analisis persepsi karyawan terhadap peran auditor internal ... · peran auditor internal sebagai...
TRANSCRIPT
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN
TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL
(Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Rendy Zidane
NIM : 102114099
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN
TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL
(Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Rendy Zidane
NIM : 102114099
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia
yang memberi kekuatan kepada ku
(Filipi 4:13)
Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun di lautan
yang dalam
(Ir. Soekarno)
knowledge paves the way to love and love in its turn fosters understanding, and leads one along the path of great common achievements
(Emperor Haile Selassie I)
Ku persembahkan skripsi ini untuk:
Tuhan Yesus yang selalu meberkatiku
Kedua orang tuaku dan kakakku
Saudara-saudaraku
Sahabat-sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Kata Pengantar
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, karena berkat
limpahan kasih dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul “Analisis Persepsi
Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal” studi kasus pada Kebun Raya dan
Kebun Binatang Gembira Loka Yogykarta, dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan
skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Ilsa Haruti Suryandari S.E., S.IP., M.Sc., Akt., selaku Dosen Pembimbing
yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan, saran, kritik yang sangat berharga, dan motivasi sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.si.,Ak.,QIA., selaku dosen pembimbing akademik
yang sudah memberikan kelancaran dalam proses pendadaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA., dan Antonius Diksa Kuntara, S.E.,
MFA., QIA. selaku dosen penguji yang sudah memberikan masukan, saran
serata perbaikan dalam skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
atas bimbingan dan bantuannya selama penulis berproses di Universitas
Sanata Dharma.
6. Staff Pojok Bursa Efek Indonesia atas pelayanannya membantu penulis
mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
7. Ayahku, Ibuku, kakakku, abang Yus, serta saudara-saudaraku yang telah
memberikan dorongan, semangat, doa dan perhatian tanpa henti dalam penulisan
skripsi ini sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan tugas ini.
8. Adinda Febri Higina yang selalu memberi dukungan dan selalu menemani serta
mendoakan dalam proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih untuk
perhatiannya dan waktunya yang selalu memberi semangat..
9. Youth Energy, Acoustic Worship, Living Stones, AADT, Tim Musik GSJA
Agape dan Tim pelayanan GSJA Agape yang selalu memberi doa, semangat,
dukungan yang tak henti-henti.
10. Mba Tuti Marya dan Mba Tutik Idris yang membantu dalam kelancaran
skripsi ini.
11. Timmy Timbo yang selalu menemani dan ganguin dalam pembuatan skripsi
ini.
12. Teman - teman MPT (Krisna, Angga, Billy, Teles, leon dan lain-lain) terima
kasih buat dukungannya, kerjasamanya, dan perjuangan bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
13. Teman-teman Akuntansi kelas C, Cleo, Hade, Yosa, Yan, Puput dan Hana.
Terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas segala
dukungan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 30 November 2015
Rendy Zidane
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
UNIVERSITAS SANATA DHARAMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR
INTERNAL
(Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Zoo
Yogyakarta)
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 26 November 2015 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagaian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 November 2015
Yang membuat pernyataan
Rendy Zidane
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Rendy Zidane
Nomor Mahasiswa : 102114099
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudu:
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR
INTERNAL
(Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada
saya, selama masih mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 30 November 2015
Yang menyatakan
( Rendy Zidane)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................... iv
HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................ vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... viii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ................................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL .......................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiv
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
ABSTRACT ........................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
E. Sistematika Penelitian ............................................................................ 7
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 9
A. Persepsi Karyawan ............................................................................... 9
B. Audit ................................................................................................... 11
C. Peran Auditor Internal Sebagai Watchdog, Konsultan dan…………….
Katalisator ........................................................................................... 19
D. Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 25
` E. Desain Penelitian ................................................................................. 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 28
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 28
B. Subyek dan Obyek Penelitian............................................................... 28
C. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 28
D. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 29
E. Sumber Data ........................................................................................ 32
F. Populasi dan Sampel ............................................................................. 33
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 34
H. Teknik Pengukuran Data ...................................................................... 35
I. Teknik Analisis Data ............................................................................. 36
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 42
A. Sejarah berdirinya Gembira Loka Zoo ............................................... 42
B. Visi dan Misi Gembira Loka Zoo ....................................................... 44
C. Tujuan Gembira Loka Zoo .................................................................. 45
D. Fasilitas Gembira Loka Zoo ............................................................... 46
E. Struktur Organisasi ............................................................................... 51
F. Fungsi dan Tugas ................................................................................. 52
G. Daftar Penghargaan Gembira Loka Zoo .............................................. 54
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 56
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 56
B. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................ 64
C. Hasil Analisis Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo ............... 68
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 91
A. Kesimpulan .......................................................................................... 91
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 91
C. Saran ...................................................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
LAMPIRAN .......................................................................................................... 95
A. Lampiran A (Kuesioner Penelitian) ...................................................... 96
B. Lampiran B (Output Descriptive Statistics) ....................................... 104
C. Lampiran C (Output Uji Validitas dan Reliabilitas) ........................... 110
D. Lampiran D (Output Mean Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas,
Konsultan dan Katalisator) ................................................................. 119
E. Lampiran E (Surat Keterangan Penelitian) ......................................... 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan antara Auditor Internal dengan Auditor Eksternal ............. 16
Tabel 2.2 Peran Auditor Internal ......................................................................... 19
Tabel 2.3 Paradigma Lama dengan Paradigma Baru .......................................... 20
Tabel 3.1 Operasional Variabel Peran Auditor Internal ..................................... 31
Tabel 3.2 Skor Jawaban Kuesioner ..................................................................... 36
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian ................................................................................ 39
Tabel 3.4 Persepsi Karyawan Terhdap Peran Auditor Internal di Gwmbira Loka
Zoo ....................................................................................................... 40
Tabel 5.1 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas .................... 65
Tabel 5.2 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan .................... 65
Tabel 5.3 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator ................... 66
Tabel 5.4 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas .................... 67
Tabel 5.5 Uji Reliabilitas Peran Auditor Internal ................................................ 68
Tabel 5.6 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai
Pengawas ............................................................................................. 69
Tabel 5.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai
Konsultan ............................................................................................ 71
Tabel 5.8 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai
Katalisator ........................................................................................... 73
Tabel 5.9 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagian Administrasi Terhadap Peran
Auditor Internal .................................................................................... 75
Tabel 5.10 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagian Marketing Terhadap Peran
Auditor Internal .................................................................................... 78
Tabel 5.11 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagian HRD Terhadap Peran
Auditor Internal .................................................................................... 81
Tabel 5.12 Hasil Persepsi Responden Terhadap Auditor Internal ........................ 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 5.13 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas .......... 83
Tabel 5.14 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan .......... 85
Tabel 5.15 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator ......... 86
Tabel 5.16 Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal di Gembira Loka
Zoo ....................................................................................................... 88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Desain Penelitian ............................................................................. 27
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gembira Loka Zoo ........................................... 51
Gambar 5.1 Bagian/ Jabatan Staff Gembira Loka Zoo......................................... 57
Gambar 5.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 58
Gambar 5.3 Responden Berdasarkan Usia ........................................................... 60
Gambar 5.4 Tingkat Pendidikan Terakhir............................................................ 62
Gambar 5.5 Lama Berkerja di Gembira Loka Zoo .............................................. 63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP
PERAN AUDITOR INTERNAL
(Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta)
Rendy Zidane
NIM : 102114099
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap
peran auditor internal. Peran auditor dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu
peran auditor sebagai pengawas, peran auditor sebagai konsultan dan peran auditor
sebagai katalisator. Jenis penelitian studi kasus ini dilakukan pada Kebun Raya dan
Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta.
Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu
karyawan di Gembira Loka Zoo yang memahami peran auditor internal. Teknik
pengumpulan data yang digunakan selama penelitian menggunakan kuesioner dengan
skala likert 1 (satu) sampai 5 (lima). Teknik pengujian instrumen penelitian ini
dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan analisis
deskriptif dengan melihat nilai rata-rata (rank mean) untuk mengetahui peran auditor
internal di Gembira Loka Zoo.
Hasil dari analisis data menunjukan persepsi dari ketiga peran auditor internal
di Gembira Loka Zoo. Peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran
yang paling dominan dengan persepsi “sangat setuju”. Sedangkan setelah konsultan
yaitu peran auditor internal sebagai pengawas dengan persepsi “setuju” dan terakhir
yaitu peran auditor internal sebagai katalisator dengan persepsi “tidak setuju”.
Kata Kunci: Peran Auditor Internal, pengawas, konsultan, dan katalisator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
ANALYSIS OF EMPLOYEE’S PERCEPTION TO THE ROLE OF
INTERNAL AUDITOR
(A Case Study at Gembira Loka Zoo, Yogyakarta)
Rendy Zidane
NIM : 102114099
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2015
The purpose of this study is to determine the employees' perception to the role
of internal auditors. The role of internal auditors is divided into three roles: the role as
watchdog, the role as a consultant and the role as a catalyst. This Case study was
conducted at the Gembira Loka Zoo Yogyakarta.
The research used purposive sampling method; the subject is only employees
in Gembira Loka Zoo who understand the role of the internal auditor. The data
collection technique used in this research was a questionnaire with likert scales from
1 (one) to 4 (four). Research instruments testing techniques used were validity and
reliability test. The data analysis technique used was descriptive analysis to determine
the mean rank to know the role of internal auditors in Gembira Loka Zoo.
The results of the analysis showed that the role of internal auditors as
consultants is the most dominant role, while role of internal auditors as a watchdog is
following and the last is the role of internal auditors as a catalyst.
Keywords: Role of Internal Auditor, watchdog, consultant, and catalyst
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengauditan telah mulai dilakukan sejak abad ke lima belas. Pada awal
abad ke lima belas jasa auditor telah mulai digunakan di Inggris. Meskipun
pengauditan telah lahir sejak beberapa abad yang lalu, namun perkembangan
yang pesat baru terjadi pada abad 21 (Jusup, 2001: 8). Perkembangan di
Indonesia berawal pada masa penjajahan Belanda yang hanya terdapat pada
perusahaan-perusahaan milik Belanda. Tonggak penting perkembangan
terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
menetapkan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan Norma
Pemeriksaan Akuntan (NPA). Prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan
tersebut hampir sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansi dan standar audit
yang berlaku di Amerika Serikat (Jusup, 2001: 9).
Perkembangan auditor internal berkembang sangat pesat sehingga
banyak organisasi atau perusahaan membutuhkan jasa auditor. Setiap
organisasi atau perusahaan mengharapkan tercapainya sebuah tujuan yang
telah direncanakan oleh pimpinan perusahaan. Agar setiap tujuan tersebut
dapat terwujud maka organisasi memerlukan adanya pengendalian dan
pengawasan secara menyeluruh. Seorang manajer tidak mampu jika
melakukan pengendalian dan pengawasan secara menyeluruh, salah satu
langkah yang dilakukan untuk menjalankan pengendalian yaitu melalui proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
evaluasi atas efektifitas organisasi, yang dilakukan oleh orang atau
sekelompok orang yang kompeten dan independen. Salah satu proses yang
dilakukan adalah melalui kegiatan yang disebut auditing. Setiap organisasi
akan sangat terbantu dengan adanya kehadiran auditor guna memperbaiki
kelemahan dan kekurangan yang dimiliki setiap organisasi dan meningkatkan
kualitas kinerja karyawan sehingga akan membantu tugas manajemen dalam
menjalankan tugasnya.
Audit internal merupakan suatu aktivitas konsultasi yang dikelola
secara independen dan objektif, yang dirancang sebagai penambah nilai untuk
meningkatkan kegiatan operasional perusahaan. Secara efektif, auditor
internal menyediakan informasi yang dibutuhkan manajer dalam
melaksanakan tanggung jawab. Sawyer et al. (2005: 7), Penilaian secara
independen dilakukan auditor internal pada suatu perusahaan untuk menilai
kegiatan operasional dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol
serta efektivitas dan efisiensi dari kinerja perusahaan dan berperan penting
dalam pengelolaan perusahaan beserta risiko-risiko yang terkait dalam
melaksanakan usahanya.
Audit internal sebelumnya dikenal sebagai pendekatan berbasis pada
sistem, kemudian beralih menjadi audit internal berbasis proses. Awalnya
auditor internal lebih berperan sebagai pengawas atau mata dan telinga
manajemen karena manajemen membutuhkan kepastian terkait dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan untuk menghindari tindakan
yang menyimpang (Tampubolon, 2005: 1). Seiring berjalannya waktu auditor
internal mengalami pergeseran peran dari pengawas menjadi konsultan.
Semakin banyaknya perkembangan, peran pengawas dan konsultan belum
cukup guna memenuhi tujuan suatu organisasi atau perusahaan, lalu peran
auditor internal berkembang menjadi katalisator.
Peran internal auditor sebagai pengawas (watchdog) telah berlangsung
lama sekitar tahun 1940-an, sedangkan peran sebagai konsultan baru muncul
sekitar tahun 1970-an. Adapun peran internal auditor sebagai katalisator baru
berkembang sekitar tahun 1990-an. Terdapat pergeseran filosofi internal
auditing dari paradigma lama menuju paradigma baru, yang ditandai dengan
perubahan orientasi dan peran profesi internal auditor (Effendi, 2007).
Persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas,
konsultan, dan katalisator kerap menimbulkan persepsi yang berbeda-beda,
mulai dari persepsi yang menilai auditor internal secara baik hingga
munculnya persepsi yang menilai auditor internal secara buruk. Ada beberapa
persepsi dari karyawan yang menganggap auditor internal sebagai kawan
karena dengan keberadaan auditor internal sebagai konsultan dan katalisator
dapat memberikan kontribusi berupa saran atau masukan dalam pencapaian
tujuan di perusahaan dan ada juga persepsi bahwa auditor internal sebagai
lawan karena melihat peran sebagai pengawas yang dijalankan auditor internal
seperti layaknya polisi yang mencari kesalahan. Tentunya persepsi tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
auditor internal sebagai lawan dan kawan akan memberikan dampak pada
kegiatan operasional dari setiap organisasi.
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya oleh
Tjahyono (2012) dengan judul “Analisis Peran Auditor Internal di Perguruan
Tinggi Swasta” Studi Kasus di Universitas Sanata Dharma. Tjahyono (2012)
menyatakan bahwa hasil dari peran auditor internal sebagai pengawas,
konsultan dan katalisator dinyatakan setuju oleh responden namun peran
auditor internal yang paling dominan adalah konsultan. Sedangkan peran
auditor sebagai pengawas terdapat diperingkat kedua yang paling dominan
dan katalisator diperingkat ketiga. Hasil analisis ini dibuktikan dengan total
skor dan peringkat nilai rata-rata (rank mean). Perbedaan antara penelitian ini
dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini dilakukan di bidang wisata
pada Gembira Loka Zoo Yogyakarta sedangkan penelitian terdahulu
dilakukan di bidang pendidikan pada Universitas Sanata Dharma.
Gembira Loka Zoo merupakan tempat wisata ternama dan terkenal di
Yogyakarta. Namun pada tahun 2006 akibat gempa Gembira Loka Zoo
mengalami keterpurukan. Gembira Loka Zoo terkesan kotor, bau, kumuh dan
gersang. Pada masa itu Gembira Loka Zoo hanya dikunjungi kurang lebih 354
ribu pengunjung. Namun pada tahun 2011 Gembira Loka Zoo mulai membaik
dan terus berkembang sampai saat ini hingga mencapai 1,2 juta pengunjung.
Dalam memperbaiki keadaan terpuruk manajer membutuhkan pengendalian
yang sangat ekstra terutama di bagian marketing dan pengembangan, dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
manajer harus bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat agar bisa
berkunjung kembali di Gembira Loka Zoo. Peran auditor internal merupakan
pihak yang dipercayai oleh Gembira Loka Zoo untuk melakukan evaluasi
pada pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sebagai tindakan atau upaya dalam
membantu pencapaian tujuan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan judul penelitian
yaitu “Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal”
(Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka
Yogyakarta).
B. Rumusan Masalah
Audit internal memiliki peran yang penting dalam setiap pencapaian
tujuan organisasi, didalam peran tersebut terdapat 3 jenis peran auditor
internal yang berbeda yaitu sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator.
Setiap karyawan memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap peranan
auditor internal, sehingga peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimana persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai
pengawas, konsultan dan katalisator di Gembira Loka Zoo?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang
ingin dicapai yaitu, untuk melihat bagaimana persepsi karyawan terhadap
peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator di Gembira
Loka Zoo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Auditor Internal
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman akan
kondisi perusahaan yang sering terjadi saat ini agar auditor mampu
menempatkan diri secara lebih tepat dan lebih bijak dalam menjalankan
tugasnya di suatu perusahaan.
