skripsi strategi komunikasi pimpinan untuk meningkatkan kinerja pegawai kelurahan sialang kecamatan...

115
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia itu di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Dalam kehidupannya manusia sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal. Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi yang berlaku. Proses dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi yang efektif. Salah satu proses yang akan selalu terjadi dalam organisasi apapun adalah proses komunikasi. Melalui organisasi terjadi pertukaran informasi, gagasan, dan pengalaman.

Upload: rizzqaiite

Post on 11-Aug-2015

1.206 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

RIZZQAIITE

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Manusia itu di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya

memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk

saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Dalam

kehidupannya manusia sering dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah

baik formal maupun informal.

Organisasi adalah sebuah sistem sosial yang kompleksitasnya jelas

terlihat melalui jenis, peringkat, bentuk dan jumlah interaksi yang berlaku. Proses

dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai organisasi

yang efektif. Salah satu proses yang akan selalu terjadi dalam organisasi apapun

adalah proses komunikasi. Melalui organisasi terjadi pertukaran informasi,

gagasan, dan pengalaman. Mengingat perannya yang penting dalam menunjang

kelancaran berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan untuk

mengelola komunikasi dalam organisasi.

Proses komunikasi yang begitu dinamik dapat menimbulkan berbagai

masalah yang mempengaruhi pencapaian sebuah organisasi terutama dengan

timbulnya salah faham dan konflik.

1

Page 2: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

2

Komunikasi merupakan peristiwa sosial yang paling dominan terjadi

dalam kehidupan manusia. Komunikasi berperan sangat penting manakala

manusia ingin berinteraksi dengan manusia lainnya dan terus berkembang menjadi

komunikasi yang sangat modern dan canggih. Perkembangan dan pentingnya

komunikasi pada saat ini dapat dibuktikan dengan perangkat-perangkat

komunikasi yang sudah semakin canggih dan relatif sudah menyebar di setiap

lapisan masyarakat.

Selain dalam kehidupan bermasyarakat, komunikasi juga sangat berperan

dalam kehidupan berorganisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu

organisasi dapat berjalan lancar dan berhasil, dan begitu pula sebaliknya. Oleh

karena itu, komunikasi diharapkan efektif sesuai dengan tujuan organisasi yang

direncanakan.

Efektifitas komunikasi dapat dinilai dari kinerja sumber daya manusia

dalam organisasi. Unsur penting dalam peningkatan kinerja dalam organisasi

adalah tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas, produktifitas, memiliki

etos kerja yang tinggi, dan mampu memberikan kontribusi optimal kepada

perusahaan. Untuk mendapatkan unsur-unsur yang dibutuhkan tersebut, organisasi

membutuhkan koordinasi yang tepat kepada setiap sumber-sumber daya manusia

dalam organisasi melalui komunikasi yang efektif.

Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada

para pegawai tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka

mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja jika

sedang berada di bawah standar.

Page 3: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

3

Aktivitas komunikasi di perkantoran senantiasa disertai dengan tujuan

yang ingin dicapai. sesama dalam kelompok dan masyarakat. Budaya komunikasi

dalam konteks komunikasi organisasi harus dilihat dari berbagai sisi. Sisi pertama

adalah komunikasi antara atasan kepada bawahan. Sisi kedua antara pegawai yang

satu dengan pegawai yang lain. Sisi ketiga adalah antara pegawai kepada atasan.

Masing-masing komunikasi tersebut mempunyai polanya masing-masing.

Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau

komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya

kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi,

maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara

berbagai subsistem dalam perkantoran. Menurut Kohler ada dua model

komunikasi dalam rangka meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perkantoran

ini. Pertama, komunikasi koordinatif, yaitu proses komunikasi yang berfungsi

untuk menyatukan bagian-bagian (subsistem) perkantoran. Kedua, komunikasi

interaktif, ialah proses pertukaran informasi yang berjalan secara

berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap yang dipakai sebagai dasar

penyesuaian di antara sub-sub sistem dalam perkantoran, maupun antara

perkantoran dengan mitra kerja. Frekuensi dan intensitas komunikasi yang

dilakukan juga turut mempengaruhi hasil dari suatu proses komunikasi tersebut.

Dalam hal komunikasi yang terjadi antar pegawai, kompetensi komunikasi

yang baik akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang

diembannya, sehingga tingkat kinerja suatu organisasi (perkantoran) menjadi

Page 4: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

4

semakin baik. Dan sebaliknya, apabila terjadi komunikasi yang buruk akibat tidak

terjalinnya hubungan yang baik, sikap yang otoriter atau acuh, perbedaan

pendapat atau konflik yang berkepanjangan, dan sebagainya, dapat berdampak

pada hasil kerja yang tidak maksimal.

Peningkatan kinerja pegawai secara perorangan akan mendorong kinerja

sumber daya manusia secara keseluruhan dan memberikan feed back yang tepat

terhadap perubahan perilaku, yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas.

Salah satu jenis komunikasi yang sangat penting adalah komunikasi

interpersonal atau komunikasi yang terjadi secara tatap muka antara beberapa

pribadi yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara

langsung. Dalam operasionalnya, komunikasi berlangsung secara timbal balik dan

menghasilkan feed back secara langsung dalam menanggapi suatu pesan.

Komunikasi yang dilakukan dengan dua arah dan feed back secara langsung akan

sangat memungkinkan untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Hal ini sesuai

dengan pendapat Onong U. Effendy yang mengatakan bahwa, “Efektifitas

komunikasi antar pribadi itu ialah karena adanya arus balik langsung”.

Di dalam suatu organisasi khususnya perkantoran, proses komunikasi

adalah proses yang pasti dan selalu terjadi. Komunikasi adalah sarana untuk

mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem dalam perkantoran.

Perkantoran yang berfungsi baik, ditandai oleh adanya kerjasama secara sinergis

dan harmonis dari berbagai komponen. Suatu perkantoran dikonstruksi dan

dipelihara dengan komunikasi. Artinya, ketika proses komunikasi antar komponen

Page 5: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

5

tersebut dapat diselenggarakan secara harmonis, maka perkantoran tersebut

semakin kokoh dan kinerja perkantoran akan meningkat.

Peningkatan kinerja pegawai secara perorangan akan mendorong kinerja

sumber daya manusia secara keseluruhan dan memberikan feed back yang tepat

terhadap perubahan perilaku, yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas.

Jadi dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu organisasi sangat didukung dari

tingkat kinerja pegawai yang sangat dipengaruhi oleh proses komunikasi yang

terjadi antar pegawai.

Melihat pengaruh yang sangat penting antara proses komunikasi yang

terjadi dalam suatu organisasi khususnya komunikasi interpersonal antar pegawai

dengan tingkat kinerja pegawai maka penulis tertarik mengambil judul “Strategi

Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang

Kecamatan Sako Kota Palembang.”

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi permasalahan berikut ini:

1. Kurangnya peranan komunikasi pimpinan dalam meningkatkan kinerja

pegawai di Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang?

Page 6: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

6

2. Belum adanya keterbukaan komunikasi pimpinan dalam meningkatkan

kinerja pegawai di Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang

1.2.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana strategi komunikasi pimpinan

terhadap kinerja pegawai di Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota

Palembang”

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses strategi komunikasi pimpinan terhadap

pegawai

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang terjadi selama

proses strategi pimpinan terhadap pegawai

1.4. Manfaat Penelitian

1. Dapat menjadi bahan bagi peneliti selanjutnya mengenai strategi

komunikasi dalam sebuah organisa

2. Sebagai salah satu syarat guna meraih gelar Sarjana Negara Strata Satu

(S1) Jurusan Ilmu Komunikasi Stisipol Candradimuka Palembang.

Page 7: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

7

3. Sebagai masukan atau sumbangan pemikiran dan sumber informasi bagi

Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang dalam hal

peningkatan kinerja pegawai.

Page 8: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Dasar-Dasar Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Salah satu syarat dalam kehidupan manuisia itu, serta bentuknya

suatu kerjasama dalam menciptakan suatu hubungan kerjasama dalam

menciptakan kehidupan bermasyarakat bagi kehidupan manusia ini adalah

komunikasi diantara mereka, baik dalam mencapai kesamaan pendapat,

menyesuaikan diri maupun tujuan dalam kehidupannya

Kata komunikasi atau communication berasal dari kata Latin

communis yang berarti ”sama”, communico, communicatio, atau

communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Komunikasi

merujuk pada suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan yang dianut

secara sama.

Menurut Berelson dan Steiner (dalam Fajar, 2009:32) komunikasi

adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-

lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, angka-angka,

gambar-gambar, dan lainnya.

Menutur Kohler (dalam Muhammad, 2009:1), komunikasi yang

efektif sangat penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para

pemimpin organisasi dan para komunikator dalam orgnaisasi perlu

memahami dan menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka.

8

Page 9: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

9

Pendapat lain tentang komunikasi menurut Sir Geral Barny, oleh

Teguh Meinandar dalam bukunya Dasar-dasar Jurnalistik :” Dengan

Berkomunikasi orang memperoleh pengetahuan, informasi dan pengalaman,

karena itu saling mengerti percakapan, keyakinan, dan kepercayaan dan

kontrol sangat diperlukan

Komunikasi merupakan suatu proses pengiriman pesan atau symbol-

simbol yang mengandung arti dari seseorang komunikator kepada

komunikan dengan tujuan tertentu. Jadi dalam komunikasi itu terdapat suatu

proses yang dalam tiap prosesnya mengandung arti yang tergantung pada

pemahaman dan persepsi komunikan. Oleh karena itu komunikasi akan

efektif dan tujuan komunikasi akan tercapai apabila masing-masing pelaku

yang terlibat di dalamnya mempunyai persepsi yang sama terhadap simbol.

Apabila terdapat perbedaan persepsi maka tujuan komunikasi dapat gagal

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah

suatu usaha atau ungkapan melalui bahasa dari satu orang untuk orang lain,

agar mempunyai kesamaan untuk mencapai tujuan bersama dan mengerti

akan apa yang diungkapkan maupun dituliskan.

