skripsi sintani fk. - eprints.uns.ac.id · perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS MELALUI STRATEGI
PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING TOURNAMENT SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN GAMBAR BETON PADA SISWA
KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA
SKRIPSI
Oleh:
SINTANI FAHMI KHASANAH
K 1507025
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat MendapatkanGelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS MELALUI STRATEGI
PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING TOURNAMENT SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN GAMBAR BETON PADA SISWA
KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA
Oleh:
SINTANI FAHMI KHASANAH
K 1507025
Skripsi
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat MendapatkanGelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik
Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta, pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 7 April 2011
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I,
Drs Sutrisno, ST., M.Pd.NIP. 19530727 198003 1 002
Pembimbing II,
Taufiq Lilo Adi Sucipto, ST.,MTNIP. 19760618 200003 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Pada hari : Kamis
Tanggal : 7 April 2011
Tim Penguji Sripsi :
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Ir. Chundakus Habsya, M.SA. ...............................
Sekretaris : Eko Supri Murtiono, ST., MT. ...............................
Anggota I : Drs. Sutrisno, ST.,M.Pd. ...............................
Anggota II : Taufiq Lilo Adi Sucipto ST., MT. ...............................
Disahkan Oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Prof. DR. H. M. Furqon Hidayatulloh, M.PdNIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Sintani Fahmi Khasanah. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIASMELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF LEARNINGTOURNAMENT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITASPROSES DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN GAMBARBETON PADA SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA.Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas SebelasMaret, April 2011.
Tujuan penelitian adalah : (1) Mengetahui peningkatan kualitas prosespembelajaran Gambar Beton siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahunajaran 2010/2011 ; (2) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGBSMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 pada mata pelajaran GambarBeton.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Dimulai denganidentifikasi permasalahan dalam kelas, siklus I: perencanaan berupa penyusunanlangkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran ARIAS melaluistrategi pembelajaran aktif Learning Tournament, pelaksanaan tindakan,observasi, analisis, dan refleksi untuk tindakan pada siklus II. Subyek penelitianadalah siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta tahunajaran 2010/2011. Data diperoleh melalui observasi kejenuhan belajar, afektif danpsikomotor siswa, wawancara, tes kognitif siklus I dan tes kognitif siklus II.Triangulasi data digunakan untuk menjaga validitas data, sedangkan untuk analisadata digunakan teknik analisis interaktif.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan modelpembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning Tournamentdapat memperbaiki atau meningkatkan : (1) Kualitas proses pembelajaran yaitudengan menurunnya kejenuhan belajar dan meningkatnya keaktifan siswa kelasXI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 pada mata pelajaranGambar Beton dengan kompetensi dasar merencanakan perhitungan penulangandan gambar rencana plat lantai satu arah struktur gedung beton bertulang ; (2)Hasil belajar (nilai kompetensi) siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakartatahun ajaran 2010/2011 pada mata pelajaran Gambar Beton dengan kompetensidasar merencanakan perhitungan penulangan dan gambar rencana plat lantai satuarah struktur gedung beton bertulang.
Kata Kunci : ARIAS, Learning Tournament, Proses Belajar, Hasil Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
“ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan
ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan) tetaplah bekerja keras
(untuk urusan yang lain) ”
~ (QS. Al Insyiroh : 5-7) ~
“ Jangan hanya jadi PEMIMPI, tapi jadilah PELAKU yang sebenarnya, taklukkan rasa
takut, selama itu tidak melanggar atau dosa”
~ (Cyntani Hasana) ~
“ Jika KAU tak bisa menjadi MATAHARI, jadilah sebuah BINTANG”
~ (Douglas Malloch) ~
“Jangan, jangan, jangan pernah menyerah ”
~ (Winston Churchill) ~
“ Ketika Pemberi Skor Terbesar (Tuhan) mulai menulis mengenai nama anda, Dia menandai,
bukan apakah anda menang atau kalah, tetapi bagaimana anda memainkan permainan-Nya”
~ (Grantland Rice) ~
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
PERSEMBAHAN
Dedikasiku, senarai cinta dan terima kasih kepada.....
Allmighty Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Sang Pemilik Luasan Ilmu, yang memberi
perlindungan, kemudahan, inspirasi, dan membelahkan ide-ide sehingga mengerakkan jasad,
ruh dan akal ini untuk berkarya, Dzat yang memilih hamba ini untuk mendapatkan hidayah
yang diperantarakan melalui Nabi Agung Muhammad SAW.....
Cahaya kehidupanku, Ibu dan Bapak ku, untuk
setiap cinta kasih, panjatan doa, serta tempaan
pendidikan tentang kehidupan yang tercurah
padaku. However, I always need you
Especialy my sisters and little brother,
Pipit move, Anis move, Fanum Roy, Fahmi Roy, Misky Aziz, Zen Zain,
Dawud mas Gantheng, untuk setiap persaudaraan dan kasih yang
selalu kalian suguhkan, I love U all.
Rekan-rekan PTS/B 2007, terima kasih atas kegilaan dan
kebersamaan selama ini, FIGHTING!!! certainly, I’ll Miss U all.
Kawan-kawan ku yang telah mengukirkan kisah
cantik untuk kehidupanku sekarang dan mendatang,
tentang solidaritas dan persahabatan.
Untuk “seseorang” yang dijanjikan Alloh untukku
di saat yang tepat berdampingan denganku,
bersama meraih SURGA.
Almamaterku UNS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi
Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya Meningkatkan Proses
dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK
Negeri 2 Surakarta” yang disusun untuk memenuhi persyaratan mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan, Program Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan
Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis mengakui dan menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini
banyak memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, beserta seluruh
jajarannya yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
2. Bapak Drs. H. Suwachid, M.Pd., MT., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik dan Kejuruan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. AG.Thamrin, M.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Pendidikan
Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bapak Drs. Sutrisno, ST., M.Pd., selaku Koordinator Skripsi Pendidikan
Teknik Bangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Ir. Chundakus Habsya, M.SA., sebagai Ketua Penguji.
6. Bapak Eko Supri Murtiono, ST., MT., sebagai Sekretaris Penguji.
7. Bapak Drs. Sutrisno, ST., M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing I.
8. Bapak Tufiq Lilo Adi Sucipto, ST., MT., sebagai Dosen Pembimbing II.
9. Bapak Drs. Susanta, MM., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Surakarta
beserta jajarannya yang telah memberikan ijin penelitian di SMK tersebut.
10. Bapak Didik Purwanto, ST., selaku guru pada mata pelajaran Gambar Beton
pada Program Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
11. Siswa XI TGB 2010/2011, yang bersedia menjadi subyek pengamatanku.
12. Orang tuaku terkasih, Ibu-ku Nur Cholifah dan Bapak-ku Dwi Suharno, yang
telah menempaku menjadi seorang yang menemukan jati diri, dengan
kesabaran, cinta kasih, doa-doa yang selalu dilantunkan, serta banyak hal yang
takkan pernah dapat kusebut & kubalas. Jazakumullohu Khoiro with Paradise.
13. Saudara-saudariku: mbak Pipit, Anis, Fanum, Mimi, Misky, Zain, dan Dawud.
Juga mbak Etik, mas Giri, dek Riyan, dek Arieck, untuk keceriaan dan
kebersamaan selama ini. Aku sayang kalian.
14. Vica, Amira, dan Nining untuk kamar kos yang selalu aku singgahi, Tika
untuk camdignya, Depe yang telah menjadi kameramen penelitianku, Won
Satoru rekan PI dan skripsi, Muky dan Dayat Suya untuk PPL Gambar
bersama, Fryta, Jumanto, Nia Niyul, Bes, Ides, Didik Rahma, Dita Leni, Mail,
Joni Marta, Jumadi Swarosceky, ukhti Fajar, Oshinta, Pororo, Adi Gaman,
Ipin. Rekan-rekan PTS/B 07 terima kasih untuk persahabatan dan
kebersamaan selama ini.
15. Senior 2006 : Rosalina, Anggita, Wahyu, Arina. Terima kasih untuk ilmu
yang dibagi denganku, semoga sukses selalu.
16. Nadzori PTM 05, tempat keluhan dan kesedihan di kampus hutan (pabelan)
terima kasih untuk motivasi hidupnya. Topa PTM 06, untuk rapido set nya.
17. My best friend Devi R Nurfalach, friendship never ends meski direntang jarak.
Aku sayang kamu kawan.
18. Kos Ngasinan, tempat peraduan di rantau Kentingan. Terima kasih untuk
penghuninya yang selalu mau berbagi dengan senang hati.
19. Motor KARISMA ku, bersama kita selalu bersama, terima kasih sobat telah
menemaniku setiap saat.
20. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu karena
keterbatasan. Semoga Alloh SWT melimpahkan rahmah pada kita semua.
Surakarta, April 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
MOTTO .............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI........................................................................................................ x
DAFTAR TABEL............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 4
D. Perumusan Masalah ............................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
F. Manfaat Peneltian................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7
A. Kajian Pustaka...................................................................................... 7
B. Penelitian Relevan................................................................................ 29
C. Kerangka Berpikir................................................................................ 30
D. Hipotesis Tindakan............................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 34
A. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 34
B. Subyek Penelitian................................................................................. 35
C. Data, Sumber Data dan Instrumen Penelitian ...................................... 35
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 37
E. Validitas Data....................................................................................... 39
F. Teknik Analisis Data............................................................................ 40
G. Tolok Ukur Keberhasilan..................................................................... 41
H. Prosedur Penelitian............................................................................... 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 48
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian................................................. 48
B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas ....................... 50
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I....................................................... 51
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ..................................................... 65
E. Pembahasan Antar Siklus..................................................................... 76
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN.............................................. 88
A. Simpulan .............................................................................................. 88
B. Implikasi............................................................................................... 89
C. Saran..................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 91
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbandingan Perbedaan Tahapan Pelaksanaan TGT dan Learning
Tournament............................................................................................16
Tabel 2. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan...................... 28
Tabel 3. Jadwal Penelitian................................................................................... 34
Tabel 4. Tolok Ukur Keberhasilan Proses dan Hasil Belajar Siswa ................... 41
Tabel 5. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus I ........................................... 59
Tabel 6. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ............................................ 60
Tabel 7. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus II.......................................... 71
Tabel 8. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ........................................... 72
Tabel 9. Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa ............................................ 76
Tabel 10. Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa .............................................. 78
Tabel 11. Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa........................................ 79
Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Observasi Kejenuhan Belajar Siswa....................... 81
Tabel 13. Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa..................................... 82
Tabel 14. Capaian Ketuntasan Nilai Kompetensi Gambar Beton ........................ 85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berfikir............................................................................... 32
Gambar 2. Skema Triangulasi Data ..................................................................... 39
Gambar 3. Model Analisis Interaktif ................................................................... 40
Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral....................................................... 47
Gambar 5. Denah Lokasi SMK N 2 Surakarta..................................................... 49
Gambar 6. Siswa berdiskusi dalam kelompok ..................................................... 54
Gambar 7. Pelaksanaan Permainan Tanya Jawab Berebut .................................. 54
Gambar 8. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I
(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 55
Gambar 9. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I
(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 57
Gambar 10. Diagram Prosentase Nilai Psikomotor Siswa Siklus I
(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 58
Gambar 11. Diagram Prosentase Nilai Kompetensi Siswa Siklus I
(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 61
Gambar 12. Siswa bermain pomsel dan tertidur saat pelajaran ............................ 62
Gambar 13. Siswa berebut menjawab pertanyaan hafalan.................................... 64
Gambar 14. Seorang Siswa mencoba menjawab pertanyaan hitungan ................ 64
Gambar 15. Siswa kelompok mengerjakan tugas undian ..................................... 67
Gambar 16. Siswa menyampaikan (mempresentasikan) hasil pekerjaan ............ 67
Gambar 17. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II
(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 68
Gambar 18. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II
(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 69
Gambar 19. Diagram Prosentase Nilai Psikomotor Siswa Siklus II
(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 70
Gambar 20. Diagram Prosentase Nilai Kompetensi Siswa Siklus II
(Ketuntasan Kelas) ............................................................................ 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
Gambar 21. Siswa aktif dalam kelompok ............................................................. 75
Gambar 22. Siswa sportif berkompetisi ................................................................ 75
Gambar 23. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa.......................... 77
Gambar 24. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa............................ 78
Gambar 25. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa..................... 80
Gambar 26. Diagram Kejenuhan Belajar Siswa ................................................... 81
Gambar 27. Diagram Keaktifan Belajar Siswa ..................................................... 83
Gambar 25. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kompetensi Siswa.................... 86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian............................................... 93
Lampiran 2. Daftar Kelompok Belajar dan Team Games.................................... 95
Lampiran 3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru .............................................. 96
Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Wawancara Guru ............................................... 97
Lampiran 5. Deskripsi Hasil Wawancara Guru ................................................... 99
Lampiran 6. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa ............................................101
Lampiran 7. Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa..............................................102
Lampiran 8. Deskripsi Hasil Wawancara Siswa ..................................................104
Lampiran 9. Silabus .............................................................................................106
Lampiran 10. RPP Siklus I...................................................................................108
Lampiran 11. RPP Siklus II .................................................................................114
Lampiran 12. Skenario Pembelajaran Siklus I.....................................................120
Lampiran 13. Skenario Pembelajaran Siklus II....................................................122
Lampiran 14. Soal dan Kunci Jawaban Games Siklus I ......................................124
Lampiran 15. Soal dan Kunci Jawaban Games Siklus II .....................................128
Lampiran 16. Soal Kompetisi Individu ( Evaluasi Siklus I ) ...............................133
Lampiran 17. Kunci Jawaban Soal Kompetisi Individu ( Evaluasi Siklus I )......138
Lampiran 18. Soal Kompetisi (Evaluasi) Siklus II ..............................................139
Lampiran 19. Kunci Jawaban Soal Kompetisi Individu Siklus II........................140
Lampiran 20. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Pra Siklus................................145
Lampiran 21. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus I....................................146
Lampiran 22. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus II ..................................147
Lampiran 23. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif ...................148
Lampiran 24. Butir-butir Indikator Penilaian Sikap/Ranah Afektif ....................149
Lampiran 25. Hasil Observasi Penilaian Sikap/Ranah Afektif Siswa Pra Siklus150
Lampiran 26. Hasil Observasi Penilaian Sikap/Ranah Afektif Siswa Siklus I ...152
Lampiran 27. Hasil Observasi Penilaian Sikap/Ranah Afektif Siswa Siklus II..154
Lampiran 28. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotor ............156
Lampiran 29. Butir-butir Indikator Penilaian Ketrampilan/Ranah Psikomotor...157
Lampiran 30. Hasil Observasi Penilaian Ketrampilan/Ranah Psikomotor PraSiklus ............................................................................................................158
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Lampiran 31. Hasil Observasi Penilaian Ketrampilan/Ranah Psikomotor Siklus I
.......................................................................................................................160
Lampiran 32. Hasil Observasi Penilaian Ketrampilan/Ranah Psikomotor Siklus II .
.......................................................................................................................162
Lampiran 33. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pra Siklus .................................164
Lampiran 34. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I .....................................165
Lampiran 35. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II....................................166
Lampiran 36. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Pra Siklus....................167
Lampiran 37. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I........................168
Lampiran 38. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II ......................169
Lampiran 39. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Pra Siklus......................170
Lampiran 40. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I..........................171
Lampiran 41. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II ........................172
Lampiran 42. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Pra Siklus...............173
Lampiran 43. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus I...................174
Lampiran 44. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus II .................175
Lampiran 45. Daftar Nilai Kompetensi Siswa Pra Siklus....................................176
Lampiran 46. Daftar Nilai Kompetensi Siswa Siklus I........................................177
Lampiran 47. Daftar Nilai Kompetensi Siswa Siklus II ......................................178
Lampiran 48. Dokumentasi Wawancara Guru.....................................................175
Lampiran 49. Dokumentasi Wawancara Siswa ...................................................178
Lampiran 50. Dokumentasi Kelompok................................................................175
Lampiran 51. Dokumentasi Kegiatan Pra Siklus .................................................178
Lampiran 52. Dokumentasi Kegiatan Siklus I .....................................................175
Lampiran 53. Dokumentasi Kegiatan Siklus II....................................................175
Lampiran 54. Surat Pengajuan Judul Sripsi ........................................................ 188
Lampiran 55. Daftar Hadir Kegiatan Seminar Skripsi.........................................189
Lampiran 56. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi (Pembantu Dekan I) ...191
Lampiran 57. Surat Keputusan Dekan FKIP Tentang Ijin Menyusun Skripsi....192
Lampiran 58. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (Rektor).....................193
Lampiran 59. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (DIKPORA) ..............194
Lampiran 60. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (Kepsek)....................195
Lampiran 61. Surat Ijin Penelitian DIKPORA ke Kepsek...................................196
Lampiran 62. Surat Keterangan dari Kepsek SMK Negeri 2 Surakarta ..............197
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan yang bermutu terlahir dari proses pembelajaran yang
berkualitas. Salah satu faktor terlaksananya proses pembelajaran berkualitas
adalah pembelajaran siswa yang aktif. Dalam hal ini, peran guru sangat
diharapkan bisa menciptakan situasi pendidikan atau pengajaran yang
menstimulasi siswa aktif belajar, bukan hanya sekedar menjadi pihak pasif
(penerima) belajar saja. Perbaikan metode yang digunakan juga mendukung
terciptanya proses pembelajaran yang bermutu dengan siswanya yang aktif. Maka
dari itu, guru juga harus mampu menyesuaikan metode dengan proses
pembelajaran yang akan dilaksanakan. Fenomena ini mendorong tampilnya sosok
dan wajah pekerjaan guru yang profesional. Hadirnya guru yang profesional dan
berdedikasi serta penggunaan metode pembelajaran yang tepat akan menciptakan
kegiatan belajar mengajar yang aktif dan berkualitas.
Sistem pembelajaran di SMK Negeri 2 Surakarta saat ini telah menerapkan
semi-block system dengan kurikulum spektrum pada mata pelajaran yang bersifat
produktif salah satunya adalah mata pelajaran Gambar Beton. Namun, pada
pelaksanaannya masih terdapat beberapa kendala. Kendala itu antara lain adalah
rentang waktu proses pembelajaran yang cukup lama (5 jam pelajaran dalam satu
kali pertemuan). Selain itu, kegiatan pembelajaran mata pelajaran Gambar Beton
kelas XI TGB saat ini masih menggunakan metode konvensional dan bersifat
transaksional yang berarti guru merupakan pusat kegiatan belajar mengajar
sedangkan siswa, pada umumnya, hanya memperoleh informasi dari guru dan
menghafal atau mencatatnya tanpa memahami makna dari pembelajaran tersebut.
Kedua hal ini menyebabkan kebanyakan siswa jenuh dan tidak tertarik dengan
kegiatan yang sedang berlangsung, siswa mudah lupa pada apa yang telah
diajarkan, dan menghadapi kesulitan jika dialihkan dengan soal yang berbeda
namun pada dasarnya memiliki konsep sama, terutama pada kompetensi
merencanakan yang menggunakan perhitungan yang cukup rumit. Keaktifan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
potensi siswa juga kurang terlihat dalam menyelesaikan suatu masalah sehingga
siswa mudah putus asa dan bosan mengikuti kegiatan pembelajaran.
Diperoleh dari hasil pengamatan kondisi awal, bahwa sekitar 33,33% atau
hanya 11 orang dari jumlah 33 siswa yang memperhatikan saat guru mengajar,
sedangkan sebanyak 66,67% atau 22 siswa, tidak menghiraukan pembelajaran.
Umumnya mereka lebih suka berbicara sendiri dengan teman, bermalas-malasan
di meja, mengantuk, dan bahkan tidur. Data penilaian pra siklus pada mata
pelajaran produktif untuk pelajaran Gambar Beton pada standar kompetensi
membuat gambar rencana balok beton bertulang tunggal, menunjukkan bahwa
siswa yang nilainya kurang dari batas nilai minimal 75 sebanyak 63,64%,
sedangkan siswa yang nilainya lebih dari batas nilai minimal 75 hanya sebanyak
36,36% saja. Adapun batas nilai kelulusan mata pelajaran produktif untuk Gambar
Beton SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 adalah 75 ( nilai KKM ).
Berdasar permasalahan tersebut, diperlukan suatu metode dan strategi
mengajar yang dapat mengoptimalkan proses pembelajaran dalam upaya
meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Langkah pertama ialah membuat
siswa percaya akan kemampuannya, tertarik dan terpelihara minatnya selama
kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga munculnya kejenuhan siswa dapat
diminimalkan. Dengan minimalnya kejenuhan, diharapkan siswa dapat lebih
antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar serta dapat aktif menemukan
dan membangun sendiri pemahaman mereka. Melalui metode ini pula, siswa
diharapkan dapat menemukan makna pembelajaran yang diterimanya di dalam
kehidupan sehari-hari dan dapat menerapkannya secara profesional saat bekerja,
sehingga dengan kebermaknaan yang diperoleh itu, siswa dapat menanamkan
pemahaman konsep yang lebih kuat, terutama pada mata pelajaran Gambar Beton.
Variasi proses belajar yang dapat dilakukan antara lain adalah Model
Pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning Tournament.
ARIAS merupakan singkatan dari Assurance, Relevance, Interest, Assesment,
dan Satisfaction yaitu suatu model pembelajaran yang berhubungan dengan
pengembangan sikap mental dan emosi siswa (afektif). Dalam pembelajaran ini,
guru dituntut aktif untuk memberikan motivasi untuk menumbuhkan rasa percaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
diri siswa dalam menyelesaikan tugas atau latihan selama proses pembelajaran
berlangsung. Guru juga harus menunjukkan relevansi materi yang disampaikanya
terhadap kenyataan yang mudah ditemui dalam kehidupan siswa sehari-hari.
Assesment atau evaluasi diadakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Selain itu guru supaya tidak segan memberi penghargaan atas hasil usaha siswa
untuk menumbuhkan rasa puas/bangga siswa atas hasil yang dicapainya.
Pembelajaran aktif Learning Tournament ditujukan untuk mengatasi
ketidaktertarikan/kejenuhan siswa atas pembelajaran dan lamanya waktu. Selain
itu, diharapkan dapat meningkatkan keaktifan/aktivitas siswa dalam pembelajaran,
karena pada pelaksanaannya terdapat kegiatan belajar/diskusi kelompok untuk
memahami suatu bahan pelajaran dan menyelesaikan soal latihan. Sebagai variasi
proses belajar yang menyenangkan dan menarik (interest) adalah diadakannya
games (permainan) antar kelompok dan tournament (kompetisi) secara individu
sebagai tes evaluasi siswa/assesment. Di akhir kegiatan diadakannya penghargaan
bagi siswa dan kelompok yang memperoleh skor terbaik.
Untuk maksud tersebut, maka akan diaplikasikan model pembelajaran
ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning Tournament. Diharapkan
dengan adanya penelitian penerapan ini dapat membantu mendorong kepercayaan
diri siswa, membimbing siswa mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata,
menciptakan ketertarikan siswa, mengetahui sejauh mana penerimaan siswa
terhadap pelajaran dan menumbuhkan kabanggaan siswa atas hasil belajarnya,
sehingga upaya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Gambar Beton pada siswa kelas XI TGB diharapkan dapat tercapai.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Metode dan strategi pembelajaran dalam proses pembelajaran Gambar Beton
yang masih kurang bervariasi (konvensional dan transaksional).
2. Penerapan semi-block system mengakibatkan durasi pembelajaran yang cukup
lama (5 jam dalam satu kali pertemuan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
3. Munculnya kejenuhan siswa selama mengikuti pelajaran Gambar Beton.
4. Rendahnya ketertarikan siswa dalam kegiatan pembelajaran Gambar Beton
sehingga keaktifan siswa tidak terasah.
5. Hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada mata
pelajaran Gambar Beton yang belum tuntas.
6. Metode pembelajaran ARIAS dengan strategi pembelajaran aktif Learning
Tournament sebagai bagian dari pembelajaran aktif berkelompok diduga
dapat memperbaiki proses dan meningkatkan hasil belajar secara maksimal
siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta mata pelajaran Gambar Beton.
C. Pembatasan Masalah
Untuk mengefektifkan proses penelitian ini, peneliti membatasi masalah
yang dikaji pada beberapa hal, yaitu :
1. Upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran
ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning Tournament.
2. Sasaran penelitian diarahkan pada proses dan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran
aktif Learning Tournament, pada siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta, dengan jumlah kapasitas siswa 33 orang yang terdiri dari 31 siswa
laki-laki dan 2 siswa perempuan.
3. Penelitian ini hanya dilaksanakan untuk pembelajaran bidang produktif
Gambar Beton. Dengan materi pokok yang disesuaikan dengan standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang dipelajari siswa kelas XI TGB SMK
Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka
dirumuskan masalah penelitian ini adalah :
1. Apakah model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
Learning Tournament dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Gambar Beton siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran
2010/2011 ?
2. Apakah model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
Learning Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Gambar Beton siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun
ajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan arah pertama menentukan langkah-langkah
dalam kegiatan penelitian. Agar penelitian itu dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan yang diinginkan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Mengetahui peningkatan kualitas proses pembelajaran Gambar Beton siswa
kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011, setelah
diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran
aktif Learning Tournament.
2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta tahun ajaran 2010/2011 pada mata pelajaran Gambar Beton, setelah
diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran
aktif Learning Tournament.
F. Manfaat Peneltian
Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
1) Membantu mempermudah siswa menerima dan memahami materi pada
pembelajaran Gambar Beton.
2) Memelihara ketertarikan dan meminimalkan kejenuhan siswa selama
pembelajaran Gambar Beton berlangsung dengan adanya permainan dan
kompetisi.
3) Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Gambar
Beton.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Bagi Guru
1) Diharapkan dengan adanya penelitian ini, guru mampu meningkatkan
kualitas proses pembelajaran dan hasil pembelajaran Gambar Beton di
kelasnya.
2) Sebagai bahan masukan atau referensi tentang model pembelajaran yang
efektif untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran Gambar Beton.
c. Bagi Sekolah
1) Memperbaiki proses belajar mengajar pada mata pelajaran Gambar Beton
SMK Negeri 2 Surakarta.
2) Penelitian yang dilaksanakan diharapakan menjadi sumbangan pemikiran
untuk meningkatakan prestasi SMK Negeri 2 Surakarta dan memperbaiki
kualitas pendidikan di program keahlian bangunan khususnya pada
pembelajaran Gambar Beton, yang selanjutnya model pembelajaran
ARIAS ini diharapkan dapat diterapkan dengan berbagai variasi strategi
pembelajaran di kelas-kelas lain yang disinyalir mempunyai permasalahan
yang sama.
d. Bagi Peneliti
1) Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan peneliti, khususnya
terkait dengan penelitian yang menggunakan model pembelajaran ARIAS
dengan strategi pembelajaran aktif Learning Tournament yang berorientasi
pada proses dan hasil belajar siswa.
2) Memperoleh pengalaman pelaksanaan strategi pembelajaran, melakukan
seleksi materi, dan mengembangkan instrumen pembelajaran.
3) Memberi bekal bagi peneliti sebagai calon guru Teknik Bangunan yang
siap melaksanakan tugas di lapangan.
2. Manfaat Teoritis
a. Menambah pengetahuan pembaca terhadap dunia pendidikan.
b. Sebagai masukan atau bahan pustaka bagi peneliti-peneliti lain untuk
mengadakan penelitian serupa dan relevan di masa yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Kajian tentang Model Pembelajaran ARIAS
a. Pengertian Model Pembelajaran ARIAS
Model pembelajaran ARIAS merupakan modifikasi dari model ARCS.
Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction), dikembangkan
oleh Keller dan Kopp seperti dikutip Sopah (2001: 458) sebagai jawaban
bagaimana merancang pembelajaran yang dapat mempengaruhi motivasi
berprestasi dan hasil belajar.
Djamaah Sopah mengungkapkan bahwa model pembelajaran ini menarik
karena dikembangkan atas dasar teori-teori belajar dan pengalaman nyata para
instruktur. Namun demikian, pada model pembelajaran ini tidak ada evaluasi
(assessment), padahal evaluasi merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan
dalam kegiatan pembelajaran. Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahui sampai
sejauh mana kemajuan yang dicapai atau hasil belajar yang diperoleh siswa.
Mengingat pentingnya evaluasi, maka model pembelajaran ini dimodifikasi
dengan menambahkan komponen evaluasi pada model pembelajaran tersebut.
Dengan modifikasi tersebut, model pembelajaran yang digunakan
mengandung lima komponen yaitu: attention (minat/perhatian); relevance
(relevansi); confidence (percaya/yakin); satisfaction (kepuasan/bangga), dan
assessment (evaluasi). Modifikasi juga dilakukan dengan penggantian nama
confidence menjadi assurance, dan attention menjadi interest. Dalam kegiatan
pembelajaran guru tidak hanya percaya bahwa siswa akan mampu dan berhasil,
melainkan juga penting menanamkan rasa percaya diri siswa bahwa mereka
merasa mampu dan dapat berhasil. Demikian juga penggantian kata attention
menjadi interest, karena pada kata interest (minat) sudah terkandung pengertian
attention (perhatian). Dengan kata interest tidak hanya sekedar menarik
minat/perhatian siswa pada awal kegiatan melainkan tetap memelihara
minat/perhatian tersebut selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Untuk memperoleh akronim yang lebih baik dan lebih bermakna maka
urutannya pun dimodifikasi menjadi assurance, relevance, interest, assessment
dan satisfaction. Makna dari modifikasi ini adalah usaha pertama dalam kegiatan
pembelajaran untuk menanamkan rasa yakin/percaya pada siswa. Kegiatan
pembelajaran ada relevansinya dengan kehidupan siswa, berusaha menarik dan
memelihara minat/perhatian siswa. Kemudian diadakan evaluasi dan
menumbuhkan rasa bangga pada siswa dengan memberikan penguatan
(reinforcement). Dengan mengambil huruf awal dari masing-masing komponen
menghasilkan kata ARIAS sebagai akronim. Oleh karena itu, model pembelajaran
yang sudah dimodifikasi ini disebut model pembelajaran ARIAS.
Dapat diperinci bahwa ARIAS merupakan singkatan dari Assurance,
Relevance, Interest, Assesment, dan Satisfaction yaitu suatu model pembelajaran
yang berhubungan dengan pengembangan sikap mental dan emosi siswa (afektif).
Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut aktif untuk memberikan motivasi
untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam menyelesaikan tugas atau
latihan selama proses pembelajaran berlangsung. Guru juga harus menunjukkan
relevansi materi yang disampaikanya terhadap kenyataan yang mudah ditemui
dalam kehidupan siswa sehari-hari. Assesment atau evaluasi diadakan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa. Selain itu guru supaya tidak segan
memberi penghargaan atas hasil usaha siswa untuk menumbuhkan rasa
puas/bangga siswa atas prestasi atau hasil belajar yang telah diraih.
b. Komponen Model Pembelajaran ARIAS
1) Assurance (percaya diri)
Ialah sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan
harapan untuk berhasil ( Keller, 1987: 2-9 ). Menurut Bandura seperti dikutip oleh
D.Sopah (2001:458), seseorang yang memiliki sikap percaya diri tinggi cenderung
akan berhasil bagaimana pun kemampuan yang ia miliki. Sikap ini mempengaruhi
kinerja aktual seseorang, sehingga perbedaan dalam sikap ini menimbulkan
perbedaan dalam kinerja. Sikap percaya diri, yakin akan berhasil ini perlu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
ditanamkan kepada siswa untuk mendorong mereka agar berusaha dengan
maksimal guna mencapai keberhasilan yang optimal.
Disimpulkan, bahwa assurance dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan guru
untuk menumbuhkan motivasi dan sikap percaya diri dalam diri siswa. Dengan
sikap yakin, penuh percaya diri dan merasa mampu dapat melakukan sesuatu
dengan berhasil, siswa terdorong untuk melakukan sesuatu kegiatan dengan
sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik dari sebelumnya
atau dapat melebihi orang lain
2) Relevance (kebermaknaan)
Yaitu berhubungan dengan kehidupan siswa baik berupa pengalaman
sekarang atau yang telah dimiliki maupun yang berhubungan dengan kebutuhan
karir sekarang atau yang akan datang ( Keller, 1987: 2-9 ). Siswa merasa kegiatan
pembelajaran yang mereka ikuti memiliki nilai, bermanfaat dan berguna bagi
kehidupan mereka. Sesuatu yang memiliki arah tujuan, dan sasaran yang jelas
serta ada manfaat dan relevan dengan kehidupan akan mendorong individu untuk
mencapai tujuan tersebut. Dengan tujuan yang jelas mereka akan mengetahui
kemampuan apa yang akan dimiliki dan pengalaman apa yang akan didapat.
Dalam kegiatan pembelajaran, para guru perlu memperhatikan unsur
relevansi ini. Menurut Sopah, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk
meningkatkan relevansi dalam pembelajara, yaitu :
- Mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai
- Mengemukakan manfaat pelajaran bagi kehidupan siswa
- Menggunakan bahasa yang jelas atau contoh-contoh yang ada hubungannya
dengan pengalaman nyata atau nilai- nilai yang dimiliki siswa
- Menggunakan berbagai alternatif strategi dan media pembelajaran yang
cocok untuk pencapaian tujuan.
Dari pendapat yang dikemukakan Keller dan Sopah di atas, dapat ditarik
pengertian dari relevance ialah kebermaknaan atau arti dari pelajaran yang
diperoleh siswa serta keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Siswa akan
terdorong mempelajari sesuatu kalau hal yang akan dipelajari ada relevansinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
dengan kehidupan mereka, dan memiliki tujuan yang jelas. Maka dari itu, guru
hendaknya selalu menunjukkan relevansi atau contoh nyata bagi siswa dengan
beberapa cara yang mudah dimengerti siswa.
3) Interest (minat atau perhatian siswa)
Dalam kegiatan pembelajaran, minat/perhatian tidak hanya harus
dibangkitkan melainkan juga harus dipelihara selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan berbagai bentuk dan
memfokuskan pada minat/perhatian dalam kegiatan pembelajaran.
Adanya minat/perhatian siswa terhadap tugas yang diberikan dapat
mendorong siswa melanjutkan tugasnya. Siswa akan kembali mengerjakan
sesuatu yang menarik sesuai dengan minat/perhatian mereka. Membangkitkan dan
memelihara minat/perhatian merupakan usaha menumbuhkan keingintahuan siswa
yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
Kesimpulan arti interest dalam komponen ini adalah suatu upaya untuk
membangkitkan minat dan memelihara ketertarikan siswa terhadap pelajaran yang
akan disampaikan, karena minat/perhatian siswa merupakan alat yang sangat
berguna dalam usaha mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.
4) Assessment (evaluasi/penilaian)
Assessment berhubungan dengan evaluasi terhadap siswa. Menurut Hopkins
dan Antens seperti yang dikutip Sopah, evaluasi merupakan umpan balik tentang
kelebihan dan kelemahan yang dimiliki siswa, dapat mendorong belajar lebih baik
dan meningkatkan motivasi berprestasi. Evaluasi terhadap siswa dilakukan untuk
mengetahui sampai sejauh mana kemajuan yang telah mereka capai yaitu apakah
siswa telah memiliki kemampuan seperti yang dinyatakan dalam tujuan
pembelajaran (Gagne dan Briggs, 1979:157 dalam Sopah)
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan evaluasi, yaitu:
Mengadakan evaluasi dan memberi umpan balik terhadap kinerja siswa.
Memberikan evaluasi yang obyektif dan adil serta segera menginformasikan
hasil evaluasi kepada siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Memberi kesempatan siswa untuk mengadakan evaluasi terhadap diri sendiri.
Memberi kesempatan kepada siswa mengadakan evaluasi terhadap teman.
Dapat diartikan bahwa evaluasi merupakan alat untuk mengetahui apakah
yang telah diajarkan sudah dipahami oleh siswa, untuk memonitor kemajuan
siswa sebagai individu maupun sebagai kelompok, untuk merekam apa yang telah
siswa capai, dan untuk membantu siswa dalam belajar dalam usaha meningkatkan
prestasi belajar.
5) Satisfaction (rasa bangga, puas atas hasil yang dicapai)
Dalam teori belajar, satisfaction adalah reinforcement (penguatan). Siswa
yang telah berhasil mengerjakan atau mencapai sesuatu merasa bangga/puas atas
keberhasilan tersebut. Keberhasilan dan kebanggaan itu menjadi penguat bagi
siswa tersebut untuk mencapai keberhasilan berikutnya (Sopah, 2001: 462).
Menurut Keller berdasarkan teori kebanggaan, rasa puas dapat timbul dari
dalam diri individu sendiri yang disebut kebanggaan intrinsik di mana individu
merasa puas dan bangga telah berhasil mengerjakan, mencapai atau mendapat
sesuatu. Kebanggaan dan rasa puas ini juga dapat timbul karena pengaruh dari
luar individu, yaitu dari orang lain atau lingkungan yang disebut kebanggaan
ekstrinsik. Seseorang merasa bangga dan puas karena apa yang dikerjakan dan
dihasilkan mendapat penghargaan baik bersifat verbal maupun nonverbal dari
orang lain atau lingkungan.
