kebijakan pembinaan tendik dikdasmen: …tendikdikdasmen.net/unduhan/files/materi bimtek cpak...
TRANSCRIPT
BIMBINGAN TEKNIS CALON TIM PENILAI DAERAH JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DIREKTORAT PEMBINAAN TENDIK DIKDASMEN DITJEN GURU DAN TENDIK
MEDAN APRIL 2016
KEBIJAKAN PEMBINAAN TENDIK DIKDASMEN: IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH
BERDASARKAN PERMENNEGPAN DAN RB NOMOR 21 TAHUN 2010 DAN ETIKA TIM PENILAI
DRA. GARTI SRI UTAMI, M. Ed.
DIREKTUR PEMBINAAN TENDIK DIKDASMEN
DITJEN GURU DAN TENDIK KEMDIKBUD
1. UU NO. 14 TAHUN 2005
2. PP NO. 16 TAHUN 1994 JO NO. 40 TAHUN 2010
3. PP. NO. 99 TAHUN 2000 JO NO. 12 TAHUN 2003
4. PP. NO. 9 TAHUN 2003
5. PP NO. 19 TAHUN 2005
6. PP NO. 74 TAHUN 2008
7. PP NO. 53 TAHUN 2010
8. PERMENPAN DAN REFORMASI BIROKRASI NO.21 TAHUN 2010
9. PERATURAN BERSAMA MENDIKNAS DAN KEPALA BKN NO.
10. 01/III/PB/2011 DAN NO. 6 TAHUN 2011
11. PERMENDIKBUD NO. 143 TAHUN 2014 TENTANG JUKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH
2
JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH
1. Sebelum Tahun 1996, Pengawas Sekolah adalah jabatan struktural eselon III.b
2. Ditetapkan sebagai jabatan fungsional tertentu dengan angka kredit pada tahun 1996, dengan Keputusan MENPAN Nomor 118 Tahun 1996 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya
3. Revisi pertama Tahun 2001: Keputusan MENPAN Nomor 91/KEP/M.PAN/10/2001, namun Mendikbud mengusulkan perubahan beberapa Pasal kepada Menpan, antara lain terkait masih adanya pengawas sekolah dengan pendidikan DII/AII.
4. Keputusan MENPAN Nomor 91/KEP/M.PAN/10/2001 belum dilakukan perubahan oleh Menpan, sehingga peraturan pelaksanaannya (juklak dan juknis tidak pernah disusun).
5. Kemdikbud sebagai instansi pembina tidak menerapkan Keputusan MENPAN Nomor 91/KEP/M.PAN/10/2001 tersebut.
6. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang SNP menyatakan antara lain kualifikasi minimal PTK adalah S1/DIV
7. Revisi kedua: Permennegpan dan RB Nomor 21 Tahun 2010. Perangkat pelaksanaan: Juklak: Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN dan Juknis: Permendikbud.
PERUBAHAN KEDUA KETENTUAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH MENCAKUP SUBSTANSI:
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT
KEGIATAN UNSUR UTAMA DAN PENUNJANG
RINCIAN TUGAS POKOK
ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI UNTUK KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
SYARAT PENGANGKATAN
SANKSI
KETENTUAN PERALIHAN
5
Pasal 1
1. Pengawas Sekolah adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yg berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan.
2. Satuan Pendidikan: TK/RA; SD/MI; SMP/MTS; SMA/MA; SMK/MAK; SLB ATAU BENTUK LAIN YANG SEDERAJAT.
3. Empat kegiatan pengawasan:
A. menyusun program pengawasan;
b. melaksanakan program pengawasan;
c. evaluasi hasil pelaksanaan program, dan
d. melaksanakan pembimbingan dan pelatihan
profesional guru
6
1
• TAMAN KANAK-KANAK/RA
2 • SEKOLAH DASAR/MI
3
• RUMPUN MATA PELAJARAN
• PENDIDIKAN LUAR BIASA
• BIMBINGAN KONSELING
4
5
PASAL 3
BIDANG PENGAWASAN
Pasal 31 Syarat Pengangkatan *)
a. masih berstatus sebagai guru dan memiliki sertifikat pendidik, pengalaman mengajar paling sedikit 8 tahun atau guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah paling sedikit 4 tahun sesuai dengan satuan pendidikannya masing-masing;
b. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV bidang Pendidikan;
c. memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan bidang pengawasan;
d. memiliki pangkat paling rendah Penata, golongan ruang III/c;
e. usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun;
f. lulus seleksi calon Pengawas Sekolah;
g. telah mengikuti diklat pelatihan fungsional calon Pengawas Sekolah dan memperoleh STTPP; dan berlaku efektif 1 Januari 2013 (Pasal 47 Juklak)
h. setiap unsur DP3 paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir.
*) harus memperhatikan Formasi Pengawas Sekolah
Pasal 5
Tugas Pokok
MELAKSANAKAN TUGAS PENGAWASAN AKADEMIK DAN MANAJERIAL PADA SATUAN PENDIDIKAN YANG MELIPUTI:
1. PENYUSUNAN PROGRAM PENGAWASAN,
2. PELAKSANAAN PEMBINAAN
3. PEMANTAUAN PELAKSANAAN 8 SNP
4. PENILAIAN
5. PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU
6. EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENGAWASAN, DAN
7. TUGAS KEPENGAWASAN DI DAERAH KHUSUS.
9
Pasal 6
1. Beban kerja Pengawas Sekolah adalah 37,5 jam perminggu,
termasuk pelaksanaan pembinaan, pemantauan, penilaian,
dan pembimbingan di sekolah binaan.