Dalam hal ini jelas bahwa tampak komunikasi itu merupakan suatu

hubungan antar manusia, dimana seseorang ingin menyampaikan pesannya

kepada orang lain agar mereka bertingkah laku sebagai mana yang

dimaksud dengan pesan yang disampaikan.

Page 10: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

10

Menurut Astrid Susanto dalam bukunya Komunikasi dalam Teori

dan Praktek (1997), bahwa dari pengertian-pengertian tersebut dapat dilihat

yang menjadi komponen dari komunikasi itu adalah :

a. Komunikator : adalah seorang ataupun sekelompok orang yang

mengambil inisiatif untuk menyampaikan pesan

b. Pesan : adalah pernyataan yang didukung oleh lambing

atau tanda, kata-kata tertulis atau secara lisan

c. Komunikan : adalah orang yang menerima pesan

d. Media : adalah sarana atau saluran yang mendukung

pesan yang dipakai sebagai alat penyampaian/pegiriman pesan

misalnya telepon, radio, surat kabar, majalah, televisi

e. Efek : adalah dampak yang ditimbulkan dari pesan yang

disampaikan”.

Menurut Purwanto (2006:11), proses komunikasi memiliki 6 tahapan

yaitu:

a. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.

 Sebelum dilakukan proses penyampaian pesan, maka pengirim

pesan  harus menyiapkan idea tau gagasan apa yang ingin

disampaikan. Ide  dapat diperoleh dari berbagai sumber.

b. Pengirim mengubah ide manjadi suatu pesan.

 Dalam proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau

dimengerti dengan sempurna. Agar ide tersebut sempurna,

pengirim  pesan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek

Page 11: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

11

(apa yang ingin  disampaikan), maksud (tujuan), penerima pesan,

gaya personal dan latar  belakang budaya.

c. Pengirim menyampaikan pesan.

 Pada saat pengirim menyampaikan pesan dapat menggunakan

berbagai  saluran yang ada kepada si penerima pesan. Ketika

menyampaikan pesan  dapat digunakan media komunikasi baik

media tulis maupun lisan.

d. Penerima menerima pesan.

 Komunikasi antar seseorang dengan dengan orang lain akan

terjadi bila  pengirim mengirimkan suatu pesan dan pengirim

menerima pesan  tersebut.

e. Penerima menafsirkan pesan.

 Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah

bagaimana menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan

pengirim harus mudah dimengerti dan tersimpan dalam pikiran si

penerima pesan.Pesan dapat ditafsirkan secara benar bila penerima

pesan telah memahami isi pesan sebagaimana yang dimaksudkan

oleh pengirim pesan.

f. Setelah menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan

dengan cara mengirim sinyal atau umpan balik terhadap pengirim

pesan. Sinyal yang diberikan beranekaragam, hal ini tergantung

dari pasar yang diterima.

Page 12: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

12

Kegiatan komunikasi yang dilakukan mempunyai tujuan yakni

mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya yang menjadi

sasaran komunikasi

Menurut Effendy ada empat tujuan komunikasi, yaitu:

a. Mengubah sikap (to change the attitude), yaitu sikap individu

atau kelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi

yang mereka terima.

b. Mengubah pendapat atau opini (to change opinion), yaitu

pendapat individu atau kelompok terhadap sesuatu menjadi

berubah atas informasi yang mereka terima.

c. Mengubah perilaku (to change the behavior), yaitu perilaku

individu atau sekelompok terhadap sesuatu menjadi berubah atas

informasi yang diterima.

d. Mengubah masyarakat (to change the society), yaitu tingkat social

individu atau kelompok terhadap sesuatu menajdi berubah atas

informasi yang mereka terima.

2.1.2 Bentuk-bentuk Komunikasi

Berbicara tentang bentuk-bentuk komunikasi yang berlangsung

didalam kehidupan manusia, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut

a. Komunikasi Antar Pribadi (interpersonal Communication) yaitu

komunikasi antar individu secara langsung atau tatap muka

Page 13: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

13

b. Komunikasi Kelompok (Group Communication), yaitu komunikasi

antar seorang komunikator dengan sejumlah orang (komunikan)

yang berkumpuol bersama-sama dalam bentuk kelompok

c. Komunikasi Massa (Mass Communication), yaitu komunikasi yang

memanfaatkan media massa

d. Intra Communication, yaitu suatu komunikasi yang pada diri

seseorang, yaitu komunikasi yang dapat pemecahan terhadap

masalah yang dihadapinya, senantiasa menggunakan pikiran dan

perasaan nya lalu memutuskan sendiri apa yang menjadi alternative

permasalahannya.

2.2. Macam-macam Komunikasi

A . K o m u n i k a s i M e n u r u t C a r a P e n y a m p a i a n

Pada dasarnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sama lainnya karena

manusia selain mahluk individu juga sekaligus mahluk sosial yang memiliki

kebutuhan untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang

dapat secara trampil berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai

cara penyampaian informasi.Kiranya tidak terlalu sulit untuk mengenali cara-cara

penyampaian informasi dalam komunikasi, karena pada dasarnya kita telah

melakukannya dalam kehidupansehari-hari.Menurut cara penyampaian informasi

dapat dibedakan menjadi :

Page 14: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

14

a. Komunikasi Lisan

Komunikasi Lisan adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dan

tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak dapat bertatap muka,

Misalnya dialog dua orang, wawancara maupun rapat dan sebagainya.

Komunikasitersebut terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh

jarak, misalnya komunikasi lewat telepon clan sebagainya.

b. Komunikasi Tertulis

Komunikasi Tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam

bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang

sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan

maksud-maksud tertentu. Contoh-contoh komunikasi tertulis ini antara

lain:.

1. naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan

berita      yang bersifat komplek.

2. blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita

dalam suatu daftar.

3. gambar clan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-

kata              atau kalimat.

4. spanduk,  yang  biasa   dipergunakan  untuk  menyampaikan

informasi  kepada  banyak  orang. Dalam  berkomunikasi  secara

tertulis, sebaiknya dipertimbangkan  maksud  dan  tujuan

komunikasi itu dilaksanakan.Disamping itu perlu juga resiko              dari

Page 15: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

15

komunikasi tertulis tersebut,  misalnya aman, mudah            dimengerti

dan menimbulkan pengertian yang  berbeda dari yang            dimaksud.

B. Komunikasi Menurut Kelangsungannya

Di dalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua

belah pihak tersebut sebagai berikut :

l. Komunikasi Langsung

Proses komunikasinya dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan

perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada dan tidak

dibatasi oleh jarak.

2. Komunikasi Tidak Langsung

Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau

bantuan alat-alat atau media komunikasi.

C. Komunikasi Menurut Perilaku

Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara

otomatis,sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut

perilaku,komunikasi dapat dibedakan menjadi :

l. Komunikasi Formal

Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi / perusahaan yang

tatacaranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya

rapat kerja perusahaan,konferensi, seminar dan sebagainya.

2. Komunikasi Informal

Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang

tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan

Page 16: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

16

resmi yang  mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi

atau perusahaan,misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.

3   Komunikasi Nonformal

Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan

informal,yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas

pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat

pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat

tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya. Maka dapat diketahui

bahwa komunikasi formal, informal dan nonformal saling

berhubungan, dimana komunikasi nonformal merupakan

jembatan antara komunikasi formal dengan komunikasi informal

yang dapat memperlancar  penyelesaian tugas resmi, serta dapat

mengarahkan komunikasi informal kepada komunikasi formal.

D. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi

Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa

komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator

maka maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh

komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat

dibedakan sebagai berikut:

1.Pidato

2.Ceramah

3.Wawancara

4.Memberi perintah atau tugas

Page 17: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

17

Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi

faktor penentu,demikian pula kemampuan komunikator tersebutlah

yang memegang peranan keberhasilan proses komunikasinya.

2.3. Gaya Komunikasi

Gaya komunikasi atau communication style akan memberikan

pengetahuan kepada kita tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu

organisasi ketika mereka melaksanakan tindak berbagi informasi dan

gagasan. Sementara pada pengaruh kekuasaan dalam organisasi, kita akan

mengkaji jenis-jenis kekuasaan yang digunakan oleh orang-orang dlaam tataran

manajemen sewaktu mereka mencoba mempengaruhi kemampuan berkomunikasi

dalam organisasi, kita akan diajak untuk memikirkan bagaimana mendefinsikan

tujuan kita sehubungan dengan tugas dalam organisasi, bagaimana kita memilih

orang yang tepat untuk diajak kerjasama dan bagaimana kita memilih saluran

yang efektif untuk melaksanakan tugas tersebut.

Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat

perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi

tertentu.

Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku

komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu

dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang

digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari

penerima (receiver).

Page 18: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

18

Menurut Steward dalam berkomunikasi ada beberapa gaya yang sering kita

jumpai ditengah-tengah masyarakat atau orator, antara lain :

a. The conteolling style

Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya

satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur

perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang menggunakan

gaya komunikasi ini dikenal dengan dengan nama komunikator satu arah

atau oneway communications

Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini,

lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya

mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan

dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rassa

ktertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau

feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para

komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan padangan negatif

orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan an kekuasaan

untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya.

Pesan-pesan yang berasal dari komunikator satu arah ini, tidak

berusaha “menjual” gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada

usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The

controlling style of communication ini sering dipakai untuk mepersuasi

orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya

dalam bentuk kritik. Namun demikian, gaya komunikasi yang bersifat

Page 19: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

19

mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan

orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula.

b. The Equalitarian Style

Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The

equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus

penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat

dua arah (two-way traffic of communication).

Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara

terbuka. Artinya,setiap anggota organisasi dpaat mengungkapkan gagasan

ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam

suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi

mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.

Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna

kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang

tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain,

baik dalam konteks pribadi mapupun dalam lingkup hubungan kerja. The

equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam

organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja

sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu

permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin

berlangsungnya tindakan share/ berbagi informasi diantara para anggota

dalam suatu organisasi.

Page 20: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

20

c. The Structuring style

Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal

secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus

dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur

organisasi.pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada

keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi

tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku

dalam organisasi tersebut.

Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio

State University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif,

yang mereka beri nama struktur inisiasi atau Iniatiating Structure. Stogdill

dan Coons menjelaskan bahwa pemprakarsa (initiator) struktur yang

efisien adalah orang –orang yang mampu merencanakan pesan-pesan

verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan

dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

d. The Dynamic style

Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kencederungan

agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan

pekerjaannya berorientassi pada tindakan (action-oriented). The dynamic

style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun

supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen)

Page 21: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

21

Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau

merangsang karyawan/pekerja untuk bekerja dengan lebik cepat dan baik.

Gaya komunikasi ini sangat efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-

persoalan yang bersifat kritis, namun dengan adanya persayaratan bahwa

karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk

mengatasi maslaah yang kritis tersebut.

e. The Relinguishing style

Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesedian untuk

menerima saran, pendapat atau gagasan orang lain, daripada keinginan

untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai

hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain. Pesan-pesan

dalam gaya komunikasi akan efektif ketika pengirim pesan atau sender

sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas dan

berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua

tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.

f. The Withdrawal style

Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya

tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan orang-orang yang memakai

gaya lain untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa

persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang

tersebut.

Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang

mengatakan :“Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan

Page 22: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

22

ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab,

tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari

berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak

dipakai dalam konteks komunikasi organisasi.

Gambaran umum yang diperoleh dari uraian adalah bahwa the

equalitarian stytle of communication merupakan gaya komunikasi ang

ideal. Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring, dynamic dan

relinguishing dapat digunakan secara strategis untuk menghasilkan efek

yang bermanfaat bagi organisasi. Dan dua gaya komunikasi terakhir:

controlling dan withdrawal mempunyai kecenderungan menghalangi

berlangsungnya interaksi yang bermanfaat.

2.4. Efek Komunikasi

Efek atau dampak dari Komunikasi yang paling utama perlu mendapat

perhatian dalam komunikasi adalah bagaimana caranya agar suatu pesan yang

disampaikan oleh komunikator dapat menimbulkan dampak atau efek tertentu

pada diri komunikan

Dampak atau efek yang ditimbulkan adalah berupa :

a. Efek Kognitif, adalah efek yang berkaitan dengan pikiran, ratio,

misalnya komunikan yang semula tidak tahu menjadi tahu, yang semula

tidak mengerti menjadi mengerti

b. Efek Afektif, adalah efek yang berhubungan dengan perasaan, misalnya

rasa senang, atau tidak senang terhadap suatu pesan, atau informasi.

Page 23: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

23

c. Efek konatif adalah efek yang dapat menimbulkan kecenderungan

bertingkah laku tertentu, dalam arti kata melakukan suatu tindakan atau

kegiatan yang bersifat fisik atau jasmaniah, misalnya pihak yang di audit

yang tadinya enggan memberikan berkas audit menjadi m,au bertindak

untuk memberikan berkas yang diperlukan oleh seorang auditor.

2.5. Jaringan Komunikasi

Organisasi adalah komposisi sejumlah orang-orang yang menduduki

posisi atau peranan tertentu. Diantara orang-orang ini saling terjadi pertukaran

pesan. Pertukaran pesan itu melalui jalan tertentu yang dinamakan jaringan

komunikasi.. Bila pesan mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh

hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan maka pesan itu menurut

jaringan komunikasi formal. Sedangkan jaringan komunikasi informal

merupakan komunikasi yang dilakukan dengan arus yang relatif serupa dengan

jaringan komunikasi formal, namun komunikasi yang dilakukan tidak

memperhatikan posisi, sehingga pengarahan arus bersifat pribadi. Pesan jaringan

formal biasanya mengalir dari atas kebawah atau dari atas kebawah dari

tingkatan yang sama atau secara horizontal.

Ada tiga bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan komunikasi formal

yang mengikuti garis komunikasi seperti yang digambarkan dalam struktur

organisasi yaitu:

Page 24: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

24

1. Komunikasi kepada bawahan

Komunikasi kebawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari

para atasan atau para pimpinan kepada bawahannya. Kebanyakan

komunikasi kebawah digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang

berkenaan dengan tugas-tugas dan pemeliharaan. Pesan tersebut biasanya

berhubungan dengan pengarahan, disiplin, perintah, pertanyaan dan

kebijaksanaan umum. Secara umum komunikasi kebawah dapat

diklasifikasikan atas lima tipe yaitu:

a. Intruksi tugas yaitu pesan yang disampaikan kepada bawahan

mengenai apa yang diharapkan dilakukan mereka dan

bagaimana melakukannya. Pesan itu mungkin bervariasi seperti

perintah langsung, diskripsi tugas, prosedur manual, program

latihan tertentu, alat-alat bantu melihat dan mendengar yang

berisi pesan-pesan tugas dan sebaliknya.

b. Rasional pekerjaan yaitu pesan yang menjelaskan mengenai

tujuan aktivitas dan bagaimana kaitan aktivitas itu dengan

aktivitas lain dalam organisasi.

c. Ideologi merupakan perluasan dari pesan rasional. Pada pesan

rasional penekanannya ada pada penjelasan tugas dan kaitannya

dengan perpektif organisasi. Sedangkan pada pesan ideologi

sebaliknya mencari sokongan dan antusias dari

anggota organisasi guna memperkuat loyalitas, moral, dan

motivasi.

Page 25: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

25

d. Informasi dimaksudkan untuk memperkenalkan bawahan

dengan  praktik-praktik organisasi, peraturan-peraturan

organisasi,  keuntungan, kebiasaan dan data lain yang tidak

berhubungan  dengan intruksi dan rasional.

e.  Balikan yaitu pesan yang berisi informasi mengenai ketepatan

individu dalam melakukan pekerjaannya.

2. Komunikasi kepada Pimpinan

Komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada

atasan atau dari tingkat yang lebih tinggi. Semua pegawai dalam suatu

organisasi kecuali yang berada pada tingkatan yang paling atas

mungkin berkomunikasi ke atas. Tujuan komunikasi ini adalah untuk

memberikan balikan, memberikan saran dan mengajukan pertanyaan.

Komunikasi ini mempunyai efek pada penyempurnaan moral dan

sikap pegawai, tipe pesan ini adalah integrasi dan pembauran.

Komunikasi keatas mempunyai beberapa fungsi atau nilai tertentu,

yaitu:

a. Dengan adanya komunikasi ke atas dapat mengetahui kapan

bawahan siap untuk diberi informasi dari mereka dan

bagaimana baiknya mereka menerima apa yang disampaikan

pegawai.

b.  Arus komunikasi ke atas member informasi yang berharga bagi

pembuat keputusan.

Page 26: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

26

c. Komunikasi ke atas memperkuat apresiasi dan loyalitas pegawai

terhadap organisasi dengan jalan memberikan kesempatan

untuk menanyakan pertanyaan, mengajukan ide-ide dan saran-

saran tentang jalannya organisasi.

d. Komunikasi ke atas membolehkan, bahkan mendorong desas-

desus muncul dan membiarkan supervisor mengetahuinya.

e. Komunikasi ke atas menjadikan supervisor dapat menentukan

apakah bawahan menangkap arti seperti yang dimaksudkan

dari arus informasi kebawah.

f. Komunikasi ke atas membantu karyawan mengatasi

masalah-   masalah pekerjaan mereka dan memperkuat

keterlibatan    mereka   dalam tugas-tugas dan organisasi.

3. Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orang-orang

yang sama tingkatan otoritanya didalam organisasi. Pesan yang

mengalir menurut fungsi dalam organisasi diarahkan secara

horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas-tugas atau

tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah,

penyelesaian konflik dan saling memberikan informasi. Tujuan

komunikasi horizontal antara lain:

Page 27: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

27

a.    Mengkoordinasikan tugas-tugas. Kepala-kepala bagian

dalam  suatu organisasi kadang-kadang perlu mengadakan

rapat.untuk mencapai tujuan organisasi

b.   Saling membagi informasi untuk perencanaan dan aktivitas. Ide

dari banyak orang biasanya akan lebih baik dari pad aide satu

orang. Oleh karena itu komunikasi horizontal sangatlah

diperlukan untuk mencari ide yang lebih baik.

c. Memecahkan masalah yang timbul antara orang-orang yang

berada dalam tingkat yang sama. Dengan adanya keterlibatan

dalam memecahkan masalah akan menambah kepercayaan dan

moral dari pegawai

d. Menyelesaikan konflik diantara anggota yang ada dalam bagian

organisasi dan dengan bagian lainnya. Penyelesaian konflik ini

penting bagi perkembangan sosial dari anggota dan juga

menciptakan iklim organisasi yang baik.

e. Menjamin pemahaman yang sama.

f.  mengembangkansokongan interpersonal. Karena sebagian besar

dari waktu kerja pegawai berinteraksi dengan temannya maka

mereka memperoleh sokongan hubungan interpersonal dari

temannya. Hal ini akan membantu kekompakan dalam kerja

kelompok. Interaksi ini akan mengembangkan rasa sosial dan

emosional pegawai

Page 28: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

28

2.6. Komunikasi Dalam Organisasi

Sebelum membahas pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita

uraikan terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi, yaitu

komunikasi dan organisasi. Komunikasi berasal dari bahasa latin “communis” atau

“common” dalam bahasa inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita

berusaha untuk mencapai kesamaan makna, “commonness”. Atau dengan

ungkapan yang lain, melalui komunikasi kita mencoba berbagi informasi, gagasan

atau sikap kita dengan partisipan lainnya. Kendala utama dalam berkomunikasi

adalah seringkali kita mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang

sama.

