Dukuhmulyo Pati pada tahun sebelumnya yaitu tahun
2009/2010.
Sedangkan data aktivitas pra siklus dilakukan dengan melakukan
observasi di kelas VIII B tahun pelajaran 2010/2011 pada waktu proses
pembelajaran materi tentang Teorema Pythagoras. Data yang diperoleh
peserta didik kelas VIII B (ada pada lampiran 2) mengenai pencapaian
aktivitas peserta didik adalah 23,2 %. Pada hasil aktivitas ini belum
tersentuh oleh model dan strategi pembelajaran jadi masih menggunakan
pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini masih didominasi oleh
guru sebagai teacher center, sedangkan peserta didik kurang berperan aktif
dalam pembelajaran. Kurangnya interaksi antara peserta didik dan guru
juga menyebabkan aktivitas peserta didik sangat kurang. Peneliti juga
mendapat informasi tentang hasil belajar pada tahun 2009/2010 (hasil
ulangan harian lingkaran tahun 2009/2010 ada pada lampiran 3)
Dari hasil ulangan harian materi lingkaran diperoleh informasi
bahwa dari 19 peserta didik di kelas VIII B pada tahun 2009/2010 hanya 5
peserta didik yang tuntas yaitu peserta didik yang nilainya ≥ 60, dengan
rata-rata hasil belajar 48,8. Prosentase ketuntasan belajar klasikal yang
dicapai peserta didik adalah sebagai berikut:
%P
%P
= 26,3%
Dari penghitungan di atas prosentase ketuntasan belajar klasikal
peserta didik hanya 26,3 % belum memenuhi indikator yang ditentukan
79
yaitu ≥75%. Serta rata-rata hasil belajar peserta didik 48,8 yang masih di
bawah KKM yaitu 60. Dari hasil wawancara dapat diidentifikasi yang
menjadi penyebab rendahnya keberhasilan belajar adalah kurangnya
keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran akibatnya tingkat
pemahaman peserta didik masih kurang sehingga hasilnya pun masih jauh
dari yang diharapkan.
Dari hal tersebut bisa disimpulkan bahwa pembelajaran tahun
sebelumnya masih menggunakan pembelajaran konvensional,
pembelajaran didominasi oleh guru sedangkan peserta didik hanya duduk
diam mendengarkan penjelasan guru. Hal ini membuat peserta didik tidak
mengkontruksi sendiri, sehingga apa yang mereka dapat mudah terlupakan
karena mendapat konsep secara instan.
Dengan mengkaji pembelajaran tahun lalu, nilai rata-rata belum
mencapai KKM. Sehingga dalam proses pembelajaran perlu diberikan
inovasi pembelajaran yang baru yang melibatkan peserta didik sehingga
dapat mengkontruks diri sendiri dan dapat meningkatkan aktivitas peserta
didik. Salah satu inovasi yang ditawarkan peneliti adalah dengan
menggunakan alat peraga melalui strategi elaborasi PQ4R (Preview,
Question, Read, Reflect, Recite, Review). Berdasarkan data yang ada pada
pra siklus dapat dirangkum dalam tabel 4.3 dan diagram di bawah ini.
Tabel 4.3
Hasil pra siklus
Indikator Prasiklus
Aktivitas peseradidik 23,2 %
Rata-rata nilai hasil belajar 48,8
Ketuntasan belajar klasikal 26,3%
2. Siklus I
Setelah melalui empat tahap dalam penelitian tindakan siklus 1,
guru memberikan penilaian terhadap peserta didik. Penilaian yang diambil
guru yaitu aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Aktivitas dilihat dari
80
lembar observasi selama pelaksanaan pembelajaran, sedangkan hasil
belajar diperoleh melalui nilai tes akhir siklus. Aktivitas guru dan peserta
didik diamati pada pertemuan pertama. Adapun hasil aktivitas guru dan
peserta didik pada siklus 1 (dapat dilihat di lampiran 10 dan 11)
Pencapaian aktivitas peserta didik pada siklus 1 adalah 55,83 %.
Dengan hasil aktivitas yang diperoleh ternyata belum mencapai indikator
yaitu ≥ 75%. Sehingga penggunaan alat peraga melalui strategi elaborasi
PQ4R pada materi unsur lingkaran kelas VIII B MTs Miftahul Falah
Dukuhmulyo Jakenan Pati harus melaksanakan pembelajaran lagi pada
siklus 2. Sedangkan aktivitas guru pada siklus 1 mencapai 46,4 %.
Pelaksanaan tes akhir siklus 1 digunakan untuk mengukur kemampuan
kognitif peserta didik. (adapun hasil tes peserta didik pada siklus 1 ini ada
pada lampiran 12)
Dari hasil penilaian dalam pembelajaran materi unsur lingkaran
dengan menggunakan alat peraga melalui strategi elaborasi PQ4R rata-rata
hasil belajar pada siklus 1 ini belum mencapai indikator keberhasilan yang
ditentukan. Hal ini terbukti dengan perolehan rata-rata hasil belajar sebesar
66. Dari 30 peserta didik hanya 18 peserta didik yang tuntas. Adapun
prosentase ketuntasan belajar klasikal hasil belajar peserta didik adalah
sebagai berikut:
%P
%P
= 60 %
Dari data di atas prosentase ketuntasan belajar klasikal hasil belajar
peserta didik hanya 60 % dengan rata-rata hasil belajar 66. Indikator rata-
rata hasil belajar telah tercapai, akan tetapi indikator ketuntasan klasikal
belum tercapai. Oleh karena itu, pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga melalui strategi elaborasi PQ4R pada materi unsur lingkaran kelas
VIII B MTs Miftahul Falah Dukuhmulyo Jakenan Pati harus
melaksanakan pembelajaran lagi pada siklus 2.
81
Berdasarkan hasil yang diperoleh ada beberapa kekurangan yang
dilakukan baik oleh guru maupun peserta didik. Guru belum maksimal
dalam mengadakan pendahuluan untuk memasuki strategi pembelajaran
PQ4R, yang membutuhkan persiapan khusus agar peserta didik berminat
dan bersemangat selama proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pesera didik pada siklus 1,
peserta didik kurang kompak dengan teman kelompok, meskipun
kelompoknya itu hanya dengan teman sebangku. Peserta didik masih malu
bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan selama proses
pembelajaran berlangsung. Peserta didik hanya berani bertanya ketika guru
sedang berkeliling mendatangi setiap kelompok. Ada juga yang hanya
berani bertanya dengan temannya. Bahkan ada juga yang hanya belajar
sendiri meskipun mengalami kesulitan dan tidak memanfaatkan teman
untuk berdiskusi.
Peserta didik kurang terampil dalam penggunan alat peraga bahkan
ada yang masih tahu cara kerjanya meskipun sudah diterangkan guru
sebelumnya. Hal ini dikarenakan peserta didik selama ini tidak dilibatkan
langsung dalam penemuan konsep. Penyebab lain dari hasil belajar peserta
didik yang kurang dari KKM adalah kurangnya keseriusan peserta didik
dalam mengerjakan soal yang diberikan.
Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus 1 dapat diambil
simpulan dalam bentuk tabel 4.3 dan gambar diagram di bawah ini.
Tabel 4.4
Hasil belajar siklus I
Indikator Prasiklus Siklus I
Aktivitas peserta didik 23,2 % 55,83 %
Rata-rata nilai hasil belajar 48,8 66
Ketuntasan belajar klasikal 26,3 % 60 %
82
Gambar 4.1
Perbandingan aktivitas peserta didik pada pra siklus dan
siklus I
Gambar 4.2
Perbandingan rata-rata nilai belajar peserta didik pada pra
siklus dan siklus I
83
Gambar 4.3
Perbandingan ketuntasan belajar klasikal peserta didik pada
pra siklus dan siklus I
3. Siklus II
Setelah melalui empat tahap dalam penelitian tindakan siklus II,
guru memberikan penilaian terhadap peserta didik. Penilaian yang diambil
guru yaitu aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Aktivitas dilihat dari
lembar observasi selama pelaksanaan pembelajaran, sedangkan hasil
belajar melalui nilai tes akhir siklus. Aktivitas guru dan peserta didik
diamati pada pertemuan pertama. Adapun hasil aktivitas guru dan peserta
didik pada siklus II (ada pada lanpiran 15 dan 16)
Pencapaian aktivitas peserta didik pada siklus II adalah 80%.
