hubungan nilai glukosa darah sewaktu di igd dengan...

41
i HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN LAMA PERAWATAN PASIEN STROKE ISKEMIK DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Disusun Oleh: MAGDALENA NPM. 2212086 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2017

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

i

HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN

LAMA PERAWATAN PASIEN STROKE ISKEMIK DI RSUD

PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh:

MAGDALENA

NPM. 2212086

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2017

Page 2: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama
Page 3: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang berlandatangan dibawah ini saya:

Nama

NPM

Prograrn studi

institusi

: Magdalena

:2212086

:Sl Ihnu Keperawatan

: Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul HUBUNGAN

NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAT\T LAMA

PERAWATAI{ PASIEN STROKE ISKEMIK DI RSUD PANEMBAHAN

SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA ini benar-benar karya sendiri, tidak

rnelakukan penjiplakan atau pengutipan dfengan cara yang tidak sesuai etika

keilmuan yang berlaku. Sepanjang sepengetahuan saya, karya tulis ilmiah ini

tidak terdapat pada karya tulis ilmiah yang pernah diajukan untuk memperoleh

gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, tidak terdapat karya atau pendapat

yang pemah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara terlulis

diacu dalam naskah daftar pustaka.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenar-benarrrya. Apabila

pernyataan ini tidak benar saya sanggup menerima konsekuensi akadernisi dan

hukurn di kerrudian hari.

Yogyakarta, 10 Oktober 2017

(Magdalena)

Page 4: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

iii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Hubungan

Nilai Glukosa Darah Sewaktu di IGD dengan Lama Perawatan Pasien Stroke

Iskemik di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta”.

Penyusunan skripsi ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi S1

Keperawatan di Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. Penyusunan skripsi ini

dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai pihak, dan pada

kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih dengan

setulus-tulusnya kepada:

1. Kuswanto Hardjo, dr., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Tetra Saktika A., M.Kep., Sp.Kep.MB selaku Ketua Prodi Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

3. Muhammat Nofiyanto, S.Kep., Ns., M. Kep selaku penguji dan Ketua PPPM.

4. Maryana, S.Psi.,M.Kep. selaku dosen pembimbing 1 yang dengan penuh

kesabaran telah memberikan bimbingan, saran dan pendapat selama proses

penyelesaian skripsi ini.

5. Arif Adi Setiawan, S.Kep,.Ns.M.Kep. selaku pembimbing II yang dengan

penuh kesabaran telah memberikan bimbingan, saran dan pendapat selama

proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak, Ibu, kakak dan adik tercinta yang selalu memberikan semangat dan

terima kasih atas segala doa, dukungan, kasih sayang serta semangat dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

7. Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul, yang memberikan

kesempatan bagi saya untuk melakukan penelitian.

8. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penulisan yang tidak bisa disebutkan

satu persatu, terimakasih atas dukungan dan bantuannya.

Semoga Allah senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya, sebagai

imbalan atas segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan

penulis semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah ilmu

pengetahuan.

Yogyakarta,

Penulis

Magdalena

Page 5: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

PRAKATA ...................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GERAFIK ..................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

INTISARI ....................................................................................................... x

ABSTRAK ...................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 6

E. Keaslian Penelitian ................................................................ 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Stroke Iskemik Akut ............................................................ 9

1. Stroke…………………………………………………... 9

2. Klasifikasi stroke iskemik……………………………… 9

3. Etiologi…………………………………………………. 10

4. Faktor risiko…………………………………………….. 11

5. Manifestasi klinis……………………………………….. 13

6. Patofisiologi stroke iskemik terkait kadar glukosa darah.. 15

7. Komplikasi stroke iskemik……………………………… 16

8. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya

stroke iskemik.. ............................................................... 17

B. Konsep Glukosa .................................................................... 18

1. Glukosa darah…………………………………………... 18

2. Metabolism karbohidrat………………………………… 19

3. Hipoglikemia………………………………………….... 20

4. Hiperglikemia…………………………………………... 21

5. Kadar glukosa darah pada pasien dengan penyakit

stroke iskemik ………………………………………… . 21

6. Factor-faktor yang mempengaruhi peningkatan

kadar gula darah ……………………………………….. 20

C. Lama Perawatan .................................................................... 24

D. Kerangka Teori...................................................................... 27

E. Kerangka Konsep .................................................................. 28

F. Hipotesis ................................................................................ 28

Page 6: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

v

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................... 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 29

C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 29

D. Variabel Penelitian ................................................................ 31

E. Definisi Operasional.............................................................. 32

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data .................................... 33

G. Metode Pengolahan dan Analisis Data ................................. 33

H. Etika Penelitian ..................................................................... 36

I. Rencana Penelitian....................................................... ......... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian……………………………………………… 40

1. Gambaran Umun Lokasi Penelitian……………………... 40

2. Analisis Univariat……………………………………….. 41

3. Analisis Bivariat ………………………………………… 42

B. Pembahsan…………………………………………………… 43

C. Keterbatasan Penelitian ……………………………………... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………………………………………………….. 49

B. Saran ……………………………………………………....... 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 7: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................ 27

Gambar 2.2 Kerangka Konsep .................................................................... 28

Page 8: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................. …………….. 32

Tabel 3.2 Pedoman Pemberian Interpretasi Koefisien Korelasi………… . 35

Tabel 4.1 Gambaran Nilai glukosa Darah Sewaktu pada pasien Stroke

Iskemik ……………………………………………………....... 41

Tabel 4.2 Gambaran Lama Perawatan pada pasien Stroke Iskemik……….. 42

Tabel 4.3 hubungan nilai Glukosa Darah Sewaktu dengan Lama

Perawatan pasien Stroke Iskemik………………………………. 43

Page 9: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

viii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin dan Umur…………………………………………. 41

Page 10: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Pengumpulan Data

Lampiran 2 Surat-surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 4 Lembar Bimbingan Skripsi

Lampiran 5 Lembar Hasil Olah Data

Page 11: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

xi

CORRELATION BETWEEN BLOOD GLUCOSE CONDITIONS WHEN

ENTRY TO EMERGENCY DEPARTMENTS WITH LENGTH OF

TREATMENT AMONG ACUTE ISCHEMIC STROKE PATIENTS

ABSTRACT

Magdalena1, Maryana

2, Arif Adi Setiawan

3

Background: Stroke is a major cause of physical and mental disability in

productive and elderly ages, and can cause death in short time. In acute ischemic

stroke patients need to be examined including blood glucose while due to

neurological disorders may be a manifestation of hypoglycemia or hyperglycemia.

Patients who do not control their glucose has a longer duration of treatment.

Objective: To know the correlation between blood glucose conditions when entry

to emergency departments with length of treatment among acute ischemic stroke

patients

Method: This research was kind of non-experimental quantitative with

retrospective design. Samples obtained as many 106 respondents; data source

used was secondary data from medical record of Panembahan Senopati Bantul

Hospital in 2014. Hypothesis analysis test used spearman rank test.

