spek-drainase-pembangunan saluran pembuang jl. mr. mohd. hasan cs, kec. lueng bata
DESCRIPTION
okTRANSCRIPT
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN
1
SYARAT-SYARAT TEKNIS
A. PENJELASAN UMUM
1. URAIAN UMUM
Lingkup pekerjaan Kontraktor meliputi :
Mendatangkan dan mengolah semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan alat bantu
dan sebagainya yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk dalam usaha
penyelesaian dan penyerahan pekerjaan dalam keadaan sempurna dan lengkap.
Disini juga termasuk pekerjaan atau bagian pekerjaan yang tidak disebut dengan jelas dalam
persyaratan teknis dan gambar-gambar, tetapi masih dalam lingkup pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Dinas Pekerjaan Umum Kota Banda Aceh dan Konsultan
Pengawas.
2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1 Bangunan yang akan dilaksanakan adalah
Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohammad Hasan Cs, Kec. Lueng Bata, terdiri
dari pekerjaan :
1 Pekerjaan Persiapan
2 Pekerjaan Tanah
3 Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
4 Pekerjaan Beton Bertulang
2.2 Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, Bill of
Quantity (BQ) dan Syarat-syarat dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan (RKS) yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.
2.3 Pembangunan Ruang-Ruang diatas sudah termasuk penyesuaian dan penyambungan
instalasi listrik, utilitas air/drainasenya terhadap kondisi existing
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN
2
3. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan
tersebut dibawah ini (termasuk segala perubahan dan tambahannya) juga berlaku dan
mengikat :
Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau
Algemene voor warden voor de uitvoering bijaanneming van openbare werken (AV)
1941.
3.1. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2005.
3.2. Surat Edaran bersama Bappenas dan Dirjen Anggaran No 181/D.VI/01/1999 dan SE-
07/A/21/0199 tanggal 11 Januari 1999.
3.3. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 61/KPTS/1981.
3.4. Keputusan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No. 295/KPTS/CK/1997
tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman Tehnis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
3.7. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991) SK SNI T-15.1991.03.
3.8. Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995.
3.9. Peraturan Muatan Indonesia NI.8 dan Indonesian Loading Code 1987 (SKBI-
1.2.53.1987).
3.10. Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-0106-1987.
3.11. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tenteng Keselamatan Kerja.
3.12. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun1972.
3.13. Peraturan Bata merah sebagai bahan bangunan NI 10.
3.14. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-2410-1991
3.15. Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990.
3.16. Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah Daerah setempat yang
bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagai mana ketentuan
dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor wajib megikuti ketentuan peraturan-
peraturan yang disebutkan diatas.
4. PEKERJAAN PERSIAPAN
4.1. Lingkup pekerjaan
Meliputi pekerjaan :
4.1.1. Pembongkaran Saluran lama Lama
4.1.2. Pengukuran dan Pembersihan lokasi bangunan
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN
3
4.1.3. Pembuatan Gudang, Bangsal Kerja.
4.1.4. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan.
4.1.5. Pembuatan papan nama proyek
4.1.6. Pemasangan bouwplank
4.1.7. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan
4.1.8. Rambu Lalu lintas
4.1.9. Jembatan Darurat
4.1.10. Keselamatan Pekerja.
4.2. Persyaratan bahan
4.2.1. Untuk Gudang dan Bangsal Kerja , digunakan rangka kayu, dinding papan dan
atap seng.
4.2.2. Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi
kualitas yang ditentukan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-
15-1991-03.
4.2.3. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu meranti dan triplek dicat
putih.
4.2.4. Bahan bouwplank dipakai tiang kayu kelas II uk. 5/7 dan papan kelas III ukuran
2/20 cm.
4.2.5. Rambu lalu lintas untuk keamanan dan kenyamanan pengguna jalan
4.2.6. Untuk Pekerjaan Box Culvert harus dibuat Jembatan Darurat dipakai minimal
bahan pohon kelapa belah.
4.2.7 Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong dan
lain-lain digunakan bahan kayu setempat.
4.3. Pedoman Pelaksanaan
4.3.1. Pembongkaran bangunan lama
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan
dengan pekerjaan baik yang kasar maupun yang halus seperti yang tercantum
dalam gambar dan spesifikasi.
