skripsi ria anitarepository.unjaya.ac.id/68/1/ria anita_3208098_nonfull.pdftamantirto kasihan bantul...

36
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI DUSUN GEBLAGAN TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta Disusun Oleh : RIA ANITA NPM: 3208098 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2012

Upload: others

Post on 04-Jan-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI DUSUN GEBLAGAN TAMANTIRTO

KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta

Disusun Oleh :

RIA ANITA NPM: 3208098

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA 2012

Page 2: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Page 3: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI DUSUN GEBLAGAN TAMANTIRTO KASIHAN

BANTUL YOGYAKARTA

Ria Anita1, Induniasih2, Masta Hutasoit3

INTISARI

Latar Belakang : Pada tahun 2010 penduduk lansia di Indonesia mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia harapan hidup menjadi 67,4 tahun. Tahun 2020 perkiraaan penduduk lansia di Indonesia mencapai 28,8 juta atau 11,34 % dengan usia harapan hidup sekitar 71,1 tahun (Departemen Kesehatan RI, 2005). Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini terdapat 43.800 orang lansia atau hampir 9% dari jumlah penduduk (Badan Pusat Statistik Indonesia, 2009). Menurut Whinney (1989) bentuk siklus dan fungsi keluarga secara keseluruhan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatan setiap anggota keluarga terutama keluarga dengan lansia. Studi pendahuluan di Dusun Geblagan menunjukkan jumlah lansia sebanyak 249 jiwa, sebanyak 60 jiwa adalah laki-laki dan 189 jiwa adalah perempuan serta sebagian besar lansia masih produktif Tujuan Penelitian : Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Metode Penelitian : Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik Cluster random sampling yaitu 89 lansia yang berusia 60 tahun di Dusun Geblagan. Instrumen penelitian adalah kuesioner dan hasil penelitian dianalisis dengan rumus korelasi Kendall Tau. Hasil penelitian : Fungsi keluarga pada lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul sebagian besar adalah baik sebanyak 54 orang (60,7%). Kualitas hidup lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul sebagian besar adalah sedang sebanyak 42 orang (47,2%). Hasil uji korelasi Kendal Tau diperoleh p-value sebesar 0,000 < (0,05). Kesimpulan : Ada hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Kata kunci : Fungsi Keluarga, Kualitas Hidup Lansia

1 Mahasiswa PSIK STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Dosen POLTEKES KEMENKES Yogyakarta 3 Dosen PSIK STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

v

Page 4: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

RELATIONSHIP BETWEEN FUNCTION FAMILY WITH QUALITY LIFE OF ELDERLY IN HAMLET GEBLAGAN TAMANTIRTO

KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

Ria Anita1, Induniasih2, Masta Hutasoit3

ABSTRACT

Background: In 2010 population the elderly in Indonesia reached 23,9 million or 9,77% and life the average expectancy to 67,4 years. The years in 2020 or the estimates of senior citizens in Indonesia reached 28,8 million or 11,34% with life expectancy of about 71,1 years (Ministry of Health RI, 2005). Region Special Yogyakarta (DIY) there are currently 43.800 elderly people, or nearly 9% of the population (Bureau Central of Statistics Indonesia, 2009). According Whinney (1989) forms a cycle and functions of the family as a whole has a considerable influence on the health of every member of the family, especially families with older adults. Hamlet Geblagan preliminary study showed the number as many as 249 elderly people, as many as 60 people were men and 189 souls were women and most elderly are still productive. Research objectives: Knowing the relationship between function family with quality life of elderly in Hamlet Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Research Methods: The method in this is descriptive analytical with approach cross sectional. Samples were taken technique by cluster random sampling that is 89 elderly aged 60 years in the hamlet Geblagan. Instruments research were questionnaire and results were analyzed by formula correlation Kendall Tau. The results: The function of the family of the elderly in the hamlet Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the hamlet of Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul mostly are as many as 42 people (47,2%). Results test correlation Kendall Tau obtained p-value of 0,000 < (0,05). Conclusion: There is a relationship between function family with quality life of elderly in Hamlet Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Keywords: Function Family, Quality of Life of Elderly ----------------------------------------------------------------- 1Students PSIK STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2Lecturer POLTEKES KEMENKES Yogyakarta 3Lecturer PSIK STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

vi

Page 5: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul:

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA

LANSIA DI DUSUN GEBLAGAN TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL

YOGYAKARTA

Yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi sarjana keperawatan pada

Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal

Achmad Yani Yogyakarta, sejauh saya ketahui bukan merupakan tiruan atau

duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan atau pernah dipakai untuk

mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta maupun di Perguruan Tinggi atau instansi

manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagimana

mestinya.

Yogyakarta, Agustus 2012

Ria Anita NPM: 3208098

vii

Page 6: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR.WB. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmad-

Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyususunan skripsi ini. Adapun judul skripsi ini adalah “ Hubungan Antara Fungsi Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia Di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta”.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah skripsi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta tidak dapat di sangkal butuh usaha yang keras, kegigihan dan kesabaran untuk menyelesaikannya. Namun disadari karya ini tidak akan selesai tanpa orang-orang tercinta di sekeliiling penulis yang telah mendukung dan membantu, dan pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada: 1. Bapak dr.Edy Purwoko, Sp.B selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 2. Ibu Dwi Susanti, S.Kep,.Ns selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 3. Ibu Rosa Delima Ekhwantini, S.Kp.,M.Kes selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran yang sangat berguna. 4. Ibu Induniasih, S.Kp.,M.Kes selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, saran, dan pendapat yang sangat berguna. 5. Ibu Masta Hutasoit, S.Kep.,NS., selaku pembimbing II yang telah

memberikan nasehat, bimbingan saran dan pendapat yang berguna. 6. Bapak kepala Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta yang

telah memberikan kesempatan dan ijinnya untuk melakukan penelitian. Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapatkan berkah

dari Allah SWT. Akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal skripsi masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan ilmu yang penulis miliki. Untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan laporan penelitian ini.

Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait, lingkungan akademik Sekola Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta, serta para pembaca pada umumnya. Wassalamualikum WR.WB.

Yogyakarta, Agustus 2012

Penulis, Ria Anita

NPM: 3208098

viii

Page 7: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9

DAFTAR ISI Hal

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iii MOTTO..................................................................................................... iv INTISARI ................................................................................................. v ABSTRACT .............................................................................................. vi PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................. viii DAFTAR ISI ............................................................................................. ix DAFTAR TABEL ..................................................................................... x DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... ... xii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

1. Tujuan Umum.......................................................................... 4 2. Tujuan Khusus ......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 4 E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.Konsep Teori ..................................................................................... 7 1. Lansia ......................................................................................... 7 2. Keluarga ................................................................................... 10 3. Kualitas Hidup .......................................................................... 16 4. Hubungan fungsi keluarga dengan kualitas Hidup ..................... 22 5. Landasan Teori ......................................................................... 23

B. Kerangka Teori penelitian ................................................................ 25 C. Kerangka Konsep penelitian ............................................................ 26 D.Hipotesis ......................................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ....................................................................................... 28 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 28 C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 28 D. Variabel Penelitian .................................................................................... 30 E. Definisi Operasional .................................................................................. 31 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ............................................................ 3 G. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................... 34 H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ........................................................ 36 I. Etika Penelitian ......................................................................................... 39 J. Jalannya Penelitian .................................................................................... 40

ix

Page 8: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian.………………………….……...…………………43

