sminar jadi

Upload: nugrohodwi

Post on 08-Jul-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    1/54

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1.Latar Belakang

    Lingkungan yang bersih adalah lingkungan yanhg sehat. Apabila

    lingkungan sehat maka bakteri dan virus akan lebih sedikit berkembang

     biak disana. Begitupun dengan bakteri salmonella typhi penyebab demam

    tifod akan lebih banyak terdapat pada lingkungan yang kotor dan tingkat

     perilaku hidup bersih sehat sangat kurang sehingga kuman tersebut akan

     banyak terdapat disana. Kurangnya menjaga kebersihan lingkungan dan

    rendahnya kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih sehat

    akan menjadi bumerang bagi masyarakat itu sendiri, khususnya

    lingkungan mereka akan lebih rentan terkena penyakit.

    Demam tifoid menjadi masalah kesehatan, yang umumnya terjadi

    di negara yang sedang berkembang karena akibat kemiskinan, kriminalitas

    dan kekurangan air bersih yang dapat diminum. Demam tifoid merupakan

    suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella thypi

    yang masih dijumpai secara luas di berbagai negara berkembang yang

    terutama terletak di daerah tropis dan subtropis. enyakit ini juga

    merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena

     penyebarannya berkaitan erat dengan urbanisasi, kepadatan penduduk,

    kesehatan lingkungan, sumber air dan sanitasi yang buruk serta standar 

    higiene industri pengolahan makanan yang masih rendah !Simanjuntak,

    ".#, $%%&'.

    Suatu penelitian epidemiologi di masyarakat (ietnam khususnya didelta Sungai )ekong, diperoleh angka insidensi *&+ per *%%.%%%

     penduduk dan di Delhi ndia sebesar &+% per *%%.%%% penduduk. ada

     beberapa dekade terakhir demam tifoid sudah jarang terjadi di negara-

    negara industri, namun tetap menjadi masalah kesehatan yang serius di

    sebagian ilayah dunia, seperti bekas negara /ni Soviet, anak benua

    ndia, Asia 0enggara, Amerika Selatan dan Afrika. )enurut 1#2,

    diperkirakan terjadi *3 juta kasus per tahun dan 3%% ribu diantaranya

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    2/54

     berakhir dengan kematian. Sekitar 4% 5 dari seluruh kasus kematian itu

    menimpa penderita demam tifoid di Asia.

    Berdasarkan laporan Ditjen elayanan )edis Depkes 6, pada

    tahun $%%+, demam tifoid menempati urutan kedua dari *% penyakit

    terbanyak pasien raat inap di rumah sakit di ndonesia dengan jumlah

    kasus +*.**3 dengan proporsi 7,*85, urutan pertama ditempati oleh diare

    dengan jumlah kasus *&7.+83 dengan proporsi 4,8$5, urutan ketiga

    ditempati oleh DBD dengan jumlah kasus 44.87& dengan proporsi 7,%*5

    !Depkes 6, $%%&'.

    Berdasarkan penelitian "yrus #. Simanjuntak., di aseh !9aa

    Barat' tahun $%%&, insidens rate demam tifoid pada masyarakat di daerah

    semi urban adalah 784,3 per *%%.%%% penduduk per tahun. nsiden demam

    tifoid bervariasi di tiap daerah dan biasanya terkait dengan sanitasi

    lingkungan: di daerah 9aa Barat, terdapat *84 kasus per *%%.%%%

     penduduk sedangkan di daerah urban di temukan 43%-+*% per *%%.%%%

     penduduk.

    Apabila demam tifoid tersebut tidak dideteksi dan diobati secara

    cepat dan tepat dapat menyebabkan komplikasi yang berujuang pada

    kematian, seperti perdarahan usus, kebocoran usus, infeksi selaput usus,

    renjatan bronkopnemonia !peradangan paru', dan kelainan pada otak.

    )aka dari itu untuk mencegah terjadinya demam tifoid dan menurunkan

    angka kejadian, harus memperhatikan sanitasi lingkungan, pola makan

    yanjg sehat dan rajin mencuci tangan terutama sebelum dan setelah makan.

    I.2.Rumusan Masalah*.$.* Apa definisi dari demam tifoid ;

    *.$.$ Apa etiologi dari demam tifoid ;

    *.$.7 Apa patofisiologi dari demam tifoid ;

    *.$.< Bagaimana gejala dan tanda demam tifoid;

    *.$.8 Apa manifestasi klinis dari demam tifoid ;

    *.$.3 Bagaimana penanganan atau pencegahan demam tifoid;

    I.3.Tujuan

    *.7.* /ntuk mengetahui definisi dari demam tifoid.

    *.7.$ /ntuk mengetahui etiologi dari demam tifoid.

    *.7.7 /ntuk mengetahui patofisiologi dari demam tifoid.

    *.7.< /ntuk mengetahui gejala dan tanda demam tifoid.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    3/54

    *.7.8 /ntuk mengetahui manifestasi klinis dari demam tifoid.

    *.7.3 /ntuk mengetahui cara penanganan atau pencegahan

    demam tifoid.

    I..Man!aat

    *.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    4/54

    BAB 2

    TIN"AUAN PU#TA$A

    2.1 TIN"AUAN TE%RI

    2.1.1 PEN&ERTIAN

    0ifoid adalah penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan

    infeksi Salmonella 0hypi. 2rganisme ini masuk melalui makanan dan

    minuman yang sudah terkontaminasi oleh faeses dan urine dari orang yang

    terinfeksi kuman salmonella !Smelt=er > Bare, $%%$'. 0ifoid adalah

     penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman Salmonella

    0hypi !)ansjoer, A, $%%&'.

    0ifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan

    oleh kuman salmonella thypi dan salmonella para thypi A, B, ". Sinonim

    dari penyakit ini adalah 0yphoid dan paratyphoid abdominalis !Sudoyo,

    A.1., > B. Setiyohadi, $%%3'. 0ifoid adalah penyakit infeksi pada usus

    halus, tifoid disebut juga paratyphoid fever, enteric fever, typhus dan para

    typhus abdominalis !Seoparman, $%%4'.

    Demam tifoid !tifus abdominalis' atau lebih populer dengan nama

    tifus, merupakan penyakit infeksi akut oleh kuman Salmonela typhi yang

    menyerang saluran pencernaan. enyakit demam tifoid ini masih banyak 

    dijumpai di negara berkembang seperti di beberapa negara Asia 0enggara

    dan Afrika, terutama di daerah yang kebersihan dan kesehatan

    lingkungannya kurang memadai.

    Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan baha demam

    tifoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan olehsalmonella type A, B dan " yang dapat menular melalui oral, fecal,

    makanan dan minuman yang terkontaminasi.

    2.1.2 ANAT%MI

    Sistem pencernaan atau sistem gastrointestinal !mulai dari mulut

    sampai anus' adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk 

    menerima makanan, mencernanya menjadi =at-=at gi=i dan energi,

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    5/54

    menyerap =at-=at gi=i ke dalam aliran darah serta membuang bagian

    makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari

    tubuh.

    Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan !faring',

    kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus. Sistem

     pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak di luar saluran

     pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

    A. /sus #alus !usus kecil'

    /sus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan

    yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan

     pembuluh darah yang mengangkut =at-=at yang diserap ke hati melalui

    vena porta. Dinding usus melepaskan lendir !yang melumasi isi usus' dan

    air !yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna'.

    Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil en=im yang mencerna

     protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus meliputi, lapisan mukosa

    !sebelah kanan', lapisan otot melingkar !) sirkuler', lapisan otot

    memanjang !) longitudinal' dan lapisan serosa !sebelah luar'.

    /sus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari

    duodenum', usus kosong !jejenum' dan usus penyerapan !ileum'. (illi

    usus halus terdiri dari pipa berotot !? 3 cm', pencernaan secara kimiai,

     penyerapan makanan. 0erbagi atas usus *$ jari !duodenum', usus tengah

    !jejenum', usus penyerapan !ileum'.

