spptp

Upload: nie

Post on 19-Oct-2015

305 views

Category:

Documents


35 download

DESCRIPTION

puskesmas

TRANSCRIPT

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori dan Aplikasi Pengumpulan Data)

Ani Anisah

NPM 1306428954

Maman Haerurohman

NPM 1306351481

Muhammad Iqbal IbrahimNPM 1306351531

Supriyanto

NPM 1306429660 Program Magister Kesehatan Masyarakat

FKM Universitas Indonesia

Depok

2014SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMASA. Konsep Dasar Puskesmas

1. Pengertian PuskesmasPuskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Kepmenkes N 128/MENKES/SK/II/2004).2. Tujuan dan Fungsi Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarkan oleh puskesmas adalah mendukung

tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah

kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka

mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

Adapun fungsi Puskesmas adalah :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat.

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:

a. Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

B. Landasan Hukum dan Pedoman/ Petunjuk

1. SK Menkes No 63/Menkes/SK/11/19812. Peraturan Menteri Kesehatan No. 741/ Menkes/ Per/ VII/ 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 128/Menkes/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat

4. Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas (Depkes RI, 2006)5. Pedoman Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Depkes RI,1997)

6. Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (Depkes RI,1997)7. Petunjuk Pengolahan dan Pemanfaatan Data SP2TP (Depkes RI,1997)8. SK Dir. Binkesmas No.590/BM/DJ/lnfo/1996 Tentang Penyederhanaan SP2TP

C. PengertianSistem Pencatatan dan pelaporan Terpadu Puskesmas (S2TP) merupakan kegiatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya kesehatan di masyarakat (SK Menkes No 63/Menkes/SK/11/1981). S2TP merupakan tata cara pencatatan dan pelaporan yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga, sarana dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh Puskesmas.SP2TP adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas. Sistem ini didefinisikan sebagai tatanan dimana terjadi suatu kesatuan usaha dari berbagai unsur yang saling berkaitan, secara teratur menuju pencapaian dalam suatu batas lingkungan tertentu, sedangkan terpadu merupakan gabungan berbagai macam kegiatan upaya pelayanan kesehatan Puskesmas, sehingga dapat dihindarkan adanya pencatatan dan pelaporan yang tumpang tindih, yang dapat menambah beban kerja pelaksana Puskesmas (Depkes.RI, 1993).D. Tujuan

Tujuan umum dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) ini ialah data dan informasi yang akurat tepat waktu dan mutakhir secara periodik dan teratur pengolahan program kesehatan masyarakat melalui puskesmas di berbagai tingkat administrasi. Adapun tujuan khususnya ialah:.

1. Tersedianya data secara akurat yang meliputi segala aspek.

2. Terlaksananya pelaporan yang secara teratur diberbagai jenjang administrasi sesuai dengan prosedur yang berlaku.

3. Digunakan data tersebut sebagai alat pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan rencana dalam bidang program kesehatan.E. Pelaksanaan

1. Ruang Lingkupa) Sumber Data1) Kartu Individu (Kartu Rawat Jalan, Kartu Ibu, Kartu Anak, Dll). 2) Register (Ada 42 Macam Register)

3) Laporan Bulanan dan Tahunan

(a) Laporan Bulanan (LB1, LB2, LB3, dan LB4)(b) Laporan Tahunan (LT1, LT2, LT3)b) Laporan Khusus

1) Laporan Kejadian Luar Biasa

(a) Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB --> W1 (DilaporkanW2

2) Laporan Bulanan Puskesmas Panduan (Sentinel)

(a) LB1S --> Laporan Sentinel PD3I danDiare

(b) LB2S --> Laporan Sentinel KIA, Gizi,ISPA, dan UKK

Gambar 1 : Sumber data SP2TP

2. Mekanisme Pelaksanaan

Proses pelaksanaan SP2TP dimulai pada pelayanan kesehatan yang terbawah yakni dari polindes/bidan desa sampai dengan dinas kesehatan kabupaten, seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 2 : Alur Pelaporan SP2TP

