spab.kemdikbud.go.idspab.kemdikbud.go.id/smab-content/uploads/pedoman_pendidikan_dalam... · ii...

110
PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2018

Upload: others

Post on 29-Oct-2019

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEDOMAN

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DALAM SITUASI

DARURAT

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2018

ii

Tim Penyusun:

Pengarah

- Dirjen Dikdasmen

- Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Penyunting

- Poppy Dewi Puspitawati (Kemendikbud)

- Renani Sri Pantjastuti (Kemendikbud)

- Praptono (Kemendikbud)

Penyusun

- Direktorat Pembinaan PKLK, Ditjen Dikdasmen Kemendikbud

- Direktorat Pengurangan Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana

- Perkumpulan KerLiP

- Humanitarian Forum Indonesia

- Unicef

- Konsorsium Pendidikan Bencana

- Yayasan Plan International Indonesia

- Yayasan Sayangi Tunas Cilik

- Wahana Visi Indonesia

- MDMC

- LPBI NU

- Yayasan Hope Indonesia

Design dan Tata letak

- Tim

KATA PENGANTAR

Dalam 15 tahun terakhir (2004-2018) telah terjadi lebih dari 10 bencana dalam skala besar dan

menengah. Yang telah merusak 47.568 atau 18% dari total sekolah yang ada di Indonesia (Seknas SPAB,

2018). Bencana gempa dan tsunami di Aceh (2004), pangandaran (2006), Mentawai (2011); gempa

bumi di Yogyakarta (2006), Gempa Jabar dan Sumbar (2009), Bener Meriah Aceh (2013), Pidie Jaya

Aceh (2016), NTB (2018), Sulawesi Tengah (2018); letusan gunung Merapi (2010), letusan Gunung

Sinabung mulai 2011 sampai sekarang, letusan gunung Agung (2017), Banjir Bandang Bima 2016,

hingga banjir rutin tahunan yang terjadi di Jakarta dan di beberapa daerah lainnya tercatat

menimbulkan kerusakan dan kerugian di sektor pendidikan yang sangat serius. Bencana bukan hanya

menghancurkan bangunan sekolah, tetapi juga berdampak terhadap keselamatan peserta didik,

pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk hilangnya kesempatan peserta didik untuk tetap bisa

melanjutkan kegiatan pembelajarannya.

Mayoritas, atau 75% sekolah berada di wilayah rawan bencana (Bank Dunia, 2014). Hal ini

membuat ancaman bencana untuk sekolah semakin tinggi. Gempa Bumi, merupakan penyebab

kerusakan bangunan sekolah yang paling tinggi. Sehingga diperlukan kesiapsiagaan yang cukup untuk

menghadapi potensi bencana tesebut.

Pedoman Penyelenggaraan Sekolah Darurat ini disusun untuk memberikan arahan bagi semua

pihak dalam melaksanakan tanggap darurat bencana khusus sektor Pendidikan. Dasar utama

penyusunan pedoman penyelenggaraan sekolah darurat ini mengacu pada Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 72 Tahun 2013 tentang Pendidikan Layanan

Khusus yang didalamnya menyebutkan bentuk layanan sekolah darurat bagi peserta didik terdampak

bencana.

Secara garis besar ada 5 (lima) standar penyelenggaraan sekolah darurat yang dijelaskan dalam

pedoman ini yaitu 1). Akses terhadap layanan Pendidikan, 2). Standar Proses Pembelajaran, 3). Standar

pendidik dan tenaga kependidikan, 4). Standar fasilitas pendukung Pendidikan dan 5). Standar

partisipasi masyarakat dalam Pendidikan. Pedoman penyelenggaraan sekolah darurat ini disusun

dengan melibatkan berbagai pihak dan melalui serangkaian konsultasi untuk mendapatkan masukan.

Namun demikian pedoman ini hendaknya ditempatkan sebagai dokumen hidup (living document) yang

bisa disempurnakan dari waktu ke waktu. Dengan adanya pedoman ini diharapkan penyelenggaraan

sekolah darurat tetap bisa dilakukan dengan baik meskipun menghadapi banyak keterbatasan baik

sarana prasarana maupun guru. Sebaliknya keterbatasan sarana dan prasarana tersebut diharapkan

bisa mendorong kreatifitas semua pihak dalam menyelenggarakan sekolah darurat.

iii

Tim Penyusun:

Pengarah

- Dirjen Dikdasmen

- Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan

Penyunting

- Poppy Dewi Puspitawati (Kemendikbud)

- Renani Sri Pantjastuti (Kemendikbud)

- Praptono (Kemendikbud)

Penyusun

- Direktorat Pembinaan PKLK, Ditjen Dikdasmen Kemendikbud

- Direktorat Pengurangan Risiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana

- Perkumpulan KerLiP

- Humanitarian Forum Indonesia

- Unicef

- Konsorsium Pendidikan Bencana

- Yayasan Plan International Indonesia

- Yayasan Sayangi Tunas Cilik

- Wahana Visi Indonesia

- MDMC

- LPBI NU

- Yayasan Hope Indonesia

Design dan Tata letak

- Tim

KATA PENGANTAR

Dalam 15 tahun terakhir (2004-2018) telah terjadi lebih dari 10 bencana dalam skala besar dan

menengah. Yang telah merusak 47.568 atau 18% dari total sekolah yang ada di Indonesia (Seknas SPAB,

2018). Bencana gempa dan tsunami di Aceh (2004), pangandaran (2006), Mentawai (2011); gempa

bumi di Yogyakarta (2006), Gempa Jabar dan Sumbar (2009), Bener Meriah Aceh (2013), Pidie Jaya

Aceh (2016), NTB (2018), Sulawesi Tengah (2018); letusan gunung Merapi (2010), letusan Gunung

Sinabung mulai 2011 sampai sekarang, letusan gunung Agung (2017), Banjir Bandang Bima 2016,

hingga banjir rutin tahunan yang terjadi di Jakarta dan di beberapa daerah lainnya tercatat

menimbulkan kerusakan dan kerugian di sektor pendidikan yang sangat serius. Bencana bukan hanya

menghancurkan bangunan sekolah, tetapi juga berdampak terhadap keselamatan peserta didik,

pendidik dan tenaga kependidikan, termasuk hilangnya kesempatan peserta didik untuk tetap bisa

melanjutkan kegiatan pembelajarannya.

Mayoritas, atau 75% sekolah berada di wilayah rawan bencana (Bank Dunia, 2014). Hal ini

membuat ancaman bencana untuk sekolah semakin tinggi. Gempa Bumi, merupakan penyebab

kerusakan bangunan sekolah yang paling tinggi. Sehingga diperlukan kesiapsiagaan yang cukup untuk

menghadapi potensi bencana tesebut.

Pedoman Penyelenggaraan Sekolah Darurat ini disusun untuk memberikan arahan bagi semua

pihak dalam melaksanakan tanggap darurat bencana khusus sektor Pendidikan. Dasar utama

penyusunan pedoman penyelenggaraan sekolah darurat ini mengacu pada Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 72 Tahun 2013 tentang Pendidikan Layanan

Khusus yang didalamnya menyebutkan bentuk layanan sekolah darurat bagi peserta didik terdampak

bencana.

Secara garis besar ada 5 (lima) standar penyelenggaraan sekolah darurat yang dijelaskan dalam

pedoman ini yaitu 1). Akses terhadap layanan Pendidikan, 2). Standar Proses Pembelajaran, 3). Standar

pendidik dan tenaga kependidikan, 4). Standar fasilitas pendukung Pendidikan dan 5). Standar

partisipasi masyarakat dalam Pendidikan. Pedoman penyelenggaraan sekolah darurat ini disusun

dengan melibatkan berbagai pihak dan melalui serangkaian konsultasi untuk mendapatkan masukan.

Namun demikian pedoman ini hendaknya ditempatkan sebagai dokumen hidup (living document) yang

bisa disempurnakan dari waktu ke waktu. Dengan adanya pedoman ini diharapkan penyelenggaraan

sekolah darurat tetap bisa dilakukan dengan baik meskipun menghadapi banyak keterbatasan baik

sarana prasarana maupun guru. Sebaliknya keterbatasan sarana dan prasarana tersebut diharapkan

bisa mendorong kreatifitas semua pihak dalam menyelenggarakan sekolah darurat.

iv

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang

terlibat dalam penyusunan dokumen ini. Harapan kami semoga buku pedoman penyelenggaraan

sekolah darurat dapat dijadikan acuan bagi pengelola pendidikan, mulai dari tingkat pusat sampai di

sekolah. Oleh karena itu kami mengharapkan agar semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan

sekolah darurat ini selalu berpedoman pada buku pedoman ini dengan sebaik-baiknya serta

melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab, transparan, demokratis, profesional dan akuntabel.

Jakarta, 2018

a.n Direktur Jenderal Dikdasmen

Direktur Pembinaan PKLK

Poppy Dewi Puspitawati

DAFTAR ISI

Tim Penyusun ………………………………………………………………………………………………………….. ii Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………… iii Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………….. v Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………….. 3 B. Dasar Hukum …………………………………………………………………………………………………… 6 C. Pengertian ………………………………………………………………………………………………………… 7 D. Sasaran …………………………………………………………………………………………………………… 8 E. Ruang Lingkup ………………………………………………………………………………………………….. 8 Bab II Konsep Pendidikan Dalam Situasi Darurat ………………………………………………………… 9 A. Konsep Satuan Pendidikan Darurat ………………………………………………………………. 11 B. Tujuan Penyelenggaraan Sekolah Darurat ……………………………………………………… 12 C. Prinsip …………………………………………………………………………………………………………….. 12

D. Standar Minimum …………………………………………………………………………………………. 14 E. Permasalahan Dan Kebutuhan Satuan Pendidikan Darurat ………………………………. 22 Bab III Mekanisme Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat ………………………………….. 25 A. Organisasi Pelaksana ……………………………………………………………………………………… 27 B. Tahapan Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat ………………………………………. 28 BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………….. 41

LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………………………………. 45 Lampiran 1.1 Formulir Pendataan …………………………………………………………………………………….. 47 Lampiran 1.2 Kit Pembelajaran Di Satuan Pendidikan Darurat …………………………………… 49 Lampiran 1.3 Paket Sarana Bermain Dan Gembira Di Satuan Pendidikan Darurat ……………. 51 Lampiran 1.4 Contoh Prasarana Satuan Pendidikan Darurat ………………………………………. 53 Lampiran 1.5 Contoh Kegiatan Pembelajaran Dalam Satuan Pendidikan Darurat …………… 59 Lampiran 1.6 Format Peninjauan Penyelenggaraan Pendidikan Dalam Situasi Darurat …….. 75 Lampiran 1.7 Matriks Pemenuhan Hak Pendidikan Dalam Keadaan Darurat Di Daerah Bencana 85 Lampiran 2 Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat ….. 97

v

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang

terlibat dalam penyusunan dokumen ini. Harapan kami semoga buku pedoman penyelenggaraan

sekolah darurat dapat dijadikan acuan bagi pengelola pendidikan, mulai dari tingkat pusat sampai di

sekolah. Oleh karena itu kami mengharapkan agar semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan

sekolah darurat ini selalu berpedoman pada buku pedoman ini dengan sebaik-baiknya serta

melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab, transparan, demokratis, profesional dan akuntabel.

Jakarta, 2018

a.n Direktur Jenderal Dikdasmen

Direktur Pembinaan PKLK

Poppy Dewi Puspitawati

DAFTAR ISI

Tim Penyusun ………………………………………………………………………………………………………….. ii Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………… iii Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………….. v Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………………………………………. 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………….. 3 B. Dasar Hukum …………………………………………………………………………………………………… 6 C. Pengertian ………………………………………………………………………………………………………… 7 D. Sasaran …………………………………………………………………………………………………………… 8 E. Ruang Lingkup ………………………………………………………………………………………………….. 8 Bab II Konsep Pendidikan Dalam Situasi Darurat ………………………………………………………… 9 A. Konsep Satuan Pendidikan Darurat ………………………………………………………………. 11 B. Tujuan Penyelenggaraan Sekolah Darurat ……………………………………………………… 12 C. Prinsip …………………………………………………………………………………………………………….. 12

D. Standar Minimum …………………………………………………………………………………………. 14 E. Permasalahan Dan Kebutuhan Satuan Pendidikan Darurat ………………………………. 22 Bab III Mekanisme Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat ………………………………….. 25 A. Organisasi Pelaksana ……………………………………………………………………………………… 27 B. Tahapan Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat ………………………………………. 28 BAB IV PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………….. 41

LAMPIRAN …………………………………………………………………………………………………………………. 45 Lampiran 1.1 Formulir Pendataan …………………………………………………………………………………….. 47 Lampiran 1.2 Kit Pembelajaran Di Satuan Pendidikan Darurat …………………………………… 49 Lampiran 1.3 Paket Sarana Bermain Dan Gembira Di Satuan Pendidikan Darurat ……………. 51 Lampiran 1.4 Contoh Prasarana Satuan Pendidikan Darurat ………………………………………. 53 Lampiran 1.5 Contoh Kegiatan Pembelajaran Dalam Satuan Pendidikan Darurat …………… 59 Lampiran 1.6 Format Peninjauan Penyelenggaraan Pendidikan Dalam Situasi Darurat …….. 75 Lampiran 1.7 Matriks Pemenuhan Hak Pendidikan Dalam Keadaan Darurat Di Daerah Bencana 85 Lampiran 2 Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat ….. 97

vi

BAB I

PENDAHULUAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bencana dapat terjadi kapanpun dan di manapun serta dapat menimbulkan dampak buruk

terhadap kehidupan manusia dan lingkungannya. Bencana dapat mengakibatkan berbagai

kerugian dan kerusakan sarana dan prasarana serta berdampak pada sumber daya manusia

termasuk peserta didik, pendidik dan tenaga pendidikan.

Letak geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan terbentuk dari titik-titik pertemuan

lempeng bumi, menjadikan negeri ini ‘sarat’ dengan kejadian-kejadian bencana, seperti gempa

bumi, tsunami, tanah longsor, serta gunung berapi. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan

lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan dengan Pasifik di

Utara Irian dan Maluku Utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan

terkumpul sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi

sehingga lepas berupa gempa bumi. Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan berbagai dampak

terhadap bangunan karena percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor, dan liquefaction.

Selain itu, kerentanan Indonesia pun diyakini semakin meningkat dengan perubahan iklim global

dan laju jumlah penduduk beserta pluralitas yang ada, yang dapat menyebabkan timbulnya

bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan dipengaruhi gejala badai panas. Betapa tingginya

tingkat risiko yang dihadapi dengan karakter geografis, demografis, serta berbagai aspek lainnya.

Gambar 1. Peta Indeks Risiko Bencana Indonesia Sumber: http://inarisk.bnpb.go.id

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bencana dapat terjadi kapanpun dan di manapun serta dapat menimbulkan dampak buruk

terhadap kehidupan manusia dan lingkungannya. Bencana dapat mengakibatkan berbagai

kerugian dan kerusakan sarana dan prasarana serta berdampak pada sumber daya manusia

termasuk peserta didik, pendidik dan tenaga pendidikan.

Letak geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan dan terbentuk dari titik-titik pertemuan

lempeng bumi, menjadikan negeri ini ‘sarat’ dengan kejadian-kejadian bencana, seperti gempa

bumi, tsunami, tanah longsor, serta gunung berapi. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan

lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, sedangkan dengan Pasifik di

Utara Irian dan Maluku Utara. Di sekitar lokasi pertemuan lempeng ini akumulasi energi tabrakan

terkumpul sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak lagi sanggup menahan tumpukan energi

sehingga lepas berupa gempa bumi. Pelepasan energi sesaat ini menimbulkan berbagai dampak

terhadap bangunan karena percepatan gelombang seismik, tsunami, longsor, dan liquefaction.

Selain itu, kerentanan Indonesia pun diyakini semakin meningkat dengan perubahan iklim global

dan laju jumlah penduduk beserta pluralitas yang ada, yang dapat menyebabkan timbulnya

bencana kabut asap akibat kebakaran lahan dan dipengaruhi gejala badai panas. Betapa tingginya

tingkat risiko yang dihadapi dengan karakter geografis, demografis, serta berbagai aspek lainnya.

Gambar 1. Peta Indeks Risiko Bencana Indonesia Sumber: http://inarisk.bnpb.go.id

4

Daerah bencana sosial yang dimaksud adalah daerah yang memiliki potensi konflik dan atau

terkena konflik dengan mengacu pada data dan informasi POLRI, Kementerian Pertahanan,

Lemhanas, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Sosial.

Gambar 2. Peta Indeks Risiko Bencana Sosial Sumber: http://geospasial.bnpb.go.id, (2013)

Dalam keadaan darurat, seringkali anak-anak berhenti bersekolah, mengalami gangguan

psikososial, merasa takut bahkan sampai trauma, kehilangan anggota keluarga, terusir dari rumah

mereka sendiri, menyaksikan kekejaman yang sangat sadis, atau menjadi korban dari bencana

alam yang tidak terduga sebelumnya. Mereka mungkin akan menjadi rentan terpisah dari

keluarga, dimasukkan ke dalam milisi bersenjata, diculik atau resiko lain yang serius. Masyarakat

berjuang menghadapi hal-hal tersebut sebagai akibat dari ketidakstabilan, terbatasnya sumber

daya, dan ancaman kekerasan, mereka memfokuskan diri pada bagaimana bertahan hidup. Sulit

kiranya untuk mendapatkan sumber daya bagi pendidikan. Padahal, pendidikan diyakini dapat

menyelamatkan dan mempertahankan hidup, dengan cara memberikan perlindungan fisik bagi

anak-anak, memberikan dukungan psikososial dan keterampilan juga pengetahuan untuk

bertahan hidup.1

1 Pendidikan di Masa Darurat, Penduan untuk Memulai dan Mengelola Suatu Program, Save the Children, diterjemahkan dari Education in Emergencies: A Toolkit for Starting and Managing a Program, Sandra Graham and Deborah Haines, 2008

Di dalam situasi bencana, sering kali pelayanan pendidikan tidaklah menjadi perhatian utama.

Padahal sangat jelas, pendidikan adalah sektor sosial yang paling banyak terdampak bencana.

Oleh karena itu, upaya untuk memberi perhatian lebih pada dunia pendidikan harus dimulai. Hal

ini dapat diwujudkan dengan memastikan terdapatnya akses dan lingkungan belajar,

keberlanjutan kegiatan pembelajaran, ketersediaan guru dan tenaga kependidikan, adanya

kebijakan pendidikan yang memadai disertai dengan koordinasi antar lembaga yang kuat, peran

serta masyarakat dan pengkajian kebutuhan pendidikan, strategi respon serta monitoring dan

evaluasi.2

Dalam 15 tahun terakhir (2004-2018) telah terjadi 10 bencana dalam skala besar dan menengah.

Yang telah merusak 47.568 atau 18% dari total sekolah yang ada di Indonesia (Seknas SPAB, 2018).

Mayoritas, atau 75% sekolah berada di wilayah rawan bencana (Bank Dunia, 2014). Hal ini

membuat ancaman bencana terhadap sekolah semakin tinggi. Gempa Bumi, merupakan

penyebab kerusakan bangunan sekolah yang paling tinggi. Sehingga diperlukan kesiapsiagaan

semua pihak untuk menghadapi risiko bencana tesebut.

Bencana ini, telah menggangu sistem dan jadwal pendidikan, menghancurkan dokumen sekolah.

Dalam kondisi seperti ini, pendidikan dalam situasi darurat tetap harus menjadi salah satu

prioritas. Karena hal tersebut merupakan bagian dari penyediaan sebuah kesempatan pendidikan

berkualitas yang memenuhi kebutuhan perlindungan fisik, psikososial, perkembangan dan

kognitif anak perempuan dan anak laki-laki yang terdampak bencana (INEE, 2010). Pemerintah

melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 72 Tahun 2013 menetapkan adanya

salah satu bentuk penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) berupa pendirian satuan

pendidikan darurat yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak–anak

yang mengalami situasi darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial.

Penyelenggaraan satuan pendidikan darurat merupakan bagian dari kegiatan penyelenggaraan

penanggulangan bencana di bidang pendidikan, yang meliputi: penetapan kebijakan pendidikan

yang tanggap terhadap bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, serta

pemulihan pasca bencana. Sehingga kegiatan penyelenggaraan satuan pendidikan darurat tidak

saja berupa bentuk respon atas terjadinya bencana, namun bisa berupa kegiatan perencanaan

penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disaat kondisi normal pada daerah rawan bencana

2 Sebagaimana tercantum dalan Standar Minimum Pendidikan untuk Situasi Darurat (Inter-Agency Education in Emergencies Minimum Standard), www.ineesite.org

5

Daerah bencana sosial yang dimaksud adalah daerah yang memiliki potensi konflik dan atau

terkena konflik dengan mengacu pada data dan informasi POLRI, Kementerian Pertahanan,

Lemhanas, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Sosial.

Gambar 2. Peta Indeks Risiko Bencana Sosial Sumber: http://geospasial.bnpb.go.id, (2013)

Dalam keadaan darurat, seringkali anak-anak berhenti bersekolah, mengalami gangguan

psikososial, merasa takut bahkan sampai trauma, kehilangan anggota keluarga, terusir dari rumah

mereka sendiri, menyaksikan kekejaman yang sangat sadis, atau menjadi korban dari bencana

alam yang tidak terduga sebelumnya. Mereka mungkin akan menjadi rentan terpisah dari

keluarga, dimasukkan ke dalam milisi bersenjata, diculik atau resiko lain yang serius. Masyarakat

berjuang menghadapi hal-hal tersebut sebagai akibat dari ketidakstabilan, terbatasnya sumber

daya, dan ancaman kekerasan, mereka memfokuskan diri pada bagaimana bertahan hidup. Sulit

kiranya untuk mendapatkan sumber daya bagi pendidikan. Padahal, pendidikan diyakini dapat

menyelamatkan dan mempertahankan hidup, dengan cara memberikan perlindungan fisik bagi

anak-anak, memberikan dukungan psikososial dan keterampilan juga pengetahuan untuk

bertahan hidup.1

1 Pendidikan di Masa Darurat, Penduan untuk Memulai dan Mengelola Suatu Program, Save the Children, diterjemahkan dari Education in Emergencies: A Toolkit for Starting and Managing a Program, Sandra Graham and Deborah Haines, 2008

Di dalam situasi bencana, sering kali pelayanan pendidikan tidaklah menjadi perhatian utama.

Padahal sangat jelas, pendidikan adalah sektor sosial yang paling banyak terdampak bencana.

Oleh karena itu, upaya untuk memberi perhatian lebih pada dunia pendidikan harus dimulai. Hal

ini dapat diwujudkan dengan memastikan terdapatnya akses dan lingkungan belajar,

keberlanjutan kegiatan pembelajaran, ketersediaan guru dan tenaga kependidikan, adanya

kebijakan pendidikan yang memadai disertai dengan koordinasi antar lembaga yang kuat, peran

serta masyarakat dan pengkajian kebutuhan pendidikan, strategi respon serta monitoring dan

evaluasi.2

Dalam 15 tahun terakhir (2004-2018) telah terjadi 10 bencana dalam skala besar dan menengah.

Yang telah merusak 47.568 atau 18% dari total sekolah yang ada di Indonesia (Seknas SPAB, 2018).

Mayoritas, atau 75% sekolah berada di wilayah rawan bencana (Bank Dunia, 2014). Hal ini

membuat ancaman bencana terhadap sekolah semakin tinggi. Gempa Bumi, merupakan

penyebab kerusakan bangunan sekolah yang paling tinggi. Sehingga diperlukan kesiapsiagaan

semua pihak untuk menghadapi risiko bencana tesebut.

Bencana ini, telah menggangu sistem dan jadwal pendidikan, menghancurkan dokumen sekolah.

Dalam kondisi seperti ini, pendidikan dalam situasi darurat tetap harus menjadi salah satu

prioritas. Karena hal tersebut merupakan bagian dari penyediaan sebuah kesempatan pendidikan

berkualitas yang memenuhi kebutuhan perlindungan fisik, psikososial, perkembangan dan

kognitif anak perempuan dan anak laki-laki yang terdampak bencana (INEE, 2010). Pemerintah

melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 72 Tahun 2013 menetapkan adanya

salah satu bentuk penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus (PLK) berupa pendirian satuan

pendidikan darurat yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak–anak

yang mengalami situasi darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial.

Penyelenggaraan satuan pendidikan darurat merupakan bagian dari kegiatan penyelenggaraan

penanggulangan bencana di bidang pendidikan, yang meliputi: penetapan kebijakan pendidikan

yang tanggap terhadap bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, serta

pemulihan pasca bencana. Sehingga kegiatan penyelenggaraan satuan pendidikan darurat tidak

saja berupa bentuk respon atas terjadinya bencana, namun bisa berupa kegiatan perencanaan

penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disaat kondisi normal pada daerah rawan bencana

2 Sebagaimana tercantum dalan Standar Minimum Pendidikan untuk Situasi Darurat (Inter-Agency Education in Emergencies Minimum Standard), www.ineesite.org

6

sebagai rencana kontijensi satuan pendidikan, serta berbagai kegiatan yang diperlukan transisi ke

satuan pendidikan reguler pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Saat ini Mendikbud sudah

mengeluarkan SK Mendikbud nomor 234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana

kementerian Pendidikan dimana salah satu tugas dan fungsinya adalah mengkoordinasikan

penyelenggaraan satuan pendidikan darurat. Kegiatan penyiapan satuan pendidikan darurat

dapat dikoordinasikan oleh Seknas SPAB.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen Pasal 28 dan

Pasal 31, Pasal 34 ayat 2;

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak;

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;

4. Undang-Undang No 23 Tahun 2002 sebagaimana diperbaharui dengan Undang-Undang

Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak

5. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

6. Undang-Undang No.11 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Konvensi Ekonomi, Sosial dan Budaya

7. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

8. Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

9. Undang-Undang No 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial

10. Undang-Undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas

11. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah untuk ketiga kalinya

menjadi Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan

12. Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan

Bencana

13. Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan

Bencana

14. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan

NGO Asing dalam Penanggulangan Bencana

15. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan dan pengelolaan

pendidikan

16. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimum

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 72 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Layanan Khusus

18. Perka BNPB No. 14 Tahun 2014 tentang Penanganan, Perlindungan dan Partisipasi

Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana

19. Peraturan Kepala BNPB No. 13 Tahun 2014 tentang Pengarustamaan Gender di Bidang

Penanggulangan Bencana

20. Peraturan Kepala BNPB No. 14 Tahun 2014 tentang Penanganan, Perlindungan, dan

Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana

21. Keputusan Mendikbud Nomor 234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

C. PENGERTIAN

1. Pendidikan Layanan Khusus yang selanjutnya disebut PLK adalah pendidikan bagi peserta

didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau

mengalami bencana alam, bencana sosial, dan yang tidak mampu dari segi ekonomi.

2. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan

pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

3. Satuan Pendidikan Darurat adalah bentuk satuan pendidikan formal yang didirikan pada saat

situasi bencana alam dan/atau bencana sosial yang bersifat sementara (pada fase siaga

darurat, tanggap darurat dan transisi tanggap darurat ke pemulihan).

4. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau

faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa

manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.3

5. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa

yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,

kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

6. Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa

yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar

komunitas masyarakat, dan teror.

7. Konflik Sosial, yang selanjutnya disebut Konflik, adalah perseteruan dan/atau benturan fisik

dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam

waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidak amanan dan disintegrasi

sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional. 4

3 UU 24 thn 2007 4 UU no 7 thn 2012

7

sebagai rencana kontijensi satuan pendidikan, serta berbagai kegiatan yang diperlukan transisi ke

satuan pendidikan reguler pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Saat ini Mendikbud sudah

mengeluarkan SK Mendikbud nomor 234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana

kementerian Pendidikan dimana salah satu tugas dan fungsinya adalah mengkoordinasikan

penyelenggaraan satuan pendidikan darurat. Kegiatan penyiapan satuan pendidikan darurat

dapat dikoordinasikan oleh Seknas SPAB.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen Pasal 28 dan

Pasal 31, Pasal 34 ayat 2;

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak;

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;

4. Undang-Undang No 23 Tahun 2002 sebagaimana diperbaharui dengan Undang-Undang

Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak

5. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

6. Undang-Undang No.11 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Konvensi Ekonomi, Sosial dan Budaya

7. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

8. Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

9. Undang-Undang No 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial

10. Undang-Undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas

11. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah untuk ketiga kalinya

menjadi Peraturan Pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan

12. Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan

Bencana

13. Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan

Bencana

14. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan

NGO Asing dalam Penanggulangan Bencana

15. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang penyelenggaraan dan pengelolaan

pendidikan

16. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimum

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 72 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Layanan Khusus

18. Perka BNPB No. 14 Tahun 2014 tentang Penanganan, Perlindungan dan Partisipasi

Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana

19. Peraturan Kepala BNPB No. 13 Tahun 2014 tentang Pengarustamaan Gender di Bidang

Penanggulangan Bencana

20. Peraturan Kepala BNPB No. 14 Tahun 2014 tentang Penanganan, Perlindungan, dan

Partisipasi Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana

21. Keputusan Mendikbud Nomor 234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

C. PENGERTIAN

1. Pendidikan Layanan Khusus yang selanjutnya disebut PLK adalah pendidikan bagi peserta

didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau

mengalami bencana alam, bencana sosial, dan yang tidak mampu dari segi ekonomi.

2. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan

pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

3. Satuan Pendidikan Darurat adalah bentuk satuan pendidikan formal yang didirikan pada saat

situasi bencana alam dan/atau bencana sosial yang bersifat sementara (pada fase siaga

darurat, tanggap darurat dan transisi tanggap darurat ke pemulihan).

4. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau

faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa

manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.3

5. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa

yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,

kekeringan, angin topan, dan tanah longsor.

6. Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa

yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar

komunitas masyarakat, dan teror.

7. Konflik Sosial, yang selanjutnya disebut Konflik, adalah perseteruan dan/atau benturan fisik

dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam

waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidak amanan dan disintegrasi

sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional. 4

3 UU 24 thn 2007 4 UU no 7 thn 2012

8

8. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi

penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan

bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

9. Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada

saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi

kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,

perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana

10. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat

sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk

normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan

masyarakat pada wilayah pasca bencana.

11. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada

wilayah pasca bencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran

utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya

hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek

kehidupan bermasyarakat pada wilayah pasca bencana.

D. SASARAN

Sasaran pedoman ini adalah semua pihak yang berkepentingan dengan penyelenggaraan Satuan

Pendidikan Darurat, yaitu:

a. Pemerintah Pusat (Kemdikbud dan K/L lain yang tergabung dalam Sekretariat

Penanggulangan Bencana);

b. Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten/Kota) yang kategori rawan bencana di seluruh

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia

yang diterbitkan BNPB;

c. Satuan Pendidikan penyelenggara satuan pendidikan darurat;

d. Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi kemasyarakatan, media dan lembaga usaha yang

akan membantu penyelenggaran satuan pendidikan darurat;

e. Lembaga PBB dan Mitra Pembangunan Internasional yang akan membantu penyelenggaran

satuan pendidikan darurat.

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pedoman penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat mencakup:

1. Konsep penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat

2. Mekanisme penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat

BAB II

KONSEP PENDIDIKAN DALAM

SITUASI DARURAT

9

8. Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi

penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan

bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

9. Tanggap Darurat Bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada

saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi

kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,

perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana

10. Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat

sampai tingkat yang memadai pada wilayah pasca bencana dengan sasaran utama untuk

normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan

masyarakat pada wilayah pasca bencana.

11. Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada

wilayah pasca bencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran

utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya

hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek

kehidupan bermasyarakat pada wilayah pasca bencana.

D. SASARAN

Sasaran pedoman ini adalah semua pihak yang berkepentingan dengan penyelenggaraan Satuan

Pendidikan Darurat, yaitu:

a. Pemerintah Pusat (Kemdikbud dan K/L lain yang tergabung dalam Sekretariat

Penanggulangan Bencana);

b. Pemerintah Daerah (Propinsi, Kabupaten/Kota) yang kategori rawan bencana di seluruh

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia

yang diterbitkan BNPB;

c. Satuan Pendidikan penyelenggara satuan pendidikan darurat;

d. Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi kemasyarakatan, media dan lembaga usaha yang

akan membantu penyelenggaran satuan pendidikan darurat;

e. Lembaga PBB dan Mitra Pembangunan Internasional yang akan membantu penyelenggaran

satuan pendidikan darurat.

E. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pedoman penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat mencakup:

1. Konsep penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat

2. Mekanisme penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat

BAB II

KONSEP PENDIDIKAN DALAM

SITUASI DARURAT

10

BAB II

KONSEP PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT

A. KONSEP SATUAN PENDIDIKAN DARURAT

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 72 Tahun 2013

tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus, disebutkan bahwa layanan pendidikan

dalam situasi darurat diselenggarakan dalam bentuk sekolah darurat. Dalam Bab I tentang

Ketentuan Umum pasal 1 dinyatakan bahwa sekolah darurat adalah bentuk satuan pendidikan

formal yang didirikan pada saat situasi bencana alam dan/atau bencana sosial yang bersifat

sementara. Dalam pengembangan sekolah darurat bisa juga disebut satuan pendidikan darurat

supaya mencakup satuan pendidikan nonformal, satuan pendidikan darurat didirikan untuk

peserta didik yang terdampak bencana alam atau bencana sosial dilaksanakan karena adanya

keterbatasan fasilitas perlindungan keamanan, baik fisik maupun non fisik. Keputusan untuk

mendirikan satuan pendidikan darurat didasarkan pada penetapan status keadaan darurat

bencana oleh pimpinan pemerintah dan/atau pemerintah daerah yang berwenang.

Karakteristik penyelenggaraan satuan pendidikan darurat adalah bersifat sementara sehingga

semua upaya dan sumber daya yang tersedia harus dikerahkan secara optimal untuk memastikan

bahwa anak-anak bisa mendapatkan hak pendidikan selama masa tanggap darurat bencana,

peralihan tanggap darurat ke pemulihan sampai satuan pendidikan kembali pulih untuk

menyelenggarakan layanan pendidikan. Jangka waktu penyelenggaraan satuan pendidikan

darurat diputuskan berdasarkan evaluasi terhadap pemulihan layanan pendidikan pada aspek

pengelolaan, sarana prasarana, proses pembelajaran, kondisi peserta didik, pendidik dan tenaga

kependidikan pada satuan pendidikan terdampak.

Model penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disesuaikan dengan kondisi kedaruratan yang

terjadi. Kondisi kedaruratan bisa berbeda sesuai dengan karakteristik dampak yang ditimbulkan

dari kejadian bencana, misalkan dampak kejadian gempa bumi akan berbeda dengan dampak

kejadian banjir, sehingga model penyelenggaraan satuan pendidikan darurat akan berbeda.

Pemilihan model satuan pendidikan darurat diputuskan berdasarkan penetapan kebijakan oleh

Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Alur penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disajikan

pada gambar 3.

11

BAB II

KONSEP PENDIDIKAN DALAM SITUASI DARURAT

A. KONSEP SATUAN PENDIDIKAN DARURAT

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 72 Tahun 2013

tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus, disebutkan bahwa layanan pendidikan

dalam situasi darurat diselenggarakan dalam bentuk sekolah darurat. Dalam Bab I tentang

Ketentuan Umum pasal 1 dinyatakan bahwa sekolah darurat adalah bentuk satuan pendidikan

formal yang didirikan pada saat situasi bencana alam dan/atau bencana sosial yang bersifat

sementara. Dalam pengembangan sekolah darurat bisa juga disebut satuan pendidikan darurat

supaya mencakup satuan pendidikan nonformal, satuan pendidikan darurat didirikan untuk

peserta didik yang terdampak bencana alam atau bencana sosial dilaksanakan karena adanya

keterbatasan fasilitas perlindungan keamanan, baik fisik maupun non fisik. Keputusan untuk

mendirikan satuan pendidikan darurat didasarkan pada penetapan status keadaan darurat

bencana oleh pimpinan pemerintah dan/atau pemerintah daerah yang berwenang.

Karakteristik penyelenggaraan satuan pendidikan darurat adalah bersifat sementara sehingga

semua upaya dan sumber daya yang tersedia harus dikerahkan secara optimal untuk memastikan

bahwa anak-anak bisa mendapatkan hak pendidikan selama masa tanggap darurat bencana,

peralihan tanggap darurat ke pemulihan sampai satuan pendidikan kembali pulih untuk

menyelenggarakan layanan pendidikan. Jangka waktu penyelenggaraan satuan pendidikan

darurat diputuskan berdasarkan evaluasi terhadap pemulihan layanan pendidikan pada aspek

pengelolaan, sarana prasarana, proses pembelajaran, kondisi peserta didik, pendidik dan tenaga

kependidikan pada satuan pendidikan terdampak.

Model penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disesuaikan dengan kondisi kedaruratan yang

terjadi. Kondisi kedaruratan bisa berbeda sesuai dengan karakteristik dampak yang ditimbulkan

dari kejadian bencana, misalkan dampak kejadian gempa bumi akan berbeda dengan dampak

kejadian banjir, sehingga model penyelenggaraan satuan pendidikan darurat akan berbeda.

Pemilihan model satuan pendidikan darurat diputuskan berdasarkan penetapan kebijakan oleh

Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Alur penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disajikan

pada gambar 3.

12

Aktivasi POS Pendidikan

- Pengkajian- Proses verifikasi data hasil pengkajian

Penyebar-luasan hasil kajian Pendidikan dan Pembentukan sekolah darurat

- Penggalangan dan penyaluran bantuan- Mendorong proses Pembelajaran

Evaluasi atas:- Permasalahan- Penanganan- Rencana Pemulihan

REHABILITASI & REKRONTRUKSI

- PMI- Relawan

lainnya

SAR- Unsur terkait

- Internal

- Pemetaan dampak bencana- Jumlah & Lokasi- Klasifikasi

Dilakukan Oleh:- Pemerintah- LSM- Perusahaan- Perorangan

- Anggota tim tanggap darurat- Pimpinan- Stakeholder lain

Masa Tanggap DaruratMasa Transisi Darurat

1. Rekam kejadian harian2. Rekam/arsip semua Dokumen (Surat, laporan)3. Koordinasi dengan POSKO Utama4. Laporan harian ke pimpinan

- Kemendikbud- Pejabat Lokal- Tim SIGAP

- Jumlah dan tingkat kerusakan- Jumlah siswa dan guru terdampak- Jumlah dan kondisi siswa dan guru di pengungsian - Kebutuhan sekolah darurat- Jumlah sekolah darurat di pengungsian- Pemetaan kapasitas dan 3W

1. Terdokumentasi2. Jelas jenis, jumlah, sumber bantuan dan distribusinya (penerima bantuan)3. Pemantauan keterlaksanaan Pembelajaran

Terdokumentasi isu:1. Koordinasi2. Kapasitas3. Kewenangan4. Medan/Lokasi5. Sarana Prasarana6. Pendanaan

1-2 x 24 jam Hari ke-2 s/d ke-7

BENCANA

Gambar 3. Alur Penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat

B. TUJUAN PENYELENGGARAAN SEKOLAH DARURAT

Tujuan Penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat adalah:

a. Memberikan kesempatan kepada anak-anak yang mengalami bencana alam dan/atau

bencana sosial untuk mendapatkan hak pendidikan.

b. Memperluas layanan akses pendidikan yang sesegera mungkin setelah bencana terjadi, bagi

anak usia sekolah yang merupakan anak–anak yang mengalami bencana alam dan/atau

bencana sosial

c. Memberikan pemenuhan kebutuhan lingkungan belajar yang aman, ada jaminan

perlindungan dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, dan eksploitasi, dan

pendampingan psikososial anak-anak yang terkena dampak situasi bencana alam dan/atau

bencana sosial.

d. Meringankan dampak psikologis akibat bencana alam/atau konflik sosial dengan

memberikan perasaan normal, kestabilan dan membangun harapan bagi masa depan anak.

e. Menyampaikan pesan-pesan penting yang berhubungan dengan risiko-risiko yang timbul dari

sebuah kondisi darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial.

C. PRINSIP

Prinsip Penyelenggaraan Satuan pendidikan darurat, meliputi:

1. Prinsip Umum a. Tata pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan

informasi, dan supremasi hukum;

b. Non diskriminasi, yaitu tidak membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin, bahasa,

paham politik, asal kebangsaan, status ekonomi, kondisi fisik maupun psikis anak, atau

faktor lainnya;

c. Kepentingan terbaik bagi anak, yaitu menjadikan hal yang paling baik bagi anak sebagai

pertimbangan utama dalam setiap kebijakan, program, dan kegiatan;

d. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan anak, yaitu menjamin hak

anak untuk hidup dan tumbuh kembang semaksimal mungkin dalam semua aspek

kehidupannya, termasuk aspek fisik, emosional, psikososial, kognitif, sosial, budaya; dan

e. Penghargaan terhadap pendapat anak, yaitu mengakui dan memastikan bahwa setiap

anak memiliki hak untuk berkumpul secara damai, berpartisipasi aktif dalam setiap

aspek yang mempengaruhi kehidupan mereka, untuk mengekspresikan pandangannya

secara bebas terhadap segala sesuatu hal yang mempengaruhi dirinya dan pendapat

mereka didengar dan ditanggapi dengan sungguh-sungguh.

