slide hasil(1).pptx

57
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RADIASI DAN KELUHAN PADA PEKERJA DI INSTALASI RADIOLOGI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO DAN RS IBNU SINA MAKASSAR Oleh : Pembimbing : SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN BAGIAN IKM-IKK FAKULTAS KEDOKTERAN UMI, MAKASSAR 2013

Upload: alvin-supra

Post on 26-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

HUBUNGAN ANTARA GAMBARAN KLINIS SAAT SERANGAN DENGAN GAMBARAN CT-SCAN PADA PASIEN STROKE DI RSUP Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO PERIODE JANUARI SEHINGGA DESEMBER 2010.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RADIASI DAN KELUHAN PADA PEKERJA DI INSTALASI RADIOLOGI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO DAN RS IBNU SINA MAKASSAROleh :

Pembimbing :SEMINAR PROPOSAL PENELITIANBAGIAN IKM-IKK FAKULTAS KEDOKTERAN UMI, MAKASSAR 2013

1PendahuluanAdanya kemajuan teknologi disertai dengan penggunaan cara-cara baru di bidang diagnostik dan terapeutik yaitu Radiodiagnostik dan Radioterapi.Laporan organisasi buruh internasional (ILO) tahun 2001 mencatat jutaan pekerja telah mengalami kecelakaan atau menderita penyakit akibat kerjaK3 harus dilaksanakan untuk memenuhi hak karyawan di rumah sakit sebagai langkah untuk mencegah dan mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan termasuk bahaya radiasi

Latar BelakangPusdiklat Kesehatan. Bahan Pembelajaran Kesehatan Dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. [online]. 2003 [cited 2012 August 30th]. Availeble from: http:/K3-RS.comAsta Qauliyah. Pengertian dan Fungsi Rumah sakit. [online]. 2008 January 1st [cited 2012 August 30th]. Available from: http:// www.astaqauliyah.com/Bagaimana hubungan antara tingkat radiasi dan keluhan pada pekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar?Rumusan MasalahTujuan UmumMengetahui hubungan antara tingkat radiasi dan keluhan pada pekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar

Tujuan Khusus1.Mengetahui tingkat radiasi pada pekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar2.Mengetahui keluhan pekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar akibat paparan radiasi

