spo bprs 2015

Upload: leonard-presley-sitorus

Post on 05-Mar-2016

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BPRS Propinsi Sumut

TRANSCRIPT

  • Judul SPO :

    RAPATNo. Dokumen No. Revisi

    Tanggal terbit Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.KesPengertian : Pertemuan (kumpulan) untuk membicarakan sesuatu yang dilaksanakan BPRS Propinsi Sumatera Utara

    Tujuan :

    Kebijakan 1 Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    2

    3

    Prosedur 1

    2

    3 Pelaksanaan rapat pada hari dan jam yang telah ditentukan :

    a.

    b. Rapat dipimpin oleh Ketua BPRS

    c.

    d.

    e.

    f. Seluruh pembicaraan didalam rapat dicatat oleh Sekretariat sebagai Notulen.g.

    h.

    i. Hasil rapat ditindaklanjuti BPRS Propinsi Sumatera Utara

    Unit Terkait

    BPRS PROPINSI SUMATERA UTARA

    STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

    Untuk membahas masalah yg berkenaan dengan bidang pekerjaan yg dihadapi / berhubungan dengan

    pelaksanaan tugas BPRS Propinsi Sumatera Utara serta mengambil keputusan

    Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara;Adanya undangan dari Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara (baik melalui surat tercetak ataupun media elektronik lainnya)Undangan disampaikan kepada masing-masing anggota dan Sekretariat BPRS Propinsi Sumatera Utara untuk dihadiri

    Rapat dibuka oleh Ketua BPRS pada jam yang ditentukan dan apabila Ketua berhalangan hadir/ belum

    datang, maka pimpinan rapat digantikan salah seorang anggota BPRS

    Rapat dapat diteruskan apabila telah memenuhi quarum yaitu 1/2 N + 1 dari jumlah anggota BPRS.

    Namun dalam pengambilan keputusan krusial/ penting harus dihadiri seluruh anggotaApabila pada waktu yang ditentukan, kehadiran peserta belum memenuhi quarum, rapat dapat ditunda

    selama 15 menit dan dibuka kembali, apabila juga belum memenuhi quarum maka dapat ditunda selama

    15 menit. Bilamana kehadiran peserta belum juga memenuhi quarum maka rapat ditunda paling lama 7

    (tujuh) hari kerja.Sebelum rapat dimulai seluruh anggota BPRS mengisi daftar hadir yang disediakan oleh sekretariat BPRS.

    Selanjutnya Pelaksanaan rapat berpedoman kepada Tata tertib rapat BPRS,----dalam mengambil keputusan diupayakan dengan musyawarah, apabila musyawarah tidak dapat dilakukan maka dengan suara terbanyak.Hasil dibacakan oleh pimpinan rapat dan ditandatangani oleh seluruh anggota BPRS, dalam mengambil keputusan

    Kepala dinas kesehatan Propsu, Kepala dinas kesehatan Kab/ Kota, Direktur RS se-sumatera utara, para

    pakar kesehatan, organisasi profesi, masyarakat, organisasi wartawan, DPRD sumatera utara, BPJS,

    PERSI, ARSADA, Kepolisian RI, Kejaksaan RI, dan institusi/ organisasi lainnya sesuai kebutuhan

  • Judul SPO :

    RAPATHalaman

    Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.KesPertemuan (kumpulan) untuk membicarakan sesuatu yang dilaksanakan BPRS Propinsi Sumatera Utara

    Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    Pelaksanaan rapat pada hari dan jam yang telah ditentukan :

    Rapat dipimpin oleh Ketua BPRS

    Seluruh pembicaraan didalam rapat dicatat oleh Sekretariat sebagai Notulen.

    Hasil rapat ditindaklanjuti BPRS Propinsi Sumatera Utara

    Untuk membahas masalah yg berkenaan dengan bidang pekerjaan yg dihadapi / berhubungan dengan

    pelaksanaan tugas BPRS Propinsi Sumatera Utara serta mengambil keputusan

    Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara;Adanya undangan dari Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara (baik melalui surat tercetak ataupun media

    Form notulen rapatUndangan disampaikan kepada masing-masing anggota dan Sekretariat BPRS Propinsi Sumatera Utara

    Rapat dibuka oleh Ketua BPRS pada jam yang ditentukan dan apabila Ketua berhalangan hadir/ belum

    datang, maka pimpinan rapat digantikan salah seorang anggota BPRS

    Rapat dapat diteruskan apabila telah memenuhi quarum yaitu 1/2 N + 1 dari jumlah anggota BPRS.