Memberikan penghargaan (reward) menurut Thorndike seperti dikutip oleh
Gagne dan Briggs dalam Sopah, merupakan suatu penguatan (reinforcement)
dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan demikian, satisfaction merupakan usaha guru untuk menumbuhkan
rasa bangga siswa atas hasil belajarnya melalui penguatan atau memberi
penghargaan. Rasa bangga dan memberikan penghargaan merupakan salah satu
cara yang dapat digunakan untuk mempengaruhi hasil belajar siswa. Untuk itu,
hal ini perlu ditanamkan dan dijaga dalam diri siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Pada dasarnya, semua komponen tersebut di atas saling mendukung untuk
menghasilkan suatu model pembelajaran yang dapat membentuk kepribadian
siswa yang lebih baik. Dalam penelitian kali ini, semua komponen ARIAS
diusahakan dimunculkan, namun yang lebih diperlihatkan adalah pada komponen
Interest, Assesment dan Satisfaction. Hal ini dikarenakan, pada kelas penelitian,
siswa dinilai telah memiliki kepercayaan diri (assurance) yang cukup sehingga
guru hanya perlu mengingatkan dan memberikan sedikit dorongan pada siswa
ketika rasa enggan mulai muncul. Relevansi juga telah diterapkan guru dalam
kegiatan-kegiatan pembelajaran sebelumnya, sehingga siswa, pada umumnya
telah dapat mengetahui makna atau arti pelajaran yang mereka dapatkan serta
mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Guru cukup menyampaikan
kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari itu dan sedikit contoh nyata, untuk
membantu siswa merekonstruksi tujuan dari kegiatan yang dilaksanakan.
Pemasalahan yang dihadapi di kelas ini adalah kejenuhan siswa yang muncul
akibat dari metode yang diterapkan guru kurang bervariasi dan durasi pelajaran
yang cukup lama, sehingga perlu diberikannya suatu variasai untuk
membangkitkan minat siswa belajar (interest). Assesment atau evaluasi
sebenarnya telah dilaksanakan guru, namun hasil dari evaluasi tersebut tidak
dikembalikan lagi pada siswa, sehingga siswa tidak tahu sejauh mana kemampuan
mereka dalam belajar ( kelebihan dan kelemahan/kesalahan siswa ). Mereka hanya
tahu hasil belajar mereka tanpa dapat mempelajari dari kesalahan-kesalahan yang
ada, sehingga seringkali siswa mengulangi kesalahan pada evaluasi berikutnya.
Satisfaction atau memberikan penghargaan diharapkan dapat membantu menarik
perhatian dan mendorong semangat siswa dalam belajar, sehingga komponen ini
perlu diterapkan.
2. Kajian tentang Strategi Pembelajaran Aktif Learning Tournament
Hamzah B. Uno (2009:1-2) mengungkapkan beberapa pendapat tentang
strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli pembelajaran, diantaranya
sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Kozna (1989) : strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiapkegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuankepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
Gerlach dan Ely (1980) : strategi pembelajaran merupakan cara-cara yangdipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkunganpembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifatlingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikanpengalaman belajar peserta didik.
Dick dan Carey (1990) : strategi pembelajaran terdiri atas seluruhkomponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajaryang atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didikmencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Gropper (1990) : strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagaijenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingindicapai.
Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh
seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan
memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang
pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
Strategi pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran aktif Learning Tournament. Pembelajaran aktif Learning
Tournament adalah salah satu bentuk strategi pembelajaran aktif yang diciptakan
oleh Melvin L. Silberman yang merupakan penyederhanaan dari pembelajaran
Teams Games Tournment (TGT) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dkk
(Mel Silberman, 2001:151). Learning Tournament merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang termasuk dalam kategori model pembelajaran aktif. Tujuan
Learning Tournament ialah meminimalkan kejenuhan siswa dengan adanya
games dan tournament, serta mendorong siswa dapat belajar secara aktif baik
secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan hasil belajarnya.
Sedangkan Teams Games Tournment (TGT) yang merupakan salah satu strategi
pembelajaran kooperatif, lebih mengedepankan adanya sistem kooperatif atau
kerja sama dalam proses belajarnya sehingga didapatkan hasil belajar siswa yang
meningkat/baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Adapun penyederhanaan yang dilakukan yaitu pada prosedur atau tahapan
pelaksanaan pembelajaran tersebut. Dalam Learning Tournament, langkah-
langkah pada komponen permainan/game dan kompetisi/tournament dilaksanakan
secara lebih praktis dibandingkan pada pelaksanaan TGT.
Menurut Slavin (1995: 84-86), komponen-komponen dan langkah-langkah
pelaksanaan dalam TGT yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. Presentasi Kelas
Dalam presentasi kelas guru memperkenalkan materi pembelajaran yang
diberikan secara langsung atau mendiskusikan dalam kelas. Dalam hal ini, guru
berperan sebagai fasilitator. Pembelajaran mengacu pada apa yang disampaikan
oleh guru agar nantinya dapat membantu siswa dalam mengikuti game dan
turnament.
b. Kelompok
Kelompok terdiri empat sampai lima orang yang heterogen misalnya
berdasar kemampuan akademik dan jenis kelamin, jika memungkinkan suku, ras
atau kelas sosial. Tujuan utama pembentukan kelompok adalah untuk
menyakinkan siswa bahwa semua anggota kelompok belajar dan semua anggota
mempersiapkan diri untuk mengikuti game dan turnamen dengan sebaik-baiknya.
Diharapkan tiap anggota kelompok melakukan hal yang terbaik bagi
kelompoknya dan adanya usaha kelompok melakukan untuk membantu anggota
kelompoknya sehingga dapat meningkatkan kemampuan akademik dan
menumbuhkan pentingnya kerjasama diantara siswa serta meningkatkan rasa
percaya diri.
c. Game (permainan)
Permainan (game) dibuat dengan isi pertanyaan-pertanyaan untuk mengetes
pengetahuan siswa yang didapat dari presentasi kelas dan latihan kelompok.
Game dimainkan dengan meja yang berisi tiga murid yang diwakili tiga kelompok
yang berbeda. Siswa mengambil kartu bernomor dan berusaha untuk menjawab
pertanyaan sesuai dengan nomor. Aturannya membolehkan pemain untuk
menantang jawaban yang lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
d. Tournament (kompetisi)
Biasanya turnamen diselenggarakan akhir minggu, setelah guru membuat
presentasi kelas dan kelompok-kelompok mempraktikan tugas-tugasnya. Untuk
turnamen pertama guru mengelompokkan siswa dengan kemampuan serupa yang
mewakili tiap timnya. Kompetisi ini merupakan sistem penilaian kemampuan
perorangan seperti dalam model pembelajaran STAD. Kompetisi ini juga
memungkinkan bagi siswa dari semua level di penampilan sebelumnya untuk
memaksimalkan nilai kelompok mereka menjadi terbaik.
e. Penghargaan Kelompok (Rekognisi Tim)
Setelah mengikuti game dan turnamen, setiap kelompok akan memperoleh
poin. Rata-rata poin kelompok yang diperoleh dari game dan turnamen akan
digunakan sebagai penentu penghargaan kelompok. Jenis penghargaan sesuai
dengan kriteria yang telah ditentukan. Penghargaan kelompok dapat berupa
hadiah, sertifikat, dan sebagainya.
Pada Learning Tournament, Melvin L. Silberman (2001: 151-152)
menyusun langkah-langkah pembelajaran yang lebih praktis dan mudah, yaitu:
a. Guru mengenalkan / memberikan materi, menyampaikan sedikit ulasan dan
menjelaskan sistem belajar.
b. Pembagian peserta didik dalam suatu kelompok (team) secara heterogen
untuk belajar bersama.
c. Guru memberikan serangkaian pertanyaan kepada peserta didik dalam
kelompok. Pada tahap ini disebut permainan/game babak pertama, kemudian
meminta masing-masing tim menyebutkan skor yang diperoleh.
Tahap ini dapat diulang pada sesi materi selanjutnya yang disebut
permainan/game babak kedua dan seterusnya.
d. Mengadakan kompetisi/Tournament yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
harus dijawab peserta didik secara individu. Meminta peserta didik
menyatakan skor mereka pada anggota lain dalam tim untuk mendapatkan
tambahan skor dalam tim.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Tahap ini dapat diulang pada sesi materi selanjutnya yang dapat dilaksanakan
setalah belajar dalam kelompok dan permainan/game dilaksanakan.
e. Mengumumkan skor masing-masing tim dan memberikan penghargaan sesuai
kriteria yang ditentukan.
Berdasarkan pendapat R. Slavin dan Mel Silberman di atas, maka dapat
dilihat secara lebih rinci penyederhanaan yang dilakukan dalam Learning
Tournament dalam tabel di bawah ini.
Tabel 1. Perbandingan Perbedaan Tahapan Pelaksanaan TGT dan Learning
Tournament
NoTahapan /
KomponenTGT Learning Tournament
1 Presentasi Kelas Mengenalkan materi atau
memberikan ulasan
Mengenalkan materi atau
memberikan ulasan
2 Kelompok/Team Heterogen Heterogen
3 Permainan/
Game
Dimainkan di meja yang
berisi 3 murid yang diwakili
3 kelompok yang berbeda.
Dilaksanakan secara
serentak diikuti seluruh
kelompok yang ada.
4 Kompetisi/
Tournament
Mengelompokkan siswa
dengan kemampuan serupa
yang mewakili tiap timnya.
Diikuti oleh seluruh siswa
anggota tim tanpa ada
pengelompokan lagi.
5 Penilaian Diambil dari rata-rata skor
game kelompok dan skor dari
turnamen tiap anggota
kelompok
Diambil dari rata-rata skor
game kelompok dan skor
dari turnamen tiap anggota
kelompok
6 Penghargaan Sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan
Sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan
Keterangan :
Yang dicetak tebal adalah perbedaan antara TGT dengan Learning Tournament.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Kajian tentang Proses, Kejenuhan, dan Hasil Belajar
a. Belajar
Dalam bukunya, Nana Syaodih Sukmadinata (2005:155-156)
menyebutkan bahwa sebagian besar perkembangan individu berlangsung melalui
kegiatan belajar. Selain itu, disampaikan pula pengertian belajar dari para ahli :
Witherington (1952:165) : “belajar merupakan perubahan dalamkepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baruberbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.
Crow & Crow dan Hilgard (1958:225) : “belajar adalah diperolehnyakebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”.
Hilgard (1962:252) : “belajar adalah proses dimana suatu perilaku munculperilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatusituasi”.
Di Vesta dan Thompson (1970:112) : “ belajar adalah perubahan perilakuyang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman”.
Gage & Berliner (1970:256) : “belajar adalah suatu proses perubahanperilaku yang yang muncul karena pengalaman”
Moh. Surya (1997) : “belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yangdilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secarakeseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalamberinteraksi dengan lingkungannya”.
W.S.Winkel (2005) : “belajar pada manusia adalah suatu aktivitasmental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan,yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,keterampian dan nilai sikap, yang mana perubahan itu bersifat secararelatif konstan dan berbekas“.
Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat diambil kesimpulan
mengenai pengertian belajar yaitu “belajar adalah suatu proses perubahan
perilaku secara aktif, merespon terhadap semua situasi yang ada di sekitar
individu, melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari serta
berbuat melalui berbagai pengalaman yang diarahkan pada suatu tujuan”.
b. Proses Belajar
Dalam Joesafira dijelaskan bahwa, proses adalah kata yang berasal dari
bahasa latin “processus” yang berarti “berjalan kedepan “. Kata ini mempunyai
konotasi urutan langkah atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau
tujuan. Menurut Chaplin, proses adalah suatu perubahan khususnya yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
menyangkut perubahan tingkah laku atau perubahan kejiwaan. Dalam psikologi,
proses belajar berarti cara-cara/langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa
perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hail-hasil tertentu (Reber, 1988).
Beberapa fase proses belajar yang dikemukakan Joesafira antara lain :
1) Mendengarkan
Adalah salah satu aktivitas belajar, setiap orang belajar di sekolah pasti ada
aktivitas mendengarkan. Ketika seorang guru menggunakan metode ceramah,
maka setiap siswa mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru.
2) Memandang
Yang dimaksud di sini adalah mengarahkan suatu penglihatan ke suatu objek. Di
kelas, seorang pelajar memandang papan tulis yang berisikan tulisan yang baru
saja ditulis guru, tulisan yang pelajar pandang itu menimbulkan kesan dan
selanjutnya tersimpan dalam otak.
3) Meraba, Membau, dan Mencicipi / Mengecap
Aktivitas indra manusia yang dapat dijadikan sebagai alat untuk kepentingan
belajar adalah aktivitas meraba dan membau. Adapun mengecap juga dapat
memberikan kesempatan bagi orang untuk belajar. Tentu saja aktivitasnya harus
disadari oleh suatu tujuan.
4) Menulis atau mencatat
Catatan sangat berguna untuk menampung sejumlah informasi, yang tidak hanya
bersifat fakta-fakta, melainkan juga terdiri atas materi hasil dari bahan bacaan.
5) Membaca
Aktivitas membaca adalah aktivitas yang paling banyak di lakukan selama belajar
di sekolah. Jika belajar adalah untuk mendapatkan ilmu pengetahuan, maka
membaca salah jalan menuju pintu ilmu pengetahuan. Dengan demikian,
membaca identik dengan mencari ilmu pengetahuan agar menjadi cerdas dan
mengabaikan membaca berarti kebodohan.
6) Mencari ikhtisar atau ringkasan dan menggaris bawahi,
7) Mengamati tabel-tabel, diagram-diagram atau bagan-bagan,
8) Menyusun paper atau kertas kerja,
9) Mengingat,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
10) Berfikir,
11) Latihan atau praktek.
Jerome S. Bruner dalam Joesafira, menyatakan bahwa dalam proses
pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase, antara lain :
Fase informasi (tahap penerimaan materi)
Fase transformasi (tahap pengubahan materi)
Fase evaluasi (tahap penilaian materi)
Menurut Wittig (1981) dalam setiap proses belajar selalu berlangsung
dalam 3 tahapan, antara lain :
Actuation (tahap perolehan/penerimaan informasi)
Storage (tahap penyimpanan informasi)
Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi)
Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku
kognitif, efektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa yang melalui
beberapa fase atau tahapan yaitu penerimaan, penyimpanan, pengolahan, dan
penilaian informasi tersebut. Dalam penelitian ini, proses belajar diamati melalui
lembar observasi diambilkan dari prosentase keaktifan siswa melalui ranah afektif
dan psikomotor.
c. Kejenuhan Belajar
Kejenuhan belajar merupakan suatu bentuk kesulitan belajar yang tak
selalu mudah diatasi. Gejala-gejala yang sering dialami adalah timbulnya rasa
enggan, malas, lesu dan tidak bergairah untuk belajar, padahal individu yang
bersangkutan masih memiliki kemauan untuk belajar.
Kata kejenuhan berarti padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi
memuat apapun. Oleh Reber (1988) dalam Psycologi Education dijelaskan bahwa
kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang digunakan untuk belajar
tetapi tidak mendatangkan hasil. Kejenuhan pada umumnya disebabkan suatu
proses yang berlangsung secara monoton (tidak bervariasi) dan telah berlangsung
sejak lama. Kejenuhan belajar dapat dimaknai pula sebagai suatu kondisi mental
seseorang, saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
mengakibatkan timbulnya rasa enggan, lesu, dan tidak bersemangat atau tidak
bergairah untuk melakukan aktivitas belajar (Thursan Hakim, 2008 : 62-64).
Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain yaitu :
1) Cara atau metode belajar tidak bervariasi
2) Belajar hanya di tempat tertentu,
3) Suasana belajar tidak berubah,
4) Kurang aktivitas rekreasi atau hiburan,
5) Siswa yang telah kehilangan motivasi dan kehilangan konsolidasi salah satu
tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa tertentu sampai pada tingkat
keterampilan berikutnya,
6) Proses belajar siswa telah sampai pada batas kemampuan jasmaniahnya
karena bosan (borring) dan keletihan (fatigue).
Menurut Cross (1974) dalam Psycology Education, keletihan siswa dapat
diketegorikan menjadi tiga, yaitu:
1) Keletihan indra siswa
2) Keletihan fisik siswa
3) Keletihan mental siswa
Keletihan indra dan fisik siswa dapat dihilangkan dengan mudah dengan
beristirahat dengan cukup. Kiat-kiat untuk mengatasi keletihan mental yang
menyebabkan kejenuhan belajar, antara lain sebagai berikut :
- Melakukan istirahat dan mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi
dengan takaran yang cukup.
- Pengubahan atau penjadwalan kembal jam-jam dari hari-hari belajar yang
dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih giat.
- Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar siswa
- Memberikan motivasi dan stimulus baru agar siswa merasa terdorong untuk
belajar lebih giat daripada sebelumnya.
- Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam) dengan cara
mencoba belajar dan belajar lagi.
Dapat diambil kesimpulan bahwa Kejenuhan Belajar adalah suatu
kondisi mental seseorang yang mengalami rasa enggan, bosan, lelah, dan tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
bersemangat untuk melakukan aktivitas belajar, yang ditimbulkan akibat adanya
suatu proses yang berlangsung secara monoton dalam rentang waktu yang cukup
lama sehingga tidak mendatangkan hasil.
d. Hasil Belajar
Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran.
Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru
tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui
kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan
membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas
maupun individu.
Menurut Gagne (Abin Syamsuddin Makmun, 2003), perubahan perilaku
yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk :
1) Informasi verbal ; yaitu penguasaan informasi bentuk verbal (tertulis atau lisan)
2) Kecakapan intelektual ; yaitu kecakapan dalam membedakan, memahami
konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat
dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah dan menitikberatkan pada
hasil pembelajaran.
3) Strategi kognitif ; yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara-cara
berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Strategi kognitif lebih menekankan
pada pada proses pemikiran.
4) Sikap ; yaitu keadaan dalam diri individu yang akan memberikan
kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa,
didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan
kesiapan untuk bertindak.
5) Kecakapan motorik ; ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan
yang dikontrol oleh otot dan fisik.
Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, Bloom mengungkapkan tiga
kawasan (domain) perilaku individu hasil belajar beserta sub kawasan dari
masing-masing kawasan, yakni : (1) kawasan kognitif / pengetahuan dan
pengertian; (2) kawasan afektif / sikap dan cita-cita; dan (3) kawasan psikomotor /
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
keterampilan dan kebiasaan. Pernyataan ini didukung oleh pendapat Nana Sudjana
( 2004 : 22 ) yang mengemukakan bahwa hasil belajar dibagi menjadi tiga macam
hasil belajar yaitu : (a). Keterampilan dan kebiasaan; (b). Pengetahuan dan
pengertian; (c). Sikap dan cita-cita, yang masing-masing golongan dapat diisi
dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah.
Dari pendapat Abin Syamsudin Makmun, Bloom dan Nana Sudjana di
atas, dapat disimpulkan mengenai pengertian hasil belajar, yaitu kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya yang membentuk
perubahan perilaku individu baik berupa penguasaan informasi verbal, kecakapan
kognitif, afektif atau sikap serta psikomotor atau keterampilan.
Pada penelitian ini, hasil belajar yang ingin diperbaikai atau ditingkatkan
mengacu pada pendapat Bloom dkk., yaitu pada kawasan kognitif, afektif, dan
psikomotor siswa.
Di bawah ini akan dijabarkan lebih lanjut mengenai hasil belajar siswa
berdasarkan pendapat Bloom pada kawasan kognitif, afektif dan psikomotor
melalui pendapat beberapa ahli pendidikan.
1) Hasil Belajar Kognitif
Hasil belajar kognitif berkaitan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar.
Bloom dkk., ( W.S.Winkel, 2005:45 ) membagi aspek ini menjadi 6 tahap, yaitu :
a) Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan aspek kognitif yang paling rendah tetapi paling
mendasar. Dilihat dari objek yang diketahui (isi) pengetahuan dapat digolongkan
yaitu : (1) Mengetahui sesuatu secara khusus, (2) Mengetahui tentang cara untuk
memproses atau melakukan sesuatu.
b) Pemahaman (comprehension)
Pemahaman atau dapat dijuga disebut dengan istilah mengerti, merupakan
kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui.
Temuan-temuan yang didapat dari mengetahui seperti definisi, informasi,
peristiwa, fakta disusun kembali dalam struktur kognitif yang ada. Temuan-
temuan ini diakomodasikan dan kemudian berasimilasi dengan struktur kognitif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
yang ada, sehingga membentuk struktur kognitif baru. Tingkatan dalam
pemahaman ini meliputi :
- Translasi yaitu mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tanpa
perubahan makna.
- Interpretasi yaitu menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol, baik
dalam bentuk simbol verbal maupun non verbal.
- Ekstrapolasi yaitu melihat kecenderungan, arah atau kelanjutan suatu temuan.
c) Penerapan (application)
Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dikatakan menguasai
kemampuan ini jika ia dapat memberi contoh, menggunakan, mengklasifikasikan,
memanfaatkan, menyelesaikan dan mengidentifikasi hal-hal yang sama.
d) Penguraian (analysis)
Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah dan menunjukkan hubungan antar-
bagian tersebut, melihat penyebab-penyebab dari suatu peristiwa atau memberi
argumen-argumen yang menyokong suatu pernyataan.
Secara rinci Bloom mengemukakan tiga jenis kemampuan analisis, yaitu :
- Menganalisis unsur
- Menganalisis hubungan
- Menganalisis prinsip-prinsip organisasi
e) Memadukan (synthesis)
Menggabungkan, meramu, atau merangkai berbagai informasi menjadi satu
kesimpulan atau menjadi suatu hal yang baru. Kemampuan berfikir induktif dan
konvergen merupakan ciri kemampuan ini.
f) Penilaian (evaluation)
Mempertimbangkan, menilai dan mengambil keputusan benar-salah, baik-buruk,
atau bermanfaat-tak bermanfaat berdasarkan kriteria tertentu, baik kualitatif
maupun kuantitatif. Terdapat dua kriteria pembenaran yang digunakan, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
- Pembenaran berdasarkan kriteria internal; yang dilakukan dengan
memperhatikan konsistensi atau kecermatan susunan secara logis unsur-unsur
yang ada di dalam objek yang diamati.
- Pembenaran berdasarkan kriteria eksternal; yang dilakukan berdasarkan
kriteria-kriteria yang bersumber di luar objek yang diamati.
Pada penelitian ini, untuk mengukur hasil belajar siswa hanya digunakan
tiga tahap pada aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan
penerapan. Pengukuran hasil belajar kognitif menggunakan tes tertulis pada tiap
siklus.
2) Hasil Belajar Afektif
Aspek afektif berhubungan dengan perasaan, emosi, sikap hati yang
menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu, apresiasi
(penghargaan) dan penyesuaian perasaan sosial. Tujuan pengajaran yang
diarahkan pada kawasan afektif ini berorientasi pada faktor-faktor emosional,
seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral, dan sebagainya.
Kratwohl (W.S.Winkel, 2005 : 245) memberikan batasan orientasi dan
penggolongan aspek afektif sebagai berikut :
a) Penerimaan (Receiving)
Menurut Hamzah, dkk (2001 : 9) kemauan menerima merupakan keinginan
untuk memerhatikan suatu gejala atau rancangan tertentu, seperti keinginan
membaca buku, mendengar musik atau bergaul dengan orang yang mempunyai
ras berbeda. Gulo (2002 : 66) merinci penerimaan ini dalam tiga tahap :
(1) Kesiapan untuk menerima (awareness), yaitu kesiapan untuk berinteraksi
dengan stimulus yang ditandai dengan kehadiran dan usaha untuk memberi
perhatian pada stimulus yang bersangkutan.
(2) Kemauan untuk menerima (willingness to receives), yaitu usaha untuk
mengalokasikan perhatian pada stimulus yang bersangkutan.
(3) Mengkhususkan perhatian (controlled or selected attention) pada bagian
tertentu dari stimulus yang diperhatikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
b) Partisipasi (Responding)
Partisipasi atau penanggapan merupakan kegiatan yang menunjuk pada
partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan tugas terstruktur,
mentaati peraturan, mengikuti diskusi kelas, menyelesaikan tugas di laboratorium
atau menolong orang lain. Proses ini menurut Gulo (2002 : 67) terdiri dari tiga
tahap, yaitu:
(1) Kesiapan menanggapi (acquiescence of responding)
(2) Kemauan menanggapi (willingness to respond) yaitu usaha untuk melihat hal-
hal khusus di dalam bagian yang diperhatikan.
(3) Kepuasan menanggapi (satisfaction in response), yaitu adanya kegiatan yang
berhubungan dengan usaha untuk memuaskan keinginan mengetahui.
c) Penilaian (Valuing)
Penilaian adalah suatu sikap yang berkenaan dengan kemauan menerima
sistem nilai tertentu pada diri individu, seperti menunjukkan kepercayaan terhadap
sesuatu, kesungguhan untuk melakukan suatu kehidupan sosial (Hamzah, dkk,
2001: 9). Dalam Gulo (2002:6), penilaian terbagi atas empat tahap yaitu:
(1) Menerima nilai (acceptance of value), yaitu kelanjutan dari usaha memuaskan
diri untuk menanggapi secara lebih intensif.
(2) Menyeleksi nilai yang lebih disenangi (preference for a value) yang
dinyatakan dalam usaha untuk mencari contoh yang dapat memuaskan
perilaku menikmati.
(3) Komitmen yaitu kesetujuan terhadap suatu nilai dengan alasan-alasan tertentu
yang muncul dari rangkaian pengalaman.
d) Pengorganisasian (Organization)
Hamzah, dkk, (2001: 10) menjelaskan sebagai berikut : Pengorganisasian
berkenaan dengan penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang berbeda-beda
berdasarkan suatu sistem nilai yang lebih tinggi, seperti menyadari pentingnya
keselarasan antara hak dan kewajiban, bertanggung jawab terhadap hal yang telah
dilakukan, memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri, atau
menyadari peranan perencanaan dalam memecahkan suatu permasalahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Proses pengorganisasian terjadi dalam dua tahapan:
(1) Konseptualisasi nilai, yaitu keinginan untuk menilai hasil karya orang lain,
atau menemukan asumsi-asumsi yang mendasari suatu moral atau kebiasaan.
(2) Pengorganisasian sistem nilai, yaitu menyusun perangkat nilai dalam suatu
sistem nilai berdasar tingkat preferensinya (Gulo, 2002 : 68).
e) Pembentukan Pola Hidup (Characterization)
Pembentukan pola hidup atau karakterisasi merupakan tingkatan afeksi yang
tertinggi. Pada taraf ini, individu yang sudah memiliki sistem nilai selalu
menyelaraskan perilakunya sesuai dengan sistem nilai yang dipegangnya, seperti
bersikap objektif terhadap segala hal (Hamzah, dkk, 2001: 10).
Menurut Gulo (2002 : 69), proses karakterisasi terdiri atas dua tahap, yaitu:
(1) Generalisasi, yaitu kemampuan untuk melihat suatu masalah dari suatu sudut
pandang tertentu.
(2) Karakterisasi, yaitu mengembangkan pandangan hidup tertentu yang memberi
corak tersendiri pada kepribadian diri yang bersangkutan.
Kawasan afektif yang hendak diperbaiki pada penelitian tindakan kelas ini,
mencakup seluruh pendapat Kratwohl yang terdiri atas lima aspek yaitu
penerimaan, partisipasi, penilaian, pengorganisasian, dan pembentukan pola
hidup. Tiap aspek akan diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya
masing-masing aspek pada lembar observasi proses pembelajaran di kelas dan
hasil belajar siswa.
3) Hasil Belajar Psikomotor
Kawasan ini berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan
fungsi sistem syaraf dan otot dan fungsi psikis. Oleh Simpson (W.S.Winkel, 2005
: 245), kawasan ini diklasifikasikan menjadi tujuh hal, yaitu :
a) Persepsi/perception
b) Kesipan/set
c) Gerakan Terbimbing/guided response
d) Gerakan Terbiasa/mechanical response
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
e) Gerakan Kompleks/complex response
f) Penyesuaian Pola Gerakan/adjustment
g) Kreatifitas/creativity.
Dalam W. Gulo (2002 : 69-70), dikemukakan bahwa persepsi merupakan
taksonomi yang pada umumnya tampak pada semua kawasan, baik kognitif
maupun afektif. Taksonomi Gerakan Terbimbing/guided response dapat diartikan
pula sebagai peniruan. Pada taksonomi Gerakan Terbiasa/mechanical response
dan Gerakan Kompleks/complex response dapat digabung menjadi satu taksonomi
yaitu membiasakan atau memahirkan. Adapun taksonomi Penyesuaian Pola
Gerakan/adjustment, di dalamnya mencakup penyesuaian dengan kondisi
setempat, dengan kata lain dinamakan taksonomi adaptasi, sedangkan kreatifitas
mencakup kemampuan melahirkan atau menciptakan gerak-gerik baru sehingga
dapat disebut juga taksonomi menciptakan (organition). Dengan demikian, pada
aspek psikomotorik dapat disederhanakan menjadi lima tahap, yaitu :
a) Kesiapan/set
b) Peniruan/imitation
c) Membiasakan/habitual
d) Menyesuaikan/adaptation
e) Menciptakan/organitation
Penjelasannya adalah sebagai berikut :
a) Kesiapan yaitu berhubungan dengan kesediaan untuk melatih diri tentang
keterampilan tertentu yang dinyatakan dengan usaha untuk melaporkan
kehadirannya, mempersiapkan alat, menyesuaikan diri dengan situasi,
menjawab pertanyaan.
b) Meniru adalah kemampuan untuk melakukan sesuai dengan contoh yang
diamatinya walaupun belum mengerti makna dari keterampilan itu.
c) Membiasakan yaitu seseorang dapat melakukan suatu keterampilan tanpa
harus melihat contoh, sekalipun ia belum dapat mengubah polanya.
d) Adaptasi yaitu seseorang sudah mampu melakukan modifikasi untuk
disesuaikan dengan kebutuhan atau situasi tempat keterampilan itu
dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
e) Menciptakan (origination) yaitu di mana seseorang sudah mampu
menciptakan sendiri suatu karya.
Pada penelitian ini digunakan pendapat Simpson untuk mengukur hasil
belajar peserta didik pada ranah psikomotor, yaitu terdapat tujuh klasifikasi. Tiap
aspek akan dijabarkan melalui indikator kata kerja operasionalnya masing-masing
pada lembar observasi proses pembelajaran di kelas dan hasil belajar siswa.
4. Kajian tentang Materi Pembelajaran Gambar Beton
Gambar Beton merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada
siswa kelas XI TGB Program Keahlian Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta. Pada
mata pelajaran Gambar Beton siswa harus mampu memahami perencanaan beton
baik pada desain gambar maupun perhitungannya. Guru dituntut mampu
menyampaikan materi dan memberikan proses pembelajaran yang tepat untuk
menumbuhkan minat dan hasil yang baik bagi siswa.
Mata pelajaran Gambar Beton merupakan dasar dari perhitungan Struktur
Beton yang ada pada perkuliahan jurusan bangunan, sehingga hambatan yang ada
pada proses belajar mengajar untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
hendaknya dapat dipecahkan. Untuk memperoleh hasil dan tujuan yang ingin
dicapai pada proses pembelajaran guru dituntut dapat memberikan model
pembelajaran yang tepat salah satu alternatif adalah dengan menggunakan model
pembelajaran ARIAS dengan strategi pembelajaran aktif Learning Tournament.
Dasar kompetensi kejuruan pada program keahlian bangunan, mata
pelajaran Gambar Beton dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan
SMK Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011
MATADIKLAT
STÁNDARKOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
GambarBeton
1. Membuat GambarRencana BalokBeton Bertulang
1.1. Mendiskripsikan balok strukturgedung beton bertulang.
1.2. Merancang rencana balok strukturgedung beton bertulang.
1.3. Menggambar denah perletakan balokstruktur gedung beton bertulang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
MATADIKLAT
STANDARKOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
GambarBeton
1.4. Menggambar tulangan balok strukturgedung beton bertulang.
1.5. Membuat daftar tulangan balokstruktur beton bertulang pada gambar.
2. Membuat GambarRencana Pelat Lantai
2.1. Mendiskripsikan pelat lantai strukturgedung beton bertulang.
2.2. Merancang rencana pelat lantaistruktur gedung beton bertulang.
2.3. Menggambar denah perletakan pelatlantai struktur gedung betonbertulang.
2.4. Menggambar tulangan pelat lantaistruktur gedung beton bertulang.
2.5. Membuat daftar tulangan pelat lantaistruktur beton bertulang pada gambar.
3. Membuat GambarRencana KolomBeton Bertulang
3.1. Mendiskripsikan kolom strukturgedung beton bertulang
3.2. Merancang rencana kolom strukturgedung beton bertulang.
3.3. Menggambar denah perletakan kolomstruktur gedung beton bertulang.
3.4. Menggambar tulangan kolom strukturgedung beton bertulang kontruksistatis tertentu.
3.5. Membuat daftar tulangan kolomstruktur beton bertulang pada gambar.
Sumber : Silabus Spektrum Kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta
B. Penelitian Relevan
Adapun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilakukan Ita Agustin, 2006, berkesimpulan bahwa penerapan
Model Pembelajaran ARIAS mempengaruhi peningkatan motivasi berprestasi
siswa kelas II semester II SMA MTA Surakarta Tahun Pelajaran 2004/2005,
pada mata pelajaran Kimia Sub Pokok Bahasan Larutan Asam Basa.
2. Penelitian yang serupa dilaksanakan oleh Dewi Agustina, 2009, hasil
penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan keaktifan dan prestasi
belajar siswa kelas IV semester II SD Negeri Serengan II Surakarta Tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Ajaran 2008/ 2009, pada mata pelajaran Matematika pokok bahasan Kubus
dan Balok, setelah diterapkannya Model Pembelajaran ARIAS.
C. Kerangka Berpikir
1. Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran Gambar Beton
Pada dasarnya proses pembelajaran yang berkualitas sangat diharapkan
terlaksana pada setiap mata pelajaran. Namun, hal ini masih menjadi kendala pada
mata pelajaran Gambar Beton kelas XI SMK Negeri 2 Surakarta. Kegiatan belajar
mengajar yang diselenggarakan masih menggunakan metode konvensional dan
transaksional. Metode ini lebih menitikberatkan pada peran guru sebagai sumber
belajar. Guru lebih banyak berbicara sedangkan murid hanya mendengarkan atau
mencatat hal-hal yang dianggap penting. Dengan keadaan seperti ini akan
membentuk kepribadian siswa yang kurang baik dan membentuk sikap siswa yang
pasif. Permasalahan juga timbul dari durasi pembelajaran yang cukup lama yaitu 5
jam dalam satu kali pertemuan. Kedua hal ini (metode konvensional dan waktu
yang lama) menyebabkan siswa jenuh, tidak tertarik bahkan tidak peduli dengan
kegiatan pelajaran yang ada. Apalagi jika siswa dihadapkan pada materi pelajaran
hitungan yang cukup rumit (kompetensi merencanakan beton bertulang), maka
siswa mudah putus asa, bosan dan akhirnya tidak mau aktif berusaha. Kendala ini
dapat mengakibatkan proses pembelajaran tidak lagi bermutu karena tidak ada
keaktifan siswa dalam belajar.
Sebenarnya, seberapa pun durasi proses pembelajaran yang berlangsung
tidak akan membuat siswa jenuh atau bosan jika digunakan suatu metode
pembelajaran yang menarik bagi siswa. Untuk memperbaiki proses pembelajaran
Gambar Beton, diperlukan suatu model pembelajaran yang menarik dan interaktif,
dimana peran guru sebagai motivator dan fasilitator bagi siswa, sedangkan siswa
sendiri lebih banyak berperan aktif dalam proses pembelajaran tersebut.
Model pembelajaran ARIAS dengan strategi pembelajaran aktif Learning
Tournament adalah metode yang mengembangkan dan memperbaiki sikap atau
emosi siswa, dan menonjolkan pada proses pembelajaran yang aktif dan menarik
yang disertai permainan kelompok dan kompetisi individu. Dengan adanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
permainan dan kompetisi, diharapkan dapat menarik perhatian siswa dan
meminimalkan kejenuhan siswa serta memelihara antusias atau motivasi siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa yang antusias dalam
pembelajaran, akan meningkatkan keaktifan siswa tersebut dalam kegiatan
belajarnya, sehingga dengan keaktifan siswa yang cukup tinggi, proses
pembelajaran yang terselenggara dapat menjadi berkualitas.
2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Gambar Beton
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh proses pembelajaran
yang berlangsung. Jika proses belajarnya baik dan berkualitas, tentunya hasil
belajar siswa yang diperoleh juga memuaskan. Hal ini juga berlaku sebaliknya.
Maka dari itu, jika terjadi permasalahan pada hasil belajar siswa yang belum
tuntas, maka perlu dikaji terlebih dahulu pada proses pembelajaran yang
dilaksanakan selama ini.
Rendahnya hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta
pada mata pelajaran Gambar Beton merupakan akibat dari terlaksananya proses
pembelajaran yang kurang berkualitas yang disebabkan oleh keaktifan siswa yang
rendah karena jenuh dan bosan dengan metode pembelajaran yang konvensional
dan durasi pembelajaran yang cukup lama.
