space regainer

23
LAPORAN KEPANITERAAN SPACE REGAINER NO. MODEL : 021585P07/130515 Nama Pasien : Intania Operator : Sofia Zaematul Arifah, S. KG NIM : 20100340086 Pembimbing : drg. Likky Tiara A, MDSc, Sp.KGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 1

Upload: shofia-moeh

Post on 17-Feb-2016

128 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

kedokteran gigi

TRANSCRIPT

LAPORAN KEPANITERAAN

SPACE REGAINER

NO. MODEL : 021585P07/130515

Nama Pasien : Intania

Operator : Sofia Zaematul Arifah, S. KG

NIM : 20100340086

Pembimbing : drg. Likky Tiara A, MDSc, Sp.KGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2015

1

LAPORAN PERAWATAN SPACE REGAINER

I.DATA PASIEN1. Nama : Intania2. Umur : 8 tahun 3. Alamat : Klitikan, Yogyakarta4. Tanggal lahir : 07 Juli 20075. Jenis Kelamin : Perempuan6. Agama : Islam

II.DATA MEDIK UMUM1. Penyakit jantung : Tidak ada2. Diabetes : Tidak ada3. Haemophilia : Tidak ada4. Hepatitis : Tidak ada5. Penyakit lainnya : Tidak ada6. Alergi terhadap obat : Tidak ada7. Alergi terhadap makanan : Tidak ada

Keluhan Utama :Pasien mengeluhkan gigi susu belakang atas kanannya sudah tidak ada, tetapi gigi dewasanya belum tumbuh. Orang tua pasien ingin gigi anaknya dirawat agar tumbuh secara rapi.

Riwayat Perjalanan Penyakit :Keluhan pasien dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Pasien suka mengkonsumsi makanan dan minuman manis hampir setiap hari. Pasien menyikat giginya 2x sehari ketika mandi pagi dan sore.

Riwayat Kesehatan Oral : Pasien pernah datang ke drg sebelumnya, untuk mencabutkan gigi depannya bawahnya yang kesundulan, sekitar 6 bulan yang lalu.

Riwayat Kesehatan Keluarga :Ayah sehat tidak dicurigai memiliki penyakit sistemik.Ibu sehat tidak dicurigai memiliki penyakit sistemik.Kakak perempuan sehat tidak dicurigai memiliki penyakit sistemik.

Riwayat Kehidupan Pribadi/Sosial :Pasien seorang siswa kelas 2 di sebuah SDN di Yogyakarta, pasien adalah anak kedua dari dua bersaudara. Pasien tinggal bersama kedua orang tua dan kakaknya.

Riwayat Kesehatan Utama :

2

Pasien belum pernah di rawat di rumah sakit, sekarang dalam keadaan sehat, dan tidak sedang konsumsi obat rutin.

Vital Sign :1. Tekanan darah: 105/60 mmHg Normal2. Nadi : 80 x/menit Normal3. Pernapasan : 22 x/menit Normal4. Suhu : Afebris5. Berat badan : 24 kg6. Tinggi badan : 110 cm

BMI : 24 = 19,8 (Normal) 1,1 x 1,1

Pemeriksaan Ekstra Oral :(kepala/muka, kulit, mata, hidung, bibir, telinga, muskulus skeletal, sistem pengunyahan, kelenjar ludah dan limfe).