Manusia didalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan

orang lain dan membutuhkan kelompok atau massyarakat untuk saling

beinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi

manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan

masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk

kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup

kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan (karyawan). Diantara kedua

belah pihak harus ada two-way-communication atau komunikasi dua arah atau

komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerjasama yang diharapkan

untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk

mencapai tujuan organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang

meliputi hubungan sosial dan kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan

Page 29: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

29

suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh

hasil nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik

organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan,

maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah

untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi

tersebut. Berdasarkan sifat komunikasi dan jumlah komunikasi menurut Onong

Uchyana Effendi, dalam bukunya Dimensi-dimensi komunikasi, komunikasi

dapat digolongkan dalam tiga kategori :

1. Komunikasi antar pribadi : komunikasi ini penerapannya antara

pribadi    individu dalam usaha menyampaikan informasi yang

dimaksudkan untuk mencapai kesamaan pengertian, sehingga dengan

demikian dapat tercapai keinginan bersama.

2. Komunikasi kelompok : melakukan suatu komunikasi yang

ditekankan adalah faktor kelompok, sehingga komunikasi menjadi

lebih luas.dalam usaha menyampaikan nformasi, komunikasi dalam

kelompok tidak seperti komunikasi antar pribadi.

3. Komunikasi massa : komunikasi ini dilakukakn dengan menggunakan

alat, yaitu media massa yang meliputi cetak dan elektronik.

Dalam melakukan komunikasi organisasi, Steward L.Tubbs dan Sylvia

Moss dalam Human Communication menuraikan adanya 3 model dalam

komunikasi :

Page 30: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

30

1. Model komunikasi linier (one way communication), dalam model ini

komunikator memberikan suatu stimuli dan komunikan melakukan

respon yang diharapkan tanpa mengadakan seleksi dan interpretasi.

Komunikasinya bersifat menolong.

2. Model komunikasi interaksional sebagai kelanjutan dari model yang

pertama, pada tahap ini sudah terjadi feedback atau umpan

balik.komunikasi yang berlangsung bersifat dua arah dan ada dialog,

dimana setiap partisipan memiliki peran ganda, dalam arti pada satu

saat bertindak sebagai komunikator, pada saat yang lain bertindak

sebagai komunikan.

3. Model komunikasi transaksional. Dalam model ini komunikasi hanya

dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) antara dua

orang atau lebih. Pandangan ini menekankan bahwa semua perilaku

adalah komunikatif. Tidak ada satupun yang tidak dapat

dikomunikasikan.

Mengenai organisasi, salah satu definisi menyebutkan bahwa organisasi

merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu

hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.

Dari batasan tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi

kemasyarakatan :

Adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan

sema individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang jelas

seperti pimpinan, staff pimpinan dan karyawan.

Page 31: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

31

Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi

baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi

tanggung jawabnya.

Dengan landasan konsep-konsep komunikasi dan organisasi secara

sederhana, yaitu komunikasi antarmanusia (human communication) yang terjadi

dalam konteks organisasi.

Proses komunikasi diawali oleh sumber (source) bak individu ataupun

kelompok yang berusahan berkomunikasi dengan individu atau kelompok lain,

sebagai berikut :

1. Langkah pertama yang dilakukan sumber adalah (ideation) yaitu

penciptaan satu gagasan atau pemilihan seperangkat informasi untuk

dikomunikasikan.ideation ini merupakan landasan bagi suatu pesan

yang akan disampaikan.

2. Langkah kedua dalam penciptaan suatu pesan adalah (encoding), yaitu

sumber menerjemahkan informasi atau gagasan dalam wujud kata-

kata, tanda-tanda atau lambang-lambang yang disengaja untuk

menyampaikan informasi yang diharapkan mempunyai efek terhadap

orang lain.pesan atau message adalah alat-alat dimana sumber

mengekspresikan gagasannya dalam bentuk bahasa lisan, bahasa

tulisan, ataupun perilaku nonverbal seperti bahasa isyarat, ekspresi

wajah atau gambar-gambar.

3. Langkah ketiga dalam proses komunikasi adalah penyampaian pesan

yang telah disandi (encode). Sumber menyampaikan pesan kepada

Page 32: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

32

penerima dengan cara berbicara, menulis, menggambar, ataupun

melalui tindakan tertentu. Pada langkah ketiga ini. Kita mengenal

istilah channel atau saluran, yaitu alat-alat untuk menyampakan suatu

pesan. Saluran untuk komunikasi lisan adalah komunikasi tatap muka,

radio dam telepon. Sedangkan saluran untuk komunikasi tertulis

meliputi setiap materi yang tertulis atauun sebuah media yang dapat

memproduksi kata-kata tertulis seperti : televisi, kaset, video atau OHP

(overheadproject). Sumber berusaha untuk membebaskan saluran

komunikasi dari gangguan maupun hambatan, sehingga pesan dapat

sampai kepada penerima seperti yang dikehendaki.

4. Langkah keempat, perhatian diahlikan kepada penerima pesan. jika

pesan itu bersifat lisan, maka penerima perlu menjadi seorang

pendengar yang baik, karena jika penerima tidak mendengar, pesan

tersebut akan hilang. Dalam proses ini, penerima melakukan decoding,

yaitu memberikan penafsiran interpretasi terhadap pesan yang

disampaikan kepadanya. Pemahaman (understanding) merupakan

kunci untuk melakukan decocing dan hanya terjadi dalam pikiran

penerima. Akhirnya penerimalah yang akan menentukan bagaimana

memahami suatu pesan dan bagaimana pula memberikan respons

terhadap pessan tersebut.

5. Proses terakhir dalam proses komunikasi adalah feedback atau umpan

balik yang memungkinkan sumber mempertimbangkan kembali pesan

yang telah disampaikannya kepada penerima. Respons atau umpan

Page 33: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

33

balik dari penerima terhadap pesan yang disampaikan sumber dapat

terwujud kata-kata ataupun tindakan-tindakan tertentu. Penerima bisa

mengabaikan pesan tersebut ataupun indakan-tindakan tertentu.

penerima bisa mengabaikan pesan tersebut ataupun menyimpannya.

umpan balik inilah yang dapat dijandikan alasan untuk mengevaluasi

efektivitas komunikasi.

2.7. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Fungsi suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial,

komunikasi dalam suatu oganisasi atau lembaga tersebut melibatkan empat fungsi,

yaitu :

1. Fungsi Informatif

organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemprosesan informasi

(informasi-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu

organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih

baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap

anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti

informasi pada dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai

perbedaan kedudukan dalam suatu organisasi. Orang-orang dalam tataran

manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan

organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi didalam

organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi

Page 34: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

34

tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan

sebagainya.

2. Fungsi Regulatif

Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku   

didalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal

yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yakni :

Atasan atau orang-orang yang berada didalam tataran manajemen yaitu

mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi

yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan

untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur

organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of

authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana

semestinya. Namun demikian, sikap bawahan untuk menjalankan perintah

banyak bergantung pada :

- Keabsahan pimpinan dalam menyampaikan perintah

- Kekuatan pimpinan dalam memberikan sanksi

- Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin

sekaligus pribadi

- Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.

Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada

dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan

kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak

boleh untuk dilaksanakan.

Page 35: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

35

3. Fungsi Persusasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak dakan

selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan

ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka mempersuai bawahannya

daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara

sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar

dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan

kewenangannya.

4. Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusahan menyediakan saluran yang memungkinkan

karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua

saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi

tersebut seperti newsletter dan buletin.dan laporan kemajuan organisasi:

juga saluran komunikasi informal seperti perbincangan antarpribadi

selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga ataupun kegiatan

darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan

untuk berpartisipasi yang lebih.

2.8. Strategi Komunikasi

           Strategi menurut bahasa adalah untuk mencapai suatu maksud. Jadi

strategi adalah rangkaian keputusan dan tindakan untuk mencapai suatu

maksud  dalam  pencapaian  tujuan  organisasi.  Menurut siagian dalam bukunya

manajemen strategi, bahwa strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan

Page 36: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

36

mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan implementasi oleh seluruh

jajaran atau organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Menurut Philip Kotler strategi adalah wujud rencana yang terarah

untuk  mencapai  tujuan  yang  diinginkan.,Sedangkan menurut Basu Swasta

strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan. Strategi

juga didefinisikan sebagai suatu proses yang menentukan arah yang perlu dituju

oleh organisasi untuk memenuhi misinya.

Jadi, Apa yang dimaksud dengan strategi komunikasi? Strategi

komunikasi adalah suatu cara untuk mengatur pelaksanaan proses komunikasi

sejak dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi untuk mencapai

suatu tujuan.

Strategi komunikasi bertujuan agar :

a. pesan mudah dipahami secara benar

b. penerima pesan dapat dibina dengan baikl

c. Kegiatan dapat termotivasi untuk dilakukan.

Strategi komunikasi pada hakekatnya adalah perencanaan komunikasi dan

manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu sehingga

dalam pelayanan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan pemerintah dan

masyarakat sebagai alternatif terakhir pembinaan anak terlantar, putus sekolah

yang diakibatkan faktor ekonomi.Strategi komunikasi dapat dirumuskan sebagai

suatu siasat atau cara-carayang ditetapkan terlebih dahulu yang meliputi rencana

menyalurkan dan mengarahkan kegiatan atau tindakan komunikasi yang

dilakukan oleh komunikator untuk mempertimbangkan situasi yang mungkin akan

Page 37: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

37

dihadapi dalam mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian merumuskan strategi

komunikasi berarti memperhitungkan kondisi dan situasi (ruang dan waktu) yang

dihadapi dimasa depan guna mencapai efektifitas dengan strategi komunikasi ini,

berarti dapat ditempuh beberapa cara dalam memahami komunikasi secara sadar

untuk menciptakan perubahan pada khalayak atau sasaran yang mudah dan cepat.

Efektifitas dari suatu komunikasi selain akan tergantung pada kemantapan

isi pesan yang diselaraskan dengan kondisi khalayak dan sebagainya maka turut

dipengaruhi oleh metode penyampaian kepada sasaran. (Arifin, 1984 : 64)

2.9. Pengertian Kinerja Pegawai

Setiap Instansi baik Pemerintah perusahaan swasta , menginginkan

perusahaannya terus dapat bersaing dan survive. Hal ini tentu saja harus di dorong

oleh peningkatan kinerja seluruh Pegawai. Dimana terdapat peningkatan secara

kuantitas maupun kualitas dari hasil maksimal yang telah dilakukan oleh pegawai

terhadap pekerjaannya sesuai dengan job description yang sudah ditentukan oleh

perusahaan.

Kinerja pegawai merupakan hasil kerja perseorangan dalam suatu

organisasi atau kinerja pegawai merupakan hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Berdasarkan pengertian kinerja dari pendapat ahli diatas, dapat ditafsirkan

bahwa kinerja pegawai erat kaitannya dengan hasil pekerjaan seseorang dalam

suatu organisasi, hasil pekerjaan tersebut dapat menyangkut kualitas, kuantitas,

Page 38: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

38

dan ketepatan waktu. Kinerja pegawai tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan

dan keahlian dalam bekerja, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh semangat

kerjanya. Kinerja sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/ kegiatan seseorang atau

kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk

mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

2.10. Hubungan Komunikasi Dengan Kinerja Pegawai

Suatu hubungan kerja yang baik antara atasan dengan bawahan dianggap

sebagai pemicu tumbuh dan meningkatnya kinerja pegawai. Hal ini tidak dapat

dipungkiri bahwa komunikasi yang paling berperan.Kinerja pegawai tidak akan

tumbuh dengan sendirinya. Ada faktor yang mempengaruhinya baik faktor

internal maupun eksternal. Dari faktor eksternal, komunikasi sangat berperan

karena melalui komunikasi yang efektif, pimpinan dapat mengoordinir sekaligus

memberikan motivasi kepada pegawai. Dengan demikian tujuan perusahaan yang

telah ditargetkan dapat tercapai karena adanya kinerja dari pegawai yaitu berupa

kualitas dan kuantitas pekerjaan, pemanfaatan waktu, serta kerjasama yang baik.

Sehingga diyakini bahwa ada hubungan dan pengaruh antara komunikasi dengan

kinerja. Komunikasi mempunyai peranan dalam menumbuhkan dan meningkatkan

kinerja pegawai. Perusahaan pun dapat terus menjalankan kegiatannya secara

berkesinambungan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.11. Kerangka Pemikiran

Page 39: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

39

Menurut Cherster I.Berdnard bahwa komunikasi harus menempati posisi

sentral dalam organisasi. Sebab struktur perusahaan atau instansi perluasan

perusahaan dan lingkungan perusahaan sangat ditentukan oleh teknik-teknik

komunikasi. Dalam proses organisasi yang terpenting adalah kemampuan

pimpinan dalam berkomunikasi terutama untuk mendapatkan semua informasi

yang dibutuhkan untuk membuat keputusan.

Disimpulkan bahwa suatu instansi atau perusahaan akan berkembang

secara leluasa amat dibutuhkan oleh kemampaun dalam membina relasi

kepercayaan komunikasi timbal balik guna memperoleh informasi dari pegawai

dalam mengambil keputusan demi tercapainya tujuan suatu instansi atau

perusahaan.

Dalam upaya pengembangan suatu perusahaan harus didukung dan

ditunjang oleh aspek-aspek yaitu :

1. Aspek-aspek Manajemen

Manajemen adalah kegiatan yang mengkoordinasikan faktor dalam suatu

instansi, perusahaan atau organisasi. Pimpinan selaku manajer mempunyai

kekuatan untuk melakukan koordinasi dan kerjasama dengan orang pada jenjang

hirarki yang paling tinggi kejenjang yang paling rendah untuk kepentingan

perusahaan. Pada umumnya orang mengadakan pembagian wewenang atau

tanggung jawab sebagai konsekuensi dari pembagian kerja.

2. Aspek-aspek Sosial dan Psikologi

Page 40: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

40

Aktifitas komunikasi dalam instansi atau perusahaan mampu menciptakan

suasana kerja yang luwes dan tentram. Keluwesan di dalam komunikasi menurut

Charles C. Manz bahwa :

“Kecakapan dan kesedian seorang komunikator untuk menyesuaikan perilakunya, sehingga dapat berhubungan dan bergaul dengan pegawai-pegawai atau tindakan yang dilakukan pimpinan untuk berkomunikasi dan berinteraksi seefektif mungkin dengan kemampuan mereka”.Maka kegiatan komunikasi menyangkut aspek sosial pada tata kerja dan aspek psikologis pada relasi kerja.

3. Kerjasama Antara Pimpinan dengan Pegawai

a. Arti kerjasama dikemukakan oleh Astrid S.Susanto. “Akibat dari usaha       

komunikasi secara tidak langsung atas dan dalam lingkungan dimana orang

dengan latar belakang berbeda, berusaha untuk memecahkan suatu masalah

bersama melalui kerjasama. Dapat disimpulakn bahwa kerjasama yang

dimaksud yaitu kesediaan manusia yang bekerja sama dengan mitra kerja

sama melalui komunikasi meskipun berlatar belakang berbeda dan berupaya

memecahkan masalah kolektif lewat jalur kerjasama. Maka hubungan antara

manusia sendirilah yang menentukan kemungkinan atas kerjasama.

Maksudnya bahwa kefektifan komunikasi mampu menciptakan suasana

hubungan keharmonisan antara pimpinan dengan pegawai dan sebaliknya

guna memupuk rasa persaudaraan serta kekeluargaan melalui kerjasama demi

tercapainya tujuan organisasi.

b. Proses terjadinya kerjasama

Proses terjadinya kerjasama antara anggota suatu perusahaan yaitu

komunikasi antara pimpinan dengan pegawai menurut Charles I Barned, ialah :

Page 41: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

41

karena komunikasi membuat dinamis suatu sistem kerjasama perusahaan dalam

menghubungkan tujuan perusahaan dengan partisipasi pegawai yang bekerja pada

perusahaan itu. Selain antara komunikasi antara pimpinan dengan pegawai ada

juga kesetiakawanan sesama pegawai di dalam suatu peruasahaan seperti yang

dikemukakan oleh Elton Mayo, yaitu: “Bahwa orang itu memiliki suatu

kecenderungan insani untuk membentuk kesetiakawanan dan untuk berhimpun

bersama dalam suatu kelompok yang dilindungi.

Dapat disimpulkan bahwa adanya kerjasama antara pimpinan dengan

pegawai dapat dilihat dari keterbukaan komunikasi maupun adanya tanggung

jawab di dalam suatu instansi, perusahaan atau organisasi. Indikator keberhasilan

Strategi Komunikasi pimpinan yang efektif dengan pegawai untuk meningkatkan

kinerja pegawai itu sendiri perlu di dukung adanya kerjasama harmonis antara

pimpinan dengan pegawai.

2.12. Hipotesis

Berdasarkan dari kerangka teori penelitian maka dapat ditarik suatu

hipotesis sebagai suatu kesimpulan sementara yaitu sebagai berikut : “Terdapat

pengaruh yang positif antara proses strategi komunikasi pimpinan yang dilakukan

untuk meningkatkan kinerja pegawai dapat memebrikan perubahan bagi

Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang”.

Page 42: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

42

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dikantor kelurahan Sialang Kecamatan Sako kota

Palembang yang berkaitan dengan peranan komunikasi pimpinan dalam

meningkatkan kinerja pegawai dikelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota

Palembang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu

penelitian yang menjelaskan kausal antara variabel – variabel melalui pengujian

hipotesis. yaitu menjelaskan pengaruh variabel komunikasi pimpinan terhadap

kinerja pegawai. Sedangkan menrut faisal (1992) explanatory research ditunjukan

untuk menemukan dan mengembangkan teori sehingga hasilnya dapat

menjelaskan terjadinya suatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

3.2. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data ini dilakukan guna memperoleh data menggunakan

teknik-teknik dibawah ini :

a. Kuisoner disusun dalam bentuk pertanyaan tertutup yang diajukan

kepada responden. Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data

deskriptif yang dikuantifikasikan yang akan digunakan untuk menguji

42

Page 43: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

43

hipotesis. Kuesioner: dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan

kepada responden. Metode ini digunakan untuk menggali data primer.

b. Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap

responden yang telah ditetapkan sampel.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1  Populasi

menurut pendapat Singarimbun mengatakan (1998 :152) berpendapat

bahwa “populasi sampling dan populasi sasaran”. Adapun yang menjadi objek

atau sasaran dalam penelitian ini adalah individu staf pegawai Kelurahan Sialang

berjumlah 25 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti, untuk

menemukan sampel maka menurut Suharsimi Arikunto (1998:120), menyatakan

bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar

dapat diambil 10-15%, atau 20-25% atau lebih,tergantung setidak-setidaknya

dari : a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini    

menyangkut banyak sedikitnya data dan besar kecilnya resiko yang

ditanggung peneliti.

Page 44: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

44

Berdasarkan pedoman tersebut penelitian yang penulis lakukan adalah

semua jumlah populasi. Adapun besarnya sampel yang diambil dalam penelitian

ini adalah 25 orang.

3.4. Rancangan Penelitian

Untuk menganalisa data dan pengujian hipotesis penulis menggunakan

rumus “korelasi produt moment” sebagai berikut:

N∑XY – (∑X) (∑Y)

Rxy = √ {N∑X2 – (∑X) 2 } {N∑Y2 – (∑Y)2}

Keterangan :

Rxy = koefesien korelasi prudeut moment

N = jumlah responden

Y = variabel terikat

X = variabel bebas

Penggunaan rumus ini karena penulis ingin mengetahui korelasi dari

kedua variabel x (bebas) dan variabel y (terikat). Menurut Sugiyono dalam

bukunya Metode Penelitian Administrasi, instrumen penelitian yang dipergunakan

adalah skala likert yang dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Sementara itu,

Muhammad Nasir dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi alasan memakai

rumus ini adalah sepasang variabel x dan y mempunyai korelasi maka dapat.dicari

dengan rumus Pearson. Pendapat ini diperkuat ikeh Suharisimi Arikunto dalam

bukunya Prosedur Penelitian, bahwa alasan pemilihan korelasi ini untuk

Page 45: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

45

menentukan hubungan antara gejalai interval. Sedangkan untuk mengetahui

tingkat korelasi variabel x dan y setelah dinilai dan dites menggunakan statistik

dapat melihat koefisien korelasi.