    *' /sus dua belas jari !Duodenum'

    /sus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus

    yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong

    !jejenum'. Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari

    usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum

    0reit=.

    /sus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak 

    terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. p# usus dua belas jari

    yang normal berkisar pada derajat sembilan. ada usus dua belas jari

    terdapat dua muara saluran yaitu dari pancreas dan kantung empedu. @ama

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    6/54

    duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua

     belas jari.

    Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari

    !duodenum', yang merupakan bagian pertama dari usus halus. )akanan

    masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pylorus dalam jumlah yang

     bisa dicerna oleh usus halus. 9ika penuh, duodenum akan mengirimkan

    sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

    $' /sus Kosong !jejenum'

    /sus kosong atau jejenum !terkadang sering ditulis yeyunum'

    adalah bagian dari usus halus, diantara usus dua belas jari !duodenum' dan

    usus penyerapan !ileum'. ada manusia deasa, panjang seluruh usus

    halus antara $-+ meter, *-$ meter adalah bagian usus kosong. /sus kosong

    dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

    ermukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot

    usus !vili', yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat

    dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar 

    Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan,

    yaitu sedikitnya sel goblet dan plak eyeri. Sedikit sulit untuk 

    membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis.7' /sus enyerapan !ileum'

    /sus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus.

    ada sistem pencernaan manusia, ini memiliki panjang sekitar $-< m dan

    terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu.

    leum memiliki p# antara 4 dan + !netral atau sedikit basa' dan berfungsi

    menyerap vitamin B*$ dan garam-garam empedu.

    B. /sus Besar !Kolon'

    /sus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara

    usus buntu dan rektum. ungsi utama organ ini adalah menyerap air dari

    feses. /sus besar terdiri dari kolon asendens !kanan', kolon transversum,

    kolon desendens !kiri', kolon sigmoid !berhubungan dengan rectum'.

    Banyaknya bakteri yang terdapat didalam usus besar berfungsi mencerna

    makanan beberapa bahan dan membantu penyerapan =at-=at gi=i.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    7/54

    Bakteri didalam usus besar juga berfungsi membuat =at-=at

     penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari

    usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada

     bakteri-bakteri didalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa

    menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

    ". /sus Buntu !sekum'

    /sus buntu atau sekum !Bahasa Latin caecus, Cbuta' dalam

    istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus

     penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. 2rgan ini

    ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian

     besar herbivore memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora ekslusif 

    memiliki yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai

    cacing.

    D. /mbai "acing !AppendiE'

    /mbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus

     buntu. nfeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing.

    Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan

    membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis !infeksi

    rongga abdomen'. Dalam anatomi manusia, umbai cacing adalah ujung

     buntu tabung yang menyambung dengan caecum. /mbai cacing terbentuk 

    dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang deasa, umbai cacing

     berukuran sekitar *% cm tetapi bisa bervariasi dari $ sampai $% cm.

    alaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda-beda di retrocaecal atau di pinggang !pelvis' yang jelas tetap

    terletak di peritoneum.

    Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ

    vestigial !sisihan', sebagian yang lain percaya baha apendiks mempunyai

    fungsi dalam sistem limfatik. 2perasi membuang umbai cacing dikenal

    sebagai appendiktomi.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    8/54

    F. 6ektum dan Anus

    6ektum adalah sebuah ruangan yang beraal dari usus besar 

    !setelah kolon sigmoid' dan berakhir di anus. 2rgan ini berfungsi sebagai

    tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum ini kosong karena

    tinja disimpang ditempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens.

    9ika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka

    timbul keinginan untuk buang air besar !BAB'. )engembangnya dinding

    rektum karena penumpukan material didalam rectum akan memicu sistem

    saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. 9ika

    defekasi tidak terjadi, seringkali material akan dikembalikan ke usus besar,

    dimana penyerapan air akan kembali dilakukan. 9ika defekasi tidak terjadi

    untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

    2rang deasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi

     bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam

     pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB. Anus merupakan

    lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limba keluar dari

    tubuh. Sebagian besar anus terbentuk dari permukaan tubuh !kulit' dan

    sebagian lainnya dari usus. embukaan dan penutupan anus diatur oleh

    otot spinter. eses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi !buang air 

     besar G BAB', yang merupakan fungsi utama anus.

    2.1.3 ETI%L%&I

    enyebab dari demam thypoid yaitu

    a. &3 5 disebabkan oleh Salmonella 0yphi, basil gram negative yang

     bergerak dengan bulu getar, tidak berspora mempunyai sekuran-

    kurangnya 7 macam antigen, yaitu

    *' Antigen 2 !somatic terdiri dari =at komplek lipolisakarida'

    $' Antigen # !flagella'

    7' Antigen ( dan protein membran hialin

     b. Salmonella paratyphi A

    c. Salmonella paratyphi B

    d. Salmonella paratyphi "

    e. eces dan urin yang terkontaminasi dari penderita typus !1ong ,$%%7'.

    Kuman salmonella typosa dapat tumbuh di semua media p# 4,$

    dan suhu 74%" dan mati pada suhu 8

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    9/54

    Demam typhoid timbul akibat dari infeksi oleh bakteri golongan

    Salmonella yang memasuki tubuh penderita melalui saluran pencernaan.

    Sumber utama yang terinfeksi adalah manusia yang selalu mengeluarkan

    mikroorganisme penyebab penyakit,baik ketika ia sedang sakit atau sedang

    dalam masa penyembuhan.ada masa penyembuhan, penderita pada masih

    mengandung Salmonella spp didalam kandung empedu atau didalam

    ginjal. Sebanyak 85 penderita demam tifoid kelak akan menjadi karier 

    sementara,sedang $ 5 yang lain akan menjadi karier yang

    menahun.Sebagian besar dari karier tersebut merupakan karier intestinal

    !intestinal type' sedang yang lain termasuk urinarytype. Kekambuhan yang

    yang ringan pada karier demam tifoid,terutama pada karier 

     jenisintestinal,sukar diketahui karena gejala dan keluhannya tidak jelas.

    2.1. PAT%'I#I%L%&I

    Kuman masuk ke dalam mulut melalui makanan atau minuman

    yang tercemar oleh Salmonella !biasanya ?*%.%%% basil kuman'. Sebagian

    kuman dapat dimusnahkan oleh asam #"L lambung dan sebagian lagi

    masuk ke usus halus. 9ika respon imunitas humoral mukosa !gA' usus

    kurang baik, maka basil Salmonella akan menembus sel-sel epitel !sel )'

    dan selanjutnya menuju lamina propia dan berkembang biak di jaringan

    limfoid plak peyeri di ileum distal dan kelejar getah bening mesenterika.

    Kuman Salmonella typi masuk tubuh manusia melalui mulut dengan

    makanan dan air yang tercemar. Sebagian kuman dimusnakan oleh asam

    lambung. Sebagian lagi masuk ke usus halus dan mencapai jaringan

    limfoid plaHue peyeri di ileum terminalis yang mengalami hipertrofi. Ditempat ini komplikasi perdarahan dan perforasi intestinal dapat terjadi.

    Kuman Salmonella 0ypi kemudian menembus ke lamina propia, masuk 

    aliran limfe dan mencapai kelenjar limfe mesenterial, yang juga

    mengalami hipertrofi. Setelah meleati kelenjar-kelenjar limfe ini

    salmonella typi masuk ke aliran darah melalui ductus thoracicus. Kuman

    salmonella typi lain mencapai hati melalui sirkulasi portal dari usus.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    10/54

    Salmonella typi bersarang di plaHue peyeri, limpa, hati dan bagian-

     bagian lain sistem retikuloendotelial. Semula disangka demam dan gejala-

    gejala toksemia pada demam tifoid disebabkan oleh endotoksemia. 0api

    kemudian berdasarkan penelitian ekperimental disimpulkan baha

    endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam dan gejala-gejala

    toksemia pada demam tifoid. Fndotoksin salmonella typi berperan pada

     patogenesis demam tifoid, karena membantu terjadinya proses inflamasi

    lokal pada jaringan tempat salmonella typi berkembang biak. Demam pada

    tifoid disebabkan karena salmonella typi dan endotoksinnya merangsang

    sintesis dan penglepasan =at pirogen oleh =at leukosit pada jaringan yang

    meradang.