2. Prinsip Khusus a. Pemberdayaan masyarakat

Menumbuhkan kesadaran masyarakat satuan pendidikan sejak dini akan pentingnya

pemahaman tentang bencana, mulai dari sejarah bencana, bentuk ancaman,

kerentanannya, kapasitas pencegahan dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan

pemulihan pasca bencana.

b. Sinergi Pemangku Kepentingan (stakeholders)

Para pemangku kepentingan penyelenggaraan satuan pendidikan aman dari bencana

bersinergi dengan menyediakan program yang saling menunjang sehingga

penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dapat dilakukan secara optimal.

c. Berorientasi nilai

Nilai-nilai luhur kemanusiaan dan karakter bangsa menjadi dasar pendidikan

pengurangan resiko bencana.

d. Berorientasi tindakan

Rencana penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dari bencana yang aplikatif

terintegrasi kedalam manajemen berbasis satuan pendidikan yang peduli anak.

e. Pembelajaran dan perbaikan

13

Aktivasi POS Pendidikan

- Pengkajian- Proses verifikasi data hasil pengkajian

Penyebar-luasan hasil kajian Pendidikan dan Pembentukan sekolah darurat

- Penggalangan dan penyaluran bantuan- Mendorong proses Pembelajaran

Evaluasi atas:- Permasalahan- Penanganan- Rencana Pemulihan

REHABILITASI & REKRONTRUKSI

- PMI- Relawan

lainnya

SAR- Unsur terkait

- Internal

- Pemetaan dampak bencana- Jumlah & Lokasi- Klasifikasi

Dilakukan Oleh:- Pemerintah- LSM- Perusahaan- Perorangan

- Anggota tim tanggap darurat- Pimpinan- Stakeholder lain

Masa Tanggap DaruratMasa Transisi Darurat

1. Rekam kejadian harian2. Rekam/arsip semua Dokumen (Surat, laporan)3. Koordinasi dengan POSKO Utama4. Laporan harian ke pimpinan

- Kemendikbud- Pejabat Lokal- Tim SIGAP

- Jumlah dan tingkat kerusakan- Jumlah siswa dan guru terdampak- Jumlah dan kondisi siswa dan guru di pengungsian - Kebutuhan sekolah darurat- Jumlah sekolah darurat di pengungsian- Pemetaan kapasitas dan 3W

1. Terdokumentasi2. Jelas jenis, jumlah, sumber bantuan dan distribusinya (penerima bantuan)3. Pemantauan keterlaksanaan Pembelajaran

Terdokumentasi isu:1. Koordinasi2. Kapasitas3. Kewenangan4. Medan/Lokasi5. Sarana Prasarana6. Pendanaan

1-2 x 24 jam Hari ke-2 s/d ke-7

BENCANA

Gambar 3. Alur Penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat

B. TUJUAN PENYELENGGARAAN SEKOLAH DARURAT

Tujuan Penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat adalah:

a. Memberikan kesempatan kepada anak-anak yang mengalami bencana alam dan/atau

bencana sosial untuk mendapatkan hak pendidikan.

b. Memperluas layanan akses pendidikan yang sesegera mungkin setelah bencana terjadi, bagi

anak usia sekolah yang merupakan anak–anak yang mengalami bencana alam dan/atau

bencana sosial

c. Memberikan pemenuhan kebutuhan lingkungan belajar yang aman, ada jaminan

perlindungan dari segala bentuk kekerasan, penelantaran, dan eksploitasi, dan

pendampingan psikososial anak-anak yang terkena dampak situasi bencana alam dan/atau

bencana sosial.

d. Meringankan dampak psikologis akibat bencana alam/atau konflik sosial dengan

memberikan perasaan normal, kestabilan dan membangun harapan bagi masa depan anak.

e. Menyampaikan pesan-pesan penting yang berhubungan dengan risiko-risiko yang timbul dari

sebuah kondisi darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial.

C. PRINSIP

Prinsip Penyelenggaraan Satuan pendidikan darurat, meliputi:

1. Prinsip Umum a. Tata pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas, partisipasi, keterbukaan

informasi, dan supremasi hukum;

b. Non diskriminasi, yaitu tidak membedakan suku, ras, agama, jenis kelamin, bahasa,

paham politik, asal kebangsaan, status ekonomi, kondisi fisik maupun psikis anak, atau

faktor lainnya;

c. Kepentingan terbaik bagi anak, yaitu menjadikan hal yang paling baik bagi anak sebagai

pertimbangan utama dalam setiap kebijakan, program, dan kegiatan;

d. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan anak, yaitu menjamin hak

anak untuk hidup dan tumbuh kembang semaksimal mungkin dalam semua aspek

kehidupannya, termasuk aspek fisik, emosional, psikososial, kognitif, sosial, budaya; dan

e. Penghargaan terhadap pendapat anak, yaitu mengakui dan memastikan bahwa setiap

anak memiliki hak untuk berkumpul secara damai, berpartisipasi aktif dalam setiap

aspek yang mempengaruhi kehidupan mereka, untuk mengekspresikan pandangannya

secara bebas terhadap segala sesuatu hal yang mempengaruhi dirinya dan pendapat

mereka didengar dan ditanggapi dengan sungguh-sungguh.

2. Prinsip Khusus a. Pemberdayaan masyarakat

Menumbuhkan kesadaran masyarakat satuan pendidikan sejak dini akan pentingnya

pemahaman tentang bencana, mulai dari sejarah bencana, bentuk ancaman,

kerentanannya, kapasitas pencegahan dan kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan

pemulihan pasca bencana.

b. Sinergi Pemangku Kepentingan (stakeholders)

Para pemangku kepentingan penyelenggaraan satuan pendidikan aman dari bencana

bersinergi dengan menyediakan program yang saling menunjang sehingga

penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dapat dilakukan secara optimal.

c. Berorientasi nilai

Nilai-nilai luhur kemanusiaan dan karakter bangsa menjadi dasar pendidikan

pengurangan resiko bencana.

d. Berorientasi tindakan

Rencana penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dari bencana yang aplikatif

terintegrasi kedalam manajemen berbasis satuan pendidikan yang peduli anak.

e. Pembelajaran dan perbaikan

14

D. STANDAR MINIMUM

Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat yang diselenggarakan pada semua jenjang satuan

pendidikan terdampak merupakan pemenuhan pelayanan pendidikan pada masa tanggap darurat

dan transisi tanggap darurat ke pemulihan akibat bencana alam dan/atau bencana sosial yang

meliputi Kebijakan dan Koordinasi, penyediaan informasi umum, akses terhadap fasilitas dan

lingkungan belajar, proses pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, fasilitas pendukung

pendidikan dan partisipasi masyarakat untuk pendidikan. Berikut penjabaran setiap standar

minimun dan indikator kunci dari setiap standar:

No Standar Minimum Indikator Kunci

1 Penyediaan Informasi Umum Merupakan upaya untuk menyajikan data dan informasi layanan pendidikan yang berada di daerah terdampak bencana, berupa jumlah dan kondisi satuan pendidikan, jumlah dan kondisi peserta didik, jumlah dan kondisi pendidik dan tenaga kependidikan, dan sebagainya;

Tersedia data dan informasi jumlah dan kondisi satuan pendidikan terdampak dan tidak terdampak; Tersedia data dan informasi Jumlah dan kondisi peserta didik terdampak (mengungsi, korban luka/jiwa, rumahnya rusak, orang tua meninggal) terpilah berdasarkan jenis kelamin, usia dan yang memiliki hambatan fungsi/jenis disabilitas Tersedia data dan informasi jumlah dan kondisi pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidikan terdampak bencana (mengungsi, korban luka/jiwa, rumahnya rusak) – terpilah berdasarkan jenis kelamin dan hambatan fungsi/jenis disabilitas

2 Akses terhadap fasilitas dan lingkungan belajar Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya dengan merujuk pada kondisi kedaruratan di wilayah bencana, untuk menjembatani kesiapan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan yang terkena bencana sebelum dimulainya pendidikan reguler secara normal;

Tersedia kesempatan belajar yang sama tanpa diskriminasi bagi semua anak Tersedia rute aman dan mudah diakses oleh semua anak ke lingkungan belajar Tersedia informasi kondisi hambatan fungsi peserta didik untuk menyesuaikan metode pembelajaran sehingga tidak menghambat anak untuk menikmati hak atas pendidikan yang inklusif, aman dan ramah anak Tersedia kesempatan bagi peserta didik untuk memasuki atau kembali ke satuan pendidikan sesegera mungkin setelah situasi darurat Adanya pengakuan dari dinas pendidikan setempat terhadap satuan pendidikan darurat

No Standar Minimum Indikator Kunci

Tersedianya layanan penanganan psikososial yang tidak mengganggu keamanan, keselamatan dan kenyamanan belajar di tempat kegiatan satuan pendidikan darurat dilaksanakan Strategi respon dirancang dan dilaksanakan dengan cara yang tidak merugikan masyarakat atau penyedia dan tidak memperburuk dampak situasi darurat Dekat dengan sumber air, memiliki fasilitas air bersih dan toilet yang memadai

3

Standar Proses Pembelajaran: Kurikulum, Proses Pembelajaran dan penilaian hasil belajar yang relevan dengan budaya, sosial dan bahasa digunakan untuk menyediakan pendidikan formal dan non-formal, sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik.

Otoritas pendidikan memimpin peninjauan, pengembangan atau adaptasi terhadap kurikulum dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang relevan Kurikulum, buku pelajaran dan bahan ajar lainnya sesuai jenjang dan jalur pendidikan, bahasa, budaya, kapasitas dan kebutuhan peserta didik, serta: • Mengandung kompetensi inti dari pendidikan

dasar termasuk melek huruf, berhitung, belajar awal, keterampilan hidup, kesehatan dan kebersihan

• Memberikan informasi tentang pengurangan risiko bencana, pendidikan lingkungan dan atau pencegahan konflik

• sensitif gender, mengenali keragaman, mencegah diskriminasi dan mempromosikan rasa hormat terhadap semua pelajar

• mencantumkan masalah kesejahteraan dan perlindungan kebutuhan psikososial peserta didik

• Kurikulum formal dan ujian yang digunakan dalam pendidikan pengungsi dan penyintas diakui oleh pemerintahan asal dan pemerintahan tempat mengungsi atau melaksanakan sekolah darurat.

• Bahan ajar diambil dari daerah setempat dan cukup serta disediakan secara tepat waktu

15

D. STANDAR MINIMUM

Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat yang diselenggarakan pada semua jenjang satuan

pendidikan terdampak merupakan pemenuhan pelayanan pendidikan pada masa tanggap darurat

dan transisi tanggap darurat ke pemulihan akibat bencana alam dan/atau bencana sosial yang

meliputi Kebijakan dan Koordinasi, penyediaan informasi umum, akses terhadap fasilitas dan

lingkungan belajar, proses pembelajaran, pendidik dan tenaga kependidikan, fasilitas pendukung

pendidikan dan partisipasi masyarakat untuk pendidikan. Berikut penjabaran setiap standar

minimun dan indikator kunci dari setiap standar:

No Standar Minimum Indikator Kunci

1 Penyediaan Informasi Umum Merupakan upaya untuk menyajikan data dan informasi layanan pendidikan yang berada di daerah terdampak bencana, berupa jumlah dan kondisi satuan pendidikan, jumlah dan kondisi peserta didik, jumlah dan kondisi pendidik dan tenaga kependidikan, dan sebagainya;

Tersedia data dan informasi jumlah dan kondisi satuan pendidikan terdampak dan tidak terdampak; Tersedia data dan informasi Jumlah dan kondisi peserta didik terdampak (mengungsi, korban luka/jiwa, rumahnya rusak, orang tua meninggal) terpilah berdasarkan jenis kelamin, usia dan yang memiliki hambatan fungsi/jenis disabilitas Tersedia data dan informasi jumlah dan kondisi pendidik dan tenaga kependidikan satuan pendidikan terdampak bencana (mengungsi, korban luka/jiwa, rumahnya rusak) – terpilah berdasarkan jenis kelamin dan hambatan fungsi/jenis disabilitas

2 Akses terhadap fasilitas dan lingkungan belajar Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya dengan merujuk pada kondisi kedaruratan di wilayah bencana, untuk menjembatani kesiapan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan yang terkena bencana sebelum dimulainya pendidikan reguler secara normal;

Tersedia kesempatan belajar yang sama tanpa diskriminasi bagi semua anak Tersedia rute aman dan mudah diakses oleh semua anak ke lingkungan belajar Tersedia informasi kondisi hambatan fungsi peserta didik untuk menyesuaikan metode pembelajaran sehingga tidak menghambat anak untuk menikmati hak atas pendidikan yang inklusif, aman dan ramah anak Tersedia kesempatan bagi peserta didik untuk memasuki atau kembali ke satuan pendidikan sesegera mungkin setelah situasi darurat Adanya pengakuan dari dinas pendidikan setempat terhadap satuan pendidikan darurat

No Standar Minimum Indikator Kunci

Tersedianya layanan penanganan psikososial yang tidak mengganggu keamanan, keselamatan dan kenyamanan belajar di tempat kegiatan satuan pendidikan darurat dilaksanakan Strategi respon dirancang dan dilaksanakan dengan cara yang tidak merugikan masyarakat atau penyedia dan tidak memperburuk dampak situasi darurat Dekat dengan sumber air, memiliki fasilitas air bersih dan toilet yang memadai

3

Standar Proses Pembelajaran: Kurikulum, Proses Pembelajaran dan penilaian hasil belajar yang relevan dengan budaya, sosial dan bahasa digunakan untuk menyediakan pendidikan formal dan non-formal, sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik.

Otoritas pendidikan memimpin peninjauan, pengembangan atau adaptasi terhadap kurikulum dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang relevan Kurikulum, buku pelajaran dan bahan ajar lainnya sesuai jenjang dan jalur pendidikan, bahasa, budaya, kapasitas dan kebutuhan peserta didik, serta: • Mengandung kompetensi inti dari pendidikan

dasar termasuk melek huruf, berhitung, belajar awal, keterampilan hidup, kesehatan dan kebersihan

• Memberikan informasi tentang pengurangan risiko bencana, pendidikan lingkungan dan atau pencegahan konflik

• sensitif gender, mengenali keragaman, mencegah diskriminasi dan mempromosikan rasa hormat terhadap semua pelajar

• mencantumkan masalah kesejahteraan dan perlindungan kebutuhan psikososial peserta didik

• Kurikulum formal dan ujian yang digunakan dalam pendidikan pengungsi dan penyintas diakui oleh pemerintahan asal dan pemerintahan tempat mengungsi atau melaksanakan sekolah darurat.

• Bahan ajar diambil dari daerah setempat dan cukup serta disediakan secara tepat waktu

16

No Standar Minimum Indikator Kunci

dan disampaikan dalam bahasa dari peserta didik

Pelatihan, Dukungan dan Pengembangan Profesional Guru dan tenaga kependidikan lainnya menerima Pelatihan, Dukungan dan Pengembangan Profesi yang relevan dan terstruktur secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan situasi.

• Peluang pelatihan tersedia untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya, laki-laki maupun perempuan, sesuai dengan kebutuhan

• Pelatihan sesuai dengan konteks dan mencerminkan tujuan pembelajaran dan konten

• Pelatihan diakui dan disetujui oleh otoritas pendidikan yang relevan

• Pelatih yang berkualitas dapat melakukan kursus pelatihan untuk melengkapi pelatihan in-service, dukungan, bimbingan, pemantauan dan supervisi kelas

• Melalui pelatihan dan dukungan yang terus-menerus, guru dapat menjadi fasilitator yang efektif dalam lingkungan belajar, menggunakan metode pengajaran partisipatif dan menggunakan alat bantu pengajaran

• Pelatihan meliputi pengetahuan dan keterampilan untuk kurikulum formal dan non-formal, termasuk kesadaran bahaya, pengurangan risiko bencana dan pencegahan konflik

Instruksi dan Proses Pembelajaran Instruksi dan proses pembelajaran berpusat pada peserta didik, partisipatif dan inklusi.

• Metode pembelajaran sesuai dengan usia, tingkat perkembangan, bahasa, budaya, kapasitas dan kebutuhan peserta didik

• Guru menunjukkan pemahaman tentang isi pelajaran dan keterampilan mengajar dalam interaksi mereka dengan pelajar

• Instruksi dan proses belajar menangani kebutuhan semua peserta didik, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, dengan mempromosikan inklusivitas dan mengurangi hambatan belajar

• Orang tua dan tokoh masyarakat memahami dan menerima isi bahan ajar dan metode pengajaran yang digunakan

No Standar Minimum Indikator Kunci

• Prestasi pelajar diakui dan kredit atau dokumen penyelesaian kursus disediakan secara sesuai

• Lulusan program teknis dan kejuruan dikaji untuk mengukur kualitas dan relevansi program terhadap perubahan lingkungan

• Penilaian dan metode evaluasi dianggap wajar, dapat diandalkan dan tidak mengancam pelajar

• Penilaian relevan dengan kebutuhan masa depan pendidikan dan ekonomi peserta didik

4 Pendidik dan tenaga kependidikan Tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan untuk mendukung terselenggaranya pendidikan dalam kondisi kedaruratan di wilayah bencana, mencakup keberadaan peserta didik, keberadaan guru dan tenaga kependidikan, perekrutan dan seleksi Pendidik sesuai kebutuhan, kompensasi, dukungan dan pengawasan untuk tenaga pendidik dan sebagainya;

Tersedia jumlah guru dan tenaga kependidikan lainnya yang memadai

Tersedianya pedoman rekruitmen pendidik dan tenaga kependidikan secara jelas, tepat, non-diskriminatif

Tersedia kriteria seleksi pemilihan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya berdasarkan kriteria yang transparan dan penilaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan lainnya dipilih dengan mempertimbangkan penerimaan komunitas, gender dan keanekaragaman

Tersedia kontrak Sistem Kompensasi dan kondisi kerja yang diberikan secara berkala

Tersedia panduan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya yang berisi tentang diizinkannya untuk melakukan negosiasi dengan syarat dan kondisi tertentu.

Tersedia kode etik, yang mencakup petunjuk pelaksanaan yang jelas, ada dan dihormati

Tersedia wadah bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam pengembangan yang professional, memberikan kontribusi terhadap dukungan dan motivasi mereka

Tersedia mekanisme pengawasan yang Transparan dan akuntabel disiapkan demi dukungan, penilaian, dan pemantauan secara

17

No Standar Minimum Indikator Kunci

dan disampaikan dalam bahasa dari peserta didik

Pelatihan, Dukungan dan Pengembangan Profesional Guru dan tenaga kependidikan lainnya menerima Pelatihan, Dukungan dan Pengembangan Profesi yang relevan dan terstruktur secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan situasi.

• Peluang pelatihan tersedia untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya, laki-laki maupun perempuan, sesuai dengan kebutuhan

• Pelatihan sesuai dengan konteks dan mencerminkan tujuan pembelajaran dan konten

• Pelatihan diakui dan disetujui oleh otoritas pendidikan yang relevan

• Pelatih yang berkualitas dapat melakukan kursus pelatihan untuk melengkapi pelatihan in-service, dukungan, bimbingan, pemantauan dan supervisi kelas

• Melalui pelatihan dan dukungan yang terus-menerus, guru dapat menjadi fasilitator yang efektif dalam lingkungan belajar, menggunakan metode pengajaran partisipatif dan menggunakan alat bantu pengajaran

• Pelatihan meliputi pengetahuan dan keterampilan untuk kurikulum formal dan non-formal, termasuk kesadaran bahaya, pengurangan risiko bencana dan pencegahan konflik

Instruksi dan Proses Pembelajaran Instruksi dan proses pembelajaran berpusat pada peserta didik, partisipatif dan inklusi.

• Metode pembelajaran sesuai dengan usia, tingkat perkembangan, bahasa, budaya, kapasitas dan kebutuhan peserta didik

• Guru menunjukkan pemahaman tentang isi pelajaran dan keterampilan mengajar dalam interaksi mereka dengan pelajar

• Instruksi dan proses belajar menangani kebutuhan semua peserta didik, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus, dengan mempromosikan inklusivitas dan mengurangi hambatan belajar

• Orang tua dan tokoh masyarakat memahami dan menerima isi bahan ajar dan metode pengajaran yang digunakan

No Standar Minimum Indikator Kunci

• Prestasi pelajar diakui dan kredit atau dokumen penyelesaian kursus disediakan secara sesuai

• Lulusan program teknis dan kejuruan dikaji untuk mengukur kualitas dan relevansi program terhadap perubahan lingkungan

• Penilaian dan metode evaluasi dianggap wajar, dapat diandalkan dan tidak mengancam pelajar

• Penilaian relevan dengan kebutuhan masa depan pendidikan dan ekonomi peserta didik

4 Pendidik dan tenaga kependidikan Tersedianya pendidik dan tenaga kependidikan untuk mendukung terselenggaranya pendidikan dalam kondisi kedaruratan di wilayah bencana, mencakup keberadaan peserta didik, keberadaan guru dan tenaga kependidikan, perekrutan dan seleksi Pendidik sesuai kebutuhan, kompensasi, dukungan dan pengawasan untuk tenaga pendidik dan sebagainya;

Tersedia jumlah guru dan tenaga kependidikan lainnya yang memadai

Tersedianya pedoman rekruitmen pendidik dan tenaga kependidikan secara jelas, tepat, non-diskriminatif

Tersedia kriteria seleksi pemilihan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya berdasarkan kriteria yang transparan dan penilaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan lainnya dipilih dengan mempertimbangkan penerimaan komunitas, gender dan keanekaragaman

Tersedia kontrak Sistem Kompensasi dan kondisi kerja yang diberikan secara berkala

Tersedia panduan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya yang berisi tentang diizinkannya untuk melakukan negosiasi dengan syarat dan kondisi tertentu.

Tersedia kode etik, yang mencakup petunjuk pelaksanaan yang jelas, ada dan dihormati

Tersedia wadah bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam pengembangan yang professional, memberikan kontribusi terhadap dukungan dan motivasi mereka

Tersedia mekanisme pengawasan yang Transparan dan akuntabel disiapkan demi dukungan, penilaian, dan pemantauan secara

18

No Standar Minimum Indikator Kunci

regular bagi para guru dan tenaga kependidikan lainnya

Terdapat pendokumentasian penilaian kinerja untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya yang dibuat secara teratur

Tersedia kesempatan bagi siswa untuk memberikan umpan balik tentang kinerja guru dan tenaga kependidikan lainnya

Tersedia dukungan psikososial praktis yang tepat dan dapat diakses oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya

Menyediakan pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan, diakui dan disetujui oleh otoritas pendidikan yang relevan serta berkualitas

Tersedianya kesempatan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk menjadi fasilitator yang efektif dalam lingkungan belajar, menggunakan metode pengajaran partisipatif dan menggunakan alat bantu pengajaran

Tersedianya pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya meliputi pengetahuan dan keterampilan untuk kurikulum formal dan non-formal, termasuk kesadaran bahaya, pengurangan risiko bencana dan pencegahan konflik

5 Fasilitas pendukung pendidikan bantuan dasar pendidikan yang menjamin setiap anak dapat menikmati proses pembelajaran dengan rasa aman, nyaman dan sehat termasuk bahan ajar yang eksploratif. Seperti tenda atau ruang kelas darurat, penyediaan paket sarana belajar dan mengajar bagi satuan pendidikan-guru-peserta didik, buku-buku

- Tersedia sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah untuk KPB di daerah terkena bencana seperti; bangunan/ruang kelas darurat untuk proses pembelajaran, papan tulis, meja tulis/kursi, tikar/terpal; baju seragam, sepatu, buku tulis dan alat tulis dan lain-lain

Struktur dan tempat belajar aman dan dapat diakses oleh semua pelajar, guru dan tenaga kependidikan lainnya

No Standar Minimum Indikator Kunci

pelajaran, peralatan tulis-menulis, bangku dan meja belajar, perlengkapan dan peralatan olah raga, lapangan/ruang dan sarana bermain dan rekreasi anak, dan sebagainya;

Lingkungan belajar baik yang permanen maupun sementara diperbaiki, dilengkapi atau diganti sesuai kebutuhan dengan konstruksi dan desain yang tahan bencana

Struktur fisik untuk tempat pembelajaran tepat untuk situasi, termasuk ruang yang cukup untuk fasilitas kelas, administrasi, rekreasi, dan sanitasi

Ruang kelas dan pengaturan tempat duduk memenuhi kesepakatan rasio antara luas ruang dengan jumlah pelajar dan guru sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum Pendidikan)

Pasokan air bersih yang cukup dan fasilitas sanitasi yang layak tersedia untuk kebersihan pribadi dan perlindungan, dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, dan orang berkebutuhan khusus sesuai dengan SPM Pendidikan

6 Partisipasi membuka kesempatan partisipasi masyarakat untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan satuan pendidikan darurat, baik dalam perencanaan kegiatan pendidikan, partisipasi anak dan remaja dalam kegiatan pendidikan hingga partisipasi dalam bentuk bantuan sumber daya untuk mendukung keberlangsungan kegiatan belajar mengajar pada saat darurat bencana;

Partisipasi - anggota masyarakat berpartisipasi secara aktif, transparan dan tanpa diskriminasi dalam analisis, perencanaan, desain, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi respon pendidikan.

• Berbagai anggota masyarakat berpartisipasi aktif dalam memprioritaskan dan merencanakan kegiatan pendidikan untuk menjamin pendidikan yang aman, efektif dan adil

• Komite pendidikan masyarakat mencakup perwakilan dari semua kelompok yang rentan

19

No Standar Minimum Indikator Kunci

regular bagi para guru dan tenaga kependidikan lainnya

Terdapat pendokumentasian penilaian kinerja untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya yang dibuat secara teratur

Tersedia kesempatan bagi siswa untuk memberikan umpan balik tentang kinerja guru dan tenaga kependidikan lainnya

Tersedia dukungan psikososial praktis yang tepat dan dapat diakses oleh guru dan tenaga kependidikan lainnya

Menyediakan pelatihan untuk guru dan tenaga kependidikan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan, diakui dan disetujui oleh otoritas pendidikan yang relevan serta berkualitas

Tersedianya kesempatan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk menjadi fasilitator yang efektif dalam lingkungan belajar, menggunakan metode pengajaran partisipatif dan menggunakan alat bantu pengajaran

Tersedianya pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya meliputi pengetahuan dan keterampilan untuk kurikulum formal dan non-formal, termasuk kesadaran bahaya, pengurangan risiko bencana dan pencegahan konflik

5 Fasilitas pendukung pendidikan bantuan dasar pendidikan yang menjamin setiap anak dapat menikmati proses pembelajaran dengan rasa aman, nyaman dan sehat termasuk bahan ajar yang eksploratif. Seperti tenda atau ruang kelas darurat, penyediaan paket sarana belajar dan mengajar bagi satuan pendidikan-guru-peserta didik, buku-buku

- Tersedia sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah untuk KPB di daerah terkena bencana seperti; bangunan/ruang kelas darurat untuk proses pembelajaran, papan tulis, meja tulis/kursi, tikar/terpal; baju seragam, sepatu, buku tulis dan alat tulis dan lain-lain

Struktur dan tempat belajar aman dan dapat diakses oleh semua pelajar, guru dan tenaga kependidikan lainnya

No Standar Minimum Indikator Kunci

pelajaran, peralatan tulis-menulis, bangku dan meja belajar, perlengkapan dan peralatan olah raga, lapangan/ruang dan sarana bermain dan rekreasi anak, dan sebagainya;

Lingkungan belajar baik yang permanen maupun sementara diperbaiki, dilengkapi atau diganti sesuai kebutuhan dengan konstruksi dan desain yang tahan bencana

Struktur fisik untuk tempat pembelajaran tepat untuk situasi, termasuk ruang yang cukup untuk fasilitas kelas, administrasi, rekreasi, dan sanitasi

Ruang kelas dan pengaturan tempat duduk memenuhi kesepakatan rasio antara luas ruang dengan jumlah pelajar dan guru sesuai dengan SPM (Standar Pelayanan Minimum Pendidikan)

Pasokan air bersih yang cukup dan fasilitas sanitasi yang layak tersedia untuk kebersihan pribadi dan perlindungan, dengan memperhatikan umur, jenis kelamin, dan orang berkebutuhan khusus sesuai dengan SPM Pendidikan

6 Partisipasi membuka kesempatan partisipasi masyarakat untuk berkontribusi dalam penyelenggaraan satuan pendidikan darurat, baik dalam perencanaan kegiatan pendidikan, partisipasi anak dan remaja dalam kegiatan pendidikan hingga partisipasi dalam bentuk bantuan sumber daya untuk mendukung keberlangsungan kegiatan belajar mengajar pada saat darurat bencana;

Partisipasi - anggota masyarakat berpartisipasi secara aktif, transparan dan tanpa diskriminasi dalam analisis, perencanaan, desain, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi respon pendidikan.

• Berbagai anggota masyarakat berpartisipasi aktif dalam memprioritaskan dan merencanakan kegiatan pendidikan untuk menjamin pendidikan yang aman, efektif dan adil

• Komite pendidikan masyarakat mencakup perwakilan dari semua kelompok yang rentan

20

No Standar Minimum Indikator Kunci

• Pemuda berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan

• Berbagai anggota masyarakat berpartisipasi dalam pengkajian, analisis konteks, audit sosial dari kegiatan pendidikan, review anggaran bersama, serta kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana dan mitigasi konflik

o Anggota masyarakat diberi kesempatan untuk pelatihan dan pengembangan kapasitas

Sumber Daya - Sumber daya komunitas diidentifikasi, dimobilisasi dan digunakan untuk menerapkan kesempatan belajar yang sesuai usia.

o Masyarakat, tenaga pendidikan dan pelajar mengidentifikasi dan memobilisasi sumber daya lokal untuk memperkuat akses terhadap pendidikan berkualitas

o Otoritas pendidikan, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan kemanusiaan mengenali keterampilan yang ada dan pengetahuan dan disain program-program pendidikan untuk memaksimalkan penggunaan kapasitas tersebut

o Otoritas nasional, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan kemanusiaan menggunakan sumber daya masyarakat untuk mengembangkan, mengadopsi dan memberikan pendidikan yang menggabungkan pengurangan risiko bencana dan mitigasi konflik

7 Kebijakan dan Koordinasi Dalam upaya pemenuhan pelayanan pendidikan dimasa darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial, termasuk diantaranya formulasi kebijakan dan peraturan perundangan yang diberlakukan, pendataan kebutuhan satuan pendidikan darurat, mekanisme

No Standar Minimum Indikator Kunci

koordinasi yang transparan pada situasi bencana termasuk berbagi informasi dan peran dan sumber daya antar pemangku kepentingan di bidang pendidikan, serta pelembagaan satuan pendidikan darurat yang akan dijalankan.

Kebijakan Undang-Undang, peraturan dan kebijakan pendidikan nasional menghormati, melindungi dan memenuhi hak atas pendidikan dan menjamin kelangsungan pendidikan.

Peraturan dan kebijakan memastikan bahwa setiap fasilitas pendidikan yang dibangun kembali atau diganti adalah aman.

Kebijakan pendidikan didukung dengan rencana tindakan, peraturan, dan anggaran yang memungkinkan respon yang cepat untuk situasi darurat.

Kebijakan menjamin keberlanjutan pendidikan untuk semua

Perencanaan dan program pendidikan dapat memenuhi kebutuhan dan hak peserta didik dan masyarakat yang lebih luas, dan menghindari perpecahan sosial atau konflik.

Koordinasi Pos pendidikan mengkoordinasikan pengkajian, perencanaa, pengelolaan informasi, mobilitas sumber daya, pengembangan kapasitas, dan advokasi

Dalam mendukung kegiatan pendidikan, otoritas pendidikan, donor, badan-badan PBB, LSM, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya menggunakan struktur pembiayaan yang transparan, adil, terkoordinasi, dan tepat waktu

Tersedianya database pelaku respon pendidikan dan update harian dengan penanggung jawab yang jelas

21

No Standar Minimum Indikator Kunci

• Pemuda berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan

• Berbagai anggota masyarakat berpartisipasi dalam pengkajian, analisis konteks, audit sosial dari kegiatan pendidikan, review anggaran bersama, serta kegiatan-kegiatan pengurangan risiko bencana dan mitigasi konflik

o Anggota masyarakat diberi kesempatan untuk pelatihan dan pengembangan kapasitas

Sumber Daya - Sumber daya komunitas diidentifikasi, dimobilisasi dan digunakan untuk menerapkan kesempatan belajar yang sesuai usia.

o Masyarakat, tenaga pendidikan dan pelajar mengidentifikasi dan memobilisasi sumber daya lokal untuk memperkuat akses terhadap pendidikan berkualitas

o Otoritas pendidikan, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan kemanusiaan mengenali keterampilan yang ada dan pengetahuan dan disain program-program pendidikan untuk memaksimalkan penggunaan kapasitas tersebut

o Otoritas nasional, masyarakat lokal dan pemangku kepentingan kemanusiaan menggunakan sumber daya masyarakat untuk mengembangkan, mengadopsi dan memberikan pendidikan yang menggabungkan pengurangan risiko bencana dan mitigasi konflik

7 Kebijakan dan Koordinasi Dalam upaya pemenuhan pelayanan pendidikan dimasa darurat akibat bencana alam dan/atau bencana sosial, termasuk diantaranya formulasi kebijakan dan peraturan perundangan yang diberlakukan, pendataan kebutuhan satuan pendidikan darurat, mekanisme

No Standar Minimum Indikator Kunci

koordinasi yang transparan pada situasi bencana termasuk berbagi informasi dan peran dan sumber daya antar pemangku kepentingan di bidang pendidikan, serta pelembagaan satuan pendidikan darurat yang akan dijalankan.

Kebijakan Undang-Undang, peraturan dan kebijakan pendidikan nasional menghormati, melindungi dan memenuhi hak atas pendidikan dan menjamin kelangsungan pendidikan.

Peraturan dan kebijakan memastikan bahwa setiap fasilitas pendidikan yang dibangun kembali atau diganti adalah aman.

Kebijakan pendidikan didukung dengan rencana tindakan, peraturan, dan anggaran yang memungkinkan respon yang cepat untuk situasi darurat.

Kebijakan menjamin keberlanjutan pendidikan untuk semua

Perencanaan dan program pendidikan dapat memenuhi kebutuhan dan hak peserta didik dan masyarakat yang lebih luas, dan menghindari perpecahan sosial atau konflik.

Koordinasi Pos pendidikan mengkoordinasikan pengkajian, perencanaa, pengelolaan informasi, mobilitas sumber daya, pengembangan kapasitas, dan advokasi

Dalam mendukung kegiatan pendidikan, otoritas pendidikan, donor, badan-badan PBB, LSM, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya menggunakan struktur pembiayaan yang transparan, adil, terkoordinasi, dan tepat waktu

Tersedianya database pelaku respon pendidikan dan update harian dengan penanggung jawab yang jelas

22

E. PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN SATUAN PENDIDIKAN DARURAT

Secara umum, dampak bencana terhadap satuan pendidikan adalah terganggunya layanan

pendidikan oleh satuan pendidikan dikarenakan kerusakan, kerugian, gangguan akses, gangguan

fungsi, dan peningkatan risiko berupa:

1. Rusaknya sarana prasarana di satuan pendidikan

2. Terputusnya akses ke satuan pendidikan

3. Siswa dan guru mengalami korban luka bahkan jiwa

4. Siswa dan guru rumahnya rusak dan mengungsi

5. Psikososial siswa dan guru terganggu

6. Tidak boleh ada kegiatan di sekitar satuan pendidikan karena ancaman bahaya di daerah

tersebut, misalnya dalam bencana letusan gunung api, longsor, banjir bandang, dst

Gangguan layanan pendidikan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan penurunan kualitas

pendidikan wilayah terdampak dan secara nasional, kemunduran terhadap pencapaian target

pendidikan untuk semua dan tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Angka drop out

siswa dapat meningkat apabila penanganann dampak bencana terhadap satuan pendidikan baik

dari segi sarana prasarana, kondisi siswa, guru dan lingkungan sekitar.

Secara khusus, beberapa jenis bencana memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap sektor

pendidikan, sehingga strategi respon bidang pendidikan harus memperhatikan kebutuhan

penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dengan tepat. Dampak :

SEKT

OR

KERU

SAKA

N

KERU

GIAN

G

ANGG

UAN

AKS

ES

GAN

GGU

AN F

UN

GSI

PE

NIN

GKA

TAN

RIS

IKO

PEN

DIDI

KAN

Peru

baha

n be

ntuk

pad

a

aset

fisik

dan

infr

astr

uktu

r sa

tuan

pend

idik

an m

ilik

pem

erin

tah,

mas

yara

kat,

kelu

arga

dan

bad

an

usah

a se

hing

ga

terg

angg

u fu

ngsin

ya

seca

ra p

arsia

l ata

u to

tal

seba

gai a

kiba

t lan

gsun

g

dari

suat

u be

ncan

a

Men

ingk

atny

a bi

aya

kese

mpa

tan

atau

hila

ngny

a ke

sem

pata

n

untu

k m

empe

role

h

pend

idik

an k

aren

a

keru

saka

n as

et m

ilik

pem

erin

tah,

mas

yara

kat,

kelu

arga

dan

bad

an

usah

a se

baga

i aki

bat

tidak

lang

sung

dar

i sua

tu

benc

ana

Hila

ng a

tau

terg

angg

unya

aks

es

indi

vidu

, kel

uarg

a da

n

mas

yara

kat t

erha

dap

pem

enuh

an k

ebut

uhan

dasa

rnya

aki

bat s

uatu

benc

ana

Hila

ng a

tau

terg

angg

unya

fung

si

kem

asya

raka

tan

dan

pem

erin

taha

n ak

ibat

suat

u be

ncan

a

Men

ingk

atny

a

kere

ntan

an d

an a

tau

men

urun

nya

kapa

sitas

indi

vidu

, kel

uarg

a,

mas

yara

kat,

pem

erin

tah

dan

bada

n us

aha

seba

gai

akib

at d

ari s

uatu

benc

ana

Rusa

knya

fasil

itas s

atua

n

pend

idik

an d

alam

kate

gori

(ber

at, s

edan

g,

ringa

n)

Biay

a pe

nyed

iaan

laya

nan

pend

idik

an

dala

m si

tuas

i dar

urat

Gang

guan

aks

es

laya

nan

satu

an

pend

idik

an (h

arga

,

jara

k, b

uday

a)

Gang

guan

peny

elen

ggar

aan

Satu

an p

endi

dika

n

Resik

o ak

ibat

tem

pat

satu

an p

endi

dika

n ya

ng

tidak

am

an

23

E. PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN SATUAN PENDIDIKAN DARURAT

Secara umum, dampak bencana terhadap satuan pendidikan adalah terganggunya layanan

pendidikan oleh satuan pendidikan dikarenakan kerusakan, kerugian, gangguan akses, gangguan

fungsi, dan peningkatan risiko berupa:

1. Rusaknya sarana prasarana di satuan pendidikan

2. Terputusnya akses ke satuan pendidikan

3. Siswa dan guru mengalami korban luka bahkan jiwa

4. Siswa dan guru rumahnya rusak dan mengungsi

5. Psikososial siswa dan guru terganggu

6. Tidak boleh ada kegiatan di sekitar satuan pendidikan karena ancaman bahaya di daerah

tersebut, misalnya dalam bencana letusan gunung api, longsor, banjir bandang, dst

Gangguan layanan pendidikan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan penurunan kualitas

pendidikan wilayah terdampak dan secara nasional, kemunduran terhadap pencapaian target

pendidikan untuk semua dan tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs). Angka drop out

siswa dapat meningkat apabila penanganann dampak bencana terhadap satuan pendidikan baik

dari segi sarana prasarana, kondisi siswa, guru dan lingkungan sekitar.

Secara khusus, beberapa jenis bencana memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap sektor

pendidikan, sehingga strategi respon bidang pendidikan harus memperhatikan kebutuhan

penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dengan tepat. Dampak :

SEKT

OR

KERU

SAKA

N

KERU

GIAN

G

ANGG

UAN

AKS

ES

GAN

GGU

AN F

UN

GSI

PE

NIN

GKA

TAN

RIS

IKO

PEN

DIDI

KAN

Peru

baha

n be

ntuk

pad

a

aset

fisik

dan

infr

astr

uktu

r sa

tuan

pend

idik

an m

ilik

pem

erin

tah,

mas

yara

kat,

kelu

arga

dan

bad

an

usah

a se

hing

ga

terg

angg

u fu

ngsin

ya

seca

ra p

arsia

l ata

u to

tal

seba

gai a

kiba

t lan

gsun

g

dari

suat

u be

ncan

a

Men

ingk

atny

a bi

aya

kese

mpa

tan

atau

hila

ngny

a ke

sem

pata

n

untu

k m

empe

role

h

pend

idik

an k

aren

a

keru

saka

n as

et m

ilik

pem

erin

tah,

mas

yara

kat,

kelu

arga

dan

bad

an

usah

a se

baga

i aki

bat

tidak

lang

sung

dar

i sua

tu

benc

ana

Hila

ng a

tau

terg

angg

unya

aks

es

indi

vidu

, kel

uarg

a da

n

mas

yara

kat t

erha

dap

pem

enuh

an k

ebut

uhan

dasa

rnya

aki

bat s

uatu

benc

ana

Hila

ng a

tau

terg

angg

unya

fung

si

kem

asya

raka

tan

dan

pem

erin

taha

n ak

ibat

suat

u be

ncan

a

Men

ingk

atny

a

kere

ntan

an d

an a

tau

men

urun

nya

kapa

sitas

indi

vidu

, kel

uarg

a,

mas

yara

kat,

pem

erin

tah

dan

bada

n us

aha

seba

gai

akib

at d

ari s

uatu

benc

ana

Rusa

knya

fasil

itas s

atua

n

pend

idik

an d

alam

kate

gori

(ber

at, s

edan

g,

ringa

n)

Biay

a pe

nyed

iaan

laya

nan

pend

idik

an

dala

m si

tuas

i dar

urat

Gang

guan

aks

es

laya

nan

satu

an

pend

idik

an (h

arga

,

jara

k, b

uday

a)

Gang

guan

peny

elen

ggar

aan

Satu

an p

endi

dika

n

Resik

o ak

ibat

tem

pat

satu

an p

endi

dika

n ya

ng

tidak

am

an

24

BAB III

MEKANISME PENYELENGGARAAN

SATUAN PENDIDIKAN DARURAT

25

BAB III

MEKANISME PENYELENGGARAAN

SATUAN PENDIDIKAN DARURAT

26

BAB III

MEKANISME PENYELENGGARAAN SATUAN PENDIDIKAN DARURAT

A. ORGANISASI PELAKSANA

Penangung jawab penanggulangan bencana di bidang pendidikan mengacu pada Kepmendikbud

234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dengan pelaksana anggota yang tertera dalam Kepmen tersebut dan tim Satuan Istimewa Siaga

Pendidikan (SIGAP) sebagaimana Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Nomor 343/D.D6/KEP/KP/2017. Dalam melaksanakan respon keadaan darurat baik pada masa

siaga darurat, tanggap darurat maupun transisi darurat ke pemulihan dan setelah keadaan

darurat ditetapkan oleh Pejabat Berwenang, Sekretariat PB Kemendikbud akan mengaktifkan

POS Pendidikan dan menginduk pada Pos Komando Penanganan Darurat Bencana (POSKO

UTAMA). POS Pendidikan terdiri dari unsur anggota Sekretariat Kemendikbud, Tim SIGAP, Dinas

Pendidikan Provinsi/Kab/Kota, dan organisasi Nonpemerintah.

