sosialisasi 30 januari 2013-faktur pajak
DESCRIPTION
Penomoran Faktur Pajak Mulai 1 April 2013TRANSCRIPT
SOSIALISASIFAKTUR PAJAK
PER-24/PJ/2012TANGGAL 22 NOVEMBER 2012
BENTUK, UKURAN, TATA CARA PENGISIAN KETERANGAN, PROSEDUR PEMBERITAHUAN DALAM RANGKA PEMBUATAN, TATA CARA
PEMBETULAN ATAU PENGGANTIAN, DAN TATA CARA PEMBATALAN FAKTUR PAJAK
Denpasar, 30 Januari 2013
• Pasal 13 ayat (8) UU No.42/2009• Tata cara pembuatan FP diatur dengan/berdsrkan
Peraturan Menteri Keuangan
• Pasal 13 PMK 84/PMK.03/2012• Tata cara pengisian keterangan pada FP diatur
dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak
• Per Dirjen Pajak No PER-24/PJ/2012• Keterangan FP (Nomor Seri Faktur Pajak)
PMK
PERDJP
UU PPN
Catatan: Peraturan Direktur Jenderal Pajak mempunyai kewenangan untuk mengatur tata cara pengisian keterangan pada Faktur Pajak
Ketetentuan Mengenai Faktur Pajak
POIN PERUBAHAN
3
Otorisasi Pemberian Nomor Seri
Lama:Nomor Urut FP ditentukan sendiri oleh PKP secara berurutan
Baru:Nomor Seri FP diberikan oleh DJP dengan mekanisme yang ditentukan oleh DJP
Syarat diberikan nomor seri FP
Lama:Tidak ada syarat khusus, PKP dapat membuat nomor sendiri.
Baru:Nomor Seri Faktur Pajak diberikan kepada PKP yang telah diregistrasi ulang dan PKP baru yang telah diverifikasi dalam rangka pengukuhan PKP
Identitas PKP khususnya alamat dan jenis
barang/jasa
Lama:Tidak ditegaskan
Baru:Penegasan Keterangan FP mengenai alamat dan jenis barang/jasa harus diisi sesuai dengan keterangan yang sebenarnya atau sesungguhnya
Penunjukan dan Penandatanganan FP
Lama: PKP tidak disyaratkan melampirkan fotokopi kartu identitas yang sah
Baru: Mengatur pejabat/pegawai penandatangan FP yang berhak: PKP wajib memberitahukan ke KPP surat penunjukan penandatangan FP; danfotokopi kartu identitas yang sah (dilegalisasi oleh pejabat berwenang)
4
Urutan nomor seri Faktur Pajak
Lama:Wajib membetulkan FP sehingga sequence number tetap terjagaApabila tidak dibetulkan, PKP penerbit dikenai sanksi Ps 14 (4) UU KUP dan PKP Pembeli tetap dapat mengkreditkan PM
Baru:Nomor seri Faktur Pajak diberikan oleh DJP dengan blok nomor urutPenggunaan nomor yang tidak urut tidak dikenakan sanksiTerdapat kewajiban pelaporan nomor yang tidak terpakai
Penggunaan Kode Faktur 02 dan 03
Lama:Menimbulkan multitafsir untuk transaksi yang harus dipungut oleh Pemungut dengan mekanisme normal
Baru:Mempertegas peruntukan Kode Transaksi, yaitu kode 02 (bendahara pemerintah) & 03 (BUMN dan KPS) digunakan untuk penyerahan yang PPNnya dipungut oleh Pemungut PPN
Istilah Faktur Pajak Cacat
Lama: Diatur dan digunakan istilah “Faktur Pajak cacat”
Baru: Istilah “Faktur Pajak cacat“ diganti dengan “Faktur Pajak tidak lengkap” agar sinkron dengan ketentuan UU KUP
POIN PERUBAHAN
5
Nomor Seri FP ganda (lebih dari satu)
Lama:Wajib membetulkan FP sehingga sequence number tetap terjaga
Baru:Seluruh Faktur Pajak dengan Nomor Seri FP yang sama /ganda termasuk Faktur Pajak Tidak Lengkap
Penerbitan FP Pengganti
Lama:Menggunakan Nomor Seri baruDilaporkan di 2 Masa Pajak SPT, yaitu di masa FP yang diganti dan di masa pembuatan FP pengganti