2. Bagi Gembira Loka Zoo
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan
informasi bagi auditor internal perusahaan tentang peran yang dijalankan
menurut persepsi karyawan di Gembira Loka Zoo terkait dalam upaya
pencapaian tujuan perusahaan.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi pengembangan
pengetahuan khususnya dalam bidang audit internal serta dapat menambah
pengetahuan mengenai realita perusahaan pada umumnya.
4. Bagi Penulis Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
kajian penelitian dibidang audit internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan secara garis besar dibagi menjadi 6 (enam) bab.
Materi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan antara lain latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta
sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini akan memaparkan tentang teori-teori yang digunakan
untuk mendukung proses penelitian.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, subyek dan
obyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, definisi
operasional variabel, teknik sumber data, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data, teknik pengukuran data, dan teknik
analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi mengenai gambaran umum secara singkat dari
perusahaan yang dijadikan sampel penelitian.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menyajikan deskripsi data langkah-langkah analisis
data serta pembahasan hasil yang diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Bab VI Penutup
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan,
keterbatasan penulis, dan saran-saran yang berguna bagi
peneliti selanjutnya dan Gembira Loka Zoo untuk masa yang
akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Persepsi Karyawan
1. Pengertian Persepsi
Walgito (2005: 99), persepsi merupakan suatu proses yang didahului
oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat indra atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu
tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses
selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses persepsi tidak dapat lepas dari
proses pengindraan, dan proses pengindraan merupakan proses pendahulu dari
proses persepsi.
2. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persepsi
Walgito (2005: 101), persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa
faktor, yaitu:
a. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau
reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi,
tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan
yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai
reseptor. Namun sebagian besar stimulus datang dari luar individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima
stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat
untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan
syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk
mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
c. Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan
adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu
persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang
ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek.
3. Karyawan
Undang-Undang Nomer 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan
adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya
kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan
profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karyawan adalah orang yang
bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dsb) dengan mendapat gaji
(upah); pegawai; pekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Dari beberapa penjelasan tersebut, penulis mengambil kesimpulan
bahwa persepsi karyawan adalah orang yang bekerja di suatu perusahaan yang
memiliki profesi atau tugas pekerjaan yang berbeda-beda memiliki tanggapan
atau kesan yang diperoleh dari setiap proses masuknya pesan atau informasi
yang diterima melalui alat indra penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan
pencium.
B. Audit
1. Pengertian Audit
Jusup (2001: 11) menjelaskan pengertian audit sebagai berikut:
“Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan
mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakan-
tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk
menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang
telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak
yang berkepentingan”.
2. Jenis-Jenis Audit
Jusup (2001: 15), audit pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga
golongan yaitu:
a. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan
keuangan sebagai keseluruhan – yaitu informasi kuantitatif yang akan
diperiksa – dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah
ditetapkan. Asumsi yang mendasari suatu audit laporan keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
adalah bahwa laporan keuangan tersebut akan digunakan oleh berbagai
pihak untuk berbagai tujuan.
b. Audit kesesuaian
Audit kesesuaian adalah untuk menentukan apakah pihak yang diaudit
telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan oleh
pihak yang berwenang.
c. Audit Operasional
Audit operasional adalah pengkajian (review) atas setiap bagian dari
prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan
untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
3. Jenis-Jenis Auditor
Jusup (2001: 17) menyatakan auditor pada umumnya dikelompokkan
menjadi tiga golongan yaitu:
a. Auditor Pemerintah
Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas
keuangan pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia audit ini
dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dibentuk
sebagai perwujudan dari Pasal 23 ayat 5 Undang-undang Dasar 1945
yang berbunyi sebagai berikut:
“untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan
suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dengan undang-undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat”.
b. Auditor Internal
Auditor Internal merupakan auditor yang bekerja pada suatu
perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada
perusahaan tersebut. Tugas utamanya ditujukan untuk membantu
manajemen perusahaan tempat dimana auditor bekerja.
c. Auditor Independen atau Akuntan Publik
Auditor Independen atau Akuntan Publik adalah melakukan fungsi
pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan.
Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan terbuka yaitu
perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar
modal, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta
organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba.
4. Audit Internal dan Auditor Internal
a. Pengertian Audit Internal
Pengertian audit internal menurut IIA (Institute of Internal
Auditors) yang diterjemahkan oleh Andayani (2008: 9) Audit internal
adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang
dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi.
Audit internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan
melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses
tata kelola.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004: 9)
mendefinisikan audit internal sebagai kegiatan assurance dan
konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk
memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi
organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai
tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko,
pengendalian, dan proses governance.
Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan
obyektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol
yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1)
informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2)
risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan
diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur
internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang
memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara
efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara
efektif – semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan
manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan
tanggung jawabnya secara efektif (Sawyer et al., 2005: 10).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Auditor Internal
Jusup (2001: 18) Auditor internal adalah auditor yang bekerja
pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai
pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama
ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan. Pada umumnya
auditor internal wajib memberikan laporan langsung kepada pemimpin
tertinggi perusahaan (misalnya kepala kontroler), atau bahkan ada pula
yang berkewajiban melapor kepada komite audit yang dibentuk oleh
dewan komisaris. Tanggung jawab auditor internal pada berbagai
perusahaan sangat beranekaragam tergantung pada kebutuhan
perusahaan yang bersangkutan. Agar dapat melakukan tugasnya secara
efektif, auditor internal harus independen terhadap fungsi-fungsi lini
dalam organisasi tempat auditor bekerja, namun demikian ia tidak bisa
independen terhadap perusahannya karena ia adalah pegawai dari
perusahaan yang diaudit. Auditor internal berkewajiban memberi
informasi kepada manajemen yang berguna untuk pengambilan
keputusan yang berkaitan efektifitas perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Sawyer et al. (2005 :8), perbedaan auditor internal dan auditor
eksternal pada tabel berikut:
Tabel 2.1
Perbedaan Antara Auditor Internal dengan Auditor Eksternal
Auditor Internal Auditor Eksternal
Merupakan karyawan perusahaan,
atau bisa saja merupakan entitas
independen.
Merupakan orang yang independen
di luar perusahaan.
Melayani kebutuhan organisasi,
meskipun fungsinya harus dikelola
oleh perusahaan.
Melayani pihak ketiga yang
memerlukan informasi keuangan
yang dapat diandalkan.
Fokus pada kejadian-kejadian di
masa depan dengan mengevaluasi
kontrol yang dirancang untuk
meyakinkan pencapaian tujuan
organisasi.
Fokus pada ketetapan dan
kemudahan pemahaman dari
kejadian-kejadian masa lalu yang
dinyatakan dalam laporan
keuangan.
Langsung berkaitan dengan
pencegahan kecurangan dalam
segala bentuknya atau perluasan
dalam setiap aktivitas yang
ditelaah.
Sekali-sekali memerhatikan
pencegahan dan pendeteksian
kecurangan secara umum, namun
akan memberikan perhatian lebih
bila kecurangan tersebut akan
memengaruhi laporan keuangan
secara material.
Independen terhadap aktivitas yang
diaudit, tetapi siap sedia untuk
menanggapi kebutuhan dan
keinginan dari semua tingkatan
manajemen.
Independen terhadap manajemen
dan dewan direksi baik dalam
kenyataan maupun secara mental
Menelaah aktivitas scara terus-
menerus.
Menelaah catatan-catatan yang
mendukung laporan keuangan
secara periodik – biasanya sekali
setahun.
Sumber: Sawyer et al. (2005 :8)
Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan
manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif.
Auditor internal memiliki ruang lingkup yang komprehensif. Auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
internal sangat memperhatikan pemborosan dan kecurangan, dari
mana pun sumbernya dan sekecil apa pun jumlahnya (Sawyer et al,
2005:7).
5. Fungsi Audit Internal
Fungsi audit internal adalah sebuah departemen, bagian, divisi, satuan,
tim konsultan atau pihak lain yang memberikan jasa assurance dan jasa
konsultasi secara obyektif dan independen, yang dirancang untuk memberi
nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi (Konsorsium Organisasi
Profesi Audit Internal, 2004: 27). Fungsi audit internal harus independen, dan
auditor internal harus obyektif dalam melaksanakan pekerjaannya
(Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004: 15).
Fungsi internal auditor yang dikemukakan oleh Sawyer et al.
(2005:32) yang menggolongkan secara terperinci:
a. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh
manajemen puncak.
b. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko.
c. Memvalidasi laporan ke manajemen senior.
d. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis.
e. Membantu proses pengambilan keputusan.
f. Menganalisis masa depan, bukan hanya masa lalu.
g. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
6. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal
Tujuan audit internal meliputi penganalisisan, konsultasi, menilai
anggota-anggota organisasi atas efektifitas dalam melaksanakan tanggung
jawab mereka, menginformasikan tindakan-tindakan yang telah direview dan
memberikan rekomendasi (Andayani, 2008: 3).
Sawyer et al. (2005: 7), tujuan auditor internal yaitu sebagai penilai
independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan
mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja
perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal
yang berkaitan dengan pengelolaan dan risiko-risiko terkait dalam
menjalankan usaha. Auditor internal bertanggung jawab untuk memberikan
informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab
mereka secara efektif.
Ruang lingkup audit internal The Institute of Internal auditors (IIA)
yang dikutip oleh Boynton et al. (2001: 983), ruang lingkup audit internal
harus mencakup kecukupan dan efektivitas sistem kinerja organisasi dalam
melaksanakan tanggung jawab yang ditugaskan:
a. keandalan dan menyokong informasi,
b. sesuai dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum, peraturan dan
kontak,
c. pengamanan aktiva,
d. penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
e. tercapainya target yang ditetapkan dan tujuan program operasi.
Tugiman (2006: 17), lingkup pekerjaan pemeriksaan internal harus
meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem
pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan
tanggung jawab yang diberikan.
C. Peran Auditor Internal Sebagai Watchdog, Konsultan dan Katalisator
Effendi (2002), Peran internal auditor sebagai watchdog telah
berlangsung lama sekitar tahun 1940-an, sedangkan peran sebagai konsultan
baru muncul sekitar tahun 1970-an. Adapun peran internal auditor sebagai
katalisator baru berkembang sekitar tahun 1990-an. Perbedaan pokok ketiga
peran internal auditor tersebut sebagai berikut:
Tabel 2.2
Peran Auditor Internal
URAIAN WACTHDOG CONSULTANT CATALIST
Proses Audit kepatuhan
(Compliance Audit)
Audit operasional Quality Assurance
Focus Adanya Variasi
(penyimpangan,
kesalahan atau
kecurangan dll)
Pengguanan
sumber daya
(resources)
Nilai (values)
Impact Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang
Sumber: Effendi, 2002
Terdapat pergeseran filosofi internal auditing dari paradigma lama
menuju paradigma baru, yang ditandai dengan perubahan orientasi dan peran
profesi internal auditor. Pada abad 21 ini internal auditor lebih berorientasi
untuk memberikan kepuasan kepada jajaran manajemen sebagai pelanggan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
(customer satisfaction). Internal auditor tidak dapat lagi hanya berperan
sebagai watchdog, namun harus dapat berperan sebagai mitra bisnis bagi
manajemen. Perbedaan antara paradigma lama (pendekatan tradisional)
dengan paradigma baru (pendekatan baru) sebagai berikut :
Tabel 2.3
Paradigma Lama dengan Paradigma Baru
URAIAN PARADIGMA
LAMA
PARADIGMA BARU
Peran Watchdog Konsultan & Katalis
Pendekatan Detektif (mendeteksi
masalah)
Preventif (mencegah
masalah)
Sikap Seperti polisi Sebagai mitra bisnis/
customer
Ketaatan/ kepatuhan Semua policy/
kebijakan
Hanya policy yang relevan
Fokus Kelemahan/
penyimpangan
Penyelesaian yang
konstruktif
Komunikasi dengan
manajemen
Terbatas
Regular
Audit Financial/ compliance
audit
Financial, compliance,
operasional audit
Jenjang karir Sempit (hanya auditor) Berkembang luas (dapat
berkarir dibagian/ fungsi
lain)
Sumber: Effendi, 2002
1. Peran Auditor Internal sebagai Pengawas (Wacthdog)
Pada awalnya Internal Auditing (Audit Internal) dikenal sebagai
pendekatan berbasis pada sistem yang dalam perkembangan selanjutnya
beralih ke audit internal berbasiskan proses. Pada saat itu audit internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
lebih banyak berperan sebagai mata dan telinga manajemen, karena
manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan
tidak akan dilaksanakan secara menyimpang oleh pegawai. Orientasi audit
internal lebih banyak dilakukan pemeriksaan terhadap tingkat kepatuhan
para pelaksana terhadap ketentuan-ketentuan yang ada (compliance)
(Tampubolon, 2005: 1).
Kumaat (2010: 7), Menjelaskan internal audit memang diposisikan
sebagai unit kerja yang memiliki independensi (yang terkadang bahkan
tidak masuk dalam garis struktual, yaitu secara fungsional diposisikan
langsung dibawah business owner atau top executive), hanya saja terkesan
tidak banyak kerja kecuali untuk satu hal: mewaspadai gelagat “orang
dalam” yang berniat usil dan menunggu adanya pengaduan agar
mengurusi “oknum bermasalah” (yang berniat melakukan kecurangan
serta tindakan yang merugikan perusahaan).
Tugiman (2006), Watchdog adalah peran tertua dari auditor
internal yang mencakup pekerjaan menginspeksi, observasi, menghitung,
cek dan ricek. Adapun tujuannya adalah memastikan ketaatan terhadap
hukum, peraturan dan kebijakan organisasi. Proses audit yang dilakukan
adalah audit kepatuhan. Fokus pemeriksaannya adalah adanya variasi atau
penyimpangan dalam sistem pengendalian internal. Audit kepatuhan
mengidentifikasi penyimpangan sehingga dapat dilakukan koreksi
terhadap sistem pengendalian internal. Oleh karena sifat pekerjaanya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
peran watchdog biasanya akan menghasilkan rekomendasi yang
mempunyai dampak jangka pendek.
2. Peran Auditor Internal sebagai Konsultan (Consultant)
Tugiman (2006), melalui peran ini, manajemen akan melihat
bahwa selain sebagai watchdog, auditor internal dapat memberikan
manfaat lain berupa saran dalam pengelolaan sumber daya organisasi yang
dapat membantu tugas para manajer. Peran konsultan membawa auditor
internal untuk selalu meningkatkan pengetahuan baik tentang profesi
auditor maupun aspek bisnis, sehingga dapat membantu manajemen dalam
memecahkan masalah.
Tampubolon (2005: 1-2), begitu dunia usaha mulai menyadari
bahwa semua usaha mengandung resiko, mulailah muncul kebutuhan
untuk menerapkan Internal Auditing berbasis risiko (risk based internal
auditing). Sesuai definisi baru, kegiatan Audit Intern bertujuan untuk
memberikan layanan kepada organisasi. Karena kegiatan ini, maka selain
memiliki fungsi sebagai pemeriksa, audit internal juga sekaligus berfungsi
sebagai mitra manajemen (Auditee). Pada dasarnya seluruh tingkatan
manajemen dapat menjadi klien dari audit internal. Oleh karena itu audit
internal wajib melayani klien dengan baik dan mendukung kepentingan
klien sambil tetap mepertahankan loyalitasnya ke perusahaan.
Effendi (2002), peran auditor internal sebagai konsultan
diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasehat (advice) dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pengelolaan sumber daya (resources) organisasi sehingga dapat
membantu tugas para manajer operasional. Audit yang dilakukan adalah
operational audit / performance audit, yaitu meyakinkan bahwa
organisasi telah memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis,
efisien dan efektif (3E) sehingga dapat dinilai apakah manajemen telah
menjalankan aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya.
Rekomendasi yang dibuat oleh auditor biasanya bersifat jangka
menengah.
3. Peran Auditor Internal sebagai Katalisator (Catalyst)
Tampubolon (2005: 2), dengan posisinya sebagai mitra Auditee
dan konsultan bagi kliennya ini, auditor internal memiliki peran yang
lebih luas. Bahkan untuk masa mendatang, auditor internal dimungkinkan
untuk berperan sebagai katalisator yang akan ikut menentukan tujuan
perusahaan.