    Namun dalam pengambilan keputusan krusial/ penting harus dihadiri seluruh anggotaApabila pada waktu yang ditentukan, kehadiran peserta belum memenuhi quarum, rapat dapat ditunda

    selama 15 menit dan dibuka kembali, apabila juga belum memenuhi quarum maka dapat ditunda selama

    15 menit. Bilamana kehadiran peserta belum juga memenuhi quarum maka rapat ditunda paling lama 7

    Sebelum rapat dimulai seluruh anggota BPRS mengisi daftar hadir yang disediakan oleh sekretariat

    Selanjutnya Pelaksanaan rapat berpedoman kepada Tata tertib rapat BPRS,----dalam mengambil keputusan diupayakan dengan musyawarah, apabila musyawarah tidak dapat dilakukan maka dengan

    Hasil dibacakan oleh pimpinan rapat dan ditandatangani oleh seluruh anggota BPRS, dalam mengambil

    Kepala dinas kesehatan Propsu, Kepala dinas kesehatan Kab/ Kota, Direktur RS se-sumatera utara, para

    pakar kesehatan, organisasi profesi, masyarakat, organisasi wartawan, DPRD sumatera utara, BPJS,

    PERSI, ARSADA, Kepolisian RI, Kejaksaan RI, dan institusi/ organisasi lainnya sesuai kebutuhan

  • Judul SPO :

    No. Dokumen No. Revisi

    Tanggal terbit Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.KesPengertian :

    Tujuan :

    Kebijakan 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    2 Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

    3 Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;

    5 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

    6

    7

    8

    Prosedur 1

    2

    3

    Unit Terkait

    BPRS PROPINSI SUMATERA UTARA

    Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien maupun rumah Sakit; penerapan etika rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan di wilayah kerjanya

    STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

    Penilikan dan penjagaan terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban pasien maupun kewajiban rumah sakit; penerapan etika rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan di wilayah kerja BPRS Propinsi Sumatera UtaraTerjaganya pelaksanaan hak dan kewajiban pasien maupun rumah sakit serta penerapan etika rumah sakit, etika profesi dan peraturan perundang-undangan

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara.Pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap rumah sakit dilaksanakan baik secara lisan (informasi yang

    didengar atau beredar di masyarakat atau laporan lisan masyarakat) maupun tulisan (bisa lewat laporan

    perorangan/ lembaga/ organisasi ataupun berita surat kabar tercetak maupun elektronik atau lewat

    website BPRS Propinsi Sumatera Utara).Informasi lisan maupun tulisan yang diperoleh kemudian ditelaah Tim BPRS Propinsi Sumatera Utara dalam rapat BPRS Propinsi Sumatera Utara paling lambat sejak informasi diterima BPRS Propinsi Sumatera UtaraHasil telaahan terhadap informasi dituangkan dalam bentuk berita acara telaahan informasi yang beriisi

    rekomendasi tindakan yang akan dilakukan BPRS Propinsi Sumatera UtaraDinas kesehatan Propsu, Dinas kesehatan Kab. Kota, Rumah Sakit se-Sumatera Utara, para pakar

    kesehatan, organisasi profesi, masyarakat, organisasi wartawan, DPRD Sumatera Utara, BPJS, PERSI,

    ARSADA, Kepolisian RI, Kejaksaan RI, dan institusi/ organisasi lainnya sesuai kebutuhan

  • Judul SPO :

    Halaman

    Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.Kes

    Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

    Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

    Mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien maupun rumah Sakit; penerapan etika rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan di wilayah kerjanya

    Penilikan dan penjagaan terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban pasien maupun kewajiban rumah sakit; penerapan etika rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan di wilayah kerja BPRS

    Terjaganya pelaksanaan hak dan kewajiban pasien maupun rumah sakit serta penerapan etika rumah sakit, etika profesi dan peraturan perundang-undangan

