soal-ulangan-k3lh new.pdf

18
MENGIKUTI PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN, DAN KESEHATAN KERJA SMK Bidang Keahlian: BISNIS DAN MANAJEMEN Oleh: Sihabudin, S.Pd.

Upload: cho-dzq

Post on 14-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: soal-ulangan-k3lh new.pdf

MENGIKUTI PROSEDUR

KEAMANAN, KESELAMATAN,

DAN KESEHATAN KERJA

SMK

Bidang Keahlian:

BISNIS DAN MANAJEMEN

Oleh:

Sihabudin, S.Pd.

Page 2: soal-ulangan-k3lh new.pdf

KATA PENGANTAR

Materi yang disusun dalam bentuk modul ini merupakan bahan ajar yang disiapkan bagi siswa

dan guru dalam usaha pencapaian standar kompetensi Mengikuti prosedur Keamanan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kegiatan belajar yang terdapat di dalamnya mencakup

beberapa kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, antara lain lain meliputi; mengikuti

prosedur keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja, menghadapi situasi-situasi

darurat/emergency, menjaga standar keamanan penampilan pribadi, dan memberikan umpan

balik mengenai keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja.

Modul ini disusun berdasarkan kurikulum 2004 dan kajian materinya disusun secara sistematis

sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Dengan penyusunan modul ini diharapkan turut

membantu siswa dan guru dalam proses belajar mengajar di kelas.

Penulis menyadari di dalam penyusunan modul ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu

kritik dan saran sangat penulis harapkan demi peningkatan mutu modul di masa yang akan

datang.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya

modul ini, terutama kepada (nama penerbit/pihak yang membantu beredarnya modul ini).

Kota Tangerang, September 2014

Penulis

Page 3: soal-ulangan-k3lh new.pdf

SUB KOMPETENSI I

MENGIKUTI PROSEDUR KEAMANAN,

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat menentukan bagi perusahaan. Sebagai faktor

yang memberikan kontribusi besar terhadap perusahaan, tenaga kerja perlu mendapat perhatian

serius. Salah satu upaya dan bentuk perhatian perusahaan terhadap tenaga kerja adalah dengan

diterapkannya program keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja dalam perusahaan. Tanpa

adanya perhatian dan pemeliharaan tenaga kerja, maka tujuan-tujuan perusahaan baik jangka

pendek maupun jangka panjang akan terhambat.

Pelaksanaan K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja

yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta bebas

pencemaran lingkungan menuju peningkatan produktivitas sebagaimana diamanatkan dalam

Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja. Seperti diketahui bahwa

kecelakaan kerja bukan hanya menimbulkan korban jiwa maupun proses produksi secara

menyeluruh dan merusak lingkungan yang akhirnya berdampak kepada masyarakat luas. Karena

itu perlu dilakukan upaya yang nyata untuk mencegah dan mengurangi resiko terjadinya

kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja secara maksimal. Apabila dilakukan analisis secara

mendalam maka kecelakaan, peledakan, kebakaran, dan penyakit akibat kerja pada umumnya

disebabkan tidak dijalankannya syarat-syarat K3 secara baik dan benar.

A. Pengertian Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja

1. Keamanan Kerja

Keamanan kerja adalah suatu usaha untuk menjaga dan melindungi pekerja dan

fasilitas/asset yang dimiliki, baik yang berada di dalam perusahaan maupun yang berada di

luar lingkungan perusahaan. Upaya memberikan jaminan keamanan kerja tidak hanya

diperuntukkan bagi tenaga kerja yang bekerja di dalam lingkungan perusahaan, tetapi juga

bagi tenaga kerja yang bekerja di lapangan, misalnya: karyawan bank yang bertugas

mengambil atau mengantarkan uang ke suatu tempat perlu mendapat pengawalan yang

ketat untuk mengantisipasi tindak kejahatan. Di dalam kitab Undang-Undang Hukum

Page 4: soal-ulangan-k3lh new.pdf

Perdata, khusus mengenai keamanan kerja dijelaskan bahwa pihak perusahaan wajib

mengatur dan memelihara ruangan, alat, dan perkakas, dimana perusahaan menyuruh

pegawainya melakukan pekerjaan sehingga para pekerja terlindung dari bahaya. Apabila

perusahaan tidak memenuhi kewajiban tersebut, pihak perusahaan wajib mengganti

kerugian kepada pekerja yang tertimpa musibah saat bekerja.

2. Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang pada

saat bekerja. Keselamatan kerja berhubungan dengan mesin, peralatan kerja, bahan, dan

proses pengolahannya, lingkungan kerja, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Dengan

demikian, keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik

barang maupun jasa. Jadi, dapat dikatakan bahwa bahaya yang dapat timbul dari mesin,

pesawat, alat kerja, bahan, proses pengerjaannya, dan lingkungan kerja harus sebisa

mungkin dikendalikan dan atau bila mungkin dihilangkan. Masalah keselamatan kerja

perlu mendapat perhatian serius, mengingat lingkungan kerja yang aman, tenang, dan

tenteram akan membuat pekerja bersemangat dan dapat bekerja dengan lebih baik lagi

sehingga diperoleh hasil kerja yang memuaskan.

3. Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja merupakan upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja,

dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan

dirinya sendiri maupun masyarakat disekitarnya agar diperoleh produktivitas kerja yang

optimal (Undang-Undang Kesehatan tahun 1992 pasal 23). Kapasitas kerja meliputi status

kesehatan pekerja, dan gizi kerja yang baik serta kemampuan fisik yang prima, semuanya

itu diperlukan agar pekerja dapat melakukan pekerjaan secara baik dan optimal. Beban

kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat kerja yang terlalu berat atau fisik

yang terlalu lemah dapat mengakibatkan pekerja mengalalmi gangguan atau penyakit

akibat kerja. Sedangkan kondisi lingkungan kerja turut dipengaruhi oleh panas,

kebisingan, debu, maupun zat-zat kimia.

Selain kesehatan kerja, dikenal juga istilah hygiene kerja, yaitu ilmu terapan yang

mendalami masalah identifikasi, pengukuran, evaluasi, dan pengendaliannya terhadap

faktor-faktor penyebab penyakit kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja dan

Page 5: soal-ulangan-k3lh new.pdf

perusahaan. Kesehatan kerja dan higiene kerja merupakan satu kesatuan yang saling

mengisi dan bekerja sama mengatasi permasalahan kesehatan secara menyeluruh dari

tenaga kerja.

Perbedaan kesehatan kerja dan hygiene kerja dapat dilihat pada table berikut ini:

Kesehatan kerja Higiene kerja

Sasarannya adalah Manusia Sasarannya adalah lingkungan kerja

Bersifat medis Bersifat teknis

Secara keseluruhan keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu sistem program

yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan timbulnya

kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara

mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat

hubungan kerja dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian.

B. Tujuan Keamanan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja

1. Tujuan Keamanan Kerja

Setiap pekerja menginginkan adanya keamanan dalam bekerja, baik di dalam

maupun di luar lingkungan kerja (lapangan). Keamanan saat bekerja akan membuat

pekerja merasa tenang dan nyaman sehingga lebih berkonsentrasi terhadap pekerjaan yang

pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas.

Tujuan keamanan kerja, antara lain:

a. Meningkatkan kinerja menuju hasil yang lebih baik ,

b. Melindungi pekerja ketika sedang bekerja,

c. Melindungi dan menjaga fasilitas dan asset perusahaan.

2. Tujuan Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja erat kaitannya dengan usaha peningkatan hasil produksi dan

pencapaian produktivitas kerja. Menurut Dr. Suma’mur P.K, M.Sc. dalam bukunya yang

berjudul “Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan”, dikemukakan bahwa

Page 6: soal-ulangan-k3lh new.pdf

produktivitas adalah perbandingan di antara hasil kerja (output) dan upaya yang

dipergunakan (input). Pengaruh keselamatan kerja terhadap peningkatan produktivitas

diperlihatkan oleh hal-hal berikut ini:

a. Tingkat keselamatan kerja yang tinggi dapat menghindari terjadinya pengeluaran-

pengeluaran yang tidak perlu.

b. Tingkat keselamatan kerja yang tinggi akan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan

aman sehingga para karyawan dapat bekerja semaksimal mungkin.

