spek-drainase-pembangunan saluran pembuang jl. mr. mohd. hasan cs, kec. lueng bata

12
SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN 1 SYARAT-SYARAT TEKNIS A. PENJELASAN UMUM 1. URAIAN UMUM Lingkup pekerjaan Kontraktor meliputi : Mendatangkan dan mengolah semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan alat bantu dan sebagainya yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk dalam usaha penyelesaian dan penyerahan pekerjaan dalam keadaan sempurna dan lengkap. Disini juga termasuk pekerjaan atau bagian pekerjaan yang tidak disebut dengan jelas dalam persyaratan teknis dan gambar-gambar, tetapi masih dalam lingkup pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Dinas Pekerjaan Umum Kota Banda Aceh dan Konsultan Pengawas. 2. LINGKUP PEKERJAAN 2.1 Bangunan yang akan dilaksanakan adalah Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohammad Hasan Cs, Kec. Lueng Bata, terdiri dari pekerjaan : 1 Pekerjaan Persiapan 2 Pekerjaan Tanah 3 Pekerjaan Pasangan dan Plesteran 4 Pekerjaan Beton Bertulang 2.2 Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, Bill of Quantity (BQ) dan Syarat-syarat dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan (RKS) yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini. 2.3 Pembangunan Ruang-Ruang diatas sudah termasuk penyesuaian dan penyambungan instalasi listrik, utilitas air/drainasenya terhadap kondisi existing

Upload: darliz-ovil

Post on 01-Dec-2015

224 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: SPEK-DRAINASE-Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohd. Hasan Cs, Kec. Lueng Bata

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

1

SYARAT-SYARAT TEKNIS

A. PENJELASAN UMUM

1. URAIAN UMUM

Lingkup pekerjaan Kontraktor meliputi :

Mendatangkan dan mengolah semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan alat bantu

dan sebagainya yang pada umumnya langsung atau tidak langsung termasuk dalam usaha

penyelesaian dan penyerahan pekerjaan dalam keadaan sempurna dan lengkap.

Disini juga termasuk pekerjaan atau bagian pekerjaan yang tidak disebut dengan jelas dalam

persyaratan teknis dan gambar-gambar, tetapi masih dalam lingkup pekerjaan yang

dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Dinas Pekerjaan Umum Kota Banda Aceh dan Konsultan

Pengawas.

2. LINGKUP PEKERJAAN

2.1 Bangunan yang akan dilaksanakan adalah

Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohammad Hasan Cs, Kec. Lueng Bata, terdiri

dari pekerjaan :

1 Pekerjaan Persiapan

2 Pekerjaan Tanah

3 Pekerjaan Pasangan dan Plesteran

4 Pekerjaan Beton Bertulang

2.2 Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, Bill of

Quantity (BQ) dan Syarat-syarat dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan (RKS) yang menjadi

bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.

2.3 Pembangunan Ruang-Ruang diatas sudah termasuk penyesuaian dan penyambungan

instalasi listrik, utilitas air/drainasenya terhadap kondisi existing

Page 2: SPEK-DRAINASE-Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohd. Hasan Cs, Kec. Lueng Bata

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

2

3. PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan

tersebut dibawah ini (termasuk segala perubahan dan tambahannya) juga berlaku dan

mengikat :

Peraturan-peraturan umum mengenai pelaksanaan pembangunan di Indonesia atau

Algemene voor warden voor de uitvoering bijaanneming van openbare werken (AV)

1941.

3.1. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2005.

3.2. Surat Edaran bersama Bappenas dan Dirjen Anggaran No 181/D.VI/01/1999 dan SE-

07/A/21/0199 tanggal 11 Januari 1999.

3.3. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 61/KPTS/1981.

3.4. Keputusan Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum No. 295/KPTS/CK/1997

tanggal 1 April 1997 tentang Pedoman Tehnis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

3.7. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1991) SK SNI T-15.1991.03.

3.8. Tata cara pengadukan dan pengecoran beton SNI 03-3976-1995.

3.9. Peraturan Muatan Indonesia NI.8 dan Indonesian Loading Code 1987 (SKBI-

1.2.53.1987).