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………….……….....…..43 2. Karakteristik Responden………………………...….…………..44 3. Analisa Univariat……………………………..…..…………….45 4. Analisa Bivariat……………………...……………..…………..46

B. Pembahasan……………………………………………...………...47 1. Fungsi Keluarga..………….…………………………..………..47 2. Kualitas Hidup Lansia……………..…………………..……….51 3. Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia..….54

C. Keterbatasan Penelitian………………..……...…………………...56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan…….…………………………………………………..57 B. Saran……………………………………………….………………57

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

x

Page 9: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

11

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 3.1 Definisi

Operasional…………………………………………………….. 31 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Fungsi Keluarga pada Lansia…………….. 32 Tabel 3.3 Formula Untuk Skoring dan Skala Transformasi……………… 33 Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien

Korelasi ……………………………………………………….. 39 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Di Dusun Geblagan Tamantirto

Kasihan Bantul Yogyakarta………...…...……………..……… 44 Tabel 4.2 Fungsi Keluarga di Dusun Geblagan Tamntirto Kasihan Bantul

Yogyakarta………………………………...………………….. 45 Tabel 4.3 Kualitas Hidup lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan

Bantul Yogyakarta……………………………………………... 45 Tabel 4.4 Hubungan Fungsi Kelurga Dengan Kualitas Hidup lansia di

Dusun Geblagan Tamntirto Kasihan Bantul Yogyakarta……… 46

xi

Page 10: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Surat Izin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Izin Sort Form 36 Lampiran 4. Surat Izin Validitas dan Izin Penelitian dari Sekretariat Daerah Prop

DIY Lampiran 5. Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA Bantul Lampiran 6. Surat Pengantar Penelitian Dari Kepala Desa Tamantirto Kasihan

Bantul Lampiran 7. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 8. Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 10. Kuisioner Penelitian Fungsi Keluarga Lampiran 11. Kuisioner Short Form-36 Bahasa Indonesia Lampiran 12. Kuisioner Short Form-36 Bahasa Jawa Lampiran 13. Lampiran Hasil uji validitas Lampiran 14. Lampiran Hasil penelitian Lampiran 15. Lembar Bimbingan Skripsi

xiii

Page 11: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

1

7

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan pada pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan salah

satu indikator yang di arahkan pada peningkatan angka harapan hidup manusia

dan masyarakat, termasuk lanjut usia (lansia). Dilihat dari sisi pembangunan

kesehatan Indonesia sudah cukup berhasil, karena angka harapan hidup bangsa

Indonesia telah meningkat secara bermakna. Sedangkan disisi lain dengan

meningkatnya usia harapan hidup ini membawa beban bagi masyarakat, karena

populasi lanjut usia (lansia) meningkat. Hal ini berarti kelompok resiko dalam

masyarakat Indonesia menjadi lebih tinggi lagi. Jumlah lansia dari tahun ke tahun

cenderung meningkat. Kantor Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat

(KESRA) melaporkan, tahun 2006 jumlah penduduk lansia di Indonesia mencapai

19 juta orang (8,90%) dan usia harapan hidup juga meningkat (66,2 tahun). Pada

tahun 2010 penduduk lansia di Indonesia mencapai 23,9 juta atau 9,77% dan usia

harapan hidup menjadi 67,4 tahun. Sepuluh tahun kemudian atau tahun 2020

perkiraaan penduduk lansia di Indonesia mencapai 28,8 juta atau 11,34 % dengan

usia harapan hidup sekitar 71,1 tahun (Departemen Kesehatan RI, 2005).

Proporsi penduduk lansia terbesar berturut–turut adalah mereka yang

tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 14% yang merupakan

jumlah tertinggi di Indonesia. Setelah itu menyusul Jawa Tengah yakni 11,6% dan

Sulewesi Selatan sebesar 9,05%. Jumlah lansia di Indonesia mencapai 18,96 juta

orang atau sekitar 8,2% dari total penduduk Indonesia saat ini (Badan Pusat

Statistik Indonesia, 2009).

Meningkatnya jumlah lansia menimbulkan permasalah diberbagai aspek

kehidupan lansia, baik dari segi individu maupun dalam kaitannya dengan

keluarga dan masyarakat, terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan lansia.

Permasalahan tersebut jika tidak ditangani akan berkembang menjadi masalah

yang komplek dari segi fisik, mental, ekonomi dan sosial yang berkaitan dengan

kesehatan dan kesejahteraan lansia.

1

Page 12: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Menurut Sutikno (2011) keluarga mempunyai peranan yang sangat penting

dalam mengembangkan, mencegah, mengadaptasi dan memperbaiki masalah

kesehatan yang ditemukan dalam keluarga. Masalah kesehatan anggota keluarga

saling terkait dengan berbagai masalah anggota keluarga lainnya, jika ada satu

anggota keluarga yang bermasalah kesehatannya pasti akan mempengaruhi

pelaksanaan dari fungsi-fungsi keluarga. Sama halnya dengan adanya lansia akan

mempengaruhi kualitas hidup keluarga secara keseluruhan dan sebaliknya peran

fungsi keluarga akan mempengaruhi kualitas hidup lansia.

Menurut Whinney (1989) bentuk siklus dan fungsi keluarga secara

keseluruhan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatan setiap anggota

keluarga terutama keluarga dengan lansia baik kesehatan fisik maupun mental.

Setiap anggota mempunyai tugas-tugas tertentu agar setiap tahap dari siklus

keluarga dapat berlangsung dengan baik. Segala potensi yang dimiliki oleh lansia

bisa dijaga, dipelihara, dirawat dan dipertahankan bahkan diaktualisasikan untuk

mencapai kualitas hidup lansia yang optimal. Kualitas hidup lansia yang optimal

dapat diartikan sebagai kondisi fungsional lansia berada pada kondisi maksimum,

sehingga memungkinkan meraka bisa menikmati masa tuanya dengan penuh

makna, membahagiakan, berguna dan berkualitas.

Pada umumnya dipulau jawa kualitas hidup lansia sangat dipengaruhi oleh

fungsi keluarga karena kultur budaya di Jawa lansia biasanya tinggal bersama

anaknya setelah lansia tidak produktif lagi. Pendidikan juga mempengaruhi fungsi

keluarga, pada beberapa penelitian didapatkan hasil bahwa pendidikan yang

rendah, fungsi keluarga tersebut cenderung rendah karena pengetahuannya rendah

dan kualitas hidup anggota keluarga tidak baik. Fungsi keluarga juga dipengaruhi

oleh ekonomi, bila ekonomi rendah maka fungsi keluarga juga tidak akan sehat,

karena anggota keluarga akan kesulitan mendapatkan tempat tingggal yang sehat,

makanan yang bergizi, pendidikan yang memadai dan pelayanan kesehatan yang

maksimal yang akan mengakibatkan kualiats hidup anggota keluarganya tidak

baik. Kesehatan sangatlah penting pengaruhnya terhadap fungsi keluarga, bila

terdapat kesulitan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai maka

fungsi keluarga akan menjadi tidak sehat karena keluarganya tidak sehat dan akan

Page 13: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

menyebabkan angka kesakitan pada keluarga meningkat dan kualitas hidupnya

buruk. Sehingga fungsi keluarga dalam perawatan kesehatan sangatlah penting

pengaruhnya pada peningkatan kualitas hidup lansia.