Sementara itu, Jalludin Rahmat dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi

mengemukakan bahwa tingkat hubungan dapat dinilai dari hasil sebagai berikut:

- kurang dari 0,20 : hubungan rendah sekali

- 0,20 – 0,40 ; hubungan rendah tapi pasti

- 0,40 – 0,70 : hubungan yang cukup berarti

- 0,70 – 0,90 : hubungan tinggi, kuat

- lebih dari 0,90 : hubungan sangat tinggi

3.5. Variabel dan Definisi

Menurut Sutrisno Hadi ( dalam Arikunto, 2006 : 116 ) variabel sebagai

gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin, karena jenis kelamin mempunyai

variasi, gejala adalah objek penelitian, sehingga varianel adalah objek penelitian

yang bervariasi.

Sementara itu, Hact dan Farhandi (dalam Sugiono : 2003 ) variabel dapat

didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau objek yang mempunyai variasi

antara satu orang dengan yang lain nya, atau antara satu objek dengan objek lain

nya.

Berkaitan dengan pendapat diatas, maka variabel yang dianalisis dalam

penelitian ini dibedakan menjadi Variabel Bebas dan Variabel Terikat ;

Page 46: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

46

-Variabel Bebas yang diberi simbol (X) dengan indikator Strategi

Komunikasi Pimpinan dengan Pegawai

-Variabel Terikat yang diberi symbol (Y) dengan indikator Meningkatkan

Kinerja Pegawai.

3.6. Teknik Analisis Data

Pada dasarnya data-data yang diperoleh, dianalisis secara kuantitatif,

teknik yang digunakan dalam menganalisa data adalah dalam bentuk kuisioner

yang disebarkan. Setiap pertanyaan diberi empat item, dengan memberikan

penilaian dan analisis dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

76% s/d 100% amat tinggi

56% s/d 75% tinggi

40% s/d 55% sedang

Kurang dari 40% kurang

3.7. Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.7.1. Lokasi Penelitian

Lokasi di Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang

3.7.2. Jadwal Penelitian

Bulan

Kegiatan

Juni2012

Juli2012

Agustus2012

September2012

Oktober2012

November

2012Pengajuan Judul X

Membuat Desain X

Seminar Desain X

Usulan Skripsi X

Page 47: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

47

Pengumpulan

Data

X X X

Bimbingan X

Pengelolaan Data X

Ujian Skripsi X

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Sejarah Singkat Kelurahan Sialang.

Kelurahan Sialang berdiri pada akhir tahun 1995. Dimana pada awalnya

Kelurahan Sialang merupakan hasil pemekaran dari Kelurahan Sako yang pecah

menjadi 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Sako, kelurahan Sialang, dan Kelurahan

Lebung Gajah. Kelurahan Sialang merupakan Kelurahan yang didalamnya

terdapat pusat pemerintahan Kecamatan Sako dengan luas wilayah 114 Ha, 20180

jumlah penduduk, dan 4646 kepala keluarga

Untuk nama Sialang dipilih menjadi nama Kelurahan yang baru tesebut

yaitu Kelurahan yang sedang penulis duduki saat ini merupakan hasil musyawarah

mufakat tokoh adat dan tokoh masyarakat dimana pada waktu itu bertepatan

dengan adanya warga masyarakat yang meninggal akibat disengat oleh lebah

Sialang, sehingga untuk mengingat dan mengenang kejadian tersebut maka

diputuskanlah nama Kelurahan yang baru ini dengan sebutan Kelurahan Sialang.

4.2. Kondisi Wilayah

Page 48: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

48

Wilayah Keluatahan Sialang Palembang terletak dalam wilayah pusat

Pemerintahan Kecamatan Sako yang sebagian besar merupakan daerah dataran

sedang dengan ketinggian 5 mdpl yang memiliki luas silayah ± 1.14 Ha dengan

suhu udara rata-rata berkisar 22 C – 32 C dan dengan batas wilayah sebagai

berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sako / Sako Baru

Kota Palembang

- Sebelah Timut berbatasan dengan Kelurahan Lebong Gajah

Kecamatan Sematang Borang Kota Palembang

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bukit Sangkal

Kecamatan Kalidoni Kota Palembang

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sukamaju / Bukit

Sangkal Kota Palembang.

4.3. Keadaan Umum

Berdasarkan data terakhir tentang Demografi di Kelurahan Sialang secara

singkat adalah sebagai berikut :

- Jumlah Penduduk : 20680 Jiwa

- Jumlah Kepala Keluarga : 4646 Jiwa

- Jumlah Rukun Warga : 22 RW

- Jumlah Rukun Tetangga : 68 RT.

- Kependudukan

a. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin

47

Page 49: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

49

  Laki-laki : 10392 Jiwa

Perempuan : 10288 Jiwa

Jumlah Penduduk : 20680 Jiwa

b. Jumlah Penduduk menurut Kewarganegaraan

WNI Pribumi : 20570 Jiwa

WNI Keturunan : 100 Jiwa

WNA : 0 Jiwa

c. Jumlah Penduduk menurut Kepala Keluarga

WNI Pribumi : 4621 Jiwa

WNI Keturunan : 25 Jiwa

WNA : 0 Jiwa

Jumlah KK : 4646 KK

d. Jumlah Penduduk menurut Agama

Islam : 20067 Jiwa

Kristen Protestan : 223 Jiwa

Katolik : 296 Jiwa

Budha : 44 Jiwa

Hindhu : 0 Jiwa

e. Jumlah Penduduk menurut Mata Pencarian

Karyawan BUMN : 50 Jiwa

Pegawai Negeri : 3663 Jiwa

Page 50: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

50

Pegawai Swasta : 302 Jiwa

Pensiunan : 59 Jiwa

TNI : 74 Jiwa

Polri : 175 Jiwa

Warakawiri : 0 Jiwa

Tani : 16 Jiwa

Buruh : 674 Jiwa

Dagang : 348 Jiwa

Mahasiswa : 7237 Jiwa

Wiraswasta : 251 Jiwa

Lain-lain : 7829 Jiwa

- Sarana Peribadatan

Masjid : 8 Buah

Gereja : 1 Buah

Mushollah : 7 Buah

- Sarana Pendidikan

Sekolah Dasar : 3 Buah

SMP Swasta : 1 Buah

SMA Swasta : 1 Buah

SM / Pertanian Swasta : 0 Buah

TK / TPA : 5 Buah

- Sarana Kesehatan

Puskesmas : 0 Buah

Page 51: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

51

Polindes : 0 Buah

Posyandu : 8 Buah

Poskeskel : 1 Buah

4.4. Susunan Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI

PEMERINTAHAN KELURAHAN SIALANG

KECAMATAN SAKO KOTA PALEMBANG

LURAH

JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS

LURAHBABINSA

BABIN KAMTIBMAS

PLKB

STAF

STAF

STAF

KASI PEMERINTAHAN

KASI TRANTIB

KASI PEMBANGUNAN

KASIKES.SOS

Page 52: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

52

4.5. Tugas Pokok dan Fungsi

Kelurahan Sialang dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari berpedoman

dengan Peraturan daerah NO.17 Tahun 2007 tentang Struktur Pemerintahan

Kelurahan dan Keputusan Walikota palembang No.101 tahun 2001-2005 tentang

uraian tugas pokok dan fungsi Kelurahan, yaitu:

-  Melakukan kegiatan di bidang Pemerintahan

- Melakukan kegiatan dibidang Pembangunan

- Melakukan kegiatan dibidang Kemasyarakatan

- Melakukan kegiatan dibidang Ketentraman dan Ketertiban

● Bidang Pemerintahan

- Administrasi Kependudukan.

- Administrasi PBB.

- Perizinan

● Bidang Pembangunan

- Fasilitas Umum

- Fasilitas Sosial.

● Bidang Kemasyarakatan

- Membentuk Yayasan Masjid

STAF STAF STAF STAF

Page 53: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

53

- Membentuk Koperasi Masjid

- Pembinaan IRMAS

- Pembinaan Posyandu

- Pembinaan Karang Taruna

- Pembinaan Pokmas . Dll.

● Bidang Ketentraman dan Ketertiban

- Pembinaan Poskamling.

- Pengawasan terhadap pelaksanaan Perda di masyarakat.

Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari Lurah dibantu oleh Sekretaris

Lurah dan Kepala Seksi yaitu :

- Sekretaris Lurah

- Kasi Pemerintahan

- Kasi Trantib

- Kasi PMK

- Kasi Kasi Kesos

●  Tugas Sekretaris dan Seksi Pembantu Lurah adalah sebagai berikut :

- Sekretaris Lurah

Bertugas membantu lurah dalam bidang pembinaan administrasi dan

memberikan pelayanan kepada seluruh perangkat Kelurahan

- Seksi Pemerintahan

Bertugas melaksanakan sebagian kewenangan lurah dibidang

pemerintahan umu, pembinaan wilayah dan masyarakat, administrasi

kependudukan dan catatan sipil serta pelaksanaan kesatuan bangsa

Page 54: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

54

- Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Bertugas melaksanakan sebagian kewenangan lurah dibidang penertiban

pelaksanaan Perda dan Peraturan Perundang-undangan lainnya membina

perlindungan masyarakat, pelaksanaan rehabilitasi dan relokasi korban

bencana, operasionalisasi penertiban tempa usaha, bangunan usaha

informal, reklame, sarana dan prasarana umum, tempat hiburan,

membantu tempat pelaksanaan penyelesaian sengketa lainnya,

pelaksanaan pembinaan perlindungan masyarakat serta penertiban

pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan mengenai

lingkungan.

- Seksi Pembangunan Masyarakat Kelurahan

   Bertugas melaksanakan sebagian kewenangan lurah dibidang

pelaksanaan pembangunan masyarakat Kelurahan, Perekonomian,

Perbankan, Perkreditan rakyat, Perkoperasian, Peternakan, Peranian,

Perkebunan, Perikanan, Indusri Kecil, Usaha Informal dan Kehutanan,

serta meningkatkan kelancaran distribusi hasil produksi serta membanu

pelaksanaan pembinaan kelestarian lingkungan hidup.