Result: In this research most respondent was male as many 58 people (54,7%)

with the most age ranges ranged between 45-64 years as many 59 people (55,7%).

The value of blood glucose in patients with acute ischemic stroke in Panembahan

Senopati Bantul Hospital had median value as much 139, with maximum value as

much 300 and minimum as much 58. The length of treatment among acute

ischemic stroke patients in Panembahan Senopati Bantul Hospital had median

value as much 6, maximum value as much 13 and minimum as much 2. There was

a significant relationship closeness between blood glucose conditions with length

of treatment among acute ischemic stroke patients in Panembahan Senopati

Bantul Hospital =(r= 0,289p<0,05).

Conclusion: There was significant correlation between blood glucose conditions

when entry to emergency departments with length of treatment among acute

ischemic stroke patients in Panembahan Senopati Bantul Hospital with low

closeness correlation. The higher the blood glucose level, the longer the length of

treatment. Nurses are expected to understand the importance of blood glucose

conditions values in stroke patients.

Keywords: ischemic stroke, length of treatment, blood glucose conditions

1 Student of Institute of Health Science Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2 Lecturer of Poltekes Kemenkes Yogyakarta.

3 Lecturer of Emergency and Critical Emergency

Page 12: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

HUBUNGAN ANTARA KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU SAAT

MASUK IGD DENGAN LAMA PERAWATAN RUMAH SAKIT PADA

PASIEN STROKE ISKEMIK AKUT

INTISARI

Magdalena1, Maryana

2, Arif Adi Setiawan

3

Latar Belakang: Stroke merupakan penyebab utama kecacatan fisik maupun

mental pada usia produktif dan usia lanjut, dan dapat menyebabkan kematian

dalam waktu yang singkat. Pada pasien stroke iskemik akut perlu dilakukan

pemeriksaan diantaranya yaitu glukosa darah sewaktu karena gangguan

neurologis dapat menjadi manifestasi dari hipoglikemi atau hiperglikemi. Pasien

yang tidak mengontrol glukosanya memiliki lama perawatan yang lebih lama.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar glukosa darah sewaktu saat masuk

IGD dengan lama perawatan rumah sakit pada pasien stroke iskemik akut

Metode: Penelitian berjenis kuantitatif non eksperimental dengan rancangan

retrospektif. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 106 responden sumber data

yang digunakan adalah data sekunder dari Rekam medis RSUD Panembahan

Senopati Bantul tahun 2014. Analisis uji hipotesis menggunakan uji spearman

rank.

Hasil: Dalam penelitian ini pasien berjenis kelamin terbanyak adalah laki-laki

sebanyak 58 orang (54,7%) dengan rentang umur tebanyak berkisar antara 45-64

tahun sebanyak 59 orang (55,7%). Nilai glukosa darah pada pasien stroke iskemik

akut di RSUD Panembahan Senopati Bantul memiliki nilai median sebesar 139,

dengan nilai maksimal sebesar 300 dan nilai minimal sebesar 58. Lama perawatan

pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan Senopati Bantul berada memiliki

nilai median sebesar 6, dengan nilai maksimal sebesar 13 dan nilai minimal

sebesar 2. Terdapat keeratan hubungan yang bermakna nilai glukosa darah

sewaktu dengan lama perawatan pada pasien stroke iskemik di RSUD

Panembahan Senopati Bantul =(r= 0,289p<0,05).

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna nilai glukosa darah sewaktu

dengan lama perawatan pada pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan

Senopati Bantul dengan kekuatan hubungan rendah. Semakin tinggi kadar

glukosa darah maka semakin panjang lama perawatan. Perawat diharapkan dapat

memahami tentang pentingnya nilai GDS pada pasien stroke.

Kata Kunci: Stroke iskemik, lama perawatan, GDS

1 Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

2 Dosen Poltekes Kemenkes Yogyakarta.

3Dosen Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis

Page 13: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan data menurut World Health Organization (WHO) (2011),

terdapat 36 juta (63%) dari total kematian yang terjadi secara global pada tahun

2008 disebabkan oleh non communicable disease (NCD). Menurut American

Stroke Assosiation (ASA)(2011), sejumlah 787.000 orang di Amerika serikat

meninggal karena penyakit jantung, stroke, dan kardioverskuler. Memurut

American Heart Assocation (AHA) atau American Stroke Assosiation (ASA)

(2010), prevalensi di seluruh dunia stroke sejumlah 33 juta dengan 16,9 juta orang

mengalami stroke pertama. Stroke adalah penyebab global kedua sampai kematian

belakang penyakit jantung, 11,3% dari total kematian di seluruh dunia. Stroke

peringkat nomor lima penyebab kematian di Amerika serikat, membunuh hampir

129.000 orang pertahun (Morton,2013).

Stroke merupakan penyebab utama kecacatan fisik maupun mental pada

usia produktif dan usia lanjut, dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu

yang singakat, sehingga stroke merupakan salah satu masalah yang serius dan

paling banyak dijumpai serta angka kematian cukup tinggi. Berdasarkan suatu

penelitian pada beberapa rumah sakit di jakarta dan kota-kota lain di Indonesia, di

laporkan bahwa kurang lebih 50% dari seluruh pasien yang dirawat di bangsal

saraf dan penyakit dalam adalah pasien stroke dan kurang dari 5% dari pasien

yang di rawat meninggal karena stroke ( Setyopranoto, 2012).

Berdasarkan hasil Riset Kesehaan Dasar Kementerian Kesehatan (2013),

stroke merupakan salah satu penyebab kematian di indonesia dan terdapat

peningkatan pervalensi stroke dari 8,3 per 1000 penduduk pada tahun 2007

meningkat menjadi 12,1 per 1000 penduduk pada tahun 2013. Yogyakarta

menempati urutan kedua dengan angka kejadian 10,3% per 1000 penduduk

setelah Sulawesi Utara. Stroke penyebab utama kematian dan kecatatan di dunia

yang membutuhkan pengobatan dan perawatan dalam janka waktu panjang.

Page 14: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

2

Beberapa faktor yang diprediksi memengaruhi luaran stroke adalah hipertensi,

suhu tubuh, dan kadar darah tinggi (Townsend, 2012).

Menurut WHO (2011), stroke adalah manifestasi klinis dari gangguan

fungsi otak baik fokal maupun global(menyeluruh), yang berlangsung cepat, atau

sampai menyebabkan kematian, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskular.

Stroke merupakan penyebab kematian yang utama pada usia > 45 tahun (15,4%

dari seluruh kematian). Angka kejadian serangan stroke lebih rendah pada wanita

daripada laki-laki. Hal itu akibat dari peranan esterogen yang sangat penting

dalam melindungi wanita dari serangan penyakit pembuluh darah. Akan tetapi

hormon juga berperan dalam keefektifan dalam terapi penyakit pembuluh darah.