Sedangkan yang menjadi tujuan dari keselamatan kerja, antara lain:

a. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melaksanakan pekerjaan,

b. Menjamin keselamatan tiap orang yang berada ditempat kerja,

c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

3. Tujuan Kesehatan Kerja

Penanganan kesehatan kerja yang baik akan membuat tenaga kerja mampu bekerja

dengan baik pula karena para tenaga kerja merasa nyaman dalam menjalankan tugasnya,

sebaliknya apabila lingkungan kerja kurang baik misalnya dari sisi ventilasi yang kurang

baik, penerangan dan kebersihan yang kurang memadai, ruangan yang sangat padat, serta

suhu yang sangat panas akan mengakibatkan menurunnya produktivitas para tenaga kerja.

Pentingnya arti produktivitas dalam meningkatkan kesejahteraan telah disadari

secara universal, tidak ada jenis kegiatan manusia yang tidak mendapatkan keuntungan

dari produktivitas yang di tingkatkan sebagai kekuatan untuk menghasilkan lebih banyak

barang maupun jasa, peningkatan produktivitas juga menghasilkan peningkatan langsung

pada standar hidup yang berada di bawah kondisi distribusi yang sama dari perolehan

produktivitas yang sesuai dengan masukan tenaga kerja.

Perusahaan yang telah menyadari pentingnya tingkat produktivitas akan selalu

memperhatikan factor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat produktivitas tenaga kerja

salah satunya adalah keselamatan dan kesehatan kerja.

Beberapa upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan

produktivitastenaga kerja adalah dengan memberikan jaminan kepada tenaga kerja yang

antara lain berupa:

Page 7: soal-ulangan-k3lh new.pdf

- Jaminan pengobatan dan perawatan karena pekerjaan

- Gaji selama sakit

- Tunjangan kecelakaan kerja, misalnya; asuransi dan tunjangan berupa uang.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa kesehatan kerja bertujuan

untuk:

a. Menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif

b. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua

lapangan kerja yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, maupun kesejahteraan

sosialnya.

c. Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada meningginya

efisiensi dan daya produktivitas factor manusia dalam produksi.

Dari tujuan-tujuan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dibuatnya aturan

penyelenggaraan keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja pada hakekatnya adalah

pembuatan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan,

peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan peralatan

dalam bekerja serta pengaturan dalam penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan

aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan, sehingga

potensi bahaya kecelakaan tersebut dapat dieliminir.

C. Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 dan Hukum K3 Yang Berlaku

Secara Internasional

Beberapa peraturan perundangan yang berlaku selama ini termasuk produk kolonial

yang menempatkan pekerja pada posisi yang sulit dan kurang menguntungkan dalam hal

pelayanan penempatan tenaga kerja dan sistem hubungan industrial yang menonjolkan

perbedaan kedudukan dan kepentingan sehingga dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan

kebutuhan masa kini dan tuntutan masa yang akan datang.

Ketentuan-ketentuan yang masih relevan dari peraturan perundang-undangan yang

lama ditampung dalam undang-undang baru, yaitu Undang-Undang Ketenagakerjaan No.

13 Tahun 2003. Selain mencabut ketentuan yang tidak sesuai lagi dengan tuntutan dan

Page 8: soal-ulangan-k3lh new.pdf

perkembangan zaman, undang-undang ini jugadimaksudkan untuk menampung perubahan

yang sangat mendasar di segala aspek kehidupan bangsa Indonesia dengan dimulainya

reformasi.

Rancangan Undang-Undang ketenagakerjaan yang disahkan menajdi Undang-

Undang No. 13 tahun 2003 pada tanggal 25 Maret 2003 oleh pemerintah terdiri atas 18

Bab dan 193 pasal, antara lain mencakup penempatan tenaga kerja; penggunaan tenaga

kerja asing; hubungan kerja perlindungan, pengupahan dan kesejahteraan; hubungan

industrial, pemutusan hubungan kerja; ketentuan pidana dan sanksi administratif.

Dalam ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan, khusus mengenai keselamatan dan kesehatan kerja terdapat dalam pasal

86 dan 87.