    9aringan limfoid plak peyeri dan kelenjar getah bening mesenterika

    mengalami hiperplasia. Basil tersebut masuk ke aliran darah !bakterimia'

    melalui ductus thoracicus dan menyebar ke seluruh organ

    retikuloendotalial tubuh, terutama hati, sumsum tulang, dan limfa melalui

    sirkulasi portar dari usus.

    #ati membesar !hepatomegali' dengan infiltrasi limfosit, =at

     plasma, dan sel mononuclear. 0erdapat juga nekrosis fokal dan pembesaran

    limfa !splenomegali'. Di organ ini, kuman S. 0hypi berkembang biak dan

    masuk sirkulasi darah lagi, sehingga mengakibatkan bakterimia kedua

    yang disertai tanda dan gejala infeksi sistemik !demam, malaise, mialgia,

    sakit kepala, sakit perut, instabilitas vaskuler, dan gangguan mental

    koagulasi'.

    endarahan saluran cerna terjadi akibat erosi pembuluh darah di

    sekitar plak peyeri yang sedang mengalami nekrosis dan hiperplasia.roses patologis ini dapat berlangsung hinga ke lapisan otot, serosa usus,

    dan mengakibatkan perforasi usus. Fndotoksin basil menempel di reseptor 

    sel endotel kapiler dan dapat mengakibatkan komplikasi, seperti gangguan

    neuropsikiatrik kardiovaskuler, pernapasan, dan gangguan organ lainnya.

    ada minggu pertama timbulnya penyakit, terjadi jyperplasia !pembesaran

    sel-sel' plak peyeri. Disusul kemudian, terjadi nekrosis pada minggu kedua

    dan ulserasi plak peyeri pada minggu ketiga. Selanjutnya, dalam minggu

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    11/54

    ke empat akan terjadi proses penyembuhan ulkus dengan meninggalkan

    sikatriks !jaringan parut'.

    )asa inkubasi demam tifoid berlangsung selama 4-*< hari

    !bervariasi antara 7-3% hari' bergantung jumlah dan strain kuman yang

    tertelan. Selama masa inkubasi penderita tetap dalam keadaan asimtomatis.

    !Soegeng soegijanto, $%%$'.

    2.1.( TANDA DAN &E"ALA DEMAM TH)P%ID

    enyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui

    makanan atau minuman, sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu

    usus halus. Kemudian mengikuti peredaran darah, bakteri ini mencapai

    hati dan limpa sehingga berkembang biak disana yang menyebabkan rasa

    nyeri saat diraba. Iejala klinis demam tifoid pada anak dapat bervariasi

    dari yang ringan hingga yang berat. Biasanya gejala pada orang deasa

    akan lebih ringan dibanding pada anak-anak. Kuman yang masuk ke dalam

    tubuh anak, tidak segera menimbulkan gejala. Biasanya memerlukan masa

    tunas sekitar 4-*< hari. )asa tunas ini lebih cepat bila kuman tersebut

    masuk melalui makanan, dibanding melalui minuman.

    Iejala klinik demam tifoid pada anak biasanya memberikan

    gambaran klinis yang ringan bahkan dapat tanpa gejala !asimtomatik'.

    Secara garis besar, tanda dan gejala yang ditimbulkan antara lain

    a. Demam lebih dari seminggu. Siang hari biasanya terlihat segar namun

    menjelang malamnya demam tinggi.

     b. Lidah kotor. Bagian tengah berarna putih dan pinggirnya merah.

    Biasanya anak akan merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan

    yang asam-asam atau pedas.

    c. )ual Berat sampai muntah. Bakteri Salmonella typhi berkembang biak 

    di hatidan limpa, Akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya

    menekan lambung sehingga terjadi rasa mual. Dikarenakan mual yang

     berlebihan, akhirnya makanan tak bisa masuk secara sempurna dan

     biasanya keluar lagi leat mulut.

    d. Diare atau )encret. Sifat bakteri yang menyerang saluran cerna

    menyebabkan gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare,

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    12/54

    namun dalam beberapa kasus justru terjadi konstipasi !sulit buang air 

     besar'.

    e. Lemas, pusing, dan sakit perut. Demam yang tinggi menimbulkan rasa

    lemas, pusing. 0erjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan

    rasa sakit di perut.

    f. ingsan, 0ak sadarkan diri. enderita umumnya lebih merasakan

    nyaman dengan berbaring tanpa banyak pergerakan, namun dengan

    kondisi yang parah seringkali terjadi gangguan kesadaran.

    2.1.* MENI'E#TA#I $LINI#

    )anifestasi klinis demam tifoid pada anak seringkali tidak khas

    dan sangat bervariasi yang sesuai dengan patogenesis demam tifoid.

    Spektrum klinis demam tifoid tidak khas dan sangat lebar, dari

    asimtomatik atau yang ringan berupa panas disertai diare yang mudah

    disembuhkan sampai dengan bentuk klinis yang berat baik berupa gejala

    sistemik panas tinggi, gejala septik yang lain, ensefalopati atau timbul

    komplikasi gastrointestinal berupa perforasi usus atau perdarahan. #al ini

    mempersulit penegakan diagnosis berdasarkan gambaran klinisnya saja.

    Demam merupakan keluhan dan gejala klinis terpenting yang

    timbul pada semua penderita demam tifoid. Demam dapat muncul secara

    tiba-tiba, dalam *-$ hari menjadi parah dengan gejala yang menyerupai

    septisemia oleh karena Streptococcus atau neumococcus daripada S.

    typhi. Sifat demam juga muncul saat sore menjelang malam hari.

    )enggigil tidak biasa didapatkan pada demam tifoid tetapi pada penderita

    yang hidup di daerah endemis malaria, menggigil lebih mungkin

    disebabkan oleh malaria. @amun demikian demam tifoid dan malaria dapat

    timbul bersamaan pada satu penderita. Sakit kepala hebat yang menyertai

    demam tinggi dapat menyerupai gejala meningitis, di sisi lain S. typhi juga

    dapat menembus saar darah otak dan menyebabkan meningitis.

    )anifestasi gejala mental kadang mendominasi gambaran klinis, yaitu

    konfusi, stupor, psikotik atau koma. @yeri perut kadang tak dapat

    dibedakan dengan apendisitis. ada tahap lanjut dapat muncul gambaran

     peritonitis akibat perforasi usus.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    13/54

    engamatan selama 3 tahun !*&+4-*&&$' di LabJS) lmu

    Kesehatan Anak K /nairJ6S/ Dr.Soetomo Surabaya terhadap

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    14/54

    Berikut gejala Klinis yang biasa ditemukan, yaitu

    a. Demam

     b. ada kasusGkasus yang khas, demam berlangsung 7 minggu

    Dalam minggu pertama penyakit keluhan gejala serupa dengan

     penyakit infeksi akut pada umumnya, yaitu demam, nyeri kepala, pusing,

    nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, obstipasi atau diare, perasaan tidak 

    enak di perut, batuk dan epistaksis. ada pemeriksaan fisik hanya

    didapatkan suhu badan meningkat.

    Dalam minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas dengan

    demam, bradikardia relatif, lidah yang khas !kotor di tengah, tepi dan

    ujung merah dan tremor', hepatomegali, splenomegali, meteroismus,

    gangguan mental berupa somnolen, stupor, koma, delirium atau psikosis,

    roseolae jarang ditemukan pada orang ndonesia.