Penggunaan model pembelajaran ARIAS dengan strategi pembelajaran
aktif Learning Tournament terdapat unsur pemberian motivasi untuk
menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Relevansi materi yang berkaitan dengan
kenyataan yang mudah ditemui dalam kehidupan siswa sehari-hari juga harus
disampaikan saat pembelajaran. Untuk merangsang keaktifan siswa dan
menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyelesaikan permasalahan yang
dihadapi, setiap siswa dituntut untuk dapat berkolaborasi dan bekerja sama baik
dengan masyarakat, lingkungan, dan temannya sendiri. Sebagai variasi proses
belajar yang menyenangkan dan menarik (interest) adalah diadakannya games
atau permainan antar kelompok untuk menyelesaikan latihan-latihan atau tugas
yang diberikan. Selain itu terdapat tugas evaluasi secara perorangan sebagai
tournament (kompetisi) secara individu, untuk mendapat nilai perorangan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
sebagai sumbangan nilai kelompok. Di akhir kegiatan diadaknnya penghargaan
bagi siswa dan kelompok yang memperoleh skor terbaik. Evaluasi diadakan untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa. Selain itu guru supaya tidak segan
memberi penghargaan atas hasil pencapaian siswa.
Perbaikan metode yang dapat menarik perhatian dan minat siswa ini,
diharapkan dapat “membunuh” waktu sehingga siswa tidak lagi merasa
jenuh/bosan. Ketertarikan siswa terhadap kegiatan dalam pembelajaran dapat
memperbaiki aktivitas siswa (keaktifan siswa meningkat). Dengan keaktifan yang
cukup tinggi akan melahirkan proses pembelajaran Gambar Beton yang bermutu
sehingga dapat membuahkan hasil belajar siswa yang baik (tuntas) dan
memuaskan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat divisualisasikan kerangka berpikir
dalam bentuk bagan berikut :
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Hasil BelajarBelum Tuntas
Proses Pembelajaran KurangBerkualitas
Kejenuhanbelajar tinggi
Keaktifansiswa rendah
Tindakan PenerapanModel Pembelajaran ARIAS
+ Learning Tournament
Hasil BelajarTuntas
Proses Pembelajaran Berkualitas
Kejenuhanbelajar rendah
Keaktifansiswa tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang disusun adalah :
1. Dengan penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran
aktif Learning Tournament dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran
siswa pada mata pelajaran Gambar Beton siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta tahun ajaran 2010/2011.
2. Dengan penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran
aktif Learning Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Gambar Beton siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun
ajaran 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Surakarta
yang beralamat di Jl. LU. Adi Sucipto No. 33, Telp. (0271) 714901, Surakarta,
Kode Pos 57143. Pemilihan tempat penelitian di SMK Negeri 2 Surakarta, dengan
pertimbangan :
a) SMK Negeri 2 Surakarta merupakan tempat peneliti melaksanakan Program
Penelitian Lapangan (PPL) selama ± 4 bulan.
b) Di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Gambar
Beton tahun ajaran 2010/2011, memiliki permasalahan dalam proses
pembelajarannya yang berdampak pada hasil belajar siswa, sehingga
permasalahan ini memerlukan suatu alternatif pemecahan.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan pada bulan Desember 2010 – April 2011.
Adapun perinciannya sebagai berikut:
Tabel 3. Jadwal Penelitian
Bulan Desember ‘10 Januari ‘11 Februari ‘11 Maret ‘11 April ‘11
Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4Pengajuan judul
Penyusunanproposal
Seminar proposal
Revisi Proposal
PerijinanpenelitianPelaksanaanpenelitianPenulisanlaporanpenelitian
Ujian Skripsi
Revisi Skripsi
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
B. Subyek PenelitianSubyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2
Surakarta Tahun Pelajaran 2010 / 2011 yang berjumlah 33 orang. Terdiri dari 31
siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Alasan peneliti memilih sampel kelas XI
TGB yaitu karena peneliti pernah mengajar dalam Program Pengalaman Lapangan
(PPL) di kelas XI TGB selama ± 4 bulan sehingga mengetahui karakteristik
belajar siswa.
C. Data, Sumber Data dan Instrumen Penelitian
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi langsung
yang dilakukan, meliputi:
a. Hasil pengamatan terhadap kejenuhan belajar melalui indikator kejenuhan
dan keaktifan siswa yang diambilkan dari observasi ranah afektif dan
psikomotor, setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui
Learning Tournament.
b. Hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta mata pelajaran Gambar
Beton setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui Learning
Tournament.
c. Hasil wawancara siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta, guru pengampu
mata pelajaran Gambar Beton, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
SMK Negeri 2 Surakarta.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat dari referensi yang berasal dari
berbagai dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun sumber data
sekunder yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
a. Tempat atau lokasi penelitian yaitu SMK N 2 Surakarta
b. Arsip dan dokumen yang dimiliki guru atau sekolah yang berhubungan
dengan masalah penelitian
c. Catatan lapangan ketika pembelajaran berlangsung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data, sebagai berikut :
a. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara umumnya berupa serentetan pertanyaan yang
disampaikan kepada nara sumber untuk dijawab dengan tujuan memperoleh data
verbal yang dikehendaki. Pedoman wawancara ini bisa mengenai pembelajaran
yang telah dilaksanakan, kendala-kendala yang dihadapi, kemampuan siswa,
penyebab kesulitan, dan lain sebagainya (lihat Lampiran 3 – 8).
b. Silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) disusun dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dipelajari siswa dan mengacu pada
langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran ARIAS melalui strategi
pembelajaran aktif Learning Tournament. (lihat Lampiran 9 – 11).
c. Arsip atau dokumen
Arsip atau dokumen merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan
suatu peristiwa atau aktivitas tertentu sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
sumber data dalam penelitian. Arsip atau dokumen yang digunakan untuk
memperoleh informasi antara lain adalah data sekolah (profil sekolah, kurikulum,
sistem pembelajaran) data siswa (nama siswa, nilai kompetensi siswa, keaktifan)
serta catatan-catatan lain, baik dari guru yang berkaitan maupun pihak sekolah,
yang mendukung dalam penelitian.
d. Tes Hasil Belajar
Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes tertulis
bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan siswa terhadap konsep
materi pembelajaran yang berupa soal-soal yang harus dijawab. Instrumen ini
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa untuk aspek kognitif pada tahap
pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Hal tersebut didukung oleh pendapat S.
Arikunto (2006: 150) yang mengemukakan bahwa “Tes berupa serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.” (soal tes lihat Lampiran 16 dan 18).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
e. Lembar Observasi
Lembar Observasi digunakan untuk menilai proses dan hasil belajar siswa
pada ranah afektif dan psikomotorik. Tujuan tindakan observasi adalah untuk
memperoleh data perilaku siswa sehingga didapatkan hasil perubahan perilaku
siswa dalam memperbaiki pembelajaran.
Peneliti mengisi lembar observasi tiap ranah yang telah dijabarkan dalam
indikator-indikator dari kata kerja operasional masing-masing aspek dengan cara
membubuhkan skor sesuai dengan skala sikap yang digunakan, pada butir
indikator yang dilaksanakan pada aktivitas siswa berdasarkan data observasi
lapangan selama pembelajaran berlangsung. (lembar observasi kejenuhan siswa,
afektif dan psikomotor lihat Lampiran 20 – 35).
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif ini melalui :
wawancara, observasi dan kajian arsip atau dokumen dan tes siswa.
1. Wawancara
Wawancara dilaksanakan secara tidak formal terstruktur. Dalam hal ini,
peneliti mengajukan pertanyaan yang bersifat terbuka, dan mengarah pada
kedalaman informasi dengan suasana yang lentur, terbuka dan santai namun tetap
serius guna menggali pandangan subyek yang diteliti tentang banyak hal.
Kelonggaran dan kelenturan cara pengumpulan data ini diharapkan akan mampu
mendapatkan kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya.
Peneliti lebih mengarahkan jalannya wawancara mendalam pada
masing-masing informan untuk mendapat informasi antara lain tentang :
a. Sistem kegiatan belajar mengajar di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta
pada mata pelajaran Gambar Beton.
b. Kendala-kendala yang dihadapi kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada
mata pelajaran Gambar Beton.
c. Efektivitas penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi
prmbelajaran Learning Tournament di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta
pada mata pelajaran Gambar Beton.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2. Observasi
Pengumpulan data melalui observasi dilakukan peneliti pada kelas XI
TGB sebagai sampel penelitian berdasarkan kisi-kisi penilaian yang disusun
dalam lembar observasi. Observasi dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran
secara langsung kegiatan belajar siswa di kelas XI TGB mata pelajaran Gambar
Beton SMK Negeri 2 Surakarta serta untuk mengamati pelaksanaan dan
perkembangan pembelajaran Gambar Beton. Observasi dilaksanakan karena
merujuk pada pendapat S. Arikunto (1998 : 28) yang menjelaskan bahwa metode
observasi merupakan suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti dan sistematis untuk mendapat gambaran secara langsung
kegiatan yang di lapangan.
3. Kajian Dokumen
Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
berbagai benda-benda tertulis dan lain sebagainya. Arsip atau dokumen yang
dikaji antara lain adalah data sekolah (profil sekolah, kurikulum, sistem
pembelajaran), data siswa (nama siswa, nilai kompetensi siswa, keaktifan)
catatan-catatan lain (baik dari guru pengampu maupun pihak sekolah) yang
mendukung dalam penelitian, serta mengambil gambar (mendokumentasikan)
kegiatan pembelajaran yang berlangsung melalui alat perekam. Metode
dokumentasi dilaksanakan berdasar dari pendapat S. Arikunto (2006 : 158) yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya. Teknik
mencatat dokumen ini disebut sebagai content analysis (Yin 1987, dalam HB.
Sutopo, 2006 : 81)
4. Tes Siswa
Tes digunakan untuk mengetahui pengaruh dari tindakan yang telah
dilakukan terhadap aspek kognitif siswa pada tingkat pengetahuan, pemahaman
dan penerapan konsep pada kompetensi dasar mata pelajaran Gambar Beton. Tes
dilakukan pada saat pra tindakan untuk mengetahui kondisi awal, siklus I untuk
mengetahui pencapaian konsep materi, dan siklus II untuk mengetahui pencapaian
konsep materi yang belum tuntas secara keseluruhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
E. Validitas Data
Teknik pengembangan validitas data yang paling umum digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah teknik triangulasi. Pada penelitian ini digunakan teknik
triangulasi data (sumber) untuk menjaga validitasnya. Teknik triangulasi ini
merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat
multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak
hanya satu sudut pandang. Triangulasi data mengarahkan dalam proses
pengumpulan data untuk memperoleh beberapa sumber data yang berbeda
sehingga apa yang diperoleh dari sumber yang satu bisa lebih teruji kebenarannya.
Triangulasi data (sumber) digunakan karena dalam penelitian ini terdapat tiga
sumber data, yaitu informan atau narasumber dengan tingkatan berbeda (WKS 1,
guru, siswa), hasil observasi dan kajian dokumen (berbagai arsip dan dokumen
hasil tes siswa).
Validitas data dilaksanakan karena diperkuat oleh pendapat H.B. Sutopo
( 2006 ) yang manyatakan bahwa “Validitas merupakan jaminan bagi kemantapan
simpulan dan tafsir makna sebagai hasil penelitian”. Data yang telah berhasil
diperoleh di lapangan, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, harus
diusahakan kedalaman, kemantapan dan kebenarannya. Agar hasil penelitian
dapat dipertanggungjawabkan, maka memerlukan teknik pemeriksaan data yang
tepat salah satunya adalah triangulasi data.
Untuk lebih jelasnya, proses triangulasi data (sumber) pada penelitian ini
dapat dilihat pada gambar berikut:
Atau :
Gambar 2. Skema Triangulasi Data(Sumber H.B Sutopo, 2006: 94)
DataWawancara
Informan 1
Informan 2
Informan 3
WKS 1
Guru
Siswa
AktifitasObservasi
Data
Wawancara Informan
ContentAnalysis
Dokumen/Arsip
Kegiatan di kelas
WKS, guru, siswa
Data sekolah, datasiswa, catatan,dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
F. Teknik Analisis Data
Analisis data digunakan untuk mengukur tingkat validitas data penelitian
berdasarkan dari informan, dokumen/arsip dan aktivitas pembelajaran siswa saat
kegiatan belajar mengajar. Pada penelitian tindakan kelas ini, analisis data yang
digunakan adalah diskriptif kualitatif. Analisis diskriptif kualitatif dilakukan
dengan analisis interaktif, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan/verifikasi yang dilakukan dengan cara interaksi baik antara
komponen, dari proses pengumpulan data sebagai siklus.
Reduksi data diartikan sebagai pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus
selama penelitian berlangsung.
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Sedangkan penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh
derajat kepercayaan yang tinggi.
Menurut Huberman (2007: 20) model analisis interaktif dapat
digambarkan dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 3. Model Analisis Interaktif
(Sumber: Huberman, 2007:20)
PENARIKAN KESIMPULAN
PENYAJIAN DATAREDUKSI DATA
PENGUMPULAN DATA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
G. Tolok Ukur Keberhasilan
Tolok ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini dideskripsikan
dalam tabel berikut :
Tabel 4. Tolok Ukur Keberhasilan Proses dan Hasil Belajar Siswa
Variabel Aspek yang dinilai Data Target
Proses
Belajar
1. Kejenuhan siswa Indikator kejenuhan siswa < 30 % rata-rata kelas
2. Keaktifan siswa Indikator keaktifan siswa
(sikap/afektif dan
ketrampilan/psikomotor)
> 70 % rata-rata kelas
Hasil
Belajar
1. Ranah Kognitif Capaian ketuntasan pada
tes kognitif
skor ≥ 75, 70% rata-
rata kelas
2. Ranah Afektif Lembar observasi ranah
afektif
skor ≥ 75, 70% rata-
rata kelas
3. Ranah
Psikomotor
Lembar observasi ranah
psikomotor
skor ≥ 75, 70% rata-
rata kelas
Adanya tolok ukur keberhasilan penelitian ini ditetapkan oleh peneliti
dengan minimal skor 75 dikarenakan skor 75 merupakan Nilai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh sekolah untuk tahun ajaran
2010/2011. Adapun besarnya rata-rata kelas untuk keaktifan > 70% dan
kejenuhan < 30%, merupakan ketetapan yang telah dibuat bersama oleh peneliti
dan guru pengajar Gambar Beton di SMK N 2 Surakarta.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam
penelitian dari awal sampai akhir. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
mengikuti model prosedur penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc.
Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja (2005: 66) berupa model penelitian spiral
yang pada umumnya direncanakan terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari
empat tahap yaitu: (1) Tahap perencanaan tindakan (planning), (2) Tahap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
pelaksanaan tindakan (acting), (3) Tahap pengamatan (observaing), dan (4) Tahap
refleksi (reflecting).
Adapun sistem operasional siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:
SIKLUS I
1) Tahap Perencanaan Tindakan
Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan seperti observasi pra
tindakan, identifikasi masalah, pembuatan dan menyiapakan instrumen yang
diperlukan, serta merencanakan langkah-langkah dan tindakan yang akan
dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan bertujuan untuk
memperbaiki praktek pembelajaran Gambar Beton yaitu dengan menerapkan
model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning
Tournament, adapun langkah-langkah perencanaannya yaitu :
a) Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu mata
pelajaran Gambar Beton SMK Negeri 2 Surakarta.
b) Observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas XI TGB.
Observasi dilakukan dengan mengikuti pembelajaran Gambar Beton.
c) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
d) Perencanaan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar
mengajar serta menentukan strategi pembelajaran yang digunakan.
e) Menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja
siswa, lembar observasi ranah afektif dan psikomotor, dan sebagainya.
2) Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tindakan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Pelaksanaan tindakan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a) Tes kemampuan awal siswa (pra siklus).
b) Koordinasi dengan guru pengampu mengenai pelaksanaan pembelajaran
dengan model pembelajaran ARIAS dan strategi pembelajaran Learning
Tournament.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
c) Pengarahan pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran
ARIAS dan strategi pembelajaran Learning Tournament terhadap siswa.
d) Pembentukan kelompok.
e) Pemberian materi pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi mata
pelajaran produktif Gambar Beton.
f) Setiap kelompok belajar bersama, berdiskusi, mengadakan penelusuran
terhadap semua pertanyaan maupun tugas dari guru.
g) Pelaksanaan permainan/game antar kelompok.
h) Pelaksanan kompetisi/tournament antar siswa (yang dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya). Kompetisi antar siswa juga digunakan sebagai
evaluasi kemampuan kognitif siswa pasca siklus I.
i) Pernyataan skor/ nilai yang diperoleh kelompok dan tiap individu siswa.
j) Pemberian penghargaan dari guru untuk siswa
k) Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil kegiatan belajar yang telah
dilaksanakan.
3) Tahap Observasi
Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati
jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika
tindakan berlangsung. Aktivitas siswa diamati selama proses pembelajaran
berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi dari awal pembelajaran
sampai akhir pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
aktivitas siswa sudah sesuai dengan indikator yang tercantum dalam lembar
observasi atau tidak. Adapun hal-hal yang diamati pada siklus I ini, antara lain :
a) Penurunan kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran,
b) Peningkatan aktivitas (keaktifan) siswa,
c) Pencapaian konsep siswa (ranah kognitif),
d) Keaktifan siswa selama proses pembelajaran (ranah afektif),
e) Keterampilan siswa dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan (ranah
psikomotor),
f) Hal-hal lain yang berpengaruh terhadap tindakan yang diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
4) Tahap Analisis dan Refleksi
Data-data yang diperoleh melalui observasi, dalam tahap ini,
dikumpulkan dan dianalisis dengan model analisis interaktif. Dengan demikian,
dapat diketahui penurunan kejenuhan, peningkatan keaktifan dan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Gambar Beton dengan model pembelajaran ARIAS
melalui srategi pembelajaran Learning Tournament. Berdasarkan hasil refleksi ini,
akan diketahui kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada
siklus selanjutnya.
SIKLUS II
Diadakannya tindakan siklus II berdasarkan pada hasil yang telah
dicapai pada siklus I. Tindakan siklus II direncanaan sebagai upaya perbaikan
dari hasil tindakan siklus I, dengan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan
silabus mata pelajaran Gambar Beton. Perwujudan tahap pelaksanaan, observasi,
serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.
Adapun tahap operasional siklus II adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan Tindakan
Hasil analisis dan refleksi pada siklus I menjadi pedoman untuk
perencanaan siklus II. Langkah awal pada tahap ini hampir sama pada tahap
perencanaan pada siklus I, yaitu menyiapkan instrumen penelitiaan. Yang berbeda
adalah rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi
pembelajaran, lembar kerja siswa, dan soal tes kemampuan kognitif yang
disesuaikan dengan materi lanjutan siklus I berdasarkan standar kompetensi yang
telah ditetapkan dalam silabus.
2) Pelaksanaan Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan sesuai dengan perencanaan tindakan yaitu:
a) Penyampaikan materi dan tugas melanjutkan materi dari siklus I,
b) Pembelajaran tetap menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan
strategi pembelajaran Learning Tournament.,
c) Siswa duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
d) Siswa mengerjakan berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing,
e) Guru dan peneliti melakukan observasi kepada siswa melalui lembar
observasi yang meliputi beberapa aspek.
l) Pelaksanaan permainan/game antar kelompok.
m) Pelaksanaan kompetisi /tournament antar siswa (yang dilaksanakan pada
pertemuan berikutnya). Kompetisi antar siswa juga digunakan sebagai
evaluasi kemampuan kognitif siswa pasca siklus II.
n) Pernyataan skor/ nilai yang diperoleh kelompok dan tiap individu siswa.
f) Pemberian penghargaan dari guru untuk siswa.
g) Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil kegiatan belajar yang telah
dilaksanakan.
3) Tahap Observasi
Efektifitas penerapan model pembelajaran ARIAS dengan strategi
pembelajaran Learning Tournament diamati berdasarkan ketertarikan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar mata pelajaran produktif Gambar Beton yang
ditunjukkan dengan adnya penurunan kejenuhan siswa dan peningkatan keaktifan
belajar dalam proses pembelajaran.
4) Tahap Analisis dan Refleksi
Tingkat efektifitas model pembelajaran ARIAS dengan strategi
pembelajaran Learning Tournament pada mata pelajaran produktif Gambar Beton
diukur berdasarkan perolehan hasil belajar kemampuan kognitif siswa dan
penilaian lembar observasi ranah afektif dan psikomotor siswa.
Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus II ini diharapkan
mengalami kemajuan minimal 10% dari siklus I.
SIKLUS III
Tindakan siklus III dilakukan jika pada siklus II, target keberhasilan
ketuntasan yang ditetapkan belum tercapai. Perwujudan siklus II didasarkan pada
hasil yang diperoleh dari siklus II.
Adapun tahapan perencanaan pada siklus III ini adalah sebagai berikut :
Hasil analisis dan refleksi pada siklus II menjadi pedoman untuk perencanaan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
pelaksanaan tindakan siklus III. Langkah awal pada tahap ini hampir sama pada
tahap perencanaan pada siklus I dan siklus II, yaitu menyiapkan instrumen
penelitiaan. Yang berbeda antara lain adalah rancangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) siklus III, materi pembelajaran yang belum tercapai, lembar
kerja siswa, dan soal tes kemampuan kognitif yang disesuaikan dengan materi
lanjutan atau perbaikan pada siklus II berdasarkan standar kompetensi yang telah
ditetapkan dalam silabus.
Indikator keberhasilan yang dicapai pada siklus III ini diharapkan
mengalami kemajuan minimal 10% dari siklus II.
Siklus III ini dilaksanakan jika diperlukan, maksudnya jika pada tindakan
siklus II ketuntasan yang ditetapakn pada tabel tolok ukur keberhasilan belum
tercapai, maka tindakan siklus III dilaksankan. Akan tetapi jika pada siklus II,
target keberhasilan telah tercapai, maka kegiatan penelitian dihentikan pada siklus
II dan siklus III ditiadakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
SIKLUS II
Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral(Sumber: Kemmis dan Mc. Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja, 2005: 66)
PerencanaanTindakan
PelaksanaanTindakan
Observasi
Analisis
Tidak dilanjutkan
Ketuntasan tercapai
SIKLUS IIIJika diperlukan
Refleksi Ketuntasanbelum tercapai
SIKLUS I
PerencanaanTindakan
PelaksanaanTindakan
RefleksiAnalisis
Observasi
Tidak dilanjutkan
Ketuntasan tercapai
Ketuntasanbelum tercapai
Tercapai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian
Tempat penelitian berada di kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB)
SMK Negeri 2 Surakarta. Data sekolah dan kelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Data Sekolah
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Surakarta
Nomor Statistik Sekolah : 321036105001
Provinsi : Jawa Tengah
Otonomi Daerah : Pemerintah Kota Surakarta
Kecamatan : Banjarsari
Desa/ Kelurahan : Kerten
Alamat Sekolah : Jl. LU. Adi Sucipto No. 33 Surakarta, kode pos
57143
No. Telepon / Faximile : (0271) 714901 / (0271) 727003
Kepala Sekolah : Drs. Susanta, MM.
NIP. 19600808 198803 1 006
Status Sekolah : Negeri
Kelompok Sekolah : Teknologi dan Industri
Standar Sekolah : Akreditasi A
Tahun Berdiri : 1958
Tahun Perubahan : 1999
Kepemilikan Tanah : Pemerintah
Luas Tanah : 23.150 m2
Email dan Website : [email protected] , http : www.smkn2-solo.net
Bidang Keahlian : 1. Teknik Bangunan
2. Teknik Mesin
3. Teknik Elektronika
4. Teknik Informatika
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Visi dan Misi
a. Visi
Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai pencetak sumber daya
manusia yang profesional dalam bidang teknologi dan industri yang
mampu menghadapi era global.
b. Misi
1) Membentuk tamatan yang
mengembangkan diri,
2) Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing di lapangan kerja,
3) Menyiapkan wirausaha yang tangguh dalam bidang teknologi dan
industri,
4) Menyiapkan SMK Negeri 2 Surakara sebagai SMK yang mandiri.
3. Denah Lokasi
Gedung SMK Negeri 2 Surakarta berlokasi di Jl. Adi Sucipto No 33,
Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta. Termasuk
berada di salah satu lokasi strategis kota Surakarta yaitu daerah pusat pendidikan.
Hal ini ditunjukkan dengan berdirinya beberapa sekolah di wilayah tersebut,
antara lain : SMK N 5 Surakarta, SMK N 4 Surakarta,
N 7 Surakarta, SMK N 2 Surakarta,
lainnya.
SMK N 6Surakarta
Gambar 5. Denah Lokasi SMK
Misi SMK Negeri 2 Surakarta
Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai pencetak sumber daya
manusia yang profesional dalam bidang teknologi dan industri yang
mampu menghadapi era global.
Membentuk tamatan yang berkepribadian unggul dan mampu
mengembangkan diri,
Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing di lapangan kerja,
Menyiapkan wirausaha yang tangguh dalam bidang teknologi dan
Menyiapkan SMK Negeri 2 Surakara sebagai SMK yang mandiri.
okasi SMK Negeri 2 Surakarta
Gedung SMK Negeri 2 Surakarta berlokasi di Jl. Adi Sucipto No 33,
Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta. Termasuk
berada di salah satu lokasi strategis kota Surakarta yaitu daerah pusat pendidikan.
tunjukkan dengan berdirinya beberapa sekolah di wilayah tersebut,
antara lain : SMK N 5 Surakarta, SMK N 4 Surakarta, SMK N 6 Surakarta,
SMK N 2 Surakarta, SMA N 4 Surakarta, dan beberapa sekolah
Jl. LU.Adi Sucipto
GedungWarastratama
PoltabesSurakarta
TKInti
SMK N 2Surakarta
Gambar 5. Denah Lokasi SMK N 2 Surakarta
49
Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai pencetak sumber daya
manusia yang profesional dalam bidang teknologi dan industri yang
berkepribadian unggul dan mampu
Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing di lapangan kerja,
Menyiapkan wirausaha yang tangguh dalam bidang teknologi dan
Menyiapkan SMK Negeri 2 Surakara sebagai SMK yang mandiri.
Gedung SMK Negeri 2 Surakarta berlokasi di Jl. Adi Sucipto No 33,
Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta. Termasuk
berada di salah satu lokasi strategis kota Surakarta yaitu daerah pusat pendidikan.
tunjukkan dengan berdirinya beberapa sekolah di wilayah tersebut,
SMK N 6 Surakarta, SMK
SMA N 4 Surakarta, dan beberapa sekolah
PoltabesSurakarta
SMK N 2Surakarta
SMA N 4Surakarta
U
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
4. Data Siswa
Kelas yang digunakan sebagai subyek dalam penelitian adalah kelas XI
TGB (Teknik Gambar Bangunan). Ruang teori kelas XI TGB tidak berpindah-
pindah, namun karena adanya pembangunan fisik di sekolah tersebut, siswa kelas
XI TGB harus berbagi waktu dan tempat dengan kelas lain sebab selama proses
pembangunan, diberlakukan dua kali jam belajar efektif, yaitu jam belajar pagi
(07.00-13.10) dan jam belajar siang (13.20-18.00).
Jumlah siswa kelas XI TGB sebanyak 33 siswa dengan perincian 31 siswa
laki-laki dan 2 siswa perempuan (daftar nama siswa lihat Lampiran 1). Adapun
wali kelas XI TGB adalah Bapak Drs. Stefanus Suyadi. Untuk Struktur
Kepengurusan Kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011
adalah sebagai berikut :
1. Wali Kelas : Drs. Stefanus Suyadi
2. Ketua Kelas : Surya Purnama
3. Wakil ketua : Rifky Candra Ardhani
4. Sekretaris I : Santi Putri Pramudyastuti
5. Sekretaris II : Ulfi Wahyu Sindora
6. Bendahara I : Pinthoko Nugroho
7. Bendahara II : Wahyu Waskitho Aji
B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas
Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal
terhadap pelaksanaan pembelajaran Gambar Beton untuk mengetahui proses
pembelajaran yang biasa disampaikan oleh guru selama ini dan
mengidentifikasikan permasalahan yang ada dalam pembelajaran tersebut.
Sedangkan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI TGB 2010/2011 SMK
Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Gambar Beton, peneliti memberikan pre-
nilai yang juga dilaksanakan sebelum penelitian. Pada hari sebelum dilaksanakan
ujian pre-nilai tersebut, guru telah memberi pengumuman kepada para siswa
bahwa akan diadakan ujian beserta materi yang akan diujikan, sehingga siswa
diharapkan dapat belajar terlebih dulu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Dari observasi awal tersebut, diperoleh data bahwa masalah yang dihadapi
dalam pelaksanaan pembelajaran Gambar Beton antara lain adalah adanya durasi
pembelajaran yang cukup lama (5 jam pelajaran) dalam satu kali pertemuan dan
metode pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat konvensional yang
jarang melibatkan interaksi siswa. Hal ini menyebabkan munculnya kejenuhan
belajar siswa, keaktifan siswa rendah dan hasil belajar yang kurang memuaskan.
Berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran Gambar
Beton melalui lembar observasi indikator kejenuhan belajar siswa (data
selengkapnya lihat Lampiran 20), diperoleh data sebagai berikut :
1. Siswa yang memperhatikan pelajaran sebanyak 11 orang (33,335 %).
2. Siswa yang tidak memperhatikan pelajaran (mengalami kejenuhan belajar
sehingga kurang aktif) sebanyak 22 orang (66,665 %).
Adapun hasil pre-nilai Gambar Beton kelas XI TGB 2010/2011 sebelum
tindakan terhadap 33 siswa (data selengkapnya lihat Lampiran 45), diperoleh data
sebagai berikut :
1. Siswa yang tuntas belajar dengan nilai ≥ 75 sebanyak 36,36 % (12 siswa).
2. Siswa yang belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak 63,64 % (21
siswa).
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Hasil pengamatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelum tindakan
dalam hal proses dan hasil belajar siswa, digunakan peneliti sebagai pedoman
untuk merencanakan prosedur tindakan kelas siklus I, dengan materi pembelajaran
merencanakan perhitungan penulangan dan gambar perencanaan plat lantai satu
arah struktur gedung beton bertulang.
Pelaksanaan penelitian siklus I ini mengacu pada prosedur penelitian yang
meliputi : (1) Tahap perencanaan tindakan, (2) Tahap pelaksanaan tindakan (3)
Tahap observasi dan analisis, dan (4) Tahap refleksi.
Secara rinci hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
1. Tahap Perencanaan Tindakan
a. Peneliti melaksanakan observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran
Gambar Beton di kelas XI TGB. Observasi dilakukan dengan mengikuti
pelaksanaan pembelajaran Gambar Beton kurang lebih selama 2 bulan, saat
peneliti mengikuti kegiatan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMK
Negeri 2 Surakarta.
b. Peneliti mendokumentasikan kondisi siswa antara lain meliputi jumlah siswa
dalam kelas, kegiatan dan proses pembelajaran yang selama ini berlangsung,
memperhatikan nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton
dan berbagai data lainnya yang mendukung kelengkapan penelitian dan
identifikasi masalah.
c. Peneliti mengidentifikasi masalah yang timbul pada kegiatan pembelajaran
Gambar Beton. Kesimpulan awal yang diperoleh setelah melakukan
identifikasi ialah bahwa siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta mengalami
kejenuhan belajar atau ketidaktertarikan terhadap kegiatan pembelajaran yang
berlangsung, hal ini dipicu antara lain durasi pembelajaran yang cukup lama
yaitu 5 jam pelajaran (5 x 45 menit), serta metode guru mengajar masih
bersifat konvensional yaitu guru lebih banyak berceramah menyampaikan
materi, sehingga siswa jenuh atau bosan dan keaktifan siswa tidak terasah.
d. Peneliti mengajukan perijinan kepada Kepala Sekolah dan Guru yang
mengampu mata pelajaran Gambar Beton SMK Negeri 2 Surakarta.
e. Peneliti berkoordinasi dan berkolaborasi (bekerja sama) dengan guru
menetapkan alternatif pemecahan masalah yaitu dengan merencanakan
tindakan kelas siklus I berkaitan dengan metode pembelajaran yang akan
diterapkan, yaitu model pembelajaran ARIAS dengan strategi pembelajaran
aktif Learning Tournament.
f. Peneliti membuat jadwal kegiatan penelitian dengan bantuan guru.
g. Peneliti menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Silabus,
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja
siswa, lembar observasi ranah afektif dan psikomotor, soal-soal latihan,
permainan serta kompetisi untuk evaluasi, dan sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
h. Peneliti membagi perencanaan kelompok siswa untuk pelaksanaan kelompok
belajar atau diskusi dan permainan (games), dibagi secara heterogen berdasar
data nilai saat observasi pra tindakan (pra siklus). Pembagian kelompok siswa
dapat dilihat pada Lampiran 2.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 18 Januari 2011 jam
pelajaran ke 6 – 10 pukul 10.00 – 13.10. Pada semester genap ini setiap satu
jam pelajaran dikurangi dari 45 menit menjadi 35 menit. Hal ini dikarenakan
SMK Negeri 2 Surakarta sedang melaksanakan pembangunan fisik gedung
kelas, sehingga beberapa kelas teori harus digunakan dua kali putaran yaitu
kegiatan pembelajaran pagi (07.00 – 13.10) dan siang (13.20 – 18.00).
b. Melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan beserta
instrumennya yaitu menyampaikan pokok bahasan merencanakan
perhitungan penulangan dan gambar perencanaan plat lantai satu arah struktur
gedung beton bertulang.
c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa akan diadakan
kegiatan diskusi kelompok dan permainan.
d. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kemudian membacakan
peraturan dalam kegiatan permainan.
e. Guru memotivasi siswa bahwa pelajaran ini sebenarnya mudah untuk
dipelajari dan dipahami (unsur Assurance).
f. Guru menyampaikan materi pelajaran dan menunjukkan contoh-contoh
(relevansi) baik melalui pengalaman pribadi guru, menjelaskan gambar-
gambar yang ada dalam buku modul, maupun menunjukkan gambaran pada
lingkungan sekitar yang mudah ditemui siswa (unsur Relevance).
g. Siswa memperhatikan penjelasan guru dalam kelompok. Jika menemui
ketidakjelasan, siswa mendiskusikannya dalam kelompok, jika masih terdapat
kesulitan maka menanyakan kepada guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Gambar 6. Siswa berdiskusi dalam kelompok
h. Melaksanakan permainan Tanya Jawab Berebut yang berkaitan dengan materi
yang telah disampaikan dan dipelajari. Guru membacakan tiap soal dan
kelompok berebut untuk menjawab untuk mendapat skor kelompok (unsur
Interest).
Gambar 7. Pelaksanaan Permainan Tanya Jawab Berebut
i. Setiap kelompok yang telah selesai menjawab pertanyaan yang ada, guru
memberikan penjelasan atau tambahan materi yang berkaitan untuk siswa.
j. Guru terus mendorong kelompok lain yang belum mendapat skor/nilai.
k. Setelah selesai kegiatan permainan, guru membacakan perolehan skor
kelompok. Guru menanyakan kepuasan siswa, bagi yang belum puas dengan
perolehan skor, guru tetap memotivasi siswa bahwa masih ada kegiatan
permainan kompetisi individu untuk mendapatkan tambahan skor kelompok
(unsur Satisfaction).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
l. Guru menyampaikan kegiatan minggu depan bahwa akan diadakan
permainan kompetisi individu.
m. Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 Januari 2011 jam
pelajaran ke 6 – 10 pukul 10.00
n. Melaksanakan kegiatan kompetisi in
kelompok dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
telah dipelajari bersama (unsur
3. Tahap Observasi
a. Hasil Observasi dan Analisis
- Hasil Observasi
Tes kognitif diujikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh
penerimaan siswa terhadap materi
perencanaan plat lantai satu arah struktur
pokok bahasan macam
dipenuhi, perhitungan perencanaan plat, serta cara menggambar rencana plat.
Adapun skor target keberhasilan untuk aspek kognitif adalah 75.
Hasil tes kognitif pada siklus I terhadap 33 siswa, diperoleh sebagai berikut
1. Siswa yang memperoleh
2. Siswa yang memperoleh
(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34)
Gambar 8. Diagram
Diagram
Tidak Tuntas36,36 %
Guru menyampaikan kegiatan minggu depan bahwa akan diadakan
permainan kompetisi individu.
2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 Januari 2011 jam
10 pukul 10.00 – 13.10.
Melaksanakan kegiatan kompetisi individu untuk memperoleh tambahan skor
kelompok dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
telah dipelajari bersama (unsur Assesment/Evaluasi).
Observasi dan Analisis
dan Analisis Tes Kognitif Siswa
Hasil Observasi
Tes kognitif diujikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh
penerimaan siswa terhadap materi merencanakan konstruksi dan menggambar
perencanaan plat lantai satu arah struktur gedung beton bertulang
pokok bahasan macam-macam plat, jenis perletakan, syarat-syarat yang harus
dipenuhi, perhitungan perencanaan plat, serta cara menggambar rencana plat.
Adapun skor target keberhasilan untuk aspek kognitif adalah 75.
Hasil tes kognitif pada siklus I terhadap 33 siswa, diperoleh sebagai berikut
memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 21 siswa.
memperoleh nilai < 75 sebanyak 12 siswa.
(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 34)
Gambar 8. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I (Ketuntasan Kelas)
Tuntas
Tidak Tuntas
Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I( Katuntasan Kelas )
Tuntas63,64 %
55
Guru menyampaikan kegiatan minggu depan bahwa akan diadakan
2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 25 Januari 2011 jam
dividu untuk memperoleh tambahan skor
kelompok dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
Tes kognitif diujikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh
merencanakan konstruksi dan menggambar
bertulang yaitu pada sub
syarat yang harus
dipenuhi, perhitungan perencanaan plat, serta cara menggambar rencana plat.
