skripsi - universitas muhammadiyah...
TRANSCRIPT
SKRIPSI
ZAENAB QUBRA
STUDI PENGGUNAAN METILPREDNISOLON
PADA PASIEN PENYAKIT PARU
OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DENGAN
EKSASERBASI AKUT (Penelitian dilakukan di RSU Karsa Husada Batu)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur atas segala nikmat Allah SWT, Tuhan semesta alam, karena
berkat rahmat serta ridhonya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “STUDI PENGGUNAAN METILPREDNISOLON PADA PASIEN
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DENGAN
EKSASERBASI AKUT (Penelitian dilakukan di RSU Karsa Husada Batu)”
sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin akan
terwujud apabila tidak ada bantuan, bimbingan dan kerjasama yang ikhlas dari
berbagai pihak sehingga tidak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
tulus kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran
kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.
2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan
Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Ibu/Bapak Direktur, Kepala Instalasi Rekam Medik, Ibu Yohana dan
seluruh staf bagian rekam medik beserta seluruh staf Rumah Sakit Umum
Karsa Husada Batu yang telah membantu, membimbing dan mengizinkan
penulis untuk melakukan penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc. selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan
motivasi dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk selalu belajar
di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku pembimbing I dan
Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., MS. selaku pembimbing II yang disela
kesibukan ibu dan bapak telah bersedia meluangkan waktunya untuk
membimbing dan memberikan arahan-arahan dan masukan yang
membangun kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS. dan Ibu Nailis Syifa’, S.Farm.,
Apt., M.Sc. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-
masukan demi kesempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Ibu Dosen dan staf Program Studi Farmasi yang telah mengajarkan
penulis banyak sekali ilmu pengetahuan yang bermanfaat sehingga penulis
dapat menyelesaikan pendidikan sarjana.
8. Ungkapan terima kasih yang tulus penulis pesembahkan untuk kedua
orang tua tercinta, bapak Mochammad Alhabsyi dan Ibu Faizah BSA yang
selalu mendoakan dan mencurahkan segenap kasih sayang yang tak
terbatas serta memberi dukungan dan motivasi selama menempuh
pendidikan.
9. Kakak dan adik tersayang Fatimah Azzahra, Muzna Alhabsyi, Kautsar
Alhabsyi, dan Ali Akbar yang selalu menemani, memotivasi agar tidak
bermalas-malasan, menghibur, dan mendoakan.
10. Teman-teman terdekat penulis diantaranya Nunu, Nesia, Faranita, Amel,
dan Pipit yang telah berbagi dalam segala hal, menemani penulis, selalu
memberi dukungan dan motivasi agar penulis menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman GPA A-25 Afifah, Mia, dan Enab yang selalu menghibur,
berbagi cerita, serta memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman seperjuangan Farmasi 2012 dan teman-teman KKN 13
Poncokusumo yang telah memberi warna selama masa perkuliahan.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
bantuan dan dukungannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga penulisan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penelitian berikutnya, amin.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Malang, 01 April 2017
Penulis
Zaenab Qubra
RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN METILPREDNISOLON PADA PASIEN
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS (PPOK) DENGAN
EKSASERBASI AKUT
(Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Karsa Husada Batu)
Eksaserbasi Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan perubahan
baseline pasien terkait perburukan gejala akibat penyempitan saluran napas
(Bronkitis kronik) dan destruksi parenkim paru (Emfisema) yang meliputi
dispnea, batuk, dan overproduksi sputum. PPOK adalah penyakit progresif
lambat yang melibatkan saluran udara atau parenkim paru yang menghasilkan
obstruksi aliran udara ditandai dengan meningkatnya respon inflamasi kronis
dalam saluran udara dan paru-paru oleh partikel berbahaya atau gas. Patofisiologi
PPOK terkait karakteristik hambatan aliran udara pada PPOK disebabkan oleh
hubungan antara obstruksi saluran napas kecil (obstruksi bronkiolitis) dan
kerusakan parenkim (emfisema) yang bervariasi pada setiap individu. PPOK dapat
diklasifisikan menjadi 4 jenis berdasarkan tingkat keparahannya menggunakan tes
spirometri yaitu ringan, sedang, parah dan sangat parah. Pada tahap PPOK parah
dan sangat parah mengindikasikan eksaserbasi PPOK dengan peningkatan
keparahan gejala. Gejala PPOK diawali dengan batuk kronik dan produksi
sputum yang dialami pasien selama beberapa tahun sebelum berkembang ke
gejala dispnea. Tujuan dari penatalaksanaan PPOK secara umum adalah untuk
mengurangi penurunan volume ekspirasi, mengurangi angka keparahan akut, dan
pengurangan tingkat kematian. Pada kasus eksaserbasi PPOK, obat yang
diberikan adalah oksigen, bronkodilator (ipratropium dan salbutamol),
kortikosteroid (metilprednisolon), dan antibiotik (azitromisin, seftriakson,
levofloxacin, gentamisin). Penggunaan steroid oral dan intravena adalah standar
terapi untuk eksaserbasi PPOK. Kortikosteroid efektif untuk memperbaiki
pernafasan mengurangi waktu pemulihan dan mengurangi risiko gagalnya
pengobatan. Pilihan utama untuk terapi kortikosteroid yaitu metilprednisolon atau
prednison. Pada eksaserbasi, metilprednisolon dapat digunakan dalam bentuk oral
atau sistemik.
Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis profil penggunaan
obat dan pola penggunaan obat metilprednisolon, rute pemberian, dosis yang
diberikan, bentuk sediaan, frekuensi penggunaan, dan lama pemberian obat
metilprednisolon yang diberikan pada pasien PPOK dengan eksaserbasi akut dan
kemudian dikaitkan dengan data klinik dan data laboratorium pasien di RSU
Karsa Husada Batu periode bulan Juni 2016 hingga Desember 2016 dengan
metode penelitian observasional retrospektif, dengan penyajian data secara
deskriptif. Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosa penyakit PPOK
dengan eksaserbasi akut di RSU Karsa Husada Batu dengan data Rekam Medik
Kesehatan (RMK) yang mendapatkan terapi Metilprednisolon serta meliputi data
terapi obat dan terapi obat lain yang menyertai. Kriteria eksklusi pasien yaitu
pasien yang meninggal atau pulang paksa kurang dari tiga hari perawatan di RSU
Karsa Husada Batu.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data RMK sebanyak 30 pasien yang
memenuhi kriteria inklusi dan 2 pasien dieksklusi dengan data demografi jenis
kelamin pasien eksaserbasi PPOK laki-laki sebesar 73% (22 pasien) dan
perempuan sebesar 27% (8 pasien), dimana jumlah terbanyak direntang usia 50-
59 tahun sebesar 37% (11 pasien). Sedangkan, untuk status pasien saat MRS
dengan diagnosa eksaserbasi PPOK yang terbanyak pada pasien dengan status
umum sebanyak 53% (16 pasien) dan status pasien JKN sebanyak 40% (12
pasien).
Pola penggunaan metilprednisolon yang digunakan adalah
metilprednisolon tunggal sebanyak 30 pasien (100%) yaitu Metilprednisolon
tunggal (1x62,5 mg) IV pada 5 pasien (15%), Metilprednisolon (2x62,5 mg) IV
pada 7 pasien (21%), Metilprednisolon (3x62,5 mg) IV pada 1 pasien (3%),
Metilprednisolon (1x125 mg) IV pada 8 pasien (23%), dan Metilprednisolon
(2x125mg) IV pada 13 pasien (38%). Penggunaan dosis, rute, frekuensi dan lama
pemberian metilprednisolon sudah sesuai dengan beberapa literatur.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PENGUJIAN ..................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
RINGKASAN ...................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
ABSTRAK ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv
DAFTAR SINGKATAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4
1.4.1 Bagi Rumah Sakit .................................................................................... 4
1.4.2 Bagi Peneliti............................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Respirasi ........................................................ 5
2.2 Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) ...................................................... 9
2.2.1 Pengertian PPOK ..................................................................................... 9
2.2.2 Epidemiologi PPOK .............................................................................. 10
2.2.3 Etiologi dan Faktor Risiko PPOK ......................................................... 11
2.2.3.1 Etiologi ............................................................................................ 11
2.4.2.1 Faktor Risiko ................................................................................... 12
2.2.4 Patofisiologi PPOK ................................................................................ 17
2.4.5 Patologi dan Patogenesis PPOK ............................................................ 21
2.4.6 Klasifikasi PPOK ................................................................................... 24
2.3 Eksaserbasi PPOK ........................................................................................ 26
2.3.1 Definisi dan Epidemiologi ..................................................................... 26
2.3.2 Etiologi Eksaserbasi PPOK ................................................................... 27
2.3.3 Komplikasi Eksaserbasi PPOK ............................................................. 29
2.3.4 Diagnosis Eksaserbasi PPOK ................................................................ 30
2.3.4.1 Tes Laboratorium ............................................................................ 30
2.3.4.2 Radiologi ......................................................................................... 31
2.3.4.3 Biomarker ....................................................................................... 31
2.3.4.4 Spirometri ....................................................................................... 32
2.3.4.5 Arterial Blood Gases ....................................................................... 32
2.3.5 Klasifikasi Eksaserbasi PPOK ............................................................... 34
2.4 Penatalaksanaan Eksaserbasi PPOK ............................................................ 34
2.4.1 Terapi Farmakologis .............................................................................. 34
2.4.1.1 Bronkodilator .................................................................................. 34
2.4.1.2 Kortikosteroid ................................................................................. 35
2.4.1.2.1 Prednison .................................................................................. 35
2.4.1.2.2 Metilprednisolon ...................................................................... 36
2.4.1.3 Antibiotik ........................................................................................ 43
2.4.1.4 Terapi Oksigen ................................................................................ 44
2.4.1.5 Fosfodiesterase Inhibitor ................................................................. 44
2.4.2 Terapi Non-Farmakologis ...................................................................... 45
2.4.2.1 Berhenti Merokok ........................................................................... 45
2.4.2.2 Rehabilitasi Paru ............................................................................. 45
2.4.2.3 Vaksin ............................................................................................. 46
2.4.2.4 Transplantasi Paru ........................................................................... 46
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ............................................................. 47
3.1 Bagan Alir Kerangka Konseptual ................................................................ 47
3.2 Kerangka Operasional Terapi pada Pasien PPOK ....................................... 48
BAB IV METODE PENELITIAN ..................................................................... 49
4.1 Rancangan Penelitian ................................................................................... 49
4.2 Populasi dan Sampel .................................................................................... 49
4.2.1 Populasi ................................................................................................. 49
4.2.2 Sampel ................................................................................................... 49
4.2.3 Kriteria Data Inklusi .............................................................................. 49
4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ........................................................................... 49
4.3 Bahan Penelitian ........................................................................................... 50
4.4 Instrumen Penelitian ..................................................................................... 50
4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 50
4.6 Definisi Operasional ..................................................................................... 50
4.8 Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 51
4.9 Analisis Data ................................................................................................ 52
BAB V HASIL PENELITIAN ............................................................................ 53
5.1 Data Demografi Pasien ................................................................................. 54
5.1.1 Jenis Kelamin......................................................................................... 54
5.1.2 Usia ........................................................................................................ 54
5.1.3 Status Penjamin Biaya Pengobatan Pasien ............................................ 55
5.2 Diagnosa Penyerta Eksaserbasi PPOK ......................................................... 55
5.3 Manajemen Terapi Pasien Eksaserbasi PPOK ............................................. 55
5.3.1 Pola Terapi Metilprednisolon pada Pasien Eksaserbasi PPOK ............. 55
5.3.2 Terapi Tunggal Metilprednisolon .......................................................... 56
5.4 Profil Switching Penggunaan Metilprednisolon ........................................... 56
5.5 Lama Terapi Metilprednisolon ..................................................................... 56
5.6 Terapi Farmakologi Lain pada Pasien Eksaserbasi PPOK ........................... 56
5.7 Lama Masuk Rumah Sakit ........................................................................... 58
5.8 KondisI KRS Pasien PPOK .......................................................................... 58
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................................... 59
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 66
7.1 Kesimpulan ................................................................................................... 66
7.2 Saran ............................................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67
LAMPIRAN .......................................................................................................... 72
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Faktor risiko PPOK …………………………………… 12
II.2 Gen-gen terkait PPOK………………………………… 17
II.3 Klasifikasi PPOK……………………………………… 25
II.4 Skala sesak…………………………………………….. 26
II.5 Penyebab utama eksaserbasi PPOK…………………… 28
II.6 Pemeriksaan penunjang diagnosis eksaserbasi………... 33
II.7 Klasifikasi eksaserbasi………………………………… 34
II.8 Interaksi obat dengan metilprednisolon ...…………….. 39
II.9 Nama dagang, rute pemberian, dan dosis
metilprednisolon………………………………………..
40
V.1 Jenis kelamin pasien eksaserbasi PPOK……………… 54
V.2 Usia pasien eksaserbasi PPOK………………………… 54
V.3 Status penjamin biaya pengobatan pasien…………….. 55
V.4 Diagnose penyerta eksaserbasi PPOK………………… 55
V.5 Pola terapi kortikosteroid pada pasien eksaserbasi
PPOK………………………………………………….
55
V.6 Distribusi terapi tunggal Metilprednisolon…………… 56
V.7 Profil switching penggunaan Metilprednisolon………. 56
V.8 Lama penggunaan Metilprednisolon………………….. 56
V.9 Terapi farmakologi pada pasien eksaserbasi PPOK…... 57
V.10 Lama masuk rumah sakit pasien………………………. 58
V.11 Kondisi KRS pasien…………………………………… 58
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Organ respirasi anterior…………………………………... 5
2.2 Struktur bronkus…………………….................................. 7
2.3 Alveolus ………………………………………………….. 8
2.4 Perbedaan kadar alfa-1-antitripsin pada orang normal dan
penderita defisiensi AAT………………………………….
15
2.5 Overproduksi mukus dan persempitan saluran nafas…….. 18
2.6 Bronchiectasis pada PPOK……………………………….. 20
2.7 Kelainan patologis pada PPOK…………………………… 21
2.8 Patogenesis PPOK………………………………………... 23
2.9 Komplikasi infeksi sistemik ……………………………… 29
2.10 Struktur bangun prednisone……………………………… 35
2.11 Struktur bangun metilprednisolon………………………... 36
2.12 Mekanisme kerja kortikosteroid pada inflamasi………….. 37
3.1 Kerangka konseptual……………………………………… 47
3.2 Kerangka operasional terapi PPOK……………………… 48
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup ........................................................... 72
2 Surat Pernyataan ................................................................... 73
3 Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium .... 74
4 Lembar Kelaikan Etik ........................................................... 76
5 Tabel induk ........................................................................... 77
DAFTAR SINGKATAN
AAT : Alpha-1 Antitrypsin
ABG : Arterial Blood Gas
COAD : Chronic Obstructive Airways Disease
COLD : Chronic Obstructive Lung Disease
COPD : Chronic Obstructive Pulmonary Disease
CVD : Cardiovascular Disease
DM : Diabetes Mellitus
ETS : Environmental Tobacco Smoke
FDC : Fix Dose Combination
FEV : Force Expiration Volume
FVC : Force Vital Capacity
GOLD : Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease
GR : Glucocorticoid Receptor
HRCT : High-Resolution Computed Tomography
IC : Inspiratory Capacity
ICS : Inhalation Corticosteroids
IGD : Instalasi Gawat Darurat
IL : Interleukin
IV : Intravena
KVP : Kapasitas Volume Paksa
LAA : Low Attenuation Area
LABAs : Long Acting Beta Agonists
LED : Laju Endap Darah
LT : Leukotrien
MDI : Metered-Dose Inhaler
mmHg : Milimeter merkuri
MMP : Matriks Metalloproteinase
mPAP : Mean Pulmonary Arterial Pressure
MVV : Maximum Voluntary Ventilation
NHLBI : National Heart, Lung, and Blood Institute
NT pro BNP : N-Terminal Pro-Tipe B
PaCO2 : Arterial Pressure of Carbondioxyde
PaO2 : Arterial Pressure of Oxygen
PDPI : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia
PEF : Peak Expiratory Flow
PH : Pulmonary Hypertension
PO : Peroral
PPOK : Penyakit Paru Obstruktif Kronik
ProCT : Procalsitonine
RHF : Right Heart Failure
RMK : Rekam Medik Kesehatan
RV : Residual Volume
TLC : Total Lung Capacity
TNF-α : Tumor Necrosis Factor
VA/Q : Ventilation-Perfusion
WHO : World Health Organization
Daftar pustaka
American Lung Association. 2013. Trends in COPD (Chronic Bronchitis and
Emphysema): Morbidity and Mortality. American Epidemiology and
Statistics Unit Research and Health Education Division.
Anderson, B., Conner, K., Dunn, C., Kerestes, G., Lim, K. 2016. Health Care
Guideline : Diagnosis and Management of Chronic Obstructive
Pulmonary Disease (COPD). Institute for Clinical Systems Improvement.
Arcos, D. B., Krishnan, J. A., Vandivier, R. W., Sevransky, J. E., Checkley, M. H.
S. W., Kiser, T. H. 2016. Chronic Obstructive Pulmonary Diseases : High-
Dose Versus Low-Dose Systemic Steroids in the Treatment of Acute
Exacerbations of Chronic Obstructive Pulmonary Disease : Systematic
Review. Critical Care; 3(2), 580-588.
Basnet, S., Adhikarya P. A., Arya, B. 2013. Acute Exacerbation of Chronic
Obstructive Pulmonary Disease. Journal of Chitwan Medical College;
3(3): 67-68
Balkissoon, R. 2016. Phosphodiesterase-4 Inhibitors Chronic Obstructive
Pulmonary Diseases : Lung. Journal of the COPD Foundation Journal
Club; 1(3), 693-697.
Barr, R., Bluemke, D., Ahmed, F., Carr, J., Enright, J. 2010. Percent Emphysema,
Airflow Obstruction, and Impaired Left Ventricular Filling. The New
England Journal of Medicine; 362:217-227
Brashier, B & Kodgule, R, et al. 2012. Risk Factors and Pathophysiology of
Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD). Supplement To JAPI
Vol 60.
Brill, S., Law, M., El-Emir, E., Allinson, J.P., James, P., Maddox, V., Donaldson,
G. C., McHugh, T. D., Cookson, W. O. 2015. Effects of different
antibiotic classes on airway bacteria in stable COPD using culture and
molecular techniques: a randomised controlled trial. National Heart and
Lung Institute, London : Imperial College.
Chick, D. A., Grant, P. J., Han, M. K., Harrison, R. V., Picken, E. B. 2012.
Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Taubman Medical Library.
Cripps, D., & Gibbs, K.P., 2012. Choric Obstructive Pulmonary Disease. In:
Walker, R., & Whittlesea, C., (Eds.). Clinical Pharmacy and
Therapeutics, Ed.5th
, China: Elsevier., pp. 431-440.
Dipiro, J.T., Albert, R., Matzke, G., Posey, M. 2011. Pharmacotherapy: A
Pathophysiologic Approach (8th ed). The McGraw-Hill Companies.
GOLD, 2015. GOLD: Global Strategy for the Diagnosis, Management and
Prevention of COPD. http://www.goldcopd.org/. Diakses tanggal 14
September 2016.
Gupta, D., Aggarwal, S., Maturu, V.N. 2014. Guidelines for Diagnosis and
Management of Chronic Obstructive Pulmonary Disease: Joint
Recommendations of Indian Chest Society and National College of Chest
Physicians (India). Indian Chest Society and National College of Chest
Physicians (India) ; 30 (3) : 228-67
Harrison, T. R., Kasper, D. L., Hauser, S. L., Jameson, J. L., & Fauci, A. S. 2015.
Harrison's Principles of Internal Medicine (19th ed.), New York: Mc
Graw-Hill Education.
Kemenkes, 2008. Kementrian Kesehatan RI Direktorat Pengendalian Penyakit
Tidak Menular.http://www.depkes.go.id/resources/download/ general/
Hasil%20Riskesdas%202013.pdf. Diakses tanggal 30 oktober 2016.
Kim, V. & Criner, G. J. 2013. Chronic Bronchitis and Chronic Obstructive
Pulmonary Disease. American journal of Respiratory Critical Care
Medicine. Vol 187, Iss. 3, pp 228-237.
Ko, F. A. W., Chan, K. A. P. A. N. G., Hui, D. A. S., Goddard, J. O. H. N. R.,
Shaw, J. A. G., Reid, D. A. W., et al. 2016. Acute Exacerbations of COPD.
Respirology: 1152-1165. Doi:10.1111/resp.12780
Liao, Y., Chen, J., Chung, W., Chien, J, et al. 2015. Efficacy of a respiratory
rehabilitation exercise training package in hospitalized elderly patients with
acute exacerbation of COPD: a randomized control trial. International
Journal of COPD; 10(1): 1703-1709
Masna, I. A., Kusmana, D., & Antariksa, B., 2011. Pengaruh Inflamasi Sistemik
Penyakit Paru Obstruktif Kronik pada Sistem Kardiovaskular. Journal
Indonesian Medical Association,Vol. 61.
National Heart, Lung, and Blood Institute. 2012. Morbidity and Mortality:
Chart Book on Cardiovascular, Lung, and Blood Diseases. Bethesda
(MD): US Department of Health and Human Services, Public Health
Service, National Institutes of Health. Available from:
http://www.nhlbi.nih.gov/resources/docs/cht-book.htm. Diakses tanggal 6
Oktober 2016
Ni, W., Shao, X., Cai, X., Wei, C., Cui, J. Wang, R., Liu, Y. et al. 2015.
Prophylactic Use of Macrolide Antibiotics for the Prevention of Chronic
Obstructive Pulmonary Disease Exacerbation : A MetaAnalysis. The
National Natural Science Foundation of China, PLoS ONE 10(3).
Nofa, H., Chan, Y., Basyar, M., Khairsyaf, O. 2015. Pengaruh Azitromisin pada
COPD Assesment Test (CAT) pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik Stabil.
Padang : Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil.
PDPI, 2003. PDPI: Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI.
Pomares, X., Montón, C., Espasa, M., Gallego, M. 2011. Long-term azithromycin
therapy in patients with severe COPD and repeated exacerbations.
International Journal of COPD; 6: 49-56.
Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI .
Reilly, J. J. 2014. Stepping Down Therapy in COPD. The new england journal
of medicine ; 371: 1340-1341
Rozaliyani, A., Susanto, A. D., Swidarmoko, B., Yunus, F. 2011. Mekanisme
Resistensi Kortikosteroid Pada Asma. J Respir Indo, Vol. 31 No.4.
Salvi, S.S. & Barnes, P.J. 2010. Is exposure to biomass smoke the biggest risk
factor for COPD globally. Chest : 138:3-6.
Salvi, S.S. & Barnes, P.J. 2009. Chronic obstructive pulmonary disease in
nonsmokers. Lancet;374:733-43.
Santos, S., Marin, A., Serra-batlles, J., De, D., Lopez-sanchez, M., Munoz-
esquerre, M., et al. (2016). Treatment of patients with COPD and recurrent
exacerbations : the role of infection and inflammation. International
Journal. 515-525
Schweiger, T. A. & Zdanowicz, M. 2010. Systemic Corticosteroids in the
Treatment of Acute Exacerbations of Chronic Obstructive Pulmonary
Disease. American Journal of Health-System Pharmacists, 67 (13): 1061-
1069.
Sevim, U. 2014. Characterisation and Prevention of Exacerbations in Frequently
Exacerbating Patients with COPD. Rotterdam : Thesis Erasmus
Universiteiy Rotterdam.
Sherwood, L. 2015. The Respiratory System, In: Human Physiology From Cells
to Systems, Ed. 9th, Australia: Cengage Learning. pp: 445-460.
Sweetmen, S. C., 2009. Bronchodilators and Anti-Asthma Drugs, In: Martindale
the Complete Drug Reference, Ed. 36th, London: Pharmaceutical Press.
pp: 1495-1543.
Tortora, G. J., & Derrickson, B., 2009. The Respiratory System. Principles of
Anatomy and Physiology Ed. 12th
, Phoenix: John Wiley & Sons, Inc., pp.
195-205.
Vetsbo, J., Hurd, S., Agusti, A., Jones, P. 2013. Global Strategy for the
Diagnosis, Management and Prevention of Chronic Obstructive
Pulmonary Disease . Gold executive summary.
Waller, D.G., Renwick, A.G., Hillier, K., 2010. Asthma and Chronic Obstructive
Pulmonary Disease. Medical Pharmacology and Therapeutics, Ed. 3rd
,
Edinburgh: Elsevier Ltd., pp. 195-205.
Waye , C, et al. 2013. The Role of Prophylactic Antibiotics in COPD: Does It
Have a PULSE Or Should We TORCH the Evidence?. San Antonio :
Department of Pharmacy South Texas Veterans Health Care System.
Wells, B.G., DiPiro, J.T., Schwinghammer, T.L., & DiPiro, C.V. 2015. Chronic
Obstructive Pulmonary Disease. Pharmacotherapy Handbook Ed. 9th
, New
York: McGraw-Hill Education., pp. 835-845.
Weitzenblum, E ., Chaouat, A, et al. 2009. Cor Pulmonale, Strasbourg: Chron
Respir Dis University Hospital.
Woods, J. A., Wheeler, J.S., Finch, C. K., & Pinner, N. A. 2014. Corticosteroids
in the treatment of acute exacerbations of chronic obstructive pulmonary
disease. International journal of COPD. 9, 421-430.
World Health Organization, 2015. Chronic Obstructive Pulmonary Disease
(COPD), WHO (World Health Organization).
http://www.who.int/respiratory/copd/en/. Diakses tanggal 15 September
2016.
Wright, J. L & Chung, A. (2015). Obstructive lung disease. In Grippi, M. A.,
Elias, J. A., Fishman, J. A., Kotloff, R. M., Pack, A. I. & Senior, R. M.
(Eds), Fishman’s Pulmonary Diseases and Disorders (5th
ed.). New
York: McGraw Hill.
Zangiabadi, A., DePasquale, C. G., & Sakjov, D., 2014. Pulmonary Hypertension
and Right Heart Dysfunction in Chronic Lung Disease. BioMed Research
International,Vol.2014.