Tujuan Penelitian1.Sebagai salah satu bahan masukan bagi RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo, RS Ibnu Sina dan berbagai instansi lainnya dalam rangka peningkatan kesehatan pekerja terkait paparan radiasi.2.Menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti melalui penelitian di lapangan.3.Sebagai salah satu sumber informasi atau bahan acuan untuk peneliti berikutnya.Manfaat PenelitianTinjauan PustakaFaktor PenyebabKurangnya kesadaran pekerjaRendahnya kualitas serta keterampilan pekerja Banyak pekerja yang meremehkan resiko kerjaPekerja tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersediaKecelakaan KerjaPusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. [online]. [cited 2012 August 30th]. Available from: http://www.depkes.go.id Klasifikasi menurut jenis kecelakaan:TerjatuhTertimpa bendaTertumbuk atau terkena benda-bendaTerjepit oleh bendaGerakan-gerakan melebihi kemampuanPengaruh suhu tinggiTerkena arus listrikKontak bahan-bahan berbahaya atau radiasiKlasifikasi Kecelakaan KerjaPusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. [online]. [cited 2012 August 30th]. Available from: http://www.depkes.go.id Klasifikasi menurut penyebab:Mesin, misalnya mesin pembangkit tenaga listrik, mesin penggergajian kayu, dan sebagainyaAlat angkut, alat angkut darat, udara dan airPeralatan lain misalnya dapur pembakar dan pemanas, instalasi pendingin, alat-alat listrik, dan sebagainyaBahan-bahan, zat-zat dan radiasi, misalnya bahan peledak, gas, zat-zat kimia, dan sebagainya.Lingkungan kerja (di luar bangunan)Klasifikasi Kecelakaan KerjaPusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. [online]. [cited 2012 August 30th]. Available from: http://www.depkes.go.id Klasifikasi menurut sifat luka/kelainan:Patah tulangDislokasi (keseleo)Regang otot (urat)Memar dan luka dalam yang lainAmputasiLuka di permukaan Geger dan remukLuka bakarKeracunan-keracunan mendadakPengaruh radiasiLain-lainKlasifikasi Kecelakaan KerjaPusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. [online]. [cited 2012 August 30th]. Available from: http://www.depkes.go.id Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka pada tubuh:KepalaLeherBadanAnggota atasAnggota bawahBanyak tempatLetak lain yang tidak termasuk dalam klasifikasi tersebutKlasifikasi Kecelakaan KerjaPusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. [online]. [cited 2012 August 30th]. Available from: http://www.depkes.go.id Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerjaKesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Pusat Kesehatan Kerja. Kesehatan dan Keselamatan Kerja Laboratorium Kesehatan. [online]. [cited 2012 August 30th]. Available from: http://www.depkes.go.id DefenisiRadiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang.Radiasi dalam istilah fisika pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke lingkungan tanpa membutuhkan medium.RadiasiPenanganan Radiasi di Rumah Sakit. [online]. 2012 June 2nd. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://oranghalat.blogspot.comSumber RadiasiSumber radiasi ada dua yaitu radiasi alam dan radiasi buatan, Radiasi alam berasal dari sumber radiasi kosmik, sumber radiasi terestrial (primordial), dan sumber radiasi dari dalam tubuh manusia.Radiasi buatan berasal dari radionukleotida buatan, pesawat sinar-x, reaktor nuklir dan akselerator.RadiasiPenanganan Radiasi di Rumah Sakit. [online]. 2012 June 2nd. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://oranghalat.blogspot.comJenis RadiasiDikenal ada dua jenis radiasi yaitu radiasi pengion dan non-pengion.Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk atau menabrak sesuatu akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi nuklir. Termasuk di dalamnya adalah sinar-x, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron. Radiasi non-Pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk di dalamnya yaitu gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultravioletRadiasiPenanganan Radiasi di Rumah Sakit. [online]. 2012 June 2nd. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://oranghalat.blogspot.comJenis RadiasiDikenal ada dua jenis radiasi yaitu radiasi pengion dan non-pengion.Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menumbuk atau menabrak sesuatu akan muncul partikel bermuatan listrik yang disebut ion. Radiasi pengion disebut juga radiasi atom atau radiasi nuklir. Termasuk di dalamnya adalah sinar-x, sinar gamma, sinar kosmik, serta partikel beta, alfa dan neutron. Radiasi non-Pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkan ionisasi. Termasuk di dalamnya yaitu gelombang radio, gelombang mikro, inframerah, cahaya tampak dan ultravioletRadiasiPenanganan Radiasi di Rumah Sakit. [online]. 2012 June 2nd. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://oranghalat.blogspot.comDiagnostikRadiografi FluoroskopiMamografi CT MRI USGPenggunaan Radiasi di Rumah SakitPenanganan Radiasi di Rumah Sakit. [online]. 2012 June 2nd. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://oranghalat.blogspot.comTerapiRadiasi eksterna (teleterapi)BrakhiterapiRadiasi dengan menggunakan radio farmakaKedokteran NuklirKegiatan kedokteran nuklir menggunakan radiasi dari sumber terbuka untuk tujuan diagnosa, terapi dan penelitian medisTata Laksana Penggunaan Radiasi di Rumah SakitPerizinanSistem pembatasan dosisSistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap pemenfaatan radiasi pengionKalibrasiPenanggualangan kecelakaan radiasiPengelolaan limbah radioaktifPenggunaan Radiasi di Rumah SakitPenanganan Radiasi di Rumah Sakit. [online]. 2012 June 2nd. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://oranghalat.blogspot.comEfek somatik: efek yang timbul pada individu yang terkena radiasi. Terdiri atas efek somatik stokastik dan efek somatik non-stokastik. Efek somatik stokastik peluang terjadinya sebanding dengan dosis yang diterima tanpa ada ambang batas atau efek karsinogen, sementara efek somatik non-stokastik keparahan akibat radiasinya sebanding dengan besar dosis yang diterima.Genetik: Keturunan orang yang terkena radiasi (kerusakan kromosom sel)Teratogenik: cacat bawaan/kematian karena janin terkena radiasiEfek Biologi RadiasiHamdi, Muhammad Naufal. Kompensasi Asuransi Bagi Pekerja Radiasi. [online]. 2013 February 21th. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://www.facebook.comEfek Biologi RadiasiHamdi, Muhammad Naufal. Kompensasi Asuransi Bagi Pekerja Radiasi. [online]. 2013 February 21th. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://www.facebook.comDosisGejalaSaat Timbulnya3-10 GyEritema (kulit kemerahan)14-21 hari> 3 GyEpilapsi (rambut rontok)14-18 hari8-12 GyRadang kulit kering (terkelupas, rasa raba hilang)25-30 hari15-20 GyRadang kulit basah (tukak)20-28 hari15-25 GyPembentukan gelembung berisi cairan15-25 hari> 20 GyPembentukan tukak14-21 hari> 25 GyNekrosis (kematian jaringan)> 21 hariBesar Dosis dan Saat Timbulnya Gejala KlinisEfek Biologi RadiasiHamdi, Muhammad Naufal. Kompensasi Asuransi Bagi Pekerja Radiasi. [online]. 2013 February 21th. [cited 2013 September 25th]. Available from: http://www.facebook.comSindroma Radiasi AkutDosisGejalaSaat TimbulPeluang Hidup1-2 GyRingan dan tidak khas: Mual, lelah, muntah, sakit kepala3-6 jamBesar2-6 GyGangguan/kerusakan organ pembuat darah (anemia, infeksi, perdarahan)2-6 mingguSedang/Kecil7-10 GyGangguan/kerusakan saluran pencernaan (diare, muntah-muntah, muntah darah)1-2 mingguKecil sekali> 20 GyGangguan/kerusakan susunan saraf (kejang, mengigau, disorientasi, koma)Beberapa jam/hariPraktis tidak adaKerangka KonsepPola Hubungan Variabel

