sop penanganan ps syock

1
Pengertian : Penanganan pasien dalam keadaan syok. Tujuan: Mencegah pasien memburuk. Kebijakan: 1. Berdasarkan SK Direktur RSSA No. 349/RSSA/SK/DIR/IV/2002, tentang pedoman penyusunan SOP (Prosedur Tetap) di RS. Sari Asih. 2. SK. Dirjen Pelayanan Medik No. 00.32.2.6.7637 Berlakunya standar asuhan keperawatan di rumah sakit. Langkah: 1. Baringkan pasien mendatar, dengan kaki lebih tinggi dan kepala sedikit menengadah kebelakang, tanpa bantal untuk memaksimalkan aliran darah ke otak. 2. Bebaskan jalan nafas. 3. Berikan oksigen 2-5 1 / menit. 4. Pasang infus 5. Pasang kateter 6. Labolatorium cito-darah lengkap, fungsi ginjal dan gula darah. 7. Berikan obat-obatan : a. Adrenalin 0,3 – 0,5 cc. b. Bicarbonat 1 – 2 ampul dalam 500 ml larutan elektrolit. c. Bila gagal dengan pemberian cairan, berikan vasopresor untuk Shock cardiogenik dopamine 200 mg dalam 500 ml dextrosa 5 % (2,5 mg/kg BB/menit) 8. Periksa EKG. 9. Buat rontgen sesuai dengan jenis kelainan. 10. Jika keadaan membaik dirawat, jika keadaan statis / bertambah buruk dirujuk ke Rumah sakit lain dengan fasilitas lebih lengkap. Unit terkait : IGD, ICU, Rawat Jalan, Ruang Perawatan.

Upload: dayaxsghost-junior

Post on 14-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

SOP Penanganan Ps Syock

TRANSCRIPT

Page 1: SOP Penanganan Ps Syock

Pengertian : Penanganan pasien dalam keadaan syok.

TTujuan: Mencegah pasien memburuk.

Kebijakan: 1. Berdasarkan SK Direktur RSSA No. 349/RSSA/SK/DIR/IV/2002, tentang pedoman penyusunan

SOP (Prosedur Tetap) di RS. Sari Asih.

2. SK. Dirjen Pelayanan Medik No. 00.32.2.6.7637 Berlakunya standar asuhan keperawatan di rumah

sakit.

Langkah: 1. Baringkan pasien mendatar, dengan kaki lebih tinggi dan kepala sedikit menengadah kebelakang,

tanpa bantal untuk memaksimalkan aliran darah ke otak.

2. Bebaskan jalan nafas.

3. Berikan oksigen  2-5 1 / menit.

4. Pasang infus

5. Pasang kateter

6. Labolatorium cito-darah lengkap, fungsi ginjal dan gula darah.

7. Berikan obat-obatan :

a. Adrenalin 0,3 – 0,5 cc.

b. Bicarbonat 1 – 2 ampul dalam 500 ml larutan elektrolit.

c. Bila gagal dengan pemberian cairan, berikan vasopresor untuk Shock cardiogenik dopamine 200

mg dalam 500 ml dextrosa 5 % (2,5 mg/kg BB/menit)

8. Periksa EKG.

9. Buat rontgen sesuai dengan jenis kelainan.

10. Jika keadaan membaik dirawat, jika keadaan statis / bertambah buruk dirujuk ke Rumah sakit lain

dengan fasilitas lebih lengkap.

Unit terkait : IGD, ICU, Rawat Jalan, Ruang Perawatan.