Hasil tes kognitif pada siklus I terhadap 33 siswa, diperoleh sebagai berikut :
Nilai Kognitif Siswa Siklus I (Ketuntasan Kelas)
Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
- Analisis
Hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada
aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Tes kognitif
diberikan dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 butir dengan materi teori
hafalan dan perencanaan hitungan antara lain macam-macam plat, jenis
perletakan, syarat-syarat yang harus dipenuhi, perhitungan perencanaan plat, serta
cara menggambar rencana plat. (Soal tes kognitif atau evaluasi siklus I dapat
dilihat pada Lampiran 16)
Dari hasil observasi tersebut kemudian dianalisis oleh peneliti bahwa hasil tes
kognitif pada siklus I ini sudah menunjukkan peningkatan dari sebelum
diadakannya tindakan. Ketuntasan belajar pada tes kognitif mencapai 63,64%,
adapun ketidaktuntasan belajar sebesar 36,36%. Ini berarti terdapat 20 siswa dari
33 siswa yang tuntas mencapai skor batas minmal yang telah ditetapkan untuk
mata pelajaran produktif Gambar Beton yaitu 75. Sedangkan rerata nilai kognitif
mata pelajaran Gambar Beton pada siklus I ini mengalami peningkatan dari 71,4
pada kondisi awal sebelum tindakan menjadi 75,3.
Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif ini
sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor
75 untuk tes kognitif sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus
I ini belum mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Hasil Observasi dan
- Hasil Observasi
Hasil observasi afektif siswa pada siklus I
ranah afektif 75, adalah sebagai berikut :
1. Siswa yang memperoleh
2. Siswa yang memperoleh
(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran
Gambar 9. Diagram
- Analisis
Hasil penilaian pada ranah afektif melalui lembar observasi ranah afektif
yang mencakup lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian,
pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup
diperinci melalui indikator
Dari hasil observasi tersebut
hasil penilaian ranah afektif pada siklus I t
yang mencapai target keberhasilan untuk
sebanyak 13 siswa atau sebesar 39,39 % belum mencapai skor 75.
Untuk ranah afektif
kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa. Sehingga untuk siklus I ini belum mencapai
target keberhasilan untuk ranah afektif
Diagram
Tidak Tuntas39,39 %
dan Analisis Afektif Siswa
Hasil Observasi
Hasil observasi afektif siswa pada siklus I dengan skor target keberhasilan
adalah sebagai berikut :
memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 20 siswa.
memperoleh nilai < 75 sebanyak 13 siswa.
(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 40)
Gambar 9. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I (Ketuntasan Kelas)
penilaian pada ranah afektif melalui lembar observasi ranah afektif
lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian,
an, dan pembentukan pola hidup (lihat Lampiran 26).
diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya masing-masing
Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis oleh peneliti bahwa
penilaian ranah afektif pada siklus I terdapat 20 siswa atau sebesar 60,61 %
target keberhasilan untuk ranah afektif yaitu skor
3 siswa atau sebesar 39,39 % belum mencapai skor 75.
afektif ini, direncanakan oleh peneliti bahwa target
kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa. Sehingga untuk siklus I ini belum mencapai
untuk ranah afektif.
Tuntas
Tidak Tuntas
Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I( Katuntasan Kelas )
Tuntas60,61 %
57
skor target keberhasilan
Nilai Afektif Siswa Siklus I (Ketuntasan Kelas)
penilaian pada ranah afektif melalui lembar observasi ranah afektif
lima aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian,
(lihat Lampiran 26). Tiap aspek
masing.
kemudian dianalisis oleh peneliti bahwa
atau sebesar 60,61 %
skor 75, sedangkan
3 siswa atau sebesar 39,39 % belum mencapai skor 75.
target ketuntasan
kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa. Sehingga untuk siklus I ini belum mencapai
Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Hasil Observasi dan Analisis Psikomotor
- Hasil Observasi
Hasil observasi psikomotor siswa pada siklus I
keberhasilan ranah psikomotor
1. Siswa yang memperoleh
2. Siswa yang memperoleh nilai < 75
(data selengkapn
Gambar 10. Diagram
- Analisis
Hasil penilaian pada ranah
psikomotor yang mencakup
terbimbing, gerakan
kreatifitas (lihat Lampiran 31).
operasionalnya masing
Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa hasil
penilaian ranah psikomotor
keberhasilan untuk ranah
belum mencapai skor 75.
ranah psikomotor ini sebesar 70%,
skor 75 untuk ranah
untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk ranah
Diagram
Tidak Tuntas39,39 %
dan Analisis Psikomotor Siswa
Hasil Observasi
Hasil observasi psikomotor siswa pada siklus I dengan
keberhasilan ranah psikomotor 75, adalah sebagai berikut :
memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 20 siswa.
Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 13 siswa.
(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 43)
Gambar 10. Diagram Prosentase Nilai Psikomotor Siswa Siklus I(Ketuntasan Kelas)
Hasil penilaian pada ranah psikomotor melalui lembar observasi ranah
psikomotor yang mencakup tujuh aspek yaitu persepsi, kesi
gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan
(lihat Lampiran 31).. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja
operasionalnya masing-masing
Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa hasil
sikomotor pada siklus I terdapat 20 siswa yang mencapai target
keberhasilan untuk ranah psikomotor yaitu skor 75, sedangkan sebanyak
belum mencapai skor 75. Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk
psikomotor ini sebesar 70%, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh
skor 75 untuk ranah psikomotor sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga
untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk ranah
Tuntas
Tidak Tuntas
Diagram Prosentase Nilai Psikomotor Siswa Siklus I( Katuntasan Kelas )
Tuntas60,61 %
58
dengan skor target
Nilai Psikomotor Siswa Siklus I
melalui lembar observasi ranah
kesiapan, gerakan
penyesuaian pola gerakan,
. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja
Dari hasil observasi tersebut di atas, kemudian dianalisis bahwa hasil
siswa yang mencapai target
yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 13 siswa
Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk
maksudnya jumlah siswa yang memperoleh
sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga
untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotor.
Tidak Tuntas
Nilai Psikomotor Siswa Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
d. Hasil Observasi dan Analisis Kejenuhan Siswa
- Hasil Observasi
Observasi pada kejenuhan belajar siswa digunakan untuk mengamati
penurunan kejenuhan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun
hasil observasi untuk kejenuhan siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus I
No IndikatorJumlah siswa
yang melakukan
Prosentase
(%)
1 Siswa mengantuk / tidur 3 9,091 %
2 Siswa bersandar di meja / menopang dagu 4 12,121 %
3 Siswa melamun tidak memperhatikan pelajaran - 0 %
4 Siswa bermain ponsel 1 3,030 %
5 Siswa tidak merespon perintah guru 2 6,061 %
6 Siswa berbicara sendiri dengan teman 4 12,121 %
7 Siswa ramai minta segera pulang - 0 %
8 Siswa tidak hadir atau pulang tanpa ijin - 0 %
Jumlah banyaknya kegiatan 14 42,424 %
- Analisis
Kejenuhan belajar siswa merupakan hal pertama yang menjadi sebab proses
dan hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Siswa yang jenuh, pada
umumnya, tidak memperhatikan pelajaran yang disampaikan guru dan lebih suka
melakukan kegiatan-kegiatan sendiri diluar kegiatan belajar seperti yang
dicantumkan dalam indikator kejenuhan belajar siswa di atas.
Setelah dilaksanakannya siklus I ini, prosentase kejenuhan siswa mengalami
penurunan menjadi 42,424 %. Namun, hasil ini masih belum sesuai dengan target
yang direncanakan dalam tolok ukur keberhasilan yaitu terjadi penurunan
kejenuhan belajar siswa hingga kurang dari 30 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
e. Hasil Observasi dan Analisis Keaktifan Siswa dari Afektif dan Psikomotor
- Hasil Observasi
Pengamatan keaktifan siswa diambilakan dari prosentase afektif/sikap dan
psikomotor/keterampialn pada lembar observasi. Adapun hasil observasi untuk
keaktifan siswa pada silkus I adalah sebagai berikut :
Tabel 6. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I
No IndikatorCapaian
(%)
1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (A1) 69,69 %
2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (A2) 68,43 %
3 Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3) 68,69 %
4 Organisasi yang terbentuk (A4) 69,44 %
5 Pembentukan pola hidup siswa (A5) 72,98 %
6 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1) 70,20 %
7 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (P2) 68,94 %
8 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan (P3)68,18 %
9 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4) 67,93 %
10 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5) 68,69 %
11 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6) 69,69 %
12 Kreativitas siswa (P7) 70,20 %
JUMLAH 833,06 %
RATA-RATA 69,42 %
- Analisis
Berdasarkan pada hasil observasi afektif ( A1-A5) dan psikomotor ( P1-P7)
siswa pada siklus I, rentangan nilai prosentase untuk tiap indikator berkisar antara
67,93% - 72,98%, dengan nilai rata-rata sebesar 69,42 %.
Indikator terendah sebesar 67,93% terdapat pada aspek Gerakan terbiasa
siswa dalam proses pembelajaran (P4) yang diperinci menjadi tiga butir indikator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yaitu : (1) Siswa dapat mengatur waktu kegiatan pembelajaran secara efisien
Siswa memainkan permainan kelompok dan diskusi belaj
baik, dan (3) Siswa melaksanakan kompetisi individu dengan sportif.
menunjukkan bahwa siswa masih belum terbiasa dengan kegiatan belajar yang
diselenggarakan sehingga masih memerlukan motivasi, bimbingan dan arahan
dari guru yang berkesinambungan.
Target keberhasila
sebesar 70 %, sehingga hasil keaktifan kelas untuk siklus I yang masih mencapai
69,42 % belum sesuai
f. Hasil Observasi dan Analisis Penilaian Kompetensi Siswa
- Hasil Observasi
Nilai kompetensi siswa
nilai 50%, nilai afektif dengan bobot nilai 20
nilai 30%. Ketutasan belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton ini adalah
apabila siswa mencapai nilai KKM yaitu 75.
Hasil nilai kompetensi siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :
1. Siswa yang tuntas belajar dengan nilai
2. Siswa yang belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak
(data selengkapn
Gambar 11. Diagram
Diagram
Tidak TuntasBelajar45,45 %
Siswa dapat mengatur waktu kegiatan pembelajaran secara efisien
Siswa memainkan permainan kelompok dan diskusi belajar kelompok dengan
baik, dan (3) Siswa melaksanakan kompetisi individu dengan sportif.
menunjukkan bahwa siswa masih belum terbiasa dengan kegiatan belajar yang
diselenggarakan sehingga masih memerlukan motivasi, bimbingan dan arahan
berkesinambungan.
Target keberhasilan untuk keaktifan siswa yang ditetapkam
sebesar 70 %, sehingga hasil keaktifan kelas untuk siklus I yang masih mencapai
belum sesuai target keberhasilan yang ditetapkan peneliti.
dan Analisis Penilaian Kompetensi Siswa
Hasil Observasi
Nilai kompetensi siswa diperoleh dari pengolahan nilai kognitif dengan bobot
i afektif dengan bobot nilai 20% dan nilai psikomotor dengan bobot
%. Ketutasan belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton ini adalah
apabila siswa mencapai nilai KKM yaitu 75.
Hasil nilai kompetensi siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :
Siswa yang tuntas belajar dengan nilai ≥ 75 sebanyak 18 siswa.
belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak 15
data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 46)
Gambar 11. Diagram ProsentaseNilai Kompetensi Siswa Siklus I(Ketuntasan Kelas)
Tuntas Belajar
Tidak Tuntas Belajar
Diagram Prosentase Nilai Kompetensi Siswa Siklus I( Katuntasan Kelas )
Tuntas Belajar54,55 %
61
Siswa dapat mengatur waktu kegiatan pembelajaran secara efisien, (2)
ar kelompok dengan
baik, dan (3) Siswa melaksanakan kompetisi individu dengan sportif. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa masih belum terbiasa dengan kegiatan belajar yang
diselenggarakan sehingga masih memerlukan motivasi, bimbingan dan arahan
tetapkam peneliti adalah
sebesar 70 %, sehingga hasil keaktifan kelas untuk siklus I yang masih mencapai
peneliti.
kognitif dengan bobot
sikomotor dengan bobot
%. Ketutasan belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton ini adalah
Hasil nilai kompetensi siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :
siswa.
15 siswa.
Nilai Kompetensi Siswa Siklus I
Tuntas Belajar
Tidak Tuntas Belajar
Nilai Kompetensi Siswa Siklus I
Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
- Analisis
Nilai KKM untuk mata pelajaran produktif Gambar Beton adalah 75. Nilai
tersebut merupakan pengolahan dari nilai afektif, psikomotor dan kognitif siswa.
Setelah diadakannya tindakan kelas di siklus I, nilai kompetensi siswa mengalami
peningkatan yanng cukup baik. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa
sebanyak 18 siswa tuntas belajar pada mata belajaran Gambar Beton dengan
prosentase 54,55%. Sedangkan sebesar 45,45% atau sejumlah 15 siswa masih
belum tuntas karena nilai yang diperoleh belum mencapai nilai KKM yaitu 75.
Adapun rata-rata nilai kompetensi kelas mengalami peningkatan dari sebelum
tindakan sebesar 68 menjadi 72 setelah siklus I.
Pada siklus I ini, hasil ketuntasan kelas atau target keberhasilan yang
direncanakan sebesar 70% belum tercapai, sebab siswa yang tuntas belajarnya
masih sebesar 54,55% dari jumlah siswa yang ada.
4. Tahap Refleksi
a. Refleksi dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan siklus I di kelas. Dari
kegiatan pembelajaran tersebut, diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat
sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :
1) Masih terdapat sebagian siswa yang mengantuk atau tertidur, asyik
bermain sendiri, mengobrol dengan teman lain dan tidak memperhatikan
disaat guru mengajar menyampaikan materi dan saat kegiatan belajar
berlangsung.
Gambar 12. Siswa bermain ponsel dan tertidur saat pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
2) Sebagian siswa lain telah menunjukkan adanya peningkatan keaktifan,
antara lain yaitu siswa menunjukkan adanya perhatian terhadap materi
yang diajarkan (memperhatikan dengan serius dan konsentrasi), dan mau
mencatat pelajaran tanpa harus diperintah oleh guru.
3) Banyak siswa yang tidak membawa alat hitung (kalkulator) sehingga
menghambat kelancaran pelajaran, padahal sebelumnya guru telah
menginstruksikan untuk selalu membawa pada pelajaran Gambar Beton.
4) Kerjasama siswa masih perlu ditingkatkan dalam berinteraksi di dalam
masing-masing kelompok.
5) Suasana kelas masih kurang terkendali dalam proses permainan kelompok,
yaitu masih banyak siswa dari kelompok-kelompok yang kurang menaati
peraturan yang ditetapkan dalam permainan.
6) Untuk materi yang bersifat hafalan, sebagian besar sudah dapat diterima
dan dipahami siswa dengan baik. Siswa menunjukkan kemauan untuk
memperhatikan dan membaca atau belajar mandiri dalam kelompok atau
berdiskusi.
7) Untuk materi yang bersifat hitungan, siswa masih menunjukkan sikap
malas-malasan (tidak merespon). Saat guru memancing dengan
memberikan pertanyaan yang memerlukan hitungan, hanya ada dua
kelompok yang berusaha menjawab meskipun jawaban masih salah.
8) Saat sesi permainan, untuk pertanyaan yang bersifat hafalan, siswa
antusias berebut menjawab, akan tetapi saat soal berupa hitungan,
kebanyakan dari siswa masih bingung dan enggan untuk mengacungkan
tangan atau berusaha menjawab.
9) Kompetisi yang dilaksanakan juga digunakan sebagai tahap assesment
atau evaluasi kognitif siswa. Pelaksanaan kompetisi berjalan baik, dengan
sifat tes tutup buku
b. Untuk penyampaian materi hafalan, dinilai telah dapat diterima siswa dengan
baik, tapi untuk materi hitungan masih belum tercapai keberhasilan. Hal ini
ditunjukkan saat diadakannya permainan rebutan, dari 14 pertanyaan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
disampaikan yang terdiri dari 8 soal hafalan dan 6 soal hitungan, yang
terjawab oleh siswa sebanyak 6 soal hafalan dan hanya 3 soal hitungan.
c. Prestasi hasil belajar siswa yang tuntas sebelum diadakannya tindakan yaitu
ada 12 siswa ( 36,36 % ), sedangkan pada hasil belajar siklus I, siswa yang
tuntas sebanyak 18 orang ( 54,55 % ) . Hal ini berarti hasil belajar siswa kelas
XI TGB 2010/2011 SMK Negeri 2 Surakarta mengalami peningkatan, namun
belum memenuhi target keberhasilan kelas yaitu sebesar 70%.
d. Kejenuhan belajar siswa telah menunjukkan penurunan yang cukup signifikan
dari sebelum diadakannya tindakan yaitu dari 66,665% menjadi 42,424%. Hal
ini berarti siswa mulai tertarik dengan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan, dibuktikan dengan keaktifan siswa yang mulai meningkat dari
63,44 % pada sebelum tindakan menjadi 69,42 % setelah siklus I.
e. Dari hasil analisis, disimpulkan bahwa Permainan Rebutan kurang tepat
untuk soal yang berupa hitungan, sebab cara rebutan hanya memiliki jeda
waktu yang cukup pendek untuk berpikir sehingga siswa berebut
mengacungkan tangan secara spontan, sedangkan soal hitungan memerlukan
waktu yang cukup lama untuk berpikir dan mengerjakan.
f. Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I sudah berjalan baik dan
lancar, namun secara keseluruhan terlihat masih belum mencapai target
Gambar 13. Siswa berebut menjawabpertanyaan hafalan
Gambar 14. Seorang siswa mencobamenjawab pertanyaan hitungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
keberhasilan yang direncanakan, sehingga perlu diadakannya perbaikan pada
tindakan siklus II agar dapat mencapai ketuntasan yang optimal.
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
Tindakan siklus II dilakukann sebagai upaya perbaikan dari hasil tindakan
siklus I. Perencanaaan tindakan siklus II didasarkan pada hasil yang telah dicapai
pada siklus I. Materi pembelajaran yang disampaikan sama pada siklus I, yaitu
merencanakan perhitungan penulangan dan gambar perencanaan plat lantai satu
arah struktur gedung beton bertulang, hanya saja pada siklus II ini difokuskan
untuk mengulang sub pokok bahasan perhitungan merencanakan penulangan plat
lantai. Perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, serta analisis dan refleksi yang
juga mengacu pada siklus I, namun terdapat sedikit perubahan dan perbaikan.
Secara rinci hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan
a. Berdasarkan hasil observasi, analisis, dan refleksi pada pelaksanaan
pembelajaran siklus I, maka perencanaan tindakan siklus II perlu diadakan
sedikit perubahan dan perbaikan yang akan digunakan sebagai acuan
pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas siklus II.
b. Peneliti mengidentifikasi permasalahahan yang masih ada pada kegiatan
pembelajaran Gambar Beton di siklus I. Kesimpulan yang diperoleh ialah
bahwa setelah dilaksanakannya tindakan kelas siklus I, siswa kelas XI TGB
SMK N 2 Surakarta masih mengalami kejenuhan, namun kadarnya telah
berkurang bila dibandingkan sebelum tindakan. Keaktifan siswa mulai
tampak, namun belum begitu signifikan, serta hasil belajar siswa telah
mengalami peningkatan, tapi ketuntasan belum mencapai target.
c. Peneliti tidak perlu lagi membagi kelompok, karena pebagian kelompok pada
siklus I, dinilai sudah cukup efektif yaitu siswa dibagi secara heterogen baik
pada kemampuan belajar siswa, keaktifan dan hasil belajar yang diperoleh
saat diadakannya tes pada sebelum tindakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
d. Peneliti berkoordinasi dan berkolaborasi (bekerja sama) dengan guru bahwa
guru perlu memberikan pendekatan dan mengarahkan perhatian ke semua
kelompok, terutama pada kelompok yang mengalami kesulitan belajar.
e. Peneliti menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, lembar kerja siswa,
lembar observasi ranah afektif dan psikomotor, dan sebagainya.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan ke-3 (siklus II) dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1 Februari
2011 jam pelajaran ke 6–10 pukul 10.00 –13.10 (1 jam pelajaran = 35 menit).
b. Melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan dengan
instrumennya yaitu menyampaikan pokok bahasan merencanakan
perhitungan penulangan dan gambar perencanaan plat lantai satu arah struktur
gedung beton bertulang yang difokuskan pada perhitungan perencanaan dan
menggambar rencana plat lantai satu arah.
c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa akan diadakan
kegiatan permainan dengan nama : Permainan Undian Mandiri. Kemudian
mempersilakan siswa membentuk kelompok seperti pada pertemuan
sebelumnya, dan membacakan peraturan dalam kegiatan permainan.
d. Guru memotivasi siswa bahwa pelajaran ini sebenarnya mudah untuk
dipelajari dan dipahami (unsur Assurance).
e. Guru menyampaikan materi perhitungan perencanaan plat lantai dan gambar
rencana penulangan (pemberian kode tulangan).
f. Melaksanakan permainan undian mandiri, yaitu guru mengundi nomor
kelompok dengan nomor undian. Seorang siswa perwakilan mengambil soal
undian, lalu berdiskusi dan bekerja sama mengerjakan soal undian dalam
kelompok. Setelah selesai, kelompok menunjuk siswa perwakilan untuk
menyampaikan hasil kerja kelompoknya di depan. Kelompok lain melengkapi
kekurangan hasil pekerjaannya. Setiap hasil kerja kelompok dinilai oleh guru
untuk memberi tambahan nilai/skor pada permainan siklus I (unsur Interest).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
g. Pertemuan ke-4 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 8 Februari 2011 jam
pelajaran ke 6 – 10 pukul 10.00– 13.10.
h. Melaksanakan kegiatan kompetisi individu untuk memperoleh tambahan skor
kelompok dan mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang
telah dipelajari bersama (unsur Assesment/Evaluasi).
3. Tahap Observasi dan Analisis
a. Hasil Observasi dan Analisis Tes Kognitif Siswa
- Hasil Observasi
Tes kognitif atau evaluasi diujikan kepada siswa untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi merencanakan konstruksi dan menggambar
perencanaan plat lantai satu arah struktur gedung beton bertulang yaitu pada sub
pokok bahasan perhitungan perencanaan dan menggambar rencana plat lantai satu
arah. Tes diberikan dalam bentuk esai dengan jumlah satu soal. Setiap pertanyaan
disesuaikan dengan materi yang telah dipelajari. Adapun skor target keberhasilan
untuk ranah kognitif adalah 75.
Hasil tes kognitif pada siklus II terhadap 33 siswa, diperoleh sebagai berikut :
1. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 29 siswa.
2. Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 4 siswa.
(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 38)
Gambar 15. Siswa kelompokmengerjakan tugas undian
Gambar 16. Siswa menyampaikan(mempresentasikan) hasil pekerjaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 17. Diagram
- Analisis
Penilaian ranah kognitif pada siklus II ini dilakukan dengan menggunakan tes
kognitif yang berupa soal esai sejumlah satu butir
perencanaan gambar plat lantai dan disesuaikan dengan materi
perencanaan dan menggambar rencana plat lantai satu arah
pada Lampiran 18).
mencakup tiga tahap pada aspek kognitif yaitu
dan penerapan.
Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes kognitif pada
siklus II ini sudah baik dan menunjukkan peningkatan dari tes kognitif pada siklus
I. Hasil tes kognitif siswa dapat dijelaskan sebagai
kelas pada tes kognitif adalah 87,88%. Ini berarti terdapat 30 siswa dari 33 siswa
yang telah mencapai batas minimal yang telah ditetapkan yaitu skor 75.
Sedangkan rerata kognitif mata pelajaran Gambar Beton mengalami penin
dari siklus I yaitu dari
Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif ini
sebesar 70 % dari jumlah siswa
ini telah mencapai target keberhasilan ketuntasa
Diagram
Tidak12,12 %
Gambar 17. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II (Ketuntasan Kelas)
Penilaian ranah kognitif pada siklus II ini dilakukan dengan menggunakan tes
kognitif yang berupa soal esai sejumlah satu butir lengkap sampai dengan
ar plat lantai dan disesuaikan dengan materi
perencanaan dan menggambar rencana plat lantai satu arah (soal
Adapun hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya
tiga tahap pada aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman,
Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes kognitif pada
siklus II ini sudah baik dan menunjukkan peningkatan dari tes kognitif pada siklus
I. Hasil tes kognitif siswa dapat dijelaskan sebagai berikut : Ketuntasan belajar di
kelas pada tes kognitif adalah 87,88%. Ini berarti terdapat 30 siswa dari 33 siswa
yang telah mencapai batas minimal yang telah ditetapkan yaitu skor 75.
Sedangkan rerata kognitif mata pelajaran Gambar Beton mengalami penin
dari siklus I yaitu dari 75,3 menjadi 82,1.
Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif ini
sebesar 70 % dari jumlah siswa atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus II
ini telah mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas tersebut.
Tuntas
Tidak Tuntas
Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II( Katuntasan Kelas )
Tuntas87,88 %
Tidak Tuntas12,12 %
68
Nilai Kognitif Siswa Siklus II (Ketuntasan Kelas)
Penilaian ranah kognitif pada siklus II ini dilakukan dengan menggunakan tes
lengkap sampai dengan
ar plat lantai dan disesuaikan dengan materi perhitungan
soal dapat dilihat
hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya
tahap pengetahuan, pemahaman,
Dari hasil observasi tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes kognitif pada
siklus II ini sudah baik dan menunjukkan peningkatan dari tes kognitif pada siklus
berikut : Ketuntasan belajar di
kelas pada tes kognitif adalah 87,88%. Ini berarti terdapat 30 siswa dari 33 siswa
yang telah mencapai batas minimal yang telah ditetapkan yaitu skor 75.
Sedangkan rerata kognitif mata pelajaran Gambar Beton mengalami peningkatan
Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif ini
atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus II
Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. Hasil Observasi dan Analisis
- Hasil Observasi
Hasil observasi afektif siswa pada siklus
ranah afektif 75, adalah sebagai berikut :
1. Siswa yang memperoleh
2. Siswa yang memperoleh nilai < 75
(data selengkapn
Gambar 18. Diagram
- Analisis
Lembar observasi ranah afektif yang digunakan pada siklus II ini sama
dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup
partisipasi, penilaian, pengorganisasian,
melalui indikator kata kerja operasional
Dari observasi tersebut
siklus II bahwa terdapat
keberhasilan untuk ranah afektif
sebesar 15,15 % belum mencapai skor 75. Hasil ini menunjukkan peningkatan
ketuntasan kelas yang baik daripada siklus I, yang hanya sebanyak 20 siswa atau
60,61 % yang mencapai skor 75.
Untuk ranah afektif
kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa
siklus II ini telah mencapai target keberhasilan ranah afektif
Diagram
Tidak Tuntas15,15 %
dan Analisis Afektif Siswa
Hasil Observasi
Hasil observasi afektif siswa pada siklus II dengan skor target keberhasilan
adalah sebagai berikut :
memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 28 siswa.
Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 5 siswa.
data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 41)
Gambar 18. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II (Ketuntasan Kelas)
Lembar observasi ranah afektif yang digunakan pada siklus II ini sama
dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup lima aspek
partisipasi, penilaian, pengorganisasian, pembentukan pola hidup) yang
ikator kata kerja operasional masing-masing (lihat Lampiran
Dari observasi tersebut di atas, menghasilkan penilaian ranah afektif pada
erdapat 28 siswa atau sebesar 84,85 % yang
ranah afektif yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 5 siswa atau
sebesar 15,15 % belum mencapai skor 75. Hasil ini menunjukkan peningkatan
ketuntasan kelas yang baik daripada siklus I, yang hanya sebanyak 20 siswa atau
g mencapai skor 75.
afektif ini, direncanakan oleh peneliti bahwa target
kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa atau sebanyak 24 siswa. Sehingga
telah mencapai target keberhasilan ranah afektif
Tuntas
Tidak Tuntas
Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II( Katuntasan Kelas )
Tuntas84,85 %
Tuntas15,15 %
69
skor target keberhasilan
Nilai Afektif Siswa Siklus II (Ketuntasan Kelas)
Lembar observasi ranah afektif yang digunakan pada siklus II ini sama
lima aspek (penerimaan,
) yang diperinci
(lihat Lampiran 27).
penilaian ranah afektif pada
yang mencapai target
, sedangkan sebanyak 5 siswa atau
sebesar 15,15 % belum mencapai skor 75. Hasil ini menunjukkan peningkatan
ketuntasan kelas yang baik daripada siklus I, yang hanya sebanyak 20 siswa atau
target ketuntasan
. Sehingga pada
Tidak Tuntas
Nilai Afektif Siswa Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Hasil Observasi dan Analisis
- Hasil Observasi
Hasil observasi psikomotor siswa pada siklus
keberhasilan ranah psikomotor
1. Siswa yang memperoleh nilai
2. Siswa yang memperoleh nilai <
(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran
Gambar 19. Diagram
- Analisis
Lembar observasi ranah psikomotor yang digunakan pada siklus II ini sama
dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup
kesiapan, gerakan terbimbing
pola gerakan, kreatifitas
masing-masing aspek
Dari observasi tersebut
pada siklus II terdapat
untuk ranah psikomotor
belum mencapai skor 75.
Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk ranah
sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor
75 untuk ranah psikomotor
siklus II ini telah mencapai target keberhasilan untuk ranah
Diagram
Tidak Tuntas21,21 %
dan Analisis Psikomotorik Siswa
Hasil Observasi
Hasil observasi psikomotor siswa pada siklus II dengan
keberhasilan ranah psikomotor 75, adalah sebagai berikut :
Siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 sebanyak 26 siswa.
Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 7 siswa
data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 44)
Gambar 19. Diagram Prosentase Nilai Psikomotor Siswa Siklus II(Ketuntasan Klasikal)
Lembar observasi ranah psikomotor yang digunakan pada siklus II ini sama
dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup tujuh
gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks
kreatifitas) yang dijabarkan melalui indikator kata kerja operasional
aspek (lihat Lampiran 32).
Dari observasi tersebut di atas, menghasilkan penilaian ranah psikomotor
dapat 25 siswa atau 78,79 % yang mencapai target keberhasilan
psikomotor yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 8 siswa
belum mencapai skor 75.
Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk ranah
sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor
psikomotor sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga
mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotor.
Tuntas
Tidak Tuntas
Diagram Prosentase Nilai Psikomotor Siswa Siklus II( Katuntasan Kelas )
Tuntas78,79 %
Tuntas21,21 %
70
dengan skor target
Nilai Psikomotor Siswa Siklus II
Lembar observasi ranah psikomotor yang digunakan pada siklus II ini sama
aspek (persepsi,
gerakan kompleks, penyesuaian
ikator kata kerja operasional
penilaian ranah psikomotor
yang mencapai target keberhasilan
siswa atau 21,21 %
Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk ranah psikomotor ini
sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor
sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga pada
psikomotor.
Tidak Tuntas
Nilai Psikomotor Siswa Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
d. Hasil Observasi dan Analisis Kejenuhan Siswa
- Hasil Observasi
Observasi pada kejenuhan belajar siswa digunakan untuk mengamati
penurunan kejenuhan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun
indikator yang digunakan untuk observasi kejenuhan belajar siswa siklus II ini
sama dengan yang digunakan pada siklus I. Hasil observasi untuk kejenuhan
siswa pada siklus II adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus II
No IndikatorJumlah siswa
yang melakukan
Prosentase
(%)
1 Siswa mengantuk / tidur - 0 %
2 Siswa bersandar di meja / menopang dagu 2 6,06 %
3 Siswa melamun tidak memperhatikan pelajaran - 0 %
4 Siswa bermain ponsel - 0 %
5 Siswa tidak merespon perintah guru 2 6,06 %
6 Siswa berbicara sendiri dengan teman 4 12,121 %
7 Siswa ramai minta segera pulang - 0 %
8 Siswa tidak hadir atau pulang tanpa ijin - 0 %
Jumlah banyaknya kegiatan 8 24,242 %
- Analisis
Kejenuhan belajar siswa merupakan hal pertama yang menjadi sebab proses
dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton kurang memuaskan.
Siswa yang jenuh, pada umumnya, tidak memperhatikan pelajaran yang
disampaikan guru dan lebih suka melakukan kegiatan-kegiatan sendiri diluar
kegiatan belajar seperti yang dicantumkan dalam indikator kejenuhan belajar
siswa di atas.
Setelah dilaksanakannya siklus II ini, prosentase kejenuhan siswa mengalami
penurunan dari siklus I sebesar 42,424 % menjadi 24,242 %. Hasil ini telah
mencapai target yang direncanakan dalam tolok ukur keberhasilan yaitu terjadi
penurunan kejenuhan belajar siswa hingga kurang dari 30 %.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
e. Hasil Observasi dan Analisis Keaktifan Siswa dari Afektif dan Psikomotor
- Hasil Observasi
Pengamatan keaktifan siswa siklus II ini juga diambilakan dari prosentase
afektif/sikap dan psikomotor/keterampialn pada lembar observasi yang idikator-
indikatornya sama dengan siklus I. Adapun hasil observasi untuk keaktifan siswa
pada silkus II adalah sebagi berikut :
Tabel 8. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II
No Deskriptor Penilaian KeaktifanCapaian
(%)
1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (A1) 78,79 %
2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (A2) 76,26 %
3 Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3) 74,49 %
4 Organisasi yang terbentuk (A4) 76,52 %
5 Pembentukan pola hidup siswa (A5) 78,54 %
6 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1) 77,02 %
7 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (P2) 77,02 %
8 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan (P3)74,75 %
9 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4) 75,00 %
10 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5) 75,51 %
11 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6) 76,77 %
12 Kreativitas siswa (P7) 79,79 %
JUMLAH 920,46 %
RATA-RATA 76,71 %
- Analisis
Berdasarkan pada hasil observasi afektif (A1-A5) dan psikomotor ( P1-P7)
siswa pada siklus II ini, rentangan nilai prosentase untuk tiap indikator berkisar
antara 74,49 % - 79,79 %, dengan nilai rata-rata sebesar 76,71%.
Indikator tetinggi sebesar 79,79 % terdapat pada aspek Kreativitas Siswa (P7)
yang diperinci menjadi tiga butir indikator yaitu : (1) Siswa membuat catatan-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
catatan yang diperlukan
dengan teratur, dan (3)
kesimpulan. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa untuk mencatat tanpa
diperintah mulai tumbuh dari diri siswa
dapat melakukan pengaturan waktu dan cara menyampaikan
dalam kegiatan belajar yang diselenggarakan, serta telah mempu membuat
kesimpulan atas apa yang telah dipelajari dan didapatkan dalam pelajaran saat itu.
Target keberhasilan untuk keaktifan siswa yang direncankan peneliti adalah
sebesar 70 %. Adapun hasil keaktifan kelas u
, hal ini bararti keaktifan siswa dinilai telah berhasil mencapai target keberhasilan
kelas.
f. Hasil Observasi dan Analisis Penilaian Kompetensi Siswa
- Hasil Observasi
Nilai kompetensi siswa
50%, nilai afektif dengan bobot 20
Ketutasan belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton ini adalah apabila
siswa mencapai nilai KKM yai
Hasil nilai kompetensi siswa pada siklus
1. Siswa yang tuntas belajar dengan nilai
2. Siswa yang belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak
(data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran
Gambar 20. Diagram
Diagram
Tidak Tuntas18,18 %
catatan yang diperlukan, (2) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
teratur, dan (3) Siswa mengakhiri pembelajaran dengan menyusun
Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa untuk mencatat tanpa
tumbuh dari diri siswa pribadi (siswa mulai kreatif). Siswa juga
dapat melakukan pengaturan waktu dan cara menyampaikan hasil pekerjaannya
dalam kegiatan belajar yang diselenggarakan, serta telah mempu membuat
kesimpulan atas apa yang telah dipelajari dan didapatkan dalam pelajaran saat itu.
Target keberhasilan untuk keaktifan siswa yang direncankan peneliti adalah
70 %. Adapun hasil keaktifan kelas untuk siklus II adalah sebesar 7
, hal ini bararti keaktifan siswa dinilai telah berhasil mencapai target keberhasilan
Hasil Observasi dan Analisis Penilaian Kompetensi Siswa
Hasil Observasi
Nilai kompetensi siswa diperoleh dari pengolahan nilai kognitif dengan bobot
i afektif dengan bobot 20% dan nilai psikomotor dengan bobot 30
Ketutasan belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton ini adalah apabila
siswa mencapai nilai KKM yaitu 75.
Hasil nilai kompetensi siswa pada siklus II adalah sebagai berikut :
Siswa yang tuntas belajar dengan nilai ≥ 75 sebanyak 27 siswa.
Siswa yang belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak 6
data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 47)
Gambar 20. Diagram Prosentase Nilai Kompetensi Siswa Siklus II
Tuntas Belajar
Tidak Tuntas
Diagram Prosentase Nilai Kompetensi Siswa Siklus II( Katuntasan Kelas )
Tuntas Belajar81,82 %
Tuntas Belajar18,18 %
(Ketuntasan Kelas)
73
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
swa mengakhiri pembelajaran dengan menyusun
Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa untuk mencatat tanpa
(siswa mulai kreatif). Siswa juga
hasil pekerjaannya
dalam kegiatan belajar yang diselenggarakan, serta telah mempu membuat
kesimpulan atas apa yang telah dipelajari dan didapatkan dalam pelajaran saat itu.
Target keberhasilan untuk keaktifan siswa yang direncankan peneliti adalah
ntuk siklus II adalah sebesar 76,71%
, hal ini bararti keaktifan siswa dinilai telah berhasil mencapai target keberhasilan
kognitif dengan bobot
sikomotor dengan bobot 30%.