Baru:Menggunakan Nomor Seri yang sama Hanya dilaporkan di SPT FP yang diganti
Pengkreditan FP
Lama:Kesalahan pengisian keterangan FP di luar kuasa PKP Pembeli tetap dapat dikreditkan (nomor tidak urut, kode cabang dan penandatangan belum diberitahukan ke KPP)
Baru: FP yang tidak diisi dengan keterangan yang sebenarnya atau sesungguhnya dan yang tidak mengikuti tata cara sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini tidak dapat dikreditkan oleh PKP Pembeli
POIN PERUBAHAN
Identitas Penjual/Pembeli Alamat Sesuai dengan alamat
yg sebenarnya
Jenis BKP/JKP BKP/ JKP Menggambarkan
keadaan sebenarnya
Nomor Seri FP Meminta ke DJP
Tata cara ditentukan oleh DJP
Nama Penandatangan
FP
Identitas:- KTP- SIM- Passport
Sesuai identitas yang sah & berlaku
(fotocopy dilampirkan pada saat pemberitahuan pejabat
penandatangan FP)
Keterangan FP Lengkap
a
c
f
g
Pasal 13 (5) UU PPN
b
Catatan: Selain 5 Butir Pengaturan di atas, masih terdapat butir lain, untuk lebih lengkapnya dapat Saudara lihat selengkapnya di PER-24/PJ/2012
Penyempurnaan Pengaturan FP
Dalam hal diketahui jumlah unit atau satuan tertentu lainnya, maka harus dicantumkan
Penomoran FPSesuai dengan
Per-24
Penomoran FPSesuai dengan
Per-13/65
. .-Kode transaksi & status Kode cabang Kode tahun Nomor Seri
Jumlah Digit:8 digitDitentukan oleh PKP sendiri
Jumlah Digit:13 digitDitentukan oleh sistem DJP, termasuk kode tahun akan dicreate oleh sistem DJP dan kode cabang dihapus.
Perubahan Nomor Seri Faktur Pajak
. .-Kode transaksi & status Nomor Seri
Contoh Penulisan Kode & Nomor Seri F. Pajak
• berarti penyerahan yang terutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PPNnya dipungut oleh PKP (PKP) Penjual yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP), Faktur Pajak Normal (bukan Faktur Pajak Pengganti), dengan nomor seri 900-13.00000001 sesuai dengan nomor seri pemberian dari Direktorat Jenderal Pajak.
010.900-13.00000001
• berarti penyerahan yang terutang PPN dan PPNnya dipungut oleh PKP Penjual yang melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP dengan status Faktur Pajak Pengganti. Faktur Pajak Pengganti diterbitkan dengan nomor seri 900-13.00000001 sesuai dengan nomor seri Faktur Pajak yang diganti.
011.900-13.00000001
Persyaratan Memperoleh Nomor Seri Faktur Pajak
Telah dilakukan registrasi ulang PKP sesuai dengan PER-05/2012 dan perubahannya atau telah dilakukan verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP (PMK-73/2012).
Telah melakukan update alamat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, apabila terjadi perubahan alamat .
Telah mengajukan surat permohonan kode aktivasi dan password.
Telah menerima surat pemberitahuan kode aktivasi dari KPP .
Telah menerima pemberitahuan password melalui e-mail.
Telah mengajukan surat permintaan nomor seri faktur pajak.
Telah memasukkan kode aktivasi dan password dengan benar pada saat mengajukan permintaan nomor seri faktur pajak.
Telah menyampaikan SPT masa PPN untuk 3 (tiga) masa pajak terakhir berturut-turut yang telah jatuh tempo pada tanggal surat permohonan nomor seri faktur pajak disampaikan ke KPP.
