solusi grafik dan metode primal...
TRANSCRIPT
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 14
a11 a12 …. a1n
a21
..
a22
..
…. a2n
..
.. .. ..
am1 am2 …. amn
BAB III
SOLUSI GRAFIK DAN METODE PRIMAL SIMPLEKS
A. Metode Simpleks
Metode simpleks yang sudah kita pelajari, menunjukkan bahwa setiap perpindahan
tabel baru selalu membawa semua elemen yang terdapat dalam tabel. Dalam metode
simpleks yang diperbaiki, setiap perpindahan tabel baru tidak semua elemen
diperlukan. Informasi yang sangat diperlukan untuk berpindah dari satu tabel ke tabel
berikutnya adalah :
(1) Nilai pada baris Zj – Cj. (2) Kolom kunci (variabel yang akan masuk basis). (3) Variabel basis.
(4) Nilai konstanta ruas kanan (bi) yang berkorespondensi dengan variabel basis.
Selain keempat informasi tersebut, sebenarnya yang lain tidak diperlukan (tidak
memiliki peran) dalam proses perpindahan tabel simpleks. Jika persoalan linier
program cukup besar, hal ini akan menjadi tidak efisien jika membawa semua elemen
ke dalam tabel berikutnya.
Cara yang lebih efisien yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan seperti
diatas adalah dengan metode simpleks yang diperbaiki atau simpleks multiplier.
Matriks dari bentuk standar linier program adalah sebagai berikut :
Maksimum Z = cx
dk Ax
x
=
≥
bi
0
di mana,
A = (m x m)
b1 x1
b2 x = x2
bi = (m x 1)
.. (n x 1) ..
.. ..
bi xn
dan, c =
(1 x n)
[ c1, c2, …….cn]
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 15
a11 a12 …. a1m
a21 a22 …. a2m
.. .. ..
.. .. ..
am1 am2 …. amm
..
Misalkan kolom yang berkorespondensi dengan matriks (A) dinyatakan dengan : Y1,
Y2, …, Yn, di mana,
a11 a12 a1n
a21 a22 a2n
Y1 = (m x 1) .. ;
..
Y2 = (m x 1) .. ;
..
Y3 = (m x 1)
..
am1 am2 amn
Misalkan kita memiliki variabel basis x1, x2, …, xm, maka matriks basisnya adalah :
B = Y1, Y2, …Ym = (m x n)
B invers = B-1
B11 B12 …. B1m
B21 B22 …. B2m
.. .. ..
.. .. ..
Bm1 Bm2 …. Bmm
Misalkan vektor (B) dipecah
menjadi
B = B1
(n x 1)
BN
di mana B1 berkorespondensi dengan variabel basis, dan BN merupakan variabel nonbasis, maka :
b1 xm+1
b2 xm+2
B1 = (m x 1)
.. dan
..
BN = (n - mx1) ..
..
bm xm+n
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 16
B11b1 + B12b2 + …. + B1mbm
B21b1 + B22b2 + …. + B2mbm
.. .. ..
.. .. ..
Bm1b1 + Bm2b2 + …. + Bmmbm
bi
dengan demikian solusi basis optimum adalah :
BI = B-1
=
Misalkan CB merupakan koefisien fungsi tujuan untuk variabel basis, maka fungsi tujuan
dari variabel basis adalah :
Z = Cx = CB BI = c1b1 + c2b2 + … + cmbm
Untuk menguji apakah solusi telah optimum, perlu dihitung simpleks multiplier (π) =
CBB-1
. Koefisien fungsi tujuan yang baru = ĉj = πYi – cj.
Oleh karena fungsi tujuan berbentuk maksimum, maka solusi optimum akan dicapai
apabila ĉj ≥ 0.
Jika solusi belum optimum, maka pilih salah satu nilai ĉj yang memiliki negatif
terbesar, sebagai variabel masuk basis. Sedangkan variabel yang akan keluar basis
perlu ditentukan kolom pivot dengan menggunakan rumus berikut :
Yjn = B-1
Yjn =
â1n
â2n
..
..
âmn
Setelah itu uji perbandingan minimum untuk menentukan variabel yang akan
keluar basis dengan rumus :
b2 b2
= Minimum , untuk , i = 1,2, …, m.
â2n â2n
Proses ini diulangi sampai solusi optimum tercapai.
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 17
Contoh 1 :
Penyelesaian LP dengan Rivised Simpleks, pada prinsipnya sama dengan metode
simpleks terdahulu. Akan tetapi kita hanya menghitung informasi yang penting
saja pada setiap perpindahan tabel baru.
Maksimum Z = 40X1 + 25X2 + 0S1 + 0S2
Dk. [1] 3X1 + 2X2 + S1 =
150 [2]
[3]
8X1 + 2X2 + S2 =
200
X1, X2, S1, S2 ≥ 0 Untuk melihat hasil perhitungan dengan Rivised Simpleks, terlebih dahulu kita akan
selesaikan dengan metode simpleks biasa, sebagai perbandingan.
CB
Basis Cj
bi
40 25 0 0
Indeks X1 X2 S1 S2
0 S1 150 3 2 1 0 150:3=50
0 S2 200 8 2 0 1 200:8=25
Zj-Cj 0 -40 -25 0 0
CB
Basis Cj
bi
40 25 0 0
Indeks X1 X2 S1 S2
0 S1 75 0 5/4 1 -3/8 75:1,25=60
40 X1 25 1 ¼ 0 1/8 25:0,25=100
Zj-Cj 1000 0 -15 0 5
CB
Basis Cj
bi
40 25 0 0
Indeks X1 X2 S1 S2
25 X2 60 0 1 0,8 -0,3
40 X1 10 1 0 -0,2 0,2
Zj-Cj 1900 0 0 12 0,5
Solusi optimum permasalahan diatas adalah X1 = 10, X2 = 60 dengan nilai Z = 1.900.
Dalam rivised simpleks, tidak semua angka yang terdapat dalam tabel diatas kita
perlukan. Jika, kolom X1, X2, S1 dan S2 kita kita sebut Y1, Y2, Y3 dan Y4. Konstanta
nilai kanan kita sebut bi, dan koefisien fungsi tujuan kita sebut C1, C2, C3, dan C4,
maka angka-angka tersebut dapat dibuat sebagai berikut :
Y1 =
3 , Y2 =
8
2 , Y3 =
2
1 0 , Y4 = .
0 1
bi =
150
200
; C1 = [40], C2 = [25], C3 = [0], C4 = [0].
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 18
8
1
8
Sehingga tabel awal metode rivesed simpleks adalah :
basis B-1
bi
S1 1 0 150
S2 0 1 200
Dalam tabel 1 variabel basis adalah S1 dan S2 dengan koefisien fungsi tujuan C3
dan C4. Simpleks multiplier = π = CBB-1, dimana CB = [C3,C4] = [0,0].
1 Simpleks multiplier = π = [0,0]
0
0 = [0,0]
1
C1 = π Y1 – C1 = [0,0] 3
- 40 = - 40. 8
C2 = π Y2 – C2 = [0,0] 2
- 25 = - 25. 2
Oleh karena C1 memiliki angka negatif terbesar, maka X1 masuk basis (menjadi
kolom kunci). Untuk menentukan variabel yang akan keluar basis (baris kunci)
adalah memilih angka terkecil dari (aturan perbandingan minimum) bi : Y1.
bi Y1
Minimum =
150 3 50 : =
200 8 25
S1
S2 Keluar basis
Pada tabel berikutnya, variabel basis menjadi S1 dan X1, oleh karena itu matriks basis
berubah menjadi :
1 3 B = [Y3,Y1] =
0 8
Invers matriks basisnya adalah :
B-1
=
1x8
1 8 3 1 3 8
= 0x3 0 1 0 1
Berdasarkan teori matriks, setiap nilai pada tabel berikutnya dapat diperoleh
dengan mengalikan kolom persamaan asal dengan invers matriks basisnya.
bi = B-1
bi = 0
3 8 150 75 S1
= 1 200 25 X 1
Perhitungan diatas menghasilkan tabel kedua simpleks yang diperbaiki berikut :
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 19
2
basis B-1
bi
S1 1 -3/8 75
X1 0 1/8 25
© Apakah tabel dua tersebut sudah optimum ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
perlu dihitung nilai Cj baru yang berkorespondensi dengan variabel non basis
yaitu X2 dan S2 sebagai berikut.
Simpleks multiplier = π = CBB-1, dimana CB = [0,40].
1
π = [0,40] 0
3 8
= [0,5] 1
8
C2 = π Y1 – C1 = [0,5] 2
- 25 = - 15. 2
C4 = π Y2 – C2 = [0,5] 0
- 0 = 5. 1
Tabel akan optimum apabila nilai Cj ≥ 0. Berarti tabel 2 belum optimum, karena nilai
C2 yang baru masih negatif 15 yang berkorespodensi dengan variabel keputusan X2.
Pada tabel selanjutnya X2 masuk basis (kolom kunci). Untuk menentukan variabel
mana diantara S1 dan X1 yang akan keluar basis (baris kunci), dipilih dari hasil
minimum bi : Y2.
Nilai vektor kolom baru yang berkorespondensi dengan X2 adalah Y2
= B-1Y2.
1 Y2 =
0
3 8 2 5
4
= 1 1
8 4
Variabel yang akan keluar basis adalah :
bi Y2
75 Minimum = :
25
5 4 60
= 1
4 100
S1 Keluar basis
X 1
Variabel basis yang baru menjadi X2 dan X1, dan menghasilkan matriks basis seperti berikut :
2 3 B = [Y2,Y1] =
2 8
Invers matriks basisnya adalah :
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 20
5 5
5
B-1 =
1 8 3 4 5
3 10
= 2x8 2x3 2 2 1 1
Nilai konstanta ruas kanan yang baru (bi) untuk tabel berikutnya adalah :
4
bi = B-1
bi = 1
3 10 150 60 X
2
= 1 200 10 X
5 5 1
Hasil perhitngan diatas dapat dibuat dalam tabel simpleks yang diperbaiki seperti berikut
ini :
Tabel 3. Tabel ketiga simpleks diperbaiki
basis B-1
bi
X2 4/5 -3/10 60
X1 -1/5 1/5 10
© Apakah tabel tiga tersebut sudah optimum ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
perlu dihitung nilai Cj baru yang berkorespondensi dengan variabel non basis (S1 dan
S2).
Simpleks multiplier = π = CBB-1, dimana CB = [25,40].
4
π = [25,40] 5
1
3 10
= [12;0,5] 1
5 5
C3 = π Y3 – C3 = [12;0,5] 1
- 0 = 12. 0
C4 = π Y4 – C4 = [12;0,5] 0
- 0 = 0,5. 1
Tabel akan optimum apabila nilai Cj ≥ 0. Oleh karena nilai baru dari C3 dan C4
yang baru positif 12 dan 0,5, maka tabel 3 adalah optimum, dengan nilai X1 dan
X2 masing-masing adalah 10 dan 60. Sehingga nilai Z maksimum adalah 40(10) +
25(60) = 1.900.
Solusi optimum metode simpleks diperbaiki sama dengan solusi optimum metode
simpleks biasa. Akan tetapi penggunaan metode simpleks yang diperbaiki jauh
lebih efisien jika dikerjakan secara manual.
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 21
Contoh 2 :
Maximum Z = 50X1 + 80X2 + 0S1 + 0S2 - MA1 - MA2
Dk. [1] X1 + S1 = 40 [2]
X2 - S2 + A1 = 20 [3] X1 +
X2 + A2 = 50 [4] X1, X2,
S1, S2, A1, A2 ≥ 0
Misalkan Y1, …, Y6 menunjukkan kolom yang berkorespondensi dengan X1, X2, S1,
S2, A1, A2 dan bi berkorespondensi dengan konstanta ruas kanan, maka :
Y1 =
1
0 , Y2 =
1
0
1 , Y3 =
1
1
0 , Y4 =
0
0
1 , Y5 =
0
0
1 , Y6 =
0
0 40
0 , dan bi = 20
1 50
Variabel basis awalnya adalah S1, A1 dan A2, sehingga tabel awal simpleks yang
diperbaiki adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Tabel awal simpleks diperbaiki
basis B-1
bi
S1 1 0 0 40
A1 0 1 0 20
A2 0 0 1 50
Variabel manakah yang masuk basis ? Karena fungsi tujuan berbentuk maximum,
maka variabel yang memiliki nilai Cj negatif terbesar adalah variabel yang akan masuk
basis.
Simpleks multiplier = π = CBB-1, dimana CB = [0,-M,-M]
1 0 0
π = [0,-M,-M] 0 1 0 = [0,-M,-M]
0 0 1
Cj = π Yj – Cj
1. C1 = [0,-M,-M]
2. C2 = [0,-M,-M]
1
0 - 50 = - M – 50
1
0
1 - 80 = - 2M – 80
1
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 22
3. C3 = [0,-M,-M]
4. C4 = [0,-M,-M]
1
0 - 0 = 0
0
0
1 - 0 = M
0
0
5. C5 = [0,-M,-M]
6. C6 = [0,-M,-M]
1 - (-M) = 0
0
0
0 - (-M) = 0
1
C2 menghasilkan angla negatif terbesar yaitu – 2M – 80, oleh karena itu variabel
X2 masuk basis. Variabel manakah diantara S1, A1 dan A2 yang akan keluar
basis ? adalah hasil minimum dari bi : Y2, atau
Minimum =
40 0
20 : 1 = 20
50 1 50
S1
A1 Keluar basis
A2
Pada tabel pertama variabel basisnya adalah S1, A1 dan A2 yang berarti matriks
basisnya adalah Y3, Y5, dan Y6 atau :
1 0 0 baris 1
B = 0 1 0 baris 2
0 0 1 baris 3
Untuk mencari invers matriks basis (B-1) dapat dilakukan dengan operasi pivot, di
mana kolom pivotnya adalah kolom Y2.
1. Kalikan baris 2 dengan nol, kemudian hasilnya tambahkan dengan baris 1.
Baris 2 = [0 1 0] x 0 = [0 0 0]
Baris 1 = [1 0 0]
+
Nilai baru = [1 0 0]
2. Bagi baris 2 dengan satu.
Baris 2 = [0 1 0] : 1 = [0 1 0]
3. Kalikan baris 2 dengan minus satu, kemudian hasilnya tambahkan dengan baris 3.
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 23
Baris 2 = [0 1 0] x – 1 = [0 -1 0] Baris
3 = [0 0 1]
+
Nilai baru baris 3 = [0 -1 1]
1 0 0
Dengan demikian, B-1
= 0 1 0
0 1 1
Nilai konstanta ruas kanan yang baru dapat dicari dengan cara :
bi = B-1bi
1 0 0 40 40 S1
bi = 0 1 0 20 = 20 X 2
0 1 1 50 30 A2
Hasil perhitungan di atas dapat dibuat dalam tabel kedua simpleks diperbaiki seperti
berikut :
Tabel 2. Tabel kedua simpleks diperbaiki
basis B-1
bi
S1 1 0 0 40
X2 0 1 0 20
A2 0 -1 1 30
Apakah tabel 2 tersebut sudah optimum ?, lihat proses berikut ini
: Simpleks multiplier = π = CBB-1, dimana CB = [0,80,-M]
1 0 0
[0,80,-M] 0 1 0 = [0, 80+M, -M]
0 1 1
B. Metode Dual Simpleks
Prosedur perhitungan yang dibicarakan sejauh ini bergerak dari solusi dasar layak
yang belum optimum ke solusi layak yang lain. Apakah proses tersebut akhirnya akan
mencapai suatu solusi layak optimum, adalah tergantung pada kemampuan untuk
mendapatkan suatu solusi dasar awal yang layak. Dalam kaitan ini, artificial
variabel kadang-kadang digunakan untuk menemukan solusi awal layak. Jika
formulasi LP mengandung sejumlah besar artificial variable, maka membutuhkan
banyak perhitungan untuk memperoleh solusi awal layak.
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 24
Karena itu, akan dijelaskan suatu prosedur perhitungan yang memberikan suatu
solusi layak optimum, meskipun solusi awalnya tidak layak. Prosedur itu
dinamakan dual simplex algorithm yang pertama kali disusun oleh Lemke.
Algoritma ini tidak banyak digunakan di antara program-program komputer yang
ada. Namun ia memainkan peranan penting dalam post optimality analysis .
Berikut ini disajikan contoh bagaimana metode itu bekerja :
Contoh :
Minimumkan Z = 4X1 + 2X2
Dengan s yarat 3X1 + X2 ≥ 27
X1 + X2 ≥ 21
X1 + 2X2 ≥ 30
X1 ; X2 ≥ 0
Langkah pertama adalah mengubah semua kendala menjadi pertidaksamaan ≤ (agar
tidak membutuhkan artificial variable) dan kemudian tambahkan variabel slack.
Sehingga diperoleh :
Minimumkan Z = 4X1 + 2X2
Dengan syarat - 3X1 - X2 + S1 ≤ - 27
- X1 - X2 + S2 ≤ - 21
- X1 - 2X2 + S3 ≤ - 30
X1, X2, S1, S2, S3, ≥ 0
Jika bentuk baku di atas diekspresikan sebagai suatu tabel simplex awal, maka
akan terlihat bahwa variabel slack (S1, S2, S3) tidak memberikan solusi awal
layak. Karena ini merupakan masalah minimisasi sementara semua koefisien
pada persamaan Z adalah ≤ 0, maka solusi awal S1=-27, S2=-21, S3=-30 adalah
optimum tetapi tak layak. Masalah ini merupakan c iri khas dari mas alah yang
dapat diselesaikan dengan metode dual simplex . Tabel solusi awal optimum tapi
tak layak adalah :
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 25
Tabel 1. Tabel Awal
Basis X1 X2 S1 S2 S3 Solusi
Z - 4 - 2 0 0 0 0
S1
S2
- 3
- 1
- 1
- 1
1 0 0 - 27
0 1 0 - 21 S3 - 1 - 2 0 0 1 - 30
Seperti dalam metode simplex, metode ini didasarkan pada optimality and feasibility
condition. Optimality condition menjamin bahwa solusi selalu tetap optimum, s
ementara feasibility condition memaks a solusi dasar menc apai ruang layak.
Feasibility Condition : leav ing variable adalah v ariabel basis yang memiliki
nilai negatif terbesar (nilai kembar dipilih secara sembarang). Jika semua
variabel basis non negatif, proses berakhir dan solusi layak yang telah
optimum tercapai.
Optimality Condition : entering v ariable dipilih dari v ariabel non basis dengan
cara seperti berikut. Buat rasio antara koefisien pers amaan Z dengan koefisien
persamaan yang berhubungan pada leaving variable. Abaikan rasio dengan penyebut
positif atau nol. Bagi masalah mini mis asi, entering variable adalah salah satu
yang memiliki ras io terkecil, atau absolut rasio terkecil untuk mas alah
maksimisasi (rasio kembar dipilih sec ara s embarang). Jika semua penyebut
adalah nol atau positif, berarti masalah itu tidak memiliki solusi layak.
Setelah memilih entering and leav ing variable, metode Gauss Jordan (operasi
baris) diterapkan seperti biasa untuk memperoleh solusi berikutnya. Leaving variable
pada Tabel 1 adalah S3 (=-30), karena ia memiliki nilai negatif terbesar.
Untuk menentukan entering v ariable, rasionya diperoleh dengan cara berikut :
Variabel X1 X2 S1 S2 S3
Persamaan Z - 4 - 2 0 0 0
Persamaan S3 - 1 - 2 0 0 1
Ras io 4 1
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 26
Entering v ariable adalah X2 karena ia memiliki ras io terkecil yaitu 1. Dengan
menerapkan operasi baris seperti biasa diperoleh tabel berikut :
Tabel 2. Iterasi Pertama
Basis X1 X2 S1 S2 S3 Solusi
Z - 3 0 0 0 - 1 30
S1 - 2,5 0 1 0 -1/2 - 12
S2
X2
- 1/2
1/2
0 0 1 - 1/2 - 6
1 0 0 - 1/2 15
Solusi baru mas ih optimum tetapi tak layak (S1=-12, S2=-6). Kemudian S1
dipilih sebagai leav ing v ariable dan X1 sebagai entering v ariable. Ini memberi-
kan iterasi seperti berikut :
Tabel 3. Iterasi Kedua
Basis X1 X2 S1 S2 S3 Solusi
Z 0 0 - 1,2 0 - 0,4 44,4
X1 1 0 - 0,4 0 0,2 4,8
S2 0 0 - 0,2 1 - 0,4 - 3,6
X2 0 1 - 0,2 0 - 0,6 12,6
Pada iterasi kedua belum diperoleh solusi layak (S2 = - 3,6). Karena S2 adalah satu-
satunya yang bernilai negatif, dengan sendirinya ia menjadi leaving variabel dan S3
sebagai entering variabel, ini memberikan iterasi seperti berikut :
Tabel 4. Iterasi Ketiga
Basis X1 X2 S1 S2 S3 Solusi
Z 0 0 - 1 - 1 0 48
X1 1 0 - 1/2 1/2 0 3
S3 0 0 1/2 - 2,5 1 9
X2 0 1 1/2 - 1,5 0 18
Tabel Iterasi Ketiga merupakan tabel optimum dan layak dengan nilai fungsi tujuan
adalah 48.
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 27
C. Metode Simpleks Primal
Maksimumkan : Z = 40X1 + 30X2 + 50X3
Batasan : 1. 6X1 + 4X2 + X3 ≤ 32000
2. 6X1 + 7X2 + 3X3 ≤ 16000
3. 4X1 + 5X2 + 12X3 ≤ 24000
4. X1, X2, X3 ≥ 0
Langkah-langkah penyelesaian dengan metode simpleks primal:
1. Merubah model matematika menjadi bentuk baku simpleks dengan cara
menambahkan batasan dengan variable slack pada pertidaksamaan lebih kecil sama
dengan atau mengurangi dengan variable surplus pada pertidaksamaan lebih besar
sama dengan.
+ variable slack pada batasan ≤
- Variable surplus pada batasan ≥
Bentuk baku simpleks:
Maksimumkan : Z - 40X1 - 30X2 - 50X3 – 0S1 - 0S2 – 0S3 = 0
Batasan : 1. 6X1 + 4X2 + X3 + S1 = 32000
2. 6X1 + 7X2 + 3X3 + S2 = 16000
3. 4X1 + 5X2 + 12X3 + S3 = 24000
2. Buat tabel awal simpleks
Dasar Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Pemecahan Rasio
Z 1 -40 -30 -50 0 0 0 0 0
S1 0 6 4 1 1 0 0 32000 32000
S2 0 6 7 3 0 1 0 16000 5333
S3 0 4 5 12 0 0 1 24000 2000
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 28
3. Tentukan kolom masuk.
Pada kasus maksimalisasi, kolom masuk merupakan nilai negatif terbesar pada
persamaan Z atau baris Z pada table simpleks, sehingga X3 merupakan kolom
masuk.
4. Tentukan kolom keluar atau persamaan pivot.
Merupakan nilai positif terkecil dari rasio antara pemecahan dengan elemen pada
kolom masuk, sehingga:
Pemecahan Kolom masuk (X3) Rasio
32000 1 32000/1 = 32000
16000 3 16000/3 = 5333
24000 12 24000/12 = 2000
Variable nondasar X3 akan menggantikan variable dasar S3 pada table simpleks
iterasi pertama.
5. Tentukan elemen pivot.
Merupakan angka pada perpotongan kolom masuk dan kolom keluar, sehingga
elemen pivot = 12.
6. Mencari persamaan pivot baru.
Persamaan pivot baru = persamaan pivot lama / elemen pivot
Persamaan Pivot lama (a) 0 4 5 12 0 0 1 24000
Elemen pivot (b) 12 12 12 12 12 12 12 12
Persamaan pivot baru (a/b) 0 1/3 5/12 1 0 0 1/12 2000
7. Mencari persamaan variable dasar baru.
Pada kasus diatas yang merupakan variable dasar adalah Z, S1, dan S2.
Variable dasar baru = variable dasar lama – (elemen kolom masuk x persamaan
pivot baru.
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 29
a. Persamaan Z baru:
Persamaan Z lama (a) 1 -40 -30 -50 0 0 0 0
Elemen kolom masuk
pada variable dasar Z (b)
-50 -50 -50 -50 -50 -50 -50 -50
Persamaan pivot baru (c) 0 1/3 5/12 1 0 0 1/12 2000
b x c = (d) 0 -50/3 -250/12 -50 0 0 -50/12 -100000
Persamaan Z baru (a-d) 1 -70/3 -55/6 0 0 0 25/6 100000
b. Persamaan S1 baru:
Persamaan S1 lama (a) 0 6 4 1 1 0 0 32000
Elemen kolom masuk
pada variable dasar S1 (b)
1 1 1 1 1 1 1 1
Persamaan pivot baru (c) 0 1/3 5/12 1 0 0 1/12 2000
b x c = (d) 0 1/3 5/12 1 0 0 1/12 2000
Persamaan S1 baru (a-d) 0 17/3 43/12 0 1 0 -1/12 30000
c. Persamaan S2 baru:
Persamaan S2 lama (a) 0 6 7 3 0 1 0 16000
Elemen kolom masuk
pada variable dasar S2 (b)
3 3 3 3 3 3 3 3
Persamaan pivot baru (c) 0 1/3 5/12 1 0 0 1/12 2000
b x c = (d) 0 1 5/4 3 0 0 1/4 6000
Persamaan S2 baru (a-d) 0 5 23/4 0 0 1 -1/4 10000
8. Table simpleks iterasi pertama:
Dasar Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Pemecahan Rasio
Z 1 -70/3 -55/6 0 0 0 25/6 100000
S1 0 17/3 43/12 0 1 0 -1/12 30000 5294
S2 0 5 23/4 0 0 1 -1/4 10000 2000
X3 0 1/3 5/12 1 0 0 1/12 2000 6000
9. Kondisi optimum pada kasus maksimalisasi diperoleh ketika persamaan Z atau
baris Z tidak memilik angka yang bernilai negative. Apabila kondisi optimum
belum diperoleh maka kembali ke langkah 3.
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 30
Pemecahan Kolom masuk (X3) Rasio
30000 17/3 5294
10000 5 2000
2000 1/3 6000
10. Elemen pivot = 5
11. Persamaan pivot baru
Persamaan Pivot lama (a) 0 5 23/4 0 0 1 -1/4 10000
Elemen pivot (b) 5 5 5 5 5 5 5 5
Persamaan pivot baru (a/b) 0 1 23/20 0 0 1/5 -1/20 2000
12. Persamaan variabel dasar baru
a. Persamaan Z baru Persamaan Z lama (a) 1 -70/3 -55/6 0 0 0 25/6 100000
Elemen kolom masuk
pada variable dasar Z (b)
-70/3 -70/3 -70/3 -70/3 -70/3 -70/3 -70/3 -70/3
Persamaan pivot baru (c) 0 1 23/20 0 0 1/5 -1/20 2000
b x c = (d) 0 -70/3 -161/6 0 0 -14/3 7/6 -140000/3
Persamaan Z baru (a-d) 1 0 53/3 0 0 14/3 3 440000/3
b. Persamaan S1 baru
Persamaan S1 lama (a) 0 17/3 43/12 0 1 0 -1/12 30000
Elemen kolom masuk
pada variable dasar S1 (b)
17/3 17/3 17/3 17/3 17/3 17/3 17/3 17/3
Persamaan pivot baru (c) 0 1 23/20 0 0 1/5 -1/20 2000
b x c = (d) 0 17/3 391/60 0 0 17/15 -17/60 34000/3
Persamaan S1 baru (a-d) 0 0 -44/15 0 1 -17/15 1/5 56000/3
c. Persamaan X3 baru
Persamaan X3 lama (a) 0 1/3 5/12 1 0 0 1/12 2000
Elemen kolom masuk
pada variable dasar X3 (b)
1/3 1/3 1/3 1/3 1/3 1/3 1/3 1/3
Persamaan pivot baru (c) 0 1 23/20 0 0 1/5 -1/20 2000
b x c = (d) 0 1/3 23/60 0 0 1/15 -1/60 2000/3
Persamaan X3 baru (a-d) 0 0 1/30 1 0 -1/15 1/10 4000/3
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 31
13. Table simpleks iterasi kedua - optimum
Dasar Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Pemecahan
Z 1 0 53/3 0 0 14/3 3 440000/3
S1 0 0 -44/15 0 1 -17/15 1/5 56000/3
X1 0 1 23/20 0 0 1/5 -1/20 2000
X3 0 0 1/30 1 0 -1/15 1/10 4000/3
14. Table simplek iterasi kedua diatas sudah optimum karena variable nondasar pada
persamaan Z sudah bernilai positif, sehingga:
X1 = 2000
X3 = 4000/3
Z = 440000/3
15. Pada table optimum S2 dan S3 = 0. Artinya persediaan sumber daya kedua dan
ketiga habis digunakan, tetapi masih memiliki sumber daya pertama (S1) sebesar
56000/3 karena tidak digunakan.
Teknik Riset Operasi- GRR Page 32
Solusi Grafik dan Metode Primal Simpleks
Teknik Riset Operasi- GRR Page 33