Tugiman (2006), Katalis adalah suatu zat yang berfungsi untuk
mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi. Peran auditor internal
sebagai katalisator yaitu memberikan jasa kepada manajemen melalui
saran-saran konstruktif dan dapat diaplikasikan bagi kemajuan perusahaan
namun tidak ikut dalam aktivitas operasional perusahaan.
Effendi (2002), Peran internal auditor sebagai katalisator berkaitan
dengan quality assurance, sehingga internal auditor diharapkan dapat
membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pencapaian tujuan organisasi. Quality assurance bertujuan untuk
meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan telah menghasilkan
produk / jasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer. Dalam peran
katalisator, internal auditor bertindak sebagai fasilitator dan agent of
change. Dampak dari peran katalisator bersifat jangka panjang, karena
fokus katalisator adalah nilai jangka panjang (longterm values) dari
organisasi, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat
memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan pemegang
saham (stake holder).
Simbolon (2011), Sebagai seorang auditor internal katalisator
terlibat aktif dalam penilaian resiko yang terdapat dalam proses bisnis
perusahaan. Inilah yang disebut dengan risk based audit. Pendekatan risk
based audit memerlukan keterlibatan auditor internal dalam
mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi
perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sikap proaktif dari auditor internal
dalam mengenali risiko-risiko yang dihadapi manajemen dalam mencapai
tujuan organisasinya. Auditor internal dapat menjadi mitra manajemen
dalam meminimalkan risiko kerugian (loss) serta memaksimalkan peluang
(opportunity) yang dimiliki perusahaan. Peran katalisator internal audit
tidak saja terbatas pada perbaikan dan memberikan nasehat tetapi juga
dapat berupa: Keterlibatan auditor internal dalam system design &
development, review terhadap kompetensi SDM dalam suatu fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
organisasi, keterlibatan dalam penyusunan corporate planning, evaluasi
kinerja, budgeting, strategy formulation dan usulan perubahan strategi,
dan lain sebagainya.
D. Penelitian Sebelumnya
1. Penelitian yang dilakukan Adhisty pada tahun 2012 yaitu Persepsi
Karyawan Tentang Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas, Konsultan
dan Katalisator dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan Studi Kasus di
Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Penelitian Adhisty pertujuan untuk
mengetahui bagaimana peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan
dan katalisator dalam pencapaian tujuan perusahaan menurut persepsi
karyawan. Hasil dari penelitian Adhisty menyatakan bahwa peran auditor
internal sebagai pengawas merupakan peran yang paling dominan
sedangkan peran yang paling rendah yaitu peran auditor internal sebagai
katalisator.
2. Penelitian yang dilakukan Tjahyono (2012) yaitu Analisis Peran Audit
Internal di Perguruan Tinggi Swasta Studi kasus di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Tujuan penelitian ini guna mengetahui peran audit
internal di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil dari penelitian
Tjahyono menyatakan bahwa peran auditor internal sebagai konsultan
merupakan peran yang paling dominan sedangkan peran yang terendah
yaitu peran auditor internal sebagai pengawas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
E. Desain Penelitian
Penelitian ini membahas tentang bagaimana persepsi karyawan di
Gembira Loka Zoo yang memiliki tanggapan tentang auditor internal, apakah
auditor internal di Gembira Loka Zoo berperan sebagai pengawas (watchdog),
konsultan, atau berperan sebagai katalisator. Peran auditor dalam
perkembangan waktu tidak hanya berperan sebagai pengawas (watchdog)
melainkan berperan sebagai konsultan dan katalisator yang dapat membantu
manajer dalam pencapaian tujuan perusahaan. Di sisi lain, ada sebagian
karyawan yang memiliki persepsi positif atau negatif tentang peranan auditor
internal yang berperan sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. Persepsi
karyawan tidak seluruhnya memiliki tanggapan atau pernyataan yang setuju
bahkan bisa saja karyawan memiliki persepsi yang tidak setuju dengan salah
satu peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, atau katalisator. Oleh
karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi karyawan Gembira
Loka Zoo terhadap peran auditor internal. Kerangka pemikiran ini dapat
dilihat pada gambar 2.1:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Gambar 2.1 Desain Penelitian
Sampel
Konsultan
Watchdog
Katalisator
Mengumpulkan
data kuesioner
yang telah
dibagikan
Menghitung
skor rata-rata
dari kuesioner
yang diisi
Kesimpulan Menganalisa total
skor untuk mencari
peran auditor
internal
Membagikan
kuesioner yang
berkaitan
dengan peran
auditor internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan meneliti gejala sosial
secara mendalam di Gembira Loka Zoo mengenai “Analisis Persepsi
Karyawan terhadap Peran Auditor Internal”. Kesimpulan yang diambil hanya
berlaku bagi Gembira Loka Zoo.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah staff management Gembira Loka Zoo dan
obyek penelitian adalah persepsi karyawan terhadap peran auditor internal
sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator di Gembira Loka Zoo.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Gembira Loka Zoo, Jl. Kebun Raya no 2
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada Maret sampai dengan April 2015.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
D. Definisi Operasional Variabel
Pengertian variabel menurut Sugiyono (2009: 58) adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan.
Definisi operasional variabel ini bertujuan untuk memberikan
gambaran tentang variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dengan
memberikan pengertian variabel serta indikator pengukuran variabel tersebut.
Penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu persepsi karyawan, auditor
internal dalam perusahaan sebagai pengawas (watchdog), konsultan, dan
sebagai katalisator.
Persepsi karyawan yang disimpulkan oleh penulis dari Walgito (2005)
dan KBBI merupakan tanggapan atau kesan karyawan yang diperoleh dari
setiap proses masuknya pesan atau informasi yang diterima melalui alat indra
penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium.
Auditor Internal sebagai pengawas “watchdog” merupakan peran auditor
internal di perusahaan yang mengawasi karyawan agar dituntut untuk
mentaati/ mematuhi terhadap peraturan sesuai dengan prosedur dari
perusahaan yang telah ditetapkan. Peran pengawas didalam pengukuran
variabel dibagi menjadi empat indikator yaitu: menjadi “mata” dan ”telinga”
manajer, mendeteksi masalah, mengawasi ketaatan/ kepatuhan, memeriksa
financial audit dan compliance audit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Konsultan merupakan peran auditor internal yang bertugas untuk
memberikan jasa konsultasi berupa saran atau nasehat dalam mengelola
sumber daya dan setiap kegiatan operasional yang dapat membantu para
manajer dalam menjalankan tujuannya. Variabel konsultan akan dibagi
menjadi empat indikator meliputi: Audit internal berfungsi sebagai mitra
manajemen, memberikan saran dalam pengelolaan sumber daya organisasi,
memanfaatkan sumber daya secara 3E (ekonomis, efisien dan efektif) dan
operasional audit.
Katalisator merupakan peran auditor internal yang ikut menentukan tujuan
perusahaan yang berfungsi sebagai fasilitator dan memberikan saran-saran
konstruktif agar membimbing manajer dalam pencapaian tujuan perusahaan
dan membantu manajer untuk mengenali risiko-risiko diperusahaan. Peran
katalisator didalam pengukuran variabel akan dibagi menjadi tiga indikator
yaitu: Audit internal sebagai katalis berfungsi menjadi fasilitator dan agent of
change, mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi
perusahaan, dan Quality Assurance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 3.1
Operasional Variabel Peran Auditor Internal
No. Variabel Definisi Operasional
Variabel
Indikator
Pengukuran
Variabel
Item
Pertanyaan
1 Pengawas
“Wacthdog”
Peran watchdog
merupakan peran
tertua dari auditor
internal yang
mencakup pekerjaan
menginspeksi,
observasi,
menghitung dan cek
dan ricek. Tujuannya
adalah memastikan
ketaatan terhadap
hukum, peraturan dan
kebijakan organisasi
(Tugiman: 2006).
1. Menjadi “mata”
dan “telinga”
manajer
(Tampubolon
2005: 1).
2. mendeteksi
masalah (Effendi:
2002).
3. Ketaatan/
kepatuhan
(Effendi: 2002).
4. Financial audit
dan compliance
audit (Effendi:
2002).
1-2
3
4-5
6-7
2 Konsultan Peran Konsultan
merupakan peran
internal auditor
sebagai konsultan
yang diharapkan
dapat memberikan
manfaat berupa
nasehat (advice)
dalam pengelolaan
sumber daya
(resources)
organisasi sehingga
dapat membantu
tugas para manajer
operasional (Effendi:
2002).
1. Audit internal
berfungsi sebagai
mitra manajemen
(Tampuolon:
2005).
2. Memberikan saran
dalam pengelolaan
sumber daya
organisasi
(Tugiman: 2006).
3. Memanfaatkan
sumber daya
secara (3E)
ekonomis, efisien
dan efektif
(Effendi: 2002).
4. Operasional audit
(Effendi: 2002)
8-9
10-11
12
13-14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.1
Operasional Variabel Peran Auditor Internal
(lanjutan)
No. Variabel Definisi
Operasional
Variabel
Indikator
Pengukuran
Variabel
Kuesioner
3 Katalisator Sebagai seorang
katalist IA
terlibat aktif
dalam penilaian
risiko yang
terdapat dalam
proses bisnis
perusahaan.
Inilah yang
disebut dengan
risk based audit.
Pendekatan risk
based audit
memerlukan
keterlibatan IA
dalam
mengidentifikasi
dan
menganalisis
risiko-risiko
bisnis yang
dihadapi
perusahaan
(Simbolon:
2011).
1. Audit internal
sebagai katalis
berfungsi
menjadi
fasilitator dan
agent of change
(Effendi: 2002).
2. Mengidentifikasi
dan
menganalisis
risiko-risiko
bisnis yang
dihadapi
perusahaan
(Effendi: 2002)
3. Quality
Assurance
(Effendi: 2002)
15-17
18-20
21
E. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer berupa data yang diperoleh secara langsung dari wawancara dan
pengisian kuesioner mengenai bagaimana persepsi karyawan Gembira Loka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Zoo terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan
katalisator.
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2009: 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pihak
yang terlibat secara langsung dengan aktivitas di Gembira Loka Zoo
Yogyakarta, antara lain top manager, manajer di tiap departemen, dan
karyawan.
2. Sampel
Sugiyono (2009: 118), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini
pengambilan sampel yang digunakan secara non probabilitas dengan
teknik purposive sampling dilakukan dengan mengambil sampel dari
populasi berdasarkan kriteria tertentu. “Pengambilan sampel bertujuan
(purposive sampling) dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi
berdasarkan suatu kriteria tertentu” (Jogiyanto 2010: 79).
Pengambilan purposive sampling berdasarkan pertimbangan
(judgment). Pengambilan sampel mengunakan pertimbangan-
pertimbangan tertentu, tidak seluruh karyawan di Gembira Loka Zoo yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
akan menjadi sampel dalam penelitian ini, melainkan beberapa karyawan
yang telah memenuhi kriteria. Kriteria yang menjadi pertimbangan dalam
pemilihan sampel pada penelitian ini yaitu manajer struktural dan
fungsional, karyawan tetap, dan karyawan yang mengetahui auditor
internal.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis selama
penelitian yaitu melalu kuesioner. Kuesioner disebarkan bertujuan untuk
memperoleh jawaban mengenai persepsi karyawan terhadap peran audit
internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator dalam pencapaian
tujuan perusahaan di Gembira Loka Zoo. Kuesioner terdiri dari 21
pernyataan dan responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang
menurut responden sesuai dengan memberi tanda Check List (√).
Kuesioner dibagi menjadi 3 bagian.
Penelitian ini menggunakan 3 variabel yaitu audit internal dalam
perusahaan sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. Berikut ini
adalah pembagian dari ke 3 (tiga) bagian pernyataan kuesioner penelitian:
a. Bagian tentang peran auditor internal sebagai pengawas diukur dengan
pernyataan dalam kuesioner nomor 1 Sampai 7
b. Bagian tentang peran auditor internal sebagai konsultan diukur dengan
pernyataan dalam kuesioner nomor 8 Sampai 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Bagian tentang peran auditor internal sebagai katalisator diukur
dengan pernyataan dalam kuesioner nomor 15 Sampai 21
Kuesioner penelitian ini didapat dengan kesesuaian teori-teori
menurut para ahli yaitu Tampubolon (2005), Tugiman (2006), Effendi
(2002), Kumaat (2010), dan Simbolon (2011). Setiap pernyataan yang
terdapat dalam teori tersebut penulis menggunakannya sebagai indikator
dalam penyusunan pertanyaan kuesioner. Indikator-indikator yang
digunakan dibagi menjadi 3 bagian yaitu peran auditor sebagai watchdog,
konsultan dan katalisator.
H. Teknik Pengukuran Data
Pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
skala likert. Jogiyanto (2010: 66), Skala likert digunakan untuk mengukur
respons subyek ke dalam 5 poin skala dengan interval yang sama. Dengan
demikian tipe data yang digunakan adalah tipe interval.
Kuesioner terdiri dari 21 pernyataan yang bersifat tertutup. Setiap
jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang
diungkapkan dengan kata-kata yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pemberian skor jawaban pada
kuesioner digunakan skala likert 1-4 yang dapat dilihat pada tabel 3.2 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.2
Skor Jawaban Kuesioner
Jawaban Skor Penilaian
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Jogiyanto (2010: 67)
I. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Validitas menunjukan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa
yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat
ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Validitas
behubungan dengan kenyataan (actually) Jogiyanto (2010: 120).
Sugiyono (2009: 172), valid merupakan istrumen dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Tujuan uji validitas ini
adalah untuk mengetahui apakah setiap butir pernyataan dalam
instrumen penelitian telah valid.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi
Product Moment oleh Karl Pearson dalam buku Hasan (2001: 61)
antara setiap butir dengan skor totalnya yang dinyataan dengan rumus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Keterangan:
=Koefisien korelasi setiap pernyataan
X =Skor tiap item pernyataan
Y =Skor seluruh pernyataan (total variabel)
n =Jumlah responden
Besarnya dapat dihitung dengan menggunakan korelasi
dengan taraf signifikasi (α) = 5%. Jika > r tabel, maka penelitian
tersebut dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Jogiyanto (2010: 120), reliabilitas menunjukkan akurasi dan
ketepatan dari pengukurnya, reliabilitas berhubungan dengan
konsistensi dari pengukurnya.
Penelitian ini menggunakan metode koefisien Alpha Cronbach.
Uyanto (2006: 273), koefisien Alpha Cronbach merupakan model
internaltency score berdasarkan korelasi purata antara butir-butir
(items) yang ekivalen. Rumus korelasi Alpha Cronbach adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
k : Jumlah butir dalam skala pengukuran
: Ragam (variance) dari butir ke-i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
: Ragam (variance) dari skor total
Pengukuruan uji reliabilitas dalam penelitian menggunakan uji
statistik Alpha Cronbach dari hasil pengolahan data dengan program
SPSS 16.0 for windows. Nunnally (1967) dalam buku Ghozali (2006),
suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Alpha Cronbach > 0,60.
2. Analisis Deskriptif
Untuk mengetahui karakteristik sampel maka akan dilakukan
pengolahan data responden menggunakan perhitungan statistik deskriptif.
Pengolahan data statistik deskriptif menggunakan program SPSS 16.0 for
windows yang dibagi ke dalam usia, jenis kelamin, lama bekerja di
Gembira Loka Zoo, tingkat pendidikan terakhir dan bagian di mana
responden bertugas.
Analisis deskriptif digambarkan melalui output statistic descriptive
sebagai hasil pengelolahan data penelitian dengan mengunakan program
SPSS. Analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif merupakan
sebuah proses menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan dipahami. Adapun yang akan dianalisis dalam penelitian ini
sebagai berikut:
a. Analisis dengan mengelompokan total skor jawaban responden yang
terdapat pada pertanyaan didalam kuesioner. Pengelompokan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
akan dibedakan menjadi 3 bagian yaitu total skor pada pertanyaan
peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator
yang akan dilihat seberapa besar total skor dari setiap butir-butir
pertanyaan dalam kuesioner. Kriteria yang digunakan sebagai
indikator dalam penilaian berpacu pada tabel 3.1 skor jawaban
kuesioner.
b. Analisis dengan mengelompokan skor rata-rata (mean) berdasarkan
bagian dimana responden bertugas. Analisis ini menjelaskan hasil dari
rata-rata responden di setiap bagian yang dibagi menjadi 3 golongan
yaitu, bagian administrasi, marketing dan HRD. Setiap skor rata-rata
di tiap bagian akan diketahui tentang pernyataan responden terhadap
persepsi auditor internal dengan menggunakan kriteria yang sudah
ditentukan berdasarkan personal judgement dalam tabel 3.3 sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian
Rentang Nilai Rata-Rata Kriteria
1,00 – 1,74 Sangat Tidak Setuju
1,75 – 2,49 Tidak Setuju
2,50 – 3,24 Setuju
3,25 – 4,00 Sangat Setuju
Sumber: Olah data penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
c. Analisis hasil dari total skor rata-rata peran auditor internal di Gembira
Loka Zoo. Analisis ini menjelaskan hasil dari rata-rata setiap peran
auditor internal (pengawas, konsultan dan katalisator). Persepsi
responden terhadap peran auditor internal akan diketahui hasil dari
rata-rata dengan menggunakan indikator kriteria penilaian yang
terdapat pada tabel 3.3. Analisis ini menggunakan statistik deskriptif
yang dapat diketahui skor minimum, skor maksimum, jumlah dan nilai
rata-rata (mean). Hasil analisis peran auditor internal dari statistik
deskriptif akan disediakan pada tabel 3.4.