2. Sasaran pengawasan:
SATUAN PENDIDIKAN Σ GURU
TK/RA: 10
SD/MI: 10
60 orang
SMP/MTs: 7
SMA/MA: 7
SMK/MAK: 7
40 orang
Matpel/kelompok
matpel
SLB: 5 40 orang
BIMBINGAN KONSELING 40 orang
3. Untuk daerah khusus, beban kerja paling sedikit 5 satuan
pendidikan secara lintas tingkat satuan dan jenjang
pendidikan
Formasi jabatan fungsional pengawas sekolah ditentukan
berdasarkan beban kerja pengawas sekolah.
a. jumlah seluruh satuan pendidikan di provinsi/
kabupaten/kota dibagi jumlah sasaran pengawasan;
atau
b. jumlah seluruh guru di provinsi/kabupaten/ kota
dibagi sasaran guru yang dibina.
11
Pasal 32 ayat (2)
BEBAN KERJA DAN FORMASI PENGAWAS SEKOLAH
Pasal 7
Kewajiban
a. menyusun program pengawasan, melaksanakan program pengawasan, melaksakan evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan dan membimbing dan melatih profesional guru;
b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
c. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, nilai agama dan etika; dan
d. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
PENUNJANG TUGAS
PENGAWAS
1. PENDIDIKAN
2. PENGAWASAN AKADEMIK
DAN MANAJERIAL
3. PENGEMBANGAN PROFESI
Pasal 12 Unsur dan Subunsur Kegiatan Pengawas Sekolah
UNSUR UTAMA ≥ 80% UNSUR PENUNJANG ≤ 20%
UNSUR UTAMA: ≥ 80%
Tidak termasuk subunsur Pendidikan Sekolah
UNSUR UTAMA DAN PENUNJANG TUGAS PENGAWAS (LAMPIRAN I PERMENEGPAN & RB NO. 21 TAHUN 2010)
UNSUR SUBUNSUR
I PENDIDIKAN
(10)
A. Pend. Sekolah dan mendapat ijazah/gelar ( 3)
B. Diklat calon pengawas dan memperoleh STTPP (1)
C. Diklat fungsional dan memperoleh STTP (6)
II Pengawasan
Akademik dan
Manajerial
(33)
A. Penyusunan program (1)
B. Pelaksanaan program (1)
C. Evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan (2)
D. Membimbing dan melatih profesional PS (6)
E. Melaksanakan tugas kepengawasan di daerah khusus (1)
83 KEGIATAN
UNSUR UTAMA DAN PENUNJANG TUGAS (LAMPIRAN I
PERMENEGPAN & RB NO. 21 TAHUN 2010)
UNSUR SUBUNSUR
III
PENGEMBANGAN
PROFESI
(19)
A. Pembuatan karya tulis dan atau karya
ilmiah di bidang pendidikan formal
/pengawasan (9)
B. Penerjemahan/penyaduran buku dan atau
karya ilmiah di bidang pendidikan formal
/pengawasan (4)
C. Membuat karya inovatif (6)
UNSUR UTAMA DAN PENUNJANG TUGAS (LAMPIRAN I PERMENEGPAN & RB NO. 21 TAHUN 2010)
UNSUR
SUBUNSUR
III
PENUNJANG
(21)
A. Peran serta dlm seminar/lokakarya di bidang pend formal/pengawasan sekolah (5)
B. Keanggotaan dalam org profesi (2)
C. Keanggotaan dlm tim penilai AK pengawas sekolah (1)
D. Melaks kegiatan pendukung pengawas sekolah (3)
E. Perolehan penghargaan/tanda jasa (6)
F. Memperoleh gelar/ijazah yg tdk sesuai dgn bid yg diampu (4)
MUDA
III/c: 200
III/d: 300
MADYA
IV/a: 400
IV/b: 550
IV/c: 700
UTAMA
IV/d: 850
IV/e: 1050
G
U
R
U
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT PENGAWAS SEKOLAH
Pasal 14
Rincian Kegiatan
1. Rincian kegiatan per jenjang jabatan pada tugas pokok
(Muda-8, Madya -10, Utama-12)
2. Kegiatan utama dilaksanakan pada semua jenjang
3. Pengawas sekolah senior membimbing yunior
Pasal 17
Jumlah Angka Kredit Kumulatif untuk
Pengangkatan dan Kenaikan Jabatan/Pangkat
Pasal 19
Kewajiban Melaksanakan Pengembangan
Profesi
ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT
PENGAWAS SEKOLAH DENGAN PENDIDIKAN S1/D IV
NO
UNSUR
%
JENJANG JABATAN / GOLONGAN RUANG DAN
ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS
SEKOLAH
MUDA MADYA UTAMA
III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
I. UNSUR UTAMA
100
100
100
100
100
100
100
A. PENDIDIKAN
1. Pendidikan Formal
2. Diklat fungsional Calon PS dan memperoleh STTPP 3. Diklat fungsional dan memperoleh STTPP
≥ 80%
80
154
232
350
468
586
744 B. Pengawasan Akademik dan Manajerial
C. PENGEMBANGAN PROFESI
6 8 10 12 14 16
II. UNSUR PENUNJANG
PENUNJANG KEGIATAN PENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS PENGAWAS SEKOLAH
≤ 20% 20 40 60 90 120 150 190
JUMLAH 100 % 200 300 400 550 700 850 1.050
Lampiran II
ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT
PENGAWAS SEKOLAH DENGAN PENDIDIKAN S2
NO
UNSUR
%
JENJANG JABATAN / GOLONGAN RUANG DAN ANGKA
KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH
MUDA MADYA UTAMA
III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
I. UNSUR UTAMA
150
150
150
150
150
150
150
A. PENDIDIKAN
1. Pendidikan Formal
2. Diklat fungsional Calon PS dan memperoleh STTPP 3. Diklat fungsional dan memperoleh STTPP
≥ 80%
40
114
192
310
428
546
704
B. Pengawasan Akademik dan Manajerial
C. PENGEMBANGAN PROFESI
6 8 10 12 14 16
II. UNSUR PENUNJANG
PENUNJANG KEGIATAN PENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS PENGAWAS SEKOLAH
≤ 20% 10 30 50 80 110 140 180
JUMLAH 100 % 200 300 400 550 700 850 1.050
Lampiran III
ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL
PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN / PANGKAT
PENGAWAS SEKOLAH DENGAN PENDIDIKAN S3
NO
UNSUR
%
JENJANG JABATAN / GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT JABATAN
FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH
MUDA MADYA UTAMA
III/c III/d IV/a IV/b IV/c IV/d IV/e
I. UNSUR UTAMA
200
200
200
200
200
200
200
A. PENDIDIKAN
1. Pendidikan Formal
2. Diklat fungsional Calon PS dan memperoleh STTPP 3. Diklat fungsional dan memperoleh STTPP
≥ 80%
74
152
270
388
506
664
B. Pengawasan Akademik dan Manajerial
C. PENGEMBANGAN PROFESI 6 8 10 12 14 16
II.