Kecacatan akibat stroke pada wanita harus diperhatikan, karena lebih berat dari

pada laki-laki (Junaidi, 2011). Menurut Heart And Stroke Foundation (2010),

bahwa perempuan akan memiliki risiko mengalami stroke pada usia di atas 50

tahun, dimana pada usia ini wanita mengalami menopouse. Wanita yang

mengalami menopause akan mengalami banyak perubahan hormon, sehingga

pada umur tersebut laki-laki dan perempuan memiliki risiko yang sama untuk

mengalami stroke dan jantung. Hal ini diperkirakan karena pada wanita terdapat

hormon estrogen, yang mana hormon estrogen dapat menyebabkan vasodilatasi

pembuluh darah dengan meningkatkan pembentukan dan pelepasan nitrit oxide

dan protasiklin pada sel-sel endothelial, meningkatkan kadar kolesterol HDL

sehingga menghambat terjadinya aterosklerosis pada wanita.

Ada beberapa macam stroke diantaranya yaitu stroke iskemik akut. Stroke

iskemik akut merupakan suatu penyakit yang diawali dengan terjadinya

serangkaian perubahan dalam otak yang terserang, dan apabila tidak ditangani

dengan segera akan berakhir pada kematian bagian otak tersebut. Stroke iskemik

terjadi karena suplai darah ke otak terhambat atau terhenti (Junaidi, 2011).

Stroke iskemik terjadi karena adanya gangguan pada otak akibat berkurangnya

suplai oksigen dan glukosa di dalam darah. Dalam keadaan normal CBF (cerebral

blood flow) harus dijaga supaya tetap konstan atau tidak berkurang di dalam darah

pada kisaran antara 50-60 mmol/100 gram jaringan otak/menit (Amantea, dkk.,

2008). Bila tidak ada aliran darah lebih dari 2 menit aktifitas jaringan otak akan

Page 15: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

3

tehenti, sedangkan lebih dari 5 menit dapat terjadi kerusakan jaringan otak, jika

terus berlanjut lebih dari 9 menit akan dapat mengakibatkan kematian sel otak

(Edward, 2015).

Pada pasien stroke iskemik akut perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan

diantaranya yaitu glukosa darah sewaktu. Glukosa darah sewaktu adaalah

pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa

memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut

(Depertemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008 ). Pemeriksaan kadar glukosa

darah perlu dilakukan karena gangguan neurologis dapat menjadi manifestasi dari

hipoglikemi atau hiperglikemi. Hiperglikemi dapat terjadi baik pada penderita

stroke yang memiliki riwayat diabetes melitus maupun yang tidak. Kadar glukosa

yang tinggi mempengaruhi tingkat keparahan keluaran pasien stroke iskemik

(Iqbal, dkk., 2014).

Pasien yang tidak mengontrol glukosanya memiliki lama perawatan yang

lebih lama dan peningkatan morbidilitas serta mortalitas dibandingkan dengan

mereka yang diberikan kontrol glikemik ketat (Baird, 2011). Kontrol ketat

glikemik oleh perawat memberikan dampak positif bagi klien sesuai dengan

prinsip bioetika benefience yaitu melibatkan tindakan-tindakan yang sengaja guna

memberikan manfaat bagi orang lain (mencegah dan menghilangkan bahaya dan

menyeimbangkan manfaat dan bahaya dengan melakukan analisis risiko-manfaat,

seperti menimbangkan efek samping obat terhadap kerja terapinya) (Morton,

2013).

Hiperglikemia menyebabkan stroke melalui kemampuannya menebalkan

pembuluh darah otak yang berukuran besar. Penebalan tersebut akan

mengakibatkan diameter pembuluh darah mengecil yang akhirnya menyebabkan

gangguan aliran darah ke otak yang berujung pada kematian sel-sel otak

(Permatasari, 2011). Walaupun ada bukti bahwa hubungan antara diabetes melitus

dengan stroke baik studi epidemiologis maupun studi patofisiologis, pengendalian

dan penurunan kadar serum glukosa darah tidak menunjukakan penurunan risiko

terjadinya stroke (Gofir,2009).

Page 16: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

4

Penelitian yang dilakukan oleh Shafi’i, dkk (2016), hiperglikemia

merupakan peningkatan kadar glukosa diatas nilai normal dalam serum.

Berdasarkan penelitian lainnya, kadar glukosa darah yang dikatakan stres

hiperglikemia bila kadar glukosa sewaktu > 140 mg/dl. Hiperglikemia ini juga

dapat timbul pada penderita stroke yang tidak pernah menderita atau tidak

mempunyai riwayat diabetes melitus sebelumnya, yaitu fase akut (segera setelah

serangan stroke). Hiperglikemia ini disebut juga sebagai steres hiperglikmia.

Keadaan ini dapat muncul pada pasien stroke hemoragik maupuan stroke non

iskemik. Tidak hanya dipengaruhi oleh tipe stroke , tetapi peningkatan glukosa

darah diketahui lebih berhubungan dengan beratnya stroke pada fase awal yang

disebabkan stres dan peningkatan katekolamin dalam serum. Semakin berat

serangan stroke atau kerusakan jaringan yang terjadi, semakin berat pula stres

yang ditimbulakan, dan beratnya keadaan klinis penderita dinilai berdasarkan

Glasgow coma scale (GCS) (Shafi’i, dkk 2016).

Pada kondisi seseorang tekena diabetes melitus dapat meningaktkan resiko

untuk terjadi stroke, baik stroke pertama maupun stroke berulang. Pada pasien

dengan kadar glukosa darah yang tinggi risiko terkena stroke dua kali lipat

dibandinkan dengan kontrol glukosa darah yang baik, dan terdapat hubungan

bermakna antara peningkatan kadar glukosa tehadap insiden stroke (Misbach,

2011). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khudin (2014), menyebutkan

bahwa hiperglikemia terjadi pada sekitar 60% psien stroke iskemik akut dan

sekitar 12-53% pasien stroke akut tidak terdiagnosa diabetes sebelumnya.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian iskandar (2008) yang menyatakan

bahwa ada hubungan antara kadar gula darah sewaktu pada penderita stroke

iskemik akut saat mulai dirawat dengan waktu kepulangan dan waktu kematian

dalam 30 hari pertama. Menurut penelitian Yanis (2004) bahwa ada hubungan

antara pola kadar glukosa darah pasien stroke akut dengan lama perawatan karena

terjadi peningkatan kadar glukosa darah.

Berdasarkan data dari rekam medis RSUD Panembahan Senopati Bantul

hasil angka kejadian stroke iskemik pada tahun 2014 prevalensi stroke mencapai

angka 144 orang. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun

Page 17: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

5

2015 dan 2016. Wawancara dengan kepala ruang IGD menyatakan bahwa

pemeriksaan kadar glukosa darah akan dilakukan pada klien yang baru masuk

IGD RSUD Panembahan Senopati Bantul. Apabila klien harus dirawat inap di

bangsal maupun di ruang ICU, maka akan dilakukan pemeriksaan setiap hari

melalui pemeriksan darah rutin dengan pemeriksaan laboratorium. Klien yang

diindikasikan hiperglikemi atau menderita diabetes melitus pemeriksaan akan

dilakukan secara manual oleh perawat melalui order dokter tanpa adanya

proktokol atau standar prosedur operasional. Sedangkan, pasien yang tidak ada

riwayat hiperglikemi atau diabetes melitus tidak dilakukan pemeriksaan kadar

glukosa sehingga tidak ada antisipasi klien yang mengalami stres hiperglikemik.