3.10. Ubin lantai keramik, mutu dan cara uji SNI 03-0106-1987.

3.11. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tenteng Keselamatan Kerja.

3.12. Peraturan Semen Portland Indonesia NI 8 tahun1972.

3.13. Peraturan Bata merah sebagai bahan bangunan NI 10.

3.14. Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi SNI 03-2410-1991

3.15. Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990.

3.16. Peraturan dan ketentuan yang dikeluarkan pemerintah Daerah setempat yang

bersangkutan dengan permasalahan bangunan.

Apabila penjelasan dalam RKS tidak sempurna atau belum lengkap sebagai mana ketentuan

dan syarat dalam peraturan diatas, maka Kontraktor wajib megikuti ketentuan peraturan-

peraturan yang disebutkan diatas.

4. PEKERJAAN PERSIAPAN

4.1. Lingkup pekerjaan

Meliputi pekerjaan :

4.1.1. Pembongkaran Saluran lama Lama

4.1.2. Pengukuran dan Pembersihan lokasi bangunan

Page 3: SPEK-DRAINASE-Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohd. Hasan Cs, Kec. Lueng Bata

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

3

4.1.3. Pembuatan Gudang, Bangsal Kerja.

4.1.4. Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan.

4.1.5. Pembuatan papan nama proyek

4.1.6. Pemasangan bouwplank

4.1.7. Pengadaan alat-alat kerja yang dibutuhkan

4.1.8. Rambu Lalu lintas

4.1.9. Jembatan Darurat

4.1.10. Keselamatan Pekerja.

4.2. Persyaratan bahan

4.2.1. Untuk Gudang dan Bangsal Kerja , digunakan rangka kayu, dinding papan dan

atap seng.

4.2.2. Untuk penampungan air kerja disiapkan drum penampung, air harus memenuhi

kualitas yang ditentukan dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia SK-SNI-T-

15-1991-03.

4.2.3. Untuk papan nama proyek digunakan tiang dari kayu meranti dan triplek dicat

putih.

4.2.4. Bahan bouwplank dipakai tiang kayu kelas II uk. 5/7 dan papan kelas III ukuran

2/20 cm.

4.2.5. Rambu lalu lintas untuk keamanan dan kenyamanan pengguna jalan

4.2.6. Untuk Pekerjaan Box Culvert harus dibuat Jembatan Darurat dipakai minimal

bahan pohon kelapa belah.

4.2.7 Untuk alat-alat kerja berupa kotak adukan, kotak takaran, gerobak dorong dan

lain-lain digunakan bahan kayu setempat.

4.3. Pedoman Pelaksanaan

4.3.1. Pembongkaran bangunan lama

Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan

dengan pekerjaan baik yang kasar maupun yang halus seperti yang tercantum

dalam gambar dan spesifikasi.

4.3.2. Pembersihan Lokasi Bangunan

Page 4: SPEK-DRAINASE-Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohd. Hasan Cs, Kec. Lueng Bata

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

4

Meliputi pembersihan semua tanaman/pohon pohon termasuk pembongkaran

akar-akar pohon yang terkena pondasi dan disekeliling bangunan termasuk

pembuatan drainase jika diperlukan. Hasil bongkaran tersebut diatas dibuang ke

luar lokasi pekerjaan.

4.3.3. Pembuatan Gudang, Bangsal Kerja dan Konsultan Pengawas keet

Untuk gudang dan bangsal kerja dibuat bangunan sementara yang dapat

melindungi pekerja dari panas dan hujan. Bangunan ini harus dibongkar setelah

pekerjaan selesai dilaksanakan.

4.3.4. Pengadaan Air Untuk Pelaksanaan Pekerjaan

Pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari sumber air terdekat,

kemudian ditampung dalam drum-drum yang telah disediakan. Kebutuhan air ini

harus disediakan dalam jumlah yang cukup selama pelaksanaan pekerjaan. Air

harus memenuhi syarat yang tercantum dalam Peraturan Beton Bertulang

Indonesia SK-SNI-T-15-1991-03.