- Seksi Kesejahteraan Sosial

Bertugas melaksanakan kewenangan lurah dibidang pelaksanaan

kesejahteraan masyaraka khususnya di wilayah Kelurahan Sialang

4.6. Visi dan Misi

- Visi

Page 55: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

55

Menjadikan Kelurahan sebagai instansi yang mampu mengayomi

masyarakat dan mampu menyelenggarakan fungsi pemerintah secara

efektif dan efisien

- Misi

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat

2. Meningkatkan tertib administrasi di segala bidang

3. Meningkakan peran serta masyarakat dalam pembangunan

4. Meningkatkan kinerja Aparatur

5. Mewujudkan kondisi masyarakat yang tertb, aman dan tentram.

4.7. Tujuan dan Sasaran

- Tujuan

Tujuan merupakan suatu kondisi yang akan dicapai pada masa

mendatang.maka itu .tujuannya antara lain

1. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. Khususnya di Kelurahan

Sialang

2. Meningkatkan kompetensi aparatur kelurahan sesuai dengan tugas dan

fungsi.

3. Meningkatkan tanggung jawab kelurahan dalam pelaksanaan tugas

- Sasaran

Page 56: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

56

   Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai dalam rumusan secara spesific,

terukur, dalam jangka waktu tertentu yang secara berkesinambungan sejalan

dengan tujuan yang ditetapkan. Hasil yang ingin dicapai itu adalah :

1. Semakin baiknya kualitas layanan kepada masyarakat

2. Tersedianya aparatur kelurahan dan kecamatan yang memiliki kompetensi

sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Semakin besarnya kesadaran aparatur dalam menjalankan tugas dan

tanggung jawabnya.

Page 57: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

57

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Data

Pada bab ini, seluruh data yang telah diperoleh melalui penyebaran

kuisoner kepada seluruh sampel penelitian tentang “Strategi Komunikasi

Pimpinan untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kelurahan Sialang Kecamatan

Sako Kota Palembang”.

Data tersebut kemudian diijabarkan kedalam bentuk tabulasi.dari 25 orang

responden yang dijadikan sampel penelitian, semuanya mengembalikan angket

dan untuk memudahkan dalam menganalisanya, angket tersebut diberi skor sesuai

dengan kiteria jawaban yang sudah ditetapkan.

Dengan nilai yang diperoleh berdasarkan perhitungan ini maka dapat

disimpulkan bahwa hipotesis yang penulis ajukan yaitu “ Jika Strategi

Komunikasi Pimpinan dilaksanakan dengan baik, maka akan meningkatkan

kinerja pegawai di Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang”.

Page 58: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

58

5.1.2 Analisis Data Tentang Strategi Komunikasi Pimpinan untuk

Meningkatkan Kinerja Pegawai di Kelurahan Sialang

5.1.2.1 Analisis Variabel Strategi Komunikasi Pimpinan dengan Pegawai

Tabel 5.1

Tanggapan Responden dalam Frekuensi Kehadiran dan Tatap Muka

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

23

2

0

0

0

92

8

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 1

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 23 orang responden atau

92% yang menyatakan sangat setuju, 2 orang responden atau sebanyak 8%

menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju.

Tabel 5.2

Tanggapan Responden dalam Pemberian Informasi Prosedur Kerja

No Tanggapan Jumlah Presentase

57

Page 59: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

59

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

20

5

0

0

0

80

20

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 2

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 20 orang responden atau

80% yang menyatakan sangat setuju, 5 orang responden atau sebanyak 20%

menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju.

Tabel 5.3

Tanggapan Responden dalam Menggali Minat Pegawai

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

18

7

0

0

0

72

28

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 3

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 18 orang responden atau

72% yang menyatakan sangat setuju, 7 orang responden atau sebanyak 28%

menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju.

Page 60: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

60

Tabel 5.4

Tanggapan Responden dalam Keterampilan

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

17

6

2

0

0

68

24

8

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 4

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 17 orang responden atau

68% yang menyatakan sangat setuju, 6 orang responden atau sebanyak 24%

menyatakan setuju, selebihnya sebanyak 2 orang responden atau sebanyak 8%

menyatakan ragu-ragu dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju,

dan tidak setuju.

Tabel 5.5

Tanggapan Responden dalam Hubungan Timbal Balik antara Pimpinan

dengan Pegawai

No Tanggapan Jumlah Presentase

Page 61: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

61

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

20

5

0

0

0

80

20

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 5

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 20 orang responden atau

80% yang menyatakan sangat setuju, 5 orang responden atau sebanyak 20%

menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju.

5.1.2.2 Analisis Variabel Peningkatan Kinerja

Tabel 5.6

Tanggapan Responden dalam Peningkatan Kinerja

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

21

4

0

0

0

84

16

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 6

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 21 orang responden atau

84% yang menyatakan sangat setuju, 4 orang responden atau sebanyak 16%

Page 62: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

62

menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju.

Tabel 5.7

Tanggapan Responden dalam Peningkatan Kerjasama

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

23

2

0

0

0

92

8

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 7

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 23 orang responden atau

92% yang menyatakan sangat setuju, 2 orang responden atau sebanyak 8%

menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju.

Tabel 5.8

Tanggapan Responden dalam Kejujuran

No Tanggapan Jumlah Presentase

Page 63: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

63

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

18

7

0

0

0

72

28

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 8

Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 18 orang responden

atau 72% yang menyatakan sangat setuju, 7 orang responden atau sebanyak 28%

menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju.

Tabel 5.9

Tanggapan Responden dalam Motivasi Peningkatan Kinerja

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

14

8

3

0

0

56

32

12

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 9

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 14 orang responden atau

56% yang menyatakan sangat setuju, 8 orang responden atau sebanyak 32%

menyatakan setuju, selebihnya sebanyak 3 orang responden atau sebanyak 12%

Page 64: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

64

menyatakan ragu-ragu dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju,

dan tidak setuju.

Tabel 5.10

Tanggapan Responden dalam Peningkatan Keterampilan melalui

Pendidikan dan Pelatihan

No Tanggapan Jumlah Presentase

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Setuju

Ragu-ragu

Kurang Setuju

Tidak Setuju

21

4

0

0

0

84

16

0

0

0

Jumlah 25 100

Sumber : Jawaban Responden dari Pertanyaan No 10

dari data diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 21 orang responden atau

84% yang menyatakan sangat setuju, 4 orang responden atau sebanyak 16%

menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan ragu-ragu, kurang

setuju, dan tidak setuju

Page 65: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

65

Tabel 5.11

Jawaban dari Masing-masing Responden untuk Variabel Bebas (X)

NONomor Items

JUMLAH1 2 3 4 5

1 5 5 5 4 5 24

2 5 5 5 4 5 24

3 5 4 4 3 5 21

4 5 5 5 5 5 25

5 5 4 5 4 5 23

6 5 4 5 4 5 23

7 5 5 5 5 4 24

8 4 5 5 5 4 23

9 5 4 5 5 5 24

10 5 4 5 5 5 24

11 4 5 5 3 4 22

12 5 4 4 3 4 20

13 3 5 4 4 5 21

14 5 4 4 4 4 21

15 5 3 4 5 5 22

16 5 4 5 4 4 22

17 5 5 5 5 5 25

Page 66: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

66

18 5 5 5 5 5 25

19 4 5 4 5 4 22

20 5 5 4 4 4 22

21 5 4 5 5 5 24

22 5 5 5 5 4 24

23 4 5 5 3 5 22

24 5 5 4 5 5 24

25 4 4 5 5 5 22

JUMLAH 573

Tabel 5.12

Jawaban dari Masing-masing Responden untuk Variabel Terikat (Y)

NoNomor Items

Jumlah1 2 3 4 5

1 5 5 4 4 5 23

2 5 5 5 4 5 24

3 5 4 4 3 5 21

4 5 5 5 4 5 24

5 5 4 4 4 5 22

6 5 4 5 3 5 22

7 5 4 5 4 4 22

8 4 5 5 4 4 22

9 5 4 5 4 5 23

10 5 4 5 4 4 22

11 4 5 5 3 4 22

12 5 5 4 3 5 22

13 5 5 4 4 5 23

14 5 4 4 4 4 21

15 5 4 4 5 5 22

16 5 4 5 4 4 22

17 5 5 4 4 5 23

Page 67: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

67

18 5 5 5 4 4 23

19 4 5 4 5 4 22

20 5 5 4 4 4 22

21 5 4 5 4 5 23

22 5 5 5 5 4 24

23 4 5 5 3 5 22

24 5 5 4 3 5 22

25 4 4 5 4 5 21

JUMLAH 559

Tabel 5.13

Jawaban Nilai Jawaban Variabel Bebas (X) dan Variabel Terikat (Y)

Responden X Y X.Y X2 Y2

1 24 23 552 576 529

2 24 24 576 576 576

3 21 21 441 441 441

4 25 24 600 625 576

5 23 22 506 529 484

6 23 22 506 529 484

7 24 22 528 576 484

8 23 22 506 529 484

9 24 23 552 576 529

10 24 22 552 576 484

11 22 22 484 484 484

12 20 22 440 400 484

13 21 23 483 441 529

14 21 21 441 441 441

15 22 22 484 484 484

16 22 22 484 484 484

17 25 23 575 625 529

18 25 23 575 625 529

19 22 22 484 484 484

Page 68: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

68

20 22 22 484 484 484

21 24 23 552 576 529

22 24 24 576 576 576

23 22 22 484 484 484

24 24 22 528 576 484

25 22 21 462 484 484

Jumlah 573 559 12855 13181 12560

5.2. Pengujian Hipotesis

Jadi jumlah nilai variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) adalah

∑X =  573

∑Y =  559

∑X2 =  13181

∑Y2 =  12560

∑XY =  12855

N∑XY – (∑X) (∑Y)

rxy = √ {N∑X2 – (∑X) 2 } {N∑Y2 – (∑Y)2}

25.12855 – (573) (559)

rxy = √ {25.13181) – (573) 2 } {25.12560) - (559)2}

321375 – 320307

rxy = √ { (329525) – (328329) } {314000)– (312481)}

1068

rxy = √ (1196) (1519)

1068

Page 69: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

69

rxy = √ 1816724

1068

rxy = 1347,85

rxy = 0,792

berdasarkan perhitungan hasil pengujian hipotesis tersebut, maka

didapatkan nilai variabel X dan Y adalah 0,792.