Dengan hasil aktivitas yang diperoleh ternyata sudah mencapai indikator
yaitu ≥ 75%. Sehingga penggunaan alat peraga melalui strategi elaborasi
PQ4R pada materi lingkaran kelas VIII B MTs Miftahul Falah
Dukuhmulyo Jakenan Pati tidak perlu pelaksanaan siklus lagi. Sedangkan
aktivitas guru pada siklus II mencapai 85,7 %
Pelaksanaan tes akhir siklus II digunakan untuk mengukur
kemampuan kognitif peserta didik. (adapun hasil tes peserta didik pada
siklus II ini ada pada lampiran 17)
84
Dari hasil penilaian dalam pembelajaran materi keliling dan luas
lingkaran dengan menggunakan alat peraga melalui strategi elaborasi
PQ4R rata-rata hasil belajar pada siklus II ini sudah mencapai indikator
keberhasilan yang ditentukan. Hal ini terbukti dengan perolehan rata-rata
hasil belajar sebesa 83,6 Dari 30 peserta didik hanya 3 peserta didik yang
tidak tuntas. Adapun prosentase ketuntasan belajar klasikal hasil belajar
peserta didik adalah senagai berikut:
%P
%P
= 90 %
Dari data di atas prosentase ketuntasan belajar klasikal hasil belajar
peserta didik sudah mencapai 90 % keadaan tersebut sudah jauh lebih baik
dari indikator ketuntasan dengan rata-rata hasil belajar 83,6 juga sudah
jauh lebih baik dari pada KKM. Oleh karena itu, pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga melalui strategi elaborasi PQ4R pada materi
unsur lingkaran kelas VIII B MTs Miftahul Falah Dukuhmulyo Jakenan
Pati tidak perlu melaksanakan pembelajaran lagi pada siklus III.
Berdasarkan hasil pembelajaran pada siklus II dapat diambil
simpulan dalam bentuk tabel 4.4 dan gambar grafik di bawah ini.
Tabel 4.5
Hasil belajar siklus II
Indikator Prasiklus Siklus I Siklus II
Aktivitas peserta didik 23,2 % 55,83 % 80 %
Rata-rata nilai hasil
belajar
48,8 66 83,6
Ketuntasan belajar
klasikal
26,3 % 60 % 90 %
85
Gambar 4.4
Perbandingan aktivitas peserta didik pada pra siklus,siklus I
dan siklus II
Gambar 4.5
Perbandingan rata-rata nilai belajar peserta didik pada pra
siklus, siklus I dan siklus II
86
Gambar 4.6
Perbandingan ketuntasan belajar klasikal peserta didik pada
pra siklus,siklus I dan siklus II
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari deskripsi dan analisis penelitian tindakan kelas yang telah
diuraikan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika dalam materi
lingkaran pada kelas VIII B MTs Miftahul Falah Pati adalah langkah-
langkah pembelajaran operasional yang sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat peraga
yang sudah diterapkan di skenario pembelajaran yang ada dalam RPP.
2. Penggunaan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada materi pokok
lingkaran. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan dari pra siklus
dengan nilai rata-rata 48,8 dengan ketuntasan belajar klasikal 26,3%,
meningkat menjadi 66 dengan ketuntasan belajar klasikal 60% pada siklus
I, dan pada siklus II rata-rata kelas VIII B meningkat menjadi 83,6 dengan
ketuntasan belajar klasikal mencapai 90%. Begitu juga dengan keaktifan
peserta didik mengalami peningkatan dengan persentase keaktifan.
Berawal dari keaktifan peserta didik yang masih minim, pada waktu siklus
Isebesar 55,83% pada siklus I, meningkat menjadi 80% pada siklus II.
Sehingga dapat ditarik simpulan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga dalam penerapan strategi elaborasi PQ4R dapat
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika pada materi pokok
lingkaran di MTs Miftahul Falah Dukuh Mulyo Jakenan Pati.
87
B. Saran
Berkaitan dengan pembahasan hasil penelitian, bahwa model
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dalam penerapan strategi
elaborasi PQ4R dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan
kenyataan yang ada, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut:
1. Agar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika peserta
didik, sebaiknya guru memilih model atau strategi pembelajaran yang
tepat.
2. Dalam proses pembelajaran matematika peserta didik diharapkan selalu
aktif, pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru sementara peserta didik
hanya diam dan mendengarkan saja.
3. Hendaknya pembelajaran melalui penggunakan alat peraga dalam
penerapan strategi elaborasi PQ4R ini dapat dikembangkan pada materi-
materi lainnya khususnya pada pembelajaran matematika.
C. Penutup
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, peneliti tak lupa
mengucapkan puji syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas Rahmat,
taufiq, hidayah serta inayah-Nya yang telah diberikan kepada peneliti.
Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan yang ada dalam
skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak tetap peneliti
harapkan. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi peneliti pada khususnya
dan pembaca pada umumnya. Akhirnya tak lupa peneliti sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu sepenuhnya dalam
menyelesaikan skripsi ini, semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT.
Amiin.
88
DAFTAR PUSTAKA
A.M, Sadirman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers.
Ayres, Frank dan Philip A. Schmidt. Schaum’s Outline of Teori dan Soal-Soal
Matematika Universitas. terj. Alit Bondan. 2004. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 2006. Cet. 13.
Jakarta:PT Asdi Mahasatya.
, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. 2006. Jakarta:PT Bumi Aksara.
Cholik Adinawan, M dan Sugijono. Matematika Untuk SMP/MTs Kelas VIII. 2006.
Jakarta: Erlangga.
E. Bell Gredler, Margaret. Belajar dan Membelajarkan terj. Sardiman. 1991. Cert.1.
Jakarta: Rajawali Pers.
Haryati, Mimin. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. 2007.
Jakarta: PT. Gaury Persada Press.
Hasyim, Muttaqin. Tujuan Pembelajaran Matematika. 2009.
http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/06/14/tujuan-pembelajaran-
matematika/ - _ftnref2. 26 Pebruari 2011 jam 21.30.
Ilham, Abang. 2010. Pengenbangan Keaktifan belajar Siswa. dalam
http://abangilham.wordpress.com/, diakses 4 Desember 2010 jam 09.38.
Jasper Johns, Discrete Mathematics and Its Aplications, (New York: VAGA, 1981),
hlm. xxi
Karso, dkk. Pendidikan Matematika I. 2009. Jakarta: Universitas Terbuka.
Luthfia, Ifa “Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil
Belajar Matematika Pada Materi Pokok Segiempat Semester II Kelas VII MTs
Fatahillah Beringin NgaliyanSemarang tahun pelajaran 2008/2009”, Skripsi
(Semarang: Program Sarjana IAIN Walisongo, 2010).
Mulyasa, E. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 2010. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Mustafa Al-Maragi, Ahmad. Tafsir Al-Maragi Juz XXX. 1993. Cet. Kedua.
Semarang: PT Karya Toha Putra.
Mustaqim. Psikologi Pendidikan. 2009. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang.
Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. 2009.
Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. 2010. Cet. Ke-2. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Syekh Al-Zarnuji. Syarakh Bita’lim Al-Muta’alim Thoriq Al-Ta’alim. Semarang:
Toha Putera.
Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. 2006. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sudjana. Metode Statistika. 1996. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. 1999. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
. . Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. 2009. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Sujatmiko, Ponco. Matematika Kreatif Konsep dan Terapannya 2. 2005. Cet. 1.
Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Sumanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. 1990. Cet 3. Jakarta: Rineka Cipta.
Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. 2009.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryabrata, Sumardi. Psikologi Pendidikan . 1993. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Suryo Subroto, Darmanto. Televisi Sebagai Media pendidikan. 1992. Yogyakarta:
Duta Wacana University Press.
Tim Pelaksana. Al-Qur’an Al-Karim dan Terjemah Bahasa Indonesia. 2006. Kudus:
Menara Kudus.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta:
PT. Balai Pustaka.
Trianto. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. 2007.
Jakarta: Prestasi Pustaka
Uzer Usman, Moh. Menjadi Guru Profesional. 1990. Cet. 2. Bandung: Rosdakarya.
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1: Langkah-Langkah Pemodelan Pembelajaran dengan Penerapan Strategi Preview,
Question, Recite, Read, Reflect, Review( PQ4R).
Tabel 3.1: Daftar Peserta Didik Kelas VIII B.
Tabel 3.2: Jawal Pelaksanaan PTK.