4.3.5. Pembuatan Papan Nama Proyek

Membuat papan nama proyek dari papan dengan ukuran 200 x 100 cm.

Didirikan tegak diatas kayu 5/7 cm setinggi 240 cm. Diletakkan pada tempat

yang mudah dilihat umum. Papan nama kegiatan memuat

- Nama Kegiatan

- Pemilik Kegiatan

- Lokasi Kegiatan

- Nama Pelaksana (Kontraktor)

- Pekerjaan dimulai tanggal, bulan, tahun

4.3.6. Pemasangan Bouwplank/Pengukuran

Pengukuran dinyatakan dalam satuan meter, pada titik ukuran diberi tanda paku

dan garis dengan cat warna merah agar mudah terlihat sewaktu diperlukan.

Tiang Bouwplank harus terpasang kuat, papan diketam halus dan lurus pada sisi

atasnya dan dipasang waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya harus

siku.

4.3.7. Rambu Lalu lintas

Rambu lalu lintas harus dipasang sedemikian rupa sehingga keamanan

pengguna jalan terjamin

4.3.8 Jembatan Darurat

Sebelum pekerjaan box culvert dilaksanakan terlebih dahulu disiapkan jembatan

darurat

Page 5: SPEK-DRAINASE-Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohd. Hasan Cs, Kec. Lueng Bata

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

5

4.4. Pembayaran

Pembayaran pekerjaan persiapan ini dilaksanakan sesuai dengan nilai harga dari

setiap uraian dan volume pekerjaan yang tercantum dalam RAB tawaran

Kontraktor. Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, menyelesaikan

pekerjaan yang termasuk dalam lingkup pekerjaan sehingga bagian pekerjaan

tersebut berfungsi secara sempurna.

B. SPESIFIKASI TEKNIS

5. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan untuk menyiapkan lokasi pekerjaan.

a. Lingkup pekerjaan

Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan-bahan yang berhubungan dengan

pekerjaan baik yang kasar maupun yang halus seperti yang tercantum dalam gambar

dan spesifikasi.

b. Syarat-syarat

Pekerjaan persiapan hanya dilakukan pada bagian-bagian yang akan dikerjakan.

6. PEKERJAAN TANAH

6.1. Lingkup pekerjaan

Pada pekerjaan ini jenis tanah yang dimaksud sudah termasuk tanah biasa, tanah gambut

dan lain-lain :

6.1.1 Galian tanah untuk pekerjaan substruktur (pondasi, saluran drainse).

6.1.2. Timbunan kembali galian tanah pondasi

6.1.3. Timbunan tanah dan pasir bawah lantai, pondasi dan saluran. termasuk

pemadatan tanah yang menggunakan alat berat yaitu compressor dan stamper

untuk pemadatan tanah yang tidak bisa dilalui oleh alat berat.

6.1.4. Perataan tanah sekeliling bangunan (cut and fill) bila ada,

6.1.5. Galian tanah diluar bangunan untuk mendapatkan peil lantai yang disyaratkan

(bila ada)

6.1.6 Pematangan kontur lahan : Apabila terjadi perbedaan tinggi yang sangat

berbeda perlu diberi pengaman sesuai dengan perbedaan tingginya, < 50 cm,

Page 6: SPEK-DRAINASE-Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohd. Hasan Cs, Kec. Lueng Bata

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

6

memakai pasangan batu kali dan > 50 cm, pakai kontruksi beton.

6.2. Persyaratan Bahan

Untuk timbunan bekas galian pondasi, digunakan tanah bekas galian pondasi. Untuk

timbunan bawah lantai digunakan tanah dan pasir pasang kualitas baik.

Tanah timbunan dan pasir urugan harus bersih dari kotoran-kotoran dan akar-akar

kayu, serta sampah lainnya.

6.3 Pedoman Pelaksanaan

6.3.1 Galian pondasi baru boleh dilaksanakan setelah bouwplank dengan penandaan

sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui Konsultan Pengawas.

