sop bantuan sar perairan

17
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SULAWESI TENGAH DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TENTANG BANTUAN SAR PERAIRAN DISUSUN OLEH DIREKTORAT KEPOLISIAN DAN PERAIRAN POLDA SULTENG

Upload: muhammad-ali-al-hakim

Post on 26-Oct-2015

541 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

prosedur umum penanganan bencana

TRANSCRIPT

Page 1: Sop Bantuan Sar Perairan

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SULAWESI TENGAH

DIREKTORAT KEPOLISIAN PERAIRAN

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TENTANG BANTUAN SAR PERAIRAN

DISUSUN OLEH

DIREKTORAT KEPOLISIAN DAN PERAIRAN POLDA SULTENG

Page 2: Sop Bantuan Sar Perairan

2

DAFTAR ISI

I. BAB I PENDAHULUAN....................................................................3

II. BAB II PENGGOLONGAN................................................................7

III. BAB III PELAKSANAAN...................................................................8

IV. BAB IV ADMINISTRASI DAN ANGGARAN.....................................16

V. BAB V PENUTUP..............................................................................17

LAMPIRAN – LAMPIRAN…………………………………………………

Page 3: Sop Bantuan Sar Perairan

3

PEDOMAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

TENTANG BANTUAN SAR PERAIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.

Pencarian dan penyelamatan (search and rescue; SAR), adalah kegiatan

dan usaha mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau

dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah-musibah seperti

pelayaran, penerbangan, dan bencana. Istilah SAR telah digunakan secara internasional

tak heran jika sudah sangat mendunia sehingga menjadi tidak asing bagi orang di

belahan dunia manapun tidak terkecuali di Indonesia.

Operasi SAR dilaksanakan tidak hanya pada daerah dengan medan berat seperti

di laut, hutan, gurun pasir, tapi juga dilaksanakan di daerah perkotaan. Operasi SAR

seharusnya dilakuan oleh personal yang memiliki ketrampilan dan teknik untuk tidak

membahayakan tim penolongnya sendiri maupun korbannya. Operasi SAR dilaksanakan

terhadap musibah penerbangan seperti pesawat jatuh, mendarat darurat dan lain-lain,

sementara pada musibah pelayaran bila terjadi kapal tenggelam, terbakar, tabrakan,

kandas dan lain-lain. Demikian juga terhadap adanya musibah lainnya seperti

kebakaran, gedung runtuh, kecelakaan kereta api, orang tenggelam yang disebabkan

badai dan lain-lain.

Terhadap musibah bencana alam, operasi SAR merupakan salah satu rangkaian

dari siklus penanganan kedaruratan penanggulan bencana alam. Siklus tersebut terdiri

dari pencegahan (mitigasi) , kesiagaan (preparedness), tanggap darurat (response) dan

pemulihan (recovery), dimana operasi SAR merupakan bagian dari tindakan dalam

tanggap darurat.

Page 4: Sop Bantuan Sar Perairan

4

Dalam renja dan progiat ditpolair Polda Sulteng tahun 2011 telah ditetapkan

upaya pertolongan terhadap korban bencana (SAR), menjadi program kegiatan dalam

menindaklanjuti Grand Strategi Tahap I ( Trust Building) sekaligus membangun

kemitraan dengan Instansi terkait dan masyarakat dalam penanganan bencana di

Perairan.

2. Dasar.

a) Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

Indonesia;

b) Undang-undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP.

c) Undang-undang No. 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.

d) Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

e) Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

f) Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

g) Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 70 Tahun 2002 tentang Organisasi

Dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia;

h) Grand Strategi Polri 2004 – 2025;

i) Renstra Polri 2010 – 2014;

j) Reformasi Birokrasi Polri Tahun 2010;

k) Road Map Reformasi Birokrasi Polri Gelombang II tahun 2011-2014;

l) Peraturan KaPolri No. 22 tahun 2010 pasal 202 ayat (1) dan (2) tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian tingkat Polda menyangkut tentang tugas

pokok kepolisian perairan pada tingkat polda.

m) Surat perintah Kapolda Sulteng Nomor : Sprin / 826 / VII / 2011, tanggal 26

Juli 2011 tentang pembentukan Tim Kerja Reformasi Birokrasi Polri di

lingkungan Polda Sulteng;

Page 5: Sop Bantuan Sar Perairan

5

n) Surat Birorena Polda Sulteng Nomor : B / 3800 / XI / 2011 / Rorena tanggal 18

Nopember 2011 tentang permintaan pembuatan SOP.

3. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud dari pada SOP ini adalah agar dapat digunakan sebagai pedoman dan

petunjuk bagi semua anggota Polair dalam melaksanakan tugas dilapangan.

b. Tujuan adalah agar pelaksanaan permintaan bantuan SAR di Perairan dapat

berjalan dengan lancar terarah dan dapat mencapai hasil semaksimal mungkin.

4. Ruang lingkup.

Ruang lingkup SOP ini meliputi urut-urutan tindakan yang harus dilaksanakan

oleh setiap anggota Polair dilapangan dalam melaksanakan tugas.

5. Sistematika

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PENGGOLONGAN

BAB III PELAKSANAAN

BAB IV ADMINISTRASI DAN ANGGARAN

BAB V PENUTUP

6. Pengertian-pengertian

SAR adalah suatu usaha dan kegiatan yang meliputi :

a. Mencari dan menolongn jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan

menghadapi bahaya dalam musibah pelayaran dan/atau penerbangan

b. Mencari kapal dan/atau pesawat udara yang mengalami musibah dalam

rangka mencari dan menolong jiwa manusia

Page 6: Sop Bantuan Sar Perairan

6

Musibah pelayaran dan/atau penerbangan adalah malapetaka/kecelakaan

yang menimpa kapal dan atau pesawat udara dan tidak dapat diperkirakan

sebelumnya serta dapat membahayakan atau mengancam keselamatan jiwa

manusia .

Musibah adalah malapetaka/kecelakaan yang dihadapi atau dialami secara

tiba-tiba oleh orang atau kelompok orang karena sebab-sebab tak terelakkan

di luar musibah pelayaran dan/atau penerbangan dan/atau bencana yang

dapat membhayakan atau mengancam keselamatan jiwa manusia

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang disebabkan oleh

alam dan/atau ulah manusia yang menimbulkan korban dan penderitaan

manusia yang berskala luas, mengakibatkan gangguan stabilitas dan

kesinambungan tata kehidupan serta penghidupan masyarakat

Evakuasi adalah kegiatan memindahkan korban musibah pelayaran dan atau

penerbangan serta bencana dan musibah lainnya dari lokasi

bencana/musibah ke tempat penampungan pertama untuk tindakan

penanganan berikutnya

Korban adalah orang yang mengalami penderitaan, meninggal atau hilang

akibat dari musibah pelayaran, penerbangan atau bencana dan musibah

lainnya

Tindak awal adalah pelaksanaan operasi SAR yang dilakukan oleh

BASARNAS dengan kemampuan yang dimiliki sebelum dilakukan operasi

SAR yang melibatkan potensi SAR di luar BASARNAS

Page 7: Sop Bantuan Sar Perairan

7

BAB II PENGGOLONGAN

Dalam pelaksanaannya SOP ini digolongkan menjadi :

a. Tugas pokok

b. Organisasi

c. Kemampuan dan ketrampilan

d. Alut dan Alsus

e. Sasaran

f. Cara bertindak

g. Hal-hal yang perlu diperhatikan

Page 8: Sop Bantuan Sar Perairan

8

BAB III PELAKSANAAN

1. Tugas pokok

Direktorat Kepolisian Polda Sulteng adalah unsur pelaksana utama Polda

Sulteng yang berada dibawah Kapolda Sulteng. Direktorat Kepolisian Perairan

bertugas menyelenggarakan fungsi Kepolisian Perairan yang mencakup Patroli

termasuk penanganan Tindak Pidana, Pencarian dan Penyelamatan Kecelakaan

di wilayah perairan dan pembinaan masyarakat pantai / perairan serta

pembinaan fungsi Kepolisian Perairan dilingkungan Polda.