UNSUR PENUNJANG
PENUNJANG KEGIATAN PENDUKUNG PELAKSANAAN TUGAS PENGAWAS SEKOLAH
≤ 20%
20
40
70
100
130
170
JUMLAH 100 % 200 300 400 550 700 850 1.050
Lampiran IV
Pasal 18
(1) Pengawas Sekolah yang memiliki angka kredit melebihi
angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan
jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka
kredit tersebut secara kumulatif diperhitungkan untuk
kenaikan jabatan/pangkat berikutnya.
(2) Pengawas Sekolah yang pada tahun pertama telah
memenuhi atau melebihi angka kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat dalam masa
pangkat yang didudukinya, maka pada tahun kedua
wajib mengumpulkan paling kurang 20% angka kredit
dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk
kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang
berasal dari tugas pokok.
Pasal 20
Pengawas Sekolah Utama, pangkat Pembina Utama,
golongan ruang IV/e setiap tahun sejak menduduki jenjang
jabatan/pangkatnya wajib mengumpulkan paling kurang 25
(dua puluh lima) angka kredit yang berasal dari tugas pokok.
Pasal 21
Pengaturan Angka Kredit
Karya Ilmiah Yang Dibuat Lebih Dari Satu
Orang
ANGKA KREDIT PENGEMBANGAN PROFESI YANG DIBUAT BERSAMA (TIM)
1
Apabila 2 orang penulis, maka pembagian
angka kreditnya adalah:
60% penulis utama
40% penulis ke-2
Apabila 3 orang penulis, maka pembagian
angka kreditnya adalah:
50% untuk penulis utama
25% masing-masing penulis ke-2 dan ke-3
2
Apabila 4 orang penulis, maka pembagian
angka kreditnya adalah:
40% untuk penulis utama
20% masing-masing penulis ke-2,ke-3,ke-4
3
Pasal 22
PENILAIAN & PENETAPAN ANGKA KREDIT
1. Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka
kredit, Pengawas wajib mencatat dan
menginventarisasikan seluruh kegiatan yang
dilakukan.
2. Penilaian dan penetapan angka kredit terhadap
setiap kegiatan Pengawas Sekolah dilakukan
paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun.
3. Penilaian dan penetapan angka kredit bagi
pengawas sekolah yang akan dipertimbangkan
untuk naik pangkat dilakukan 2 kali dlm 1 tahun
yaitu 3 bln sebelum periode kenaikan pangkat
PERMENNEGPAN & RB NOMOR 21 TAHUN 2010
MENGATUR PENGELOLAAN PENETAPAN
ANGKA KREDIT: PASAL 23
Pejabat
Berwenang
Tim
Penilai
Pejabat Pengusul Lingkup Tugas
Mendiknas
atau
pejabat
eselon I
yang
ditunjuk
Tim
Penilai
Pusat
Sesjen Kemenag,
Gubernur/Bupati/Walikota
atau Kadisdik Prop/Kab/
Kota, atau Pimpinan Instansi
Pusat kepada Menteri atau
pejabat eselon I yang
ditunjuk
PS Madya IV/b
s.d. Utama,
IV/e di
lingkungan
instansi pusat
dan daerah
Dirjen
Kementerian
Agama yang
membidangi
pendidikan
Tim
Penilai
Kemenag
Kakanwil Kemenag Propinsi kepada
Sesjen Kemenag
PS. Madya IV/a
di lingkungan
Kanwil
Kemenag
Propinsi
Kepala Kantor
Wilayah
Kemenag
Tim Penilai
Kanwil
Kemenag
Kepala Kantor Kemeneag Kab/Kota
kepada Kakanwil Kemenag Propinsi
PS Muda III/c
dan III/d di
lingkungan
Kantor
Kemenag
Kab/Kota Pembentukan dan Susunan anggota Tim Penilai ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit di setiap instansi .
Pejabat
Berwenang
Tim
Penilai
Pejabat Pengusul Lingkup Tugas
Gubenur atau
Kadisdik
Propinsi
Tim
Penilai
Propinsi
Pejabat eselon III yang
membidangi
kepegawaian di
lingkungan Disdik
Propinsi kepada
Gubernur atau
Kadisdik Propinsi
PS Muda III/c s.d.