Struktur POS Pendidikan yang diaktifkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, namun beberapa bidang

inti yang harus ada adalah:

1. Koordinator Bidang Data dan Informasi (Subdit Program masing-masing Direktorat dan

Bagren Setditjen Dikdasmen)

2. Koordinator Bidang Pengelolaan Bantuan Pendidikan (koordinator dari subdit program PKLK,

kemudian ada perwakilan dari setiap Subdit di setiap direktorat dibawah Ditjen Dikdasmen,

tambahan perwakilan dari Ditjen GTK dan PAUD Dikmas)

3. Koordinator Bidang Penyelenggaraan Sekolah Darurat

4. Koordinator Bidang Pengawasan dan Penilaian (Ditjen Dikdasmen)

5. LPMP terkait di wilayah penanganan tanggap darurat

27

BAB III

MEKANISME PENYELENGGARAAN SATUAN PENDIDIKAN DARURAT

A. ORGANISASI PELAKSANA

Penangung jawab penanggulangan bencana di bidang pendidikan mengacu pada Kepmendikbud

234/P/2018 tentang Sekretariat Penanggulangan Bencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

dengan pelaksana anggota yang tertera dalam Kepmen tersebut dan tim Satuan Istimewa Siaga

Pendidikan (SIGAP) sebagaimana Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Nomor 343/D.D6/KEP/KP/2017. Dalam melaksanakan respon keadaan darurat baik pada masa

siaga darurat, tanggap darurat maupun transisi darurat ke pemulihan dan setelah keadaan

darurat ditetapkan oleh Pejabat Berwenang, Sekretariat PB Kemendikbud akan mengaktifkan

POS Pendidikan dan menginduk pada Pos Komando Penanganan Darurat Bencana (POSKO

UTAMA). POS Pendidikan terdiri dari unsur anggota Sekretariat Kemendikbud, Tim SIGAP, Dinas

Pendidikan Provinsi/Kab/Kota, dan organisasi Nonpemerintah.

Struktur POS Pendidikan yang diaktifkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan, namun beberapa bidang

inti yang harus ada adalah:

1. Koordinator Bidang Data dan Informasi (Subdit Program masing-masing Direktorat dan

Bagren Setditjen Dikdasmen)

2. Koordinator Bidang Pengelolaan Bantuan Pendidikan (koordinator dari subdit program PKLK,

kemudian ada perwakilan dari setiap Subdit di setiap direktorat dibawah Ditjen Dikdasmen,

tambahan perwakilan dari Ditjen GTK dan PAUD Dikmas)

3. Koordinator Bidang Penyelenggaraan Sekolah Darurat

4. Koordinator Bidang Pengawasan dan Penilaian (Ditjen Dikdasmen)

5. LPMP terkait di wilayah penanganan tanggap darurat

28

B. TAHAPAN PENYELENGGARAAN SATUAN PENDIDIKAN DARURAT

Satuan pendidikan darurat diselenggarakan segera setelah keadaan darurat ditetapkan. Tahapan

penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dijabarkan sebagai berikut:

1. Penetapan kebijakan Setelah pemerintah Daerah menetapkan keadaan darurat, Dinas Pendidikan dapat

mengeluarkan kebijakan untuk penyelenggaraan sekolah darurat yang mencakup:

a. Pendataan dampak

b. Pengelolaan dan pembiayaan satuan pendidikan darurat

c. Penyesuaian kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian

d. Pemenuhan guru dan tenaga kependidikan

e. Penetapan status peserta didik,

f. Penugasan guru

g. Aktivasi pos pendidikan

2. Koordinasi Pelaksanaan Satuan Pendidikan Darurat Pelaksanaan Pendidikan darurat dikoordinasikan oleh POS Pendidikan untuk memastikan

layanan pendidikan dalam situasi darurat terlaksana dengan baik. POS Pendidikan bertugas

untuk melakukan:

Kepala POS Pendidikan

KoordinatorBidang Data dan

Informasi

Koordinator Program Bantuan:-Sarpras satuan pendidikan darurat

-SDM

KoordinatorBidang Operasional

Koordinator Bidang Monev

a. Koordinasi antar pemerintah dan pemerintah daerah dan dengan pemangku

kepentingan lain

1) Koordinasi di Internal Kemendikbud (antar Direktorat Teknis yang menaungi

jenjang satuan pendidikan)

2) Koordinasi dengan K/L lain di Pusat (BNPB, Kemsos dan PUPR)

3) Koordinasi Kemdikbud dengan Pemda dan Dinas Pendidikan

4) Koordinasi dengan anggota klaster pendidikan dari unsur Nonpemerintah

b. Pendataan kerusakan dan kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat

1) Sekolah terdampak

2) Siswa dan guru terdampak (korban dan mengungsi)

3) Kebutuhan dukungan psikososial dan penyelenggaraan sekolah darurat

c. Pengelolaan bantuan

1) Penerimaan bantuan

2) Penyimpanan bantuan

3) Pendistribusian bantuan

d. Penyiapan Sekolah Darurat

1) Pembersihan lokasi sekolah

2) Distribusi tenda, school kit, dan recretional kit

3) Distribusi perlengkapan pembelajaran (meubeler, paket belajar siswa)

4) Dukungan psikososial

5) Pelatihan guru dan relawan

e. Penyelenggaraan Sekolah Darurat

1) Kordinasi dengan UPTD Kecamatan Dinas Pendidikan Kabupaten Kota untuk

penyelenggaraan satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan UPT atau cabang

dinas pendidikan provinsi untuk jen

2) Pemantauan keterlaksanaan kegiatan dan pembelajaran di satuan pendidikan

darurat dan

f. Pengelolaan informasi

a. Distribusi data dan informasi kemajuan tanggap darurat pendidikan

b. Koordinasi dengan POSKO utama agar data tanggap darurat pendidikan masuk

dalam data tanggap darurat yang dikeluarkan POSKO utama

Dalam mendukung Pos Pendidikan, koordinasi dilaksanakan di pemerintah pusat (nasional),

pemerintah daerah dan tingkat satuan pendidikan sebagaimana dijabarkan sebagai berikut:

29

B. TAHAPAN PENYELENGGARAAN SATUAN PENDIDIKAN DARURAT

Satuan pendidikan darurat diselenggarakan segera setelah keadaan darurat ditetapkan. Tahapan

penyelenggaraan satuan pendidikan darurat dijabarkan sebagai berikut:

1. Penetapan kebijakan Setelah pemerintah Daerah menetapkan keadaan darurat, Dinas Pendidikan dapat

mengeluarkan kebijakan untuk penyelenggaraan sekolah darurat yang mencakup:

a. Pendataan dampak

b. Pengelolaan dan pembiayaan satuan pendidikan darurat

c. Penyesuaian kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian

d. Pemenuhan guru dan tenaga kependidikan

e. Penetapan status peserta didik,

f. Penugasan guru

g. Aktivasi pos pendidikan

2. Koordinasi Pelaksanaan Satuan Pendidikan Darurat Pelaksanaan Pendidikan darurat dikoordinasikan oleh POS Pendidikan untuk memastikan

layanan pendidikan dalam situasi darurat terlaksana dengan baik. POS Pendidikan bertugas

untuk melakukan:

Kepala POS Pendidikan

KoordinatorBidang Data dan

Informasi

Koordinator Program Bantuan:-Sarpras satuan pendidikan darurat

-SDM

KoordinatorBidang Operasional

Koordinator Bidang Monev

a. Koordinasi antar pemerintah dan pemerintah daerah dan dengan pemangku

kepentingan lain

1) Koordinasi di Internal Kemendikbud (antar Direktorat Teknis yang menaungi

jenjang satuan pendidikan)

2) Koordinasi dengan K/L lain di Pusat (BNPB, Kemsos dan PUPR)

3) Koordinasi Kemdikbud dengan Pemda dan Dinas Pendidikan

4) Koordinasi dengan anggota klaster pendidikan dari unsur Nonpemerintah

b. Pendataan kerusakan dan kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat

1) Sekolah terdampak

2) Siswa dan guru terdampak (korban dan mengungsi)

3) Kebutuhan dukungan psikososial dan penyelenggaraan sekolah darurat

c. Pengelolaan bantuan

1) Penerimaan bantuan

2) Penyimpanan bantuan

3) Pendistribusian bantuan

d. Penyiapan Sekolah Darurat

1) Pembersihan lokasi sekolah

2) Distribusi tenda, school kit, dan recretional kit

3) Distribusi perlengkapan pembelajaran (meubeler, paket belajar siswa)

4) Dukungan psikososial

5) Pelatihan guru dan relawan

e. Penyelenggaraan Sekolah Darurat

1) Kordinasi dengan UPTD Kecamatan Dinas Pendidikan Kabupaten Kota untuk

penyelenggaraan satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan UPT atau cabang

dinas pendidikan provinsi untuk jen

2) Pemantauan keterlaksanaan kegiatan dan pembelajaran di satuan pendidikan

darurat dan

f. Pengelolaan informasi

a. Distribusi data dan informasi kemajuan tanggap darurat pendidikan

b. Koordinasi dengan POSKO utama agar data tanggap darurat pendidikan masuk

dalam data tanggap darurat yang dikeluarkan POSKO utama

Dalam mendukung Pos Pendidikan, koordinasi dilaksanakan di pemerintah pusat (nasional),

pemerintah daerah dan tingkat satuan pendidikan sebagaimana dijabarkan sebagai berikut:

30

Koordinasi pada tingkat nasional berupa:

1. Pengumpulan informasi umum dampak dan kebutuhan (kaji cepat/rapid assesment).

2. Bantuan penyelenggaraan pendidikan yang mengacu pada standar-standar minimum

pemenuhan hak pendidikan anak di daerah bencana dalam hal:

- Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya

- Proses pembelajaran yang aman, inklusif, dan ramah anak

- Kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan diutamakan dari wilayah terdekat

yang tidak terkena dampak bencana

- Partisipasi masyarakat untuk pendidikan

3. Mengkoordinasikan bantuan di sektor pendidikan dari lembaga pemerintah dan

nonpemerintah melalui seknas satuan pendidikan aman.

4. Penyusunan kebijakan layanan satuan pendidikan darurat.

5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.

6. Memberikan bantuan kebutuhan satuan pendidikan darurat sesuai dengan pedoman

pelaksanaan, sosialisasi, advokasi dan monev tanggap darurat.

7. Berkoordinasi dengan BNPB dan lembaga pemerintah terkait dalam pelaksanaan

rencana tanggap darurat termasuk menetapkan batas waktu penggunaan satuan

pendidikan sebagai tempat pengungsian.

8. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan di daerah dan lembaga pemerintah terkait

dalam penilaian dampak kerusakan dan kerugian .

9. Memberikan bantuan pemulihan kehidupan warga satuan pendidikan yang terkena

bencana agar dapat kembali ke dalam kehidupan normal.

10. Melakukan kaji cepat kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat dan pemilihan lokasi,

termasuk perijinan tanah/lahan.

Koordinasi pada Level Provinsi/Kabupaten, berupa:

1. Pengumpulan informasi umum dampak dan kebutuhan

2. Bantuan penyelenggaraan pendidikan yang mengacu pada standar-standar minimum

pemenuhan hak pendidikan anak di daerah bencana dalam hal:

- Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya

- Proses pendidikan ramah anak dan inklusif

- Kebutuhan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan

- Partisipasi masyarakat untuk pendidikan

3. Mengkoordinasikan bantuan di sektor pendidikan dari lembaga pemerintah dan

nonpemerintah.

4. Penyusunan kebijakan layanan pendidikan tanggap darurat.

5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.

6. Memberikan bantuan keperluan satuan pendidikan darurat sesuai dengan pedoman

pelaksanaan, sosialisasi, advokasi dan monev tanggap darurat.

7. Berkoordinasi dengan BPBD dan lembaga pemerintah terkait dalam penyelenggaraan

satuan pendidikan darurat dengan dukungan Sekber PHPA di provinsi atau forum SRA di

Kabupaten/Kota jika sudah terbentuk.

8. Berkoordinasi dengan lembaga pemerintah terkait dalam penilaian dampak kerusakan

dan kerugian.

9. Melakukan kaji cepat kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat dan pemilihan lokasi,

termasuk perijinan tanah/lahan.

Koordinasi Pada tingkat Satuan Pendidikan, berupa:

1. Menyelenggarakan kegiatan satuan pendidikan darurat sesuai pendidikan minimum

sesuai dengan kesiapan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dengan

melibatkan partisipasi masyarakat setempat.

2. Memberikan informasi umum dampak dan kebutuhan kepada tim satgas daerah atau

tim satgas pusat, sesuai dengan skala dan kapasitas bencana

3. Mengaktifkan rencana aksi satuan pendidikan aman, inklusif, dan ramah anak di masa

tanggap darurat

4. Melakukan kaji cepat kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat dan pemilihan lokasi,

termasuk perijinan tanah/lahan.

3. Penyediaan Informasi Umum

Kegiatan pendataan dilaksanakan oleh tim data dan informasi sesuai koordinasi di pos

pendidikan menggunakan format yang sudah disiapkan (Lampiran 1) . adapun proses

pendataan, diantaranya:

a. Kaji Cepat (Lampiran 1.1)

- Begitu tiba di lokasi: mengkaji mekanisme koordinasi yang ada; mendata satuan

pendidikan terdampak sesuai klasifikasi tingkat kerusakan; mendata kondisi siswa

terdampak; mendata kebutuhan prasarana/sarana darurat untuk kelangsungan

kegiatan pembelajaran; melakukan pendataan kebutuhan tenaga pendamping

kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan.

- Menyampaikan hasil pendataan kepada Ketua POS Pendidikan, serta pihak-pihak

yang relevan

31

Koordinasi pada tingkat nasional berupa:

1. Pengumpulan informasi umum dampak dan kebutuhan (kaji cepat/rapid assesment).

2. Bantuan penyelenggaraan pendidikan yang mengacu pada standar-standar minimum

pemenuhan hak pendidikan anak di daerah bencana dalam hal:

- Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya

- Proses pembelajaran yang aman, inklusif, dan ramah anak

- Kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan diutamakan dari wilayah terdekat

yang tidak terkena dampak bencana

- Partisipasi masyarakat untuk pendidikan

3. Mengkoordinasikan bantuan di sektor pendidikan dari lembaga pemerintah dan

nonpemerintah melalui seknas satuan pendidikan aman.

4. Penyusunan kebijakan layanan satuan pendidikan darurat.

5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.

6. Memberikan bantuan kebutuhan satuan pendidikan darurat sesuai dengan pedoman

pelaksanaan, sosialisasi, advokasi dan monev tanggap darurat.

7. Berkoordinasi dengan BNPB dan lembaga pemerintah terkait dalam pelaksanaan

rencana tanggap darurat termasuk menetapkan batas waktu penggunaan satuan

pendidikan sebagai tempat pengungsian.

8. Berkoordinasi dengan dinas pendidikan di daerah dan lembaga pemerintah terkait

dalam penilaian dampak kerusakan dan kerugian .

9. Memberikan bantuan pemulihan kehidupan warga satuan pendidikan yang terkena

bencana agar dapat kembali ke dalam kehidupan normal.

10. Melakukan kaji cepat kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat dan pemilihan lokasi,

termasuk perijinan tanah/lahan.

Koordinasi pada Level Provinsi/Kabupaten, berupa:

1. Pengumpulan informasi umum dampak dan kebutuhan

2. Bantuan penyelenggaraan pendidikan yang mengacu pada standar-standar minimum

pemenuhan hak pendidikan anak di daerah bencana dalam hal:

- Ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas pendidikan dan fasilitas pendukungnya

- Proses pendidikan ramah anak dan inklusif

- Kebutuhan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan

- Partisipasi masyarakat untuk pendidikan

3. Mengkoordinasikan bantuan di sektor pendidikan dari lembaga pemerintah dan

nonpemerintah.

4. Penyusunan kebijakan layanan pendidikan tanggap darurat.

5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.

6. Memberikan bantuan keperluan satuan pendidikan darurat sesuai dengan pedoman

pelaksanaan, sosialisasi, advokasi dan monev tanggap darurat.

7. Berkoordinasi dengan BPBD dan lembaga pemerintah terkait dalam penyelenggaraan

satuan pendidikan darurat dengan dukungan Sekber PHPA di provinsi atau forum SRA di

Kabupaten/Kota jika sudah terbentuk.

8. Berkoordinasi dengan lembaga pemerintah terkait dalam penilaian dampak kerusakan

dan kerugian.

9. Melakukan kaji cepat kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat dan pemilihan lokasi,

termasuk perijinan tanah/lahan.

Koordinasi Pada tingkat Satuan Pendidikan, berupa:

1. Menyelenggarakan kegiatan satuan pendidikan darurat sesuai pendidikan minimum

sesuai dengan kesiapan peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dengan

melibatkan partisipasi masyarakat setempat.

2. Memberikan informasi umum dampak dan kebutuhan kepada tim satgas daerah atau

tim satgas pusat, sesuai dengan skala dan kapasitas bencana

3. Mengaktifkan rencana aksi satuan pendidikan aman, inklusif, dan ramah anak di masa

tanggap darurat

4. Melakukan kaji cepat kebutuhan pendidikan dalam situasi darurat dan pemilihan lokasi,

termasuk perijinan tanah/lahan.

3. Penyediaan Informasi Umum

Kegiatan pendataan dilaksanakan oleh tim data dan informasi sesuai koordinasi di pos

pendidikan menggunakan format yang sudah disiapkan (Lampiran 1) . adapun proses

pendataan, diantaranya:

a. Kaji Cepat (Lampiran 1.1)

- Begitu tiba di lokasi: mengkaji mekanisme koordinasi yang ada; mendata satuan

pendidikan terdampak sesuai klasifikasi tingkat kerusakan; mendata kondisi siswa

terdampak; mendata kebutuhan prasarana/sarana darurat untuk kelangsungan

kegiatan pembelajaran; melakukan pendataan kebutuhan tenaga pendamping

kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan.

- Menyampaikan hasil pendataan kepada Ketua POS Pendidikan, serta pihak-pihak

yang relevan

32

- Kompilasi dan pengolahan data pada sistem informasi di pos pendidikan.

b. Analisis hasil kaji cepat

- Menginventarisasi data sarana prasarana yang dibutuhkan.

- Penetapan sekolah penerima bantuan dan berbagai sumber dana (Pemerintah dan

Nonpemerintah)

- Merencanakan distribusi dan penyiapan bantuan prasarana/sarana darurat serta

menentukan tempat penyelenggaraan pembelajaran darurat.

- Menetapkan lama penyelenggaraan satuan pendidikan darurat.

- Menyepakati dengan pihak penyelenggara satuan pendidikan darurat

- Dalam hal dibutuhkan bantuan sarana dan prasarana di luar masa kedaruratan,

memberikan rekomendasi penanganan selanjutnya kepada Ditjen Dikdasmen dan

pihak terkait

c. Penilaian Pasca Bencana/Post Disaster Assessment

Sesudah menyelesaikan penilaian cepat, POS Pendidikan mengkoordinasikan penilaian

kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana (formulir terlampir) sebagai

masukan dan bahan dalam dokumen rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi.

4. Sarana Prasarana Satuan Pendidikan Darurat

Penerapan satuan pendidikan aman dari bencana memerlukan dukungan sarana prasarana

yang sesuai dengan kebutuhan pada saat pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana.

Tim SIGAP, Satgas PB daerah sampai tim siaga di satuan pendidikan menyediakan dukungan

logistik berkoordinasi dengan K/L/D/I terkait dalam koordinasi BNPB, lembaga masyarakat,

dunia usaha, mitra pembangunan internasional, badan PBB, dan lembaga donor melalui

Sekretariat Satuan Pendidikan Aman Bencana secara berjenjang sesuai dengan Peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Proses penyelenggaraan pendidikannya dapat dilakukan di tenda tenda darurat, di tempat

umum, di pengungsian, bahkan di tempat terbuka prinsip tempat aman dan nyaman bagi

peserta didik. Satuan pendidikan Darurat dapat berbentuk satuan pendidikan bambu, tenda,

kelas bongkar pasang, bangunan terbuat dari triplek, atau bahan lainnya disesuaikan dengan

ketersediaan bahan baku lokal.

Selain penyediaan ruang belajar sementara, diperlukan sarana penunjang pembelajaran

darurat seperti perlengkapan belajar siswa, peralatan dan perlengkapan proses

pembelajaran dan kegiatan dukungan psikososial.

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan Darurat

a) Guru dan tenaga kependidikan yang terlibat dalam pelaksanaan satuan pendidikan

darurat berasal dari satuan pendidikan yang terdampak dan relawan yang terdiri dari

unsur psikolog dan pendidikan. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran bagi siswa

dari satuan pendidikan yang terdampak tetap berlangsung sesuai tahapan pembelajaran

di tingkat satuan pendidikan dan ditunjang dari unsur yang lain agar pembelajaran

dalam kondisi darurat dapat berlangsung dengan kondisi yang lebih kondusif.

b) Pemenuhan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan bagi penyelenggaraan satuan

pendidikan darurat, langkah-langkah yang perlu dilakukan:

1) Melakukan pendataan guru terdampak, termasuk jumlah dan satuan pendidikan

asal guru yang mengungsi

2) Dalam hal guru dan tenaga kependidikan mengungsi ke luar kabupaten domisilinya,

Dinas Pendidikan dapat mengeluarkan kebijakan tentang penempatan guru

pengungsi untuk bertugas di wilayah tempat guru tersebut mengungsi. Kebijakan

tersebut harus diikuti dengan kebijakan terkait prosedur administrasi guru,

supervisi, dan sertifikasi guru.

3) Dalam hal terjadi kekurangan guru di suatu wilayah, yang mungkin dikarenakan

guru terdampak sehingga tidak mampu mengajar, maka dapat dilakukan

pemenuhan kebutuhan guru/perekrutan guru, dengan memperhatikan hal-hal

berikut:

- Sedapat mungkin direkrut dari wilayah terdampak

- Mobilisasi guru dari wilayah sekitar

- Perlu disusun kualifikasi guru yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan

- Guru dibekali pelatihan dan ditindaklanjuti dengan supervisi dan mentoring

dari pengawas sekolah dan kepala sekolah

c) Pemenuhan kebutuhan pendampingan psikososial bagi guru

Diperlukan adanya suatu program pelatihan agar guru mampu melakukan

pendampingan psikososial bagi siswa. Akan tetapi, guru sebagai pihak yang juga

terdampak oleh bencana perlu mendapatkan pendampingan agar dapat menjalankan

tugasnya. Diperlukan suatu program pendampingan psikososial yang menyasar guru-

guru terdampak, melalui koordinasi lintas sektor dan antara Direktorat terkait di tingkat

pusat, misalnya dengan Direktorat GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Kementrian Sosial, universitas dan organisasi profesi guru.

33

- Kompilasi dan pengolahan data pada sistem informasi di pos pendidikan.

b. Analisis hasil kaji cepat

- Menginventarisasi data sarana prasarana yang dibutuhkan.

- Penetapan sekolah penerima bantuan dan berbagai sumber dana (Pemerintah dan

Nonpemerintah)

- Merencanakan distribusi dan penyiapan bantuan prasarana/sarana darurat serta

menentukan tempat penyelenggaraan pembelajaran darurat.

- Menetapkan lama penyelenggaraan satuan pendidikan darurat.

- Menyepakati dengan pihak penyelenggara satuan pendidikan darurat

- Dalam hal dibutuhkan bantuan sarana dan prasarana di luar masa kedaruratan,

memberikan rekomendasi penanganan selanjutnya kepada Ditjen Dikdasmen dan

pihak terkait

c. Penilaian Pasca Bencana/Post Disaster Assessment

Sesudah menyelesaikan penilaian cepat, POS Pendidikan mengkoordinasikan penilaian

kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana (formulir terlampir) sebagai

masukan dan bahan dalam dokumen rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi.

4. Sarana Prasarana Satuan Pendidikan Darurat

Penerapan satuan pendidikan aman dari bencana memerlukan dukungan sarana prasarana

yang sesuai dengan kebutuhan pada saat pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana.

Tim SIGAP, Satgas PB daerah sampai tim siaga di satuan pendidikan menyediakan dukungan

logistik berkoordinasi dengan K/L/D/I terkait dalam koordinasi BNPB, lembaga masyarakat,

dunia usaha, mitra pembangunan internasional, badan PBB, dan lembaga donor melalui

Sekretariat Satuan Pendidikan Aman Bencana secara berjenjang sesuai dengan Peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Proses penyelenggaraan pendidikannya dapat dilakukan di tenda tenda darurat, di tempat

umum, di pengungsian, bahkan di tempat terbuka prinsip tempat aman dan nyaman bagi

peserta didik. Satuan pendidikan Darurat dapat berbentuk satuan pendidikan bambu, tenda,

kelas bongkar pasang, bangunan terbuat dari triplek, atau bahan lainnya disesuaikan dengan

ketersediaan bahan baku lokal.

Selain penyediaan ruang belajar sementara, diperlukan sarana penunjang pembelajaran

darurat seperti perlengkapan belajar siswa, peralatan dan perlengkapan proses

pembelajaran dan kegiatan dukungan psikososial.

5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan Darurat

a) Guru dan tenaga kependidikan yang terlibat dalam pelaksanaan satuan pendidikan

darurat berasal dari satuan pendidikan yang terdampak dan relawan yang terdiri dari

unsur psikolog dan pendidikan. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran bagi siswa

dari satuan pendidikan yang terdampak tetap berlangsung sesuai tahapan pembelajaran

di tingkat satuan pendidikan dan ditunjang dari unsur yang lain agar pembelajaran

dalam kondisi darurat dapat berlangsung dengan kondisi yang lebih kondusif.

b) Pemenuhan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan bagi penyelenggaraan satuan

pendidikan darurat, langkah-langkah yang perlu dilakukan:

1) Melakukan pendataan guru terdampak, termasuk jumlah dan satuan pendidikan

asal guru yang mengungsi

2) Dalam hal guru dan tenaga kependidikan mengungsi ke luar kabupaten domisilinya,

Dinas Pendidikan dapat mengeluarkan kebijakan tentang penempatan guru

pengungsi untuk bertugas di wilayah tempat guru tersebut mengungsi. Kebijakan

tersebut harus diikuti dengan kebijakan terkait prosedur administrasi guru,

supervisi, dan sertifikasi guru.

3) Dalam hal terjadi kekurangan guru di suatu wilayah, yang mungkin dikarenakan

guru terdampak sehingga tidak mampu mengajar, maka dapat dilakukan

pemenuhan kebutuhan guru/perekrutan guru, dengan memperhatikan hal-hal

berikut:

- Sedapat mungkin direkrut dari wilayah terdampak

- Mobilisasi guru dari wilayah sekitar

- Perlu disusun kualifikasi guru yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan

- Guru dibekali pelatihan dan ditindaklanjuti dengan supervisi dan mentoring

dari pengawas sekolah dan kepala sekolah

c) Pemenuhan kebutuhan pendampingan psikososial bagi guru

Diperlukan adanya suatu program pelatihan agar guru mampu melakukan

pendampingan psikososial bagi siswa. Akan tetapi, guru sebagai pihak yang juga

terdampak oleh bencana perlu mendapatkan pendampingan agar dapat menjalankan

tugasnya. Diperlukan suatu program pendampingan psikososial yang menyasar guru-

guru terdampak, melalui koordinasi lintas sektor dan antara Direktorat terkait di tingkat

pusat, misalnya dengan Direktorat GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Kementrian Sosial, universitas dan organisasi profesi guru.

34

6. Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan Darurat (Standar Kelulusan, Standar Isi,

Proses Pembelajaran dan Penilaian)

Kurikulum yang dijalankan dalam situasi darurat akan mengikuti kurikulum yang sedang

diterapkan oleh tiap satuan pendidikan. Kurikulum pendidikan dalam situasi darurat perlu

mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik yang timbul sebagai akibat dari

bencana yang berlangsung. Beberapa konten yang penting diajarkan (tergantung dari

konteks bencana dan dampaknya) antara lain:

Kurikulum harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan peserta didik, relevan

dengan budaya, sosial dan bahasa, sesuai dengan konteks tertentu dan kebutuhan

peserta didik.

Mengandung kompetensi inti dari pendidikan dasar termasuk melek huruf, berhitung,

belajar awal, keterampilan hidup, kesehatan dan kebersihan

Memberikan informasi tentang pengurangan risiko bencana, pendidikan lingkungan dan

atau pencegahan konflik

Sensitif gender, mengenali keragaman, mencegah diskriminasi dan mempromosikan

rasa hormat terhadap semua pelajar

Mencantumkan masalah kesejahteraan dan perlindungan kebutuhan psikososial

peserta didik

Pelatihan keterampilan mata pencaharian dan kejuruan, pelatihan keterampilan teknis

Budaya, rekreasi, olah raga dan seni

Pendidikan dalam situasi darurat dapat disusun berdasarkan kategori sebagai berikut:

Memulai Kegiatan Belajar

Mengajar

1. Pemetaan

Kondisi Psikososial

2. Pengenalan Lingkungan

3. Kegiatan

Rekreasional

4. Baca, tulis &

hitung

5. Kegiatan Seni

6. Kegiatan Religius

Kegiatan berdasarkan kategori tersebut dalam layanan pendidikan dalam situasi bencana.

Daftar kegiatan pembelajaran terlampir. Aktivitas yang tersusun di dalamnya bukan

merupakan urutan yang sistematis. Pemilihan aktivitas dapat disesuaikan dengan kondisi dan

tujuan pembelajaran. Kegiatan dapat terintegrasi dengan pembelajaran pada intrakurikuler,

eksta dan kokurikuler serta dapat berupa kegiatan terpisah diluar jam pelajaran.

7. Pengeolaan Satuan Pendidikan Darurat

Pengelolaan satuan pendidikan darurat mempromosikan ruang belajar sahabat anak.

Pembelajaran direncanakan agar anak-anak belajar dengan nyaman. Waktu belajar

disesuaikan dengan kondisi psikososial anak dan guru. Penentuan lokasi pembelajaran

mempertimbangkan kemananan dan keselamatan peserta didik.

Secara garis besar tahapan kegiatan dalam pendidikan di situasi darurat adalah sebagai berikut:

Dalam pengelolaan satuan pendidikan darurat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Boleh Tidak Boleh

Berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga lain yang mengimplementasikan RBS, khususnya perlindungan, psikososial, pendidikan dan kelompok koordinasi lain yang relevan.

Mendirikan Ruang Belajar Sementara (RBS) tanpa berkoordinasi dengan lembaga lain dan pemerintah.

Menggunakan pendekatan yang terpadu yang mencakup pendidikan nonformal, perlindungan dan dukungan psikososial

Membuat RBS hanya sebagai tempat rekreasi dan dukungan psikososial karena kebutuhan perlindungan dan pendidikan juga menarik perhatian.

Penilaian : a. Kondisi bangunan

Sekolah dan fasilitas

sekolah b. Jumlah siswa,

guru dan tenaga

kependidikan lainnya yg terdampak

Perencanaan Kegiatan Belajar

Mengajar

Pelatihan Bagi Penduduk/Gur

u/Relawan:a.

Perlindungan Anak

b. Pendidikan dalam Situasi

Darurat

Mendirikan Kelas/Ruang

Belajar Sementara

Memulai Kegiatan

Pembelajaran

35

6. Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan Darurat (Standar Kelulusan, Standar Isi,

Proses Pembelajaran dan Penilaian)

Kurikulum yang dijalankan dalam situasi darurat akan mengikuti kurikulum yang sedang

diterapkan oleh tiap satuan pendidikan. Kurikulum pendidikan dalam situasi darurat perlu

mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan peserta didik yang timbul sebagai akibat dari

bencana yang berlangsung. Beberapa konten yang penting diajarkan (tergantung dari

konteks bencana dan dampaknya) antara lain:

Kurikulum harus sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan peserta didik, relevan

dengan budaya, sosial dan bahasa, sesuai dengan konteks tertentu dan kebutuhan

peserta didik.

Mengandung kompetensi inti dari pendidikan dasar termasuk melek huruf, berhitung,

belajar awal, keterampilan hidup, kesehatan dan kebersihan

Memberikan informasi tentang pengurangan risiko bencana, pendidikan lingkungan dan

atau pencegahan konflik

Sensitif gender, mengenali keragaman, mencegah diskriminasi dan mempromosikan

rasa hormat terhadap semua pelajar

Mencantumkan masalah kesejahteraan dan perlindungan kebutuhan psikososial

peserta didik

Pelatihan keterampilan mata pencaharian dan kejuruan, pelatihan keterampilan teknis

Budaya, rekreasi, olah raga dan seni

Pendidikan dalam situasi darurat dapat disusun berdasarkan kategori sebagai berikut:

Memulai Kegiatan Belajar

Mengajar

1. Pemetaan

Kondisi Psikososial

2. Pengenalan Lingkungan

3. Kegiatan

Rekreasional

4. Baca, tulis &

hitung

5. Kegiatan Seni

6. Kegiatan Religius

Kegiatan berdasarkan kategori tersebut dalam layanan pendidikan dalam situasi bencana.

Daftar kegiatan pembelajaran terlampir. Aktivitas yang tersusun di dalamnya bukan

merupakan urutan yang sistematis. Pemilihan aktivitas dapat disesuaikan dengan kondisi dan

tujuan pembelajaran. Kegiatan dapat terintegrasi dengan pembelajaran pada intrakurikuler,

eksta dan kokurikuler serta dapat berupa kegiatan terpisah diluar jam pelajaran.

7. Pengeolaan Satuan Pendidikan Darurat

Pengelolaan satuan pendidikan darurat mempromosikan ruang belajar sahabat anak.

Pembelajaran direncanakan agar anak-anak belajar dengan nyaman. Waktu belajar

disesuaikan dengan kondisi psikososial anak dan guru. Penentuan lokasi pembelajaran

mempertimbangkan kemananan dan keselamatan peserta didik.

Secara garis besar tahapan kegiatan dalam pendidikan di situasi darurat adalah sebagai berikut:

Dalam pengelolaan satuan pendidikan darurat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Boleh Tidak Boleh

Berkoordinasi dengan pemerintah dan lembaga lain yang mengimplementasikan RBS, khususnya perlindungan, psikososial, pendidikan dan kelompok koordinasi lain yang relevan.

Mendirikan Ruang Belajar Sementara (RBS) tanpa berkoordinasi dengan lembaga lain dan pemerintah.

Menggunakan pendekatan yang terpadu yang mencakup pendidikan nonformal, perlindungan dan dukungan psikososial

Membuat RBS hanya sebagai tempat rekreasi dan dukungan psikososial karena kebutuhan perlindungan dan pendidikan juga menarik perhatian.

Penilaian : a. Kondisi bangunan

Sekolah dan fasilitas

sekolah b. Jumlah siswa,

guru dan tenaga

kependidikan lainnya yg terdampak

Perencanaan Kegiatan Belajar

Mengajar

Pelatihan Bagi Penduduk/Gur

u/Relawan:a.

Perlindungan Anak

b. Pendidikan dalam Situasi

Darurat

Mendirikan Kelas/Ruang

Belajar Sementara

Memulai Kegiatan

Pembelajaran

36

Boleh Tidak Boleh

Melibatkan masyarakat, orang tua, dan anak perempuan dan laki-laki di semua pengambilan keputusan terkait RBS, mendorong rasa kepemilikan mereka terhadap RBS di semua fase kerja

Mendirikan RBS sebagai tempat layanan, memperlakukan masyarakat sebagai penerima bantuan.

Membangun sumber daya yang sudah ada seperti kelompok masyarakat, orangtua, lagu budaya, dan figur-figur khusus seperti ketua pemuda dan para perempuan yang biasa dimintai tolong oleh anak. Pada awalnya, tim bisa dimobilisasi untuk mengunjungi masyarakat dan menggerakkan kelompok anak-anak selama beberapa jam setiap hari.

Memilih dan merekrut animator dan staf RBS hanya dari luar kelompok yang terkena dampak atau hanya menggunakan bahan dan kegiatan yang didatangkan dari luar.

Membuat RBS bisa diakses dan inklusif untuk anak-anak perempuan dan anak-anak yang terkucilkan seperti mereka yang berkebutuhan khusus dan menyesuaikan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan kapasitas khusus mereka.

Berasumsi bahwa karena RBS terbuka bagi semua anak, maka RBS bisa diakses semua orang dan inklusif.

Memastikan bahwa semua staf dan animator memahami dan mematuhi tata aturan yang sesuai.

Meminta para pekerja RBS menandatangani tata aturan yang tidak mereka pahami atau peduli.

Membuat RBS cocok secara fisik, budaya, dan perkembangan anak, yang memberikan ruang yang cukup untuk kelompok-kelompok kecil untuk melakukan beragam kegiatan dalam waktu yang sama.

Merancang RBS agar terlihat seperti tempat ibadah atau memakai warna yang digunakan oleh pihak-pihak yang sedang konflik bersenjata.

Mendengarkan dan mendukung anak-anak yang memiliki masalah, membuat rujukan bagi anak-anak yang membutuhkan layanan khusus.

Memaksa anak menggambar atau menceritakan pengalaman pahit mereka.

Memastikan bahwa waktu dan bentuk kegiatan cocok dengan rutinitas harian anak dan anggota keluarga.

Menentukan sejak awal jenis dan waktu kegiatan tanpa berkonsultasi dengan anak laki-laki dan perempuan dan anggota masyarakat.

Mengorganisasi sesi atau kegiatan RBS terpisah bagi anak perempuan dan laki-laki dari berbagai kelompok umur, misalnya 0-7 (atau 0-3, 4-7), 8-12, dan 13-18 tahun.

Mengorganisasi RBS hanya untuk anak usia 4-10 tahun atau hanya untuk anak laki-laki.

Boleh Tidak Boleh

Menyediakan perlengkapan yang sesuai di RBS, termasuk alat permainan, P3K, bahan pembersih, dll. Sebisa mungkin gunakan bahan yang tersedia di lokasi dan ramah lingkungan.

Fokus berlebihan pada mainan buatan pabrik atau lupa menjaga perlengkapan.

Jaga jumlah anak yang ikut serta di setiap waktu tertentu agar tetap terkontrol.

Mendorong atau memperbolehkan terlalu banyak anak ikut serta sehingga RBS tidak mendukung dan menumbuhkan semangat.

Memberikan pelatihan terus menerus, lanjutan dan pembangunan kapasitas bagi animator dan staf.

Memberikan pelatihan sekali saja dan berasumsi bahwa animator dan staf sudah siap.

Menggunakan data assesmen yang sudah ada, termasuk pertanyaan-pertanyaan tentang RBS dalam assesmen kebutuhan terkoordinasi, dan jika diperlukan, melakukan assesmen tersendiri sebelum mendirikan RBS untuk menentukan apakah RBS dibutuhkan, aman, dan sesuai konteks

Berasumsi bahwa RBS adalah intervensi yang cocok di semua konteks.

Mengorganisasi dukungan psikososial bagi para pekerja RBS lokal dan nasional yang terkena dampak situasi darurat

Berasumsi bahwa semua pekerja lokal dan nasional atau anak-anak membutuhkan konseling atau terapi. Hanya orang-orang yang terkena dampak besar, yang merupakan jumlah minoritas di masyarakat, membutuhkan layanan kesehatan semacam itu.

Memonitor dan mengevaluasi RBS, dan menggunakan informasi untuk belajar dari pengalaman dan meningkatkan kualitas program.

Mengabaikan evaluasi atau melakukan evaluasi hanya untuk menyenangkan donor.

Membuat strategi keluar atau strategi transisi sejak awal dengan masyarakat.

Meneruskan RBS tanpa batas waktu atau membuat RBS bersaing dengan sekolah.

Diambil dari; Pedoman Tempat Ramah Anak dalam keadaan darurat, Unicef, 2011

37

Boleh Tidak Boleh

Melibatkan masyarakat, orang tua, dan anak perempuan dan laki-laki di semua pengambilan keputusan terkait RBS, mendorong rasa kepemilikan mereka terhadap RBS di semua fase kerja

Mendirikan RBS sebagai tempat layanan, memperlakukan masyarakat sebagai penerima bantuan.

Membangun sumber daya yang sudah ada seperti kelompok masyarakat, orangtua, lagu budaya, dan figur-figur khusus seperti ketua pemuda dan para perempuan yang biasa dimintai tolong oleh anak. Pada awalnya, tim bisa dimobilisasi untuk mengunjungi masyarakat dan menggerakkan kelompok anak-anak selama beberapa jam setiap hari.

Memilih dan merekrut animator dan staf RBS hanya dari luar kelompok yang terkena dampak atau hanya menggunakan bahan dan kegiatan yang didatangkan dari luar.

Membuat RBS bisa diakses dan inklusif untuk anak-anak perempuan dan anak-anak yang terkucilkan seperti mereka yang berkebutuhan khusus dan menyesuaikan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan kapasitas khusus mereka.

Berasumsi bahwa karena RBS terbuka bagi semua anak, maka RBS bisa diakses semua orang dan inklusif.

Memastikan bahwa semua staf dan animator memahami dan mematuhi tata aturan yang sesuai.

Meminta para pekerja RBS menandatangani tata aturan yang tidak mereka pahami atau peduli.

Membuat RBS cocok secara fisik, budaya, dan perkembangan anak, yang memberikan ruang yang cukup untuk kelompok-kelompok kecil untuk melakukan beragam kegiatan dalam waktu yang sama.

Merancang RBS agar terlihat seperti tempat ibadah atau memakai warna yang digunakan oleh pihak-pihak yang sedang konflik bersenjata.

Mendengarkan dan mendukung anak-anak yang memiliki masalah, membuat rujukan bagi anak-anak yang membutuhkan layanan khusus.

Memaksa anak menggambar atau menceritakan pengalaman pahit mereka.

Memastikan bahwa waktu dan bentuk kegiatan cocok dengan rutinitas harian anak dan anggota keluarga.

Menentukan sejak awal jenis dan waktu kegiatan tanpa berkonsultasi dengan anak laki-laki dan perempuan dan anggota masyarakat.

Mengorganisasi sesi atau kegiatan RBS terpisah bagi anak perempuan dan laki-laki dari berbagai kelompok umur, misalnya 0-7 (atau 0-3, 4-7), 8-12, dan 13-18 tahun.

Mengorganisasi RBS hanya untuk anak usia 4-10 tahun atau hanya untuk anak laki-laki.

Boleh Tidak Boleh

Menyediakan perlengkapan yang sesuai di RBS, termasuk alat permainan, P3K, bahan pembersih, dll. Sebisa mungkin gunakan bahan yang tersedia di lokasi dan ramah lingkungan.

Fokus berlebihan pada mainan buatan pabrik atau lupa menjaga perlengkapan.

Jaga jumlah anak yang ikut serta di setiap waktu tertentu agar tetap terkontrol.

Mendorong atau memperbolehkan terlalu banyak anak ikut serta sehingga RBS tidak mendukung dan menumbuhkan semangat.

Memberikan pelatihan terus menerus, lanjutan dan pembangunan kapasitas bagi animator dan staf.

Memberikan pelatihan sekali saja dan berasumsi bahwa animator dan staf sudah siap.

Menggunakan data assesmen yang sudah ada, termasuk pertanyaan-pertanyaan tentang RBS dalam assesmen kebutuhan terkoordinasi, dan jika diperlukan, melakukan assesmen tersendiri sebelum mendirikan RBS untuk menentukan apakah RBS dibutuhkan, aman, dan sesuai konteks

Berasumsi bahwa RBS adalah intervensi yang cocok di semua konteks.

Mengorganisasi dukungan psikososial bagi para pekerja RBS lokal dan nasional yang terkena dampak situasi darurat

Berasumsi bahwa semua pekerja lokal dan nasional atau anak-anak membutuhkan konseling atau terapi. Hanya orang-orang yang terkena dampak besar, yang merupakan jumlah minoritas di masyarakat, membutuhkan layanan kesehatan semacam itu.

Memonitor dan mengevaluasi RBS, dan menggunakan informasi untuk belajar dari pengalaman dan meningkatkan kualitas program.

Mengabaikan evaluasi atau melakukan evaluasi hanya untuk menyenangkan donor.

Membuat strategi keluar atau strategi transisi sejak awal dengan masyarakat.

Meneruskan RBS tanpa batas waktu atau membuat RBS bersaing dengan sekolah.

Diambil dari; Pedoman Tempat Ramah Anak dalam keadaan darurat, Unicef, 2011

38

8. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan. Khusus

mengenai penentuan kelulusan peserta didik berdasarkan hasil Ujian Satuan pendidikan dan

Ujian Nasional yang merujuk pada Prosedur Operasi Standar untuk Satuan pendidikan

Darurat yang dikeluarkan oleh BSNP. Waktu dan lokasi pelaksanaan penilaian hasil belajar

disesuaikan dengan kondisi psikososial siswa.

9. Pembiayaan

Pembiayaan dalam penyelenggaraan darurat bersumber dari anggaran pemerintah,

pemerintah daerah dan/atau masyarakat serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

10. Peninjauan, Evaluasi dan Pelaporan

Pelaksanaan peninjauan dan evaluasi di daerah dilaksanakan oleh tim yang dikoordinasikan

oleh Pos Pendidikan yang melibatkan POSKO Utama dan melibatkan dinas/instansi terkait

dan masyarakat. Peninjauan dilaksanakan untuk melihat keterlaksanakaan dan memberi

masukan perbaikan dan langkah yang harus diambil dalam pemenuhan dan optimalisasi

layanan pendidikan dalam situasi darurat. Peninjauan dilakukan terhadap indikator kunci

standar minimum pendidikan dalam situasi darurat, format monitoring telampir (lampiran

1.7). Peninjauan dilaksanakan berkala sesuai jangka waktu keadaan darurat pada saat

pertemuan koordinasi di POS Pendidikan. Peninjauan juga dilakukan untuk melihat

penjaminan mutu pelaksanaan pembelajaran.

Penjaminan mutu dilakukan bersama oleh pemerintah, pemerintah daerah dan

penyelenggara sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pemerintah Daerah menjamin

mutu penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat sesuai dengan prinsip-prinsip

penyelenggaraan satuan pendidikan darurat. Pemerintah dan Pemerintah Daerah

menyediakan sumber daya yang dibutuhkan agar pencapaian mutu penyelenggaraan PLK

sesuai yang dipersyaratkan.

Evaluasi dilaksanakan multi pihak dengan melibatkan satgas PB baik ditingkat pusat maupun

daerah dan dikoordinasikan oleh POS Pendidikan. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum

masa keadaan darurat berakhir. hasil evaluasi menjadi rekomendasi perbaikan

penyelenggaraan pendidikan darurat ke depan dan digunakan sebagai dasar penetapan

berakhirnya satuan pendidikan darurat dan beralih ke layanan pendidikan normal.

11. Pelaporan dan Penjaminan Mutu

Penyelenggara satuan pendidikan darurat membuat pelaporan minimal sekali selama masa

darurat dan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penutupan dan/atau pengalihan

satuan pendidikan darurat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. Penjaminan

mutu satuan pendidikan darurat dikawal oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)

Kemendikbud

12. Penutupan Satuan Pendidikan Darurat

Satuan pendidikan darurat ditutup setelah kebutuhan satuan pendidikan darurat dipandang

cukup, baik ketika kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi sudah selesai sehingga kembali ke

satuan pendidikan reguler atau adanya pengalihan status satuan pendidikan darurat menjadi

satuan pendidikan kecil atau satuan pendidikan terbuka atau satuan pendidikan terintegrasi

sesuai dengan kebutuhan pasca bencana.

39

8. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan. Khusus

mengenai penentuan kelulusan peserta didik berdasarkan hasil Ujian Satuan pendidikan dan

Ujian Nasional yang merujuk pada Prosedur Operasi Standar untuk Satuan pendidikan

Darurat yang dikeluarkan oleh BSNP. Waktu dan lokasi pelaksanaan penilaian hasil belajar

disesuaikan dengan kondisi psikososial siswa.

9. Pembiayaan

Pembiayaan dalam penyelenggaraan darurat bersumber dari anggaran pemerintah,

pemerintah daerah dan/atau masyarakat serta sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

10. Peninjauan, Evaluasi dan Pelaporan

Pelaksanaan peninjauan dan evaluasi di daerah dilaksanakan oleh tim yang dikoordinasikan

oleh Pos Pendidikan yang melibatkan POSKO Utama dan melibatkan dinas/instansi terkait

dan masyarakat. Peninjauan dilaksanakan untuk melihat keterlaksanakaan dan memberi

masukan perbaikan dan langkah yang harus diambil dalam pemenuhan dan optimalisasi

layanan pendidikan dalam situasi darurat. Peninjauan dilakukan terhadap indikator kunci

standar minimum pendidikan dalam situasi darurat, format monitoring telampir (lampiran

1.7). Peninjauan dilaksanakan berkala sesuai jangka waktu keadaan darurat pada saat

pertemuan koordinasi di POS Pendidikan. Peninjauan juga dilakukan untuk melihat

penjaminan mutu pelaksanaan pembelajaran.

Penjaminan mutu dilakukan bersama oleh pemerintah, pemerintah daerah dan

penyelenggara sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pemerintah Daerah menjamin

mutu penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat sesuai dengan prinsip-prinsip

penyelenggaraan satuan pendidikan darurat. Pemerintah dan Pemerintah Daerah

menyediakan sumber daya yang dibutuhkan agar pencapaian mutu penyelenggaraan PLK

sesuai yang dipersyaratkan.

Evaluasi dilaksanakan multi pihak dengan melibatkan satgas PB baik ditingkat pusat maupun

daerah dan dikoordinasikan oleh POS Pendidikan. Pelaksanaan evaluasi dilakukan sebelum

masa keadaan darurat berakhir. hasil evaluasi menjadi rekomendasi perbaikan

penyelenggaraan pendidikan darurat ke depan dan digunakan sebagai dasar penetapan

berakhirnya satuan pendidikan darurat dan beralih ke layanan pendidikan normal.

11. Pelaporan dan Penjaminan Mutu

Penyelenggara satuan pendidikan darurat membuat pelaporan minimal sekali selama masa

darurat dan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penutupan dan/atau pengalihan

satuan pendidikan darurat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. Penjaminan

mutu satuan pendidikan darurat dikawal oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP)

Kemendikbud

12. Penutupan Satuan Pendidikan Darurat

Satuan pendidikan darurat ditutup setelah kebutuhan satuan pendidikan darurat dipandang

cukup, baik ketika kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi sudah selesai sehingga kembali ke

satuan pendidikan reguler atau adanya pengalihan status satuan pendidikan darurat menjadi

satuan pendidikan kecil atau satuan pendidikan terbuka atau satuan pendidikan terintegrasi

sesuai dengan kebutuhan pasca bencana.

40

BAB IV

PENUTUP

41

BAB IV

PENUTUP

42

BAB IV

PENUTUP

Satuan pendidikan darurat sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan satuan pendidikan formal yang

didirikan pada saat situasi bencana alam dan/atau bencana sosial yang bersifat sementara, yang dapat

diikuti oleh seluruh anak usia satuan pendidikan atau peserta didik yang menjadi korban bencana baik

bencana alam ataupun sosial di pengungsian atau satuan pendidikannya rusak. Demikianlah pedoman

model penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disusun, semoga dapat dimanfaatkan dengan

sebaik-baiknya. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam proses penyusunan

pedoman ini, masukan terhadap isi pedoman dapat disampaikan langsung kepada Direktorat

Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus.

43

BAB IV

PENUTUP

Satuan pendidikan darurat sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan satuan pendidikan formal yang

didirikan pada saat situasi bencana alam dan/atau bencana sosial yang bersifat sementara, yang dapat

diikuti oleh seluruh anak usia satuan pendidikan atau peserta didik yang menjadi korban bencana baik

bencana alam ataupun sosial di pengungsian atau satuan pendidikannya rusak. Demikianlah pedoman

model penyelenggaraan satuan pendidikan darurat disusun, semoga dapat dimanfaatkan dengan

sebaik-baiknya. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu dalam proses penyusunan

pedoman ini, masukan terhadap isi pedoman dapat disampaikan langsung kepada Direktorat

Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus.

44

LAMPIRAN

45

LAMPIRAN

46

Lam

pira

n 1.

1 Fo

rmul

ir pe

ndat

aan

N

ama

Daer

ah

No

Titik

Koo

rdin

at

NPS

N

Nam

a Se

kola

h Je

njan

g

Jum

lah

Sisw

a Ju

mla

h G

uru

Ting

kat

Keru

saka

n Ru

ang

Kela

s Ru

ang

Lain

nya

Ruan

g ya

ng

mas

ih

bisa

di

guna

kan

Verif

ikat

or

(Ole

h Si

apa)

Ruan

g Ke

las

Daru

rat/

Sem

enta

ra

Lint

ang

Buju

r Pr

ovin

si

Kabu

pate

n /K

ota

Keca

mat

an

Desa

/ ke

lura

han

Lk

Pr

Tota

l Lk

Pr

To

tal

RB

RS

RR

RB

RS

RR

RB

RS

RR

Kebu

tuha

n Te

rpas

ang

Keku

rang

an

1

2

3

4

5

TOTA

L

U

pdat

e Da

ta T

gl

Di

setu

jui o

leh

Ke

pala

Din

as

TT

D

Nam

a

47

Lam

pira

n 1.

1 Fo

rmul

ir pe

ndat

aan

N

ama

Daer

ah

No

Titik

Koo

rdin

at

NPS

N

Nam

a Se

kola

h Je

njan

g

Jum

lah

Sisw

a Ju

mla

h G

uru

Ting

kat

Keru

saka

n Ru

ang

Kela

s Ru

ang

Lain

nya

Ruan

g ya

ng

mas

ih

bisa

di

guna

kan

Verif

ikat

or

(Ole

h Si

apa)

Ruan

g Ke

las

Daru

rat/

Sem

enta

ra

Lint

ang

Buju

r Pr

ovin

si

Kabu

pate

n /K

ota

Keca

mat

an

Desa

/ ke

lura

han

Lk

Pr

Tota

l Lk

Pr

To

tal

RB

RS

RR

RB

RS

RR

RB

RS

RR

Kebu

tuha

n Te

rpas

ang

Keku

rang

an

1

2

3

4

5

TOTA

L

U

pdat

e Da

ta T

gl

Di

setu

jui o

leh

Ke

pala

Din

as

TT

D

Nam

a

48

Kebu

tuha

n pe

rleng

kapa

n be

laja

r SI

SWA

TERD

AMPA

K G

URU

TER

DAM

PAK

Kete

rlaks

anaa

n Ak

tivita

s Be

laja

r

Nam

a Ke

pala

Se

kola

h

Nom

or

Kont

ak

(HP)

/

Wha

tsAp

p

Kete

rang

an

Sera

gam

Se

kola

h Ta

s Se

kola

h AT

K

Papa

n Tu

lis

(Whi

te

Boar

d)

Meu

bele

r M

enin

ggal

Lu

ka

Bera

t Ra

wat

In

ap

Ting

gal d

i Pe

ngun

gsia

n

Ora

ng

Tuan

ya

men

ingg

al

Rum

ahny

a Ru

sak

Men

ingg

al

Luka

Be

rat

Raw

at

Inap

Ti

ngga

l di

Peng

ungs

ian

Rum

ahny

a Ru

sak

Lampiran 1.2 Kit Pembelajaran di Satuan pendidikan Darurat

Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan kontainer plastik-tahan air dengan

ukuran 700x480x425 (kemasan dalam)

Spesifikasi: mendukung kegiatan belajar dan mengajar di 1 satuan pendidikan

No Barang Jumlah Unit Merek

1 Kapur, berwarna-warni, isi 10/kotak 25 kotak Sarjana

2 Krayon, kertas lilin, berwarna-warni (isi 12/kotak) 25 kotak Kiko

3 penghapus, karet 25 25 buah Kenko A-36

4 Buku tulis bergaris, 50 halaman, A4 book 200 200 buah

5 Buku gambar A3 100 buah

6 Rautan, logam 25 25 buah SDI 0150

7 Pensil, kualitas HB, box of 10 Box 25 25 buah Peligraph

8 Pena, Bulpen, Hitam/Biru, box of 10 Box 25 25 buah Snowman

9 Pena, felt tip, warna-warni, box of 10 Box 25 25 buah Snowman/Schwan

10 penggaris, plastik, 30cm 25 buah 25 buah Star

11 kotak kuat dengan gembok 1 buah 1 buah Shinpo Max

12 congklak 5 paket

13 Dadu 5 5 buah

14 Kaca Pembesar 5 4 buah Joyko

15 Alat pengatur waktu 2 2 buah

16 Biji Kewuk 5 set Congklak, bola

bekle

17 Pita Ukur Pce 2 2 buah Joyko

18 Magnet Pce 2 2 buah Joyko

49

Kebu

tuha

n pe

rleng

kapa

n be

laja

r SI

SWA

TERD

AMPA

K G

URU

TER

DAM

PAK

Kete

rlaks

anaa

n Ak

tivita

s Be

laja

r

Nam

a Ke

pala

Se

kola

h

Nom

or

Kont

ak

(HP)

/

Wha

tsAp

p

Kete

rang

an

Sera

gam

Se

kola

h Ta

s Se

kola

h AT

K

Papa

n Tu

lis

(Whi

te

Boar

d)

Meu

bele

r M

enin

ggal

Lu

ka

Bera

t Ra

wat

In

ap

Ting

gal d

i Pe

ngun

gsia

n

Ora

ng

Tuan

ya

men

ingg

al

Rum

ahny

a Ru

sak

Men

ingg

al

Luka

Be

rat

Raw

at

Inap

Ti

ngga

l di

Peng

ungs

ian

Rum

ahny

a Ru

sak

Lampiran 1.2 Kit Pembelajaran di Satuan pendidikan Darurat

Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan kontainer plastik-tahan air dengan

ukuran 700x480x425 (kemasan dalam)

Spesifikasi: mendukung kegiatan belajar dan mengajar di 1 satuan pendidikan

No Barang Jumlah Unit Merek

1 Kapur, berwarna-warni, isi 10/kotak 25 kotak Sarjana

2 Krayon, kertas lilin, berwarna-warni (isi 12/kotak) 25 kotak Kiko

3 penghapus, karet 25 25 buah Kenko A-36

4 Buku tulis bergaris, 50 halaman, A4 book 200 200 buah

5 Buku gambar A3 100 buah

6 Rautan, logam 25 25 buah SDI 0150

7 Pensil, kualitas HB, box of 10 Box 25 25 buah Peligraph

8 Pena, Bulpen, Hitam/Biru, box of 10 Box 25 25 buah Snowman

9 Pena, felt tip, warna-warni, box of 10 Box 25 25 buah Snowman/Schwan

10 penggaris, plastik, 30cm 25 buah 25 buah Star

11 kotak kuat dengan gembok 1 buah 1 buah Shinpo Max

12 congklak 5 paket

13 Dadu 5 5 buah

14 Kaca Pembesar 5 4 buah Joyko

15 Alat pengatur waktu 2 2 buah

16 Biji Kewuk 5 set Congklak, bola

bekle

17 Pita Ukur Pce 2 2 buah Joyko

18 Magnet Pce 2 2 buah Joyko

50

No Barang Jumlah Unit Merek

19 Cermin, ukuran A5 or 12cm sq (bisa plastik) 2 2 buah No brand

20 Ensiklopedia 1 paket BinarPustaka

21 Gunting 50 buah

22 Lem 25 buah

23 Posh it 4 warna 25 paket

24 Majalah bekas full color 100 exp

25 Karton 25 lembar

26 Bibit dan polibag 100 paket

27 Alat pembuat kompos tanpa bau 6 buah Felipa

28 Tas Siaga lengkap 6 paket i-YES

29 Kotak kontainer tambahan untuk mengemas 1 buah Green Leaf

30 Kotak untuk mengemas A + B 1 buah

Lampiran 1.3 Paket Sarana Bermain dan Gembira di Satuan pendidikan Darurat

Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan plastik tahan air dengan ukuran

720x420x330

Spesifikasi: sebagaimana tertera dalam tabel di bawah

No Barang Jumlah Unit Deskripsi

1 Bola kaki 6 buah Untuk bermain bola-22 anak

2 Bola voli 6 buah Untuk bermain voli-12 anak

3 Kok 4 kaleng untuk badminton

4 Bola tenis 10 buah Untuk main kasti

5 Pompa bola 1 buah

6 Peluit 1 buah Untuk wasit

7 Jaring voli 1 buah Untuk main voli

8 Tali gulung pramuka 6 buah

9 Buku catatan 1 buah

10 Pulpen 1 pak

11 Tongkat bendera semapur 12 buah

12 Kerincing 3 buah

13 Tongkat kasti 2 buah

14 Raket badminton 4 buah

15 Karet gelang 1 kg Untuk dijalin jadi 4 alat lompat tali

16 Bola basket 1 set 6 bola

17 Matras 2 buah

18 Tali loncat 2 buah

19 Gelang hulahoop 6 buah

51

No Barang Jumlah Unit Merek

19 Cermin, ukuran A5 or 12cm sq (bisa plastik) 2 2 buah No brand

20 Ensiklopedia 1 paket BinarPustaka

21 Gunting 50 buah

22 Lem 25 buah

23 Posh it 4 warna 25 paket

24 Majalah bekas full color 100 exp

25 Karton 25 lembar

26 Bibit dan polibag 100 paket

27 Alat pembuat kompos tanpa bau 6 buah Felipa

28 Tas Siaga lengkap 6 paket i-YES

29 Kotak kontainer tambahan untuk mengemas 1 buah Green Leaf

30 Kotak untuk mengemas A + B 1 buah

Lampiran 1.3 Paket Sarana Bermain dan Gembira di Satuan pendidikan Darurat

Dimensi: Dikemas dalam 2 boks; boks karton (kemasan luar) dan plastik tahan air dengan ukuran

720x420x330

Spesifikasi: sebagaimana tertera dalam tabel di bawah

No Barang Jumlah Unit Deskripsi

1 Bola kaki 6 buah Untuk bermain bola-22 anak

2 Bola voli 6 buah Untuk bermain voli-12 anak

3 Kok 4 kaleng untuk badminton

4 Bola tenis 10 buah Untuk main kasti

5 Pompa bola 1 buah

6 Peluit 1 buah Untuk wasit

7 Jaring voli 1 buah Untuk main voli

8 Tali gulung pramuka 6 buah

9 Buku catatan 1 buah

10 Pulpen 1 pak

11 Tongkat bendera semapur 12 buah

12 Kerincing 3 buah

13 Tongkat kasti 2 buah

14 Raket badminton 4 buah

15 Karet gelang 1 kg Untuk dijalin jadi 4 alat lompat tali

16 Bola basket 1 set 6 bola

17 Matras 2 buah

18 Tali loncat 2 buah

19 Gelang hulahoop 6 buah

52

No Barang Jumlah Unit Deskripsi

20 Kamera digital 2 buah

21 Handycam 1 buah

22 Suling 6 buah

23 Gitar 6 buah

24 Harmonika 6 buah

25 Pianika 6 buah

26 Angklung 1 set Mang Udjo

27 Tas aman shiaga 1 paket Tas lengkap untuk bertahan hidup 3 x 24 jam yang inklusif

28 Alat Pemadam kebakaran 2 buah

29 Karung goni

30 Alat Cuci Tangan pakai sabun 6 paket

Lampiran 1.4 Contoh Prasarana Satuan pendidikan Darurat

1. Model Kelas Aman dari Asap

2. Tenda Satuan pendidikan Sementara (41m)

53

No Barang Jumlah Unit Deskripsi

20 Kamera digital 2 buah

21 Handycam 1 buah

22 Suling 6 buah

23 Gitar 6 buah

24 Harmonika 6 buah

25 Pianika 6 buah

26 Angklung 1 set Mang Udjo

27 Tas aman shiaga 1 paket Tas lengkap untuk bertahan hidup 3 x 24 jam yang inklusif

28 Alat Pemadam kebakaran 2 buah

29 Karung goni

30 Alat Cuci Tangan pakai sabun 6 paket

Lampiran 1.4 Contoh Prasarana Satuan pendidikan Darurat

1. Model Kelas Aman dari Asap

2. Tenda Satuan pendidikan Sementara (41m)

54

Deskripsi Umum

Tenda dengan ukuran 65 m2 (6,5m x 10m), menggunakan rangka, berbentuk persegi panjang.

Dengan dua lapisan atap dan alas tenda kedap air.

Spesifikasi Teknis

Atap luar: 550 gram/m2, Tenda Utama: 430 gram/m2, bahan PVC/Terpaulin, warna putih, Tinggi

3m + Lapisan Atas 30cm

Penjahitan: semua sisi dijahit dua kali dan jahitan sisi utama diberi pita perekat anti bocor.

Jendela : sejumlah 10 (sepuluh) di kedua sisi panjang dan 4 (empat) di kedua sisi lebar, dilindungi

oleh kasa nyamuk dan penutup yang dapat diatur bukaannya (digulung), 1 buah pintu di setiap

ujung tenda dengan pintu yang dapat di atur bukaannya. 4 (empat) buah lubang udara diatap

tenda bagian dalam di sisi kiri dan kanan dengan kasa nyamuk dan penutup.

Bahan kain untuk bagian luar maupun bagian dalam tenda merupakan bahan tahan air dan tahan

terhadap pelapukan.

Rangka (terbuat dari besi yang digalvanis atau dari aluminium): rangka yang dapat berdiri dengan

dukungan tali atau kabel dalam jumlah minimal, dan juga dengan kawat silang lateral yang dapat

menahan dorongan angin dengan kecepatan 30 meter per detik.

Logo TUT WURI HANDAYANI, tulisan KEMENDIKBUD dan DIREKTORAT JENDERAL DIKDASMEN

tercetak di bagian atas pintu dan di bagian atap tenda. (seperti pada gambar)

Perlengkapan Tenda

Tali/Sling

Pasak

Palu

Peralatan perbaikan, dan

Instruksi cara pemasangan yang dilengkapi dengan gambar di setiap kotak

3. Sekolah Darurat

Sekolah darurat akan mengacu kepada konsep yang telah disipakan oleh kementerian PUPR,

dengan design sebegai berikut:

55

Deskripsi Umum

Tenda dengan ukuran 65 m2 (6,5m x 10m), menggunakan rangka, berbentuk persegi panjang.

Dengan dua lapisan atap dan alas tenda kedap air.

Spesifikasi Teknis

Atap luar: 550 gram/m2, Tenda Utama: 430 gram/m2, bahan PVC/Terpaulin, warna putih, Tinggi

3m + Lapisan Atas 30cm

Penjahitan: semua sisi dijahit dua kali dan jahitan sisi utama diberi pita perekat anti bocor.

Jendela : sejumlah 10 (sepuluh) di kedua sisi panjang dan 4 (empat) di kedua sisi lebar, dilindungi

oleh kasa nyamuk dan penutup yang dapat diatur bukaannya (digulung), 1 buah pintu di setiap

ujung tenda dengan pintu yang dapat di atur bukaannya. 4 (empat) buah lubang udara diatap

tenda bagian dalam di sisi kiri dan kanan dengan kasa nyamuk dan penutup.

Bahan kain untuk bagian luar maupun bagian dalam tenda merupakan bahan tahan air dan tahan

terhadap pelapukan.

Rangka (terbuat dari besi yang digalvanis atau dari aluminium): rangka yang dapat berdiri dengan

dukungan tali atau kabel dalam jumlah minimal, dan juga dengan kawat silang lateral yang dapat

menahan dorongan angin dengan kecepatan 30 meter per detik.

Logo TUT WURI HANDAYANI, tulisan KEMENDIKBUD dan DIREKTORAT JENDERAL DIKDASMEN

tercetak di bagian atas pintu dan di bagian atap tenda. (seperti pada gambar)

Perlengkapan Tenda

Tali/Sling

Pasak

Palu

Peralatan perbaikan, dan

Instruksi cara pemasangan yang dilengkapi dengan gambar di setiap kotak

3. Sekolah Darurat

Sekolah darurat akan mengacu kepada konsep yang telah disipakan oleh kementerian PUPR,

dengan design sebegai berikut:

56

4. Satuan pendidikan Darurat terbuat dari Bambu

Rencana Anggaran Biaya Prototipe "Bamboo School" 6m x 9m

No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan (Rp)

Jumlah Harga (Rp)

1 Perataan tanah 6x9m = 54 m² 2.000 108.000 2 Kolom bambu D 10 cm 60 m 2.000 120.000 3 Kuda-kuda bambu D 15 cm 7x25m = 175 m² 2.000 350.000 4 Gording dan kelam D 10 cm 250 m 2.000 500.000 5 Gapit gedhek D 10 cm 150 m 2.000 300.000 6 Gedhek 10 lb 1.8 x 3.0 30.000 300.000 7 Usuk-usuk D 10 cm 162 m 2.000 324.000 8 Tutup keong 5 lb 1.8 x 3.0 30.000 150.000 9 Pintu slorok 1 buah 60.000 60.000

10 Alat bantu pemasangan Ls 250.000 250.000 11 Ongkos tenanga 5 orang x 2 hari Ls 600.000 600.000 12 Deklit biru 108 m² 5.000 540.000 13 Pondasi 10 buah 25.000 250.000 14 Plesteran lantai 54 m² 10.000 540.000

4.392.000

5. Satuan pendidikan Darurat terbuat dari Bambu

Selain sarana dan prasarana pembelajaran, pemenuhan kebutuhan air dan sanitasi pada satuan

pendidikan darurat sangat penting untuk memenuhi standar berikut :

a. Akses kepada air minum yang aman dan cuci tangan

57

4. Satuan pendidikan Darurat terbuat dari Bambu

Rencana Anggaran Biaya Prototipe "Bamboo School" 6m x 9m

No Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga Satuan (Rp)

Jumlah Harga (Rp)

1 Perataan tanah 6x9m = 54 m² 2.000 108.000 2 Kolom bambu D 10 cm 60 m 2.000 120.000 3 Kuda-kuda bambu D 15 cm 7x25m = 175 m² 2.000 350.000 4 Gording dan kelam D 10 cm 250 m 2.000 500.000 5 Gapit gedhek D 10 cm 150 m 2.000 300.000 6 Gedhek 10 lb 1.8 x 3.0 30.000 300.000 7 Usuk-usuk D 10 cm 162 m 2.000 324.000 8 Tutup keong 5 lb 1.8 x 3.0 30.000 150.000 9 Pintu slorok 1 buah 60.000 60.000

10 Alat bantu pemasangan Ls 250.000 250.000 11 Ongkos tenanga 5 orang x 2 hari Ls 600.000 600.000 12 Deklit biru 108 m² 5.000 540.000 13 Pondasi 10 buah 25.000 250.000 14 Plesteran lantai 54 m² 10.000 540.000

4.392.000

5. Satuan pendidikan Darurat terbuat dari Bambu

Selain sarana dan prasarana pembelajaran, pemenuhan kebutuhan air dan sanitasi pada satuan

pendidikan darurat sangat penting untuk memenuhi standar berikut :

a. Akses kepada air minum yang aman dan cuci tangan

58

b. Titik drainase air direncanakan, dirawat dengan baik dan dijaga agar tidak ada air yang

tergenang

c. Toilet terpisah untuk anak perempuan dan laki-laki

d. Toilet memiliki penerangan yang cukup

e. Toilet mempunyai pegangan untuk mempermudah akses anak berkebutuhan khusus

f. Untuk satuan pendidikan 1 toilet untuk 30 anak perempuan & 1 toilet untuk 60 anak laki-laki

(termasuk tempat kencing)

g. Akses terhadap pembuangan sampah padat

1. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.

2. Pembiayaan

Pembiayaan dalam penyelenggaraan darurat bersumber dari anggaran Pemerintah,

Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat serta sumber lain yang sah dan tidak

mengikat.

3. Pembinaan dan Evaluasi

4. Pembinaan menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya.

5. Evaluasi dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.

6. Pelaporan dan Penjaminan Mutu

7. Penyelenggara Satuan Pendidikan Darurat membuat pelaporan minimal sekali selama

masa darurat dan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penutupan dan/atau

pengalihan satuan pendidikan darurat kepada Dinas Pendidikan kabupaten/kota

setempat.

8. Penjaminan mutu dilakukan bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan

penyelenggara sesuai peraturan perundangan yang berlaku

9. Pemerintah Daerah menjamin mutu penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat sesuai

dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat.

10. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan sumber daya yang dibutuhkan agar

pencapaian mutu penyelenggaraan PLK sesuai yang dipersyaratkan.

11. Penutupan Satuan pendidikan Darurat

Satuan pendidikan darurat ditutup setelah kebutuhan satuan pendidikan darurat

dipandang cukup, baik ketika kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi sudah selesai

sehingga kembali ke satuan pendidikan reguler atau adanya pengalihan status satuan

pendidikan darurat menjadi satuan pendidikan kecil atau satuan pendidikan terbuka

atau satuan pendidikan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan pasca bencana. Lam

pira

n 1.

5 Co

ntoh

keg

iata

n pe

mbe

laja

ran

dala

m S

atua

n pe

ndid

ikan

Dar

urat

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

Pem

etaa

n Ko

ndis

i Ps

ikos

osia

l

1 Ad

a Be

rita

apa

Hari

Ini ?

6-

12

tahu

n -

Men

cairk

an

Suas

ana

&

Perk

enal

an

- An

ak-A

nak

bisa

m

ence

ritak

an

kepa

da te

man

se

baya

nya

terk

ait a

pa

yang

dira

saka

n

30

men

it Ko

ran

Berm

ain

1. S

edia

kan

seju

mla

h ed

isi k

oran

da

n ba

gila

h ju

mla

h pe

sert

a de

ngan

jum

lah

lem

bar k

oran

tia

p ed

isi. M

isaln

ya ti

ap e

disi

kora

n be

risik

an 3

lem

bar (

yang

te

rdiri

dar

i 4 h

alam

an) d

an a

da

24 a

nak

yang

men

giku

ti ke

giat

an, b

erar

ti ha

rus a

da 2

4 di

bagi

3, y

aitu

8 e

disi

kora

n.

2. K

oran

dar

i tan

ggal

yan

g be

rbed

a-be

da it

u ke

mud

ian

di

lepa

s dan

dia

cak

oleh

pe

ndam

ping

. 3.

Bag

ikan

satu

lem

bar k

oran

(yan

g te

rdiri

dar

i 4 h

alam

an) p

ada

tiap

anak

seca

ra a

cak.

4.

Tug

as d

ari t

iap

anak

ada

lah

men

cari

pese

rta

lain

yan

g m

emili

ki le

mba

r kor

an d

enga

n ta

ngga

l yan

g sa

ma

tanp

a be

rbic

ara.

Disa

dur d

ari

Pand

uan

Kegi

atan

Re

krea

siona

l be

rsam

a an

ak (6

-12

tahu

n) D

i da

erah

Pas

ca

benc

ana

. Pe

nulis

: Ci

nint

ya

Dew

i, Ib

nu

Mun

dzir,

Adi

W

ahyu

Ang

gara

, Yu

ni H

enda

rmin

i Pu

sat K

risis

Faku

ltas P

sikol

ogi

Uni

vers

itas

Indo

nesia

59

b. Titik drainase air direncanakan, dirawat dengan baik dan dijaga agar tidak ada air yang

tergenang

c. Toilet terpisah untuk anak perempuan dan laki-laki

d. Toilet memiliki penerangan yang cukup

e. Toilet mempunyai pegangan untuk mempermudah akses anak berkebutuhan khusus

f. Untuk satuan pendidikan 1 toilet untuk 30 anak perempuan & 1 toilet untuk 60 anak laki-laki

(termasuk tempat kencing)

g. Akses terhadap pembuangan sampah padat

1. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.

2. Pembiayaan

Pembiayaan dalam penyelenggaraan darurat bersumber dari anggaran Pemerintah,

Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat serta sumber lain yang sah dan tidak

mengikat.

3. Pembinaan dan Evaluasi

4. Pembinaan menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan

kewenangannya.

5. Evaluasi dilakukan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.

6. Pelaporan dan Penjaminan Mutu

7. Penyelenggara Satuan Pendidikan Darurat membuat pelaporan minimal sekali selama

masa darurat dan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penutupan dan/atau

pengalihan satuan pendidikan darurat kepada Dinas Pendidikan kabupaten/kota

setempat.

8. Penjaminan mutu dilakukan bersama oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan

penyelenggara sesuai peraturan perundangan yang berlaku

9. Pemerintah Daerah menjamin mutu penyelenggaraan Satuan pendidikan Darurat sesuai

dengan prinsip-prinsip penyelenggaraan Satuan Pendidikan Darurat.

10. Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyediakan sumber daya yang dibutuhkan agar

pencapaian mutu penyelenggaraan PLK sesuai yang dipersyaratkan.

11. Penutupan Satuan pendidikan Darurat

Satuan pendidikan darurat ditutup setelah kebutuhan satuan pendidikan darurat

dipandang cukup, baik ketika kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi sudah selesai

sehingga kembali ke satuan pendidikan reguler atau adanya pengalihan status satuan

pendidikan darurat menjadi satuan pendidikan kecil atau satuan pendidikan terbuka

atau satuan pendidikan terintegrasi sesuai dengan kebutuhan pasca bencana. Lam

pira

n 1.

5 Co

ntoh

keg

iata

n pe

mbe

laja

ran

dala

m S

atua

n pe

ndid

ikan

Dar

urat

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

Pem

etaa

n Ko

ndis

i Ps

ikos

osia

l

1 Ad

a Be

rita

apa

Hari

Ini ?

6-

12

tahu

n -

Men

cairk

an

Suas

ana

&

Perk

enal

an

- An

ak-A

nak

bisa

m

ence

ritak

an

kepa

da te

man

se

baya

nya

terk

ait a

pa

yang

dira

saka

n

30

men

it Ko

ran

Berm

ain

1. S

edia

kan

seju

mla

h ed

isi k

oran

da

n ba

gila

h ju

mla

h pe

sert

a de

ngan

jum

lah

lem

bar k

oran

tia

p ed

isi. M

isaln

ya ti

ap e

disi

kora

n be

risik

an 3

lem

bar (

yang

te

rdiri

dar

i 4 h

alam

an) d

an a

da

24 a

nak

yang

men

giku

ti ke

giat

an, b

erar

ti ha

rus a

da 2

4 di

bagi

3, y

aitu

8 e

disi

kora

n.

2. K

oran

dar

i tan

ggal

yan

g be

rbed

a-be

da it

u ke

mud

ian

di

lepa

s dan

dia

cak

oleh

pe

ndam

ping

. 3.

Bag

ikan

satu

lem

bar k

oran

(yan

g te

rdiri

dar

i 4 h

alam

an) p

ada

tiap

anak

seca

ra a

cak.

4.

Tug

as d

ari t

iap

anak

ada

lah

men

cari

pese

rta

lain

yan

g m

emili

ki le

mba

r kor

an d

enga

n ta

ngga

l yan

g sa

ma

tanp

a be

rbic

ara.

Disa

dur d

ari

Pand

uan

Kegi

atan

Re

krea

siona

l be

rsam

a an

ak (6

-12

tahu

n) D

i da

erah

Pas

ca

benc

ana

. Pe

nulis

: Ci

nint

ya

Dew

i, Ib

nu

Mun

dzir,

Adi

W

ahyu

Ang

gara

, Yu

ni H

enda

rmin

i Pu

sat K

risis

Faku

ltas P

sikol

ogi

Uni

vers

itas

Indo

nesia

60

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

5. P

eser

ta y

ang

suda

h m

embe

ntuk

sa

tu k

oran

yan

g be

rtan

ggal

sa

ma

(dib

utuh

kan

3 or

ang

untu

k m

embe

ntuk

kor

an d

enga

n ta

ngga

l yan

g sa

ma

bila

1 e

disi

kora

n te

rdiri

dar

i 3 le

mba

r)

kem

udia

n m

embe

ntuk

ke

lom

pok

keci

l. 6.

Kel

ompo

k ke

cil i

tu k

emud

ian

salin

g m

elak

ukan

waw

anca

ra

singk

at u

ntuk

men

geta

hui l

atar

be

laka

ng te

man

nya

( sep

erti

nam

a, u

sia, h

obi,

dll)

7. S

etel

ah m

enda

patk

an in

form

asi

tent

ang

tem

anny

a m

asin

g-m

asin

g, m

erek

a ke

mud

ian

salin

g m

empe

rken

alka

n te

man

nya.

8.

Jik

a ad

a tig

a or

ang,

ora

ng

pert

ama

mem

perk

enal

kan

oran

g ke

dua,

ora

ng k

edua

m

empe

rken

alka

n or

ang

ketig

a da

n or

ang

ketig

a m

empe

rken

alka

n or

ang

pert

ama.

9.

Mas

ing-

mas

ing

kelo

mpo

k ya

ng

mem

iliki

lem

bar k

oran

den

gan

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

tang

gal y

ang

sam

a m

elak

ukan

ha

l yan

g sa

ma

sam

pai s

emua

pe

sert

a di

kena

lkan

2 Su

rat u

ntuk

Sa

haba

t 6-

12

tahu

n -

Men

geks

pre-

sikan

Em

osi

30

men

it Ke

rtas

dan

Al

at T

ulis

Berm

ain

1.M

emba

ca b

ersa

ma

dan

mem

baha

s Sur

at K

ak F

itri (

Liha

t La

mpi

ran)

mem

bant

u an

ak

mem

aham

i leb

ih d

alam

sura

t Ka

k Fi

tri

Mem

perk

enal

kan

Stru

ktur

dan

Is

i Seb

uah

Sura

t Be

rikut

ini a

dala

h co

ntoh

st

rukt

ur su

rat y

ang

dapa

t dib

uat

anak

-ana

k :

A. K

epal

a Su

rat :

N

ama

tem

pat d

an ta

ngga

l m

enul

is su

rat.

Kepa

da si

apa

sura

t ditu

juka

n B.

Pem

buka

an :

Sala

m, p

erke

nala

n Di

ri C.

Isi S

urat

: Ce

rita

tent

ang

kead

aan

adik

-ad

ik sa

at g

empa

, apa

keg

iata

n da

n ba

gaim

ana

pera

saan

adi

k-ad

ik sa

at it

u, c

erita

tent

ang

kead

aan

kegi

atan

sert

a ba

gaim

ana

pera

saan

adi

k-ad

ik

Disa

dur d

ari

Pand

uan

Kegi

atan

Re

krea

siona

l be

rsam

a an

ak (6

-12

tahu

n) D

i da

erah

Pas

ca

benc

ana

. Pe

nulis

: Ci

nint

ya

Dew

i, Ib

nu

Mun

dzir,

Adi

W

ahyu

Ang

gara

, Yu

ni H

enda

rmin

i Pu

sat K

risis

Faku

ltas P

sikol

ogi

Uni

vers

itas

Indo

nesia

61

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

5. P

eser

ta y

ang

suda

h m

embe

ntuk

sa

tu k

oran

yan

g be

rtan

ggal

sa

ma

(dib

utuh

kan

3 or

ang

untu

k m

embe

ntuk

kor

an d

enga

n ta

ngga

l yan

g sa

ma

bila

1 e

disi

kora

n te

rdiri

dar

i 3 le

mba

r)

kem

udia

n m

embe

ntuk

ke

lom

pok

keci

l. 6.

Kel

ompo

k ke

cil i

tu k

emud

ian

salin

g m

elak

ukan

waw

anca

ra

singk

at u

ntuk

men

geta

hui l

atar

be

laka

ng te

man

nya

( sep

erti

nam

a, u

sia, h

obi,

dll)

7. S

etel

ah m

enda

patk

an in

form

asi

tent

ang

tem

anny

a m

asin

g-m

asin

g, m

erek

a ke

mud

ian

salin

g m

empe

rken

alka

n te

man

nya.

8.

Jik

a ad

a tig

a or

ang,

ora

ng

pert

ama

mem

perk

enal

kan

oran

g ke

dua,

ora

ng k

edua

m

empe

rken

alka

n or

ang

ketig

a da

n or

ang

ketig

a m

empe

rken

alka

n or

ang

pert

ama.

9.

Mas

ing-

mas

ing

kelo

mpo

k ya

ng

mem

iliki

lem

bar k

oran

den

gan

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

tang

gal y

ang

sam

a m

elak

ukan

ha

l yan

g sa

ma

sam

pai s

emua

pe

sert

a di

kena

lkan

2 Su

rat u

ntuk

Sa

haba

t 6-

12

tahu

n -

Men

geks

pre-

sikan

Em

osi

30

men

it Ke

rtas

dan

Al

at T

ulis

Berm

ain

1.M

emba

ca b

ersa

ma

dan

mem

baha

s Sur

at K

ak F

itri (

Liha

t La

mpi

ran)

mem

bant

u an

ak

mem

aham

i leb

ih d

alam

sura

t Ka

k Fi

tri

Mem

perk

enal

kan

Stru

ktur

dan

Is

i Seb

uah

Sura

t Be

rikut

ini a

dala

h co

ntoh

st

rukt

ur su

rat y

ang

dapa

t dib

uat

anak

-ana

k :

A. K

epal

a Su

rat :

N

ama

tem

pat d

an ta

ngga

l m

enul

is su

rat.

Kepa

da si

apa

sura

t ditu

juka

n B.

Pem

buka

an :

Sala

m, p

erke

nala

n Di

ri C.

Isi S

urat

: Ce

rita

tent

ang

kead

aan

adik

-ad

ik sa

at g

empa

, apa

keg

iata

n da

n ba

gaim

ana

pera

saan

adi

k-ad

ik sa

at it

u, c

erita

tent

ang

kead

aan

kegi

atan

sert

a ba

gaim

ana

pera

saan

adi

k-ad

ik

Disa

dur d

ari

Pand

uan

Kegi

atan

Re

krea

siona

l be

rsam

a an

ak (6

-12

tahu

n) D

i da

erah

Pas

ca

benc

ana

. Pe

nulis

: Ci

nint

ya

Dew

i, Ib

nu

Mun

dzir,

Adi

W

ahyu

Ang

gara

, Yu

ni H

enda

rmin

i Pu

sat K

risis

Faku

ltas P

sikol

ogi

Uni

vers

itas

Indo

nesia

62

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

seka

rang

D.

Pen

utup

: Ha

rapa

n te

ntan

g su

rat

bala

san,

sala

m, n

ama

dan

tand

a ta

ngan

2.

Men

gaja

k an

ak u

ntuk

men

ulis

sura

t. Ap

a m

anfa

atny

a m

erek

a m

enul

is su

rat.

Men

yiap

kan

pera

lata

n un

tuk

men

ulis

sura

t. 3

Ketik

a Ia

M

eras

a….

6-12

ta

hun

-M

embi

asak

an

Anak

unt

uk

Men

geks

pre-

sikan

Em

osi,

men

umbu

hkan

em

pati

45

men

it Bu

ku C

erita

St

ory

Telli

ng

1.An

ak-a

nak

dudu

k da

lam

lin

gkar

an

2.Pe

ndam

ping

mem

baca

kan

cerit

a di

man

a sa

lah

satu

to

kohn

ya m

enga

lam

i sua

tu

keja

dian

yan

g m

embu

at si

toko

h te

rseb

ut m

eras

a se

nang

, sed

ih,

atau

mar

ah,d

sb

3.M

inta

ana

k un

tuk

men

ebak

pe

rasa

an a

pa y

ang

dira

saka

n si

toko

h ka

rena

kej

adia

n te

rseb

ut.

Pera

saan

toko

h da

lam

cer

ita

bisa

lebi

h da

ri sa

tu, m

isaln

ya

sedi

h se

kalig

us g

embi

ra

4.M

inta

ana

k un

tuk

men

unju

kkan

ek

spre

si w

ajah

si to

koh

Disa

dur d

ari

Pand

uan

Kegi

atan

Re

krea

siona

l be

rsam

a an

ak (6

-12

tahu

n) D

i da

erah

Pas

ca

benc

ana

. Pe

nulis

: Ci

nint

ya

Dew

i, Ib

nu

Mun

dzir,

Adi

W

ahyu

Ang

gara

, Yu

ni H

enda

rmin

i Pu

sat K

risis

Faku

ltas P

sikol

ogi

Uni

vers

itas

Indo

nesia

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

5. T

erus

kan

cerit

a de

ngan

ber

baga

i m

acam

eks

pres

i em

osi.

Varia

si : J

ika

ada

dial

og d

alam

ce

rita

ters

ebut

, ana

k-an

ak b

isa

diaj

ak b

erm

ain

pera

n di

teng

ah

lingk

aran

seca

ra b

erga

ntia

n

Peng

enal

an

Diri

dan

Ling

kung

an

4 Je

laja

h Se

kita

rmu…

. 6-

12

tahu

n -

Mem

bias

akan

An

ak u

ntuk

m

enge

tahu

i la

ngka

h-la

ngka

h ya

ng

bisa

dila

kuka

n sa

at te

rjadi

be

ncan

a,

cont

oh: G

empa

2 ja

m

Kert

as, A

lat

Tulis

, Stic

ky

Not

es,

Tran

sect

-

Bagi

ana

k-an

ak m

enja

di

bebe

rapa

kel

ompo

k (t

erga

ntun

g be

sar k

elas

) -

Cerit

akan

kep

ada

anak

-ana

k ba

hwa

peris

tiwa

(ben

cana

) yan

g ba

ru sa

ja te

rjadi

men

yeba

bkan

tim

buln

ya ti

tik-t

itik

berb

ahay

a di

seki

tar t

empa

t bel

ajar

-

Bagi

mas

ing-

mas

ing

kelo

mpo

k ke

rtas

, ala

t tul

is da

n po

st it

-

Min

ta m

erek

a un

tuk

men

jadi

'd

etek

tif c

ilik'

men

cari

titik

loka

si ya

ng b

erba

haya

sela

ma

10

men

it -

Sete

lah

itu, s

etia

p ke

lom

pok

dim

inta

unt

uk m

engg

amba

r lo

kasi

tem

pat b

elaj

ar m

erek

a da

n tit

ik b

ahay

a te

rseb

ut

63

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

seka

rang

D.

Pen

utup

: Ha

rapa

n te

ntan

g su

rat

bala

san,

sala

m, n

ama

dan

tand

a ta

ngan

2.

Men

gaja

k an

ak u

ntuk

men

ulis

sura

t. Ap

a m

anfa

atny

a m

erek

a m

enul

is su

rat.

Men

yiap

kan

pera

lata

n un

tuk

men

ulis

sura

t. 3

Ketik

a Ia

M

eras

a….

6-12

ta

hun

-M

embi

asak

an

Anak

unt

uk

Men

geks

pre-

sikan

Em

osi,

men

umbu

hkan

em

pati

45

men

it Bu

ku C

erita

St

ory

Telli

ng

1.An

ak-a

nak

dudu

k da

lam

lin

gkar

an

2.Pe

ndam

ping

mem

baca

kan

cerit

a di

man

a sa

lah

satu

to

kohn

ya m

enga

lam

i sua

tu

keja

dian

yan

g m

embu

at si

toko

h te

rseb

ut m

eras

a se

nang

, sed

ih,

atau

mar

ah,d

sb

3.M

inta

ana

k un

tuk

men

ebak

pe

rasa

an a

pa y

ang

dira

saka

n si

toko

h ka

rena

kej

adia

n te

rseb

ut.

Pera

saan

toko

h da

lam

cer

ita

bisa

lebi

h da

ri sa

tu, m

isaln

ya

sedi

h se

kalig

us g

embi

ra

4.M

inta

ana

k un

tuk

men

unju

kkan

ek

spre

si w

ajah

si to

koh

Disa

dur d

ari

Pand

uan

Kegi

atan

Re

krea

siona

l be

rsam

a an

ak (6

-12

tahu

n) D

i da

erah

Pas

ca

benc

ana

. Pe

nulis

: Ci

nint

ya

Dew

i, Ib

nu

Mun

dzir,

Adi

W

ahyu

Ang

gara

, Yu

ni H

enda

rmin

i Pu

sat K

risis

Faku

ltas P

sikol

ogi

Uni

vers

itas

Indo

nesia

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

5. T

erus

kan

cerit

a de

ngan

ber

baga

i m

acam

eks

pres

i em

osi.

Varia

si : J

ika

ada

dial

og d

alam

ce

rita

ters

ebut

, ana

k-an

ak b

isa

diaj

ak b

erm

ain

pera

n di

teng

ah

lingk

aran

seca

ra b

erga

ntia

n

Peng

enal

an

Diri

dan

Ling

kung

an

4 Je

laja

h Se

kita

rmu…

. 6-

12

tahu

n -

Mem

bias

akan

An

ak u

ntuk

m

enge

tahu

i la

ngka

h-la

ngka

h ya

ng

bisa

dila

kuka

n sa

at te

rjadi

be

ncan

a,

cont

oh: G

empa

2 ja

m

Kert

as, A

lat

Tulis

, Stic

ky

Not

es,

Tran

sect

-

Bagi

ana

k-an

ak m

enja

di

bebe

rapa

kel

ompo

k (t

erga

ntun

g be

sar k

elas

) -

Cerit

akan

kep

ada

anak

-ana

k ba

hwa

peris

tiwa

(ben

cana

) yan

g ba

ru sa

ja te

rjadi

men

yeba

bkan

tim

buln

ya ti

tik-t

itik

berb

ahay

a di

seki

tar t

empa

t bel

ajar

-

Bagi

mas

ing-

mas

ing

kelo

mpo

k ke

rtas

, ala

t tul

is da

n po

st it

-

Min

ta m

erek

a un

tuk

men

jadi

'd

etek

tif c

ilik'

men

cari

titik

loka

si ya

ng b

erba

haya

sela

ma

10

men

it -

Sete

lah

itu, s

etia

p ke

lom

pok

dim

inta

unt

uk m

engg

amba

r lo

kasi

tem

pat b

elaj

ar m

erek

a da

n tit

ik b

ahay

a te

rseb

ut

64

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

-se

tiap

kelo

mpo

k m

ence

ritak

an

hasil

kar

yany

a

5 Ap

a Pe

rlind

unga

n An

ak?

6-12

ta

hun

-An

ak-a

nak

mem

aham

i pe

rlind

unga

n an

ak

1 ja

m

Kert

as, A

lat

Tulis

, Stic

ky

Not

es,

Cera

mah

, ro

le p

lay

1.M

engu

mpu

lkan

ana

k-an

ak d

i lo

kasi

yang

ram

ah a

nak

2.M

embe

rikan

pen

jela

san

dasa

r m

enge

nai p

erlin

dung

an a

nak

3.Gu

naka

nlah

gam

bar/

film

dal

am

peny

ampa

ian

mat

eri

4.Be

rmai

n pe

ran

deng

an a

nak-

anak

tent

ang

perli

ndun

gan

anak

Men

ggun

akan

KIE

ya

ng d

ipro

duks

i ol

eh S

ub C

lust

er

Perli

ndun

gan

Anak

6 Be

rbur

u Ha

rta

Karu

n 6-

12

tahu

n -

Mel

atih

ke

kom

paka

n an

ak &

ke

rjasa

ma,

-

Men

gena

li lo

kasi

aman

da

n tid

ak a

man

di

ling

kung

an

seko

lah

2 ja

m

Hadi

ah, P

eta,

Pe

tunj

uk

Tran

sect

1.

Bagi

ana

k ke

dal

am k

elom

pok,

se

tiap

kelo

mpo

k di

bagi

kan

sele

mba

r ker

tas f

lipch

art,

cray

on/ p

ensil

war

na, d

an st

icky

no

tes.

2.

Ajak

ana

k-an

ak u

ntuk

m

enje

laja

hi li

ngku

ngan

unt

uk

men

emuk

an h

arta

kar

un

3.Se

tiap

kelo

mpo

k di

beri

petu

njuk

da

n pe

ta m

enem

ukan

har

ta

karu

n 10

men

it (s

ebel

umny

a pe

ndam

ping

ana

k su

dah

mel

etak

kan

hart

a ka

run

di

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

tem

pat y

ang

ters

ebun

yi n

amun

am

an)

4. S

etel

ah a

nak-

anak

men

emuk

an

hart

a ka

run,

ana

k-an

ak k

emba

li ke

ruan

gan

dan

men

cerit

akan

ke

pada

tem

an-t

eman

nya

hart

a ka

run

yang

dite

muk

an

Kegi

atan

Re

krea

sion

al

(incl

ude

Kese

hata

n)

7 PH

BS- P

erila

ku

Hidu

p Be

rsih

da

n Se

hat

6-12

ta

hun

- M

enin

gkat

kan

kesa

dara

n an

ak

terh

adap

pe

ntin

gnya

hi

dup

bers

ih

dan

seha

t

1 ja

m

Jirig

en/e

mbe

r, ke

ran,

tali,

ka

yu, a

ir be

rsih

, sab

un,

lap,

gun

ting

kuku

; sik

at

gigi

dan

pas

ta

gigi

- Pr

akte

k Cu

ci

Tang

an

- Po

tong

Ku

ku

- Si

kat G

igi

- M

enon

ton

Film

/V

ideo

Pr

omos

i Ke

ber-

sihan

CTPS

(Cuc

i Tan

gan

Paka

i Sab

un)

- An

ak-a

nak

dudu

k da

lam

lin

gkar

an d

an d

iaja

k un

tuk

bern

yany

i/yel

-yel

-

Prak

tik c

uci t

anga

n tid

ak se

hat.

Air d

iper

siapk

an d

alam

em

ber.

Tang

an a

nak-

anak

dib

erik

an

pew

arna

mak

anan

. Ana

k sa

tu

per s

atu

dim

inta

unt

uk c

uci

tang

an d

enga

n m

ence

lupk

an

tang

an m

erek

a ke

dal

am e

mbe

r. An

ak y

ang

palin

g te

rakh

ir cu

ci

tang

an d

i em

ber a

kan

men

dapa

ti ta

ngan

nya

just

ru

tam

bah

koto

r. Je

lask

an k

epad

a an

ak b

ahw

a pr

aktik

ters

ebut

tid

ak se

hat.

- Pr

aktik

cuc

i tan

gan

seha

t. Bo

tol

plat

ik k

oson

g di

isi a

ir da

n

Men

ggun

akan

5

atau

7 la

ngka

h (t

erga

ntun

g ke

butu

han)

U

ntuk

Keg

iata

n Po

tong

Kuk

u-

dipe

runt

ukka

n un

tuk

anak

usia

>

9 ta

hun

(per

lu

dida

mpi

ngi o

rang

de

was

a)

65

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

-se

tiap

kelo

mpo

k m

ence

ritak

an

hasil

kar

yany

a

5 Ap

a Pe

rlind

unga

n An

ak?

6-12

ta

hun

-An

ak-a

nak

mem

aham

i pe

rlind

unga

n an

ak

1 ja

m

Kert

as, A

lat

Tulis

, Stic

ky

Not

es,

Cera

mah

, ro

le p

lay

1.M

engu

mpu

lkan

ana

k-an

ak d

i lo

kasi

yang

ram

ah a

nak

2.M

embe

rikan

pen

jela

san

dasa

r m

enge

nai p

erlin

dung

an a

nak

3.Gu

naka

nlah

gam

bar/

film

dal

am

peny

ampa

ian

mat

eri

4.Be

rmai

n pe

ran

deng

an a

nak-

anak

tent

ang

perli

ndun

gan

anak

Men

ggun

akan

KIE

ya

ng d

ipro

duks

i ol

eh S

ub C

lust

er

Perli

ndun

gan

Anak

6 Be

rbur

u Ha

rta

Karu

n 6-

12

tahu

n -

Mel

atih

ke

kom

paka

n an

ak &

ke

rjasa

ma,

-

Men

gena

li lo

kasi

aman

da

n tid

ak a

man

di

ling

kung

an

seko

lah

2 ja

m

Hadi

ah, P

eta,

Pe

tunj

uk

Tran

sect

1.

Bagi

ana

k ke

dal

am k

elom

pok,

se

tiap

kelo

mpo

k di

bagi

kan

sele

mba

r ker

tas f

lipch

art,

cray

on/ p

ensil

war

na, d

an st

icky

no

tes.

2.

Ajak

ana

k-an

ak u

ntuk

m

enje

laja

hi li

ngku

ngan

unt

uk

men

emuk

an h

arta

kar

un

3.Se

tiap

kelo

mpo

k di

beri

petu

njuk

da

n pe

ta m

enem

ukan

har

ta

karu

n 10

men

it (s

ebel

umny

a pe

ndam

ping

ana

k su

dah

mel

etak

kan

hart

a ka

run

di

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

tem

pat y

ang

ters

ebun

yi n

amun

am

an)

4. S

etel

ah a

nak-

anak

men

emuk

an

hart

a ka

run,

ana

k-an

ak k

emba

li ke

ruan

gan

dan

men

cerit

akan

ke

pada

tem

an-t

eman

nya

hart

a ka

run

yang

dite

muk

an

Kegi

atan

Re

krea

sion

al

(incl

ude

Kese

hata

n)

7 PH

BS- P

erila

ku

Hidu

p Be

rsih

da

n Se

hat

6-12

ta

hun

- M

enin

gkat

kan

kesa

dara

n an

ak

terh

adap

pe

ntin

gnya

hi

dup

bers

ih

dan

seha

t

1 ja

m

Jirig

en/e

mbe

r, ke

ran,

tali,

ka

yu, a

ir be

rsih

, sab

un,

lap,

gun

ting

kuku

; sik

at

gigi

dan

pas

ta

gigi

- Pr

akte

k Cu

ci

Tang

an

- Po

tong

Ku

ku

- Si

kat G

igi

- M

enon

ton

Film

/V

ideo

Pr

omos

i Ke

ber-

sihan

CTPS

(Cuc

i Tan

gan

Paka

i Sab

un)

- An

ak-a

nak

dudu

k da

lam

lin

gkar

an d

an d

iaja

k un

tuk

bern

yany

i/yel

-yel

-

Prak

tik c

uci t

anga

n tid

ak se

hat.

Air d

iper

siapk

an d

alam

em

ber.

Tang

an a

nak-

anak

dib

erik

an

pew

arna

mak

anan

. Ana

k sa

tu

per s

atu

dim

inta

unt

uk c

uci

tang

an d

enga

n m

ence

lupk

an

tang

an m

erek

a ke

dal

am e

mbe

r. An

ak y

ang

palin

g te

rakh

ir cu

ci

tang

an d

i em

ber a

kan

men

dapa

ti ta

ngan

nya

just

ru

tam

bah

koto

r. Je

lask

an k

epad

a an

ak b

ahw

a pr

aktik

ters

ebut

tid

ak se

hat.

- Pr

aktik

cuc

i tan

gan

seha

t. Bo

tol

plat

ik k

oson

g di

isi a

ir da

n

Men

ggun

akan

5

atau

7 la

ngka

h (t

erga

ntun

g ke

butu

han)

U

ntuk

Keg

iata

n Po

tong

Kuk

u-

dipe

runt

ukka

n un

tuk

anak

usia

>

9 ta

hun

(per

lu

dida

mpi

ngi o

rang

de

was

a)

66

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

dilu

bang

i bag

ian

baw

ah. s

aat

akan

cuc

i tan

gan,

tutu

p bo

tol

dibu

ka se

hing

ga a

ir ak

an

men

galir

kel

uar.

anak

dia

jak

untu

k m

empr

aktik

kan

5-7

lang

kah

cuci

tang

an

Po

tong

Kuk

u -

Anak

dud

uk d

alam

ling

kara

n da

n di

ajak

unt

uk b

erny

anyi

-

Sete

lah

bern

yany

i, an

ak d

imin

ta

untu

k be

rpas

ang-

pasa

ngan

dan

sa

ling

mem

perli

hatk

an ja

ri-ja

ri ta

ngan

nya

- Se

tiap

anak

mem

erik

sa ja

ri ku

ku

dari

pasa

ngan

nya.

Ana

k de

ngan

ku

ku b

ersih

aka

n m

enja

di

dokt

er c

ilik

yang

aka

n di

ajak

un

tuk

men

jela

skan

man

faat

m

emili

ki k

uku

bers

ih.

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

8 M

anaj

emen

Ke

bers

ihan

Diri

6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n ke

sada

ran

tent

ang

kebe

rsih

an d

iri

sert

a ca

ra

mel

indu

ngi d

an

mer

awat

nya

1 ja

m

- Ro

da

Men

stru

asi

- Pe

mba

lut

- al

at-a

lat

kebe

rsih

an

diri

(sab

un,

sham

poo)

- Ro

da

Men

stru

asi

- Si

mul

asi

peng

guna

an

pem

balu

t -

Men

onto

n Fi

lm/

Vide

o m

anaj

e-m

en

kebe

r-sih

an d

iri

Mat

eri K

eseh

atan

Diri

Per

empu

an:

- An

ak-a

nak

pere

mpu

an d

iaja

k un

tuk

dudu

k da

lam

ling

kara

n da

n be

rnya

nyi.

Sete

lah

itu

pend

ampi

ng a

nak

mem

perli

hatk

an le

mba

r bai

k at

au ro

da m

enst

ruas

i dan

m

enje

lask

an ro

da si

klus

m

enst

ruas

i bag

i ana

k pe

rem

puan

-

Pend

ampi

ng a

nak

mem

pera

gaka

n ca

ra

peng

guna

an p

emba

lut y

ang

bena

r den

gan

alat

per

aga

- An

ak p

erem

puan

dia

jak

untu

k m

ence

ritak

an b

agai

man

a pr

aktik

keb

ersih

an m

erek

a m

engg

unak

an p

emba

lut d

an

mem

buan

g pe

mba

lut y

ang

tela

h te

rpak

ai

Mat

eri K

eseh

atan

diri

laki

-laki

: -

Anak

laki

-laki

dia

jak

dala

m

lingk

aran

dan

ber

nyan

yi. S

etel

ah

itu p

enda

mpi

ng a

nak

Refe

rens

i mat

eri

kegi

atan

nya

dari

Kem

enke

s (ko

mik

ke

bers

ihan

m

anaj

emen

m

enst

ruas

i)

67

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

dilu

bang

i bag

ian

baw

ah. s

aat

akan

cuc

i tan

gan,

tutu

p bo

tol

dibu

ka se

hing

ga a

ir ak

an

men

galir

kel

uar.

anak

dia

jak

untu

k m

empr

aktik

kan

5-7

lang

kah

cuci

tang

an

Po

tong

Kuk

u -

Anak

dud

uk d

alam

ling

kara

n da

n di

ajak

unt

uk b

erny

anyi

-

Sete

lah

bern

yany

i, an

ak d

imin

ta

untu

k be

rpas

ang-

pasa

ngan

dan

sa

ling

mem

perli

hatk

an ja

ri-ja

ri ta

ngan

nya

- Se

tiap

anak

mem

erik

sa ja

ri ku

ku

dari

pasa

ngan

nya.

Ana

k de

ngan

ku

ku b

ersih

aka

n m

enja

di

dokt

er c

ilik

yang

aka

n di

ajak

un

tuk

men

jela

skan

man

faat

m

emili

ki k

uku

bers

ih.

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

8 M

anaj

emen

Ke

bers

ihan

Diri

6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n ke

sada

ran

tent

ang

kebe

rsih

an d

iri

sert

a ca

ra

mel

indu

ngi d

an

mer

awat

nya

1 ja

m

- Ro

da

Men

stru

asi

- Pe

mba

lut

- al

at-a

lat

kebe

rsih

an

diri

(sab

un,

sham

poo)

- Ro

da

Men

stru

asi

- Si

mul

asi

peng

guna

an

pem

balu

t -

Men

onto

n Fi

lm/

Vide

o m

anaj

e-m

en

kebe

r-sih

an d

iri

Mat

eri K

eseh

atan

Diri

Per

empu

an:

- An

ak-a

nak

pere

mpu

an d

iaja

k un

tuk

dudu

k da

lam

ling

kara

n da

n be

rnya

nyi.

Sete

lah

itu

pend

ampi

ng a

nak

mem

perli

hatk

an le

mba

r bai

k at

au ro

da m

enst

ruas

i dan

m

enje

lask

an ro

da si

klus

m

enst

ruas

i bag

i ana

k pe

rem

puan

-

Pend

ampi

ng a

nak

mem

pera

gaka

n ca

ra

peng

guna

an p

emba

lut y

ang

bena

r den

gan

alat

per

aga

- An

ak p

erem

puan

dia

jak

untu

k m

ence

ritak

an b

agai

man

a pr

aktik

keb

ersih

an m

erek

a m

engg

unak

an p

emba

lut d

an

mem

buan

g pe

mba

lut y

ang

tela

h te

rpak

ai

Mat

eri K

eseh

atan

diri

laki

-laki

: -

Anak

laki

-laki

dia

jak

dala

m

lingk

aran

dan

ber

nyan

yi. S

etel

ah

itu p

enda

mpi

ng a

nak

Refe

rens

i mat

eri

kegi

atan

nya

dari

Kem

enke

s (ko

mik

ke

bers

ihan

m

anaj

emen

m

enst

ruas

i)

68

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

mem

perli

hatk

an le

mba

r bal

ik

men

jaga

keb

ersih

an d

iri

- Je

lask

an c

ara

kebe

rsih

an d

iri

9 O

lahr

aga

Ceria

6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n ke

seha

tan

sert

a ke

sega

ran

jasm

ani d

an

roha

ni

1 ja

m

Rake

t dan

Ko

k

Tali

tam

bang

, bo

la, k

aret

, m

usik

sena

m

- Se

nam

SKJ

-

Bulu

tang

kis

- Ta

rik

Tam

bang

-

Sepa

k Bo

la

- U

lar N

aga

Panj

ang

- Lo

mpa

t Ka

ret

- Si

apka

n al

at-a

lat o

lahr

aga

- An

ak-a

nak

diba

gi d

alam

ke

lom

pok

sesu

ai d

enga

n je

nis

olah

raga

nya

Baca

, Tul

is &

Hi

tung

10

Mem

baca

N

yarin

g (k

egia

tan

mem

baca

ha

rian

sela

ma

15 m

enit)

6-12

ta

hun

- Men

ingk

atka

n ke

lanc

aran

m

emba

ca d

an

pem

aham

an

mem

baca

1 ja

m

Buku

Cer

ita

Mem

baca

N

yarin

g 1.

Aw

alila

h se

tiap

hari

deng

an

men

gaja

k an

ak m

emba

ca

sela

ma

15 m

enit

deng

an su

ara

kera

s 2.

Pili

hlah

sebu

ah b

ab b

uku

dan

baca

kan

sepe

ngga

l bag

iann

ya

setia

p ha

ri ke

pada

ana

k.

3. M

inta

lah

anak

unt

uk m

emba

wa

baha

n ba

caan

(art

ikel

sura

t ka

bar,

sele

bara

n, su

rat a

tau

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

cata

tan)

dar

i rum

ahny

a at

au

dari

lingk

unga

n m

asya

raka

t un

tuk

diba

caka

n di

dep

an k

elas

. 4.

Min

tala

h an

ak u

ntuk

m

emba

caka

nnya

den

gan

suar

a ke

ras s

ecar

a be

rgan

tian

tiap

hari.

5.

Jika

ada

jeda

wak

tu se

tela

h pe

mbe

laja

ran

sele

sai,

min

tala

h an

ak u

ntuk

mem

baca

tanp

a su

ara/

diam

di t

empa

t dud

ukny

a m

asin

g-m

asin

g. P

astik

an ti

ap

anak

mem

iliki

teks

unt

uk d

ibac

a.

11

Pang

gung

Bo

neka

6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n ke

tera

mpi

lan

mem

baca

m

elal

ui

men

deng

arka

n/m

enyi

mak

dan

be

rmai

n pe

ran

1 ja

m

Bone

ka

tang

an/

Bone

ka ja

ri,

mej

a,

sken

ario

ce

rita,

ala

t de

kora

si pa

nggu

ng

Pang

gung

Bo

neka

1.

Buat

lah/

caril

ah sk

enar

io c

erita

un

tuk

disa

mpa

ikan

kep

ada

anak

2.

Sedi

akan

bon

eka

jari/

tang

an

sesu

ai to

koh

yang

aka

n di

tam

pilk

an. B

ila ti

dak

ada

bone

ka, a

nak

bisa

dia

jak

men

ggam

bar t

okoh

-tok

oh

ters

ebut

dan

leka

tkan

stic

k es

kr

im d

i baw

ah se

tiap

gam

bar

untu

k m

embu

at w

ayan

g 3.

Mai

nkan

bon

eka/

way

ang

di a

tas

mej

a ya

ng b

erfu

ngsi

seba

gai

Tem

anya

bisa

te

ntan

g be

ncan

a

atau

pe

rlind

unga

n an

ak, s

anita

si, a

ir be

rsih

69

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

mem

perli

hatk

an le

mba

r bal

ik

men

jaga

keb

ersih

an d

iri

- Je

lask

an c

ara

kebe

rsih

an d

iri

9 O

lahr

aga

Ceria

6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n ke

seha

tan

sert

a ke

sega

ran

jasm

ani d

an

roha

ni

1 ja

m

Rake

t dan

Ko

k

Tali

tam

bang

, bo

la, k

aret

, m

usik

sena

m

- Se

nam

SKJ

-

Bulu

tang

kis

- Ta

rik

Tam

bang

-

Sepa

k Bo

la

- U

lar N

aga

Panj

ang

- Lo

mpa

t Ka

ret

- Si

apka

n al

at-a

lat o

lahr

aga

- An

ak-a

nak

diba

gi d

alam

ke

lom

pok

sesu

ai d

enga

n je

nis

olah

raga

nya

Baca

, Tul

is &

Hi

tung

10

Mem

baca

N

yarin

g (k

egia

tan

mem

baca

ha

rian

sela

ma

15 m

enit)

6-12

ta

hun

- Men

ingk

atka

n ke

lanc

aran

m

emba

ca d

an

pem

aham

an

mem

baca

1 ja

m

Buku

Cer

ita

Mem

baca

N

yarin

g 1.

Aw

alila

h se

tiap

hari

deng

an

men

gaja

k an

ak m

emba

ca

sela

ma

15 m

enit

deng

an su

ara

kera

s 2.

Pili

hlah

sebu

ah b

ab b

uku

dan

baca

kan

sepe

ngga

l bag

iann

ya

setia

p ha

ri ke

pada

ana

k.

3. M

inta

lah

anak

unt

uk m

emba

wa

baha

n ba

caan

(art

ikel

sura

t ka

bar,

sele

bara

n, su

rat a

tau

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

cata

tan)

dar

i rum

ahny

a at

au

dari

lingk

unga

n m

asya

raka

t un

tuk

diba

caka

n di

dep

an k

elas

. 4.

Min

tala

h an

ak u

ntuk

m

emba

caka

nnya

den

gan

suar

a ke

ras s

ecar

a be

rgan

tian

tiap

hari.

5.

Jika

ada

jeda

wak

tu se

tela

h pe

mbe

laja

ran

sele

sai,

min

tala

h an

ak u

ntuk

mem

baca

tanp

a su

ara/

diam

di t

empa

t dud

ukny

a m

asin

g-m

asin

g. P

astik

an ti

ap

anak

mem

iliki

teks

unt

uk d

ibac

a.

11

Pang

gung

Bo

neka

6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n ke

tera

mpi

lan

mem

baca

m

elal

ui

men

deng

arka

n/m

enyi

mak

dan

be

rmai

n pe

ran

1 ja

m

Bone

ka

tang

an/

Bone

ka ja

ri,

mej

a,

sken

ario

ce

rita,

ala

t de

kora

si pa

nggu

ng

Pang

gung

Bo

neka

1.

Buat

lah/

caril

ah sk

enar

io c

erita

un

tuk

disa

mpa

ikan

kep

ada

anak

2.

Sedi

akan

bon

eka

jari/

tang

an

sesu

ai to

koh

yang

aka

n di

tam

pilk

an. B

ila ti

dak

ada

bone

ka, a

nak

bisa

dia

jak

men

ggam

bar t

okoh

-tok

oh

ters

ebut

dan

leka

tkan

stic

k es

kr

im d

i baw

ah se

tiap

gam

bar

untu

k m

embu

at w

ayan

g 3.

Mai

nkan

bon

eka/

way

ang

di a

tas

mej

a ya

ng b

erfu

ngsi

seba

gai

Tem

anya

bisa

te

ntan

g be

ncan

a

atau

pe

rlind

unga

n an

ak, s

anita

si, a

ir be

rsih

70

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

pang

gung

sesu

ai d

enga

n sk

enar

io c

erita

. 4.

Perh

atik

an p

enye

suai

an/

pem

beda

an k

arak

ter s

uara

un

tuk

tiap

toko

h. B

uatla

h in

tera

ksi a

ntar

a an

ak d

enga

n tia

p to

koh

agar

per

tunj

ukan

m

enar

ik.

5.Pa

da a

khir

cerit

a, g

alila

h pe

san

mor

al d

ari p

ertu

njuk

an b

onek

a ya

ng d

isaks

ikan

ana

k

12

Perm

aina

n An

gka

"BER

HASI

L"

6-12

ta

hun

-M

enin

gkat

kan

kete

ram

pila

n be

rhitu

ng

1 ja

m

Kart

u An

gka

Berm

ain

1.Be

rikan

setia

p an

ak sa

tu le

mba

r ke

rtas

unt

uk b

erm

ain

Perm

aina

n An

gka

dan

bebe

rapa

ke

rikil.

Bua

tlah

tabe

l ber

isika

n ko

lom

-kol

om se

bany

ak 5

X 5

. 2.

Pend

ampi

ng a

nak

akan

mem

ilih

angk

a se

jum

lah

kolo

m, y

ang

kem

udia

n di

tem

patk

an/

ditu

liska

n an

ak d

i dal

am se

tiap

kolo

mny

a.

3.

Pend

ampi

ng m

enul

iskan

ang

ka-

angk

a te

rseb

ut d

i kar

tu a

ngka

, m

emas

ukka

n ka

rtu-

kart

u ke

da

lam

kan

tung

/kot

ak

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

4. P

enda

mpi

ng m

enga

mbi

l kar

tu

angk

a da

ri ka

ntun

g da

n m

emba

cany

a de

ngan

ker

as.

5. A

nak

men

empa

tkan

ker

ikil

pada

an

gka

di le

mba

r per

mai

nan

mer

eka.

Perm

aina

n be

rlang

sung

sam

pai

anak

BER

HASI

L-ke

tika

mer

eka

men

emuk

an 5

hur

uf b

ertu

rut-

turu

t di l

emba

r mer

eka

baik

ho

rizon

tal,

vert

ikal

, mau

pun

diag

onal

.

Kegi

atan

Se

ni

13

Men

ari

6-12

ta

hun

- M

enin

gkat

kan

Kete

ram

pila

n M

otor

ik K

asar

-

Men

ingk

atka

n pe

mah

aman

te

ntan

g bu

daya

da

n ke

cint

aan

terh

adap

IN

DON

ESIA

1 ja

m

Mus

ik

Men

ari

1. P

enda

mpi

ng a

nak

men

yiap

kan

ruan

g da

n pe

rleng

kapa

n un

tuk

prak

tek

men

ari

2. A

nak-

anak

dim

inta

unt

uk

berb

aris

3. A

nak-

anak

men

iruka

n ge

raka

n ta

rian

yang

dia

jark

an o

leh

pend

ampi

ng a

nak

4. A

nak-

anak

pra

ktek

men

ari t

anpa

di

cont

ohka

n ol

eh p

enda

mpi

ng

anak

Taria

n da

erah

at

au ta

ri m

oder

n

14

Perk

usi S

ampa

h 6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n ke

tera

mpi

lan

dala

m

1 ja

m

Galo

n Ai

r M

iner

al,

boto

l air

Prak

tek

1. A

nak-

anak

dim

inta

m

engu

mpu

lkan

bar

ang

beka

s se

pert

i gal

on a

ir, b

otol

aqu

a

men

ggun

akan

ba

rang

bek

as,

beat

box

71

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

pang

gung

sesu

ai d

enga

n sk

enar

io c

erita

. 4.

Perh

atik

an p

enye

suai

an/

pem

beda

an k

arak

ter s

uara

un

tuk

tiap

toko

h. B

uatla

h in

tera

ksi a

ntar

a an

ak d

enga

n tia

p to

koh

agar

per

tunj

ukan

m

enar

ik.

5.Pa

da a

khir

cerit

a, g

alila

h pe

san

mor

al d

ari p

ertu

njuk

an b

onek

a ya

ng d

isaks

ikan

ana

k

12

Perm

aina

n An

gka

"BER

HASI

L"

6-12

ta

hun

-M

enin

gkat

kan

kete

ram

pila

n be

rhitu

ng

1 ja

m

Kart

u An

gka

Berm

ain

1.Be

rikan

setia

p an

ak sa

tu le

mba

r ke

rtas

unt

uk b

erm

ain

Perm

aina

n An

gka

dan

bebe

rapa

ke

rikil.

Bua

tlah

tabe

l ber

isika

n ko

lom

-kol

om se

bany

ak 5

X 5

. 2.

Pend

ampi

ng a

nak

akan

mem

ilih

angk

a se

jum

lah

kolo

m, y

ang

kem

udia

n di

tem

patk

an/

ditu

liska

n an

ak d

i dal

am se

tiap

kolo

mny

a.

3.

Pend

ampi

ng m

enul

iskan

ang

ka-

angk

a te

rseb

ut d

i kar

tu a

ngka

, m

emas

ukka

n ka

rtu-

kart

u ke

da

lam

kan

tung

/kot

ak

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

4. P

enda

mpi

ng m

enga

mbi

l kar

tu

angk

a da

ri ka

ntun

g da

n m

emba

cany

a de

ngan

ker

as.

5. A

nak

men

empa

tkan

ker

ikil

pada

an

gka

di le

mba

r per

mai

nan

mer

eka.

Perm

aina

n be

rlang

sung

sam

pai

anak

BER

HASI

L-ke

tika

mer

eka

men

emuk

an 5

hur

uf b

ertu

rut-

turu

t di l

emba

r mer

eka

baik

ho

rizon

tal,

vert

ikal

, mau

pun

diag

onal

.

Kegi

atan

Se

ni

13

Men

ari

6-12

ta

hun

- M

enin

gkat

kan

Kete

ram

pila

n M

otor

ik K

asar

-

Men

ingk

atka

n pe

mah

aman

te

ntan

g bu

daya

da

n ke

cint

aan

terh

adap

IN

DON

ESIA

1 ja

m

Mus

ik

Men

ari

1. P

enda

mpi

ng a

nak

men

yiap

kan

ruan

g da

n pe

rleng

kapa

n un

tuk

prak

tek

men

ari

2. A

nak-

anak

dim

inta

unt

uk

berb

aris

3. A

nak-

anak

men

iruka

n ge

raka

n ta

rian

yang

dia

jark

an o

leh

pend

ampi

ng a

nak

4. A

nak-

anak

pra

ktek

men

ari t

anpa

di

cont

ohka

n ol

eh p

enda

mpi

ng

anak

Taria

n da

erah

at

au ta

ri m

oder

n

14

Perk

usi S

ampa

h 6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n ke

tera

mpi

lan

dala

m

1 ja

m

Galo

n Ai

r M

iner

al,

boto

l air

Prak

tek

1. A

nak-

anak

dim

inta

m

engu

mpu

lkan

bar

ang

beka

s se

pert

i gal

on a

ir, b

otol

aqu

a

men

ggun

akan

ba

rang

bek

as,

beat

box

72

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

men

ggun

akan

ke

mba

li ba

rang

be

kas

-M

enin

gkat

kan

kete

ram

pila

n be

rmus

ik

min

eral

, biji

-bi

jian

2.An

ak-a

nak

bers

ama

pend

ampi

ng m

embe

rsih

kan

bara

ng b

ekas

ters

ebut

3.

Pend

ampi

ng a

nak

mem

prak

tekk

an c

ara

mem

aink

an la

gu a

nak

(con

toh

: ba

lonk

u ad

a lim

a) m

engg

unak

an

perk

usi s

ampa

h 4.

Anak

-ana

k m

empr

akte

kkan

pe

rkus

i sam

pah

15

Prak

arya

6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n Ke

tera

mpi

lan

Mot

orik

Hal

us

-M

enin

gkat

kan

Krea

tifita

s Ana

k

1 ja

m

Bara

ng b

ekas

, al

at tu

lis,

gunt

ing,

lem

, ke

rtas

, or

igam

i, se

dota

n

Prak

tek

1.An

ak-a

nak

dim

inta

unt

uk

men

gum

pulk

an b

aran

g be

kas

2.An

ak-a

nak

dan

pend

ampi

ng

mem

bers

ihka

n ba

rang

bek

as

3.An

ak-a

nak

mem

buat

pra

kary

a da

ri ba

rang

bek

as te

rseb

ut

misa

lnya

: mem

buat

bun

ga d

ari

sedo

tan;

mem

buat

bin

gkai

foto

da

ri ka

rdus

bek

as/k

oran

bek

as

16

Men

ggam

bar

dan

Mew

arna

i 6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n ke

tera

mpi

lan

Mot

orik

Hal

us

-M

enin

gkat

kan

kete

ram

pila

n an

ak d

i bid

ang

seni

luki

s

1 ja

m

kert

as d

an

pens

il w

arna

Pr

akte

k 1.

Anak

-ana

k di

bagi

kan

kert

as

beris

i gam

bar

2.An

ak-a

nak

dim

inta

mew

arna

i ga

mba

r yan

g su

dah

dise

diak

an

3.An

ak-a

nak

dim

inta

m

engg

amba

r ses

uai d

enga

n te

ma

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

4.

Gam

bar y

ang

palin

g ba

ik

dibe

rikan

pen

ghar

gaan

Kegi

atan

Re

ligiu

s

17

Cera

mah

Ke

agam

aan

6-12

ta

hun

- M

enin

gkat

kan

Peng

etah

uan

Agam

a -

Men

ingk

atka

n Ke

seha

tan

Spiri

tual

1 ja

m

cerit

a ke

agam

aan

- Ce

ram

ah

- M

enon

ton

Film

/ Vi

deo

cera

mah

ke

aga-

maa

n

1.

Men

gum

pulk

an a

nak

di lo

kasi

ram

ah a

nak

2.

Toko

h ke

agam

aan

men

yam

paik

an m

ater

i apa

ya

ng d

iingi

nkan

3.

Pe

san

cera

mah

yan

g m

emba

ngki

tkan

sem

anga

t dan

m

otiv

asi a

nak

dan

orag

tua,

se

tela

h be

ncan

a

Aktiv

itas i

ni

bers

ifat o

ptio

nal.

Perlu

di

pert

imba

ngka

n pr

insip

non

-di

skrim

inas

i kh

usus

nya

terh

adap

ana

k pe

rem

puan

dan

la

ki-la

ki y

ang

berb

eda

keya

kina

n de

ngan

ya

ng la

inny

a

18

Mem

baca

Kita

b Su

ci

6-12

ta

hun

- M

enin

gkat

kan

Peng

etah

uan

Agam

a -

Men

ingk

atka

n Pe

nget

ahua

n M

emba

ca K

itab

Suci

30

men

it ki

tab

suci

M

emba

ca

1. M

engu

mpu

lkan

ana

k di

loka

si ra

mah

ana

k 2.

Men

yiap

kan

kita

b su

ci

3. A

nak-

anak

mem

baca

kita

suci

be

rsam

a-sa

ma

atau

ber

gant

ian

Aktiv

itas i

ni

bers

ifat o

ptio

nal.

Perlu

di

pert

imba

ngka

n pr

insip

non

-di

skrim

inas

i kh

usus

nya

terh

adap

ana

k pe

rem

puan

dan

la

ki-la

ki y

ang

berb

eda

73

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

men

ggun

akan

ke

mba

li ba

rang

be

kas

-M

enin

gkat

kan

kete

ram

pila

n be

rmus

ik

min

eral

, biji

-bi

jian

2.An

ak-a

nak

bers

ama

pend

ampi

ng m

embe

rsih

kan

bara

ng b

ekas

ters

ebut

3.

Pend

ampi

ng a

nak

mem

prak

tekk

an c

ara

mem

aink

an la

gu a

nak

(con

toh

: ba

lonk

u ad

a lim

a) m

engg

unak

an

perk

usi s

ampa

h 4.

Anak

-ana

k m

empr

akte

kkan

pe

rkus

i sam

pah

15

Prak

arya

6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n Ke

tera

mpi

lan

Mot

orik

Hal

us

-M

enin

gkat

kan

Krea

tifita

s Ana

k

1 ja

m

Bara

ng b

ekas

, al

at tu

lis,

gunt

ing,

lem

, ke

rtas

, or

igam

i, se

dota

n

Prak

tek

1.An

ak-a

nak

dim

inta

unt

uk

men

gum

pulk

an b

aran

g be

kas

2.An

ak-a

nak

dan

pend

ampi

ng

mem

bers

ihka

n ba

rang

bek

as

3.An

ak-a

nak

mem

buat

pra

kary

a da

ri ba

rang

bek

as te

rseb

ut

misa

lnya

: mem

buat

bun

ga d

ari

sedo

tan;

mem

buat

bin

gkai

foto

da

ri ka

rdus

bek

as/k

oran

bek

as

16

Men

ggam

bar

dan

Mew

arna

i 6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n ke

tera

mpi

lan

Mot

orik

Hal

us

-M

enin

gkat

kan

kete

ram

pila

n an

ak d

i bid

ang

seni

luki

s

1 ja

m

kert

as d

an

pens

il w

arna

Pr

akte

k 1.

Anak

-ana

k di

bagi

kan

kert

as

beris

i gam

bar

2.An

ak-a

nak

dim

inta

mew

arna

i ga

mba

r yan

g su

dah

dise

diak

an

3.An

ak-a

nak

dim

inta

m

engg

amba

r ses

uai d

enga

n te

ma

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

4.

Gam

bar y

ang

palin

g ba

ik

dibe

rikan

pen

ghar

gaan

Kegi

atan

Re

ligiu

s

17

Cera

mah

Ke

agam

aan

6-12

ta

hun

- M

enin

gkat

kan

Peng

etah

uan

Agam

a -

Men

ingk

atka

n Ke

seha

tan

Spiri

tual

1 ja

m

cerit

a ke

agam

aan

- Ce

ram

ah

- M

enon

ton

Film

/ Vi

deo

cera

mah

ke

aga-

maa

n

1.

Men

gum

pulk

an a

nak

di lo

kasi

ram

ah a

nak

2.

Toko

h ke

agam

aan

men

yam

paik

an m

ater

i apa

ya

ng d

iingi

nkan

3.

Pe

san

cera

mah

yan

g m

emba

ngki

tkan

sem

anga

t dan

m

otiv

asi a

nak

dan

orag

tua,

se

tela

h be

ncan

a

Aktiv

itas i

ni

bers

ifat o

ptio

nal.

Perlu

di

pert

imba

ngka

n pr

insip

non

-di

skrim

inas

i kh

usus

nya

terh

adap

ana

k pe

rem

puan

dan

la

ki-la

ki y

ang

berb

eda

keya

kina

n de

ngan

ya

ng la

inny

a

18

Mem

baca

Kita

b Su

ci

6-12

ta

hun

- M

enin

gkat

kan

Peng

etah

uan

Agam

a -

Men

ingk

atka

n Pe

nget

ahua

n M

emba

ca K

itab

Suci

30

men

it ki

tab

suci

M

emba

ca

1. M

engu

mpu

lkan

ana

k di

loka

si ra

mah

ana

k 2.

Men

yiap

kan

kita

b su

ci

3. A

nak-

anak

mem

baca

kita

suci

be

rsam

a-sa

ma

atau

ber

gant

ian

Aktiv

itas i

ni

bers

ifat o

ptio

nal.

Perlu

di

pert

imba

ngka

n pr

insip

non

-di

skrim

inas

i kh

usus

nya

terh

adap

ana

k pe

rem

puan

dan

la

ki-la

ki y

ang

berb

eda

74

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

keya

kina

n de

ngan

ya

ng la

inny

a 19

Ke

seni

an

Keag

amaa

n 6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n Pe

nget

ahua

n Ag

ama

-M

enin

gkat

kan

Peng

etah

uan

lagu

ke

agam

aan

30

men

it re

bana

, ala

t m

usik

gita

r, dl

l

-Pr

akte

k Ke

seni

an

-M

enon

ton

Film

/Vid

eo

Kese

nian

Ke

agam

aan

1.M

enyi

apka

n te

mpa

t yan

g la

yak

2.M

enyi

apka

n al

at

3.M

empr

akte

kkan

kes

enia

n ke

agam

aan

Aktiv

itas i

ni

bers

ifat o

ptio

nal.

Perlu

di

pert

imba

ngka

n pr

insip

non

-di

skrim

inas

i kh

usus

nya

terh

adap

ana

k pe

rem

puan

dan

la

ki-la

ki y

ang

berb

eda

keya

kina

n de

ngan

ya

ng la

inny

a

Lam

pira

n 1.

6 Fo

rmat

pen

inja

uan

peny

elen

ggar

aan

pend

idik

an d

alam

situ

asi d

arur

at

Nam

a Pe

ngisi

:

Ling

kup

: (

seko

lah/

keca

mat

an/k

abup

aten

/kot

a/Pr

ovin

si)*

Loka

si

:

Tang

gal

:

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

Stan

dar M

inim

um 1

: Pen

yedi

aan

Info

rmas

i Um

um

1 Te

rsed

ia d

ata

dan

info

rmas

i jum

lah

dan

kond

isi sa

tuan

pe

ndid

ikan

terd

ampa

k da

n tid

ak te

rdam

pak;

Ters

edia

dat

a da

n in

form

asi J

umla

h da

n ko

ndisi

pes

erta

did

ik

terd

ampa

k (m

engu

ngsi,

kor

ban

luka

/jiw

a, ru

mah

nya

rusa

k,

oran

gtua

men

ingg

al) t

erpi

lah

berd

asar

kan

jeni

s kel

amin

, usia

da

n di

sabi

litas

Ters

edia

dat

a da

n in

form

asi i

nfor

mas

i jum

lah

dan

kond

isi

pend

idik

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

satu

an p

endi

dika

n te

rdam

pak

benc

ana

(men

gung

si, k

orba

n lu

ka/ji

wa,

rum

ahny

a ru

sak)

– te

rpila

h be

rdas

arka

n je

nis k

elam

in d

an h

amba

tan

fung

si/je

nis d

isabi

litas

Stan

dar M

inim

um 2

: Aks

es te

rhad

ap fa

silit

as d

an li

ngku

ngan

bel

ajar

75

Kate

gori

No

Kegi

atan

Ka

tego

ri U

sia

Tuju

an K

egia

tan

Dura

si

Perle

ngka

pan

Met

ode

Lang

kah-

lang

kah

Kete

rang

an

keya

kina

n de

ngan

ya

ng la

inny

a 19

Ke

seni

an

Keag

amaa

n 6-

12

tahu

n -

Men

ingk

atka

n Pe

nget

ahua

n Ag

ama

-M

enin

gkat

kan

Peng

etah

uan

lagu

ke

agam

aan

30

men

it re

bana

, ala

t m

usik

gita

r, dl

l

-Pr

akte

k Ke

seni

an

-M

enon

ton

Film

/Vid

eo

Kese

nian

Ke

agam

aan

1.M

enyi

apka

n te

mpa

t yan

g la

yak

2.M

enyi

apka

n al

at

3.M

empr

akte

kkan

kes

enia

n ke

agam

aan

Aktiv

itas i

ni

bers

ifat o

ptio

nal.

Perlu

di

pert

imba

ngka

n pr

insip

non

-di

skrim

inas

i kh

usus

nya

terh

adap

ana

k pe

rem

puan

dan

la

ki-la

ki y

ang

berb

eda

keya

kina

n de

ngan

ya

ng la

inny

a

Lam

pira

n 1.

6 Fo

rmat

pen

inja

uan

peny

elen

ggar

aan

pend

idik

an d

alam

situ

asi d

arur

at

Nam

a Pe

ngisi

:

Ling

kup

: (

seko

lah/

keca

mat

an/k

abup

aten

/kot

a/Pr

ovin

si)*

Loka

si

:

Tang

gal

:

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

Stan

dar M

inim

um 1

: Pen

yedi

aan

Info

rmas

i Um

um

1 Te

rsed

ia d

ata

dan

info

rmas

i jum

lah

dan

kond

isi sa

tuan

pe

ndid

ikan

terd

ampa

k da

n tid

ak te

rdam

pak;

Ters

edia

dat

a da

n in

form

asi J

umla

h da

n ko

ndisi

pes

erta

did

ik

terd

ampa

k (m

engu

ngsi,

kor

ban

luka

/jiw

a, ru

mah

nya

rusa

k,

oran

gtua

men

ingg

al) t

erpi

lah

berd

asar

kan

jeni

s kel

amin

, usia

da

n di

sabi

litas

Ters

edia

dat

a da

n in

form

asi i

nfor

mas

i jum

lah

dan

kond

isi

pend

idik

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

satu

an p

endi

dika

n te

rdam

pak

benc

ana

(men

gung

si, k

orba

n lu

ka/ji

wa,

rum

ahny

a ru

sak)

– te

rpila

h be

rdas

arka

n je

nis k

elam

in d

an h

amba

tan

fung

si/je

nis d

isabi

litas

Stan

dar M

inim

um 2

: Aks

es te

rhad

ap fa

silit

as d

an li

ngku

ngan

bel

ajar

76

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

2 Te

rsed

ia k

esem

pata

n be

laja

r yan

g sa

ma

tanp

a di

skrim

inas

i ba

gi se

mua

Ana

k

Ters

edia

rute

am

an d

an m

udah

dia

kses

ole

h se

mua

ana

k ke

lin

gkun

gan

bela

jar

Ters

edia

info

rmas

i kon

disi

ham

bata

n fu

ngsi

pese

rta

didi

k un

tuk

men

yesu

aika

n m

etod

e pe

mbe

laja

ran

sehi

ngga

tida

k m

engh

amba

t ana

k un

tuk

men

ikm

ati h

ak a

tas p

endi

dika

n ya

ng

inkl

usif,

am

an d

an ra

mah

Ana

k

Ters

edia

kes

empa

tan

bagi

pes

erta

did

ik u

ntuk

mem

asuk

i ata

u ke

mba

li ke

satu

an p

endi

dika

n se

sege

ra m

ungk

in se

tela

h sit

uasi

daru

rat

Adan

ya p

enga

kuan

dar

i din

as p

endi

dika

n se

tem

pat t

erha

dap

satu

an p

endi

dika

n da

rura

t

Ters

edia

nya

laya

nan

pena

ngan

an p

sikos

osia

l yan

g tid

ak

men

ggan

ngu

keam

anan

, kes

elam

atan

dan

ken

yam

anan

be

laja

r di t

empa

t keg

iata

n sa

tuan

pen

didi

kan

daru

rat

dila

ksan

akan

Stra

tegi

resp

on d

iranc

ang

dan

dila

ksan

akan

den

gan

cara

yan

g tid

ak m

erug

ikan

mas

yara

kat a

tau

peny

edia

dan

tida

k m

empe

rbur

uk d

ampa

k sit

uasi

daru

rat

De

kat d

enga

n su

mbe

r air,

mem

iliki

fasil

itas a

ir be

rsih

dan

to

ilet

3 Pr

oses

pem

bela

jara

n

Stan

dar P

rose

s Pem

bela

jara

n:

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

O

torit

as p

endi

dika

n m

emim

pin

peni

njau

an, p

enge

mba

ngan

at

au a

dapt

asi d

ari k

urik

ulum

form

al, m

elib

atka

n se

mua

pe

man

gku

kepe

ntin

gan

yang

rele

van

Kurik

ulum

, buk

u pe

laja

ran

dan

baha

n aj

ar la

inny

a se

suai

je

njan

g da

n ja

lur p

endi

dika

n, b

ahas

a, b

uday

a, k

apas

itas d

an

kebu

tuha

n pe

sert

a di

dik,

sert

a:

o M

enga

ndun

g ko

mpe

tens

i int

i dar

i pen

didi

kan

dasa

r te

rmas

uk m

elek

hur

uf, b

erhi

tung

, bel

ajar

aw

al,

kete

ram

pila

n hi

dup,

kes

ehat

an d

an k

eber

sihan

o M

embe

rikan

info

rmas

i ten

tang

pen

gura

ngan

risik

o be

ncan

a, p

endi

dika

n lin

gkun

gan

dan

atau

pen

cega

han

konf

lik

o se

nsiti

f gen

der,

men

gena

li ke

raga

man

, men

cega

h di

skrim

inas

i dan

mem

prom

osik

an ra

sa h

orm

at te

rhad

ap

sem

ua p

elaj

ar

o

men

cant

umka

n m

asal

ah k

esej

ahte

raan

dan

per

lindu

ngan

ke

butu

han

psik

osos

ial p

eser

ta d

idik

• Ku

rikul

um fo

rmal

dan

ujia

n ya

ng d

igun

akan

dal

am

pend

idik

an p

engu

ngsi

dan

peny

inta

s dia

kui o

leh

pem

erin

tah

asal

dan

tuan

rum

ah).

• Ba

han

bela

jar-

men

gaja

r dia

mbi

l dar

i dae

rah

sete

mpa

t dan

cu

kup

sert

a di

sedi

akan

seca

ra te

pat w

aktu

dan

di

sam

paik

an d

alam

bah

asa

dari

pese

rta

didi

k

Pela

tihan

, Duk

unga

n da

n Pe

ngem

bang

an P

rofe

sion

al

77

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

2 Te

rsed

ia k

esem

pata

n be

laja

r yan

g sa

ma

tanp

a di

skrim

inas

i ba

gi se

mua

Ana

k

Ters

edia

rute

am

an d

an m

udah

dia

kses

ole

h se

mua

ana

k ke

lin

gkun

gan

bela

jar

Ters

edia

info

rmas

i kon

disi

ham

bata

n fu

ngsi

pese

rta

didi

k un

tuk

men

yesu

aika

n m

etod

e pe

mbe

laja

ran

sehi

ngga

tida

k m

engh

amba

t ana

k un

tuk

men

ikm

ati h

ak a

tas p

endi

dika

n ya

ng

inkl

usif,

am

an d

an ra

mah

Ana

k

Ters

edia

kes

empa

tan

bagi

pes

erta

did

ik u

ntuk

mem

asuk

i ata

u ke

mba

li ke

satu

an p

endi

dika

n se

sege

ra m

ungk

in se

tela

h sit

uasi

daru

rat

Adan

ya p

enga

kuan

dar

i din

as p

endi

dika

n se

tem

pat t

erha

dap

satu

an p

endi

dika

n da

rura

t

Ters

edia

nya

laya

nan

pena

ngan

an p

sikos

osia

l yan

g tid

ak

men

ggan

ngu

keam

anan

, kes

elam

atan

dan

ken

yam

anan

be

laja

r di t

empa

t keg

iata

n sa

tuan

pen

didi

kan

daru

rat

dila

ksan

akan

Stra

tegi

resp

on d

iranc

ang

dan

dila

ksan

akan

den

gan

cara

yan

g tid

ak m

erug

ikan

mas

yara

kat a

tau

peny

edia

dan

tida

k m

empe

rbur

uk d

ampa

k sit

uasi

daru

rat

De

kat d

enga

n su

mbe

r air,

mem

iliki

fasil

itas a

ir be

rsih

dan

to

ilet

3 Pr

oses

pem

bela

jara

n

Stan

dar P

rose

s Pem

bela

jara

n:

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

O

torit

as p

endi

dika

n m

emim

pin

peni

njau

an, p

enge

mba

ngan

at

au a

dapt

asi d

ari k

urik

ulum

form

al, m

elib

atka

n se

mua

pe

man

gku

kepe

ntin

gan

yang

rele

van

Kurik

ulum

, buk

u pe

laja

ran

dan

baha

n aj

ar la

inny

a se

suai

je

njan

g da

n ja

lur p

endi

dika

n, b

ahas

a, b

uday

a, k

apas

itas d

an

kebu

tuha

n pe

sert

a di

dik,

sert

a:

o M

enga

ndun

g ko

mpe

tens

i int

i dar

i pen

didi

kan

dasa

r te

rmas

uk m

elek

hur

uf, b

erhi

tung

, bel

ajar

aw

al,

kete

ram

pila

n hi

dup,

kes

ehat

an d

an k

eber

sihan

o M

embe

rikan

info

rmas

i ten

tang

pen

gura

ngan

risik

o be

ncan

a, p

endi

dika

n lin

gkun

gan

dan

atau

pen

cega

han

konf

lik

o se

nsiti

f gen

der,

men

gena

li ke

raga

man

, men

cega

h di

skrim

inas

i dan

mem

prom

osik

an ra

sa h

orm

at te

rhad

ap

sem

ua p

elaj

ar

o

men

cant

umka

n m

asal

ah k

esej

ahte

raan

dan

per

lindu

ngan

ke

butu

han

psik

osos

ial p

eser

ta d

idik

• Ku

rikul

um fo

rmal

dan

ujia

n ya

ng d

igun

akan

dal

am

pend

idik

an p

engu

ngsi

dan

peny

inta

s dia

kui o

leh

pem

erin

tah

asal

dan

tuan

rum

ah).

• Ba

han

bela

jar-

men

gaja

r dia

mbi

l dar

i dae

rah

sete

mpa

t dan

cu

kup

sert

a di

sedi

akan

seca

ra te

pat w

aktu

dan

di

sam

paik

an d

alam

bah

asa

dari

pese

rta

didi

k

Pela

tihan

, Duk

unga

n da

n Pe

ngem

bang

an P

rofe

sion

al

78

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

• Pe

luan

g pe

latih

an te

rsed

ia u

ntuk

gur

u da

n te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a, la

ki-la

ki m

aupu

n pe

rem

puan

, ses

uai

deng

an k

ebut

uhan

• Pe

latih

an se

suai

den

gan

kont

eks d

an m

ence

rmin

kan

tuju

an p

embe

laja

ran

dan

kont

en

• Pe

latih

an d

iaku

i dan

dise

tuju

i ole

h ot

orita

s pen

didi

kan

yang

rele

van

• Pe

latih

yan

g be

rkua

litas

dap

at m

elak

ukan

kur

sus p

elat

ihan

un

tuk

mel

engk

api p

elat

ihan

in-s

ervi

ce, d

ukun

gan,

bi

mbi

ngan

, pem

anta

uan

dan

supe

rvisi

kel

as

• M

elal

ui p

elat

ihan

dan

duk

unga

n ya

ng te

rus-

men

erus

, gur

u da

pat m

enja

di fa

silita

tor y

ang

efek

tif d

alam

ling

kung

an

bela

jar,

men

ggun

akan

met

ode

peng

ajar

an p

artis

ipat

if da

n m

engg

unak

an a

lat b

antu

pen

gaja

ran

• Pe

latih

an m

elip

uti p

enge

tahu

an d

an k

eter

ampi

lan

untu

k ku

rikul

um fo

rmal

dan

non

-form

al, t

erm

asuk

kes

adar

an

baha

ya, p

engu

rang

an ri

siko

benc

ana

dan

penc

egah

an

konf

lik

Inst

ruks

i dan

Pro

ses P

embe

laja

ran

• M

etod

e pe

mbe

laja

ran

sesu

ai d

enga

n us

ia, t

ingk

at

perk

emba

ngan

, bah

asa,

bud

aya,

kap

asita

s dan

keb

utuh

an

pese

rta

didi

k

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

• Gu

ru m

enun

jukk

an p

emah

aman

tent

ang

isi p

elaj

aran

dan

ke

tera

mpi

lan

men

gaja

r dal

am in

tera

ksi m

erek

a de

ngan

pe

laja

r

• In

stru

ksi d

an p

rose

s bel

ajar

men

anga

ni k

ebut

uhan

sem

ua

pese

rta

didi

k, te

rmas

uk m

erek

a ya

ng b

erke

butu

han

khus

us, d

enga

n m

empr

omos

ikan

inkl

usiv

itas d

an

men

gura

ngi h

amba

tan

bela

jar

• O

rang

tua

dan

toko

h m

asya

raka

t mem

aham

i dan

m

ener

ima

isi b

ahan

aja

r dan

met

ode

peng

ajar

an y

ang

digu

naka

n

• Pr

esta

si pe

laja

r dia

kui d

an k

redi

t ata

u do

kum

en

peny

eles

aian

kur

sus d

isedi

akan

seca

ra se

suai

• Lu

lusa

n pr

ogra

m te

knis

dan

keju

ruan

dik

aji u

ntuk

m

engu

kur k

ualit

as d

an re

leva

nsi p

rogr

am te

rhad

ap

peru

baha

n lin

gkun

gan

• Pe

nila

ian

dan

met

ode

eval

uasi

dian

ggap

waj

ar, d

apat

di

anda

lkan

dan

tida

k m

enga

ncam

pel

ajar

• Pe

nila

ian

rele

van

deng

an k

ebut

uhan

mas

a de

pan

pend

idik

an d

an e

kono

mi p

eser

ta d

idik

Pe

ndid

ik d

an te

naga

kep

endi

dika

n

4

Te

rsed

ia ju

mla

h gu

ru d

an te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a ya

ng m

emad

ai

79

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

• Pe

luan

g pe

latih

an te

rsed

ia u

ntuk

gur

u da

n te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a, la

ki-la

ki m

aupu

n pe

rem

puan

, ses

uai

deng

an k

ebut

uhan

• Pe

latih

an se

suai

den

gan

kont

eks d

an m

ence

rmin

kan

tuju

an p

embe

laja

ran

dan

kont

en

• Pe

latih

an d

iaku

i dan

dise

tuju

i ole

h ot

orita

s pen

didi

kan

yang

rele

van

• Pe

latih

yan

g be

rkua

litas

dap

at m

elak

ukan

kur

sus p

elat

ihan

un

tuk

mel

engk

api p

elat

ihan

in-s

ervi

ce, d

ukun

gan,

bi

mbi

ngan

, pem

anta

uan

dan

supe

rvisi

kel

as

• M

elal

ui p

elat

ihan

dan

duk

unga

n ya

ng te

rus-

men

erus

, gur

u da

pat m

enja

di fa

silita

tor y

ang

efek

tif d

alam

ling

kung

an

bela

jar,

men

ggun

akan

met

ode

peng

ajar

an p

artis

ipat

if da

n m

engg

unak

an a

lat b

antu

pen

gaja

ran

• Pe

latih

an m

elip

uti p

enge

tahu

an d

an k

eter

ampi

lan

untu

k ku

rikul

um fo

rmal

dan

non

-form

al, t

erm

asuk

kes

adar

an

baha

ya, p

engu

rang

an ri

siko

benc

ana

dan

penc

egah

an

konf

lik

Inst

ruks

i dan

Pro

ses P

embe

laja

ran

• M

etod

e pe

mbe

laja

ran

sesu

ai d

enga

n us

ia, t

ingk

at

perk

emba

ngan

, bah

asa,

bud

aya,

kap

asita

s dan

keb

utuh

an

pese

rta

didi

k

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

• Gu

ru m

enun

jukk

an p

emah

aman

tent

ang

isi p

elaj

aran

dan

ke

tera

mpi

lan

men

gaja

r dal

am in

tera

ksi m

erek

a de

ngan

pe

laja

r

• In

stru

ksi d

an p

rose

s bel

ajar

men

anga

ni k

ebut

uhan

sem

ua

pese

rta

didi

k, te

rmas

uk m

erek

a ya

ng b

erke

butu

han

khus

us, d

enga

n m

empr

omos

ikan

inkl

usiv

itas d

an

men

gura

ngi h

amba

tan

bela

jar

• O

rang

tua

dan

toko

h m

asya

raka

t mem

aham

i dan

m

ener

ima

isi b

ahan

aja

r dan

met

ode

peng

ajar

an y

ang

digu

naka

n

• Pr

esta

si pe

laja

r dia

kui d

an k

redi

t ata

u do

kum

en

peny

eles

aian

kur

sus d

isedi

akan

seca

ra se

suai

• Lu

lusa

n pr

ogra

m te

knis

dan

keju

ruan

dik

aji u

ntuk

m

engu

kur k

ualit

as d

an re

leva

nsi p

rogr

am te

rhad

ap

peru

baha

n lin

gkun

gan

• Pe

nila

ian

dan

met

ode

eval

uasi

dian

ggap

waj

ar, d

apat

di

anda

lkan

dan

tida

k m

enga

ncam

pel

ajar

• Pe

nila

ian

rele

van

deng

an k

ebut

uhan

mas

a de

pan

pend

idik

an d

an e

kono

mi p

eser

ta d

idik

Pe

ndid

ik d

an te

naga

kep

endi

dika

n

4

Te

rsed

ia ju

mla

h gu

ru d

an te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a ya

ng m

emad

ai

80

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

Te

rsed

iany

a pe

dom

an re

krui

tmen

pen

didi

k da

n te

naga

ke

pend

idik

an se

cara

jela

s, te

pat,

non-

disk

rimin

atif

Te

rsed

ia k

riter

ia se

leks

i pem

iliha

n pe

ndid

ik d

an te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a be

rdas

arka

n kr

iteria

yan

g Tr

ansp

aran

dan

pen

ilaia

n ko

mpe

tens

i pen

didi

k da

n te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a di

pilih

den

gan

mem

pert

imba

ngka

n pe

nerim

aan

kom

unita

s, ge

nder

dan

kea

neka

raga

man

Ters

edia

kon

trak

Sist

em K

ompe

nsas

i dan

kon

disi

kerja

ya

ng d

iber

ikan

seca

ra b

erka

la

Te

rsed

ia p

andu

an b

agi g

uru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

lain

nya

yang

ber

isi te

ntan

g di

izink

anny

a un

tuk

mel

akuk

an

nego

siasi

deng

an sy

arat

dan

kon

disi

tert

entu

.

Ters

edia

kod

e et

ik, y

ang

men

caku

p pe

tunj

uk p

elak

sana

an

yang

jela

s, ad

a da

n di

horm

ati

Te

rsed

ia w

adah

bag

i gur

u da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a da

lam

pen

gem

bang

an y

ang

prof

essio

nal,

mem

berik

an k

ontr

ibus

i ter

hada

p du

kung

an d

an m

otiv

asi

mer

eka

Te

rsed

ia m

ekan

isme

peng

awas

an y

ang

Tran

spar

an d

an

akun

tabe

l disi

apka

n de

mi d

ukun

gan,

pen

ilaia

n, d

an

pem

anta

uan

seca

ra re

gula

r bag

i par

a gu

ru d

an te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

Te

rdap

at p

endo

kum

enta

sian

peni

laia

n ki

nerja

unt

uk g

uru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

lain

nya

yang

dib

uat s

ecar

a te

ratu

r

Ters

edia

kes

empa

tan

bagi

sisw

a se

cara

unt

uk m

embe

rikan

um

pan

balik

tent

ang

kine

rja g

uru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

Te

rsed

ia d

ukun

gan

psik

osos

ial p

rakt

is ya

ng te

pat d

an

dapa

t dia

kses

ole

h gu

ru d

an te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a

Men

yedi

akan

pel

atih

an u

ntuk

gur

u da

n te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a ya

ng se

suai

den

gan

kebu

tuha

n,

diak

ui d

an d

isetu

jui o

leh

otor

itas p

endi

dika

n ya

ng re

leva

n se

rta

berk

ualit

as

Te

rsed

iany

a ke

sem

pata

n ba

gi g

uru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

untu

k m

enja

di fa

silita

tor y

ang

efek

tif

dala

m li

ngku

ngan

bel

ajar

, men

ggun

akan

met

ode

peng

ajar

an p

artis

ipat

if da

n m

engg

unak

an a

lat b

antu

pe

ngaj

aran

Ters

edia

nya

pela

tihan

bag

i gur

u da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a m

elip

uti p

enge

tahu

an d

an k

eter

ampi

lan

untu

k ku

rikul

um fo

rmal

dan

non

-form

al, t

erm

asuk

kes

adar

an

baha

ya, p

engu

rang

an ri

siko

benc

ana

dan

penc

egah

an

konf

lik

Fa

silit

as p

endu

kung

pen

didi

kan

-

-

-

-

81

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

Te

rsed

iany

a pe

dom

an re

krui

tmen

pen

didi

k da

n te

naga

ke

pend

idik

an se

cara

jela

s, te

pat,

non-

disk

rimin

atif

Te

rsed

ia k

riter

ia se

leks

i pem

iliha

n pe

ndid

ik d

an te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a be

rdas

arka

n kr

iteria

yan

g Tr

ansp

aran

dan

pen

ilaia

n ko

mpe

tens

i pen

didi

k da

n te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a di

pilih

den

gan

mem

pert

imba

ngka

n pe

nerim

aan

kom

unita

s, ge

nder

dan

kea

neka

raga

man

Ters

edia

kon

trak

Sist

em K

ompe

nsas

i dan

kon

disi

kerja

ya

ng d

iber

ikan

seca

ra b

erka

la

Te

rsed

ia p

andu

an b

agi g

uru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

lain

nya

yang

ber

isi te

ntan

g di

izink

anny

a un

tuk

mel

akuk

an

nego

siasi

deng

an sy

arat

dan

kon

disi

tert

entu

.

Ters

edia

kod

e et

ik, y

ang

men

caku

p pe

tunj

uk p

elak

sana

an

yang

jela

s, ad

a da

n di

horm

ati

Te

rsed

ia w

adah

bag

i gur

u da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a da

lam

pen

gem

bang

an y

ang

prof

essio

nal,

mem

berik

an k

ontr

ibus

i ter

hada

p du

kung

an d

an m

otiv

asi

mer

eka

Te

rsed

ia m

ekan

isme

peng

awas

an y

ang

Tran

spar

an d

an

akun

tabe

l disi

apka

n de

mi d

ukun

gan,

pen

ilaia

n, d

an

pem

anta

uan

seca

ra re

gula

r bag

i par

a gu

ru d

an te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

Te

rdap

at p

endo

kum

enta

sian

peni

laia

n ki

nerja

unt

uk g

uru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

lain

nya

yang

dib

uat s

ecar

a te

ratu

r

Ters

edia

kes

empa

tan

bagi

sisw

a se

cara

unt

uk m

embe

rikan

um

pan

balik

tent

ang

kine

rja g

uru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

Te

rsed

ia d

ukun

gan

psik

osos

ial p

rakt

is ya

ng te

pat d

an

dapa

t dia

kses

ole

h gu

ru d

an te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a

Men

yedi

akan

pel

atih

an u

ntuk

gur

u da

n te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a ya

ng se

suai

den

gan

kebu

tuha

n,

diak

ui d

an d

isetu

jui o

leh

otor

itas p

endi

dika

n ya

ng re

leva

n se

rta

berk

ualit

as

Te

rsed

iany

a ke

sem

pata

n ba

gi g

uru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

untu

k m

enja

di fa

silita

tor y

ang

efek

tif

dala

m li

ngku

ngan

bel

ajar

, men

ggun

akan

met

ode

peng

ajar

an p

artis

ipat

if da

n m

engg

unak

an a

lat b

antu

pe

ngaj

aran

Ters

edia

nya

pela

tihan

bag

i gur

u da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a m

elip

uti p

enge

tahu

an d

an k

eter

ampi

lan

untu

k ku

rikul

um fo

rmal

dan

non

-form

al, t

erm

asuk

kes

adar

an

baha

ya, p

engu

rang

an ri

siko

benc

ana

dan

penc

egah

an

konf

lik

Fa

silit

as p

endu

kung

pen

didi

kan

-

-

-

-

82

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

5 -

Ters

edia

sara

na d

an p

rasa

rnan

pen

didi

kan

men

enga

h da

n da

sar u

ntuk

KPB

di d

aera

h te

rken

a be

ncan

a se

pert

i ;

bang

unan

dar

urat

unt

uk K

BM, p

apan

tulis

, mej

a tu

lis/k

ursi,

tika

r/te

rpal

; baj

u se

raga

m, s

epat

u sa

tuan

pe

ndid

ikan

, buk

u tu

lis d

an a

lat t

ulis

dan

lain

-lain

Stru

ktur

dan

tem

pat b

elaj

ar a

man

dan

dap

at d

iaks

es o

leh

sem

ua p

elaj

ar, g

uru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

lain

nya

Li

ngku

ngan

bel

ajar

bai

k ya

ng p

erm

anen

mau

pun

sem

enta

ra d

iper

baik

i, di

leng

kapi

ata

u di

gant

i ses

uai

kebu

tuha

n de

ngan

kon

stru

ksi d

an d

esai

n ya

ng ta

han

benc

ana

St

rukt

ur fi

sik u

ntuk

tem

pat p

embe

laja

ran

tepa

t unt

uk

situa

si, te

rmas

uk ru

ang

yang

cuk

up u

ntuk

fasil

itas k

elas

, ad

min

istra

si, re

krea

si, d

an sa

nita

si

Ruan

g ke

las d

an p

enga

tura

n te

mpa

t dud

uk m

emen

uhi

kese

paka

tan

rasio

ant

ara

luas

ruan

g de

ngan

jum

lah

pela

jar d

an g

uru

sesu

ai d

enga

n SP

M (S

tand

ar P

elay

anan

M

inim

um P

endi

dika

n)

Pa

soka

n ai

r ber

sih y

ang

cuku

p da

n fa

silita

s san

itasi

yang

la

yak

ters

edia

unt

uk k

eber

sihan

prib

adi d

an p

erlin

dung

an,

deng

an m

empe

rhat

ikan

um

ur, j

enis

kela

min

, dan

ora

ng

berk

ebut

uhan

khu

sus s

esua

i den

gan

SPM

Pen

didi

kan

-

-

-

-

Stan

dar M

inim

um k

e 6:

Par

tisip

asi

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

Berb

agai

ang

gota

mas

yara

kat

berp

artis

ipas

i ak

tif d

alam

m

empr

iorit

aska

n da

n m

eren

cana

kan

kegi

atan

pen

didi

kan

untu

k m

enja

min

pen

didi

kan

yang

am

an, e

fekt

if da

n ad

il

• Ko

mite

pen

didi

kan

mas

yara

kat m

enca

kup

perw

akila

n da

ri se

mua

kel

ompo

k ya

ng re

ntan

• Pe

mud

a be

rpar

tisip

asi s

ecar

a ak

tif d

alam

pen

gem

bang

an,

pem

anta

uan

dan

eval

uasi

pela

ksan

aan

kegi

atan

pe

ndid

ikan

• Be

rbag

ai

angg

ota

mas

yara

kat

berp

artis

ipas

i da

lam

pe

ngka

jian,

ana

lisis

kont

eks,

aud

it so

sial

dari

kegi

atan

pe

ndid

ikan

, re

view

ang

gara

n be

rsam

a, s

erta

keg

iata

n-ke

giat

an p

engu

rang

an ri

siko

benc

ana

dan

miti

gasi

konf

lik

o An

ggot

a m

asya

raka

t di

beri

kese

mpa

tan

untu

k pe

latih

an

dan

peng

emba

ngan

kap

asita

s o

o

o

o

o Su

mbe

r Day

a o

o

o

o

o

Mas

yara

kat,

tena

ga

pend

idik

an

dan

pela

jar

men

gide

ntifi

kasi

dan

mem

obili

sasi

sum

ber

daya

lo

kal

untu

k m

empe

rkua

t aks

es te

rhad

ap p

endi

dika

n be

rkua

litas

o

o

o

o

o O

torit

as

pend

idik

an,

mas

yara

kat

loka

l da

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

kem

anus

iaan

men

gena

li ke

tera

mpi

lan

yang

ad

a da

n pe

nget

ahua

n da

n di

sain

pr

ogra

m-p

rogr

am

pend

idik

an u

ntuk

mem

aksim

alka

n pe

nggu

naan

kap

asita

s te

rseb

ut

o

o

o

o

83

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

5 -

Ters

edia

sara

na d

an p

rasa

rnan

pen

didi

kan

men

enga

h da

n da

sar u

ntuk

KPB

di d

aera

h te

rken

a be

ncan

a se

pert

i ;

bang

unan

dar

urat

unt

uk K

BM, p

apan

tulis

, mej

a tu

lis/k

ursi,

tika

r/te

rpal

; baj

u se

raga

m, s

epat

u sa

tuan

pe

ndid

ikan

, buk

u tu

lis d

an a

lat t

ulis

dan

lain

-lain

Stru

ktur

dan

tem

pat b

elaj

ar a

man

dan

dap

at d

iaks

es o

leh

sem

ua p

elaj

ar, g

uru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

lain

nya

Li

ngku

ngan

bel

ajar

bai

k ya

ng p

erm

anen

mau

pun

sem

enta

ra d

iper

baik

i, di

leng

kapi

ata

u di

gant

i ses

uai

kebu

tuha

n de

ngan

kon

stru

ksi d

an d

esai

n ya

ng ta

han

benc

ana

St

rukt

ur fi

sik u

ntuk

tem

pat p

embe

laja

ran

tepa

t unt

uk

situa

si, te

rmas

uk ru

ang

yang

cuk

up u

ntuk

fasil

itas k

elas

, ad

min

istra

si, re

krea

si, d

an sa

nita

si

Ruan

g ke

las d

an p

enga

tura

n te

mpa

t dud

uk m

emen

uhi

kese

paka

tan

rasio

ant

ara

luas

ruan

g de

ngan

jum

lah

pela

jar d

an g

uru

sesu

ai d

enga

n SP

M (S

tand

ar P

elay

anan

M

inim

um P

endi

dika

n)

Pa

soka

n ai

r ber

sih y

ang

cuku

p da

n fa

silita

s san

itasi

yang

la

yak

ters

edia

unt

uk k

eber

sihan

prib

adi d

an p

erlin

dung

an,

deng

an m

empe

rhat

ikan

um

ur, j

enis

kela

min

, dan

ora

ng

berk

ebut

uhan

khu

sus s

esua

i den

gan

SPM

Pen

didi

kan

-

-

-

-

Stan

dar M

inim

um k

e 6:

Par

tisip

asi

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

Berb

agai

ang

gota

mas

yara

kat

berp

artis

ipas

i ak

tif d

alam

m

empr

iorit

aska

n da

n m

eren

cana

kan

kegi

atan

pen

didi

kan

untu

k m

enja

min

pen

didi

kan

yang

am

an, e

fekt

if da

n ad

il

• Ko

mite

pen

didi

kan

mas

yara

kat m

enca

kup

perw

akila

n da

ri se

mua

kel

ompo

k ya

ng re

ntan

• Pe

mud

a be

rpar

tisip

asi s

ecar

a ak

tif d

alam

pen

gem

bang

an,

pem

anta

uan

dan

eval

uasi

pela

ksan

aan

kegi

atan

pe

ndid

ikan

• Be

rbag

ai

angg

ota

mas

yara

kat

berp

artis

ipas

i da

lam

pe

ngka

jian,

ana

lisis

kont

eks,

aud

it so

sial

dari

kegi

atan

pe

ndid

ikan

, re

view

ang

gara

n be

rsam

a, s

erta

keg

iata

n-ke

giat

an p

engu

rang

an ri

siko

benc

ana

dan

miti

gasi

konf

lik

o An

ggot

a m

asya

raka

t di

beri

kese

mpa

tan

untu

k pe

latih

an

dan

peng

emba

ngan

kap

asita

s o

o

o

o

o Su

mbe

r Day

a o

o

o

o

o

Mas

yara

kat,

tena

ga

pend

idik

an

dan

pela

jar

men

gide

ntifi

kasi

dan

mem

obili

sasi

sum

ber

daya

lo

kal

untu

k m

empe

rkua

t aks

es te

rhad

ap p

endi

dika

n be

rkua

litas

o

o

o

o

o O

torit

as

pend

idik

an,

mas

yara

kat

loka

l da

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

kem

anus

iaan

men

gena

li ke

tera

mpi

lan

yang

ad

a da

n pe

nget

ahua

n da

n di

sain

pr

ogra

m-p

rogr

am

pend

idik

an u

ntuk

mem

aksim

alka

n pe

nggu

naan

kap

asita

s te

rseb

ut

o

o

o

o

84

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

o O

torit

as

nasio

nal,

mas

yara

kat

loka

l da

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

kem

anus

iaan

m

engg

unak

an

sum

ber

daya

m

asya

raka

t un

tuk

men

gem

bang

kan,

m

enga

dops

i da

n m

embe

rikan

pe

ndid

ikan

ya

ng

men

ggab

ungk

an

peng

uran

gan

risik

o be

ncan

a da

n m

itiga

si ko

nflik

o

o

o

o

Ke

bija

kan

dan

Koor

dina

si

o

o

o

o

7 o

o

o

o

o

Cara

Pen

gisia

n:

1.