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban

    Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara.Pelaksanaan fungsi pengawasan terhadap rumah sakit dilaksanakan baik secara lisan (informasi yang

    didengar atau beredar di masyarakat atau laporan lisan masyarakat) maupun tulisan (bisa lewat laporan

    perorangan/ lembaga/ organisasi ataupun berita surat kabar tercetak maupun elektronik atau lewat

    website BPRS Propinsi Sumatera Utara).Informasi lisan maupun tulisan yang diperoleh kemudian ditelaah Tim BPRS Propinsi Sumatera Utara dalam rapat BPRS Propinsi Sumatera Utara paling lambat sejak informasi diterima BPRS Propinsi

    Hasil telaahan terhadap informasi dituangkan dalam bentuk berita acara telaahan informasi yang beriisi

    rekomendasi tindakan yang akan dilakukan BPRS Propinsi Sumatera Utara

    Form rekomendasi tindakan

    Dinas kesehatan Propsu, Dinas kesehatan Kab. Kota, Rumah Sakit se-Sumatera Utara, para pakar

    kesehatan, organisasi profesi, masyarakat, organisasi wartawan, DPRD Sumatera Utara, BPJS, PERSI,

    ARSADA, Kepolisian RI, Kejaksaan RI, dan institusi/ organisasi lainnya sesuai kebutuhan

  • Judul SPO :

    Melakukan pelaporan hasil pengawasan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan BPRS

    No. Dokumen No. Revisi

    Tanggal terbit Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.KesPengertian : Perbuatan melaporkan hasil pengawasan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan BPRS

    Tujuan : Sebagai alat koordinasi hasil pengawasan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan BPRS

    Kebijakan 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    2 Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

    3 Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;

    5 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

    6

    7

    8

    Prosedur 1

    2

    3

    Unit Terkait Dinas kesehatan Propsu dan BPRS Indonesia

    BPRS PROPINSI SUMATERA UTARA

    STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara.Hasil berita acara telaahan informasi yang beriisi rekomendasi tindakan yang akan dilakukan BPRS

    Propinsi Sumatera Utara dibuat dalam bentuk laporan untuk disampaikan kepada Dinas Kesehatan

    Propinsi Sumatera Utara dan BPRS IndonesiaPenyampaian laporan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dilakukan paling lambat 2 (dua)

    hari setelah hasil berita acara telaahan dibuat BPRS Propinsi Sumatera Utara dan laporan untuk BPRS

    Indonesia selama 6 bulan sekali (Juni dan Desember)Penyampaian laporan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara ataupun BPRS Indonesia disampaikan dengan bukti penyampaian laporan (bisa tanda terima laporan ataupun tanda pengiriman surat lainnya)Bukti penyampaian laporan dan laporan yang dikirimkan diarsipkan oleh Sekretariat BPRS Propinsi Sumatera Utara

  • Judul SPO :

    Melakukan pelaporan hasil pengawasan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan BPRS

    Halaman

    Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.KesPerbuatan melaporkan hasil pengawasan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan BPRS

    Sebagai alat koordinasi hasil pengawasan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan BPRS

    Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

    Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

    Dinas kesehatan Propsu dan BPRS Indonesia

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban

    Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara.Hasil berita acara telaahan informasi yang beriisi rekomendasi tindakan yang akan dilakukan BPRS

    Propinsi Sumatera Utara dibuat dalam bentuk laporan untuk disampaikan kepada Dinas Kesehatan

    Propinsi Sumatera Utara dan BPRS Indonesia

    Form laporan berita acara telaahan

    Penyampaian laporan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dilakukan paling lambat 2 (dua)

    setelah hasil berita acara telaahan dibuat BPRS Propinsi Sumatera Utara dan laporan untuk BPRS

    Indonesia selama 6 bulan sekali (Juni dan Desember)Penyampaian laporan kepada Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara ataupun BPRS Indonesia disampaikan dengan bukti penyampaian laporan (bisa tanda terima laporan ataupun tanda pengiriman

    Bukti penyampaian laporan dan laporan yang dikirimkan diarsipkan oleh Sekretariat BPRS Propinsi Map Folder dan Buku Surat

  • Judul SPO :

    Menerima pengaduan dan melakukan upaya penyelesaian sengketa dengan cara mediasi

    No. Dokumen No. Revisi

    Tanggal terbit Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.KesPengertian :