Madya IV/a di
lingkungan
Propinsi
Bupati/Walikota
atau Kadisdik
Kabupaten/kota
Tim
Penilai
Kabupaten/
Kota
Pejabat eselon III yang
membidangi
kepegawaian di
lingkungan Disdik
Kabupaten/Kota
kepada
Bupati/Walikota atau
Kadisdik Kabupaten/kota
PS Muda III/c s.d.
P. Madya IV/a di
lingkungan
Kabupaten/Kota
Pimpinan Instansi
pusat atau pejabat
lain yang ditunjuk
Tim Penilai
Instansi
Pejabat eselon III yang
membidangi
kepegawaian
kepada Pimpinan Instansi Pusat
atau pejabat lain yang ditunjuk
PS Muda III/c s.d.
P. Madya IV/a di
lingkungan
Instansi Pusat
selain Kemenag
Pembentukan dan Susunan anggota Tim Penilai ditetapkan oleh pejabat
yang berwenang menetapkan angka kredit di setiap instansi .
PASAL 23 AYAT (3)
Tim Penilai Pusat terdiri atas unsur:
1. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
2. Kementerian Agama
3. Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
4. Badan Kepegawaian Negara.
Pasal 24
(1) Tim Penilai Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
terdiri dari unsur teknis, unsur kepegawaian dan
pejabat fungsional Pengawas
(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai:
a. seorang Ketua merangkap anggota unsur
teknis;
b. seorang wakil Ketua merangkap anggota;
c. seorang Sekretaris merangkap anggota dari
unsur kepegawaian; dan
d. paling kurang 4 (empat) orang anggota.
Pasal 24 ayat (4) anggota tim penilai paling kurang
2 orang diantaranya harus pengawas sekolah
31 31
(3) Syarat anggota Tim Penilai:
a. menduduki jabatan dan pangkat paling rendah sama
dengan jabatan dan pangkat pengawas yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta mampu
menilai kinerja pengawas; dan
c. dapat aktif melakukan penilaian
d. lulus diklat calon tim penilai dan mendapat sertifikat
dari Mendiknas (Pasal 26 ayat (6))
Syarat diklat berlaku efektif 1 Januari 2014
Pasal 25
Apabila Tim Penilai
Instansi/Propinsi/Kabupaten/Kota belum
terbentuk, penilaian angka kredit pengawas
sekolah dapat dilaksanakan oleh Tim Penilai
terdekat atau Tim Penilai Pusat
TIM PENILAI PUSAT
Ditetapkan oleh
MENDIKNAS
TIM PENILAI DITJEN KEMENAG
Ditetapkan oleh
DIRJEN KEMENAG yang membidangi pendidikan
TIM PENILAI KANWIL KEMENAG
Ditetapkan oleh Kakanwil
Kemenag Propinsi
TIM PENILAI PROPINSI
Ditetapkan oleh GUBERNUR atau
KADISDIK PROPINSI
TIM PENILAI
Pasal 25 ayat (5)
• Ditetapkan oleh Pimpinan Instansi pusat atau pejabat lain yang ditunjuk
TIM PENILAI INSTANSI
Selain Kemdikbud
dan Kemenag
• Ditetapkan oleh BUPATI/WALIKOTA atau Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
TIM PENILAI
KABUPATEN/KOTA
PASAL 26
KENAIKAN JABATAN
1. TELAH 1 TAHUN DALAM JABATAN TERAKHIR
2. MEMENUHI ANGKA KREDIT YANG DITENTUKAN
3. SETIAP UNSUR DP3 BERNILAI BAIK 1 TAHUN TERAKHIR
PASAL 27
KENAIKAN PANGKAT
1. TELAH 2 TAHUN DALAM PANGKAT TERAKHIR
2. MEMENUHI ANGKA KREDIT YANG DITENTUKAN
3. SETIAP UNSUR DP3 BERNILAI BAIK 2 TAHUN TERAKHIR
PENGEMBANGAN KARIER
DALAM JABATAN DAN PANGKAT
Pasal 30 – Juklak JF PS dan AK Nya
KP golongan
IV/c s.d. IV/e
PERTEK
KEPALA BKN
SK KP
PRESIDEN: IV/e
PPK: IV/b
KA BKN: IV/c – IV/d
KP golongan
II, III/a s.d. IV/b
PERTEK
KAKANREG
BKN
SK KP DITETAPKAN
OLEH
PPK Instansi
PP NOMOR 46 TAHUN 2011
TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS
60% SKP
• SASARAN KERJA PNS (SKP)
• MEMUAT URAIAN TUGAS JABATAN
• DITETAPKAN AWAL TAHUN
• KINERJA PS – ANGKA KREDIT UNTUK PENGEMBANGAN KARIER
40% PERILAKU
KERJA
• Orientasi pelayanan
• Integritas
• Komitmen
• Disiplin
• Kerja sama
• Kepemimpinan
UNSUR YANG DINILAI Jumlah
4. a. Sasaran Kerja Pegawai(SKP) ..... x 60 %
b. Perilaku Kerja
1. Orientasi pelayanan Baik
2. Integritas Baik
3. Komitmen Baik
4. Disiplin Baik
5. Kerja sama Baik
6. Kepemimpinan
Jumlah
Nilai rata-rata Baik
Nilai Perilaku Kerja ....... x 40 %
NILAI PRESTASI KERJA ??
