sosialisasi kesenian reog berbasis android dan...
TRANSCRIPT
1
1. Pendahuluan
Kondisi bangsa saat ini sedang dilanda berbagai masalah, seperti
merebaknya korupsi, terorisme, krisis moralitas, kekerasan, dan berbagai ideologi
yang kurang sesuai dengan Pancasila. Kondisi demikian akan melemahkan
karakter bangsa, apabila dibiarkan bangsa Indonesia akan terjerumus ke dalam
bangsa tuna-budaya dan tuna moral. Penanggulangannya adalah dengan upaya
penguatan nilai-nilai kebajikan esensial seperti yang terungkap dalam spirit-spirit
kesenian reog [1]. Reog adalah satu bagian dari beraneka ragamnya kekayaan seni
budaya Nusantara, yang sekarang masih belum banyak diminati bahkan belum
dikenal oleh seluruh kalangan masyarakat.
Berdasar hasil wawancara terhadap ketua Reog’r, selaku organisasi yang
mewadahi berkumpulnya 149 paguyuban kesenian reog di Salatiga, pihak Reog’r
belum memaksimalkan media dalam menginformasikan paguyuban reog mereka
masing-masing. Selama ini mereka menggunakan group “REOG’r” di facebook
yang memiliki anggota sekitar 30.000 sebagai ajang silaturahmi sesama anggota.
Dalam membagikan informasi pementasan memanfaatkan fitur event pada group,
namun kebanyakan menggunakan fasilitas update status di group karena lebih
mudah dan cepat; tapi akan segera tenggelam oleh update status yang baru. Di
dalam group tersebut terdapat foto dan video paguyuban, tapi diunggah oleh
admin maupun anggota lewat fasilitas share foto/video di update status yang
menjadikannya tidak terorganisir karena juga akan segera tenggelam oleh update
status yang baru. Kemudian tidak adanya fasilitas untuk menyediakan profil dari
masing-masing paguyuban kesenian reog di Salatiga dalam group itu.
Kemudian berdasar hasil wawancara terhadap 30 orang dengan umur
berkisar 18-25 tahun yang sedang menyaksikan pementasan kesenian reog dari
paguyuban Putra Kendhalisodo di Desa Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Kota
Salatiga, menunjukkan bahwa mereka kesulitan mendapatkan informasi mengenai
paguyuban-paguyuban reog, terutama informasi tentang jadwal pementasannya.
Selama ini mereka mendapatkan informasi pentas reog berdasarkan kabar dari
teman, baik itu secara sms ataupun berbagi informasi lewat update status di
facebook dan dari informasi sesama anggota yang tergabung dalam group
facebook yang berjudul “REOG’r”. Namun informasi jadwal pentas yang didapat
dari update status di group “REOG’r” tidak terorganisir karena seringkali segera
tenggelam oleh update status yang baru dari para member. Hal tersebut
menyulitkan dan menyita banyak waktu karena untuk mendapatkan jadwal harus
mencari satu persatu dari sekian banyak status di group tersebut dan informasi
lokasi tempat pementasan yang tertulis kadang tidak diketahui member. Pada
fasilitas event di group Reog’r menyediakan peta digital lokasi pentas, namun
memiliki kelemahan yaitu tidak dapat digunakan dengan baik melalui browser di
perangkat mobile. Member menginginkan kemudahan dalam mencari informasi
jadwal pementasan dan lokasinya yang dapat diakses sewaktu-waktu dengan
menggunakan perangkat mobile, karena mereka telah terbiasa dan lebih mudah
menggunakan perangkat mobile dalam aktivitas sehari-harinya.
Aplikasi mobile merupakan salah satu solusi bagi masyarakat untuk
mengakses informasi jadwal pementasan kesenian reog dari masing-masing
paguyuban beserta peta lokasi pementasannya. Melalui survey kepada 200 orang
2
dengan umur berkisar 18-25 tahun yang sedang menyaksikan festival tahunan
kesenian reog dari paguyuban-paguyuban yang tergabung dalam organisasi
Reog’r yang berlangsung di Kelurahan Tingkir Lor, Kecamatan Tingkir, Kota
Salatiga, untuk mengetahui jenis perangkat mobile yang digunakan pecinta seni
reog menunjukkan bahwa 124 orang atau 62% menggunakan perangkat Android.
Android merupakan platform untuk perangkat mobile paling populer saat ini
karena lebih dari satu juta perangkat Android baru diaktifkan setiap harinya [2].
Untuk memperluas penyosialisasian kesenian reog dari masing-masing
paguyuban di Salatiga yang tergabung dalam organisasi Reog’r, aplikasi akan
diintegrasikan dengan Facebook. Di wilayah Indonesia ada sekitar 28 juta
pengguna Facebook aktif memakai perangkat mobile per harinya [3]. Sehingga
pengguna aplikasi dapat melakukan share ke Facebook dengan harapan
masyarakat luas pengguna Facebook dapat juga dengan mudah mengetahui
informasi tentang kesenian reog dari masing-masing paguyuban di Salatiga.