    Dalam minggu ketiga suhu badan berangsur G angsur turun dan

    normal kembali pada akhir minggu ketiga.

    c. Iangguan pada saluran pencernaan

    ada mulut terdapat nafas bau tidak sedap, bibir kering dan pecah G 

     pecah. Lidah ditutupi selaput putih kotor, ujung ditemukan kemerahan ,

     jarang ditemui tremor.ada abdomen mungkin ditemukan keadaan perut

    kembung. #ati dan limfa membesar disertai nyeri pada perabaan. Biasanya

    didapatkan konstipasi akan tetapi mungkin pula normal bahkan dapat

    terjadi diare.

    d. Iangguan keasadaran

    /mumnya kesadaran penderita menurun alaupun tidak berapa

    dalam yaitu apatis sampai samnolen. 9arang stupor, koma atau gelisah.Disamping gejalaGgejala yang biasanya ditemukan tersebut, mungkin pula

    ditemukan gejala lain. ada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan

     bintik G bintik kemerahan karena emboli basil dalam kapiler kulit.Biasanya

    dtemukan alam minggu pertama demam kadang G kadang ditemukan

     bradikardia pada anak besar dan mungkin pula ditemukan epistaksis.

    0ransmisi terjadi melalui makanan dan minuman yang

    terkontaminasi urinJfeses dari penderita tifus akut dan para pembaa

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    15/54

    kumanJkarier. Fmpat !inger, iles, omites dan fluids' dapat

    menyebarkan kuman ke makanan, susu, buah dan sayuran yang sering

    dimakan tanpa dicuciJdimasak sehingga dapat terjadi penularan penyakit

    terutama terdapat dinegara-negara yang sedang berkembang dengan

    kesulitan pengadaan pembuangan kotoran !sanitasi' yang andal !Sudoyo,

    A.1., > B. Setiyohadi. $%%3'. )asa inkubasi demam tifoid berlangsung

    selama 4-*< hari !bervariasiantara 7-3% hari' bergantung jumlah dan strain

    kuman yang tertelan. Selamamasa inkubasi penderita tetap dalam keadaan

    asimtomatis !soegijanto,S, $%%$'.

    2.1.+ PEMERI$#AAN PENUN"AN&

    a. emeriksaan leukosit

    Di dalam beberapa literatur dinyatakan baha demam typhoid terdapat

    leukopenia dan limposistosis relatif tetapi kenyataannya leukopenia

    tidaklah sering dijumpai. ada kebanyakan kasus demam typhoid,

     jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada pada batas-batas normal

     bahkan kadang-kadang terdapat leukosit alaupun tidak ada komplikasi

    atau infeksi sekunder. 2leh karena itu pemeriksaan jumlah leukosit

    tidak berguna untuk diagnosa demam typhoid.

     b. emeriksaan SI20 Dan SI0

    SI20 Dan SI0 pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi

    dapat kembali normal setelah sembuhnya typhoid.

    c. Biakan darah

    Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi bila

     biakan darah negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi demam

    typhoid. #al ini dikarenakan hasil biakan darah tergantung dari

     beberapa faktor *' 0eknik pemeriksaan Laboratorium

    #asil pemeriksaan satu laboratorium berbeda dengan laboratorium

    yang lain, hal ini disebabkan oleh perbedaan teknik dan media

     biakan yang digunakan. 1aktu pengambilan darah yang baik 

    adalah pada saat demam tinggi yaitu pada saat bakteremia

     berlangsung.

    $' Saat pemeriksaan selama perjalanan enyakit

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    16/54

    Biakan darah terhadap salmonella thypi terutama positif pada

    minggu pertama dan berkurang pada minggu-minggu berikutnya.

    ada aktu kambuh biakan darah dapat positif kembali.

    7' (aksinasi di masa lampau(aksinasi terhadap demam typhoid di masa lampau dapat

    menimbulkan antibodi dalam darah klien, antibodi ini dapat

    menekan bakteremia sehingga biakan darah negatif.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    17/54

    demam tifoid belum lengkap. Diagnosis ini hanya dibuat

     pada pelayanan kesehatan dasar.

     b' robable "ase telah didapatkan gejala klinis lengkap atau

    hampir lengkap, serta didukung oleh gambaran laboraorium

    yang menyokong demam tifoid !titer idal 2 ? *J*3% atau #

    ? *J*3% satu kali pemeriksaan'.

    c' Definite "ase Diagnosis pasti, ditemukan S. 0hypi pada

     pemeriksaan biakan atau positif S.0hypi pada pemeriksaan

    "6 atau terdapat kenaikan titer1idal < kali lipat !pada

     pemeriksaan ulang 8-4 hari' atau titer idal 2? *J7$%, # ?

    *J3

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    18/54

    sampai saat ini masih menganut 0rilogi penatalaksanaan demam

    thypoid yaitu

    *' Kloramphenikol dosis hari pertama < E $8% mg, hari kedua < E

    8%% mg, diberikan selama demam berkelanjut sampai $ hari bebas

    demam, kemudian dosis diturunkan menjadi < E $8% mg selama 8

    hari kemudian.

    $' enelitian terakhir !netan, dkk.' penggunaan kloramphenikol

    masih memperlihatkan hasil penurunan suhu < hari, sama seperti

    obat-obatan terbaru dari jenis kuinolon.

    7' AmpisilinJamoksisilin dosis 8%-*8 mgJkgJBBJhari, diberikan

    selama $ minggu.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    19/54

    7' )obilisasi bertahap bila tidak panas, sesuai dengan pulihnya

    kekuatan pasien.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    20/54

    Kontraindikasi pada hipersensitif, hamil, menyusui, sedang demam

    dan anak umur $ tahun.

    ndikasi vaksinasi adalah bila hendak mengunjungi daerah

    endemik, orang yang terpapar dengan penderita karier tifoid dan

     petugas laboratoriumJmikrobiologi kesehatan.

     b. encegahan Sekunder 

    encegahan sekunder dapat dilakukan dengan cara mendiagnosa

     penyakit secara dini dan mengadakan pengobatan yang cepat dan tepat.

    /ntuk mendiagnosis demam tifoid perlu dilakukan pemeriksaan

    laboratorium. Ada 7 metode untuk mendiagnosis penyakit demam tifoid,

    yaitu

    *' Diagnosis klinik.

    $' Diagnosis mikrobiologikJpembiakan kuman.

    7' Diagnosis serologik.

    encegahan sekunder dapat berupa

    a' enemuan penderita maupun carrier secara dini melalui

     penigkatan usaha surveilans demam tifoid.

     b' eraatan umum dan nutrisi yang cukup.

    c' emberian anti mikroba !antibiotik' Anti mikroba !antibiotik'

    segera diberikan bila diagnosa telah dibuat. pada anita

    hamil, terutama pada trimester karena dapat menyebabkan

     partus prematur, serta janin mati dalam kandungan. 2leh

    karena itu obat yang paling aman diberikan pada anita

    hamil adalah ampisilin atau amoksilin.

    c. encegahan 0ersier 

    encegahan tersier adalah upaya yang dilakukan untuk mengurangi

    keparahan akibat komplikasi. Apabila telah dinyatakan sembuh dari

     penyakit demam tifoid sebaiknya tetap menerapkan pola hidup sehat,

    sehingga imunitas tubuh tetap terjaga dan dapat terhindar dari infeksi

    ulang demam tifoid. ada penderita demam tifoid yang carier perlu

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    21/54

    dilakukan pemerikasaan laboratorium pasca penyembuhan untuk 

    mengetahui kuman masih ada atau tidak.

    2.2 A#UHAN $EPERA0ATAN

    2.2.1 PEN&$A"IAN

    a. engkajian Fsofagus dan abdomen kiri atas

    *' eraat menanyakan tentang napsu makan pasien: tetap

    sama,meningkat atau menurun.