Kode Faktur Pajak
• penyerahan yang menggunakan DPP Nilai Lain (Kode 04);• penyerahan lainnya dan penyerahan kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri
(turis asing) (Kode 06)• penyerahan Aktiva Pasal 16D (Kode 09).
KODE 01 transaksi yang PPNnya dipungut PKP Penjual, tidak termasuk:
• penyerahan yang menggunakan DPP Nilai Lain (Kode 04);• penyerahan lainnya dan penyerahan kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri (turis
asing) (Kode 06)• penyerahan-Aktiva Pasal 16D (Kode 09).• Jika Penyerahan < 1 juta rupiah kode 01
KODE 02 transaksi yang PPNnya dipungut bendaharawan pemerintah termasuk kriteria berikut:
• penyerahan yang menggunakan DPP Nilai Lain (Kode 04);• penyerahan lainnya dan penyerahan kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri (turis
asing) (Kode 06) penyerahan-Aktiva Pasal 16D (Kode 09).• Jika Penyerahan < 10 juta rupiah kode 01
KODE 03 transaksi yang PPNnya dipungut Pemungut selain bendaharawan pemerintah :
Kode Faktur Pajak
• penyerahan BKP dan/atau JKP yang menggunakan DPP Nilai Lain, mis; Film Cerita Impor (Rp12juta per kopi)
KODE 04
• tidak digunakan
KODE 05
• Penyerahan yang menggunakan tarif selain 10%.• Penyerahan hasil tembakau• Penyerahan BKP kepada (turis asing) oleh PKP Toko Retail yang ditunjuk Faktur Pajak Khusus
KODE 06
• penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas PPN Tidak Dipungut atau Ditanggung Pemerintah (DTP).
KODE 07
• penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas Dibebaskan dari pengenaan PPN.
Kode 08
• penyerahan Aktiva Pasal 16D
Kode 09
Kode Status Faktur Pajak
• 0 (nol) untuk status normal;• 1 (satu) untuk status penggantian.
Kode Status diisi dengan ketentuan berikut:
Dalam hal diterbitkan Faktur Pajak pengganti ke-2, ke-3, dan seterusnya, maka Kode Status yang digunakan Kode Status '1'.
Keterangan Dalam Faktur Pajak
nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak;
nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli Barang Kena Pajak atau;
• Jika tidak dicantumkan tidak dikenakan STP, tetapi PKP Pembeli tidak dapat mengkreditkan
jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atau Penggantian, dan potongan harga;
Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut;
Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang dipungut;
kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan Faktur Pajak; dan
nama dan tanda tangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak
• pejabat/pegawai yang ditunjuk PKP diberitahukan secara tertulis plg lama akhir bulan berikutnya sejak pejabat/pegawai yang ditunjuk tersebut menandatangani Faktur Pajak.
• Cap tanda tangan atau scan tanda tangan tidak diperkenankan
Nama yang berhak menandatangani Faktur Pajak
• plg lama akhir bulan berikutnya sejak pejabat/pegawai yang ditunjuk tersebut menandatangani Faktur Pajak.
• melampirkan fotokopi kartu identitas pejabat/pegawai penandatangan Faktur Pajak yang sah yang telah dilegalisasi pejabat yang berwenang
pejabat/pegawai yang ditunjuk PKP menandatangani f.pajak diberitahukan secara tertulis
dapat menunjuk lebih dari 1 (satu) orang pejabat/pegawai
• menyampaikan pemberitahuan secara tertulis• paling lambat pada akhir bulan berikutnya sejak bulan pejabat/pegawai pengganti mulai
menandatangani Faktur Pajak
Jika ada perubahan pejabat/pegawai yang berhak menandatangani Faktur Pajak
terlambat menyampaikan pemberitahuan Faktur Pajak Tidak Lengkap
Pemusatan Pejabat/Pegawai masih dapat menandatangani
Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Mengisi Faktur Pajak
wajib diisi secara lengkap, jelas dan benar serta ditandatangani oleh PKP atau pejabat/pegawai yang ditunjuk oleh PKP
Faktur Pajak yang tidak diisi secara lengkap, jelas, benar, dan/atau tidak ditandatangani oleh PKP atau pejabat/pegawai yang ditunjuk oleh PKP merupakan Faktur Pajak Tidak Lengkap
Alamat harus diisi dengan alamat yang sebenarnya
Jika alamat PKP yang sebenarnya berbeda dengan alamat dalam SKT/Surat Pengukuhan PKP, PKP harus meminta perubahan alamat dalam SKT/Surat Pengukuhan PKP
Jenis barang atau jasa harus diisi dengan keterangan yang sebenarnya mengenai BKP/JKP yang diserahkan
Bentuk & Ukuran Faktur Pajak
Bentuk dan ukuran Faktur Pajak disesuaikan dengan kepentingan PKP
Dapat dibuat sebagaimana contoh pada Lampiran IA dan Lampiran IB PER-24/PJ/2012 ini
Faktur penjualan yang memuat keterangan dan pengisiannya sesuai dengan ketentuan dapat dipersamakan dengan faktur pajak
Saat Pembuatan Faktur Pajak
saat penyerahan BKP/JKP;
saat penerimaan pembayaran dalam hal pembayaran terjadi sebelum penyerahan BKP/JKP;
saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan;
saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kepada Bendahara Pemerintah
saat lain yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan
Faktur Pajak Gabungan harus dibuat paling lama pada akhir bulan penyerahan BKP/JKP
Saat Pembuatan Faktur Pajak
• dikenai sanksi administrasi denda Pasal 14 ayat (4) UU KUP
Menerbitkan Faktur Pajak melewati batas waktu
• dianggap tidak menerbitkan Faktur Pajak.
menerbitkan Faktur Pajak melewati jangka waktu 3 (tiga) bulan
• tidak dapat mengkreditkan sebagai Pajak Masukan
PKP Pembeli BKP /JKP yang menerima faktur pajak
PKP Pedagang Eceran (PKP PE)
• melalui suatu tempat penjualan eceran atau langsung mendatangi dari satu tempat konsumen akhir ke tempat konsumen akhir lainnya;
• dilakukan langsung kepada konsumen akhir, tanpa penawaran tertulis, pemesanan tertulis, kontrak, atau lelang; dan
• pada umumnya penyerahan BKP dilakukan secara tunai dan penjual atau pembeli langsung menyerahkan atau membawa BKP yang dibelinya
Penyerahan BKP dengan cara berikut:
• melalui suatu tempat penyerahan jasa secara langsung kepada konsumen akhir atau langsung mendatangi dari satu tempat konsumen akhir ke tempat konsumen akhir lainnya;
• langsung kepada konsumen akhir, tanpa didahului penawaran tertulis, pemesanan tertulis, kontrak, atau lelang; dan
• pada umumnya pembayaran atas penyerahan Jasa Kena Pajak dilakukan secara tunai
penyerahan Jasa Kena Pajak dengan cara sebagai berikut :
• Tidak dikenai sanksi meskipun tidak mencantumkan Nama, alamat, dan NPWP pembeli BKP/JKP, nama dan tandatangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak
• Kode dan nomor seri Faktur Pajak dapat berupa nomor nota, kode nota, atau ditentukan sendiri oleh PKP PE
Penomoran Faktur Pajak tidak mengikuti PER-24/PJ/2012 ini PER-58/2010
Tanggal Berlaku
• 1 April 2013
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak
• 1 Maret 2013
Permohonan Kode Aktivasi dan Password
Contoh Pembatalan Faktur Pajak
• PT Bagus (PKP Penjual) melakukan penjualan BKP kepada PT Cantik (PKP Pembeli) • harga jual sebesar Rp100.000.000,00.
1 April 2013
• PT Bagus menerbitkan Faktur Pajak kode dan nomor seri 010.900-13.00000001 • DPP Rp100.000.000,00 dan PPN sebesar Rp10.000.000,00.
1 April 2013
• PT Cantik membatalkan pembelian• PT Bagus harus melakukan pembatalan Faktur Pajak. • Dilampiri Bukti/Dokumen Pendukung mis: pembatalan kontrak• Mengirimkan surat pemberitahuan & copy faktur pajak yang dibatalkan ke KPP
PKP Penjual dan Pembeli
25 Mei 2013
Tata Cara Pembatalan: PT Bagus
• PT Bagus melaporkan Faktur Pajak tersebut dalam SPT Masa PPN Masa Pajak April 2013 pada formulir 1111 A2
• mengisi nilai 0 (nol) pada kolom DPP (Rupiah) dan kolom PPN (Rupiah).
Jika PT Bagus belum melaporkan Faktur Pajak
• PT Bagus melakukan pembetulan SPT Masa PPN Masa Pajak April 2013
• melaporkan Faktur Pajak tersebut pada formulir 1111 A2 • mengisi nilai 0 (nol) pada kolom DPP (Rupiah) dan kolom PPN
(Rupiah).
Jika PT Bagus sudah melaporkan Faktur Pajak
Tata Cara Pembatalan: PT Cantik
• Melakukan pembetulan SPT Masa PPN Masa Pajak yang bersangkutan
• Melaporkan Faktur Pajak tersebut pada formulir 1111 B2 • Mengisi nilai 0 (nol) pada kolom DPP (Rupiah) dan kolom PPN
(Rupiah).
Jika PT Cantik telah melaporkan Faktur Pajak tersebut
Tata cara pembetulan/penggantian faktur pajak yang rusak, salah pengisian/penulisan
• PT Cerdik (PKP Penjual) menjual BKP kepada PT Pandai (PKP Pembeli)• Harga jual sebesar Rp280.000.000,00.
28 April 2013
• PT Cerdik menerbitkan Faktur Pajak dengan Kode dan Nomor Seri 010.900-13.00000050• DPP sebesar Rp280.000.000,00 dan PPN sebesar Rp28.000.000,00. • Faktur Pajak telah dilaporkan oleh PT Cerdik pada SPT Masa PPN Masa Pajak April 2013.
28 April 2013
• diketahui harga jual sebenarnya sebesar Rp230.000.000,00.
11 Juli 2014
• PT Cerdik menerbitkan Faktur Pajak Pengganti • Kode dan Nomor Seri 011.900-13.00000050 (Nomor seri tetap sama)• DPP sebesar Rp230.000.000,00. dan PPN sebesar Rp23.000.000,00.
15 Juli 2014
Tata Cara Penggantian : PT Cerdik
• dibubuhkan cap Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak serta tanggal Faktur Pajak yang diganti.
• dilampiri dengan Faktur Pajak yang diganti• Tidak perlu dilaporkan lagi pada SPT Masa PPN Masa Pajak Juli 2014
Faktur Pajak Pengganti
• Kolom Kode dan Nomor Seri diisi dengan Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak Pengganti (011.900-13.00000050);
• Kolom Tanggal diisi dengan tanggal Faktur Pajak Pengganti (15-07-2014); • Kolom DPP (Rupiah) diisi dengan nilai 230.000.000 dan kolom PPN (Rupiah) diisi dengan
nilai 23.000.000; • Kolom Kode dan No. Seri Faktur Pajak Yang Diganti/Diretur diisi dengan Kode dan
Nomor Seri Faktur Pajak yang diganti (010.900-13.00000050).
Melakukan pembetulan SPT Masa PPN Masa Pajak April 2013 untuk melaporkan Faktur Pajak Pengganti tersebut pada formulir 1111 A2 :
Tata Cara Penggantian Faktur Pajak Hilang
• tembusan KPP PKP penjual dan KPP PKP pembeli.
PKP Penjual secara tertulis meminta copy Faktur Pajak kepada PKP pembeli/penerima JKP
PKP pembeli membuat copy arsip Faktur Pajak untuk dilegalisasi oleh KPP PKP pembeli.
• Lembar ke-1 : ke PKP penjual• Lembar ke-2 : arsip KPP yang bersangkutan.
Copy dibuat dalam rangkap 2 (dua), yaitu :
Setelah meneliti arsip faktur pajak dan SPT Masa PPN, KPP PKP Pembeli memberikan legalisasi
KPP PKP Penjual wajib meneliti SPT Masa PPN PKP Penjual apakah faktur pajak sudah dilaporkan
Persyaratan Memperoleh Nomor Seri Faktur Pajak
Telah dilakukan registrasi ulang PKP sesuai dengan PER-05 dan perubahannya atau telah dilakukan verifikasi dalam rangka pengukuhan PKP.
Telah melakukan update alamat sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, apabila terjadi perubahan alamat .
Telah mengajukan surat permohonan kode aktivasi dan password.
Telah menerima surat pemberitahuan kode aktivasi dari KPP .
Telah menerima pemberitahuan password melalui e-mail.
Telah mengajukan surat permintaan nomor seri faktur pajak.
Telah memasukkan kode aktivasi dan password dengan benar pada saat mengajukan permintaan nomor seri faktur pajak.
Telah menyampaikan SPT masa PPN untuk 3 (tiga) masa pajak terakhir berturut-turut yang telah jatuh tempo pada tanggal surat permohonan nomor seri faktur pajak disampaikan ke KPP.
PKP
Petugas TPT di KPP
Data base Registrasi Ulang PKP dan verifikasi Pengukuhan PKP
Surat permohonan kode aktivasi
Surat pemberitahuan kode aktivasi kempos
1
4
Petugas Seksi Pelayanan di KPP3
2Surat pemberitahuan kode aktivasi dikirim via pos
Password di email
3
Pemberitahuan kempos di email
5
Direkam di aplikasi di KPP
Penerima surat masuk KPP
Kegiatan Permohonan Kode Aktivasi dan Password
Jika PKP pindah tempat kegiatan usaha di luar wilayah KPP tempat PKP dikukuhkan sebelumnya,
PKP yang bersangkutan harus mengajukan permohonan Kode Aktivasi dan Password ke KPP baru
Menunjukkan asli pemberitahuan Kode Aktivasi dari Kantor Pelayanan Pajak sebelumnya
Kegiatan Permohonan Kode Aktivasi dan Password
PKP
Petugas TPT di KPP
Data base penomoran Faktur Pajak
surat permintaan nomor seri
Surat Pemberitahuan nomor seri Faktur Pajak
1
3
Data base kepatuhan 3 masa pajak terakhir
PKP memasukkan kode aktivasi dan password
2
Kegiatan Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak
Jumlah Nomor Seri yang dapat Diberikan (1)
Jumlah Nomor Seri Faktur Pajak yang dapat diberikan kepada PKP oleh DJP:• Perhitungannya by system• Nomor Seri yang dapat diberikan paling banyak:
1) 75 Nomor Seri untuk PKP baru atau PKP yang melaporkan SPTnya secara manual/hardcopy; atau
2) 120% dari jumlah Faktur Pajak yang diterbitkan PKP selama 3 bulan berturut-turut yang telah jatuh tempo pada saat pengajuan permintaan untuk PKP yang melaporkan SPTnya secara elektronik pada masa sebelumnya.
• Dalam hal yang diminta PKP < dari formula/ketentuan maka PKP akan menerima sejumlah yang diminta
Jumlah Nomor Seri Faktur Pajak yang dapat diberikan kepada PKP oleh DJP
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
4 AprilSudah lapor SPT Masa PPN bulan Desember, Januari, dan Februari
Jul Agu Sep
18 SepSudah lapor SPT Masa PPN bulan Mei,
Juni, dan Juli
100 150 250
Des
Maksimal diberi = 120% X (100+150+250)= 600 .
• Yang diminta >600: diberikan 600 nomor• Yang diminta <600: diberikan sebesar
diminta
55 25 0Maksimal diberi = 120% X (55+25+0)
= 96.
• Yang diminta >96: diberikan 96 nomor• Yang diminta <96: diberikan sebesar
diminta
Jumlah Nomor Seri yang dapat Diberikan (2)
Jika PKP pindah tempat kegiatan usaha di luar wilayah KPP tempat PKP dikukuhkan sebelumnya
PKP masih dapat menggunakan Nomor Seri Faktur Pajak yang belum digunakan
Kegiatan Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak