slide laporan kasus 2

Upload: dita

Post on 21-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    1/39

    CASE PRESENTATION

    SISTEMIK LUPUS

    ERITOMATOSUS (SLE)

    Hedo saputra jaya

    10310169

    Pembimbing:

    Dr.dede satia Sp.Pd

    Dr.Rosita

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    2/39

    IDENTITAS

    Nama : Ny.S

    Umur : 53 tahun

    Jenis Kelamin : Perempuan

    Status : MenikahAgama : Islam

    Alamat : Basuki Rahmat

    Tgl masuk RS : 25 April 2014

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    3/39

    ANAMNESIS

    Keluhan utama

    Mual sejak 3 hari yang lalu SMRS

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    4/39

    Riwayat penyakit sekarang

    Os datang dengan keluhan mual sejak 2 hari

    yang lalu SMRS. Os disertai dengan muntah

    sebanyak 3x dalam sehari.muntah tersebut berisisebagian makanan.os juga mengeluhkan sering

    merasa pusing, badan lemah dan nafsu makan

    berkurang.os juga mengeluhkan berat badan

    mengalami penurunan sejak 1 bulan yang lalu.

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    5/39

    Os juga mengeluhkan nyeri ulu hati sebelum

    2 hari SMRS.nyeri tersebut dirasakan dibagian

    epigastrik dibagian abdomen.

    Riwayat BAK tidak ada keluhan dan DBN

    dan riwayat BAB tidak ada keluhan dan

    DBN.Riwayat hipertensi (-), Diabetes Melitus (-)

    dan jantung (-)

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    6/39

    Selain itu os juga merasakan nyeri sendi jari dan

    kaki kanan pada saat digerakkan.nyeri sendi

    tersebut dirasakan berpindah-pindah dan tidak

    bengkak.os juga merasakan panas terasa

    dibagian pipi dan kepala.os juga mengalamibercak-bercak kemerahan dibagian abdomen

    keatas yaitu dibagian seluruh lapangan

    perut,dada depan,dada belakang,tangan kanan

    dan kiri dan bagian wajah yaitu pipi.

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    7/39

    Bercak kemerahan tersebut sama rata dengan

    kulit yaitu tidak menonjol dan tidak berisi pustul

    dan cairan lainnya.bercak kemerahan tersebut

    tidak disertai gatal.os juga mengeluhkan rambut

    mudah rontok dan demam yang tidak disertaimengggil

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    8/39

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Os sempat dirawat sebanyak 3x di RSAL

    sejak 2 bln yang lalu dan telah terdiagnosadengan penyakit SLE ( Sistemik Lupus

    Eritomatosus ) dimana hasil pemeriksaan

    penunjang didapatkan hasil tes ANA (+) dan

    didapatkan terapi dengan pengobatan

    kortikosteroid.riwayat Hipertensi(-),diabetesmelitus (-) dan jantung (-).

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    9/39

    Os sempat berobat kemalaysia dengan control

    dan mendapatkan terapi obat.Setelah 10 hari

    minum obat tersebut os mengalami

    kejang.kejang tersebut berlangsung lebih kurang

    1 menit dan pasien sadar kembali.

    obat dari malaysia tersebut pasien tidak

    memberi tahu kepada pemeriksa dengan alasan

    tertinggal dan tidak tahu obat mana yang bisa

    membuat pasien tersebut kejang.

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    10/39

    PEMERIKSAAN FISIK

    Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

    Kesadaran : Compos mentis

    Tekanan Darah : 110/70 mmHg

    Frekuensi Nadi : 88 x/menitPernapasan : 20 x/menit

    Suhu : 36,2 celcius

    SpO2 :99 %

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    11/39

    Status generalis

    Bentuk kepala : Normocephal, simetris dan

    bagian wajah terdapat bercak-bercak kemerahan

    dibagian pipi.

    Rambut : hitam dan rambut rontok (sedikit)

    Mata : konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-,

    pupil isokor kanan=kiri, reflek cahaya +/+

    Telinga : bentuk normal, simetris kiri dan kanan,liang lapang, membran timpani intak,

    serumen(-)

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    12/39

    Hidung : bentuk normal, septum di tengah, tidak

    ada deviasi, pernapasan cuping hidung tidakada, sekret tidak ada

    Mulut : mukosa bibir basah, lidah tidak kotor,

    faring dan tonsil tidak hiperemis

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    13/39

    Leher :

    Inspeksi : bentuk normal, deviasi trakea (-)

    Palpasi : pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjargetah bening (-), JVP tidak meningkat

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    14/39

    Thoraks Anterior :

    Inspeksi : bentuk dada kanan=dada kiri, pergerakan nafas

    kana=kiri, iktus kordis tidak terlihat dan terdapat bercak-

    bercak kemerahan pada dada. Palpasi : fremitus taktil dan vokal kanan=kiri, iktus kordis

    teraba disela iga V linea midklavikula sinistra

    Perkusi : sonor pada kedua lapang paru

    Auskultasi : pernapasan vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-,

    bunyi jantung I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-)

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    15/39

    Thoraks Posterior :

    Inspeksi : punggung simetris kanan=kiri dan

    terdapat bercak-bercak kemerahan pada bagianbelakang pasien.

    Palpasi : fremitus taktil dan vokal kanan=kiri

    Perkusi : sonor pada kedua lapang paru

    Auskultasi : pernafasan vesikuler

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    16/39

    Abdomen :

    Inspeksi : supel, perut tampak datar lembut,

    tidak ada jaringan parut dan terdapat bercak-bercak kemerahan pada semua lapangan perut.

    Palpasi : nyeri tekan abdomen (+), hepar dan lien

    tidak teraba

    Perkusi : seluruh lapang abdomen timpaniAuskultasi : bising usus (+) normal

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    17/39

    Ekstremitas :

    Superior : akral hangat, sianosis (-/-), edema (-/-)

    dan terdapat bercak-bercak kemerahan pada

    kedua ekstremitas superior pasien.

    Inferior : akral hangat, sianosis (-/-), edema (-/-)

    Genitalia :

    Tidak dilakukan pemeriksaan

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    18/39

    PEMERIKSAAN PENUNJANG

    Pemeriksaan tanggal 25 April 2014

    GDS : 140 mg/dl80-120 mg/dl

    Ureum : 22 mg/dl 10-50 mg/dl

    Creatinin: 0,9 mg/dl 0,9 mg/dl

    SGOT: Reagen Habis

    SGPT: 109 U/L

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    19/39

    DIAGNOSIS KERJA

    Dispepsia dan Sistemik lupus Eritomatous (SLE)

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    20/39

    PENATALAKSANAAN

    Infuse RL 20 tpm

    Mucosta 3x4 mg

    Lancid 2x1 mg

    Vonetus 2x1 mgLameson 5-2-2

    Irvask 1x1 pagi

    Amilodipine 1x1 malam

    Zolpiden 1x1 malamVometa 1x1 malam

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    21/39

    PROGNOSIS

    Quo ad vitam : ad bonam

    Quo ad fungtionam : dubia ad malam

    Quo ad sanatianam : dubia ad malam

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    22/39

    PEMBAHASAN

    SISTEMIK LUPUSERITOMATOSUS (SLE)

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    23/39

    DEFINISI

    SISTEMIK LUPUS ERITOMATOSUS

    Merupakan penyakit autoimun yg ditandai olehproduksi antibodi terhadap komponen komponen intisel yang berhubungan manifestasi klinis yang luas

    Menyerang wanita 15-40 th, 5 x lebih seringdibandingkan laki laki.

    Perjalanan klinisnya ditandai dg periode aktif dan

    remisi dg manifestasi ringan sampai dengan berat(mengancam jiwa)

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    24/39

    ETIOLOGI DAN PATOGENESIS

    Tidak diketahui dg jelas, terdapat buktimultifaktorial yg mencakup genetik, lingkungandan harmonal.

    10-20 % penderita SLE mempunyai kerabat

    dekat yg juga menderita SLE dan kembar identikSLE lebih tinggi.

    Sistem hormonal atau neuroendokrin berperandalam mempengaruhi sistem imun secara timbalbalik.

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    25/39

    Patogenesis

    Adanya satu atau lebih faktor pemicu padaindividu yg mempunyai predisposisi genetikmenghasilkan tenaga pendorong terhadap selT CD4 dg akibat hilangnya toleransi sel T

    terhadap antigen. Muncul sel T autoreaktif induksi dan ekspansisel B.

    sinar ultraviolet dan berbagai macam infeksi. Pada SLE, autoantibodi terbentuk ditujukanterhadap antigen di nukleoplasma.