Tabel 4.1: Data Jumlah Guru, TU dan Karyawan MTs Mifathul Falah Dukuhmulyo Jakenan Pati
Tahun Pelajaran 20010/2011
Tabel 4.2: Data Jumlah Peserta Didik MTs Mifathul Falah Dukuhmulyo Jakenan Pati Tahun
Pelajaran 20010/2011
Tabel 4.3: Hasil Pra Siklus
Tabel 4.4: Hasil Belajar Siklus I
Tabel 4.4: Hasil Belajar Siklus II
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Alat Peraga Unsur-Unsur Lingkaran
Gambar 2.2: Alat Peraga Luas Lingkaran
Gambar 3.1: Siklus PTK
Gambar 4.1 : Perbandingan Aktivitas Peserta Didik pada Pra Siklus dan Siklus I
Gambar 4.2: Perbandingan Rata-Rata Nilai Belajar Peserta Didik pada Pra Siklus dan Siklus I
Gambar 4.3: Perbandingan Ketuntasan Belajar Klasikal Peserta Didik pada Pra Siklus dan Siklus
I
Gambar 4.4: Perbandingan Aktivitas Peserta Didik pada Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II
Gambar 4.5: Perbandingan Rata-Rata Nilai Belajar Peserta Didik pada Pra Siklus, Siklus I dan
Siklus II
Gambar 4.6: Perbandingan Ketuntasan belajar klasikal peserta didik pada pra siklus,siklus I dan
siklus II
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Nama Peserta Didik Pra Siklus
Lampiran 2: Daftar Aktivitas Peserta Didik Pra Siklus
Lampiran 3: Daftar Nilai Peserta Didik Pra Siklus
Lampiran 4: Daftar Peserta Didik Pada Siklus
Lampiran 5: Daftar Kelompok
Lampiran 6: Daftar Aktivitas Peserta Didik Siklus I
Lampiran 7: Daftar Nilai Peserta Didik Siklus I
Lampiran 8: RPP Siklus I
Lampiran 9: LK Siklus I
Lampiran 10: Kunci Jawaban LK Siklus I
Lampiran 11: Soal Evaluasi Akhir Aiklus I
Lampiran 12: Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I
Lampiran 13: Kisi-Kisi Tes Akhir Siklus I
Lampiran 14: Tes Akhir Siklus I
Lampiran 15: Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I
Lampiran 16: Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Lampiran 17: Daftar Aktivitas Peserta Didik Siklus II
Lampiran 18 : Daftar Nilai Peserta Didik Siklus II
Lampiran 19: RPP Pertemuan Pertama Siklus II
Lampiran 20: LK Siklus II
Lampiran 21: Kunci Jawaban LK Siklus II
Lampiran 24: RPP Pertemuan Kedua Siklus II
Lampiran 25: Kisi-Kisi Tes Akhir Siklus II
Lampiran 26: Tes Akhir Siklus II
Lampiran 27: Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus II
Lampiran 28: Rekapitulasi Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
DAFTAR PESERTA DIDIK PRA SIKLUS
Satuan pendidikan : MTs Miftahul Falah
Mata pelajaran : Matematika
Kelas : VIII B
Jumlah peserta didik : 19
Tahun pelajaran :2009/2010
No. Nama Jenis Kelamin
1. Agus Santoso Laki-laki
2. Ahmad Hidayat Laki-laki
3. Alfiana Safitri Perempuan
4. Andri Astuti Perempuan
5. Arum Istiqomah Perempuan
6. Bie Wahyu S Laki-laki
7. Dian Ekawati Perempuan
8. Ida Sri Masriah Perempuan
9. Ika Ari Lestari Perempuan
10. Izzul Markhamah Perempuan
11. Nur Sugiyanto Laki-laki
12. Nurul Faridatul Istiqomah Perempuan
13. Oky Murdiyanto Laki-laki
14. Putri Anggraeni Perempuan
15. Rika Rahmawati Perempuan
16. Riska Nafi’ah Perempuan
17. Sri Wahyuni Perempuan
18. Susi Wulandari Perempuan
19. Widya Ayu Alfianita Perempuan
Jumlah 19
Keterangan :
Laki-laki =5
Perempuan =14
Lampiran 1
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI
KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
DALAM PENERAPAN STRATEGI ELABORASI PQ4R
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
PRA SIKLUS
Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah
Mata Pelajaran : Matematika
Materi pokok : Lingkaran
Kelas/semester : VIII B/II
Tahun pelajaran : 2010/2011
Hari/tanggal : Selasa/ 5 Januari 2011
No. Aspek Penilaian Jumlah Pesera Didik Prosentase
(%)
Keterangan
1. Keterlibatan peserta didik dalamtahap preview 3 15,8 Kurang
2. Ketepatan peserta didik dalam membuat pertanyaan 4 21,05 Kurang
3. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan alat peraga 4 21,05 Kurang
4. Kecakapan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang telah dibuat 2 10,5 Kurang
5. Ketepatan peserta didik dalam menginformasikan materi yang ada dalam
bacaan
3 15,8 Kurang
6. Kesesuaian peserta didik dalam membuat intisari bacaan 4 21,05 Kurang
7. Kecakapan peserta didik dalam mengulas kembali materi yang telah
dipelajari
4 21,05 Kurang
8. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal di depan kelas 4 21,05 Kurang
9 Perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran 14 73,7 Baik
10. Re-aktivitas peserta didik dalam pembelajaran 2 10,5 Kurang
Keaktifan klasikal =
=
= 23,2%
Skor setiap aspek Keterangan prosentase
Kurang =1 ≤25 =kurang
Cukup =2 >25-50 =cukup
Baik =3 >50-75 =baik
Baik sekali =4 >75-100 =sangat baik
Semarang, 5 Januari 2011
Peneliti,
Sri Partini
NIM. O73511028
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Abdul Kholil, S.Ag Fithri Andriani, S.Pd
NIP.—————— NIP.———————
Lampiran 3
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN PESERTA DIDIK (PRA SIKLUS)
Satuan pendidikan : MTs Miftahul Falah
Mata pelajaran : Matematika
Materi pokok : Lingkaran
Kelas : VIII B
Jumlah peserta didik : 19
Tahun pelajaran : 2009/2010
No. Nama Nilai
Keterangan
1. Agus Santoso 36 BELUM
TUNTAS
2. Ahmad Hidayat 68 TUNTAS
3. Alfiana Safitri 54 BELUM
TUNTAS
4. Andri Astuti 30 BELUM
TUNTAS
5. Arum Istiqomah 36 BELUM
TUNTAS
6. Bie Wahyu S 36 BELUM
TUNTAS
7. Dian Ekawati 54 BELUM
TUNTAS
8. Ida Sri Masriah 90 TUNTAS
9. Ika Ari Lestari 34 BELUM
TUNTAS
10. Izzul Markhamah 54 BELUM
TUNTAS
11. Nur Sugiyanto 68 TUNTAS
12. Nurul Faridatul Istiqomah 54 BELUM
TUNTAS
13. Oky Murdiyanto 64 TUNTAS
14. Putri Anggraeni 34 BELUM
TUNTAS
15. Rika Rahmawati 26 BELUM
TUNTAS
16. Riska Nafi’ah 40 BELUM
TUNTAS
17. Sri Wahyuni 36 BELUM
TUNTAS
18. Susi Wulandari 24 BELUM
TUNTAS
19. Widya Ayu Alfianita 90 TUNTAS
JUMLAH 928
Rata-rata =
48,8
Ketuntasan
26,3%
DAFTAR PESERTA DIDIK SIKLUS 1 DAN 2
Satuan pendidikan : MTs Miftahul Falah
Mata pelajaran : Matematika
Kelas : VIII B
Jumlah peserta didik : 30
Tahun pelajaran : 2010/2011
No.