    Tujuan :

    Kebijakan 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    2 Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

    3 Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;

    5 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

    6

    7

    8

    Prosedur 1

    2

    3

    4

    5

    6

    7 BPRS Propinsi Sumatera Utara melakukan mediasi terhadap pihak yang bersengketa

    8

    9 Jika jalur mediasi tidak berhasil, maka penyelesaian sengketa diserahkan kepada pihak yang bersengketa

    10

    Unit Terkait

    BPRS PROPINSI SUMATERA UTARA

    STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

    Ungkapan rasa tidak senang atau tidak puas terhadap pelayanan rumah sakit yang mengakibatkan

    sengketa antarpihak terkait, dimana aduan tersebut disampaikan oleh individu/ lembaga/ organisasi/

    institusi kepada BPRS Propinsi Sumatera Utara Menerima pengaduan masyarakat/ lembaga guna penyelesaian sengketa yang diadukan dengan cara mediasi

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara;Pengaduan masyarakat/ lembaga diterima melalui telepon, SMS atau media komunikasi lainnya, surat, email, website BPRS Propinsi Sumatera UtaraBPRS Propinsi Sumatera Utara menerima aduan dengan melakukan pendataan terhadap biodata Pengadu dan isian aduanJika aduan yang disampaikan tanpa isian biodata lengkap maka BPRS Propinsi Sumatera Utara akan menanyakan ulang biodata pelapor. Jika pelapor tidak mengkonfimasi biodatanya, maka BPRS Propinsi Sumatera Utara menganggap laporan

    tersebut bukan sebagai aduan, hanya sebatas informasi tentang pelaksanaan pelayanan rumah sakitBPRS Propinsi Sumatera Utara menindaklanjuti laporan aduan dengan melakukan klarifikasi terhadap pihak yang bersengketa.Hasil klarifikasi terhadap pihak yang bersengketa ditelaah BPRS Propinsi Sumatera Utara guna mencari jalan mediasi bagi pihak yang bersengketa

    BPRS Propinsi Sumatera Utara menyampaikan laporan kepada Gubernur Cq. Dinas Kesehatan Propinsi

    Sumatera Utara terhadap proses mediasi yang dilaksanakan

    BPRS Propinsi Sumatera Utara menyampaikan laporan kepada Gubernur Cq. Dinas Kesehatan Propinsi

    Sumatera Utara terhadap hasil mediasi yang dilaksanakanDinas kesehatan Propsu, Dinas kesehatan Kab. Kota, Rumah sakit se-sematera utara, para pakar

    kesehatan, organisasi profesi, masyarakat, organisasi wartawan, DPRD sumatera utara, BPJS, PERSI,

    ARSADA, Kepolisian RI, Kejaksaan RI, dan institusi/ organisasi lainnya sesuai kebutuhan

  • Judul SPO :

    Menerima pengaduan dan melakukan upaya penyelesaian sengketa dengan cara mediasi

    Halaman

    Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.Kes

    Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

    Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

    BPRS Propinsi Sumatera Utara melakukan mediasi terhadap pihak yang bersengketa

    Jika jalur mediasi tidak berhasil, maka penyelesaian sengketa diserahkan kepada pihak yang bersengketa

    Ungkapan rasa tidak senang atau tidak puas terhadap pelayanan rumah sakit yang mengakibatkan

    sengketa antarpihak terkait, dimana aduan tersebut disampaikan oleh individu/ lembaga/ organisasi/

    institusi kepada BPRS Propinsi Sumatera Utara Menerima pengaduan masyarakat/ lembaga guna penyelesaian sengketa yang diadukan dengan cara

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban

    Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara;Pengaduan masyarakat/ lembaga diterima melalui telepon, SMS atau media komunikasi lainnya, surat, email, website BPRS Propinsi Sumatera UtaraBPRS Propinsi Sumatera Utara menerima aduan dengan melakukan pendataan terhadap biodata Form

    pengaduanJika aduan yang disampaikan tanpa isian biodata lengkap maka BPRS Propinsi Sumatera Utara akan menanyakan ulang biodata pelapor. Jika pelapor tidak mengkonfimasi biodatanya, maka BPRS Propinsi Sumatera Utara menganggap laporan

    tersebut bukan sebagai aduan, hanya sebatas informasi tentang pelaksanaan pelayanan rumah sakitBPRS Propinsi Sumatera Utara menindaklanjuti laporan aduan dengan melakukan klarifikasi terhadap