(Baik)
5. KEBERATAN DARI PNS YANG DINILAI (APABILA ADA)
Tanggal,
………………………..
CONTOH
38
1. Setiap PNS wajib menyusun SKP sebagai rancangan
pelaksanaan kegiatan tugas pokok jabatan sesuai dengan
rincian tugas, tanggung jawab dan wewenangnya sesuai
dengan struktur dan tata kerja organisasi.
2. SKP disusun dan ditetapkan sebagai rencana operasional
pelaksanaan tugas pokok jabatan dengan mengacu pada
Renstra dan Renja.
3. SKP yang telah disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh
pejabat penilai.
4. SKP ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari dan digunakan
sebagai dasar penilaian prestasi kerja.
PENILAIAN PRESTASI KERJA
39 UNSUR-UNSUR SKP
1. Kegiatan Tugas Jabatan
Tugas jabatan yang dilakukan harus didasarkan pada rincian
tugas, tanggung jawab dan wewenang jabatan sesuai yang
ditetapkan dalam struktur dan tata kerja organisasi.
2. Angka Kredit
Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan
dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai
oleh seorang PNS dalam rangka pembinaan karier dan
jabatannya.
3. Target
Setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan harus ditetapkan
target yang diwujudkan dengan jelas sebagai ukuran prestasi
kerja, baik dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya.
40 TATA CARA PENILAIAN SKP
1. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan
antara realisasi kerja dengan target dari aspek kuantitas,
kualitas, waktu dan/atau biaya, dikalikan 100.
2. Penilaian perilaku kerja dilakukan dengan cara pengamatan
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Penilaian prestasi kerja dilakukan dengan cara meng-
gabungkan Penilaian SKP dengan Penilaian Perilaku Kerja
Contoh
ANGKA KREDIT KUMULATIF
UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
PENGAWAS SEKOLAH DENGAN PENDIDIKAN SLTA/DI
JENJANG JABATAN/GOLONGAN
RUANG, DAN ANGKA KREDIT
NO UNSUR % MUDA
III/a III/b III/c III/d
1 UNSUR UTAMA
A. PENDIDIKAN
1. PENDIDIKAN SEKOLAH 25 25 25 25
2. DIKLAT FUNGSIONAL CALON PS
3. DIKLAT TEKNIS
B. PENGAWASAN AKADEMIK DAN ≥ 80% 60 100 140 220
MANAJERIAL
C. PENGEMBANGAN PROFESI
2 UNSUR PENUNJANG
Kegiatan Penunjang PS ≤ 20% 15 25 35 55
J U M L A H 100 150 200 300
Lampiran V
ANGKA KREDIT KUMULATIF
UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
PENGAWAS SEKOLAH DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA II
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG, DAN
ANGKA KREDIT
NO UNSUR % MUDA
III/a III/b III/c III/d
1 UNSUR UTAMA
A. PENDIDIKAN
1. PENDIDIKAN SEKOLAH 40 40 40 40
2. DIKLAT FUNGSIONAL CALON
PS
3. DIKLAT TEKNIS
B. PENGAWASAN AKADEMIK DAN 80% 48 88 128 208
MANAJERIAL
C. PENGEMBANGAN PROFESI
2 UNSUR PENUNJANG
Kegiatan Penunjang PS 20% 12 22 32 52
J U M L A H 100 150 200 300
Lampiran VI
ANGKA KREDIT KUMULATIF
UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
PENGAWAS SEKOLAH DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA III
JENJANG JABATAN/GOLONGAN
RUANG, DAN ANGKA KREDIT
NO UNSUR % MUDA
III/a III/b III/c III/d
1 UNSUR UTAMA
A. PENDIDIKAN
1. PENDIDIKAN SEKOLAH 60 60 60 60
2. DIKLAT FUNGSIONAL CALON PS
3. DIKLAT TEKNIS
B. PENGAWASAN AKADEMIK DAN ≥ 80% 32 72 112 192
MANAJERIAL
C. PENGEMBANGAN PROFESI
2 UNSUR PENUNJANG
Kegiatan Penunjang PS ≤ 20% 8 18 28 48
J U M L A H 100 150 200 300
Lampiran VII
Pasal 39
(1) Pengawas Sekolah yang belum memiliki ijazah
S1/DIV pada saat berlakunya Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi ini diwajibkan untuk memperoleh
ijazah S1/DIV di bidang pendidikan.
(2) Pengawas Sekolah yang belum memiliki ijazah
Sarjana (S1)/Diploma IV sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), kenaikan pangkatnya paling tinggi
Penata Tingkat I, golongan ruang III/d atau
pangkat terakhir yang dimiliki pada saat Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi ini ditetapkan.
Pasal 40
Pengawas Sekolah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39,
setiap tahun sejak menduduki pangkat Penata Tingkat I,
golongan ruang III/d atau pangkat terakhir yang dimiliki wajib
mengumpulkan paling sedikit 15 (lima belas) angka kredit dari
kegiatan tugas pokok.