Nama
Jenis Kelamin
1. Agus Govinda Laki-laki
2. Ahmad Islahudin Laki-laki
3. Ani Listiawati Perempuan
4. Dwi Utami Perempuan
5. Dyah Erhana Perempuan
6. Eka Tina N Perempuan
7. Gondo Sujoko Laki-laki
8. Hendarsun R.A Laki-laki
9. Heri Ari S Laki-laki
10. Istiqomah Perempuan
11. Imam Syafi’i Laki-laki
12. Jannatum M Perempuan
13. Khoirul Ali A Laki-laki
14. Masro’atun M Perempuan
15. M.Iqbal P Laki-laki
16. Munaisaroh Perempuan
17. Nur Innayah Laki-laki
18. Nuri Asida Perempuan
Lampiran 4
19. Nurul Muji Asih Perempuan
20. Rastini Perempuan
21. Risa Ulfatun N Perempuan
22. Sinta Purnama S Perempuan
23. Siti Yayuk W Perempuan
24. Sulistiani Perempuan
25. Tifani Prana N Perempuan
26. Ulvi Nur Fitria Perempuan
27. Umroh M Perempuan
28. Vivin Nur Fitri Perempuan
29. Wahyu Aji A Laki-laki
30. Siti Nutul Jannah Perempuan
Keterangan: Laki-laki = 10
Perempuan = 20
DAFTAR KELOMPOK PADA SIKLUS I
• KELOMPOK 1
1. Imam Syafi’i
2. Eka Tina Noviani
• KELOMPOK 2
1. Dwi Utami
2. Rastini
• KELOMPOK 3
1. Siti Yayuk W
2. Hendarsun R A
• KELOMPOK 4
1. Wahyu Aji Pramono
2. Sulistiani
• KELOMPOK 5
1. Dyah Erhana
2. Umroh Mahmudah
• KELOMPOK 6
1. Agus Govinda
2. Rissa Ulfatun N
• KELOMPOK 7
1. Nurul Muji Asih
2. Sinta Purnama Sari
• KELOMPOK 8
1. M Iqbal P
2. A Islahudin
• KELOMPOK 9
1. Ani Listiawati
2. Kholirul Ali ahmadi
• KELOMPOK 10
1. Tifani Prana Ningrum
2. Gondo Sujoko
• KELOMPOK 11
1. Istiqomah
2. Munaisaroh
• KELOMPOK 12
1. Masro’atun S
Lampiran 5
2. Ulvi Nur F
• KELOMPOK 13
1. Janatun Munawaroh
2. Nur Innayah
• KELOMPOK 14
1. Siti Nurul Janah
2. Nuri Asida
• KELOMPOK 15
1. Heri Ari Susanto
2. Vivin Nur Fitri
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI
KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
DALAM PENERAPAN STRATEGI ELABORASI PQ4R
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
SIKLUS 1
Satuan Pendidikan : MTs Miftahul
Mata Pelajaran : Matematika
Materi pokok : Lingkaran
Kelas/semester : VIII B/II
Tahun pelajaran : 2010/2011
Hari/tanggal : Rabo/ 12 Januari 2011
No.
Nama peserta
didik
Aspek penilaian Total Prosentase skor penilaian Ket.
A B C D E F G H I J
1. Agus Govinda 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 26 65 Baik
2. Ahmad Islahudin 3 1 3 1 2 3 2 3 3 2 23 57,5 Baik
3. Ani Listiawati 3 2 2 1 2 4 2 2 3 2 23 57,5 Baik
4. Dwi Utami 3 4 1 1 2 3 2 2 3 2 23 57,5 Baik
5. Dyah Erhana 3 1 1 1 2 2 2 2 3 2 19 47,5 Cukup
6. Eka Tina N 3 3 1 1 2 4 2 2 3 2 23 57,5 Baik
7. Gondo Sujoko 3 3 1 1 2 3 2 2 3 2 22 55 Baik
8. Hendarsun R A 2 3 1 1 2 1 1 1 3 1 16 40 Cukup
9. Heri Asri S 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 23 57,5 Baik
10. Istiqomah 3 2 1 1 3 3 2 2 3 3 23 57,5 Baik
11. Imam Syafi’i 3 3 1 1 2 3 2 3 3 2 23 57,5 Baik
12. Jannatum M 3 3 1 1 2 4 2 2 3 2 23 57,5 Baik
13. Khoirul Ali A 3 1 2 1 2 1 1 2 3 1 17 42,5 Cukup
14. Masro’atun M 3 2 1 1 2 2 2 2 3 1 19 47,5 Cukup
15. M Iqbal P 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 27 67,5 Baik
16. Munaisaroh 3 3 1 1 2 3 2 2 3 2 22 55 Baik
17. Nur Inayah 3 3 1 2 2 3 2 2 3 3 24 60 Baik
18. Nuri Asida 3 3 1 1 2 3 2 2 3 2 22 55 Baik
19. Nurul Muji A 3 4 2 1 2 3 2 2 3 2 24 60 Baik
20. Rastini 3 2 1 1 2 1 2 2 3 1 18 45 Cukup
21. Risa Ulfatun N 3 3 1 1 3 3 2 2 3 2 23 57,5 Baik
22. Sinta PurnamaS 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 24 60 Baik
23. Siti Yayuk W 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 29 72,5 Baik
24. Sulistiani 3 4 1 1 2 4 2 2 3 2 23 57,5 Baik
25. Tifani Prana N 3 3 2 1 2 3 2 3 3 2 24 60 Baik
26. Ulfi Nur Fitria 3 1 1 1 2 2 1 2 3 3 19 47,5 Cukup
27. Umroh M 3 2 1 1 2 3 2 3 3 2 22 55 Baik
28. Vivin Nur Fitri 3 4 2 1 2 3 2 2 3 3 25 62,5 Baik
29. Wahyu Aji A 2 3 1 1 2 3 2 3 3 2 22 55 Baik
30. Siti Nurul Janah 2 3 1 1 2 2 2 1 3 2 19 47,5 Cukup
A. Keterlibatan peserta didik dalam tahap preview
B. Ketepatan peserta didik dalam membuat pertanyaan
C. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan alat peraga
D. Kecakapan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang telah dibuat
E. Ketepatan peserta didik dalam menginformasikan materi yang ada dalam bacaan
F. Kesesuaian peserta didik dalam membuat intisari bacaan
G. Kecakapan peserta didik dalam mengulas kembali materi yang telah dipelajari
H. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal di depan kelas
I. Perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran
J. Re-aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
= 55,83%
Skor setiap aspek Keterangan prosentase
Kurang =1 ≤25 =kurang
Cukup =2 >25-50 =cukup
Baik =3 >50-75 =baik
Baik sekali =4 >75-100 =sangat baik
Semarang, 12 Januari 2011
Peneliti,
Sri Partini
NIM. O73511028
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Abdul Kholil, S.Ag Fithri Andriani, S.Pd
NIP.—————— NIP.———————
DAFTAR HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SIKLUS 1
Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Unsur-Unsur Lingkaran
Kelas : VIII B
Jumlah Peserta Didik : 30
Tahun Pelajaran : 2010/2011
No.
Nama
Nilai Keterangan
1. Agus Govinda 53 BELUM TUNTAS
2. Ahmad Islahudin 63 TUNTAS
3. Ani Listiawati 83 TUNTAS
4. Dwi Utami 50 BELUM TUNTAS
5. Dyah Erhana 80 TUNTAS
6. Eka Tina N 46 BELUM TUNTAS
7. Gondo Sujoko 70 TUNTAS
8. Hendarsun R.A 56 BELUM TUNTAS
9. Heri Ari S 80 TUNTAS
10. Istiqomah 53 BELUM TUNTAS
11. Imam Syafi’i 70 TUNTAS
12. Jannatum M 70 TUNTAS
13. Khoirul Ali A 70 TUNTAS
14. Masro’atun M 83 TUNTAS
15. M.Iqbal P 66 TUNTAS
16. Munaisaroh 53 BELUM TUNTAS
17. Nur Innayah 56 BELUM TUNTAS
Lampiran 7
18. Nuri Asida 83 TUNTAS
19. Nurul Muji Asih 73 TUNTAS
20. Rastini 56 BELUM TUNTAS
21. Risa Ulfatun N 63 TUNTAS
22. Sinta Purnama S 53 BELUM TUNTAS
23. Siti Yayuk W 86 TUNTAS
24. Sulistiani 70 TUNTAS
25. Tifani Prana N 86 TUNTAS
26. Ulvi Nur Fitria 80 TUNTAS
27. Umroh M 46 BELUM TUNTAS
28. Vivin Nur Fitri 56 BELUM TUNTAS
29. Wahyu Aji A 70 TUNTAS
30. Siti Nutul Jannah 56 BELUM TUNTAS
Jumlah 1980
Rata-rata =
66
Ketuntasan
60 %
Keterangan: Jumlah yang tuntas = 18 anak
Jumlah yang belum tuntas = 12 anak
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah Dukuh Mulyo Jakenan Pati
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII /II
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
Standar Kompetensi : Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
Kompetensi Dasar : Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran
Indikator :
1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi lingkaran
2. Peserta didik dapat mengenal unsur dan bagian-bagian lingkaran
3. Peserta didik dapat menunjukkan unsur dan bagian-bagian lingkaran
PERTEMUAN KE-1: (indikator 1-3)
I. Tujuan Pembelajaran: Dengan strategi elaborasi PQ4R dan bantuan alat peraga,
peserta didik diharapkan dapat menjelaskan definisi
lingkaran, mengenal dan menunjukkan unsur serta bagian
lingkaran dengan benar.
II. Materi Ajar: unsur dan bagian lingkaran
1. Pengertian
Lingkaran adalah himpunan kedudukan titik-titik pada bidang datar yang berjarak
sama terhadap suatu titik-titik tertentu.