Berdasarkan semua uraian yang telah disampaikan, maka pada penelitian
ini akan dirancang aplikasi berbasis Android yang memanfaatkan RESTful Web
Service dengan metode JSON sebagai penghubung dengan server untuk
menyediakan informasi kesenian reog dari masing-masing paguyuban di Salatiga
berdasarkan data yang diperoleh dari pengurus organisasi Reog’r. Android
didukung layanan GoogleMapsAndroidAPI untuk menerapkan peta GoogleMaps
[4], sehingga aplikasi akan memanfaatkan GoogleMapsAndroidAPI untuk
membangun peta digital yang digunakan untuk menampilkan koordinat lokasi
paguyuban dan tempat pentas paguyuban. Selain itu sistem akan memanfaatkan
FacebookAPI, sehingga aplikasi Android dapat terintegrasi dengan Facebook
sehingga informasi kesenian reog di Salatiga dapat diketahui dengan cepat oleh
teman dari pengguna Facebook yang menggunakan aplikasi ini dengan aktifitas
share.
Permasalahan yang menjadi dasar penelitian ini adalah (1) Bagaimana
membuat aplikasi sosialisasi kesenian reog yang menarik; (2) Bagaimana cara
menghubungkan aplikasi dengan media sosial; (3) Apakah penggunaan aplikasi
dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi kesenian reog
dari masing-masing paguyuban; dan (4) Apakah penggunaan aplikasi ini
mempermudah masyarakat dalam mendapatkan seluruh jadwal pentas dari
masing-masing paguyuban. Manfaat penelitian ini yaitu pihak akademis mampu
memperdalam kajian implementasi RESTful Web Service dan FacebookAPI pada
perangkat Android, dan masyarakat khususnya pengguna perangkat Android
dapat mengetahui detail informasi kesenian reog dan seluruh jadwal pentas dari
masing-masing paguyuban yang berada di Kota Salatiga dan sebagai upaya ikut
andil dalam melestarikan seni budaya, dalam hal ini seni reog, pada generasi
muda penerus bangsa. Agar tidak memperluas area pembahasan, maka ditetapkan
batasan masalah meliputi (1) Aplikasi dibangun untuk smartphone dengan sistem
operasi Android versi 4.1.2; (2) Media sosial yang digunakan facebook; (3) Tidak
membahas keamanan baik data maupun transfusi data; (4) Data disimpan pada
media penyimpanan di server.
3
2. Kajian Pustaka
Penelitian berjudul Aplikasi Bulletin Board Mobile Berbasis Android
membahas tentang melakukan koneksi antara web server dan aplikasi mobile di
Android yang diimplementasikan dengan mengunakan metode http request dan
respon. Metode pengiriman data bulletin board yang digunakan dalam pengiriman
data dari Web Server ke aplikasi mobile di android menggunakan metode JSON.
Aplikasi ini bertujuan menginformasikan masyarakat kampus tentang
perkembangan kampus dan perkembangan suatu mata kuliah [5]. Temuan pada
penelitian pertama yang diterapkan pada penelitian ini yaitu proses pengambilan
data dari aplikasi client dengan membaca data JSON yang disediakan server.
Pada penelitian berjudul Aplikasi Mobile Learning Berbasis Jejaring
Sosial Untuk Mata Kuliah Sistem Basis Data Pada Perangkat Mobile Berbasis
Android membahas tentang perancangan aplikasi mobile learning berbasis
jejaring sosial facebook sebagai media pembelajaran untuk mata kuliah Sistem
Basis Data di Universitas Gunadarma. Data berupa materi dan tugas tersimpan
pada server yang diakses oleh sistem yang dibangun dengan bahasa pemrograman
Java dan Android. Pengguna sistem terhubung dengan akun facebook-nya
sehingga dapat saling berdiskusi melalui media jejaring sosial facebook [6].
Temuan pada penelitian kedua yang diterapkan pada penelitian ini yaitu integrasi
aplikasi android dengan jejaring sosial facebook.
Sosialisasi adalah proses interaksi sosial melalui mana kita mengenal
cara-cara berpikir, berperasaan dan berperilaku, sehingga dapat berperan serta
secara efektif dalam masyarakat [7].
Seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu, dilihat dari segi
kehalusannya/keindahannya [8].
Reog merupakan tarian tradisional dalam arena terbuka yang berfungsi
sebagai hiburan rakyat, mengandung unsur magis, penari utama adalah orang
berkepala singa dengan hiasan bulu merak, ditambah beberapa penari bertopeng
dan berkuda lumping yang semuanya laki-laki [9].
Android merupakan sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux
yang mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi kunci yang dirilis oleh
Google. Sehingga Android mencakup keseluruhan aplikasi, mulai dari sistem
operasi sampai pada pengembangan aplikasi itu sendiri. Pengembangan aplikasi
pada platform Android ini menggunakan bahasa pemrograman Java [10].
Media sosial adalah sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang
membangun dirinya di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0. Hal ini
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content [11].
API (Application Programming Interface) adalah sekumpulan perintah,
fungsi, dan protokol yang dapat digunakan oleh programmer saat membangun
perangkat lunak untuk sistem operasi tertentu. API memungkinkan programmer
untuk menggunakan fungsi standar untuk berinteraksi dengan sistem lainnya. API
menentukan bagaimana beberapa komponen perangkat lunak harus berinteraksi
satu sama lain. Selain mengakses basis data atau perangkat keras komputer, API
dapat digunakan untuk mempermudah pengembangan aplikasi. Dalam
prakteknya, banyak API datang dalam bentuk pustaka yang meliputi spesifikasi
4
untuk rutinitas, struktur data, kelas objek, dan variabel. Dalam beberapa kasus
lain, terutama untuk SOAP dan RESTservice, API datang hanya sebagai
komponen panggilan jarak jauh untuk mengakses API [12].