Variabel DependenTingkat Paparan RadiasiDefinisi: Tingkat paparan radiasi adalah jumlah radiasi yang diterima seorang pekerja yang diukur menggunakan alat ukur dosis radiasi perorangan dengan film badge. Tingkat paparan dikatan tinggi jika melebihi nilai batas dosis (NBD) yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BPTN) yaitu 20 mSv/tahun. Alat ukur: Tabel dataCara ukur: Dengan mencatat tingkat paparan radiasi perorangan yang diambil dari data sekunder instalasi radiologi RS yang bersangkutan.Variabel IndependenKeluhan KesehatanDefinisi: Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan, atau hal lain yang menyebabkan terganggunya kegiatan sehari-hari. Keluhan kesehatan yang dimaksud berupa seperti iritasi kulit, mual, muntah, demam tinggi, rambut rontok, dan sakit kepala.Alat ukur: KuesionerCara ukur: Dengan membuat pertanyaan mengenai variabel tersebut pada kuesioner dan melihat jawaban pilihan dari sampel.Hipotesis PenelitianHipotesis Nol (H0).Tidak ada hubungan bermakna antara tingkat paparan radiasi dengan keluhan kesehatan pekerja yang bekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar.

Hipotesis Alternatif (H1).Ada hubungan bermakna antara tingkat paparan radiasi dengan keluhan kesehatan pekerja yang bekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar.Metode PenelitianDesainDesainJenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dengan pendekatan survei analitik melalui kuesioner dengan metode cross-sectional, dimaksudkan untuk memperoleh hubungan antara tingkat paparan radiasi dan keluhan pada pekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina MakassarWaktu dan TempatWaktu

TempatLokasi penelitian di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina MakassarPopulasi dan SampelPopulasiPopulasi adalah pekerja yang bekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar.

SampelSampel adalah sebagian pekerja yang bekerja di Instalasi Radiologi RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina Makassar. Teknik pengambilan sampel berupa simple random sampling.

Besar SampelJumlah pekerja yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak kurang lebih 30 orang.