Dusun Geblagan merupakan salah satu dusun yang berada di Kelurahan

Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta yang terdiri dari 7 RT dengan jumlah

lansia sebanyak 249 jiwa, sebanyak 60 jiwa adalah laki-laki dan 189 jiwa adalah

perempuan serta sebagian besar lansia masih produktif. Latar belakang sosial

lansia yang tinggal di Dusun Geblagan dari bermacam golongan. Sebagian besar

para lansia merasa bahwa kehidupan mereka sudah lengkap yaitu sebagai orang

tua juga sebagai kakek dan nenek yang tinggal dalam keluarga besar. Lansia

merasakan perubahan tentang kehidupannya di masa tua yang telah berbeda

dengan masa muda. Banyak perubahan yang dialami oleh lansia terutama

perubahan fisik dan kesehatan yang sudah menurun serta tidak mampu lagi

bekerja dan mencari uang lagi seperti dulu, ada juga beberapa lansia yang masih

aktif bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Terkadang keadaan tersebut

membuat para lansia mengalami ketakutan. Ada beberapa kegiatan

kemasyarakatan di Dusun Geblagan Tamantirto yang dapat dijadikan tempat

untuk bersosialisasi para lansia. Salah satu kegiatan yang rutin tiap bulan diadakan

adalah posyandu lansia yang dilaksanakan di RT 04 dan RT 05 . Lansia yang aktif

mengikuti posyandu lansia hanya sekitar 50% dengan jumlah sebanyak 100 lansia

dari jumlah keseluruhan lansia sebanyak 249 lansia.

Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan bila fungsi keluarga menurun

maka dapat menyebabkan kualitas hidup lansia menurun pula dan akhirnya akan

mengakibatkan angka kesakitan pada lansia meningkat sehingga angka

kematiannya akan meningkat juga. Sehubungan dengan hal tersebut maka peneliti

ingin meneliti lebih lanjut tentang “Hubungan antara fungsi keluarga dengan

kualitas hidup pada lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul

Yogyakarta ”.

Page 14: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diajukan

peneliti adalah: “Bagaimanakah hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas

hidup pada lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta? ”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup

pada lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya fungsi keluarga yang mempunyai lansia yang ada di Dusun

Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.

b. Diketahuinya kualitas hidup lansia di Dusun Geblagan Tamantirto

Kasihan Bantul Yogyakarta.

c. Diketahuinya keeratan hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas

hidup pada lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul

Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan

wawasan serta menambah pengetahuan dalam ilmu keperawatan

khususnya keperawatan komunitas, gerontik dan keluarga terutama yang

berhubungan dengan kualitas hidup lansia.

2. Manfaat praktis

a. Bagi responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran bagi lansia

tentang pentingnya fungsi keluarga untuk meningkatkan kualitas

hidupnya.

Page 15: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

b. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memperluas

pengalaman belajar peneliti khususnya tentang fungsi keluarga

dengan kualitas hidup lansia.

c. Bagi keluarga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan gambaran pada

keluarga tentang pentingnya fungsi keluarga terhadap peningkatan

kualitas hidup.

d. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk

menambah bacaan bagi mahasiswa khususnya Stikes A.Yani

Yogyakarta.

e. Bagi petugas kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran tentang

peranan fungsi keluarga dalam peningkatan kualitas hidup pada lansia

di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang usia lanjut sudah banyak dilakukan, dibawah ini

adalah beberapa hasil penelitian:

1. Penelitian Oktavia (2009) melakukan penelitian tentang hubungan

antara bentuk interaksi sosial dengan kualitas hidup lansia di PSTW

Abiyono Pakem Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian ekperimen

dengan pendekatan cross sectional. Analisa data menggunakan korelasi

spearman’s Rho. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang

akan dilakukan oleh peneliti adalah pada variabel bebas dan uji

statistiknya . Variabel bebas yang akan dilakukan oleh peneliti adalah

fungsi keluarga yang berada di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan

Bantul Yogyakarta dan ujinya menggunakan Kendall tau. Sedangkan

variabel bebas pada penelitian yang lalu adalah bentuk interaksi sosial

pada lansia di PSTW Abiyono Pakem Yogyakarta menggunakan uji

Page 16: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

spearman rho. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang

akan dilakukan ada pada variabel terikatnya yaitu kualitas hidup pada

lansia.

2. Penelitian Putri (2012) dengan judul Hubungan antara fungsi keluarga

dengan kualitas hidup pada lansia di Kelurahan Wirobrajan Yogyakarta.

Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross

sectional. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan

dilakukan oleh peneliti adalah pada tempat penelitiannya dan

penggunaan ujinya. Tempat penelitian yang akan dilakukan adalah di

Dusun Geblagan Kasihan Bantul Yogyakarta dan ujinya menggunakan

uji Kendal Tau. Sedangkan pada penelitian yang lalu di Kelurahan

Wirobrajan Yogyakarta dan penggunaan ujinya menggunakan Chi

Square test dan Fisher exact test. Persamaan penelitiannya ada pada

pengambilan sampelnya yaitu dengan cluster random sampling dan

random sampling.

3. Penelitian Sutikno (2011) yang berjudul Hubungan fungsi keluarga

dengan kualitas hidup lansia di kelompok jantung sehat Surya Group

Kediri. Penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan

pendekatan cross sectional. Perbedaan penelitian tersebut dengan

penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah pada tempat

penelitiannya. Tempat penelitian yang akan dilakukan adalah di Dusun

Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Sedangkan pada

penelitian lalu di kelompok Jantung Sehat Surya Group Kediri Jawa

Timur. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian yang akan

dilakukan adalah kuantitatif dengan deskriptif analitik, sedangkan

penelitian yang lalu menggunakan metode observasional analitik.

Sedangkan persamaan terdapat pada variabelnya yaitu hubungan fungsi

keluarga dengan kualitas hidup lansia.

Page 17: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul terletak di Wilayah

Kelurahan Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul yang masih

merupakan wilayah kerja puskesmas Kasihan I. Luas wilayah Desa Kasihan

yaitu 6.72 km2. Wilayah Pedusunan Geblagan terdiri dari 7 Rukun Tetangga

(RT) yaitu RT 01, 02, 03, 04, 05, 06 dan 07. Jumlah penduduk di wilayah

Pedusunan Geblagan sebanyak 1822 orang dengan 498 KK (kepala keluarga).

Sedangkan jumlah penduduk yang berusia ≥ 60 tahun berjumlah 249 orang.

Mata pencaharian pokok penduduk Dusun Geblagan sebagian besar adalah

buruh yaitu sebanyak 1.065 orang. Di Dusun Geblagan terdapat dua posyandu

lansia, yang setiap bulan dilakukan pemeriksaan kesehatan (penimbangan dan

pengukuran tekanan darah) oleh kader yang sudah terlatih dengan dihadiri oleh

tenaga kesehatan dari Puskesmas Kasihan I. Kegiatan lain yang ada di Dusun

Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul yaitu perkumpulan ibu PKK, pengajian

dan arisan RT.

