solid oxide fuel cell
DESCRIPTION
Pembangkit Listrik Tenaga UdaraTRANSCRIPT
![Page 1: Solid Oxide Fuel Cell](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080915/55cf8f26550346703b996a1d/html5/thumbnails/1.jpg)
TUGAS KEWIRAUSAHAAN
Solid Oxide Fuel Cell
(SOFC)
Disusun Oleh:
Devi Permata
111724008
4-TPTL
TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
![Page 2: Solid Oxide Fuel Cell](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080915/55cf8f26550346703b996a1d/html5/thumbnails/2.jpg)
Solid Oxide Fuel Cell
Di jaman modern ini energi listrik menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat.
Teknologi semakin berkembang, manusia semakin tergantung dengan alat-alat untuk
memudahkan kehidupan manusia. Teknologi/alat tersebut sebagian besar membutuhkan
sumber energi listrik untuk bekerja. Seperti peralatan rumah tangga (setrika, magic jar,
kulkas, dll), perlatan kantor (komputer, printer, mesin fax, dll), selain itu juga listrik
utamanya adalah digunakan untuk sistem penerangan.
Teknologi untuk membangkitkan listrik pun sangat beragam tergantung dari sumber
energi yang digunakan. Sumber energi bermacam-macam mulai dari energi fosil, energi
matahari, energi air, energi angin dan sebagainya. Di Indonesia sendiri energi yang sangat
populer di masyarakat adalah energi fosil. Dicatut dari Harian Terbit (Selasa, 24 Maret 2015),
Dirjen Ketenagalistrikan Kementrian ESDM Jarman mengatakan bahwa pada tahun 2015 ini
sumber energi listrik terbesar masih berasal dari batubara dengan persentase 52,80 persen,
diikuti dengan gas 24 persen, dan BBM 11,45 persen. Energi fosil ini sendiri termasuk
kedalam energi tak terbarukan, dimana jumlahnya terbatas dan akan habis. Selain itu energi
fosil ini tidak ramah lingkungan karena menghasilkan emisi gas yang menimbulkan polusi
dan pemansan global.
Masalah lain dari penyediaan energi listrik di Indonesia adalah pendistribusian listrik.
Kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau dan kepulauan, tersebar dan
tidak meratanya pusat-pusat beban listrik, rendahnya tingkat permintaan listrik di beberapa
wilayah, tingginya biaya marginal pembangunan sistem suplai energi listrik (Ramani, K. V.,
1992) mengharuskan Indonesia mencari alternatif penyediaan energi listrik yang dapat
mengatasi masalah-masalah di atas.
Maka yang diperlukan saat ini adalah pengembangan renewable energy yang berbasis
distributed generation (DG). DG merupakan pembangkitan listrik pada titik konsumsi
dengan kata lain pembangkitan listrik di tempat. Dibandingkan dengan pembangkitan listrik
secara terpusat, sistem DG ini mengurangi biaya, kompleksitas, inefficiencies yang
berhubungan dengan transmisi dan distribusi listrik.
Sebuah inovasi telah muncul untuk menjawab tantangan tersebut yaitu Pembangkit
Listrik Tenaga Udara. Teknologi ini dikembangkan oleh seorang ilmuwan di bidang
aeronautical dan mechanical engineering bernama Dr. K. R. Sridhar yang dulu pernah
![Page 3: Solid Oxide Fuel Cell](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080915/55cf8f26550346703b996a1d/html5/thumbnails/3.jpg)
menjadi salah satu penasihat di NASA. Ilmuwan tersebut berhasil mengembangkan
pembangkit listrik yang dapat mengkonversi udara dan bahan bakar biogas menjadi energi
listrik dengan melalui proses-proses kimia yang ramah lingkungan. Udara akan dihantarkan
melalui katoda sementara bahan bakar biogas dihantarkan melalui anoda, dimana di antara
anoda dan katoda tersebut terdapat elektrolit berupa ion oksigen yang akan bereaksi dengan
kedua bahan tersebut kemudian manghasilkan listrik. Selain menggunakan bahan yang ramah
lingkungan, pembangkit ini juga menggunakan material yang mudah dijangkau karena
komponen utama dari pembangkit ini terbuat dari ribuan keramik padat yang terbuat dari
serbuk mirip pasir. Pembangkit ini sangat efektif karena instalasinya mudah, tidak
memerlukan lahan yang luas, dan bahan utamanya yang selalu tersedia.
Gambar Bloom Energy Server
Sebuah perusahaan yang bernama Bloom Energy telah memproduksi alat pembangkit
listrik tenaga udara tersebut yang disebut ‘Server’. Setiap Bloom Energy Server dapat
menghasilkan listrik sebesar 200 KW, cukup untuk memenuhu kebutuhan listrik beban dasar
pada 160 rumah atau sebuah gedung perkantoran satu hari satu malam. Kelebihan dari server
ini diantaranya adalah :
1. Harga material yang rendah-material cell yang digunakan seperti pasir bukan metal
yang mahal seperti platinum atau material korosif seperti asam.
2. Efisiensi listrik tinggi-mengkonversi bahan bakar menjadi listrik hampir dua kali lipat
dibandingkan diesel generator/genset.
3. Fleksibel dalam penggunaan bahan bakar-dapat menggunakan bahan bakar renewable
lain atau bahan bakar fosil.
4. Tidak menggunakan air
![Page 4: Solid Oxide Fuel Cell](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080915/55cf8f26550346703b996a1d/html5/thumbnails/4.jpg)
5. Berbasiskan distributed generation (DG) dapat dipasang di lahan parkir atau dengan
kata lain tidak membutuhkan area yang luas.
6. Pemasangan mudah dan cepat
7. High availability (satu power module dapat diservis saat semua module lain masih
terus bekerja)
8. Mobility
Spesifikasi Salah Satu Produk Bloom Energy Server
Cara Kerja Solid Oxide Fuel Cell
Fuel cell seperti baterai yang terus bekerja. Fuel cell terdiri dari 3 bagian: elektrolit,
anoda dan katoda. Untuk SOFC, material elektrolit yang digunakan adalah padatan keramik.
Sedangkan anoda dan katoda terbuat dari cairan khusus yang melapisi elektrolit. Tidak
![Page 5: Solid Oxide Fuel Cell](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080915/55cf8f26550346703b996a1d/html5/thumbnails/5.jpg)
seperti tipe fuel cell lain, SOFC tidak memerlukan metal yang mahal, larutan asam yang
korosif atau molten materials.
Selanjutnya, reaksi elektrokimia mengubah bahan bakar dan udara menjadi listrik tanpa
proses pembakaran. SOFC merupakan fuel cell dengan temperatur tinggi. Pada temperatur
yang tinggi, udara hangat masuk ke sisi katoda dari fuel cell dan uap tercampur dengan bahan
bakar untuk menghasilkan reformed fuel yang masuk melalui sisi anoda.
Gambar Proses Kerja SOFC
Selanjutnya, dalam fuel cell reaksi kimia dimulai.
Katoda : ½O2 + 2e- → O2-
Anoda : H2 → 2H+ + 2e- atau
CO + O2- → CO2 + 2e- atau
CH4 + 4O2- → CO2 + 2H2O + 8e-
Selama reformed fuel melewati anoda, reformed fuel berinteraksi dengan ion oksigen
dari katoda. Kombinasi ion oksigen dengan reformed fuel menghasilkan listrik, air, dan
sejumlah kecil karbon dioksida. Air hasil reaksi tersebut digunakan kembali untuk
menghasilkan uap yang dibutuhkan untuk memperbaharui bahan bakar. Proses tersebut juga
menghasilkan panas yang dibutuhkan oleh fuel cell.
Selama terdapat bahan bakar, udara, dan panas, proses terus berlangsung menghasilkan
energi yang bersih, reliable dan affordable.