sop dbd1

14

Click here to load reader

Upload: agyan-tr

Post on 19-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

msm

TRANSCRIPT

PROSEDUR

- 1 -

AdministrasiPage 125/06/2014BADAN PENGELOLAAN

Demam Berdarah Dengue ( DBD )

NO. DOKUMEN

02.01.21/SPO/YNM/2014NO. REVISI

1HALAMAN

1/11

STANDAR PELAYANAN

MEDISTanggal terbit

Ditetapkan,

DIREKTURRS. MITRA SEHAT MEDIKA PANDAANdr. IQBAL SAYYIDIL A. PURBA

PENGERTIAN :

Penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus genus Flavivirus, famili Flaviviridae, mempunyai 4 jenis serotipe yaitu den-1, den-2, den-3 dan den-4. melalui perantara nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

TUJUAN :

Melaksanakan pelayanan Ilmu Kesehatan Anak yang komprehensif, cepat, tepat dan akurat dan optimal.

KEBIJAKAN :

SMF Kesehatan Anak

1. Pelayanan rawat inap di bangsal anak dan rawat inap lainnya.

2. Tenaga pelayanan kesehatan terdiri dari dokter spesialis anak (SpA), dokter umum, perawat dan tenaga penunjang medik

PROSEDUR :

a. Faktor Resiko / dan Predisposisi :

Morbiditas dan mortalitas DBD yang dilaporkan berbagai negara bervariasi disebabkan beberapa laktor antara lain status umur penduduk, kepadatan vektor. tingkat penyebaran virus dengue, prevalensi serotipe virus dengue dan kondisi meteorolgis.

b. Gambaran Klinik

Anamnesis

Demam merupakan tanda utama, terjadi mendadak tinggi, selama 2-7 hari. Disertai lesu, tidak mau makan, dan muntah. Pada anak besar dapat mengeluh nyeri kepala. nyeri otot, dan nyeri perut. Diare kadang-kadang dapat ditemukan. Perdarahan paling sering dijumpai adalah perdarahan kulit dan mimisan.

Pemeriksaan Fisik

Gejala klinis DBD diawali demam mendadak tinggi, facial flush, muntah, nyeri kepala. nyeri otot dan sendi, nyeri tenggorok dengan faring hiperemis, nyeri di bawah lengkung iga kanan. Gejala penyerta tersebut lebih sering mencolok pada demam dengue (DD) daripada DBD.

Sedangkan hepatomegali dan kelainan fungsi hati lebih sering ditemukan pada DBD.

Perbedaan antara DD dan DBD adalah pada DBD adalah pada DBD terjadi peningkatan permeabilitas kapiler sehingga menyebabkan perembesan plasma, hipovolemia dan syok.

Perembesan plasma mengakibatkan ekstravasasi cairan ke dalam rongga pleura dan rongga peritoneal selama 24-48 jam.

Fase kritis sekitar hari ke-3 hingga ke-5 perjalanan penyakit. Pada saat ini suhu turun, yang dapat merupakan awal penyembuhan pada infeksi ringan namun pada DBD berat merupakan tanda awal syok.

Perdarahan dapat berupa petekie, epistaksis, melena, ataupun hematuria.

Tanda-tanda syok

Anak gelisah sampai terjadi penurunan kesadaran, sianosis.

Nafas cepat, nadi teraba lembut, kadang-kadang tidak teraba

Tekanan darah turun, tekanan nadi 2 detik

Oliguria (diuresis 40 vol%, maka berikan darah dalam volume kecil.

Plasma segar beku dan suspensi trombosit berguna untuk koreksi gangguan koagulopati atau koagulasi intravaskuler desiminator (KID) pada syok berat yang menimbulkan perdarahan masif.

Pemberian trnsanfusi suspensi trombosit pada KID harus selalu disertai plasma segar (berisi faktor koagulasi yang diperlukan), iintuk mencegah perdarahan lebih hebat.

DBD ensefalopati

Pada ensefalopati cenderung terjadi edem otak dan alkalosis,maka bila syok telah teratasi, cairan diganti dengan cairan yang tidak mengandung HCO dan jumlah cairan segera dikurangi. Larutan ringer laktat segera ditukar dengan larutan Nad (0,9%): glukosa (5%) =3:1.

f. Pemantauan

Pemantauan selama perawatan :

Tanda klinis, apakah syok telah teratasi dengan baik, adakah pembesaran hati, tanda perdarahan saluran cerna, tanda ensefalopati, harus dimonitor dan dievaluasi untuk menilai hasil pengobatan.

Kadar hemoglobin, hematokrit dan trombosit tiap 6 jam, minimal tiap 12 jam.

Balans cairan, catat jumlah cairan yang masuk, diuresis ditampung, dan jumlah perdarahan.

Pada DBD syok, lakukan cross match darah untuk persiapan transfusi darah apabila diperlukan.

Kriteria memulangkan pasien

Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik

Nafsu makan membaik

Secara klinis tampak perbaikan

Hematokrit stabil

Tiga hari setelah syok teratasi

Jumlah trombosit >150.000/ml

Tidak dijumpai distres pernafasan

Tumbuh kembang

Pantau tumbuh kembang sesuai usia.

g. Prognosis

Bila tidak diserlai renjatan maka pronosisnya lebih baik, biasanya dalam 24-36 jam cepat menjadi baik. Kalau lebih dari 36 jam belum ada tanda-tanda perbaikan maka kemungkinan sembuh kecil dan prognosisnya menjadi buruk.

UNIT TERKAIT :

1. Dokter Spesialis Anak

2. Tenaga Keperawatan dan penunjang

LAMPIRAN LAMPIRAN :

Tersangka Infeksi Virus Dengue

Demam tinggi mendadak,3 hari

Periksa Hb, Ht, Leukosit, trombosit

Tata Laksana

DBD tanpa syok ( derajat I & II)

Minum banyak 2 liter /hari

Parasetamol

antikonvulsif bila perluInfus D5% : NaCl 0.9%=3:1

Tetesan rumatan

Periksa Hb, Ht, trombo tiap 6-12jam

Pulang

Perbaikan

Perburukan

Ganti RLD5%

( Bagan III )

Tata Laksana

DBD derajat I & II

PerbaikanMonitor tanda vital

Hb, Ht, trombo tiap 6-12jamTidak ada Perbaikan

DBD

syok

BAGAN I

+

BAGAN II

Dapat minum

Tidak dapat minum

Muntah terus menerus

Monitor Klinis & Lab

Tanda syok

Dluresis

Perdarahan

Hb, Ht, trombo tiap 6-12 jam

BAGAN III

Cairan awal 6-7 ml/kgbb/jam

RLD5% atau RAD5%

Gelisah

Distress nafas

Frekuensi nadi naik

Ht tinggi

Tekanan nadi

48jam

setelah syok teratasi

naik

koloid

Tdk ada perbaikan

turun

transfusi

Inotropik

Teratasi

Tdk teratasi

Ht

Evaluasi 30 menit, syok telak teratasi?

Lanjutkan ringer laktat

+ Koloid

+ Koreksi asidosis

Evaluasi 1 jam

Tidak

Secepatnya (bolus dlm 30 menit)

Klinis Stabil

Evaluasi ketat

Tetesan sesuaikan

Ya

PAGE 1