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    26/39

    Antibodi ini secara bersama disebut ANA dandg antigen membentuk kompleks spesifik dan

    beredar dalam sirkulasi. kompleks imum ini mengendap di berbagaiorgan tubuh yg mengakibatkan aktivasikomplemen dan selanjutnya menimbulkan

    inflamasi. Manifestasi klinis yang terjadi karena prosesinflamasi.

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    27/39

    MANIFESTASI KLINIS

    Beragam dan pada awal sering tidak dikenali

    Keterlibatan sendi dan maskuloskeletal hampir

    90% kasus.

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    28/39

    GEJALA KONSTUTISIONAL

    Kelelahan

    Penurunan BB

    Demam

    Lain lain (rambut rontok)

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    29/39

    MANIFESTASI MUSKULOSKLETAL

    Paling sering > 90%.

    Nyeri otot (myalgia).

    Nyeri sendi (artralgia)

    Koinsiden dg penyakit autoimun lain (kadangkadang).

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    30/39

    MANIFESTASI LAIN

    Dermatologi

    Pulmo

    Kardiologis

    RenalGastrointestinal

    Neuropsikiatrik

    Hemik-limfatik

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    31/39

    KRITERIA DIAGNOSTIK

    1. Ruam malar

    2. Ruam diskoid

    3. Fotosensitifitas

    4. Ulus oral

    5.Artritis non erosif

    6. Pleuritis atau perikarditis

    7. Renal

    8. Neurologi

    9. Hematologi

    10. Imunologi

    11.ANA

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    32/39

    DIAGNOSIS

    Berdasarjan gambaran klinik Lab

    American College of Rheumatology (ACR)

    pada th 1982 mengajukan 11 kriteria dimana

    bila di dapat 4 kriteria maka diagnosis dapat di

    tegakkan.

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    33/39

    PRINSIP UMUM PENATALAKSANAAN

    Penyuluhan dan intervensi psikososial.

    Melindungi dari pengaruh sinar matahari

    Profilaksis antibiotik.

    Pengaturan kehamilan.Tentukan terapi yg akan diberikan apakah

    konservatif atau imunosupresif agresif.

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    34/39

    TERAPI KONSERVATIF

    1.Artritis, artralgia dan mialgia: di berikan

    analgetik atau NSAID, bila tdk ada respon

    ganti dg hidroxykloroquin. Dalam 6 bln tidak

    efek yg baik ganti dg kortikosteroid dosis

    rendah atau metotrexat .

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    35/39

    2.Lupus kutaneus: lindungi dari sinar

    matahari.3.Fatique dan keluhan sistemik: berikan

    sikap simpatik dalam masalah ini, bila

    keadaan berat glukokortikoid sistemik harus

    diberikan.

    4.Serositis: sering ditandai dg nyeri dada dan

    abdomen, diberikan analgetik atau NSAID.

    Keadaan berat diberikan streroid sistemik.

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    36/39

    TERAPI AGRESIF

    Pada keadaan berat atau mengancam jiwa misglomerulonefritis harus diberikan glukokortikoiddosis tinggi. Bila dalam 4 mgg tdk respon gantidg siklofosfamid 0,5-1 gr/m square dalam 250 cc

    selama 60 menit dan dilanjut 2-3 lt/24 jam.Terapi lain adalah azatioprin, siklospori A,mofetil mikofenolat, hormonal danimunoglobulin.

    PENATALAKSANAANKEADAAN

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    37/39

    PENATALAKSANAAN KEADAAN

    KHUSUS

    1)Trombosis: berhubungan dg antibodiantifosfolipid diberikan antikoagulan.

    2)Abortus berulang: diberikan aspirin,glukokortikoid dan heparin.

    3)Lupus neonatal: berupa kemerahandikulit dan plakat berkaitan dg anti Ro.

    4)Trombositofenia: evaluasi penyebablain, bila

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    38/39

    5)SLE pada SSP: tentukan apakah stoke atau

    kelainan SSP luas. Pada stroke antikoagulan lebihbermanfaat. Sedang kelainan SSP luas diberikan

    imunosupresan.

    6)Nefritis lupus: terapi diberikan berdasarkan hasil

    biopsi.

  • 7/24/2019 Slide Laporan Kasus 2

    39/39

    TERIMAKASIH