Tabel 3.4
Persepsi Karyawan Terhadap
Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo
Peran Auditor
Internal
Total
Nilai
Mean Persepsi
Karyawan
(a) (b) (c) (d)
Sumber: Olah data penelitian
Keterangan tabel:
a: Peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator.
b: Total Nilai dari skor penilaian kuesioner.
c: Rata-rata nilai.
d:Pernyataan SS, S, TS, STS yang diukur dengan tabel 3.3.
Hasil dari total skor rata-rata yang diolah ke dalam tabel 3.4 akan
diketahui bagaimana persepsi karyawan terhadap peran auditor
internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator. Peran auditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator akan dinyatakan
sangat setuju jika nilai rata-rata (mean) 3,25 – 4,00, jika dinyatakan
setuju maka nilai rata-rata (mean) 2,50 – 3,24, jika dinyatakan tidak
setuju maka nilai rata-rata (mean) 1,75 – 2,49, jika dinyatakan sangat
tidak setuju maka nilai rata-rata (mean) 1 – 1,74.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Gembira Loka Zoo
Ide awal pembangunan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira
Loka berasal dari keinginan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII pada tahun
1933 akan sebuah tempat hiburan, yang di kemudian hari dinamakan Kebun
Rojo. Ide tersebut direalisasikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX
dengan bantuan Ir. Karsten, seorang arsitek berkebangsaan Belanda. Ir.
Karsten kemudian memilih lokasi disebelah barat sungai Winongo, karena
dianggap sebagai tempat paling ideal untuk pembangunan Kebun Rojo
tersebut. Namun akibat dampak Perang Dunia II dan juga pendudukan oleh
Jepang, pembangunan Kebun Rojo terhenti.
Pada saat proses pemindahan ibukota negara dari Yogyakarta kembali
ke Jakarta di tahun 1949 setelah selesainya Perang Dunia II, tercetus lagi
sebuah ide untuk memberikan kenang-kenangan kepada masyarakat
Yogyakarta berupa sebuah tempat hiburan dari pemerintah pusat yang
dipelopori oleh Januismadi dan Hadi, SH. Ide tersebut mendapat sambutan
hangat dari masyarakat Yogyakarta, akan tetapi realisasinya masih belum
dirasakan oleh masyarakat. Hingga di tahun 1953, dengan berdirinya Yayasan
Gembira Loka Yogyakarta (sesuai akta notaris RM. Wiranto No. 11 tanggal
10 September 1953) yang diketuai oleh Sri Paduka KGPAA Paku Alam VIII,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
maka pembangunan Kebun Rojo yang tertunda baru benar-benar dapat
direalisasikan.
Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 1959, KGPAA Paku Alam
VIII menunjuk Tirtowinoto untuk melanjutkan pembangunan Gembira Loka.
Dipilihnya Tirtowinoto karena yang bersangkutan dinilai memiliki kecintaan
terhadap alam dan minat yang besar terhadap perkembangan Gembira Loka.
Ternyata sumbangsih Tirtowinoto yang tidak sedikit, baik dalam hal
pemikiran maupun material, terbukti mampu membawa kemajuan yang pesat
bagi Gembira Loka. Puncaknya di tahun 1978, ketika koleksi satwa yang
dimiliki semakin lengkap, sehingga pengunjung Gembira Loka mampu
mencapai 1,5 juta orang.
Dalam perkembangannya, pada bulan November 2009 Yayasan
Gembira Loka menjalin kerjasama dengan PT. Buana Alam Tirta untuk
mengelola Gembira Loka, dan diharapkan dapat meningkatkan dan
mengembangkan potensi Gembira Loka di masa depan. Sejak dikelola PT
BAT, pengunjung Gembira Loka terus meningkat signifikan. Terbukti, jumlah
pengunjung tahun 2011, angka pengunjung nyaris menembus 1,2 juta orang.
Terakhir, tahun 2014 jumlah pengunjung meningkat hingga 1,7 juta orang
lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
B. Visi dan Misi Gembira Loka Zoo
1. Visi:
Melestarikan tumbuh-tumbuhan dan satwa sesuai dengan alam habitatnya,
sehingga bisa bermanfaat bagi alam dan kehidupan manusia.
2. Misi:
a. Tempat pengembangan dan pelestarian jenis-jenis tumbuhan.
b. Sebagai paru-paru kota dan cadangan air resapan di kota Yogyakarta.
c. Sebagai lembaga konservasi yang mampu mensejahterakan satwa
dengan memelihara dan merawat satwa sesuai habitatnya.
d. Mengembangbiakan tumbuhan dan menangkarkan satwa dengan
menjaga kemurnian genetic dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan
satwa.
e. Pusat penelitian satwa yang mampu memberikan informasi mengenai
jenis satwa, habitat satwa, pakan, cara reproduksi dan perawatan satwa
guna menunjang pelestarian satwa.
f. Sebagai sarana pendidikan yang mampu memberikan informasi
tentang satwa sehingga menambah pengetahuan akan manfaat
pelestarian satwa di lembaga konservasi.
g. Untuk penyadaran kepada masyarakat untuk mencintai dan
melestarikan jenis tumbuhan dan satwa dari bahaya kepunahan.
h. Tempat rekreasi berwawasan lingkungan agar lebih dirasakan manfaat
atas keseimbangan dan kemanfaatan ekosistem yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
i. Mengembangkan tempat rekreasi yang kreatif, menarik dan edukatif.
j. Melakukan promosi untuk memperkenalkan, meningkatkan dan
menjaga kunjungan.
C. Tujuan Gembira Loka Zoo
Keberadaan Gembira Loka sebagai Lembaga Konservasi diakui
dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : SK.
393/Menhut-II/2006 tanggal 17 Juli 2006. Sebagai Lembaga Konservasi
Gembira Loka mempunyai fungsi yaitu:
1. Konservasi
Sebagai tempat perlindungan dan pelestarian alam untuk menyelamatkan
dan melestarikan jenis tumbuhan dan satwa. Usaha itu tidak terbatas pada
jenis yang terancam punah saja, tetapi juga pada jenis yang lain.
Diharapkan dapat berkembang biak di luar habitatnya.
2. Penelitian
Dapat dijadikan sebagai objek penelitian, terutama mengenai kehidupan
alami tumbuhan dan satwanya. Dengan demikian pengunjung, khususnya
kalangan pelajar dan mahasiswa, dapat menyaksikan langsung perilaku
keseharian setiap satwa termasuk perawatan kesehatan, pemberian nutrisi
dan lain sebagainya.
3. Pendidikan
Mendukung program pendidikan dengan melakukan bimbingan kepada
pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum berupa ceramah dan praktik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
lapangan. Dengan didukung berbagai data tentang cara reproduksi,
perilaku, habitat asli, perawatan dan lain sebagainya dapat disaksikan
langsung lewat peragaan.
4. Rekreasi
Keberadaan Gembira Loka yang berada di tengah kota Yogyakarta
dilengkapi dengan sarana rekreasi yang cukup memadai agar menarik
masyarakat untuk berekreasi dan berapresiasi terhadap alam sekitarnya.
5. Paru-Paru Kota
Dengan menempati area seluas 19.88 hektar, di mana terdapat kurang
lebih 350 jenis tumbuhan. Hal ini secara langsung dapat membantu
penyerapan air dan polusi, sehingga dapat dikatakan sebagai paru-paru
kota.
D. Fasilitas Gembira Loka Zoo
Gembira Loka Zoo menyediakan fasilitas yang beragam-ragam dari
fasilitas wahana rekreasi hingga fasilitas pendukung lainnya untuk
memperlengkapi wisata Gembira Loka Zoo sehingga para pengunjung tidak
hanya berkunjung untuk melihat koleksi flora dan fauna melainkan dapat
merasakan fasilitas wahana rekreasi dan fasilitas lainnya yang telah
disediakan oleh Gembira Loka Zoo.
Penulis membedakan 2 bagian fasilitas yang disediakan Gembira Loka
Zoo yaitu fasilitas rekreasi dan fasilitas pendukung. Kedua fasilitas tersebut
akan diuraikan dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1. Fasilitas Rekreasi
a. Kolam Sentuh
Kolam sentuh merupakan kolam yang disediakan bagi para
pengunjung yang ingin menyentuh berbagai macam jenis ikan dan
aneka satwa aquatik lainnya yang menjadi koleksi Gembira Loka Zoo.
Untuk wahana ini tidak dikenakan biaya bagi seluruh pengunjung.
b. Gajah Tunggang
Gajah tunggang disediakan bagi para pengunjung yang ingin
merasakan bagaimana menaiki mamalia terbesar di daratan, berjalan
pelan mengelilingi arena dengan biaya Rp 10.000.
c. Onta Tunggang
Onta Tunggang disediakan bagi para pengunjung yang ingin
menunggangi onta dengan membayar Rp. 10.000.
d. Kolam Tangkap
Wahana Kolam Tangkap ini dikhususkan untuk anak-anak usia balita
sampai dengan 10 tahun, karena di wahana ini ada kolam yang
kedalamannya cuma 30 cm yang berisi ikan-ikan kecil untuk
ditangkap anak-anak, dan ikan hasil tangkapan anak-anak tersebut
boleh di bawa pulang untuk dipelihara, sedangkan untuk yang tidak
berhasil menangkap ikan, petugas penjaga kolam tangkap sudah
menyediakan bungkusan ikan-ikan untuk dibawa pulang. Untuk tarif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
bermain di wahana Kolam Tangkap ini dikenakan biaya Rp.10.000
/anak.
e. Terapi Ikan
Terapi ikan ini melibatkan ikan kecil untuk menggigit sel-sel kulit
mati. Pengunjung cukup mencelupkan kaki mereka ke kolam dangkal
penuh dengan ratusan ikan kecil Garra Rufa, kemudian membiarkan
sang ikan 'bekerja' menggigiti lapisan kulit mati yang bisa memberikan
micromassage di kulit bagian atas tanpa rasa sakit dengan tarif Rp.
20.000
f. Banana Boat Orca
Wahana Banana Boat ditarik menggunakan Speed Boat dengan
kecepatan tinggi memutari Kolam buatan. Untuk tarif bermain banana
boat dikenakan biaya sebesar Rp. 20.000 /orang.
g. Bumper Boat
Wahana Bumper Boat merupakan salah satu wahana air yang ada di
Gembira Loka Zoo. Dengan harga tiket Rp.20.000 /perahu dengan
kapasitas dua orang para pengunjung yang berputar-putar mengelilingi
kolam dengan Bumper boat.
h. Speed Boat
satu-satunya speed boat yang melaju di tengah kota Yogyakarta, tidak
perlu jauh ke laut lepas kalau hanya ingin merasakan sensasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
berkendara dengan kapal cepat ini. Cukup dengan membayar Rp
20.000/ orang.
i. Skuter Air
Skuter Air ini di operasikan di kolam buatan yang ada di Gembira
Loka Zoo, Wahana ini bisa dinaiki oleh anak kecil karena hanya
dengan memegang handle gas yang ada di sebelah kanan, Skuter Air
ini akan jalan dengan sendirinya, dengan menggunakan baju
pelampung sebelum menaiki Sekuter Air. Tarif untuk berkeliling
kolam menggunakan Skuter Air ini adalah Rp.20.000 /perahu.
j. Perahu Kayuh
Perahu yang berbentuk angsa dengan kapasitas untuk memuat dua
orang dewasa dan satu anak kecil dengan tarif Rp.15.000 /perahu.
k. Perahu Katamaran
Perahu Katamaran dengan kapasitas 40 orang penumpang dan dengan
harga tiket Rp.10.000 /orang.
l. Taring (Transportasi Keliling)
Taring merupakan transportasi berbentuk kereta mini yang
mengelilingi wilayah Gembira Loka Zoo yang akan membantu para
pengunjung menuju ke tempat-tempat menarik yang ingin dikunjungi.
m. ATV (All Terrain Vehicle)
Wahana menggunakan motor beroda empat yang mengelilingi sirkuit
tanah dengan tarif Rp. 20.000 /motor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Fasilitas Pendukung
Selain fasilitas rekreasi Gembira Loka Zoo juga menyediakan beberapa
fasilitas lainnya untuk memperlengkapi beberapa sarana yang dapat
memberikan kenyamanan bagi para pengunjung. Fasilitas-fasilitas tersebut
akan diuraikan sebagai berikut:
a. Gerai Souvenir
b. Mayang Tirta (Bangunan perahu serba guna)
c. Mushola
d. Kantin
e. Tempat Istirahat
f. Polisatwa
g. Klinik PPPK
h. Tempat Penelitian
i. Kandang Percontohan Lab Alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
E. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Gembira Loka Zoo
DIREKTUR UTAMA
Manajer
Administrasi
DIREKTUR
Manajer
Operasional
Manajer
Marketing & Pengembangan
Manajer
HRD
Bagian
Keuangan
Bagian
Sekretariat
Bagian
Rumah Tangga
Bagian
Usaha & Jasa
Unit
Warung & Kios
Bagian
Kepegawaian
Bagian
Keamanan
Bagian
Legal
Bagian
Humas
Bagian
Pemasaran
Bagian
Merchandise
Bagian
Pendidikan
Bagian
Perencanaan
Bagian
Nutrisi & Keswan
Bagian
Rekreasi
Bagian
Kebersihan
Bagian
Pertamanan
Bagian
Sarpras
Bagian
Perawatan Satwa
AUDITOR INTERNAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
F. Fungsi dan Tugas
Gembira Loka Zoo saat ini dikelola oleh PT. Buana Alam Tirta yang
dipimpin Direktur Utama. Jumlah karyawan Gembira Loka Zoo pada tahun
2015 berjumlah 300an orang yang diantaranya terdapat Direktur Utama,
Direktur, Manajer Administrasi, Manajer Marketing & Pengembanga,
Manajer HRD, dan Manajer Operasional. Berikut penjelasan dari struktur
organisasi Gembira Loka Zoo:
1. Direktur Utama
Direktur Utama memiliki tugas dalam menyusun perencanaan jangka
pendek dan jangka panjang serta mengerakkan dan mengendalikan setiap
kegiatan Gembira Loka Zoo agar sesuai dengan strategi yang telah
ditetapkan. Dalam menyusun rencana dan mengendalikan setiap kegiatan
Direktur utama berperan sebagai motivator bagi para karyawan untuk
memberikan dorongan agar setiap karyawan depat bekerja dengan baik
dan benar. Sebagai Direktur utama Gembira Loka Zoo juga memiliki
tanggung jawab penuh atas jalannya semua kegiatan di Gembira Loka
Zoo.
2. Auditor Internal
Membuat rencana audit yang telah dijadwalkan dan mempersentasikan
dengan Direktur utama. Mengawasi kegiatan di setiap staff manager
dengan mencari temuan-temuan yang harus diperbaiki dengan membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
laporan hasil audit serta memberikan laporan tersebut dengan saran dan
rekomendasi kepada manajemen, guna memperbaiki kinerja dan
mempermudah tercapainya tujuan Gembira Loka Zoo.
3. Direktur
Direktur Gembira Loka Zoo lebih mengarah pada kegiatan operasional
yang bertugas untuk memberikan pengarahan kepada karyawan agar tetap
menjalankan tugasnya dengan baik. Direktur bertanggung jawab atas
seluruh kegiatan operasional Gembira Loka Zoo dari mulai satwa,
kebersihan hingga di bidang rekreasi.
4. Manajer Administrasi
Manajer Administrasi memiliki tugas untuk mengontrol dan
mengkoordinasikan setiap kegiatan yang dilakukan dari bagian keuangan,
bagian skertariat, bagian rumah tangga, dan bagian usaha/ jasa.
5. Manajer HRD
Manajer HRD memiliki tugas untuk mengontrol serta mengkoordinasikan
setiap kegiatan yang dilakukan di bidang kepegawaian, bidang legal, dan
dibidang keamanan.