6.3.2 Bentuk galian dilaksanakan sesuai dengan ukuran yang tertera dalam gambar.

Apabila ditempat galian ditemukan pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon

atau lainnya yang masih berfungsi, maka Kontraktor secepatnya

memberitahukan kepada Konsultan Pengawas atau kepada instansi yang

berwenang untuk mendapat petunjuk seperlunya.

6.3.3 Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerusakan yang

diakibatkan pekerjaan galian tersebut.

Apabila pada waktu penggalian ditemukan benda-benda purbakala, maka

Kontraktor wajib melaporkannya kepada Pemerintah Daerah setempat.

Galian-galian untuk Septic-tank, saluran air hujan, saluran air kotor dan air

bersih dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan

gambar detail.

6.3.4 Untuk kondisi tanah yang mudah longsor Kontraktor harus memasang turap

kayu pengaman yang cukup kuat. Turap didalam bangunan harus dibongkar

setelah pondasi selesai.

6.3.5 Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan dalam

gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan kontur tanah

yang disyaratkan dalam Site Plan.

6.3.6 Bila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan dalam

gambar, maka Kontraktor harus mengisi kelebihan galian tersebut dengan pasir

urug.

6.3.7 Pengurugan bekas galian pondasi, galian Septic-tank, galian saluran air hujan,

Page 7: SPEK-DRAINASE-Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohd. Hasan Cs, Kec. Lueng Bata

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

7

saluran air bersih dan saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan

tiap lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan dengan menumbuk lapisan

tersebut, menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat,

ditimbun dengan lapisan berikutnya dan dipadatkan kembali seperti diatas.

Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi

tertutup kembali.

6.3.8 Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis

hingga ketebalan 10 cm dibawah lantai, ditumbuk hingga padat. Lapisan-

lapisan urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm, dan ditumbuk 5 kali

tiap bidang tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut.

6.3.9 Dibawah lantai beton dan dibawah saluran air diurug dengan pasir pasangan

dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja dan dipadatkan.

6.4. Pembayaran

Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga satuan kontrak yang

ditawar oleh Kontraktor .

Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan, membuang hasil

bongkarang/tanah bekas yang tidak diperlukan keluar lokasi pekerjaan dan alat-

alat bantu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat

yang timbul atas kesalahan Kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan

volume dan biaya pekerjaan tidak diperhitungkan sebagai pembayaran

tambahan.

7. PEKERJAAN PASANGAN BATU GUNUNG DAN BATU BATA

7.1. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan pasangan batu gunung dilakukan pada seluruh pekerjaan saluran

drainase/gorong-gorng, dan pasangan bata dilakukan pada bagian pekerjaan

rehabilitasi pagar

7.2 Persyaratan Bahan

7.2.1. Batu harus terdiri dari batu alam atau batu dari sumber bahan yang tidak terbelah,

yang utuh (sound), keras, awet, padat, tahan terhadap udara dan air, dan cocok

dalam segala hal untuk fungsi yang dimaksud.

Page 8: SPEK-DRAINASE-Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohd. Hasan Cs, Kec. Lueng Bata

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

8

7.2.2. Mutu dan ukuran batu harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum diguna-kan.

Batu untuk pelapisan selokan dan saluran air sedapat mungkin harus ber-bentuk

persegi.

7.2.3. Kecuali ditentukan lain oleh Gambar atau Spesifikasi, maka semua batu yang

digunakan untuk pasangan batu harus tertahan ayakan 10 cm.

7.2.4. Batu bata harus yang kering, padat, keras, awet tahan terhadap udara dan air dan

cocok dalam segala hal untuk fungsinya.

7.3 Pedoman Pelaksanaan

7.3.1. Penyiapan Formasi atau Pondasi

a) Formasi untuk pelapisan pasangan batu harus disiapkan sesuai dengan

ketentuan (gambar rencana).

b) Pondasi atau galian parit untuk tumit (cut off wall) dari pasangan batu

dengan mortar atau untuk struktur harus disiapkan sesuai dengan

ketentuan yang ada pada gambar rencana.

c) Landasan tembus air dan kantung saringan (filter pocket) harus disediakan

bilamana disyaratkan.

7.3.2. Penyiapan Batu

a) Batu harus dibersihkan dari bahan yang merugikan, yang dapat mengurangi

kelekatan dengan adukan.

b) Sebelum pemasangan, batu harus dibasahi seluruh permukaannya dan

diberikan waktu yang cukup untuk proses penyerapan air sampai jenuh.

7.3.3. Pemasangan Lapisan Batu

a) Suatu landasan dari adukan semen paling sedikit setebal 3 cm harus

dipasang pada formasi yang telah disiapkan. Landasan adukan ini harus

dikerjakan sedikit demi sedikit sedemikian rupa sehingga permukaan batu

akan tertanam pada adukan sebelum mengeras.

b) Batu harus ditanam dengan kuat di atas landasan adukan semen

sedemikian rupa sehingga satu batu berdekatan dengan lainnya sampai

mendapatkan tebal pelapisan yang diperlukan dimana tebal ini akan diukur

tegak lurus terhadap lereng. Rongga yang terdapat di antara satu batu

dengan lainnya harus disi adukan dan adukan ini harus dikerjakan sampai

hampir sama rata dengan permukaan lapisan tetapi tidak sampai menutupi

permukaan lapisan.

Page 9: SPEK-DRAINASE-Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohd. Hasan Cs, Kec. Lueng Bata

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

9

c) Pekerjaan harus dimulai dari dasar lereng menuju ke atas, dan permukaan

harus segera diselesaikan setelah pengerasan awal (initial setting) dari

adukan dengan cara menyapunya dengan sapu yang kaku.

d) Permukaan yang telah selesai dikerjakan harus dirawat seperti yang

disyaratkan untuk Pekerjaan Beton dalam Pasal 7.1.5.(4) dari Spesifikasi ini.

e) Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus dipangkas dan

dirapikan untuk memperoleh bidang antar muka yang rapat dan halus

dengan pasangan batu dengan mortar sehingga akan memberikan drainase

yang lancar dan mencegah gerusan pada tepi pekerjaan pasangan batu

dengan mortar.

7.4. Pembayaran

Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga satuan kontrak yang

ditawar oleh Kontraktor .

Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat bantu

yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat yang timbul

atas kesalahan Kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan volume dan

biaya pekerjaan tidak diperhitungkan sebagai pembayaran tambahan.

8. PEKERJAAN PLESTERAN

8.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan plesteran dilakukan pada seluruh pasangan bata dan bagian beton

bertulang.

8.2 Persyaratan Bahan

Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah digariskan pada

pasal Beton Ready-Mix.

8.3 Pedoman Pelaksanaan

8.3.1. Sebelum plesteran dilakukan, maka :

a) Dinding dibersihkan dari semua kotoran sampai benar-benar siap menerima

plester PC.

b) Singkirkan semua hal yang dapat merusak/mengganggu pekerjaan.

Page 10: SPEK-DRAINASE-Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohd. Hasan Cs, Kec. Lueng Bata

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

10

c) Dinding dibasahi dengan air. Dinding jangan dipasang plester sampai

permukaan air yang terlihat tersebut telah lenyap.

d) Pada permukaan dinding yang akan diplester, siar-siar sebelumnya harus

dikerok sedalam 1 cm untuk meberikan pegangan pada plesteran.

e) Permukaan beton yang akan diplester dibuat kasar agar bahan plesteran

dapat merekat dengan baik.

f) Bentuk screed sementara bila mungkin (untuk pembentukan dasar yang

permanent) serta untuk menjamin adanya ketebalan yang sama, permukaan

yang datar / rata kontur dan profil-profil yang akurat.

8.3.2. Letakkan dan/atau tempelkan campuran plesteran dengan masa tunggu selama

2,5 jam (maksimum) setelah proses pencampuran, kecuali udara panas / kering,

kurangi waktu penempatan itu sesuai yang diperlukan untuk mencegah

kekakuan yang bersifat sementara dari plester, jangan menambah air lagi untuk

membasahi plester yang sudah kaku itu.