REST (disebut juga RESTful services) adalah perangkat lunak yang
didesain dengan penekanan pada kesederhanaan, skalabilitas, serta kegunaan.
REST adalah sebuah gaya arsitektur ketika digunakan dalam aplikasi HTTP yang
memanfaatkan fitur yang ada pada HTTP (URl, kode respon, dan permintaan
metode GET, POST, PUT dan DELETE) untuk bekerja pada pengguna API yang
coba untuk dilakukan. Keuntungan utama web service REST yaitu: (1)
Lightweigt, tidak membutuhkan XML markup tambahan; (2) Hasilnya dapat
dibaca dengan mudah oleh manusia (human readable result); (3) Mudah untuk
dikembangkan, tidak membutuhkan toolkit [13]. Arsitektur RESTful API
ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1.Arsitektur RESTful API [13]
Pada Gambar 1 menunjukkan bahwa data dari aplikasi client, yang dapat
berupa XML, terhubung pada network dengan aplikasi HTTP yang memiliki fitur
metode GET, POST, PUT dan DELETE untuk dapat mengakses resources yang
tersedia di Web Service.
3. Metodologi Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses mencari sesuatu secara sistimatis dalam
waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah dengan prosedur
maupun aturan yang berlaku. Penelitian terdiri atas beberapa tahapan yang saling
terkait antara satu dengan yang lainnya [14]. Tahapan-tahapan yang digunakan
dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Pada Gambar 1 menunjukkan tahap pertama dalam tahapan penelitian ini
adalah tahap persiapan, yaitu menyusun instrumen pengumpulan data dengan
metode studi pustaka. Studi pustaka dilakukan dengan mencari teori/metode yang
sudah dilakukan oleh orang sebelumnya yang relevan dengan topik untuk
mendukung penelitian ini.
Tahap kedua penelitian adalah pengumpulan data dan kebutuhan user,
yaitu mengumpulkan data primer dengan instrumen pengumpulan data berupa
observasi dan wawancara terhadap pihak Reog’r mengenai kebutuhan aplikasi
5
sosialisasi kesenian reog dan juga data sekunder berupa data paguyuban kesenian
reog dari organisasi Reog’r dan teori-teori penunjang yang didapat dari buku
maupun internet. Hasil observasi dan wawancara terhadap ketua Reog’r didapat
kebutuhan sistem yaitu menyediakan informasi setiap paguyuban seni reog yang
berada di Kota Salatiga meliputi nama, ketua, alamat dan lokasinya pada peta,
nomer telepon, jadwal pentas dan lokasinya pada peta, dokumentasi foto dan
video, serta komentar masyarakat terhadap paguyuban reog.
Tahap ketiga penelitian adalah pengembangan aplikasi, spesifikasi
kebutuhan sistem hasil dari tahap kedua menjadi acuan untuk pengembangan
aplikasi. Pengembangan aplikasi menggunakan metode prototype. Model
prototype adalah proses untuk membangun sebuah model sebuah sistem,
berdasarkan pada kebutuhan user yang tidak mengidentifikasikan secara jelas
detail input, proses, ataupun output [15]. Proses-proses dalam metode prototype
ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 2 Bagan Prototype Model [14]
Tahapan dalam penyelesaian masalah pada prototyping model
yaitu: (1) Analisis Kebutuhan: Pihak developer mengumpulkan seluruh kebutuhan
dari sistem yang akan dibangun. Terdapat dua pengguna sistem untuk aplikasi ini,
pertama adalah masyarakat sebagai client yang dapat melakukan aktivitas sebagai
berikut: (a) Client dapat mengekases informasi mengenai apa itu reog, latar
sejarah dan struktur pertunjukannya; (b) Client dapat melihat profil paguyuban
reog meliputi nama paguyuban, ketua, alamat dan petanya, nomer telepon, foto,
video, jadwal pentas; (c) Client dapat membagikan jadwal pentas ke facebook;
dan (d) Client dapat mengomentari pada paguyuban yang dipilih. Sedangkan
pengguna sistem kedua adalah pengurus organisasi Reog'r sebagai admin yang
dapat melakukan aktivitas sebagai berikut: (a) Admin dapat melakukan aktivitas
melihat, menambah, mengedit dan menghapus paguyuban; (b) Admin dapat
melakukan aktivitas melihat album foto, menambah dan menghapus foto; (c)
Admin dapat melakukan aktivitas melihat album video, menambah dan
menghapus video; (d) Admin dapat melakukan aktivitas melihat, mencari,
menambah, mengedit dan menghapus jadwal; dan (e) Admin dapat melakukan
aktivitas melihat, mencari dan menghapus komen. Hardware dan software yang
akan digunakan untuk membangun sistem ini memiliki spesifikasi: (a) Prosesor
Intel Core 2 Duo 2.1 Ghz, Operating System Windows 7 32-bit, RAM 2 GB, Hard
Disk 80 GB, VGA 512 MB; (b) Software StarUML dan Microsoft Office Visio
6
2007 untuk menggambar rancangan sistem; (c) Software Eclipse 4.2.0 (Juno) dan
JDK 7 untuk penulisan kode program aplikasi mobile, (d) Adobe Photoshop CS 2
untuk mendesain grafis sistem, (e) Software Xampp untuk pengembangan
webserver, dan (f) Samsung Galaxy Wonder GT-I8150 yang didukung operating
system Android versi 4.1.2 untuk menjalankan aplikasi mobile; (2) Perancangan
Sistem: Merancang sistem dimulai dengan membuat gambaran sementara dari
sistem meliputi konten apa saja yang akan ada dalam sistem beserta alur kerjanya
menggunakan Unified Modelling Language (UML). UML merupakan satu
kumpulan konvensi permodelan yang digunakan untuk menentukan dan
menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek [16]. Dalam
penelitian ini menggunakan use case diagram sistem yang ditunjukkan pada
Gambar 3.