6. Manajer Marketing dan Pengembangan
Manajer Marketing dan pengembangan memiliki tugas dalam mengawasi
setiap kegiatan yang dilakukan dibeberapa bagian seperti bagian humas,
pemasaran, pendidikan, dan dibagian perencanaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
7. Manajer Operasional
Manajer Operasional memiliki tugas dalam mengkontrol serta
mengkoordinasikan setiap tugas yang dilakukan dibagian perawatan
satwa, bagian nutrisi dan kesehatan satwa, bagian taman, bagian rekreasi,
bagian sarpras dan bagian kebersihan.
G. Daftar Penghargaan Gembira Loka Zoo
1. KEHATI AWARD: Tingkat Provinsi DIY 2009.
2. WALIKOTA CUP II: Lomba Seni Suara Burung Perkutut Nasional dalam
Rangka HUT Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta ke 48 dan Indonesia
Emas pada Tanggal 16 Juli 1995.
3. BKSDA Yogyakarta: Penghargaan atas peran serta dalam kegiatan
konservasi Raksana Paksiwana di Provinsi DIY dan Jateng pada tanggal
28 Mei 2012.
4. PKBSI : Penghargaan sebagai Tuan Rumah dalam Rapat Koordinasi
Nasional Perhimpunan Kebun Binatang Se Indonesia (Rakornas PKBSI)
pada tahun 1996 dan 2012, Musyawarah Nasional Perhimpunan Kebun
Binatang Seluruh Indonesia (Munas PKBSI) pada tahun 2001.
5. Menteri Kehutanan RI : Penghargaan Wana Lestari Satya Nugraha,
Kategori Pengawetan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan & Satwa beserta
Ekosistemnya, pada tahun 1998.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
6. Menteri Kebudayaan & Pariwisata RI : Penghargaan Sapta Pesona, Toilet
Umum bersih di destinasi pariwisata 2011.
7. Kementrian Kehutanan : Predikat B sebagai Pemegang Ijin Lembaga
Konservasi pada tanggal 20 Desember 2011.
8. Dinas Kebudayaan Provinsi DIY : Juara II Museum Goes to Mall
(Pameran Museum Yogyakarta 5-9 Oktober 2012), Juara II Lomba
Karnaval Festival Museum 2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data dalam penelitian menggunakan metoda purposive sampling.
Kriteria sampel dalam penelitian ini merupakan karyawan Gembira Loka Zoo
yang memahami peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan
katalisator. Pihak-pihak yang memenuhi kriteria tersebut yaitu bagian
administrasi, marketing dan HRD.
Pada bagian HRD memberikan 30 daftar karyawan yang sesuai
dengan kriteria yang dapat dijadikan sampel. Kuesioner yang telah dibagikan
kepada responden berjumlah 30 dan dikembalikan sebanyak 25. Kuesioner
yang tidak diisi oleh responden sebanyak 5, yang berarti tingkat pengembalian
kuesioner sebesar 83,33%. Dua puluh lima kuesioner yang telah kembali
dapat diolah. Pengolahan data statistik menggunakan program SPSS 16.0 for
windows yang telah dibagi kedalam jabatan atau posisi kerja, jenis kelamin,
usia, tingkat pendidikan terakhir, dan lama berkerja di Gembira Loka Zoo.
1. Bagain/ Jabatan
Karakteristik responden berdasarkan bagian atau jabatan setiap staff
Gembira Loka Zoo dibedakan menjadi 3 bagian yaitu administrasi,
marketing dan HRD yang dapat dilihat digambar 5.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 5.1
Bagain /Jabatan Staff Gembira Loka Zoo
Sumber: Output SPSS Statistics Descriptive (Lampiran B)
Berdasarkan dari gambar 5.1 dapat dilihat bahwa responden
terbanyak berada di bagian marketing yang berjumlah 11 responden
dengan persentase 44%, sedangkan pada bagian administrasi berjumlah 8
responden dengan persentase 32% dan pada bagian terendah berada di
bagian HRD yang berjumlah 6 responden dengan persentase 24%.
Hal ini dapat diartikan bahwa karyawan pada bagian marketing
lebih banyak dilakukan audit dari pada bagian administrasi dan HRD.
Pada bagian marketing meliputi 4 bagian yaitu, bagian humas, bagian
pemasaran, bagian pendidikan, dan bagian perencanaan. Dengan hal ini
dapat dilihat bahwa bagian marketing memiliki peranan yang penting
dalam mengembangkan wisata Gembira Loka Zoo.
32%
44%
24%
Frequency Bagian Administrasi Marketing HRD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dibedakan
menjadi 2 bagian laki-laki dan perempuan. Berikut data responden
berdasarkan jenis kelamin yang dapat dilihat pada gambar 5.2.
Gambar 5.2
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Output SPSS Statistics Descriptive (Lampiran B)
Berdasarkan diagram data di atas jenis kelamin perempuan lebih
dominan pada bagian administrasi dan marketing sedangkan pada bagian
HRD jenis kelamin laki-laki lebih dominan. Jumlah perempuan pada
bagian administrasi sebanyak 5 (lima) responden dengan persentase
62,5% dan jumlah laki-laki sebanyak 3 (tiga) responden dengan persentase
37,5. Pada bagian marketing sebanyak 6 (enam) responden dengan
persentase 54,5% dan jumlah laki-laki sebanyak 5 (lima) responden
dengan persentase 45,5%. Pada bagian HRD sebanyak 2 (dua) responden
dengan persentase 33,3% dan jumlah laki-laki sebanyak 4 (empat)
responden dengan persentase 66,7%
37,5%
62,5%
Administrasi Laki-Laki Perempuan
45,5%
54,5%
Marketing
Laki-Laki Perempuan
66,7%
33,3%
HRD
Laki-Laki Perempuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan pengolahan data di gambar 5.2 dapat dilihat jenis
kelamin perempuan lebih dominan dibagian administrasi dan marketing
sedangkan pada bagian HRD jenis kelamin laki-laki lebih dominan. Pada
bagian administrasi terlihat jenis kelamin perempuan sangat dominan. Hal
ini dapat diartikan bahawa perempuan lebih diutamakan dalam pekerjaan
administrasi, karena dalam pencatatan keuangan perempuan dapat bekerja
lebih teliti dan rapi dibandingkan laki-laki. Pada bagian HRD laki-laki
sangat dominan daripada perempuan. Bagian HRD meliputi bagian
kepegawaian, bagian legal dan bagian keamanan yang membutuhkan
ketegasan dalam bekerja, sehingga lebih banyak laki-laki dibagian HRD.
3. Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dibedakan menjadi 4
range bagian yaitu bagian pertama usia 21 tahun sampai 30 tahun, bagian
kedua usia 31 tahun sampai 40 tahun, bagian ketiga usia 41 tahun sampai
50 tahun, dan pada bagian keempat usia 51 tahun sampai 60 tahun.
Berikut data responden berdasarkan usia yang dapat dilihat pada gambar
5.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 5.3
Responden Berdasarkan Usia
Keterangan:
a: 21-30
b: 31-40
c: 41-50
d: 51-60
Sumber: Output SPSS Statistics Descriptive (Lampiran B)
Berdasarkan data umur di atas total range umur 21-30 tahun di
bagian administrasi (1 orang), marketing (5 orang) dan HRD (2 orang)
sebanyak 8 orang dengan persentase 32%. Total range umur 31-40 tahun
dari bagian administrasi (2), marketing (5) dan HRD (0) sebanyak 7 orang
dengan persentase 28%. Total range umur 41-50 tahun dari bagian
administrasi (5), marketing (1) dan HRD (3) sebanyak 9 orang dengan
persentase 36%. Total range umur 51-60 tahun dari bagian administrasi
(0) marketing (0) dan HRD (1) sebanyak 1 orang dengan persentase 4%.
Hal ini dapat dilihat bahwa rentang usia terbanyak berada di usia
41-50 tahun, khususnya pada bagian administrasi dan HRD. Rentang usia
ini termasuk usia yang tidak muda. Pada bagian HRD usia ini dapat
dikatakan baik karena pada bagian HRD membutuhkan pengalaman dalam
12% (a)
25% (b) 63%
(c)
0% (d)
Administrasi
46% (a)
45% (b)
9% (c)
0% (d)
Marketing
33% (a)
0% (b)
50% (c)
17% (d)
HRD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
bekerja. Namun pada bagian administrasi usia yang lebih baik direntang
21-30 tahun karena diusia tersebut merupakan usia yang tergolong
produktif dan memiliki semangat keja yang tinggi. Sedangkan pada bagian
marketing rentang usia terbanyak berada di usia 21-30 dan 31-40. Usia
tersebut merupakan usia yang tergolong baik di bagian marketing karena
dengan tugas merancang kegiatan pertunjukan hingga merancang
pembangunan mulai dari pembangunan fasilitas pengunjung hingga
pembangunan kandang satwa. Tugas tersebut harus membutuhkan
kreatifitas dan samangat kerja yang tinggi dengan usia yang masih
produktif.
4. Tingkat Pendidikan Terakhir
Karakteristik responden tingkat pendidikan terakhir dibagi menjadi
3 bagian diantaranya SMU, Diploma dan S1. Berikut data responden yang
dapat dilihat pada tabel 5.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 5.4
Tingkat Pendidikan Terakhir
Sumber: Output SPSS Statistics Descriptive (Lampiran B)
Berdasarkan data tingkat pendidikan terakhir di tabel 5.4
pendidikan terakhir SMU dibagian administrasi (1), marketing (0) dan
HRD (2) dengan total sebanyak 3 orang. Pendidikan terakhir Diploma
dibagian administrasi (7), marketing (4) dan HRD (4) dengan total
sebanyak 15 orang. Hasil pendidikan terakhir S1 dibagian administrasi
(0), marketing (7) dan HRD (0) dengan total sebanyak 7 orang. Hal ini
dapat diketahui bahwa responden terbanyak berada pada tingkat diploma
dan responden paling sedikit berada pada tingkat SMU.
Berdasarkan gambar 5.4 dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden dapat digolongkan baik karena telah menempuh pendidikan
tingkat diploma dan S1. Hal ini dapat diartikan bahwa karyawan yang
sudah menyelesaikan pendidikannya di tingkat diploma dan S1 akan lebih
12% SMU
88% Dipl-oma
0% S1
Administrasi 0%
SMU
36% Dipl-oma
64% S1
Marketing
33% SMU
67% Dipl-oma
0% S1
HRD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
siap dalam bekerja dan memiliki tanggung jawab yang tinggi serta bisa
memahami pekerjaan dengan cepat.
5. Lama Bekerja di Gembira Loka Zoo
Karakteristik responden lama bekerja di Gembira Loka Zoo
dibedakan menjadi 3 bagian yaitu bekerja selama kurang dari 5 tahun,
bekerja selama 5 sampai 10 tahun dan bekerja selama 10 tahun keatas.
Berikut data responden berdasarkan lama bekerja yang dihubungkan
dengan jabatan kerja dapat dilihat digambar 5.5.
Gambar 5.5
Lama Berkerja di Gembira Loka Zoo
Sumber: Output SPSS Statistics Descriptive (Lampiran B)
Berdasarkan gambar 5.5 jumlah dari staff Gembira Loka Zoo yang
bekerja sebelum 5 tahun sebanyak 5 orang diantaranya bagian
administrasi 1 orang, marketing 4 orang dan HRD 0. Jumlah dari staff
Gembira Loka Zoo yang berkerja dalam rentang 5 sampai 10 tahun
sebanyak 16 orang diantaranya bagian administrasi 5 orang, marketing 7
12% <5th
63% 5-10
25% >10
Administrasi
< 5 th 5-10 th > 10 th
36% <5
64% 5-10
0% >10
Marketing < 5 th 5-10 th > 10 th 0%
<5
67% 5-10
33% >10
HRD < 5 th 5-10 th > 10 th
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
orang dan HRD 4 orang. Jumlah dari staff Gembira Loka Zoo yang
bekerja diatas 10 tahun sebanyak 4 orang diantaranya bagian administrasi
2 orang, marketing 0 dan HRD 2 orang.
Berdasarkan pengolahaan data di atas dapat dilihat bahwa sebagian
besar responden telah bekerja selama 5-10 tahun. Hal ini dapat dikatakan
bahwa sebagian besar responden telah berpengalaman bekerja di Gembira
Loka Zoo. Dengan lamanya bekerja dapat menggambarkan pengalaman
seseorang dalam menguasai bidang tugasnya dan dapat mengerjakan
tugasnya secara cepat dan baik.
B. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Data kuesioner yang telah terkumpul akan dilakukan penghitungan
dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Dalam
penghitungan data, kuesioner perlu adanya beberapa pengujian instrumen
dalam penelitian. Pertama akan dilakukan pengujian validitas dari data
kuesioner, dalam pengujian validitas akan mengetahui apakah data-data
tersebut dinyatakan valid atau tidak valid. Data akan dinyatakan valid
apabila rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel yang telah ditentukan
didalam rumus. Posisi rhitung merupakan sebagai indikator dalam penentuan
valid atau tidak valid sebuah data. Dalam penelitian ini terdapat 25
responden yang telah melakukan pengisian kuesioner, maka diketahui rtabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
sebesar 0,396 dengan taraf kepercayaan 95%. Berikut merupakan hasil uji
validitas dari peran auditor internal sebagai pengawas ditabel 5.1, peran
auditor internal sebagai konsultan ditabel 5.2 dan peran auditor internal
sebagai katalisator ditabel 5.3.
Tabel 5.1
Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas
Pertanyaan rhitung rtabel Kesimpulan
1 0,436 0,396 Valid
2 0,523 0,396 Valid
3 0,331 0,396 Tidak Valid
4 0,440 0,396 Valid
5 0,548 0,396 Valid
6 0,650 0,396 Valid
7 0,661 0,396 Valid
Sumber: Output SPSS Correlation (Lampiran C)
Tabel 5.2
Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan
Pertanyaan rhitung rtabel Kesimpulan
8 0,797 0,396 Valid
9 0,823 0,396 Valid
10 0,831 0,396 Valid
11 0,798 0,396 Valid
12 0,796 0,396 Valid
13 0,847 0,396 Valid
14 0,660 0,396 Valid
Sumber: Output SPSS Correlation (Lampiran C)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 5.3
Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator
Pertanyaan rhitung rtabel Kesimpulan
15 0,435 0,396 Valid
16 0,443 0,396 Valid
17 0,409 0,396 Valid
18 0,478 0,396 Valid
19 0,859 0,396 Valid
20 0,773 0,396 Valid
21 0,784 0,396 Valid
Sumber: Output SPSS Correlation (Lampiran C)
Berdasarkan hasil uji validitas dari tabel 5.1 (peran auditor internal
sebagai pengawas), tabel 5.2 (peran auditor internal sebagai konsultan)
dan tabel 5.3 (peran auditor internal sebagai katalisator) hanya terdapat 1
(satu) pernyataan yang tidak valid yaitu didalam tabel 5.1 pertanyaan
nomor 3 (tiga). Peran auditor internal sebagai konsultan dan katalisator
dinyatakan valid dan dapat digunakan dalam proses pengolahan data
selanjutnya karena rhitung lebih besar dari rtabel sedangkan pertanyaan
nomor 3 ditabel 5.6 dinyatakan tidak valid karena rhitung lebih kecil dari
rtabel. Pertanyaan tersebut berhubungan dengan peran auditor internal
sebagai pengawas yang berbunyi “Auditor Internal mencari kesalahan dan
kelemahan pihak yang diaudit (auditee)”. Sugiyono (2009:137),
menyatakan bahwa instrument yang tidak teruji validitas dan reabilitasnya
bila digunakan untuk penelitian akan menghasilkan data yang sulit
dipercaya kebenarannya. Pertanyaan yang tidak valid akan dihapus agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
data kuesioner tabel 5.1 dapat dilanjutkan kedalam pengujian selanjutnya
dengan hasil yang dapat dipercaya kebenarannya. Berikut merupakan
tabel 5.4 dari hasil uji validitas setelah pertanyaan nomor 3 (tiga)
dihilangkan.
