skripsi · web viewhasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kontribusi retribusi pariwisata terhadap...

106
1 ANALISIS RETRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Kasus pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri Tahun 2017-2019) SKRIPSI Oleh : Romi Dwi Rahmoko NIM. 16.01.0052 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Upload: others

Post on 21-Jun-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

1

ANALISIS RETRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH

(Studi Kasus pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Wonogiri Tahun 2017-2019)

SKRIPSI

Oleh :

Romi Dwi Rahmoko

NIM. 16.01.0052

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SWASTAMANDIRI

SURAKARTA

2020

ANALISIS RETRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP

Page 2: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

2

PENDAPATAN ASLI DAERAH

(Studi Kasus pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Wonogiri Tahun 2017-2019)

Skripsi

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Swastamandiri Surakarta

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Strata

Satu (S1) Program Studi Akuntansi

Oleh :

Romi Dwi Rahmoko

NIM. 16.01.0052

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SWASTAMANDIRI

SURAKARTA

2020

SKRIPSI

ANALISIS RETRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH

(Studi Kasus pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri Tahun 2017-2019)

ii

Page 3: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

3

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Romi Dwi Rahmoko

Nim : 16.01.0052

Judul Skripsi : ANALISIS RETRIBUSI SEKTOR PARIWISATA

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (Studi Kasus

pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Wonogiri Tahun 2017-2019)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya serahkan ini benar –

benar merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan – kutipan dan ringkasan

– ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian

hari terbukti / dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka gelar dan ijazah

yang diberikan oleh STIE Swastamandiri batal saya terima.

Surakarta, 25 Juli 2020

Yang Membuat pernyataan

materai 6000

Romi Dwi Rahmoko

NIM. 16.01.0052

SKRIPSI

ANALISIS RETRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH

(Studi Kasus pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri Tahun 2017-2019)

iii

iv

Page 4: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

4

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMISWASTAMANDIRI

Dengan ini saya menyatakan bahwa, Skripsi dengan judul :

ANALISIS RETRIBUSI SEKTOR PARIWISATA TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH

(Studi Kasus pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri Tahun 2017-2019)

Oleh :Romi Dwi Rahmoko

NIM. 16.01.0052

Telah saya baca dengan seksama dan telah dinyatakan memenuhi standar ilmiah, baik jangkauannya maupun kualitasnya, sebagai skripsi jenjang pendidikan sarjana (S1)

Pembimbing :

Dr. Abu Bakar Akbar, MM

Tugas akhir ini telah diserahkan kepada Program Sarjana Jurusan Akuntansi STIE Swastamandiri dan telah diterima sebagai syarat memenuhi jenjang pendidikan sarjana (S1)

Surakarta, 25 Juli 2020Ketua Program Studi Akuntansi

Yuni Pristiwati NW., SE., MSi

Page 5: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

5

v

Page 6: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

6

HALAMAN PERSEMBAHANSkripsi ini kami persembahkan kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Bapak dan Ibu tercinta

3. Keluarga dan saudara - saudara yang saya sayangi

4. Dosen Pembimbing

5. Kepada rekan-rekan mahasiswa seangkatan yang telah memberikan

dorongan untuk menyelesaikan sekripsi ini

6. Almamater

vi

Page 7: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

7

HALAMAN MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh

jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah

mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui..”

(QS Al Baqarah 216)

“Barang siapa yang menghendaki dunia wajib atasnya dengan ilmu, barang siapa mengehendaki akhirat maka wajib atasnya

dengan ilmu dan barang siapa yang menghendaki kedua-duanya maka

wajib atasnya dengan ilmu”

(H. R Bukhari)

 “Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya,

ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk,

maka perbuatan itu buruk.”

(Imam An Nawawi)

vii

Page 8: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

8

KATA PENGANTAR

Segala puja puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Ta’ala, karena

atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi

ini. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Analisis Retribusi Sektor Pariwisata

Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus pada Dinas Kepemudaan

dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri Tahun 2017-2019)”.

Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat penulis laksanakan dengan

baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih secara khusus kepada beberapa pihak tertentu :

1. Bapak Amru Sukmajati, SP., MM.. selaku Ketua STIE Swastamandiri

Surakarta

2. Ibu Yuni Pristiwati Noer W., SE., Msi, selaku Ketua Program Studi

Akuntansi.

3. Dr. Abu Bakar Akbar, MM selaku Dosen Pembimbing, yang telah

memberikan waktu dan perhatiannya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Sentot Sujarwoko, SH, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olah raga dan

Pariwisata, yang telah membantu dan memberikan waktu dalam penyelesaian

skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Akuntansi, yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya

selama penulis menyelesaikan studi di STIE Swastamandiri Surakarta

6. Teman-teman sekelas Angkatan 2016, yang telah melewatkan waktu bersama

selama masa studi.

Penulis sadar masih banyak sekali kekurangan dari skripsi ini, dan penulis

terbuka terhadap segala saran dan kritik yang membangun. Akhir kata penulis

mempersembahkan skripsi ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya,

semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Wonogiri, 25 Juli 2020

Penulis

viii

Page 9: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

9

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ......................................................................................................i

Halaman Judul ........................................................................................................ii

Halaman Pengesahan..............................................................................................iii

Halaman Pernyataan Keaslian, bermaterai.............................................................iv

Halaman Persetujuan................................................................................................v

Halaman Persembahan............................................................................................vi

Halaman Motto......................................................................................................vii

Kata Pengantar......................................................................................................viii

Daftar Isi ................................................................................................................ix

Daftar Gambar ...................................................................................................xi

Daftar Tabel ........................................................................................................xii

Daftar Lampiran ..............................................................................................xiii

Abstrak (Inggris dan Indonesia)............................................................................xiv

BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................4

1.3 Tujuan Penelitihan..........................................................................4

1.4 Manfaat Penelitihan........................................................................5

1.5 Sistematika Pembahasan.................................................................6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................7

2.1. Landasan Teori ..............................................................................7

2.1.1 Pengertian Analisis ..............................................................7

2.1.2 Pendapatan Daerah ..............................................................8

2.1.3 Retribusi Daerah ................................................................15

2.1.4 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga .......................17

2.1.5 Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa........18

2.1.6 Retribusi Izin Usaha Pariwisata.......................................19

2.1.7 Pariwisata...........................................................................19

ix

Page 10: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

10

2.1.8 Kontribusi, Pertumbuhan dan Efektifitas ......................21

2.2. Penelitian Terdahulu....................................................................23

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..........................................................26

3.1 Metode Penelitian ........................................................................26

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................26

3.3 Populasi dan Objek ......................................................................27

3.3.1 Populasi ..............................................................................27

3.3.2 Objek Penelitian .................................................................27

3.4 Data Penelitian ............................................................................28

3.4.1 Jenis Data dan Sumber Data ...............................................28

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ..................................................28

3.5 Metode Analisis Data ...................................................................29

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................31

4.1. Deskripsi Singkat Obyek Penelitian ............................................31

4.2. Kedudukan, Visi-Misi, dan Susunan Organisasi..........................32

4.3 Hasil Penelitian ...........................................................................34

4.4 Pembahasan .................................................................................40

BAB V. PENUTUP...........................................................................................42

5.1. Kesimpulan.................................................................................42

5.2. Keterbatasan Penulisan...............................................................42

5.3. Saran............................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 11: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi.........................................................................33

DAFTAR TABEL

xi

Page 12: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

12

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu...........................................................................23

Tabel 3.1 Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Sektor Pariwisata ......28

Tabel 4.1 Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2017-2019 .....34

Table 4.2 Kontribusi Retribusi Pariwisata Wonogiri ......................................35

Tabel 4.3 Biaya Pemungutan Retribusi (Insentif Pemungutan Retribusi .....36

Tabel 4.4 Efisiensi Retribusi Pariwisata Kabupaten Wonogiri .....................37

Tabel 4.5 Kriteria Efektifitas ........................................................................39

Tabel 4.6 Efektifitas Retribusi Pariwisata Kabupaten Wonogiri ..................39

xii

Page 13: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

13

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Realisasi Pendapatan Tahun 2017-2019

Lampiran 2 Data Target dan Realisasi Retribusi Sektor Pariwisata

Lampiran 3 Rekap Realisasi Penerimaan PAD Tahun 2017-2019

Lampiran 4 Blangko Konsultasi Skripsi

xiii

Page 14: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

14

ABSTRAK

Penerimaan retribusi daerah diharapkan dapat mendukung sumber pembiayaan daerah dalam menyelenggarakan pembangunan daerah. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui besarnya kontribusi, laju pertumbuhan, tingkat efisiensi dan tingkat efektivitas pemungutan retribusi sektor pariwisata terhadap PAD di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017 - 2019.

Penelitian ini dilakukan di Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 61 Sukerejo, Giritirto, Kecamatan Wonogiri Kabupaten Wonogiri. Obyek penelitian ini adalah Retribusi Sektor Pariwisata di Kabupaten Wonogiri Tahun 2017 - 2019. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan studi kepustakaan. Data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun 2019 sebesar 1,98 % dengan rata-rata 1,87 %. Dengan rata-rata kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah yang masih dibawah 20% dapat dikategorikan kurang berkontribusi, ini disebabkan oleh masih banyaknya obyek wisata yang dikelola oleh masyarakat sekitar. (2) Tingkat efisiensi pemungutan retribusi pariwisata di Kabupaten Wonogiri terus mengalami peningkatan selama tahun 2017 - 2019 yaitu berada pada kriteria efisien dengan rata – rata 3,18 %.(3) Tingkat efektivitas pemungutan retribusi selama tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 berada pada kriteria sangat efektif dengan trend prosentase yang fluktuatif. Rata-rata efektivitas pemungutan retribusi dalam 3 tahun terakhir sebesar 110,48%.