Sebagian besar lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul

tinggal bersama keluarga dimana keluarga sangat berperan penting fungsinya

dalam pemenuhan kebutuhan hidup lansia sehari-hari. Sebagian besar tipe

keluarga di Dusun Geblagan mempunyai tipe keluarga besar yang terdiri lebih

dari satu kepala keluarga. Selain itu di Dusun Geblagan masih kental dengan

kebudayaan yang ada yaitu menghargai orang yang lebih tua adalah suatu

kewajiban. Sebagian besar lansia masih banyak yang aktif melakukan kegiatan

seperti berjualan dipasar, mengikuti pengajian, arisan RT dan kumpulan ibu-

ibu PKK. Dari ke 7 RT di Dusun Geblagan diambil semuanya yaitu RT 01, 02,

03, 04, 05, 06 dan 07 sebagai sampel penelitian dengan menggunakan sistem

acak sebagai sampel individu.

43

Page 18: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

2. Karakteristik Responden Lansia

Dari hasil penelitian, diperoleh karakteristik lansia berdasarkan jenis

kelamin, kelompok usia, pekerjaan dan pendidikan di Dusun Geblagan

Tamantirto Kasihan Bantul sebagai berikut:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan

Bantul Yogyakarta (n=89) Karakteristik Responden Frekuensi

(n) Persentase

(%) Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

36 53

40,4 59,6

Total 89 100 Kelompok Usia

60 - 74 tahun 75 - 90 tahun > 90 Tahun

23 66 0

25,8 74,2

0 Total 89 100 Pekerjaan

Ibu Rumah Tangga Bertani/Buruh PNS/ Pensiunan Pegawai Swasta Lain-lain

48 5 15 1 20

53,9 5,6 16,9 1,1 22,5

Total 89 100 Pendidikan

SD SMP SMU Akademi/S1 Tidak Sekolah

18 6 9 4 52

20,2 6,7 10,1 4,5 58,4

Total 89 100 Sumber: Data primer yang diolah, 2012

3. Analisa Univariat

a. Fungsi Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, fungsi keluarga

dapat didiskripsikan sebagai berikut:

Page 19: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

45

Tabel 4.2 Fungsi Keluarga di Dusun Geblagan Tamantirto

Kasihan Bantul Yogyakarta Fungsi Keluarga Frekuensi Presentase (%)

Baik 54 60,7 Cukup 24 27 Kurang 11 13,3 Total 89 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan sebagian besar keluarga di

Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul memiliki fungsi keluarga

yang baik yaitu sebanyak 54 responden (60,7%).

b. Kualitas Hidup

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, fungsi keluarga

dapat didiskripsikan sebagai berikut:

Tabel 4.3 Kualitas Hidup di Dusun Geblagan Tamantirto

Kasihan Bantul Yogyakarta Kulitas Hidup Frekuensi Presentase (%)

Tinggi 35 39,3 Sedang 42 47,2 Rendah 12 13,5 Total 89 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan Tabel 4.6 menunjukkan sebagian besar keluarga di

Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul memiliki kualitas hidup

kategori sedang yaitu sebanyak 42 responden (13,5%).

4. Analisa Bivariat

Hubungan fungsi keluarga dengan kualitas hidup pada lansia di

Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dapat dideskrisikan

sebagai berikut:

Page 20: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

46

Tabel 4.4 Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pada Lansia

di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.

Fungsi Keluarga

Kualitas Hidup Lansia Tinggi Sedang Rendah Total contingency

coefficient P

value f % F % f % f %

Baik 32 36,0 20 22,5 2 2,2 54 60,7 0,569 0,000 Cukup 3 3,4 19 21,3 2 2,2 24 27,0 Kurang 0 0 3 3,4 8 9,0 11 12,4 Jumlah 35 39,3 42 47,2 12 13,5 89 100

Sumber: Data Primer, 2012

Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan sebagian besar responden memiliki

fungsi keluarga kategori baik dengan kualitas hidup lansia tinggi, yaitu

sebanyak 32 responden atau 36%. Untuk mengetahui apakah ada hubungan

antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia, telah dilakukan uji statistik

menggunakan uji Kendal Tau dengan bantuan komputer. Berdasarkan hasil

pengujian didapatkan p-value sebesar 0,000 sehingga lebih kecil dari 0,05. Dari

analisis hasil dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara fungsi keluarga

dengan kualitas hidup lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul

Yogyakarta Tahun 2012. Untuk mengetahui kekuatan hubungan tersebut

dilakukan dengan melihat nilai dari koefisien kontingensi. Berdasarkan hasil

analisis dengan SPSS for window versi 17.0 nilai kontingen koefisiensi

(contingency coefficient) diperoleh nilai sebesar 0,569. Angka hasil pengujian

tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel pedoman interpretasi koefisien

kontingensi. Dari pembandingan tersebut (0,569) terdapat diantara 0,400–0,599

yang berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sedang antara fungsi

keluarga dengan kualitas hidup lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan

Bantul Yogyakarta Tahun 2012.

Page 21: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

47

B. PEMBAHASAN

1. Fungsi Keluarga di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul

Yogyakarta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki

fungsi keluarga yang baik yaitu sebanyak 54 orang atau 60,7%. Keluarga

sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai nilai strategis dalam

pembangunan kesehatan, karena setiap masalah individu merupakan masalah

keluarga, dan sebaliknya. Kesehatan keluarga meliputi kesehatan suami, isteri,

anak, dan anggota keluarga lainnya (UU No.23 tahun 1992). Pada hakekatnya

keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan proses

pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara anggota

keluarga dan antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar keluarga

yang harmonis (Soetjiningsih, 1995). Hal ini juga didukung dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang menunjukkan bahwa sebagian

besar responden memiliki fungsi afektif dan cinta kasih kategori baik, yaitu

sebesar 71 orang atau 79,8%. Menurut Friedman (2010) menyatakan fungsi

afektif yaitu salah satu fungsi keluarga yang sangat penting. Sebagaian besar

keluarga difokuskan pada pemenuhan kebutuhan anggota keluarga akan kasih

sayang dan pengertian. Kemampuan untuk menyediakan kebutuhan ini

merupakan penentu utama apakah suatu keluarga akan harmonis atau tidak.

Keluarga diharapkan dapat memahami apa yang dirasakan oleh anggota

keluarga termasuk lansia, tetap memberikan perhatian, kasih sayang dan rasa

aman serta membantu mengatasi permasalahan yang dialami oleh anggota

keluarga. Keluarga harus bersikap sabar dan bijaksana terhadap perilaku semua

anggota keluarga khususnya lansia terutama jangan menganggap lansia sebagai

beban bagi keluarga karena keterbatasan yang dimilikinya.