Tabel 5.4
Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas
Pertanyaan rhitung rtabel Kesimpulan
1 0,436 0,396 Valid
2 0,523 0,396 Valid
4 0,440 0,396 Valid
5 0,548 0,396 Valid
6 0,650 0,396 Valid
7 0,661 0,396 Valid
Sumber: Output SPSS Correlation (Lampiran C)
2. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas ini merupakan pengujian yang kedua yang dilakukan
setelah menyelesaikan proses uji validitas guna mengetahui bahwa data
kuesioner yang diproses dapat dikatakan akurasi dan konsisten. Pengujian
reliabilitas memiliki kriteria standar sebagai indikator untuk menentukan
bahwa data dinyatakan reliabel. Kriteria tersebut dinyatakan reliabel jika
nilai alpha cronbach > 0,60 (Nunnally, 1967) di dalam buku (Ghozali,
2006: 42). Berikut ini merupakan hasil dari uji reliabilitas yang dapat
dilihat ditabel 5.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 5.5
Uji Reliabilitas Peran Auditor
Instrumen Alpha Cronbach Kriteria Kesimpulan
Peran Auditor Internal Sebagai
Pengawas
0,723 0,60 Reliabel
Peran Auditor Internal Sebagai
Konsultan
0,796 0,60 Reliabel
Peran Auditor Internal Sebagai
Katalisator
0,763 0,60 Reliabel
Sumber: Output SPSS Reliability Statistic (Lampiran C)
Berdasarkan hasil dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa nilai alpha
cronbach dari ketiga instrumen > 0,60, yaitu pada instrumen pertama
peran auditor internal sebagai pengawas dengan nilai 0,723, instrumen
kedua peran auditor internal sebagai konsultan dengan nilai 0,796 dan
instrumen ketiga peran auditor internal sebagai katalisator dengan nilai
0,763. Artinya indikator dari setiap instrumen dalam bentuk kuesioner
dapat dikatakan akurat dan konsisten atau reliabel.
C. Hasil Analisis Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo
1. Pengelompokan Total Skor
Pengelompokan total skor dilakukan untuk mengetahui jumlah
skor dari tanggapan responden terhadap peran auditor internal.
Pengelompokan total skor akan dibagi menjadi 3 (tiga) golongan yaitu
tanggapan tentang peran auditor sebagai pengawas, konsultan dan
katalisator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Atas pembagian ketiga golongan tersebut maka akan terlihat
seberapa besar jumlah skor dan persentase dari setiap pertanyaan. Berikut
hasil analisis deskriptif dari ketiga peran auditor internal.
a. Total Skor Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas
Katagori analisis peran auditor sebagai pengawas
dikelompokkan pada pertanyaan nomor 1, 2, 4, 5, 6, dan 7. Pertanyaan
nomor 3 tidak diikut sertakan dikarenakan pada pertanyaan tersebut
dinyatakan tidak valid sehingga pertanyaan nomor 3 harus
dihilangkan.
Tabel 5.6
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas
No
Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Pengawas Jumlah
Responden SS % S % TS % STS % TT %
1 3 12 19 76 2 8 - 0 1 4 25
2 3 12 12 48 7 28 1 4 2 8 25
4 2 8 21 84 - 0 - 0 2 8 25
5 1 4 22 88 1 4 - 0 1 4 25
6 5 20 19 76 - 0 - 0 1 4 25
7 9 36 15 60 - 0 - 0 1 4 25
% 15,33 72 6,67 0,67 5,33
Sumber: Olah data penelitian
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
TT : Tidak Tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Berdasarkan tabel 5.6 menunjukan bahwa hasil tanggapan dari
pertanyaan kuesioner pada peran auditor internal sebagai pengawas
memiliki jumlah tertinggi pada pernyataan setuju (S). Poin pertanyaan
yang paling banyak mendapatkan pernyataan setuju terdapat pada
pertanyaan nomor 5 (lima) dengan persentase 88% yang menyatakan
bahwa auditor internal melakukan inspeksi secara mendadak ke setiap
staff management. Sedangkan jumlah terendah pada pernyataan sangat
tidak setuju (STS). Pertanyaan yang menyatakan sangat tidak setuju
terdapat pada nomor 2 yang menyatakan bahwa auditor internal
melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan.
Hal tersebut dapat diketahui bahwa 72% jawaban responden
menyatakan setuju, 15,33% menyatakan sangat setuju, 6,67%
menyatakan tidak setuju, dan 0,67% menyatakan sangat tidak setuju,
dan 5,33% tidak tahu. Artinya sebagian besar responden menyatakan
setuju terhadap peran auditor internal sebagai pengawas yang
melakukan inspeksi, observasi dan memeriksa kepatuhan pelaksanaan
kegiatan di Gembira Loka Zoo. Namun masih ada beberapa responden
yang tidak tahu tentang peran auditor internal sebagai pengawas
khususnya pada peran auditor yang melakukan pengawasan terhadap
kinerja karyawan dan memeriksa ketaatan tata kelola yang baik di
setiap staff management.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Total Skor Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan
Tabel 5.7
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan
No
Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Konsultan Jumlah
Responden SS % S % TS % STS % TT %
8 13 52 12 48 - 0 - 0 - - 25
9 14 56 10 40 - 0 - 0 1 4 25
10 10 40 15 60 - 0 - 0 - - 25
11 11 44 13 52 - 0 - 0 1 4 25
12 14 56 11 44 - 0 - 0 - - 25
13 13 52 12 48 - 0 - 0 - - 25
14 12 48 12 48 - 0 - 0 1 4 25
% 49,71 48,57 1,71
Sumber: Olah data penelitian
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
TT : Tidak Tahu
Berdasarkan tabel 5.7 menunjukan bahwa hasil tanggapan dari
pertanyaan kuesioner pada peran auditor internal sebagai konsultan
memiliki jumlah tertinggi pada pernyataan sangat setuju (SS). Poin
pertanyaan yang paling banyak mendapatkan pernyataan sangat setuju
terdapat pada pertanyaan nomor 9 dan 12 yang menyatakan bahwa
“auditor internal memberikan layanan jasa konsultasi bagi pencapaian
tujuan peningkatan kualitas atau mutu Gembira Loka Zoo” dan
“auditor internal melakukan analisa efisiensi dan efektifitas terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
penggunaan semua sumber daya di setiap staff management”.
Sedangkan jumlah terendahnya pada pernyataan tidak setuju dan
sangat tidak setuju dengan masing-masing total sebesar 0 (nol), yang
berarti bahwa tidak ada satu pun responden yang menjawab tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Namun terdapat pernyataan responden
yang tidak tahu tentang auditor internal sebagai konsultan dengan
jumlah sebesar 3 (tiga).
Hal tersebut dapat diketahui bahwa 49,71% jawaban responden
dari pertanyaan peran auditor internal sebagai konsultan menyatakan
sangat setuju, 48,57% menyatakan setuju dan 1,71% menyatakan tidak
tahu terhadap auditor internal sebagai konsultan. Artinya bahwa peran
auditor internal sebagai konsultan merupakan peran auditor yang
paling menonjol atau sering diterapkan dengan memberikan layanan
jasa konsultasi guna pencapaian tujuan dan meningkatan kualitas atau
mutu Gembira Loka Zoo. Auditor internal memberi masukan dan
melakukan review untuk perbaikan kualitas staff management. Namun
masih terdapat 3 pernyataan yang masih tidak tahu tentang peran
auditor internal sebagai konsultan. Ketiga pernyataan tersebut
menjelaskan bahwa auditor internal meberikan layanan konsultasi bagi
pencapaian tujuan peningkatan mutu dan memberi masukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
perbaikan kualitas serta melakukan review staff management Gembira
Loka Zoo.
c. Total Skor Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator
Tabel 5.8
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator
No
Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal
Sebagai Katalisator Jumlah
Responden SS % S % TS % STS % TT %
15 - 0 16 64 4 16 - 0 5 20 25
16 - 0 12 48 3 12 - 0 10 40 25
17 - 0 9 36 2 8 - 0 14 56 25
18 1 4 20 80 - 0 - 0 4 16 25
19 5 20 13 52 - 0 - 0 7 28 25
20 6 24 15 60 - 0 - 0 4 16 25
21 6 24 13 52 1 4 - 0 5 20 25
% 10,29 56 5,71 - 28
Sumber: Olah data penelitian
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
TT : Tidak Tahu
Berdasarkan tabel 5.8 pada peran auditor internal sebagai
katalisator menunjukan bahwa hasil tanggapan dari pertanyaan
kuesioner memiliki jumlah tertinggi pada pernyataan setuju (S). Poin
pertanyaan yang paling banyak mendapatkan pernyataan setuju
terdapat pada pertanyaan nomor 18 yang menyatakan bahwa auditor
internal melakukan analisa risiko atas aktivitas operasional dan non
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
operasional Gembira Loka Zoo. Sedangkan jumlah terendahnya pada
pernyataan sangat tidak setuju dengan total jumlah sebesar 0 (nol).
Hal tersebut dapat dilihat bahwa 56% jawaban responden
menyatakan setuju, 10,29% menyatakan sangat setuju, 5,71%
menyatakan tidak setuju dan 28% menyatakan tidak tahu terhadap
peran auditor internal sebagai katalisator. Artinya dalam pernyataan
tersebut persentase paling tinggi berada dipernyataan setuju dimana
peran auditor internal sebagai katalisator melakukan analisis risiko
atas aktivitas karyawan serta mengarahkan pelaksanaan kualitas dan
mutu pelayanan.
Namun masih sangat banyak responden yang tidak tahu
tentang peran auditor internal sebagai katalisator khususnya pada
pertanyaan nomor 16 dengan jumlah 10 responden yang menyatakan
tidak tahu tentang peran auditor internal sebagai katalisator,
pertanyaan tersebut berisi tentang auditor internal yang dilibatkan
dalam perencanaan dan pembuatan keputusan strategis Gembira Loka
Zoo. Bahkan di pertanyaan nomor 17 terdapat 14 responden
menyatakan tidak tahu tentang peran auditor internal sebagai
katalisator yang berisi auditor internal yang membantu Gembira Loka
Zoo dalam mengidentifikasi perubahan strategi marketing dan
pengembangan. Hal ini dapat diketahui dari pernyataan tersebut masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
sangat banyak persepsi responden yang tidak merasakaan peran
auditor internal sebagai katalisator dengan persentase sebesar 28%.
2. Pengelompokan Skor Rata-Rata (Mean) Berdasarkan Bagian
a. Skor Rata-rata Bagian Administrasi
Skor rata-rata bagian administrasi akan menjelaskan seberapa
besar skor rata-rata dari jawaban responden di bagian administrasi
tentang persepsinya terhadap peran auditor internal sebagai pengawas,
konsultan dan katalisator. Berikut adalah tabel skor rata-rata
responden di bagian administrasi.
Tabel 5.9
Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagaian Administrasi
Terhadap Peran Auditor Internal
Responden Bagian
Skor
Rata-Rata
Pengawas
(P. 1-7)
Skor
Rata-Rata
Konsultan
(P. 8-14)
Skor
Rata-Rata
Katalisator
(P. 15-21)
1 Administrasi 3,33 3,14 1,29
2 Administrasi 3 4 1,29
3 Administrasi 2,67 4 1,29
4 Administrasi 2,17 3 1,71
5 Administrasi 2,83 3,71 1,71
6 Administrasi 2,83 3 2,14
7 Administrasi 2,83 4 3,57
8 Administrasi 2,83 3,14 3,43
Skor rata-rata
peran auditor
internal di
Administrasi
2,81 3,57 2,05
Sumber: Olah data penelitian (Lampiran D)
Pada tabel 5.9 dapat dilihat bahwa terdapat 8 responden yang
berada di bagian administrasi. Hasil rata-rata (mean) dari skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
pertanyaan 1 sampai 7 pada peran auditor internal sebagai pengawas
sebesar 2,81. Hasil rata-rata (mean) dari skor pertanyaan 8 sampai 14
pada peran auditor internal sebagai konsultan sebesar 3,57. Hasil rata-
rata (mean) skor pertanyaan 15 sampai 21 pada peran auditor internal
sebagai katalisator sebesar 2,05.
Hal ini dapat diketahui dari hasil rata-rata di bagian
administrasi menunjukan bahwa responden menyatakan setuju
terhadap peran auditor internal sebagai pengawas bahkan terdapat 1
responden administrasi yang menyatakan sangat setuju dengan rata-
rata 3,33 yang dapat diartikan bahwa auditor internal selalu memeriksa
ketaatan pelaksanaan administrasi dan selalu memeriksa data-data
keuangan Gembira Loka Zoo. Disisi lain terdapat 1 responden yang
tidak setuju dengan peran auditor internal sebagai pengawas dengan
rata-rata sebesar 2,17.
Hasil rata-rata pada peran auditor internal sebagai konsultan
digolongkan dalam katagori sangat setuju. Terdapat 4 responden yang
menyatakan sangat setuju bahkan terdapat 3 responden dengan rata-
rata 4 yang dalam arti bahwa responden selalu mendapatkan layanan
konsultasi, saran dan rekomendasi dari auditor internal serta selalu
melakukan review terhadap responden dan melakukan analisia
efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Hasil rata-rata pada peran auditor internal sebagai katalisator
digolongkan dalam katagori tidak setuju, dimana hampir seluruh
responden administrasi sependapat bahwa auditor internal belum
melakukan analisa risiko atas aktivitas operasional dan non
operasional Gembira Loka Zoo. Dalam pernyataan tersebut terdapat 3
responden dengan rata-rata 1,29 dan 2 responden dengan rata-rata
1,71. Namun ada perbedaan persepsi antara kedelapan responden yaitu
terdapat 2 responden yang menyatakan sangat setuju dengan rata-rata
3,43 dan 3,57.
Hal ini dapat diketahui bahwa tidak semua persepsi yang
dilihat sama melainkan terdapat perbedaan antara persepsi dari setiap
responden. Namun pernyataan tidak setuju diperkuat dari hasil
wawancara dari salah satu staff administrasi bagian keuangan. Hasil
tersebut menyatakan bahwa auditor internal lebih berperan sebagai
pengawas dan konsultan dimana auditor internal lebih melakukan
pemeriksaan ketaatan administrasi dan memeriksa data-data keuangan
serta memberikan saran dan tindakan korektif dalam kegiatan.
b. Skor Rata-rata Bagian Marketing
Skor rata-rata bagian marketing ini akan menjelaskan seberapa
besar skor rata-rata dari jawaban responden di bagian marketing
tentang persepsinya terhadap peran auditor internal sebagai pengawas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
konsultan dan katalisator. Berikut adalah tabel skor rata-rata
responden di bagian marketing.
Tabel 5.10
Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagaian Marketing
Terhadap Peran Auditor Internal
Responden Bagian Skor
Rata-Rata
Pengawas
(P. 1-7)
Skor
Rata-Rata
Konsultan
(P. 8-14)
Skor
Rata-Rata
Katalisator
(P. 15-21)
9 Marketing 3,50 3,57 1,57
10 Marketing 2,50 3 0,86
11 Marketing 3,33 3 2
12 Marketing 3 3 2,57
13 Marketing 2,17 3 1,71
14 Marketing 3 2,14 1
15 Marketing 3,17 3,29 3
16 Marketing 3 3 2,57
17 Marketing 3 3 2,57
18 Marketing 3 3,57 2,57
19 Marketing 2,83 3,43 2,57
Skor rata-rata
peran auditor
internal di
Marketing
2,95 3,09 2,09
Sumber: Olah data penelitian (Lampiran D)
Pada tabel 5.10 dapat dilihat bahwa terdapat 11 (sebelas)
responden yang berada di bagian marketing. Hasil rata-rata (mean)
dari skor pertanyaan 1 sampai 7 pada peran auditor internal sebagai
pengawas sebesar 2,95. Hasil rata-rata (mean) dari skor pertanyaan 8
sampai 14 pada peran auditor internal sebagai konsultan sebesar 3,09.
Hasil rata-rata (mean) skor pertanyaan 15 sampai 21 pada peran
auditor internal sebagai katalisator sebesar 2,09.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Hal ini dapat diketahui dari hasil rata-rata di bagian marketing
menunjukan bahwa responden menyatakan setuju terhadap peran
auditor internal sebagai pengawas. Hasil dari persepsi di bagian
marketing menyatakan bahwa auditor internal melakukan pengawasan
terhadap kinerja karyawan dan memeriksa ketaatan tata kelola yang
baik di setiap staff management.
Hasil rata-rata pada peran sebagai konsultan digolongkan
dalam kategori setuju. Responden menyatakan setuju yang dalam arti
bahwa responden sudah pernah mendapatkan layanan konsultasi, saran
dan rekomendasi dari auditor internal serta auditor internal selalu
melakukan review dengan responden.