Kata Kunci : Kontribusi, Pertumbuhan, Efisiensi, dan Efektivitas

.

xiv

Page 15: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

15

ABSTRACT

The reception of regional levies is expected to support regional funding sources in carrying out regional development. The purpose of this study was to determine the magnitude of the contribution, the rate of growth, the level of efficiency and the level of effectiveness of collecting the tourism sector levies on PAD in Wonogiri Regency in 2017 - 2019.

This research was conducted at the Youth and Sports and Tourism Office of Wonogiri Regency which is located at Jl. Jendral Sudirman No. 61 Sukerejo, Giritirto, Wonogiri District Wonogiri Regency. The object of this research is the Tourism Sector Retribution in Wonogiri Regency in 2017 - 2019. Data collection techniques used are observation and literature study. Data were analyzed using qualitative descriptive methods.

The results showed that (1) The contribution of tourism levies to the 2017 Original Regional Revenues amounted to 1.55% in 2018 amounted to 2.08% and in 2019 amounted to 1.98% with an average of 1.87%. With the average contribution of tourism retribution to the Original Regional Revenue which is still below 20% can be categorized as less contributing, this is do to the large number of tourist objects managed by the surrounding community. (2) The level of efficiency of collecting tourism levies in Wonogiri Regency continued to increase during 2017 - 2019, which is on the efficient criteria with an average of 3.18%. (3) The level of effectiveness of levies collection during 2017 to 2019 is on the criteria of being very effective with a fluctuating percentage trend. The average effectiveness of collection fees in the last 3 years is 110.48%.

Keywords: Contribution, Growth, Efficiency, and Effectiveness

xv

Page 16: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemerintah memerlukan pembiayaan dalam

melaksanakan pembangunan, penyelenggaraan tugas dan

fungsi pemerintahan, juga memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Salah satu sumber dana dalam membiayai

penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan

dan pelayanan kepada masyarakat di daerah adalah dengan

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Pelaksanaan otonomi daerah ditandai dengan adanya

desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintah oleh

pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara

Kesatuan Republik Indonesia, misalnya pembiayaan dari

pemerintah pusat ke pemerintah daerah yang dikenal dengan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang komponennya berasal

dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pegelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan. Salah satu faktor pendukung yang

menentukan keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah adalah

kemampuan daerah untuk membiayai pelaksanaan

kekuasaan/kewenangan yang dimilikinya. Oleh karena itu,

maka sebaiknya PAD ditingkatkan dengan meningkatkan

pendapatan dari retribusi yang dalam hal ini adalah semua

retribusi yang dapat dipungut dari sektor pariwisata, yaitu

retribusi pariwisata.

Penerimaan sektor retribusi daerah diharapkan dapat

mendukung sumber pembiayaan daerah dalam

menyelenggarakan pembangunan daerah, sehingga akan

membantu dalam meningkatkan dan memeratakan

Page 17: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

2

perekonomian serta kesejahteraan masyarakat didaerahnya.

Upaya peningkatan PAD dapat dilakukan salah satunya

dengan cara meningkatkan efisiensi sumber daya dan sarana

yang terbatas serta meningkatkan efektifitas pemungutan

yaitu dengan mengoptimalkan potensi yang ada, serta terus

diupayakan menggali sumber-sumber pendapatan baru yang

potensinya memungkinkan, sehingga dapat dipungut pajak

atau retribusinya sesuai dengan ketentuan yang ada.

Pelaksanaan pembangunan di daerah merupakan salah

satu bagian

dasar dari pembangunan nasional yang diharapkan dapat

mengembangkan

daerah dan memeratakan laju pertumbuhan antar daerah di

Indonesia. Oleh

karena itu pemerintah membuat Undang-Undang No. 32 Tahun

2004

tentang Pemerintahan Daerah yang menjadi landasan bagi

pengembangan

otonomi daerah di Indonesia. Di dalam Undang-Undang tersebut

telah

dijelaskan bahwa dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan

daerah

yang sesuai dengan amanat dalam Undang-Undang Dasar Tahun

1945,

maka pemerintah daerah berkewajiban mengatur dan mengurus

sendiri

urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas

pembantuan,

serta diarahkan untuk dapat mempercepat terwujudnya

kesejahteraan

masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, pemberdayaan, dan

Page 18: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

3

peran

serta dari masyarakat.

Di dalam mengurus dan mengatur rumah tangganya

sendiri tentu

membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk melaksanakan

beberapa

kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan

pemerintahan dan

pembangunan daerah. Oleh karena itu, daerah memperoleh hak

dan

wewenang untuk menggali potensi sumber-sumber pendapatan

yang ada di

daerahnya sendiri. Hal itu sesuai dengan ketentuan dalam Pasal

157 UU

No. 32 Tahun 2004 yang mengatur tentang sumber-sumber

penerimaan pendapatan daerah, yang meliputi: Pendapatan Asli

Daerah (PAD), Dana

Perimbangan, dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

Dengan adanya undang-undang tersebut, diharapkan mampu

untuk mendorong pemerintah daerah agar lebih mandiri dalam

penyelenggaraan pemerintahan di daerah masing-masing. Hal

ini mendorong pemerintah daerah untuk lebih mandiri terutama

pada kondisi finansial yang menjadi tolak ukur kemandirian

suatu daerah yang dilihat dari tinggi rendahnya PAD.

Setiap daerah tentu akan selalu berusaha untuk

meningkatkan

penerimaan Pendapatan Asli Daerah baik dengan mencari

sumber

pendapatan baru maupun dengan mengoptimalkan sumber

penerimaan

yang sudah ada. Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu

Page 19: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

4

Kabupaten

yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Wonogiri

memiliki image sebagai kota gaplek. Dengan adanya image

tersebut mengisyaratkan bahwa Kabupaten Wonogiri sebagai

kota yang pasif. Untuk mengubah image sebagai kota gaplek

yang pasif maka pemerintah daerah berusaha untuk terus

membangun infrastruktur. Sementara itu, untuk pemanfaatan

sumber-sumber penerimaan daerah masih kurang optimal yaitu

ditunjukkan dengan perolehan pendapatan asli daerah yang

belum sesuai dengan harapan.

Salah satu Kabupaten yang memiliki daya tarik wisata

adalah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Terdapat beberapa

tempat wisata di Wonogiri yang dapat dikunjungi, antara lain:

(1) Wisata Museum Karst Dunia. Tempat Berlibur Museum

Karst Dunia ini terletak di Desa Gebangharjo, Pracimantoro, 38

km dari Kota Wonogiri, dikelilingi Gua Gilap, Gua Mrica, Gua

Potro Bunder, Gua Sodong, Gua Sonya Ruri, Gua Tembus, dan

Luweng Sapen, (2) Wisata Cagar Alam Danalaya. Tempat

Berlibur di Kecamatan Slogohimo, berupa hutan jati, yang

kayunya khusus diperuntukkan untuk membangun istana raja

Surakarta, (3) Wisata Air Terjun Kahyangan.Wisata Air Terjun

Kahyangan ini terletak di dusun Dlepih, Desa Taman,

Kecamatan Tirtomoyo, ada pula puncak Kahyangan yg konon

merupakan tempat di mana Sutowijoyo menemui Kanjeng Ratu

Kidul, dan Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur.

Tempat Berlibur Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur ini

terletak di Desa Sendang, Kec. Wonogiri, (5) Waduk Gajah

Mungkur menjadi andalan objek wisata di Wonogiri karena

tempat wisata ini menyajikan perpaduan wisata alam, permainan

anak, dan aneka pagelaran budaya dengan dukungan fasilitas

yang terbilang cukup lengkap. Retribusi dari sektor pariwisata

Page 20: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

5

ini sangat diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

cukup besar terhadap PAD Kabupaten Wonogiri, sehingga

dapat membantu meningkatkan dan memeratakan

perekonomian serta kesejahteraan masyarakat di Kabupaten

Wonogiri.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di

atas, penulis mencoba melakukan penelitian yang dituangkan

dalam bentuk skripsi dengan judul: “Analisis Retribusi Sektor

Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus

pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Wonogiri Tahun 2017-2019)”.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dalam

penulisan ini perumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Seberapa besarkah kontribusi retribusi sektor pariwisata (Retribusi

Tempat Rekreasi dan Olahraga, Retribusi Tempat Penginapan/

Pesanggrahan/Villa, Retribusi Ijin Usaha Pariwisata) terhadap PAD di

Kabupaten Wonogiri tahun 2017 sampai dengan tahun 2019?

2. Bagaimana tingkat efisiensi pemungutan retribusi sektor pariwisata

(Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Retribusi Tempat Penginapan/

Pesanggrahan/Villa, Retribusi Ijin Usaha Pariwisata) di Kabupaten

Wonogiri tahun 2017 sampai dengan tahun 2019?

3. Bagaimana tingkat efektifitas pemungutan retribusi sektor pariwisata

(Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Retribusi Tempat Penginapan/

Pesanggrahan/Villa, Retribusi Ijin Usaha Pariwisata) di Kabupaten

Wonogiri tahun 2017 sampai dengan tahun 2019?

1.3. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Page 21: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

6

1. Mengetahui besarnya kontribusi retribusi sektor pariwisata (Retribusi

Tempat Rekreasi dan Olahraga, Retribusi Tempat Penginapan/

Pesanggrahan/Villa, Retribusi Ijin Usaha Pariwisata) terhadap PAD di

Kabupaten Wonogiri tahun 2017 sampai dengan tahun 2019.

2. Mengetahui tingkat efisiensi pemungutan retribusi sektor pariwisata

(Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Retribusi Tempat Penginapan/

Pesanggrahan/Villa, Retribusi Ijin Usaha Pariwisata) terhadap PAD di

Kabupaten Wonogiri tahun 2017 sampai dengan tahun 2019.

3. Mengetahui tingkat efektifitas pemungutan retribusi sektor pariwisata

(Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, Retribusi Tempat Penginapan/

Pesanggrahan/Villa, Retribusi Ijin Usaha Pariwisata) terhadap PAD di

Kabupaten Wonogiri tahun 2017 sampai dengan tahun 2019.

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi penulis, menambah penggalaman dan pengetahuan terutama di

bidang akuntansi sektor publik dan dapat mengaplikasikan teori dalam

menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi.

2. Bagi pemerintah daerah, dapat digunakan sebagai panduan dalam

mengevaluasi retribusi sektor pariwisata dan mengambil kebijakan dalam

rangka meningkatkan PAD terutama yang berasal dari retribusi sektor

pariwisata.

3. Bagi pembaca, sebagai penambah ilmu pengetahuan dan dapat digunakan

sebagai bahan acuan atau referensi.

1.5. Sistematika Pembahasan

Secara umum penulisan skripsi ini terbagi dalam lima

bab. Pembahasan yang terkandung dalam bab satu dan bab

lainnya saling berkaitan satu sama lain. Sehingga pada akhirnya

Page 22: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

7

akan membentuk suatu karya tulis yang runtut dan sistematis.

Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut :

BAB I

BAB II

BAB III

BAB IV

BAB V

PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dikemukakan mengenai latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan.

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan

permasalahan yang dibahas pada penelitian ini khususnya tentang

Retribusi Sektor Pariwisata terhadap PAD. Selain itu juga

dikemukakan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan

permasalahan yang diteliti dan kerangka pemikiran yang mendasari

penelitian. Hipotesis yang diajukan oleh peneliti untuk dibuktikan

kebenarannya juga dibahas pada bab ini.

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metoda penelitian yang digunakan meliputi

jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek

penelitian, sumber data, metoda pengumpulan data, dan metode

analisis data.

HASIL PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai analisis dan pembahasan dari hasil

penelitian yang meliputi analisis dan pembahasan mengenai

kontribusi, pertumbuhan, efisiensi dan efektifitas.

PENUTUP

Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

yang diperoleh dari analisis dan pembahasan, serta keterbatasan

dalam penelitian yang perlu untuk disampaikan.

Page 23: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Analisis

Secara linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang

dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa

tersebut secara mendalam. Menurut Departemen Pendidikan Nasional

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (2011 : 58) Analisis,

adalah penyelidikan terhadap suatu pristiwa (kerangka, perbuatan) untuk

mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab atau duduk

perkaranya).

Menurut pendapat Sofyan Syafri Harahap (2009: 207): Analisis

adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit

terkecil. Analisis secara umum sering juga disebut dengan pembagian.

Dalam logika, analisis atau pembagian berarti pemecah belahan atau

penguraian secara jelas berbeda ke bagian-bagian dari suatu keseluruhan.

Untuk lebih seksama dapat juga mengadakan subbagian, yakni

menguraikan atau memecah belah dari suatu bagian sampai ke unsur

dasarnya. Berdasarkan batasan arti tersebut maka yang dapat dianalisis

atau diuraikan adalah sesuatu keseluruhan, jika betul-betul tunggal tidak

Page 24: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

9

dapat diuraikan ke bagian-bagiannya.

Pengertian analisis menurut Satori dan Komariyah, (2014:200)

mengatakan bahwa analisis adalah suatu usaha untuk mengurai suatu

masalah atau fokus kajian menjadi bagian-bagian (decomposition)

sehingga susunan/tatanan bentuk sesuatu yang diurai itu tampak dengan

jelas dan karenanya bisa secara lebih terang ditangkap maknanya atau

lebih jernih dimengerti duduk perkaranya.

Moleong (2014 : 248) menyatakan bahwa analisis dalam data

kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,

mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang

penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan pada orang lain.

Menurut Sugiyono (2010 : 244) melakukan analisis adalah

pekerjaan sulit, memerlukan kerja keras. Tidak ada cara tertentu yang

dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus

mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya.

Bahan yang sama bisa diklasifikasikan berbeda.

Berdasarkan definisi – definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

analisis adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu pokok menjadi

bagian-bagian atau komponen sehingga akan dapat diketahui ciri atau

tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu sama lain serta fungsi masing-

masing bagian dari keseluruhan.

2.1.2 Pendapatan Daerah

Undang-Undang No. 33 tahun 2004 meyebutkan bahwa

pendapatan daerah terdiri dari:

1. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan asli daerah (PAD) adalah penerimaan yang

berasal dari sumber-sumber dalam wilayah sendiri yang dipungut

berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang

7

Page 25: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

10

undangan yang berlaku. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri

dari:

a. Pajak Daerah

Defini pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH

(Mardiasmo, 2008:1) adalah:

“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan

undang- undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada

mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat

ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

umum”.

Berdasarkan Undang-Undang No.34 tahun 2000

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pajak daerah

adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau

badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang,

yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku yangdigunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.

b. Retribusi Daerah

1) Pengertian Retribusi Daerah

Menurut Undang-undang No.34 tahun 2000 tentang

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang dimaksud retribusi

daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas

jasa tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan

oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang

pribadi/badan.

2) Jenis Retribusi Daerah

Berdasarkan Undang-Undang No.66 tahun 2001

jenis retribusi daerah dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

a) Retribusi Jasa Umum

Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang

disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk

Page 26: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

11

tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat

dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

Retribusi Jasa Umum ditetapkan dengan Peraturan

Pemerintah dengan kriteria-kriteria sebagai berikut:

(1) Retribusi Jasa umum bersifat bukan pajak dan bersifat

bukan Retribusi Jasa Usaha atau Perizinan Tertentu;

(2) Jasa yang bersangkutan merupakan kewenangan daerah

dalam rangka pelaksanaan desentralisasi;

(3) Jasa tersebut memberikan manfaat khusus bagi orang

pribadi atau badan yang diharuskan membayar retribusi,

disamping untuk melayani kepentingan dan

kemanfaatan umum;

(4) Jasa tersebut layak untuk dikenakan retribusi;

(5) Retribusi tidak bertentangan kebijakan nasional

mengenai penyelenggaraannya;

(6) Retribusi dapat dipanggul secara efektif dan efisien,

serta merupakan salah satusumber pendapatan daerah

yang potensial; dan

(7) Pemungutan Retribusi memungkinkan penyediaan jasa

tersebut dengan tingkat dan atau kualitas pelayanan

yang lebih baik.

Jenis-jenis Retribusi Jasa Umum adalah sebagai berikut:

(1) Retribusi pelayanan kesehatan

(2) Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan

(3) Retribusi panggantian biaya cetak KTP dan akte

catatan sipil

(4) Retribusi pelayanan pemakaman dan penguburan

mayat

(5) Retribusi parkir ditepi jalan umum

(6) Retribusi pasar

(7) Retribusi pengujian kendaraan bermotor

Page 27: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

12

(8) Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran

(9) Retribusi penggantian biaya cetak peta

(10)Retribusi pengujian kapal perikanan

b) Retribusi Jasa Usaha

Retribusi jasa usaha adalah retribusi atas jasa yang

diberikan atau disediakan oleh pemerintah daerah dengan

menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat

pula disediakan oleh sektor swasta.

Retribusi Jasa Usaha ditetapkan dengan Peraturan

Pemerintah dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :

(1) Retribusi Jasa umum bersifat bukan pajak dan bersifat

bukan Retribusi Jasa Umum atau Perizinan Tertentu;

(2) Jasa yang bersangkutan adalah jasa yang bersifat

komersial yang seyogyanya disediakan oleh sektor

swasta tetapi belum memadai atau terdapatnya harta

yang dimiliki/dikuasai yang belum dimanfaatkan secara

penuh oleh pemerintah Daerah.

Jenis-jenis jasa usaha adalah sebagai berikut:

(1) Reribusi pemakaian kekayaan daerah

(2) Retribusi pasar grosir dan pertokoan

(3) Retribusi terminal

(4) Retribusi tempat khusus parker

(5) Retribusi tempat penitipan anak

(6) Retribusi tempat penginapan/pesanggrahan/villa

(7) Retribusi penyedotan kakus

(8) Retribusi rumah potong hewan

(9) Retribusi tempat pendaratan kapal

(10)Retribusi rekreasi dan olah raga

(11)Retribusi penyeberangan diatas air

(12)Retribusi pengolahan limbah air

(13)Retribusi penjualan produk asli daerah

Page 28: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

13

c) Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi perizinan tertentu adalah retribusi atas

kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka

pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang

dimaksudkan untuk pembinaan, peraturan, pengendalian,

dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang,

penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana/fasilitas

tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga

kelestarian lingkungan.

Retribusi Perizinan Tertentu ditetapkan dengan

Peraturan Pemerintah dengan kriteria-kriteria sebagai

berikut:

(1) Perizinan tersebut termasuk kewenangan pemerintah

yang diserahkan kepada daerahdalam rangka asas

desentralisasi;

(2) Perizinan tersebut benar-benardiperlukan guna

melindungi kepentingan umum;dan

(3) Biaya yang menjadi beban daerah dalam

menyelenggarakan izin tersebut dari biaya untuk

menanggulangi dampak negatif dari perizinan tersebut

cukup besar sehingga layak dibiayai dari retribusi

perizinan

Jenis-jenis perizinan tertentu adalah sebagai berikut:

(1) Retribusi ijin mendirikan bangunan

(2) Retribusi ijin tempat penjualan minuman beralkohol

(3) Retribusi ijin gangguan

(4) Retribusi ijin trayek

Fungsi retribusi ada 2 yaitu:

(1) Fungsi sebagai sumber keuangan Negara, maksudnya

adalah bahwa retribusi digunakan sebagai alat untuk

mengumpulkan uang dari rakyat ke kas Negara untuk

Page 29: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

14

membiayai pengeluaran- pengeluaran pemerintah, baik

pengeluaran yang bersifat rutin maupun untuk

pembangunan.

(2) Fungsi mengatur maksudnya adalah bahwa retribusi

digunakan sebagai alat untuk mengatur/melaksanakan

kebijakan Negara dalam laporan sosial dan ekonomi.

d) Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah yang Dipisahkan.

Hasil perusahaan daerah adalah bagian keuntungan

atau laba bersih perusahaan daerah yang berupa

pembangunan daerah dan bagian untuk anggaran belanja

daerah yang disetor ke kas daerah baik bagi perusahaan

daerah yang modalnya untuk seluruhnya terdiri dari

kekayaan daerah yang dipisahkan maupun bagi perusahaan

daerah yang modalnya sebagian terdiri dari kekayaan

daerah yang dipisahkan.

e) Lain-lain Usaha Daerah yang sah

Menurut Undang-Undang No.33 tahun 2004

Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

dengan Pemerintah Daerah, lain-lain PAD yang sah

bersumber dari:

(1) Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan

(2) Jasa giro

(3) Pendapatan bunga

(4) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata

uang asing

(5) Komisi, potongan, maupun bentuk lain sebagai akibat

dari penjualan dan/atau jasa oleh daerah

2. Dana Perimbangan

Dana perimbangan merupakan dana yang berasal dari

penerimaan APBD yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai

Page 30: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

15

kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana

perimbangan terdiri dari:

a. Dana Bagi Hasil

Dana bagi hasil adalah dana yang bersumber dari

pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan

angka prosentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka

desentralisasi.

b. Dana Alokasi Umum

Dana alokasi umum adalah dana yang bersumber dari

pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah dengan tujuan

pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai

kebutuhan daerah dalam rangka desentralisasi.

c. Dana Alokasi Khusus

Dana alokasi khusus adalah dana yang bersumber dari

pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu

dengan tujuan untuk membantu mendanai kebutuhan yang

merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional,

khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana

pelayanan dasar masyarakat yang belum mencapai standar tertentu

atau untuk mendorong percepatan pembangunan daerah.

3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah

Lain-lain pendapatan daerah yang sah adalah pendapatan hibah

yang berasal dari pemerintah Negara asing, badan/lembaga asing,

badan/lembaga internasional, pemerintah badan/lembaga dalam negeri

atau perseorangan, baik yang dalam bentuk devisa, rupiah maupun

dalam bentuk barang dan/atau jasa, termasuk tenaga ahli, dan

pelatihan yang tidak perlu dibayar kembali.

4. Pinjaman Daerah

Pinjaman daerah merupakan salah satu sumber pembiayaan

yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan

Page 31: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

16

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Menurut Undang-

Undang No.54 tahun 2005 “Tentang Pinjaman Daerah” jenis pinjaman

daerah terdiri atas :

a. Pinjaman jangka pendek yang digunakan untuk menutup

kekurangan arus kas pada tahun anggaran yang bersangkutan.

Pinjaman ini bersumber dari pemerintah daerah lain, lembaga

keuangan bank dan lembaga keunagan bukan bank

b. Pinjaman jangka menengah dipergunakan untuk membiayai

penyediaan layanan umum yang tidak menghasilkan penerimaan.

Pinjaman ini bersumber dari pemerintah, pemerintah daerah lain,

lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank dan

masyarakat.

c. Pinjaman jangka panjang dipergunakan untuk membiayai proyek

investasi yang menghasilkan penerimaan. Pinjaman ini bersumber

dari pemerintah, pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank,

lembaga keunagan bukan bank dan masyarakat

2.1.3 Retribusi Daerah

Retribusi daerah merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran

jasa atau izin yang diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan

pribadi atau badan. Retribusi adalah iuran dari masyarakat tertentu

(individu) yang bersangkutan yangditetapkan berdasarkan Peraturan

Pemerintah yang prestasinya ditinjau secara langsung dan pelaksanaannya

dapat dipaksakan. Dengan kata lain yang lebih sederhana, retribusi adalah

pungutan yang dibebankan kepada seseorang karena jasa secara langsung.

Retribusi seperti halnya pajak tidak langsung dapat dihindarkan oleh

masyarakat, artinya masyarakat dapat tidak membayar dengan menolak

atau mengambil manfaat terhadap jasa yang disediakan untuk masyarakat

(Permana, 2013).

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 1 Tahun

2012 Tentang Retribusi Jasa Umum Di Kabupaten Wonogiri bahwa

Page 32: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

17

Retribusi Daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan Daerah guna

membiayai penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam rangka

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kemandirian daerah.

Menurut Suandy (2005:424) retribusi adalah pungutan yang

dilakukan oleh pemerintah atas jasa-jasa yang disediakan oleh pemerintah

dan terdapat kontraprestasi langsung dari pemerintah. Orang-orang yang

tidak menggunakan jasa yang telah disediakan tidak diwajibkan

membayar retribusi.

Lebih lanjut menurut Sutedi (2008:89) menyatakan bahwa

retribusi daerah adalah pembayaran kepada negara yang dilakukan kepada

mereka yang menggunakan jasa-jasa negara, artinya retribusi daerah

sebagai pembayaran atasjasa atau karena mendapat pekerjaan usaha atau

milik daerah bagi yangberkepentingan, atau jasa yang diberikan oleh

daerah baik secara langsungmaupun tidak langsung. Melalui pungutan

retribusi yang dijalankan secara tertibdan teratur, dapat menunjang bagi

pembangunan daerah yang lancar dan berkelanjutan. Jika pembangunan

daerah berjalan dengan baik, maka masyarakatpada daerah tersebut akan

merasakan dampak yang positif, misal kesejahteraan meningkat.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang

pajak dan retribusi daerah, menyebutkankan bahwa retribusi daerah

adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin

tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah

daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Berbeda dengan

pajak pusat seperti Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai yang

dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak.

Menurut pendapat Halim (2004:94). Retribusi juga dapat diartikan

sebagai pungutan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sebagai akibat

adanya kontra-prestasi yang diberikan oleh Pemda atau pembayaran yang

didasarkan atas prestasi/pelayanan yang diberikan Pemda yang langsung

dinikmati secara perseorangan oleh warga masyarakat dan

pelaksanaannya didasarkan atas peraturan yang berlaku.

Page 33: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

18

Dasar hukum pungutan Retribusi Daerah adalah Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Retribusi Daerah (PDRD) diambil dari jasa umum, jasa usaha dan

perizinan tertentu.

Menurut Mahmudi (2010:18) subyek retribusi dapat dibagi

menjadi 3, yaitu :

1. Retribusi Jasa Umum

Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan atau menikmati pelayanan jasa umum yang

bersangkutan. Retribusi jasa umum meliputi retribusi pelayanan

kesehatan, retribusi pelayanan persampahan atau kebersihan, retribusi

penggantian biaya cetak kartu tanda penduduk dan akta catatan sipil,

retribusi pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat, retribusi

pelayanan parkir di tepi jalan umum, retribusi pelayanan pasar,

retribusi pengujian kendaraan bermotor, retribusi pemeriksaan alat

pemadam kebakaran, retribusi penggantian biaya cetak peta, retribusi

penyediaan dan atau penyedotan kakus, retribusi pengolahan limbah

cair, retribusi pelayanan tera atau tera ulang, retribusi pelayanan

pendidikan dan retribusi pengendalian menara telekomunikasi.

2. Retribusi Jasa Usaha

Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan/menikmati pelayanan jasa usaha yang bersangkutan.

Retribusi jasa usaha meliputi retribusi pemakaian kekayaan daerah,

retribusi pasar grosir dan atau pertokoan, retribusi tempat pelelangan,

retribusi terminal, retribusi tempat khusus parkir, retribusi tempat

penginapan atau pesanggrahan atau villa, retribusi rumah potong

hewan, retribusi pelayanan kepelabuhanan, retribusi tempat rekreasi

dan olahraga, retribusi penyeberangan di air dan retribusi penjualan

produksi usaha daerah.

3. Retribusi Perizinan.

Retribusi Perizinan Tertentu adalah orang pribadi atau badan

Page 34: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

19

yang memperoleh izin tertentu dari Pemerintah Daerah. Retribusi

perizinan meliputi retribusi izin mendirikan bangunan, retribusi izin

tempat penjualan minuman beralkohol, retribusi izin gangguan,

retribusi izin trayek dan retribusi izin usaha perikanan.

2.1.4 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga.

1. Pengertian Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri No. 2

tahun 2012, “Tentang Retribusi Jasa Usaha Di Kabupaten

Wonogiri”, maka Retribusi tempat rekreasi dan olahraga adalah

pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat rekreasi, pariwisata

dan olahraga yang dimiliki atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

2. Obyek Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

Obyek Retribusi adalah pelayanan penyediaan fasilitas

yang terdiri dari tempat rekreasi, tempat pariwisata, dan olahraga.

Namun, obyek retribusi tidak termasuk pelayanan penyediaan

tempat rekreasi, tempat pariwisata, dan olahraga yang dimiliki dan

dikelola oleh swasta. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten

Wonogiri No. 2 tahun 2012, “Tentang Retribusi Jasa Usaha Di

Kabupaten Wonogiri”, Objek Retribusi Tempat Rekreasi dan

Olahraga adalah pelayanan tempat rekreasi, pariwisata, dan olahraga

yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

3. Subyek Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri No. 2

tahun 2012, subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan/menilkmati pelayanan penyediaan tempat rekreasi,

pariwisata dan olahraga yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola

oleh Pemerintah Daerah.

2.1.5 Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa.

1. Pengertian Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

Page 35: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

20

Retribusi Tempat Penginapan atau Pesanggrahan atau Villa

adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat penginapan

atau pesanggrahan atau villa yang dimiliki atau dikelola oleh

Pemerintah Daerah tidak termasuk yang dimiliki atau dikelola oleh

Perusahaan Daerah dan pihak swasta.

2. Obyek Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

Obyek retribusi adalah pelayanan penyediaan fasilitas

Penginapan / Pesanggrahan / Villa yang dimiliki atau dikelola oleh

Pemerintah Daerah.

3. Subyek Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa

Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan tempat penginapan/pesanggrahan/villa.

2.1.6 Retribusi Izin Usaha Pariwisata.

1. Pengertian Retribusi Izin Usaha Pariwisata

Reribusi Izin Usaha Pariwisata adalah pembayaran atas

pemberian izin kepada orang pribadi atau badan atas pembinaan,

pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan di bidang

pariwisata.

2. Obyek Retribusi Izin Usaha Pariwisata

Obyek Retribusi Izin Usaha Pariwisata adalah pemberian

izin usaha di bidang pariwisata yang meliputi Perizinan Usaha Jasa

pariwisata, Perizinan Penggusahaan Obyek dan Daya Tarik

Wisata, dan perizinan Usaha sarana Pariwisata.

3. Subyek Retribusi Izin Usaha Pariwisata

Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang

memperoleh izin usaha di bidang pariwisata.

2.1.7 Pariwisata

1. Pengertian Pariwisata

Berdasarkan UU 10 Tahun 2009 “Tentang Kepariwisataan”,

yang dimaksud adalah berbagai macam kegiatan wisata dan

Page 36: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

21

didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh

masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

Sedangkan menurut Perda Kabupaten Wonogiri No. 2 Tahun 2012,

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung

berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,

pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.

Obyek wisata adalah suatu tempat yang mempunyai

keindahan dan dapat dijadikan sebagai tempat hiburan bagi orang

yang berlibur dalam upaya memenuhi kebutuhan rohani dan

menemukan cinta keindahan alam.

Potensi wisata adalah kemampuan dalam suatu wilayah

yang mungkin dapat dimanfaatkan untuk pembangunan, mencakup

alam dan manusia serta hasil karya manusia itu sendiri.

2. Tanggungjawab dan Wewenang Pemerintah Daerah

Berdasarkan pasal 23 UU No.10 Tahun 2009 “Tentang

Kepariwisataan” maka kewajiban pemerintah / pemerintah daerah

adalah:

a. Menyediakan informasi kepariwisataan, perlindungan hukum,

serta keamanan dan keselamatan kepada wisatawan.

b. Menciptakan iklim yang kondusif untuk perkembangan usaha

pariwisata yang meliputi terbukanya kesempatan yang sama

dalam berusaha, memfasilitasi dan memberikan kepastian

hukum.

c. Memelihara, mengembangkan dan melestarikan asset nasional

yang menjadi daya tarik wisata dan asset potensial yang belum

tergali.

d. Mengawasi dan mengendalikan kegiatan kepariwisataan dalam

rangka mencegah dan menanggulangi dampak negatif bagi

masyarakat luas.

Berdasarkan pasal 30 UU No.10 Tahun 2009 “Tentang

Kepariwisataan” maka wewenang pemerintah kabupaten adalah:

Page 37: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

22

a. Menyusun dan menetapkan rencana induk pembangunan

kepariwisataan kabupaten.

b. Menetapkan destinasi pariwisata kabupaten.

c. Menetapkan daya tarik wisata kabupaten.

d. Melaksanakan pendaftaran, pencatatan, dan pendataan

pendaftaran usaha pariwisata.

e. Mengatur penyelenggaran dan pengelolaan kepariwisataan

wilayahnya.

f. Memfasilitasi dan melakukan promosi destinasi pariwisata dan

produk pariwisata yang berada di wilayahnya.

g. Memfasilitasi pengembangan daya tarik wisata baru.

h. Menyelenggarakan pelatihan dan penelitian kepariwisataan

dalam lingkup kabupaten.

i. Memelihara dan melestarikan daya tarik wisata yang berada di

wilayahnya.

j. Menyelenggarakan bimbingan masyarakat sadar wisata.

k. Mengalokasikan anggaran kepariwisataan.

3. Jenis Objek Wisata

Penggolongan jenis objek wisata adalah sebagai berikut :

a. Objek wisata budaya

b. Objek wisata alam

c. Objek wisata buatan

Dalam UU No.9 Tahun 1990 disebutkan bahwa obyek

dan daya tarik wisata terdiri dari :

a. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa,

yang berwujud keadaan alam, serta flora dan fauna.

b. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud

museum, peninggalan sejarah, wisata agro, wisata buru, wisata

petualangan alam, taman rekreasi dan tempat hiburan.

2.1.8 Kontribusi, Pertumbuhan dan Efektifitas

Page 38: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

23

1. Pengertian Kontribusi

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kontribusi dapat

diartikan sebagai sumbangan, uang iuran. Berdasarkan pegertian

tersebut jika dihubungkan dengan retribusi pariwisata maka, berarti

sumbangan uang iuran yang berasal dari penerimaan retribusi

pariwisata dibagi dengan PAD. Mengetahui kontribusi dari

retribusi pariwisata terhadap PAD dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Kontribusi=R etribusi Pariwisatan

Total PADn×100 %

2. Pengertian pertumbuhan.

Pengertian pertumbuhan adalah hal dalam keadaan tumbuh.

Untuk mengetahui laju pertumbuhan dari penerimaan retribusi

pariwisata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut: (Halim, 2004: 134)

Gx=X t−X t−1

X (t−1)× 100 %

3. Pengertian Efisiensi

Efisiensi menggambarkan perbandingan antara besarnya

biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan

realisasi pendapatan yang diterima. Kinerja pemerintah daerah

dalam melakukan pemungutan dikatagorikan efisien apabila rasio

yang dicapai kurang dari 1 (satu) atau dibawah 100 persen.

Semakin kecil rasio efisiensi berarti kinerja pemerintah daerah

yang bersangkutan semakin baik. (Halim, 2004:135).

Efisiensi adalah mengukur perbandingan biaya pemungutan

retribusi pariwisata dengan realisasi penerimaan retribusi

pariwisata. Retribusi pariwisata dikatakan efisien apabila tingkat

Page 39: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

24

efisiensi kurang dari 100%. Rumus pengukuran efektifitas (Halim,

2004:135).

Efisiensi= Biaya Pemugutan Retribusi PariwisataRealisasi Penerimaan Retribusi Pariwisata

×100 %

4. Pengertian Efektifitas

Efektifitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah

dalam merealisasikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang

direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan

berdasarkan potensi riil daerah. Kemampuan daerah dalam

melaksanakan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang

dicapai minimal 1 (satu) atau 100 persen, sehingga apabila rasio

efektifitasnya semakin tinggi, menggambarkan kemampuan daerah

semakin baik. (Halim, 2004:135).

Efektifitas adalah mengukur perbandingan antara realisasi

penerimaan retribusi pariwisata dengan target penerimaan retribusi

pariwisata. Retribusi pariwisata dikatakan efektif apabila tingkat

efektifitas lebih besar atau sama dengan 100%. Rumus pengukuran

efektifitas (Halim, 2004:135).

Efektifitas= Realisasi Penerimaan Retribusi PariwisataTarget Penerimaan Retribusi Pariwisata

× 100 %

2.2 Penelitian Terdahulu

Sebelum penulis melangkah untuk melakukan penelitian

ini, penulis mempelajari dan membaca penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh peneliti terdahulu, untuk menjaga keaslian

penelitian maka dapat dibandungkan dengan peelitian-penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan variabel penelitian ini.

Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh

Page 40: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

25

beberapa peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain :

Tabel 2.1 Penelitian - Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti (Tahun) Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Nur Indah Kurnisari (2014)

Peranan Retribusi Obyek Pariwisata Terhadap Pendapatan AsliDaerah Kabupaten Gresik (Studi Kasus Pada Wisata Religi Makam SunanGiri di Kabupaten Gresik)

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2009 dan 2010 untuk tingkat kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah termasukkriteria kurang yaitu sebesar 17,82% dan 17,88%, tahun 2011 mulai naik dalam kriteria Sedang yaitu sebesar 22,15%, kemudian pada tahun 2012 menurun menjadi 18,71 % dalam kriteria Kurang, sedangkan untuk tahun2013 kriterianya adalah sedang yaitu naik menjadi 20,89%.

2. Ni Nyoman Suarti, dkk (2013)

Pengaruh Jumlah KunjunganWisatawan, Pajak Hiburan, Pajak Hotel dan Restoran Terhadap PendapatanAsli Daerah di Kabupaten Gianyar

Hasilnya adalah penelitian menunjukkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan, pajak hiburan, pajak hotel dan restoran berpengaruhsignifikan terhadap PAD Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 1991 -2010.

3. Devilian Fitri (2014)

Pengaruh Sektor

Hasilnya adalah, pertama tidak ada pengaruh yang positif dan

Page 41: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

26

Pariwisata Terhadap Pendapatan AsliDaerah (PAD) diKabupaten Pesisir Selatan

signifikan antara jumlah wisatawan terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Pesisir Selatan, kedua sarana akomodasi berpengaruh signifikandan positif terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Pesisir Selatan,ketiga tempat belanja tourist berpengaruh signifikan dan positif terhadappendapatan asli daerah, dan yang keempat Jumlah wisatawan, saranaakomodasi dan tempat belanja tourist secara bersamaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Pesisir Selatan.

4. Fiqih Umi Zakiah (2019)

Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variable jumlah obyek wisata, jumlah wisatawan, jumlah hotel dan PDRB berpengaruh positif dan siknifikan terhadap variable Pendapatan Asli Daerah. Secara parsial variable jumlah obyek wisata berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap

Page 42: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

27

Daerah (PAD) Dalam Membangun Insfrastruktur Kota Bandar Lampung Ditinjau Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam Periode 2010-2017 (Studi di Kota Bandar Lampung)

pendapatan asli daerah. Kemudian variable jumlah wisatawan berpengaruh positif dan siknifikan terhadap variable Pendapatan Asli Daerah.

Page 43: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metodologi Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan suatu cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

tertentu (Sugiyono, 2017:2). Metode penelitian merupakan suatu

teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau

mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder

yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah

dan kemudian menganalisa faktor – faktor yang berhubungan

dengan pokok – pokok permasalahan sehingga akan

menghasilkan suatu kebenaran berdasarkan data – data yang

akan diperoleh.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan

metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama

digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode penelitian,

data dalam penelitian ini berupa angka – angka dan analisis

menggunakan statistik (Sugiyono, 2017:7). Adapun metode

penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Deskriptif

dengan pendekatan kualitatif.

Nazir (2013:54), menjelaskan bahwa yang dimaksud

dengan penelitian deskriptif serta tujuannya adalah suatu metode

Page 44: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

29

dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu

sistem kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif

ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta,

sifat – sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Jenis

penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

studi kasus, yang merupakan jenis penelitian tentang subyek

tertentu dimana subyek tersebut terbatas, maka kesimpulan

yang diperoleh hanya berlaku sebatas pada subyek yang

diteliti.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat Penelitian : Penelitian dilakukan pada Dinas

Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Wonogiri.

Waktu Penelitian : Pada bulan Desember 2019

3.3. Populasi dan Objek

3.3.1. Populasi

Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono

(2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan

benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang

ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

Menurut Moleong (2010 : 132) Subjek penelitian adalah informan,

yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk

memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

26

Page 45: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

30

Menurut Moleong (2010 : 132) menyatakan “objek penelitian

adalah hal yang menjadi titik perhatian dari suatu penelitian”, maka objek

di dalam penelitian ini adalah target dan realisasi penerimaan retribusi

sektor pariwisata Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Wonogiri tahun 2017-2019.

3.3.2. Objek penelitian

Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila peneliti

melakukan penelitian terhadap populasi yang besar, sementara peneliti

ingin meneliti tentang populasi tersebut dan peneliti memeiliki

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti menggunakan teknik

pengambilan sampel, sehingga generalisasi kepada populasi yang diteliti.

Maknanya sampel yang diambil dapat mewakili atau representatif bagi

populasi tersebut.

3.4. Data Penelitian

3.4.1 Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang

berbentuk angka-angka. Penelitian akan difokuskan pada Laporan

Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja Dinas Kepemudaan dan

Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri.

Untuk melengkapi data penelitian dibutuhkan dua sumber data

penelitian yaitu data primer dan data sekunder, adalah sebagai berikut :

1. Data primer

Data primer diperoleh dari observasi yang dilakuikan peneliti

pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Wonogiri.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan

antara lain mencangkup dokumen-dokumen resmi, buku-buku, bukti,

catatan atau hasil-hasil penelitian yang berwujud laporan dan

Page 46: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

31

sebagainya.

Berikut ini Tabel target dan realisasi penerimaan retribusi

sektor pariwisata Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Wonogiri tahun 2017-2019.

Tabel 3.1Target dan Realisasi Penerimaan Retribusi Sektor Pariwisata Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Wonogiri Tahun 2017-2019

Tahun Target (Rp)

Realisasi (Rp)

2017 4.000.000.000 5.175.329.946

2018 5.565.000.000 5.605.169.090

2019 5.600.000.000 5.675.247.0

Page 47: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

32

50

Sumber data Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri.

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya data dapat

dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting). Bila dilihat dari

sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber

primer dan sumber sekunder. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau

teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan

dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi dan

gabungan keempatnya Sugiyono (2015, 137).

Adapun Teknik Pengumpulan Data yang digunakan pada

penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek

dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan

dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang

sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi

yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Observasi

dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung di lokasi

yaitu pada Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

Kabupaten Wonogiri.

2. Library Research atau Studi Kepustakaan

Library research atau studi kepustakaan dilakukan melalui

membaca, mempelajari dan menelaah literatur – literatur yang berkaitan

dengan variabel – variabel dalam penelitian ini, yakni target dan realisasi

penerimaan retribusi sektor pariwisata.

Page 48: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

33

3.5. Metode Analisis Data

1. Mengidentifikasi data-data yang diperlukan.

2. Melakukan pengukuran retribusi sektor pariwisata dengan menggunakan

rumus :

a. Menghitung kontribusi dari retribusi pariwisata terhadap PAD.

Kontribusi=Retribusi Pariwisatan

Total PADn× 100 %

Keterangan:

Kontribusi : Prosentase retribusi pariwisata terhadap total

pendapatan daerah.

Retribusi Pariwisatan : Besarnya retribusi pariwisata dalam tahun n Total

PADn : Total PAD tahun n.

b. Menghitung efisiensi pemungutan retribusi pariwisata dengan rumus.

Efisiensi= Biaya Pemungutan Retribusi PariwisataRealisasi Penerimaan Retribusi Pariwisata

×100 %

c. Menghitung efektifitas pemungutan retribusi pariwisata dengan rumus:

Efektifitas= Realisasi Penerimaan Retribusi P ariwisataTarget Penerimaan Retribusi Pariwisata

×100 %

Page 49: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

34

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Singkat Obyek Penelitian

Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri

beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 61 Sukerejo, Giritirto Kecamatan

Wonogiri Kabupaten Wonogiri.

Sebelum Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Wonogiri terbentuk, pada awalnya urusan Kepariwisataan yang ada di Kabupaten

Wonogiri di tangani oleh Badan Pengelola Obyek Wisata (BPOW). Pembentukan

Badan tersebut diatur melalui SK Bupati KDH Tk.II Wonogiri No.Hukum 6 /

1977. Pada awal mulanya Badan tersebut beranggotakan 5 (lima) terdiri dari

: 1 orang ketua, 1 orang sekretaris dan 3 orang anggota.

Pada tahun 1984 Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah menyerahkan

sebagaian urusan kepariwisataan kepada Daerah TK.II Wonogiri melalui

Peraturan Daerah Tk.I Jawa Tengah No.7 tahun 1984. Adapun beberapa urusan-

urusan yang diserahkan tersebut antara lain :

1. Urusan Obyek Wisata, sepanjang menurut paraturan perundang-undangan

yang berlaku tidak menjadi urusan Pemerintah Pusat dan Daerah Tk.I

(Propinsi).

2. Urusan Rumah Makan.

3. Urusan Pramu Wisata Khusus.

4. Urusan Penginapan Remaja, sepanjang menurut perundang- undangan yang

berlaku tidak menjadi urusan Daerah Tk.I ( Propinsi )

Page 50: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

35

5. Urusan promosi pariwisata.

6. Urusan Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum termasuk Urusan Rekreasi dan

Hiburan Umum yang diserahkan ke Daerah Tk.II adalah :

a. Gelanggang

b. Pemandian Alam.

c. Padang Golf.

d. Kolam Pancing.

e. Gelanggang Permainan dan Ketangkasan.

f. Gelanggang Bowling.

g. Rumah Billyard.

h. Panti Pijat.

Untuk menindak lanjuti penyerahan urusan

kepariwisataan tersebut diatas, Daerah Tk.II Wonogiri

membentuk Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Wonogiri

melalui Peraturan Daerah No. V tahun 1987 tanggal 27 Januari

1987. Jadi berdirinya Dinas Pariwisata Kabupaten Wonogiri

pada tanggal dan tahun tersebut diatas. Sedangkan dalam

memasuki Otonomi Daerah Dinas Pariwisata di gabung dengan

Cabang Dinas LLAJR Propinsi Jawa Tengah Kabupaten

Wonogiri serta LLASD Propinsi Jawa Tengah.

Dalam Penggabungan ini terbentuk Dinas baru dengan

nama Dinas Perhubungan, Pariwisata Dan Seni Budaya

Kabupaten Wonogiri melalui Perda No.3 Tahun 2001 Tentang :

Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Wonogiri.

Menimbang tupoksi yang belum sesuai di dalam Dinas

Perhubungan, Pariwisata, Seni dan Budaya kemudian melalui

sidang antara Pemerintah Kabupaten Wonogiri dan DPRD

Kabupaten Wonogiri, mulai tanggal 1 Januari 2009 dibentuk

dinas baru yaitu Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda Dan

Olahraga Kabupaten Wonogiri yang saat ini berganti nama

menjadi Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

31

Page 51: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

36

Kabupaten Wonogiri.

4.2. Kedudukan, Visi-Misi, dan Susunan Organisasi

Keberadaan Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan

Pariwisata Kabupaten Wonogiri diatur dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Wonogiri. Di dalam Peraturan Daerah tersebut

ditetapkan organisasi, kewenangan, tugas dan fungsi dari

masing-masing sub unit kerja pada Dinas Kepemudaan dan

Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri.

Visi dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan

Pariwisata Kabupaten Wonogiri adalah mewujudkan citra

budaya, pariwisata didukung inovasi pemuda dan prestasi olah

raga menuju masyarakat sejahtera. Sedangkan misi Dinas

Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri

adalah sebagai berikut :

1. Menggali dan melestarikan nilai keragaman dan kekayaan budaya daerah

dalam rangka memperkuat jati diri dan karakter bangsa.

2. Mengembangkan industri pariwisata saing, destinasi yang berkelanjutan dan

menerapkan pemasaran yang bertanggung jawab (responsible marketing)

3. Meningkatkan daya saing kepemudaan dan keolahragaan

Untuk menjalankan tugas-tugasnya, Dinas Kepemudaan

dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri dibagi ke

dalam beberapa bidang yang tersusun dalam struktur organisasi

yang bertugas sesuai dengan tugasnya masing-masing. Adapun

susunan organisasi Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan

Pariwisata Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut :

Susunan OrganisasiDinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Wonogiri

KEPALA

Page 52: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

Gambar 4.1Susunan Organisasi Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri

SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

BIDANG PEMUDADAN OLAH RAGA

SEKSI PEMBERDAYAAN DAN PEMUDA

SEKSI USAHA JASA DAN SARANA PARIWISATA

BIDANG PARIWISATA

BIDANG KEBUDAYAAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN

PELAPORAN

SUB BAGIAN KEUANGAN

SEKSI PEMASARAN PARIWISATA

SEKSI KESEJARAHAN DAN NILAI TRADISISI

SEKSI SENI BUDAYA

SEKSI OBYEK DAN DAYA TARIK WISATA

SEKRETARIAT

UNIT PELAKSANA TEKNIS KAWASAN WISATA

WADUK GAJAH MUNGKUR

SEKSI PENGEMBANGANOLAH RAGA

UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLA SARANA DAN PRASARANAN OLAH RAGA

37

4.3. Hasil Penelitian

Berdasarkan data Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten

Wonogiri (BPKD) diketahui bahwa Total Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Wonogiri adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Wonogiri

Tahun 2017-2019

Tahun Pendapatan Asli Daerah (Rp)

2017 333.840.434.904,912018 269.359.322.120,002019 287.221.631.013,15

4.3.1. Kontribusi

Kontribusi Retribusi Pariwisata merupakan sumbangan yang

diberikan oleh Retribusi Pariwisata terhadap Pendapatan asli Daerah

(PAD). Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari realisasi

Page 53: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

38

penerimaan Retribusi Pariwisata tiap-tiap tahun terhadap PAD dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Kontribusi=Retribusi Pariwisatan

Total PADn× 100 %

1. Kontribusi Retribusi Pariwisata terhadap PAD tahun anggaran

2017.

Kontribusi= Rp 5.175 .329.946Rp 333.840 .434 .904,91

×100 %

= 1,55 %

2. Kontribusi Retribusi Pariwisata terhadap PAD tahun anggaran

2018.

Kontribusi= Rp 5605169090Rp 269.359 .322.120

×100 %

= 2,08 %

3. Kontribusi Retribusi Pariwisata terhadap PAD tahun anggaran

2019.

Kontribusi= Rp 5675247050Rp 287.221 .631.013,15

× 100 %

= 1,98 %

Tabel 4.2Kontribusi Retribusi Pariwisata Wonogiri

Tahun Anggaran 2017-2019 (dalam rupiah)

TahunRealisasi Penerimaan Retribusi

Pariwisata

PAD Kontribusi Kategori

2017 5.175.329.946 333.840.434.904,91 1,55 % Kurang

2018 5.605.169.090 269.359.322.120,00 2,08 % K

2019 5.675.247.050 287.221.631.013,15 1,98 % K

Page 54: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

39

u

r

a

n

g

Sumber: Diolah dari data Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan

Pariwisata

Berdasarkan Tabel 4.2 maka dapat diketahui bahwa

Kontribusi Retribusi Pariwisata terhadap PAD selama 3 (Tiga) tahun

mengalami fluktuasi. Pada tahun 2017 prosentase kontribusi Retribusi

Pariwisata terhadap PAD sebesar 1,55% hal ini berarti bahwa

sumbangan Retribusi Pariwisata terhadap PAD adalah sebesar 1,55 %

atau Retribusi Pariwisata memberikan kontribusi sebesar Rp

5.175.329.946,- dari total penerimaan PAD sebesar Rp

333.840.434.904,91.

Pada tahun 2018 prosentase kontribusi Retribusi Pariwisata

terhadap PAD sebesar 2,08 % yang berarti bahwa sumbangan Retribusi

Pariwisata terhadap PAD adalah sebesar 2,08 % atau Retribusi

Pariwisata memberikan kontribusi sebesar Rp 5.605.169.090,- dari

total penerimaan PAD sebesar Rp 269.359.322.120,00. Pada tahun ini

kontribusi Retribusi Pariwisata terhadap PAD mengalami kenaikan

sebesar 0,53% dikarenakan Total Penerimaan PAD Tahun 2018

mengalami penurunan sebesar Rp 64.481.112.784,91 dari tahun

sebelumnya.

Pada tahun 2019 sumbangan Retribusi Pariwisata terhadap

PAD adalah sebesar 1,98% atau Retribusi Pariwisata memberikan

kontribusi sebesar Rp 5.675.247.050,- dari total penerimaan PAD

sebesar Rp 287.221.631.013,15. Pada tahun ini kontribusi Retribusi

Pariwisata terhadap PAD mengalami penurunan sebesar 0,10 %.

Kenaikan ini disebabkan oleh beberapa wisatawan yang mulai tertarik

dan mengunjungi obyek – obyek wisata di Kabupaten Wonogiri.

Page 55: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

40

4.3.2. Efisiensi

Efisiensi adalah mengukur perbandingan biaya pemungutan

retribusi pariwisata dengan realisasi penerimaan retribusi pariwisata.

Biaya pemungutan retribusi daerah diperoleh dari 5% realisasi penerimaan

retribusi daerah, akan tetapi tidak semua bias dikenakan biaya

pemungutan, hanya yang rasio efektivitas retribusi daerahnya lebih dari

100% yang bisa dikenakan biaya pemungutan.

Dari data Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja

Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri

diketahui bahwa biaya pemungutan retribusi (Insentif pemungutan

retribusi daerah) tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 dituangkan

kedalam tabel dibawah ini :

Tabel 4.3Biaya Pemungutan Retribusi (Insentif Pemungutan Retribusi

Daerah) Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Wonogiri Tahun Anggaran 2017-2019

(dalam rupiah)Tahun Biaya Pemungutan Retribusi2017 134.368.7302018 185.093.7502019 205.925.000

Sumber: Diolah dari data Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

Efisiensi pemungutan retribusi pariwisata dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Efisiensi= Biaya Pemungutan Retribusi PariwisataRealisasi Penerimaan Retribusi Pariwisata

×100 %

1. Efisiensi Retribusi Pariwisata tahun anggaran 2017

Efisiensi= 134.368 .7305.175 .329 .946

×100 %

= 2,60 %

2. Efisiensi Retribusi Pariwisata tahun anggaran 2018

Page 56: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

41

Efisiensi= 185.093 .7505.605 .169 .090

×100 %

= 3,30 %

3. Efisiensi Retribusi Pariwisata tahun anggaran 2019

Efisiensi= 205.925 .0005.675 .247 .050

× 100 %

= 3,63 %

Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 35 Tahun 2002, jika perhitungan rasio efisiensi retribusi daerah memperoleh hasil prosentase yang tidak melebihi 5% maka pengelolaan retribusi daerah dikatakan efisien.

Tabel 4.4Efisiensi Retribusi Pariwisata Kabupaten Wonogiri

Tahun Anggaran 2005-2009(dalam rupiah)

Tahun Efisiensi Kriteria

2017 2,60 % Efisien2018 3,30 % Efisien2019 3,64 % Efisien

Sumber: Diolah dari data Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

Berdasarkan tabel 4.4 maka dapat diketahui bahwa tingkat

efisiensi Retribusi Pariwisata selama 3 (tiga) tahun secara umum dapat

dikatakan efisien karena prosentase efisiensi Retribusi Pariwisata

kurang dari 100%.

Pada tahun 2017 tingkat efisiensi Retribusi Pariwisata adalah

sebesar 2,60 % dan hasilnya sangat efisien karena prosentase efisiensi

Retribusi Pariwisata kurang dari 60 % dan biaya pemungutan

Retribusi Pariwisata tahun 2017 yaitu sebesar Rp 134.368.730,-

sedangkan Realisasi penerimaan retribusi pariwisata sebesar Rp

5.175.329.946,-

Pada tahun 2018 tingkat efisiensi Retribusi Pariwisata adalah

Page 57: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

42

sebesar 3,30 % dan hasilnya sangat efisien karena prosentase efisiensi

Retribusi Pariwisata kurang dari 60 % dan biaya pemungutan

Retribusi Pariwisata tahun 2018 yaitu sebesar Rp 185.093.750,-

sedangkan Realisasi penerimaan retribusi pariwisata tahun 2018

sebesar Rp 5.605.169.090,-.

Pada tahun 2019 tingkat efisiensi Retribusi Pariwisata adalah

sebesar 3,63 % dan hasilnya efisien karena prosentase efisiensi

Retribusi Pariwisata kurang dari 100 % dan biaya pemungutan

Retribusi Pariwisata sebesar Rp 205.925.000,- sedangkan Realisasi

penerimaan retribusi pariwisata sebesar Rp 5.675.247.050,-.

4.3.3. Efektifitas

Efektifitas merupakan perbandingan antara realisasi

penerimaan retribusi pariwisata dengan targetnya. Retribusi pariwisata

dikatakan efektif apabila tingkat efektifitas lebih besar atau sama

dengan 100%. Efektifitas pemungutan retribusi pariwisata dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Efektifitas= Realisasi Penerimaan Retribusi PariwisataTarget Penerimaan Retribusi Pariwisata

× 100 %

1. Efektifitas Retribusi Pariwisata tahun anggaran 2017

Efektifitas=5.175 .329 .9464.000 .000 .000

× 100 %

= 129,38 %

2. Efektifitas Retribusi Pariwisata tahun anggaran 2018

Efektifitas=5.605 .169.0905.565 .000.000

×100 %

= 100,72 %

3. Efektifitas Retribusi Pariwisata tahun anggaran 2019

Efektifitas=5.675 .247 .0505.600 .000 .000

×100 %

Page 58: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

43

= 101,34 %

Tabel 4.5Kriteria Efektifitas

Prosentase Kriteria

Diatas 100 % Sangat Efektif90 % - 100 % Efektif80 % - 90 % Cukup Efektif60 % - 80 % Kurang Efektif

Dibawah 60 % Tidak EfektifSumber: Mahmudi, (2016:141)

Tabel 4.6Efektifitas Retribusi Pariwisata Kabupaten Wonogiri

Tahun Anggaran 2005-2009(dalam rupiah)

Tahun Efektifitas Kriteria

2017 129,38 % Sangat Efektif2018 100,72 % Sangat Efektif2019 101,34 % Sangat Efektif

Sumber: Diolah dari data Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata

Berdasarkan tabel 4.6 maka dapat diketahui bahwa tingkat

efektifitas Retribusi Pariwisata selama 3 (tiga) tahun secara umum

dapat dikatakan sangat efektif karena prosentase efektifitas Retribusi

Pariwisata lebih dari 100%,

Pada tahun 2017 tingkat efektifitas Retribusi Pariwisata adalah

sebesar 129,38 % dan dapat dikatakan sangat efektif karena prosentase

efektifitas Retribusi Pariwisata lebih dari 100%. Seperti yang tertuang

dalam tabel 3.1 diketahui bahwa realisasi penerimaan pada tahun 2017

ini adalah Rp 5.175.329.946,- melampaui target penerimaan yang telah

ditetapkan sebesar Rp 4.000.000.000,- dan tingkat efektifitas Retribusi

Pariwisata tahun 2017 ini adalah yang tertinggi selama tahun 2017 –

2019.

Pada tahun 2018 tingkat efektifitas Retribusi Pariwisata adalah

Page 59: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

44

sebesar 100,72 % dan dapat dikatakan sangat efektif karena prosentase

efektifitas Retribusi Pariwisata lebih dari 100%.

Pada tahun 2019 tingkat efektifitas Retribusi Pariwisata adalah

sebesar 101,34 % dan dapat dikatakan sangat efektif karena prosentase

efektifitas Retribusi Pariwisata lebih dari 100%.

4.4. Pembahasan

4.4.1. Kontribusi Retribusi Pariwisata

Tabel 4.2, menunjukkan bahwa kontribusi retribusi pariwisata

terhadap PAD Kabupaten Wonogiri dalam 3 tahun terakhir cenderung

mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Kontribusi retribusi sektor

pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2017 sampai

dengan tahun 2019 tingkat kontribusinya hanya mencakup prosentase

kisaran 1,55 % sampai dengan 2,08 % dengan rata-rata selama 3 tahun

tersebut adalah sebesar 1,87 %. Kontribusi retribusi sektor pariwisata

tertinggi yaitu pada tahun 2018 sebesar 2,08 % sedangkan kontribusi

retribusi sektor pariwisata terendah yaitu pada tahun 2017 sebesar

1,55 %. Dengan rata-rata kontribusi retribusi pariwisata terhadap

pendapatan asli daerah Kabupaten Wonogiri yang masih dibawah 20%

yang dapat dikategorikan kurang berkontribusi.

4.4.2. Efisiensi Retribusi Pariwisata

Berdasarkan tabel 4.4, dapat dikatakan bahwa trend dari tingkat

efisiensi pemungutan retribusi pariwisata di Kabupaten Wonogiri terus

mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir yaitu berada pada

kriteria efisien dengan rata – rata 3,18 %. Hal itu menandakan bahwa

pengelola retribusi pariwisata telah melakukan berbagai macam upaya

untuk terus memperbaiki kinerjanya dalam pemungutan retribusi pada

objek wisata di Kabupaten Wonogiri.

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui besarnya rata-rata

rasio efisiensi dari tahun 2017 sampai 2019 yaitu kurang dari 5% yang

Page 60: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

45

masuk dalam kategori efisien. Semakin besar jumlah realisasi daerah

dibandingkan dengan jumlah biaya pemungutan maka semakin efisien.

Biaya pemungutan yang rendah bisa terjadi karena realisasi retribusi

daerah tidak melebihi target yang telah direncanakan. Ketika realisasi

retribusi daerah mencapai target, maka akan ada upah pungut seperti yang

tertuang dalam Keputusan Mentri Dalam Negeri No. 35 Tahun 2002

mengenai upah pungut yang tidak lebih dari 5% dari realisasi retribusi

daerah yang disebut biaya pemungutan, akan tetapi jika realisasi retribusi

daerah tidak berhasil mencapai target maka upah pungut ini tidak akan

ada karena upah pungut ini merupakan sebuah reward. Jadi ketika upah

pungut ini tidak ada maka jumlah biaya pemungutan akan semakin kecil

sehingga semakin efisien.

4.4.3. Efektifitas Retribusi Pariwisata

Berdasarkan tabel 4.6, dapat dilihat bahwa tingkat efektivitas

pemungutan retribusi dalam 3 tahun terakhir berada pada kriteria sangat

efektif dengan trend prosentase yang fluktuatif yaitu tahun 2017 sebesar

129,38 %, kemudian tahun 2018 turun menjadi 100,72 % lalu naik lagi

pada tahun 2019 sebesar 101,34 %. Rata-rata efektivitas pemungutan

retribusi dalam 3 tahun terakhir sebesar 110,48 %.

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil analisis data

retribusi pariwisata selama tiga tahun yaitu pada tahun 2017

sampai tahun 2019 maka dapat di simpulkan bahwa :

Page 61: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

46

1. Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017

sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun 2019 sebesar 1,98 %

dengan rata-rata 1,87 %. Dengan rata-rata kontribusi retribusi pariwisata

terhadap Pendapatan Asli Daerah yang masih dibawah 20% dapat

dikategorikan kurang berkontribusi, ini disebabkan oleh masih banyaknya

obyek wisata yang dikelola oleh masyarakat sekitar.

2. Tingkat efisiensi pemungutan retribusi pariwisata di Kabupaten Wonogiri

terus mengalami peningkatan selama tahun 2017 sampai dengan tahun 2019

yaitu berada pada kriteria efisien dengan rata – rata 3,18 %.

3. tingkat efektivitas pemungutan retribusi selama tahun 2017 sampai dengan

tahun 2019 berada pada kriteria sangat efektif dengan trend prosentase yang

fluktuatif. Rata-rata efektivitas pemungutan retribusi dalam 3 tahun terakhir

sebesar 110,48%.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Setelah melakukan penelitian mengenai Retribusi Sektor Pariwisata

Terhadap Pendapatan Asli Daerah yang ada di Kabupaten Wonogiri, maka

penulis ingin menyampaikan beberapa keterbatasan di dalam penelitian ini yaitu

sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya terbatas pada retribusi sektor pariwisata, tidak

mencakup keseluruhan komponen sumber-sumber penerimaan PAD.

2. Penelitian ini terbatas pada satu daerah saja, maka akan lebih baik jika

penelitian selanjutnya dapat membandingkan dengan daerah lain.

3. Data penelitian yang terbatas yaitu tahun 2017 – 2019

5.3. Saran

Setelah melakukan penelitian mengenai Retribusi

Pariwisata Terhadap Pendapatan Asli Daerah yang ada di

Kabupaten Wonogiri, maka penulis ingin menyampaikan

beberapa saran dan rekomendasi kebijakan demi kemajuan

Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten

Wonogiri yaitu sebagai berikut :

42

Page 62: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

47

1. Diperlukan pengembangan system online dalam pelaksanaan penarikan dan

penyetoran retribusi daerah, sehingga semua jenis retribusi daerah dapat

melakukan penarikan dan penyetoran secara online.

2. Petugas yang menagih retribusi daerah diharapkan lebih telaten agar tidak ada

tunggakan dan tidak ada yang terlewat.

3. Diperlukan pengetatan sistem, agar tidak terjadi premanisme didalam

penagihan retribusi daerah.

4. Pemerintah Daerah Kabupaten Wonogiri diharapkan menetapkan sanksi yang

tegas terhadap wajib retribusi yang menunggak pembayaran retribusi.

5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk berani terjun kelapangan agar bisa

mensurvey besarnya pajak dan retribusi secara langsung, dan

menyesuaikannya dengan data yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Wonogiri.

DAFTAR PUSTAKA

Adrian Sutedi. (2008). Hukum Pajak dan Retribusi Daerah. Bogor : Ghalia Indonesia

Erly Suandy. (2005). Hukum Pajak. Jakarta : Salemba Empat

Halim, A. (2004). Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Page 63: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

48

Halim, A. (2004). Akuntansi Keuangan Daerah Edisi Ketiga Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat

Harahap, Sofyan Syafri. (2009). Managerial Accounting: Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Kabupaten Wonogiri, (2012). Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum Di Kabupaten Wonogiri.Wonogiri : Pemerintah Daerah

Kabupaten Wonogiri, (2012). Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Usaha Di Kabupaten Wonogiri.Wonogiri : Pemerintah Daerah

Kabupaten Wonogiri, (2008). Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008. Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri. Wonogiri : Pemerintah Daerah

Mahmudi. (2010). Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta : Penerbit Erlangga

Mardiasmo. (2008). Perpajakan edisi Revisi 2008. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy J, (2014), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Nazir, Moh. 2013. Metodologi Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia

Permana, Ardana. (2013). Analisis Penerimaan Retribusi Pasar Di Kota Semarang. Semarang : Skripsi Undip

Republik Indonesia. (2000). Perubahan Atas Undang-Undang No.18 Tahun 1997. Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia.

Republik Indonesia. (2009).Undang-Undang No. 10 Tahun 2009. Tentang Kepariwisataan, Jakarta: Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia.

Page 64: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

49

Republik Indonesia. (2000). Undang-Undang No.34 Tahun 2000. Jakarta: Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia.

Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang No.33 Tahun 2004. Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah. Jakarta: Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia.

Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang No.32 Tahun 2004. Tentang Pemerintah Daerah. Jakarta: Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia.

Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang No.54 Tahun 2005. Tentang Pinjaman Daerah. Jakarta: Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia.

Republik Indonesia. (2000). Undang-Undang No.66 Tahun 2001 Tentang Retribusi Daerah. Jakarta: Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia

Republik Indonesia. (1990). Undang-Undang No.9 Tahun 1990. Tentang Kepariwisataan. Jakarta: Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia

Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia.

Satori, Djam’an dan Komariah, Aan. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Setianingsih, Wahyu. 2006. Pengembangan Obyek Wisata Serulingmas sebagai Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banjarnegara. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Sugiyono. (2010). Penelitian Deskriptif Kualitatif (Validitas Dan Realibitas Penelitian Kualitatif). Jakarta: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2015.  Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2016. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. CV.

Page 65: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

50

Page 66: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

51

Page 67: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

52

Lampiran 1

Page 68: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

53

Page 69: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

54

Page 70: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

55

Page 71: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

56

Page 72: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

57

Page 73: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

58

Page 74: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

59

Lampiran 2

Page 75: Skripsi · Web viewHasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kontribusi retribusi pariwisata terhadap Pendapatan Asli Daerah tahun 2017 sebesar 1,55 % tahun 2018 sebesar 2,08 % dan tahun

60

Lampiran 3