Pengumpulan DataData PrimerKuesioner yang dibagikan pada pekerja untuk diis. Jawaban kuesioner responden inilah yang kemudian menjadi data primer dari peneliti.

Data SekunderData sekunder didapatkan dari data administrasi Instalasi Radiologi Rumah Sakit yang bersangkutan. Selain itu data sekunder juga diperoleh dari administrasi RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo dan RS Ibnu Sina, untuk mendapatkan informasi secara umum mengenai rumah sakit tersebut.Pengolahan dan Penyajian DataData primer yang dikumpulkan diolah dengan menggunakan metode cross-sectional, SPSS 20, kemudian disajikan dalam bentuk tabel, grafik, disertai narasi.Etika Penelitian1.Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak pemerintah setempat sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.2.Menjaga kerahasiaan data pasien sehingga diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian yang dilakukan.Hasil PenelitianJumlah SampelJumlah sampel yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 30 orang pekerja yang bekerja di Instalasi Radiologi RS Ibnu Sina dan RS Labuang Baji.Distribusi Sampel Menurut Jenis KelaminJenis KelaminJumlahPersentasi (%)Laki-laki1550 Perempuan1550Total30100Sumber: Data Primer

Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamindari jumlah sampel sebanyak 30 orang terdapat 15 (50%) orang berjenis kelamin laki-laki dan 15 (50%) orang berjenis kelamin perempuan.Distribusi Sampel Menurut UmurUmurJumlahPersentasi (%)20-24 th22,725-29 th912,330-34 th1824,7> 34 th1115,1Total30100Sumber: Data Primer

Distribusi Sampel Menurut UmurResponden yang paling banyak berumur 25-29 tahun yaitu sebanyak 15 orang (50%) sementara sampel yang paling sedikit yaitu berumur > 34 tahun yaitu sebanyak 1 orang (3,33%).Distribusi Sampel Menurut Lama BekerjaStatus ASI EksklusifJumlahPersentasi (%)< 1 tahun12401-3 tahun1550> 3 tahun310Total30100Sumber: Data Primer

Distribusi Sampel Menurut Lama BekerjaDari 30 sampel, 12 orang (40%) sudah bekerja < 1 tahun, 15 orang (50%) sudah bekerja selama 1-3 tahun sedangkan 3 orang (10%) yang sudah bekerja > 3 tahun.Gambaran Dosis Paparan RadiasiSumber: Data PrimerDosis Paparan RadiasiJumlahPersentasi (%)Dibawah Standar (< 20 mSv/tahun)2066,67Diatas Standar (> 20 mSv/tahun)1033,33Total44100

Gambaran Dosis Paparan RadiasiDari 30 orang pekerja 20 orang (66,67%) diantaranya mendapatkan dosis paparan radiasi di bawah dari standar (20 mSv) pertahun.Hal ini tidak berbeda jauh dari data epidemiologi yang telah ada bahwa masih banyaknya pekerja utamanya di bidang kesehatan yang beresiko atau mengalami kondisi berbahaya terkait keselamatan dan kesehatan kerja.Gambaran Keluhan Kesehatan Terkait Paparan RadiasiSumber: Data PrimerKeluhan KesehatanJumlahPersentasi (%)Ada826,87Tidak Ada2273,33Total30100

Gambaran Keluhan Kesehatan Terkait Paparan RadiasiDari 30 orang pekerja 8 orang (26,87%) diantaranya mengeluhkan adanya keluhan kesehatan terkait paparan radiasi yang mereka terima sementara 22 orang (73,33%) tidak mengeluhkan adanya keluhan kesehatan terkait paparan radiasi yang mereka terima.Gambaran Jenis Keluhan Kesehatan Terkait Paparan RadiasiSumber: Data PrimerJenis Keluhan KesehatanJumlahPersentasi (%)Kelainan Kulit112,5Sakit Kepala675Mual Muntah112,5Total8100

Gambaran Jenis Keluhan Kesehatan Terkait Paparan RadiasiDari 8 orang pekerja yang mengeluhkan adanya keluhan kesehatan terkait paparan radiasi yang mereka terima 1 orang (12,5%) diantaranya mengeluhkan adanya keluhan kesehatan berupa kelainan kulit, 6 orang (75%) diantaranya mengeluhkan adanya keluhan kesehatan berupa sakit kepala dan 1 orang (12,5%) diantaranya mengeluhkan adanya keluhan kesehatan berupa mual muntah.Gambaran Hubungan antara Tingkat Radiasi dan Keluhan pada Pekerja di Instalasi RadiologiSumber: Data PrimerKeluhan KesehatanTotalAdaTidak AdaDosis Radiasi< Standar11920> Standar7310Total82230

Gambaran Hubungan antara Tingkat Radiasi dan Keluhan pada Pekerja di Instalasi RadiologiDari 20 orang pekerja yang mendapatkan paparan radiasi tahunan dibawah dari nilai standar (20 mSv), 7 orang diantaranya mengeluhkan adanya keluhan kesehatan sedangkan 3 orang diantaranya tidak mengeluhkan adanya keluhan kesehatan.Gambaran Hubungan antara Tingkat Radiasi dan Keluhan pada Pekerja di Instalasi RadiologiProporsi munculnya keluhan kesehatan pekerja terkait tingkat paparan radiasi sesuai data di atas memang sejalan dengan teori yang telah dipaparkan pada tinjauan pustaka bahwa semakin besar paparan radiasi yang diterima oleh pekerja maka semakin besar kemungkinan pekerja tersebut akan mengalami keluhan kesehatan, begitu pula sebaliknya dengan pekerja yang menerima paparan radiasi di bawah nilai ambang batas maka resiko munculnya keluhan kesehatan akan lebih kecil.Hasil Uji Chi-Square Hubungan antara Tingkat Radiasi dan Keluhan pada Pekerja di Instalasi RadiologiSumber: Data PrimerValueDfPearson Chi-Square14.4031Continuity Correction11.2711Likelihood Ratio14.6371Linear-by-Linear Association13.9231N of Valid Cases30Interpretasi:Nilai chi square hitung sebesar 14.403Nilai chi square tabelnya yaitu 13.923Nilai chi square hitung > Nilai chi square tabelHasil Uji Chi-Square Hubungan antara Tingkat Radiasi dan Keluhan pada Pekerja di Instalasi RadiologiHasil uji chi-square mengenai hubungan antara tingkat radiasi dan keluhan pada pekerja di Instalasi Radiologi RS Labuang Baji dan RS Ibnu Sina Makassar didapatkan nilai chi square hitung sebesar 14,403 sementara nilai chi square tabelnya yaitu 13,923. Dengan demikian interpretasi uji chi square tersebut memenuhi kriteria dimana H0 (Hipotesis nol) tidak dapat diterima. Dengan kata lain pernyataan bahwa tidak ada hubungan antara kedua variabel adalah tidak berlaku atau bisa diartikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel.Berdasarkan teori dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya hasil uji tersebut mendukung teori bahwa benar ada hubungan antara tingkat radiasi dan keluhan pada pekerja di Instalasi Radiologi RS Labuang Baji dan RS Ibnu Sina Makassar.Kesimpulan dan SaranKesimpulanBerdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pekerja di Instalasi Radiologi RS Labuang Baji dan RS Ibnu Sina Makassar, maka diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara tingkat radiasi dan keluhan pada pekerja di Instalasi Radiologi RS Labuang Baji dan RS Ibnu Sina Makassar.Saran1.Peneliti sendiri bisa menjadikan hasil penelitiannya sebagai pegangan jika nantinya menjalankan tugas sebagai pelayan kesehatan masyarakat khususnya dalam penerapan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).2.Pihak pengelola sarana kesehatan khususnya di Instalasi Radiologi lebih memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja utamanya terkait dosis radiasi yang diterima pekerja yang bekerja di Instalasi radiologi.3.Peneliti selanjutnya. Melihat cukup besarnya bahaya yang dapat timbul terkait paparan radiasi bagi para pekerja, diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti akibat lain yang dapat ditimbulkan terkait paparan radiasi yang tinggi baik bagi pekerja maupun lingkungan sekitar instalasi radiologi serta instalasi-instalasi lainnya di rumah sakit. Terima Kasih