4.3.2. Pembersihan Lokasi Bangunan
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN
4
Meliputi pembersihan semua tanaman/pohon pohon termasuk pembongkaran
akar-akar pohon yang terkena pondasi dan disekeliling bangunan termasuk
pembuatan drainase jika diperlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang ke
luar lokasi pekerjaan.
4.3.3. Pembuatan Gudang, Bangsal Kerja dan Konsultan Pengawas keet
Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangunan sementara yang dapat
melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar setelah
pekerjaan selesai dilaksanakan.
4.3.4. Pengadaan Air Untuk Pelaksanaan Pekerjaan
Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air terdekat,
kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini
harus disediakan dalam jumlah yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air
harus memenuhi syarat yang tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang
Indonesia SK-SNI-T-15-1991-03.
4.3.5. Pembuatan Papan Nama Proyek
Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm.
Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat
yang mudah dilihat umum. Papan nama kegiatan memuat
- Nama Kegiatan
- Pemilik Kegiatan
- Lokasi Kegiatan
- Nama Pelaksana (Kontraktor)
- Pekerjaan dimulai tanggal, bulan, tahun
4.3.6. Pemasangan Bouwplank/Pengukuran
Pengukuran dinyatakan dalam satuan meter, pada titik ukuran diberi tanda paku
dan garis dengan cat warna merah agar mudah terlihat sewaktu diperlukan.
Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, papan diketam halus dan lurus pada sisi
atasnya dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus
siku.
4.3.7. Rambu Lalu lintas
Rambu lalu lintas harus dipasang sedemikian rupa sehingga keamanan
pengguna jalan terjamin
4.3.8 Jembatan Darurat
Sebelum pekerjaan box culvert dilaksanakan terlebih dahulu disiapkan jembatan
darurat
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN
5
4.4. Pembayaran
Pembayaran pekerjaan persiapan ini dilaksanakan sesuai dengan nilai harga dari
setiap uraian dan volume pekerjaan yang tercantum dalam RAB tawaran
Kontraktor. Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, menyelesaikan
pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan sehingga bagian pekerjaan
tersebut berfungsi secara sempurna.
B. SPESIFIKASI TEKNIS
5. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan untuk menyiapkan lokasi pekerjaan.
a. Lingkup pekerjaan
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan
pekerjaan baik yang kasar maupun yang halus seperti yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi.
b. Syarat-syarat
Pekerjaan persiapan hanya dilakukan pada bagian-bagian yang akan dikerjakan.
6. PEKERJAAN TANAH
6.1. Lingkup pekerjaan
Pada pekerjaan ini jenis tanah yang dimaksud sudah termasuk tanah biasa, tanah gambut
dan lain-lain :
6.1.1 Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran drainse).
6.1.2. Timbunan kembali galian tanah pondasi
6.1.3. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran. termasuk
pemadatan tanah yang menggunakan alat berat yaitu compressor dan stamper
untuk pemadatan tanah yang tidak bisa dilalui oleh alat berat.
6.1.4. Perataan tanah sekeliling bangunan (cut and fill) bila ada,
6.1.5. Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang disyaratkan
(bila ada)
6.1.6 Pematangan kontur lahan : Apabila terjadi perbedaan tinggi yang sangat
berbeda perlu diberi pengaman sesuai dengan perbedaan tingginya, < 50 cm,
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN
6
memakai pasangan batu kali dan > 50 cm, pakai kontruksi beton.
6.2. Persyaratan Bahan
Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi. Untuk
timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.
Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-akar
kayu, serta sampah lainnya.
6.3 Pedoman Pelaksanaan
6.3.1 Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan
sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Konsultan Pengawas.
6.3.2 Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar.
Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon
atau lainnya yang masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnya
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau kepada instansi yang
berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya.
6.3.3 Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang
diakibatkan pekerjaan galian tersebut.
Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka
Kontraktor wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah setempat.
Galian-galian untuk Septic-tank, saluran air hujan, saluran air kotor dan air
bersih dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan
gambar detail.
6.3.4 Untuk kondisi tanah yang mudah longsor Kontraktor harus memasang turap
kayu pengaman yang cukup kuat. Turap didalam bangunan harus dibongkar
setelah pondasi selesai.
6.3.5 Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan dalam
gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan kontur tanah
yang disyaratkan dalam Site Plan.
6.3.6 Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam
gambar, maka Kontraktor harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir
urug.
