skripsi persepsi auditor dalam memberikan opini …

84
SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK JOJO SUNARJO DAN REKAN MUHAMMAD NATSYR 105730353012 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2017

Upload: others

Post on 21-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

i

SKRIPSI

PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

JOJO SUNARJO DAN REKAN

MUHAMMAD NATSYR105730353012

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2017

Page 2: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

ii

PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT ATAS

LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

JOJO SUNARJO DAN REKAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

Disusun dan Diajukan Oleh

Muhammad Natsyr

Nomor Stambuk : 105730353012

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR2017

Page 3: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN

OPINI AUDIT ATAS LAPORAN KEUANGAN

PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK JOJO

SUNARJO DAN REKAN

Nama Mahasiswa : MUHAMMAD NATSYR

No. Stambuk/Nim : 105730353012

Jurusan : AKUNTANSI

Fakultas : EKONOMI DAN BISNIS

Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan diujikan di depan

Panitia Penguji Strata Satu (S1) Pada Hari Rabu 17 Mei pada program

study Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar

Makassar, 19 Mei 2017

Menyetujui

Pembimbing I

Dr. Hj. Ruliaty, MM

Pembimbing I

Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CANBM. 107328

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis

Ismail Rasulong, SE.,MM NBM. 903078

Ketua Jurusan Akuntansi

Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CANBM. 107328

Page 4: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi atas nama MUHAMMAD NATSYR, Nim 10573 03530 12 ini Telah

Diperiksa dan Diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

dengan Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor:

105 Tahun 1438 H/ 2017 M dan Telah Dipertahankan di depan Penguji pada Hari

Rabu, 17 Mei 2017 M. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

22 Sha’ban 1438 HMakassar,

19 Mei 2017 M

Panitia Ujian:

1. Pengawas Umum : Dr. H. Rahman Rahim, SE.,M.M ( ............................. )

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,M.M ( ............................. )

(Dekan Fakultas Ekonomi)

3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, SE.,M.Si ( ............................. )

(Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi)

4. Penguji :

a. Dr. Andi Rustam, SE.,MM.,Ak.,CPAI ( ............................. )

b. Dr. Hj. Ruliaty, MM ( ............................. )

c. Samsul Rizal, SE., MM ( ............................. )

d. Mukminati Ridwan, SE.,M.Si ( ............................. )

Page 5: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Muhammad Natsyr

Nomor Stambuk : 10573 03530 12

Program Studi : Akuntansi

Judul Skripsi : Persepsi Auditor Dalam Memberikan Opini Audit

Atas Laporan Keuangan Pada Kantor Akuntan

Publik Jojo Sunarjo dan Rekan

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 19 Mei 2017Yang Membuat Pernyataan

Muhammad Natsyr

Page 6: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

atas berkat dan ridha-Nyalah sehingga penulis masih diberikan kesehatan,

kesempatan, kesabaran terlebih lagi karunia kemauan serta tekad yang

dianugerahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, tak lupa

pula penulis panjatkan salam dan salawat atas junjungan nabi besar Muhammad

SAW, sebagai suri tauladan untuk menjadi manusia yang cerdas dan berakhlak di

dunia ini.

Sebagai manusia yang tak luput dari berbagai kekurangan, banyak

kendala yang dihadapi dalam penyusunan skripsi ini, penulis ini telah banyak

mendapat bantuan dalam bentuk bimbingan, saran maupun dorongan dari

berbagai pihak, sehingga skripsi dapat terselesaikan. Oleh karena itu, selayaknya

apabila dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kedua orang tua Umar Maman dan

Arinah, Miratunnisa S.Pd dan Alyah Arfianti yang telah memberikan motivasi

maupun material selama penulis kuliah sampai menyusun skripsi.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahman Rahim, SE. M.Si, sebagai Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulog, SE.,MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 7: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

viii

3. Bapak Ismail Badollahi, SE.M.Si.Ak.CA, selaku Ketua Jurusan Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

4. Ibu Dr. Hj. Ruliaty, MM, selaku Pembimbing I dan Bapak Ismail Badollahi,

SE.M.Si.Ak.CA, selaku Pembimbing II yang telah membimbing,

mengarahkan, dan memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi.

5. Bapak Imsan Muhaimin, selaku Pimpinan Kantor Akuntan Jojo Sunarjo dan

Rekan, Kakanda Muhammad Nur dan Kakanda Edy Susanto, selaku

responden penelitian saya, dan Kakanda Aswar dan Kakanda Arial, yang telah

banyak memberikan masukan informasi tambahan selama saya meneliti di

Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo dan Rekan.

6. Bapak dan ibu dosen Jurusan Akuntansi yang telah membekali penulis

berbagai pengetahuan selama kuliah sampai penyusunan skripsi ini.

7. Teman-teman dari lembaga Himpunan Masiswa Akuntansi (HIMANSI),

Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Ikatan Mahasiswa Akuntansi Indonesia (IMAI) Simpul Sulawesi Selatan

yang telah banyak memberikan motivasi maupun masukan terhadap penulis

untuk penyelesaian skripsi ini.

8. Teman-teman satu pondokan Pondok Mentari yang telah setia untuk motivasi

penulis.

9. Para pihak lain yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih jauh dari kesmpurnaan,

untuk itu kritik dan saran membangun sangat diharapkan. Semoga segala bantuan,

Page 8: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

ix

motivasi, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak senatiasa mendapat berkah dan

rahmat dari Ilahi Robbi.

Makassar, 19 Mei 2017

Penulis

Page 9: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...................................... v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR.................................................................................. vii

DAFTAR ISI................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5C. Tujuan Penelitian................................................................................ 6D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 8

A. Pengertian Persepsi Auditor............................................................... 8B. Auditing ............................................................................................. 13C. Opini Audit ........................................................................................ 17D. Laporan Keuangan ............................................................................. 20E. Standar Pemeriksaan .......................................................................... 25F. Kerangka Berpikir.............................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 29B. Jenis dan Tipe Penelitian.................................................................... 29C. Sumber Data....................................................................................... 30D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 30E. Metode Analisis.................................................................................. 31

BAB IV OBJEK PENELITIAN.................................................................. 32

A. Sejarah Singkat Perusahaan ............................................................... 32B. Jenis- Jenis Pelayanan Jasa Kantor Akuntan Publik.......................... 34

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 41

A. Deskriptif Objek Penelitian ............................................................... 41B. Persepsi Auditor Dalam Pemberian Opini Audit Atas Laporan

Keuangan Sektor Publik..................................................................... 42

Page 10: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

xi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN............................................................. 62

A. Simpulan ............................................................................................ 62B. Saran................................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 67

LAMPIRAN.................................................................................................. 69

RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

32

DAFTAR GAMBAR

2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi .......................................... 12

2.2 Kerangka Berpikir.................................................................................... 28

4.1 Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo dan Rekan .... 40

Page 12: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Profesi akuntan publik merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah

jasa asuransi dan hasil pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah

satu pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, profesi

akuntan publik memiliki peranan yang besar dalam mendukung perekonomian

nasional yang sehat dan efisien serta meningkatkan transparansi dan mutu informasi

dalam bidang keuangan.

Akuntan publik tersebut mempunyai peran terutama dalam peningkatan

kualitas dan kredibilitas informasi keuangan atau laporan keuangan suatu entitas.

Dalam hal ini akuntan publik mengemban kepercayaan masyarakat untuk

memberikan opini atas laporan keuangan suatu entitas. Dengan demikian, tanggung

jawab Akuntan Publik terletak pada opini atau pernyataan pendapatnya atas laporan

atau informasi keuangan suatu entitas, sedangkan penyajian laporan atau informasi

keuangan tersebut merupakan tanggung jawab manajemen.

Sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia usaha, dalam era globalisasi

perdagangan barang dan jasa, kebutuhan pengguna jasa Akuntan Publik akan

semakin meningkat, terutama kebutuhan atas kualitas informasi keuangan yang

Page 13: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

2

digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Dengan

demikian, Akuntan Publik dituntut untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dan

profesionalisme agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna jasa dan mengemban

kepercayaan publik.

Meskipun Akuntan Publik berupaya untuk senantiasa memutakhirkan

kompetensi dan meningkatkan profesionalisme agar dapat memenuhi kebutuhan

pengguna jasa, kemungkinan terjadinya kegagalan dalam pemberian jasa Akuntan

Publik akan tetap ada. Untuk melindungi kepentingan masyarakat dan sekaligus

melindungi profesi Akuntan Publik, diperlukan suatu undang-undang yang mengatur

profesi Akuntan Publik. Sampai saat terbentuknya Undang-Undang ini, di Indonesia

belum ada undang-undang yang khusus mengatur profesi Akuntan Publik.

Peran auditor telah menjadi pusat kajian dan riset di kalangan akademisi.

Tidak hanya itu, praktisi juga semakin kritis dengan selalu menganalisa kontribusi

apa yang diberikan auditor. Auditor bertanggung jawab dalam pelaksanaan audit serta

mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegitan dan

kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi

tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasilnya

kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Salah satu manfaat dari jasa akuntan publik adalah memberikan informasi

yang akurat dan dapat dipercaya untuk pengambilan keputusan dan memastikan

kesesuaian antara laporan keuangan yang disusun oleh manajemen dengan standar

Page 14: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

3

akuntansi yang ada. Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik

kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak atau

belum diaudit.

Laporan merupakan hal yang sangat penting dalam penugasan audit karena

mengkomunikasikan temuan-temuan auditor. Laporan audit adalah tahap akhir dari

keseluruhan proses audit. Laporan ini menjadi amat penting karena laporan tersebut

dapat menginformasikan tentang apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang

diperolehnya.

Menurut Mardiasmo (2009:189) terdapat tiga aspek utama yang mendukung

terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance) yaitu pengawasan,

pengendalian dan pemeriksaan. Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah,

analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, obyektif, dan profesional

berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas,

dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara

(SPKN, 2007). Laporan audit inilah yang digunakan oleh auditor untuk

menyampaikan pernyataan atau pendapat kepada para pemakai laporan keuangan,

sehingga bisa dijadikan acuan bagi pemakai laporan keuangan. Laporan audit harus

memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan

atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat

secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan (IAI, SA

Seksi 150). Oleh karena itu, pemeriksaan yang dilakukan oleh KAP tidak hanya

Page 15: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

4

menghasilkan opini atas laporan keuangan yang diaudit tetapi juga memberikan

catatan hasil temuan.

Berkenaan dengan opini yang dikeluarkan KAP terhadap laporan keuangan

sector publik terdapat lima macam opini menurut Standar Profesional Akuntan Publik

per 31 Maret 2011 (PSA 29 SA Seksi 508) : (1) Wajar Tanpa Pengecualian

(Unqualified Opinion), (2) Wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang

ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku (Unqualified Opinion with explanatory

language), (3) Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion), (4) Tidak Wajar

(Adverse Opinion), dan (5) Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion).

Perumusan opini atas laporan keuangan sektor public merupakan tahapan yang

krusial dalam sebuah penugasan audit keuangan. Di samping menjadi ukuran atas

kualitas laporan keuangan pemerintah, opini yang dikeluarkan auditor juga

mencerminkan kualitas dari pekerjaan audit itu sendiri.

Sekarang ini banyak kalangan yang salah persepsi tentang pemberian opini

wajar tanpa pengecualian (WTP) atas laporan keuangan. Beberapa kalangan

beranggapan bahwa opini WTP yang di keluarkan oleh KAP semacam stempel bebas

korupsi. Pada umumnya masyarakat berpandangan bahwa opini WTP

menggambarkan kondisi entitas yang mendapatkannya bersifat bebas korupsi.