Ketutasan belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Beton ini adalah apabila
I adalah sebagai berikut :
siswa.
6 siswa.
Nilai Kompetensi Siswa Siklus II
Tuntas Belajar
Tidak Tuntas
Nilai Kompetensi Siswa Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
- Analisis
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 27 siswa tuntas belajar
pada mata belajaran Gambar Beton dengan prosentase 81,82%. Sedangkan
sebesar 18,18% atau sejumlah 6 siswa masih belum tuntas karena nilai yang
diperoleh belum mencapai nilai KKM yaitu 75. Adapun rata-rata nilai kompetensi
kelas mengalami peningkatan dari siklus sebesar 72 menjadi 81 setelah siklus II.
Setelah diadakannya tindakan kelas di siklus II, nilai kompetensi siswa
mengalami peningkatan dari siklus I.
Pada siklus II ini, hasil ketuntasan kelas atau target keberhasilan yang
ditetapkan sebesar 70% telah tercapai, sebab siswa yang tuntas belajarnya telah
mencapai sebesar 81,82 % dari jumlah siswa yang ada.
4. Tahap Refleksi
a. Pengelolaan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada mata
pelajaran Gambar Beton di siklus II, pada umumnya semakin baik bila
dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dikarenakan guru berusaha
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Tindakan
yang dilakukan telah berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan.
b. Refleksi dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan siklus II di kelas.
Dari kegiatan pembelajaran tersebut, diperoleh beberapa hal yang dapat
dicatat sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :
1) Proses pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Gambar Beton dengan
menerapkan Model Pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran
aktif Learning Tournament, telah berjalan sesuai prosedur yang
direncanakan.
2) Suasana kelas cukup terkendali selama proses diskusi, menyampaikan
hasil kerja kelompok, permainan dan kompetisi, serta mencapai hasil yang
cukup optimal.
3) Kerjasama antarsiswa dalam kelompok serta sportifitas dalam
melaksanakan permainan dan kompetisi (dengan sifat buka buku) dinilai
berjalan baik dan cukup terkendali.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
4) Jumlah siswa yang mangantuk, malas-malasan dan ramai dalam kelas
mulai berkurang
c. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yaitu sebesar 54,55% atau
sebanyak 18 orang, sedangkan pada siklus II adalah 81,82% atau sebanyak 27
siswa. Ini berarti hasil belajar siswa kelas XI TGB 2010/2011 SMK N 2
Surakarta sudah memenuhi target keberhasilan yaitu 70 % dengan pencapaian
skor minimal 75 (nilai KKM).
d. Kejenuhan belajar siswa menunjukkan penurunan yang telah memenuhi
target keberhasilan yang ditetapkan yaitu kurang dari 30%. Kejenuhan belajar
siswa menurun dari siklus I sebesar 42,424% menjadi 24,242% pada siklus II.
e. Keaktifan siswa secara klasikal yang diamati melalui ranah afektif dan
psikomotor, meningkat di siklus II ini menjadi 76,71% dari 69,42% di siklus
I. Keaktifan siswa juga telah memenuhi target keberhasilan yang ditetapkan
sebesar 70% dari rerata kelas.
f. Tindak lanjut berupa peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dapat
dilakukan lagi oleh guru mata pelajaran Gambar Beton. Sehingga dapat
memberikan hasil yang semakin baik, dalam upaya meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar siswa, baik pada aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor serta keaktifan siswa.
Gambar 21. Siswa aktif dalam kelompok Gambar 22. Siswa sportif berkompetisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
E. Pembahasan Antar Siklus
Pembahasan antar siklus ini meliputi pelaksanaan proses pembelajaran dan
hasil belajar siswa pada pra siklus (kondisi awal sebelum tindakan), siklus I dan
silus II. Pada proses pembelajaran, dibahas mengenai penurunan kejenuhan
belajar siswa melalui indikator kejenuhan siswa dan peningkatan keaktifan siswa
yang diambilkan dari hasil observasi afektif dan psikomotor secara klasikal.
Adapun pembahasan mengenai hasil belajar siswa meliputi hasil belajar ranah
kognitif, afektif dan psikomotor, serta hasil pengolahannya menjadi nilai
kompetensi siswa pada mata pelajaaran Gambar Beton.
Berdasarkan hasil penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi
pembelajaran aktif Learning Tournament pada proses pembelajaran dengan
menggunakan pada siklus II, menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada sikus I.
Hasil belajar pada siklus terakhir (siklus II) menunjukkan peningkatan hasil yang
optimal dan mencapai target keberhasilan yang ditetapkan. Dapat dinyatakan
bahwa Model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning
Tournament pada mata pelajaran Gambar Beton dapat meningkatkan kualitas
proses dan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta.
Perbadingan hasil pelaksanaan tindakan pada pra siklus (sebelum
tindakan), siklus I dan siklus II disajikan dalam data berikut ini :
1. Hasil Tes Kognitif Siswa
Pemahaman siswa terhadapa materi merencanakan konstruksi dan
menggambar perencanaan plat lantai satu arah struktur gedung beton bertulang
yang telah dipelajarai pada tiap siklus dapat diketahui dari hasil tes kognitif,
sebagaimana tersaji pada tabel berikut ini :
Tabel 9. Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
No Uraian Pencapaian HasilJumlah/Nilai
Pra SiklusJumlah/Nilai
Siklus IJumlah/Nilai
Siklus II1 Siswa mendapat nilai ≥ 75 14 21 29
2 Siswa mendapat nilai < 75 19 12 4
3 Rerata nilai kognitif 71,4 75,3 82,1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4 Ketuntasan Klasikal
5 Ketidaktuntasan
Berikut ini adalah visualisasi data hasil tes kognitif untuk capaian
ketuntasan klasikal dalam bentuk diagram :
Gambar 23. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
Berdasarkan pada tabel 9 dan diagram di atas, terlihat capaian ketuntasan
belajar siswa pada ranah kognitif semakin meningkat. Pada pra siklus, capaian
ketuntasan hanya mencapai kurang dari setengah jumlah siswa yang ada
(42,42%), selanjutnya dengan member
menerapkan model embelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
Learning Tournament
yaitu menjadi 63,64 %. Hal ini berarti proses pemahaman siswa terhadapa mat
yang dipelajari semakin membaik. Begitu pula pada siklus II, terjadi kenaikan
prosentase ketuntasan dari siklus I yaitu menjadi 87,88 %. Rerata nilai kelas juga
menunjukkan peningkatan dari pra siklus 71,
naik menjadi 82,1 di siklus II.
42,42%
57
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus
Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
Ketuntasan Klasikal 42,42 % 63,64 %
Ketidaktuntasan 57,58 % 36,36 %
Berikut ini adalah visualisasi data hasil tes kognitif untuk capaian
ketuntasan klasikal dalam bentuk diagram :
Gambar 23. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
Berdasarkan pada tabel 9 dan diagram di atas, terlihat capaian ketuntasan
belajar siswa pada ranah kognitif semakin meningkat. Pada pra siklus, capaian
ketuntasan hanya mencapai kurang dari setengah jumlah siswa yang ada
(42,42%), selanjutnya dengan memberikan tindakan terhadap siswa dengan
menerapkan model embelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
Tournament menunjukkan peningkatan pada siklus I sebesar 21,22 %
yaitu menjadi 63,64 %. Hal ini berarti proses pemahaman siswa terhadapa mat
yang dipelajari semakin membaik. Begitu pula pada siklus II, terjadi kenaikan
prosentase ketuntasan dari siklus I yaitu menjadi 87,88 %. Rerata nilai kelas juga
menunjukkan peningkatan dari pra siklus 71,4 meningkat 75,3 pada siklus I dan
82,1 di siklus II.
%
63,64%
87,88%
57,58%
36,36%
12,12%
71,475,3
82,1
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
Rerata Nilai Kelas
Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa( Katuntasan Kelas )
77
87,88 %
12,12 %
Berikut ini adalah visualisasi data hasil tes kognitif untuk capaian
Gambar 23. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
Berdasarkan pada tabel 9 dan diagram di atas, terlihat capaian ketuntasan
belajar siswa pada ranah kognitif semakin meningkat. Pada pra siklus, capaian
ketuntasan hanya mencapai kurang dari setengah jumlah siswa yang ada
ikan tindakan terhadap siswa dengan
menerapkan model embelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
menunjukkan peningkatan pada siklus I sebesar 21,22 %
yaitu menjadi 63,64 %. Hal ini berarti proses pemahaman siswa terhadapa materi
yang dipelajari semakin membaik. Begitu pula pada siklus II, terjadi kenaikan
prosentase ketuntasan dari siklus I yaitu menjadi 87,88 %. Rerata nilai kelas juga
meningkat 75,3 pada siklus I dan
Tuntas
Tidak Tuntas
Rerata Nilai Kelas
Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Hasil Observasi
Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap aspek
afektif atau sikap siswa, yang hasilnya dicantumkan pada lembar observasi ranah
afektif. Adapun data capaian ketuntasan nilai hasil observ
pada tabel berikut :
Tabel 10. Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa
No Uraian Pencapaian Hasil
1 Siswa mendapat nilai
2 Siswa mendapat nilai < 75
3 Rerata nilai afektif
4 Ketuntasan Klasikal
5 Ketidaktuntasan
Data hasil obsevasi afektif tiap siswa untuk capaian ketuntasan klasikal
tiap siklus dapat divisualisasikan pada
Gambar 24. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa
Hasil observasi afektif tiap siswa menunjukkan kenaikan hasil belajar
ranah afektif pada siklus I dan siklus II.
mencapai kurang lebih sepertiga dari jumlah siswa (39,39 %) dengan rerata nilai
39,3
6
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa
Observasi Afektif Siswa
Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap aspek
afektif atau sikap siswa, yang hasilnya dicantumkan pada lembar observasi ranah
afektif. Adapun data capaian ketuntasan nilai hasil observasi afektif ditunjukkan
Tabel 10. Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa
Uraian Pencapaian HasilJumlah/Nilai
Pra Siklus
Jumlah/Nilai
Siklus I
Siswa mendapat nilai ≥ 75 13 20
Siswa mendapat nilai < 75 20 13
Rerata nilai afektif 61,9 69,8
Ketuntasan Klasikal 39,39 % 60,61 %
Ketidaktuntasan 60,61 % 39,39 %
Data hasil obsevasi afektif tiap siswa untuk capaian ketuntasan klasikal
tiap siklus dapat divisualisasikan pada diagram berikut ini :
Gambar 24. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa
Hasil observasi afektif tiap siswa menunjukkan kenaikan hasil belajar
ranah afektif pada siklus I dan siklus II. Capaian ketuntasan pada pra siklus, hanya
mencapai kurang lebih sepertiga dari jumlah siswa (39,39 %) dengan rerata nilai
39%
60,61%
84,85%
60,61%
39,39%
15,15%
61,969,8
76,9
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
Rerata Nilai Kelas
Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa( Katuntasan Kelas )
78
Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap aspek
afektif atau sikap siswa, yang hasilnya dicantumkan pada lembar observasi ranah
asi afektif ditunjukkan
Jumlah/Nilai Jumlah/Nilai
Siklus II
28
5
76,9
84,85 %
15,15 %
Data hasil obsevasi afektif tiap siswa untuk capaian ketuntasan klasikal
Gambar 24. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa
Hasil observasi afektif tiap siswa menunjukkan kenaikan hasil belajar
Capaian ketuntasan pada pra siklus, hanya
mencapai kurang lebih sepertiga dari jumlah siswa (39,39 %) dengan rerata nilai
Tuntas
Tidak Tuntas
Rerata Nilai Kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
kelas sebesar 64,09. Setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui
strategi pembelajaran aktif Learning Tournament, capaian ketuntasan klasikal
menunjukkan peningkatan pada siklus I menjadi sebesar 60,61 % dengan rerata
nilai kelas 69,58. Hal ini berarti sikap siswa yang terbentuk selama kegiatan
belajar berlangsung semakin membaik. Sikap siswa dalam kondisi belajar dapat
diamati dan dicermati melalui aktifitas yang dilakukan yaitu : penerimaan siswa
terhadap pelajaran, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, penentuan
sikap / penilaian dari siswa, organisasi yang terbentuk, serta pembentukan pola
hidup siswa.
Peningkatan capaian ketuntasan klasikal juga terjadi pada siklus II dari
siklus I yaitu menjadi 84,85 % dengan pencapaian rerata nilai kelas 79,7.
3. Hasil Observasi Psikomotor Siswa
Perkembangan hasil belajar psikomotor juga tampak pada penerapan
model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning
Tournament. Data hasil observasi untuk hasil belajar psikomotor siswa pra siklus,
siklus I, dan siklus II, disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 11. Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa
No Uraian Pencapaian HasilJumlah/Nilai
Pra Siklus
Jumlah/Nilai
Siklus I
Jumlah/Nilai
Siklus II
1 Siswa mendapat nilai ≥ 75 14 20 26
2 Siswa mendapat nilai < 75 19 13 7
3 Rerata nilai afektif 64,6 69,1 76,6
4 Ketuntasan Klasikal 42,42 % 60,61 % 78,79 %
5 Ketidaktuntasan 57,58 % 39,39 % 21,21 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Data hasil obsevasi psikomotor tiap siswa untuk capaian ketuntasan
klasikal tiap siklus dapat
Gambar 25. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa
Dapat diketahui bahwa prosentase capaian ketuntasan hasil belajar ranah
psikomotor siswa mengalami kenaikan seiring dengan tindakan yang diberikan
tiap siklus. Capaian ketuntasan pada pra siklus, menunjukkan hanya terjadi pada
14 siswa yang tuntas dengan rerta nilai kelas hanya sebesar 64,73. Hal ini berarti
kurang dari setengah
sama dengan skor 75. Setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui
strategi pembelajaran aktif
menunjukkan peningkatan menjadi sebesar 60,6
nilai kelas 69,60. Peningkatan capaian ketuntasan klasikal juga terjadi hingga
mencapai terget keberhasilan yaitu menjadi 78,79 % pada siklus II dengan rerata
nilai kelas 78,8. Hal ini berarti proses belajar psikomotorik sis
maupun individu mengalami perbaikan.
42,42%
57
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus
Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa
Data hasil obsevasi psikomotor tiap siswa untuk capaian ketuntasan
klasikal tiap siklus dapat divisualisasikan pada diagram berikut ini :
Gambar 25. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa
Dapat diketahui bahwa prosentase capaian ketuntasan hasil belajar ranah
komotor siswa mengalami kenaikan seiring dengan tindakan yang diberikan
Capaian ketuntasan pada pra siklus, menunjukkan hanya terjadi pada
14 siswa yang tuntas dengan rerta nilai kelas hanya sebesar 64,73. Hal ini berarti
kurang dari setengah jumlah siswa (42,42 %) yang mendapat nilai lebih dari atau
sama dengan skor 75. Setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui
strategi pembelajaran aktif Learning Tournament, capaian ketuntasan klasikal
menunjukkan peningkatan menjadi sebesar 60,61 % pada siklus I dengan rerata
nilai kelas 69,60. Peningkatan capaian ketuntasan klasikal juga terjadi hingga
mencapai terget keberhasilan yaitu menjadi 78,79 % pada siklus II dengan rerata
nilai kelas 78,8. Hal ini berarti proses belajar psikomotorik siswa dalam kelompok
maupun individu mengalami perbaikan.
2%
60,61%
78,79%
7,58%
39,39%
21,21%
64,669,1
76,6
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa( Katuntasan Kelas )
80
Data hasil obsevasi psikomotor tiap siswa untuk capaian ketuntasan
divisualisasikan pada diagram berikut ini :
Gambar 25. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa
Dapat diketahui bahwa prosentase capaian ketuntasan hasil belajar ranah
komotor siswa mengalami kenaikan seiring dengan tindakan yang diberikan
Capaian ketuntasan pada pra siklus, menunjukkan hanya terjadi pada
14 siswa yang tuntas dengan rerta nilai kelas hanya sebesar 64,73. Hal ini berarti
jumlah siswa (42,42 %) yang mendapat nilai lebih dari atau
sama dengan skor 75. Setelah diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui
, capaian ketuntasan klasikal
1 % pada siklus I dengan rerata
nilai kelas 69,60. Peningkatan capaian ketuntasan klasikal juga terjadi hingga
mencapai terget keberhasilan yaitu menjadi 78,79 % pada siklus II dengan rerata
wa dalam kelompok
Tuntas
Tidak Tuntas
Rerata Nilai Kelas
Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotor Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Hasil Observasi
Penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
Learning Tournament
belajar siswa. Data hasil observasi penurunan kejenuhan belajar siswa tiap siklus
secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikit ini :
Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Observasi
No1 Siswa mengantuk
2 Siswa bersandar di meja
3 Siswa melamun tidak memperhatikan
pelajaran
4 Siswa bermain ponsel
5 Siswa tidak merespon perintah guru
6 Siswa berbicara sendiri dengan teman
7 Siswa ramai minta segera pulang
8 Siswa tidak hadir atau
Data hasil observasi penurunan kejenuhan belajar siswa pada sebelum
tindakan, siklus I, dan siklus II dapat divisualisasikan pada diagram di bawah ini :
0
20
40
60
80
100
Observasi Kejenuhan Belajar Siswa
model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
Tournament memberikan pengaruh baik terhadap penurunan kejenuhan
belajar siswa. Data hasil observasi penurunan kejenuhan belajar siswa tiap siklus
secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikit ini :
Rekapitulasi Hasil Observasi Kejenuhan Belajar Sisw
Indikator Pra SiklusSiswa mengantuk/tidur 12,121 %
Siswa bersandar di meja/menopang dagu 15,151 %
Siswa melamun tidak memperhatikan3,030 %
Siswa bermain ponsel 6,061 %
Siswa tidak merespon perintah guru 6,061 %
Siswa berbicara sendiri dengan teman 15,151 %
Siswa ramai minta segera pulang 6,061 %
tidak hadir atau pulang tanpa ijin 3,030 %
Jumlah 66,665 %
Rata-rata 8,333 %
Data hasil observasi penurunan kejenuhan belajar siswa pada sebelum
tindakan, siklus I, dan siklus II dapat divisualisasikan pada diagram di bawah ini :
Gambar 26. Diagram Kejenuhan Belajar Siswa
66,665%
42,424%
24,242%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
TuntasDiagram Kejenuhan Belajar Siswa( Katuntasan Kelas )
81
model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
memberikan pengaruh baik terhadap penurunan kejenuhan
belajar siswa. Data hasil observasi penurunan kejenuhan belajar siswa tiap siklus
Kejenuhan Belajar Siswa
Siklus I Siklus II9,091 % 0 %
12,121 % 6,061 %
0 % 0 %
3,030 % 0 %
6,061 % 6,061 %
12,121 % 12,121 %
0 % 0 %
0 % 0 %
66,665 % 42,424 % 24,242 %
5,303 % 3,030 %
Data hasil observasi penurunan kejenuhan belajar siswa pada sebelum
tindakan, siklus I, dan siklus II dapat divisualisasikan pada diagram di bawah ini :
Gambar 26. Diagram Kejenuhan Belajar Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Kejenuhan belajar siswa dapat berangsur-angsur menurun dengan
diterapkannya model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
Learning Tournament. Hal ini dapat diketahui dari tabel hasil observasi kejenuhan
belajar siswa melalui indikator-indikator yang mencerminkan siswa yang
mengalami rasa jenuh dalam belajar di atas yang dilaksanakan pada siklus I dan
siklus II. Sebelum adanya tindakan penelitian, kejenuhan belajar siswa mencapai
66,665 % atau hampir dua pertiga dari jumlah siswa yang ada mengalami
kesulitan belajar yang disebut kejenuhan belajar. Setelah siklus I pada
pelaksanaan tindakan, jumlah itu turun sebesar 24,241 % menjadi 42,424 %.
Target penurunan kejenuhan belajar siswa sebesar kurang dari 30 % tercapai
setelah dilaksanakannya tindakan di siklus II yaitu menurun menjadi sebesar
24,242 %. Dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilaksanakan dapat
mengurangi kadar kejenuhan belajar siswa selama proses pembelajaran mata
pelajaran Gambar Beton berlangsung.
5. Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Observasi terhadap keaktifan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung diambilkan dari pengamatan afektif dan psikomotor siswa secara
klasikal. Tiap aspek (afektif dan psikomotor) diuraikan menjadi indikator-
indikator yang telah dijabarkan menjadi kata kerja operasional masing-masing
aspek. Berikut ini disajikan rekapitulasi hasil observasi keaktifan siswa kelas XI
TGB selama kegiatan pembelajaran Gambar Beton berlangsung.
Tabel 13. Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa
No IndikatorPra
SiklusSiklus I Siklus II
1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran(A1)
61,36 % 69,69 % 78,79 %
2 Partisipasi siswa dalam kegiatanpembelajaran (A2)
61,11 % 68,43 % 76,26 %
3 Penentuan sikap/penilaian dari siswa(A3)
59,84 % 68,69 % 74,49 %
4 Organisasi yang terbentuk (A4) 63,38 % 69,44 % 76,52 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5 Pembentukan pola hidup
6 Persepsi awalpembelajaran (P1)
7 Kesiapan siswamengikuti pembelajaran
8 Gerakan terbimbingkegiatan pembelajaran yangdilaksanakan (P3)
9 Gerakan terbiasapembelajaran (P4)
10 Gerakan kompleksmengemukakan konsep (P5)
11 Penyesuaian pola gerak dalam upayaadaptasi siswa
12 Kreativitas siswa
Data hasil observasi pe
tindakan, siklus I, dan siklus II dapat divisualisasikan
Gambar 27. Diagram Keaktifan Belajar Siswa
Pada tabel 13 dan diagram di atas dapat dilihat bahwa prosentase rata
tiap indikator keaktifan belajar siswa pada tiap siklus semua mengalami kenaikan.
Aktifitas siswa seperti
mengerjakan tugas meningkat. Perhatian, konsentrasi serta keterlibatan siswa
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pembentukan pola hidup siswa (A5) 63,13 % 72,98
Persepsi awal siswa dalam memulaipembelajaran (P1)
65,40 % 70,20
siswa dalam menerima &mengikuti pembelajaran (P2)
64,14 % 68,94
Gerakan terbimbing siswa dalamkegiatan pembelajaran yangdilaksanakan (P3)
64,89 % 68,18
Gerakan terbiasa siswa dalam prosespembelajaran (P4)
62,12 % 67,93 %
Gerakan kompleks siswa dalammengemukakan konsep (P5)
65,66 % 68,69
Penyesuaian pola gerak dalam upayasiswa (P6)
63,89 % 69,69
siswa (P7) 66,41 % 70,20
Jumlah 761,33 % 833,06
Rata-rata 63,44 % 69,42
Data hasil observasi peningkatan keaktifan belajar siswa pada sebelum
tindakan, siklus I, dan siklus II dapat divisualisasikan pada diagram di bawah ini :
Gambar 27. Diagram Keaktifan Belajar Siswa
Pada tabel 13 dan diagram di atas dapat dilihat bahwa prosentase rata
tiap indikator keaktifan belajar siswa pada tiap siklus semua mengalami kenaikan.
Aktifitas siswa seperti mengutarakan pendapat, menjawab pertanyaan guru, dan
mengerjakan tugas meningkat. Perhatian, konsentrasi serta keterlibatan siswa
63,44%69,42%
76,71%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Diagram Keaktifan Belajar Siswa
83
8 % 78,54 %
0 % 77,02 %
4 % 77,02 %
68,18 % 74,75 %
67,93 % 75,00 %
9 % 75,51 %
69,69 % 76,77 %
70,20 % 79,79 %
833,06 % 920,46 %
69,42 % 76,71 %
belajar siswa pada sebelum
pada diagram di bawah ini :
Pada tabel 13 dan diagram di atas dapat dilihat bahwa prosentase rata-rata
tiap indikator keaktifan belajar siswa pada tiap siklus semua mengalami kenaikan.
mengutarakan pendapat, menjawab pertanyaan guru, dan
mengerjakan tugas meningkat. Perhatian, konsentrasi serta keterlibatan siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
dalam kelompok juga menunjukkan kemajuan yang baik. Dengan bimbingan dari
guru, siswa mampu mengatur waktu belajar dengan baik. Berikut di bawah ini
merupakan deskripsi hasil pengamatan keaktifan tersebut antara lain :
a. Siswa menunjukkan perhatian dan mengikuti pelajaran dengan sungguh-
sungguh serta konsentrasi.
b. Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran baik secara kelompok maupun
individu meningkat, siswa juga bersedia mematuhi peraturan dalam kegiatan-
kegiatan belajar yang berlangsung.
c. Siswa mau mendengarkan siswa lain yang menyampaikan pendapat atau
jawaban atas pertanyaan guru dan menghargainya serta tidak segan
menyampaikan pertanyaan, ide atau pendapat yang sekiranya berbeda di
dalam kelompok, di depan kelas atau kepada guru.
d. Siswa lebih bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya. Selain itu,
kesediaan memperbaiki hasil pekerjaannya jika terdapat kekurangan lebih
meningkat sehingga tidak perlu diperintah oleh guru berkali-kali.
e. Kepercayan diri dan sikap disiplin siswa lebih terbentuk dalam proses belajar.
f. Kemampuan dan kreativitas siswa dalam mengaitkan pelajaran dengan
kehidupan nyata semakin terbentuk dengan baik. Kemauan dan perhatian
untuk belajar juga semakin meningkat.
g. Pada umumnya siswa lebih siap dalam memulai pelajaran, antara lain dalam
mempersiapkan peralatan belajar yang diperlukan dalam pelajaran Gambar
Beton dan menunjukkan konsentrasi. Lebih aktif membuat catatan-catatan
pelajaran yang penting tanpa harus diingatkan berkali-kali oleh guru.
h. Sebagian besar siswa telah dapat mengerjakan tugas-tugas atau latihan dalam
kegiatan belajar melalui bimbingan guru dengan tertib dan teratur.
i. Kebiasaan baik siswa mulai terasah, antara lain mulai mengatur waktu belajar
dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan baik, melaksanakan
ujian atau ulangan dengan tertib dan teratur serta percaya diri.
j. Siswa mulai mampu beradaptasi dengan siswa lain dalam kelompok yang
memiliki karakteristik berbeda-beda, membangun kerja sama dan
memecahkan masalah bersama tanpa muncul keributan yang berarti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Berdasarkan deskripsi hasil pengamatan keaktifan dari data-data yang
diperoleh pada siklus I dan siklus II di atas, maka dapat dinyatakan bahwa
penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
Learning Tournament dapat mendorong keaktifan belajar siswa kelas XI TGB
2010/2011 sehingga proses pembelajaran mata pelajaran Gambar Beton yang
berlangsung dapat meningkat baik.
6. Hasil Penilaian Kompetensi Siswa
Hasil penilaian kompetensi siswa dalam pembelajaran dapat didapat
setelah melakukan pengolahan nilai kognitif, afektif dan psikomotor yang
diperoleh siswa. Adapun bobot untuk tiap nilai pada tiap aspek yaitu : 20% nilai
afektif, 30% nilai psikomotor, dan 50% nilai kognitif. Nilai KKM yang telah
ditetapkan dari pihak sekolah adalah 75. Jadi siswa dapat dinyatakan tuntas
belajarnya jika mendapat nilai kompetensi dari pengolahan nilai kognitif, afektif,
dan psikomotor sebesar 75. Hasil penilaian pada pra siklus, siklus I, dan siklus II
terhadap 33 siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta pada mata pelajaran Gambar
Beton adalah sebagai berikut :
Tabel 14. Capaian Ketuntasan Nilai Kompetensi Gambar Beton
Siswa Kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta
No Uraian Pencapaian HasilJumlah/Nilai
Pra Siklus
Jumlah/Nilai
Siklus I
Jumlah/Nilai
Siklus II
1 Siswa mendapat nilai ≥ 75 12 18 27
2 Siswa mendapat nilai < 75 21 15 6
3 Rerata nilai kompetensi 67 72 79
4 Ketuntasan Klasikal 36,36 % 54,55 % 81,82 %
5 Ketidaktuntasan 63,64 % 45,45 % 18,18 %
Data hasil peningkatan nilai kompetensi belajar siswa mata pelajaran
Gambar Beton pada sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II dapat
divisualisasikan pada diagram di bawah ini :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 28. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
Berdasarkan data pada tabel 14. dan diagram diatas dapat dilihat bahwa
sebelum tindakan dilakukan, nilai
sebanyak 12 siswa (36,36 %) dengan rerata nilai kelas hanya sebesar 6
keadaan hasil belajar yang seperti ini, maka perlu dilakukan tindakan nyata
sebagai upaya perbaikan pembelajaran yaitu dengan melaksan
tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS melalui strategi
pembelajaran aktif Learning
kasikal sebesar 70 %.
Pada siklus I
perencanaan, perolehan nilai hasil belajar siswa yang tuntas belajar dalam
kompetensi untuk mata pelajaran Gambar Beton mengalami perbaikan menjadi
sebanyak 18 siswa (54,55 %), rerata nilai kelas juga mengalami kenaikan menjadi
72. Hal ini menunjukkan bahwa
sebanyak 15 siswa (45,45 %). Dari data tersebut disimpulkan bahwa pencapaian
untuk peningkatan hasil belajar belum mencapai prosentase 70 % sesuai target
keberhasilan. Dari tindakan yang telah dilakukan pad
analisis dan refleksi terhadap kekurangan
telah terlaksana, sehingga dapat digunakan sebagi perencanaan dan perbaikan
pada tindakan siklus II yang akan dilaksanakan agar tercapai target keberha
36,36
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Pra Siklus
Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kompetensi Siswa
Gambar 28. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
Berdasarkan data pada tabel 14. dan diagram diatas dapat dilihat bahwa
sebelum tindakan dilakukan, nilai kompetensi siswa yang tuntas belajar hanya
36,36 %) dengan rerata nilai kelas hanya sebesar 6
keadaan hasil belajar yang seperti ini, maka perlu dilakukan tindakan nyata
sebagai upaya perbaikan pembelajaran yaitu dengan melaksan
tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS melalui strategi
Learning Tournament, dengan pencapaian target keberhasilan
kasikal sebesar 70 %.
Pada siklus I setelah dilaksanakannya tindakan sesuai prosedur
erencanaan, perolehan nilai hasil belajar siswa yang tuntas belajar dalam
kompetensi untuk mata pelajaran Gambar Beton mengalami perbaikan menjadi
54,55 %), rerata nilai kelas juga mengalami kenaikan menjadi
72. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase siswa yang belum tuntas belajar masih
sebanyak 15 siswa (45,45 %). Dari data tersebut disimpulkan bahwa pencapaian
untuk peningkatan hasil belajar belum mencapai prosentase 70 % sesuai target
keberhasilan. Dari tindakan yang telah dilakukan pada siklus I ini, dilakukan
analisis dan refleksi terhadap kekurangan-kekurangan pelaksanaan tindakan yang
telah terlaksana, sehingga dapat digunakan sebagi perencanaan dan perbaikan
pada tindakan siklus II yang akan dilaksanakan agar tercapai target keberha
36,36%
54,55%
81,82%
6772
79
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Tuntas
Rerata Nilai Kelas
Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kompetensi Siswa( Katuntasan Kelas )
86
Gambar 28. Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
Berdasarkan data pada tabel 14. dan diagram diatas dapat dilihat bahwa
kompetensi siswa yang tuntas belajar hanya
36,36 %) dengan rerata nilai kelas hanya sebesar 67. Dengan
keadaan hasil belajar yang seperti ini, maka perlu dilakukan tindakan nyata
sebagai upaya perbaikan pembelajaran yaitu dengan melaksanakan penelitian
tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran ARIAS melalui strategi
, dengan pencapaian target keberhasilan
setelah dilaksanakannya tindakan sesuai prosedur
erencanaan, perolehan nilai hasil belajar siswa yang tuntas belajar dalam
kompetensi untuk mata pelajaran Gambar Beton mengalami perbaikan menjadi
54,55 %), rerata nilai kelas juga mengalami kenaikan menjadi
prosentase siswa yang belum tuntas belajar masih
sebanyak 15 siswa (45,45 %). Dari data tersebut disimpulkan bahwa pencapaian
untuk peningkatan hasil belajar belum mencapai prosentase 70 % sesuai target
a siklus I ini, dilakukan
kekurangan pelaksanaan tindakan yang
telah terlaksana, sehingga dapat digunakan sebagi perencanaan dan perbaikan
pada tindakan siklus II yang akan dilaksanakan agar tercapai target keberhasilan
Tuntas
Rerata Nilai Kelas
Diagram Capaian Ketuntasan Nilai Kompetensi Siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
yang ditetapkan yaitu 70 % dari jumlah siswa yang ada atau sejumlah 24 siswa
dengan pencapaian rerata nilai kelas sebesar 79.
Pada tindakan yang telah dilaksanakan di siklus II, menunjukkan
prosentase keberhasilan nilai hasil belajar siswa yang tuntas belajar dalam
kompetensi untuk mata pelajaran Gambar Beton meningkat menjadi sebanyak 27
siswa (81,82 %), sedangkan yang belum mencapai ketuntasan hanya sebanyak 7
siswa (18,18 %). Ini berarti hasil belajar siswa kelas XI TGB 2010/2011 SMK N 2
Surakarta telah memenuhi target keberhasilan yang direncanakan yaitu berhasil
melampaui target minimal 70 %.
Dari data-data hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat dilihat
bahwa proses pembelajaran secara keseluruhan telah mencapai target minimal
yang ditentukan, sehingga pelaksanaan tindakan kelas dapat dihentikan siklus II.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS
melalui strategi pembelajaran aktif Learning Tournament dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011
pada mata pelajaran Gambar Beton.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas
dengan menggunkana model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran
aktif Learning Tournament pada mata pelajaran Gambar Beton dengan
kompetensi dasar Merencanakan perhitungan penulangan dan gambar rencana plat
lantai satu arah struktur gedung beton bertulang pada siswa kelas XI TGB SMK
Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011, dapat meningkatan kualitas proses
dan hasil belajar siswa pada berbagai aspek (kognitif, afektif, dan psikomotor),
serta nilai komptensi siswa. Kualitas proses belajar dan hasil belajar siswa pada
setiap aspek dari kondisi sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II semakin
meningkat seiring dengan pergantian siklus, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kualitas proses pembelajaran mengalami peningkatan atau perbaikan yaitu
dengan menurunnya kejenuhan belajar dan meningkatnya keaktifan siswa
selama kegitan belajar berlangsung dengan diterapkannya model
pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning
Tournament, dibandingkan dengan keadaan pembelajaran sebelum
diterapkannya tindakan kelas.
2. Penerapan model pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
Learning Tournament dapat meningkatkan hasil belajar ( nilai kompetensi )
siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2010/2011 pada
mata pelajaran Gambar Beton dengan kompetensi dasar Merencanakan
perhitungan penulangan dan gambar rencana plat lantai satu arah struktur
gedung beton bertulang.
88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
B. Implikasi
Implikasi atau dampak dari dilaksanakan penelitian ini antara lain yaitu :
1. Meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan kemampuan
siswa dalam merekonstruksi pengetahuannya, sehingga siswa menjadi senang
dan tidak jenuh selama pembelajaran.
2. Pada umumnya siswa lebih leluasa untuk beraktifitas atau bergerak kemana
saja, dan berbicara atau berdiskusi, hal ini mengakibatkan suasana kelas lebih
riuh dan kurang rapi.
3. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dapat semakin ditingkatkan, yaitu
untuk menekan keriuhan yang muncul dan membagi waktu dengan baik
antara penyampaian materi secara serius dengan kegiatan permainan atau
diskusi yang dilaksanakan, agar semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar
dan terkontrol, karena pada umumnya kegiatan permainan dan diskusi banyak
memakan waktu.
4. Terdapat beberapa siswa yang suka mengandalkan teman sekelompoknya,
maka dari itu perhatian dan peran guru harus lebih ditingkatkan dari biasanya
dalam membantu siswa belajar baik secara mandiri maupun kelompok,
sehingga hal tersebut di atas dapat diminimalkan.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka beberapa saran yang peneliti
kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Siswa hendaknya bisa lebih mempersiapkan diri sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung baik secara fisik (tenang dan konsentrasi) maupun
peralatan yang diperlukan, sehingga ketika mengikuti mata pelajaran Gambar
Beton dapat dilaksanakan dengan baik, lancar, dan terkontrol.
2. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dan tidak malu atau segan
menyampaikan ide atau pendapat pada kegiatan belajar yang berlangsung serta
tetap tertib atau teratur, sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan
lancar dan mendapat hasil belajar yang optimal atau memuaskan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
3. Bagi guru hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif dan
dapat mengikutsertakan siswa lebih aktif dalam setiap kegiatan belajar
sehingga partisipasi siswa dalam pembelajaran terus meningkat.
4. Guru hendaknya selalu meningkatkan kemampuan dalam mengelola kelas,
antara lain yaitu dalam usaha menekan kejenuhan siswa, keriuhan yang
muncul, dan membagi perhatian pada siswa yang kurang dalam belajar, serta
membagi waktu dengan baik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
5. Penerapan Model Pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
Learning Tournament hendaknya tidak dilaksanakan setiap saat, karena
pelaksanaan kegiatan pada pembelajaran ini membutuhkan waktu yang tidak
singkat (cukup memakan waktu padas sesi diskusi dan permainan). Selain itu
model pembelajaran ini sebaiknya digunakan secara temporari ketika suatu
kelas mengalami kejenuhan belajar atau permasalahan lainnya yang sejenis
dengan yang dihadapi kelas XI 2010/2011 TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
6. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukan bagi peneliti
lain dan kiranya perlu dilakukan penelitian sejenis dengan cakupan mata
pelajaran berbeda yang disinyalir menghadapi permasalahan yang serupa,
sehingga dapat diketahui sejauh mana efektifitas pembelajaran dari penerapan
Model Pembelajaran ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif Learning
Tournament dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran
siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsudin Makmum. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT RemajaRosdakarya.