    Hasil klarifikasi terhadap pihak yang bersengketa ditelaah BPRS Propinsi Sumatera Utara guna mencari jalan mediasi bagi pihak yang bersengketa

    BPRS Propinsi Sumatera Utara menyampaikan laporan kepada Gubernur Cq. Dinas Kesehatan Propinsi

    Sumatera Utara terhadap proses mediasi yang dilaksanakan

    BPRS Propinsi Sumatera Utara menyampaikan laporan kepada Gubernur Cq. Dinas Kesehatan Propinsi

    Sumatera Utara terhadap hasil mediasi yang dilaksanakanDinas kesehatan Propsu, Dinas kesehatan Kab. Kota, Rumah sakit se-sematera utara, para pakar

    kesehatan, organisasi profesi, masyarakat, organisasi wartawan, DPRD sumatera utara, BPJS, PERSI,

    ARSADA, Kepolisian RI, Kejaksaan RI, dan institusi/ organisasi lainnya sesuai kebutuhan

  • Judul SPO :

    No. Dokumen No. Revisi

    Tanggal terbit Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.KesPengertian :

    Tujuan :

    Kebijakan 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    2 Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

    3 Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;

    5 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

    6

    7

    8

    Prosedur 1 BPRS Propinsi Sumatera Utara melakukan kesepakatan penjadwalan inspeksi

    2

    3

    4 BPRS Propinsi Sumatera Utara melaksanakan inspeksi sesuai kebutuhan inspeksi yang dilaksanakan

    5

    6

    Unit Terkait

    BPRS PROPINSI SUMATERA UTARA

    Melakukan inspeksi penegakan hak dan kewajiban pasien dan Rumah Sakit di wilayahnya

    STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

    Pemeriksaan secara langsung tentang pelaksanaan peraturan, tugas ataupun lainnya berkaitan dengan hak maupun kewajiban dari pasien dan rumah sakitUntuk mengetahui tentang keadaan sebenarnya dari rumah sakit tentang pelaksanaan peraturan

    perumah-sakitan terutama berkaitan dengan penegakan hak dan kewajiban pasien dan rumah sakit

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara;

    BPRS Propinsi Sumatera Utara mengajukan Surat Perintah Tugas kepada Kepala Dinas Kesehatan

    Propinsi Sumatera Utara atau paling rendah pejabat Eselon III yang menangani bidang perumahsakitanDi lokasi inspeksi, BPRS Propinsi Sumatera Utara menunjukkan Surat Perintah Tugas dan menjelaskan maksud kedatangannya

    BPRS Propinsi Sumatera Utara menyampaikan hasil inspeksi yang dilaksanakan baik secara lisan

    (sebagai pendahuluan hasil inspeksi) maupun tulisan kepada rumah sakit. Laporan inspeksi tulisan

    kepada rumah sakit diserahkan paling lambat 1 (satu) minggu setelah inspeksi.Laporan inspeksi juga disampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara Cq. Dinas Kesehatan Propinsi

    Sumatera Utara, paling lambat 1 (satu) minggu setelah inspeksiDinas kesehatan Propsu, Dinas kesehatan Kab. Kota, Rumah sakit se-Sumatera Utara, para pakar

    kesehatan, organisasi profesi ataupun institusi/ organisasi lainnya sesuai kebutuhan

  • Judul SPO :

    Halaman

    Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.Kes

    Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

    Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

    BPRS Propinsi Sumatera Utara melakukan kesepakatan penjadwalan inspeksi

    BPRS Propinsi Sumatera Utara melaksanakan inspeksi sesuai kebutuhan inspeksi yang dilaksanakan

    Melakukan inspeksi penegakan hak dan kewajiban pasien dan Rumah Sakit di wilayahnya

    Pemeriksaan secara langsung tentang pelaksanaan peraturan, tugas ataupun lainnya berkaitan dengan hak maupun kewajiban dari pasien dan rumah sakitUntuk mengetahui tentang keadaan sebenarnya dari rumah sakit tentang pelaksanaan peraturan

    perumah-sakitan terutama berkaitan dengan penegakan hak dan kewajiban pasien dan rumah sakit