Sehingga apabila terjadi kasus korupsi di entitas yang mendapatkan opini tersebut,

maka masyarakat meragukan pemberian opini tersebut. Ada juga yang

mempertanyakan kenapa suatu entitas mendapatkan opini WTP padahal kinerjanya

Page 16: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

5

buruk. Atau, entitas yang menyatakan bahwa jika instansinya mendapat opini WTP,

maka bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Hal itu yang membuat

banyak kalangan menilai opini KAP tidak obyektif, bahkan ada yang menilai kalau

opini KAP bisa diperjual belikan. Ada dua jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh

KAP yaitu, Ditinjau dari luasnya pemeriksaan (Pemeriksaan Umum (General Audit)

dan Pemeriksaan Khusus (Special Audit)) dan Ditinjau dari jenis pemeriksaa

(Management Audit (Operational Audit), Pemeriksaan Ketaatan (Compliance Audit),

Pemeriksaan Intern (Internal Audit), dan Computer Audit). Pemeriksaan keuangan

ditujukan untuk memberikan opini apakah laporan keuangan sudah disajikan secara

wajar.

Dalam melaksanakan tugas pemeriksaan terhadap laporan keuangan, auditor

KAP memberikan opini sesuai dengan kinerja entitas selama satu periode. Auditor

KAP wajib bertanggung jawab dan menjaga kepercayaan publik atas opini yang

diberikannya terhadap entitas. Dengan memiliki tanggung jawab dan kepercayaan

publik yang tinggi auditor KAP akan meningkat kredibilitasnya di mata entitas dan

terhadap indepedensi auditor. Auditor memiliki insentif mempertahankan

independensi untuk melindungi reputasi mereka, dengan demikian membantu mereka

untuk memberikan kualitas audit yang baik. Lennox (199) dalam Choi et al. (2010)

menyatakan bahwa auditor yang memiliki reputasi dapat memberikan kualitas audit

yang lebih baik dibandingkan dengan auditor yang tidak memiliki reputasi. Hal

tersebut menjadi perhatian auditor, karena apabila publik menemukan kecurangan

Page 17: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

6

pada entitas yang tidak diungkapkan auditor, maka hal itu dapat mengancam reputasi

mereka.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Persepsi Auditor Dalam Memberikan Opini Audit Atas Laporan

Keuangan Pada Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo dan Rekan”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah yaitu: Bagaimana persepsi auditor dalam pemberian opini audit atas

laporan keuangan pada Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo dan Rekan”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari

dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi auditor dalam

memberikan opini audit atas laporan keuangan pada Kantor Akuntan Publik Jojo

Sunarjo dan Rekan

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat, baik dari aspek teoritis

maupun aspek praktis, serta kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.

1. Aspek teoritis

Dalam aspek teoritis, manfaat penelitian ini adalah:

a. Hasil penelitian ini diharapkan untuk menambah pengetahuan tentang persepsi

auditor dalam memberikan opini audit atas laporan keuangan.

Page 18: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

7

b. Penelitian ini akan menjadi bahan perbandingan atau acuan dalam

pengembangan penelitian selanjutnya, khususnya di bidang pengauditan.

2. Aspek praktis

Dalam aspek praktis, manfaat penelitian ini adalah:

a. Sebagai bahan informasi bagi aparatur pemerintah, masyarakat, dan pengguna

laporan keuangan lainnya bagaimana persepsi auditor dalam memberikan opini

audit atas laporan keuangan.

b. Memberikan kontribusi untuk para auditor pemerintah agar menjadi lebih baik

lagi dalam mengambil pertimbangan opini audit terhadap laporan keuangan

pemerintah.

Page 19: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Persepsi Auditor

1. Auditor

Auditor adalah seseorang yang menyatakan suatu pendapat atas suatu

laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, dalam hal kewajaran pada

seluruh hal yang sifatnya material, posisi keuangan serta arus kas yang sesuai

dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

Jika dilihat dari sudut profesi akuntan publik, auditor adalah seorang yang

melakukan pemeriksaan (examination) secara obyektif terhadap laporan keuangan

suatu entitas bisnis atau perusahaan yang bertujuan untuk menentukan apakah

laporan keuangan yang telah disusun tersebut menyajikan informasi keuangan

secara wajar, dalam segala hal yang bersifat material, posisi keuangan serta hasil

usaha entitas bisnis atau perusahaan tersebut.

Jenis jenis auditor berdasarkan kelompok dan pelaksanaan audit terbagi

menjadi empat, yakni :

a. Auditor Ekstern adalah auditor independent bekerja untuk kantor

akuntan publik yang statusnya diluar struktur perusahaan yang mereka

audit. Umumnya auditor ekstern menghasilkan laporan atas finansial

audit.

Page 20: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

9

b. Auditor Intern adalah auditor intern bekerja untuk perusahaan yang

mereka audit. Laporan audit manajemen umumnya berguna bagi

manajemen perusahaan yang diaudit. Oleh karena iu tugas internal

auditor biasanya adalah audit manajemen yang termasuk jenis

compliance audit.

c. Auditor Pajak adalah auditor pajak bertugas melakukan ketaatan yang

diaudit terhadap undang-undang perpajakan yang berlaku.

d. Auditor Pemerintah adalah tugas auditor pemerintah adalah untuk

menilai kewajaran informasi keuangan yang disusun oleh instansi

pemerintah. Disamping itu juga dilakukan untuk menilai efisiensi,

efektivitas dan ekonomisasi operasi program dan penggunaan barang

milik pemerintah. Dan sering juga audit atas ketaatan pada peraturan

yang dikeluarkan pemerintah. Auditing yang dilaksanakan oleh

pemerintahan dapat di laksanakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan

(BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

2. Persepsi

Menurut Ikhsan (2010), persepsi adalah bagaimana orang-orang melihat

atau menginterpretasikan peristiwa, objek, serta manusia. Orang-orang bertindak

atas dasar persepsi mereka dengan mengabaikan apakah persepsi itu

mencerminkan kenyataan sebenarnya. Pada kenyataannya, setiap orang memiliki

Page 21: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

10

persepsinyan sendiri atas suatu kejadian. Uraian kenyataan seseorang mungkin

jauh berbeda dengan uraian orang lain.

Lebih jauh Ikhsan menjelaskan behwa persepsi merupakan suatu proses

yang melibatkan pengetahuan-pengetahuan sebelumnya dalam memperoleh dan

menginterpretasikan stimulus yang ditujukan oleh pancaindra. Dengan kata lain,

persepsi merupakan kombinasi antar faktor utama dunia luar (stimulus visual) dan

diri manusia itu sendiri (pengetahuan-pengetahuan sebelumnya).

Persepsi juga merupakan pengalaman tentang objek atau hubungan-

hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan

pesan. Meskipun demikian, karena persepsi tentang objek atau peristiwa tersebut

tergantung pada suatu kerangka ruang dan waktu, maka persepsi akan bersifat

sangat subjektif dan situasional. Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan

situasional. Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan

hal-hal lain yang termasuk dalam faktor fungsional. Oleh karena itu, yang

menentukan persepsi bukanlah jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang

yang memberikan respons terhadap stimuli tersebut. Sementara iti, faktor

structural berasal dari sifat fisik dan dampak saraf yang ditimbulkan pada sistem

saraf individu.

Robbins (2009) mendefinisikan persepsi (perception) sebagai proses

dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka

guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Namun, apa yang diterima

Page 22: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

11

seseorang pada dasarnyabisa berbeda dari realitas objektif. Walaupun seharusnya

tidak perlu ada, perbedaan tersebut sering timbul.

Persepsi individu dalam membuat penilaian terhadap invidu lain, akan

dikaitkan dengan teori atribusi (Ikhsan, 2010). Teori atribusi merupakan

penjelasan dan cara-cara manusia menilai orang secara berlainan, bergantungan

pada makna yang dihubungkan ke suatu perilaku tertentu. Pada dasarnya, teori

menyarankan bahwa jika seseorang mengamati perilaku seorang individu, orang

tersebut berusaha menentukan apakah perilaku itu disebabkan oleh factor internal

atau eksternal. Namun, penentuan tersebut sebagian besar bergantungan pada tiga

faktor berikut:

a. Kekhususan (ketersendirian), merujuk pada apakah seorang individu

memperlihatkan perilaku-perilaku yang berlainan dalam situasi yang berlainan.

b. Konsensus, yaitu jika semua orang yang menghadapi suatu situasi serupa

bereaksi dengan cara yang sama.

c. Konsistensi, yaitu individu yang memberikan reaksi dengan cara yang sama

dari waktu ke waktu.

Persepsi dikatakan rumit dan aktif karena walaupun persepsi merupakan

pertemuan antara proses kognitif dan kenyataan, persepsi lebih banyak melibatkan

kegiatan kognitif. Persepsi lebih banyak dipengaruhi oleh kesadaran, ingatan,

pikiran, dan bahasa. Dengan demikian, persepsi bukanlah cerminan yang tepat dari

realitas (Ikhsan, 2010).

Page 23: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

12

Dari beberapa definisi persepsi, dapat disimpulkan bahwa persepsi setiap

individu mengenai suatu objek atau peristiwa tergantung pada dua faktor, yaitu

faktor dalam diri seseorang (aspek kognitif) dan faktor dunia luar (aspek stimulus

visual). Robbins (2009), mengemukakan bahwa sejumlah faktor beroperasi untuk

membentuk dan terkadang mengubah persepsi. Faktor-faktor ini biasa terletak

dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang diartikan, atau

dalam konteks situasi dimana persepsi tersebut dibuat.

Robbins menjelaskan bahwa ketika seorang individu melihat sebuah target

dan berusaha untuk menginterpretasikan apa yang ia lihat, interpretasi itu sangat

dipengaruhi oleh berbagai karakteristik pribadi dari pembuat persepsi individual

tersebut. Karakteristik pribadi yang memengaruhi persepsi meliputi sikap,

kepribadian, motif, minat, pengalaman masa lalu, dan harapan-harapan seseorang.

Karakteristik target yang diobservasi bias memengaruhi apa yang diartikan. Target

tidak dilihat secara khusus, hubungan sebuah target dan latar belakangnya juga

memengaruhi persepsi, seperti halnya kecenderungan untuk mengelompokkan hal-

hal yang dekat dan hal-hal yang mirip. Konteks dimana kita melihat berbagai

objek atau peristiwa juga penting. Waktu sebuah objek atau peristiwa dilihat dapat

memengaruhi perhatian, seperti halnya lokasi, cahaya, panas, atau sejumlah faktor

situasional lainnya.

Page 24: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

13

Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Sumber : Robbins, Stephen P., Perilaku Organisasi

B. Auditing

Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) menjelaskan pengertian

pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan

secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk

menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.

Mulyadi (2011:9) menyatakan bahwa: Secara umum auditing adalah suatu

proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif

mangenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan

Faktor pada Pemersepsi

Sikap-sikap Motif-motif

Minat-minat

Pengalaman

Harapan-harapanFaktor dalam situasi

Waktu

Keadaan Kerja

Keadaan Sosial

Persepsi

Faktor pada Target

Sesuatu yang baru Gerakan

Suara

Ukuran

Latar belakang

Kedekatan

Kemiripan

Page 25: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

14

tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut

dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya

kepada pemakai yang berkepentingan.

Jenis-jenis audit ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit dapat dibedakan

menjadi dua macam yaitu (Agoes, 2008:9):

a) Pemeriksaan umum (General Audit)

Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh

Kantor Akuntan Publik (KAP) independen dengan tujuan untuk bisa

memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara

keseluruhan.

b) Pemeriksaan Khusus (Spesial Audit)

Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang

dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) independen, dan pada akhir

pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap

kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan

terbatas pada masalah tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang

dilakukan juga terbatas.

Menurut Mulyadi (2011:30-32) pada umumnya auditing dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu :

1) Audit laporan keuangan

Page 26: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

15

Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh auditor

independen terhadap laporan keuangan yang disajikan oleh kliennya untuk

menyatakan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan atas dasar

kesesuaian dengan prinsip akuntansi berterima umum.