Pasal 86:

(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

a. Keselamatan dan kesehatan kerja

b. Moral dan kesusilaan

c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai

agama.

(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja

yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.

(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai

dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Pasal 87:

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan system manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja yang terintegrasi dengan system manajemen perusahaan.

(2) Ketentuan mengenai penerapan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan peraturan pemerintah.

Page 9: soal-ulangan-k3lh new.pdf

Penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan

Khusus pasal 86 ayat (2):

“ Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan jaminan

keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan dan penyakit akibat kerja,

pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi”.

Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja merupakan ketentuan

pokok dibidang keselamatan dan kesehatan kerja. Undang-Undang ini menegaska ruang

lingkup keselamatan dan kesehatan kerja.

Didalam penjelasan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja

khusus pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa ruang lingkup bagi berlakunya undang-undang

ini jelas ditentukan oleh tiga unsur, yaitu:

1. Tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi sesuatu usaha,

2. Adanya tenaga kerja yang berada disana,

3. Adanya bahaya kerja di tempat itu.

Ditambahkan pula dalam penjelasan pasal 2 ayat (2), diperinci sumber-sumber bahaya yang

dikenal dewasa ini yang bertalian dengan:

1. Keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat-alat kerja, peralatan lainnya, bahan-bahan, dan

sebagainya.

2. Lingkungan

3. Sifat pekerjaan

4. Proses produksi

Hukum keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku secara internasional tertuang

dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 1969 tentang persetujuan konvensi ILO No 120.

Adapun isi konvensi ILO No. 120 adalah:

a. Semua bangunan yang digunakan oleh pekerja-pekerja dan perlengkapannya harus

selalu dipelihara dengan baik dan dijaga kebersihannya. (Pasal 7).

Page 10: soal-ulangan-k3lh new.pdf

b. Semua bangunan yang digunakan oleh pekerja-pekerja harus mempunyai ventilasi

yang cukup dan sesuai, bersifat alami atau buatan atau kedua-duanya, yang dapat

member udara segar atau yang dibersihkan. (Pasal 8).

c. Semua bangunan yang digunakan oleh pekerja-pekerja harus mempunyai

pennerangan yang cukup dan sesuai, tempat-tempat kerja sedapat mungkin harus

mendapat penerangan alam. (Pasal 9).

d. Bangunan harus mempunyai suhu dan keadaan yang nyaman untuk para pekerja.

(Pasal 10).

e. Semua tempat kerja dan tempat duduk harus disusun dan diatur sedemikian rupa

sehingga tidak membahayakan kesehatan para pekerja. (Pasal 11).

f. Tersedianya air minum yang sehat untuk para pekerja. (Pasal 12).

g. Tersedianya perlengkapan mencuci dan sanitasi yang cukup dan sesuai yang

dipelihara dengan baik. (Pasal 13).

h. Tersedianya tempat duduk yang cukup dan sesuai untuk pekerja serta kesempatan

yang cukup untuk menggunakannya. (Pasal 14).

i. Tersedianya fasilitas yang sesuai untuk mengganti, menyimpan, dan menggunakan

pakaian yang tidak dipakai pada waktu bekerja yang dipelihara dengan baik. (Pasal

15).

j. Bangunan yang berada di bawah tanah atau bangunan yang tidak mempunyai jendela

harus memenuhi standar kesehatan dan keselamatan kerja yang baik. (Pasal 16).

k. Adanya perlindungan untuk para pekerja dari bahan, proses, dan teknik yang

berbahaya, tidak sehat, atau beracun. (Pasal 17).

l. Pengurangan atau peniadaan kegaduhan dan getaran-getaran yang memberikan

pengaruh berbahaya untuk para pekerja. (Pasal 18).

D. Prosedur Bekerja Dengan Aman dan Tertib

Prosedur bekerja dengan aman dan tertib yang dilakukan pihak pengusaha antara lain:

Page 11: soal-ulangan-k3lh new.pdf

(1) Menetapkan standar K3.

(2) Menetapkan tata tertib dan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi.

Sedangkan prosedur bekerja dengan aman dan tertib yang dilakukan karyawan antara

lain:

(1) Meningkatkan kecakapan dan kedisiplinan kerja.