Hasil pengumpulan data dari Polindes/ Pustu dan para pelaksana program dikumpulkan oleh coordinator SP2TP. Adapun pengorganisasian SP2TP berdasarkan SK Dir. Binkesmas No.590/BM/DJ/lnfo/1996 Tentang Penyederhanaan SP2TP adalah sebagai berikut :

Gambar 3 : Pengorganisasian SP2TP

Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) dikirim ke dinas kesehatan kabupaten atau kota setiap awal bulan. Dinas kesehatan kabupaten atau kota mengolah kembali laporan puskesmas dan mengirimkan umpan baliknya ke dinas kesehatan provinsi dan departemen kesehatan pusat. Feed back terhadap laporan puskesmas harus dikirimkan kembali secara rutin ke puskesmas untuk dapat dijadikan evaluasi keberhasilan program.

Pelaporan terpadu Puskesmas menggunakan tahun kalender yaitu dari bulan Januari sampai dengan Desember dalam tahun yang sama. Adapun formulir Laporan yang digunakan untuk kegiatan SP2TP adalah: Laporan bulanan, yang mencakup: Data Kesakitan (LB.1), Data Obat-Obatan (LB.2), Gizi, KIA, Imunisasi dan Pengamatan Penyakit menular (LB.3) serta Data Kegiatan Puskesmas (LB.4).

Laporan Bulanan (LB) dilakukan setiap bulan dan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Dati II. Laporan Sentinel, yang mencakup: Laporan Bulanan Sentinel (LB1S) dan, Laporan Bulanan Sentinel (LB2S); Laporan bulanan sentinel LB1S dan LB2S setiap tanggal 10 bulan berikutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Dati II, Dati I dan Pusat (untuk LB1S ke Ditjen PPM dan LB2S ke Ditjen Binkesmas).

Laporan Tahunan, yang mencakup: Data dasar Puskesmas (LT-1), Data Kepegawaian (LT-2) dan, Data Peralatan (LT-3).

Laporan Tahunan (LT) dikirim selambat-lambatnya tanggal 31 januari tahun berikutnya. Khusus untuk laporan LT-2 (data Kepegawaian) hanya di isi bagi pegawai yang baru/belum mengisi formulir data Kepegawaian.Ada juga jenis laporan lain seperti laporan triwulan, laporan semester dan laporan tahunan yang mencakup data kegiatan progam yang sifatnya lebih komprehensif disertai penjelasan secara naratif. Yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan semua jenis data yang telah dibuat dalam laporan sebagai masukan atau input untuk menyusun perencanaan puskesmas ( micro planning) dan lokakarya mini puskesmas (LKMP). Analisis data hasil kegiatan progam puskesmas akan diolah dengan menggunakan statistic sederhana dan distribusi masalah dianalisis menggunakan pendekatan epidemiologis deskriptif. Data tersebut akan disusun dalam bentuk table dan grafik informasi kesehatan dan digunakan sebagai masukkan untuk perencanaan pengembangan progam puskesmas. Data yang digunakan dapat bersumber dari pencatatan masing-masing kegiatan progam kemudian data dari pimpinan puskesmas yang merupakan hasil supervisi lapangan.3. Indikatora. Indikator yang menggambarkan upaya kesehatan, misalnya cakupan program KIA (K1, K4, imunisasi TT, dll), cakupan program gizi, P2P, dll

b. Indikator yang menggambarkan keadaan umum dan lingkungan --> prosentase pemakaian air bersih, prosentase pemilikan jamban, dll

c. Indikator yang menggambarkan derajat kesehatan, misalnya angka kematian bayi, angka kematian ibu, dll4. Pemanfaatan