    $' Adakah ktidaknyamanan saat menelan, bila ada apakah terjadi hanya

    karena pada makanan tertentu;

    7' Apakah berhubungan dengan nyeri;

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    22/54

    3' emeriksaan fisik:

    4' alpasi ringan dari ujung kiri atas abdomen sampai sedikit

    meleati garis kuadran kanan atas untuk mendeteksi adanya nyeri

    tekan.

    c. engkajian abdomen kuadran kanan atas

      *'. #ati dan kandung empedu

      Anamnese

    a' Kaji adanya keluhan digestif: mual, muntah, muntah darah,anoreksia,

    diare dan melena

     b' Kaji riayat perubahan mental dan ganggguan motorik 

    c' 0anyakan apakah pasien telah mengalami perubahan berat badan atau

    intoleransi terhadap diet: mual, muntah, kejang dalam $< jam terakhir 

    d' Kaji adanya sendaa, kesulitan menelan, flatulensi, muntah berdarah

    !hematemesis', feses kehitaman, jantung terasa terbakar, diare atau

    konstipasi

    e' 0anyakan riayat keluarga tentang adanya kanker, penyakit ginjal,

    alkoholisme, hipertensi atau penyakit jantung.

    f' eriksa penggunaan alkohol yang biasa pasien lakukan

    g' 0anyakan apakan pasien menggunakan =at atau obat tertentu yang

     bersifat hepatoksik 

    $'. emeriksaan fisik:

    nspeksi

      1arna kulit

      Sclera mata untuk menilai adanya ikterus  embesaran abdomen akibat cairan !asites'

    erkusi

    untuk menilai luasnya asites dapat dilakukan perkusi abdomen,

    apabila sudah terdapat cairan dalam kavum peritoneal maka daerah

     pinggang akan menonjol ketika pasian dalam posisi supinasi.

    Selanjutnya dilakukan pemeriksaan shifting dullness aau dengan

    mendeteksi gelombang cairan.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    23/54

    alpasi

    alpasi pada daerah kuadran kanan atas dibaah rongga iga untuk 

    mendapatkantepi baah hati, untuk memeriksa pembesaran hati.

    Letakan tangan kiri dibaah toraks posterior kanan pasien pada iga

    kesebelas dan dua belas, kemudian memberi tekanan keatas. Dengan

     jari-jari tangan kanan mengarah pada tepi kostal kanan, peraat

    meletakan tangan di atas kuadran kanan atas tepat dibaah tepi

    hati.pada saat peraat menekan keatas dan kebaah secara perlahan,

     pasien menarik napas dalam melalui abdomen. ada saat pasien

     berinhalasi, peraat mencoba memalpasi tepi hati pada saat hati

    menurun.

    ada keadaan normal hati tidak mengalami nyeri tekan dan memiliki

    tepi yang teratur dan tajam.

    d. engkajian abdomen kuadran kiri dan kanan baah

      *' Kolon

    Anamnese

      Kaji adanya keluhan digestif: mual, muntah, muntah

    darah,anoreksia, diare dan melena

      Bila pasien mengalami nyeri abdomen atau nyeri punggung

     baah, kaji karakter nyeri secara terperinci.

      Kaji adanya penggunaan laksatif 

      erhatikan gerakan dan posisi pasien. osisi dan gerakan

    mengindikasikan letak nyeri.  0anyakan apakah pasien mengalami penurunan berat badan

    selama $< jam terakhir 

      0entukan apakah pasien anita sedang mengandung atau tidak.

    nspeksi

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    24/54

      nspeksi abdomen melihat kondisi abdomen pasien dikuadran

     baah tentang kontur dan simetrisitas dari abdomen dilihat dengan

    identifikasi penonjolan lokal, distensi, atau gelombang peristalitik.

    Auskultasi

      Dilakukan terlebih dahulu seblum palpasi dan perkusi yang dapat

    meningkatkan motilitas usus dan dengan demikian dapat

    mengubah bising usus.

      Auskultasi abdomen untuk mendengarkan bising usus dari

    motilitas usus dan mendeteksi bunyi vaskular. asien diminta

    untuk tidak berbicara.

    alpasi

      alpasi ringan dan palpasi dalam pada bagian bah abdomen

      kaji ukuran, lokasi, bentuk, lokasi, bentuk, konsitensi, nyeri tekan,

     pulsasi, dan mobilitasnya.

    erkusi

      mengetahui letak oragn-organ yang berada dibaahnya, tulang

    dan massa, serta untuk membantu mengungkapkan adanya

    udara didalam lambung dan usus.

      "atat suara timpani atau pekak.

    e. engkajian feses

    Bila feses mengandung darah yang menghasilkan arna hitam!melena', dicurigai adanya pendarahan pada rektal baah atau anal.

    2.2.2 DIA&N%#A $EPERA0ATAN

    Diagnosa keperaatan yang sering muncul dalam kasus demam

    thypoid adalah sebagai berikut

    a. #ipertermi berhubungan dengan penyakit atau trauma.

     b. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d arbsorpsi nutrisi

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    25/54

    c. ntoleransi aktifitas b.d peningkatan kebutuhan metabolism sekunder 

    terhadap infeksi akut.

    d. Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya b.d kurang informasi.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    26/54

    2.2.3 INTEREN#I

    NDagnsa

    ke4era5atanTujuan6hasl 7ang 8hara4kan Ren9ana Tn8akan Rasnal

    * #ypertermi b.d

     proses infeksi

    Setelah dilakukan tindakan

    keperaatan selama.E $< jam

     pasien menujukan temperatur

    dalan batas normal dengan

    kriteria

    Bebas dari kedinginan

    Suhu tubuh stabil 73-74 "

    0anda-tanda vital dalam

    rentang normal

    *. antau suhu tubuh pasien setiap < jam.

    $. Kolaborasi pemberian antipiretik sesuai

    anjuran

    7. 0urunkan panas dengan melepaskan

    selimut atau menanggalkan pakian yang

    terlalu tebal, beri kompres dingin pada

    aksila dan liatan paha.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    27/54

    dianjurkan. 3. )enghindari kehilangan air natrium

    klorida dan kalium yang berlebihan.

    $  perubahan

    nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    tubuh b.d

    arbsorpsi nutrisi

    Setelah dilakukan tindakan

    keperaatan selama $E$< jam

    nafsu makan bertambah dan

    kebutuhan nutrisi terpenuhi

    dengan kriteria hasil

    0idak demam

    )ual berkurang

    0idak ada muntah

    orsi makan tidak  

    dihabiskan

    *. Berikan makanan yang t idak 

    merangsang saluran cerna, dan sajikan

    dalam keadaan hangat

    $. )onitor dan catat makanan yang

    dihabiskan pasien

    7. Kaji kemampuan makan klien

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    28/54

    4. Anjurkan kepada orang tua

    klienJkeluarga untuk menghindari

    makanan yang mengandung gasJasam,

     peda

    +. Kolaborasi berikan antiemetik,

    antasida sesuai indikasi

    4. Dapat meningkatkan asam lambung yang

    dapat memicu mual dan muntah

    danmenurunkan asupan nutrisi

    +. )engatasi mualJmuntah, menurunkan

    asam lambung yang dapat memicu

    mualJmuntah

    7 intoleransi

    aktifitas b.d

     peningkatan

    kebutuhan

    metabolism

    sekunder

    terhadap infeksi

    akut

    Setelah dilakukan tindakan

    keperaatan selama $E$<

     jamkebutuhan sehari-hari

    terpenuhi setelah diberi

    tindakan keperaatandengan

    Kriteria hasil

    asien mengatakan tidak 

    lemah

    0ampak rileks

    *. Kaji kemampuan pasien dalam

    memenuhi kebutuhan sehari-hari

    $. Bantu pasien dalam melakukan

    aktivitas

    *. /ntuk mengetahui tingkat kemampuan

     pasien

    $. Agar kebutuhan pasien dapat terpenuhi

    <

    Kurangnya pengetahuan

    tentang

    0ujuan Setelah dilakukantindakan keperaatan,

    diharapkan pasien dan keluarga

    *. Kaji sejauh mana tingkat pengetahuan

     pasien tentang penyakitnya

    $. Beri pendidikan kesehatan tentang

    *. )engetahui apa yang diketahui pasien

    tentang penyakitnya.