JENJANG JABATAN PEMBEBASAN
SEMENTARA PEMBERHENTIAN
MUDA, MADYA, DAN
UTAMA
5 tahun tidak dapat mengum-
pulkan angka kredit yang
ditentukan
6 tahun tidak dapat
mengumpulkan angka
kredit yang ditentukan
UTAMA, golongan IV/e Setiap tahun tidak dapat mengum-
pulkan 25 AK dari kegiatan tugas
pokok Tahun berikutnya angka
kredit belum terpenuhi PS DI BAWAH S1/D-IV,
golongan III/d
Setiap tahun tidak dapat mengum-
pulkan 15 AK dari kegiatan tugas
pokok
1. Dijatuhi hukuman disiplin penurunan pangkat
2. Diberhentikan sementara sebagai PNS
3. Ditugaskan secara penuh di luar unit jf.
4. Cuti di luar tanggungan negara 5. Tugas belajar lebih 6 bulan
Dijatuhi hukuman disiplin
tingkat berat kecuali
penurunan pangkat
Telah mencapai batas usia
pensiun PNS
46
PASAL 34 & 36 -SANKSI: PEMBEBASAN SEMENTARA DAN
PEMBERHENTIAN
PERMASALAHAN SAAT INI
1. Pengangkatan tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
2. Penerapan sanksi bagi yang belum memenuhi angka kredit selama 5 tahun dan 6 tahun.
3. Belum adanya data individu pengawas sekolah
yang lengkap dan mutakhir
4. Penegasan dari BKN: SE BKN No. K.26-30/V.1-1/99 Tanggal 2 Januari 2015 mengenai
Pengangkatan, Pemberhentian Sementara, dan Pemberhentian PNS Dari Jabatan Fungsional
Contoh Pengangkatan yang tidak sesuai
ketentuan
Kepala Seksi pada Kantor Kemenag Kota…
diangkat sebagai Pengawas Agama Islam
Penilik PLS Dinas Pendidikan Kec…diangkat sebagai
Pengawas TK/SD
Fungsional Umum pada Dinas Pendidikan Propinsi
…diangkat sebagai Pengawas SMP.
Pamong Belajar …diangkat sebagai Pengawas TK
Contoh tidak naik pangkat dalam waktu 5 atau
6 tahun
Pengawas Sekolah yang telah lebih dari 6 tahun dalam pangkat terakhir, meskipun PAK telah ditetapkan dan diusulkan KP setingkat lebih tinggi, tidak mendapat PERTEK BKN.
Pengawas Sekolah yang lebih dari 5 tahun dalam pangkat terakhir yang diusulkan KP tidak mendapat PERTEK BKN, kecuali melampirkan SK Pembebasan Sementara dan SK Pengangkatan Kembali.
Pejabat Pembina Kepegawaian yang berwenang memproses pembebasan sementara & pengangkatan kembali.
Solusi Permasalahan
1. Telah dilakukan pembahasan permasalahan PS yang tidak naik pangkat lebih dari 5 tahun, dengan Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi serta Badan Kepegawaian Negara
2. Tindak lanjut hasil pembahasan perlu dilakukan revisi Permennegpan dan RB Nomor 21 Tahun 2010
3. Usul solusi diajukan dua alternatif
4. Kemdikbud sebagai instansi pembina menegaskan penilaian kinerja sebagai tolok ukur untuk pengembangan karier. Dengan demikian ketentuan pembebasan sementara (BS) atau pemberhentian karena tidak tercapainya AK pada kurun 5 atau 6 tahun akan dihilangkan
Dua alternatif usul solusi
• Pemberlakukan pembebasan sementara sejak ditetapkan juknis jabfung Pengawas sekolah (17 Oktober 2014)
• PS yang sudah di BS sebelum berlakunya Permennegpan dan RB Nomor 21 Tahun 2010 tetap berlaku
• Sanksi pemberhentian dikenakan berbasis penilaian kinerja (SKP dan Perilaku), apabila capaian target di setiap jenjang jabatan dibawah 50% setiap tahun
Target AK Setiap Tahun
Muda
25
Madya
37,5
Utama
50
RENSTRA GTK: SASARAN 2015-2019 (SP 7.1 dan 7.2) PROGRAM SASARAN PROGRAM 2015 2016 2017 2018 2019
SP-7.1 Meningkatnya kompetensi guru dan
tenaga kependidikan dari Subject
Knowledge dan Pedagogical
Knowledge yang akan berdampak
pada kualitas hasil belajar siswa
SP-7.1.1 Persentase guru bersertifikat pendidik 55,91 62,70 72,88 86,50 100
SP-7.1.2 Persentase pendidik dan tenaga
kependidikan yang memiliki indeks
kinerja minimal baik
55,5
0
63,8
0
74,6
0
88,8
0
100
SP-7.1.3 Peningkatan nilai rata-rata
kompetensi pengetahuan dan
keterampilan pendidik dan tenaga
kependidikan mencapai 8,0
5,5 6,5 7,0 7,5 8,0
SP-7.1.4 Persentase pendidik dan tenaga
kependidian yang mengalami
peningkatan kualitas sikap
(kepribadian, spiritual, dan sosial)
60,0 70,0 80,0 90,0 100
SP-7.1.5 Persentase pendidik dan tenaga
kependidikan yang mengikuti
peningkatan kompetensi keahlian
khusus
25,0 31,0 43,0 55,0 68,0
54
PROGRAM PENGEMBANGAN GURU DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN…(RPJMN 2015 – 2019)
Sasaran Program antara lain : Meningkatnya Kompetensi GTK dilihat dari Subject Knowledge dan Pedagogical Knowledge, Yang akan berdampak Pada Kualitas Hasil Belajar Siswa
Guru Bersertifikat Pendidik
Baseline 2014 Target 2019 Indikator Kinerja Program (IKP)
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang memiliki Indek Kinerja Minimal Baik
Peningkatan nilai rata2 Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mengalami Peningkatan Kualitas Sikap (Kepribadian, Spiritual dan Sosial)
Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mengikuti Peningkatan kompetensi keahlian khusus
REKAPITULASI TENAGA KEPENDIDIKAN
Keadaan: Maret 2016
NO PROP/KAB
/KOTA
JENIS TENAGA KEPENDIDIKAN
TOTAL KEPALA
SEKOLAH PENGAWAS TAS
PUSTAKA
WAN
LABORA
N
/PLP
JUMLAH 265,635
28,639
352,938
37,129
4,696 689,037
JUMLAH GURU: 2.922.826
Sumber:DAPODIK
56 PROGRAM PENGEMBANGAN TENDIK
1.