6.3.7 Pengurugan bekas galian pondasi, galian Septic-tank, galian saluran air hujan,
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN
7
saluran air bersih dan saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan
tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan
tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat,
ditimbun dengan lapisan berikutnya dan dipadatkan kembali seperti diatas.
Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi
tertutup kembali.
6.3.8 Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis
hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-
lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan ditumbuk 5 kali
tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.
6.3.9 Dibawah lantai beton dan dibawah saluran air diurug dengan pasir pasangan
dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja dan dipadatkan.
6.4. Pembayaran
Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga satuan kontrak yang
ditawar oleh Kontraktor .
Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan, membuang hasil
bongkarang/tanah bekas yang tidak diperlukan keluar lokasi pekerjaan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat
yang timbul atas kesalahan Kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan
volume dan biaya pekerjaan tidak diperhitungkan sebagai pembayaran
tambahan.
7. PEKERJAAN PASANGAN BATU GUNUNG DAN BATU BATA
7.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pasangan batu gunung dilakukan pada seluruh pekerjaan saluran
drainase/gorong-gorng, dan pasangan bata dilakukan pada bagian pekerjaan
rehabilitasi pagar
7.2 Persyaratan Bahan
7.2.1. Batu harus terdiri dari batu alam atau batu dari sumber bahan yang tidak terbelah,
yang utuh (sound), keras, awet, padat, tahan terhadap udara dan air, dan cocok
dalam segala hal untuk fungsi yang dimaksud.
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN
8
7.2.2. Mutu dan ukuran batu harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum diguna-kan.
Batu untuk pelapisan selokan dan saluran air sedapat mungkin harus ber-bentuk
persegi.
7.2.3. Kecuali ditentukan lain oleh Gambar atau Spesifikasi, maka semua batu yang
digunakan untuk pasangan batu harus tertahan ayakan 10 cm.
7.2.4. Batu bata harus yang kering, padat, keras, awet tahan terhadap udara dan air dan
cocok dalam segala hal untuk fungsinya.
7.3 Pedoman Pelaksanaan
7.3.1. Penyiapan Formasi atau Pondasi
a) Formasi untuk pelapisan pasangan batu harus disiapkan sesuai dengan
ketentuan (gambar rencana).
b) Pondasi atau galian parit untuk tumit (cut off wall) dari pasangan batu
dengan mortar atau untuk struktur harus disiapkan sesuai dengan
ketentuan yang ada pada gambar rencana.
c) Landasan tembus air dan kantung saringan (filter pocket) harus disediakan
bilamana disyaratkan.
7.3.2. Penyiapan Batu
a) Batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan, yang dapat mengurangi
kelekatan dengan adukan.
b) Sebelum pemasangan, batu harus dibasahi seluruh permukaannya dan
diberikan waktu yang cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh.
7.3.3. Pemasangan Lapisan Batu
a) Suatu landasan dari adukan semen paling sedikit setebal 3 cm harus
dipasang pada formasi yang telah disiapkan. Landasan adukan ini harus
dikerjakan sedikit demi sedikit sedemikian rupa sehingga permukaan batu
akan tertanam pada adukan sebelum mengeras.
b) Batu harus ditanam dengan kuat di atas landasan adukan semen
sedemikian rupa sehingga satu batu berdekatan dengan lainnya sampai
mendapatkan tebal pelapisan yang diperlukan dimana tebal ini akan diukur
tegak lurus terhadap lereng. Rongga yang terdapat di antara satu batu
dengan lainnya harus disi adukan dan adukan ini harus dikerjakan sampai
hampir sama rata dengan permukaan lapisan tetapi tidak sampai menutupi
permukaan lapisan.
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN
9
c) Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng menuju ke atas, dan permukaan
harus segera diselesaikan setelah pengerasan awal (initial setting) dari
adukan dengan cara menyapunya dengan sapu yang kaku.
d) Permukaan yang telah selesai dikerjakan harus dirawat seperti yang
disyaratkan untuk Pekerjaan Beton dalam Pasal 7.1.5.(4) dari Spesifikasi ini.
e) Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan
dirapikan untuk memperoleh bidang antar muka yang rapat dan halus
dengan pasangan batu dengan mortar sehingga akan memberikan drainase
yang lancar dan mencegah gerusan pada tepi pekerjaan pasangan batu
dengan mortar.
7.4. Pembayaran
Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga satuan kontrak yang
ditawar oleh Kontraktor .
Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat yang timbul
atas kesalahan Kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan volume dan
biaya pekerjaan tidak diperhitungkan sebagai pembayaran tambahan.
8. PEKERJAAN PLESTERAN
8.1 Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata dan bagian beton
bertulang.
8.2 Persyaratan Bahan
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada
pasal Beton Ready-Mix.
8.3 Pedoman Pelaksanaan
8.3.1. Sebelum plesteran dilakukan, maka :
a) Dinding dibersihkan dari semua kotoran sampai benar-benar siap menerima
plester PC.
b) Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu pekerjaan.
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN
10
c) Dinding dibasahi dengan air. Dinding jangan dipasang plester sampai
permukaan air yang terlihat tersebut telah lenyap.
d) Pada permukaan dinding yang akan diplester, siar-siar sebelumnya harus
dikerok sedalam 1 cm untuk meberikan pegangan pada plesteran.
e) Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran
dapat merekat dengan baik.
f) Bentuk screed sementara bila mungkin (untuk pembentukan dasar yang
permanent) serta untuk menjamin adanya ketebalan yang sama, permukaan
yang datar / rata kontur dan profil-profil yang akurat.
8.3.2. Letakkan dan/atau tempelkan campuran plesteran dengan masa tunggu selama
2,5 jam (maksimum) setelah proses pencampuran, kecuali udara panas / kering,
kurangi waktu penempatan itu sesuai yang diperlukan untuk mencegah
kekakuan yang bersifat sementara dari plester, jangan menambah air lagi untuk
membasahi plester yang sudah kaku itu.
8.3.3. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan
tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan
yang diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm. Untuk mencapai
tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang
dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara horizontal
dan vertikal.
8.3.4. Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan
memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki
hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat)
dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.
8.3.5. Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, tidak rata, tidak
tegak lurus, bengkok adanya pecahan atau retak, keropos, maka bagian tersebut
harus dibongkar untuk diperbaiki oleh Kontraktor.
8.3.6. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu
sejak permulaan plesteran.
8.3.7 Untuk plesteran permukaan datar, harus mempunyai toleransi lengkungan /
cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap 2 m2 jika melebihi, Kontraktor
harus memperbaikinya.
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN
11
8.4. Pembayaran
Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga satuan kontrak yang
ditawar oleh Kontraktor .
Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat bantu
yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat yang timbul
atas kesalahan Kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan volume dan
biaya pekerjaan tidak diperhitungkan sebagai pembayaran tambahan.
9. PEKERJAAN BETON BERTULANG
9.1 Lingkup Pekerjaan
Beton bertulang dengan perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR harus dibuat untuk :
saluran drainase, plat beton dan tempat-tempat lain yang mempergunakan beton
bertulang sesuai dengan gambar rencana.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, upah pemasangan dan alat-alat bantu secara
lengkap untuk kesempurnaan pekerjaan ini.
9.2 B a h a n
Bahan pekerjaan ini sebagai berikut :
Pasir urug sebagai alas saluran setebal 5 cm
Beton bertulang 1 PC : 2 PS : 3 KR, yang terdiri dari : semen, pasir beton, kerikil,
air, cetakan dan acuan serta besi tulangan U-24
9.3 Pedoman Pelaksanaan :
Mencakup pekerjaan galian, pengurugan pasir setebal 5 cm, pengecoran saluran dan
plat beton bertulang dilakukan mengikuti persyaratan pelaksanaan yang telah
digariskan pada pasal beton tumbuk dengan dimensi sesuai gambar kerja.
9.4 Pembayaran
Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga satuan kontrak yang ditawar
oleh Kontraktor .
Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat bantu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat yang timbul atas kesalahan
Kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan volume dan biaya pekerjaan tidak
diperhitungkan sebagai pembayaran tambahan.
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN
12
10. PEKERJAAN PENUTUP
Secara keseluruhan dalam uraian dan syarat-syarat kerja ini, hal-hal yang kurang jelas akan
diterangkan / diberi penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan akan dituangkan dalam Berita
Acara.
Banda Aceh, Maret 2013
Dibuat Oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air
Dinas Pekerjaan Umum Kota Banda Aceh Selaku Kuasa Pengguna Anggaran Dana OTSUS
Elvi Zulfiani Meutia, ST,M.Eng.Sc Nip. 19710720 199703 2 004