(2) Meningkatkan tanggung jawab terhadap pekerjaan.

(3) Memperbaiki cara kerja melalui pelatihan/pendidikan.

(4) Melakukan pemeriksaan kesehatan

(5) Menyelaraskan kemampuan dengann bidang kerja atau alat yang digunakan.

(6) Menggunakan alat pelindung kerja.

Prosedur itu sendiri merupakan tingkatan atau tahap-tahap kegiatan untuk

menyelesaikan pekerjaan. Jadi, prosedur bekerja dengan aman dan tertib adalah

berbagai tahapan kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha dan pekerja agar dapat

menyelesaikan pekerjaan dengan perasaan aman dan terciptanya ketertiban seperti yang

diharapkan.

E. Prosedur Pencegahan Agar Tujuan K3 Dapat Tercapai

Usaha pencegahan ditujukan kepada lingkungan, mesin-mesin dan alat-alat kerja,

perkakas kerja, dan manusia.Pencegahan kecelakaan kerja memerlukan kerjasama

berbagai macam bidang keahlian/profesi seperti pembuat undang-undang, pegawai

pemerintah, ahli teknik, ahli medis, psikologi, ahli statistic, guru, pengusaha, dan pekerja.

Prosedur pencegahan yang dapat dilakukan agar tujuan K3 dapat tercapai antara

lain:

1. Peraturan perundang-undangan

Yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-kondisi kerja pada

umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan, pemeliharaan, pengawasan, pengujian,

cara kerja peralatan, tugas-tugas pengusaha dan buruh, pemeriksaan kesehatan, dan

P3K.

Page 12: soal-ulangan-k3lh new.pdf

2. Standarisasi

Yaitu penyesuaian bentuk maupun ukuran, dan sebagainya dengan menggunakan

pedoman yang telah ditetapkan dan dipakai sebagai tolak ukur. Pada dasarnya baik

buruknya K3 di tempat kerja dapat diketahui melalui pemenuhan standar K3.

3. Pengawasan

Yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan kerja dan ketentuan-ketentuan perundang-

undangan yang diwajibkan.

4. Riset

Yaitu penelitian atau pengkajian suatu masalah secara sistematis dan ilmiah. Riset

yang dilkukan dapat meliputi; riset teknis, riset medis, dan riset psychologis.

5. Pendidikan dan latihan

Pendidikan mempunyai arti yang sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran akan

arti pentingnya K3. Sedangkan latihan berperan untuk meningkatkan kemampuann

dan keterampilan karyawan.

6. Persuasi

Yaitu suatu cara pendekatan yang sifatnya pribadi dengan tidak memaksakan melalui

sanksi-sanksi, misalnya dengan penyuluhan.

7. Asuransi

Yaitu insentif financial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan kerja, misalnya

dalam bentuk pengurangan premi yang dibayar perusahaan apabila pekerja

mendukung K3.

F. Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Keamanan

Bentuk gangguan keamanan umumnya disbabkan oleh kesalahan manusianya tetapi

juga dimungkinkan oleh factor lain yang bersifat teknis maupun non teknis.

Gangguan keamanan yang disebabkan oleh factor yang bersifat teknis, antara lain:

Gangguan-gangguan seperti pintu keluar yang macet

Tumpahnya bahan kimia

Kesalahan perawatan seperti kabel listrik yang terkelupas

Page 13: soal-ulangan-k3lh new.pdf

Kurang penerangan

Rak yang tidak aman

Kecelakaan

Kebakaran yang terjadi karena kesalahan prosedur dan operasional mekanik.

Faktor yang bersifat non teknis, antara lain:

Kriminalitas: pencurian, penodongan, perampokan, pembunuhan, penganiayaan.

Bencana alam: gunung meletus, banjir, gempa, tsunami, tanah longsor.

Ancaman bom, ledakan bom.

G. Laporan Mengenai Kejadian Pencurian

Dalam membuat laporan kejadian yang singkat dan jelas arahnya harus berdasarkan prinsip

dasar manajemen umum, yaitu:

1. Who (siapa) : pelaku dan korban

2. What (apa) : apa yang terjadi

3. When (kapan) : waktu kejadian

4. Where (dimana) : letak/tempat kejadian

5. Why (mengapa) : analisis penyebab kejadian

6. How (bagaimana) : jalan cerita terjadinya

7. How many (berapa banyak) : jumlah korban material dan personil.

Page 14: soal-ulangan-k3lh new.pdf

Contoh surat laporan kejadian:

Kepada Yth.

