sosiologi antropologi sebagai ilmu sosial
DESCRIPTION
Sosiologi Antropologi Sebagai Ilmu SosialTRANSCRIPT
SOSIOLOGI ANTROPOLOGI PENDIDIKAN
SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI SEBAGAI ILMU SOSIAL
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Matakuliah Sosiologi Antropologi Pendidikan
Dosen :
Drs. Suhanadji, M. Si.
Oleh:
Nofy Ongko 121664020
PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2012 / 2013
Soal :
1. Jelaskan latar belakang lahirnya sosiologi ? dan mengapa revolusi industri di
Inggris dan revolusi politik di Perancis menjadi tonggak penting dalam
perkembangan sosiologi selanjutnya ? Uraikan analisis dan pendapat
saudara !
2. Jelaskan obyek, kajian, dan karakteristik “ilmu” sosiologi ! bagaimanakah
memahami masyarakat pedesaan dan perkotaan (masyarakat industri) dari
perspektif sosilogi ! Jelaskan analisis dan pemikiran saudara !
3. Uraikan pendapat saudara tentang pengertian Antropologi ? mengapa orang
Eropa pada akhir abad 15 banyak mendatangi suku – suku bangsa yang
berada di kawasan Asia, Afrika sampai Amerika Latin ? Uraikan jawaban
saudara !
4. Jelaskan ilmu – ilmu bagian Antropologi dan apa yang dikaji oleh
Antropologi Budaya ! Uraikan jawaban saudara !
5. Jelaskan konsep – konsep berikut ini :
a. Etnografi
b. Cultural Relativism
c. Studi Sinkronik
d. Studi Diakronik
Jawaban :
1. Latar belakang lahirnya sosiologi adalah pada saat revolusi politik yang
dihantarkan oleh revolusi yang terjadi di Perancis pada tahun 1789 dan
berlangsung hingga abad 19 dan itu merupakan fakor langsung atas kelahiran
sosiologi.
Dampak yang ditimbulkan dari revolusi ini begitu dahsyat terhadap
tatanan masyarakat agar terjadi ketertiban sosial. Bahkan para pemikir yang
berlebihan pada saat itu ingin mengembalikan kondisi masyarakat seperti
jaman abad pertengahan yang penuh kedamian dan ketertiban. Tonggak
sejarah lain yang tidak kalah pentingnnya dalam melahirkan sosiologi,
disamping revolusi politik adalah revolusi industri di Inggris yang
berlangsung dibebarapa masyarakat Eropa pada abad 19 sampai awal abad
20. Revolusi industri bahkan bukan peristiwa tunggal yang terkait dan
berpuncak pada transformasi dunia barat dari sistem pertanian menuju sistem
industri secara besaran. Revolusi industri juga membuat pabrik-pabrik
semakin besar.
Revolusi industri dan politik menjadi tonggak penting karena transformasi
dunia barat dari sistem pertanian menuju sistem industri secara besaran.
Revolusi industri juga membuat pabrik-pabrik semakin besar. Hal ini
membuat para petani meninghalkan lahannya dan beralih pekerjaan ke sektor
industri. Pabrik – pabrik pun semakin besar karena ditopang revolusi industri.
Kondisi ini melahirkan urbanisasi secara besar – besaran, dan sistem
kapitalisme telah melahirkan sistem sosial baru dengan jurang pemisah
ekonomi yang sangat tajam antara majikan dengan buruh. Dalam sistem
ekonomi kapitalis inilah segelintir orang mendapatkan keuntungan yang
sangat melimpah sementara sebagian orang yang bekerja membanting tulang
dengan jam kerja yang sangat panjang menerima upah yang rendah. Di
sinilah muncul reaksi menentang reaksi industri dan kapitalisme pada
masyarakat Eropa secara umum. Reaksi ini kemudian diikuti oleh ledakan
gerakan buruh dan gerakan radikal lainnya untuk menghancurkan sistem
kapitalisme. Revolusi Industri,kapitalisme dan reaksi penentangan tersebut
telah mempengaruhi para sosiolog, seperti : Karl Marx, Weber, Durkheim,
dan Simmel untuk melahirkan teori – teori Sosiologi, yang diharapkan
mampu membantu menyelesaikan masalah tersebut
2. Objek dalam sosiologi meliputi hal berikut ini :
A. Objek Material
Ialah kehidupan sosial manusia, gejala serta proses hubungan antar
manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup manusia
B. Objek Formal
A. Pengertian terhadap lingkungan sosial dalam kehidupan sehari – hari
B. Peningkatan kehidupan masyarakat yang serasi
C. Peningkatan kerjasama antar manusia
Kajian Sosiologi :
A. Hubungan timbal balik antara manusia dengan manusia lainnya maupun
individu dengan masyarakat
B. Kehidupan masyarakat dan semua tindakan atau perilaku manusia dalam
kelompoknya
C. Struktur sosial, proses sosial termasuk perubahan sosial
D. Pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan , seperti ekonomi,
moral, politik, agama, dan lain – lain.
Karakteristik sosiologi
Sosiologi sebagai rumpun ilmu sosial yang berdiri sendiri memiliki ciri – ciri
yang membedakan dengan disiplin ilmu yang lain :
A. Sosiologi bersifat empirik, artinya sosiologi itu mendasarkan diri pada
hasil pengamatan (observasi) dan penalaran (rasional). Pengamatan berarti
semua yang berhubungan dengan panca indera manusia, yang dialami
dalam kehidupan sosial. Sedangkan penalaran berarti semua yang
berhubungan dengan akal sehat manusia atau yang bersifat rasional.
Seringkali sifat empirik ini dihubungkan dengan sifat ilmu yang dapat
dibuktikan kebenarannya dengan fakta di lapangan.
B. Sosiologi itu bersifat teoritik, artinya sosiologi berusaha untuk menyusun
abstraksi dari hasil observasi. Abstraksi merupakan kerangka dari unsur –
unsure yang tersusun secara logis unuk menjelaskan hubungan sebab
akibat hingga menjadi teori .
C. Sosiologi bersifat tidak menilai (nonetik), artinya sosiologi dalam
usahanya menggambarkan dan menjelaskan tentang masyarakat atau
individu, sama sekali tidak bermaksud untuk menanyakan apakah
masyarakat dilihat dari segi moral, baik atau tidak. Sosiologi hanya ingin
menjelaskan perilaku sosialnya, tanpa harus menilai baik – buruknya. Jika
seorang ahli sosiologi melihat bahwa dalam suatu masyarakat tertentu ada
kebiasaan mencuri atau suatu masyarakat yang banyak melakukan
tindakan korupsi yang sudah demikian merajalela, dia ingin melihat
(meneliti) mengapa sampai demikian, apa yang menjadi penyebabnya, dan
sebagainya. Ahli sosiologi itu tidak akan mengatakan atau melakukan
penilaian bahwa perbuatan mencuri atau korupsi itu jelek atau tidak sesuai
dengan norma – norma hokum atau tidak sesuai dengan norma susila.
D. Sosiologi itu bersifat kumulatif, artinya teori dan konsep – konsep
sosiologi tidak sekaligus jadi, dia dibentuk dari teori – teori yang sudah
ada tetapi teori dan konsep – konsepnya terus disempurnakan, ditambah,
diperluas, diperbaiki, dan terus digali dan dikembangkan agar fakta,
konsep, dan teorinya sesuai dengan perkembangan jaman.
Cara memahami masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan
(masyarakat industri) dengan cara metode kualitatitif yang mengutamakan
bahan – bahan yang sulit di ukur dengan angka – angka atau dengan ukuran –
ukuran yang sifatnya eksak, meskipun bahan – bahan tersebut terdapat secara
nyata dalam kehidupan masyarakat. Yang termasuk dalam metode kualitatif
untuk memahami masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan
(masyarakat industri) ialah metode komparatif yang mengutamakan
perbandingan antara bermacam – macam masyarakat beserta bidang –
bidangnya, memperoleh perbedaan – perbedaan dan persamaan – persamaan
serta faktor – faktor penyebabnya. Perbedaandan persamaan tersebut
bertujuan untuk mendapatkan petunujk mengenai perilaku masyarakat pada
masa lalu atau masa sekarang serta memperoleh gambaran, tentang tingkat
peradaban yang sama maupun yang berbeda.
3. Secara etimologis, istilah antropologi berasal dari dua kata, yakni dari kata
“anthropos” (latin) yang artinya manusia dan “logos” (Yunani) yang artinya
ilmu. Jadi antropologi adalah ilmu tentang manusia. Namun pengertian
tentang manusia sangat luas dan memilki beberapa aspek. Oleh sebab itu
dibuat definisi (batasan pengertian) sehingga kita dapat mengetahui dengan
jelas apa sesungguhnya obyek kajian antropologi itu dan sejauh mana ruang
lingkupnya.
Berikut ini akan diturunkan beberapa pendapat para ahli yang telah
memberikan batasan pengertian tentang antropologi.
Ruth Benedict, mengatakan bahwa : antropologi ialah imu pengetahuan yang
mempelajari umat manusia sebagai makhluk masyarakat
Koentjaraningrat, antropologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk
antopos anatu manusia dan merupakan paduan dari beberapa ilmu yang
masing – masing mempelajari masalah – masalah khusus mengenai makhluk
manusia
Willian A. Havilland, antropologi adalah suatu studi tentang manusia yang
berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan
perilakunya dan untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang
keanekaragaman manusia
Ariyono Suyono, antropologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang
berusaha mencapai pengertian tentang makhluk manusia dengan mempelajari
aneka warna bentuk fisik, kepribadian, masyarakat, dan kebudayannya.
Bila disimpulkan pendapat – pendapat tersebut diatas, akan diperoleh
sebagai berikut :
Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk manusia,
baik manusia ditinjau dari segi fisik atau biologis (bentuk fisik, ciri – ciri
tubuh dan perkembangannya) maupun manusia ditinjau dari sosio budayanya
(perilaku, sistem sosial dan perkembangan kebudayannnya).
Alasan bangsa Eropa mendatangi suku bangsa di Asia, Afrika, sampai
Amerika Laitn karena naluri manusia yang tidak pernah puas dengan apa
yang dimilikinya, memaksa mereka meninggalkan kampung halaman. Begitu
juga penjelajahan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa Eropa. Sebelum abad
18 mereka sudah mulai menjelajah kepelosok dunia. Dari pelayaran dan
perjalanan itu didapat pengalaman dalam perjumpaan dan pergulan dengan
suku-suku bangsa lain. Yang menarik lagi, bangsa-bangsa Eropa itu selalu
mencatat baik kondisi alam maupun karakter masyarakat di daerah-daerah
yang mereka kunjungi. Kemudian muncullah Anthropology, yang dipelopori
oleh penjelajah-penjelajah dari Eropa itu seperti Ibnu Batutah, Vasco de
Gama dan Alfonso d’abulquerque. Mereka sangat gemar berlayar dan
mempelajari pola hidup masyarakat yang mereka jumpai. Karena banyaknya
catatan empirik dari perjumpaan-perjumpaan dengan bangsa lain, mereka
mengeluarkan gagasan baru yang disebut ancient imperialism (imperalisme
kuno). Dalam gagasannya ini ada tiga misi besar yang menggambarkan tujuan
mereka menjelajah dunia yaitu gospel (penyebaran agama nasrani), gold
(mencari kekayaan) dan glory (mencari kejayaan).
4. Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk manusia,
baik manusia ditinjau dari segi fisik atau biologis (bentuk fisik, ciri – ciri
tubuh dan perkembangannya) maupun manusia ditinjau dari sosio budayanya
(perilaku, sistem sosial dan perkembangan kebudayannnya). Secara garis
besar disiplin Antropologi dibagi menjadi dua cabang besar yaitu :
Antropologi Fisik dan Antropologi Budaya
Antropologi Fisik, yaitu bagian dari ilmu antropologi yang mencoba
mencapai suatu pengertian sejarah terjadinya beragdam manusia
dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya. Antropologi ini memusatkan
perhatiannya pada manusia sebagai organisme biologis dan salah satu
yang menjadi pokok perhatiannya adalah evolusi manusia, melalui
analisis terhadap fosil – fosil dan pengamatan terhadap primata – primata
yang masih hidup. Ahli antropologi fisik berupaya melacak nenek
moyang jenis manusia untuk mengetahui bagaimana, kapan dan mengapa
kita menjadi makhluk seperti sekarang ini. Bidang lain antropologi fisik
adalah studi tentang berbagai variasi umat manusia. Meskipun kita semua
adalah anggota dari jenis satu jenis, secara menyolok atau tidak kita ini
berbeda – beda. Antropologi fisik dibagi menjadi :
Paleoantropologi : ilmu bagian antropologi yang menyelidiki asal –
usul terjadinya evolusi makhluk manusia dan penyebarannya dengan
mempergunakan bahan penelitian dari kerangka manusia atau tulang
– tulang yang sudah menjadi fosil
Somatologi : ilmu bagian antropologi yang mempelajari varietas
manusia yang masih hidup, antara lain dengan perbedaan warna kulit,
mata, rambut, bentuk muka, indeks tengkorak, golongan darah,
perbedaan seks, dan perbedaan varitas perseorangan.
Dengan perkembangan selanjutnya sesuai dengan kekhususan lapangan
penyelidikan, Antropologi Fisik terpecah dalam cabang – cabang ilmu
yang lebih kecil, yaitu :
Palaeontologi : ilmu yang mempelajari tentang aneka warna bentuk
fisik manusia yang telah tidak ada lagi hidup di dunia dan tentang
makhluk lain yang erat hubungannya dengan manusia
Evolusi Manusia : ilmu yang mempelajari tentang tahap – tahap
pertumbuhan dan tingkat perkembangan manusia yang dimulai dari
makhluk bukan manusia
Antropometri : ilmu yang mempelajari tentang teknik – teknik
pengukuran tubuh manusia
Antropologi Rasial : ilmu yang mempelajari tentang perbedaan
penggolongan manusia yang didasarkan pada kelompok ras, sejarah
ras, dan pencampuran ras
Studi tentang perbandingan dan pertumbuhan organik dan
antropologi konstitusional : ilmu yang mempelajari predisposisi dan
tumbuh manusia terhadap penyakit tertentu dan tingkah laku khusus
seperti tingkah laku criminal
Antropologi Budaya, yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana manusia
dengan akal dan kemampuan fisiknya berhasil mengubah lingkungannya
yang tidak ditentukan oleh pola naluriah, tetapi berhasil mengubah
lingkungan hidupnya berdasarkan pengalaman dan proses dalam arti
seluas – luasnya. Antropologi Budaya dibagi menjadi :
Prehistori atau Arkeologi Prehistori, yaitu cabang khusus dari
Antropologi Budaya yang mempelajari sejarah perkembangan dan
penyebaran kebudayaan manusia dalam jaman sebelum manusia
mengenal tulisan
Etnolingustik atau Antropologi Linguistik, yaitu cabang Antropologi
Budaya yang mempelajari tentang sal – usul bahasa dan
perkembangannya
Entologi, yiatu cabang khusus Antropologi Budaya yang
mempelajari tentang kebudayaan – kebudayaan dari sebanyak
mungkin suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia pada masa
sekarang ini. Dalam masa perkembangannya Etnologi dibagi menjadi
dua yaitu :
1. Etnologi dalam arti khusus (Antropologi Diakronik)
2. Antropologi Sosial (Antropologi Sinkronik)
Antropologi Budaya mempelajari keanekaragaman kebudayaan manusia
dan mencoba memberikan jawaban atas pertanyaan mengapa suatu kelompok
masyarakat, suatu etnik atau bahkan suatu bangsa berbeda adat – istiadatnya,
cara hidup dan sistem religinya. Antropologi budaya tidak hanya mempelajari
asal – usul, sejarah perkembangan suatu kebudayaan sampai kepada
bagaimana kebudayaan itu menyebar dan berasimilasi dengan kebudayaan
lainnya. Antropologi Budaya bagian dari Antropologi yang mempelajari
tentang asal – usul kebudayaan manusia yang meliputi sejarah perkembangan
dan penyebarannya, terjadinya aneka warna kebudayaan dan aneka ragam
bahasa yang diucapkan serta aspek – aspek kemasyarakatan manusia.
5. Etnografi (Yunani ἔθνος ethnos = rakyat dan γραφία graphia = tulisan) adalah
strategi penelitian ilmiah yang sering digunakan dalam ilmu sosial, terutama
dalam antropologi dan beberapa cabang sosiologi, juga dikenal sebagai
bagian dari ilmu sejarah yang mempelajari masyarakat, kelompok etnis dan
formasi etnis lainnya, etnogenesis, komposisi, perpindahan tempat tinggal,
karakteristik kesejahteraan sosial, juga budaya material dan spiritual mereka.
Etnografi sering diterapkan untuk mengumpulkan data empiris tentang
masyarakat dan budaya mansia. Pengumpulan data biasanya dilakukan
melalui pengamatan partisipan, wawancara, kuesioner, dll. Ilmu ini bertujuan
untuk menjelaskan keadaan masyarakat yang dipelajari (misalnya untuk
menjelaskan seseorang, sebuah ethnos) melalui tulisan.Dalam biologi, jenis
studi ini disebut "studi lapangan" atau "laporan kasus", keduanya digunakan
sebagai sinonim umum untuk "etnografi". Secara singkat etnografi bisa
diartikan sebagai deskripsi tentang kebudayaan suatu bangsa atau suku
bangsa.
Ciri – ciri Etnografi :
Cirri khas penelitian Antropologi (jarang ahli sosial melakukan
pendekatan etnografi dan waktu yang di butuhkan sangat lama bisa
empat bulan bahkan dua tahun)
Menggunakan observasi partisipan
Sangat mungkin atau dapat menghasilkan teori
Contoh Eetnografi :
Entografi Cliford Geertz yaitu Agama Orang Jawa (Religion Of Java) yang
dilakukan di Mojokuto (Pare) dalam hal ini agama orang jawa di bagi
menjadi tiga yaitu Abangan, Santri, dan Priyayi
Cultural relativism adalah suatu pandangan dalam Antropologi yang
menyatakan bahwa tidak ada rasa tau kebudayaan yang lebih “superior”
dibandingkan dengan rasa tau kebudayaan lainnya yang dianggap inferior,
karena setiap kebudayaan memilki kekhasan dan kebaikannya sendiri –
sendiri. Setiap pendukung kebudayaan tidak berhak untuk menilai
kebudayaan lain, baik atau buruknya suatu kebudayaan hanya dapat dinilai
dari kebudayaan itu sendiri.
Studi Sinkronik, adalah studi yang bertujuan untuk mencari asas persamaan
dari sejumlah suku bangsa yang beranekaragam. Metode yang dipergunakan
dapat dikelompokkan atas dua golongan. Pertama dengan melakukan
penelitian yang mendalam dan utuh dari sejumlah suku bangsa (misalnya tiga
sampai lima suku bangsa). Kedua dengan melakukan studi perbandingan
unsur budaya tertentu (misalnya bahasa saja) pada sejumlah besar suku
bangsa (misalnya ratusan suku bangsa).
Studi Diakronik, adalah studi yang bertujuan untuk memperoleh gambaran
yang menyeluruh tentang suku bangsa, misalnya suku bangsa tersebut
termasuk ke dalam ras apa, bagaimana asal – usulnya, sejarah
perkembangannya, cara hidupnya, adat istiadat dan aspek – aspek lainnya
secara menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
IchaChayank, Aliran Penelitian Suku Bangsa dalam Etnologi. From
http://sosialsosial-ips1.blogspot/aliran-penelitian-suku-bangsa-dalam-
etnologi. Diakses 27 October 2012
Suhanadji, dkk, 2012, Sosiologi Antropolgi dalam Perspektif Pendidikan.
Surabaya : Unesa University Press.