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban

    Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara;

    BPRS Propinsi Sumatera Utara mengajukan Surat Perintah Tugas kepada Kepala Dinas Kesehatan

    Propinsi Sumatera Utara atau paling rendah pejabat Eselon III yang menangani bidang perumahsakitanDi lokasi inspeksi, BPRS Propinsi Sumatera Utara menunjukkan Surat Perintah Tugas dan menjelaskan

    Tools inspeksi

    BPRS Propinsi Sumatera Utara menyampaikan hasil inspeksi yang dilaksanakan baik secara lisan

    (sebagai pendahuluan hasil inspeksi) maupun tulisan kepada rumah sakit. Laporan inspeksi tulisan

    diserahkan paling lambat 1 (satu) minggu setelah inspeksi.Laporan inspeksi juga disampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara Cq. Dinas Kesehatan Propinsi

    paling lambat 1 (satu) minggu setelah inspeksiDinas kesehatan Propsu, Dinas kesehatan Kab. Kota, Rumah sakit se-Sumatera Utara, para pakar

    kesehatan, organisasi profesi ataupun institusi/ organisasi lainnya sesuai kebutuhan

  • Judul SPO :

    No. Dokumen No. Revisi

    Tanggal terbit Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.KesPengertian :

    Tujuan :

    Kebijakan 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    2 Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

    3 Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;

    5 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

    6

    7

    8

    Prosedur 1

    2

    Unit Terkait

    BPRS PROPINSI SUMATERA UTARA

    Memberikan rekomendasi kepada BPRS dan gubernur mengenai pola pembinaan dan pengawasan Rumah Sakit

    STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

    Memberikan saran pendapat tertulis mengenai pola pembinaan dan pengawasan rumah sakit kepada BPRS dan Gubernur Sumatera Utara Sebagai bahan masukan bagi para stakeholder perumahsakitan dalam upaya pengembangan kebijakan pembinaan dan pengawasan rumah sakit

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara;BPRS Propinsi Sumatera Utara melakukan kajian terhadap proses pembinaan dan pengawasan yang

    telah dilakukan. Berdasarkan hasil kajian, BPRS Propinsi Sumatera Utara membuat laporan rekomendasi

    kepada Gubernur Sumatera Utara, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan BPRS IndonesiaLaporan rekomendasi disampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan BPRS IndonesiaPemerintah Propinsi Sumatera Utara, Dinas kesehatan Propsu, BPRS Indonesia ataupun institusi/ organisasi lainnya sesuai kebutuhan

  • Judul SPO :

    Halaman

    Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.Kes

    Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

    Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

    Memberikan rekomendasi kepada BPRS dan gubernur mengenai pola pembinaan dan pengawasan Rumah Sakit

    Memberikan saran pendapat tertulis mengenai pola pembinaan dan pengawasan rumah sakit kepada BPRS dan Gubernur Sumatera Utara Sebagai bahan masukan bagi para stakeholder perumahsakitan dalam upaya pengembangan kebijakan pembinaan dan pengawasan rumah sakit

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban

    Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara;BPRS Propinsi Sumatera Utara melakukan kajian terhadap proses pembinaan dan pengawasan yang

    telah dilakukan. Berdasarkan hasil kajian, BPRS Propinsi Sumatera Utara membuat laporan rekomendasi

    kepada Gubernur Sumatera Utara, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan BPRS IndonesiaLaporan rekomendasi disampaikan kepada Gubernur Sumatera Utara, Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara dan BPRS IndonesiaPemerintah Propinsi Sumatera Utara, Dinas kesehatan Propsu, BPRS Indonesia ataupun institusi/

  • Judul SPO :

    No. Dokumen No. Revisi

    Tanggal terbit Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.KesPengertian :

    Tujuan :

    Kebijakan 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    2 Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

    3 Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    4 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;

    5 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

    6

    7

    8

    Prosedur 1

    2

    3

    4

    5

    6

    Unit Terkait

    BPRS PROPINSI SUMATERA UTARA

    Pembinaan rumah sakit dalam pelaksanaan hak dan kewajiban pasien maupun rumah Sakit; penerapan etika rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan di wilayah kerjanya

    STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

    Usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang baik

    dalam pelaksanaan pelaksanaan hak dan kewajiban pasien maupun rumah Sakit; penerapan etika rumah

    Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan.Rumah sakit mengetahui dan memahami hal yang berkaitan pelaksanaan hak dan kewajiban pasien

    maupun rumah Sakit; penerapan etika rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan.