2. Bagian dan unsur lingkaran
9) Titik pusat
Titik pusat adalah titik yang berada tepat pusat/tengah lingkaran
10) Jari-jari
Jari-jari adalah ruas garis yang menghubungkan pusat lingkaran dengan
sembarang titik pada lingkaran
11) Diameter
Diameter adalah ruas garis yang melalaui pusat lingkaran yang
menghubungkan dua titik padalingkaran
12) Busur
Busur adalah garis lengkung yang merupakan bagian dari lingkaran
13) Tali busur
Tali busur adalah ruas garis yangmenghubugkan dua titik pada lingkaran
14) Juring
Juring adalah daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan sebuah busur
15) Tembereng
Tembereng adalah daerah yang dibatasi oleh sebuah busur dan tali busur
16) Apotema
Apotema adalah jarak terpendek antara tali busur dengan pusat lingkaran
III. Metode Pembelajaran: Ceramah, inquiry
IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Siswa Waktu
Kegiatan Awal
1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa
k
10 menit
2 Guru mengabsen
3 Guru menyampaikan apersepsi
4 Guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan penerapan
strategi PQ4R dalam pembelajaran
5 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik
Kegiatan Inti
6 Guru membacakan sekilas sub materi yang akan dipelajari k 3 menit
Eksplorasi:
8 Peserta didik disuruh mencari informasi tentang lingkaran,
hal apa saja yang berkaitan dengan lingkaran
i 5 menit
9 Guru membagikan alat peraga lingkaran kepada peserta
didik
g 3 menit
Elaborasi:
10 Peserta didik melakukan preview dengan membaca sekilas
materi yang kan dipelajari pada buku paket masing-masing
i 7 menit
11 Dengan membaca sekilas dan memperhatikan alat peraga
anak disuruh menemukan ide pokok tujuan pembelajaran
p 3 menit
12 Pada tahap question, peserta didik membuat pertanyaan
tentang unsur-unsur lingkaran, kemudian menjawab
i 6 menit
pertanyaanya sendiri
13 Pada tahap read , peserta didik membaca secara cermat
dan menerapkannya pada alat peraga untuk menjawab
pertanyaan yang telah dibuat pada langkah sebelumnya
i 10 menit
14 Pada tahap reflect, peserta didik untuk mengaitkan materi
dengan pengetahuan yang diketahui
i 10 menit
15 Pada tahap recite peserta didik membuat catatan-catatan
intisari dari apa yang telah dipelajari.
i 6 menit
16 Pada tahap review perwakilan peserta didik membacakan
intisari yang telah dibuat
i 6 menit
Konfirmasi:
17 Peserta didik mengerjakan soal latihan yang telah diberikan
guru
i 25 menit
18 Guru menunjuk peserta didik untuk mengerjakan di depan k 25 menit
19 Guru beserta peserta didik mengoreksi pekerjaan bersama k 15 menit
Penutup
20 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang
materi yang telah dipelajari.
k 7 menit
21 Evaluasi/tes akhir ( terlampir ). i 15 menit
22 Guru memberikan tugas rumah k 2 menit
23 Mengucapkan salam dan berdoa. k 2 menit
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; k = klasikal.
V. Bahan ajar: Buku paket matematika kelas VIII, spidol, LKS
VI. Penilaian:
1. Prosedur Tes:
- Tes awal : -
- Tes Proses : ada
- Tes Akhir : ada
2. Jenis Tes:
- Tes awal : -
- Tes Proses : Pengamatan
- Tes Akhir : Tertulis
3. Alat Tes:
- Tes proses:
NO Indikator NILAI
1 2 3 4
1. Ketenangan peserta didik dalam kelas
2. Ketepatan peserta didik dalam membuat
pertanyaan
3. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan
alat peraga
4. Kecakapan peserta didik dalam membaca
untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat
5. Ketepatan peserta didik dalam
menginformasikan materi yang ada dalam
bacaan
6. Kesesuaian peserta didik dalam membuat
intisari bacaan
7. Kecakapan peserta didik dalam mengulas
kembali materi yang telah dipelajari
8. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal
di depan kelas
- Tes akhir:
1. Berilah nama bagian dan unsur lingkaran yang ditunjukkan huruf-huruf
berikut!
E
D C
B
A
O
F
Kunci jawaban
No. Jawaban Skor
1 OA,OB,OC adalah jari-jari 3
O adalah pusat lingkaran 1
ACadalah diameter lingkaran 1
AB,AC,BC,DE adalah busur 4
AB,AC,DE adalah tali busur 3
AOB,AOC adalah juring 2
Daerah DE dan AC adalah
tembereng
2
OF adalah apotema 2
Jumlah 18
Nilai akhir =
Pati, 10 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Fitri Andriani, S.Pd Sri Partini
NIP.—————— NIM.073511028
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Abdul Kholil, S.Ag
NIP.——————
Lampiran 9
LEMBAR KERJA 1 SIKLUS 1 Perhatikan gambar di bawah ini!
Sebutkan unsur-unsur lingkaran dan tempelkan potongan unsur lingkaran yang merupakan juring dan
tembereng yang ada pada gambar atau mediatempel berikut in!
MEDIA TEMPEL
SELAMAT BERDISKUSI………………
O
B
F
E
D
C
A
Kelompok:
Nama:
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA 1 UNSUR-UNSUR LINGKARAN
� Titik pusat : O
� Jari-jari : OA, OB, dan OC
� Diameter : AC
� Busur : AB, BC, AC dan DE
� Tali busur : AB, AC dan DE
� Juring : ABO dan BCO
� Tembereng : daerah AB dan daerah DE
� Apotema :FO
MEDIA TEMPEL
O
B
F
E
D
C
A
Lampiran 11
Nama :
Kelas :
No. abs :
TES EVALUASI
Kerjakan soal berikut ini!
2. Berilah nama bagian dan unsur lingkaran yang ditunjukkan huruf-huruf berikut!
SELAMAT MENGERJAKAN…………….
E
D C
B
A
O
F
Lampiran 12
KUNCI JAWABANTES EVALUASI SIKLUS 1
UNSUR-UNSUR LINGKARAN
� Titik pusat : O
� Jari-jari : OA, OB, dan OC
� Diameter : AC
� Busur : AB, BC, AC dan DE
� Tali busur : AB, AC dan DE
� Juring : ABO dan BCO
� Tembereng : daerah AB dan daerah DE
� Apotema :FO
Kisi-kisi tes akhir siklus I
Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah Pati Jumlah Soal : 15
Kelas/Semester : VIII/II Waktu : 60 menit
Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Pilihan ganda dan uraian
Materi : Lingkaran
SK : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
KD Materi Indikator Submateri Nomor soal Banyak
butir soal Bentuk tes
Aspek yang
diukur
4.1 Menentukan
unsur dan
bagian-bagian
lingkaran
Lingkaran
• Menunjukkan unsur-
unsur lingkaran dengan
menggunsksn alat
peraga
a. Unsur-
unsur
lingkaran
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
dan 1,2,3,4,5
15 soal
Pilihan ganda
dan uraian
C1, C1, C2, C2, C3,
C1, C2, C2, C3, C2
C2, C2, C2, C2, C2
Keterangan:
C1 = Mendefinisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasi
C2 = Mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan, memanipulasikan
C3 = Memerinci, menyusun diagram, membedakan, mengidentifikasikan
Lampiran 13
Lampiran 14
A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling benar!
1. Garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lingkaran disebut?
a. Busur
b. Tali busur
c. Tembereng
d. Apotema
2. Garis LC pada gambar di samping disebut...
a. Apotema
b. Diameter
c. Tembereng
d. Jari-jari
3. Daerah yang diarsir pada gambar di bawah disebut...
a. busur
b. tali busur
c. juring
d. diameter
4. Daerah yang dibatasi garis MN dan busur MN pada gambar di samping
disebut...
a. tali busur
b. jari-jari
c. tembereng
d. diameter
5. Pada gambar di samping, yang merupakan jari-jari adalah...
a. LB dan LA
b. LB dan LC
c. AB dan LC
d. LAdanAC
B A
L
C
M N
L
L
B A
L
C
N M
Nama:
6. Tali busur lingkaran yang terpanjang disebut?
a. Diameter
b. Juring
c. Jari-jari
d. Apotema
7. Ruas garis yang menghubungkan titik pusat dengan sebarang titik pada lingkaran
disebut?
a. Tali busur
b. Jari-jari
c. Diameter
d. Tembereng
8. Disebut apakah daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari dan busur?
a. Apotema
b. Tembereng
c. Tali busur
d. Juring
9. Himpunan kedudukan titik-titik pada bidang datar yang berjarak sama terhadap suatu
titik-titik tertentu disebut?
a. Jari-jari
b. Lingkaran
c. Apotema
d. Titik pusat
10. Daerah yang diarsir disebut?
a. Juring
b. Apotema
c. Tali busur
d. Busur
B. Kerjakan soal di bawah ini dengan singkat dan tepat!
1. Tulislah beberapa benda di sekitar kalian yang menggunakan konsep lingkaran serta
sebutkan kegunaanya!(minimal 5 macam)
2. Apakah diameter merupakan tali busur? Jelaskan alasanmu!
☺ SELAMAT MENGERJAKAN ☺
Lampiran 15
KUNCI JAWABAN TES AKHIR SIKLUS 1
A. Jawaban pilihan ganda
1. B
2. A
3. C
4. C
5. A
6. A
7. B
8. D
9. B
10. A
B. Jawaban uraian
1. Macam-macam benda
a. Roda, untuk kendaraan
b. Jam, untuk melihat waktu
c. Setir, untuk mobil
d. Piring, untuk peralatan makan
e. Koin, untuk alat pembeyaran
2. Diamater merupakan tali busur. Karena garisnya malalui titik pusat, diameter merupakan
tali busur yang terpanjang pada lingkaran.
