skripsi proses kandidasi partai demokrasi indonesia perjuangan...

27
Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Pemilihan Calon Bupati 2017 (Studi Deskriptif Kualitatif di Kabupaten Kulonprogo, DIY) DISUSUN OLEH : RAHMAT 12520111 ILMU PEMERINTAHAN JENJANG STRATA 1 (S1) SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2016

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

Skripsi

Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam Pemilihan Calon Bupati 2017

(Studi Deskriptif Kualitatif di Kabupaten Kulonprog o, DIY)

DISUSUN OLEH :

RAHMAT

12520111

ILMU PEMERINTAHAN

JENJANG STRATA 1 (S1)

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2016

Page 2: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan
Page 3: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan
Page 4: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

iii

MOTTO

Yang terpenting dalam hidup adalah tetap hidup dalam

keadaan beragama.

Lakukanlah segala sesuatu itu yang menguntungkan anda

dan tidak merugikan orang lain.

Hidup itu Cuma numpang mampir ngopi.

Page 5: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

iv

PERSEMBAHAN

Dengan Mengucapkan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,

Saya Persembahkan Karya Tulis Ini Kepada : Kedua orang tua saya tercinta yang selalu

saya banggakan. Terimakasih atas semua pengorbanannya selama ini yang tidak pernah mengenal lelah untuk mendoakan, memenuhi,

dan mencukupi segala kebutuhan saya selama menuntut ilmu.

Saudara-saudaraku tercinta :

Bang Zul / Yuk Ar, Bang Min / Mb mun, Bang Yat / Mb Dewi, Bang Ucid, Bang Yamin,

dan Dek Rati. Terimakasih atas semua dukungan kalian, semangat dan motivasi yang telah membuatku kuat dalam menyelesaikan kuliah dan karya ilmiah ini. Dan tidak lupa juga kepada keponakan ku yang cantik dan

ganteng-ganteng yaitu Dek Aam, Dek Aal dan Dek Nasywa.

Page 6: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

v

Guru-guruku yang pernah mengajariku dari awal diriku terlarih didunia sampai saat ini. Tidak mengurangi rasa hormatku terhadap kalian, kalian adalah cermin diriku untuk

kehiduapanku dimasa depan.

Saudara-saudaraku :

Keluarga HIMASAKTI-ku, Santri-santriku di podok Brilliant, Keluarga Padukuhan Gebang, Saudara seperjuanganku di APMD khususnya penghuni pohon ketapang depan kantin, dan

semua orang yang ku kenal. Terimakasih atas semua dukungan kalian, semangat dan

motivasi yang telah membuatku kuat dalam menyelesaikan kuliah dan karya ilmiah ini.

Page 7: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis mengucapkan kehadiratnya kepada Tuhan yang

Maha ESA yang telah memberikan segala Nikmat dan Rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa ada kendala dan halangan. Dengan

berjudul “Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Dalam

Pemilihan Calon Bupati Tahun 2017”

Dalam segala kehidupan manusia yang cenderung mengalami

keterbatasan dan kekurangan apalagi sebuah kesalahan, dan begitu pula halnya

penulis juga memiliki keterbatasan dalam menyelesaikan skripsi ini. Bantuan dan

dukungan baik berupa moril dan spiritual dari semua pihak sangat membantu

penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan

ini penulis akan menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Habib Muhsin, S.Sos, M.Si. Selaku Ketua Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.

2. Bapak Gregorius Sahdan, S.IP., M.A. Selaku Ketua Program Studi Ilmu

Pemerintahan STPMD “APMD” Yogyakarta.

3. Ibu Dra. Jaka Triwidaryanta, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak/Ibu dosen pengajar di Program Studi Ilmu Pemerintahan STPMD

“APMD” Yogyakarta.

5. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Kulon

Progo yang telah memberikan izin untuk penelitian ini.

Page 8: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

vii

6. Seluruh jajaran DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kulon Progo, yang telah

banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Teman-teman mahasiswa STPMD”APMD” yang telah banyak membantu

dan memberi semangat serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebut satu persatu.

Kesempurnaan itu hanya milik Tuhan semata, peneliti hanya manusia

yang tak luput dari kesalahan dan kekurangan. Begitu pula dalam penulisan

skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan

masih sangat banyak kekurangannya. Untuk itu, peneliti mengharapkan suatu

kritik dan saran yang membangun demi kebaikan di masa mendatang. Akhir kata,

besar harapan peneliti agar karya yang tak seberapa ini dapat berguna bagi semua

orang, serta dapat memberikan sedikit sumbangan ilmu dalam hasil penelitian ini.

Amin.

Yogyakarta, 24 Oktober 2016

Penyusun

RAHMAT

Page 9: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i Halaman Pengesahan ........................................................................................... ii Halaman Motto .................................................................................................... iii Halaman Persembahan ......................................................................................... iv Kata Pengantar ..................................................................................................... v Daftar isi ....................................................................................................... ...... vii Daftar Tabel .................................................................................................. ...... xi Daftar Gambar ..................................................................................................... xii Sinopsis ........................................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. RumusanMasalah ...................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 12

D. manfaat Penelitian .................................................................................... 12

E. KerangkaTeori .......................................................................................... 13

1. PartaiPolitik .......................................................................................... 13

2. Kelembagaan Partai Politik ................................................................... 21

3. Tipologi Politik ..................................................................................... 23

4. Partai Politik yang Defemitif ................................................................. 27

5. Keefektifan Partai ................................................................................. 28

6. Pemilihan Kepala Daerah ...................................................................... 29

7. Dinamika Pencalonan Pasangan Kepala Daerah .................................... 33

8. Kandidasi .............................................................................................. 35

9. Kandidasi Pasangan Calon Bupati oleh Partai Politik ............................ 38

F. RuangLingkup ........................................................................................... 42

G. MetodePenelitian ...................................................................................... 42

1. JenisPenelitian ...................................................................................... 42

Page 10: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

ix

2. Unit Analisis Data ................................................................................. 43

3. TeknikPengumpulan Data ..................................................................... 44

4. TeknikAnalisis Data .............................................................................. 44

BAB II PROFIL KABUPATEN KULON PROGO DAN

PDI PERJUANGAN

A. Profil Kabupaten Kulon Progo ................................................................. 46

1. Sejarah Singkat .................................................................................... 46

2. Geografis ............................................................................................. 50

3. Pemerintah Daerah ............................................................................... 51

4. Penduduk ............................................................................................. 54

5. Keluarga Berencana ............................................................................. 56

6. Transmigrasi ........................................................................................ 56

7. Tenaga Kerja ........................................................................................ 57

8. Kemiskinan .......................................................................................... 58

9. Pendidikan ........................................................................................... 59

10. Sosial ................................................................................................. 60

11. Budaya ............................................................................................... 62

12. Prasarana ........................................................................................... 62

13. Daftar Pemilih Tetap di Kabupaten Kulon Progo ................................ 63

B. Profil Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan .......................................... 63

1. Sejarah Partai PDI Perjuangan ............................................................. 63

2. Susunan Pengurus Partai PDI Perjuangan ............................................. 70

3. Ideologi Partai PDI Perjuangan ............................................................ 71

4. Makna Dari Lambang PDI Perjuangan ................................................. 72

5. Visi dan Misi Partai PDI Perjuangan .................................................... 73

6. Asas Partai PDI Perjuangan .................................................................. 78

7. Tujuan Partai PDI Perjuangan .............................................................. 78

8. Jati Diri dan Watak Partai PDI Perjuangan ........................................... 79

9. Calon yang Diusung PDI Perjuangan ................................................................ 79

BAB III DESKRIPSI INFORMAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Informan .................................................................................. 81

1. Deskripsi Informan Berdasarkan Jabatan .............................................. 81

2. Deskripsi InformanBerdasarkan Umur ................................................. 82

Page 11: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

x

3. Deskripsi Informan Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 83

4. Deskripsi Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................... 83

B. Analisis Data ............................................................................................ 84

1. Deskripsi Tahapan Pemilihan Calon Bupati ......................................... 85

2. Deskripsi Dampak Kandidasi Terhadap Partai PDI

Perjuangan ............................................................................................ 90

3. Deskripsi Partai PDI Perjuangan Sebagai Partai Politik

Yang Berorientasikan Pada Pemimpin ................................................... 93

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................. 97

B. Saran ........................................................................................................ 99

Daftar Pustaka

Pedoman Wawancara

Lampiran-lampir

Page 12: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

xi

Daftar Tabel

Tabel 2.1 Jumlah dan Persentase Pegawai Instansi Menurut Tingkat

Pendidikan ..................................................................................................... 53

Tabel 2.2 Menurut Jenis Kelamin ................................................................... 53

Tabel 2.3 Menurut Golongan Ruang .............................................................. 53

Tabel 2.4 Jumlah Perangkat Desa Menurut Jenis Kelamin .............................. 54

Tabel 2.5 Perangkat Desa Menurut Status Kepegawaian ................................ 54

Tabel 3.1 Deskripsi Informan Berdasarkan Jabatan ....................................... 81

Tabel 3.2 Deskripsi Informan Berdasarkan umur............................................ 82

Tabel 3.3 Deskripsi Informan Berdasarkan Kelamin ...................................... 83

Tabel 3.4 Deskripsi Informan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..................... 83

Tabel 3.5 Bakal Calon Kepala Daerah (Bupati) .............................................. 88

Tabel 3.6 Bakal Calon Wakil Kepala Daerah (Wakil Bupati) ......................... 88

Page 13: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

xii

Daftar Gambar

Gambar 2.1 lambang PDI Perjuangan................................................................ 72

Page 14: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

xiii

SINOPSIS

Judul dalam penelitian ini adalah Proses Kandidasi Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan Dalam Pemilihan Calon Bupati Tahun 2017. Penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul tersebut karena Ada satu hal yang menarik dari

terpilihnya kembali pasanganan petahana untuk mewakili partai PDI Perjuangan dalam

pemilihan calon bupati Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan disisi lain masih ada

beberapa figur yang layak menjadi calon bupati, proses kandidasi seperti apa yang

dilakukan oleh partai PDI Perjuangan khususnya di DPC Kabupaten Kulon Progo atau

bahkan tidak melakukan kandidasi pada saat memilih calon bupati. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Informan

dalam penelitian ini terdiri dari 1 orang Sekjen, 2 orang kepala bagian bidang, 2 orang staf pengurus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah obeservasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif, dengan langkah-langkah meliputi : pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini 1) Peleksanaan proses kandidasi partai PDI Perjuangan dalam pemilihan calon Bupati Kabupaten Kulonprogo tidak memiliki tim khusus. Tim khusus penyeleksian hanya ada di DPP. 2) Pelaksanaan proses kandidasi partai PDI Perjuangan dalam pemilihan calon Bupati Kabupaten Kulonprogo tidak menggunakan tim, namun memiliki proses dan tahapan khusus. 3) Dampak yang diharapkan dari Peleksanaan proses kandidasi partai PDI Perjuangan dalam pemilihan calon Bupati Kabupaten Kulonprogo bagi partai PDI Perjuangan adalah untuk membangun partai, memperbaiki partai dan memajukan partai. Dan dalam keefektifan partai PDI Perjuangan khususnya di lembaga eksekutif, partai PDI Perjuangan berharap agar proses berjalannya pemerintahan yang diinginkan oleh partai PDI Perjuangan untuk memajukan Kabupaten Kulonprogo lebih lancar karena memiliki suara baik di legislatif maupun di exsekutif. 4) Dari penelitian ini penulis menemukan bahwa asumsi masyarakat tentang partai PDI Perjuangan yang berorentasikan pada pemimpin itu salah. Peleksanaan proses kandidasi partai PDI Perjuangan dalam pemilihan calon Bupati Kabupaten Kulonprogo membuktikan bahwa semua anggota dan pengurus partai memiliki hak suara dalam memutuskan segala keputusan terutama dalam pemilihan calon kepala daerah. Ketua umum hanya menyetujui dan mengesahkan serta menimbang semua aspirasi masyarakat, anggota dan pengurus sesuai dengan ideologi partai PDI Perjuangan.

Kata Kunci : Kandidasi, Partai Politik, Pilkada.

Page 15: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan dengan melihat arti atau

definisi dari dua kata yang membentuknya, yaitu “sistem” dan “pemerintahan”.

Menurut Carl J. Friedrich, yang dikutip oleh Moh. Kusnardi danj Harmaily

Ibrahim, sistem adalah “suatu keseluruhan, terdiri dari beberapa bagian yang

mempunyai hubungan fungsionil terhadap keseluruhannya, sehingga

hubungan itu menimbulkan suatu ketergantungan antara bagian-bagian yang

akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja dengan baik akan

mempengaruhi keseluruhannya itu”. (Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, 1988:

171).

Pemilihan kepala daerah secara langsung diharapkan akan

menghasilkan figur kepemiminan yang aspiratif, berkualitas, legitimit dan

akuntabilitas. Sehingga sistem pemerintahan yang diharapkan dapat bekerja

dengan baik bersama bagian-bagian yang lain. Masalah pemilihan kepala

daerah turut menentukan tingkat demokratisasi di suatu daerah. Semakin

tinggi partisipasi aktif rakyat setempat dalam proses pemilihan kepala daerah,

semakin tinggi pula tingkat demokratisasi di daerah tersebut. Partisipasi

masyarakat dalam pemilihan kepala daerah sangat berkait dengan ownership

(rasa memiliki) terhadap partai atau calon yang diajukan. Artinya, sangat

bergantung pada siapa yang mengajak, berkait pada partai dan calon, dan apa

yang akan diperoleh masyarakat. Ada dua aktor yang paling dominant di

Page 16: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

2

dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah,

masing-masing adalah partai politik peserta pemilu dan calon yang diajukan

sebagai kepala daerah maupun calon sebagai legislatif. Oleh karena itu partai

politik bagi sebagian orang merupakan alat yang ampuh untuk mencapai

tujuan politiknya. Hubungan antara partai politik sebagai institusi yang

menjadi alat bagi manusia untuk mengendalikan kekuasaan dengan

masyarakat sangat erat sekali. Berdirinya partai politik dan perkembangannya

selalu mengalami pasang surut, tergantung dengan kebudayaan yang dianut

oleh suatu masyarakat.

Melalui partai politik, rakyat dapat mewujudkan haknya untuk

menyatakan pendapat tentang arah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Keragaman pendapat di dalam masyarakat akan melahirkan keinginan untuk

membentuk berbagai partai politik sesuai dengan ragam pendapat yang hidup.

Partai politik dapat berfungsi untuk mengembangkan kesadaran atas hak dan

kewajiban politik rakyat, menyalurkan kepentingan masyarakat dalam

pembuatan kebijakan Negara serta membina dan mempersiapkan anggotanya

untuk mengisi jabatan-jabatan politik sesuai dengan mekanisme demokrasi.

Selain hal tersebut, partai politik merupakan salah satu wahana guna

menyatakan dukungan dan tuntutan dalam proses politik.

Partai politik juga mempunyai peranan yang penting khususnya dalam

kandidasi kader untuk menjadi kepala daerah, sebab meskipun pemilihan

kepala daerah dilakukan secara langsung, bila partai politik dan infrastruktur

civil society lemah, maka pemilihan kepala daerah juga tidak akan

Page 17: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

3

menghasilkan pemimpin-pemimpin daerah yang lebih baik. Partai politik

diharapkan mau membuka diri dalam melakukan kandidasi calon kepala

daerah dari luar dan tidak hanya mengendalikan kader partai politiknya, sebab

bila dipaksakan akan menyulitkan dalam mencapai tujuan pemilihan kepala

daerah itu sendiri sebagai sarana untuk memilih pemimpin daerah yang

berkualitas. Partai politik harus memiliki sistem kandidasi yang demokratis

agar tahapan pemilihan kepala daerah dapat dimenangkannya.

Banyak hikmah yang bisa dipetik dari pelaksanaan pemilihan kepala

daerah (Pilkada). Antara lain, bahwa ke depan partai-partai politik (partai

politik) yang terlibat dalam kompetisi harus belajar realistis. Sebab setelah

menghadapi ujian lapangan, target dan harapan politik yang ditetapkan

ternyata banyak yang meleset. Beberapa jajak pendapat tentang Pilkada

menunjukkan, figur (sosok) calon kepala daerah menempati posisi lebih

penting dari pada partai politik. Kekuatan sosok ini yang kemudian terbutki

banyak memenangi pesta demokrasi lokal. Sebaliknya, partai politik yang

nekat mencalonkan kandidat lemah karakter, gagal dalam Pilkada.

Partai politik sejak awal sudah diberi kesempatan untuk menyeleksi

siapa yang dijadikan kandidat resmi dalam Pilkada. Kandidasi yang dilakukan

partai politik merupakan hal yang sangat strategis. Tanpa melalui partai politik

atau gabungannya, seorang calon kepala daerah akan menemui jalan buntu.

Meraka harus melewati partai sebagai kendaraan politik. Dalam beberapa

Pilkada, partai politik memang telah memanfaatkan fungsi kandidasi ini.

Namun, mereka kerap tidak obyektif, seperti dengan menetapkan kandidat

Page 18: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

4

yang kurang merakyat, atau dengan kata lain, terkadang partai politik

terlampau percaya diri dengan pilihannya, walaupun track record calon yang

diusung di mata publik meragukan.

Jika kandidat yang diajukan lemah karakter dan tidak pandai

mengemas isu-isu dengan bahasa rakyat, maka kader spekulasi kekalahannya

tinggi. Sebagian besar partai politik mengetahui hal tersebut, bahwa dalam

pemilu langsung sosok yang dijual harus berkarakter kuat dan tidak mesti dari

internal partai politik. Dalam konteks ini dapat dipahami bila seharusnya

partai politik berburu terhadap sosok-sosok kuat dan tidak memaksakan calon

internal yang berkarakter lemah, tetapi didominasi oligarki internal partai

politik lebih sering menghendaki hal-hal yang subyektif.

Tidak mudah bagi partai politik untuk menyematkan frekuensi dengan

apa yang diinginkan pemilih (voter). Menebak kemauan voter juga tidak

mudah. Sebab diperlukan sejumlah langkah obyektif yang benar-benar harus

ditaati. Langkah-langkah obyektif tersebut tentu amat terkait perspektif

pemasaran politik yang rasional-kalkulatif. Dalam beberapa Pilkada, partai-

partai politik telah memanfaatkan kesempatan, politik strategis, dimana

mereka dengan pola koalisi variatif telah mencalonkan pasangan kandidat

kepala daerah. Namun demikian, semua berlangsung tanpa satu pola tunggal,

koalisi pencalonan selalu diikuti partai-partai politik yang sama. Misal, PKB

berkoalisi dengan PAN, Partai Golkar dan PKS dalam pencalonan Pilkada

Provinsi Jambi, tetapi di Sumatera Barat, PKB berkoalisi dengan PDI

Perjuangan. Di Pilkada Kabupaten dan Kota pola koalisi variatif lagi. Hal ini

Page 19: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

5

memberikan pesan politik bahwa memang berlaku adagium yang menyebut,

“tak ada yang abadi dalam politik kecuali kepentingan (interest).”

Berdasarkan fenomena ini, pola koalisi yang tidak tunggal

mensyaratkan aspek pragmatisme politik yang amat menonjol, sehingga

pertimbangan interest politik menjadi utama. Hal ini memperlihatkan kepada

publik kecenderungan de-ideologi partai politik, bahwa dalam konteks

kompetensi politik kekuasaan yang diprioritaskan adalah pertimbangan

pragmatisme politik.

Secara umum, partai-partai politik yang diberi kesempatan istimewa

dalam Pilkada cenderung lebih memfungsikan diri sebagai kendaraan politik

(political vehicle) bagi para pasangan calon menonjol disini, partai politik

cenderung sekedar menjalankan fungsi kandidasi politik. Tetapi, dalam

banyak kasus masih terlihat bahwa penerapan sistem kandidasi dan proses

pencalonan oleh partai politik belum berjalan dengan baik. Unsur transparansi

dan pemberian kesempatan luas bagi masyarakat untuk mencoba mencalonkan

diri di Pilkada, dalam banyak kasus belum kelihatan.

Dari sisi ini, obyektifitas partai politik dalam menentukan calonnya

diuji. Dalam pemilu langsung, menurut berbagai temuan jajak pendapat

(termasuk yang dilakukan ATI) merekomendasikan agar partai politik

memilih calon kuat dan berkarakter, tidak harus dari dalam partai politik.

Karena, kekuatan figur menjadi sangat penting. Namun, partai politik sering

mengutamakan subyektifitas atau oligarki politik, dengan memaksakan sosok

yang berkekuatan lemah. Para elite internal partai politik yang bersangkutan

Page 20: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

6

memaksakan semisal ketua umum untuk dicalonkan, padahal secara obyektif

memiliki banyak kelemahan. Tidak mengherankan, jika dalam beberapa

Pilkada, calon-calon demikian banyak menuai kekalahan. Dengan kata lain,

dalam banyak kasus, partai politik belum total berpegang pada prinsip

obyektifitas dalam menyodorkan kandidat. Unsur oligarki politik dan aroma

politik uang masih semerbak, dua hal ini yang sering membelokkan

obyektifitas partai politik. Apabila ditelusuri lagi, bisa jadi banyak partai

politik telah gagal menciptakan kader-kader berkarakter kuat dan marketable,

sehingga harus mencari sosok dari luar. Hal ini tidak sepenuhnya salah, tetapi

harus lebih memicu semangat partai politik untuk meningkatkan kualitas para

kader-kader aktivisnya.

Selain itu, partai politik juga belum dapat dikatakan telah

melaksanakan fungsi pendidikan politik secara optimal. Sejak awal, fungsi

sosialisasi politik yang dilakukan partai politik masih rendah. Dalam survey

Persepsi Masyarakat pada Pilkada serentak 2015 di 8(delapan) Kota provinsi

yang melakukan pemilihan kepala daerah serentak untuk pertama kali pada

tahun 2015 tergambarkan, kontribusi dalam sosialisasi Pilkada amat rendah.

Banyak kekecewaan masyarakat atas proses pencalonan oleh partai politik

yang dianggap tidak transparan dan memakan ongkos politik yang mahal. Hal

ini menegaskan bahwa partai politik masih belum memperoleh dukungan

kepercayaan publik secara optimal. Perlu dicatat bahwa terkait partai sebagai

political vehicle, mesin politik partai politik ternyata banyak yang tidak

Page 21: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

7

bekerja optimal. Gerak politik pasangan calon lebih didominasi para tim

sukses beserta konsekuensi pembiayaannya.

Secara umum partai-partai politik masih mengalami kesulitan untuk

menyambungkan atau memanfaatkan frekuensi atas visi-misi mereka sebagai

partai politik, dengan aspirasi dan apa yang diinginkan rakyat. Hal ini

merupakan problem abadi (klasik) yang akan selalu terjadi. Apabila tidak

dapat diatasi, akan menjadi blunder politik bagi partai politik sendiri. Dalam

beberapa Pilkada, isu politik yang disampaikan kepada masyarakat ternyata

juga termasuk aspek penting penunjang kemenangan. Isu-isu politik yang

elitis dan konservatif kalah dengan isu-isu populis yang dikemas dengan

bahasa rakyat dan langsung menyentuh akar permasalahan konkret.

Di sisi lain, salah satu kecenderungan yang terkonfirmasikan dalam

Pilkada adalah kekuatan figur menjadi penting seolah-olah meninggalkan

partai politik yang hanya dijadikan sebagai kendaraan politik (political

vehicle). Tentu saja hal demikian membawa konsekuensi tersendiri bagi citra

dan masa depan partai politik. Apabila tren atau pimpinan politik membesar,

maka ekstremnya akan merontokkan bangunan sistem kepartaian dan

kepolitikan yang ada.

Dalam rangka pemilihan kepala daerah di Kabupaten Kulonprogo,

partai politik yang dalam hal ini mempunyai peluang untuk memainkan peran

dalam mensukseskan pemilihan kepala daerah yang menghormati proses

demokrasi. Partai-partai politik yang mempunyai peluang untuk memainkan

peranannya tersebut antara lain adalah PDI Perjuangan, PAN, Gerindra,

Page 22: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

8

Golkar, PKS dan PKB. Yang masing-masing memiliki kursi dengan jumlah

PDI Perjuangan dan PAN memiliki delapan kursi. Sedangkan PKS, Golkar,

Gerindra, PKB memiliki lima kursi. Adapun partai yang tergabung dalam

Fraksi Persatuan masing-masing hanya memiliki satu kursi.

Masing-masing partai politik tersebut tentunya sudah mempunyai

calon-calon kepala daerah yang akan diajukan secara independent maupun

dengan cara berkoalisi. Namun untuk menghasilkan kepala daerah yang

berkualitas, peranan masing-masing partai politik tersebut sangat menentukan.

Apakah partai politik hanya ingin sekedar kader dari partai politiknya yang

menjadi kepala daerah atau memang benar-benar ingin mencari calon kepala

daerah yang berkualitas, hal inilah tergantung dari keseriusan masing-masing

partai politik dalam membangun demokrasi.

Tirai pembuka pertarungan elektoral Pilkada Kabupaten Kulonprogo

2017 sudah dibuka. Sikap partai-partai pun satu per satu mulai jelas

mengusung siapa. Teraktual tentunya adalah putusan PDI Perjuangan yang

mendukung kembali petahana (incumbent). Putusan PDI Perjuangan ini

menjadi drama politik yang menjadi perhatian publik karena posisi strategis

PDI Perjuangan dalam fragmentasi kekuatan dan tidak hanya itu, selama ini

DIY banyak dijadikan contoh oleh partai karena unggul dalam pileg dan

pilkada dengan menempatkan empat kader menjadi bupati dan wali kota.

Namun, pada pilkada 2015 di Sleman, Bantul, dan Gunungkidul justru kalah.

Hal ini harus menjadi renungan semua pengurus partai, dari tingat DPD,

hingga anak ranting.

Page 23: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

9

Padahal Status petahana tidak menjamin peserta pemilihan kepala

daerah unggul dibandingkan dengan calon nonpetahana. Di pilkada serentak

2015 terbukti bahwa sejumlah daerah, calon nonpetahana justru mengungguli

calon petahana. Ini antara lain menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan

perubahan dan di khawatirkan lagi adanya kebosanan masyarakat terhadap

pasangan patahana. Contoh Calon nonpetahana yang mampu mengungguli

calon petahana antara lain di Kabupaten Bantul di Daerah Istimewa

Yogyakarta, Kabupaten Kendal di Jawa Tengah, Kabupaten Bengkalis di Riau,

serta Kabupaten Sambas dan Melawi di Kalimantan Barat. Oleh karenanya,

penting sekali partai PDI Perjuangan merapikan dan memfokuskan kembali

dalam hal proses kandidasi.

Putusan PDI Perjuangan yang mengusung kembali petahana

(incumbent) sangat dipengaruhi secara dominan oleh sikap Megawati. Karena

fakta politiknya, Megawati memainkan peran sebagai veto player yang

dominan dalam menentukan putusan, kebijakan, dan tindakan partai. Ciri

paling identik dari bangunan kepartaian PDI Perjuangan selama ini adalah

semangat kebersamaan (esprit de corps) yang menonjol dalam loyalitas

mereka terhadap Megawati.

Hal ini juga menguatkan batasan afiliatif (affiliative constraints) PDI

Perjuangan dengan kebijakan Megawati, terutama dalam hal-hal yang sangat

strategis. Menurut Dennis Gouran dalam tulisannya The Signs of Cognitive,

Affiliative, and Egosentric Constraints (1998), batasan afiliatif berarti bahwa

Page 24: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

10

anggota kelompok lebih memilih untuk menahan diri daripada mengambil

risiko ditolak. Pengaruh Megawati di PDI Perjuangan sangat dominan dan

struktur kepartaian berada dalam afiliasi terhadap pengaruh itu.

Banyak hal yang menunjukkan besarnya pengaruh Megawati terhadap

partai dan kebijakan partai. Dalam pidato penutupan Kongres IV PDI

Perjuangan di Bali, Megawati menegaskan bahwa seluruh kader PDI

Perjuangan adalah petugas partai yang harus ikut instruksi partai."Untuk kader

di DPR dan Fraksi PDI Perjuangan, ingatlah bahwa kalian adalah petugas

partai dan merupakan perpanjangan tangan partai, Jika tidak mau disebut

petugas partai, keluar! Petugas partai wajib melakukan instruksi partai". Dari

kutipan pidato itu bisa dilihat, akankah ada hububungannya dengan pasangan

petahana (incumbent) yang kembali maju menggunakan kendaraan partai PDI

Perjuangan.

Ada satu hal yang lebih menonjol dari terpilihnya kembali pasanganan

petahana untuk mewakili partai PDI Perjuangan dalam pemilihan calon bupati

Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan disisi lain masih ada beberapa figur yang

layak menjadi calon bupati, proses kandidasi seperti apa yang dilakukan oleh

partai PDI Perjuangan khususnya di DPC Kabupaten Kulon Progo atau

bahkan tidak melakukan kandidasi pada saat memilih calon bupati.

Di dalam pemilihan kepala daerah, kandidat yang diusung suatu partai

politik sangat berpengaruh untuk memperoleh suara. Oleh karena itu figur-

figur calon kepala daerah yang diusung partai politik haruslah seorang yang

Page 25: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

11

sangat berkompeten dan dekat dengan masyarakat (merakyat). Kembali

majunya pasangan patahana yang berasal dari partai yang berbeda antara calon

bupati dan calon wakil bupati di Pilkada serentak 2017 kabupaten Kulonprogo

ini menciptakan banyak spekulasi bagi para pengamat politik, terutama dari

sisi kandidasi. Sejak pilkada 2005, ada ratusan problem kandidasi serupa di

banyak daerah yang melibatkan elite di setiap level pemimpin partai ataupun

relasi pusat-daerah dalam organisasi partai (Erb dan Sulistyanto (ed.) 2009).

Selain perbedaan pendapat dalam struktur pemimpin, ada banyak ekspresi

problem kandidasi dalam trayektori pilkada satu dekade terakhir, dari

pemecatan fungsionaris di daerah, pembangkangan elite dan masa partai di

daerah, dualisme pencalonan, hingga konflik fisik.

Dari paparan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada

proses kandidasi seperti apa yang dilakukan oleh partai PDI Perjuangan

khususnya di DPC Kabupaten Kulon Progo atau bahkan tidak melakukan

kandidasi pada saat memilih calon bupati dengan fokus, “Proses Kandidasi

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dalam Pemilihan calon Bupati” (Studi

Deskriptif Kualitatif di Kabupaten Kulonprogo, DIY)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka

dapat diambil suatu permasalahan adalah bagaimanakah proses Kandidasi

Partai PDI Perjuangan kepada calon Bupati di Kulonprogo?

Page 26: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

101

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

A. Rahman. H.I. 2007.Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta : Graha Ilmu. Amal, Ichlasul. 1996Teori-teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta. Tiara

Wacana. Almond, Gabriel A. and Coleman, James S. 1966. The Politics of Developing

Areas. News Jersey: Princeton University Press. Arifin, Rahman. 2002. Sistem Politik Indonesia dalam Perspektif Struktural

Fungsional. Surabaya: SIC. Arbi, Sanit. 1997. Partai Pemilu dan Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Budihardjo, Miriam.1983. Dasa-dasar Ilmu Politik. Jakarta Gramedia. Batara, A.A Said & Said, Moh. Dzulkiah. 2007. Sosiologi Politik; Konsep dan

Dinamika Perkembangan Kajian. Bandung: CV Pustaka Setia. Cholisin, Nasiwan. 2013. Dasar-dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: Penerbit Ombak. David Marsh, and Gerry Stoker. 2010. Teori dan Dalam Ilmu Politik. Bandung:

Nusa Media. Firmanzah. 2004. Mengelola Partai Politik Komunikasi dan Positioning di Era

Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Faisal, Sanafiah.2001. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: Rajawali Pers. Firmansyah. 2008. Memahami Partai Politik, Komunikasi Dan Positioning Politik

Di Era Demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Gatara, A.A. Sahid. 2009. Ilmu Politik memamahi dan Menerapkan. Bandung:

Pustaka Setia. Haryanto. 1982. Sistem Politik Suatu Pengantar. Yogyakarta: Liberty. Haryanto. 2005. Mengenal Teori-Teori Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kantaprawira, Rusadi. 2004. Sistem Politik Indonesia. Bandung Sinar Baru

Algesindo. Koirudin. 2004. Partai Politik Dan Agenda Transisi Demokrasi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Lapalombara, Joseph dan Weiner, Myron. 1966. Political Parties and Political

Development. Princeton University Press. Lidle, William. 1992. Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta: Pustaka Utama. Moh. Kusnardi dan Bintan R. Saragih. 1995. Ilmu Negara. Jakarta Gaya Media

Pratama. Mos’oed mohtar dan Colin Mac Andrews. 1987 Perbandingan Sitem Politik

Yogyakarta: Gagjah Mada University press. Marbun, B.N. 2005. Kamus Ilmu Politik. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Page 27: Skripsi Proses Kandidasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan …repo.apmd.ac.id/296/1/484-IP-X-2016-RAHMAT-12520111_B.pdf · 2018. 2. 23. · Definisi sistem pemerintah dapat ditentukan

102

Moleong, Lexy. 1997. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Nogi Tangkilisan, Hesel. 2003. Kebijakan Publik yang Membumi. Yogyakarta: Yayasan Pembaruan Administrasi Publik Indonesia.

Pamungkas, Sigit. 2011. Partai Politik Teori dan Praktik di Indonesia. Yogyakarta: LKis.

Punomo, Triyanto Rahaharjo. 2009. Diktat Mata Kuliah Pengantar Ilmu Politik, STPMD ”APMD” Yogyakarta.

Poerwantana, P.K, 1994. Partai Politik di Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Prihatmoko, Joko J. 2005. Pemilihan Kepala Daerah Langsung. Semarang:

Pustaka Pelajar. Putra, Fadillah. 2003. Kebijakan Publik Analisis Terhadap Kongruensi Janji

Politik Partai Dengan Realisasi Produk Kebijakan Publik di Indonesia 1999-2003. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Richar S. Katz dan Willyam Crotty. 2014. Hand Book Partai Politik. Bandung: Nusamedia.

Rush, Michael dan Phillip Althoff. 2007. Pengantar Sosiologi Politik, Alih Bahasa oleh Kartini Kartono. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Pustaka Setia.

Sastroatmodjo, Sudijono. 1995. Perilaku Politik. Semarang: IKIP Semarang Press. Surbakti, Ramlan. 1992. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia. Sutrisno, Hadi. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset. Jurnal : Oksidelfa Yanto. 2005. Dinamika Masyarakat (Partai Politik). Peran dan Fungsi

Partai Politik dalam Tatanan Demokrasi: Antara Harapan dan Kenyataan. Jakarta: Kedeputian Bidang Dinamika Masyarakat.

Putra Erawan, I ketut, Riswanda Imawan dkk. 2010. Draft Modul Organisasi dan Manajemen Kepartaian: Bab I Manajemen Sumberdaya Manusia Politik.

Website : Anonim, 2006. Pola Rekrutmen Partai Politik di Indonesia. www.Indopolitik.com. Undang-undang : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1Tahun 2014 Pemilihan Gubenur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang-Undang.