Anonim. Psychologi Education : Pengertian Lupa dan Kejenuhan (online)www.infoskripsi.com . Diakses 4 Februari 2011
Djamaah Sopah. 2007. Model Pembelajaran ARIAS. (online)(http: // www depdiknas. pdk. go. idxv/ jurnal31/ pengembangan danpenggunaan mode.html) diakses 22 November 2010.
Hamzah B. Uno. 2009. Model Pembelajaran : Menciptakan Proses BelajarMengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarat : Bumi Aksara.
HB. Sutopo. 2006. Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya dalamPenelitian. Surakarta : UNS Press.
Ita Agustin. 2006. Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS dan MotivasiBerprestasi terhadap Prestasi Belajar Kimia Sub Pokok Bahasan LarutanAsam Basa Siswa Kelas II Semester II SMA MTA Surkarta TahunPelajaran 2004/2005. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Skripsi.
Joesafira. 2010. Pengertian , Contoh, dan Macam Proses Belajar. (online)(http: // delsajoesafira. blogspot. com/ 2010 / 05 / pengertian-contoh-danmacam proses belajar. html). Diakses 6 Desember 2010.
John M. Keller. 1987. Development And Use Of ARCS Model Of InstructionalDesign, Journal of Instructional Development, Vol.10 (3), 2-9.
John M. Keller & Thomas W. Kopp. 1987. An Application Of The ARCS ModelOf Motivational Design, dalam Charles M.
Matthew B. Miles & A. Michael Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif.Diterjemahkan oleh Tjetjep Rohendi. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Melvin L. Silberman. 2001. Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif .Yogyakarta : Yappendis.
Moh. Surya. 1997. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB –IKIP Bandung.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proeses Belajar Mengajar. Bandung :Remaja Rosdakarya.
91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Robert E. Slavin. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik.Diterjemahkan oleh Nurulita. Bandung : Nusa Dua.
Rochiati Wiriaatmadja. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT.Rienka Cipta
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rienka Cipta
Sumadi Suryabrata. 2008. Psikologi Pendidikan. Menteri pendidikan ProgramBimbingana Konseling. Depdikbud. : PT. Yogyakarta.
Syarifuddin . 2009. Meningkatkan Kualitas Pendidikan Matematikawww.syarifartikel.blogspot.com. Diakses 10 November 2010.
Thursan Hakim. 2008. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara AnggotaIKAPI
W. Gulo. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Grasindo
Wijaya Kusumah. 2008. Model-Model Pembelajaran. (online)Jakarta : Lab School. ( http : //wijayalabs.wordpress.com / 2008 / 04 / 22 /model-model-pembelajaran/ ) diakses 24 Oktober 2010.
W.S. Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT. Grasindo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian
DAFTAR NAMA SISWA KELAS PENELITIAN
Siswa Kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta
Tahun Ajaran 2010/2011
Semester 4 (empat) / Genap
NO NIS NAMA SISWA Jenis Kelamin
1 09.000643 Aan Abdul Rohman Laki-laki
2 09.000644 Abdhy Suckma Padmanegara Laki-laki
3 09.000645 Apriangga Dian S. Laki-laki
4 09.000646 Awal Hariyono Laki-laki
5 09.000647 Banny Nur Akbar Laki-laki
6 09.000648 Bayu Suryo Widodo Laki-laki
7 09.000649 Cahyo Dwi Hanggoro Laki-laki
8 09.000650 Denni Adi Prastyo Laki-laki
9 09.000651 Deny Setiawan Laki-laki
10 09.000652 Drajat Bangun P.U. Laki-laki
11 09.000653 Dwi Novianto Laki-laki
12 09.000654 Faisal Saputra Laki-laki
13 09.000655 Fajar Patma Agus Tri Susilo Laki-laki
14 09.000656 Gilang Abdul Rahman Laki-laki
15 09.000657 Guntoro Laki-laki
16 09.000658 Ignatius Galih Prayoga Adi Laki-laki
17 09.000659 Ikhsan Widandi K. Laki-laki
18 09.000660 M. Ukasa Wisnu Saputera Laki-laki
19 09.000661 Miftah Fajar Bahari Laki-laki
20 09.000664 Pinthoko Nugroho Laki-laki
21 09.000665 Ridho Magatama Pangestu Laki-laki
22 09.000666 Rifky Candra Ardhani Laki-laki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
23 09.000667 Risa Laki-laki
24 09.000668 Santi Putri Pramudyastuti Perempuan
25 09.000669 Satria Wafda Laki-laki
26 09.000671 Setia Muhammad Imron Laki-laki
27 09.000672 Surya Purnama Laki-laki
28 09.000673 Tomy Novianto Laki-laki
29 09.000674 Ulfi Wahyu Sindora Perempuan
30 09.000675 Wahyu Waskitho Aji Laki-laki
31 09.000676 Witoko Aji Laksono Laki-laki
32 09.000677 Yanuar Alviantoro Laki-laki
33 09.000678 Yusuf Aditya Nugroho Laki-laki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Lampiran 2. Daftar Kelompok Belajar dan Team Games
DAFTAR KELOMPOK BELAJAR DAN TEAM GAMES
Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi Pembelajaran Aktif Learning
Tournament Mata Pelajaran Gambar Beton Siswa Kelas XI TGB
SMK Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011
Semester 4 (empat) / Genap
Kelompok 1- Awal Hariyono
- Ridho Magatama P.
- Satria Wafda
- Dwi Novianto
- Bayu Suryo Widodo
- Ulfi Wahyu Sindora
Kelompok 2- Gilang Abdul Rahman
- Witoko Aji Laksono
- Yusuf Aditya Nugroho
- Denni Adi Prastyo
- Ikhsan Widandi K.
Kelompok 3- Fajar Patma Agus Tri
Susilo
- Santi Putri Pramudyastuti
- Wahyu Waskito Aji
- Miftah Fajar Bahari
- Aan Abdul Rohman
Kelompok 4- Surya Purnama
- Guntoro
- Drajat Bangun PU.
- Rifky Candra Ardhani
- Apriangga Dian S.
- M. Ukasa Wisnu
Kelompok 5- Tomy Novianto
- Banny Nur Akbar
- Faisal Saputra
- Abdhy Sukma
- Setia Muhammad Imron
Kelompok 6- Pinthoko Nugroho
- Deny Setyawan
- Ignatius Galih Prayogo A.
- Risa
- Cahyo Dwi Hanggoro
- Yanuar Alviantoro
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Lampiran 3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru
KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA GURU
Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi
Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya
Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK N 2
Surakarta
Mata Pelajaran : Gambar Beton
Kelas / Sekolah : XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta TA. 2010/2011
Informan : Guru Pengampu
Nama Guru : Didik Purwanto, ST.
No Variabel IndikatorItem
Pertanyaan
1Proses
Belajar
Ketertarikan siswa terhadap proses
pembelajaran yang dilaksanakan1, 4, 5, 6, 7, 8
Kendala-kendala yang dihadapi dalam
proses pembelajaran2, 3, 9
Keaktifan siswa 10, 11, 12, 13
2 Hasil Belajar Hasil belajar yang diperoleh 14
3 Penerapan ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
Learning Tournament15, 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Lampiran 4. Daftar Pertanyaan Wawancara Guru
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA GURU
Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi
Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya
Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK N 2
Surakarta
Mata Pelajaran : Gambar Beton
Kelas / Sekolah : XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta TA. 2010/2011
Informan : Guru Pengampu
Nama Guru : Didik Purwanto, ST.
No Daftar Pertanyaan
1 Bagaimana antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran Gambar Beton
selama ini?
2 Apakah dalam pelaksanaan pembelajaran Gambar Beton yang selama ini
Bapak ampu, Bapak menemui / mengalami kendala-kendala ? tolong sebut
dan jelaskan !
3 Biasanya kendala atau hambatan itu berasal dari hal apa?
4 Apakah dalam proses pembelajaran Gambar Beton, Bapak telah
menggunakan metode atau model pembelajaran yang bervariasai?
5 Biasanya metode atau model pembelajaran apa ? bagaimana prosesnya?
6 Apa yang mendasari Bapak memilih metode atau model pembelajarn
seperti itu ?
7 Apakah dari penggunaan metode atau model itu berpengaruh baik
terhadap pembelajaran siswa?
8 Kira-kira berapa persen siswa yang kembali tertarik dengan proses belajar
yang berlangsung setelah Bapak menggunakan metode atau model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
pembelajaran tersebut ?
9 Setelah menggunakan metode atau model pembelajaran tersebut, apakah
masih ditemui hambatan atau kendala lain ? apa saja tolong jelaskan !
10 Apakah Bapak sering memberikan tugas pada siswa ?
11 Bagaimana sistem penugasan yang diberikan ? individu atau kelompok
atau bagaimana ?
12 Dalam proses pembelajaran yang berlangsung, apakah Bapak sering
menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan ? tolong diberikan dan
dijelaskan alasnnya ?
13 Bagaimana umpan balik siswa ketika diberi petanyaan atau latihan dalam
pembelajaran gambar beton ini ?
14 Bagaimanakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran gambar beton ?
apakah memuaskan bagi guru dan siswa yang bersangkutan ?
15 Menurut Bapak, apakah Model Pembelajaran ARIAS dengan strategi
pembelajaran aktif Learning Tournament yang telah dilaksanakan pada
beberapa kali pertemuan ini memberikan pengaruh baik pada
pembelajaran siswa ?
16 Bagaimana tanggapan Bapak dengan adanya penerapan Model
Pembelajaran ARIAS dengan strategi pembelajaran aktif Learning
Tournament yang telah dilaksanakan pada beberapa kali pertemuan ini
pada mata pelajaran Gambar Beton yang Bapak ampu ?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Lampiran 5. Deskripsi Hasil Wawancara Guru
DESKRIPSI HASIL WAWANCARA GURU
Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi
Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya
Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK N 2
Surakarta
Mata Pelajaran : Gambar Beton
Kelas / Sekolah : XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta TA. 2010/2011
Informan : Guru Pengampu
Nama Guru : Didik Purwanto, ST.
Deskripsi :
Sebelum dan sesudah diterapkan ARIAS melalui Learning Tournament
siswa datang dengan tepat waktu walaupun ada yang terlambat ± 5 menit, guru
bisa memaklumi. Metode pembelajaran yang sering digunakan guru adalah
ceramah, pemberian tugas, dan relevansi (menunjukkan contoh-contoh). Guru
menyadari bahwa ada kendala yang dihadapi dalam pembelajran gambar Beton,
yaitu durasi yang cukup lama (5 jam pelajaran), membuat siswa jenuh,
mengantuk, dan minta segera pulang. Jika hal tersebut mucul, solusi guru adalah
memberi siswa soal atau tugas untuk dikerjakan dan segera dikumpulkan. Tapi hal
tersebut tidak membuat semua siswa kembali besemangat. Sejumlah siswa tetap
malas, tidak mengerjakan soal, dan mengandalkan pekerjaan teman lain untuk
dicontoh. Hasil belajar siswa kurang maksimal, hal itu tentu saja membuat guru
kurang puas.
Diterapkannya ARIAS melalui Learning Tournament, guru menyatakan
bahwa selain tujuan pembelajaran tercapai, kelas menjadi lebih hidup, siswa
merasa senang dan bersemangat, siswa lebih aktif dan hasil belajar siswa
meningkat pesat. Menurut guru, model pembelajaran ARIAS melalui Learning
Tournament cukup bagus dilaksanakan ketika kelas mulai kehilangan semangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
belajar, atau dapat digunakan sebagai refreshing. Guru akan menerapkan ARIAS
melalui Learning Tournament untuk inovasi mata pelajaran Gambar Beton dilain
kesempatan jika kelas mengalami permasalahan yang serupa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Lampiran 6. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa
KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi
Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya
Meningkatkan Kulaitas Proses dan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK
Negeri 2 Surakarta
Mata Pelajaran : Gambar Beton
Kelas / Sekolah : XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta TA. 2010/2011
Informan : Siswa
Nama Siswa :
No Variabel IndikatorItem
Pertanyaan
1Proses
Belajar
1. Ketertarikan terhadap kegiatan
proses pembelajaran yang
dilaksanakan
1, 2, 3, 4, 5, 6,
7, 8, 18
2. Keaktifan siswa12, 13, 14, 15,
16, 17, 21, 22,
2 Hasil Belajar Kepuasan hasil yang diperoleh 20, 23, 24, 25
3Penerapan ARIAS melalui strategi pembelajaran aktif
Learning Tournament
9, 10, 11, 19,
20, 24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Lampiran 7. Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA SISWA
Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi
Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya
Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK N 2
Surakarta
Mata Pelajaran : Gambar Beton
Kelas / Sekolah : XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta TA. 2010/2011
Informan : Siswa
Nama Siswa :
No Daftar pertanyaan
1 Menurut anda, apakah materi mata pelajaran gambar beton mudah
dipahami dan dipelajari ?
2 Seberapa besar kesukaan anda pada pembelajaran gambar beton? apa
alasannya ?
3 Menurut anda bagaimana proses pembelajaran yang diberikan guru selama
ini?
4 Apakah dalam menyampaikan pembelajaran, guru telah menggunakan
variasi strategi atau model pembelajaran ?
5 Model atau metode apa saja yang telah diterapkan dalam pembelajaran ?
6 Apakah anda suka dengan model atau metode itu ? apa alasannya ?
7 Apakah anda pernah protes dengan metode atau model pembelajaran
tersebut ?
8 Menurut anda, bagaimana caranya agar anda merasa nyaman dan tertarik
dengan pembelajaran yang berlangsung ?
9 Apakah anda suka jika sebelum dimulai pelajaran, guru memberikan
suntikan motivasi atau dorongan pada anda ? (unsur Assurance)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
10 Apakah anda suka dengan cara belajar yang dikelompokkan? apa
alasannya?
11 Apakah anda tertarik jika cara pembelajaran diselingi dengan semacam
permainan ? (unsur Interest)
12 Apakah anda sering ditunjuk guru untuk menjawab pertanyaan atau latihan
yang diberikan?
13 Apakah anda sering menjawab pertanyaan atau latihan itu dengan benar?
14 Bila anda tidak mengerti dengan pertanyaan atau latihan itu, cara apa yang
biasa dilakukan guru dan kiat yang anda lakukan agar anda mengerti ?
15 Apakah anda suka dengan pemberian tugas ? alasannya ?
16 Apakah anda sering mengerjakan tugas itu ? Seberapa besar kemauan anda
untuk mengerjakan ?
17 Jika anda menemui kesulitan dalam mempelajari atau memahami materi
pelajaran, apakah anda suka bertanya pada guru ?
18 Bagaimana tanggapan guru dalam menjawab / membantu kesulitan anda?
19 Apakah contoh-contoh yang diberikan guru dapat mempermudah anda
memahami pelajaran ? (unsur Relevance)
20 Apakah dengan belajar dalam kelompok, atau model pembelajaran yang
bervariasi, atau dengan pemberian tugas dapat membantu pemahaman
anda terhadap materi pelajaran ?
21 Jika proses belajar dilakukan dalam kelompok, apakah anda selalu ikut
mengerjakan tugas atau latihan yang diberikan ?
22 Apakah anda sering mengemukakan pendapat dalam kelompok itu ?
23 Apakah anda suka bila diminta untuk mengerjakan tugas di depan kelas ?
24 Menurut anda, apakah diadakannya tes setelah materi pelajaran selesai
dapat membantu memperbaiki hasil belajar anda? (unsur Assesment )
25 Apakah anda puas dengan hasil belajar yang anda peroleh ? (unsur
Satisfaction)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Lampiran 8. Deskripsi Hasil Wawancara Siswa
DESKRIPSI HASIL WAWANCARA SISWA
Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Melalui Strategi
Pembelajaran Aktif Learning Tournament Sebagai Upaya
Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Gambar Beton Pada Siswa Kelas XI TGB SMK
Negeri 2 Surakarta
Mata Pelajaran : Gambar Beton
Kelas / Sekolah : XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta TA. 2010/2011
Informan : Siswa
Nama Siswa : 1. Aan Abdul Rohman 4. Rifky Candra Ardhani
2. Awal Hariyono 5. Santi Putri Pramudyastuti
3. Gilang Abdul R. 6. Ulfi Wahyu Sindora
Deskripsi :
Deskripsi ini merupakan satu kesatuan atau kesimpulan dari
wawancara siswa yang telah dilaksanakan. Responden berjumlah 6 siswa yang
mewakili kelas XI TGB untuk mata pelajaran Gambar Beton.
Sesuai dengan pedoman wawancara siswa dan hasil interview, pada
dasarnya siswa cukup menyukai terhadap materi yang ada pada pelajaran Gambar
Beton namun terdapat hal yang membuat siswa enggan / malas dan tidak tertarik
dengan pembelajaran yang dilaksanakan yaitu, menurut siswa, guru kurang bisa
mencipatakan suasana kelas pembelajaran yang menyenangkan sehingga
kebanyakan dari siswa mengantuk dan jenuh dengan kegiatan belajar tersebut
sebab pembelajaran hanya berlangsung secara monoton. Empat dari enam siswa
menyatakan bahwa selama ini guru belum pernah menggunakan variasi dalam
mengajar, dua diantaranya berpendapat bahwa variasi yang digunakan guru
berupa relevansi kehidupan sehari-hari (menunjukkan contoh-contoh) dan
pemberian soal-soal. Siswa kurang aktif saat guru menyampaikan materi dengan
menggunakan metode statis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
Sebelum diterapkan ARIAS melalui Learning Tournament, tiga dari
siswa tidak memahami materi yang disampaikan guru, dua orang siswa bisa
memahami dan seorang siswa sedikit memahami materi yang disampaikan guru.
Siswa mengerjakan tugas dari guru tapi lebih dominan asal-asalan, lebih suka
mengandalkan teman kemudian mencontohnya. Siswa kurang komunikatif atau
tidak merespon perintah, berbicara dengan teman dan minta pulang. Lima siswa
merasa tidak puas dengan hasil belajar mereka selama ini.
Signifikansi hasil belajar siswa meningkat setelah ARIAS melalui
Learning Tournament diterapkan pada mata pelajaran Gambar Beton. Tanggapan
siswa mengenai hal ini bahwa kegiatan yang dilaksanakan menyenangkan, kelas
lebih asyik dengan adanya permainan dan kerja kelompok. Materi pembelajaran
lebih bisa diterima. Siswa lebih aktif baik dalam kerja kelompok maupun di kelas.
Siswa juga lebih bersemangat belajar agar memperoleh nilai hasil belajar yang
memuaskan karena mereka dapat mengetahui hasil evaluasinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Lampiran 9. Silabus
SILABUS
NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 2 SURAKARTAMATA PELAJARAN : GAMBAR BETON
KELAS / SEMESTER : XI / 3 - 4
STANDAR KOMPETENSI : MERENCANAKAN DAN MENGGAMBAR PLAT LANTAI BETON BERTULANG
KODE KOMPETENSI : 004
ALOKASI WAKTU : 20 x 45 MENIT ( 4 kali pertemuan, @ 5 jam pelajaran )
KOMPETENSIDASAR
INDIKATORMATERI
PEMBELAJARANKEGIATAN PEMBELAJRAN PENILAIAN
ALOKASIWAKTU SUMBER
BELAJARTM PS PI
1. Merencanakan
konstruksi dan
menggambar
perencanaan
plat lantai satu
arah struktur
gedung beton
bertulang.
1.Mendiskripsikan
jenis-jenis, fungsi dan
perletakan plat lantai
struktur gedung beton
bertulang.
2.Merencanakan perhi-
tungan penulangan
plat lantai satu arah
struktur gedung beton
- Pengertian jenis-jenis
fungsi dan perletakan plat
lantai pada struktur
bangunan gedung.
- Pemahaman standar-
standar perencanaan
penulangan plat lantai satu
arah beton bertulang.
- Menggambar rencana
- Menjelaskan pengertian beton bertulang
dan beton tidak bertulang
- Menjelaskan pengertian dan jenis-jenis
dan fungsi / peran pelat lantai beton
bertulang pada struktur bangunan gedung
- Menjelaskan standar minimal selimut
beton bertulang, isi peraturan beton
bertulang Indonesia (PBBI) yang terkait
dengan perencanaan pelat lantai beton
bertulang, dan prinsip-prisnip penulangan
- Tes tertulis
- Pengamatan
- Penugasan
Modul Konstruksi
Beton I,
Suhono, S.Pd.,
ST., MT.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
bertulang.
3.Menggambar rencana
plat lantai satu arah
struktur gedung beton
bertulang.
penulangan dan penulisan
notasi penulangan plat
lantai satu arah struktur
beton bertulang dalam
gambar potongan
melintang dan memanjang
pelat lantaibeton bertulang
- Menjelaskan standar-standar penulangan
pelat lantai beton bertulang
- Menjelaskan penentuan dimensi pelat
lantai beton bertulang dalam perencanaan
struktur bangunan
- Menggambar denah perletakan pelat
lantai struktur beton bertulang
- Menjelaskan tata cara menggambar
penulangan pelat lantai struktur beton
bertulang
- Menggambar rencana penulangan pelat
lantai struktur beton bertulang dalam
gambar potongan melintang dan vertikal
- Menjelaskan tata cara pembuatan daftar
tulangan pelat lantai struktur gedung
beton bertulang
- Membuat daftar tulangan pelat lantai
struktur gedung beton bertulang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Lampiran 10. RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SMK NEGERI 2 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
Mata Pelajaran : Gambar Beton
Kelas / Semester : XI TGB / Genap
Pertemuan ke : 1 & 2 ( Siklus I )
Alokasi Waktu : 2 x 5 jam pelajaran ( 10 x 45 menit )
Standar Kompetensi : Membuat Gambar Rencana Plat Lantai
Kompetensi Dasar : Merencanakan perhitungan penulangan dan
gambar rencana plat lantai satu arah struktur gedung
beton bertulang.
I. INDIKATOR
1. Mendiskripsikan jenis-jenis, fungsi dan perletakan plat lantai.
2. Merencanakan perhitungan penulangan plat lantai satu arah.
3. Menggambar rencana plat lantai satu arah.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menyebutkan jenis, fungsi dan perletakan plat lantai.
2. Siswa dapat merancang perencanaan tulangan pada plat lantai.
3. Siswa dapat menggambar penulangan plat lantai satu arah.
4. Siswa dapat memberikan notasi penulangan plat lantai satu arah.
III. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian jenis-jenis, fungsi, dan perletakan plat lantai pada struktur
bangunan gedung.
2. Pemahaman standar-standar perencanaan penulangan plat lantai satu arah
beton bertulang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
3. Tata cara menggambar rencana penulangan dan penulisan notasi
penulangan plat lantai satu arah struktur beton bertulang dalam gambar
potongan melintang dan memanjang.
IV. METODE PEMBELAJARAN
1. Model pembelajaran ARIAS
2. Strategi pembelajaran aktif Learning Tournament
( Permainan kelompok dan Kompetisi individual )
3. Diskusi kelompok & tanya jawab
4. Penugasan soal latihan
V. ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Buku dan alat tulis
2. Kalkulator
3. Lembar soal (terlampir)
4. Lembar jawab
5. Kunci jawaban (terlampir)
6. Materi pelajaran Plat Lantai Satu Arah
7. Suhono, S.Pd., ST., MT., 2008. Modul Konstruksi Beton I
VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
PERTEMUAN I 5 jam pelajaran
(5 x 35 menit)1 Membuka pelajaran.
2 Menyampaikan dan meyakinkan
pada siswa bahwa materi yang akan
dipelajari hari ini adalah mudah
dipelajari dan siswa bisa mengerja-
kannya ( Assurance).
Memperhatikan
3 a. Menjelaskan indikator dan tujuan
yang akan dicapai pada mata
Memperhatikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
pelajaran Gambar Beton berdasar
standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
b. Menyampaikan pada siswa bahwa
siswa dapat menemuinya dalam
kehidupan nyata terutama disaat
praktik dilapangan yaitu tentang
perencanaan Plat Lantai Satu
Arah.
c. Menunjukkan contoh-contoh
gambar perencanaan plat lantai
saat pelaksaan praktik lapangan,
contoh perletakan tulangan, dan
gambar rencananya. Dari
informasi ini siswa akan
mendapat pengalaman yang
bermanfaat untuk masa yang akan
datang terutama disaat siswa telah
bekerja dilapangan dan atau
merencanakan plat lantai satu
arah beton bertulang (Relevance).
4 Membagi siswa menjadi beberapa
kelompok secara heterogen
sehingga terjadi penyebaran siswa
dengan nilai tuntas dan belum
tuntas. Membagikan hand out.
Memperhatikan
kemudian
mengelompok-
kan diri
5 Menyampaikan materi tentang
perencanaan plat lantai satu arah.
Memperhatikan,
berdiskusi
6 Melakukan permainan rebutan
antar kelompok dengan memberi-
Melaksanakan
permainan antar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
kan pertanyaan-pertanyaan berda-
sarkan materi yang telah dipelajari
hari ini untuk mendapatkan nilai
kelompok (Interest).
kelompok
7 Mengingatkan siswa agar mem-
pelajari materi yang telah dielajari
hari ini karena pertemuan
berikutnya akan diadakan kom-
petisi sebagai evaluasi pembela-
jaran materi plat beton bertulang.
Memperhatikan
8 Menutup pelajaran. Memperhatikan
PERTEMUAN II 5 jam pelajaran
(5 x 35 menit)1 Membuka pelajaran Memperhatikan
2 a. Menjelaskan kegiatan hari ini.
b. Menyampaikan indikator & tuju-
an yang akan dicapai dengan
kegiatan yang dilaksanakan.
c. Mengulang kembali /mereview
materi yang telah dipelajari
sebelumnya dan hubungannya
dengan kegiatan pembelajaran
hari ini dan menyampaikan
kemanfaatannya untuk masa yang
akan datang bagi siswa
(Relevance).
Memperhatikan
3 Memberikan soal-soal berdasarkan
materi yang telah dipelajari
sebelumnya dan telah diulang hari
ini untuk melaksanakan kompetisi
Mengerjakan
soal kompetisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
antar siswa untuk mendapatkan
nilai individu & sumbangan nilai
kelompok (Evaluasi /Assesment).
4 Mengumpulkan skor kelompok dan
skor individu. Untuk penilaian skor
kelompok, semua skor anggota
kelompok dikumpulkan kemudian
direrata dan ditambahkan pada skor
kelompok.
Menyatakan
skor masing-
masing
5 Menanyakan pada siswa tentang
perasaan mereka setelah melak-
sanakan permainan, kompetisi dan
mendapatkan skor/nilai. Nilai akhir
individu maupun kelompok akan
menimbulkan rasa puas dan bangga
pada siswa. Guru memberikan
penghargaan pada siswa baik secara
verbal ataupun reward (hadiah)
kebendaan pada siswa dan
kelompok yang mendapatkan skor
/nilai tertinggi untuk meningkatkan
motivasi dan kebanggan siswa
(Satisfaction).
6 Merangkum hasil pembelajaran
materi Plat Lantai Beton Bertulang
bersama-sama siswa.
Mengemukakan
simpulan
pelajaran
7 Menutup Pelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
VII. EVALUASI
Soal-soal evaluasi terlampir
Surakarta, Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Gambar Beton, Mahasiswa Peneliti,
Didik Purwanto, ST. .
NIP. - -
Sintani Fahmi Khasanah
NIM. K 1507025
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Lampiran 11. RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)SMK NEGERI 2 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
Mata Pelajaran : Gambar Beton
Kelas / Semester : XI TGB / Genap
Pertemuan ke : 3 & 4 ( Siklus II )
Alokasi Waktu : 2 x 5 jam pelajaran ( 10 x 35 menit )
Standar Kompetensi : Membuat Gambar Rencana Plat Lantai
Kompetensi Dasar : Merencanakan perhitungan penulangan dan
gambar rencana plat lantai satu arah struktur gedung
beton bertulang.
I. INDIKATOR
1. Merencanakan perhitungan penulangan plat lantai satu arah.
2. Menggambar rencana plat lantai satu arah.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat merancang perencanaan tulangan pada plat lantai.
2. Siswa dapat menggambar penulangan plat lantai satu arah.
3. Siswa dapat memberikan notasi penulangan plat lantai satu arah.
III. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pemahaman standar-standar perencanaan penulangan plat lantai satu arah
beton bertulang.
2. Tata cara menggambar rencana penulangan dan penulisan notasi
penulangan plat lantai satu arah struktur beton bertulang dalam gambar
potongan melintang dan memanjang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
IV. METODE PEMBELAJARAN
1. Model pembelajaran ARIAS
2. Strategi pembelajaran aktif Learning Tournament
( Permainan kelompok dan Kompetisi individual )
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan soal latihan
V. ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Buku dan alat tulis
2. Kalkulator
3. Lembar soal (terlampir)
4. Lembar jawab
5. Kunci jawaban (terlampir)
6. Materi pelajaran Plat Lantai Satu Arah
7. Suhono, S.Pd., ST., MT., 2008. Modul Konstruksi Beton I
VI. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi Waktu
PERTEMUAN III 5 jam pelajaran
(5 x 35 menit)1 Membuka pelajaran Memperhatikan
2 Meyakinkan siswa bahwa materi
tentang perhitungan penulangan
dan perencanaan gambar Plat
Lantai Satu Arah yang akan
dipelajari hari ini tidak rumit dan
siswa dapat dengan mudah untuk
memahami. ( Assurance)
Memperhatikan
3 a. Menjelaskan indikator dan tujuan
yang akan dicapai pada mata
pelajaran Gambar Beton berdasar
standar kompetensi dan
Memperhatikan,
mencatat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
kompetensi dasar.
b. Menyampaikan kegiatan yang
akan dilaksanakan dan tujuannya.
c. Menunjukkan contoh-contoh
gambar perencanaan plat lantai
dua arah saat pelaksaaan praktik
lapangan, contoh perletakan
tulangan, dan gambar rencananya.
d. Menyampaikan pada siswa bahwa
siswa dapat menemuinya dalam
praktik perencanaan struktur
bangunan di lapangan saat
perencanaan plat lantai satu arah.
Dari informasi ini siswa akan
mendapat pengalaman yang
bermanfaat untuk masa yang akan
datang terutama disaat siswa telah
bekerja dilapangan dan atau
merencanakan plat lantai satu
arah. (Relevance)
4 Meminta siswa berkelompok
kembali berdasarkan kelompok
yang telah dibentuk pada pembe-
lajaran sebelumnya. Membagikan
hand out
Mengelompok-
kan diri
5 Penyampaian materi, diskusi dan
pembahasan materi perencanaan
balok beton bertulang rangkap.
Memperhatikan,
diskusi,
mencatat
6 Melakukan permainan antar
kelompok dengan pola permainan:
Melaksanakan
permainan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
a. Kelompok mengambil undian
nomor soal yang akan
dikerjakan, menyatakan urutan
giliran maju ke dapan kelas.
b. Kelompok mengerjakan nomor
soal masing-masing secara
berdiskusi, kemudian salah satu
anggota mewakili kelompok
mengerjakan/mempresentasikan
di depan kelas, kemudian
dibahas bersama.
c. Kelompok diberi skor atas hasil
pekerjaannya.
d. Mempersilakan kelompok lain
maju untuk mengerjakan undian
soal masing-masing, kemudian
pembahasan dan diberi skor.
e. Menyatakn skor masing-masing
kelompok. (Interest)
mengerjakan tu-
gas soal undian,
mempresentasi-
kan hasil kerja
kelompok
berdasar giliran
7 Menanyakan pada siswa tentang
kepuasan mereka terhadap skor
kelompok yang telah diperoleh.
Guru memberikan penghargaan
pada siswa untuk meningkatkan
motivasi dan kebanggaan siswa.
(Satisfaction)
8 Mengingatkan siswa agar
mempelajari materi yang telah
dielajari hari ini karena pertemuan
berikutnya akan diadakan
Memperhatikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
kompetisi sebagai evaluasi
pembelajaran materi plat beton
bertulang.
9 Menutup pelajaran
PERTEMUAN IV 5 jam pelajaran
(5 x 35 menit)1 Membuka pelajaran Memperhatikan
2 Mereview materi yang telah
dipelajari sebelumnya dan
hubungannya dengan kegiatan
pembelajaran hari ini dan
menyampaikan kemanfaatannya
untuk masa yang akan datang
(Relevance).
Memperhatikan
3 Memberikan soal-soal berdasarkan
materi yang telah dipelajari
sebelumnya dan telah diulang hari
ini untuk melaksanakan kompetisi
antar siswa untuk mendapatkan
nilai individu & sumbangan nilai
kelompok (Evaluasi /Assesment).
Mengerjakan
soal kompetisi
4 Mengumpulkan skor kelompok dan
skor individu. Untuk penilaian skor
kelompok, semua skor anggota
kelompok dikumpulkan kemudian
direrata dan ditambahkan ada skor
kelompok.
Menyatakan
skor masing-
masing
5 Menanyakan pada siswa tentang
perasaan mereka setelah melak-
sanakan permainan, kompetisi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
mendapatkan skor/nilai. Nilai akhir
individu maupun kelompok akan
menimbulkan rasa puas dan bangga
pada siswa. Guru memberikan
penghargaan pada siswa baik secara
verbal ataupun reward (hadiah)
kebendaan pada siswa dan
kelompok yang mendapatkan skor
/nilai tertinggi untuk meningkatkan
motivasi dan kebanggan siswa
(Satisfaction).
6 Merangkum hasil pembelajaran
materi Plat Lantai 2 Arah bersama-
sama siswa.
Mengemukakan
simpulan
pelajaran
7 Menutup Pelajaran
VII. EVALUASI
Soal-soal evaluasi terlampir
Surakarta, Januari 2011
Guru Mata Pelajaran Gambar Beton, Mahasiswa Peneliti,
Didik Purwanto, ST. .
NIP. - -
Sintani Fahmi Khasanah
NIM. K 1507025
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
Lampiran 12. Skenario Pembelajaran Siklus I
SKENARIO PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Hari , Tanggal : Selasa , 18 Januari 2011
Mata Pelajaran : Gambar Beton
Kelas / Semester : XI TGB / 4 (genap)
Pokok Bahasan : Merencanakan perhitungan penulangan dan gambar
rencana plat lantai satu arah
Sub Pokok Bahasan : -
Jam Pelajaran Ke - : 6 – 10
Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran ( 5 x 35 menit )
Nama Guru : Didik Purwanto, ST.
Metode Pembelajaran : Model Pembelajaran ARIAS
Strategi Pembelajaran Aktif Learning Tournament
1. Membuka pelajaran
2. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa akan diadakan kegiatan
diskusi kelompok dan permainan dengan nama : Tanya Jawab Berebut.
3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok.
4. Guru membacakan peraturan dalam kegiatan permainan, yaitu :
- Bagi yang akan menjawab pertanyaan, supaya angkat tangan dan
menyebutkan nomor kelompoknya, misal : sambil mengangkat tangan
berkata “Kelompok dua (2) ”
- Jika jawaban benar, nilai 10 tiap item soal.
- Jika jawaban salah, nilai tidak dikurangi.
- Bagi yang tidak bisa menjawab / jawaban salah, pertanyaan dilempar ke
kelompok lain dengan berebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
- Bagi yang angkat tangan untuk menjawab diberi waktu jeda maksimal 5
detik untuk menjawab.
- Anggota kelompok yang curang atau tidak tertib, akan mendapat
hukuman yaitu dengan mengurangi nilai kelompok ( minus 5 setiap
ketidaktertiban ).
5. Guru memotivasi siswa bahwa pelajaran ini sebenarnya mudah untuk
dipelajari dan dipahami.
6. Guru menyampaikan materi pelajaran dan menunjukkan contoh-contoh
(relevansi) baik melalui pengalaman pribadi guru, menjelaskan gambar-
gambar yang ada dalam buku modul, maupun menunjukkan gambaran pada
lingkungan sekitar yang mudah ditemui siswa.
7. Siswa memperhatikan penjelasan guru dalam kelompok. Jika menemui
ketidakjelasan, siswa mendiskusikannya dalam kelompok, jika masih terdapat
kesulitan maka menanyakan kepada guru.
8. Melaksanakan permainan Tanya Jawab Berebut yang berkaitan dengan materi
yang telah disampaikan dan dipelajari. Guru membacakan tiap soal dan
kelompok berebut untuk menjawab untuk mendapat skor kelompok.
9. Setiap kelompok yang telah selesai menjawab pertanyaan yang ada, guru
memberikan penjelasan atau tambahan materi yang berkaitan untuk siswa.
10. Guru terus mendorong kelompok lain yang belum mendapat skor/nilai.
11. Setelah selesai kegiatan permainan, guru membacakan perolehan skor
kelompok. Guru menanyakan kepuasan siswa, bagi yang belum puas dengan
perolehan skor, guru tetap memotivasi siswa bahwa masih ada kegiatan
permainan kompetisi individu untuk mendapatkan tambahan skor kelompok.
12. Guru menyampaikan kegiatan minggu depan bahwa akan diadakan
permainan kompetisi individu.
13. Membuat kesimpulan bersama.
14. Kegiatan pembelajaran selesai, guru memimpin doa bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Lampiran 13. Skenario Pembelajaran Siklus II
SKENARIO PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Hari , Tanggal : Selasa , 1 Februari 2011
Mata Pelajaran : Gambar Beton
Kelas / Semester : XI TGB / 4 (genap)
Pokok Bahasan : Merencanakan perhitungan penulangan dan gambar
rencana plat lantai satu arah
Sub Pokok Bahasan : Perhitungan penulangan plat lantai satu arah
Jam Pelajaran Ke - : 6 – 10
Alokasi Waktu : 5 jam pelajaran ( 5 x 35 menit )
Nama Guru : Didik Purwanto, ST.
Metode Pembelajaran : Model Pembelajaran ARIAS
Strategi Pembelajaran Aktif Learning Tournament
1. Membuka pelajaran
2. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa akan diadakan kegiatan
diskusi kelompok dan permainan dengan nama : Permainan Undian Mandiri
3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok saperti saat siklus 1.
4. Guru memotivasi siswa bahwa pelajaran ini sebenarnya mudah untuk
dipelajari dan dipahami.
5. Guru menyampaikan materi hitungan perencanaan plat lantai dan gambar
rencana penulangan (pemberian kode tulangan).
6. Guru menunjukkan contoh-contoh (relevansi) baik melalui pengalaman
pribadi guru, menjelaskan gambar-gambar yang ada dalam buku modul,
maupun menunjukkan gambaran pada lingkungan sekitar yang mudah
ditemui siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
7. Siswa memperhatikan penjelasan guru dalam kelompok. Jika menemui
ketidakjelasan, siswa mendiskusikannya dalam kelompok, jika masih terdapat
kesulitan maka menanyakan kepada guru.
8. Melaksanakan permainan undian dengan cara siswa berdiskusi dan
mengerjakan soal undian dalam kelompok secara bekerja sama, dengan
peraturan :
- Guru mengundi tugas kelompok dengan nomor undian soal.
- Setiap kelompok menunjuk seorang perwakilan untuk mengambil nomor
undian soal.
- Anggota kelompok yang curang atau tidak tertib, akan mendapat
hukuman yaitu dengan mengurangi nilai kelompok ( minus 5 tiap
ketidaktertiban ).
- Siswa berdiskusi dan mengerjakan soal dalam kelompok.
9. Setelah selesai, kelompok mepresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan.
10. Kelompok lain melengkapi hasil pekerjaannya untuk menyempurnakan
hitungan perencanaan plat lantai agar dapat digunakan untuk belajar.
11. Guru memperbaiki dan menyempurnakan hasil presentasi kelompok yang
belum lengkap dan menerangkan jika masih ada siswa yang tidak paham.
12. Setiap hasil kerja kelompok dinilai oleh guru untuk memberi tambahan
nilai/skor pada permainan siklus I.
13. Setelah selesai kegiatan permainan, guru membacakan perolehan skor
kelompok. Guru menanyakan kepuasan siswa, bagi yang belum puas dengan
perolehan skor, guru tetap memotivasi siswa bahwa masih ada kegiatan
permainan kompetisi individu untuk mendapatkan tambahan skor kelompok.
14. Guru menyampaikan kegiatan minggu depan bahwa akan diadakan
permainan kompetisi individu.
15. Membuat kesimpulan bersama.
16. Kegiatan pembelajaran selesai, guru memimpin doa bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Lampiran 14. Soal dan Kunci Jawaban Games Siklus I
SOAL DAN KUNCI JAWABAN GAMES SIKLUS I
Kegiatan Permainan Kelompok Materi Hafalan dan Hitungan
1. Ada berapa macam perletakan plat ? sebutkan !
Jawab : ada 4 macam yaitu
a. Ditumpu oleh balok-balok secara monolit
b. Ditumpu dinding bangunan
c. Ditumpu balok-balok baja dengan sistem komposit
d. Didukung kolom-kolom konstruksi secara langsung tanpa balok
Pada pelajaran ini, kita akan membahas mengenai plat yang ditumpu oleh
balok ( macam perletakan plat di atas balok )
2. Jenis perletakan plat pada belok ada 3 macam, sebutkan macam
tersebut !
Jawab :
a. Plat terjepit penuh secara monolit oleh balok ukuran besar sehingga tidak
berputar (melendut)
b. Plat terjepit penuh secara monolit oleh balok ukuran kecil sehingga balok
ikut berputar (melendut)
c. Plat terletak bebas (tidak monolit), contoh : plat dicor setelah balok kering
3. Salah satu prasyarat perencanaan plat beton bertulang adalah tebal
minimumnya harus dipenuhi, berapakah tebal minimal untuk
konstruksi plat lantai ?
Jawab : tebal plat lantai (h) ≥ 120 mm
4. Sebut dan jelaskan macam-macam tulangan pada konstruksi plat !
Jawab : ada 3 macam tulangan :
1. Tulangan Pokok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
a. Tulangan Pokok primer = tulangan sejajar arah lebar plat
b. Tulangan Pokok sekunder = tulangan sejajar ┴arah panjang plat
2. Tul. Susut = tul. Yang dipasang untuk melawan penyusutan / pemuaian
dan dipasang ┴ tul. Pokok
3. Tul. Pembagi = tul. Yang dipasang pada plat yang mempunyai satu
macam tulangan pokok (plat satu arah), dan dipasang ┴ tul. Pokok.
Perhatikan baik-baik penjelasan ini sebagai petunjuk pertanyaan selanjutnya !
Jenis plat ada 2, yaitu plat 1 arah dan plat 2 arah.
Plat 1 arah adalah plat yang hanya ditumpu pada satu arah atau
hanya 2 sisi saja (arah x saja) dengan tulangan utama hanya
dipasang pada arah x saja, sedangkan pada arah y adalah
tulangan pembagi (gambar).
5. Berdasarkan pernyataan dari plat 1 arah di atas,
jelaskan pengertian dari plat 2 arah !
(guru memberi panduan dengan menggambar plat lantai 2 arah)
Jawab : Plat 2 arah adalah plat yang ditumpu pada dua arah atau keempat sisi
(arah x dan y) dengan tulangan utama dipasang pada arah x dan y.
6. Apabila konstruksi beton bertulang berhubungan langsung dengan
lingkungan luar, maka syarat penutup beton adalah setebal berapa ? apa
alasannya ?
Jawab : p = 40 mm ,
untuk melindungi tulangan dari cuaca luar yang mengenai konstruksi secara
langsung yang dapat merusak tulangan yang ada (jika siswa tidak bisa, guru
menjelaskan)
7. Berapakah Jarak minimum dan maksimum antar tulangan utama dalam
PBI?
Jawab : minimum = 25 mm, maksimum = 250 mm
y
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
(setelah dijawab siswa guru menjelaskan rumus)
Adapun rumusnya adalah s =n
b
s = jarak tulanganb = lebar plat (diambil tiap 1000 mm)n = jumlah tulangan
Buka buku modul halaman 66, terdapat kode tulangan
Perhatikan replika penulangan !
8. Sebutkan kode tulangan pada replika penulangan plat ini !
dengan cara menyebut warnanya, misal warna biru = = tul.
Atas terluar
dst.
Jawab : a. Warna biru = tul. Atas terluar
b. Warna putih = tul. Atas kedua dari luar
c. Warna merah = tul. Bawah kedua dari luar
d. Warna hijau = tul. Bawah terluar
9. Diketahui : qd = 0,456 kg/m² dan ql = 0,150 kg/ m². Maka berapa
besarnya beban terfaktor (qu) ?
Jawab : qu = (1,2 x 0,456) + (1,6 x 0,150) = 0,7872 t/m²
10. Pada plat dua tumpuan, diketahui fy = 240 Mpa, L= 3,2 m. Berapa
tebal plat ?
Jawab : h min =27
2,3
27
L= 0,118 m = 118 mm = 120 mm
11. Jika m = 18,8235 , Rn = 1,2053 , fy = 240 Mpa. Berapakah ρ ?
Jawab : ρ =
240
2053,18235,18211
8235,18
1..211
1 xx
fy
Rnm
m
ρ = 0,0053
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
12. Pada plat satu arah dua tumpuan diketahui panjang plat (L) = 3,6 m
dan qu = 0,8727 t/m². Maka berapakah momen yang bekerja akibat
beban terfaktor (Mu) pada lapangan?
Jawab : Mu lap. = 1/8.qu L² = 1/8 x 0,8727 t/m² x (3,6 m) ² = 0,4713 tm
13. Jika diketahui As perlu = 610 mm² dan diameter tulangan yang
digunakan (Øp) = 10 mm. Berapa banyak jumlah tulangan yang
digunakan ?
Jawab : n = 22 10..4/1
610
..4/1 d
As7,77 buah ~ 8 buah
14. Dalam sebuah perencanaan penulangan konstruksi plat, didapatkan
data : fy = 240 Mpa, b = 1500 mm, dan tebal plat = 150 mm.
Berapakah nilai As pada perhitungan tulangan pembagi di lapangan?
Jawab : As perlu =100
150150025,0 xx= 562,5 mm²
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Lampiran 15. Soal dan Kunci Jawaban Games Siklus II
SOAL GAMES SIKLUS II
Kegiatan Permainan Kelompok Hitungan
Kelompok : ...................................
Anggota : 1. ........................ ( .... )
2. ........................ ( .... )
3. ........................ ( .... )
4. ........................ ( .... )
5. ........................ ( .... )
6. ........................ ( .... )
SOAL :
Diketahui plat lantai,
- Ditumpu bebas pada tembok bata (2 tumpuan)
- Lebar plat (L) = 4,00 m
- Menahan beban hidup (ql) = 120 kg/m²
- Finishing penutup plat : tegel, spesi, pasir urug, (qd) = 120 kg/m²
- Ditentukan tebal beton pelapis p = 20 mm
- m lap. = 14,12 , Rn lap.= 1,50
- m tump. = 14,12 , Rn tump.= 0,50
- Mutu beton f’c= 20 Mpa, Mutu baja fy = 240 Mpa
- Diameter tul. Øр = 10 mm
- Ө = 0,80
Ditanya :
a. Perencanaan Tulangan utama lapangan ( Kelompok 3 dan 4 )
b. Perencanaan Tulangan utama tumpuan ( Kelompok 1 dan 6 )
c. Perencanaan Tulangan pembagi ( Kelompok 2 dan 5 )
d. Gambar Penulangan ( Semua kelompok )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
KUNCI JAWABAN SOAL GAMES
SIKLUS II
1. Menentukan Tebal Plat
h min =27
0,4
27
L= 0,148 m = 0,15 m ( lihat tabel )
tebal plat ditentukan h = 0,15 m (150 mm)
2. Menghitung Beban-Beban
qu = 1,2 qd + 1,6 ql
beban berfaktor (qu) = (1,2 x 0,480) + (1,6 x 0,150) = 0,960 t/m²
3. Menghitung Momen
Ditinjau plat dengan lebar = 1 meter, qu = 0, 960 t/m²
lihat tabel, terdapat
1/24 1/24
Pada lapangan, Mu = 1/8.qu L² = 1/8 x 0,960 x 4,00² = 1,920 tm
Pada tumpuan, Mu = 1/24.qu L² = 1/24 x 0,960 x 4,00² = 0,640 tm
4. Menghitung Tulangan
h = 150 mm
p = 20 mm
Øр = 10 mm
b = 1 m = 1000 mm
Fy = 240 Mpa
F’c = 20 Mpa
β1 = 0,85 untuk f’c < 30 Mpa
ρb = 04335,0240600
600.
240
2085,085,0
600
600.
'185,0
xx
fyfy
cxfx
1/8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
ρ max = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,04335 = 0,0325
ρ min = 0,0025 ( berlaku untuk plat )
a. Tulangan Lapangan
Mn = 8,0
10920,1 7xMu
0,24 x10 7 Nmm = 2,4 x10 7 Nmm
Rn = 1,50
m = 14,10
ρ = 00425,0400
50,110,14211
12,14
1..211
1
xx
fy
Rnm
m
ρ = 0,00425 < ρmax = 0,0325 ( pakai tulangan tunggal)
ρ = 0,00425 < ρmin = 0,0025 ( pakai ρ = 0,00425)
As perlu = ρ x b x d = 0,00425 x 1000 x 125 = 531,25 mm2
n = 22 10..4/1
25,531
..4/1 d
As6,76 buah ~ 7 buah
Cek As
As ada = n . ¼. π . d² = 7. ¼ .π . 10² = 549,5 mm2
As ada = 549,5 mm2 As perlu = 531,25 mm2 (AMAN)
Jarak antar tulangan =7
1000
n
b= 143 mm
Jadi digunakan 7 Øр 10 – 143
b. Tulangan Tumpuan
Mn = 8,0
1040,6 6xMu
8 x 10 6 Nmm
Rn = 0,50
m = 14,10
ρ = 00142,0400
50,010,14211
12,14
1..211
1
xx
fy
Rnm
m
ρ = 0,00142 < ρmax = 0,0325 ( pakai tulangan tunggal)
ρ = 0,00142 < ρmin = 0,0025 ( pakai ρmin = 0,0025)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
As perlu = ρ x b x dx = 0,0025 x 1000 x 125 = 312,5 mm2
n =22 10..4/1
5,312
..4/1
d
As= 3,98 buah ~ 4 buah
Cek As
As ada = n . ¼. π . d² = 4. ¼ .π . 10² = 314,2 mm2
As ada = 314,2 mm2 As perlu = 312,5 mm2 (AMAN)
Jarak antar tulangan = = = 250 mm
Jarak maksimum tulangan ≥ 2h atau 250 mm
Jarak antar tulangan = ≤ 250 mm
Jadi digunakan 4 φp 10 – 250
c. Tulangan pembagi
Pada arah tegak lurus ter hadap tulangan utama, harus disediakan tulangan
pembagi demi tegangan suhu dan susut. Adapun ketntuannya :
Untuk fy = 240 Mpa, As =100
..25,0 hb
Untuk fy = 400 Mpa, As =100
..18,0 hb
- Tulangan pembagi di lapangan
As perlu =100
150100025,0 xx= 375 mm2
n =22 10..4/1
375
..4/1
d
As= 4,77 buah ~ 5 buah
As ada = n . ¼. π . d² = 5. ¼ .π . 10² = 392,7 mm2
As ada = 392,7 mm2 As perlu = 375 mm2 (AMAN)
Jarak antar tulangan =5
1000
n
b= 200 mm
Jadi digunakan tulangan pembagi di lapangan 5 Øр 10 – 200
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
- Tulangan pembagi di tumpuan
As perlu =100
150100018,0 xx= 270 mm2
n =22 10..4/1
270
..4/1
d
As= 3,4 buah ~ 4 buah
As ada = n . ¼. π . d² = 4. ¼ .π . 10² = 314,2 mm2
As ada = 314,2 mm2 As perlu = 270 mm2 (AMAN)
Jarak antar tulangan =4
1000
n
b= 250 mm
Jadi digunakan tulangan pembagi di tumpuan 4 Øр 10 – 250
d. Gambar Penulangan
Lengkapilah gambar penulangan di bawah ini !
Lampiran 41
. Soal Kompetisi (Evaluasi)
Tumpuan utama Lapangan utama
Øp 10 -200
Øp 10 -200Øp 10 -90
Øp 10 -200
Øp 10 -90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
Lampiran 16. Soal Kompetisi Individu ( Evaluasi Siklus I )
SOAL KOMPETISI INDIVIDU 1
Mata Pelajaran : Gambar Beton Alokasi : 60 menit
Hari, tanggal : Selasa, 18 Januari 2011 Sifat kompetisi : Close Book
Petunjuk Pengerjaan
1. Kerjakan soal di bawah ini secara individu dengan sebaik-baiknya.
2. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada lembar
yang tersedia.
1. Berikut ini adalah jenis-jenis perletakan plat, kecuali ....
a. Plat ditumpu oleh balok monolit
b. Plat ditumpu oleh dinding
c. Plat ditumpu oleh balok baja dengan sistem komposit
d. Plat ditumpu oleh kolom monolit
e. Plat ditumpu oleh kolom secara langsung (plat cendawan)
2. Gambar di samping adalah jenis perletakan plat
yang ditumpu oleh ....
a. Kolom monolit
b. Dinding bangunan
c. Balok monolit
d. Balok baja dengan sistem komposit
e. Kolom secara langsung (plat cendawan)
3. Perletakan plat pada balok digolongkan menjadi tiga macam, yaitu ....
a. Plat terjepit penuh, plat terjepit ½ , plat terjepit elastis
b. Plat terjepit penuh, plat terjepit elastis, plat terjepit balok induk
c. Plat terjepit balok anak, plat terjepit balok induk, plat terletak bebas
d. Plat terjepit balok anak, plat terjepit balok induk, plat terjepit elastis
e. Plat terjepit penuh, plat terjepit elastis, plat terletak bebas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
4. Tulangan yang dipasang sejajar sisi plat arah lebar ( arah x ) adalah ....
a. Tulangan pokok sekunder
b. Tulangan susut
c. Tulangan pokok primer
d. Tulangan pembagi
e. Tulangan tumpuan
1) Untuk menahan tulangan pokok supaya tetap pada tempatnya
2) Untuk menambah penyusutan
3) Untuk meratakan pembagian beban
4) Untuk mencegah penyusutan
5) Untuk memusatkan pembebanan
5. Dari fungsi-fungsi tulangan di atas, yang merupakan fungsi tulangan pembagi
adalah ....
a. 1 , 2 , 3
b. 1 , 3 , 5
c. 1 , 3 , 4
d. 1 , 2 , 5
e. 2 , 3 , 5
6. Berikut ini adalah langkah-langkah merencanakan plat satu arah,
1) Menghitung momen akibat beban terfaktor
2) Menentukan jarak tulangan
3) Menentukan tebal plat
4) Menghitung jumlah tulangan yang diperlukan dan luas tulangannya (As)
5) Menghitung beban-beban : beban mati, beban hidup, dan beban terfaktor
Urutan yang benar adalah ....
a. 1, 2, 3, 4,dan 5
b. 2, 3, 4, 5, dan 1
c. 3, 5, 1, 4, dan 2
d. 4, 3, 2, 1, dan 5
e. 3, 5, 1, 2, dan 4
Gambar untuk soal no 7 dan 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
135
7. Dari gambar potongan plat di atas, yang merupakan penutup beton adalah ....
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
8. Dari gambar potongan plat di atas, yang menunjukkan tebal plat (h) adalah ....
a. C
b. H
c. E
d. G
e. F
9. Kode tulangan yang menunjukkan tulangan atas lapisan kedua dari luar,
adalah ....
a.
b.
c.
d.
e.
10. Dari gambar di samping, yang
merupakan tulangan tumpuan
utama adalah ....
a. C d. A
b. E e. D
c. B
11. Pada plat dua tumpuan, diketahui fy = 240 Mpa, L= 3,2 m. Berapa tebal plat ?
a. 100 mm
b. 105 mm
c. 110 mm
d. 120 mm
e. 130 mm
12. Diketahui : qd = 0,456 kg/m² dan ql = 0,150 kg/ m². Maka besarnya beban
terfaktor (qu) adalah ....
a. 0,0684 t/m²
b. 0,9096 t/m²
c. 0,7872 t/m²
d. 0,5472 t/m²
e. 0,606 t/m²
C
B
D
A
E
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
136
13. Pada plat satu arah dua tumpuan diketahui panjang plat (L) = 3,6 m dan qu =
0,8727 t/m². Maka momen yang bekerja akibat beban terfaktor (Mu) pada
lapangan adalah ....
a. 1,4137 tm
b. 0,4713 tm
c. 3,1417 tm
d. 4,7131 tm
e. 4,4713 tm
14. Diketahui : m = 18,8235 , Rn = 1,2053 , fy = 240 Mpa. Berapakah ρ ........
a. 0,0053
b. 0,00053
c. 0,053
d. 0,53
e. 5,300
15. Berapakah ρmin yang berlaku pada konstruksi plat ?
a. 0,025
b. 0,052
c. 0,0025
d. 0,0052
e. 0,0125
16. Data : ρ = 0,0056 p = 40 mm h = 160 mm
b = 800 mm Øр = 10 mm d = ?
Berapakah nilai As perlu yang digunakan untuk perencanaan plat?
a. 515,2 mm²
b. 716,8 mm²
c. 492,8 mm²
d. 896 mm²
e. 644 mm²
17. Jika diketahui As perlu = 610 mm² dan diameter tulangan yang digunakan
(Øp) = 10 mm. Maka jumlah tulangan yang digunakan ( n ) sebanyak ....
a. 6 buah
b. 8 buah
c. 9 buah
d. 7,77 buah
e. 7 buah
18. Dalam sebuah perencanaan penulangan konstruksi plat, didapatkan data :
fy = 240 Mpa, b = 1500 mm, dan tebal plat = 150 mm.
Berapakah nilai As pada perhitungan Tulangan Pembagi di lapangan ?
a. 56,25 mm²
b. 5,625 mm²
c. 0,5625 mm²
d. 5625 mm²
e. 562,5 mm²
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
137
Gambar untuk soal no 19 dan 20
19. Dari gambar potongan penulangan di atas, berapakah nilai A ?
a. 400 cm
b. 600 cm
c. 800 cm
d. 1000 cm
e. 200 cm
20. Diketahui :
- Tulangan pada lapangan = Øр 10 – 125
- Tulangan pada tumpuan = Øр 10 – 250
- Tulangan pembagi lapangan = Øр 10 – 200
- Tulangan pembagi tumpuan = Øр 10 – 150
Pada potongan penulangan di atas, berapakah jarak antar tulangan pada notasi
E ?
a. 200
b. 400
c. 250
d. 125
e. 150
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
138
Lampiran 17. Kunci Jawaban Soal Kompetisi Individu ( Evaluasi Siklus I )
KUNCI JAWABANSOAL KOMPETISI INDIVIDU 2
1. D
2. B
3. E
4. C
5. B
6. C
7. E
8. A
9. D
10. A
11. D
12. C
13. B
14. A
15. C
16. A
17. B
18. E
19. C
20. D
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
Lampiran 18. Soal Kompetisi (Evaluasi Siklus II)
SOAL KOMPETISI INDIVIDU
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Gambar Beton Alokasi : 60 menit
Hari, tanggal : Selasa, 08 Februari 2011 Sifat kompetisi : Close Book
Petunjuk Pengerjaan
3. Kerjakan soal di bawah ini secara individu dengan sebaik-baiknya.
4. Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada lembar
yang tersedia.
Diketahui plat lantai,
- Ditumpu bebas pada tembok bata (2 tumpuan)
- Lebar plat (L) = 3,50 m
- Menahan beban hidup (ql) = 250 kg/m²
- Finishing penutup plat : tegel, spesi, pasir urug, (qd) = 200 kg/m²
- Ditentukan tebal beton pelapis (p) = 20 mm
- Mutu beton f’c= 25 Mpa, Mutu baja fy = 240 Mpa
- Diameter tul. Øр = 10 mm
- Ө = 0,80
Ditanya :
e. Perencanaan Tulangan utama lapangan
f. Perencanaan Tulangan utama tumpuan
g. Perencanaan Tulangan pembagi
h. Gambar Penulangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
140
Lampiran 19. Kunci Jawaban Soal Kompetisi Individu Siklus II
KUNCI JAWABAN SOAL KOMPETISI INDIVIDU
SIKLUS II
Diketahui plat lantai,
- Ditumpu bebas pada tembok bata (2 tumpuan)
- Lebar plat (L) = 3,50 m
- Menahan beban hidup (ql) = 250 kg/m²
- Finishing penutup plat : tegel, spesi, pasir urug, (qd) = 200 kg/m²
- Ditentukan tebal beton pelapis (p) = 20 mm
- Mutu beton f’c= 25 Mpa, Mutu baja fy = 240 Mpa
- Diameter tul. Øр = 10 mm
- Ө = 0,80
Ditanya :
a. Perencanaan Tulangan utama lapangan
b. Perencanaan Tulangan utama tumpuan
c. Perencanaan Tulangan pembagi
d. Gambar Penulangan
Langkah-langkah penyelesaian :
1. Menentukan Tebal Plat ( lihat tabel )
h min =27
5,3
27
L= 0,129 m = 0,13 m (dibulatkan keatas)
tebal plat ditentukan h = 0,13 m = 130 mm
menghitung tinggi efektif (d) = h – p – ½ x Øр = 130 – 20 – ½ x 10 = 105 mm
2. Menghitung Beban-Beban
beban berfaktor (qu) = 1,2 qd + 1,6 ql
= (1,2 x250) + (1,6 x200) = 620 kg/m² = 0,620 t/m²
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
141
3. Menghitung Momen (lihat tabel)
Ditinjau plat dengan lebar 1 meter,
qu = 0,620 t/m²
Pada lapangan, Mu = 1/8.qu L² = 1/8 x 0,620 x (3,5)² = 0,949 tm
Pada tumpuan, Mu = 1/24.qu L² = 1/24 x 0,620 x (3,5)² = 0,317 tm
4. Menghitung Tulangan
h = 130 mm
p = 20 mm
Øр = 10 mm
b = 1 m = 1000 mm
Fy = 240 Mpa, F’c = 25 Mpa
β1 = 0,85 untuk f’c < 30 Mpa
ρb = 0538,0240600
600.
240
2585,085,0
600
600.
'185,0
xx
fyfy
cxfx
ρ max = 0,75 x ρb = 0,75 x 0,0538 = 0,0403
ρ min = 0,0025 ( berlaku untuk plat )
a. Tulangan Lapangan
Mn = 8,0
949,0
Mu1,19 tm = 1,19 x10 7 Nmm
m = 2585,0
240
'85,0 xcxf
fy11,29
Rn = 079,11051000
1019,1
. 2
7
2
x
x
db
Mn
ρ = 0046,0240
079,129,11211
29,11
1..211
1
xx
fy
Rnm
m
syarat ρmin = 0,0025 < ρ = 0,0046 < ρmax = 0,0403
1/8
1/24 1/24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
142
As perlu = ρ x b x d = 0,0046 x 1000 x 105 = 483 mm2
n = 22 10..4/1
483
..4/1 d
As6,4 buah ~ 7 buah
Cek As
As ada = n x ¼ x π x d² = 7 x ¼ x π x 10² = 549,78 mm2
As ada = 483 mm2 > As perlu = 549,78 mm2 (AMAN)
Jarak antar tulangan =7
1000
n
b= 143 mm
Jadi digunakan tulangan pada lapangan tiap 1 meter = 7 Øр 10 – 143
b. Tulangan Tumpuan
Mn = 8,0
317,0
Mu0,396 tm = 0,396 x10 7 Nmm
m = 2585,0
240
'85,0 xcxf
fy11,29
Rn = 359,01051000
10396,0
. 2
7
2
x
x
db
Mn
ρ = 00152,0240
359,029,11211
29,11
1..211
1
xx
fy
Rnm
m
syarat ρmin = 0,0025 > ρ = 0,00152 < ρmax = 0,0403 , maka pakai ρmin = 0,0025
As perlu = ρmin x b x d = 0,0025 x 1000 x 105= 262,5 mm2
n = 22 10..4/1
5,262
..4/1 d
As3,34 buah ~ 4 buah
Cek As
As ada = n x ¼ x π x d² = 4 x ¼ x π x 10² = 314,16 mm2
As ada = 314,16 mm2 > As perlu = 262,5 mm2 (AMAN)
Jarak antar tulangan =4
1000
n
b= 250 mm
Jadi digunakan tulangan pada tumpuan tiap 1 meter = 4 Øр 10 – 250
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
143
c. Tulangan Pembagi
Untuk fy = 240 Mpa, As =100
..25,0 hb
- Tulangan pembagi di lapangan
As perlu =100
130100025,0 xx= 325 mm2
n =22 10..4/1
325
..4/1
d
As= 4,13 buah ~ 5buah
As ada = n . ¼. π . d² = 5 x. ¼ x π x 10² = 392,7 mm2
As ada = 392,7 mm2 >As perlu = 325 mm2 (AMAN)
Jarak antar tulangan =.5
1000
n
b= 200 mm
Jadi digunakan tulangan pembagi di lapangan tiap 1 meter = 5 Øр 10 – 200
- Tulangan pembagi di tumpuan
As perlu =100
130100025,0 xx= 325 mm2
n =22 10..4/1
325
..4/1
d
As= 4,13 buah ~ 5buah
As ada = n . ¼. π . d² = 5 x. ¼ x π x 10² = 392,7 mm2
As ada = 392,7 mm2 >As perlu = 325 mm2 (AMAN)
Jarak antar tulangan =.5
1000
n
b= 200 mm
Jadi digunakan tulangan pembagi di lapangan tiap 1 meter = 5 Øр 10 – 200
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
144
d. Gambar Penulangan
Lengkapi gambar di bawah ini dengan kode tulangan !
Tumpuan utama Lapangan utama
Øp10-200
Øp10-200
Øp10-200
Øp10-250 Øp10-125
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
145
Lampiran 20. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Pra Siklus
HASIL OBSERVASI KEJENUHAN SISWA
selama kegiatan pembelajaran Gambar Beton
PRA SIKLUS
Jumlah siswa : 33
No IndikatorBanyaknya siswa
yang melakukan
Prosentase
(%)
1 Siswa mengantuk / tidur 3 12,121 %
2 Siswa bersandar di meja / menopang dagu 5 15,151 %
3 Siswa melamun tidak memperhatikan pelajaran 1 3,030 %
4 Siswa bermain ponsel 2 6,060 %
5 Siswa tidak merespon perintah guru 2 6,060 %
6 Siswa berbicara sendiri dengan teman 5 15,151 %
7 Siswa ramai minta segera pulang 2 6,060 %
8 Siswa tidak hadir atau pulang tanpa ijin 1 3,030 %
Jumlah banyaknya kegiatan 22 66,665 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
146
Lampiran 21. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus I
HASIL OBSERVASI KEJENUHAN SISWA
selama kegiatan pembelajaran Gambar Beton
SIKLUS I
Jumlah siswa : 33
No IndikatorBanyaknya siswa
yang melakukan
Prosentase
(%)
1 Siswa mengantuk / tidur 3 9,091 %
2 Siswa bersandar di meja / menopang dagu 4 12,121 %
3 Siswa melamun tidak memperhatikan pelajaran - 0 %
4 Siswa bermain ponsel 1 3,030 %
5 Siswa tidak merespon perintah guru 2 6,061 %
6 Siswa berbicara sendiri dengan teman 4 12,121 %
7 Siswa ramai minta segera pulang - 0 %
8 Siswa tidak hadir atau pulang tanpa ijin - 0 %
Jumlah banyaknya kegiatan 14 42,424 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
147
Lampiran 22. Hasil Observasi Kejenuhan Siswa Siklus II
HASIL OBSERVASI KEJENUHAN SISWA
selama kegiatan pembelajaran Gambar Beton
SIKLUS II
Jumlah siswa : 33
No IndikatorBanyaknya siswa
yang melakukan
Prosentase
(%)
1 Siswa mengantuk / tidur - 0 %
2 Siswa bersandar di meja / menopang dagu 2 6,06 %
3 Siswa melamun tidak memperhatikan pelajaran - 0 %
4 Siswa bermain ponsel - 0 %
5 Siswa tidak merespon perintah guru 2 6,06 %
6 Siswa berbicara sendiri dengan teman 4 12,121 %
7 Siswa ramai minta segera pulang - 0 %
8 Siswa tidak hadir atau pulang tanpa ijin - 0 %
Jumlah banyaknya kegiatan 8 24,242 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
148
Lampiran 23. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif
KISI KISI LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN RANAH AFEKTIF
Konsep Aspek Indikator Kata Kerja Operasional
Afektif /
Sikap
( Sumber :
WS. Winkel,
2005 : 252-
253 )
Penerimaan
(A1)
Perhatian - Menunjukkan
- Mengikuti
Kepentingan - Mengakui
Partisipasi
(A2)
Kepatuhan aturan - Mematuhi aturan
Keaktifan - Ikut serta secara aktif
- Mendiskusikan
Penentuan
Sikap /
Penilaian (A3)
Sistem nilai - Menerima hasil / nilai
Berpendapat - Menghargai pendapat
- Menyatakan pendapat
Organisasi
(A4)
Tanggung jawab - Bertanggung jawab
- Melengkapi hasil kerja
Pengaturan - Mengatur
Pembentukan
Pola Hidup
(A5)
Kepercayaan diri - Menunjukkan percaya diri
Kedisiplinan - Menunjukkan disiplin diri
Sosial diri - Melibatkan diri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
149
Lampiran 24. Butir-butir Indikator Penilaian Sikap / Ranah Afektif
BUTIR – BUTIR INDIKATOR PENILAIAN SIKAP
( RANAH AFEKTIF )
1) Penerimaan (A1)
a. Siswa menunjukkan perhatian dalam mengikuti proses pembelajaran
b. Siswa mengikuti kegiatan dengan tenang (tidak ramai) & konsentrasi ( tidak malas-malasan )
c. Siswa mengakui pentingnya kemanfaatan dari pembelajaran yang diikuti.
2) Partisipasi siswa (A2)
a. Bersedia mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dalam kegiatan pembelajaran
b. Ikut serta secara aktif dalam kegiatan belajar
c. Mendiskusikan permasalahan atau soal latihan yang diberikan oleh guru
3) Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3)
a. Mau menerima nilai /hasil yang telah diperoleh dari usaha belajarnya
b. Tidak segan menghargai pendapat teman
c. Tidak malu menyatakan pendapat sebagai usaha menyelasaikan masalah yang dihadapi
4) Organisasi yang terbentuk (A4)
a. Bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya
b. Dapat mengatur waktu belajar dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran
dengan efisien
c. Bersedia melengkapi hasil pekerjaannya yang dinilai masih kurang sebagai perbaikan diri
5) Pembentukan pola hidup siswa (A5)
a. Menunjukkan kepercayaan diri, bahwa mampu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan,
menanggapi pendapat teman, presentasi, dan berani betanya
b. Menunjukkan disiplin diri selama proses pembelajaran berlangsung (melaksana-kan tugas dengan
tertib, tidak ramai/bermain sendiri)
c. Melibatkan diri dalam kegiatan kelompok (diskusi, presentasi, permainan, dll.)