Melaksanakan tugas patroli di perairan dalam rangka pre emtif, preventif

dan penegakan hukum dapat memberikan pelayanan dan pengayoman kepada

masyarakat secara cepat dan tepat. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut

dilaksanakan oleh Satuan Patroli Polda dan Unit Patroli Polisi Perairan serta

Satpolair Polres menggunakan Kapal Polisi Klas C dengan kegiatan sebagai

berikut :

a. memelihara dan melakukan perbaikan fasilitas serta sarana kapal

dilingkungan Polda;

b. Melaksanakan patroli, pengawalan, penegakan hukum di wilayah perairan,

dan melaksanakan Binmas Pantai di daerah hukum Polda;

c. Melaksanakan transportasi kepolisian di perairan;

d. Melaksanakan telekomunikasi dan informatika di perairan;dan

e. Melakukan Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi dan

dokumentasi program kegiatan Dit Polair.

f. Mendatangi dan melaksanakan tindakan pertama di TKP.

g. Memberikan pertolongan pertama kepada korban (P3K).

Page 9: Sop Bantuan Sar Perairan

9

h. Mengumpulkan barang bukti, mencari saksi dan menangkap pelaku.

i. Melaksanakan pencarian dan penyelamatan (SAR).

j. Membuat Sket TKP.

k. Melakukan pemeriksaan dokumen-dokumen serta muatan kapal.

l. Memberikan informasi navigasi kepada Syahbandar setempat.

2. Organisasi

a. Direktorat Polisi Perairan kewilayahan merupakan unsur pelaksana tingkat

daerah yang melaksanakan tugas SAR dengan menggunakan peralatan / alut

yang ada.

b. Pada tingkat Unit Patroli Polair wilayah petugas SAR Perairan diemban oleh

anggota Unit Patroli yang ada di kewilayahan dan berkoordinasi dengan

Satpolair Polres.

3. Sasaran

a. Penyelamatan Korban manusia, harta benda, atas bencana di perairan (laka

laut, tubrukan kapal, orang tenggelam, dan lain-lain).

4. Kemampuan dan keterampilan

a. Kemampuan.

Kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap Anggota SAR Perairan adalah

1) Kemampuan dasar Kepolisian :

a) Kemampuan melaksanakan patroli.

b) Mampu melakukan tindakan pertama di TKP.

c) Mampu memberikan bantuan, perlindungan, arahan kepada masyarakat yang memerlukan.

d) Mampu membuat laporan dan pengaduan.

Page 10: Sop Bantuan Sar Perairan

10

2) Kemampuan dasar navigasi :

a) Mampu menggunakan kompas.

b) Mampu menjangka peta.

c) Mampu olah gerak kapal.

d) Mampu teknik mesin.

3) Kemampuan perundang-undangan tentang perairan dan

penanganan SAR.

4) Kemampuan dasar SAR :

a) Mampu melakukan pencarian dan pertolongan serta penyelamatan terhadap korban jiwa dan harta benda.

b) Mampu melakukan perlindungan terhadap jiwa, harta benda milik masyarakat yang mengalami musibah.

5) Kemampuan berkomunikasi : a) Menggunakan HT.

b) Menggunakan isyarat tali pada saat melakukan Penyelaman

Ketrampilan :

1) Memiliki ketrampilan fisik (cekatan).

2) Memiliki ketrampilan menggunakan perahu karet, jetski, motor boat.

3) Memiliki ketrampilan bela diri Polri.

4) Memiliki ketrampilan menggunakan senjata api.

5) Memiliki ketrampilan, mendayung, berenang, selam.

6) Memiliki ketrampilan pertolongan pertama (P3K).

Page 11: Sop Bantuan Sar Perairan

11

5. Alat utama dan alat khusus

a) Alat utama berupa :

1) Kapal Polisi Klas C.

2) Rabber Boat (perahu karet).

3) Jet Ski / Jet Boat.

4) Perahu.

b) Alat khusus :

1) Life Jacket.

2) Ring Bouy.

3) Sign Lamp.

4) Kompas.

5) Peta.

5) Alat P3K / Kit.

6) Alat Selam (baju selam, tabung oksigen, fin, snorkel).

7) Alkom (HT, Alat semampore).

8) Megaphone

9) Sirene.

10) Tangga pandu.

11) Alat pemadam kebakaran.

12) Generator.

13) Senter.

14) Kamera.

15) Tali.

16) Dan sarana lainnya.

17) Kantong Mayat

Page 12: Sop Bantuan Sar Perairan

12

6. Cara Bertindak

a. Penanganan terhadap SAR.

Kecelakaan yang sering terjadi dilaut pada umunya disebabkan

kapal tabrakan, kapal kebakaran, kapal kandas, kapal tenggelam dan

orang jatuh dilaut. Dalam pelaksanaan SAR dilaut diperlukan adanya

kecepatan dan ketepatan bertindak, namun tidak mengabaikan

keselamatan personil dan materiil yang digunakan.

Setelah menerima laporan / berita adanya suatu kecelakaan dilaut, maka

segera mengambil tindakan sebagai berikut :

1) Cek dan pastikan kebenaran laporan tersebut.

2) Ploting peta (menentukan posisi laka dan jarak dari pangkalan).

3) Analisa situasi. Yang perlu diperhatikan adalah : a) Mampu tidak alut / sarana yang untuk mencapai lokasi laka

tersebut.

b) Cukup tidaknya bahanbakar untuk perjalanan pulang pergi

ditambah cadangan.

c) Cuaca buruk / ombak.

d) Apabila SAR tidak dapat dilakukan dengan sarana Robber

Boat atau Speed Boat gunakan kapal lain yang lebih besar.

e) Koodinasi dengan instansi terkait khsusunya badan SAR

daerah.

f) Melaporkan ke kesatuan atas.

Page 13: Sop Bantuan Sar Perairan

13

4) Menuju sasaran (pencarian) :

a) Pakai baju berenang (life jacket).

b) Bawa radio komunikasi.

c) Alat-alat P3K.

d) Siapkan pelampung bulat yang sudah diikat dengan tali

plastik kira-kira 15 meter.

e) Pilih rute terdekat dan teraman.

f) Perhatikan bahaya navigasi.

g) Sampai dilokasi laka, apabila belum ditemukan korban

carilah disekitar lokasi laka tersebut dengan cara

mengelilingi (metode spiral) atau metode garis dan atau

menyilang sampai korban ditemukan. Biasanya kapal yang

tenggelam ada tanda-tanda seperti potongan kayu, papan,

pelampung, plastik jerigen dan sebagainya yang mengapung

disekitar kejadian.

5) Menolong korban manusia (penyelamatan).

Pada Prinsipnya menolong, menyelematkan korban yang masih

hidup.

a) Korban masih hidup :

(1) Dekati korban pelan-pelan dari arah belakang angin /

ombak.

(2) Lemparkan pelampung bulat yang sudah diikatkan

dengan tali dan ujung tali tetap dipegang.

(3) Apabila korban sudah dapat meraih pelampung, maka

tariklah pelan-pelan ke arah Rabber Boat / Kapal.

Page 14: Sop Bantuan Sar Perairan

14

(4) Angkat dan naikan korban ke atas Rabber Boat /

Kapal dan beri pertolongan secukupnya.

(5) Apabila korban kondisi fisik sudah lemah / kritis dan

tidak dapat meraih pelampung satu atau dua orang

terjun ke laut untuk menolongnya dan tetap

menggunakan life jacket.

(6) Apabila korban kemungkinan sudah minum air laut

cukup banyak, maka keluarkan air laut di perut

dengan cara badan di telungkupkan kemudian

diangkat bagian perut hingga posisi kepala lebih

rendah dari pada perut.

(7) Berikan nafas buatan dan pertolongan secukupnya.

(8) Segera dibawa ke Rumah Sakit terdekat.

(9) Catat identitas korban.

(10) Buat laporan / pemberkasan dan serah terima.

(11) Laporkan ke Kesatuan atas.

b) Korban sudah meninggal :

(1) Gunakan jaring / jala-jala untuk mengangkat mayat

dan jangan ditarik bagian / anggota badan karena

dapat lepas.

(2) Tempatkan / masukan ke dalam kantong plastik.

(3) Bawa ke Rumah Sakit terdekat.

(4) Mintakan Visum et Revertum.

(5) Membuat laporan / pemberkasan serah terima.

Page 15: Sop Bantuan Sar Perairan

15

(6) Melaporkan ke Satuan atas.

6) Penanganan terhadap kapal tenggelam.

a) Catat identitas kapal antara lain :

(1) Nama kapal.

(2) Jenis kapal.

(3) Bendera kapal.

(4) Perusahaan kapal.

(5) Tanda-tanda lain yang perlu.

b) Beri tanda dengan pelampung posisi kapal yang tenggelam.

c) Catat posisi tenggelam, tanggal dan waktu.

d) Adakan PAM terhadap kapal-kapal yang lewat disekitar lokasi

kapal tenggelam.

e) Apabila terjadi tumpahan minyak, ambil sempel dengan

botol dan catat seberapa luas pencemaran tersebut.

f) Buat laporan / pemberkasan serah terima.

g) Melaporkan ke Kesatuan atas.

Page 16: Sop Bantuan Sar Perairan

16

BAB IV

ADMINISTRASI, LOGISTIK DAN ANGGARAN

Dalam rangka mewujudkan efektifitas dan keberhasilan terhadap implementasi

SOP Bantuan SAR Perairan tersebut agar dapat bejalan baik, lancar, dan berdaya guna

maka diperlukan 3 (tiga) faktor pendukung yang saling berkaitan dan terintegrasi

meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Sistem Adminstrasi dan tata naskah penulisan tentang SOP Bantuan SAR

Perairan beserta lampiran-lampiran secara umum menggunakan tata naskah

penulisan dinas Polri sebagaimana ketentuan yang berlaku di Lingkungan

Kepolisian Negara Republik Indonesia;

2. Aspek Dukungan logistik yang digunakan dalam rangka mendukung

efektifitas penyelenggaraan kegiatan SAR Perairan secara umum mengacu

kepada peraturan / ketentuan tentang pola pengadaan dan pembinaan logistik

yang berlaku dilingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia;

3. Aspek Dukungan Anggaran yang digunakan dalam pelaksanaan bantuan SAR

Perairan secara keseluruhan didukung/menggunakan anggaran rutin atau

anggaran khusus yang telah tersedia.

Page 17: Sop Bantuan Sar Perairan

17

BAB V

PENUTUP

1. Demikian penyusunan SOP bantuan SAR Perairan ini dibuat, agar dapat

dilaksanakan oleh personil yang mengemban tugas dibagian tersebut secara

terarah, tertib dan mencapai sasaran yang telah ditentukan;

2. Sebagai Pedoman, acuan dan kerangka kerja bagi para unsur pengemban tugas

pada Ditpolair dalam rangka penyelenggaraan implementasi pelaksanaan SAR

Perairan, agar dapat dilaksanakan secara terpadu, optimal dan berhasil serta

berdayaguna;

3. Pada saat SOP ini diberlakukan semua pedoman kerja dilingkungan Ditpolair

dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan SOP ini, apabila

ada hal-hal yang belum diatur dalam SOP ini akan diatur kemudian;

4. Hal-hal yang belum tercantum dalam SOP ini akan diatur dalam aturan tersendiri

sepanjang yang berkenaan dengan pelaksanaan bantuan SAR di Perairan. SOP

ini akan bersifat berkembang dan mengalami uji di lapangan terus menerus, oleh

karena itu isinya perlu disempurnakan sesuai dengan hasil penerapan di

lapangan.

5. SOP ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Labuan, Desember 2011

DIREKTUR KEPOLISIAN PERAIRAN POLDA SULTENG

JEMMY ROSDIANTORO, SST.MK KOMBESPOL NRP 67110375