Lampiran 16
REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I
Aktivitas Guru dalam Model Pembelajaran Strategi Elaborasi PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review) dengan Menggunakan Alat Peraga Siklus 1
Satuan pendidikan : MTs Miftahul Falah
Mata pelajaran : Matematika
Materi pokok : Lingkaran
Kelas/semester : VIII/II
Tahun pelajaran : 2010/2011
Hari/tanggal : Selasa/12 Januari 2011
No. Aspek pengamatan Skor
1 2 3 4
PENDAHULUAN
1. Mengadakan apersepsi √
2. Memotivasi peserta didik √
3. Menyampaikan tujuan √
INTI
4. Memandu peserta didik untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran
√
5. Pelaksanaan strategi elaborasi PQ4R √
6. Pemberian latihan dan soal √
PENUTUP
7. Menarik kesimpulan √
JUMLAH 3 4 6
Keterangan:
1.Kurang
2.Cukup
3.Baik
4.Baik sekali
Prosentase (%) aktivitas guru =
=
= 46,4%
Penarikan Kesimpulan :
pelaksanaan pembelajaran dilakukan di siklus 1 belum optimal, hal ini terbukti dengan
adanya beberapa langkah pembelajaran yang belum terlaksana secara optimal. Oleh karena itu,
dilanjut ke siklus 2 dengan harapan penerapan strategi elaborasi PQ4R dengan menggunakan alat
peraga pada materi lingkaran pada siklus 2 mengalami peningktan.
Pati, 12 Januari 2011
Peneliti,
Sri Partini
NIM. O73511028
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Abdul Kholil, S.Ag Fithri Andriani, S.Pd
NIP.—————— NIP.———————
LEMBAR OBSERVASI
KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
DALAM PENERAPAN STRATEGI ELABORASI PQ4R
DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah
Mata Pelajaran : Matematika
Materi pokok : Keliling dan Luas Lingkaran
Kelas/semester : VIII B/II
Tahun pelajaran : 2010/2011
Hari/tanggal : Rabu/ 26 Januari 2011
No.
Nama peserta
didik
Aspek penilaian Total Prosentase skor
penilaian
Ket.
A B C D E F G H I J
1. Agus Govinda 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 33 82,5 Sangat baik
2. Ahmad Islahudin 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 30 75 Sangat baik
3. Ani Listiawati 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 30 75 Sangat baik
4. Dwi Utami 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik
5. Dyah Erhana 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 26 65 Baik
6. Eka Tina N 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 30 75 Sangat baik
7. Gondo Sujoko 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik
8. Hendarsun R A 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 28 70 Baik
9. Heri Asri S 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik
10. Istiqomah 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik
11. Imam Syafi’i 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik
12. Jannatum M 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 30 75 Sangat baik
13. Khoirul Ali A 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 27 67,5 Baik
Lampiran17
14. Masro’atun M 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 30 75 Sangat baik
15. M Iqbal P 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 35 87,5 Sangat baik
16. Munaisaroh 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 30 75 Sangat baik
17. Nur Inayah 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 33 82,5 Sangat baik
18. Nuri Asida 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik
19. Nurul Muji A 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 32 80 Sangat baik
20. Rastini 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 27 67,5 Baik
21. Risa Ulfatun N 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 32 80 Sangat baik
22. Sinta PurnamaS 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33 82,5 Sangat baik
23. Siti Yayuk W 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 37 92,5 Sangat baik
24. Sulistiani 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik
25. Tifani Prana N 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 33 82,5 Sangat baik
26. Ulfi Nur Fitria 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 29 72,5 Baik
27. Umroh M 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 31 77,5 Sangat baik
28. Vivin Nur Fitri 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 33 82,5 Sangat baik
29. Wahyu Aji A 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 32 80 Sangat baik
30. Siti Nurul Janah 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 31 77,5 Sangat baik
K. Keterlibatan peserta didik dalam tahap preview
L. Ketepatan peserta didik dalam membuat pertanyaan
M. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan alat peraga
N. Kecakapan peserta didik dalam menjawab pertanyaan yang telah dibuat
O. Ketepatan peserta didik dalam menginformasikan materi yang ada dalam bacaan
P. Kesesuaian peserta didik dalam membuat intisari bacaan
Q. Kecakapan peserta didik dalam mengulas kembali materi yang telah dipelajari
R. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal di depan kelas
S. Perhatian peserta didik dalam proses pembelajaran
T. Re-aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
= 80 %
Skor setiap aspek Keterangan prosentase
Kurang =1 ≤25 =kurang
Cukup =2 >25-50 =cukup
Baik =3 >50-75 =baik
Baik sekali =4 >75-100 =sangat baik
Pati, 26 Januari 2011
Peneliti,
Sri Partini
NIM. O73511028
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Abdul Kholil, S.Ag Fithri Andriani, S.Pd
NIP.—————— NIP.———————
DAFTAR HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Keliling dan Luas Lingkaran
Kelas : VIII B
Jumlah Peserta Didik : 30
Tahun Pelajaran : 2010/2011
No.
Nama
Nilai Keterangan
1. Agus Govinda 56 BELUM TUNTAS
2. Ahmad Islahudin 83 TUNTAS
3. Ani Listiawati 93 TUNTAS
4. Dwi Utami 93 TUNTAS
5. Dyah Erhana 90 TUNTAS
6. Eka Tina N 80 TUNTAS
7. Gondo Sujoko 86 TUNTAS
8. Hendarsun R.A 83 TUNTAS
9. Heri Ari S 90 TUNTAS
10. Istiqomah 80 TUNTAS
11. Imam Syafi’i 86 TUNTAS
12. Jannatum M 40 BELUM TUNTAS
13. Khoirul Ali A 86 TUNTAS
14. Masro’atun M 90 TUNTAS
15. M.Iqbal P 93 TUNTAS
16. Munaisaroh 83 TUNTAS
17. Nur Innayah 90 TUNTAS
18. Nuri Asida 86 TUNTAS
Lampiran 18
19. Nurul Muji Asih 86 TUNTAS
20. Rastini 93 TUNTAS
21. Risa Ulfatun N 90 TUNTAS
22. Sinta Purnama S 56 BELUM TUNTAS
23. Siti Yayuk W 83 TUNTAS
24. Sulistiani 83 TUNTAS
25. Tifani Prana N 86 TUNTAS
26. Ulvi Nur Fitria 83 TUNTAS
27. Umroh M 90 TUNTAS
28. Vivin Nur Fitri 93 TUNTAS
29. Wahyu Aji A 86 TUNTAS
30. Siti Nutul Jannah 90 TUNTAS
Jumlah 2507
Rata-rata =
83,6
Ketuntasan
90%
Keterangan: Jumlah yang tuntas = 27 anak
Jumlah yang belum tuntas = 3 anak
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah Dukuh Mulyo Jakenan Pati
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII /II
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
Standar Kompetensi : Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
Kompetensi Dasar : menghitung keliling dan luasnya Indikator :
1. Peserta didik dapat menentukan keliling lingkaran
2. Peserta didik dapat menentukan luas lingkaran
PERTEMUAN KE-1: (indikator 1)
I. Tujuan Pembelajaran: Dengan strategi elaborasi PQ4R dan bantuan alat peraga,
peserta didik diharapkan dapat menentukan keliling lingkaran
dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
keliling lingkaran dengan benar.