• PENINGKATAN KOMPETENSI PADA SELURUH DIMENSI KS DAN PS
2.
• PEMBERDAYAAN KKKS, MKKS, AKSI, FORUM KEPALA SEKOLAH, ASOSIASI PROFESI TENDIK, FORUM PENGAWAS SEKOLAH
3.
• PEMBINAAN KARIR TERINTEGRASI GURU, KS, DAN PS
• APRESIASI: PENGHARGAAN DAN PELINDUNGAN
4.
• KOORDINASI PUSAT DAN DAERAH UNTUK MENDUKUNG PENGELOLAAN TENDIK YANG BERMUTU
5. • PROGRAM AFIRMASI BAGI TENDIK DI DAERAH 3T
6.
• REVISI DAN HARMONISASI REGULASI KS, PS DAN TENDIK LAINNYA
GURU Permendiknas No. 16 Tahun
2007
KEPALA SEKOLAH Permendiknas No. 13 Tahun 2007
PENGAWAS SEKOLAH Permendiknas No. 12 Tahun 2007
1. Pedagogik 1. Kepribadian 1. Kepribadian
2. Kepribadian 2. Manajerial 2. Supervisi Manajerial
3. Sosial 3. Kewirausahaan 3. Supervisi Akademik
4. Profesional 4. Supervisi 4. Evaluasi Pendidikan
5. Sosial 5. Litbang
6. Sosial
STANDAR KOMPETENSI
1. Kepala Sekolah adalah GURU yang diberi tugas
tambahan (Permendikbud Nomor 28 Tahun 2010)
2. Beban kerja guru 24 jam tatap muka atau
membimbing 150 siswa bagi guru BK.
3. Beban kerja Kepala Sekolah 6 jam tatap muka per
minggu atau membimbing 40 siswa bagi kepala
sekolah yang berasal dari guru BK
4. Kepala Sekolah memiliki beban kerja 25% sebagai
guru (akademik) dan 75% sebagai pemimpin
(manajerial)
5. Kepala Sekolah mengikuti UKG untuk mengukur
kompetensi guru. UKG tidak mengukur kompetensi
jabatan kepala sekolah sebagai pemimpin satuan
pendidikan
6. Pemetaan kompetensi Kepala Sekolah secara
komprehensif dilakukan melalui UKG dan UKKS
KS/M UKG UKKS
PEMETAAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH
GURU
PEMBELAJAR
KS
PEMBELAJAR PENINGKATAN
KOMPETENSI
PS UKG UKPS
PEMETAAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH
GURU
PEMBELAJAR
PS
PEMBELAJAR PENINGKATAN
KOMPETENSI
TINDAK LANJUT HASIL
UK KS DAN UK PS
Peserta UKG/UKKS/UKPS Tahun 2015
Jumlah
GURU
Mengikut
i Ujian
%
2,921,896 2,699,516 91.41%
Peserta UKG Peserta UKKS
24,293
orang
GENDER
18,533 Laki-Laki
5,760 perempuan
KUALIFIKASI
1,443 <S1
14,450 S1 8,317 S2
83 S3 JENJANG
18,531 SD
3,495 SMP
1,652 SMA
615 SMK
USIA
911 <46
3,738 46 - 50
11,035 51 -55 8,609 >55
MASA KERJA
10,735 <5
9,773 5 - 10
3,267 11 -15 518 >15
Peserta UKPS
62,62% dari 265.635
84,82% dari 28.639
Jenjang N Manajerial Kewirausahaan Supervisi
M SD M SD M SD
TOTAL 16.6328 58.55 5.29 51.81 10.03 58.75 9.15
SD 126.462 57.8 5.14 51.23 9.93 57.94 8.99
SMP 24.901 60.78 5.12 53.51 10.19 60.96 9.19
SMA 8.444 61.37 5.04 54.08 10.18 62 9.26
SMK 6.521 60.9 4.78 53.7 9.77 61.88 8.99
Hasil Komputasi Skor Kepala Sekolah (UKKS) dengan pendekatan
Rasch Model
RERATA = 56.37
Jenjang N
Supervisi
Akademik
Supervisi
Manajerial Litbang
Evaluasi
Pendidikan
M SD M SD M SD M SD
TOTAL 24.248 56.5 6.5 56.55 5.9 53.48 8.88 54.72 9.4
SD 18.493 56.19 6.4 56.33 5.9 53.17 8.76 54.53 9.38
SMP 3.488 56.59 6.79 56.57 5.94 53.29 9.06 54.33 9.65
SMA 1.652 58.9 6.52 58.29 5.59 56.43 9.2 57.09 8.9
SMK 615 58.76 6.01 58.3 5.38 56.17 8.46 56.49 8.78
Hasil Komputasi Skor
Pengawas Sekolah (UKPS)
RERATA = 55.313
67
Kriteria dan Moda Guru Pembelajar
68 Desain GTK Pembelajar Daring (GP-d)
Direktori Diklat
GTK
ke
tika
log
in la
ng
sun
g k
e p
eta
ko
mp
ete
nsi
SKG, SKKS, SKPS
Permendiknas
Nomor 13, 14, 16
Tahun 2007
UKG
UKKS
UKPS
Guru
Pembelajar
Daring
Sist
em
GP-
o
Mandiri / Kelompok
Kerja Mobil
e
Laptop /
Komput
er
TK
SD
SMP
SMA
SMK
SLB
Login
KS/PS
Pembelajar
Daring PRETEST
pada guru
pembelajar
adalah hasil
UKG1
POSTEST pada guru pembelajar merupakan
hasil UKG2
De
lta P
RESTE
ST d
an
PO
STE
ST
ad
ala
h h
asil g
uru
be
laja
r
Direktori GP/KSP/PS
P
Login
Jenjang?