Hasil rata-rata pada peran katalisator digolongkan dalam
katagori tidak setuju, dimana hampir seluruh responden administrasi
sependapat bahwa auditor internal belum melakukan analisa risiko
terhadap pesaing yang potensial serta melakukan analisa risiko atas
aktivitas operasional dan non operasional. Terdapat 11 responden di
bagian marketing, 4 responden menyatakan sangat tidak setuju salah
satunya terdapat 1 responden yang memiliki rata-rata 1, yang
menjawab 7 pertanyaan dengan pernyataan tidak setuju. Bahkan
terdapat 1 responden yang memiliki rata-rata sebesar 0,86 dengan
menjawab tidak tahu di 5 pertanyaan, tentang mengidentifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
perubahan strategi, melakukan analisa risiko atas aktivitas operasional
dan pesaing atau kompetitor serta mengarahkan pelaksanaan kualitas
dan mutu pelayanan agar sesuai dengan tujuan Gembira Loka Zoo.
Hal ini dapat diketahui bahwa persepsi karyawan di bagian
marketing terhadap peran auditor internal sebagai katalisator belum
terlaksana dengan baik. Pernyataan ini diperkuat dari hasil kuesioner
dari manajer marketing dengan menjawab tidak setuju terhadap
auditor internal yang dilibatkan dalam perencanaan dan pembuatan
keputusan strategis serta membantu Gembira Loka Zoo dalam
mengidentifikasi perubahan strategi marketing. Auditor internal lebih
berperan sebagai konsultan dan pengawas dimana auditor lebih
melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan dan memberi
masukan untuk perbaikan kualitas karyawan.
c. Skor Rata-rata Bagian HRD
Skor rata-rata bagian HRD ini akan menjelaskan seberapa
besar skor rata-rata dari jawaban responden di bagian HRD tentang
persepsinya terhadap peran auditor internal sebagai pengawas,
konsultan dan katalisator. Berikut adalah tabel skor rata-rata
responden di bagian HRD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 5.11
Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagaian HRD
Terhadap Peran Auditor Internal
Responden Bagian
Skor
Rata-Rata
Pengawas
(P. 1-7)
Skor
Rata-Rata
Konsultan
(P. 8-14)
Skor
Rata-Rata
Katalisator
(P. 15-21)
20 HRD 3,33 3,86 2,86
21 HRD 3,67 4 2,14
22 HRD 3 4 2,57
23 HRD 3 3,71 2,57
24 HRD 3,17 4 2,57
25 HRD 1,67 4 3
Skor rata-rata
peran auditor
internal di
HRD
2,97 3,93 2,62
Sumber: Olah data penelitian (Lampiran D)
Pada tabel 5.11 dapat dilihat bahwa terdapat 6 (enam)
responden yang berada di bagian HRD. Hasil rata-rata (mean) dari
skor pertanyaan 1 sampai 7 pada peran auditor internal sebagai
pengawas sebesar 2,97. Hasil rata-rata (mean) dari skor pertanyaan 8
sampai 14 pada peran auditor internal sebagai konsultan sebesar 3,93.
Hasil rata-rata (mean) skor pertanyaan 15 sampai 21 pada peran
auditor internal sebagai katalisator sebesar 2,62.
Hal ini dapat diketahui dari hasil rata-rata di bagian HRD
menunjukan bahwa responden menyatakan setuju terhadap peran
auditor internal sebagai pengawas dalam arti auditor internal
memeriksa ketaatan tata kelola yang baik di setiap staff management
dan melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Hasil rata-rata pada peran sebagai konsultan digolongkan
dalam kategori sangat setuju. Responden menyatakan sangat setuju
dalam arti bahwa auditor internal dapat memposisikan perannya
sebagai mitra manajer yang selalu memberikan saran dan rekomendasi
dalam kegiatan operasional Gembira Loka Zoo serta memberikan
layanan jasa konsultasi dalam meningkatkan kualitas dan mutu
Gembira Loka Zoo.
Hasil rata-rata pada peran katalisator digolongkan dalam
kategori setuju dimana seluruh responden bagian HRD sependapat
bahwa auditor internal bertindak sebagai fasilitator dalam tercapainya
tujuan serta membantu mengarahkan pelaksanaan kualitas dan mutu
pelayanan Gembira Loka Zoo. Terdapat 5 responden menyatakan
setuju di antaranya 3 responden dengan rata-rata 2,57, 1 responden
dengan rata-rata 3 dan 1 responden dengan rata-rata 2,86. Namun
terdapat 1 responden yang digolongkan dengan katagori tidak setuju
dengan rata-rata 2,14.
Berdasarkan hasil dari rank mean dari setiap bagian responden,
penulis menyediakan tabel 5.12 untuk melihat hasil dari setiap
persepsi responden menurut bagian dimana responden bekerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tabel 5.12
Hasil Persepsi Responden Terhadap Auditor Internal
Bagian Peran Auditor Internal (Rank Mean)
Pengawas Konsultan Katalisator
Administrasi Setuju (2,81) Sangat Setuju (3,57) Tidak Setuju (2,05)
Marketing Setuju (2,95) Setuju (3,09) Tidak Setuju (2,09)
HRD Setuju (2,97) Sangat Setuju (3,93) Setuju (2,62)
Sumber: Olah data penelitian
3. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ini dilakukan guna mengetahui dan
mendeskripsikan suatu gambaran data dengan melihat tingakat
frekuensi jawaban responden dari pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner. Analisis deskriptif ini akan dibagi menjadi 3 golongan yang
diantaranya yaitu analisis deskriptif peran auditor internal sebagai
pengawas, analisis deskriptif peran auditor internal sebagai konsultan
dan analisis deskriptif peran auditor internal sebagai katalisator. Atas
pembagian ketiga golongan tersebut maka akan terlihat bahwa peran
auditor internal dapat dinyatakan sangat setuju, setuju, tidak setuju
atau sangat tidak setuju.
Tabel 5.13
Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas
Pertanyaan Skor Min Skor Max Jumlah Mean
1 2 4 73 2,92
2 1 4 63 2,52
4 1 4 71 2,84
5 3 4 72 2,88
6 2 4 77 3,08
7 3 4 81 3,24
2,91
Sumber: Output SPSS Descriptive Statistics (Lampiran D)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan tabel 5.13 dari 7 (tujuh) pertanyaan terdapat nilai
rata-rata tertinggi sebesar 3,24 dengan jumlah total 81 yang terdapat
pada pertanyaan nomor 7 (tujuh) yang berbunyi: “Auditor Internal
memeriksa data-data keuangan Gembira Loka Zoo”. Jika dilihat dari
rentang kriteria penilaian maka dapat diketahui bahwa pada
pertanyaan ini responden menyatakan setuju.
Pertanyaan yang memiliki nilai rata-rata terendah terdapat pada
pertanyaan nomor 2 (dua) sebesar 2,52 dengan jumlah total 63 yang
berbunyi: “Auditor Internal melakukan pengawasan terhadap kinerja
karyawan”. Jika dilihat dari rentang kriteria penilaian maka dapat
diketahui bahwa pada pertanyaan nomor 2 (dua) responden
menyatakan setuju.
Peran auditor internal sebagai pengawas di Gembira Loka Zoo
diukur dengan 6 pertanyaan dalam kuesioner. Jika dilihat rata-rata dari
keenam pertanyaan (2,91) dapat disimpulkan bahwa menurut persepsi
ke- 25 responden menyatakan setuju terhadap peran auditor internal
sebagai pengawas. Dalam hal ini peran auditor internal sebagai
pengawas di Gembira Loka Zoo menjalankan tugasnya dengan baik
dalam menjadi “mata” dan “telinga” manajer, mendeteksi masalah,
memeriksa ketaatan/ kepatuhan karyawan, dan mengawasi ketaatan
administrasi dan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Tabel 5.14
Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan
Pertanyaan Skor Min Skor Max Jumlah Mean
8 3 4 88 3,52
9 3 4 86 3,58
10 3 4 85 3,40
11 3 4 83 3,46
12 3 4 89 3,56
13 3 4 88 3,52
14 3 4 84 3,50
3,45
Sumber: Output SPSS Descriptive Statistics (Lampiran D)
Berdasarkan tabel 5.14 dari 7 (tujuh) pertanyaan terdapat nilai
rata-rata tertinggi sebesar 3,56 dengan jumlah total 89 yang terdapat
pada pertanyaan nomor 12 (dua belas) yang berbunyi: “Auditor
Internal melakukan analisa efisiensi dan efektifitas terhadap
penggunan semua sumber daya di setiap Staff management”. Jika
dilihat dari rentang kriteria penilaian maka dapat diketahui bahwa pada
pertanyaan ini responden menyatakan sangat setuju.
Petanyaan yang memiliki nilai rata-rata terendah sebesar 3,40
dengan total jumlah 85 yang terdapat pada pertanyaan nomor 10
(sepuluh) yang berbunyi: “Auditor Internal memberi saran dan
rekomendasi tindakan korektif dalam kegiatan/operasional Gembira
Loka Zoo”. Jika dilihat dari rentang kriteria penilaian maka dapat
diketahui bahwa pada pertanyaan ini responden masih menyatakan
sangat setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Peran auditor internal sebagai Konsultan di Gembira Loka Zoo
diukur dengan 7 pertanyaan dalam kuesioner. Jika dilihat rata-rata dari
ketujuh pertanyaan (3,45) menurut persepsi ke- 25 responden tersebut
menyatakan sangat setuju terhadap peran auditor internal sebagai
konsultan. Dalam hal ini peran auditor internal sebagai konsultan di
Gembira Loka Zoo menjalankan tugasnya dengan sangat baik dalam
menjadi mitra manajer yang dapat memberikan saran serta dapat
memanfaatkan sumber daya secara ekonomis, efisien dan efektif.
Tabel 5.15
Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator
Pertanyaan Skor Min Skor Max Jumlah Mean
15 2 3 59 2,36
16 2 3 42 1,68
17 2 3 31 1,24
18 3 4 64 2,56
19 3 4 56 2,24
20 3 4 69 2,76
21 2 4 65 2,60
2,21
Sumber: Output SPSS Descriptive Statistics (Lampiran D)
Berdasarkan tabel 5.15 dari 7 (tujuh) pertanyaan terdapat nilai
rata-rata tertinggi sebesar 2,76 dengan jumlah total 69 yang terdapat
pada pertanyaan nomor 20 (dua puluh) yang berbunyi: “Auditor
Internal melakukan analisis risiko atas aktivitas yang ada di Gembira
Loka Zoo”. Jika dilihat dari rentang kriteria penilaian maka dapat
diketahui bahwa pada pertanyaan ini responden menyatakan setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Dilain sisi petanyaan yang memiliki nilai rata-rata terendah
sebesar 1,24 dengan total jumlah 42 yang terdapat pada pertanyaan
nomor 17 (tujuh belas) yang berbunyi: “Auditor Internal membantu
Gembira Loka Zoo dalam mengidentifikasi perubahan strategi
marketing dan pengembangan”. Jika dilihat dari rentang kriteria
penilaian maka dapat diketahui bahwa pada pertanyaan ini responden
menyatakan sangat tidak setuju.
Peran auditor internal sebagai katalisator di Gembira Loka Zoo
diukur dengan 7 pertanyaan dalam kuesioner. Jika dilihat dari total
rata-rata (2,21) menurut persepsi ke- 25 responden tersebut
menyatakan tidak setuju terhadap peran auditor internal sebagai
katalisator. Dalam hal ini peran auditor internal sebagai katalisator di
Gembira Loka Zoo belum menjalankan peran katalisator dengan baik
menjadi fasilitator dan agent of change dalam mendukung kinerja
Gembira Loka Zoo menjadi lebih baik lagi serta dapat
mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi
perusahaan.
Berikut merupakan persepsi karyawan terhadap peran auditor
internal di Gembira Loka Zoo yang dapat dilihat dalam tabel 5.16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Tabel 5.16
Persepsi Karyawan Terhadap
Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo
Peran
Auditor Internal Total Nilai Mean Persepsi
Karyawan
Konsultan 603 3,45 Sangat Setuju
Pengawas 437 2,91 Setuju
Katalisator 386 2,21 Tidak Setuju
Sumber: Olah data penelitian
Berdasarkan tabel 5.16 pernyataan dari persepsi karyawan
diperoleh dari rata-rata di setiap peran auditor internal (pengawas,
konsultan dan katalisator) dan hasil dari rata-rata tersebut digolongkan
dalam kriteria penilaian sebagai berikut; 1,00 – 1,74 sangat tidak
setuju, 1,75 – 2,49 tidak setuju, 2,50 – 3,24 setuju, dan 3,25 – 4,00
sangat setuju.
Hasil dari tabel 5.16 menunjukan bahwa persepsi karyawan
terhadap peran auditor internal sebagai konsultan di Gembira Loka
Zoo merupakan peran yang lebih dominan dengan rata-rata 3,45 yang
digolongkan dalam pernyataan sangat setuju. Peran auditor internal
sebagai pengawas memiliki rata-rata 2,91 yang digolongkan dalam
pernyataan setuju sedangkan persepsi karyawan terhadap peran auditor
internal sebagai katalisator merupakan peran yang belum diterapkan di
Gembira Loka Zoo dengan rata-rata 2,21 yang digolongkan dalam
pernyataan tidak setuju.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Hal ini dapat dilihat dari pernyataan sangat setuju terhadap
peran auditor internal sebagai konsultan maka diartikan bahwa
persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai konsultan di
Gembira Loka Zoo dapat memberikan manfaat berupa saran dan
nasehat dalam pengolahan sumber daya secara ekonomis, efisien dan
efektif serta memberikan masukan guna memperbaik kualitas staff
management. Auditor pun melakukan monitoring atas perbaikan
sistem dan standar prosedur operasional serta melakukan review atas
staff management dari prosedur dan metoda yang diterapkan di
Gembira Loka Zoo, sehingga dapat membantu manajer dalam
menjalankan aktivitasnya dengan memberikan saran dan rekomendasi
yang bersifat jangka menengah.
Persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai
pengawas digolongkan dalam kategori setuju. Hal ini dapat dilihat
bahwa dari persepsi karyawan, auditor internal menerapkan peran
sebagai pengawas dimana auditor memposisikan perannya sebagai
“mata” dan “telinga” manajer, dengan mengawasi kegiatan para
karyawan serta melakukan observasi guna memastikan ketaatan atau
kepatuhan dari kebijakan yang telah ditetapkan. Auditor melakukan
pemeriksaan ketaatan pelaksanaan administrasi serta memeriksa data-
data keuangan Gembira Loka Zoo. Hasil rekomendasi dari peran
auditor internal sebagai pengawas bersifat jangka pendek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai
katalisator digolongkan dalam kategori tidak setuju. Hal ini dapat
dilihat bahwa dari persepsi karyawan, auditor internal belum
menerapkan peran sebagai katalisator, dengan melakukan analisis
risiko terhadap pesaing atau kompetitor dan mengarahkan pelaksanaan
kualitas dan mutu pelayanan yang sesuai dengan Gembira Loka Zoo.
Auditor internal tidak dilibatkan dalam perencanaan dan pembuat
keputusan strategis Gembira Loka Zoo dan auditor tidak membantu
dalam mengidentifikasi perubahan strategi yang bersifat jangka
panjang. Hasil tersebut didukung dengan wawancara dari kepala
pendidikan bagian marketing yang menyatakan bahwa peran auditor
internal sebagai katalisator belum terlaksana di Gembira Loka Zoo.
Peran auditor internal di Gembira Loka Zoo memberikan
pelayanan yang sama di setiap departemen yaitu Administrasi,
Marketing dan HRD. Auditor internal melakukan pengawasan
terhadap kinerja karyawan dan auditor internal memberikan layanan
jasa konsultasi serta memberi saran dan masukan guna memperbaiki
kualitas kinerja karyawan. Namun terdapat perbedaan di bagian
keuangan (Administrasi) karena fokus auditor internal lebih mengarah
pada pemeriksaan laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil ketiga peran auditor internal di Gembira Loka Zoo dapat
dilihat bahwa peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran yang
sangat disetujui oleh para responden, yang berarti bahwa persepsi karyawan
terhadap peran auditor internal sebagai konsultan dinyatakan sangat setuju
dalam penerapan di Gembira Loka Zoo. Peran auditor internal sebagai
pengawas merupakan peran yang dinyatakan setuju oleh persepsi karyawan
dan peran auditor internal sebagai katalisator dinyatakan tidak setuju.
Kesimpulan ini dapat diketahui bahwa dari persepsi karyawan peran auditor
internal Gembira Loka Zoo cenderung dipahami sebagai paradigma baru yang
berperan sebagai konsultan dari pada paradigma lama sebagai pengawas,
namun tidak bagi katalisator karena masih banyak karyawan yang tidak tahu
dan belum merasakan adanya peran auditor internal sebagai katalisator.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan peneliti saat melakukan analisis ini yaitu jumlah
responden dalam penelitian ini masih tergolong kecil dikarenakan peran
auditor internal di Gembira Loka Zoo belum melakukan pengauditan secara
menyeluruh dan keterbatasan waktu sehingga peneliti mengalami kesulitan
dalam menentukan responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
C. Saran
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat memperbanyak jumlah
responden dalam penelitian.