II. Materi Ajar: keliling lingkaran
Keliling (K) = 2πr, atau
Keliling (K) = πd
Keterangan:
π = 3,14 atau
r = jari-jari
d = diameter
III. Metode Pembelajaran: Ceramah, inquiry
IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Siswa Waktu
Kegiatan Awal
1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa
k
10 menit
2 Guru mengabsen
3 Guru menyampaikan apersepsi dengan mengaitkan materi
yang telah diajarkan sebelumnya sekaligus membahas PR
4 Guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan penerapan
strategi PQ4R dalam pembelajaran
5 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan
memberikan wacana kalau dalam kehidupan sering
menggunakan konsep keliling lingkaran
Kegiatan Inti
6 Guru membacakan sekilas sub materi yang akan dipelajari k 3 menit
Eksplorasi:
8 Peserta didik disuruh mencari informasi tentang keliling
lingkaran, hal apa saja yang berkaitan dengan keliling
lingkaran
i 5 menit
9 Guru membagikan alat peraga lingkaran kepada peserta
didik
p 3 menit
Elaborasi:
10 Peserta didik melakukan preview dengan membaca sekilas
materi yang akan dipelajari pada buku paket masing-masing
i 7 menit
11 Dengan membaca sekilas dan memperhatikan alat peraga
anak disuruh menemukan ide pokok tujuan pembelajaran
i 3 menit
12 Pada tahap question, peserta didik membuat pertanyaan
tentang keliling lingkaran, kemudian menjawab
pertanyaanya sendiri
i 6 menit
13 Pada tahap read , peserta didik membaca secara cermat
dan menerapkannya pada alat peraga untuk menjawab
pertanyaan yang telah dibuat pada langkah sebelumnya
p 10 menit
14 Pada tahap reflect, peserta didik untuk mengaitkan materi
dengan pengetahuan yang diketahui atau masalah yang
berkaitan dengan keliling lingkaran
i 10 menit
15 Pada tahap recite peserta didik membuat catatan-catatan
intisari dari apa yang telah dipelajari.
i 6 menit
16 Pada tahap review perwakilan peserta didik membacakan
intisari yang telah dibuat
i 6 menit
Konfirmasi:
17 Peserta didik mengerjakan soal latihan yang telah diberikan
guru
i 25 menit
18 Guru menunjuk peserta didik untuk mengerjakan di depan i 25 menit
19 Guru beserta peserta didik mengoreksi pekerjaan bersama k 15 menit
Penutup
20 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang
materi yang telah dipelajari.
k 7 menit
21 Evaluasi/tes akhir ( terlampir ). i 15 menit
22 Guru memberikan tugas rumah i 2 menit
23 Mengucapkan salam dan berdoa. k 2 menit
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; k = klasikal.
V. Bahan ajar: Buku paket matematika kelas VIII, spidol, LKS
VI. Penilaian:
4. Prosedur Tes:
- Tes awal : -
- Tes Proses : ada
- Tes Akhir : ada
5. Jenis Tes:
- Tes awal : -
- Tes Proses : Pengamatan
- Tes Akhir : Tertulis
6. Alat Tes:
- Tes proses:
NO Indikator NILAI
1 2 3 4
1. Ketenangan peserta didik dalam kelas
2. Ketepatan peserta didik dalam membuat
pertanyaan
3. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan
alat peraga
4. Kecakapan peserta didik dalam membaca
untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat
5. Ketepatan peserta didik dalam
menginformasikan materi yang ada dalam
bacaan
6. Kesesuaian peserta didik dalam membuat
intisari bacaan
7. Kecakapan peserta didik dalam mengulas
kembali materi yang telah dipelajari
8. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal
di depan kelas
- Tes akhir:
1. Carilah keliling lingkaran jika mempunyai,
a. Jari-jari 21
b. Diameter 25
2. hitunglah besar keliling bagian bangun yang diarsir dari gambar di bawah
ini!
3. Sebuah kaleng berdiameter 75 mm. Jika kelilingnya diberi label, berapa
panjang minimal label itu?
14cm
O
Kunci jawaban
No. Jawaban Skor
1 a. 132 cm 5
b. 78,5 cm 5
2 50 cm 5
3 235,5 5
Jumlah 20
Nilai akhir =
Pati, 17 Januari 2011
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Fitri Andriani, S.Pd Sri Partini
NIP.—————— NIM.073511028
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Abdul Kholil, S.Ag
NIP.——————
Lampiran 20
Susunlah potongan-potongan menjadi juring lingkatran menjadi sebuah jajaragenjang!
potongan setengah lingkaran potongan setengah lingkaran
r
Tes evaluasi pertemuan pertama siklus I
Tes akhir:
4. Carilah keliling lingkaran jika mempunyai,
a. Jari-jari 21
b. Diameter 25
5. hitunglah besar keliling bagian bangun yang diarsir dari gambar di bawah ini!
6. Sebuah kaleng berdiameter 75 mm. Jika kelilingnya diberi label, berapa panjang minimal
label itu?
14cm
O
Lampiran 21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah Dukuh Mulyo Jakenan Pati
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VIII /II
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit
Standar Kompetensi : Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
Kompetensi Dasar : menghitung keliling dan luasnya Indikator :
1. Peserta didik dapat menentukan keliling lingkaran
2. Peserta didik dapat menentukan luas lingkaran
PERTEMUAN KE-2: (indikator 2)
I. Tujuan Pembelajaran: Dengan strategi elaborasi PQ4R dan bantuan alat peraga, peserta
didik diharapkan dapat menentukan luas lingkaran dan
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan luas
lingkaran dengan benar.
II. Materi Ajar: luas lingkaran
Luas (L) = πr², atau
Luas (L) = πd²
Keterangan:
π = 3,14 atau
r = jari-jari
d = diameter
III. Metode Pembelajaran: Ceramah, inquiry
IV. Langkah-langkah Pembelajaran:
No Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian
Siswa Waktu
Kegiatan Awal
1 Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan
berdoa
k
10 menit
2 Guru mengabsen
3 Guru menyampaikan apersepsi dengan mengaitkan
materi yang telah diajarkan sebelumnya sekaligus
membahas PR
4 Guru menyampaikan tujuan dan menjelaskan penerapan
strategi PQ4R dalam pembelajaran
5 Guru memberikan motivasi kepada peserta didik dengan
memberikan wacana kalau dalam kehidupan sering
menggunakan konsep luas lingkaran
Kegiatan Inti
6 Guru membacakan sekilas sub materi yang akan dipelajari K 3 menit
Eksplorasi:
8 Peserta didik disuruh mencari informasi tentang luas
lingkaran, hal apa saja yang berkaitan dengan luas lingkaran
K 5 menit
9 Guru membagikan alat peraga lingkaran kepada peserta
didik
P 3 menit
Elaborasi:
10 Peserta didik melakukan preview dengan membaca sekilas
materi yang akan dipelajari pada buku paket masing-masing
I 7 menit
11 Dengan membaca sekilas dan memperhatikan alat peraga
anak disuruh menemukan ide pokok tujuan pembelajaran
I 3 menit
12 Pada tahap question, peserta didik membuat pertanyaan
tentang luas lingkaran, kemudian menjawab pertanyaanya
sendiri
I 6 menit
13 Pada tahap read , peserta didik membaca secara cermat
dan menerapkannya pada alat peraga untuk menjawab
pertanyaan yang telah dibuat pada langkah sebelumnya
I 10 menit
14 Pada tahap reflect, peserta didik untuk mengaitkan materi
dengan pengetahuan yang diketahui atau masalah yang
berkaitan dengan luas lingkaran
I 10 menit
15 Pada tahap recite peserta didik membuat catatan-catatan
intisari dari apa yang telah dipelajari.
I 6 menit
16 Pada tahap review perwakilan peserta didik membacakan
intisari yang telah dibuat
I 6 menit
Konfirmasi:
17 Peserta didik mengerjakan soal latihan yang telah diberikan
guru
I 25 menit
18 Guru menunjuk peserta didik untuk mengerjakan di depan I 25 menit
19 Guru beserta peserta didik mengoreksi pekerjaan bersama K 15 menit
Penutup
20 Peserta didik dipandu oleh guru menyimpulkan tentang
materi yang telah dipelajari.
K 7 menit
21 Evaluasi/tes akhir ( terlampir ). I 15 menit
22 Guru memberikan tugas rumah I 2 menit
23 Mengucapkan salam dan berdoa. K 2 menit
Keterangan: i = Individual; p = berpasangan; k = klasikal.