a. Informasi yang diperoleh dari SP2TP dan informasi lainnya dimanfaatkan untuk menunjang proses manajemen di tingkat puskesmas sebagai bahan untuk penyusunan rencana tahunan puskesmas, penyusunan rencana kerja operasional puskesmas, bahan pemantauan evaluasi dan pembinaanb. Informasi dari SP2TP dan sumber lainnya akan membantu Dinas Kesehatan DATI II dalam penyusunan perencanaan tahunan, penilaian kinerja puskesmas berdasarkan beban kerja,dan pencapaian hasil kegiatan puskesmas, sebagai bahan untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program diwilayahnya, untuk menentukan prioritas masalah dan upaya pemecahan serta tindak lanjutnyac. Informasi dari SP2TP akan membantu kelancaran perencanaan (P1),penggerakan pelaksanaan (P2), dan pengawasan,pengendalian, dan penilaian (P3) program-program, sebagai masukan untuk diskusi UDKP.F. Kendala Kendala Pelaksanaan SP2TP Telah banyak evaluasi ataupun penelitian-penelitian berkaitan dengan pelaksanaan SP2TP. Dari hasil berbagai sumber tersebut dapat dirangkum beberapa kendala dalam pelaksanaan SP2TP antara lain :1. Redundansi data. Pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas yang diperlukan bertambah banyak. 2. Unintegrated data. Penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron dan informasi dari masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda.

3. Human error. Proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar.

4. Ketidaklengkapan data. Data tidak lengkap sehingga informasi yang diperoleh tidak dapat dipergunakan secara optimal.

5. Ketidakakuratan data. Data yang dikumpulkan sering kali validitasnya dipertanyakan.

6. Tidak tepat waktu. Seringnya keterlambatan dalam pengelolaan data mengakibatkan informasi yang didapatkan kurang dapat dimanfaaatkan dengan baik untuk menjadi dasar pengambilan keputusan.7. Tidak adanya komunikasi antara koordinator SP2TP dengan pengumpul data

8. Adanya ketidaksepahaman SDM dalam SP2TP

9. Petugas SP2TP tidak saling crosscheck tentang data yang berkaitan dengan data dalam program lain. 10. Pengetahuan dan keterampilan personil yang terbatas

11. Pelaksanaan SP2TP yang dianggap hanya sebagai beban kerja.

12. Ketersediaan sarana dan prasarana yang terbatas.

13. Kurangnya pembinaan dan supervise dari Dinkes Kab/ Kota.

G. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas dan Kaitannya dengan Data

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan adalah tolok ukur kinerja pelayanan kesehatan yang diselenggarakan daerah kabupaten/ kota.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas ditentukan oleh Puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kab/ Kota dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 741/ Menkes/ Per/ VII/ 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota.Adapun SPM di Puskesmas dengan ketersediaan data di Puskesmas sebagai berikut :Standar Pelayanan MinimalKetersediaan DataSumber Data

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

1. Cakupan kunjungan ibu hamil K4Ada register kohort ibu dan laporan PWS-KIA

2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Ada buku catatan kesakitan dan kematian ibu, laporan Lb 3 KIA

3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Ada register kohort ibu dan laporan PWS-KIA

4. Cakupan pelayanan nifas Ada register kohort ibu dan laporan PWS-KIA

5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Ada buku catatan kesakitan dan kematian ibu, laporan Lb 3 KIA

6. Cakupan kunjungan bayi Ada register kohort bayi dan laporan LB3 KIA

7. Cakupan desa/ kelurahan Universal Child Immunization (UCI)Ada Laporan imunisasi tingkat Puskesmas/Kab/Kota Provinsi

8. Cakupan pelayanan anak balita Ada LB 3

9. Cakupan makanan pendamping ASI 6-24 bulan keluarga miskin Ada Laporan MP-ASI

10. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatanAda Laporan KLB Gizi, LB3 Gizi

11. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Ada laporan triwulan kesehatan Anak, Remaja dan Usila

12. Cakupan peserta KB aktif Ada Pencatatan KB pada instrumen pencatatan LB3-USUB

13. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit

a. AFP Rate per 100.000 penduduk