……………………

……..

……………………

……..

LAPORAN KEJADIAN

No. : ……………………….

1. Pada hari i i ………………. Ta ggal ………………………… tahu ……….. saya …………………….

Jabata …………………………. elaporka sebagai berikut :

2. Pada Hari i i …………………..ta ggal ………………………….. a tara ja …… sa pai de ga

ja ………. Telah terjadi …………. Te pat kejadia di …………… Pelaku …………………….

Bara g bukti ya g dite uka ……………….. Sa ksi …………………….

3. Ti daka ya g dilakuka : ……………………

4. Demikian laporan singkat ini saya buat dengan sebenarnya untuk dijadikan bahan

pertimbangan bagi pimpinan dalam mengambil langkah selanjutnya.

Jakarta,

……………………………

Mengetahui,

Page 15: soal-ulangan-k3lh new.pdf

LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran : Ekonomi dan Bisnis (Menjelaskan K3LH)

Kelas/Program :

Hari/Tanggal :

I. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar berikut ini!

1. Hukum kesehatan dan keselamatan kerja internasional berlaku untuk badan-badan atau

lembaga sebagai berikut, kecuali…

a. badan perniagaan

b. lembaga jasa

c. lembaga perdagangan

d. industri pengangkutan

e. rumah tangga

2. Hukum kesehatan dan keselamatan kerja internasional tertuang dalam…

a. konvensi ILO No. 120 d. artikel 10 dari “politic tuiju Reglement”

b. declaration of Human Right e. veiligheids ordonantic 1910

c. magna Charta

3. Yang mempunyai tanggung jawab dalam upaya menjaga keamanan dan keselamatan kerja

adalah…

a. satpam d. panitia keselamatan kerja

b. polisi e. semua orang yang bekerja di dalamnya

c. pimpinan perusahaan

4. “Semua bangunan yang digunakan oleh pekerja-pekerja dan perlengkapannya harus selalu

dipelihara dengan baik dan dijaga kebersihannya”. Pernyataan tersebut tertuang dalam…

a. konvensi ILO No. 120 pasal 7 d. konvensi ILO No. 120 pasal 10

b. konvensi ILO No. 120 pasal 8 e. konvensi ILO No. 120 pasal 11

c. konvensi ILO No. 120 pasal 9

5. “Bangunan harus mempunyai suhu dan keadaan yang nyaman untuk para pekerja”. Pernyataan tersebut tertuang dalam…

a. konvensi ILO No. 120 pasal 7 d. konvensi ILO No. 120 pasal 10

b. konvensi ILO No. 120 pasal 8 e. konvensi ILO No. 120 pasal 11

c. konvensi ILO No. 120 pasal 9

6. Undang-Undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai tenaga

kerja, memuat tentang…

a. keselamatan kerja

b. penggantian kerugian bagi buruh yang mengalami kecelekaan atau penyakit akibat kerja

c. hygiene perusahaan atau keselamatan kerja

d. jam kerja, cuti tahunan, cuti hamil, aturan tentang tempat kerja

e. syarat-syarat tempat kerja

Page 16: soal-ulangan-k3lh new.pdf

7. Prosedur keselamatan dan keamanan kerja dalam suatu perusahaan akan berbeda dengan

prosedur keselamatan dan keamanan kerja diperusahaan lain. Hal ini tergantung dari…

a. tunjangan yang diperoleh karyawan

b. karakteristik pimpinan

c. tingkat pendidikan

d. jenis usaha dan proses produksi

e. pengalaman kerja masing-masing

8. Berikut ini adalah bahaya-bahaya di tempat kerja, kecuali…

a. semburan api, air panas, uap dan gas

b. pencemaran lingkungan

c. sentuhan listrik

d. kerusakan mesin, peralatan, bahan dan bangunan

e. gempa bumi

9. Salah satu alat/tanda peringatan bahaya yang paling tradisional adalah…

a. kentongan d. pengeras suara

b. alarm e. rambu-rambu lalu lintas

c. sirine

10. Kelalaian adalah salah satu factor timbulnya keadaan bahaya yang disebabkan oleh…

a. alat dan mesin

b. lingkungan tempat kerja

c. bahan yang digunakan

d. manusia

e. fasilitas

11. Di dalam mengidentifikasi perilaku yang mencurigakan perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut, kecuali…