    $. Supaya pasien tahu tata laksana penyakit,

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    29/54

     penyakitnya b.d

    kurang

    informasi.

    menunjukkan perubahan pola

     persepsi terhadap penyakit

    typhoid dan perubahan pola

    hidup dan engetahuan

    keluarga meningkat.

    Kriteria hasil

      a. )ampu mengidentifikasi

    hubungan tanda dan gejala.

     b. )encari sumber untuk 

    membantu mengidentifikasi

     perubahan.

     penyakit dan peraatan pasien.

    7. Beri kesempatan pasien dan keluaga

     pasien untuk bertanya bila ada yang

     belum dimengerti.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    30/54

    BAB 3

    TIN"AUAN $A#U#

    3.1 PEN&$A"IAN

    3.1.1 IDENTITA# ANA$ 

     @ama An. A

    /murJtanggal lahir *7 0ahun

    9enis kelamin Laki-laki

    Agama slam

    Iolongan darah o

    Bahasa yang dipakai Bahasa ndonesia

    Anak ke *

    9umlah saudara $ bersaudara

    Alamat Surabaya

    6uangan D$

    Diagnosa medis 0hypoid

     @o. 6egister

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    31/54

    3.1.3 $ELUHAN UTAMA

    asien mengatakan badannya panas selama 7 hari

    3.1. RI0A)AT PEN)A$IT #E$ARAN&

    asien mengatakan denam sejak tanggal %7-%*-$%*3 tetapi tak

    kunjung tturun,kemudian pasien dibaa ke ID 6SAL pada tanggal

    %3-%*-$%*3 pukul **.7% oleh ayahnya dengan menggunakan mobil. Di

    ID pasien mendapatkan terapi injeksi obat ceftriaEon ,santagesic dan

    ranitidin.asien terpasang infus D8 *J8 @s *< tetes.Lalu pukul *7.8%

     pasien dipindah diruang D$ dan dilakukan pemeriksaan lab DL dan

    observasi 00( 0D **%J+% mmhg, @ ++ EJmenit, 66 $% kali EJmenit

    dan S 73 ".

    3.1.( RI0A)AT $EHAMILAN DAN PER#ALINAN

    A. renatal "are

    ada saat hamil ibu tidak ada gangguan, ibu sering memeriksakan ke

     poli kandunga 6SAL. ada saat hamil ibu sering minum susu hamil,

    ibu rutin periksa /SI dan ibu minum vit k.

    B. @atal "are

    asien lahir secara normal arna ketuban jernih, pasien lahir dengan

    BB $4%% gram, panjang 3%cm.0ali pusat baik, menangis kuat.

    ". ost @atal "are

    munisasi lengkap #b %, bb $4%% gram, ibu memberi anaknya susu asi

    sampai umur * tahun.

    3.1.* RI0A)AT MA#A LAMPAU

    A. enyakit-enyakit 1aktu Kecil

    bu pasien mengatakan tidak ada riayat penyakit diaktu kecil.

    B. ernah Diraat Di 6umah Sakit

    bu pasien mengatakan sebelumnya pasien belum pernah diraat di 6s,

     baru pertama kali ini diraat di 6s.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    32/54

    ". enggunaan 2bat-2batan

    bu pasien mengatakan pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

    D. 0indakan !2perasi Atau 0indakan Lain'

    bu pasien mengatakan pasien tidak pernah mempunyai riayat tindakan

    operasi atau tindakan lainnya..

    F. Alergi

    bu pasien pasien mengatakan anaknya memiliki alergi obat

     parasetamol ,pinicilin dan alergi makanan seperti udang reaksinya badan

    gatal-gatal.

    . Kecelakaan

    asien tidak pernah mengalami kecelakaan

    I. munisasi

    E mendapatkan imunisasi lengkap dan terjadal dengan benar.

    % bulan #B %

    * bulan B"I, olio *

    $ bulan D0J#B *, olio $

    7 bulan D0J#B $, olio 7

    < bulan D0J#B 7, olio <

    & bulan "ampak 

    3.1.+ PEN&$A"IAN $ELUAR&A

    A. Ienogram

    Keterangan

    laki-laki

    perempuan

    pasien

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    33/54

    tinggal * rumah

    B. sikososial Keluarga

    bu pasien mengatakan berharap agar anaknya segera sembuh

    karena kashian melihat anaknya terbaring lemas di 6s.

    3.1., RI0A)AT #%#IAL

    A. Mang )engasuh Anak 

    asien di asuh oleh orang tua

    B. #ubungan Dengan Anggota Keluarga

    bu mengatakan hubungan dengan keluarga baik, anak lebih dekat

    dengan ibu dan ayahnya.

    ". #ubungan Dengan 0eman Sebaya

    asien bergaul dengan teman disekolah, dirumah pasien bermain

    dengan tetangga yang seumuran

    D. embaaan Secara /mum

    asien sangat kooperatif hubungan denga keluarga dan teman

    seumurannya sangat baik.

    3.1.- $EBUTUHAN DA#AR 

    a. ola ersepsi Sehat-elaksanaan Sehat

    Selama ini apabila anak sakit ibunya segera membaa ke 6umah

    Sakit.

     b. ola @utrisi

     @utrisi diit di 6umah Sakit nasi tim, lauk dan sayuran.

    S)6S )akan 7EJhari dengan jumlah habis * porsi !nasi, lauk,sayuran'.)inum N*8%% ccJhari

    )6S )akan 7EJhari dengan jumlah habis Oporsi atau < sendok

    ibu pasien mengatakan anaknya mual tidak nafsu makna .)inum

    *$%%ccJhari.

    c. ola 0idur 

    Kebiasaan sebelum tidur pasien membaca bukunterlebih dahulu

    S)6S Siang tidak menentu, malam pukul $*.%%-%3.%%

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    34/54

      )6S Siang pukul *7.%%-*3.%%, )alam pukul $*.%%-%3.%%

     0otal jam tidur S)6S + jamJhari

    0otal jam tidur )6S ** 9amJhari

    Kualitas 0idur 0idur nyenyak 

    d. ola AktivitasJBermain

    asien sangat aktif dalam kegiatan yang ada disekolah dan dirumah

    namun sejak )6S pasien hanya bisa berbaring saja dikamar 6s.

    ADL dibantu sebagian oleh ibunya.

    e. ola Fliminasi

    S)6S BAK 3-&EJhari arna kuning jernih N *$%%cc, BAB

    *EJhari konsentrasi lembek, arna kuning kecoklatan bau khas

    fases.

    )6S BAK 3-&EJhari, arna kuning jernih N *$%%cc, BAB *E

    konsistensi lembek, arna kuning kecoklatan bau khas fases

    f. ola Seksualitas 6eproduktif 

    asien berjenis kelamin laki-laki berusia *7 tahun dan merupakan

    anak dari 0n, A dan @y. @.

    g. ola eran #ubungan

    eran hubungan pasien dengan orangtua baik dan tidak ada

    gangguan. #ubungan dengan teman orang lain dan temannya

    terganggu karena istirahat di 6s.

    h. ola ersepsi Diri G Konsep Diri

    asien tidak mengalami gangguan

    i. ola Kognitif erseptual

    Saat pengkajian klien dalam keadaan sadar, bicara jelas, pendengaran dan penglihatan normal

     j. ola @ilai Keyakinan

    asien beragama islam, pasien melaksanakan sholat 8 aktu

    k. ola Koping 0oleransi Stress

    asien tampak tenang saat dilakukan tindakan.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    35/54

    3.1.1 $EADAAN UMUM :PENAMPILAN UMUM;

    A. "ara )asuk 

    )elalui ID pada tgl %3 januari $%*3 jam **.7%. lalu di pindahkn

    untuk raat inap di ruang D$ jam *7.8%

    B. Keadaan /mum

    asien tampak lemas karena mual, I"S

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    36/54

    F. )ulut Dan 0enggorokan

    )ulut simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis, lidah

    tampak bersih, tidak ada kelaianan, tidak ada pembesaran kelenjar

    tiroid

    . 0engkuk dan Leher  

    0idak ada kaku kuduk, tidak terdapat lesiJluka, tidak ada

     pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis,

    tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

    I. aru

    Bentuk dada normochest, tidak ada edema dan penonjolan pada

    dada pola nafas teratur, irama nafas reguler, tidak ada nyeri tekan

     pada dada, pergerakan simetris vocal fremitus teraba d thoraE

    anterior dan posterior, suara nafas vesikuler tidak ada suara nafas

    tambahan.

    #. 9antung

    0idak ada pembesaran vena jugularis, terasa nadi karotis, tidak ada

    sianosis, tidak ada nyeri tekan crt Q$ detik, nadi *$

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    37/54

    K. emeriksaan )uskuloskeletal

    0idak ada edema, kemampuan pergerakan sendi bebas,

    Skala kekuatan otot

    88888 88888

    88888 88888

    0idak ada atofi, hipertrofi otot, paralisis, hemiparase, deformitas,

    nyeri sendi, nyeri tulang, fraktur dislokasi, tidak ada alat bantu,

    turgor kulit elastis, "60Q $ detik 

    L. emeriksaan @eurologi

    I"S

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    38/54

    ). emeriksaan ntegumen

    0urgor kulit menurun, kulit berarna sao matang dan akral

    hangat

    3.1.13 TIN&$AT PER$EMBAN&AN

    A. ADA0AS S2SAL

    asien mampu beradaptasi dengan orang yang ada dilingkungan

    sekitar dengan baik.

    B. BA#ASA

    DFngan berkembangnya Bahasa pasien mulai tertarik mempelajari

    Bahasa asing.

    ". KFS)/LA@

    0ahapan perkembangan pasien sesuai dengan usia pasien.

    3.2 PEMERI$#AAN PENUN"AN&

    3.2.1 LAB%RAT%RIUM

    0anggal %3-%*-$%*3

    1B" 3.*mmT normal &.%-*$.%

    #IB *

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    39/54

    L0 $37 normal *8%-

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    40/54

    ANALISA DATA

    N

    %

    DATA MA#ALAH PEN)EBAB

    1DS bu pasien mengatakan panas anak

    saya masih naik turun.

    D2

    - Keadaan umum pasien lemas

    - Akral teraba hangat

    - I"S

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    41/54

    makan.

    o A

    BB S)6S 3% kg

    BB )6S 8& kg

    0B *3%kg

    o B1B" 3.*

    6B" 8.3+

    #IB *

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    42/54

    PRIORITAS MASALAH

    N

    %

    DIA&N%#A $EERA0ATAN TAN&AL PERA0AT

    DITEMU$A

    N

    TERATA#I

    DE

    *

    #ipertermi berhubungan dengan proses

    infeksi

    %3 9anuari

    $%*3

    %+9anuari

    $%*36#)

    DE

    $

    Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh berhubungan dengan

    anoreksia

    %3 9anuari

    $%*3

    %+9anuari

    $%*3

    6#)

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    43/54

    INTERVENSI

    N

    O

    MASALAH TUJUAN DAN KRITERIA

    HASIL

    INTERVENSI RASIONAL

    1 Hipertermi

    b.d proses

    i!e"si

    Sete#$% di #$"&"$

    "eper$'$t$ 1( 24 )$m

    di %$r$p"$ s&%& t&b&%

    orm$# *+,- */,-

    Kriteri$ %$si# 0

    S&%& t&b&% orm$#

    *+,- */,-  TTV d$#$m ret$

    orm$#  Tid$" $d$ per&b$%$

    "it d$ tid$" $d$

    p&si

    1. K$)i peeb$b %ipertermi

    2. TTV ti$p 4 )$m se"$#i

    *. 3eri "ompres p$d$ d$%i d$

    $(i##$ de$ $ir bi$s$

    1. Hipertermi mer&p$"$ s$#$%

    s$t& e)$#$ $t$& "ompes$si

    t&b&% ter%$d$p $d$$ i!e"si

    b$i" se$r$ #o$# m$&p&sistemi" p$sie

    2. 5roses pei"$t$ TTV

    me&)&""$ proses pe$"it

    i!e"si $"&t

    *. 5$d$ d$er$% $(i##$ d$ d$%i

    mer&p$"$ )$ri$ tipi&s d$

    terd$p$t pemb&% d$rr$%

    se%i$ proses 6$sodi#$t$si

    pemb&% d$r$% #ebi% ep$t

    se%i$ perer$"$ mo#e"

    ep$t

    4. Ut&" meer$p "eri$t

    7. S&p$$ tid$" "e#ebi%$ $ir$

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    44/54

    4. 5$"$i p$"$i$ $ tipis

    7. A)&r"$ mi&m sedi"it ses&$i

    "eb&t&%$

    +. Ko#$bor$si de$ do"ter

    d$#$m pemberi$ $tipireti"

    +. Ob$t $tipireti" d$p$t be"er)$

    seb$$i pe$t&r "emb$#i

    p&s$t pe$t&r p$$s.

    2 Ketid$"seimb

    $$ &trisi

    "&r$ d$ri

    "eb&t&%$

    b.d $ore"si$

    Sete#$% di#$"&"$

    tid$"$ "eper$'$t$

    se#$m *(24 )$m

    di%$r$p"$ po#$ &trisi

    terpe&%i.

    Kriteri$ %$si# 0

    M&$# d$ m&t$%

    %i#$ $t$&

    ber"&r$ Me&)&"$ 33 $

    st$bi#

    5orsi m$"$ %$bis 1

    porsi

    1. 3eri"$ porsi m$"$

    sedi"it t$pi seri.

    2. A)$r"$ "ep$d$ "#ie d$

    "e#&$r$ d$#$m %$# d$!t$r

    m$"$$ d$ $ir$ $

    diperbo#e%"$ d$ doro

    d$#$m ter#ib$t p$d$

    pi#i%$ me&.

    *. A)&r"$ or$# %iet.

    4. Hid$rim$"$$ $ b$&

    $ tid$" sed$p.

    7. Obser6$si TTV d$

    "e#&%$ p$sie.

    1. M$"$ $ de$ porsi sedi"it

    #ebi% di to#erir o#e% pederit$

    $ore(i$.

    2. Mei"$t"$ se#$r$ m$"$

    d$ r$s$ se%$t.

     *. Me&r$i it$ r$s$ $

    tid$" e$" $ mer$s$

    se#er$ m$"$.

    4. Me&r$i r$s$ m&$#m&t$%.

    7. Ut&" meet$%&i

    per"emb$$ p$sie d$

    "e$d$$ p$sie.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    45/54

    +. Ko#$bor$si de $s#i i8i

    &t&" meet&"$ diet

    tii "$#ori9 tii

    protei9 "$rbo%idr$t d$

    6it$mi

    +. Ut&" me)$mi pem$s&"$

    8$t8$t m$"$$ $

    $de"&$t d$#$m

    meideti:"$si m$"$$

    $ p$#i ses&$i

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    46/54

    NO D;

    KE5

     T1+

    17.>>

    1+.>>

    1/.>>

    1?.>>

    1?.*>

    1@.>>

    3HS5 de$ p$sie d$ "e#&$r$

    Me#$"&"$ obser6$si TTV

     TD0 11>=?> mmH

    S 0*?9+,-

    N 0 ??(=meit

    RR 022(=meit

    Me$)&r"$ p$sie &t&" "ompres

    de$ $ir bi$s$ p$d$ $"si#$ d$ d$%i

    Memberi"$ i)e"si ob$t

    - e!tri$(o- S$t$esi

    Me$)&r"$ p$sie &t&" mi&m $ir p&ti%

    ses&$i "eb&t&%$

    Me#$"&"$ obs TTV

    >+>1

    2>1+

    2>.>>

    S0 Ib& p$sie me$t$"$ s&%& t&b&%

    $$"$ m$si% $i" t&r&

    O0 5$sie t$mp$" #em$s

      Obser6$si tt6

     TD0 11>=/>mmH

      S 0 *?,-

      N 0 ?>(=meit

      RR 021(=meitH$si# #$b

    3- +.1

    H

     TIBIH ?>

    A0 M$s$#$% be#&m ter$t$si

    50 Iter6esi di#$)&t"$ 29*94979+

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    47/54

     TD0 11>=/> mmH

    S 0 *?,-

    N 0 ?>(=meit

    RR 021(=meit

    2

    2

    1

    1

    1 C 2

    1

    >/>1

    2>1+

    >/.>>

    >/.*>

    >?.>>

    >?.17

    >?.*>

    >@.>>

    >@.*>

    1>.>>

    Memberi"$ porsi m$"$ d$ me$)&r"$

    m$"$ sedi"it t$pi seri

    Meobser6$si "e#&%$ m&$# p$d$ p$sie 9

    p$sie m$"$ %$bis porsi

    Obser6$si TTV

     TD0 11>=?> mmH

    S 0*?,-

    N 0 ??(=meit

    RR 02>(=meit

    Me$)&r"$ p$sie &t&" "ompres

    de$ $ir bi$s$ p$d$ $(i##$ d$ d$%i

    Me$)&r"$ p$sie &t&" mem$"$i

    p$"$i$ tipis

    S0 Ib& p$sie me$t$"$ s&%& t&b&%

    $$"$ m$si% $i" t&r&

    O0 5$sie t$mp$" #em$s

      Obser6$si tt6

     TD0 12>=?> mmH

      S 0*/9*,-

      N 0 ?>(=meit

      RR 02>(=meit

    H$si# #$b

    3- +.1

    H

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    48/54

    2

    2

    2

    2

    11.*>

    12.>>

    12.*>

    12.47

    Memberi"$ i)e"si ob$t

    - -e!tri$(oe- S$t$esi- Od$etro

    Me$)&r"$ p$sie mi&m ses&$i"eb&t&%$

    Me$)$r"$ "ep$d$ p$sie d$ "e#&$r$

    d$#$m memi#i% d$!t$r m$"$$ $ di

    s&"$i p$sie

    Me$)&r"$ p$sie &t&" or$# %iee

    sebe#&m m$"$

    Meobser6$si TTV

     TD0 12>=?> mmH

    S 0*/9*,-

    N 0 ?>(=meit

    RR 02>(=meit

    M-N 24.?

    IDAL

     TIBIO 1+>

     TIBIH ?>

    A0 M$s$#$% be#&m ter$t$si

    50 Iter6esi di#$)&t"$ 29*94979+

    D( Kep 2

    S 0 Ib& p$sie me$t$"$ m&$# p$d$

    $$"$ s&d$% ber"&r$

      A 0

    33 SMRS +> "

      33 MRS 7@ "

      T3 1+>"

      3 0 3- 0 +.1

    R3- 0 7.+?

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    49/54

    Me$)i"$ m$"$$ "ep$d$ p$sie d$#$m

    bet&" %$$t

    Meobser6$si $d$$ m&$# p$d$ p$sie9

    "e#&%$ m&$# p$sie s&d$% ber"&r$

    H=?> mmH

    S 0*/9*,-

    *N 0 ?>(=meit

    RR 02>(=meit

    A 0 M$s$#$% ter$t$si seb$i$

    5 0 Iter6esi di#)&t"$ 19*94979+

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    50/54

    * 1

    1 C 2

    1

    2

    2

    1C2

    >?>1

    2>17

    >?.>>

    >@.>>

    >@.*>

    11.>>

    12.>>

    12.17

    1*.>>

    14.>>

    O3SERVASI TTV

     TD0 12>=?> mmH

    S 0*/91,-

    N 0 ?4(=meit

    RR 02>(=meit

    Memberi"$ i)e"si ob$t

    - -e!tri$(oe- S$t$esi- Od$metro

    Me$)&r"$ p$sie &t&" mi&m ses&$i

    de$ "eb&t&%$

    Meobser6$si TTV

      TD0 11>=?> mmH

    S 0*+9*,-

    N 0 ?>(=meit

    RR 02>(=meit

     

    D( Kep 1

    S 0 Ib& p$sie me$t$"$ s&%& t&b&%

    $$"$ s&d$% ber"&r$

    O 0

    - 5$sie t$mp$" eri$

    - Obser6$si TTV

     TD0 11>=?> mmH

    S 0*+9*,-

    N 0 ?>(=meit

    RR 02>(=meit

    A0 M$s$#$% ter$t$si

    5 0 Iter6esi di %eti"$

    D( "ep 2

    S 0 Ib& p$sie me$t$"$ $!s& m$"$

    $$"$ s&d$% memb$i"

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    51/54

    1+.>>

    Me$)i"$ m$"$$ "ep$d$ p$sie d$

    me$)&r"$ m$"$ sedi"it tet$pi seri

    Obser6$si m&$# p$d$ p$sie 9 "e#&%$ m&$#

    p$d$ p$sie ber"&r$

    Memberi"$ i)e"si ob$t

    - -e!tri$(oe- S$t$esi

    Me#$"&"$ dis%$re p#$i

    - 5$sie %$r&s d$p$t di$"i"$ &i

    t$$ de$ s$b& sete#$%

    de!e"$si- Mee$% #$#$t me%i$pi

    m$"$$ d$ mi&m$- 5$sie memer#&"$ istir$%$t- Diit #&$" $ tid$" mer$s$

    d$ red$% ser$t- Memberi"$ i!orm$si tet$

    "eb&t&%$ me#$"&"$ $"ti6it$s

    ses&$i de$ ti"$tper"emb$$

    - Me)e#$s"$ ter$pi di beri"$ s$$t

    dir&m$%-  Te"$"$ &t&" me#$"&"$ otro#

    ses&$i )$d'$# $ di tet&"$

      A 0

    33 SMRS +> "

      33 MRS 7@ "

      T3 1+>"

      3 0

      3- 0 +.1

    R3- 0 7.+?

    H

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    52/54

    5$sie KRS - Obser6$si TTV

      TD0 11>=?> mmH

    S 0*+9*,-

    N 0 ?>(=meit

    RR 02>(=meit

    A 0 M$s$#$% ter$t$si

    5 0 Iter6esi di %eti"$

    5$sie KRS

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    53/54

    BAB

    PENUTUP

    .1 $E#IMPULAN

    *. Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebabkan

    oleh salmonella tipe A, B dan " yang dapat menular melalui oral, fecal,

    makanan dan minuman yang terkontaminasi.

    $. Demam typhoid timbul akibat dari infeksi oleh bakteri golongan

    Salmonella yangmemasuki tubuh penderita melalui saluran pencernaan.

    7. )asa inkubasi demam tifoid berlangsung selama 4-*< hari !bervariasi

    antara 7-3% hari' bergantung jumlah dan strain kuman yang tertelan.

    Selama masa inkubasi penderita tetap dalam keadaan asimtomatis.

  • 8/19/2019 SMINAR JADI

    54/54

    DA'TAR PU#TA$A

    *.  Aru 1. Sudoyo.!$%%&' Buku ajar ilmu penyakit dalam. Fd (.9ilid . 9akarta

    nterna ublishing

    $.  Departemen Kesehatan 6. !$%%&'. rofil Kesehatan ndonesia 0ahun $%%+.

    Depkes 6, 9akarta

    7.   @ugroho, Susilo, !$%**'. engobatan Demam 0ifoid. Mogyakarta @uha )edika

    Bare. !$%%$'. Keperaatan )edikal Bedah . 9akarta FI"

    +.  Soedarmo, Sumarmo S ooro, dkk. !$%*$'. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis.

    9akarta DA'

    &.  1idodo, D. !$%%4'. Buku Ajar Keperaatan Dalam. 9akarta K/