Fasial Neuromuscular K. Ludah K. Limfe Tl. Rhg TMJ

Deformitas T.A.K T.A.K T.A.K T.A.K T.A.K T.A.K

Nyeri T.A.K T.A.K T.A.K T.A.K T.A.K T.A.K

Tumor T.A.K T.A.K T.A.K T.A.K T.A.K T.A.K

Gangguan Fungsi

T.A.K T.A.K T.A.K T.A.K T.A.K T.A.K

Deskripsi lesi/kelainan yang ditemukan :

(berikan ciri-ciri dan letak lesi, serta diferensial diagnosisnya)

T.A.K (Tidak Ada Kelainan)

3

III. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Rongga Mulut (Intra Oral)

PETA MUKOSA DAN JARINGAN LUNAK :

(mukosa bibir, pipi, dasar mulut, lidah, gingiva, palatum, orofaring)

Deskripsi lesi/kelainan yang ditemukan :

(berikan ciri-ciri dan letak lesi, serta diferensial diagnosisnya)

2, 4 : Terdapat garis horozontal irregular pada mukosa bukal kanan dan kiri, dengan panjang dari gigi molar 1 permanen hingga molar 1 decidui, asimptomatik, sewarna dengan mukosa bukal.

dx: Cheek biting

4

KETERANGAN MEDIK DENTAL LAINNYA

18 : UE 28 : UE

17 : UE 27 : UE

16 : PE 26 : PE

15 (55): UE (Normal) 25 (65): UE (Normal)

14 (54): UE (Missing) 24 (64): UE (Karies Media)

13 (53): UE (Normal) 23 (63): UE (Normal)

12 (52): PE (Missing) 22 (62): PE (Missing)

11 (51): PE (Missing) 21 (61): PE (Missing)

41 (81): Normal (Missing) 31 (71): Normal (Missing)

42 (82): PE (Missing) 32 (72): PE (Missing)

43 (83): UE (Normal) 33 (73): UE (Normal)

44 (84): UE (Normal) 34 (74): UE (Normal)

45 (85): UE (Normal) 35 (75): UE (Normal)

46 : PE 36 : PE

47 : UE 37 : UE

48 : UE 38 : UE

5

Elemen Gigi Diagnosa Rencana Perawatan64 Terdapat kavitas pada oklusal yang meluas ke

mesial dan bukal dengan kedalaman dentinSondasi : -Perkusi : -Palpasi : -CE: +D/ Karies media

Pro : Pedodonsi

6

V. ANALISIS FOTO PROFIL

Tampak Depan Tampak Depan Senyum Tampak Samping

Oklusi Sentrik

Relasi molar kanan Relasi molar kiri

7

Rahang Atas Rahang Bawah

VI.ANALISIS MODEL STUDI

Rahang Atas Rahang Bawah

8

a. Bentuk lengkung gigi : Rahang Atas : Parabola Rahang Bawah : Parabola

b. Relasi gigi rahang atas dan rahang bawah dalam oklusi sentrik Posterior, relasi M1

Kanan : Klas II AngleKiri : Klas I Angle

AnteriorOverjet : 4,1mmOverbite : 3,4 mm

c. Midline Rahang Atas : Segaris dengan garis tengah wajah. Rahang Bawah : Tidak segaris

VI. PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN

Lebar Mesiodistal Gigi-Gigi (mm)

Gigi

Rahang Atas Rahang Bawah

Kanan Kiri Kanan Kiri

Desidui Permanen Desidui Permanen Desidui Permanen Desidui Permanen

1 - 8,4 - 8,7 - 5,4 - 5,6

2 - 7,9 - 7,2 - 6,4 - 6,8

3 7,4 - 6,9 - 6 - 6,6 -

4 - - 7,1 - 7,8 - 7,8 -

5 9,1 - 8,9 - 9,6 - 10,2 -

6 - 10 - 9,4 - 10,6 - 11

9

PERHITUNGAN-PERHITUNGAN

Berdasarkan studi model di dapat pengukuran ruang yang tersedia untuk C, P1, P2; dengan menggunakan angka ukur dari permukaan distal incisivus lateral ke mesial molar pertama tetap di tiap kuadran adalah sebagai berikut:

RA Kanan : 18,7 mm

Kiri : 22,7 mm

1. Menggunakan ukuran rata-rata mesio-distal gigi-gigi kaninus dan premolar tetap.Ditetapkan bahwa setiap ukuran rata-rata mesio-distal gigi premolar dan kaninus

bawah masing-masing 7 mm dan kaninus atas 8 mm. Maka jumlah ukuran rata-rata mesio-distal gigi C, P1, P2 RA adalah sebesar 22 mm, sedangkan C, P1, P2 RB adalah sebesar 21 mm. Guna mengetahui kecukupan atau kekurangan ruang untuk gigi C, P1, P2

pada tiap kuadran; maka ruang yang tersedia pada tiap kuadran dibandingkan dengan jumlah ukuran rata-rata mesio-distal gigi C, P1, P2. Berdasarkan metode ini, maka:a. RA kanan : 18,7 mm – 22 mm = -3,3 mm (kekurangan ruang)b. RA kiri : 22,7 mm – 22 mm = +0,7 mm (kelebihan ruang)

2. Mengukur ukuran lebar mesio-distal ke empat gigi incisivus rahang bawah (Metode Moyers).a. Ukur lebar mesio distal tiap keempat insisivus bawah dan diletakan dalam 1 garis

lurus dan diukur. Hasilnya adalah sebesar 24,2 mmb. Tentukan jumlah perkiraan lebar mesio distal gigi-gigi kaninus dan premolar dengan

menggunakan tabel moyers. Tabel moyers didapatkan bahwa untuk lebar mesio distal incisivus bawah sebesar 24,2 mm, jumlah perkiraan lebar kaninus dan premolar RA adalah 23,29 mm.

c. Ukur ruang yang tersedia dalam lengkung untuk gigi-gigi kaninus dan premolar yang belum erupsi dan bandingkan.RA kanan : 20,6 mm – 23,29 mm = -2,69 mm (kekurangan ruang)RA kiri : 22,7 mm – 23,29 mm = +0,41 mm (kelebihan ruang)

3. Mengukur gigi-gigi kaninus dan premolar tetap rahang atas pada radiograf (Metode Huckaba).

Hitung perbesaran yang disebabkan kesalahan radiograf dengan mengukur gigi yang erupsi pada radiograf dan gigi yang sama dalam mulut atau pada studi model. Disini gigi yang digunakan adalah M1 kanan atas. Hitung jumlah lebar mesio-distal gigi-gigi yang belum erupsi pada tiap kuadran yaitu jumlah lebar radiograf X, Y dan dikurangi dengan 10% dari lebar mesio-distal gigi-gigi yang belum erupsi. 10% disini adalah untuk pembiasaan yang terjadi pada radiograf.Keterangan:

10

Y : Lebar mesio-distal gigi M1 kanan atas dalam studi model = 10 mm.Y’ : Lebar mesio- distal gigi M1 kanan atas dalam rontgen foto = 12,3 mm.X : Lebar mesio-distal gigi yang dicari.X’ : Lebar mesio-distal gigi yang dicari dalam rontgen foto10% : Pembiasan pada radiograf.

1) Lebar mesio distal gigi 13X = (X’ – 10% X’) x Y (Y’ – 10% Y’) = (8,7 – 0,87) x 10 (14,7 – 1,47) = 7,83 x 10 11,07 = 7,07 mmJadi, lebar mesio distal dari gigi 13 adalah 7,07 mm.

2) Lebar mesio distal gigi 14X = (X’ – 10% X’) x Y (Y’ – 10% Y’) = ( 8,5 - 0, 85) x 10 (14,4 – 1,44) = 7,65 x 10

11,07 = 6,9 mmJadi, lebar mesio distal dari gigi 14 adalah 6,9 mm.

3) Lebar mesio distal gigi 15X = (X’ – 10% X’) x Y (Y’ – 10% Y’) = (9,7 – 0,97) x 10 (14,4 – 1,44) = 8,73 x 10 11,07 = 8,6 mmJadi, lebar mesio distal dari gigi 15 adalah 8,6 mm.