Pada umumnya di Indonesia khususnya di Pulau Jawa sosial budaya di

masyarakat orang tua cenderung tinggal bersama dengan anaknya dan anaknya

akan merawat orang tuanya bila orang tuanya sudah tidak produktif lagi, hal ini

didukung dengan masih kentalnya kebudayaan yang ada di Pulau Jawa bahwa

Page 22: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

48

menghargai orang tua adalah suatu kewajiban atau ibadah yang mempunyai

pahala besar. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Noorkasiani (2009)

menyatakan dalam masyarakat tradisional keberadaan pralansia dan lansia

masih dihormati dan dihargai, sehingga mereka masih dapat berperan dan

berguna bagi masyarakat, tetapi dalam masyarakat industri ada kecenderungan

para lansia kurang dihargai sehingga mereka terisolir dari kehidupan. Hal ini

dikarenakan tidak adanya pengakuan dari lingkungan sosial dapat

menimbulkan hubungan fungsi sosial yang buruk. Namun hal ini berbeda

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimana didapatkan 51

orang atau 57,3% fungsi pelestarian lingkungan baik, seperti yang

dikemukakan oleh Undang-Undang No. 10 tahun 1992 tentang perkembangan

kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera menyebutkan fungsi

pelestarian lingkungan yaitu membina kesadaran, sikap dan praktik dalam

pelestarian lingkungan hidup yang serasi, selaras dan seimbang antara

lingkungan keluarga dan lingkungan hidup sekitar. Hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa fungsi pelestarian lingkungan sangatlah berperan penting

hubungannya dengan kebudayaan yang ada. Kebudayaan yang dianut sangat

berpengaruh terhadap pentingnya peran fungsi keluarga pada suatu keluarga

dalam bermasyarakat, sehingga tercipta interaksi sosial yang baik. Hal ini juga

di dukung oleh hasil penelitian yang dilakukan peneliti bahwa sebagian besar

fungsi kebudayaan adalah baik yaitu sebesar 51 orang atau 57,3%.

Penelitian Putri (2012) menyatakan interaksi sosial adalah kemampuan

berinteraksi dengan orang lain sebagai bagian dari komunitas sosial. Interaksi

sosial dimulai dari keluarga, teman dekat, rekan kerja, hingga komunitas

umum. Interaksi sosial atau dukungan sosial dalam keluarga dapat berjalan

dengan baik apabila keluarga menjalankan fungsi keluarga dengan baik,

terutama dalam fungsi pokok kemitraan (partnership), kasih sayang (affection),

dan kebersamaan (resolve). Hal tersebut dapat mendukung bahwa fungsi

keluarga sangat berperan penting fungsinya dalam kesehatan anggota keluarga

termasuk lansia pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Seperti halnya yang

ditemukan oleh peneliti lingkungan sekitar Dusun Geblagan Tamantirto

Page 23: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

49

Kasihan Bantul Yogyakarta mempunyai solidaritas yang cukup baik antar

sesame keluarga dan masyarakat. Bentuk solidaritas yang dirasakan seperti

menengok orang sakit, melayat orang meninggal, membantu orang yang punya

hajatan serta mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat antara lain; arisan RT,

pengajian masjid, pengajian yasinan, dan posyandu lansia. Hal ini

menunjukkan bahwa fungsi sosialisasi sangatlah penting terutama bagi lansia,

pernyataan tersebut juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan peneliti

diman sebagian besar fungsi sosialisasi responden adalah baik sebesar 54 orang

atau 60,7%. Terciptanya hubungan sosialisasi yang baik maka akan

berpengaruh besar pada tingkat kesehatan terutama lansia.

Penelitian Santoso (2008) mengatakan kesehatan merupakan hal

terpenting pada semua anggota keluarga terutama lansia, dimana lansia juga

mencoba untuk tetap mempertahankan kesehatan mereka dengan membantu

mengerjakan pekerjaan rumah yang mampu mereka kerjakan. Lansia juga ingin

tetap berguna di usia yang sudah lanjut. Pekerjaan rumah yang masih mampu

mereka kerjakan pada umumnya antara lain adalah menyapu, mengepel,

mencuci baju, mobil, atau montor, menyiram tanaman, menjahit baju dan

bermain dengan cucu-cucu mereka. Lansia mengerjakan dengan suka rela tanpa

dipaksa oleh keluarga, Bahkan lansia mengakatan keluarga malah

mengkhawatirkan kondisinya karena takut kecapaian. Hal ini sesuai dengan

hasil penelitian yang telah dilakukan, dimana pekerjan lansia sebagian besar

adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 48 responden atau 53,9%, sehingga

lansia banyak menghabiskan waktunya di rumah bersama keluarga. Hal

tersebut juga didukung oleh semua anggota keluarga agar lansia tetap dapat

menjalankan peran dan fungsi keluarga dengan baik dengan melakukan

aktivitasnya sehari-hari secara mandiri.

Fungsi keluarga mempunyai peranan penting dalam suatu keluarga.

Kemampuan untuk mengatur dan melaksanakan pembagian tugas pada

dasarnya merupakan salah satu faktor yang menentukan baik atau tidaknya

suatu fungsi keluarga yang dimiliki dalam satu keluarga tersebut. Fungsi

keluarga yang baik akan menyebabkan kualitas hidup anggota keluarga

Page 24: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

50

menjadi baik. Fungsi keluarga meliputi fungsi keagamaan, budaya,

perlindungan, afektif, sosialisasi, perawatan kesehatan, pelestarian lingkungan,

reproduksi, dan ekonomi.

Hasil penelitian yang menujukkan fungsi keagamaan adalah baik yaitu

sebesar 64 orang atau 71,9%. Fungsi keluarga yang berhubungan dengan

masalah spiritual yang dirasakan oleh semua anggota keluarga termasuk lansia

menunjukkan bahwa semua menikmati kegiatan spiritualnya dengan baik.

Selain itu saat dilakukan penelitian banyak lansia mengungkapkan kalau tujuan

mengikuti kegiatan agama adalah untuk beribadah, menambah ilmu agama,

menambah teman dan bekal untuk di akhirat. Kegiatan yang ikuti hanya

bersifat sukarela dan tidak diharuskan datang jika memang tidak bisa atau tidak

sempat. Fungsi keluarga dalam keagamaan sangatlah penting karena

merupakan salah satu jembatan bagi lansia agar mampu meningkatkan ibadah.

Keluarga harus berperan aktif dalam membimbing, mengajak dan tidak lupa

mengingatkan waktu-waktu ibadah anggota keluarga khususnya lansia. Selain

itu keluarga juga diaharapkan dapat memberikan dorongan atau membantu

lansia dalam meningkatkan ketagwaan.

Selain faktor di atas bentuk keluarga juga mempengaruhi fungsi dari

keluarga seperti dalam penelitian Sutikno (2011) sekarang terdapat perubahan

karakteristik dari keluarga besar menjadi keluarga inti mulai tampak jelas

terjadi di indonesia, dimana keluarga besar jumlahnya mulai menurun dan

keluarga kecil meningkat yang dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

yaitu fungsi reproduksi yang dimulai dari keberhasilan program keluarga

berencana yang disebabkan pemerintah saat ini sedang menggalakkan

perlunya merencanakan dan mengatur kehamilan dan kelahiran demi

terwujudnya keluarga yang sehat dan sejahtera. Hal ini juga didukung hasil

penelitian yaitu sebagian besar fungsi reproduksi adalah cukup yaitu sebesar

67 orang atau 75,3%.

Kemudian faktor lain yang mendukung yaitu keberhasilan emansipasi

perempuan dimana perempuan mendapatkan kesempatan untuk bekerja di luar

rumah sehingga perempuan perlu mengatur kehamilan dan jumlah anaknya

Page 25: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

51

karena dengan kehamilan dan banyak anak akan mengganggu pekerjaan. Pada

umumnya kaum perempuan biasanya memiliki waktu lebih banyak

dibandingkan dengan kaum laki-laki sehingga perhatian terhadap keluarga

dirasakan dapat lebih erat dan lama. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian

dimana sebagian besar jenis kelamin responden adalah perempuan yaitu

sebanyak 66 responden atau 74,2%.

Selain itu juga perubahan corak ekonomi dalam masyarakat dari corak

agraris ke corak industri. Dimana dalam masyarakat agraris semua anggota

keluarga anak, wanita dan lansia dapat turut serta dalam reproduksi pertanian

sehingga seluruh serta keluarganya akan memberikan keuntungan dari segi

ekonomi, sedangkan pada masyarakat industri anak-anak dan lansia tidak dapat

turut serta dalam proses produksi di pabrik sehingga mereka secara otomatis

akan menjadi beban keluarga akibatnya keluarga akan memisahkan diri dari

anggota keluarga yang non produktif untuk mengurangi beban hidup. Banyak

anak-anak yang cenderung pindah ke kota besar demi mendapatkan karir yang

lebih baik. Namun dalam penelitian ini sebagian besar dari lansia mengatakan

bahwa keluarga selalu memenuhi kebutuhan lansia, bahkan keluarga

mendukung lansia untuk tetap produktif sehingga masih banyak lansia yang

masih produktif yang melakukan kegiatannya dengan cara berdagang di pasar

dan membuat suatu karya yang akan menghasilkan uang, dimana kebutuhan

ekonomi dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini juga didukung oleh hasil

penelitian dimana sebagian besar responden mempunyai fungsi ekonomi yang

baik yaitu sebesar 43 orang atau 48,3%. Fungsi ekonomi sangat berperan

penting dalam kehidupan keluarga termasuk lansia terutama dalam memelihara

kesehatan.

Semua anggota keluarga khususnya lansia, dimana lansia mengalami

banyak perubahan-perubahan atau proses degeneratife yang sangat

membutuhkan peran dan fungsi keluarga untuk memberikan perawatan

kesehatan baik psikis maupun mental pada lansia, sehingga lansia dapat

mempunyai kualitas hidup yang berguna pada masa tuanya. Hal ini juga

didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu fungsi

Page 26: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

52

perawatan kesehatan pada lansia sebagian besar adalah baik sebesar 39 orang

atau 43,8%. Kesehatan salah satu anggota keluarga juga akan berpengaruh pada

anggota keluarga yang lain sehingga tercipta lingkungan yang sehat.

2. Kualitas Hidup Lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul

Yogyakarta

Hasil penelitian menunjukkan kualitas hidup lansia di Dusun Geblagan

Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta sebagian besar adalah kategori sedang,

yaitu sebanyak 42 responden (47,2%). Selama penelitian banyak dari

responden yang mengatakan bahwa masih mampu untuk melakukan kegiatan

sehari-hari secara mandiri dan tinggal bersama anggota keluarga lain, untuk

kegiatan di Dusun merekapun ikuti seperti posyandu lansia ataupun pertemuan

warga, sehingga interksi sosial dengan orang lain masih terjalin dengan baik.

Menurut Sutikno (2011) kualitas hidup lansia merupakan suatu

komponen yang kompleks dimana mencakup tentang usia harapan hidup,

kepuasan dalam kehidupan, kesehatan psikis dan metal, fungsi kognitif,

kesehatan dan fungsi fisik, pendapatan, kondisi tempat tinggal, dukungan sosial

dan jaringan sosial. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Susilowati (2011) menyatakan bahwa lansia yang tidak mengalami gangguan

kognitif memiliki nilai kualitas hidup di atas nilai rata-rata kualitas hidup

secara keseluruhan, karena fungsi kognitif sangat berperan penting

pengaruhnya dalam kualitas hidup. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan

Susilowati (2011) menyatakan bahwa kualitas hidup yang tinggi pada dimensia

berhubungan dengan skala depresi dan kecemasan yang rendah,

ketidakmampuan fisik rendah, gangguan kognitif rendah, dan gejala

neuropsychiatric lebih sedikit.

Selain itu kualitas hidup lansia yang sedang juga dipengaruhi oleh

beberapa faktor fisik dan kesehatan yang sudah menurun serta perasaan tidak

berguna karena tidak mampu lagi bekerja dan mencari uang lagi seperti dulu.

Menurut Kuntjoro (2002) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas

hidup antara lain umur, jenis kelamin, status nutrisi, terapi, dukungan sosial,

Page 27: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

53

kesehatan, pendidikan, aktivitas. Hal ini sesuai dengan data penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 76-90 tahun yaitu

sebanyak 66 responden atau 74,2%. Hal tersebut menunjukkan bahwa usia

responden telah memasuki lansia akhir yang sangat membutuhkan perawatan

ekstra. Sejalan dengan bertambahnya umur setiap manusia akan menjadi tua.

Menua berarti mengalami berbagai macam perubahan, baik perubahan organ

biologik (fisik) maupun psikososial. Meningkatnya umur dapat mempengaruhi

kualitas fisik seseorang sehingga kualitas hidupnya menurun (Rapley, 2003).

Nilai rata-rata kualitas hidup pada responden perempuan hampir sama,

Namun perempuan memiliki nilai lebih tinggi dibanding dengan laki-laki. Hal

ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dimana

sebagian besar responden adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak

53 responden atau 59,6%. Menurut Schulz-Allen (2002) pada umumnya rata–

rata angka harapan hidup telah meningkat yaitu lebih dari 70 tahun untuk laki-

laki dan lebih dari 80 tahun untuk wanita.

Faktor lain yang mempengaruhi kualitas hidup lansia adalah faktor

pendidikan. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Susilowati (2011)

menyebutkan bahwa pendidikan yang tinggi mempengaruhi penilaian tentang

kualitas hidup. Selain itu hal ini juga didukung oleh penelitian Putri (2012)

yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi dalam suatu keluarga

dapat berpengaruh positif terhadap fungsi keluarga tersebut. Sebagian besar

tingkat pendidikan responden adalah tidak sekolah yaitu sebanyak 53

responden atau 58,4%. Hal ini membuktikan bahwa tingkat pendidikan

responden masih sangat rendah. Pendidikan akan mengembangkan kemampuan

yang membantu individu mengontrol kehidupan mereka sendiri, mendorong

dan memungkinkan hidup sehat (Miroswsky, 2003). Selain itu Fleck (2008)

menyatakan bahwa tingkat pendapatan dan pendidikan, kondisi hidup dan

kesehatan yang baik, hubungan yang baik dengan teman-teman dan

pemeliharan hubungan yang baik dengan keluarga merupakan faktor-faktor

yang dapat berkontribusi terhadap kualitas hidup dan kesejahteraan subjektif.

Page 28: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

54

Selain itu pengurangan rasa cemas, rasa tidak berdaya, putus asa dapat

meningkatkan status kesehatan.

Matsuo (2003) menyatakan bahwa lansia yang melakukan banyak

kegiatan sehari-hari memiliki status kesehatan yang lebih baik sehingga

kualitas hidup menjadi lebih tinggi. Sehat adalah kondisi untuk ikut serta dalam

aktivitas dan partisipasi dalam suatu kegiatan yang diadakan seperti dapat

membantu orang lain merasa lebih baik dan lebih sehat. Ketika seorang lansia

berada dirumah tanpa kegiatan rutin sehari-hari, sedikit dari mereka merasa

sehat. Partisipasi dalam aktivitas sehari-hari dapat menghasilkan rasa sehat

dengan cara mengetahui kemampuan mereka untuk bergerak atau

menghasilkan sesuatu karya.

Dalam penelitian ini sebagian besar domain kualitas hidup pada lansia

adalah sedang, terkecuali nyeri tubuh yang tinggi dan kesehatan umum yang

rendah. Dalam penelitian ini nyeri tubuh yang rendah dapat dipengaruhi karena

usia yang lanjut dimana sebagian besar lansia berusia 75-90 tahun yaitu

sebanyak 53 responden atau 59,6%. Seperti dalam penelitian Nugraheni (2008)

menyatakan lansia terjadi proses degeneratif, otot-otot akan berkurang

ukurannya sesuai dengan menurunnya massa otot atau yang sering disebut

dengan atropi otot yang menyebabkan rasa nyeri pada tubuh yang

mengakibatkan perununan pada aktivitas sehari-hari. Hal ini juga sesuai

dengan pernyataan Oktavia (2009) contoh tentang karakteristik nyeri dan

pengaruhnya dalam kualitas hidup lansia di Italia yang membuktikan bahwa

nyeri yang kronis kebanyakan terjadi pada lutut dan nyeri sangat berpengaruh

pada mood, kualitas tidur dan kualitas hidup lansia, sehingga hal tersebut akan

sangat berpengaruh dengan kesehatan umum hidup lansia (Zanocchi, 2008).

Kesehatan umum adalah kesehatan saat ini, ramalan tentang kesehatan

dan daya tahan tubuh. Banyaknya lansia yang memiliki nilai kesehatan umum

baik menunjukkan kepercayaan terhadap kesehatan pribadi yang baik. Namun

sebagian besar lansia sebanyak 35 responden atau 39,3% dalam penelitian ini

kategori kesehatan umum rendah. Hal ini dikarenakan adanya gangguan nyeri

tubuh pada lansia, maka kesehatan umum merupakan hal yang saling berkaitan

Page 29: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

55

dengan komponen fungsi lain dari individu. Sesuai dengan penelitian Oktavia

(2009) yang menyatakan nyeri dapat dikurangi dengan mengembangkan

kemampuan dalam mengontrol diri dapat dilakukan melalui interaksi dengan

keluarga dan lingkungan sekitar. Selain itu olahraga juga sangat mempengaruhi

kualitas hidup lansia diamana dalam penelitian ini banyak lansia yang

mengikuti senam setiap harinya yang dilakukan pada pagi hari. Hal ini juga

ditemukan saat penelitian dimana peran keluarga dalam memberikan dukungan

sangatlah berperan penting terutama untuk memberikan motivasi pada lansia

agar tetap melakukan aktivitas sehari-hari sesuai dengan kemampuan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa lansia yang tinggal bersama keluarga

mempunyai harapan kualitas hidupnya tinggi.

Hasil peneltian ini berbeda dengan penelitian Oktavia (2009)

menyebutkan bahwa lansia yang tinggal dipanti memiliki kualitas hidup yang

baik, tetapi hasil penelitian ini didukung dengan penelitian Batsi (2008) yang

menyatakan bahwa lansia yang tinggal dengan keluarga cenderung memiliki

kualitas hidup yang baik dikarenakan lansia yang tinggal dengan keluarga akan

mendapatkan perhatian dan kasih sayang dan dukungan secara langsung baik

dukungan informasi, perhargaan dan emosi. Selain itu keluarga juga

mempunyai peranan yang sangat penting dalam merawat dan menjaga lansia,

dimana pada masa usia lanjut banyak terjadi penurunan organ tubuh yang dapat

menyebabkan keterbatasan lansia dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Lansia dengan adanya dukungan keluarga diharapkan dapat meningkatkan

kualitas hidupnya.

3. Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia di Dusun

Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta

Berdasarkan tabel silang, responden yang memiliki fungsi keluarga baik

sebagian besar kualitas hidupnya tinggi yaitu sebesar 32 responden atau 36%.

Hal tersebut menunjukkan adanya kecenderungan fungsi keluarga mempunyai

hubungan dengan kualitas hidup pada lansia di Dusun Geblagan Tamantirto

Kasihan Bantul. Fungsi keluarga yang baik diharapkan kualitas hidup lansia

Page 30: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

56

pun akan tinggi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

Sutikno (2011), dengan judul “Hubungan fungsi keluarga dengan kualitas

hidup lansia di kelompok jantung sehat Surya Group Kediri”, menunjukkan

hasil yang hampir sama dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu ada

hubungan fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia di kelompok jantung

sehat Surya Group Kediri. Selain itu didukung juga dari hasil penelitian yang

dilakukan oleh Putri (2012), yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara

fungsi keluarga dengan kualitas hidup lanjut usia di Kelurahan Wirobrajan,

Yogyakarta. Hal ini semakin memperkuat hasil penelitian ini yang menyatakan

bahwa fungsi keluarga berhubungan dengan kualitas hidup pada lansia di

Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang tinggal di suatu tempat dibawah satu atap

dalam keadaan saling ketergantungan (Effendi, 1998). Pada hakekatnya

keluarga diharapkan mampu berfungsi untuk mewujudkan proses

pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang antara anggota

keluarga dan antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar keluarga

yang harmonis (Soetjiningsih, 1995). Keluarga mempunyai peranan penting

untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan setiap anggota keluarga karena

keluarga mempunyai arti dan kedudukan tersendiri dalam masalah kesehatan.

Bila fungsi keluarga sehat maka akan dapat menurunkan angka kesakitan dan

angka kematian yang akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup. Hasil

penelitian ini mendukung pendapat Kuntjoro (2002), bahwa untuk

meningkatkan kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

menyebabkan seorang lansia untuk tetap bisa berguna di masa tuanya, yakni

kemampuan menyesuaikan diri dan menerima segala perubahan dan

kemundurunan yang dialami serta adanya penghargaan dan perlakuaan yang

wajar dari lingkungan para lansia.

Penelitian Putri (2012) menyatakan interaksi sosial adalah kemampuan

berinteraksi dengan orang lain sebagai bagian dari komunitas sosial. Interaksi

sosial dimulai dari keluarga, teman dekat, rekan kerja, hingga komunitas

Page 31: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

57

umum. Interaksi sosial atau dukungan sosial dalam keluarga dapat berjalan

dengan baik apabila keluarga menjalankan fungsi keluarga dengan baik,

terutama dalam fungsi pokok kemitraan (partnership), kasih sayang (affection),

dan kebersamaan (resolve). Hal ini didukung oleh penelitian Raharjo (2008)

yang menunjukkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh

lanjut usia, maka semakin tinggi kualitas hidupnya.

Selain itu keluarga juga harus dapat mengembangkan, mencegah,

mengadaptasi dan memperbaiki masalah kesehatan yang ditemukan dalam

keluarga. Adanya lansia akan mempengaruhi kualitas hidup keluarga secara

keseluruhan dan sebaliknya peran fungsi keluarga akan mempengaruhi kualitas

hidup lansia (Sutikno, 2011). Peranan keluarga untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan setiap anggota keluarga dalam menjamin keberhasilan

pelayanan kesehatan anggota keluarga karena keluarga mempunyai arti dan

kedudukan tersendiri dalam masalah kesehatan. Hal di atas juga didukung oleh

penelitian Mahareza (2008) yang menyebutkan bahwa lanjut usia yang tinggal

bersama keluarga memiliki kualitas hidup yang lebih baik daripada lanjut usia

yang tinggal di Panti Werdha. Sesuai dengan pernyataan Putri (2012) dimana

lansia yang tinggal bersama keluarga di rumah tidak hanya mendapatkan

perawatan fisik, namun juga mendapatkan kasih sayang, kebersamaan,

interaksi atau komunikasi yang baik, menerima bantuan dari anggota keluarga

yang semuanya itu merupakan fungsi dari keluarga.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu; Peneliti mengalami kesulitan

ketika menemukan beberapa responden yang sulit berbahasa Indonesia, sehingga

peneliti harus menyusun kembali instrumen penelitian dalam bahasa Jawa untuk

memudahkan pengisian jawaban.

Page 32: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

simpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia di Dusun

Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul,Yogyakarta

2. Fungsi keluarga pada lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul

Yogyakarta sebagian besar adalah baik.

3. Kualitas hidup lansia di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul

Yogyakarta sebagian besar adalah sedang.

4. Keeratan hubungan antara fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia di

Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta adalah sedang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti memberikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan

referensi untuk penelitian yang akan dilakukan.

2. Bagi Institusi Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini hendaknya digunakan sebagai data bacaan di perpustakaan

untuk memberikan informasi kepada mahasiswa guna menambah wawasan

tentang hubungan fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia.

3. Bagi Petugas Kesehatan Kader Lansia di Dusun Geblagan Tamntirto Kasihan

Bantul Yogyakarta

Para kader hendaknya dapat memberikan penyuluhan tentang kesehatan

reproduksi kepada keluarga dan lansia melalui kegiatan-kegiatan yang ada,

sehingga terwujud fungsi keluarga yang sehat dan sejahtera.

58

Page 33: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

59

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi

IV. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi

VI. Jakarta: Rineka Cipta. Ali. Z. (2006). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. Azwar (2008), Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (2006). Modul Bina

Keluarga Lansia. Yogyakarta. Badan Pusat Statistik Indonesia. (2009). Statistik Penduduk Lanjut Usia 2009.

CV. Cakrawala Utama: Badan Pusat Statistik: Jakarta – Indonesia. Batsi, W.R. (2008). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup

Lansia Di Dusun Gamping Kidul Ambarketawang Gamping Sleman Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Darmojo, B. (2002). Buku Ajar Geriatri. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia. Departemen Kesehatan RI, (2005). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut

Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta. Effendi, N. (1998). Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. 2nd.ed.

Jakarta: EGC.

Fleck, M.P.A. (2008). A avaliacao de qualidade de vida: guia para professionais da saude. Porto Alegre: Artmed.

Friedman, M.M., Vicky R.B., Elaine G. J. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: riset, teori dan praktik. Edisi 5. Jakarta : EGC.

Hidayat, A.A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisi Data.

Jakarta: Salemba Medika. Kuntjoro, Z.S. (2002). Masalah Kesehatan Jiwa Lansia. Diakses 10 februari

2012. Wibsite URL http:// www.e.psikologi.com/usia/160402.htm.

Page 34: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

60

Mahareza, Y. (2008). Perbedaan Kualitas Hidup Lanjut Usia yang Tinggal di Panti Werdha dan yang Tinggal bersama Keluarga. Karya Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Airlangga, Surabaya.

Matsuo, M., Nagasawa, J., Yoshiho, Akiko., Hiramatsu, Kimiko., Keiko. (2003).

Effects of Activity Participation of the Elderly on Quality of Life. Yonago Acta Medica. 46,17-24.

Miroswsky., John and Ross., Catherine E. (2003). Education, Cumulative,

advantage, and health. Aging International. 30,27-62. Noorkasiani, T. S. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan

Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta. Nugraheni, D.H. (2008). Kualitas Hidup Pasien Post Fraktur Pasca Gempa Di

Kecamatan Jetis Bantul Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Nursalam (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta. Oktavia, A.R. (2009). Hubungan Antara Bentuk Interaksi Sosial Dengan Kualitas

Hidup Lansia Di PSTW Abiyoso Pakem Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

Pangkahila, W. (2009). Anti-Aging Medicine. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Putri, W.A.R. (2011). Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia

di Kelurahan Wirobrajan Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kedokteran dan Ilmu Universitas Muhamadiyah Yogyakarta

Raharjo, T. (2008). Hubungan Dukungan Sosial dengan Kualitas Hidup pada

Lanjut Usia. Karya Tulis Ilmiah strata satu, Universitas Airlangga, Surabaya.

Rahayu, S. 2009. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kemunduran Fisik

Lansia Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia Di Dusun Kalitekuk Semin Wonosari Gunungkidul Yogyakarta 2008. (Online) http://skripsistikes. wordpress.com/2009/05/03/ikpiii104/. Diakses pada 23 Agustus 2012.

Rapley, M. (2003). Quality of Life Research. New Delhi: Sage Publications.

Page 35: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

61

Renwick, R., Brown, I. (1996). The Centre Of Health Promotion’s Conceptual Approach to Quality of Life: Being, Belowing, and Becoming in Quality of Life in Health Promotion and Rehabilitation. USA: Sage Publication.

Riwidikdo, H. (2012). Statistik Kesehatan. MITRA CENDIKIA Press.

Yogyakarta. Sanovi-Aventis. (2009). What is Quality of Life. (Makalah).

http://www.Whatisseries.Co.Uk. Diakses pada tanggal 24 Februari 2012. Santoso, A. (2008). Peran Serta Keluarga Pada Lansia Yang Mengalami Post

Power Syndrome. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran UNDIP.

Setiadi. (2005). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha

Ilmu. Setyowati, S., Murwani, A. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga. MITRA

CENDIKIA Press. Yogyakarta. Short Form-36. (2002). SF-36 Health Survey Update. http://www.SF-

36.org/tools/SF-36.Shtml. Diakses Pada tanggal 23 Februari 2012. Schulz-Allen, M.F. (2002). Aging and Human Longevity. Switzerland: Institution

Universitaires Geriatrie. Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Stanley, M,. Beare. P.G. (2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik

(Gerontological Nursing: A Health Promotion/ Protection Approach). Alih Bahasa: Nety Juniarti & Sari Kurnianingsih. Jakarta. Buku Kedokteran. EGC.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung. Alfabeta. Susilowati,L. (2011). Hubungan antara fungsi kognitif dengan kualitas hidup

pada lansia di dusun gamping kidul ambar ketawang gamping sleman Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan JJenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Sutikno, E. (2011). Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia.

Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ware, J.E. (1990). The short Form 36 Health Survey, In: Measure Health: A

Guide to Rating Scales and Questioneres (Mc Dowell 1, Newell C). 2nd edition. New York: Oxfort University Press.

Page 36: SKRIPSI RIA ANITArepository.unjaya.ac.id/68/1/Ria Anita_3208098_nonfull.pdfTamantirto Kasihan Bantul is good most of the 54 people (60,7%). Quality of life of elderly people in the

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

62

Zanocchi (2008). Chronic Pain In A Sample Of Nursing Home Resedents: Prevalence Characteristic, Influence On Quality Of Life (Qol). Archives of Gerontology and Geriatric 47 (2008) 121-128.