Gambar 3 Use Case Diagram Sistem
Pada Gambar 3 menunjukkan sistem memiliki dua pengguna yaitu
administrator dan client. Administrator memiliki kemampuan untuk manajemen
data yang terdiri dari kelola paguyuban, kelola foto, kelola video, kelola jadwal
pentas dan kelola komentar. Sedangkan client memiliki kemampuan meliputi
pencarian paguyuban, lihat paguyuban, share acara dan komentari paguyuban.
Informasi yang didapat dari proses lihat paguyuban meliputi profil dan lokasi
pada peta, foto, video, jadwal acara dan lokasi pada peta dan komentar. Kemudian
Class diagram sistem yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 5.
7
Gambar 5 Class Diagram Sistem
Class Diagram pada Gambar 5 menunjukkan sistem memiliki kelas model
meliputi kelas LoginForm, kelas Users, kelas Paguyuban, kelas Kegiatan, kelas
Photo, kelas Video dan kelas Comment. Kelas Paguyuban memiliki relasi one to
many dengan kelas Photo, Kelas Video, kelas Kegiatan dan kelas Comment.
Selain itu kelas Users memiliki relasi one to one dengan kelas Comment dan relasi
one to one dengan LoginForm. Setiap kelas model dikelola kelas controller
meliputi kelas LoginForm dengan kelas SiteController, kelas Users dengan kelas
UsersController, kelas Paguyuban dengan kelas PaguyubanController, kelas
Kegiatan dengan kelas KegiatanController, kelas Photo dengan kelas
PhotoController, kelas Video dengan VideoController dan kelas Comment dengan
kelas CommentController. Selain itu terdapat kelas JsonController yang
menyediakan kebutuhan data untuk aplikasi client dalam bentuk JSON. Aplikasi
client memiliki sembilan kelas activity yang saling berhubungan meliputi kelas
MainActivity, kelas ApaituReogActivity, kelas PaguyubanListActivity, kelas
PaguyubanDetailActivity, kelas KegiatanListActivity, kelas
KegiatanDetailActivity, kelas PlaceMapActivity, kelas UserLoginActivity, dan
kelas UserRegistrationActivity. Deployment diagram sistem yang digunakan pada
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 6.
8
Gambar 6 Deployment Diagram Sistem
Deployment Diagram pada Gambar 3.21 menggambarkan webserver
sebagai hosting untuk menjalankan basis data MySQL, aplikasi admin, dan
layanan data JSON. Webserver tersebut dapat diakses oleh admin melalui
perangkat desktop dan oleh client melalui perangkat Android. Untuk dapat
mengakses aplikasi admin dapat menggunakan browser sedangkan untuk dapat
menjalankan aplikasi client, perangkat Android harus sudah terpasang Google
Play Service dan Facebook SDK.Aplikasi client juga memanfaatkan Google Map
Server untuk mendapatkan layanan Google Maps Android API dan Facebook
Server untuk mendapatkan layanan Facebook API. Perancangan database yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Database Sistem
Pada Gambar 7 menggambarkan sistem mengggunakan enam tabel, yaitu
tabel tabel paguyuban, tabel foto_paguyuban, tabel video_paguyuban, tabel
jadwal_pentas, tabel komen_masyarakat dan tabel_user. Tabel foto_paguyuban
memiliki relasi many to one dengan tabel paguyuban karena kolom id_paguyuban
di tabel foto_paguyuban merupakan foreign key untuk kolom id di tabel
paguyuban. Tabel video_paguyuban memiliki relasi many to one dengan tabel
paguyuban karena kolom id_paguyuban di tabel video_paguyuban merupakan
foreign key untuk kolom id di tabel paguyuban. Tabel jadwal_pentas memiliki
relasi many to one dengan tabel paguyuban karena kolom id_paguyuban di tabel
jadwal_pentas merupakan foreign key untuk kolom id di tabel paguyuban. Tabel
komen_masyarakat memiliki relasi many to one dengan tabel paguyuban karena
9
kolom id_paguyuban di tabel komen_masyarakat merupakan foreign key untuk
kolom id di tabel paguyuban. Dan tabel komen_masyarakat memiliki relasi many
to one dengan tabel user karena kolom id_user di tabel komen_masyarakat
merupakan foreign key untuk kolom id di tabel user. Kemudian ketika prototype
sistem selesai dibangun, maka dilakukan pengujian, dan pada tahap selanjutnya
menguji prototype dengan data riil sesuai dengan kebutuhan client; dan (3)
Evaluasi Sistem: Tahap ketiga adalah pengujian hasil rancangan aplikasi oleh
pengguna. Kekurangan yang muncul pada aplikasi akan digunakan sebagai
evaluasi pada proses penyempurnaan aplikasi selanjutnya. Kemudian aplikasi
akan diuji coba kembali sampai memenuhi kepuasaan pengguna dan mencapai
tujuan dari pembuatan aplikasi dalam penelitian ini. Pada proses pembuatan
prototype, terdapat tiga versi pengembangan atau perbaikan prototype yang
diujikan kepada pengguna, dalam hal ini anggota paguyuban reog Mekarsari.