Kesimpulan dari perhitungan dengan membandingkan dengan rontgen foto adalah:

RA kanan, perkiraan ukuran gigi C, P1, P2 yang akan erupsi adalah 7,07 6,9 + 8,6=22,57. Ruang yang tersedia sebesar 18,7 mm.

Jadi, RA kanan 18,7– 22,57 mm = -3,87 mm (kekurangan ruang)

11

DETERMINASI LENGKUNG

Keterangan:Garis biru : lengkung mula-mulaGaris merah : lengkung idealRA kanan : kekurangan ruang 3,3 mm kiri : kekurangan ruang 2,8 mm

VII. KESIMPULANStandar penggunaan alat:

Kekurangan ruang Alat yang dipakai

0-2 mm Observasi

2-4 mm Space Maintainer

2-4 mm dengan mesial drifting Space Regainer

>4 mm Space Regainer

Klasifikasi space maintainer lepasan Brauer:Kelas 1: Unilateral maxilarry posteriorKelas 2: Unilateral mandibular posteriorKelas 3: Bilateral maxilarry posteriorKelas 4: Bilateral mandibular posteriorKelas 5: Bilateral maxilarry anterior posteriorKelas 6: Bilateral mandibular anterior posteriorKelas 7: Telah kehilangan satu atau lebih geligi anterior sulung Kelas 8: Semua gigi sulung hilang

12

No. Metode RAHANG ATAS KANAN1. Metode rata-rata Kekurangan ruang 3,3 mm2. Moyers Kekurangan ruang 2,69 mm3. Huckaba Kekurangan ruang 3,87 mm4. Determinasi lengkung Kekurangana ruang 3,3 mm

Berdasarkan hasil perhitungan dari beberapa metode di atas, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan metode perhitungan rata-rata dan huckaba, pasien megalami kekurangan ruang < 4mm untuk erupsi gigi CPP. Sedangkan berdasarkan perhitungsn metode Moyers dan determinasi lengkung pada RA mengalami kekurangan ruang <4mm. Oleh karena itu dapat disimpulkan alat yang akan digunakan adalah space regainer, dengan mempertimbangkan pertumbuhan dan perkembangan rahang yang masih terjadi pada usia pasien.