8.3.3. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebalnya dan

tidak diperbolehkan plesteran yang terlalu tipis dan terlalu tebal. Ketebalan

yang diperbolehkan berkisar antara 1,00 cm sampai 1,50 cm. Untuk mencapai

tebal plesteran yang rata sebaiknya diadakan pemeriksaan secara silang

dengan menggunakan mistar kayu panjang yang digerakkan secara horizontal

dan vertikal.

8.3.4. Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombak harus diusahakan

memperbaikinya secara keseluruhan. Bidang-bidang yang harus diperbaiki

hendaknya dibongkar secara teratur (dibuat bongkaran berbentuk segi empat)

dan plesteran baru harus rata dengan sekitarnya.

8.3.5. Jika hasil plesteran menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, tidak rata, tidak

tegak lurus, bengkok adanya pecahan atau retak, keropos, maka bagian tersebut

harus dibongkar untuk diperbaiki oleh Kontraktor.

8.3.6. Semua bidang plesteran harus dipelihara kelembabannya selama seminggu

sejak permulaan plesteran.

8.3.7 Untuk plesteran permukaan datar, harus mempunyai toleransi lengkungan /

cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap 2 m2 jika melebihi, Kontraktor

harus memperbaikinya.

Page 11: SPEK-DRAINASE-Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohd. Hasan Cs, Kec. Lueng Bata

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

11

8.4. Pembayaran

Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga satuan kontrak yang

ditawar oleh Kontraktor .

Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat bantu

yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat yang timbul

atas kesalahan Kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan volume dan

biaya pekerjaan tidak diperhitungkan sebagai pembayaran tambahan.

9. PEKERJAAN BETON BERTULANG

9.1 Lingkup Pekerjaan

Beton bertulang dengan perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR harus dibuat untuk :

saluran drainase, plat beton dan tempat-tempat lain yang mempergunakan beton

bertulang sesuai dengan gambar rencana.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, upah pemasangan dan alat-alat bantu secara

lengkap untuk kesempurnaan pekerjaan ini.

9.2 B a h a n

Bahan pekerjaan ini sebagai berikut :

Pasir urug sebagai alas saluran setebal 5 cm

Beton bertulang 1 PC : 2 PS : 3 KR, yang terdiri dari : semen, pasir beton, kerikil,

air, cetakan dan acuan serta besi tulangan U-24

9.3 Pedoman Pelaksanaan :

Mencakup pekerjaan galian, pengurugan pasir setebal 5 cm, pengecoran saluran dan

plat beton bertulang dilakukan mengikuti persyaratan pelaksanaan yang telah

digariskan pada pasal beton tumbuk dengan dimensi sesuai gambar kerja.

9.4 Pembayaran

Pembayaran dilakukan berdasarkan volume dan harga satuan kontrak yang ditawar

oleh Kontraktor .

Harga ini sudah mencakup harga bahan, upah, peralatan dan alat-alat bantu yang

dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Segala akibat yang timbul atas kesalahan

Kontraktor sehingga mengakibatkan penambahan volume dan biaya pekerjaan tidak

diperhitungkan sebagai pembayaran tambahan.

Page 12: SPEK-DRAINASE-Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Mr. Mohd. Hasan Cs, Kec. Lueng Bata

SYARAT-SYARAT DAN SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN

12

10. PEKERJAAN PENUTUP

Secara keseluruhan dalam uraian dan syarat-syarat kerja ini, hal-hal yang kurang jelas akan

diterangkan / diberi penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan akan dituangkan dalam Berita

Acara.

Banda Aceh, Maret 2013

Dibuat Oleh Kepala Bidang Sumber Daya Air

Dinas Pekerjaan Umum Kota Banda Aceh Selaku Kuasa Pengguna Anggaran Dana OTSUS

Elvi Zulfiani Meutia, ST,M.Eng.Sc Nip. 19710720 199703 2 004