Perbaikan yang terjadi dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Versi Prototype
Versi Tanggal Keterangan
1.0 17 Mei 2013 Membuat aplikasi client
2.0 7 Januari 2014 Membuat sistem memiliki dua sisi yaitu server dan
client
3.0 19 Februari 2014 Membuat aplikasi client pada menu paguyuban
memiliki tab video
Dan tahap keempat penelitian adalah penyusunan laporan dan publikasi,
yaitu menyusun laporan skripsi, jurnal dan slide presentasi sesuai dengan tata cara
penulisan yang ada pada buku panduan TA Fakultas Teknologi Informasi.
4. Hasil dan Pembahasan
Implementasi sistem merupakan hasil implementasi dalam bentuk sistem
berdasarkan perancangan sistem yang telah. Implementasi sistem yang dibahas
meliputi implementasi aplikasi pada sisi client dan admin. Aplikasi pada sisi client
digunakan untuk mendapatkan informasi paguyuban-paguyuban reog yang
tergabung dalam organisasi Reog’r Salatiga melalui perangkat Android. Aplikasi
client memiliki menu utama seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.
Gambar 8 Menu Utama Aplikasi
Pada Gambar 8 menunjukkan menu utama berisi tombol apa itu reog,
tombol paguyuban, tombol jadwal pentas, tombol bantuan, tombol tentang, dan
tombol untuk keluar dari aplikasi. Ketika pengguna menekan tombol paguyuban
pada menu utama, maka aplikasi akan menampilkan antarmuka menu paguyuban
seperti pada Gambar 9.
10
Gambar 9 Menu Daftar Paguyuban
Pada Gambar 9 menunjukkan nama-nama paguyuban reog dalam list, yang
data setiap item itu diambil dari database di server. Pengguna dapat memilih
salah satu paguyuban dalam list, lalu aplikasi menampilkan antarmuka paguyuban
yang dipilih, yang menyajikan detail paguyuban dalam lima tab, yaitu profil, foto,
video, jadwal pentas dan komen. Tab profil ditunjukkan pada Gambar 10.
Gambar 10 Tab Profil
Pada Gambar 10 menunjukkan tab profil berisi textView nama, textView
ketua, textView telepon, textView alamat dan button peta alamat pada menutab
profil. Profil yang ditampilkan dalam setiap textView pada tab profil merupakan
data paguyuban yang diambil dari database di webserver. Selanjutnya bila
menekan tombol peta alamat pada menu tab profil, maka aplikasi akan
menampilkan antar muka seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11.
Gambar 11 Antarmuka Peta Alamat Paguyuban
Pada Gambar 11 menunjukkan form peta alamat paguyuban berlokasi.
Selanjutnya tab foto ditunjukkan pada Gambar 12.
11
Gambar 12Tab Foto
Pada Gambar 12 menunjukkan tab foto menampilkan sekumpulan foto
tentang pementasan paguyuban dalam gridView. Foto yang ditampilkan pada
setiap item dalam gridView merupakan data foto yang diambil dari database di
webserver. Pada setiap item dalam gridView berisi imageViewfoto. Selanjutnyan
tab video ditunjukkan pada Gambar 13.
Gambar 13 Tab Video
Pada Gambar 13 menunjukkan tab video menampilkan sekumpulan video
tentang pementasan paguyuban dalam gridView. Video yang ditampilkan pada
setiap item dalam gridView merupakan data foto yang diambil dari database di
webserver. Pada setiap item dalam gridView berisi imageViewvideo. Selanjutnyan
tab jadwal pentas ditunjukkan pada Gambar 14.
Gambar 14 Tab Jadwal Pentas
Pada Gambar 14 menunjukkan sekumpulan nama paguyuban reog dalam
list, yang data setiap item paguyuban itu diambil dari database di webserver.
Selanjutnya bila diklik salah satu item jadwal pentas, maka akan menampilkan
detail jadwal pentas seperti yang ditunjukkan pada Gambar 15.
12
Gambar 15 Detail Jadwal Pentas
Pada Gambar 15 menunjukkan sekumpulan menunjukkan detail jadwal
pentas berisi textView nama, textView ketua, textView jam, textView tempat,
button peta alamat dan button share untuk membagikan detail jadwal pentas ke
Facebook, yang semua data dalam tab ini diambil dari database di webserver.
Kemudian ketika pengguna menekan tombol share untuk membagikan detail
jadwal pentas ke Facebook, maka aplikasi akan menampilkan antarmuka seperti
yang ditunjukkan Gambar 16.
