spo penandaan lokasi operasi

6
RS BHAYANGKARA TULUNGAGUNG JL. I Gusti Ngurah Rai No 25-27 Tulungagung PROSEDUR PENANDAAN LUKA OPERASI No. Dokumen No. Revisi Halaman Standar Prosedur Operasional Tanggal terbit MENETAPKAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARATULUNGAGUNG dr. SUMARSONO,Sp Rad M.M AKBP NRP. 72010472 Pengertian Memberi tanda pada sisi lokasi yang akan dilakukan tinadakan operasi Tujuan 1. Mencegah terjadinya kesalahan bagian/sisi tubuh yang akan di operasi 2. Memudahkan operator mengetahui lokasi operasi Kebijakan Unit Terkait Seluruh pelayanan medis dan keperawatan RS Bhayangkara Tulungagung Peralatan Prosedur pelaksanaan 1. Sasaran Pasien yang akan dilakukan operasi 2. Rincian tugas

Upload: dianasariandri

Post on 13-Apr-2016

129 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

spo penandaan lokasi operasi

TRANSCRIPT

Page 1: Spo Penandaan Lokasi Operasi

RS BHAYANGKARA TULUNGAGUNGJL. I Gusti Ngurah Rai No 25-27

Tulungagung

PROSEDUR PENANDAAN LUKA OPERASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Standar Prosedur Operasional

Tanggal terbitMENETAPKAN

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARATULUNGAGUNG

dr. SUMARSONO,Sp Rad M.MAKBP NRP. 72010472

Pengertian

Memberi tanda pada sisi lokasi yang akan dilakukantinadakan operasi

Tujuan

1. Mencegah terjadinya kesalahan bagian/sisi tubuh yang akan di

operasi

2. Memudahkan operator mengetahui lokasi operasi

Kebijakan

Unit Terkait

Seluruh pelayanan medis dan keperawatan RS Bhayangkara

Tulungagung

PeralatanProsedur pelaksanaan

1. Sasaran Pasien yang akan dilakukan operasi2. Rincian tugas

a. Persiapan alat oleh perawat ruangan

- Spidol permanen

Page 2: Spo Penandaan Lokasi Operasi

- Rekam medis

b. Persiapan pasien

pasien atau keluarga diberitahu mengenai tujuan penandaan luka operasi oleh dokter operator

3. Pelaksanaan

a. dokter operator atau asisten operator melihat rekam medik dan memastikan lokasi operasi

b. memberi tanda pada sisi lokasi operasi sesuai dengan rencana tindakan operasi dengan menggunakan spidol

c. memberi tanda dengan jelas, menggunakan inisyal atau “’ya” atau garis yang mewakili sayatan yang diusulkan

d. minimal semua yang menandai kasus yang melibatkan struktur ganda (jari, jari kaki, lesi) atau beberapa tingkat (tulang belakang).

4. Pengecualian

Pada kasus-kasus tertentu penandaan lokasi operasi tidak diberikan :

a. Satu organ khusus (sectio caesarea, operasi jantung)

b. Khasus interfensi (kateterisasi jantung, TUR Prostat)

Page 3: Spo Penandaan Lokasi Operasi

RS BHAYANGKARA TULUNGAGUNGJL. I Gusti Ngurah Rai No 25-27

Tulungagung

PROSEDUR ASSESMEN PRA ANASTESI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Standar Prosedur Operasional

Tanggal terbitMENETAPKAN

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARATULUNGAGUNG

dr. SUMARSONO,Sp Rad M.MAKBP NRP. 72010472

PengertianAsesmen atau penilaian sebelum tindakan anestesi ini merupakan rangkaian kegiatan yang mengawali suatu operasi yang akan dilaksanakan. Penilaian dilakukan terhadap fungsi vital pasien

Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penilaian sebelum anastesi, dengan tujuan:1. Melakukan penilaian sendiri terhadap fungsi napas, fungsi

kardiovaskuler, fungsi kesadaran, fungsi gastrointestinal2. Mengetahui status fisik pasien praoperatif3. Mengetahui dan menganalisis jenis operasi4. Memilih jenis atau tehnik anastesi yang sesuai5. Meramalkan penyulit yang mungkin terjadi selama operasi 6. Mempersiapkan obat atau alat guna menanggulangi kemungkinan

yang terjadi

Kebijakan

1. Asesment ulang dilakukan oleh praktisi pelayanan kesehatan secara terintegrasi dalam proses asuhan pasien.

2. Bekerjasama dengan staf medis lain untuk menganalisis dan mengintegrasikan kondisi pasien yang membutuhkan penanganan lebih lanjut atau penting, sesuai dengan peraturan Direktur

Unit Terkait Instalasi kamar operasi di RS Bhayangkara Tulungagung

PeralatanProsedur pelaksanaan

Asesmen atau penilaian pra anastesi meliputi: 2/41. B1 : Jalan nafas dan fungsi pernafasan

Page 4: Spo Penandaan Lokasi Operasi

Nilai patensi jalan nafasnya, apakah jalan nafas bebas Lihat apakah sumbatan jalan nafas oleh benda asing, muntahan,

darah, dll Lihat adakah tanda-tanda retraksi dinding dada, pernafasan cupit

hidung. Lihat apakah gerakan dada kiri dan kanan simetris waktu

inspirasidan ekspirasi. Bila asimetris manakah yang tertinggal. Lihat adakah gerakan dada see saw seperti gergaji Denganrkan adakah suara nafas tambahan:

- Snoring (mengorok)- Gurgling- Tridor- Tidak ada suara nafas

Bila terjadi sumbatan jalan nafas segera bebaskan baik tanpa alat atau menggunakan alat pembebasan jalan nafas.

Rasakan dengan punggung tangan apakah hembusan udara dari hidung atau mulut

Lakukan perkusi untuk membedakan antara kemungkinan berisi darah atau udara

Dengarkan menggunakan stetoskop apakah kiri sama dengan yang kanan, ataukah terdapat suara nafas yang lebih lemah pada satu sisi

Nilai adakah prediksi intubasi sulit dengan ¾ mallampati score, jarak mentohyoid, gerak leher, massa

2. B2 : Fungsi Kardiovasculer Lihat apakah pasien tampak pucat atau cyanosis Lihat apakah sumber perdarahan yang terlihat Cek apakah perfusi pada ujung jari apakah hangat, kering, merah

(normal) Cek nadi apakah frekuensinya normal, irama teratur, kuat Cek tensi menggunakan tensimeter Bila perlu cek tensi pada lengan kiri dan kanan Dengarkan menggunakan stetoscope apakah terdapat bising

jantung3. B3 : Fungsi kesadaran

Nilai kesadaran bisa dengan mengajak pasien berbicara bila pasien sadar atau dengan penilaian Gaslow Coma Scale (GCS) bila terdapat penurunan kesadaran.

4. B4 : Fungsi perkemihan Lakukan evaluasi fungsi ginjal, dapat dilakukan dengan

menggunakan urin tampung atau kalau perlu dengan pemasangan chateter.

Nilai produksi urinnya meliputi warna dan jumlahnya.5. B5 : Fungsi pencernaan

Lihat adakah abdomen distended

Page 5: Spo Penandaan Lokasi Operasi

Lakukan perkusi untuk membedakan adanya udara atau cairan, palpasi untuk mencari adanya massa.

6. B6 : Tulang Muskuluskletal Adakah patah tulang panjang pada femur, 4/4, patah tulang

multipel, patah tulang iga yang multipel Adakah pertukaran kulit

7. B7 : LaboratoriumEvaluasi hasil laboratorium, apakah terdapat nilai yang abnormal segera diambil tindakan dan evaluasi ulang.

8. Radiologi : SSEvaluasi hasil dari pemeriksaan radiologi, apabila terdapat hal yang tidak normal segera ambil tindakan.

9. Pemeriksaan penunjang lain : ECG dll10. Dari hasil pemeriksaan disimpulkan bahwa pasien tersebut

termasuk dalam kategori ASA 1/2/3