Men

gisi

info

rmas

i

2.

Beril

ah ta

nda

cent

ang

pada

sala

h sa

tu k

olom

(ter

penu

hi/t

erpe

nuhi

seba

gian

/tid

ak te

rpen

uhi)

sesu

ai d

enga

n ko

ndisi

yan

g di

tinja

u

3.

Jika

ada

info

rmas

i tam

baha

n da

pat d

itulis

kan

di k

olom

cat

atan

Lam

pira

n 1.

7 M

atrik

s Pem

enuh

an H

ak P

endi

dika

n Da

lam

Kea

daan

Dar

urat

di D

aera

h Be

ncan

a

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

1 Ak

ses d

an k

eter

jang

kaua

n da

lam

pem

enuh

an h

ak

pend

idik

an A

nak

Ters

edia

kes

empa

tan

bela

jar y

ang

sam

a ta

npa

disk

rimin

asi b

agi s

emua

Ana

k M

elak

ukan

pem

etaa

n ke

butu

han

bela

jar

anak

Ters

edia

rute

am

an, s

elam

at d

an d

apat

dia

kses

ol

eh se

mua

ana

k ke

ling

kung

an b

elaj

ar

Men

yedi

akan

ala

t tra

nspo

rtas

i de

ngan

rasio

ya

ng m

emad

ai d

an a

man

bag

i ana

k

Ters

edia

info

rmas

i kon

disi

pese

rta

didi

k, te

tapi

tid

ak m

engh

amba

t ana

k un

tuk

men

ikm

ati h

ak

atas

pen

didi

kan

yang

inkl

usif,

am

an d

an ra

mah

An

ak

Men

gum

pulk

an d

ata

anak

yan

g te

rdam

pak

benc

ana

Ters

edia

kes

empa

tan

bagi

pes

erta

did

ik u

ntuk

m

emas

uki a

tau

kem

bali

ke sa

tuan

pen

didi

kan

sese

gera

mun

gkin

sete

lah

situa

si da

rura

t

- Sa

tuan

pen

didi

kan

(ang

gota

tim

siag

a be

ncan

a) m

elak

ukan

pen

data

an si

swa

terd

ampa

k se

gera

sete

lah

benc

ana

terja

di

- Ka

mpa

nye/

him

baua

n ke

mba

li sa

tuan

pe

ndid

ikan

, yan

g m

elib

atka

n ko

mite

sa

tuan

pen

didi

kan

- In

tegr

asi d

enga

n CF

S (R

uang

ram

ah a

nak)

un

tuk

men

data

out

of s

choo

l

Mem

buat

lapo

ran

perk

emba

ngan

pes

erta

di

dik

dan

berit

a ac

ara

mut

asi p

eser

ta d

idik

85

No

Indi

kato

r Ku

nci

Terp

enuh

i Te

rpen

uhi s

ebag

ian

Tida

k te

rpen

uhi

Cata

tan

o O

torit

as

nasio

nal,

mas

yara

kat

loka

l da

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

kem

anus

iaan

m

engg

unak

an

sum

ber

daya

m

asya

raka

t un

tuk

men

gem

bang

kan,

m

enga

dops

i da

n m

embe

rikan

pe

ndid

ikan

ya

ng

men

ggab

ungk

an

peng

uran

gan

risik

o be

ncan

a da

n m

itiga

si ko

nflik

o

o

o

o

Ke

bija

kan

dan

Koor

dina

si

o

o

o

o

7 o

o

o

o

o

Cara

Pen

gisia

n:

1.

Men

gisi

info

rmas

i

2.

Beril

ah ta

nda

cent

ang

pada

sala

h sa

tu k

olom

(ter

penu

hi/t

erpe

nuhi

seba

gian

/tid

ak te

rpen

uhi)

sesu

ai d

enga

n ko

ndisi

yan

g di

tinja

u

3.

Jika

ada

info

rmas

i tam

baha

n da

pat d

itulis

kan

di k

olom

cat

atan

Lam

pira

n 1.

7 M

atrik

s Pem

enuh

an H

ak P

endi

dika

n Da

lam

Kea

daan

Dar

urat

di D

aera

h Be

ncan

a

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

1 Ak

ses d

an k

eter

jang

kaua

n da

lam

pem

enuh

an h

ak

pend

idik

an A

nak

Ters

edia

kes

empa

tan

bela

jar y

ang

sam

a ta

npa

disk

rimin

asi b

agi s

emua

Ana

k M

elak

ukan

pem

etaa

n ke

butu

han

bela

jar

anak

Ters

edia

rute

am

an, s

elam

at d

an d

apat

dia

kses

ol

eh se

mua

ana

k ke

ling

kung

an b

elaj

ar

Men

yedi

akan

ala

t tra

nspo

rtas

i de

ngan

rasio

ya

ng m

emad

ai d

an a

man

bag

i ana

k

Ters

edia

info

rmas

i kon

disi

pese

rta

didi

k, te

tapi

tid

ak m

engh

amba

t ana

k un

tuk

men

ikm

ati h

ak

atas

pen

didi

kan

yang

inkl

usif,

am

an d

an ra

mah

An

ak

Men

gum

pulk

an d

ata

anak

yan

g te

rdam

pak

benc

ana

Ters

edia

kes

empa

tan

bagi

pes

erta

did

ik u

ntuk

m

emas

uki a

tau

kem

bali

ke sa

tuan

pen

didi

kan

sese

gera

mun

gkin

sete

lah

situa

si da

rura

t

- Sa

tuan

pen

didi

kan

(ang

gota

tim

siag

a be

ncan

a) m

elak

ukan

pen

data

an si

swa

terd

ampa

k se

gera

sete

lah

benc

ana

terja

di

- Ka

mpa

nye/

him

baua

n ke

mba

li sa

tuan

pe

ndid

ikan

, yan

g m

elib

atka

n ko

mite

sa

tuan

pen

didi

kan

- In

tegr

asi d

enga

n CF

S (R

uang

ram

ah a

nak)

un

tuk

men

data

out

of s

choo

l

Mem

buat

lapo

ran

perk

emba

ngan

pes

erta

di

dik

dan

berit

a ac

ara

mut

asi p

eser

ta d

idik

86

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

Adan

ya p

enga

kuan

dar

i din

as p

endi

dika

n se

tem

pat t

erha

dap

satu

an p

endi

dika

n da

rura

t Pe

nyel

engg

ara

satu

an p

endi

dika

n da

rura

t be

rkoo

rdin

asi d

enga

n Di

nas P

endi

dika

n,

sebe

lum

men

yele

ngga

raka

n pe

mbe

laja

ran

Ters

edia

nya

Laya

nan

pena

ngan

an p

sikos

osia

l ya

ng ti

dak

men

ggan

ggu

keam

anan

, kes

elam

atan

da

n ke

nyam

anan

bel

ajar

di t

empa

t keg

iata

n sa

tuan

pen

didi

kan

daru

rat d

ilaks

anak

an

1.

Berk

oord

inas

i den

gan

psik

olog

se

tem

pat

2.

Men

yedi

akan

kon

selo

r seb

aya

3.

Men

girim

kan

sura

t pem

berit

ahua

n te

ntan

g la

yana

n ps

ikos

osia

l 4.

Pe

latih

an p

enda

mpi

ngan

psik

osos

ial

bagi

gur

u

Stra

tegi

resp

on d

iranc

ang

dan

dila

ksan

akan

de

ngan

car

a ya

ng ti

dak

mer

ugik

an m

asya

raka

t at

au p

enye

dia

dan

tidak

mem

perb

uruk

dam

pak

situa

si da

rura

t

Men

giku

ti Ko

ordi

nasi

rutin

den

gan

klus

ter

pend

idik

an

Ters

edia

nya

fasil

itas W

ASH

di d

alam

ling

kung

an

satu

an p

endi

dika

n da

n/at

au y

ang

dihu

bung

kan

deng

an sa

tuan

pen

didi

kan

Ters

edia

nya

area

ber

mai

n un

tuk

anak

2 O

torit

as p

endi

dika

n m

emim

pin

peni

njau

an,

peng

emba

ngan

ata

u ad

apta

si da

ri ku

rikul

um

Rapa

t koo

rdin

asi d

ipim

pin

dina

s pe

ndid

ikan

/for

um S

RA/F

orum

PHP

A un

tuk

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

Stan

dar P

rose

s Pe

mbe

laja

ran:

Kurik

ulum

, Pro

ses

Pem

bela

jara

n da

n pe

nila

ian

hasi

l bel

ajar

ya

ng re

leva

n de

ngan

bu

daya

, sos

ial d

an b

ahas

a di

guna

kan

untu

k m

enye

diak

an p

endi

dika

n fo

rmal

dan

non

-form

al,

sesu

ai d

enga

n ko

ntek

s te

rten

tu d

an k

ebut

uhan

pe

sert

a di

dik.

form

al, m

elib

atka

n se

mua

pem

angk

u ke

pent

inga

n ya

ng re

leva

n

men

entu

kan

kurik

ulum

yan

g ak

an d

igun

akan

pa

da sa

at m

asa

daru

rat

Ku

rikul

um, b

uku

pela

jara

n da

n ba

han

ajar

la

inny

a se

suai

jenj

ang

dan

jalu

r pen

didi

kan,

ba

hasa

, bud

aya,

kap

asita

s dan

keb

utuh

an

pese

rta

didi

k, se

rta:

o M

emfa

silita

si/m

enda

mpi

ngi p

emul

ihan

ps

ikos

osia

l pes

erta

did

ik

o Ko

mpe

tens

i int

i dar

i pen

didi

kan

dasa

r te

rmas

uk m

elek

hur

uf, b

erhi

tung

, be

laja

r aw

al, k

eter

ampi

lan

hidu

p,

kese

hata

n da

n ke

bers

ihan

o M

embe

rikan

info

rmas

i ten

tang

pe

ngur

anga

n ris

iko

benc

ana,

pen

didi

kan

lingk

unga

n da

n at

au p

ence

gaha

n ko

nflik

o

Sens

itif g

ende

r, m

enge

nali

kera

gam

an,

men

cega

h di

skrim

inas

i dan

m

empr

omos

ikan

rasa

hor

mat

terh

adap

se

mua

pel

ajar

o M

enca

ntum

kan

mas

alah

kes

ejah

tera

an

dan

perli

ndun

gan

kebu

tuha

n ps

ikos

osia

l pe

sert

a di

dik

• Di

nas p

endi

dika

n m

engk

ordi

nasik

an

peny

usun

an k

urik

ulum

, pen

yedi

aan

buku

pe

laja

ran

dan

baha

n aj

ar la

inny

a ya

ng

sesu

ai d

enga

n je

njan

g da

n ja

lur

pend

idik

an,

baha

sa, b

uday

a, k

apas

itas

dan

kebu

tuha

n pe

sert

a di

dik,

sert

a:

o M

enga

ndun

g ko

mpe

tens

i int

i dar

i pe

ndid

ikan

das

ar te

rmas

uk m

elek

hu

ruf,

berh

itung

, bel

ajar

aw

al,

kete

ram

pila

n hi

dup,

kes

ehat

an d

an

kebe

rsih

an

(c

onto

h m

odul

yan

g di

sepa

kati)

o

Mem

berik

an in

form

asi t

enta

ng

peng

uran

gan

risik

o be

ncan

a,

pend

idik

an li

ngku

ngan

dan

ata

u pe

nceg

ahan

kon

flik

o

Sens

itif g

ende

r, m

enge

nali

kera

gam

an, m

ence

gah

disk

rimin

asi

dan

mem

prom

osik

an ra

sa h

orm

at

terh

adap

sem

ua p

elaj

ar

87

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

Adan

ya p

enga

kuan

dar

i din

as p

endi

dika

n se

tem

pat t

erha

dap

satu

an p

endi

dika

n da

rura

t Pe

nyel

engg

ara

satu

an p

endi

dika

n da

rura

t be

rkoo

rdin

asi d

enga

n Di

nas P

endi

dika

n,

sebe

lum

men

yele

ngga

raka

n pe

mbe

laja

ran

Ters

edia

nya

Laya

nan

pena

ngan

an p

sikos

osia

l ya

ng ti

dak

men

ggan

ggu

keam

anan

, kes

elam

atan

da

n ke

nyam

anan

bel

ajar

di t

empa

t keg

iata

n sa

tuan

pen

didi

kan

daru

rat d

ilaks

anak

an

1.

Berk

oord

inas

i den

gan

psik

olog

se

tem

pat

2.

Men

yedi

akan

kon

selo

r seb

aya

3.

Men

girim

kan

sura

t pem

berit

ahua

n te

ntan

g la

yana

n ps

ikos

osia

l 4.

Pe

latih

an p

enda

mpi

ngan

psik

osos

ial

bagi

gur

u

Stra

tegi

resp

on d

iranc

ang

dan

dila

ksan

akan

de

ngan

car

a ya

ng ti

dak

mer

ugik

an m

asya

raka

t at

au p

enye

dia

dan

tidak

mem

perb

uruk

dam

pak

situa

si da

rura

t

Men

giku

ti Ko

ordi

nasi

rutin

den

gan

klus

ter

pend

idik

an

Ters

edia

nya

fasil

itas W

ASH

di d

alam

ling

kung

an

satu

an p

endi

dika

n da

n/at

au y

ang

dihu

bung

kan

deng

an sa

tuan

pen

didi

kan

Ters

edia

nya

area

ber

mai

n un

tuk

anak

2 O

torit

as p

endi

dika

n m

emim

pin

peni

njau

an,

peng

emba

ngan

ata

u ad

apta

si da

ri ku

rikul

um

Rapa

t koo

rdin

asi d

ipim

pin

dina

s pe

ndid

ikan

/for

um S

RA/F

orum

PHP

A un

tuk

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

Stan

dar P

rose

s Pe

mbe

laja

ran:

Kurik

ulum

, Pro

ses

Pem

bela

jara

n da

n pe

nila

ian

hasi

l bel

ajar

ya

ng re

leva

n de

ngan

bu

daya

, sos

ial d

an b

ahas

a di

guna

kan

untu

k m

enye

diak

an p

endi

dika

n fo

rmal

dan

non

-form

al,

sesu

ai d

enga

n ko

ntek

s te

rten

tu d

an k

ebut

uhan

pe

sert

a di

dik.

form

al, m

elib

atka

n se

mua

pem

angk

u ke

pent

inga

n ya

ng re

leva

n

men

entu

kan

kurik

ulum

yan

g ak

an d

igun

akan

pa

da sa

at m

asa

daru

rat

Ku

rikul

um, b

uku

pela

jara

n da

n ba

han

ajar

la

inny

a se

suai

jenj

ang

dan

jalu

r pen

didi

kan,

ba

hasa

, bud

aya,

kap

asita

s dan

keb

utuh

an

pese

rta

didi

k, se

rta:

o M

emfa

silita

si/m

enda

mpi

ngi p

emul

ihan

ps

ikos

osia

l pes

erta

did

ik

o Ko

mpe

tens

i int

i dar

i pen

didi

kan

dasa

r te

rmas

uk m

elek

hur

uf, b

erhi

tung

, be

laja

r aw

al, k

eter

ampi

lan

hidu

p,

kese

hata

n da

n ke

bers

ihan

o M

embe

rikan

info

rmas

i ten

tang

pe

ngur

anga

n ris

iko

benc

ana,

pen

didi

kan

lingk

unga

n da

n at

au p

ence

gaha

n ko

nflik

o

Sens

itif g

ende

r, m

enge

nali

kera

gam

an,

men

cega

h di

skrim

inas

i dan

m

empr

omos

ikan

rasa

hor

mat

terh

adap

se

mua

pel

ajar

o M

enca

ntum

kan

mas

alah

kes

ejah

tera

an

dan

perli

ndun

gan

kebu

tuha

n ps

ikos

osia

l pe

sert

a di

dik

• Di

nas p

endi

dika

n m

engk

ordi

nasik

an

peny

usun

an k

urik

ulum

, pen

yedi

aan

buku

pe

laja

ran

dan

baha

n aj

ar la

inny

a ya

ng

sesu

ai d

enga

n je

njan

g da

n ja

lur

pend

idik

an,

baha

sa, b

uday

a, k

apas

itas

dan

kebu

tuha

n pe

sert

a di

dik,

sert

a:

o M

enga

ndun

g ko

mpe

tens

i int

i dar

i pe

ndid

ikan

das

ar te

rmas

uk m

elek

hu

ruf,

berh

itung

, bel

ajar

aw

al,

kete

ram

pila

n hi

dup,

kes

ehat

an d

an

kebe

rsih

an

(c

onto

h m

odul

yan

g di

sepa

kati)

o

Mem

berik

an in

form

asi t

enta

ng

peng

uran

gan

risik

o be

ncan

a,

pend

idik

an li

ngku

ngan

dan

ata

u pe

nceg

ahan

kon

flik

o

Sens

itif g

ende

r, m

enge

nali

kera

gam

an, m

ence

gah

disk

rimin

asi

dan

mem

prom

osik

an ra

sa h

orm

at

terh

adap

sem

ua p

elaj

ar

88

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

Kurik

ulum

form

al d

an u

jian

yang

dig

unak

an

dala

m p

endi

dika

n pe

ngun

gsi d

an p

enyi

ntas

di

akui

ole

h pe

mer

inta

h as

al d

an tu

an

rum

ah).

o m

enca

ntum

kan

mas

alah

ke

seja

hter

aan

dan

perli

ndun

gan

kebu

tuha

n ps

ikos

osia

l pes

erta

did

ik

• ke

men

teria

n pe

ndid

ikan

dan

ke

buda

yaan

/ Din

as P

endi

dika

n/fo

rum

SR

A/ko

man

do d

arur

at m

embu

at su

rat

edar

an p

elak

sana

an sa

tuan

pen

didi

kan

daru

rat

Baha

n be

laja

r-m

enga

jar d

iam

bil d

ari d

aera

h se

tem

pat d

an c

ukup

sert

a di

sedi

akan

seca

ra

tepa

t wak

tu d

an d

isam

paik

an d

alam

bah

asa

dari

pese

rta

didi

k

Pe

latih

an, D

ukun

gan

dan

Peng

emba

ngan

Pr

ofes

iona

l

Guru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

men

erim

a Pe

latih

an,

Duku

ngan

dan

Pe

ngem

bang

an P

rofe

si ya

ng re

leva

n da

n te

rstr

uktu

r sec

ara

berk

ala

sesu

ai d

enga

n ke

butu

han

dan

situa

si.

• Pe

luan

g pe

latih

an t

erse

dia

untu

k gu

ru d

an

tena

ga

kepe

ndid

ikan

la

inny

a,

laki

-laki

m

aupu

n pe

rem

puan

, se

suai

de

ngan

ke

butu

han

o M

emfa

silita

si/m

enda

mpi

ngi

pem

ulih

an

psik

osos

ial

guru

da

n te

naga

ke

pend

idik

an

Kem

ente

rian

pend

idik

an d

an p

endi

dika

n/

DIna

s Pen

didi

kan

Prov

insi/

kab.

/Kot

a m

enye

leng

gara

kan

pela

tihan

bag

i pen

didi

kan

dala

m si

tuas

i dar

urat

dan

pro

gram

pe

ndam

ping

an p

sikos

osia

l unt

uk g

uru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

• Pe

latih

an

sesu

ai

deng

an

kont

eks

dan

men

cerm

inka

n tu

juan

pe

mbe

laja

ran

dan

kont

en

• Pe

latih

an d

iaku

i dan

dise

tuju

i ole

h ot

orita

s pe

ndid

ikan

yan

g re

leva

n

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

• Pe

latih

yan

g be

rkua

litas

dap

at m

elak

ukan

ku

rsus

pel

atih

an u

ntuk

mel

engk

api p

elat

ihan

in

-ser

vice

, du

kung

an,

bim

bing

an,

pem

anta

uan

dan

supe

rvisi

kel

as

• M

elal

ui p

elat

ihan

dan

duk

unga

n ya

ng te

rus-

men

erus

, gur

u da

pat m

enja

di fa

silita

tor y

ang

efek

tif

dala

m

lingk

unga

n be

laja

r, m

engg

unak

an

met

ode

peng

ajar

an

part

isipa

tif

dan

men

ggun

akan

al

at

bant

u pe

ngaj

aran

• Pe

latih

an

mel

iput

i pe

nget

ahua

n da

n ke

tera

mpi

lan

untu

k ku

rikul

um f

orm

al d

an

non-

form

al,

term

asuk

ke

sada

ran

baha

ya,

peng

uran

gan

risik

o be

ncan

a da

n pe

nceg

ahan

ko

nflik

In

stru

ksi d

an P

rose

s Be

laja

r

Inst

ruks

i dan

pro

ses

pem

bela

jara

n be

rpus

at

pada

pes

erta

did

ik,

part

isipa

tif d

an in

klus

i.

• M

etod

e pe

mbe

laja

ran

sesu

ai d

enga

n us

ia,

tingk

at

perk

emba

ngan

, ba

hasa

, bu

daya

, ka

pasit

as d

an k

ebut

uhan

pes

erta

did

ik

• Gu

ru m

enun

jukk

an p

emah

aman

ten

tang

isi

pela

jara

n da

n ke

tera

mpi

lan

men

gaja

r dal

am

inte

raks

i mer

eka

deng

an p

elaj

ar

89

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

Kurik

ulum

form

al d

an u

jian

yang

dig

unak

an

dala

m p

endi

dika

n pe

ngun

gsi d

an p

enyi

ntas

di

akui

ole

h pe

mer

inta

h as

al d

an tu

an

rum

ah).

o m

enca

ntum

kan

mas

alah

ke

seja

hter

aan

dan

perli

ndun

gan

kebu

tuha

n ps

ikos

osia

l pes

erta

did

ik

• ke

men

teria

n pe

ndid

ikan

dan

ke

buda

yaan

/ Din

as P

endi

dika

n/fo

rum

SR

A/ko

man

do d

arur

at m

embu

at su

rat

edar

an p

elak

sana

an sa

tuan

pen

didi

kan

daru

rat

Baha

n be

laja

r-m

enga

jar d

iam

bil d

ari d

aera

h se

tem

pat d

an c

ukup

sert

a di

sedi

akan

seca

ra

tepa

t wak

tu d

an d

isam

paik

an d

alam

bah

asa

dari

pese

rta

didi

k

Pe

latih

an, D

ukun

gan

dan

Peng

emba

ngan

Pr

ofes

iona

l

Guru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

men

erim

a Pe

latih

an,

Duku

ngan

dan

Pe

ngem

bang

an P

rofe

si ya

ng re

leva

n da

n te

rstr

uktu

r sec

ara

berk

ala

sesu

ai d

enga

n ke

butu

han

dan

situa

si.

• Pe

luan

g pe

latih

an t

erse

dia

untu

k gu

ru d

an

tena

ga

kepe

ndid

ikan

la

inny

a,

laki

-laki

m

aupu

n pe

rem

puan

, se

suai

de

ngan

ke

butu

han

o M

emfa

silita

si/m

enda

mpi

ngi

pem

ulih

an

psik

osos

ial

guru

da

n te

naga

ke

pend

idik

an

Kem

ente

rian

pend

idik

an d

an p

endi

dika

n/

DIna

s Pen

didi

kan

Prov

insi/

kab.

/Kot

a m

enye

leng

gara

kan

pela

tihan

bag

i pen

didi

kan

dala

m si

tuas

i dar

urat

dan

pro

gram

pe

ndam

ping

an p

sikos

osia

l unt

uk g

uru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

• Pe

latih

an

sesu

ai

deng

an

kont

eks

dan

men

cerm

inka

n tu

juan

pe

mbe

laja

ran

dan

kont

en

• Pe

latih

an d

iaku

i dan

dise

tuju

i ole

h ot

orita

s pe

ndid

ikan

yan

g re

leva

n

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

• Pe

latih

yan

g be

rkua

litas

dap

at m

elak

ukan

ku

rsus

pel

atih

an u

ntuk

mel

engk

api p

elat

ihan

in

-ser

vice

, du

kung

an,

bim

bing

an,

pem

anta

uan

dan

supe

rvisi

kel

as

• M

elal

ui p

elat

ihan

dan

duk

unga

n ya

ng te

rus-

men

erus

, gur

u da

pat m

enja

di fa

silita

tor y

ang

efek

tif

dala

m

lingk

unga

n be

laja

r, m

engg

unak

an

met

ode

peng

ajar

an

part

isipa

tif

dan

men

ggun

akan

al

at

bant

u pe

ngaj

aran

• Pe

latih

an

mel

iput

i pe

nget

ahua

n da

n ke

tera

mpi

lan

untu

k ku

rikul

um f

orm

al d

an

non-

form

al,

term

asuk

ke

sada

ran

baha

ya,

peng

uran

gan

risik

o be

ncan

a da

n pe

nceg

ahan

ko

nflik

In

stru

ksi d

an P

rose

s Be

laja

r

Inst

ruks

i dan

pro

ses

pem

bela

jara

n be

rpus

at

pada

pes

erta

did

ik,

part

isipa

tif d

an in

klus

i.

• M

etod

e pe

mbe

laja

ran

sesu

ai d

enga

n us

ia,

tingk

at

perk

emba

ngan

, ba

hasa

, bu

daya

, ka

pasit

as d

an k

ebut

uhan

pes

erta

did

ik

• Gu

ru m

enun

jukk

an p

emah

aman

ten

tang

isi

pela

jara

n da

n ke

tera

mpi

lan

men

gaja

r dal

am

inte

raks

i mer

eka

deng

an p

elaj

ar

90

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

• In

stru

ksi

dan

pros

es

bela

jar

men

anga

ni

kebu

tuha

n se

mua

pes

erta

did

ik,

term

asuk

m

erek

a ya

ng b

erke

butu

han

khus

us, d

enga

n m

empr

omos

ikan

in

klus

ivita

s da

n m

engu

rang

i ham

bata

n be

laja

r

• O

rang

tua

dan

toko

h m

asya

raka

t mem

aham

i da

n m

ener

ima

isi b

ahan

aja

r da

n m

etod

e pe

ngaj

aran

yan

g di

guna

kan

• Pr

esta

si pe

laja

r di

akui

da

n kr

edit

atau

do

kum

en

peny

eles

aian

ku

rsus

di

sedi

akan

se

cara

sesu

ai

• Lu

lusa

n pr

ogra

m t

ekni

s da

n ke

juru

an d

ikaj

i un

tuk

men

guku

r ku

alita

s da

n re

leva

nsi

prog

ram

terh

adap

per

ubah

an li

ngku

ngan

• Pe

nila

ian

dan

met

ode

eval

uasi

dian

ggap

w

ajar

, da

pat

dian

dalk

an

dan

tidak

m

enga

ncam

pel

ajar

• Pe

nila

ian

rele

van

deng

an k

ebut

uhan

mas

a de

pan

pend

idik

an d

an e

kono

mi p

eser

ta

didi

k

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

3 Pe

ndid

ik d

an te

naga

ke

pend

idik

an

Te

rsed

iany

a pe

dom

an r

ekru

itmen

pen

didi

k da

n te

naga

kep

endi

dika

n se

cara

jela

s, te

pat,

non-

disk

rimin

atif

Te

rsed

ia k

riter

ia s

elek

si pe

mili

han

pend

idik

da

n te

naga

ke

pend

idik

an

lain

nya

berd

asar

kan

krite

ria y

ang

Tran

spar

an d

an

peni

laia

n ko

mpe

tens

i pe

ndid

ik d

an t

enag

a ke

pend

idik

an

lain

nya

dipi

lih

deng

an

mem

pert

imba

ngka

n pe

nerim

aan

kom

unita

s, ge

nder

dan

kea

neka

raga

man

Ters

edia

ju

mla

h gu

ru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

yang

mem

adai

Ters

edia

ko

ntra

k Si

stem

Ko

mpe

nsas

i da

n ko

ndisi

ker

ja y

ang

dibe

rikan

seca

ra b

erka

la

Te

rsed

ia

pand

uan

bagi

gu

ru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

la

inny

a ya

ng

beris

i te

ntan

g di

izink

anny

a un

tuk

mel

akuk

an

nego

siasi

deng

an sy

arat

dan

kon

disi

tert

entu

.

Ters

edia

kod

e et

ik, y

ang

men

caku

p pe

tunj

uk

pela

ksan

aan

yang

jela

s, ad

a da

n di

horm

ati

Te

rsed

ia

wad

ah

bagi

gu

ru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

dala

m p

enge

mba

ngan

ya

ng p

rofe

ssio

nal,

mem

berik

an k

ontr

ibus

i te

rhad

ap d

ukun

gan

dan

mot

ivas

i mer

eka

1.

Mem

buat

pe

dom

an

pere

krut

an

dan

desk

ripsi

peke

rjaan

2.

M

embu

at

pand

uan

krite

ria

pem

iliha

n pe

ndid

ik d

an te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a be

rdas

arka

n kr

iteria

yan

g Tr

ansp

aran

dan

pe

nila

ian

kom

pete

nsi p

endi

dik

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

la

inny

a di

pilih

de

ngan

m

empe

rtim

bang

kan

pene

rimaa

n ko

mun

itas,

gen

der d

an k

eane

kara

gam

an

3.

Mel

akuk

an p

erek

ruta

n gu

ru d

an t

enag

a ke

pend

idik

an

lain

nya

yang

m

emad

ai

sesu

ai d

engn

keb

utuh

an

4.

Mem

buat

kon

trak

sist

em k

ompe

nsas

i dan

ko

ndisi

ker

ja

5.

Mem

buat

pan

duan

bag

i gur

u da

n te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a ya

ng b

erisi

ten

tang

di

izink

anny

a un

tuk

mel

akuk

an n

egos

iasi

deng

an sy

arat

dan

kon

disi

tert

entu

. 6.

M

embu

at

kode

et

ik,

yang

m

enca

kup

petu

njuk

pel

aksa

naan

yan

g je

las,

ada

dan

diho

rmat

i 7.

M

elak

sana

kan

sem

inar

/ pe

latih

an

guru

da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a da

lam

ra

ngka

pen

gem

bang

an y

ang

prof

essio

nal,

91

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

• In

stru

ksi

dan

pros

es

bela

jar

men

anga

ni

kebu

tuha

n se

mua

pes

erta

did

ik,

term

asuk

m

erek

a ya

ng b

erke

butu

han

khus

us, d

enga

n m

empr

omos

ikan

in

klus

ivita

s da

n m

engu

rang

i ham

bata

n be

laja

r

• O

rang

tua

dan

toko

h m

asya

raka

t mem

aham

i da

n m

ener

ima

isi b

ahan

aja

r da

n m

etod

e pe

ngaj

aran

yan

g di

guna

kan

• Pr

esta

si pe

laja

r di

akui

da

n kr

edit

atau

do

kum

en

peny

eles

aian

ku

rsus

di

sedi

akan

se

cara

sesu

ai

• Lu

lusa

n pr

ogra

m t

ekni

s da

n ke

juru

an d

ikaj

i un

tuk

men

guku

r ku

alita

s da

n re

leva

nsi

prog

ram

terh

adap

per

ubah

an li

ngku

ngan

• Pe

nila

ian

dan

met

ode

eval

uasi

dian

ggap

w

ajar

, da

pat

dian

dalk

an

dan

tidak

m

enga

ncam

pel

ajar

• Pe

nila

ian

rele

van

deng

an k

ebut

uhan

mas

a de

pan

pend

idik

an d

an e

kono

mi p

eser

ta

didi

k

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

3 Pe

ndid

ik d

an te

naga

ke

pend

idik

an

Te

rsed

iany

a pe

dom

an r

ekru

itmen

pen

didi

k da

n te

naga

kep

endi

dika

n se

cara

jela

s, te

pat,

non-

disk

rimin

atif

Te

rsed

ia k

riter

ia s

elek

si pe

mili

han

pend

idik

da

n te

naga

ke

pend

idik

an

lain

nya

berd

asar

kan

krite

ria y

ang

Tran

spar

an d

an

peni

laia

n ko

mpe

tens

i pe

ndid

ik d

an t

enag

a ke

pend

idik

an

lain

nya

dipi

lih

deng

an

mem

pert

imba

ngka

n pe

nerim

aan

kom

unita

s, ge

nder

dan

kea

neka

raga

man

Ters

edia

ju

mla

h gu

ru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

yang

mem

adai

Ters

edia

ko

ntra

k Si

stem

Ko

mpe

nsas

i da

n ko

ndisi

ker

ja y

ang

dibe

rikan

seca

ra b

erka

la

Te

rsed

ia

pand

uan

bagi

gu

ru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

la

inny

a ya

ng

beris

i te

ntan

g di

izink

anny

a un

tuk

mel

akuk

an

nego

siasi

deng

an sy

arat

dan

kon

disi

tert

entu

.

Ters

edia

kod

e et

ik, y

ang

men

caku

p pe

tunj

uk

pela

ksan

aan

yang

jela

s, ad

a da

n di

horm

ati

Te

rsed

ia

wad

ah

bagi

gu

ru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

dala

m p

enge

mba

ngan

ya

ng p

rofe

ssio

nal,

mem

berik

an k

ontr

ibus

i te

rhad

ap d

ukun

gan

dan

mot

ivas

i mer

eka

1.

Mem

buat

pe

dom

an

pere

krut

an

dan

desk

ripsi

peke

rjaan

2.

M

embu

at

pand

uan

krite

ria

pem

iliha

n pe

ndid

ik d

an te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a be

rdas

arka

n kr

iteria

yan

g Tr

ansp

aran

dan

pe

nila

ian

kom

pete

nsi p

endi

dik

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

la

inny

a di

pilih

de

ngan

m

empe

rtim

bang

kan

pene

rimaa

n ko

mun

itas,

gen

der d

an k

eane

kara

gam

an

3.

Mel

akuk

an p

erek

ruta

n gu

ru d

an t

enag

a ke

pend

idik

an

lain

nya

yang

m

emad

ai

sesu

ai d

engn

keb

utuh

an

4.

Mem

buat

kon

trak

sist

em k

ompe

nsas

i dan

ko

ndisi

ker

ja

5.

Mem

buat

pan

duan

bag

i gur

u da

n te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a ya

ng b

erisi

ten

tang

di

izink

anny

a un

tuk

mel

akuk

an n

egos

iasi

deng

an sy

arat

dan

kon

disi

tert

entu

. 6.

M

embu

at

kode

et

ik,

yang

m

enca

kup

petu

njuk

pel

aksa

naan

yan

g je

las,

ada

dan

diho

rmat

i 7.

M

elak

sana

kan

sem

inar

/ pe

latih

an

guru

da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a da

lam

ra

ngka

pen

gem

bang

an y

ang

prof

essio

nal,

92

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

Te

rsed

ia

mek

anism

e pe

ngaw

asan

ya

ng

Tran

spar

an d

an a

kunt

abel

disi

apka

n de

mi

duku

ngan

, pen

ilaia

n, d

an p

eman

taua

n se

cara

re

gule

r ba

gi

para

gu

ru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

Te

rdap

at

pend

okum

enta

sian

peni

laia

n ki

nerja

unt

uk g

uru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

lain

nya

yang

dib

uat s

ecar

a te

ratu

r

Ters

edia

kes

empa

tan

bagi

sisw

a se

cara

unt

uk

mem

berik

an u

mpa

n ba

lik t

enta

ng k

iner

ja

guru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

lain

nya

Te

rsed

ia d

ukun

gan

psik

osos

ial

prak

tis y

ang

tepa

t dan

dap

at d

iaks

es o

leh

guru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

M

enye

diak

an

pela

tihan

un

tuk

guru

da

n te

naga

ke

pend

idik

an

lain

nya

yang

se

suai

de

ngan

keb

utuh

an, d

iaku

i dan

dise

tuju

i ole

h ot

orita

s pe

ndid

ikan

ya

ng

rele

van

sert

a be

rkua

litas

Ters

edia

nya

kese

mpa

tan

bagi

gu

ru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

lain

nya

untu

k m

enja

di

fasil

itato

r ya

ng

efek

tif

dala

m

lingk

unga

n be

laja

r, m

engg

unak

an m

etod

e pe

ngaj

aran

mem

berik

an

kont

ribus

i te

rhad

ap

duku

ngan

dan

mot

ivas

i mer

eka

8.

Mem

buat

pe

dom

an

mek

anism

e pe

ngaw

asan

ya

ng

Tran

spar

an

dan

akun

tabe

l di

siapk

an

dem

i du

kung

an,

peni

laia

n, d

an p

eman

taua

n se

cara

regu

ler

bagi

par

a gu

ru d

an t

enag

a ke

pend

idik

an

lain

nya

9.

Mel

akuk

an p

endo

kum

enta

sian

peni

laia

n ki

nerja

un

tuk

guru

da

n te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a se

cara

tera

tur

10. M

elak

ukan

disk

usi a

ntar

a sis

wa

dan

guru

da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a da

lam

ra

ngka

um

pan

balik

ten

tang

kin

erja

gur

u da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a 11

. Mel

akuk

an d

ukun

gan

psik

osos

ial p

rakt

is ya

ng t

epat

dan

dap

at d

iaks

es o

leh

guru

da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a 12

. Mel

akuk

an

pela

tihan

un

tuk

guru

da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a ya

ng s

esua

i de

ngan

keb

utuh

an,

diak

ui d

an d

isetu

jui

oleh

ot

orita

s pe

ndid

ikan

ya

ng

rele

van

sert

a be

rkua

litas

13

. Mel

aksa

naka

n pe

latih

an b

agi

guru

dan

te

naga

ke

pend

idik

an

lain

nya

untu

k

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

part

isipa

tif

dan

men

ggun

akan

al

at

bant

u pe

ngaj

aran

Ters

edia

nya

pela

tihan

bag

i gur

u da

n te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a m

elip

uti p

enge

tahu

an

dan

kete

ram

pila

n un

tuk

kurik

ulum

for

mal

da

n no

n-fo

rmal

, ter

mas

uk k

esad

aran

bah

aya,

pe

ngur

anga

n ris

iko

benc

ana

dan

penc

egah

an

konf

lik

men

jadi

fa

silita

tor

yang

ef

ektif

da

lam

lin

gkun

gan

bela

jar,

men

ggun

akan

met

ode

peng

ajar

an p

artis

ipat

if da

n m

engg

unak

an

alat

ban

tu p

enga

jara

n 14

. Mel

aksa

naka

n pe

latih

an b

agi

guru

dan

te

naga

ke

pend

idik

an

lain

nya

mel

iput

i pe

nget

ahua

n da

n ke

tera

mpi

lan

untu

k ku

rikul

um

form

al

dan

non-

form

al,

term

asuk

kesa

dara

n ba

haya

, pen

gura

ngan

ris

iko

benc

ana

dan

penc

egah

an k

onfli

k

Fa

silita

s pen

duku

ng

pend

idik

an

- Te

rsed

ia s

aran

a da

n pr

asar

ana

pend

idik

an

dasa

r da

n m

enen

gah

untu

k K

PB d

i dae

rah

terk

ena

benc

ana

sepe

rti ;

ban

guna

n da

rura

t un

tuk

KBM

, pa

pan

tulis

, m

eja

tulis

/kur

si,

tikar

/ter

pal;

baju

ser

agam

, se

patu

sat

uan

pend

idik

an, b

uku

tulis

dan

ala

t tul

is da

n la

in-

lain

Stru

ktur

dan

tem

pat b

elaj

ar a

man

dan

dap

at

diak

ses

oleh

sem

ua p

elaj

ar, g

uru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

Li

ngku

ngan

be

laja

r ba

ik

yang

pe

rman

en

mau

pun

sem

enta

ra

dipe

rbai

ki,

dile

ngka

pi

atau

di

gant

i se

suai

ke

butu

han

deng

an

kons

truk

si da

n de

sain

yan

g ta

han

benc

ana

Peni

laia

n ke

senj

anga

n da

n ke

butu

han

fasi

litas

pen

duku

ng p

endi

dika

n di

dae

rah

terk

ena

benc

ana.