Berdasarkan data-data di atas dapat ditemukan permasalahan-permasalahan yang

muncul mengenai stroke. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang hubungan antara kadar glukosa darah sewaktu saat masuk IGD

dengan lama perawatan rumah sakit pada pasien stroke iskemik akut di RSUD

Panembahan Senopati Bantul.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: adakah hubungan antara kadar glukosa darah sewaktu

saat masuk IGD dengan lama perawatan rumah sakit pada pasien stroke iskemik

akut?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan nilai glukosa darah sewaktu pada saat masuk

IGD dengan lama perawatan rumah sakit pada pasien stroke iskemik.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik responden yaitu umur dan jenis kelamin

pada pasien stroke iskemik.

b. Untuk mengetahui gambaran nilai glukosa darah sewaktu saat masuk

IGD pada pasien stroke iskemik.

Page 18: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

6

c. Untuk mengetahui gambaran lama perawatan rumah sakit pada pasien

stroke iskemik.

d. Untuk mengetahui keeratan hubungan nilai glukosa darah sewaktu saat

masuk IGD dengan lama perawatan rumah sakit pada pasien stroke

iskemik.

D. Manfaat penelitian

1. Teoretis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi perkembangan ilmu pengatahuan di

bidang kesehatan khususnya di bidang keperawatan Gawat Darurat dan Kritis

tentang pentingnya pemantauan nilai glukosa darah berkaitan dengan lama

rawat pada klien stroke iskemik.

2. Praktis

a. Bagi perawat

Penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran bagi perawat untuk

melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu saat masuk IGD.

b. Bagi RSUD Panembahan Senopati Bantul

Penelitian ini dapat meningkatkan mutu pelayanan khususnya

keperawatan pada klien stroke iskemik akut dengan meperhatiakan

fluktuasi kadar glukosa darah plasma melalui pembentukan standar

prosedur operasional (SPO) atau protokol.

c. Bagi pasien dan keluarga pasien

Penelitian ini diharapkan dapat mendorong tercapainya outcome

yang maksimal bagi pasien dan keluarga pasien ketika dirawat di

rumah sakit sesuai dengan harapan pasien dan keluarga.

d. Bagi peneliti lain

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan informasi dan bukti

ilmiah terhadap hubungan kadar glukosa darah dengan lama

perawatan pada penderita stroke iskemik akut serta dapat

mengembangkan penelitian ini berkaitan dengan topik tersebut dimasa

yang akan datang.

Page 19: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

7

E. Keaslian Penelitian

1. Munir, dkk. (2015). Hubungan antara Kadar Glukosa Darah Acak pada saat

Masuk Instalasi Gawat Darurat dengan Hasil Keluaran Klinis Penderita

Stroke Iskemik Fase Akut. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji

hubungan antara kadar glukosa darah acak saat masuk Instalasi Gawat

Darurat dengan hasil keluaran klinis penderita stroke iskemik fase akut. Hasil

yang didapat adalah tidak adanya hubungan bermakna antara kadar

glukosadarah acak dengan NIHSS keluar (p=0.548), tetapi antara kadar

glukosa darah acak dengan NIHSS masukmenunjukkan hubungan yang

bermakna (p = 0.011). Persamaan penelitian ini adalah variabel bebas kadar

glukosa darah pada saat masuk instalasi gawat darurat. Perbedaan penelitian

ini adalah variabel terikat yaitu lama perawatan. Variabel terikat pada peneliti

sebelumnya yaitu hasil keluaran klinis. Metode penelitian menggunakan

retrospektif, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan metode

penelitian observasional.

2. Iqbal, dkk. (2014). Perbedaan Rerata Kadar Gula Darah pada Luaran Stroke

Iskemik berdasarkan Indeks Barthel. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui perbedaan rerata kadar gula darah pada stroke iskemik fase akut

yang dihubungkan dengan luaran berdasarkan Indeks Barthel.Hasil penelitian

ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna rerata kadar gula darah

pada luaran ketergantungan total, luaran ketergantungan berat dan luaran

ketergantungan sedang pada pasien stroke iskemik fase akut berdasarkan

indeks Barthel dengan nilai p = 0,862 (p>0,05). Persamaan penelitian ini

adalah variabel bebas yaitu Kadar Gula Darah pada Luaran Stroke Iskemik

dan metode penelitian menggunakan retrospektif,. Perbedaan penelitian ini

adalah variabel terikat yaitu lama perawatan sedangkan, penelitian

sebelumnya variabel terikat yaitu Indeks Barthel.

3. Iskandar. (2008). Korelasi antara Kadar Gula Darah Sewaktu penderita stroke

Iskemik saat mulai dirawat dengan waktu-kepulangan dan waktu-kematian

dalam 30 hari pertama. Tujuan penelitian ini mencari hubungan kadar gula

darah sewaktu penderita stroke iskemik akut pada saat mulai dirawat dengan

Page 20: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

8

waktu kepulangan dan waktu kematiannya dalam 30 hari pertama setelah

serangan. hasil penelitian ini ada Korelasi antara Kadar Gula Darah Sewaktu

penderita stroke Iskemik saat mulai dirawat dengan waktu-kepulangan dan

waktu-kematian dalam 30 hari pertama. Persamaan penelitian ini adalah

variabel bebas yaitu Kadar Gula Darah Sewaktu Penderita Stroke Iskemik

saat mulai Dirawat dan metode penelitian menggunakan kohort retrospektif.

Perbedaan penelitian ini adalah peneliti tidak membatasi waktu seperti

penelitian Iskandar yang membatasi waktu 30 hari pertama. Responden yang

diambil peneliti hanya jika pasien keluar rumah sakit dalam keadaan hidup.

Page 21: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUD Panembahan Senopati Bantul. RSUD

Bantul merupakan salah satu alterrnative pelayanan kesehatan yang

diguankan masyarakat yang ada di daerah bantul yang terletak di Jl. Dr.

Wahidin Sudiro Husodo Bantul, 5571. Penelitian ini dilakuan pada ruangan

Rekam Medis RSUD Panembahan Senopati Bantul. Rekam Medis RSUD

Panembahan Senopati Bantul yaitu keterangan yang ditulis maupun yang

terekam tentang identitas, anamnese penentuan fisik laboraterium, diagnosa

segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan

pengobatan baik yang di rawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan

pelayanan gawat darurat. Petugas bagian rekam medik yang membantu

penelitian sebanyak 2 orang. Peneliti ini mengambil data di bagian rekam

medis yang tercatat pada ruangan IGD. Ruangan Rekam Medis merupakan

berkas yang beisi catatan dan dokumen.

Berdasarkan hasil penelitian ini pada pasien stroke iskemik di RSUD

Panembahan Senopati Bantul didapatkan hasil yaitu:

a. Gambaran pada nilai glukosa darah darah sewaktu selalu dilakukan

pemeriksaan saat pasien masuk IGD di RSUD Panembahan

Senopati Bantul.

b. Gambaran lama perawatan pasien stroke iskemik dihitung saat

pasien dimasukkan ke bangsal.

c. Hasil catatan rekam medis di RSUD Panembahan Senopati Bantul

tahun 2014 pasien stroke iskemik yaitu 144 orang.

2. Analisis hasil penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 - 31 Agustus 2017 di RSUD

Panembahan Senopati Bantul.

Page 22: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

41

a. Analisis Univariat

1) Karakteristik Responden

. Karakteristik pasien terdapat dalam grafik 1.

Grafik 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan

Umur di RSUD Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta (n=106)

Sumber: Data Sekunder (2014)

Berdasarkan Grafik 4.1. diketahui bahwa pasien terbanyakberjenis

kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 58 orang (54,7%) dengan

rentang umur tebanyak berkisar antara 45-64 tahun sebanyak 59 orang

(55,7%).

2) Gambaran Nilai Glukosa Darah

Gambaran Nilai Glukosa Darah pada pasien stroke iskemik di RSUD

Panembahan Senopati Bantul disajikan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Gambaran Nilai Glukosa Darah pada pasien stroke iskemik di RSUD

Panembahan Senopati Bantul

Variabel n Median Min Max

Nilai Glukosa Darah 106 139 58 300

Sumber: Data Sekunder (2014)

Berdasarkan tabel 4.1. diketahui responden memiliki nilai median

sebesar 139, dengan nilai maksimal sebesar 300 dan nilai minimal sebesar

58.

3) Gambaran Lama Perawatan

58

48

0

10

20

30

40

50

60

70

Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

5

59

31

11

0

10

20

30

40

50

60

70

Umur

25-44 tahun

45-64 tahun

65-74 tahun

>75 tahun

Page 23: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

42

Gambaran Lama Perawatan pada pasien stroke iskemik di RSUD

Panembahan Senopati Bantul disajikan pada table 4.2.

Tabel 4.2

Gambaran lama Perawatan pada pasien stroke iskemik di RSUD

Panembahan Senopati Bantul

Variabel n Median Min Max

Lama Perawatan 106 6 2 13

Sumber: Data Sekunder (2014)

Berdasarkan tabel 4.2. diketahui responden memiliki nilai median

sebesar 6, dengan nilai maksimal sebesar 13 dan nilai minimal sebesar 2.

b. Analisis bivariat

1) Uji normalitas

Sebelum dilakukan uji statistic, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas data untuk mengetahui disteribusi data guna menentukan

jenis statisstik yangb digunakan baik parametric ataupun

nonparametrik. Hasil uji normalitas menggunakan uji Shapiro-Wilk,

disajikan pada table 4.3

Tabel 4.3 uji normalitas nilai glukosa darah sewaktu dan lama

hari perawatan pada pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta (n=106)

Variabel Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Nilai glukosa darah sewaktu 0,916 106 0,000

Lama hari perawatan 0,970 106 0,018

Sumber: Data Sekunder (2014)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa hasil uji normalitas data pada nilai

glukosa darah sewaktu dan lama hari perawatan adalah p<0,05,

artinya data tidak berdistribusi normal pada kedua variable. Pada

penelitian ini, kedua variable memiliki uji normalitas dengan

distribusi tidak normal sehingga uji hipotesis yang digunakan adalah

Spearman Rank.

Page 24: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

43

2) Hubungan nilai glukosa darah sewaktu dengan lama perawatan pada

pasien stroke iskemik

Hubungan nilai glukosa darah sewaktu dengan lama perawatan

pada pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan Senopati Bantul

menggunakan uji Speraman Rank yang disajikan pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hubungan nilai glukosa darah sewaktu dengan lama

perawatan pada pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan

Senopati Bantul.

Variabel p-value R

Nilai Glukosa Darah 0,003 0,289

Lama Perawatan

Sumber: Data Sekunder (2014)

Berdasarkan Tabel 4.4. Hasil uji korelasi Spearman diperoleh p-

value=0,003 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara nilai glukosa darah sewaktu dengan lama perawatan

pada pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan Senopati Bantul

dengan kekuatan hubungan dalam kategori rendah yaitu r=0,289

berada pada interval 0,200-0,399. Hal ini menunjukkan bahwa pasien

yang mengalami kadar glukosa darah tinggi cenderung akan

menyebabkan lama rawat yang panjang.

B. Pembahasan

1. Karakteristik pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan Senopati

Bantul

Hasil penelitian ini menunukkan sebagian besar responden

penelitian dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 58 responden (54,7%).

Sedangkan untuk responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 48

responden (45,3). Pada umumnya laki-laki lebih beresiko untuk terkena

serangan stroke dibandingkan perempuan. Hal tersebut diakibatkan oleh

hormone esterogen yang dimiliki oleh perempuan sebagai pelindung agar

tidak terjadi serangan jantung dan stroke. Akan tetapi, setelah mengalami

Page 25: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

44

masa menopause risiko perempuan sama dengan laki-laki untuk terkena

serangan stroke dan penyakit jantung lainnya (Heart and Stroke

Foundation, 2010). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Patricia,

Kembuan & Tumboimbela (2015), yang mengungkapkan bahwa mayoritas

responden stroke berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 39 responden

(52%).

Dalam penelitian ini, mayoritas pasien stroke iskemik berada pada

rentang umur 45-64 tahun sebanyak 59 orang (55,7%). Sedangkan

minoritas pasien stroke berada pada rentang umur 25-44 tahun. Umur

merupakan salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan stroke.

Setelah individu memasuki usia 50 tahun, risiko terjadinya stroke akan

menjadi berlipat ganda setiap usia bertambah 10 tahun (Lingga, 2013). Hal

tersebut terjadi akibat pembuluh darah pada lansia cenderung mengalami

perubahan secara degenerative dan mulai terlihat hasil dari proses

atreroskeloris. Sedangkan untuk individu yang terkena stroke pada usia

muda, lebih disebabkan karena pola hidup yang kurang baik, kadar lemak

tinggi, meroko, minuman beralkohol, kerja berlebihan, kurang berolah

raga, dan stres (Anggit, 2009). Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian Patricia, Kembuan & Tumboimbela (2015), yang

mengungkapkan bahwa mayoritas responden stroke berada pada rentang

usia 45-64 tahun yaitu sebanyak 46 responden (61,3%).

Penelitian ini sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa jenis

kelamin dan usia merupakan factor penyebab terjadinya stroke iskemik.

Jenis kelamin laki-laki lebih beresiko terkena stroke daripada perempuan.

Semakin bertambahnya usia maka terjadi peningkatan resiko terjadinya

stroke.

2. Nilai glukosa darah sewaktu pada pasien stroke iskemik di RSUD

Panembahan Senopati Bantul

Berdasarkan tabel 4.1. diketahui responden memiliki nilai median

sebesar 139, dengan nilai maksimal sebesar 300 dan nilai minimal sebesar

58. Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan terkendalinya nilai

Page 26: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

45

GDS antara lain tingkat pengatahuan, sosial, etnik, gaya hidup,

kepercayaan, dan keterpaparan terhadap sumber informasi, jumlah aktivtas

fisik, asupan obat, penyakit lain atau stress (Ningsih, 2006). Tingkat

keparahan stroke pada diabetes tergantung dengan sekelompok factor yang

disebuit metabolic syndrome, yang diindikasikan dengan adanya resistensi

insulin, hiperinsulinemia, hiperglikemia, obseitas dan dyslipidemia yang

akan berpengaruh terhdap kerusakan vaskuler (Asfandiyarova, Kolcheva

& Ryazanstev, 2006).

Sedangkan, kadar glukosa darah yang tidak terkontrol atau tidak

dikendalikan akan mempengaruhi tingkat keparahan keluaran pasien

stroke iskemik. Pertama akan menyebabkan perubahan sawar otak, edema

serebri, dan kelainan perdarahan, kedua akan memperparah keadaan

asidosis karena adanya penimbunan asam laktat, sehingga menigkatkan

pembentukan radikal bebas, mengganggu transduksi sinyal intaseluler dan

aktivasi dari endonuclease. Hal ini akan menimbukkan kerusakan yan luas

pada jaringan otak. Ketiga akan merangsang dikeluarkannya asam amino

tertentu, terutama glutamate, yang berperan penting dalam mengativasi

reseptor glutamate post-sinaptik, terutama reseptor NMDA (N-methyl-D-

aspartate.

Gula darah sewaktu dapat mempengaruhi kondisi pasien strok

iskemik. Apabila gula darah terkontrol maka gambaran klinis pasien dapat

lebih baik jika dibandingkan dengan gula darah yang tidak terkontrol.

3. Lama perawatan pada pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan

Senopati Bantul

Berdasarkan tabel 4.2. Diketahui responden memiliki nilai median

sebesar 6, dengan nilai maksimal sebesar 13 dan nilai minimal sebesar 2.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lama hari rawat yaitu umur

pasien, perawatan sebelumnya, alasan pemulangan, jenis penyakit pasien

dan komplikasi. Lama perawatan bisa berkurang jika pasien yang dirawat

menerima pelayanan yang bagus, baik dari asuhan keperawatan maupun

penanganan non medis (Wigati, 2015). Selain dari sudut pandang pemberi

Page 27: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

46

layanan kesehatan, lama rawat juga dapat dipengaruhi dari sudut pandang

pasien yaitu usia. Usia tua akan semakin memperburuk keadaan dan

semakin menghambat proses penyembuhan.

Lama perawatan dapat dipengaruhi oleh usia dan pelayanan

keperawatan yang bagus. Semakin baik pelayanan yang didapat, maka

semakin singkat lama perawatan. Selain itu, semakin tinggi usia pasien

maka proses penyembuhan akan semakin lambat sehingga lama rawat

akan semakin panjang.

4. Hubungan antara nilai glukosa darah sewaktu dengan lama perawatan

pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Berdasarkan Tabel 4.3. Hasil uji korelasi Spearman diperoleh p-

value=0,003 (p<0,05) yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan

antara nilai glukosa darah sewaktu dengan lama perawatan pada pasien stroke

iskemik di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Kadar glukosa darah sewaktu

yang tinggi saat masuk rumah sakit dihubungkan dengan peningkatan

risiko trombosis. Sehingga peningkatan risiko maupun perburukan klinis

pasien stroke iskemik akibat hiperglikemia ini tidak bisa diabaikan begitu

saja. Hal inilah yang akan mempengaruhi lama perawatan pada pasien

stroke iskemik baik secara lansung mau pun tidak langsung (Firman dkk,

2007).

Kerusakan jarinagan otak yang timbul pada serangan stroke akut

dapat tercermin dari penampilan klinis penderita dan hal ini akan

diperberat oleh timbulnya peningkatan kadar gula darah sewaktu, sehingga

dengan makin luasnya kerusakan jaringan otak maka tampilan kinis juga

akan semakin berat hal ini menimbulkan angka kematian yang tinggi dan

masa perawatan makin lama.

Peningkatan gula darah pada stroke akut belum diketahui dengan

jelas namun tidak diragukan lagi bahwa pada stroke akut akan terjadi

respon peningkatan kadar gulah darah sewaktu dan hal ini akan

memperberat atau memperluas kerusakan jaringan otak melalui beberapa

mekanisme antara lain penurunan cerebral blood flow dan mengurangi

Page 28: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

47

mekanisme kompensasi aliran dara selama fase iskemik sehingga

berkurangnya metabolisme serebral, penurunan pasokan oksigen, dan hal

ini akan menimbulkan metabolisme anaerob dengan akibat produksi asam

laktat akan meningkat dan terjadi edema serebri. Penelitian Iskandar

(2008), mengatakan nilai glukosa darah sewaktu pada penderita stroke

iskemik saat mulai dirawat behubungan dengan semakin panjang waktu

kepulangan penderita dari rumah sakit.

Beratnya kerusakan jaringan otak yang timbul pada serangan

stroke akut dapat dilihat dari penampilan klinis penederita dan hal ini akan

diperberatkan oleh peningkatan nilai glukosa darah sewaktu, sehingga

dengan makin luasnya kerusakan jaringan otak maka tampilan klinis juga

akan semakin berat dan lama perawatan pun semakin panjang.

Hasil penelitian ini sejalandengan penelitian yang dilakukan oleh

Iskandar (2008) yang mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara

kadar glukosa darah sewaktu dengan waktu kepulangan dengan p-value

sebesar 0,006. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Yanis (2004)

yang mengungkapkan bahwa terdapat hubungan hiperglikemia dengan

lama rawat dengan p-value 0,010.

Terdapat hubungan yang signifikan antara nilai glukosa darah

sewaktu saat masuk IGD dengan lama perawatan pasien stroke iskemik.

Semakin tinggi kadar glukosa darah maka lama rawat akan semakin

panjang.

5. Keeratan hubungan antara nilai glukosa darah sewaktu dengan lama

perawatan pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman terdapat hubungan yang

lemah antara nilai kadar glukosa darah sewaktu dengan lama perawatan

(r= 0,289). Nilai koefisen korelasi berada pada rentang 0,200-0,399. Hal

ini menunjukkan bahwa pasien yang mengalami kadar glukosa darah

tinggi cenderung akan menyebabkan lama rawat yang panjang. Lemahnya

nilai hubungan disebabkan karena tidak dikendalikannya faktor

confounding seperti Usia, jenis kelamin, stres, penyakit komplikasi, edema

Page 29: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

48

serebri, pneumonia Aspirasi dan Infeksi, Deep Vein Thrombosis (DVT)

sehingga menyebabkan lemahnya hubungan.

C. Keterbatasan Penelitian

1. Pada penelitian ini terdapat beberapa pasien stroke iskemik yang tidak

dilakukan pemeriksaan nilai glukosa darah sewaktu pada saat masuk IGD

atau pun Selama perawatan. Sehingga tidak dapat dimasukkan sebagai

sampel meskipun memenuhi kriteria inklusi.

2. Factor-faktor variabel penganggu pada penelitian ini tidak dikontrol, yaitu

usia, jenis kelamin, hipertensi, stress, kelebihan berat badan, konsumsi

alkohol, riwayat merokok, dan penyakit komplikasi penyerta.

Page 30: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

49

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab IV, maka hasil uji hipotesis diuraiakan sebagai

berikut:

1. Pasien berjenis kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 58 orang

(54,7%) dengan rentang umur tebanyak berkisar antara 45-64 tahun sebanyak

59 orang (55,7%).

2. Nilai glukosa darah pada pasien stroke iskemik akut di RSUD Panembahan

Senopati Bantul memiliki nilai median sebesar 139, dengan nilai maksimal

sebesar 300 dan nilai minimal sebesar 58.

3. Lama perawatan pasien stroke iskemik di RSUD Panembahan Senopati

Bantul berada memiliki nilai median sebesar 6, dengan nilai maksimal

sebesar 13 dan nilai minimal sebesar 2.

4. Terdapat keeratan hubungan yang lemah antara GDS dengan lama perawatan

r=0,289, semakin tinggi kadar glukosa darah maka lama rawat akan semakin

panjang.

B. SARAN

Berdasarkan hasil, pembahasan, dan kesimpulan penelitian tentang hubungan

nilai glukosa darah sewaktu di IGD dengan lama perawatan pada pasien stroke

iskemik, beberapa saran yang diajukan sebagai bahan pertimbangan adalah:

1. Bagi Instansi (Rumah Sakit)

Rumah sakit diharapkan lebih memperhatikan SOP khususnya pengecekan

GDS, sehingga dapat mengurangi lama rawat pasien di RS.

2. Bagi Perawat

Perawat diharapkan dapat memahami tentang pentingnya nilai GDS pada

pasien stroke.

Page 31: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

50

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Dapat mengembangkan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi

kadar gula darah sewaktu dan lama perawatan pasien stroke iskemik akut.

Page 32: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

DAFTAR PUSTAKA

Amantea, D., Nappi, G., Bernadi, G., Bagetta, G., & Corasaniti, M.T. (2008). Minireview:

Post-Iskemic Brain Damage: Pathophysiology and Role of inflammatory Mediators.

FEBS Journal. 276:13-26.

American Heart Assocation (AHA) / American Stroke Assosiation (ASA) Guideline. (2010).

Guidelines for the Early Management of Patiens With Acute Iskemic Stroke. (2011).

Diagses dari : http://stroke.ahajournals.org/contet/44/3/870. Tanggal 25 agustus 2017.

American Diabetes Association. (2010). Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.

Diabetes Care. Vol.33, Suppl 1.

Asfandiyarova R, Kolcheva N, Ryazantsev I, Ryazantsev V. (2006). Risk Factors for Stroke

in Type 2 Diabetes Mellitus.

Baird, M.S. & Susan B. (2011). Manual of CriticalCare Nursing: Nursing Intervention and

Collaborative Management. Sixth Edition. St. Louis, Missouri: Elsevier mosby.

Bustan, MN. (2015). Manajement Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta. Pustaka

Rineka Cipta.

Caplan, L. R. (2009). Stroke a Clinical Aprroach. Fourth edition Philadelphia : Saunders an

Imprint of Elsevier Inc.: P. 22-59.

Dahlan, S. (2011). Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel dalam. Penelitian

Kedokteran dan Kesehatan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Depertemen Kesehatan RI. (2008). Profil Kesehatan Indonesia 2008.

http://www.depkes.go.id. Diaksestanggal 29 juli 2016.

Depertemen Kesehatan RI. (2013). Prevalensi Stroke Di Indonesia.http://

respiratory.usu.ac.id. Diakses tanggal 29 juli 2016.

Dinata CA., Safrita Y., &Sastri S. (2013). Gambaran Faktor Risiko dan Tipe Stroke pada

Pasien Rawat Inap di Bagian Penyakit Dalam RSUD Kabupaten Solok Selatan Periode

1 Januari 2010 - 31 Juni 2012. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol.No. 22. P.57-61.

Edward C. (2015). Ischemic hypertension. Medscape reference.

Fagan, S.C. dan Hess, D.C. (2008). Stroke dalam Dipiro. J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C.,

Matzke, G., Wells, B. C., & Posey, L. M. Pharmacotheraphy : A Pathopysiologic

Approach, seventh Edition, Appleton and Lange New York.

Farida. L., & Amalia, N. (2009). Mengantisipasi Stroke. Jogjakarta : Buku biru.

Feigin, V. (2006). Stroke Panduan Bergambar Tentang Pencegahan Dan Pemulihan Sroke.

Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Page 33: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

Gofir, A. (2009). Definisi stroke, Anatomi Vaskularisasi Otak dan Patofisiologi Stroke.

Dalam : Indera.; Utomo, AB. (Ed). Manajemen Stroke, Evidence Based Medicine.

Dian Rakyat. Jakarta.

Management Stroke Evidence Base Medicine. Jakarta. Pustaka.

Guyton, A.C., & John E.H. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. (diterjemahkan

oleh : Luqiman Y.R., Huriawati H., Andira N., & Nanda W.). Jakarta: EGC.

Guyton, A.C., & Hall, J.E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11 ed.). Jakarta; EGC.

Handayani, Fitria. (2013). Angka Kejadian Serangan Stroke pada Wanita lebih rendah dari

pada Laki-laki. Jurnal KeperawatanMedikal Bedah. Vol.1. No.1.P. 75-79.

Heart and Stroke Foundation (2010). A Perfect Storm of Heart Disease Looming On Our

Horizon.

Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatandan Teknik Analisa Data. Jakarta:

Salemba Medika.

Indyarti, Rani. (2011) Pebandingan kadar gula darah pada kedua jenis stroke. Jurnal

Kedokteran Trisakti. vol.23. no. 4. P.115-121

Iqbal M., Frida M., & Yaswir R. (2014). Perbedaan Rerata Kadar Gula Darah pada Luaran

Stroke Iskemik Berdasarkan Indeks Barthel. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol. 3 No.3 P.

435-439.

Iskandar, R. (2008). Skripsi Korelasi Antara Kadar Gula Darah Sewaktu Penderita Stroke

Iskemik Saat Mulai Dirawat Dengan Waktu-Kepulangan Dan Waktu-Kematian Dalam

30 Hari Pertama. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Junaidi, I. (2011). Stroke Waspadai Ancamannya. Penerbit. Andi Yogyakarta.

Judha., Rahil,. & Nazal, H. (2011). Sistem Persarafan (Dalam Asuhan Keperawtan).

Yogyakarta: Penerbit Goysen Publishing.