Keterangan :
Yang dicetak miring adalah kata kerja operasional pada ranah afektif. ( sumber WS. Winkel, 2005 : 252-253
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
150
Lampiran 25. Hasil Observasi Penilaian Sikap / Ranah Afektif Siswa Pra Siklus
HASIL OBSERVASI PENILAIAN SIKAP / RANAH AFEKTIF SISWA
PRA SIKLUS
No
Absen
A1 A2 A3 A4 A5 NilaiSiswaa b c a b c a b c a b c a b c
1 2 1 3 2 1 3 2 1 2 2 2 3 2 3 1 502 1 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 41,73 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 58,34 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 2 3 56,75 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 78,36 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 56,77 2 2 1 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 1 1 46,78 3 1 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 3 53,39 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 3 3 5510 2 2 3 3 4 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 66,711 2 1 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 4512 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 4 3 3 2 61,713 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 78,314 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 76,715 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 7516 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 7517 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 53,318 2 1 2 2 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 2 4519 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 5020 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 76,721 4 3 2 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 7522 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 51,723 2 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 4524 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 4 2 3 76,725 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 7526 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 56,727 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 76,728 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 7529 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 7530 2 2 3 2 1 3 3 1 2 2 1 3 3 1 1 5031 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 61,732 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
151
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 75
∑ skor
89 76 78 82 76 84 85 77 75 82 81 88 89 82 79
243 242 237 251 250
% kelas 61,36 % 61,11 % 59,84 % 63,38 % 63,13 %
Kriteria Penilaian / Skala Sikap :
1) Skor 4 : Baik
2) Skor 3 : Cukup
3) Skor 2 : Sedang
4) Skor 1 : Kurang
Keterangan :
1) Penerimaan (A1)
2) Partisipasi siswa (A2)
3) Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3)
4) Organisasi yang terbentuk (A4)
5) Pembentukan pola hidup siswa (A5)
Rumus :
1) Nilai Siswa (skala 100) = 100itempermaks.
skorjumlahx
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 9 = 60
2) % kelas = %100itempermaks.
skorjumlahx
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 33 = 396
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
152
Lampiran 26. Hasil Observasi Penilaian Sikap / Ranah Afektif Siswa Siklus I
HASIL OBSERVASI PENILAIAN SIKAP / RANAH AFEKTIF SISWA
SIKLUS I
No
Absen
A1 A2 A3 A4 A5 NilaiSiswaa b c a b c a b c a b c a b c
1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 58,32 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 48,33 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 754 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 755 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 806 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 61,77 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 58,38 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 63,39 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 7510 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 7511 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 53,312 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 4 3 2 7513 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 8014 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 81,715 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 76,716 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 76,717 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 7518 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 2 48,319 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 6520 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 78,321 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 78,322 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 6523 2 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 46,724 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 78,325 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76,726 4 4 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 7527 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 78,328 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 76,729 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 78,330 3 2 3 2 4 3 3 2 4 2 2 3 3 2 2 66,731 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4 4 3 7532 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 53,3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
153
33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 76,7
∑ skor
99 90 87 88 89 94 95 87 90 91 89 95 103 98 88
276 271 272 275 289
% kelas 69,69 % 68,43 % 68,69 % 69,44 % 72,98 %
Kriteria Penilaian / Skala Sikap :
5) Skor 4 : Baik
6) Skor 3 : Cukup
7) Skor 2 : Sedang
8) Skor 1 : Kurang
Keterangan :
6) Penerimaan (A1)
7) Partisipasi siswa (A2)
8) Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3)
9) Organisasi yang terbentuk (A4)
10) Pembentukan pola hidup siswa (A5)
Rumus :
3) Nilai Siswa (skala 100) = 100itempermaks.
skorjumlahx
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 15 = 60
4) % kelas = %100itempermaks.
skorjumlahx
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 33 = 369
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
154
Lampiran 27. Hasil Observasi Penilaian Sikap / Ranah Afektif Siswa Siklus II
HASIL OBSERVASI PENILAIAN SIKAP / RANAH AFEKTIF SISWA
SIKLUS II
No
Absen
A1 A2 A3 A4 A5 NilaiSiswaa b c a b c a b c a b c a b c
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 752 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 61,73 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 78,34 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 78,35 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 83,36 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 78,37 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 76,78 3 3 3 4 2 2 4 4 2 3 3 3 4 3 3 76,79 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 8010 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 78,311 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 6512 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 4 4 3 2 7513 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 83,314 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 86,715 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 78,316 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 8017 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 78,318 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 6019 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 4 3 7520 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 8021 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 81,722 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 76,723 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 61,724 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 8025 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 8026 4 4 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 7527 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 8028 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 81,729 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 83,330 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 7531 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 2 4 4 2 76,732 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 78,3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
155
33 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 80∑ 11
2101
99 98104
100
102
99 94101
100
102
113
105
93
∑ skor 312 302 295 303 311
% kelas 78,79 % 76,26 % 74,49 % 76,52 % 78,54 %
Kriteria Penilaian :
1) Skor 4 : Baik
2) Skor 3 : Cukup
3) Skor 2 : Sedang
4) Skor 1 : Kurang
Keterangan :
11) Penerimaan (A1)
12) Partisipasi siswa (A2)
13) Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3)
14) Organisasi yang terbentuk (A4)
15) Pembentukan pola hidup siswa (A5)
Rumus :
5) Nilai Siswa (skala 100) = 100itempermaks.
skorjumlahx
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 15 = 60
6) % kelas = %100itempermaks.
skorjumlahx
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 33 = 396
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
156
Lampiran 28. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotor
KISI KISI LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR
Konsep Aspek Indikator Kata Kerja Operasional
Psikomotor /
Keterampilan
( Sumber :
WS. Winkel,
2005 : 253-
254 )
Persepsi (P1)Perhatian - Menunjukkan
Relevansi - Menghubungkan
Kesiapan (P2)
Persiapan belajar - Mempersiapkan diri &
alat
Kesiapan diri - Berkonsentrasi
- Menanggapi
Gerakan
Terbimbing
(P3)
Keterampilan
dengan
bimbingan guru
- Mengerjakan
- Mengikuti
- Mempraktekkan
Gerakan
Terbiasa (P4)
Keterampilan
membiasakan diri
dalam belajar
- Mengatur
- Memainkan
- Melaksanakan
Gerakan
Kompleks (P5)
Keterampilan
mandiri siswa
- Membangun kerjasama
- Mendemonstrasikan
- Menyusun
Penyesuaian
pola gerak (P6)
Adaptasi siswa - Menyesuaikan diri
Variasi - Mengkomunikasikan
- Memecahkan masalah
Kreativitas
(P7)
Keterampilan
menciptakan
- Membuat
- Mempresentasikan
- Menyusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
157
Lampiran 29. Butir-butir Indikator Penilaian Ketrampilan / Ranah Psikomotor
BUTIR – BUTIR INDIKATOR PENILAIAN KETRAMPILAN
( RANAH PSIKOMOTOR )
1) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1)
a. Siswa menunjukkan kemauan untuk mengikuti pelajaran dengan hadir di kelas
b. Siswa mampu menghubungkan pembelajaran dengan kehidupan nyata
c. Siswa menunjukkan perhatian dalam kegiatan pembelajaran
2) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (P2)
a. Siswa mempersiapkan diri secara fisik (tenang) untuk menerima pelajaran
b. Siswa berkosentrasi dan memperhatikan saat disampaikannya materi
c. Siswa menanggapi pertanyaan guru dengan menjawab atau menyampaikan pendapat
3) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan (P3)
a. Siswa mampu mengerjakan soal latihan berdasar contoh yang ada
b. Siswa mengikuti setiap kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan baik peraturan yang ditetapkan
c. Siswa mempraktekkan dari teori yang diperoleh dengan menggambar rencana berdasar
soal/perintah
4) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4)
a. Siswa dapat mengatur waktu kegiatan pembelajaran secara efisien
b. Siswa memainkan permainan kelompok dan diskusi belajar kelompok dengan baik
c. Siswa melaksanakan kompetisi individu dengan sportif
5) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5)
a. Siswa mampu membangun kerja sama kelompok dalam diskusi dan permainan
b. Siswa mendemonstrasikan hasil kerja kelompok
c. Siswa mampu menyusun pertanyaan yang tepat yang akan disampaikan kepada guru saat menemui
kesulitan
6) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6)
a. Siswa mengkomunikasikan hasil kerja kelompok
b. Siswa mampu menyesuaikan diri dalam kelompok yang bersifat heterogen
c. Siswa memecahkan masalah yang dihadapi dengan mendiskusikan dalam kelompok
7) Kreativitas siswa (P7)
a. Siswa membuat catatan-catatan yang diperlukan
b. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan teratur (mengatur)
c. Siswa mengakhiri pembelajaran dengan menyusun kesimpulan
Keterangan : yang dicetak miring adalah kata kerja operasional pada ranah psikomotor ( sumber WS.
Winkel, 2005 : 253-254 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
158
Lampiran 30. Hasil Observasi Penilaian Ketrampilan/Ranah Psikomotor PraSiklus
HASIL OBSERVASI PENILAIAN KETRAMPILAN / RANAH
PSIKOMOTOR SISWA PRA SIKLUS
No
Absen
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Nilai
siswaa b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c
1 2 2 3 2 3 1 1 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 2 2 1 3 51,22 2 1 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 3 3 1 1 2 1 2 2 2 45,23 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 61,94 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 63,15 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 76,26 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 57,17 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 1 1 508 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 3 1 2 1 3 2 2 3 1 2 3 51,29 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 3 2 1 2 3 3 2 2 1 5010 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 7511 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 53,612 2 1 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 1 2 54,813 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 77,414 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 78,615 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 7516 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 7517 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3 2 2 1 5618 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 3 48,819 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 3 77,420 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 7521 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 71,422 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 2 2 3 57,123 2 1 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 48,824 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 3 4 2 4 4 3 7525 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 78,626 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 1 1 2 3 3 2 3 3 3 61,927 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 76,228 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 77,429 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 1 3 4 3 4 2 3 4 3 3 7530 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 58,331 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 1 4 4 4 2 2 3 4 3 3 3 78,632 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 1 1 3 2 2 1 2 2 2 3 2 47,6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
159
33 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 75
∑skor92 82 85 90 79 85 86 86 85 92 69 85 89 87 84 82 85 86 92 85 86
259 254 257 246 260 253 263
%
kelas 65,40 % 64,14 % 64,89 % 62,12 % 65,66 % 63,89 % 66,41 %
Kriteria Penilaian / Skala Sikap :
1) Skor 4 : Baik
2) Skor 3 : Cukup
3) Skor 2 : Sedang
4) Skor 1 : Kurang
Keterangan
1) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1)
2) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (P2)
3) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
(P3)
4) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4)
5) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5)
6) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6)
7) Kreativitas siswa (P7)
Rumus :
1) Nilai Siswa (skala 100) = 100itempermaks.
skorjumlahx
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 12 = 60
2) % kelas = %100itempermaks.
skorjumlahx
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 33 = 396
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
160
Lampiran 31. Hasil Observasi Penilaian Ketrampilan / Ranah Psikomotor Siklus I
HASIL OBSERVASI PENILAIAN KETRAMPILAN / RANAH
PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS I
No
Absen
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Nilai
siswaa b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c
1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 60,72 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 51,23 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 4 3 2 4 754 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 76,25 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 78,66 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 59,57 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 54,88 3 2 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 61,99 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 5610 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 77,411 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 58,312 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 58,313 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 78,614 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 8115 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 78,616 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 77,417 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 59,518 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 52,419 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 78,620 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 2 76,221 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 7522 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 60,723 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 51,224 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 4 4 3 76,225 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 78,626 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7527 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 77,428 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 4 3 78,629 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 1 3 4 3 4 2 3 4 3 3 76,230 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 7531 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 4 2 2 3 4 3 3 3 79,832 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 51,2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
161
33 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 76,2
∑skor
99 90 89 95 87 91 91 89 90 94 82 93 92 93 87 90 90 96 95 92 91
278 273 270 269 272 276 278
%
kelas 70,20 68,94 68,18 67,93 68,69 69,69 70,20
Kriteria Penilaian / Skala Sikap :
1) Skor 4 : Baik
2) Skor 3 : Cukup
3) Skor 2 : Sedang
4) Skor 1 : Kurang
Keterangan
8) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1)
9) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (P2)
10) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
(P3)
11) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4)
12) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5)
13) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6)
14) Kreativitas siswa (P7)
Rumus :
3) Nilai Siswa (skala 100) = 100itempermaks.
skorjumlahx
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 21 = 84
4) % kelas = %100itempermaks.
skorjumlahx
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 33 = 396
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
162
Lampiran 32. Hasil Observasi Penilaian Ketrampilan/Ranah Psikomotor Siklus II
HASIL OBSERVASI PENILAIAN KETRAMPILAN / RANAH
PSIKOMOTOR SISWA SIKLUS II
No
Absen
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 Nilai
siswaa b c a b c a b c a b c a b c a b c a b c
1 3 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 752 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 61,93 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 78,64 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 79,85 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 816 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76,27 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 66,78 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 699 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 77,410 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 79,811 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 63,112 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 7513 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 82,114 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 86,915 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 82,116 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 79,817 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 76,218 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 63,119 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 8120 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 8121 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 77,422 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 76,223 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 71,424 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 8125 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 78,626 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77,427 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 78,628 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 8129 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 79,830 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 78,631 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 3 82,132 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 65,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
163
33 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 83,3
∑ 105
101
99106
102
97 99 98 99 99 97101
99102
98102
101
101
106
104
106
∑skor 305 305 296 297 299 304 316
%
kelas 77,02 % 77,02 % 74,75 % 75,00 % 75,51 % 76,77 % 79,79 %
Kriteria Penilaian :
5) Skor 4 : Baik
6) Skor 3 : Cukup
7) Skor 2 : Sedang
8) Skor 1 : Kurang
Keterangan
15) Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1)
16) Kesiapan Siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran (P2)
17) Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
(P3)
18) Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4)
19) Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5)
20) Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6)
21) Kreativitas siswa (P7)
Rumus :
5) Nilai Siswa (skala 100) = 100itempermaks.
skorjumlahx
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah item = 4 x 21 = 84
6) % kelas = %100itempermaks.
skorjumlahx
Jumlah maks. Per item = nilai tertinggi x jumlah siswa = (4 x 3) x 33 = 396
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
164
Lampiran 33. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pra Siklus
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
(Sikap/Afektif dan Ketrampilan/Psikomotor)
PRA SIKLUS
No IndikatorKetercapaian
(%)
1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (A1) 61,36 %
2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (A2) 61,11 %
3 Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3) 59,84 %
4 Organisasi yang terbentuk (A4) 63,38 %
5 Pembentukan pola hidup siswa (A5) 63,13 %
6 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1) 65,40 %
7 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran
(P2)64,14 %
8 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan (P3)64,89 %
9 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4) 62,12 %
10 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5) 65,66 %
11 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6) 63,89 %
12 Kreativitas siswa (P7) 66,41 %
JUMLAH 761,33 %
RATA-RATA 63,44 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
165
Lampiran 34. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
(Sikap/Afektif dan Ketrampilan/Psikomotor)
SIKLUS I
No IndikatorKetercapaian
(%)
1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (A1) 69,69 %
2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (A2) 68,43 %
3 Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3) 68,69 %
4 Organisasi yang terbentuk (A4) 69,44 %
5 Pembentukan pola hidup siswa (A5) 72,98 %
6 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1) 70,20 %
7 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran
(P2)68,94 %
8 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan (P3)68,18 %
9 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4) 67,93 %
10 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5) 68,69 %
11 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6) 69,69 %
12 Kreativitas siswa (P7) 70,20 %
JUMLAH 833,06 %
RATA-RATA 69,42 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
166
Lampiran 35. Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II
HASIL OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
(Sikap/Afektif dan Ketrampilan/Psikomotor)
SIKLUS II
No IndikatorKetercapaian
(%)
1 Penerimaan siswa terhadap pelajaran (A1) 78,79 %
2 Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran (A2) 76,26 %
3 Penentuan sikap / penilaian dari siswa (A3) 74,49 %
4 Organisasi yang terbentuk (A4) 76,52 %
5 Pembentukan pola hidup siswa (A5) 78,54 %
6 Persepsi awal siswa dalam memulai pembelajaran (P1) 77,02 %
7 Kesiapan siswa dalam menerima dan mengikuti pembelajaran
(P2)77,02 %
8 Gerakan terbimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan (P3)74,75 %
9 Gerakan terbiasa siswa dalam proses pembelajaran (P4) 75,00 %
10 Gerakan kompleks siswa dalam mengemukakan konsep (P5) 75,51 %
11 Penyesuaian pola gerak dalam upaya adaptasi siswa (P6) 76,77 %
12 Kreativitas siswa (P7) 79,79 %
JUMLAH 920,46 %
RATA-RATA 76,71 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
167
Lampiran 36. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Pra Siklus
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA
PRA SIKLUS
NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN
Tuntas Tidak Tuntas1 Aan Abdul Rohman 60 √
2 Abdhy Suckma Padmanegara 50 √
3 Apriangga Dian S. 74 √
4 Awal Hariyono 80 √
5 Banny Nur Akbar 80 √
6 Bayu Suryo Widodo 70 √
7 Cahyo Dwi Hanggoro 65 √
8 Denni Adi Prastyo 60 √
9 Deny Setiawan 60 √
10 Drajat Bangun P.U. 75 √
11 Dwi Novianto 60 √
12 Faisal Saputra 68 √
13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 80 √
14 Gilang Abdul Rahman 80 √
15 Guntoro 78 √
16 Ignatius Galih Prayoga Adi 78 √
17 Ikhsan Widandi K. 72 √
18 M. Ukasa Wisnu Saputera 68 √
19 Miftah Fajar Bahari 68 √
20 Pinthoko Nugroho 78 √
21 Ridho Magatama Pangestu 76 √
22 Rifky Candra Ardhani 60 √
23 Risa 68 √
24 Santi Putri Pramudyastuti 74 √
25 Satria Wafda 74 √
26 Setia Muhammad Imron 74 √
27 Surya Purnama 80 √
28 Tomy Novianto 80 √
29 Ulfi Wahyu Sindora 74 √
30 Wahyu Waskitho Aji 76 √
31 Witoko Aji Laksono 75 √
32 Yanuar Alviantoro 65 √
33 Yusuf Aditya Nugroho 75 √
Jumlah Siswa 14 19
Rata-Rata Kelas 71,4
Prosentase Ketuntasan 42,42 % 57,56 %
Keterangan Nilai Kognitif :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
168
Lampiran 37. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWASIKLUS I
NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN
Tuntas Tidak Tuntas
1 Aan Abdul Rohman 70 √
2 Abdhy Suckma Padmanegara 60 √
3 Apriangga Dian S. 70 √
4 Awal Hariyono 80 √
5 Banny Nur Akbar 85 √
6 Bayu Suryo Widodo 80 √
7 Cahyo Dwi Hanggoro 70 √
8 Denni Adi Prastyo 65 √
9 Deny Setiawan 75 √
10 Drajat Bangun P.U. 80 √
11 Dwi Novianto 70 √
12 Faisal Saputra 70 √
13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 80 √
14 Gilang Abdul Rahman 80 √
15 Guntoro 80 √
16 Ignatius Galih Prayoga Adi 85 √
17 Ikhsan Widandi K. 70 √
18 M. Ukasa Wisnu Saputera 65 √
19 Miftah Fajar Bahari 80 √
20 Pinthoko Nugroho 80 √
21 Ridho Magatama Pangestu 75 √
22 Rifky Candra Ardhani 80 √
23 Risa 65 √
24 Santi Putri Pramudyastuti 80 √
25 Satria Wafda 75 √
26 Setia Muhammad Imron 85 √
27 Surya Purnama 75 √
28 Tomy Novianto 75 √
29 Ulfi Wahyu Sindora 70 √
30 Wahyu Waskitho Aji 75 √
31 Witoko Aji Laksono 85 √
32 Yanuar Alviantoro 70 √
33 Yusuf Aditya Nugroho 80 √
Jumlah Siswa 21 12
Rata-Rata Kelas 75,3
Prosentase Ketuntasan 63,64 % 36,36 %
Keterangan Nilai Kognitif :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
169
Lampiran 38. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWASIKLUS II
NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN
Tuntas Tidak Tuntas
1 Aan Abdul Rohman 75 √
2 Abdhy Suckma Padmanegara 70 √
3 Apriangga Dian S. 80 √
4 Awal Hariyono 80 √
5 Banny Nur Akbar 90 √
6 Bayu Suryo Widodo 90 √
7 Cahyo Dwi Hanggoro 75 √
8 Denni Adi Prastyo 80 √
9 Deny Setiawan 90 √
10 Drajat Bangun P.U. 90 √
11 Dwi Novianto 70 √
12 Faisal Saputra 75 √
13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 90 √
14 Gilang Abdul Rahman 90 √
15 Guntoro 91 √
16 Ignatius Galih Prayoga Adi 82 √
17 Ikhsan Widandi K. 85 √
18 M. Ukasa Wisnu Saputera 70 √
19 Miftah Fajar Bahari 85 √
20 Pinthoko Nugroho 85 √
21 Ridho Magatama Pangestu 90 √
22 Rifky Candra Ardhani 82 √
23 Risa 75 √
24 Santi Putri Pramudyastuti 80 √
25 Satria Wafda 85 √
26 Setia Muhammad Imron 90 √
27 Surya Purnama 75 √
28 Tomy Novianto 87 √
29 Ulfi Wahyu Sindora 75 √
30 Wahyu Waskitho Aji 77 √
31 Witoko Aji Laksono 92 √
32 Yanuar Alviantoro 74 √
33 Yusuf Aditya Nugroho 85 √
Jumlah Siswa 29 4
Rata-Rata Kelas 82,1
Prosentase Ketuntasan 87,88 % 12,12 %
Keterangan Nilai Kognitif :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
170
Lampiran 39. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Pra Siklus
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR AFEKTIF SISWAPRA SIKLUS
NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN
Tuntas Tidak Tuntas1 Aan Abdul Rohman 50 √
2 Abdhy Suckma Padmanegara 41,7 √
3 Apriangga Dian S. 58,3 √
4 Awal Hariyono 56,7 √
5 Banny Nur Akbar 78,3 √
6 Bayu Suryo Widodo 56,7 √
7 Cahyo Dwi Hanggoro 46,7 √
8 Denni Adi Prastyo 53,3 √
9 Deny Setiawan 55 √
10 Drajat Bangun P.U. 66,7 √
11 Dwi Novianto 45 √
12 Faisal Saputra 61,7 √
13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 78,3 √
14 Gilang Abdul Rahman 76,7 √
15 Guntoro 75 √
16 Ignatius Galih Prayoga Adi 75 √
17 Ikhsan Widandi K. 53,3 √
18 M. Ukasa Wisnu Saputera 45 √
19 Miftah Fajar Bahari 50 √
20 Pinthoko Nugroho 76,7 √
21 Ridho Magatama Pangestu 75 √
22 Rifky Candra Ardhani 51,7 √
23 Risa 45 √
24 Santi Putri Pramudyastuti 76,7 √
25 Satria Wafda 75 √
26 Setia Muhammad Imron 56,7 √
27 Surya Purnama 76,7 √
28 Tomy Novianto 75 √
29 Ulfi Wahyu Sindora 75 √
30 Wahyu Waskitho Aji 50 √
31 Witoko Aji Laksono 61,7 √
32 Yanuar Alviantoro 45 √
33 Yusuf Aditya Nugroho 75 √
Jumlah Siswa 33 13 20
Rata-Rata Kelas 61,9
Prosentase Ketuntasan 39,39 % 60,61 %
Keterangan Nilai Afektif :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
171
Lampiran 40. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR AFEKTIF SISWASIKLUS I
NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN
Tuntas Tidak Tuntas
1 Aan Abdul Rohman 58,3 √
2 Abdhy Suckma Padmanegara 48,3 √
3 Apriangga Dian S. 75 √
4 Awal Hariyono 75 √
5 Banny Nur Akbar 80 √
6 Bayu Suryo Widodo 61,7 √
7 Cahyo Dwi Hanggoro 58,3 √
8 Denni Adi Prastyo 63,3 √
9 Deny Setiawan 75 √
10 Drajat Bangun P.U. 75 √
11 Dwi Novianto 53,3 √
12 Faisal Saputra 75 √
13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 80 √
14 Gilang Abdul Rahman 81,7 √
15 Guntoro 76,7 √
16 Ignatius Galih Prayoga Adi 76,7 √
17 Ikhsan Widandi K. 75 √
18 M. Ukasa Wisnu Saputera 48,3 √
19 Miftah Fajar Bahari 65 √
20 Pinthoko Nugroho 78,3 √
21 Ridho Magatama Pangestu 78,3 √
22 Rifky Candra Ardhani 65 √
23 Risa 46,7 √
24 Santi Putri Pramudyastuti 78,3 √
25 Satria Wafda 76,7 √
26 Setia Muhammad Imron 75 √
27 Surya Purnama 78,3 √
28 Tomy Novianto 76,7 √
29 Ulfi Wahyu Sindora 78,3 √
30 Wahyu Waskitho Aji 66,7 √
31 Witoko Aji Laksono 75 √
32 Yanuar Alviantoro 53,3 √
33 Yusuf Aditya Nugroho 76,7 √
Jumlah Siswa 33 20 13
Rata-Rata Kelas 69,85
Prosentase Ketuntasan 60,61 % 39,39 %
Keterangan Nilai Afektif :Tuntas : jika skor ≥ 75
Tidak tuntas : jika skor < 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
172
Lampiran 41. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR AFEKTIF SISWASIKLUS II
NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN
Tuntas Tidak Tuntas
1 Aan Abdul Rohman 75 √
2 Abdhy Suckma Padmanegara 61,7 √
3 Apriangga Dian S. 78,3 √
4 Awal Hariyono 78,3 √
5 Banny Nur Akbar 83,3 √
6 Bayu Suryo Widodo 78,3 √
7 Cahyo Dwi Hanggoro 76,7 √
8 Denni Adi Prastyo 76,7 √
9 Deny Setiawan 80 √
10 Drajat Bangun P.U. 78,3 √
11 Dwi Novianto 65 √
12 Faisal Saputra 75 √
13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 83,3 √
14 Gilang Abdul Rahman 86,7 √
15 Guntoro 78,3 √
16 Ignatius Galih Prayoga Adi 80 √
17 Ikhsan Widandi K. 78,3 √
18 M. Ukasa Wisnu Saputera 60 √
19 Miftah Fajar Bahari 75 √
20 Pinthoko Nugroho 80 √
21 Ridho Magatama Pangestu 81,7 √
22 Rifky Candra Ardhani 76,7 √
23 Risa 61,7 √
24 Santi Putri Pramudyastuti 80 √
25 Satria Wafda 80 √
26 Setia Muhammad Imron 75 √
27 Surya Purnama 80 √
28 Tomy Novianto 81,7 √
29 Ulfi Wahyu Sindora 83,3 √
30 Wahyu Waskitho Aji 75 √
31 Witoko Aji Laksono 76,7 √
32 Yanuar Alviantoro 78,3 √
33 Yusuf Aditya Nugroho 80 √
Jumlah Siswa 28 5
Rata-Rata Kelas 76,9
Prosentase Ketuntasan 84,85 % 15,15 %
Keterangan Nilai Afektif :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
173
Lampiran 42. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Pra Siklus
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWAPRA SIKLUS
NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN
Tuntas Tidak Tuntas1 Aan Abdul Rohman 51,2 √
2 Abdhy Suckma Padmanegara 45,2 √
3 Apriangga Dian S. 61,9 √
4 Awal Hariyono 63,1 √
5 Banny Nur Akbar 76,2 √
6 Bayu Suryo Widodo 57,1 √
7 Cahyo Dwi Hanggoro 50 √
8 Denni Adi Prastyo 51,2 √
9 Deny Setiawan 50 √
10 Drajat Bangun P.U. 75 √
11 Dwi Novianto 53,6 √
12 Faisal Saputra 54,8 √
13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 77,4 √
14 Gilang Abdul Rahman 78,6 √
15 Guntoro 75 √
16 Ignatius Galih Prayoga Adi 75 √
17 Ikhsan Widandi K. 56 √
18 M. Ukasa Wisnu Saputera 48,8 √
19 Miftah Fajar Bahari 77,4 √
20 Pinthoko Nugroho 75 √
21 Ridho Magatama Pangestu 71,4 √
22 Rifky Candra Ardhani 57,1 √
23 Risa 48,8 √
24 Santi Putri Pramudyastuti 75 √
25 Satria Wafda 78,6 √
26 Setia Muhammad Imron 61,9 √
27 Surya Purnama 76,2 √
28 Tomy Novianto 77,4 √
29 Ulfi Wahyu Sindora 75 √
30 Wahyu Waskitho Aji 58,3 √
31 Witoko Aji Laksono 78,6 √
32 Yanuar Alviantoro 47,6 √
33 Yusuf Aditya Nugroho 75 √
Jumlah Siswa 33 14 19
Rata-Rata Kelas 64,6
Prosentase Ketuntasan 42,42 % 57,58 %
Keterangan Nilai Psikomotor :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
174
Lampiran 43. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus I
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWASIKLUS I
NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN
Tuntas Tidak Tuntas
1 Aan Abdul Rohman 60,7 √
2 Abdhy Suckma Padmanegara 51,2 √
3 Apriangga Dian S. 75 √
4 Awal Hariyono 76,2 √
5 Banny Nur Akbar 78,6 √
6 Bayu Suryo Widodo 59,5 √
7 Cahyo Dwi Hanggoro 54,8 √
8 Denni Adi Prastyo 61,9 √
9 Deny Setiawan 56 √
10 Drajat Bangun P.U. 77,4 √
11 Dwi Novianto 58,3 √
12 Faisal Saputra 58,3 √
13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 78,6 √
14 Gilang Abdul Rahman 81 √
15 Guntoro 78,6 √
16 Ignatius Galih Prayoga Adi 77,4 √
17 Ikhsan Widandi K. 59,5 √
18 M. Ukasa Wisnu Saputera 52,4 √
19 Miftah Fajar Bahari 78,6 √
20 Pinthoko Nugroho 76,2 √
21 Ridho Magatama Pangestu 75 √
22 Rifky Candra Ardhani 60,7 √
23 Risa 51,2 √
24 Santi Putri Pramudyastuti 76,2 √
25 Satria Wafda 78,6 √
26 Setia Muhammad Imron 75 √
27 Surya Purnama 77,4 √
28 Tomy Novianto 78,6 √
29 Ulfi Wahyu Sindora 76,2 √
30 Wahyu Waskitho Aji 75 √
31 Witoko Aji Laksono 79,8 √
32 Yanuar Alviantoro 51,2 √
33 Yusuf Aditya Nugroho 76,2 √
Jumlah Siswa 33 20 13
Rata-Rata Kelas 69,10
Prosentase Ketuntasan 60,61 % 39,39 %
Keterangan Nilai Psikomotor :Tuntas : jika skor ≥ 75
Tidak tuntas : jika skor < 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
175
Lampiran 44. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Siswa Siklus II
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTOR SISWASIKLUS II
NO NAMA SISWA NILAIKETERANGAN
Tuntas Tidak Tuntas
1 Aan Abdul Rohman 75 √
2 Abdhy Suckma Padmanegara 61,9 √
3 Apriangga Dian S. 78,6 √
4 Awal Hariyono 79,8 √
5 Banny Nur Akbar 81 √
6 Bayu Suryo Widodo 76,2 √
7 Cahyo Dwi Hanggoro 66,7 √
8 Denni Adi Prastyo 69 √
9 Deny Setiawan 77,4 √
10 Drajat Bangun P.U. 79,8 √
11 Dwi Novianto 63,1 √
12 Faisal Saputra 75 √
13 Fajar Patma Agus Tri Susilo 82,1 √
14 Gilang Abdul Rahman 86,9 √
15 Guntoro 82,1 √
16 Ignatius Galih Prayoga Adi 79,8 √
17 Ikhsan Widandi K. 76,2 √
18 M. Ukasa Wisnu Saputera 63,1 √
19 Miftah Fajar Bahari 81 √
20 Pinthoko Nugroho 81 √
21 Ridho Magatama Pangestu 77,4 √
22 Rifky Candra Ardhani 76,2 √
23 Risa 71,4 √
24 Santi Putri Pramudyastuti 81 √
25 Satria Wafda 78,6 √
26 Setia Muhammad Imron 77,4 √
27 Surya Purnama 78,6 √
28 Tomy Novianto 81 √
29 Ulfi Wahyu Sindora 79,8 √
30 Wahyu Waskitho Aji 78,6 √
31 Witoko Aji Laksono 82,1 √
32 Yanuar Alviantoro 65,5 √
33 Yusuf Aditya Nugroho 83,3 √
Jumlah Siswa 26 7
Rata-Rata Kelas 76,6
Prosentase Ketuntasan 78,79 % 21,21 %
Keterangan Nilai Psikomotor :Tuntas : jika skor ≥ 75
Tidak tuntas : jika skor < 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
176
Lampiran 45. Daftar Nilai Kompetensi Siswa Pra Siklus
DAFTAR NILAI KOMPETENSI SISWAPRA SIKLUS
No Nama SiswaNilai Nilai
AkhirKeterangan
20% A 30% P 50% K Tuntas Tidak Tuntas1 Aan Abdul Rohman 50 51,2 60 55,4 √
2 Abdhy Suckma P. 41,7 45,2 50 46,9 √
3 Apriangga Dian S. 58,3 61,9 74 67,2 √
4 Awal Hariyono 56,7 63,1 80 70,3 √
5 Banny Nur Akbar 78,3 76,2 80 78,5 √
6 Bayu Suryo Widodo 56,7 57,1 70 63,5 √
7 Cahyo Dwi H. 46,7 50 65 56,8 √
8 Denni Adi Prastyo 53,3 51,2 60 56 √
9 Deny Setiawan 55 50 60 56 √
10 Drajat Bangun PU. 66,7 75 75 73,3 √
11 Dwi Novianto 45 53,6 60 55,1 √
12 Faisal Saputra 61,7 54,8 68 62,8 √
13 Fajar Patma ATS. 78,3 77,4 80 78,9 √
14 Gilang Abdul R. 76,7 78,6 80 78,9 √
15 Guntoro 75 75 78 76,5 √
16 Ignatius Galih PA. 75 75 78 76,5 √
17 Ikhsan Widandi K. 53,3 56 72 63,5 √
18 M. Ukasa Wisnu S. 45 48,8 68 57,6 √
19 Miftah Fajar Bahari 50 77,4 68 67,2 √
20 Pinthoko Nugroho 76,7 75 78 76,8 √
21 Ridho Magatama P. 75 71,4 76 74,4 √
22 Rifky Candra A. 51,7 57,1 60 57,5 √
23 Risa 45 48,8 68 57,6 √
24 Santi Putri P. 76,7 75 74 74,8 √
25 Satria Wafda 75 78,6 74 75,6 √
26 Setia Muhammad I. 56,7 61,9 74 66,9 √
27 Surya Purnama 76,7 76,2 80 78,2 √
28 Tomy Novianto 75 77,4 80 78,2 √
29 Ulfi Wahyu Sindora 75 75 74 74,5 √
30 Wahyu Waskitho A. 50 58,3 76 65,5 √
31 Witoko Aji L. 61,7 78,6 75 73,4 √
32 Yanuar Alviantoro 45 47,6 65 55,8 √
33 Yusuf Aditya N. 75 75 75 75,6 √
Jumlah Siswa 12 21
Rata-rata Nilai Kompetensi Kelas 67
Prosentase Ketuntasan 36,36 % 63,64 %
Keterangan Nilai Kmpetensi :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
177
Lampiran 46. Daftar Nilai Kompetensi Siswa Siklus I
DAFTAR NILAI KOMPETENSI SISWASIKLUS I
No Nama SiswaNilai Nilai
Akhir
Keterangan
20% A 30% P 50% K Tuntas Tidak Tuntas
1 Aan Abdul Rohman 58,3 60,7 70 65 √
2 Abdhy Suckma P. 48,3 51,2 60 55 √
3 Apriangga Dian S. 75 75 70 73 √
4 Awal Hariyono 75 76,2 80 78 √
5 Banny Nur Akbar 80 78,6 85 82 √
6 Bayu Suryo Widodo 61,7 59,5 80 70 √
7 Cahyo Dwi H. 58,3 54,8 70 63 √
8 Denni Adi Prastyo 63,3 61,9 65 64 √
9 Deny Setiawan 75 56 75 69 √
10 Drajat Bangun PU. 75 77,4 80 78 √
11 Dwi Novianto 53,3 58,3 70 63 √
12 Faisal Saputra 75 58,3 70 67 √
13 Fajar Patma ATS. 80 78,6 80 80 √
14 Gilang Abdul R. 81,7 81 80 81 √
15 Guntoro 76,7 78,6 80 79 √
16 Ignatius Galih PA. 76,7 77,4 85 81 √
17 Ikhsan Widandi K. 75 59,5 70 68 √
18 M. Ukasa Wisnu S. 48,3 52,4 65 58 √
19 Miftah Fajar Bahari 65 78,6 80 77 √
20 Pinthoko Nugroho 78,3 76,2 80 79 √
21 Ridho Magatama P. 78,3 75 75 76 √
22 Rifky Candra A. 65 60,7 80 71 √
23 Risa 46,7 51,2 65 57 √
24 Santi Putri P. 78,3 76,2 80 79 √
25 Satria Wafda 76,7 78,6 75 76 √
26 Setia Muhammad I. 75 75 85 80 √
27 Surya Purnama 78,3 77,4 75 76 √
28 Tomy Novianto 76,7 78,6 75 76 √
29 Ulfi Wahyu Sindora 78,3 76,2 70 74 √
30 Wahyu Waskitho A. 66,7 75 75 73 √
31 Witoko Aji L. 75 79,8 85 81 √
32 Yanuar Alviantoro 53,3 51,2 70 61 √
33 Yusuf Aditya N. 76,7 76,2 80 78 √
Jumlah Siswa 18 15
Rata-rata Nilai Kompetensi Kelas 72
Prosentase Ketuntasan 54,55 % 45,45 %
Keterangan Nilai Kompetensi :Tuntas : jika skor ≥ 75Tidak tuntas : jika skor < 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
178
Lampiran 47. Daftar Nilai Kompetensi Siswa Siklus II
DAFTAR NILAI KOMPETENSI SISWASIKLUS II
No Nama SiswaNilai Nilai
Akhir
Keterangan
20% A 30% P 50% K Tuntas Tidak Tuntas
1 Aan Abdul Rohman 75 75 75 75 √
2 Abdhy Suckma P. 61,67 61,9 70 66 √
3 Apriangga Dian S. 78,33 78,6 80 79 √
4 Awal Hariyono 78,33 79,8 80 80 √
5 Banny Nur Akbar 83,33 81 90 86 √
6 Bayu Suryo Widodo 78,33 76,2 90 84 √
7 Cahyo Dwi H. 76,67 66,7 75 73 √
8 Denni Adi Prastyo 76,67 69 80 76 √
9 Deny Setiawan 80 77,4 90 84 √
10 Drajat Bangun PU. 78,33 79,8 90 85 √
11 Dwi Novianto 65 63,1 70 67 √
12 Faisal Saputra 75 75 75 75 √
13 Fajar Patma ATS. 83,33 82,1 90 86 √
14 Gilang Abdul R. 86,67 86,9 90 88 √
15 Guntoro 78,33 82,1 91 86 √
16 Ignatius Galih PA. 80 79,8 82 81 √
17 Ikhsan Widandi K. 78,33 76,2 85 81 √
18 M. Ukasa Wisnu S. 60 63,1 70 66 √
19 Miftah Fajar Bahari 75 81 85 82 √
20 Pinthoko Nugroho 80 81 85 83 √
21 Ridho Magatama P. 81,67 77,4 90 85 √
22 Rifky Candra A. 76,67 76,2 82 79 √
23 Risa 61,67 71,4 75 71 √
24 Santi Putri P. 80 81 80 80 √
25 Satria Wafda 80 78,6 85 82 √
26 Setia Muhammad I. 75 77,4 90 83 √
27 Surya Purnama 80 78,6 75 77 √
28 Tomy Novianto 81,67 81 87 84 √
29 Ulfi Wahyu Sindora 83,33 79,8 75 78 √
30 Wahyu Waskitho A. 75 78,6 77 77 √
31 Witoko Aji L. 76,67 82,1 92 86 √
32 Yanuar Alviantoro 78,33 65,5 74 72 √
33 Yusuf Aditya N. 80 83,3 85 83 √
Jumlah Siswa 27 6
Rata-rata Nilai Kompetensi Kelas 79
Prosentase Ketuntasan 81,82 % 18,18 %
Keterangan Nilai Kompetensi :Tuntas : jika skor ≥ 75
Tidak tuntas : jika skor < 75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
179