2) Audit kepatuhan

Audit kepatuhan adalah audit yang bertujuan untuk menentukan apakah

yang diaudit sesuai dengan kondisi atau peraturan tertentu. Hasil audit

kepatuhan biasanya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat

kriteria, dalam hal ini biasanya pemerintah.

3) Audit operasional

Audit operasional merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi

atau bagian daripadanya dalam hubungannya dengan tujuan tertentu seperti

mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan dan

membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (SA seksi 110) menyatakan bahwa tujuan

audit umum atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan

pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil

usaha, dan arus kas yang sesuai dengan prinsip yang berlaku umum.

Dalam melaksanakan audit ada beberapa prosedur yang biasa dilakukan oleh

auditor yaitu (Mulyadi, 2011:86-89):

1. Inspeksi

Page 27: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

16

Inspeksi merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau

kondisi fisik sesuatu. Dengan melakukan inspeksi terhadap sebuah

dokumen, auditor akan dapat menentukan keaslian dokumen tersebut.

2. Pengamatan (observation)

Pengamatan atau observasi merupakan prosedur audit yang digunakan oleh

auditor untuk melihat atau menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan.

Dengan pengamatan ini auditor akan dapat memperoleh bukti visual

mengenai pelaksanaan suatu kegiatan.

3. Permintaan keterangan (enquiry)

Permintaan keterangan merupakan prosedur audit yang dilakukan dengan

meminta keterangan secara lisan. Bukti audit yang dihasilkan dari prosedur

ini adalah bukti lisan dan bukti dokumenter.

4. Konfirmasi

Konfirmasi merupakan bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor

memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas. .

5. Penelusuran (tracing)

Dalam melaksanakan prosedur audit ini, auditor melakukan penelusuran

informasi sejak mula-mula data tersebut direkam pertama kali dalam

dokumen, dilanjutkan dengan pelacakan pengolahan data tersebut dalam

proses akuntansi.

6. Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)

Page 28: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

17

Vouching merupakan prosedur audit yang meliputi:

1. Inspeksi terhadap dokumen-dokumen yang mendukung suatu transaksi

atau data keuangan untuk menentukan kewajaran dan kebenarannya.

2. Pembandingan dokumen tersebut dengan catatan akuntansi yang

berkaitan.

7. Perhitungan (counting)

Prosedur audit ini meliputi:

1. Perhitungan fisik terhadap sumber daya berwujud seperti kas atau

sediaan di tangan

2. Pertanggungjawaban semua formulir bernomor urut cetak.

8. Scanning

Scanning merupakan review secara cepat terhadap dokumen, catatan dan

daftar untuk mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa yang

memerlukan penyelidikan lebih mendalam.

9. Pelaksanaan ulang (reperforming)

Prosedur audit ini merupakan pengulangan aktivitas yang dilaksanakan

oleh klien. Umumnya pelaksanaan ulang diterapkan pada penghitungan dan

rekonsiliasi yang telah dilakukan oleh klien.

10. Teknik audit berbantuan komputer

Page 29: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

18

Bilamana catatan akuntansi klien diselenggarakan dalam media elektronik,

auditor perlu menggunakan teknik audit berbantuan komputer dalam

menggunakan berbagai prosedur audit yang dijelaskan di atas.

C. Opini Audit

Auditor sebagai pihak yang independen dalam pemeriksaan laporan keuangan

suatu entitas akan memberikan opini atas laporan keuangan yang diauditnya. Opini

audit merupakan opini yang diberikan oleh auditor tentang kewajaran penyajian

laporan keuangan perusahaan tempat auditor melakukan audit. Ikatan Akuntan

Indonesia (SA Seksi 150) menyatakan bahwa laporan audit harus memuat suatu

pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi

bahwa pernyataan demikian tidak diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan atau

suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan, maka alasannya harus

dinyatakan. Auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan

auditan, dalam semua hal yang material, yang didasarkan atas kesesuaian penyusunan

laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi berterima umum (Mulyadi,

2011:19).

Sebagaimana menurut Standar Profesional Akuntan Publik (PSA 29 SA Seksi

508), ada lima jenis opini audit, yaitu :

1. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)

Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan bahwa

laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material

Page 30: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

19

sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.Laporan audit

dengan pendapat wajar tanpa pengecualian diterbitkan oleh auditor jika

kondisi berikut ini terpenuhi :

a. Semua laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan ekuitas, dan

laporan arus kas terdapat dalam laporan keuangan.

b. Dalam pelaksanaan perikatan, seluruh standar umum dapat dipenuhi oleh

auditor.

c. Bukti cukup dapat dikumpulkan oleh auditor, dan auditor telah

melaksanakan perikatan sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk

melaksanakan tiga standar pekerjaan lapangan.

d. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima

umum di Indonesia.

e. Tidak ada keadaan yang mengharuskan auditor untuk menambah paragraf

penjelas atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit.

2. Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas (Unqualified

Opinion with Explanatory Language)

Dalam keadaan tertentu, auditor menambahkan suatu paragraf penjelas (atau

bahasa penjelas yang lain) dalam laporan audit, meskipun tidak

mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan

keuangan auditan. Paragraf penjelas dicantumkan setelah paragraf pendapat.

Page 31: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

20

Keadaan yang menjadi penyebab utama ditambahkannya suatu paragraf

penjelas atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit baku adalah:

a. Ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi berterima umum.

b. Keraguan besar tentang kelangsungan hidup entitas.

c. Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip akuntansi yang

dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan.

d. Penekanan atas suatu hal5. Laporan audit yang melibatkan auditor lain.

3. Pendapat Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan apabila auditee menyajikan

secara wajar laporan keuangan, dalam semua hal yang material sesuai dengan

prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal

yang dikecualikan. Pendapat wajar dengan pengecualian dinyatakan dalam

keadaan :

a. Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan

terhadap lingkupaudit.

b. Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip

akuntansi berterima umum di Indonesia, yang berdampak material, dan ia

berkesimpulan untuk tidak menyatakan pendapat tidak wajar.

4. Pendapat Tidak Wajar (Adverse Opinion)

Page 32: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

21

Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan audit

tidak menyajikan secara wajar laporan keuangan sesuai dengan prinsip

akuntansi berterima umum.

5. Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer of Opinion)

Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat jika ia tidak melaksanakan

audit yangauditor memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pendapat ini

juga diberikan apabila dalam kondisi tidak independen dalam hubungannya

dengan klien

D. Laporan Keuangan

Pada dasarnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat pengujian saja

tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu

perusahaan. Dengan analisis tersebut, maka dapat membantu pihak yang

berkepentingan dalam mengambil keputusan. Jadi untuk mengetahui kondisi

keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan tersebut

perlu adanya laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah

organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan

hasil proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan

informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal.

Laporan keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai

laporan pertanggung jawaban keuangan pada pemilik modal. Bagi pemilik modal,

Page 33: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

22

laporan keuangan berfungsi untuk megevaluasi kinerja manajer perusahaan selama

satu periode. Dengan adanya laporan keuangan ini, manajer perusahaan akan bekerja

semaksimal mungkin agar kinerjanya dinilai baik.

Menurut Munawir (Sugiono, 2008) laporan keuangan adalah bersifat

historis dan menyeluruh sebagai suatu laporan kemajuan (Progress Report). Selain

itu, dikatan bahwa laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari

suatu kombinasi antara fakta-fakta yang dicatat (Recorder Fact), prinsip-prinsip dan

kebiasaan dalam akuntansi, serta pendapat pribadi.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam Standar Akuntansi Kuangan

(2015) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan

kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan ini adalah memberikan

informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang

bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan

keputusan ekonomi. Untuk dapat mencapai tujuan ini, laporan keuangan menyajikan

informasi mengenai elemen dari entitas yang terdiri dari asset, liabilitas, ekuitas,

pendapatan dan beban termasuk untung dan rugi, kontribusi dari dan distribusi

kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan arus kas. Informasi tersebut

diikut dengan catatan, akan membantu pengguna memprediksi arus kemasa depan.

Menurut Rudianto (2013) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

informasi tentang posisi keuangan , kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu

entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan

Page 34: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

23

ekonomi ataupun siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan

khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya,

laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen

(Sterwarship) atau pertanggungjawaban manajemen atau sumber daya yang

dipercayakan kepadanya.

Menurut Mahmud (2008), mengatakan bahwa tujuan dari laporan keuangan

adalah untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya dalam

membuat keputusan. Penyusunan laporan keuangan tidak terlepas dari perilaku

manajemen perusahaan yaitu sehubungan dengan pemilihan kebijakan akuntansi.

Manajer perusahaan akan menerapkan kebijakan konservatif atau cenderung liberal,

bergantung nilai laba yang diinginkan.

Pemakaian laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor

potensial, karyawan, pemberian pinjaman , pemasok dan kreditur usaha lainnya,

pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka

menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda.

Beberapa kebutuhan ini meliputi :

1. Investor

Penanaman modal resiko dan penagihan mereka berkepentingan dengan

resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan.

Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus

membeli , menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik

Page 35: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

24

pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan

untuk membayar deviden .

2. Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada

informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik

dengan informasi yang memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan

dalam memeberi jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.

3. Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan

mereka untuk memutuskan apakah pinjaman tersebut serta bunganya dapat dibayar

pada saat jatuh tempo.

4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan

dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam

tenggang waktu yang lebih pendek dari pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai

pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan

hidup perusahaan, terutama kalo mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang

dengan atau tergantung perusahaan.

Page 36: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

25

6. Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dikekuasaan berkepentingan

dengan alokasi sumber daya dan kerena itu berkepentingan dengan aktivitas

perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas

perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar menyusun statistic

pendaptan nasional dan pendapatan lainya.

7. Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara.

Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian

nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan

perlindungan terhadap penanaman modal domestik. Laporan keuangan dapat

membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecendrungan dan

perkembangan terakhir kemakmuran serta rangkaian aktivitas.

Setelah transaksi yang terjadi didalam perusahaan dicatat dalam persamaan

dasar akuntansi, kemudian ringkasan transaksi tersebut dilaporkan kepada pihak luar

perusahaan yang memerlukannya.

Laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan

Standar Laporan Keuangan No. 1 Tahun 2015 (PSAK No 1 Tahun 2015) terdiri dari:

a. Laporan Posisi Keuangan (neraca pada akhir periode);

b. Laporan Laba Rugi Komprehensif selama periode;

c. Laporan Perubahan Ekuitas selama periode;

Page 37: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

26

d. Laporan Arus Kas selama periode;

e. Catatan atas Laporan Keuangan berisi informasi ringkasan kebijakan

akuntansi penting dan informsi penjelasan lain.

f. Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif yang

disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara

retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan

keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan

keuangannya.

E. Standar Pemeriksaan

Kantor Akuntan Publik menggunakan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

(SPKN) sebagai pedoman pelaksanaan tugas pemeriksaan yang dikeluarkan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan. SPKN ditetapkan dengan peraturan BPK Nomor 01

Tahun 2007 sebagaimana amanat UU yang ada.

SPKN dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Pemeriksaan (PSP) yang

terdiri atas :

1. PSP Nomor 01 tentang Standar Umum.

2. PSP Nomor 02 tentang Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan.

3. PSP Nomor 03 tentang Standar Pelaporan Pemeriksaan Keuangan.

4. PSP Nomor 04 tentang Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja.

5. PSP Nomor 05 tentang Standar Pelaporan Pemeriksaan Kinerja.

Page 38: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

27

6. PSP Nomor 06 tentang Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Dengan Tujuan

Tertentu.

7. PSP Nomor 07 tentang Standar Pelaporan Pemeriksaan Dengan Tujuan

Tertentu.

SPKN berlaku bagi BPK dan akuntan publik atau pihak lainnya yang

melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara,

untuk dan atas nama BPK (SPKN, 2007).

Standar auditing atau lebih dikenal Standar Profesional Akuntan Publik

(SPAP) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan pedoman

bagi akuntan publik dalam menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Standar ini

terdiri atas :

1. Pernyataan Standar Auditing (PSA)

Standar auditing merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis.

Standar auditing terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk PSA.

Dengan demikian PSA merupakan penjabaran lebih lanjut masing-masing

standar yang tercantum dalam standar auditing. PSA berisi ketentuan-

ketentuan dan panduan utama yang harus diikuti oleh akuntan public dalam

melaksanakan perikatan audit.

2. Pernyataan Standar Atestasi (PSAT)

Standar atestasi merupakan standar yang memberikan rerangka untuk

fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan

Page 39: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

28

tertinggi yang diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan historis,

pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, serta tipe perikatan atestasi

lain yang memberikan keyakinan yang lebih rendah (review, pemeriksaan,

dan prosedur yang disepakati).

3. Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR)

Standar jasa akuntansi dan review merupakan standar yang memberikan

kerangka untuk fungsi nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup

jasa akuntansi dan review.

4. Pernyataan Standar Jasa konsultasi (PSJK)

Standar jasa konsultasi merupakan standar yang memberikan panduan bagi

praktisi yang menyediakan jasa konsultasi bagi kliennya melalui kantor

akuntan publik.

5. Pernyataan Standar Pengendalian Mutu (PSPM)

Standar pengendalian mutu merupakan standar yang memberikan panduan

bagi kantor akuntan publik di dalam melaksanakan pengendalian kualitas

jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan mematuhi berbagai standar

profesi yang ditetapkan oleh DSP IAPI (termasuk Kode Etik Profesi

Akuntan Publik).

F. Kerangka Berpikir

Persepsi merupakan suatu pemahaman setiap individu kepada lingkungannya.

Setiap individu mempunyai persepsi yang berbeda-beda tergantung dengan faktor-

Page 40: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

29

faktor yang mempengaruhi persepsi tersebut. Persepsi auditor Kantor Akuntan Publik

Jojo Sunarjo terhadap opini audit atas laporan keuangan akan berbeda setiap individu.

Bertolak dari pemikiran tersebut, maka dikaitkan persepsi auditor dengan

opini audit atas laporan keuangan. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Kerangka Berpikir

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

KANTOR AKUNTAN PUBLIK

JOJO SUNARJO DAN REKAN

Persepsi Auditor

Opini Audit atas Laporan Keuangan

Page 41: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi Penelitian ini yaitu di Kantor Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo dan

Rekan di Makassar Jalan Batua Raya Ruko Batara No. A2 Makassar Sulawesi

Selatan. Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan, yakni bulan

September-Oktober 2016

B. Jenis dan Tipe Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian

yang mendeskripsikan tentang persepsi auditor dalam memberikan opini audit

atas laporan keuangan pada Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo dan Rekan.

2. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang dilakukan menggunakan analisis kualitatif, dimana

pertanya “apa dan bagaimana” menjadi permasalahan utama untuk menjawab

semua permasalahan yang diangkat dan diteliti, oleh sebab itu untuk

menggambarkan atau menjelaskan suatu hal yang kemudian yang

diklarifikasikan sehingga dapat diambil satu kesimpulan, kesimpulan tersebut

dapat lebih mempermudah dalam melakukan penelitian dan pengamatan.

Page 42: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

31

C. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian in yaitu :

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dengan mengadakan

wawancara tanya jawab terhadap auditor pada kantor Kantor Akuntan Publik

Jojo Sunarjo dan Rekan sebagai obyek penelitian.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh diluar perusahaan yaitu melalui

buku-buku atau literatur, makalah, dan jurnal-jurnal yang berkaitan erat

dengan masalah yang akan dibahas.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk kelengkapan penulisan ini penulis memperoleh bahan dan data dari

berbagai cara:

1. Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu metode pengumpulan data dengan

mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan judul yang diajukan

serta bahan kuliah dari berbagai buku yang berkaitan dengan masalah yang

dibahas untuk dijadikan landasan teori

2. Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu metode pengumpulan data yang

dilakukan dilokasi (obyek penelitian) secara langsung, yakni dengan melakukan

wawancara lansung. Wawancara merupakan suatu teknik untuk mendekati

sumber informasi dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara

sistematis dan berdasarkan kepada tujuan penelitian.

Page 43: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

32

E. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisis

deskriptif kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati.”

Sama halnya menurut Arif Furchan, Pendekatan kualitatif yaitu suatu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku

yang dapat diamati dari subyek itu sendiri.

Begitu juga menurut Kasiran dalam bukunya Metodologi Penelitian

Kuantitatif dan Kualitaif, Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bersifat atau

memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam keadaan kewajaran atau

sebagimana adanya (natural setting) dengan tidak dirubah dalam bentuk simbol atau

bilangan, sedangkan perkataan penelitian pada dasarnya berarti rangkaian kegiatan

atau proses pengungkapan rahasia sesuatu yang belum diketahui dengan

mempergunakan cara bekerja atau metode yang sistematis, terarah dan dapat

dipertanggungjawabkan.

Page 44: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

33

BAB IV

OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo dan Rekan adalah pejabat yang

independen dalam menilai kewajaran laporan keuangan badan usaha atau sektor

publik. Kinerja keuangan yang telah dilakukan oleh suatu badan usaha atau organisasi

akan dinilai, apakah telah dilaporkan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang

diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Peranan ini berguna bagi investor, Bank dan Pemerintah maupun bagi pihak-

pihak yang berkepentingan, manajemen organisasi ataupun pihak-pihak lainnya yang

membutuhkannya. Sebagai agen Profesional resmi yang diangkat dan ditetapkan oleh

pemerintah dalam hal ini Departemen Keuangan, Kantor Akuntan Publik Jojo

Sunarjo dan Rekan adalah institusi independen dalam memberikan pelayanan jasa

kepada yang membutuhkannya.

Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo dan Rekan telah melakukan perubahan

akte perusahaan sesuai Akte Perubahan No. 22 Tanggal 7 Mei 2013 oleh Notaris

Daniel Parganda Marpaung, SH, MH Notaris di Jakarta. Akte perubahan tersebut

adalah untuk menggantikan nama Kantor Akuntan Publik, Ruchiat dan Arifin,

menjadi Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo dan Rekan, dan mengangkat nama-

nama tersebut sebagai rekan :

Page 45: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

34

a. Drs. Jojo Sunarjo, Ak, MM – Rekan Pimpinan

b. Drs. H. Zainal Arifin, Ak, MM – Rekan Pimpinan Cabang

c. Ridwan Saleh, SE, Ak, CPA – Rekan

d. Muhaimin, SE, Ak – Rekan Pimpinan Makassar

Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo dan Rekan memperoleh izin praktek

dari Departemen KEP-220/KM.5/2005 Tanggal 29 Juli 2005 serta telah terdaftar

dalam Buku Directory Institut Akuntan Publik Indonesia. Kantor Akuntan Publik

Jojo Sunarjo dan Rekan telah sesuia dengan surat izin usaha Kantor Akuntan Publik

dari Menteri Keuangan Nomor : KEP-440/KM.1/2013 Tanggal 19 Juni 2013,

Berkantor Pusat di Gedung Dewan Pers Lantai 5 Jl. Kebon Sirih No. 32-34, Jakarta

Pusat -10110, telepon (021) 3506192, 70640024, Fax (021) 3506192, saat ini telah

memiliki 3 (Tiga) Cabang Utama yaitu :

a. Kantor Pusat Jakarta

b. Cabang Bandung Jawa Barat

c. Kntor Makassar Sulawesi Selatan

Pimpinan perusahaan (Managing Partner) adalah Drs. Jojo Sunarjo,Ak, MM

ini terdaftar sebagai Akuntan Pasar Modal Nomor : 313/PM/STTD-AP/2002 Tanggal

1 Mei 2002 serta terdaftar sebagai Auditor Bank Umum No : 4/250/DPIP/DtB

Tanggal 05 Agustus 2002. Kemudian kantor cabang di Makassar di pimpin oleh

Imsan Muhaimin sekaligus sebagai auditor dengan sertifikat No.

Page 46: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

35

57/DPK/KAP/JKT/12/2008, yang beralamat di Jalan Batua Raya Ruko Batara No. A2

Makassar Sulawesi Selatan.

B. Jenis- Jenis Pelayanan Jasa Kantor Akuntan Publik

Dengan tersedianya tenaga-tenaga profesional yang telah berpengalaman,

maka kami bersedia dan mampu memberikan beberapa jenis pelayanan jasa yang

meliputi :

1. Pemeriksaan Umum (General Audit)

Pemeriksaan yang dilakukan oleh Akuntan Publik terhadap laporan

keuangan perusahaan yang meliputi, Neraca, Perhitungan Laba-Rugi, Ikhtisar

Laba ditahan, dan Ikhtisar perusahaan posisi keuangan kewajaran laporan

keuangan secara keseluruhan.

Pemeriksaan umum diperlukan antara lain untuk keperluan :

a. Laporan pertanggungjawaban dari pimpinan perusahaan (Management)

kepada dewan komisaris dan rapat umum pemegang saham.

b. Persyaratan memperoleh fasilitas kredit dari Bank atau Lembaga

Keuangan Non Bank.

c. Persyaratan memperoleh ijin menjual saham kepada masyarakat.

d. Penilaian laporan pertanggungjawaban keuangan dari anak perusahaan

kepada induk perusahaan atau dari kantor cabang kepada kantor pusat.

e. Laporan keuangan untuk kepentingan merger atau joint venture untuk

kepentingan perpajakan.

Page 47: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

36

2. Pemeriksaan Khusus (Investigation)

Pemeriksaan khusus (Investigation) dilakukan atas permintaan perusahaan

untuk memeriksa kejadian-kejadian khusus, yang meliputi antara lain :

a. Masalah pembelian

b. Menemukan kecurangan atau penggelapan

c. Masalah perluasa usaha

d. Masalah struktur permodalan perusahaan

e. Masalah kalkulasi harga pokok

f. Masalah persediaan

g. Dll.

3. Pemeriksaan Pengelolaan (Management Audit)

Merupakan evaluasi secara bebas, seletif dan analisis terhadap suatu

program, kegiatan atau fungsi dalam manajemn untuk memberikan saran atau

informasi penting demi terselenggaranya pelaksanaan manajemen sehat, efektif

dan efesien.

Pemeriksaan manajemen meliputi ruang lingkup antara lain :

a. Menilai apakah sistem akutansi dan pelaporan sudah cukup memadai.

b. Menilai apakah kegiatan operasi perusahaan sudah berjalan secara efektif

dan efesien.

c. Menilai apakah cara-cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu

telah dilaksanakan dengan biaya yang efisien.

Page 48: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

37

d. Menilai efektifitas kerja, saluran distribusi, serta efektifitas pemasaran.

e. Menilai efisiensi perusahaan, baik intern maupun dalam perbandingannya

dengan perusahaan pesaing atau dengan rata-rata perusahaan yang sejenis.

4. Penyusun Sistem Akuntansi (Accounting System Design)

Yang dimaksud dengan sistem akuntansi adalah semua alat bantu

manajemen yang dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan,

mengklasifikasi, melaporkan dan menafsirkan informasi mengenai transaksi

perusahaan secara efektif dan efisien, agar dapat menjamin keamanan harta milik

perusahaan serta dapat dilaksanakannya kebijakan-kebijakan perusahaan yang

telah ditetapkan.

Ruang lingkup penyusunan sistem akuntansi meliputi :

a. Penilaian dan penyusunan fungsi-fungsi dalam organisasi perusahaan

yang dapat dipertanggungjawabkan ditinjau dari segi pengawasan intern

(internal kontrol)

b. Penyusunan sistem dan prosedur berbagai fungsi dalam organisasi

perusahaan yang meliputi sistem dan prosedur penjualan dan penerimaan

kas, pembelian dan pengeluaran kas, persediaan, produksi, pembayaran

gaji dan upah, hubungan antara anak perusahaan dengan induk

perusahaan, hubungan antara kantor cabang dengan kantor pusat dan

sebagainya.

c. Penyusunan pedoman akuntansi umum (general accounting manual)

Page 49: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

38

d. Penyusunan pedoman akuntansi biaya (cost accounting manual)

e. Penyusunan pedoman klarifikasi rekening dank kode rekening

f. Merancang bentuk dan isi formulir, buku besar, buku pembantu, serta

bentuk dan isi laporan keuangan, laporan produksi dan laporan lainnya.

5. Penyusunan Anggaran dan penyusunan system anggaran

Pelayanan jasa ini meliputi penyusunan rencana seluruh kegiatan

perusahaan dalam jamgka waktu tertentu dalam bentuk kuantitatif

Bentuk layanan jasa ini meliputi :

a. Penyusunan anggaran perusahaan (budget preparation), baik untuk

perencanaan jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.

b. Penyusunan anggaran perusahaan untuk kegiatan khusus

c. Memfungsionalkan anggaran perusahaan sebagai alat pengendalian biaya

(budgetary control).

6. Jasa Administrasi (Clerical Service)

Bentuk jasa akuntasi (clerical service) mencakup pembuatan buku-buku

atau catatan-catatan yang perlu dimiliki perusahaan serta membimbing melakukan

akutansi umum yang berlaku di Indonesia. Pelayanan jasa ini meliputi

a. Mengatur dokumen dan bukti-bukti transaksi untuk di arsipkan dengan

baik, serta mempersiapkan buku yang diprerlukan untuk mencatat

transaksi-transaksi perusahaaan.

Page 50: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

39

b. Membantu melakukan pembukuan sampai dengan penyusunan laporan

keuangan perusahaaan secara manual atau dengan computer

7. Studi Kelayakan (Feasibility Study)

Pelayanan jasa studi kelayakan (feasibility study) mencakup kegiatan

analisis dan evaluasi terhadap suatu rencana kegiatan atau proyek, yang meliputi

aspek-aspek organisasi dan manajemen, pemasaran, teknis, keuangan dan

ekonomi, dengan tujuan untuk dapat memberikan rekomendasi mengenai

kelayakan suatu proyek. Hasil study kelayakan dapat digunakan sebagai dasar

untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan atau proyek dapat

dipertanggungjawabkan secara ekonomis untuk masa sekarang dan yang akan

datang.

Study kelayakan pada umumnya diperlukan dalam rangka :

a. Membangun suatu proyek baru, atau perluasan proyek yang sudah ada

b. Memperoleh fasilitas kredit dari bank atau lembaga keuangan non bank

c. Sebagai salah satu persyaratan memperoleh izin investasi dari badan

koordinasi penanaman modal, baik dalam rangka Penanaman Modal

Dalam Negeri (PMDN), maupun Penanaman Modal Asing (PMA).

d. Penilaian (valuation) dari perusahaan.

8. Konsultasi Manajemen dan Perpajakan (Managemant and Tax Consulting)

Kegiatan bidang ini meliputi pelayanan jasa berupa pemberian saran atau

nasehat manajemen dan perpajakan yang mencakup masalah keuangan akuntansi,

Page 51: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

40

produksi, pemasaran, pengelola persediaan, serta dan nasehat yang menyangkut

perpajakan, termaksut cara-cara pengisian Surat Pemberitahuan Pajak (SPT),

neraca fiskal serta pengurusanya.

Pembuatan tax planning meliputi design bentuk transaksi flow of

documents untuk mengoptimalkan dan menyederhanakan alur-alur transaksi dan

beban pajaknya (fax efficiency). Jasa perpajakan juga meliputi penyiapan data-

data yang layak diberikan sehubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh

fiskus, sosialisasi dan updating peraturan/ ketantuan perpajakan yang berdampak

langsung maupun terhadap kewajiban perajakan perusahaan.

Disamping itu, penyelasaian perpajakan yang meliputi proses sejak

pengajuan keberatan sampai dengan banding kepengadilan. Jasa perpajakan yang

dapat kami lakukan pada proses banding meliputi penyiapan materi banding dan

ikut serta dalam proses persidagan tersebut.

Page 52: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

41

STRUKTUR ORGANISASIKANTOR AKUNTAN PUBLIKJOJO SUNARJO DAN REKAN

Gambar : 4.1 Bagan Struktur Organisasi Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo Dan Rekan

REKAN PIMPINANDRS. JOJO SUNARJO, AK., MM

Terdaftar di Bank Indonesia

RekanZainal Arifin, Ak. MM

RekanImsan Muhaimin, SE. Ak,

CA

RekanRidwan, SE, Ak, CA

Supervisor/ Pengawas Pemeriksanaan

Drs. Sujono R. N

Supervisor/ Pengawas Pemeriksanaan

Sugiono, SE, Ak

Supervisor/ Pengawas Pemeriksanaan

Shamad Mustang, SE, Ak

Supervisor Dan Staff PelaksanaMasri Hendra, SE

Sarfin Nasirun, SE, AkFatmawati, S.Pd

Muhammad Nur, SEMuhammad Fitra Ilyas, SE

Edy Sulastri, SEAkmam, SE

Danang Ruhadi

Staff Ahli :Ide Juang Humantito, SE, Ak, M.Si

Edie Susanto, SE, Ak, M.SiMuh. Taufik Tj. Aman, SE, AkDanang Rahmad, SE, Ak.,M.Si

Fithratuddin, S.S.T

SekretariatNani Aminah, SE

Page 53: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

42

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Objek Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yakni suatu

prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Sampel yang dipilih dari

populasi penelitian untuk memperoleh data primer dengan cara melakukan

wawancara lansung dimana yang menjadi objek penelitian adalah auditor yang dipilih

secara acak sebanyak dua orang yang telah lama bekerja dan berpengalaman dalam

bidang audit. Proses wawancara secara langsung ini dilakukan kepada auditor yang

bekerja di Kantor Akuntan Publik Jojo Sunarjo dan Rekan. Pertanyaan wawancara

yang dibuat untuk mendapat data primer terhadap responden mencakup persepsi

auditor dalam pemberian opini audit atas laporan keuangan sektor publik. Terdiri atas

opini audit, laporan keuangan sektor publik, prosedur audit, hambatan, tuntutan

hukum, pengaruh hasil opini audit, dan rekomendasi auditor.

Proses wawancara ini dilakukan secara langsung dengan mendatangi langsung

auditor. Pertanyaan wawancara dilakukan secara berurut menurut nomor urut

pertanyaan dan proses direkam dan foto dokumentasi.

Page 54: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

43

B. Persepsi Auditor Dalam Pemberian Opini Audit Atas Laporan Keuangan

1. Opini audit

Opini audit merupakan pendapat yang dikeluarkan oleh seorang auditor

atau hasil dari suatu pemeriksaan yang dikeluarkan oleh kantor akuntan publik

atas laporan keuangan perusahaan yang berisi kewajaran penyajian laporan

keuangan klien yang di auditnya. Jika pendapat secara keseluruhan atau suatu

asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan, maka alasannya harus

dinyatakan. Auditor menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan

keuangan auditan, dalam semua hal yang material, yang didasarkan atas

kesesuaian penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi

berterima umum. Opini audit diberikan oleh auditor dengan melalui beberapa

tahap audit sehingga auditor tersebut bisa memberikan kesimpulan dari opiini

yang harus diberikan atas laporan keuangan yang diauditnya tersebut.

Hasil wawancara penelitian dengan Muhammad Nur adalah sebagai

berikut :

”menurut saya , yang saya tau opini audit atas laporan keuangan sektor publik itu adalah kesimpulan atau hasil dari audit terhadap laporan keuangan yang di audit auditor kantor akuntan publik atau pemerintah” (wawancara tanggal 14 April 2017)

“Berdasarkan hasil wawancara dengan responden maka dapat

digambarkan, opini audit merupakan hasil akhir dari pelaksanaan audit laporan

keuangan yang dilakukan oleh seorang auditor kantor akuntan publik maupun

pemerintah. Opini audit ini berisi tentang kewajaran penyajian laporan keuangan

Page 55: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

44

perusahaan klien selama satu periode akuntansi. Untuk menentukan opini audit

yang ingin dikeluarkan, auditor harus memperhatikan apakah laporan keuangan

bebas dari salah saji, bukti-bukti yang mendukung. Opini audit wajar tanpa

kecualian merupakan pencapaian yang sangat bagus oleh perusahaan, karena

opini ini dapat mendefinisikan bahwa perusahan ini telah memberikan laporan

keuangannya yang baik yang bebas dari kesalahan penyajian.

Sedangkan hasil wawancara penelitian dengan Edi Susanto adalah sebagai

berikut :

“opini audit merupakan suatu laporan yang diberikan oleh seorang auditor yang terdaftar, yang menyatakan bahwa pemeriksaan telah dilakukan sesuai dengan norma atau aturan dengan pendapat mengenai kewajaran keuangan yang di periksanya” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Berdasarkan hasil wawancara dengan responden maka dapat diuraikan,

opini audit merupakan laporan audit yang diberikan oleh auditor terdaftar hasil

penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Sesuai

dengan profesi akuntan publik, dalam pelaksanaan audit dan pengambilan

keputusan audit, auditor diwajibkan melaksanakan tugasnya dengan penuh

tanggung jawab dan profesionalisme. Opini yang dikeluarkan sesuai dengan isi

laporan keuangan yang diperiksa, dengan mempertimbangkan norma, aturan dan

standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia.

2. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan informasi posisi

keuangan, kinerja keuangan dan arus kas perusahaan selama satu periode

Page 56: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

45

akuntansi. Lapoaran keuangan ini di buat oleh manajemen perusahaan yang

bertujuan untuk mempertanggungjawabkan manajemen perusahan.

Adapun hasil wawancara penelitian dengan Muhammad Nur sebagai

berikut :

“menurut saya laporan keuangan adalah laporan keuangan atau posisi keuangan perusahaan yang menggambarkan keadaan keuangan suatu perusahaan. Laporan ini disusun oleh manajer perusahaan untuk dipertanggungjawabkan kepada pemilik modal” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat digambarkan, laporan keuangan

yang menggambarkan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan nerasa, dan

laporan perubahan modal perusahaan dalam satu periode akuntasi. Laporan

keuangan perusahaan disusun oleh manajer perusahaan untuk dipertanggung

jawabkan kepada pemilik perusahaan atau pemilik modal usaha. Bagi pemilik

modal usaha, laporan keuangan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk satu periode

perusahaan. Dengan laporan keuangan ini, manajer perusahaan dapat

meningkatkan kinerja semaksimal mungkin dan menjadi lebih baik.

Laporan keuangan yang sudah disusun dengan baik sesuai dengan standar

akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia dan harus dapat dengan

mudah di baca untuk dapat menarik pihak-pihak yang berkepentingan seperti

investor dan penanam modal untuk berinvestasi di perusahaan ini. Laporan

keuangan harus dapat mencapai tujuan perusahaan, yaitu mencapai elemen dari

Page 57: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

46

entitas yang terdiri dari asset, kewajiban, beban dan pendapatan, perubahan modal

dan arus kas.

Sedangkan hasil wawancara penelitian dengan Edi Susanto adalah sebagai

berikut :

“yang saya ketahui tentang laporan keuangan yaitu represetansi posisi keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh satu entitas sektor publik, laporan keuangan ini menjadi komponen penting untuk menciptakan akuntabilitasnya” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Bardasarkan hasil wawancara, laporan keuangan perusahaan dapat

menggambarkan semua aktifitas perusahaan selama satu periode mulai

mengumpulkan bukti-bukti transaksi sampai pada penyusanan laporan keuangan.

Manajer perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan keuangan. Laporan

keuangan yang di buat bertujuan untuk memberikan informasi kepada pihak-

pihak yang berkepentingan baik intern perusahaan itu sendiri maupun pihak di

luar perusahaan seperti penanam modal. Tujuan umum laporan keuangan adalah

penyajian informasi mengenai laporan keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas

dari entitas yang sangat berguna untuk membuat keputusan ekonomis bagi

penggunanya.

Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil dari kegiatan

operasi normal perusahaan akan memberikan informasi keuangan yang berguna

bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di

luar perusahaan oleh karena itu untuk mengetahui Kinerja laporan keuangan

Page 58: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

47

tersebut kita memerlukan suatu analisis, analisis-analisis inilah yang harus

dipahami oleh kita, baik sebagai manajemen perusahaan untuk mengevaluasi

kinerja perusahaan ataupun sebagai investor jika kita ingin menginvestasikan

harta kita terhadap suatu perusahaan.

3. Dasar Pertimbangan Pengambilan Keputusan Opini Audit

Dalam menyatakan sebuah opini pada laporan keuangan perusahaan yang

telah di audit. Jika auditor akuntan publik telah melaksanakan pemeriksaan,

dalam pengambilan keputusan opini audit, auditor harus memperhatikan apakah

laporan yang di audit sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku

umum di Indonesia, dan telah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian yang

cukup untuk mendukung opini yang dikeluarkan, serta kesalahan material atas

penyimpangan dari SAK/ETAP/IFRS, maka auditor akuntan publik baru bisa

menyatakan opininya atas laporan keuangan yang telah di auditnya.

Adapun hasil wawancara penelitian dengan Muhammad Nur sebagai

berikut :

“biasanya untuk pertimbangan untuk pengambilan keputusan opini audit ada beberapa hal, cuman yang lebih diperhitungkan biasanya adalah materialitas suatu laporan keuangan atau posisi keuangan, dalam materialitas ini bisa berdampak signifikan terhadap kondisi perusahaan. Misalkan auditor independen memberikan opini tidak wajar, opini ini keluarkan jika laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan SAK/ETAP/IFRS ” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat dijelaskan, materialitas

merupakan konsep sentral dalam audit keuangan karena menjadi tolok ukur dalam

Page 59: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

48

menentukan derajat salah saji yang terjadi dalam pelaporan keuangan. Sebuah

salah saji dapat dikatakan material apabila kesalahan penyajian tersebut dapat

mempengaruhi keputusan yang diambil oleh pengguna laporan. Tingkat

materialitas dalam pengambilan keputusan hasil audit laporan keuangan sangat

berpengaruh karena menjadi titik potong dimana informasi keuangan menjadi

relevan untuk pengambilan keputusan kebutuhan pengguna laporan keuangan.

Oleh karena itu informasi laporan keuangan harus lengkap. Informasi akan

dianggap material jika informasi tersebut dihilangkan atau ada kesalahan maka

informasi tersebut akan mempengaruhi para penggunanya untuk mengambil

keputusan opini audit laporan keuangan oleh auditor. Oleh seorang auditor tingkat

materialitas laporan

Sedangkan hasil wawancara penelitian dengan Edi Susanto adalah sebagai

berikut :

“dalam pengambilan keputusan opini audit yang menjadi dasar pertimbangan seorang auditor yaitu gambaran yang dijelaskan, maksudnya disini merupakan penjelasan tambahan mempertimbangkan kondisi dan tingkat materealitas terhadap opini, misalnya pendapat wajar tanpa pengecualian, pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha atau arus kas, entitas tertentu, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, tetapi ada pengecuali misalkan tidak ada disajikannya laporan arus kas yang mengakibatkan tidak lengkapnya penyajian, tidak diakuinya aset dan liabilitas sewa guna usaha tertentu” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat dijelaskan, tingkat materialitas

menjadi tolak ukur dalam menyatakan opini audit laporan keuangan perusahaan.

Materialitas merupakan kesalahan atas penyimpangan dengan peraturan pada

Page 60: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

49

standar SAK/ETAP/IFRS, standar ini tolak ukur dalam pemeriksaan laporan

kuangan. Adanya kesalahan pemberian pernyataan opini audit merupakan kurang

profesionalnya auditor dalam mengukur tingkat kesalahaan penyajian laporan

keuangan.

4. Cara Auditor untuk Menyatakan Opini Audit

Dengan dasar pertimbangan pengambilan keputusan opini audit yang telah

sesuai dengan norma atau aturan audit, maka auditor dapat menyatakan atau

memberikan opini yang sesuai dengan hasil audit laporan keungan sektor publik.

Adapun hasil wawancara penelitian dengan Muhammad adalah sebagai

berikut :

“Untuk opini audit atas laporan keuangan yang telah diaudit biasa dilampirkan atau digambarkan dalam sebuah opini yang menggambarkan kesimpulan dari hasil audit” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat dijelaskan, dalam

menyampaikan opini audit atas laporan keuangan yang telah diadit, langkah

terakhir dari pelaksanaan audit adalah laporan audit. Laporan audit merupakan

dasar dalam pembuatan surat opini audit, rekomendasi dan keputusan audit.

Pengambilan keputusan opini audit dapat digambarkan pada laporan audit ini.

Laporan audit yang dibuat harus lengkap, akurat, objektif, meyakinkan, jelas, dan

ringkas dengan memuat semua informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi

tujuan audit, meningkatkan pemahaman yang benar dan memadai atas hal yang

dilaporkan, dan memenuhi persyaratan isi laporan. Pada laporan audit, opini audit

Page 61: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

50

terdapat pada pragaraf pendapat yang isinya bertujuan untuk menunjukkan

kesimpulan yang diambil atas dasar pertimbangan profesional.

Sedangkan hasil wawancara penelitian dengan Edi Susanto adalah sebagai

berikut :

“untuk menyampaikan opini audit, biasa opini itu di lampirkan atau dimasukkan dalam sebuah laporan auditor independen, isi dari laporan auditor independen itu menjelaskan pemeriksaan, dasar-dasar pengujian, penentuan standar akuntansi yang digunakan dan estimasi-estimasi signifikan yang di buat manajemen, dan penilai penyajian laporan keuangan secara keseluruhan, penyajian ini merupakan opini audit atas laporan keuangan yang diaudit” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat dijelaskan, opini audit dari

laporan keuangan yang telah di audit dapat disampaikan atau digambarkan dalam

sebuah laporan audit independen. Laporan audit independen merupakan dasar

yang penting untuk mengumpulkan dan mengolah informasi audit. Laporan audit

menyampaikan informasi dan masalah yang berhubungan dengan belanja dan

pendapatan serta kegiatan-kegiatan ekonomi yang relevan dari institusi atau

proyek yang diaudit. Laporan audit mengevaluasi kewajaran, ketaatan dan kinerja

dari auditan dan memberikan opini audit dan memberikan rekomendasi

berdasarkan temuan audit.

Untuk dapat mencapai keputusan pengambilan opini audit laporan

keuangan harus dapat menyatakan apakah laporan keuangan disajikan sesuian

perinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, laporan keuangan harus

memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan serta keseluruhan

atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat

Page 62: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

51

secara keseluruhan tidak dapat dapat diberikan maka alasannya harus dinyatakan.

Dalam hal ini nama auditor dapat berkaitan dengan laporan keuangan, laporan

auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang

dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggungjawab yang dipikul auditor.

5. Hambatan dalam proses audit dan memberikan opini audit

Hambatan merupakan suatu masalah yang selalu ada pada saat

melaksanakan proses audit. Hambatan yang biasa terjadi berupa tidak lengkapnya

data laporan keuangan perusahaan klien, laporan audit perusahaan klien tidak

disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di

Indonesia, serta kesalahan material atas penyimpangan dari SAK/ETAP/IFRS

Adapun hasil wawancara penelitian dengan Muhammad Nur adalah

sebagai berikut :

“kalau menurut saya hambatan-hambatan yang diperoleh dalam melaksanakan audit, biasanya itu diperoleh dari susahnya dalam pengambilan data, karena data-data perusahaan itu biasanya bersifat rahasia dan terkadang beberapa perusahaan tidak memberikan akses untuk mendapatkan informasi tersebut” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat dijelaskan, dalam

melaksanakan tugas audit, auditor dengan keahlian profesional yang dimilikinya

dapat dengan mudah melaksanakan tugas auditnya. Akan tetapi, masih ada juga

kendala yang menjadi hambatan yang mempengaruhi proses audit. Dalam proses

audit ini, yang menjadi kendala adalah susahnya dalam pengambilan data-data

perusahaan dan pihak perusahaan tidak memberikan izin akses, karena data

Page 63: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

52

tersebut bersifat rahasia untuk mendukung kelancaran audit. Data-data tersebut

berupa bukti-bukti transaksi maupun data pelengkap laporan keuangan

perusahaan selama satu periode perusahaan. Manajer membatasi akses data

karena data tersebut sudah diketahuinya telah menyimpang dari

SAK/ETAP/IFRS. Data-data seperti ini dapat mengakibatkan hasil keputusan

audit memberikan opini Wajar dengan Pengecualian, karena auditor yakin bahwa

laporan keuangan berisi penyimpangan dari SAK/ETAP/IFRS, yang berdampak

materil dan berkesimpulan memberikan opini ini.

Sedangkan hasil wawancara penelitian dengan Edi Susanto adalah sebagai

berikut :

“yang menjadi hambatan dalam melaksanakan audit yaitu biasanya karena kurangnya respon dari manajemen perusahaan, baik disaat di audit oleh internal auditor maupun auditor independen, bahkan beberapa orang merasa bahwa proses audit mengganggu pekerja utamanya dan auditor kurang mempunyai power untuk melaksanakan audit sehingga teman-teman dari manajemen perusahaan tidak direspon sepenuh hati” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Bardasarkan hasil wawancara maka dapat dijelaskan, pelaksanaan audit

sering kali mengambil waktu yang lama dari perjanjian yang disepakati dengan

klien diakibatkan hambatan yang terjadi pada saat melaksanakan audit. Manajer

perusahaan bertanggungjawab atas laporan keuangan yang diaudit, bukan

sebaliknya manajer perusahaan kurang merespon atas adanya pelaksanaan audit.

Auditor kurang mempuyai power untuk melaksanakan audit sehingga teman-

teman dari manajemen perusahaan tidak direspon sepenuh hati. Sebelum

Page 64: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

53

malaksanakan audit, kantor akuntan publik memilih anggota auditor yang

memiliki bakat dan kemampuan penuh tanggungjawab, integritas dan

independensi yang berprofesional yang tinggi, sehingga pada saat pelaksanaan

audit proses pengambilan data-data transaksi dapat berjalan dengan sempurna

tanpa ada hambatan sedikitpun.

6. Tuntutan hukum bagi Kantor Akuntan Publik terhadap salah

memberikan Opini Audit.

Tuntutan hukum bisa berasal dari Klien, calon Invetor, Bapepam- LK,

PPAJP-Departemen Kuangan Bank Indonesia, Pengguna Laporan Kuangan.

Kemudian sanksi yang diberikan PPAJP-Departeemen Keuangan bisa dalam

bentuk peringatan tertulis, penghentian sementara pemberian jasa akuntan publik

atau, usulan kepada Menteri Keuangan untuk pencabutan izin praktik akuntan

publik tergantung berat atau ringannya pelanggaran dan sanksi yang diberikan

oleh Bapepam-LK dalam bentuk peringatan tertulis, larangan pemberian jasa di

pasar modal dan pihal klien lainnya (klien, investor BI, pengguna laporan

keuangan) bisa mengajukan tuntutan hukum ke pengadilan jika merasa dirugikan.

Adapun hasil wawancara penelitian dengan Muhammad Nur adalah

sebagai berikut :

“menurut saya yang saya tau, jika terjadi hal seperti itu karna itu diatur dalam undang-undang dan ada hukum yang berlaku yang saya ketahui sampai sekarang ketika terjadi hal seperti itu biasa kantor akuntan publik yang mengeluarkan opini yang ternyata laporan keuangan tersebut mengandung salah saji material itu akan dibekukan selama 3 bulan” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Page 65: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

54

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat dijelaskan, profesi akuntan

publik merupakan profesi yang menghadapi resiko yang sangat tinggi. Hampir

semua auditor akuntan publik menyadari bahwa mereka harus memberikan jasa

profesionalnya sesuai dengan standar profesional akuntan publik, mentaati kode

etik, dan mempunyai standar pengendalian mutu. Jika tidak auditor akuntan bisa

saja salah dalam memberikan opini, karena telah memberikan opini wajar tanpa

pengecualian padahal laporan ini mengandung salah saji material. Kesalahan yang

seperti dapat tuntut oleh pihak yang berkepentingan seperti klien ataupun calon

investor. Tuntutan hukum atau sanksi yang diberikan berikan sesuai dengan

beratnya kesalahan yang dilakukan oleh auditor, misalkan berupa bentuk

peringatan tertuli, pencabutan izin praktik bahkan dapat dibekukan selama 3

bulan.

Sedangkan hasil wawancara penelitian dengan Edi Susanto adalah sebagai

berikut :

“dalam hal ini biasanya terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh seorang akuntan auditor pada kantor akuntan publik dalam memberikan jasanya baik atas temuan-temuan atau bukti pelanggaran ataupun yang bersifat ringan biasanya tuntutan hukumnya itu biasanya dikenakan sanksi adminitratif berupa sanksi peringatan, sanksi pembekuan izin, sanksi pencabutan izin, penghukuman dalam pemberian sanksi hingga pencabutan izin baru dilakukan dalam hal seorang akuntan publik tersebut telah melanggar ketentuan yang diatur dalam SPAP dan termasuk juga dalam pelanggaran kode etik yang ditetapkan oleh IAPI itu sendiri” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Page 66: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

55

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat dijelaskan, auditor akuntan

publik dapat dikenakan saksi apabila terjadi kelalaian auditor dalam memberikan

jasa profesionalisme dalam audit laporan keuangan perusahaan. Tuntutan hukum

yang biasa terjadi manakala akuntan publik menyimpulkan bahwa laporan

keungan disajikan secara wajar dan memberikan opini wajar tan pengecualian

padahal dalam kenyataannya laporan keuangan mengandung salah saji material.

Kesalahan ini dapat dituntut oleh klien yang merasa dirugikan dan adanya

tuntutan lain dari pihak-pihak yang berkepentingan yang menggunakan laporan

tersebut.

Sanksi dari pelanggaran ini biasanya dapat diberikan oleh PPAJP-

Departemen Kuangan yang berupa sanksi bentuk peringatan tertulis, penghentian

sementara pemberian jasa akuntan public, atau usalan kepada Menteri Kuangan

pencabutan izin praktik akuntan public tergantung berat ringanya pelanggaran.

Sanksi dari Bapepam-LK berupa peringatan tertulis, larangan pemberian jasa di

pasar modal dan datang dari pihak lain yang berkepentingan mereka bisa

mengajukan tuntutan hukum ke pengadilan jika merasa dirugikan.

7. Pengaruh opini audit terhadap keberlangsungan entitas sektor publik

selama ini dan relevansi kedepannya.

Pengaruh opini audit atas keberlangsungan perusahaan sangat besar

apalagi untuk menarik minat para calon investor.

Page 67: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

56

Adapun hasil wawancara penelitian dengan Muhammad Nur adalah

sebagai berikut :

“pengaruh opini audit terhadap keberlangsungan entitas itu bergantung pada bagaimana kesimpulan atau hasil yang didapatkan dari proses audit, karna itu akan mempengaruhi kinerja ataupun liquiditas perusahaan kedepannya, jadi menurut saya sangat berpengaruh untuk melakukan perbaikan kedepan jika terjadi kesalahan atau kekurangan masa lalu” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat dijelaskan, laporan audit

independen berisi opini audit dari laporan keuangan perusahaan yang telah

diaudit. Laporan audit ini telah disusun sesuai dengan standar pelaporan yang

berlaku umum di Indonesia tanpa ada kesalahan saji material. Opini audit yang

dikeluarkan akan menjadi bahan evaluasi bagi manajer perusahaan dan pemilik

perusahaan untuk lebih meningkat kinerja kedepannya. Bukan hanya dari dalam

perusahaan itu sendiri, pihak–pihak yang berkepentingan diluar perusahaan

sangat membutuhkan hasil dari laporan audit perusahaan tersebut, sebagai bahan

pertimbangan memberikan modal atau berinvestasi terhadap perusahaan tersebut.

Sedangkan hasil wawancara dengan Edi Susanto adalah sebagai berikut :

“pengaruh opini audit terhadap keberlangsungan entitas sektor publik selama ini dan relevansi kedepannya, ketika hasil audit laporan keuangan sektor publik, dengan opini yang di keluarkan wajar tanpa pengecualian, dengan opini wajar tanpa pengecualian ini dapat menarik manfaat kedepan bagi perusahaan yakni dapat menambah investor dan penanam modal asing” (wawancara tanggal 14 April 2017),

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat dijelaskan, pengaruh opini audit

terhadap masa depan perusahaan sangat relevan. Apalagi kalau opini audit yang

Page 68: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

57

dikeluarkan adalah opini wajar tanpa pengecualian, opini memberikan manfaat

yang besar bagi perusahaan yakni untuk bahan evaluasi kedepan untuk

meningkatkan kinerja perusahaan, selain memberikan informasi kepada pihak

yang berkepentingan diluar untuk bahan pertimbangan menanamkan modalnya

diperusahaan ini.

8. Bentuk tanggung jawab auditor KAP terhadap opini atas laporan

keuangan yang telah di auditnya

Auditor KAP tidak diperkenankan mengungkap, membeberkan semua

informasi klien pada laporan keuangan sektor publik, tanpa sepengetahuan

terlebih dahulu dari klien itu sendiri. Dan dalam menjalan tanggung jawab yang

professional auditor harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan

profesioanal dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Sebagai auditor yang

berprofesional auditor mempunyai peran yang penting dalam masyarakat. Sejalan

dengan peran tersebut, auditor bertanggung jawab kepada semua pemakai jasa

professional mereka, bertanggung jawab terhadap sesama auditor untuk

mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan

menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri.

Adapun hasil wawancara penelitian dengan Muhammad Nur adalah

sebagai berikut :

“jadi menurut saya tangggung jawab auditor itu termasuk salah satunya mempertanggung jawabkan opini audit yang telah dikeluarkan dan juga pekerjaan audit yang telah dilakukan dalam artian tanggung jawab tersebut dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya serta tidak

Page 69: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

58

ada kesalahan salah saji material yang terkandung dalam proses audit” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Berdasarkan hasil wawancara, auditor bertanggungjawab penuh terhadap

opini audit yang dikeluarkannya. Opini tersebut bebas dari kesalahan salah saji

material yang terkandung didalamnya. Apabila ada kesalahan lain, maka auditor

siap menerima sanksi selama kesalahan terjadi akibat kelalaian auditor itu sendiri

dan auditor tidak bertanggungjawab atas kesalahan yang terjadi akibat dari

laporan keuangan yang disusun oleh manajemen perusahaan.

Auditor tidak diperkenakan mengungkapkan infomasi klien untuk

dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu yang bersifat

rahasia yang diketahuinya dalam pelaksanaan audit tanpa persetujuan dari klien.

Sebab informasi rahasia ini merupakan kekurangan atau kelemahan perusahaan

yang sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perusahaan untuk

kedepannya.

Sedangkan hasil wawancara penelitian dengan Edi Susanto adalah sebagai

berikut :

“Auditor berkewajiban melaksanakan pekerjaan dengan seksama, maksudnya melaksanakan audit laporan keuangan dan menggunakan kemahiran profesionalnya, jika tidak dia akan dianggap lalai dan bisa dikenakan sanksi” (wawancara tanggal 14 April 2017)

Berdasarkan hasil wawancara, auditor diwajibkan melaksanakan audit

laporan keuangan dengan kemampuan yang profesional yang dimilikinya. Ketika

terjadi kesalahan, auditor dianggap telah lalai dalam melaksanakan tugas, karena

Page 70: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

59

profesi ini sangat tinggi resikonya. Sesuai dengan kode etik profesi akuntan

publik, auditor ditekan untuk bertanggungjawab penuh terhadap pelaksanaan

audit dan bertanggungjawab terhadap opini audit perusahaan kliennya.

9. Rekomendasi Auditor

Rekomendasi auditor merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor

atas berbagai kekurangan/ kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang

diaudit. Rekomendasi biasanya merupakan usulan laporan singkat oleh auditor

sebagai apa yang sudah dikerjakan untuk mengembangkan entitas yang diaudit

tentang perbaikan/kemajuan kinerja. Rekomendasi harus disertakan dalam

laporan hasil audit. Rekomendasi audit harus bersifat dapat dilaksanakan,

operasional, spesifik dan mengidentifikasi subjek yang bertanggung jawab untuk

melakukan tindak lanjut. Pihak manajemen dari sebuah organisasi mempunyai

tanggungjawab untuk menerapkan setiap rekomendasi yang diberikan auditor

guna untuk saran perbaikan kinerja.

Pengomunikasian hasil temuan mutlak harus dilakukan di mana auditor

harus mendapatkan komentar yang seimbang berkaitan dengan berbagai temuan

dari berbagai pihak yang berhubungan dengan permasalahan-permasalahan

tersebut. Sebelum mengajukan rekomendasi final di dalam laporannya, auditor

terlebih dahulu mendiskusikannya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.

Dengan demikian diharapkan rekomendasi tersebut diterima dan dilaksanakan

dengan penuh komitmen dan tanpa keterpaksaan.

Page 71: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

60

Adapun hasil wawancara penelitian dengan Muhammad Nur adalah

sebagai berikut :

“Menurut pengalaman saya yang saya dapatkan selama mengaudit laporan keuangan perusahaan. Rekomendasi dapat disampaikan bersamaan dengan laporan hasil audit, rekomendasi auditor identik dengan saran perbaikan dari kesalahan laporan keungan. Rekomendasi yang disampaikan itu harus sesuai dengan masalah yang ditemui pada saat audit. Contoh, tingkatkan supervisi terhadap proses transaksi untuk mendorong dipatuhinya kebijakan dan prosedur penjualan kredit. Sejalan dengan kebijakan pengurangan jumlah staf pegawai dibagian kredit, manajemen sebaiknya memberikan tanggungjawab tambahan kepada Staff di bagian kredit untuk menganalisis umur piutang/kredit setiap pelanggan/debitur dengan status open account” (wawancara tanggal 26 April 2017)

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat dijelaskan, rekomendasi dapat

disampaikan bersamaan dengan laporan hasil audit. Setelah penyampaian laporan

hasil audit, rekomendasi auditor harus disampaikan juga. Rekomendasi yang

diberikan harus sesuai dengan permasalahan yang ditemukan pada saat

pelaksanaan audit dengan pertimbangan dari berbagai pihak. Rekomendasi

merupakan saran perbaikan yang diberikan auditor atas berbagai

kekurangan/kelemahan yang terjadi pada program/aktivitas yang diaudit.

Rekomendasi biasanya merupakan usulan laporan singkat oleh auditor sebagai

apa yang sudah dikerjakan untuk mengembangakan entitas yang diaudit tentang

perbaikan/kemajuan kinerja

Sedangkan hasil wawancara penelitian dengan Edi Susanto adalah sebagai

berikut :

“Menurut saya rekomendasi merupakan tindakan perbaikan yang disarankan dari pihak auditor kepada pihak manajemen. Rekomendasi yang

Page 72: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

61

disampaikan dapat dipertimbangkan oleh pihak manajemen yang nantinya akan dicantumkan dalam laporan audit. Penyeleksian rekomendasi dari auditor ini harus mampu diidentifikasi dengan baik guna pengambilan keputusan yang efisien dan efektif. Maka dari itu dalam penyampaian rekomendasi ini diharapkan mampu memberikan penjelasan yang mudah dipahami oleh manajemen. Adapun contohnya misalkan terjadi kesalahan terhadap penyusunan laporan keuangan oleh manajer perusahaan tidak lengkap dan susah dibaca. Untuk ini auditor merekomendasikan agar manajemen perusahaan menyusun laporan keuangan perusahaan selama satu periode sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia, agar laporan keuangan ini mudah dibaca oleh auditor yang memeriksa dan pihak yang berkepentingan lain yang membutuhkan laporan ini” (wawancara tanggal 26 April 2017)

Berdasarkan hasil wawancara maka dapat dijelaskan, rekomendasi auditor

merupakan tindakan perbaikan yang disarankan dari pihak auditor kepada pihak

manajemen atas laporan keuangan yang telah di audit. Saran perbaikan ini dapat

menyelesaikan atau mengatasi masalah tertentu yang digambarkan dalam setiap

unsur temuan audit. Rekomendasi yang disampaikan dapat dipertimbangkan oleh

pihak manajemen yang nantinya akan dicantumkan dalam laporan audit.

Manajemen harus memperhatikan atau memberikan tanggapan atas temuan audit,

tetapi tidak harus menerima setiap rekomendasi auditor.

Penyeleksian rekomendasi dari auditor ini harus mampu diidentifikasi

dengan baik guna pengambilan keputusan yang efisien dan efektif. Maka dari itu

dalam penyampaian rekomendasi ini diharapkan mampu memberikan penjelasan

yang mudah dipahami oleh manajemen. Setiap rekomendasi yang diajukan oleh

auditor harus dilengkapi dengan analisis yang menyangkut adanya peningkatan

ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas yang akan dicapai pada pelaksanaan

program atau aktivitas serupa di masa yang akan datang atau berbagai

Page 73: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

62

kemungkinan kerugian yang akan terjadi pada perusahaan jika rekomendasi

tersebut tidak dilaksanakan

Page 74: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

63

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai persepsi auditor dalam pemberian

opini audit atas laporan keuangan sektor publik pada kantor akuntan publik Jojo

Sunarjo dan Rekan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Opini audit merupakan hasil atau kesimpulan dari laporan keuangan sektor

publik yang telah diperiksa oleh auditor kantor akuntan publik maupun

auditor pemerintah yang sudah terdaftar yang dilakukan sesuai dengan norma

atau aturan yang berlaku umum di Indonesia.

2. Laporan Keuangan merupakan laporan keuangan atau representasi posisi

keuangan dari transaksi-transaksi yang menggambarkan keadaan keuangan

suatu perusahaan yang dapat menjadikan konponen penting untuk

menciptakan akuntabilitas.

3. Dasar pertimbangan pengambilan keputusan opini audit ada beberapa hal

yakni auditor harus memperhatikan apakah laporan sudah menyajikan secara

wajar, dalam semua hal yan material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan

ekuitas, dan arus kas suatu entitas tersebut sudah sesuai dengan standar

akuntansi keuangan di Indonesia (SAK/ETAP/IFRS)

Page 75: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

64

4. Opini audit atas laporan keuangan yang telah diaudit dapat dilampirkan atau

digambarkan pada laporan auditor independen, laporan ini merupakan hasil

atau kesimpulan laporan keuangan yang telah diaudit.

5. Hambatan-hambatan dalam proses audit dan memberikan opini audit adalah

sebagai berikut susahnya dalam pengambilan data-data, karena data

perusahaan itu bersifat rahasia dan terkadang perusahaan tidak memberikan

izin untuk mengakses data perusahaan, kurang responnya pihak manajemen

perusahaan dan auditor kurang mempunyai power pada saat melaksanakan

proses audit.

6. Tuntutan hukum bagi Kantor Akuntan Publik terhadap salah memberikan

Opini Audit yakni pemberian sanksi adminitratif berupa sanksi peringatan,

sanksi pembekuan izin, dan pencabutan izin.

7. Pengaruh opini audit terhadap keberlangsungan entitas sektor publik itu

bergantung pada bagaimana kesimpulan atau hasil yang didapatkan dari

proses audit, karna itu akan mempengaruhi kinerja ataupun liquiditas

perusahaan kedepannya, dan dapat menambah investor dan penanam modal

asing.

8. Auditor kantor akuntan publik bertanggung jawab penuh terhadap opini audit

laporan keuangan kliennya yang telah dikeluarkan dan dapat dipercaya dan

dipertanggungjawabkan.

Page 76: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

65

9. Rekomendasi merupakan saran perbaikan atas kekurangan dan kelemahan,

yang diberikan oleh auditor kepada manajemen perusahaan atas laporan

keuangan yang telah diaudit. Rekomendasi biasanya merupakan usulan

laporan singkat oleh auditor sebagai apa yang sudah dikerjakan untuk

mengembangakan entitas yang diaudit tentang perbaikan/kemajuan kinerja.

Rekomendasi harus disertakan dalam laporan hasil audit. Rekomendasi audit

harus bersifat dapat dilaksanakan, operasional, spesifik dan mengidentifikasi

subjek yang bertanggung jawab untuk melakukan tindak lanjut.

B. Saran

1. Untuk mendapatkan opini yang diharapkan perusahaan, laporan keuangan

perusahaan yang akan di audit telah disajikan dengan wajar dalam hal yang

meteril, tanpa ada pengecualiaan dan penyimpangan terhadap laporan

keuangan.

2. Untuk perusahaan, dalam membuat laporan keuangan, laporan keuangan

harus menyajikan secara terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

keuangan suatu entitas sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang

berlaku umum di Indonesia.

3. Untuk auditor independen, untuk dapat memberikan opini pada laporan

keuangan yang telah diaudit, auditor harus memperhatikan apakah laporan

sudah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yan material, posisi

keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas suatu entitas tersebut

Page 77: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

66

sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia

(SAK/ETAP/IFRS)

4. Auditor dalam ini, pihak yang mengaudit laporan keuangan diharapkan

memperhatikan laporan hasil audit pada lampiran laporan audit dan jangan

sampai salah pemberian laporan hasil audit.

5. Untuk menghidari adanya kendala atau hambatan dalam proses audit. Kantor

akuntan publik harus memilih anggota tim audit yang berpengalaman,

integritas yang tinggi dan berprofesional, sehingga dapat dengan mudah

melaksanakan proses audit.

6. Untuk menghindari tuntutan hukum, ada beberapa hal yang dilakukan akuntan

publik: jangan sembarangan menerima klien, pilih staff yang memiliki

integritas dan mempertahankan independensi, patuhi standar auditing dan

kode etik akuntan publik, lakukan audit yang berkualitas, dan dukung laporan

audit dengan kertas kerja yang lengkap.

7. Diharapkan untuk perusahaan, agar dapat mempengaruhi kinerja atau

likuiditas perusahaan kedepannya, manajer perusahaan harus mempelajari

hasil dari laporan audit sekarang sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan

kinerja perusahaan kedepannya.

8. Audior dalam hal ini, diharapkan dapat bertanggungjawab penuh atas laporan

audit yang telah dikeluarkan atas laporan keuangan perusahaan yang telah di

Page 78: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

67

audit, baik tanggungjawab terhadap klien itu sendiri, masyarakat, maupun

pihak yang berkepentingan lainnya.

9. Untuk perusahaan, setelah mendapatkan rekomendasi dari auditor, diharapkan

manajemen perusahaan dapat melaksanakan perbaikan atas kekurangan dan

kelemahaan untuk meningkat kinerja laporan keuangan kedepannya.

Page 79: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

68

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2008. Auditing Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2015). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Ikhsan, Arfa dan Muhammad Ishak. (2005). Akuntansi Keprilakuan. Salemba Empat: Jakarta.

Mahmud, Amir. (2008). Persepsi mahasiswa akuntansi mengenai etika penyusunan laporan keuangan. Lembaran ilmu kepedidikan jilid 37, No 2

Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Andi.

Mulyadi. 2011. Auditing Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara. 2007. Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan.

Pura, Rahman. 2012. Bahan Ajar Mata Kuliah Riset Akuntansi. Makassar: Jurusan Akuntansi STIEM-BONGAYA.

Robins, Stephen P., 1996, Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit PT. Prenhalindo, Jakarta.

Page 80: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

69

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge. 2009. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Diterjemahkan oleh Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat.

Rudianto. (2012). Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Siregar, Silky Raditya. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertimbangan Opini Auditor Atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah IstimewaYogyakarta. Accounting Analysis Journal, 1(2).

Sugiono, Arif dan Untung Edy. (2008). Panduan Praktis Dasar Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo)

Page 81: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

70

LAMPIRAN

Page 82: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

71

RIWAYAT HIDUP

MUMAMMAD NATSYR, Lahir di Nggembe Kecamatan

Bolo Kabupaten Bima pada Tanggal 21 Desember 1993,

anak ke 2 (Dua) dari 4 (Empat) bersaudara, buah hati dari

pasangan Umar Maman dan Arinah

Penulis masuk pada jenjang pendidikan pertama di

Sekolah Dasar Negeri Inpres Nggembe dan Selesai pada

tahun 2005. Kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 28 Bima (Sekarang SMPN 3 Bolo) dan selesai pada tahun 2008. Selanjutnya

penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bolo dan selesai

pada tahun 2011. Dan pada tahun 2012 memperoleh kesempatan untuk melanjutkan

pendidikan Strata Satu (S1) Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 2017.

Page 83: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

72

PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI AUDIT ATAS

LAPORAN KEUANGAN PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK

JOJO SUNARJO DAN REKAN MAKASSAR

Isilah dengan singkat dan jelas berdasarkan data diri Bapak/Ibu/sdr(i)

Nama Responden :

Nama Instansi :

Usia : ..................Tahun

Pangkat/Gol :

Jenis Kelamin : Pria Wanita

Pendidikan Terakhir : S3

S2

S1

D3

Lainnya

Lama Bekerja : ..................Tahun

Bapak/Ibu/saudara yang kami hormati, mohon kiranya Bapak/Ibu/Saudara menjawab

pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar berdasarkan pengetahuan dan sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya. Pertanyaan wawancara ini dibuat untuk

mendapatkan jawaban dari responden dalam rangka penelitian skripsi akuntansi.

Page 84: SKRIPSI PERSEPSI AUDITOR DALAM MEMBERIKAN OPINI …

73

Daftar Pertanyaan:

1. Apa yang anda ketahui tentang opini audit atas laporan keuangan sektor publik?

2. Apa yang anda ketahui tentang laporan keuangan sektor publik?

3. Dalam pengambilan keputusan opini audit, bagaimana dasar pertimbangan opini

audit yang biasa dilakukan oleh seorang auditor?

4. Bagaimana cara auditor untuk menyatakan opini audit atas laporan keuangan yang

telah di audit?

5. Menurut anda apa saja yang menjadi hambatan dalam melaksanakan audit dan

sekaligus memberikan opini audit?

6. Bagaimana tuntutan hukum apabila opini audit yang di keluarkan, misalkan

memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian terhadap laporan keuangan yang di

audit padahal laporan keuangan tersebut mengandung salah saji material?

7. Bagaimana pengaruh opini audit terhadap keberlangsungan entitas sektor publik

selama ini dan relevansi kedepannya?

8. Bagaimana bentuk tanggung jawab auditor KAP terhadap opini atas laporan

keuangan yang telah di auditnya.

9. Bagaimana rekomendasi yang diberikan oleh auditor kepada manajer perusahaan

di saat setelah pemberian opini audit.