Gambar 16 Dialog Share Facebook
Pada Gambar 16 menunjukkandialog yang memanfaatkan FacebookAPI
untuk membagikan informasi jadwal pentas paguyuban ke Facebook. Dialog
tersebut dilengkapi kolom untuk menambahkan pendapat client. Ketika client
memilih tombol “share” maka informasi tempat paguyuban yang dibagikan akan
muncul di timeline akun Facebook milik client seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 17.
Gambar 17 Timeline Akun Facebook Milik Client
13
Pada Gambar 17 menunjukan informasi tempat paguyuban yang
dibagikan ke Facebook meliputi nama, tanggal, jam, tempat dan foto. Perintah
untuk memanggil dialog berbagi Facebook dapat dilihat pada Kode Program 1. Kode Program 1 Perintah Untuk Memanggil Dialog Berbagi Facebook
Pada Kode Program 1 dalam baris kode ke-1 menunjukkan aplikasi
menginisialisasi variabel Facebook bertipe Facebook sebagai objek baru. Variabel
Facebook kemudian memanggil fungsi dialog() untuk menampilkan dialog serta
mengisi data paguyuban yang tersimpan di variabel paguyuban pada dialog
shareFacebook yang ditunjukkan pada kode baris ke-8 sampai kode baris ke-
21.Selanjutnya tab komentar ditunjukkan pada Gambar 18.
Gambar 18 Tab Komentar
Pada Gambar 4.14menunjukkan tab komentar menampilkan sekumpulan
komentar tentang paguyuban dalam listView. Komentar yang ditampilkan pada
setiap item dalam listView merupakan data komentar yang diambil dari database
di webserver. Pada setiap item dalam listView berisi textView pengirim, textView
tanggal pembuatan, dan textView pesan. Selain itu dalam tab komentar terdapat
editText untuk memasukkan komentar dan button untuk menambahkan komentar.
Ketika pengguna menekan tombol icon tambah komentar, maka aplikasi akan
menampilkan antarmuka login, yang meminta pengguna yang telah terdaftar
1 Facebook facebook = newFacebook("471854112940154"); 2 Bundle bundle = newBundle(); 3 bundle.putString("name", kegiatan.get("title")); 4 bundle.putString("caption", 5 kegiatan.get("date") + " " + kegiatan.get("time")); 6 bundle.putString("description", kegiatan.get("venue")); 7 try { 8 facebook.dialog(this, "feed", bundle, new DialogListener() { 9 @Override 10 publicvoidonFacebookError(FacebookError e) { 11 Toast.makeText(getApplicationContext(), e.getMessage(), 12 Toast.LENGTH_LONG).show(); 13 } 14 15 @Override 16 publicvoidonError(DialogError e) { 17 Toast.makeText(getApplicationContext(), e.getMessage(), 18 Toast.LENGTH_LONG).show(); 19 } 20 21 @Override 22 publicvoidonComplete(Bundle values) { 23 Toast.makeText(getApplicationContext(), "Sukses", 24 Toast.LENGTH_LONG).show(); 25 } 26 27 @Override 28 publicvoidonCancel() { 29 } 30 }); 31 } catch (Exception e) {
32 }
14
untuk memasukkan nama pengguna dan kata sandi untuk dapat mengomentari
paguyuban, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 19.
Gambar 19 Antarmuka Login
Pada Gambar 19 menunjukkan antarmuka login memiliki editText nama
pengguna dan editText kata sandi serta button “masuk” dan button “registrasi”.
Setelah client berhasil melakukan proses login maka client dapat menambahkan
komentar paguyuban pada tab komentar. Namun bila pengguna belum terdaftar
dalam sistem, maka pengguna harus melakukan registrasi terlebih dahulu agar
setelahnya dapat memperoleh nama pengguna dan kata sandi yang terdaftar dalam
sistem untuk bisa digunakan mengomentari paguyuban. Antarmuka registrasi
ditunjukkan pada Gambar 20.
Gambar 20 Antarmuka Registrasi
Pada Gambar 20 menunjukkan form registrasi memiliki editText nama
pengguna, editTextemail dan editText kata sandi serta button “buat”. Setelah client
berhasil melakukan proses registrasi maka client dapat melakukan proses login
menggunakan nama pengguna dan kata sandi miliknya pada antarmuka login
seperti yang ditunjukkan Gambar 4.14. Dan ketika pengguna berhasil
menambahkan komentar, maka aplikasi menampilkan antarmuka komentar
dengan menampilkan item kemontar yang baru, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 21.
15
Gambar 21 Antarmuka Berhasil Tambah Komentar
Pada Gambar 21 menunjukkan ketika pengguna berhasil menambahkan
komentar maka aplikasi akan menunjukkan komentar yang baru saja
ditambahkan.
Aplikasi pada sisi admin digunakan untuk mengelola informasi mengenai
paguyuban-paguyuban reog di Salatiga dan sekitarnya yang tersimpan dalam
database di webserver. Untuk mengakses aplikasi ini maka pengguna harus login
terlebih dahulu. Proses login dapat dilakukan di halaman login seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 22.
Gambar 22 Halaman Login
Pada Gambar 22 menggambarkan halaman login memiliki textField
untuk memasukkan nama pengguna dan kata sandi serta checkbox untuk memilih
pilihan ingat saya. Pada halaman login memiliki ketentuan bahwa nama pengguna
dan kata sandi harus diisi. Ketika pengguna menekan tombol login, maka aplikasi
akan mencari data pengguna di database yang memiliki nama pengguna dan kata
sandi yang sama dengan masukkan pengguna. Jika data pengguna tidak
ditemukan, maka aplikasi akan kembali menampilkan halaman login namun jika
data pengguna ditemukan, maka aplikasi akan menampilkan halaman utama.
Menu Utama
Menu utama merupakan menu yang ditampilkan pertama kali setelah
berhasil melakukan login pada aplikasi. Menu utama berada di halaman utama
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 23.
16
Gambar 23. Halaman Utama
Pada Gambar 23 menunjukkan halaman utama memilikiempat menu
utama yaitu menu kelola paguyuban, menu kelola foto, menu kelola video, menu
kelola jadwal dan menu kelola komentar.
Menu Kelola Paguyuban
Menu kelola paguyuban merupakan menu yang digunakan untuk
mengolah data paguyuban yang tersimpan di database. Menu kelola paguyuban
berada di halaman kelola paguyuban seperti yang ditunjukkan pada Gambar 24.
Gambar 24 Halaman Kelola Paguyuban
Pada Gambar 24 menggambarkan halaman kelola paguyuban memiliki
tabel yang berisi data paguyuban yang diambil dari database. Tabel tersebut
berisi lima kolom yaitu kolom nomor, kolom nama paguyuban, kolom dilihat dan
kolom operasi. Pada kolom operasi memiliki dua menu yaitu menu edit dan menu
hapus. Pada kolom nama paguyuban memiliki menu pencarian. Pada halaman
kelola paguyuban juga terdapat menu tambah yang digunakan untuk menampilkan
halaman tambah paguyuban. Halaman tambah paguyuban dapat dilihat pada
Gambar 25.
Gambar 25 Halaman Tambah Paguyuban
17
Pada Gambar 25 menggambarkan halaman tambah paguyuban memiliki
textField untuk memasukkan nama, ketua, telepon, alamat, latitude dan longitude
dan peta GoogleMaps untuk memilih koordinat. Pada halaman tambah paguyuban
jika admin ingin menekan tombol tambah memiliki ketentuan bahwa semua
masukan harus diisi. Setelah admin mengisi seluruh data dan menekan tombol
buat, maka aplikasi akan menambahkan data paguyuban ke database.
Pengujian
Setelah aplikasi selesai dibangun kemudian dilakukan pengujian dengan
menggunakan metode black-box dengan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil Pengujian Black-box
Proses Hasil Yang Diharapkan Hasil Yang Muncul Kesimpulan Klik menu apa itu
reog
Menampilkan detail apa itu
reog
Form berisi detail apa itu
reog muncul Valid
Klik menu
paguyuban
Menampilkan kumpulan
paguyuban pada daftar
Form daftar berisi
kumpulan paguyuban
muncul
Valid
Pilih paguyuban
di daftar
paguyuban
Menampilkan detail
paguyuban
Form berisi detail
paguyuban muncul Valid
Pilih menu jadwal
pentas
Menampilkan kumpulan
jadwal pentas pada daftar
Form berisi kumpulan
jadwal pentas muncul Valid
Pilih jadwal
pentas di daftar
jadwal pentas
Menampilkan detail jadwal
pentas
Form berisi detail jadwal
pentas muncul Valid
Klik tombol peta
di form detail
jadwal pentas
Menampilkan peta lokasi
pentas
Form peta lokasi pentas
muncul Valid
Klik tombol share Menampilkan dialog share Dialog sharemuncul Valid Memasukkan
komentar baru
Menambahkan data komentar
baru
Komentar baru muncul
di daftar komentar Valid
Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan metode skala likert kepada
30 orang dengan umur berkisar 18-25 tahun yang sedang menyaksikan
pementasan kesenian reog dari paguyuban Mekarsari di Kelurahan Bugel,
Kecamatan Sideorejo, Kota Salatiga, dan mengumpulkan pendapat berdasarkan
tiga pertanyaan. Ada 5 pilihan jawaban yaitu sangat menarik dengan skor 5,
menarik dengan skor 4, netral dengan skor 3, tidak menarik dengan skor 2 dan
sangat tidak menarik dengan skor 1. Pada pertanyaan pertama “Apakah
keseluruhan aplikasi sosialisasi kesenian reog ini menarik?” yang didasarkan pada
enam kategori yaitu pada sisi desain tampilan aplikasi mendapatkan total skor 140
dengan presentase 93,34%, pada sisi desain struktur berjalannya antar form pada
aplikasi mendapatkan total skor 133 dengan presentase 88,67%, pada sisi foto
mendapatkan total skor 130 dengan presentase 86,67%, pada sisi video
mendapatkan total skor 119 dengan presentase 79,34%, pada sisi peta
mendapatkan total skor 105 dengan presentase 70% dan pada sisi komentar
mendapatkan total skor 139 dengan presentase 92,67%. Maka berdasarkan enam
kategori itu, presentase yang didapat adalah 85,11%, dengan kategori sangat
menarik. Pada pertanyaan kedua “Apakah aplikasi sosialisasi kesenian reog
mempermudah dalam mendapatkan informasi kesenian reog dari masing-masing
18
paguyuban di Salatiga dan sekitarnya?” dan mendapatkan total skor 139 dengan
presentase 92,67%. Pertanyaan ketiga “Apakah aplikasi sosialisasi kesenian reog
mempermudah dalam mendapatkan seluruh jadwal pentas dari masing-masing
paguyuban di Salatiga dan sekitarnya?” dan mendapatkan total skor 143 dengan
presentase 95,34%, kategori sangat mempermudah. Pada metode skala likert hasil
interprestasi skor pada kisaran 66.6%-100% menunjukkan tingkat kepuasan
responden berada pada tingkat sangat puas [17]. Jadi berdasar tiga pertanyaan itu,
skor kepuasan responden terhadap aplikasi berada pada kisaran 66,6%-100%,
sehingga dinyatakan sangat puas. Dengan kesimpulan tersebut, maka aplikasi ini
akan sangat memberikan kepuasan lebih kepada pengguna nantinya.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
aplikasi Android yang dibangun berkesan sangat menarik dan sangat memuaskan
bagi pengguna. Kemudian aplikasi mempermudah mereka dalam mendapatkan
detail informasi paguyuban seni reog di kota Salatiga. Aplikasi juga
mempermudah pengguna dalam mendapatkan jadwal pentas dari seluruh
paguyuban seni reog di kota Salatiga, terlebih lagi bahwa aplikasi menyajikan
peta GoogleMaps tentang koordinat lokasi paguyuban dan tempat pentas
paguyuban sehingga pengguna dapat menemukannya secara cepat dan mudah.
Aplikasi juga berhasil terintegrasi dengan Facebook sehingga pengguna dapat ikut
menyebarkan informasi jadwal pentas kesenian reog di Salatiga dengan lebih
cepat dan luas. Setelah aplikasi ini dibangun dan diuji menunjukkan bahwa
aplikasi mampu memberikan kepuasan kepada pecinta reog untuk menyelesaikan
permasalahan selama ini yang berhubungan dengan informasi kesenian reog dari
masing-masing paguyuban di Salatiga.
Saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya dengan memanfaatkan
pelaksanaan penelitian ini adalah menambahkan fitur GIS lebih lengkap untuk
jalur penelusuran mendetail dari lokasi-lokasi tempat pentas paguyuban,
menambahkan fitur live streaming video untuk paguyuban reog yang sedang
pentas dan menyediakan kemampuan berbagi informasi paguyuban seni reog
melalui media sosial selain Facebook, seperti Twitter, Google+, dan lain-lain.
6. Daftar Pustaka
[1] Asmoro Achmadi. 2012, REOG PONOROGO DALAM TINJAUAN
AKSIOLOGI RELEVANSINYA DENGAN PEMBANGUNAN
KARAKTER BANGSA. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
[2] Android Developer, 2013, Android, the world's most popular
mobile platform. http://developer.android.com/about/index.html
(Diakses 6 Oktober 2013).
[3] Berita Kementrian, 2013, Kominfo : Pengguna Internet di
Indonesia 63 Juta Orang.
http://kominfo.go.id/index.php/content/detail/3415/Kominfo+%3A
+Pengguna+Internet+di+Indonesia+63+Juta+Orang/0/berita_sa
tker (Diakses 15 Mei 2014).
[4] Google Maps Developer, 2013, Documentation Google Maps
Android API v2,
19
https://developers.google.com/maps/documentation/android/intro
(Diakses 6 Oktober 2013). [5] Pradana, Arya & Ary Mazhruddin S. S.Kom, M.Comp.Sc. 2009.
APLIKASI BULLETIN BOARD MOBILE BERBASIS ANDROID.
Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November Kampus ITS.
[6] Pramita, Devi Afriani, 2013. APLIKASI MOBILE LEARNING
BERBASIS JEJARING SOSIAL UNTUK PERANGKAT MOBILE
BERBASIS ANDROID. Depok : Universitas Gunadarma.
[7] T.O. Ihromi, 1999. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
[8] Kamus Bahasa Indonesia Online, 2014,
http://kamusbahasaindonesia.org/seni/mirip (Diakses pada tanggal
1 April 2014)
[9] Depdikbud, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua.
Jakarta : Depdibud & Balai Pustaka.
[10] Stephanus, 2011. Mudah Membuat Aplikasi Android. Yogyakarta:
Andi Offset.
[11] Fedora Benita, 2014, Kecanggihan Teknologi Web 2.0.
http://komunikasi.us/index.php/course/perkembangan-teknologi-
komunikasi/685-kecanggihan-teknologi-web-2-0/. Diakses pada 7
April 2014.
[12] Authorize.Net Developer Support, 2013, SOAP API
Documentation,
http://www.authorize.net/support/CIM_SOAP_guide.pdf (Diakses
15 Mei 2014).
[13] DZone, 2013, RESTful Web Services with Java.
http://java.dzone.com/articles/restful-web-services-java (Diakses
pada 15 Mei 2014).
[14] Hazibuan, Zainal A., 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang
Ilmu Komputer Dan Teknologi Informasi. Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Indonesia.
[15] Pressman, Roger, 2001. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan
Praktisi (Buku Satu), Terjemahan: Harnaningrum LN, edisi kedua.
Yogyakarta: Andi.
[16] Fauzi, Riski. 2011. Panduan Praktis Membuat Diagram UML
dengan Microsoft Visio 2010. Mugi Indonesia.
[17] Riduwan, 2005. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika.
Bandung: Alfabeta.