a. berada bukan pada tempatnya

b. mengenali tipe pelanggan yang biasa dating berbisnis

c. sikap yang tidak biasanya

d. memaksakan kehendak

e. melaporkan diri kepada petugas keamanan

12. Tembakan peringatan dilakukan untuk member peringatan kepada pelaku tindak kejahatan

supaya…

a. menyerahkan diri

b. melarikan diri

c. berlari lebih cepat

d. mau mengakui kesalahan

e. introspeksi diri

13. Agar orang-orang dapat menyelamatkan diri, sebuah bangunan harus…

a. mempunyai minimal dua jalan pada dua arah yang berlawanan

b. mempunyai minimal dua jalan pada arah yang sama

c. hanya mempunyai satu pintu masuk dan keluar

d. mempunyai alternative jalan keluar yang tersembunyi

e. mempunyai jalan keluar yang diperuntukkan bagi karyawann saja.

14. Berikut ini merupakan prosedur keadaan darurat untuk menangani kebakaran, kecuali…

a. menutup sumber api dengan kain basah

b. menutup sumber api dengan kain kering

c. mematikan arus listrik

Page 17: soal-ulangan-k3lh new.pdf

d. menyelamatkan dokumen penting dan barang berharga

e. melaporkan kepada pihak yang terkait

15. Di bawah ini merupakan prosedur yang harus dilakuakan pada korban sengatan arus listrik,

kecuali…

a. mematikan tombol utama

b. memisahkan korban dengan benda yang dialiri arus listrik

c. memakai sandal karet yang dibasahi terlebih dahulu

d. membaringkan korban

e. menekan bagian pinggir luka sebelum dibalut

16. Kesehatan kerja bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya dengan usaha-usaha preventif dan kuratif. Kata “preventif mempunyai arti…

a. Timbul secara mendadak dan cepat memburuk

b. mencegah

c. mengobati

d. terapi

e. mengulangi

17. Tingkat kesehatan dan kesegaran jasmani akan berpengaruh pada produktivitas kerja.

Produktivitas adalah…

a. kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa

b. jumlah yang dihasilkan seseorang

c. kecenderungan khusus ke arah perkembangan

d. penyesuaian agar menjadi terbiasa pada lingkungan

e. penyerasian antara pekerja, peralatan kerja, dan lingkungan kerja

18. Undang-Undang yang mengatur tentang ketenagakerjaan adalah…

a. UU No. 13 tahun 2002

b. UU No. 14 tahun 2002

c. UU No. 13 tahun 2003

d. UU No. 14 tahun 2003

e. UU No. 15 tahun 2003

19. Goggles adalah alat pelindung yang dimaksudkan untuk melindungi…

a. saluran pernafasan

b. telinga

c. hidung

d. mata

e. mulut

20. Respirator adalah dalah alat yang digunakan untuk melindungi bagian…

a. saluran pernafasan

b. telinga

c. hidung

d. mata

e. mulut

II. Essay

1. Jelaskan yang dimaksud dengan:

a. Keamanan kerja

b. Keselamatan kerja

c. Kesehatan kerja

2. Sebutkan tujuan kesehatan kerja!

3. Jelaskan pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap tingkat produktivitas!

4. Uraikan bunyi pasal 86 ayat 1 mengenai keselamatan dan kesehatan kerja

5. Sebutkan factor yang bersifat teknis yang menjadi penyebab gangguan keamanan!

Page 18: soal-ulangan-k3lh new.pdf

LEMBAR JAWAB SISWA Nama :

Mata Pelajaran :

Kelas/Program :

Tanggal :

A. Pilihan Ganda

NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A

B

C

D

E

NO. 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

A

B

C

D

E

B. Essay

*** Selamat Mengerjakan ***

Score: