sosio essay jonathan

4
Pak Bondan (umur 23) adalah seorang pedagang bakso keliling di desa sukamaju, kecamatan sukasari, Cianjur, Jawa barat. Setiap hari ia menjual baksonya dengan membawa gerobaknya yang berwarna biru terang keliling desa. Ia berjualan dari pukul 9 pagi hingga 2 siang, lalu beristirahat pulang ke rumahnya. Pada pukul setengah 4 pak Bondan mulai lagi berkeliling desa menjajalkan baksonya dan pada pukul 5 sore pak bondan mangkal di dekat lapangan sepak bola desa sukamaju bersama dengan pedagang lainnya seperti siomay, roti, es, bubur, mie ayam, dll. Lapangan sepak bola tersebut selalu ramai tiap sore hari, tentu ada yang berolahraga dan banyak juga yang berjalan-jalan, main layangan, nongkrong, sambil menunggu senja. Dagangan pak bondan tiap harinya sangat laku, banyak masyarakat yang suka karena bakso pak Bondan menggunakan daging sapi segar yang membuat baksonya enak. Pak bondan adalah seorang pedagang yang jujur. Selain itu, harga bakso pak bondan juga murah sehingga pas untuk masyarakat desa, Rp8000 per mangkok sudah dengan isi yang lengkap, banyak juga anak-anak yang sering beli baso tusuk, Rp2000 per tusuk. Pak Bondan sudah menjalani usaha ini selama 3 tahun sejak umur pak Bondan 20 tahun. Setiap hari ia selalu semangat berjualan baksonya. Dengan keuletannya menjalani usaha ini selama 3 tahun maka uang yang terkumpul sudah lumayan. Ditahun keempat yaitu pada saat pak Bondan berumur 24 tahun, Pak bondan meninggalkan desa sukamaju yang merupakan juga kampung halamannya untuk ke kota Cianjur. Pak Bondan menyewa sebuah kios kecil di kota Cianjur dengan modal yang sudah ia kumpulkan, dan membuka kios bakso, sama dengan bakso yang dijualnya di desa sukamaju. Sudah berjalan 3 bulan kios bakso pak bondan, kios baksonya sangat laku setiap harinya karena rasanya yang enak dan harga ekonomis. 6 bulan sudah kios pak bondan buka, pak bondan menaikkan harga baksonya menjadi Rp10.000 per mangkok dan menggunakkan 1 orang pegawai untuk membantunya.

Upload: purwadany-samuel-pouw

Post on 12-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

essay

TRANSCRIPT

Page 1: Sosio Essay Jonathan

Pak Bondan (umur 23) adalah seorang pedagang bakso keliling di desa sukamaju, kecamatan sukasari, Cianjur, Jawa barat. Setiap hari ia menjual baksonya dengan membawa gerobaknya yang berwarna biru terang keliling desa. Ia berjualan dari pukul 9 pagi hingga 2 siang, lalu beristirahat pulang ke rumahnya. Pada pukul setengah 4 pak Bondan mulai lagi berkeliling desa menjajalkan baksonya dan pada pukul 5 sore pak bondan mangkal di dekat lapangan sepak bola desa sukamaju bersama dengan pedagang lainnya seperti siomay, roti, es, bubur, mie ayam, dll. Lapangan sepak bola tersebut selalu ramai tiap sore hari, tentu ada yang berolahraga dan banyak juga yang berjalan-jalan, main layangan, nongkrong, sambil menunggu senja. Dagangan pak bondan tiap harinya sangat laku, banyak masyarakat yang suka karena bakso pak Bondan menggunakan daging sapi segar yang membuat baksonya enak. Pak bondan adalah seorang pedagang yang jujur. Selain itu, harga bakso pak bondan juga murah sehingga pas untuk masyarakat desa, Rp8000 per mangkok sudah dengan isi yang lengkap, banyak juga anak-anak yang sering beli baso tusuk, Rp2000 per tusuk.

Pak Bondan sudah menjalani usaha ini selama 3 tahun sejak umur pak Bondan 20 tahun. Setiap hari ia selalu semangat berjualan baksonya. Dengan keuletannya menjalani usaha ini selama 3 tahun maka uang yang terkumpul sudah lumayan. Ditahun keempat yaitu pada saat pak Bondan berumur 24 tahun, Pak bondan meninggalkan desa sukamaju yang merupakan juga kampung halamannya untuk ke kota Cianjur. Pak Bondan menyewa sebuah kios kecil di kota Cianjur dengan modal yang sudah ia kumpulkan, dan membuka kios bakso, sama dengan bakso yang dijualnya di desa sukamaju. Sudah berjalan 3 bulan kios bakso pak bondan, kios baksonya sangat laku setiap harinya karena rasanya yang enak dan harga ekonomis. 6 bulan sudah kios pak bondan buka, pak bondan menaikkan harga baksonya menjadi Rp10.000 per mangkok dan menggunakkan 1 orang pegawai untuk membantunya.

2 tahun sudah kios pak bondan di kota cianjur buka, karena usahanya sangat maju, maka di tahun ke-3 pak Bondan berencana untuk membeli kios tersebut dengan kredit ke bank. Seiring berjalannya usaha bakso pak bondan selama 2 tahun di kota cianjur, pak Bondan juga sudah memiliki calon istri orang cianjur. Pak bondan menikah dengan Sinta, seorang perawat rumah sakit di Cianjur. Mereka mengontrak sebuah rumah untuk tinggal. 1 tahun setelah menikah, mereka mempunyai seorang anak laki-laki bernama Toni. Pak Bondan dan Ibu Sinta bersama-sama bekerja untuk kemajuan keluarga. Usaha bakso pak Bondan semakin laris sehingga kiosnya sudah lunas terbayar, Ibu Sinta juga sudah naik jabatan sebagai ketua perawat di rumah sakit tersebut. Anaknya Toni yang tumbuh semakin besar akhirnya bersekolah di sekolah dasar swasta di kota Cianjur.

Usaha bakso pak Bondan yang sudah berjalan dengan baik menghasilkan keuntungan yang lumayan yang membuat pak Bondan berencana untuk membuka cabang. Akhirnya pak bondan membuka cabang usaha baksonya di kota Cipanas dengan menyewa sebuah kios lagi.

Page 2: Sosio Essay Jonathan

Cabangnya di Cipanas juga berkembang pesat, setiap harinya dapat menjual hingga 100 mangkok bakso. Usaha bakso pak Bondan terus maju hingga dapat membeli kios lagi di kota Cipanas. Ibu sinta masih bekerja sebagai ketua perawat di rumah sakit di Cianjur sambil menjadi ibu rumah tangga juga untuk menjaga Toni yang sekarang duduk di kelas 2 SMP.

Seiring berjalanya waktu, Toni tumbuh semakin besar dan sekarang duduk di kelas 3 SMA di SMA swasta di kota Cianjur. Usaha orang tua Toni maju, dengan memiliki cabang kios bakso di cipanas 2, di cianjur 3, dan dengan pusat di kota Cianjur yaitu kios pertamanya. Ibu Sinta sudah tidak bekerja lagi sebagai ketua perawat di rumah sakit, namun sekarang membantu suaminya, yaitu usaha baksonya. Keduanya saling bekerjasama untuk mengembangkan dan memajukan usahanya agar semakin maju. Mereka sudah membeli sebuah rumah di Cianjur dan sudah memiliki sebuah mobil. Semuanya itu dapat dimiliki oleh mereka karena usaha keras mereka bekerja mencari uang untuk keluarga.

Sukses dengan usaha baksonya, Ibu Sinta berpikiran untuk membuka jenis usaha yang lain, namun masih di bidang kuliner. Memikirkan idenya dengan suaminya, akhirnya mereka mendapatkan ide untuk membuka usaha kedai es campur cianjur. Mencari-cari tempat yang strategis untuk dijadikan kedai es campur Cianjur, akhirnya mendapatkan tempat yang pas untuk di sewa. Sebulan kemudian dimulailah usaha es campur Cianjur tersebut. Sambil mencari-cari menu tambahan, mereka juga menjual es campur cianjurnya di setiap kedai bakso dan cabang-cabangnya. Kedai es mereka berkembang cukup baik, dalam sehari pada awalnya dapat menjual 30 porsi, setelah 4 bulan dapat menjual hingga 70 porsi per hari. Usaha mereka di bidang kuliner memang sangat berkembang baik.

Toni yang sebentar lagi lulus SMA, bercita-cita untuk menjadi Sutradara film sejak dia masih SMP. Maka Toni berencana untuk masuk ke universitas IKJ (Institut Kesenian Jakarta) di Jakarta, karena universitas tersebut merupakan universitas khusus perfilman. Kedua orang tua Toni setuju untuk mendukung cita-cita Toni untuk menjadi Sutradara film. Uang yang sudah mereka tabung, mereka siapkan untuk masa depan Toni akhirnya cukup untuk melanjutkan pendidikan Toni ke bangku kuliah. Setelah selesai ujian nasional, Toni pergi ke IKJ untuk melakukan pendaftaran dan tes masuk. Akhirnya Toni berhasil menjalankan tes masuk dan diterima di IKJ. Toni akan memulai kulianya 3 bulan kedepan. Tempat tinggal untuk Toni pun sudah dapat, kos-kosan dekat kampus.

Setelah selesai mengurusi untuk kelanjutan pendidikan Toni ke universitas, pak Bondan dan ibu Sinta kembali untuk focus pada usahanya, mereka sekarang sudah memiliki total 40 karyawan dari seluruh cabang. Toni ikut membantu usaha kedua orang tuanya di saat liburan. Tiga bulan sudah liburan Toni berakhir, saatnya untuk memulai kuliah. Toni berangkat ke Jakarta diantar oleh kedua orang tuanya. Sampai di Jakarta, kos Toni sudah siap karena

Page 3: Sosio Essay Jonathan

sebelumnya sudah dibawa barang – barang Toni dari Cianjur ke Kosnya. Malam harinya kedua orang tua Toni pulang ke Cianjur.

Besok harinya Toni memulai kuliah. Dia merupakan anak yang cukup berprestasi. 2 semester telah dilalui oleh Toni dengan mendapatkan nilai-nilai yang bagus. Keinginannya untuk menjadi sutradara sukses sudah ada di depan mata asal Toni terus giat kuliah. Setelah 4 tahun kuliah di IKJ, Toni sudah mendapat berbagai ilmu mengenai perfilman. Akhirnya dia lulus sarjana, dan memulai karirnya dengan mensutradarai film-film pendek dalam negeri. Tahun demi tahun dijalaninya profesinya, akhirnya Toni sudah menjadi sutradara yang sukses dengan karya-karyanya. Film yang disutradarai olehnya sudah tampil di layar-layar lebar dalam negeri. Akhirnya Toni tinggal di Jakarta dan sesekali pulang ke Cianjur untuk menengok kedua orang tuanya. Toni menikah dengan orang Jakarta, dan menetap sebagai warga Jakarta.

Mobilitas vertical naik : Pak Bondan dari pedagang bakso keliling menjadi pengusaha kuliner

Mobilitas geografis : Pak Bondan pindah dari desa sukamaju ke kota Cianjur. Toni pindah dari Cianjur ke Kota Jakarta

Mobilitas antargenerasi : Toni anak seorang pedagang bakso, pengusaha, menjadi sutradara terkenal dan sukses di Jakarta.