T
K
S
D
S
M
P
S
M
A
S
M
K
S
L
B
Sudah
Pemetaan?* Pemetaan
Peta
Kompetensi
Identifikasi
Indikataor UKKS
Analisis Modul
KS-Pembelajar
Permendiknas
No 13/2007
Kelompok
Kompetensi
Review-
RASCH Hasil Penelitian
ACDP
Ya
Tdk
*Pemetaan=UKKS1=Pretest
PS
KS
GURU
2016
1 4 3 2 5 6
70
ANALISIS & PERSIAPAN KS/PS PEMBELAJAR
Analisis hasil UKKS/PS,
Penyiapan Pedoman,
Aplikasi KS/PS Pembelajar,
Manajemen Pembelajar,
Juknis, dan Modul
PENGEMBANGAN MODA
Pengembangan moda
diklat (KS/PS
pembelajar) tatap
muka, Daring, dan
Daring Kombinasi
2016
7 10 9 8 11 12
PELATIHAN NS/FAS
Pelatihan nara sumber
nasional (NS),
Fasilitator
PELATIHAN (KS PEMBELAJAR)
Pelatihan KS
pembelajar (KSP)
melalui tatap muka,
daring dan daring
kombinasi
PEMBINA PROFESI PENGAWAS SEKOLAH
1
• KEMDIKBUD
• PIMPINAN UNIT KERJA
2
• ATASAN LANGSUNG-KADISDIK/KAKANWIL KEMENAG, KORWAS
3 • PEJABAT PENGELOLA KEPEGAWAIAN
4 • TIM PENILAI ANGKA KREDIT
ETIKA TIM PENILAI ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) adalah kumpulan etik yang melandasi pelaksanaan Standar Penilaian
Indonesia (SPI) yang wajib ditaati oleh Penilai, agar seluruh hasil pekerjaan penilaian dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan melalui cara yang jujur, obyektif dan kompeten secara profesional, sehingga menghasilkan laporan penilaian yang jelas, tidak menyesatkan dan mengungkapkan semua hal yang penting.
DEFINISI
Etik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):
kumpulan azas/nilai yang berkenaan dengan akhlak;
nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan/masyarakat.
Kode Etik adalah kumpulan etik yang dibuat untuk
menjunjung profesi demi tanggung jawab terhadap
profesi, masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.
1. NORMA PENILAI, PEMANGKU JFT, ATASAN JFT
Setiap anggota tim penilai memiliki kompetensi di bidang JFT ybs, serta menilai secara obyektif dan adil.
Setiap atasan pejabat fungsional tertentu dalam menjalankan fungsi pembinaan dilakukan secara maksimal sesuai tanggung jawabnya.
Setiap pejabat fungsional tertentu dalam mengisi Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) dilakukan secara baik, benar, jujur dengan menyertakan bukti fisik yang dipersyaratkan.
2. PRINSIP DAN ETIKA PENILAIAN
1. ADIL: setiap usulan diperlakukan sama dan dinilai dengan kriteria penilaian yang sama sesuai peraturan yang diberlakukan bagi masing-masing JFT. Kriteria penilaian pada umumnya dirumuskan dalam JUKNIS masing-masing JFT
2. OBYEKTIF: setiap penilaian dilakukan terhadap bukti-bukti yang diusulkan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta dinilai dengan penilaian yang jelas.
3. AKUNTABEL: hasil penilaian dapat dijelaskan dan dipertanggungjawabkan pertimbangan dan alasannya.
4. TRANSPARAN: proses penilaian dilaksanakan secara benar dan tidak diskriminatif. Hasil penilaian diinformasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
a. 5. Aktif dan partisipatif: memiliki komitmen waktu yang cukup dan kesungguhan kerja, tekun, dan teliti dalam melakukan proses penilaian.
b. 6. Kompeten : memiliki kemauan dan kemampuan melaksanakan kewenangan penilaian berdasarkan standar/norma dan peraturan perundang-undangan, serta memiliki kemampuan melakukan komunikasi efektif, konsultasi, kerjasama yang saling menghargai pendapat antaranggota tim penilai dan anggota tim teknis.
d. 7. Tanggung jawab: memiliki kesanggupan dalam
menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan
kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu
serta berani mengambil resiko atas keputusan yang
diambil.
f. 8. Independen: memiliki kewenangan yang tidak
dipengaruhi dan/atau mempengaruhi pada proses penilaian.
g. 9. Saling menghargai: tidak melakukan pengambil-alihan
proses penilaian setiap usulan dari anggota tim penilai
lain, kecuali dengan persetujuan atau prosedur yang etis,
dan tidak melibatkan diri secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhi anggota penilai lain guna
kepentingan pribadi atau kelompok.
g. 10. Ketaatan: tidak mengizinkan adanya
penambahan dokumen lainnya tanpa diketahui
sekretariat tim penilai, dan tidak membocorkan hasil
penilaian sebelum selesainya rapat pleno tim penilai.
TERIMA KASIH..