13

VIII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

``````

Interpretasi radiograf:1. Os Maxilla, Os Mandibula, TMJ kanan dan kiri relative normal2. Os Nasalis, sinus maksilaris tidak ada radiolusensi yang bersifat patologis3. 17,27, 37, 35, 34, 33, 43, 44, 45, 47 masih dalam saku dentalis4. Elemen 14,12,11,21,22,16,26,36,32,32,41,42,46 belum erupsi sempurna5. Elemen 15, 14, 13, 23, 24, 25 belum erupsi6. Alveolar crest relative normal, tidak terdapat bone loss

IX. DIAGNOSISPrematur loss gigi decidui pada rahang atas yaitu pada gigi 54. Berdasarkan

klasifikasi Brauer yaitu klas I ( unilateral maxilary posterior ).

X. RENCANA PERAWATANHasil pemeriksaan rongga mulut memperlihatkan bahwa terdapat gigi yang

prematur loss yaitu gigi 54 dengan kemungkinan masih lama benih gigi permanennya akan erupsi.

Pertimbangan dibutuhkannya perawatan dengan Space Regainer adalah untuk mencari ruang yang akan ditempati oleh gigi pengganti agar tidak terjadi pergeseran ke mesial dan ke distal dari gigi sebelahnya, selain itu, adanya maloklusi gigi geligi permanen anterior yang sudah erupsi, sehingga di khawatirkan akan menyebabkan

14

pertumbuhan gigi geligi permanen nantinya akan semakin berjejal. Space regainer yang digunakan adalah space regainer lepasan dengan plat akrilik. Space regainer hanya dipasang pada rahang atas karena pada rahang bawah tidak terdapat prematur loss

Sebelum dilakukan perawatan, pasien dan orang tua pasien diberi tahu tentang gambaran pemakaian space regainer yang akan dijalani, antara lain bahwa perawatan akan berlangsung dalam waktu yang lama, banyak kunjungan yang diperlukan, kapan alat dipakai, kapan alat dilepas dan kapan alat harus diganti dengan yang baru serta untuk keberhasilan memerlukan kerjasama yang baik antara pasien dan operator.

Untuk rencana perawatan yang akan dilakukan :1. Melakukan DHE2. Pemasangan alat Space Regainer pada gigi Premature Loss.3. Perawatan ortodonsi untuk mengoreksi malposisi gigi individual.

XI. PROSEDUR PERAWATAN1. Melakukan DHE

Memotivasi pasien agar mau memakai alat, serta memotivasi orang tua agar mau selalu mengingatkan anaknya untuk memakai space regainernya. Beberapa instruksi yang diberikan kepada pasien diantaranya:

Untuk selalu menjaga kebersihan mulut, yaitu dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari.

Alat selalu dipakai, dilepas hanya saat makan dan ketika sedang dibersihkan. Pasien diberi penjelasan tentang cara melepas dan memakai alat.

2. Pembuatan space regainerSpace regainer yang dilengkapi dengan:

a. Labial arch dengan u loop pada gigi 53 dan 63, dengan stainless wire 0,7 mm. b. C klamer yang diletakkan pada gigi 16 dan 26, dengan stainless wire 0,7 mm.c. Skrup ekspansi pada pertengahan plat untuk mencari ruang arah lateral.d. Penutupan ruang pada gigi 54 yang premature loss menggunakan plat akrilik

setebal 3 mm. 3. Jalannya perawatan

a. Labial arch di pasifkan karena hanya untuk retensi, begitu juga dengan C klamer. Labial arch harus benar-benar longgar agar tidak mengganggu pertumbuhan rahang ke anterior.

b. Pada saat dilakukan kontrol hal yang perlu dilakukan adalah Melakukan anamnesis terhadap pasien, apakah ada keluhan atau tidak. Melakukan pengecekan apakah alat masih retentif atau tidak. Melakukan pembersihan plat SR. Melakukan perhitungan pada ruang gigi 14 yang tersedia dan menghitung

jarak inter M untuk mengetahui pertumbuhan rahang. Pengaktifan skrub ekspansi 2X ¼ putaran.

15

c. Plat akrilik yang digunakan untuk penutupan ruang pada gigi yang premature loss dikurangi jika gigi pengganti sudah mulai erupsi, agar tidak menggangu erupsi gigi-geligi.

d. Space regainer dilepas ketika gigi-gigi pengganti sudah erupsi sebagian (partial eruption)

4. Setelah pencarian ruang telah dipenuhi, selanjutnya dilakuan koreksi malposisi gigi indivual, yaitu dengan melakukan : Distalisasi gigi 53 dengan finger spring Mendorong gigi 12 kearah labial dengan menggunakan simple spring mengikuti

lengkung gigi 11. Mendorong gigi 21 kearah labial dengan menggunakan simpel spring mengikuti

lengkung gigi 11. Memasukkan gigi 22 bagian mesial kearah palatal dengan mengaktifkan labial

arch.

16

XII. DESIGN ALAT

Space Regainer

Keterangan:1. Short U Loop Labial Arch2. C Clamer3. Skrup ekspansi4. Plat Akrilik

XIII. PROGNOSISHasil perawatan space regainer ini diharapkan baik, mengingat anak kooperatif,

dan orang tua juga sadar akan kesehatan gigi dan mulut anaknya serta keadaan sosial dan ekonomi pasien yang baik.

Yogyakarta, Desember 2015 Operator Pembimbing

(Sofia Zaematul Arifah, S. KG) (drg. Likky Tiara A, MDSc, Sp.KGA)

17