Koor

dina

si

linta

s se

ktor

un

tuk

men

yedi

aan

tem

pat/

loka

si

kegi

atan

KB

M.

Peny

edia

an

kela

s da

rura

t un

tuk

men

duku

ng k

egia

tan

KBM

93

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

Te

rsed

ia

mek

anism

e pe

ngaw

asan

ya

ng

Tran

spar

an d

an a

kunt

abel

disi

apka

n de

mi

duku

ngan

, pen

ilaia

n, d

an p

eman

taua

n se

cara

re

gule

r ba

gi

para

gu

ru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

Te

rdap

at

pend

okum

enta

sian

peni

laia

n ki

nerja

unt

uk g

uru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

lain

nya

yang

dib

uat s

ecar

a te

ratu

r

Ters

edia

kes

empa

tan

bagi

sisw

a se

cara

unt

uk

mem

berik

an u

mpa

n ba

lik t

enta

ng k

iner

ja

guru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

lain

nya

Te

rsed

ia d

ukun

gan

psik

osos

ial

prak

tis y

ang

tepa

t dan

dap

at d

iaks

es o

leh

guru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

M

enye

diak

an

pela

tihan

un

tuk

guru

da

n te

naga

ke

pend

idik

an

lain

nya

yang

se

suai

de

ngan

keb

utuh

an, d

iaku

i dan

dise

tuju

i ole

h ot

orita

s pe

ndid

ikan

ya

ng

rele

van

sert

a be

rkua

litas

Ters

edia

nya

kese

mpa

tan

bagi

gu

ru

dan

tena

ga k

epen

didi

kan

lain

nya

untu

k m

enja

di

fasil

itato

r ya

ng

efek

tif

dala

m

lingk

unga

n be

laja

r, m

engg

unak

an m

etod

e pe

ngaj

aran

mem

berik

an

kont

ribus

i te

rhad

ap

duku

ngan

dan

mot

ivas

i mer

eka

8.

Mem

buat

pe

dom

an

mek

anism

e pe

ngaw

asan

ya

ng

Tran

spar

an

dan

akun

tabe

l di

siapk

an

dem

i du

kung

an,

peni

laia

n, d

an p

eman

taua

n se

cara

regu

ler

bagi

par

a gu

ru d

an t

enag

a ke

pend

idik

an

lain

nya

9.

Mel

akuk

an p

endo

kum

enta

sian

peni

laia

n ki

nerja

un

tuk

guru

da

n te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a se

cara

tera

tur

10. M

elak

ukan

disk

usi a

ntar

a sis

wa

dan

guru

da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a da

lam

ra

ngka

um

pan

balik

ten

tang

kin

erja

gur

u da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a 11

. Mel

akuk

an d

ukun

gan

psik

osos

ial p

rakt

is ya

ng t

epat

dan

dap

at d

iaks

es o

leh

guru

da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a 12

. Mel

akuk

an

pela

tihan

un

tuk

guru

da

n te

naga

kep

endi

dika

n la

inny

a ya

ng s

esua

i de

ngan

keb

utuh

an,

diak

ui d

an d

isetu

jui

oleh

ot

orita

s pe

ndid

ikan

ya

ng

rele

van

sert

a be

rkua

litas

13

. Mel

aksa

naka

n pe

latih

an b

agi

guru

dan

te

naga

ke

pend

idik

an

lain

nya

untu

k

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

part

isipa

tif

dan

men

ggun

akan

al

at

bant

u pe

ngaj

aran

Ters

edia

nya

pela

tihan

bag

i gur

u da

n te

naga

ke

pend

idik

an la

inny

a m

elip

uti p

enge

tahu

an

dan

kete

ram

pila

n un

tuk

kurik

ulum

for

mal

da

n no

n-fo

rmal

, ter

mas

uk k

esad

aran

bah

aya,

pe

ngur

anga

n ris

iko

benc

ana

dan

penc

egah

an

konf

lik

men

jadi

fa

silita

tor

yang

ef

ektif

da

lam

lin

gkun

gan

bela

jar,

men

ggun

akan

met

ode

peng

ajar

an p

artis

ipat

if da

n m

engg

unak

an

alat

ban

tu p

enga

jara

n 14

. Mel

aksa

naka

n pe

latih

an b

agi

guru

dan

te

naga

ke

pend

idik

an

lain

nya

mel

iput

i pe

nget

ahua

n da

n ke

tera

mpi

lan

untu

k ku

rikul

um

form

al

dan

non-

form

al,

term

asuk

kesa

dara

n ba

haya

, pen

gura

ngan

ris

iko

benc

ana

dan

penc

egah

an k

onfli

k

Fa

silita

s pen

duku

ng

pend

idik

an

- Te

rsed

ia s

aran

a da

n pr

asar

ana

pend

idik

an

dasa

r da

n m

enen

gah

untu

k K

PB d

i dae

rah

terk

ena

benc

ana

sepe

rti ;

ban

guna

n da

rura

t un

tuk

KBM

, pa

pan

tulis

, m

eja

tulis

/kur

si,

tikar

/ter

pal;

baju

ser

agam

, se

patu

sat

uan

pend

idik

an, b

uku

tulis

dan

ala

t tul

is da

n la

in-

lain

Stru

ktur

dan

tem

pat b

elaj

ar a

man

dan

dap

at

diak

ses

oleh

sem

ua p

elaj

ar, g

uru

dan

tena

ga

kepe

ndid

ikan

lain

nya

Li

ngku

ngan

be

laja

r ba

ik

yang

pe

rman

en

mau

pun

sem

enta

ra

dipe

rbai

ki,

dile

ngka

pi

atau

di

gant

i se

suai

ke

butu

han

deng

an

kons

truk

si da

n de

sain

yan

g ta

han

benc

ana

Peni

laia

n ke

senj

anga

n da

n ke

butu

han

fasi

litas

pen

duku

ng p

endi

dika

n di

dae

rah

terk

ena

benc

ana.

Koor

dina

si

linta

s se

ktor

un

tuk

men

yedi

aan

tem

pat/

loka

si

kegi

atan

KB

M.

Peny

edia

an

kela

s da

rura

t un

tuk

men

duku

ng k

egia

tan

KBM

94

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

St

rukt

ur f

isik

untu

k te

mpa

t pe

mbe

laja

ran

tepa

t un

tuk

situa

si, t

erm

asuk

rua

ng y

ang

cuku

p un

tuk

fasil

itas

kela

s,

adm

inist

rasi,

re

krea

si, d

an sa

nita

si

Ruan

g ke

las

dan

peng

atur

an t

empa

t du

duk

mem

enuh

i ke

sepa

kata

n ra

sio a

ntar

a lu

as

ruan

g de

ngan

jum

lah

pela

jar d

an g

uru

sesu

ai

deng

an S

PM (

Stan

dar

Pela

yana

n M

inim

um

Pend

idik

an)

Pa

soka

n ai

r be

rsih

yan

g cu

kup

dan

fasil

itas

sani

tasi

yang

laya

k te

rsed

ia u

ntuk

keb

ersih

an

prib

adi

dan

perli

ndun

gan,

de

ngan

m

empe

rhat

ikan

um

ur,

jeni

s ke

lam

in,

dan

oran

g be

rkeb

utuh

an k

husu

s se

suai

den

gan

SPM

Pen

didi

kan

Pem

bang

unan

sa

rana

ai

r be

rsih

da

n sa

nita

si

Peny

edia

an s

erag

am d

an p

eral

atan

tulis

sa

tuan

pen

didi

kan.

5 Pa

rtis

ipas

i - A

nggo

ta

mas

yara

kat b

erpa

rtisi

pasi

seca

ra a

ktif,

Tra

nspa

ran

dan

tanp

a di

skrim

inas

i da

lam

ana

lisis,

pe

renc

anaa

n, d

esai

n,

pela

ksan

aan,

pem

anta

uan

• Be

rbag

ai a

nggo

ta m

asya

raka

t ber

part

isipa

si ak

tif d

alam

mem

prio

ritas

kan

dan

mer

enca

naka

n ke

giat

an p

endi

dika

n un

tuk

men

jam

in p

endi

dika

n ya

ng a

man

, efe

ktif

dan

adil.

o M

asar

akat

bes

erta

per

angk

at d

esa

mem

buat

per

enca

naan

pel

aksa

naan

pe

ndid

ikan

• Ko

mite

pen

didi

kan

mas

yara

kat m

enca

kup

perw

akila

n da

ri se

mua

kel

ompo

k ya

ng

rent

an

o Di

bent

uk k

omite

pen

didi

kan

yang

terd

iri

dari

pera

ngka

t des

a, te

naga

ke

pend

idik

an, d

an to

koh

mas

yara

kat.

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

dan

eval

uasi

resp

on

pend

idik

an.

• Pe

mud

a be

rpar

tisip

asi s

ecar

a ak

tif d

alam

pe

ngem

bang

an, p

eman

taua

n da

n ev

alua

si pe

laks

anaa

n ke

giat

an p

endi

dika

n

o Di

bent

uk k

elom

pok

pem

uda

untu

k m

elak

ukan

mon

itorin

g ke

berja

lana

n pr

ogra

m p

endi

dika

n.

• Be

rbag

ai a

nggo

ta m

asya

raka

t ber

part

isipa

si da

lam

pen

gkaj

ian,

ana

lisis

kont

eks,

aud

it so

sial d

ari k

egia

tan

pend

idik

an, r

evie

w

angg

aran

ber

sam

a, se

rta

kegi

atan

-keg

iata

n pe

ngur

anga

n ris

iko

benc

ana

dan

miti

gasi

konf

lik

o Di

laks

anak

an p

rogr

am m

itiga

si be

ncan

a se

pert

i reb

oisa

si, p

enyu

luha

n ta

ngga

p da

rura

t dan

seba

gain

ya.

o An

ggot

a m

asya

raka

t dib

eri k

esem

pata

n un

tuk

pela

tihan

dan

pen

gem

bang

an

kapa

sitas

o Di

laks

anak

an p

elat

ihan

kep

ada

mas

yara

kat d

alam

hal

tang

gap

benc

ana.

Su

mbe

r Day

a - S

umbe

r da

ya k

omun

itas

diid

entif

ikas

i, di

mob

ilisa

si da

n di

guna

kan

untu

k m

ener

apka

n ke

sem

pata

n be

laja

r yan

g se

suai

usia

.

o M

asya

raka

t, te

naga

pen

didi

kan

dan

pela

jar

men

gide

ntifi

kasi

dan

mem

obili

sasi

sum

ber

daya

loka

l unt

uk m

empe

rkua

t aks

es

terh

adap

pen

didi

kan

berk

ualit

as

o M

elak

ukan

pen

data

an re

law

an lo

kal

untu

k di

berd

ayak

an se

baga

i ten

aga

kepe

ndid

ikan

o

Oto

ritas

pen

didi

kan,

mas

yara

kat l

okal

dan

pe

man

gku

kepe

ntin

gan

kem

anus

iaan

m

enge

nali

kete

ram

pila

n ya

ng a

da d

an

peng

etah

uan

dan

disa

in p

rogr

am-p

rogr

am

o M

engi

nven

taris

ir ka

pasit

as/s

kill

rela

wan

lo

kal

95

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

St

rukt

ur f

isik

untu

k te

mpa

t pe

mbe

laja

ran

tepa

t un

tuk

situa

si, t

erm

asuk

rua

ng y

ang

cuku

p un

tuk

fasil

itas

kela

s,

adm

inist

rasi,

re

krea

si, d

an sa

nita

si

Ruan

g ke

las

dan

peng

atur

an t

empa

t du

duk

mem

enuh

i ke

sepa

kata

n ra

sio a

ntar

a lu

as

ruan

g de

ngan

jum

lah

pela

jar d

an g

uru

sesu

ai

deng

an S

PM (

Stan

dar

Pela

yana

n M

inim

um

Pend

idik

an)

Pa

soka

n ai

r be

rsih

yan

g cu

kup

dan

fasil

itas

sani

tasi

yang

laya

k te

rsed

ia u

ntuk

keb

ersih

an

prib

adi

dan

perli

ndun

gan,

de

ngan

m

empe

rhat

ikan

um

ur,

jeni

s ke

lam

in,

dan

oran

g be

rkeb

utuh

an k

husu

s se

suai

den

gan

SPM

Pen

didi

kan

Pem

bang

unan

sa

rana

ai

r be

rsih

da

n sa

nita

si

Peny

edia

an s

erag

am d

an p

eral

atan

tulis

sa

tuan

pen

didi

kan.

5 Pa

rtis

ipas

i - A

nggo

ta

mas

yara

kat b

erpa

rtisi

pasi

seca

ra a

ktif,

Tra

nspa

ran

dan

tanp

a di

skrim

inas

i da

lam

ana

lisis,

pe

renc

anaa

n, d

esai

n,

pela

ksan

aan,

pem

anta

uan

• Be

rbag

ai a

nggo

ta m

asya

raka

t ber

part

isipa

si ak

tif d

alam

mem

prio

ritas

kan

dan

mer

enca

naka

n ke

giat

an p

endi

dika

n un

tuk

men

jam

in p

endi

dika

n ya

ng a

man

, efe

ktif

dan

adil.

o M

asar

akat

bes

erta

per

angk

at d

esa

mem

buat

per

enca

naan

pel

aksa

naan

pe

ndid

ikan

• Ko

mite

pen

didi

kan

mas

yara

kat m

enca

kup

perw

akila

n da

ri se

mua

kel

ompo

k ya

ng

rent

an

o Di

bent

uk k

omite

pen

didi

kan

yang

terd

iri

dari

pera

ngka

t des

a, te

naga

ke

pend

idik

an, d

an to

koh

mas

yara

kat.

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

dan

eval

uasi

resp

on

pend

idik

an.

• Pe

mud

a be

rpar

tisip

asi s

ecar

a ak

tif d

alam

pe

ngem

bang

an, p

eman

taua

n da

n ev

alua

si pe

laks

anaa

n ke

giat

an p

endi

dika

n

o Di

bent

uk k

elom

pok

pem

uda

untu

k m

elak

ukan

mon

itorin

g ke

berja

lana

n pr

ogra

m p

endi

dika

n.

• Be

rbag

ai a

nggo

ta m

asya

raka

t ber

part

isipa

si da

lam

pen

gkaj

ian,

ana

lisis

kont

eks,

aud

it so

sial d

ari k

egia

tan

pend

idik

an, r

evie

w

angg

aran

ber

sam

a, se

rta

kegi

atan

-keg

iata

n pe

ngur

anga

n ris

iko

benc

ana

dan

miti

gasi

konf

lik

o Di

laks

anak

an p

rogr

am m

itiga

si be

ncan

a se

pert

i reb

oisa

si, p

enyu

luha

n ta

ngga

p da

rura

t dan

seba

gain

ya.

o An

ggot

a m

asya

raka

t dib

eri k

esem

pata

n un

tuk

pela

tihan

dan

pen

gem

bang

an

kapa

sitas

o Di

laks

anak

an p

elat

ihan

kep

ada

mas

yara

kat d

alam

hal

tang

gap

benc

ana.

Su

mbe

r Day

a - S

umbe

r da

ya k

omun

itas

diid

entif

ikas

i, di

mob

ilisa

si da

n di

guna

kan

untu

k m

ener

apka

n ke

sem

pata

n be

laja

r yan

g se

suai

usia

.

o M

asya

raka

t, te

naga

pen

didi

kan

dan

pela

jar

men

gide

ntifi

kasi

dan

mem

obili

sasi

sum

ber

daya

loka

l unt

uk m

empe

rkua

t aks

es

terh

adap

pen

didi

kan

berk

ualit

as

o M

elak

ukan

pen

data

an re

law

an lo

kal

untu

k di

berd

ayak

an se

baga

i ten

aga

kepe

ndid

ikan

o

Oto

ritas

pen

didi

kan,

mas

yara

kat l

okal

dan

pe

man

gku

kepe

ntin

gan

kem

anus

iaan

m

enge

nali

kete

ram

pila

n ya

ng a

da d

an

peng

etah

uan

dan

disa

in p

rogr

am-p

rogr

am

o M

engi

nven

taris

ir ka

pasit

as/s

kill

rela

wan

lo

kal

96

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

pend

idik

an u

ntuk

mem

aksim

alka

n pe

nggu

naan

kap

asita

s ter

sebu

t

o

Oto

ritas

nas

iona

l, m

asya

raka

t lok

al d

an

pem

angk

u ke

pent

inga

n ke

man

usia

an

men

ggun

akan

sum

ber d

aya

mas

yara

kat

untu

k m

enge

mba

ngka

n, m

enga

dops

i dan

m

embe

rikan

pen

didi

kan

yang

m

engg

abun

gkan

pen

gura

ngan

risik

o be

ncan

a da

n m

itiga

si ko

nflik

o Di

laku

kan

pend

idik

an k

eben

cana

an b

agi

mas

yara

kat

Lam

pira

n 2

Pros

edur

Ope

rasi

onal

Sta

ndar

Pen

yele

ngga

raan

Sat

uan

Pend

idik

an D

arur

at

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

1) M

engh

impu

n tim

satg

as

pena

nggu

lang

an b

enca

na y

ang

tela

h di

bent

uk

Dapa

tkan

dat

a ke

jadi

an

benc

ana

dan

peta

loka

si

Hubu

ngi k

onta

k da

erah

Buat

jadw

al ra

pat

Buat

daf

tar t

upok

si be

rbag

ai p

ihak

Peta

Kirim

kan

info

rmas

i kep

ada

piha

k-pi

hak

yang

rele

van

untu

k ko

ordi

nasi

Men

etap

kan

Pos P

endi

dika

n di

tin

gkat

pus

at d

an d

aera

h

Men

ghub

ungi

dan

m

engu

mpu

lkan

ang

gota

tim

sa

tgas

pus

at d

an d

aera

h se

suai

ke

wen

anga

nnya

Mem

buka

hot

line

serv

ice d

an

pusa

t dat

a pe

nang

gula

ngan

be

ncan

a.

Ketu

a Pe

laks

ana

Satg

as P

usat

Koor

dina

tor B

idan

g In

form

asi d

an

timny

a

Sece

patn

ya b

egitu

in

form

asi a

wal

te

ntan

g be

ncan

a di

terim

a.

BNPB

dan

K/L

terk

ait m

elal

ui

Sekr

etar

iat N

asio

nal S

atua

n Pe

ndid

ikan

Am

an B

enca

na d

an

Tim

SIG

AP, B

PBD,

Din

as

pend

idik

an P

rovi

nsi,

Dina

s Pe

ndid

ikan

Kab

upat

en/K

ota,

97

No

Stan

dar M

inim

um

Indi

kato

r Ku

nci

Kegi

atan

Ke

tera

ngan

pend

idik

an u

ntuk

mem

aksim

alka

n pe

nggu

naan

kap

asita

s ter

sebu

t

o

Oto

ritas

nas

iona

l, m

asya

raka

t lok

al d

an

pem

angk

u ke

pent

inga

n ke

man

usia

an

men

ggun

akan

sum

ber d

aya

mas

yara

kat

untu

k m

enge

mba

ngka

n, m

enga

dops

i dan

m

embe

rikan

pen

didi

kan

yang

m

engg

abun

gkan

pen

gura

ngan

risik

o be

ncan

a da

n m

itiga

si ko

nflik

o Di

laku

kan

pend

idik

an k

eben

cana

an b

agi

mas

yara

kat

Lam

pira

n 2

Pros

edur

Ope

rasi

onal

Sta

ndar

Pen

yele

ngga

raan

Sat

uan

Pend

idik

an D

arur

at

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

1) M

engh

impu

n tim

satg

as

pena

nggu

lang

an b

enca

na y

ang

tela

h di

bent

uk

Dapa

tkan

dat

a ke

jadi

an

benc

ana

dan

peta

loka

si

Hubu

ngi k

onta

k da

erah

Buat

jadw

al ra

pat

Buat

daf

tar t

upok

si be

rbag

ai p

ihak

Peta

Kirim

kan

info

rmas

i kep

ada

piha

k-pi

hak

yang

rele

van

untu

k ko

ordi

nasi

Men

etap

kan

Pos P

endi

dika

n di

tin

gkat

pus

at d

an d

aera

h

Men

ghub

ungi

dan

m

engu

mpu

lkan

ang

gota

tim

sa

tgas

pus

at d

an d

aera

h se

suai

ke

wen

anga

nnya

Mem

buka

hot

line

serv

ice d

an

pusa

t dat

a pe

nang

gula

ngan

be

ncan

a.

Ketu

a Pe

laks

ana

Satg

as P

usat

Koor

dina

tor B

idan

g In

form

asi d

an

timny

a

Sece

patn

ya b

egitu

in

form

asi a

wal

te

ntan

g be

ncan

a di

terim

a.

BNPB

dan

K/L

terk

ait m

elal

ui

Sekr

etar

iat N

asio

nal S

atua

n Pe

ndid

ikan

Am

an B

enca

na d

an

Tim

SIG

AP, B

PBD,

Din

as

pend

idik

an P

rovi

nsi,

Dina

s Pe

ndid

ikan

Kab

upat

en/K

ota,

98

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

Rapa

t per

siapa

n/ko

ordi

nasi

Pem

bagi

an tu

gas k

elom

pok

kerja

sesu

ai ra

sio lu

as w

ilaya

h be

ncan

a sa

tgas

ke

lapa

ngan

.

Peng

ecek

an k

esia

pan

perle

ngka

pan

keam

anan

an

ggot

a tim

sesu

ai k

ebut

uhan

st

anda

r ya

ng te

lah

dite

tapk

an.

Penu

gasa

n tim

Pen

ilaia

n Ce

pat

Men

ghad

iri ra

pat k

oord

inas

i ru

tin d

enga

n BP

BD

Ketu

a Sa

tgas

dan

Ko

ordi

nato

r Bi

dang

-Bid

ang

Sece

patn

ya b

egitu

in

form

asi a

wal

te

ntan

g be

ncan

a di

terim

a.

Tim

Sat

gas d

ari d

irekt

orat

je

nder

al la

in d

i Kem

endi

kbud

Pu

sat s

erta

Tim

Sat

gas P

B Da

erah

2) M

endi

rikan

dan

men

jala

nkan

PO

S Pe

ndid

ikan

di t

ingk

at p

usat

dan

dae

rah

Di

sain

PO

S Pe

ndid

ikan

unt

uk

mem

udah

kan

dise

min

asi

info

rmas

i dan

koo

rdin

asi

Koor

dina

tor B

idan

g O

pera

siona

l da

n tim

nya

Sela

ma

mas

a ta

ngga

p da

rura

t Di

nas

Pend

idik

an-B

PBD-

Tim

SI

GAP

3) M

elak

sana

kan

Peni

laia

n (A

sses

smen

t)

a) K

aji C

epat

(Fo

rmul

ir Te

rlam

pir –

La

mpi

ran

3.2.

)

Begi

tu ti

ba d

i lok

asi:

Koor

dina

si de

ngan

PO

SKO

UTA

MA;

m

engk

aji m

ekan

isme

koor

dina

si ya

ng a

da;

Men

yam

paik

an h

asil

pend

ataa

n ke

pada

Ket

ua T

im S

atga

s, se

rta

piha

k-pi

hak

yang

rele

van

(BN

PB,

Dina

s Pen

didi

kan

sete

mpa

t) m

elal

ui fo

rum

koo

rdin

asi y

ang

suda

h di

bent

uk (P

OS

Pend

idik

an).

Ketu

a Sa

tgas

Koor

dina

tor B

idan

g In

form

asi

dan

timny

a

24/4

8 ja

m

sete

lah

keja

dian

ben

cana

Pem

erin

tah

sete

mpa

t, LS

M

nasio

nal/i

nter

nasio

nal,

bada

n PB

B

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

Koor

dina

si de

ngan

Din

as

Pend

idik

an P

rovi

nsi d

an

Kabu

pate

n/ko

ta

Men

data

satu

an p

endi

dika

n se

suai

kl

asifi

kasi

tingk

at k

erus

akan

; M

enda

ta k

ebut

uhan

sara

na

pras

aran

a da

rura

t unt

uk

kela

ngsu

ngan

keg

iata

n pe

mbe

laja

ran;

Mel

akuk

an

pend

ataa

n ke

butu

han

tena

ga

pend

ampi

ng k

epad

a sa

tuan

pe

ndid

ikan

-sat

uan

pend

idik

an

yang

mem

butu

hkan

.

b) P

enila

ian

Pasc

a Be

ncan

a/Po

st

Disa

ster

Ass

essm

ent (

Lam

pira

n 5.

2.)

Sesu

dah

men

yele

saik

an P

enila

ian

Cepa

t, sa

tgas

mel

akuk

an P

enila

ian

Pasc

a Be

ncan

a (fo

rmul

ir te

rlam

pir)

un

tuk

mem

berik

an re

kom

enda

si ke

pada

Din

as P

endi

dika

n (li

hat

bagi

an A

nalis

a)

Kom

pila

si da

n pe

ngol

ahan

dat

a

pada

sist

em in

form

asi d

ata

benc

ana

satu

an p

endi

dika

n.

72

jam

se

tela

h ke

jadi

an b

enca

na

99

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

Rapa

t per

siapa

n/ko

ordi

nasi

Pem

bagi

an tu

gas k

elom

pok

kerja

sesu

ai ra

sio lu

as w

ilaya

h be

ncan

a sa

tgas

ke

lapa

ngan

.

Peng

ecek

an k

esia

pan

perle

ngka

pan

keam

anan

an

ggot

a tim

sesu

ai k

ebut

uhan

st

anda

r ya

ng te

lah

dite

tapk

an.

Penu

gasa

n tim

Pen

ilaia

n Ce

pat

Men

ghad

iri ra

pat k

oord

inas

i ru

tin d

enga

n BP

BD

Ketu

a Sa

tgas

dan

Ko

ordi

nato

r Bi

dang

-Bid

ang

Sece

patn

ya b

egitu

in

form

asi a

wal

te

ntan

g be

ncan

a di

terim

a.

Tim

Sat

gas d

ari d

irekt

orat

je

nder

al la

in d

i Kem

endi

kbud

Pu

sat s

erta

Tim

Sat

gas P

B Da

erah

2) M

endi

rikan

dan

men

jala

nkan

PO

S Pe

ndid

ikan

di t

ingk

at p

usat

dan

dae

rah

Di

sain

PO

S Pe

ndid

ikan

unt

uk

mem

udah

kan

dise

min

asi

info

rmas

i dan

koo

rdin

asi

Koor

dina

tor B

idan

g O

pera

siona

l da

n tim

nya

Sela

ma

mas

a ta

ngga

p da

rura

t Di

nas

Pend

idik

an-B

PBD-

Tim

SI

GAP

3) M

elak

sana

kan

Peni

laia

n (A

sses

smen

t)

a) K

aji C

epat

(Fo

rmul

ir Te

rlam

pir –

La

mpi

ran

3.2.

)

Begi

tu ti

ba d

i lok

asi:

Koor

dina

si de

ngan

PO

SKO

UTA

MA;

m

engk

aji m

ekan

isme

koor

dina

si ya

ng a

da;

Men

yam

paik

an h

asil

pend

ataa

n ke

pada

Ket

ua T

im S

atga

s, se

rta

piha

k-pi

hak

yang

rele

van

(BN

PB,

Dina

s Pen

didi

kan

sete

mpa

t) m

elal

ui fo

rum

koo

rdin

asi y

ang

suda

h di

bent

uk (P

OS

Pend

idik

an).

Ketu

a Sa

tgas

Koor

dina

tor B

idan

g In

form

asi

dan

timny

a

24/4

8 ja

m

sete

lah

keja

dian

ben

cana

Pem

erin

tah

sete

mpa

t, LS

M

nasio

nal/i

nter

nasio

nal,

bada

n PB

B

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

Koor

dina

si de

ngan

Din

as

Pend

idik

an P

rovi

nsi d

an

Kabu

pate

n/ko

ta

Men

data

satu

an p

endi

dika

n se

suai

kl

asifi

kasi

tingk

at k

erus

akan

; M

enda

ta k

ebut

uhan

sara

na

pras

aran

a da

rura

t unt

uk

kela

ngsu

ngan

keg

iata

n pe

mbe

laja

ran;

Mel

akuk

an

pend

ataa

n ke

butu

han

tena

ga

pend

ampi

ng k

epad

a sa

tuan

pe

ndid

ikan

-sat

uan

pend

idik

an

yang

mem

butu

hkan

.

b) P

enila

ian

Pasc

a Be

ncan

a/Po

st

Disa

ster

Ass

essm

ent (

Lam

pira

n 5.

2.)

Sesu

dah

men

yele

saik

an P

enila

ian

Cepa

t, sa

tgas

mel

akuk

an P

enila

ian

Pasc

a Be

ncan

a (fo

rmul

ir te

rlam

pir)

un

tuk

mem

berik

an re

kom

enda

si ke

pada

Din

as P

endi

dika

n (li

hat

bagi

an A

nalis

a)

Kom

pila

si da

n pe

ngol

ahan

dat

a

pada

sist

em in

form

asi d

ata

benc

ana

satu

an p

endi

dika

n.

72

jam

se

tela

h ke

jadi

an b

enca

na

100

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

4) A

nalis

a ha

sil K

aji C

epat

Men

ginv

enta

risas

i dat

a sa

rana

pr

asar

ana

yang

dib

utuh

kan.

Pene

tapa

n sa

tuan

pen

didi

kan

pene

rima

bant

uan

dan

berb

agai

su

mbe

r dan

a (P

emer

inta

h da

n N

onpe

mer

inta

h) h

arus

di

koor

dina

sikan

seca

ra n

asio

nal,

Mer

enca

naka

n di

strib

usi d

an

peny

iapa

n ba

ntua

n pr

asar

ana/

sara

na d

arur

at se

rta

men

entu

kan

tem

pat

peny

elen

ggar

aan

KBM

.

Men

etap

kan

lam

a pe

nyel

engg

araa

n Sa

tuan

pe

ndid

ikan

Dar

urat

.

Men

yepa

kati

deng

an p

ihak

pe

nyel

engg

ara

satu

an

pend

idik

an d

arur

at

Dala

m h

al d

ibut

uhka

n ba

ntua

n sa

rana

dan

pra

sara

na d

i lua

r m

asa

keda

rura

tan,

mem

berik

an

reko

men

dasi

pena

ngan

an

Kepa

la

Pela

ksan

a Sa

tgas

Pu

sat

dan

Daer

ah

Sela

ma

mas

a ta

ngga

p da

rura

t

Sega

la

sesu

atun

ya

diko

rdin

asik

an

deng

an

dina

s pe

ndid

ikan

pro

vins

i

Tim

Sat

gas d

i dae

rah

suda

h di

bent

uk

Skal

a be

ncan

a lo

kal/n

asio

nal

tidak

m

emba

tasi

pera

n Di

tjen

men

gacu

pa

da

kebu

tuha

n ba

ntua

n m

eski

pun

skal

anya

loka

l

Ditje

n Di

kdas

men

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

sela

njut

nya

kepa

da D

itjen

Di

kdas

men

5) P

enda

naan

Di

nas P

endi

dika

n Ka

bupa

ten/

Kota

men

gaju

kan

perm

ohon

an b

antu

an d

an/a

tau

pend

anaa

n ke

pada

Ditj

en

Dikd

asm

en

Kepa

la D

inas

be

rdas

arka

n re

kom

enda

si da

ri Sa

tgas

Sete

lah

dida

patk

an

anal

isa d

ampa

k da

n ke

butu

han

di

lapa

ngan

Satu

an

pend

idik

an,

Ditje

n Di

kdas

men

6) B

antu

an sa

rana

dan

pra

sara

na

daru

rat s

atua

n pe

ndid

ikan

Peny

iapa

n sa

rana

dan

pr

asar

ana

daru

rat d

ari g

udan

g in

vent

aris

di p

osko

satg

as

benc

ana.

Men

gisi

form

ulir

perm

inta

an

bara

ng;

Verif

ikas

i dat

a pe

rmin

taan

de

ngan

inve

ntar

isasi

data

la

pang

an.

Pers

etuj

uan

perm

inta

an b

aran

g ol

eh p

ejab

at y

ang

berw

enan

g.

Men

yera

hkan

sura

t per

min

taan

ya

ng te

lah

dise

tuju

i ke

Koor

dina

tor B

idan

g O

pera

siona

l dan

tim

nya

78 j

am se

tela

h ke

jadi

an b

enca

na

Satu

an p

endi

dika

n ya

ng

terk

ena

dam

pak

benc

ana,

Di

nas P

endi

dika

n, B

PBD

101

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

4) A

nalis

a ha

sil K

aji C

epat

Men

ginv

enta

risas

i dat

a sa

rana

pr

asar

ana

yang

dib

utuh

kan.

Pene

tapa

n sa

tuan

pen

didi

kan

pene

rima

bant

uan

dan

berb

agai

su

mbe

r dan

a (P

emer

inta

h da

n N

onpe

mer

inta

h) h

arus

di

koor

dina

sikan

seca

ra n

asio

nal,

Mer

enca

naka

n di

strib

usi d

an

peny

iapa

n ba

ntua

n pr

asar

ana/

sara

na d

arur

at se

rta

men

entu

kan

tem

pat

peny

elen

ggar

aan

KBM

.

Men

etap

kan

lam

a pe

nyel

engg

araa

n Sa

tuan

pe

ndid

ikan

Dar

urat

.

Men

yepa

kati

deng

an p

ihak

pe

nyel

engg

ara

satu

an

pend

idik

an d

arur

at

Dala

m h

al d

ibut

uhka

n ba

ntua

n sa

rana

dan

pra

sara

na d

i lua

r m

asa

keda

rura

tan,

mem

berik

an

reko

men

dasi

pena

ngan

an

Kepa

la

Pela

ksan

a Sa

tgas

Pu

sat

dan

Daer

ah

Sela

ma

mas

a ta

ngga

p da

rura

t

Sega

la

sesu

atun

ya

diko

rdin

asik

an

deng

an

dina

s pe

ndid

ikan

pro

vins

i

Tim

Sat

gas d

i dae

rah

suda

h di

bent

uk

Skal

a be

ncan

a lo

kal/n

asio

nal

tidak

m

emba

tasi

pera

n Di

tjen

men

gacu

pa

da

kebu

tuha

n ba

ntua

n m

eski

pun

skal

anya

loka

l

Ditje

n Di

kdas

men

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

sela

njut

nya

kepa

da D

itjen

Di

kdas

men

5) P

enda

naan

Di

nas P

endi

dika

n Ka

bupa

ten/

Kota

men

gaju

kan

perm

ohon

an b

antu

an d

an/a

tau

pend

anaa

n ke

pada

Ditj

en

Dikd

asm

en

Kepa

la D

inas

be

rdas

arka

n re

kom

enda

si da

ri Sa

tgas

Sete

lah

dida

patk

an

anal

isa d

ampa

k da

n ke

butu

han

di

lapa

ngan

Satu

an

pend

idik

an,

Ditje

n Di

kdas

men

6) B

antu

an sa

rana

dan

pra

sara

na

daru

rat s

atua

n pe

ndid

ikan

Peny

iapa

n sa

rana

dan

pr

asar

ana

daru

rat d

ari g

udan

g in

vent

aris

di p

osko

satg

as

benc

ana.

Men

gisi

form

ulir

perm

inta

an

bara

ng;

Verif

ikas

i dat

a pe

rmin

taan

de

ngan

inve

ntar

isasi

data

la

pang

an.

Pers

etuj

uan

perm

inta

an b

aran

g ol

eh p

ejab

at y

ang

berw

enan

g.

Men

yera

hkan

sura

t per

min

taan

ya

ng te

lah

dise

tuju

i ke

Koor

dina

tor B

idan

g O

pera

siona

l dan

tim

nya

78 j

am se

tela

h ke

jadi

an b

enca

na

Satu

an p

endi

dika

n ya

ng

terk

ena

dam

pak

benc

ana,

Di

nas P

endi

dika

n, B

PBD

102

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

peng

elol

a gu

dang

pe

rleng

kapa

n.

Peng

ambi

lan

dan

peng

ecek

an

perle

ngka

pan

sesu

ai

perm

inta

an.

Mem

buat

tand

a te

rima

peng

ambi

lan

perle

ngka

pan;

Mem

baw

a ke

leng

kapa

n sa

tuan

pe

ndid

ikan

dar

urat

ke

tem

pat

yang

suda

h di

tent

ukan

.

Men

jaga

kel

engk

apan

satu

an

pend

idik

an d

arur

at d

alam

ke

adaa

n ba

ik sa

mpa

i tuj

uan.

Mel

etak

kan

kele

ngka

pan

satu

an

pend

idik

an d

arur

at p

ada

tem

pat y

ang

aman

.;

Men

dirik

an te

nda

satu

an

pend

idik

an d

arur

at d

i tem

pat

yang

dise

paka

ti

Men

yiap

kan

pera

lata

n pe

mbe

laja

ran;

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

Men

yiap

kan

fasil

itas a

ir da

n sa

nita

si

Men

yiap

kan

fasil

itas

pene

rang

an (l

istrik

/gen

set)

Men

yiap

kan

pela

pora

n

7) E

valu

asi d

an M

onito

ring

Mel

aksa

naka

n m

onito

ring

pela

ksan

aan

pem

bela

jara

n sa

tuan

pen

didi

kan,

khu

susn

ya

di sa

tuan

pen

didi

kan

daru

rat.

Men

geva

luas

i has

il ke

giat

an

daru

rat s

atua

n pe

ndid

ikan

.

Koor

dina

tor B

idan

g Pe

ngaw

asan

dan

Pe

nila

ian

dan

timny

a.

Rutin

sela

ma

peny

elen

ggar

aan

pend

idik

an d

arur

at

Ditje

n Di

kdas

men

, Din

as

Pend

idik

an

prov

insi/

kabu

pate

n/ko

ta,

Sekn

as S

atua

n pe

ndid

ikan

Am

an d

an P

enan

ggul

anga

n Be

ncan

a di

Pen

didi

kan,

BNP

B

8) P

elap

oran

Sa

tgas

mem

berik

an la

pora

n te

rtul

is te

ntan

g pe

laks

anaa

n tu

gasn

ya d

i mas

a da

rura

t

Ketu

a Sa

tgas

dan

Ko

ordi

nato

r Bi

dang

-Bid

ang

Akhi

r mas

a tu

gas

Satg

as

Satu

an p

endi

dika

n, D

inas

Pe

ndid

ikan

, Ditj

en D

ikda

smen

, BP

BD, B

NPB,

Pem

kab/

kota

, Se

knas

Sat

uan

pend

idik

an

Aman

dan

Pen

angg

ulan

gan

Benc

ana

di P

endi

dika

n.

103

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

peng

elol

a gu

dang

pe

rleng

kapa

n.

Peng

ambi

lan

dan

peng

ecek

an

perle

ngka

pan

sesu

ai

perm

inta

an.

Mem

buat

tand

a te

rima

peng

ambi

lan

perle

ngka

pan;

Mem

baw

a ke

leng

kapa

n sa

tuan

pe

ndid

ikan

dar

urat

ke

tem

pat

yang

suda

h di

tent

ukan

.

Men

jaga

kel

engk

apan

satu

an

pend

idik

an d

arur

at d

alam

ke

adaa

n ba

ik sa

mpa

i tuj

uan.

Mel

etak

kan

kele

ngka

pan

satu

an

pend

idik

an d

arur

at p

ada

tem

pat y

ang

aman

.;

Men

dirik

an te

nda

satu

an

pend

idik

an d

arur

at d

i tem

pat

yang

dise

paka

ti

Men

yiap

kan

pera

lata

n pe

mbe

laja

ran;

TAHA

PAN

Ke

giat

an

Ole

h Si

apa?

Ka

pan?

Si

apa

yang

per

lu d

ihub

ungi

Men

yiap

kan

fasil

itas a

ir da

n sa

nita

si

Men

yiap

kan

fasil

itas

pene

rang

an (l

istrik

/gen

set)

Men

yiap

kan

pela

pora

n

7) E

valu

asi d

an M

onito

ring

Mel

aksa

naka

n m

onito

ring

pela

ksan

aan

pem

bela

jara

n sa

tuan

pen

didi

kan,

khu

susn

ya

di sa

tuan

pen

didi

kan

daru

rat.

Men

geva

luas

i has

il ke

giat

an

daru

rat s

atua

n pe

ndid

ikan

.

Koor

dina

tor B

idan

g Pe

ngaw

asan

dan

Pe

nila

ian

dan

timny

a.

Rutin

sela

ma

peny

elen

ggar

aan

pend

idik

an d

arur

at

Ditje

n Di

kdas

men

, Din

as

Pend

idik

an

prov

insi/

kabu

pate

n/ko

ta,

Sekn

as S

atua

n pe

ndid

ikan

Am

an d

an P

enan

ggul

anga

n Be

ncan

a di

Pen

didi

kan,

BNP

B

8) P

elap

oran

Sa

tgas

mem

berik

an la

pora

n te

rtul

is te

ntan

g pe

laks

anaa

n tu

gasn

ya d

i mas

a da

rura

t

Ketu

a Sa

tgas

dan

Ko

ordi

nato

r Bi

dang

-Bid

ang

Akhi

r mas

a tu

gas

Satg

as

Satu

an p

endi

dika

n, D

inas

Pe

ndid

ikan

, Ditj

en D

ikda

smen

, BP

BD, B

NPB,

Pem

kab/

kota

, Se

knas

Sat

uan

pend

idik

an

Aman

dan

Pen

angg

ulan

gan

Benc

ana

di P

endi

dika

n.

104