V. Bahan ajar: Buku paket matematika kelas VIII, spidol, LKS
VI. Penilaian:
7. Prosedur Tes:
- Tes awal : -
- Tes Proses : ada
- Tes Akhir : ada
8. Jenis Tes:
- Tes awal : -
- Tes Proses : Pengamatan
- Tes Akhir : Tertulis
9. Alat Tes:
- Tes proses:
NO Indikator NILAI
1 2 3 4
1. Ketenangan peserta didik dalam kelas
2. Ketepatan peserta didik dalam membuat
pertanyaan
3. Kecakapan peserta didik dalam menggunakan
alat peraga
4. Kecakapan peserta didik dalam membaca
untuk menjawab pertanyaan yang telah dibuat
5. Ketepatan peserta didik dalam
menginformasikan materi yang ada dalam
bacaan
6. Kesesuaian peserta didik dalam membuat
intisari bacaan
7. Kecakapan peserta didik dalam mengulas
kembali materi yang telah dipelajari
8. Keaktifan peserta didik untuk mengerjakan soal
di depan kelas
- Tes akhir:
1. Carilah luas lingkaran jika mempunyai,
a. Jari-jari 10
b. Diameter 28
2. Ada sebuah kertas akan dibuat desain dua lingkaran seperti gambar di
bawah ini, berapakah kertas yang tersisa?
Kunci jawaban
No. Jawaban Skor
1 a. 314 cm² 5
b. 616 cm² 5
2 61,92 cm² 5
Jumlah 15
Nilai akhir =
Pati, 24 Januari 2011
24 cm
Guru Mata Pelajaran, Peneliti,
Fitri Andriani, S.Pd Sri Partini
NIP.——————— NIM.073511028
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Abdul Kholil, S.Ag
NIP.———————
Kisi-kisi tes akhir siklus II
Satuan Pendidikan : MTs Miftahul Falah Pati Jumlah Soal : 15
Kelas/Semester : VIII/II Waktu : 60 menit
Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Pilihan ganda dan uraian
Materi : Lingkaran
SK : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
KD Materi Indikator Submateri Nomor soal Banyak
butir soal Bentuk tes
Aspek yang
diukur
4.1 Menghitung
keliling dan
luasnya
Lingkaran
• Menghitung keliling
lingkaran
• Menghitung luas
lingkaran
b. Keliling
lingkaran
c. Luas
lingkaran
1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
dan 1,2,3,4,5
15 soal
Pilihan ganda
dan uraian
C1, C1, C2, C2, C3,
C1, C2, C2, C3, C2
C2, C2, C2, C2, C2
Keterangan:
C1 = Mendefinisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasi
C2 = Mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan, memanipulasikan
C3 = Memerinci, menyusun diagram, membedakan, mengidentifikasikan
Lampiran 25
A. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar!
1. Jika keliling lingkaran adalah K, sedangkan diameter adalah d, maka hubungan
antar keduanya adalah…
Nama: Lampiran 26
a.
b.
c.
d.
2. Keliling lingkaran yang diameternya 35 cm, dengan adalah...
a. 105 cm
b. 95 cm
c. 75 cm
d. 110 cm
3. Keliling lingkaran dengan yang ada pada gambar di samping adalah....
a. 251,2 cm
b. 23,57 cm
c. 25,12 cm
d. 24,13 cm
4. Diameter sebuah lingkaran adalah 40 cm, untuk π=3,14. Keliling lingkaran
tersebut adalah...
a. 512,6 cm
b. 125,6 cm
c. 215,6 cm
d. 152,6 cm
5. Diketahui suatu lingkaran mempunyai keliling 88 cm, dengan π= . Berapakah
panjang diameternya?
a. 7 cm
b. 14 cm
c. 21 cm
d. 28 cm
6. Suatu lingkaran berjari-jari r dan mempunyai luas L, maka hubungan antara L dan
r berikut ini yang benar adalah...
a.
b.
c.
d.
7. Panjang jari-jari lingkaran yang mempunyai luas 64 cm² adalah…
a. 8 cm
b. 16 cm
c. 32 cm
d. 124 cm
8 cm
8. Luas daerah yang diarsir adalah…
a. 616 cm²
b. 308 cm²
c. 154 cm²
d. 462 cm²
9. Luas lingkaran yang berjari-jari 4 cm adalah…
a. 50,24 cm2
b. 48,14 cm2
c. 52,36 cm2
d. 45,24 cm
2
10. Luas lingkaran pada gambar di bawah ini adalah…
a. 38,5 cm2
b. 50 cm2
c. 77 cm2
d. 55 cm2
B. Kerjakan soal berikut dengan singkat dan tepat!
1. Sebuah lingkaran mempunyai jari-jari 140 cm. Berapakah keliling lingkaran
tersebut?
2. Diketahui sebuah lingkaran mempunyai diameter 40 cm. Tentukan luas lingkaran
tersebut!
3. Sebuah lingkaran mempunyai luas 15,4 m. berapakah jari-jari lingkaran tersebut?
4. Anak kelas VIII B MTs Mifatahul Falah akan mencoba membuat crop circle
tiruan pada sebuah lahan persawahan dengan jari-jari 3 meter. Berapakah kira-
kira luas lahan persawahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan tersebut?
5. Sebuah roda dengan jari-jari 70 cm akan diputar sebanyak 40 kali. Berapakah
panjang lintasan yang dilalui roda itu?
☺ SELAMAT MENGERJAKAN
14 cm
O
14 cm
KUNCI JAWABAN SIKLUS II
A. PILIHAN GANDA
1. C
2. D
3. C
4. B
5. D
6. B
7. A
8. C
9. A
10. A
Lampiran 27
B. URAIAN
1. Diketahui : r =140 cm
Ditanya : K….?
Jawab : K = 2
= 2 x
= 880 cm
2. Diketahui : d =40 cm
Ditanya : L….?
Jawab : L =
= x
=
3. Diketahui : L =15,4 cm²
Ditanya : r….?
Jawab : 15,4 =
15,4 = x
=
r = 0,7 cm
4. Diketahui : r =3 m
Ditanya : L….?
Jawab : L =
=
= 28,26cm²
Jadi luas lahan yang dibutuhkan untuk membuat crop circle adalah 28,26 cm²
5. Diketahui : r =70 cm
Ditanya : panjang lintasan jika roda berputar 40 kali?
Jawab : K = 2
= 2 x
= 440 cm
Panjang lintasan= K x 40
REKAPITULASI LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
Aktivitas Guru dalam Model Pembelajaran Strategi Elaborasi PQ4R (Preview, Question,
Read, Reflect, Recite, Review) dengan Menggunakan Alat Peraga Siklus II
Satuan pendidikan : MTs Miftahul Falah
Mata pelajaran : Matematika
Materi pokok : Keliling dan luas Lingkaran
Kelas/semester : VIII B/II
Tahun pelajaran : 2010/2011
Hari/tanggal : Rabu/26 Januari 2011
No. Aspek pengamatan Skor
1 2 3 4
PENDAHULUAN
1. Mengadakan apersepsi √
2. Memotivasi peserta didik √
3. Menyampaikan tujuan √
INTI
4. Memandu peserta didik untuk terlibat aktif
dalam pembelajaran
√
5. Pelaksanaan strategi elaborasi PQ4R √
6. Pemberian latihan dan soal √
PENUTUP
7. Menarik kesimpulan √
JUMLAH 2 6 16
Keterangan:
1.Kurang
Lampiran 28
2.Cukup
3.Baik
4.Baik sekali
Prosentase (%) aktivitas guru =
=
= 85,7%
Prosentase (%) aktivitas guru =
Penarikan Kesimpulan :
pelaksanaan pembelajaran dilakukan di siklus II sudah optimal, hal ini terbukti dengan
adanya beberapa langkah pembelajaran yang sudah terlaksana secara optimal. Oleh karena itu,
pelaksanaan siklus dihentikan.
Pati, 26 Januari 2011
Peneliti,
Sri Partini
NIM. O73511028
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Abdul Kholil, S.Ag Fithri Andriani, S.Pd
NIP.—————— NIP.———————
Guru memandu peserta didik dalam proses pembelajaran Peserta didik mendengarkan penjelasan dan instruksi
dari guru
Peserta didik menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran
dengan strategi elaborasi PQ4R (tahap read, reflect, recite)
Lampiran 29
Peneliti melakukan observasi di dalam kelas Keadaan peserta didik di dalam kelas
Peserta didik aktif dalam mempresentasikan hasil pembelajaran (tahap review)
Peserta didik aktif dalam bertanya danmengerjakan latihan di depan kelas
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Sri Partini
2. Tempat & Tgl. Lahir : Pati, 10 April 1988
3. NIM : 073511028
4. HP : 085290256786/085740953786
5. E-mail : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan :
1. Pendidikan Formal
a. SDN Tlogomojo-Batangan Pati
b. SLTP N 1 Jakenan-Pati
c. MA Raudlatul Ulum-Guyangan-Pati
d. IAIN Walisongo Semarang
2. Pendidikan Non-Formal
a. Pondok Pesantren Raudlatul Ulum-Guyangan-Pati
Semarang, 30 Mei 2011
Sri Partini
NIM: 073511028