sop pemeriksaan gulah darah sewaktu

5
SOP PEMERIKSAAN GULAH DARAH A. Pengertian Gula darah (glukosa) adalah salah satu komponen dalam darah yang sangat berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh kita, sebagian besar energi yang kita perlukan bersumber dari glukosa selain protein, mineral dan komponen lain tentunya. Pemeriksaan gula darah adalah serangkaian tindakan untuk proses pemeriksaan gula darah klien dalam sewaktu, keadaan puasa dan 2 jam sesudah makan. Kadar gula darah ini memberikan gambaran tentang kemampuan fungsu metabolisme tubuh. B. Jenis pemeriksaan gula 1. Gula darah sewaktu: dilakukan kapan saja tanpa persiapan puasa, biasanya 1 kali pengambilan darah. Nilai normal gula darah sewaktu 70-200 mg/dL. Hanya saja pemeriksaan gula sewaktu kurang bisa mendiagnosis dengan tepat pada seseorang berpenyakit Diabetes Mellitus (DM) misalnya, karena pada pemeriksaan ini banyak faktor yang berpengaruh seperti makanan, minuman, aktifitas tubuh dll. 2. Gula darah NPP (Nuchter Post Prandial): dilakukan 2 kali pengambilan darah, sebelumnya pasien berpuasa selama 10-12 jam kemudian diambil darah ke-1 (darah nuchter/puasa), pasien kemudian makan dengan porsi sewajarnya, setelah selesai makan mulai lagi berpuasa selama 2 jam (dihitung setelah selesai makan) kemudian diambil darah ke-2 (darah post prandial/setelah makan) maka berakhirlah proses pengambilan darah dan pasien boleh makan lagi tentunya. Nilai normal gula darah puasa 70-110 mg/dL sedangkan gula post prandial 100-140 mg/dL. 3. Glukosa Toleransi Test (GTT) : secara umum sama dengan pemeriksaan Gula NPP, perbedaannya adalah setelah diambil darah pasien tidak makan tetapi minum glukosa dengan kadar yang telah ditentukan (75%). Terkadang By Hadijah Zain S.Kep Ns

Upload: edith-perkins

Post on 12-Sep-2015

2.037 views

Category:

Documents


267 download

DESCRIPTION

x

TRANSCRIPT

SOP PEMERIKSAAN GULAH DARAH A. Pengertian Gula darah (glukosa) adalah salah satu komponen dalam darah yang sangat berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh kita, sebagian besar energi yang kita perlukan bersumber dari glukosa selain protein, mineral dan komponen lain tentunya. Pemeriksaan gula darah adalah serangkaian tindakan untuk proses pemeriksaan gula darah klien dalam sewaktu, keadaan puasa dan 2 jam sesudah makan. Kadar gula darah ini memberikan gambaran tentang kemampuan fungsu metabolisme tubuh. B. Jenis pemeriksaan gula1. Gula darah sewaktu: dilakukan kapan saja tanpa persiapan puasa, biasanya 1 kali pengambilan darah. Nilai normal gula darah sewaktu 70-200 mg/dL. Hanya saja pemeriksaan gula sewaktu kurang bisa mendiagnosis dengan tepat pada seseorang berpenyakit Diabetes Mellitus (DM) misalnya, karena pada pemeriksaan ini banyak faktor yang berpengaruh seperti makanan, minuman, aktifitas tubuh dll.2. Gula darah NPP (Nuchter Post Prandial): dilakukan 2 kali pengambilan darah, sebelumnya pasien berpuasa selama 10-12 jam kemudian diambil darah ke-1 (darah nuchter/puasa), pasien kemudian makan dengan porsi sewajarnya, setelah selesai makan mulai lagi berpuasa selama 2 jam (dihitung setelah selesai makan) kemudian diambil darah ke-2 (darah post prandial/setelah makan) maka berakhirlah proses pengambilan darah dan pasien boleh makan lagi tentunya. Nilai normal gula darah puasa 70-110 mg/dL sedangkan gula post prandial 100-140 mg/dL.3. Glukosa Toleransi Test (GTT) : secara umum sama dengan pemeriksaan Gula NPP, perbedaannya adalah setelah diambil darah pasien tidak makan tetapi minum glukosa dengan kadar yang telah ditentukan (75%). Terkadang dokter meminta pengambilan darah 3 kali dengan interval 1 jam, jadi pasien diambil darah 1 jam dan 2 jam setelah minum glukosa.C. Tujuan pemeriksaan1. Gula darah puasaa. Untuk evaluasi diagnosa dan manajemen klien dengan diabetes melitusb. Untuk menjadi data penunjang berbagai diagnosa medikc. Untuk mengevaluasi keadekuatan therapi2. Gula darah 2 jam ppa. Untuk mengevaluasi apakah respon insulin pada klien masih cukup adekuat terhadap pemasukan tinggi karbohidratb. Sebagai data penunjang untuk diagnosa diabetes melitusc. Untuk mengevaluasi manajemen klien dengan diabetes melitusD. Persiapan alat/bahan1. Formulir pemeriksaan gula darah (tandai pada pemeriksaan gula darah sewaktu, puasa dan gula darah 2 jam pp)2. Bila menggunakan darah vena : tabung kimia, spuit 2cc, kapas alkohol, plester, torniquet, neirbekken/bengkok, handscoen steril, dan perlak/pengalas.3. Bila menggunakan darah perifer : glukometer, jarum (blood lancet), kapas alkohol, handscoen, neirbekken, dan plester.E. Persiapan klien 1. Menjelaskan kepada klien sehari sebelumnya (kurang lebih pukul 20.00) akan dilakukan pemeriksaan kadar gula dalam darah untuk memastikan apakah klien menderita diabetes melitus.2. Menganjurkan klien untuk puasa 10-12 jam (mulai kurang lebih pukul 24.00) sampai dengan pengambilan sampel darah di pagi hari. Klien diperbolehkan hanya minum air putih saja (air yang tidak mengandung glukosa).F. Prosedur tindakan1. Mencuci tangan 2. Memakai handscoen3. Mengambil sampel darah sebanyak 2 kali, yaitu : saat klien puasa ( pukul 09.00), dan 2 jam sesudah makan ( 11.00)4. Pengambilan sampel darah bisa menggunakana. Darah vena1) Memilih vena yang menjadi daerah pungsi2) Memasang perlak/pengalas dibawah vena yang menjadi area pungsi3) Melakukan pembendungan vena dengan menggunakan turniquet4) Mendisinfeksi area suntikan dengan menggunakan kapas alkohol5) Mengambil darah vena dengan sudut 45-60 derajat sebanyak 2-3 cc 6) Menutup luka suntikan dengan menggunakan kapas dan plester 7) Membereskan alat dan merapikan klien8) Lalu bersama formulir pemeriksaan kirim specimen ke laboratorium.9) Melepaskan handscoen10) Mencuci tanganb. Darah perifer1) Membawa alat ke dekat klien2) Memilih jari yang akan disuntik untuk pengambilan darah3) Mendisinfeksi area suntikan dengan kapas alkohol4) Menyutik jari dengan menggunakan blood lancet lalu teteskan darah secukupnya pada stick glukometer5) Baca dan catat hasilnya6) Menutup luka suntikan dengan menggunakan kapas dan plester 7) Membereskan alat dan merapikan klien8) Melepaskan handscoen9) Mencuci tangan5. Evaluasi1. mengevaluasi respon serta toleransi klien sebelum, selama, dan sesudah prosedur.2. Mengevaluasi hasil pemeriksaan dan laporkan bila hasil pemeriksaan abnormal.

By Hadijah Zain S.Kep Ns