Dari perhitungan hasil pengujian hipotesis tersebut maka didapatkan nila

variabel X dan Y adalah 0,792 sedangkan tabel kritik untuk sample 25 orang

adalah sebesar 0,396 dengan derajat kebenaran 5% artinya hipotesa yang diajukan

dapat diterima ( terdapat hubungan baik ).

Untuk menguji hipotesis digunakan formulasi r product moment :

H0 : b1 = 0 (tidak berpengaruh)

H1 : b1 ≠ 0 (berpengaruh nyata)

Dengan taraf kesalahan , N = 25 diketahui r table = 0,394 , bila r hitung

< r tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Tetapi sebaliknya bila r dihitung >

tabel maka H1 diterima dan H0 ditolak. Karena r hiung > dari r tabel maka H1

diterima.dengan membandingkan nilai r tersebut ternyata r hitung > r tabel maka

dapat penulis simpulkan bahwa hipotesis dapat diterima.

Dengan demikian, berarti strategi komunikasi pimpinan dengan pegawai

dalam meningkatkan kinerja pegawai di Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota

Palembang dikatakan baik dan berhasil.

Page 70: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

70

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil uji hipotesis yang telah penulis uraikan diatas,

maka penulis berkesimpulan antara lain sebagai berikut ini :

1. Hubungan antara variabel X dan Y dilakukan dengan melihat besarnya

korelasi dari hasil perhitungan. Adapun kedua variabel yang telah diuji

yakni . Dengan demikian hasil penelitian ini dapat menjawab rumusan

masalah.

2. Frekuensi tatap muka dari pimpinan kepada bawahan dapat meningkatkan

kedisiplinan apabila para bawahan mempunyai kemampuan dalam

melaksanakan tugas masing-masing. Hal ini dapat dibuktikan dari analisis

tanggapan responden tersebut.

3. Efektivitas pesan yang disampaikan oleh pimpinan melalui komunikasi

antar pribadi dapat member motivasi para bawahan untuk melaksanakan

Page 71: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

71

pekerjaan dengan baik dan tepat waktu, sehingga pekerjaan yang diberikan

berjalan dengan lancar.

4. Melalui komunikasi personal yang dilakukan pimpinan dengan pegawai,

dapat terlihat efek pesan dalam menimbulkan inisiatif dan rasa tanggung

jawab dari bawahan terhadap pekerjaan yang telah ditugaskan pimpinan

kepadanya, dengan demikian kinerja pegawai dapat tercapai dengan lebih

baik.

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka penulis dapat

mengemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Dalam melaksanakan tugas pendekatan antara atasan dengan bawahan

lebih ditingkatkan lagi

2. Untuk meningkatkan kinerja pegawai perlu memperhatikan prinsip-prinsip

komunikasi yang baik agar bawahan dapat melaksanakan tugas nya

dengan baik dan lancar.

3. Mengingatnya pentingnya komunikasi persuasif dalam bersosialisasi

dengan pegawai, maka pimpinan dapat lebih meningkatkan intensitas

pertemuan sehingga member kesan bagi para pegawai

70

Page 72: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

72

TABEL

Interval Kepercayaan

N 95% 99%

Interval Kepercayaan

N 95% 99%

Interval Kepercayaan

N 95% 99%

Page 73: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

73

3 0,997 0,9994 0,950 0,9905 0,878 0,9596 0,811 0,9177 0,754 0,874

8 0,707 0,8349 0,666 0,79810 0,632 0,76511 0,602 0,73512 0,572 0,708

13 0,533 0,68414 0,532 0,66115 0,514 0,64116 0,497 0,62317 0,482 0,606

18 0,468 0,59019 0,456 0,57520 0,444 0,56121 0,433 0,54922 0,423 0,538 23 0,413 0,52724 0,404 0,51625 0,386 0,507

26 0,388 0,49627 0,381 0,487 28 0,374 0,47829 0,367 0,47030 0,361 0,463

31 0,355 0,45632 0,349 0,44933 0,344 0,44234 0,339 0,43635 0,334 0,440

36 0,329 0,42437 0,325 0,41838 0,320 0,41339 0,316 0,40840 0,312 0,403

41 0,308 0,39642 0,304 0,39343 0,301 0,38944 0,297 0,38445 0,294 0,380

46 0,291 0,37647 0,288 0,37248 0,284 0,36849 0,281 0,36450 0,277 0,360

55 0,266 0,35660 0,254 0,33065 0,244 0,31770 0,235 0,30675 0,227 0,297

80 0,220 0,28685 0,213 0,278 90 0,207 0,27095 0,202 0,263100 0,195 0,256 125 0,176 0,230150 0,159 0,210175 0,148 0,194200 0,138 0,181300 0,113 0,148

400 0,098 0,127500 0,088 0,116

600 0,080 0,106700 0,074 0.097

800 0,070 0.090900 0,065 0,087

1.000 0,062 0.081

Tabel Harga Kritik Product Moment

DAFTAR PUSTAKA

Page 74: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

74

Kohler, Pengertian & Model Komunikasi (1981)

Astrid Susanto , Komunikasi dalam Teori dan Praktek (1997),

Penerbit PT.Gunung Agung

Teguh Meinandar, Dasar-dasar Jurnalistik

Penerbit PT.Gunung Agung

Arikonto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Penerbit PT. Bina Aksara. Tahun 1987.

Siagian, Manajemen Strategi

Penerbit   Bumi Aksara

, 2001, Dimensi-dimensi Komunikasi, Alumni Bandung

Hadi, Sutrisno, 1997, Metedologi research, Jilid 1, Cetakan kedua puluh

sembilaan, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Handoko, T, Hani, 1986, Manajemen, Edisi kedua, BPEE., Yogyakarta.

Lateiner, A.R., and Lavine, J.E, 1990, Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja,

Terjemahan Aksra Baru, Jakarta

Agustiarsyah Nur, Pemimpin dan Pengikut, Penerbit PT. Gunung Agung,

Jakarta, Tahun 1991.

Manulang, Pengembangan Pegawai, Medan, Cetakan Ke-3.

Onong Uchna Efendi, Komunikasi dan Kepemimpinan,

Penerbit, Ghalia Indonesia, Jakarta, Tahun 1993.

Page 75: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

75

R.A Sastropetro, Partisipasi Komunikasi Persuasif dan Disiplin Dalam

Pembangunan Nasional, Bandung, Tahun 1986.

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi

Bandung:CV Alphabeta

Muhammad Nasir, Metode Penelitian Komunikasi

Jakarta: Ghalia Indonesia. Margaretha, Farah. (2005).

Suharisimi Arikunto, Prosedur Penelitian

Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1998

Jalludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi

Bandung: Rosdakarya

Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian

Rajawali Pers

Syofian Sirega, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian

Rajawali Pers

Angket Pertanyaan

Page 76: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

76

Identitas Pengisi :

1. Nama Responden :

2. Umur :

3. Jenis Kelamin :

4. Pekerjaan :

Pertanyaan :

1. Variabel bebas yaitu Strategi Komunikasi Pimpinan dengan Pegawai

1. Dengan ditingkatkannya frekuensi kehadiran dan tatap muka antara atasan

dengan bawahan diharapkan dapat memberi informasi yang berharga pada

bawahan dalam meningkatkan kinerja pegawai.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Kurang Setuju

e. Tidak Setuju

2.  Menurut anda, sebaiknya pemberian informasi tentang prosedur kerja

perlu ditingkatkan oleh atasan kepada bawahan guna meningkatkan             kinerja

pegawai?

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Kurang Setuju

e. Tidak Setuju

3. Frekuensi tatap muka perlu ditingkatkan untuk menggali minta pegawai.

Untuk itu pembinaan merupakan sesuatu yang diperlukan dalam

meningkatkan kinerja pegawai.

Page 77: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

77

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Kurang Setuju

e. Tidak Setuju

4.  Setujuhkan Frekuensi Pendidikan serta Pelatihan juga ditingkatkan dalam

meningkatkan keterampilan oleh atasan kepada bawahan

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Kurang Setuju

e. Tidak Setuju

5.  Bila isi pesan mudah dimengerti, tentu tujuan komunikasi akan mudah

dicapai, hal ini menunjukkan bahwa hubungan timbal balik antara

pimpinan  dengan pegawai dapat terjaga.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Kurang Setuju

e. Tidak Setuju

II. Variabel Terikat yaitu Meningkatkan Kinerja

Page 78: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

78

6.  Kinerja pegawai dapat ditingkatkan jika pesan-pesan yang disampaikan

dari atasan kepada bawahan dapa bermakna, sehingga dapat mendorong

kelangsungan hidup pegawai itu sendiri.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Kurang Setuju

e. Tidak Setuju

7. Upaya untuk meningkatkan kerjasama dapat dilakukan jika para bawahan

kebutuhannya terpenuhi dengan adil.

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Kurang Setuju

e. Tidak Setuju

8. Kerjasama dapat ditingkatkan jika atasan berlaku jujur, bijaksana, sehingga

perlu adanya moivasi dari atasan

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Kurang Setuju

e. Tidak Setuju

9.  Setiap pekerjaan dapat diingkatkan, jika dapat memenuhi kebutuhan

seseorang sehingga para bawahan termotivasi sesuai keterampilan yang

diperoleh oleh dari atasannya.

Page 79: SKRIPSI Strategi Komunikasi Pimpinan Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Kelurahan Sialang Kecamatan Sako Kota Palembang.”

79

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Kurang Setuju

e. Tidak Setuju

10. Suatu Kebanggan tersendiri bagi seseorang dapat bekerja dengan baik dan

lancar, untuk itu keterampilan dapat perlu ditingkatkan baik melalui

pendidikan maupun pelatihan

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Ragu-ragu

d. Kurang Setuju

e. Tidak Setuju