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara.BPRS Propinsi Sumatera Utara membuat penjadwalan kunjungan pembinaan rumah sakit dengan mempersiapkan tools pembinaan rumah sakitSekretariat BPRS Propinsi Sumatera Utara membuat Surat Perintah Tugas dalam rangka pembinaan yang

    ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan atau sekurang-kurangnya oleh Pejabat Esselon III yang

    membidangi perumahsakitanBPRS Propinsi Sumatera Utara mengunjungi rumah sakit dengan menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan serta menunjukkan Surat Perintah TugasBPRS Propinsi Sumatera Utara melakukan assessment sesuai tools

    Hasil assessment sementara kemudian dijelaskan kepada Pihak rumah sakit dan untuk hasil assessment

    tertulis akan disampaikan kepada rumah sakit dan ditembuskan ke Dinas Kesehatan PropSU, paling

    lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah pelaksanaan assessmentHasil assessment pembinaan rumah sakit kemudian diarsipkan oleh Sekretariat BPRS Propinsi Sumatera UtaraPemerintah Propinsi Sumatera Utara, Dinas kesehatan Propsu, Rumah Sakit se-Sumatera Utara, BPRS

    Indonesia ataupun institusi/ organisasi lainnya sesuai kebutuhan

  • Judul SPO :

    Halaman

    Ditetapkan :Ketua BPRS Propinsi Sumatera Utara

    drg. RINTO PRABOWO, M.Kes

    Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;

    Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2013 tentang Badan Pengawas Rumah Sakit ;

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2014 tentang Dewan Pengawas Rumah Sakit;

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit;

    tools perlu dibuat

    Pembinaan rumah sakit dalam pelaksanaan hak dan kewajiban pasien maupun rumah Sakit; penerapan etika rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan di wilayah kerjanya

    Usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang baik

    dalam pelaksanaan pelaksanaan hak dan kewajiban pasien maupun rumah Sakit; penerapan etika rumah

    Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan.Rumah sakit mengetahui dan memahami hal yang berkaitan pelaksanaan hak dan kewajiban pasien

    maupun rumah Sakit; penerapan etika rumah Sakit, etika profesi, dan peraturan perundang-undangan.

    Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban

    Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 36 Tahun 2014 tentang Keanggotaan, Pengangkatan dan

    Pemberhentian Badan Pengawas Rumah Sakit Propinsi Sumatera Utara;Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 188.44/ 193/ KPTS/ 2015 tentang Keanggotaan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi Sumatera Utara.BPRS Propinsi Sumatera Utara membuat penjadwalan kunjungan pembinaan rumah sakit dengan mempersiapkan tools pembinaan rumah sakitSekretariat BPRS Propinsi Sumatera Utara membuat Surat Perintah Tugas dalam rangka pembinaan yang

    ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan atau sekurang-kurangnya oleh Pejabat Esselon III yang

    BPRS Propinsi Sumatera Utara mengunjungi rumah sakit dengan menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan serta menunjukkan Surat Perintah TugasBPRS Propinsi Sumatera Utara melakukan assessment sesuai tools

    sementara kemudian dijelaskan kepada Pihak rumah sakit dan untuk hasil assessment

    tertulis akan disampaikan kepada rumah sakit dan ditembuskan ke Dinas Kesehatan PropSU, paling

    lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah pelaksanaan assessmentHasil assessment pembinaan rumah sakit kemudian diarsipkan oleh Sekretariat BPRS Propinsi Sumatera

    Pemerintah Propinsi Sumatera Utara, Dinas kesehatan Propsu, Rumah Sakit se-Sumatera Utara, BPRS

    Indonesia ataupun institusi/ organisasi lainnya sesuai kebutuhan

    SPO RapatSPO PengawasanSPO Pelaporan Hasil PengawasanSPO Pengaduan & penyelesaianSPO inspeksiSPO rekomendasiSPO pembinaan