Khudin, AM. (2014). Skripsi Hubungan Kadar Gula Darah Sewaktu Dengan Kejadian Stroke

Iskemik Ulang Di Rumah Sakit Umum DaerahSukoharjo. Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Dipersentasikan pada tanggal 8 januari 2014.

Kristiyawati, S.P., Irawaty, D., &Hariyati, Rr.T.S. (2009). “Faktor Risiko yang Berhubungan

de-ngan Kejadian Stroke di RS Panti Wilasa Citarum Sema-rang”, Jurnal Keperawatan

dan Kebidanan (JIKK),Volume 1 (1), hal. 1-7. Semarang: STIKES Telogorejo.

Ketut, Darmaja. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan Kadar Gula Darah

Pada Lansia Dengan Diabetes Mellitus Di Persatuan Werdatama Republik Indonesia

Cabang Kota Denpasar. Jurnal Dunia kesehatan. Vol 4. No. 2. P. 65-74.

Lingga, Lanny. (2013). All About Stroke: Hidup Sebelum dan Pasca Stroke, Penerbit

Gramedia, Jakarta.

Page 34: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

Misbach, J. (2011). Stroke, Aspek Diagnosis,Patofisiologi, Manajemen. Jakarta; Balai

Penerbit FKUI.

Morton, P.G., Dorre K.F. (2013). CriticalCare Nursing: A Holistic Approach.Tenth Edition.

Philadelphia: Wolters Kluwer Health.

Munir, B., Rasyid HA., &Rosita R. (2015). Hubungan Antara Kadar Glukosa Darah Acak

Pada Saat Masuk Instalasi Gawat Darurat Dengan Hasil Keluaran Klinis Penderita

Stroke Iskemik Fase Akut. Jurnal MNJ. Vol.01, No.02. P. 58-64.

Notoatmodjo, S. (2012).Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.

(2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: RinekaCipta.

Nursalam.(2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:

SalembaMedika.

Nursalam, & Effendi, F. (2008).Pendidikan Dalam keperawatan. Jakarta: SalembaMedika.

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Edisi 3 Jakarta: Salemba Medika.

Patricia, H,. Kembuan, Mieke A. H. N., dan Tumboimbela, Melke J. (2015). Karakteristik

Penderita Stroke Iskemik yang di rawat inap di RSUP PROF. Dr. R. D. Kandou

Manado. Jurnal e-Clinic (eCl). Vol 3. NO. 1. P. 445-451.

Permatasari, D. (2011). Kejadian hiperkolesterolemia disertai hipertensi dan diabetes mellitus

pada penderita stroke trombotik akut. Bulletin Penelitian RSUD Dr.Soetomo. Vol.13.

No.3. P.112-120.

Ramadany, AF., Pujarini LA., &Candrasari A. (2013). Hubungan Diabetes Melitus Dengan

Kejadian Stroke Iskemik Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2010. Biomedika.

Vol. 5 No. 2. P. 11-16.

Riset Kesehatan Dasar Nasional (RISKESDAS), (2013). Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Naional. Republik

Indonesia: Kementerian Kesehatan; 2013.

Sariningsih, (2011). Hubungan Jumlah Neutrofil Absolut dengan Mortalitas pada Stroke

Iskemik Akut dengan Komplikasi Pneumonia. Masters thesis, Diponegoro University.

Setyopranoto, I. (2012). Oedem otak pada pasien stroke iskemik akut. Yogyakarta. Penerbit

fakultas Kedokteran Univ. Gadja Mada.

Setyopranoto, I. (2005). Stroke Acute Management. FK UGM. Jogjakarta.

Sofyan, AM., Sihombing IY., Hamra Y. (2012). Skripsi Hubungan Umur, Jenis Kelamin, dan

Hipertensi dengan Kejadian Stroke. Fakultas Kedokteran Universitas Halu Oleo.

Sulawesi Utara.

Sugiyono.(2012). StatistikauntukPenelitian. Bandung: Alfabeta.

Page 35: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama

(2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syaifuddin. (2012). Anatomi Fisiologi Kurikulum berbaris kompentensi: untuk Keperawatan

dan Kebidanan. Edisi 4. EGC.

Smeltzer, S.C. dan Bare, B. G. (2008). Brunner and Sudarth’s Texbook of medical surgical

nursing, Ter. Agung. Jakarta: EGC.

Shafi’i, Jaro., Sukiandra, Riki., Mukhyarjon. (2016). Correlation of Stress Hyperglycemia

With Barthel Index In Acute Non- Hemorrhagic Stroke Patients At Neurology Ward

Of Rsud Arifin Achmad Pekanbaru. Jurnal online mahasiswa (JOM). 3:1-10.

Sherwood, L. (2012). Fisiologi Manusia: dari sel ke siste. Edisi 6. (diterjemahkan oleh:

Brahm U.P). Jakarta: EGC

Soebroto, L. (2010). Skripsi Hubungan Antara Kadar Ldl Kolesterol Pada Penderita Stroke

Di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

Sole, M.L., Deborah G.K., Matrhe J.M (2013). Introduction to Critical Care Nursing. Sixth

Edition. St. Louis, Missouri: Elsevier Saunders.

Soegondo, S. & Dyah P. (2009). Sindrom Metabolok. Dalam A.W. Sudoyo: B. Setiyohadi: I.

Alwi: M. Simadibrata: S. Setiati: Buku Ajaran Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta Pusat:

Interna Publishing.

Townsend, C.M. (2012). Essentials of psychiantric Mental Health Nursing. Philadelphia:

W.B. Saunders Co.

Wardhana, W.A. (2011). Strategi Mengatasi dan Bangkit dari Stroke. Penerbit. Pustaka

Pelajar.

Wilkinson, J.M., & Ahern N.R. (2012). Buku Saku Diagnosis. Keperawatan Diagnosa

NANDA Intervensi NIC Kriteria Hasil NOC. .Edisi kesembilan. Jakarta: EGC.

Wigati, E.S. (2015). Skripsi Hubungan Lama Perawatan Dengan Risiko Infeksi Nosokomial

Pada Pasien Di Ruang Rawat Inap Rsud Wonosari Gunung Kidul. Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta.

WHO.(2011).Global Status Report on Noncommunicable Disease 2010. World Health

Organization.

Wurtiningsih B. 2012. Dukungan Keluarga pada Pasien Stroke di Ruang Saraf RSUP Dr.

Kariadi Semarang. Medica Hospitalia. 1: 57-59.

Yanis, H. (2004). Skripsi Pola Kadar Glukosa Darah Pada Stroke Akut. Bagian Ilmu Penyakit

Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat Dr.

Kariadi Semarang.

Page 36: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama
Page 37: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama
Page 38: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama
Page 39: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama
Page 40: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama
Page 41: HUBUNGAN NILAI GLUKOSA DARAH SEWAKTU DI IGD DENGAN …repository.unjaya.ac.id/2239/2/MAGDALENA_2212086_pisah.pdf · PERNYATAAN KEASLIAN Yang berlandatangan dibawah ini saya: Nama