2. Bagi Gembira Loka Zoo
Bagi Gembira Loka Zoo disarankan agar peran auditor internal sebagai
katalisator dapat diterapkan guna menganalisis setiap risiko yang dapat
terjadi serta membantu Gembira Loka Zoo dalam pencapaian tujuan
jangka panjang dan dapat memperluas obyek pengauditannya agar di
setiap lini bagian dapat diketahui kekurangan yang perlu diperbaiki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
DAFTAR PUSTAKA
Adhisty, Megasari Chitra. 2012. “Persepsi Karyawan Tentang Peran Auditor Internal
Sebagai Pengawas, Konsultan, dan Katalisator dalam Pencapaian Tujuan
Perusahaan”. Jurnal Nominal. Vol. 1: 40.
Andayani, Wuryan. 2008. Audit Internal. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Daryanto. 2000. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Apollo, Surabaya.
Effendi, Muh. Arief. 2002. Majalah AUDITOR, Rubrik “Kolom 1”, Edisi No. 05
tahun 2002.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi 4.
Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang.
Hasan, M. Iqbal. 2001. Pokok-Pokok Materi Statistik (Statistika Deskriptif). Edisi
Kedua. Bumis Aksara, Jakarta.
Institute of Internal Auditors. 2005. Sawyer’s Internal Auditing. Buku 1 Edisi 5.
Salemba Empat, Jakarta.
Jogiyanto. 2010. Metode Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.
Jusup, Al. Haryono. 2001. Auditing. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2015. “Karyawan”. http://kbbi.web.id/karyawan.
Diakses tanggal 24 Maret 2015.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Audit Internal.
Yayasan Pendidikan Internal Audit, Jakarta.
Kumaat, Valery, G. 2010. Internal Audit. Erlangga, Jakarta.
Rahayu, Siti Karunia dan Ely Suhayati. 2010. Auditing Konsep Dasar dan Pedoman
Pemeriksaan Akuntan Publik. Graha Ilmu,Yogyakarta.
Sawyer, Lawrence B., Mortimer A. Dittenhofer dan James H. Scheiner. 2005.
Sawyer’s Internal Auditing. Buku 1 Edisi 5. Salemba Empat, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Simbolon, Harry Adrian. 2011. “Paradigma Baru Internal Audit”. Business &
Accounting. http://akuntansibisnis.wordpress.com/2010/11/03/paradigma-
baru-internal-audit/. Diakses tanggal 24 Maret 2015
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.
Suroso. (2009). Kedudukan dan Fungsi Audit Internal dalam Perusahaan. Jurnal
Ilmiah Abadi Ilmu. Vol. 2 No. 2: Hal 230.
Tampubolon, Robert. 2005. Risk and Systems-Based Internal Auditing. PT Elex
Media Komputindo, Jakarta.
Tjahyono, Bernhard (2012). “Analisis Peran Audit Internal di Perguruan Tinggi
Swasta”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol. 4 (April). Hal 28-38.
Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Kanisius, Yogyakarta.
UU No. 14 Tahun 1969. 2015. ”Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja”.
http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/725/node/10/uu-no-14-tahun-
1969-ketentuan-ketentuan-pokok-mengenai-tenaga-kerja. Diakses tanggal 24
Maret 2015.
Uyanto, Stanislaus S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Walgito, Bimo. 2005. Pengantar Piskologi Umum. Edisi kelima Andi Offset,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN A
Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran_A1:Kuesioner Penelitian
KUESIONER
Lampiran 1 Surat ijin kepada responden
Kepada Yth
Bapak/Ibu Responden
Di Tempat
Dengan Hormat,
Bersama dengan surat ini kami memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk
meluangkan waktunya menjadi responden dalam penelitian skripsi kami yang
berjudul “ Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal”, Studi
Kasus Di Gembira Loka Zoo, Yogyakarta. Kami ingin menyampaikan kepada
Bapak/ Ibu sebelumnya, bahwa sesuai dengan etika penelitian, data yang
diperoleh akan kami jaga kerahasiannya dan digunakan semata-mata hanya untuk
penelitian ini, apabila menghendaki ringkasan dari hasil penelitian ini, kami
bersedia untuk mengirimkannya kepada Bapak/ Ibu.
Demikian permohonan ini kami buat, atas partisipasi, kesabaran dam
kemurahan hati Bapak/ Ibu dalam mengisi kuesioner ini, kami mengucapkan
terima kasih. Tuhan memberkati.
Yogyakarta, 23 Maret 2015
Rendy Zidane
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran_A2:Kuesioner Penelitian
I. IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk pengisian :
Kami memohon Bapak/ Ibu untuk melengkapi identitas dari Bapak/ Ibu
dengan cara membei Checklist (√) pada salah satu gambar segi empat yang
terdapat di sebelah kanan dari beberapa jawaban yang tersedia. Kami juga
memohon Bapak/ Ibu untuk dapat mengisi titik-titik yang terdapat pada
beberapa pilihan jawaban tertentu. Informasi yang diberikan oleh Bapak/ Ibu
hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian semata dan terjaga
kerahasiaanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran_A3:Kuesioner Penelitian
1. Usia : ………………. Tahun
2. Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan (coret yang tidak perlu)
3. Lama bekerja di Gembira Loka Zoo:
a. Kurang dari 5 tahun
b. 5 – 10 tahun
c. Lebih dari 10 tahun
4. Pendidikan terakhir:
a. Setingkat SMU
b. Diploma
c. S1
d. S2
e. S3
5. Bagian / Seksi : ………………………………….
6. Jabatan : …………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran_A4:Kuesioner Penelitian
II. ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR
INTERNAL
Petunjuk Pengisian:
Beri tanda Checklist (√) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai
dengan tanggapan atau penilaian Bapak / Ibu. Bentuk tanggapan atau
penilaian yang Bapak / Ibu pilih adalah sebagai berikut :
SS : Jika Anda Sangat Setuju terhadap pernyataan tersebut.
S : Jika Anda Setuju terhadap pernyataan tersebut.
TS : Jika Anda Tidak Setuju terhadap pernyataan tersebut.
STS : Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap pernyataan tersebut.
TT : Jika Anda Tidak Tahu terhadap pernyataan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran_A5: Kuesioner Penelitian
No.
Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas
Pernyataan SS S TS STS TT
1. Auditor Internal sebagai “mata” dan “telinga” manajer.
2. Auditor Internal melakukan pengawasan terhadap kinerja
karyawan.
3. Auditor Internal mencari kesalahan dan kelemahan pihak
yang diaudit (auditee).
4. Auditor Internal memeriksa ketaatan tata kelola yang baik
di setiap staff management.
5. Auditor Internal melakukan inspeksi secara mendadak ke
setiap staff management.
6. Auditor Internal memeriksa ketaatan pelaksanaan
administrasi.
7. Auditor Internal memeriksa data-data keuangan Gembira
Loka Zoo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran_A6:Kuesioner Penelitian
No.
Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan
Pernyataan SS S TS STS TT
8. Auditor Internal berfungsi sebagai mitra manajer dalam
mencapai tujuan Gembira Loka Zoo.
9. Auditor Internal memberikan layanan jasa konsultasi bagi
pencapaian tujuan peningkatan kualitas atau mutu Gembira
Loka Zoo.
10. Auditor Internal memberi saran dan rekomendasi tindakan
korektif dalam kegiatan/operasional Gembira Loka Zoo.
11. Auditor Internal memberi masukan untuk perbaikan kualitas
staff management.
12. Auditor Internal melakukan analisa efisiensi dan efektifitas
terhadap penggunan semua sumber daya disetiap Staff
management .
13. Auditor Internal melakukan monitoring yang
berkesinambungan atas perbaikan sistem dan standar
prosedur operasional.
14. Auditor Internal melakukan review atas staff management
dari prosedur dan metoda yang diterapkan oleh Gembira
Loka Zoo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran_A7:Kuesioner Penelitian
No.
Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator
Pernyataan SS S TS STS TT
15. Auditor Internal bertindak sebagai fasilitator dan agent of
change dalam mencapai tujuan di Gembira Loka Zoo.
16. Auditor Internal dilibatkan dalam perencanaan dan
pembuatan keputusan strategis Gembira Loka Zoo.
17. Auditor Internal membantu Gembira Loka Zoo dalam
mengidentifikasi perubahan strategi marketing &
pengembangan.
18. Auditor Internal melakukan analisa risiko atas aktivitas
operasional dan non operasional Gembira Loko Zoo.
19. Auditor Internal melakukan analisa risiko terhadap pesaing
atau kompetitior yang potensial.
20. Auditor internal melakukan analisis risiko atas aktivitas yang
ada di Gembira Loka Zoo.
21. Auditor Internal mengarahkan pelaksanaan kualitas dan mutu
pelayanan agar sesuai dengan tujuan Gembira Loka Zoo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LAMPIRAN B
Output Descriptive Statistics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran_B1: Output Statistic Descriptive
DATA RESPONDEN (CROSSTABULATION)
A. Ouput Bagian/ Jabatan Staff * Bagian Crosstabulation
Statistics
Bagian
N Valid 25
Missing 0
Bagian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Administrasi 8 32.0 32.0 32.0
Marketing 11 44.0 44.0 76.0
HRD 6 24.0 24.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
B. Ouput Jenis Kelamin * Bagian Crosstabulation
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Jenis_Kelamin * Bagian 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran_B2: Output Statistic Descriptive
Jenis_Kelamin * Bagian Crosstabulation
Bagian
Administrasi Marketing HRD Total
Jenis_Kelamin Laki-laki Count 3 5 4 12
% within Jenis_Kelamin 25.0% 41.7% 33.3% 100.0%
% within Bagian 37.5% 45.5% 66.7% 48.0%
% of Total 12.0% 20.0% 16.0% 48.0%
Perempuan Count 5 6 2 13
% within Jenis_Kelamin 38.5% 46.2% 15.4% 100.0%
% within Bagian 62.5% 54.5% 33.3% 52.0%
% of Total 20.0% 24.0% 8.0% 52.0%
Total Count 8 11 6 25
% within Jenis_Kelamin 32.0% 44.0% 24.0% 100.0%
% within Bagian 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 32.0% 44.0% 24.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 1.220a 2 .543
Likelihood Ratio 1.236 2 .539
N of Valid Cases 25
a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.88.
C. Ouput Usia* Bagian Crosstabulation
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Usia * Bagian 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran_B3: Output Statistic Descriptive
Usia * Bagian Crosstabulation
Bagian
Administrasi Marketing HRD Total
Usia 21-30 Count 1 5 2 8
% within Usia 12.5% 62.5% 25.0% 100.0%
% within Bagian 12.5% 45.5% 33.3% 32.0%
% of Total 4.0% 20.0% 8.0% 32.0%
31-40 Count 2 5 0 7
% within Usia 28.6% 71.4% .0% 100.0%
% within Bagian 25.0% 45.5% .0% 28.0%
% of Total 8.0% 20.0% .0% 28.0%
41-50 Count 5 1 3 9
% within Usia 55.6% 11.1% 33.3% 100.0%
% within Bagian 62.5% 9.1% 50.0% 36.0%
% of Total 20.0% 4.0% 12.0% 36.0%
51-60 Count 0 0 1 1
% within Usia .0% .0% 100.0% 100.0%
% within Bagian .0% .0% 16.7% 4.0%
% of Total .0% .0% 4.0% 4.0%
Total Count 8 11 6 25
% within Usia 32.0% 44.0% 24.0% 100.0%
% within Bagian 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 32.0% 44.0% 24.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 11.745a 6 .068
Likelihood Ratio 13.774 6 .032
N of Valid Cases 25
a. 12 cells (100.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .24.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran_B4: Output Statistic Descriptive
D. Ouput Tingkat Pendidikan Terakhir * Bagian Crosstabulation
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pendidikan * Bagian 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
Pendidikan * Bagian Crosstabulation
Bagian
Administrasi Marketing HRD Total
Pendidikan SMU Count 1 0 2 3
% within Pendidikan 33.3% .0% 66.7% 100.0%
% within Bagian 12.5% .0% 33.3% 12.0%
% of Total 4.0% .0% 8.0% 12.0%
Diploma Count 7 4 4 15
% within Pendidikan 46.7% 26.7% 26.7% 100.0%
% within Bagian 87.5% 36.4% 66.7% 60.0%
% of Total 28.0% 16.0% 16.0% 60.0%
S1 Count 0 7 0 7
% within Pendidikan .0% 100.0% .0% 100.0%
% within Bagian .0% 63.6% .0% 28.0%
% of Total .0% 28.0% .0% 28.0%
Total Count 8 11 6 25
% within Pendidikan 32.0% 44.0% 24.0% 100.0%
% within Bagian 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 32.0% 44.0% 24.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 14.583a 4 .006
Likelihood Ratio 17.781 4 .001
N of Valid Cases 25
a. 8 cells (88.9%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .72.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran_B5: Output Statistic Descriptive
E. Ouput Lama Berkerja * Bagian Crosstabulation
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Lama_Bekerja * Bagian 25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
Lama_Bekerja * Bagian Crosstabulation
Bagian
Administrasi Marketing HRD Total
Lama_Bekerja < 5 tahun Count 1 4 0 5
% within Lama_Bekerja 20.0% 80.0% .0% 100.0%
% within Bagian 12.5% 36.4% .0% 20.0%
% of Total 4.0% 16.0% .0% 20.0%
5 - 10 tahun Count 5 7 4 16
% within Lama_Bekerja 31.2% 43.8% 25.0% 100.0%
% within Bagian 62.5% 63.6% 66.7% 64.0%
% of Total 20.0% 28.0% 16.0% 64.0%
> 10 tahun Count 2 0 2 4
% within Lama_Bekerja 50.0% .0% 50.0% 100.0%
% within Bagian 25.0% .0% 33.3% 16.0%
% of Total 8.0% .0% 8.0% 16.0%
Total Count 8 11 6 25
% within Lama_Bekerja 32.0% 44.0% 24.0% 100.0%
% within Bagian 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 32.0% 44.0% 24.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 6.199a 4 .185
Likelihood Ratio 8.573 4 .073
N of Valid Cases 25
a. 7 cells (77.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .96.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN C
Output Uji Validitas dan Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran_C1: Uji Validitas
PENGUJIAN INSTRUMEN PENELITIAN
A. Uji Validitas
1. Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas
Correlations
P01 P02 P03 P04 P05 P06 P07 TOTAL
P01 Pearson Correlation 1 .604** -.434
* .436
* .342 -.085 -.251 .492
*
Sig. (2-tailed) .001 .030 .029 .095 .685 .225 .012
N 25 25 25 25 25 25 25 25
P02 Pearson Correlation .604** 1 -.009 .089 .126 -.034 .073 .734
**
Sig. (2-tailed) .001 .967 .673 .547 .873 .729 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25
P03 Pearson Correlation -.434* -.009 1 -.308 -.278 -.039 .159 .212
Sig. (2-tailed) .030 .967 .135 .178 .853 .446 .309
N 25 25 25 25 25 25 25 25
P04 Pearson Correlation .436* .089 -.308 1 .414
* .432
* .183 .444
*
Sig. (2-tailed) .029 .673 .135 .040 .031 .380 .026
N 25 25 25 25 25 25 25 25
P05 Pearson Correlation .342 .126 -.278 .414* 1 .415
* .097 .444
*
Sig. (2-tailed) .095 .547 .178 .040 .039 .644 .026
N 25 25 25 25 25 25 25 25
P06 Pearson Correlation -.085 -.034 -.039 .432* .415
* 1 .747
** .492
*
Sig. (2-tailed) .685 .873 .853 .031 .039 .000 .012
N 25 25 25 25 25 25 25 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
P07 Pearson Correlation -.251 .073 .159 .183 .097 .747** 1 .478
*
Sig. (2-tailed) .225 .729 .446 .380 .644 .000 .016
N 25 25 25 25 25 25 25 25
TOTAL Pearson Correlation .492* .734
** .212 .444
* .444
* .492
* .478
* 1
Sig. (2-tailed) .012 .000 .309 .026 .026 .012 .016
N 25 25 25 25 25 25 25 25
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran_C3: Uji Validitas
2. Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan Correlations
P08 P09 P10 P11 P12 P13 P14 JUMLAH
P08 Pearson Correlation 1.000 .545** .621
** .621
** .761
** .679
** .324 .797
**
Sig. (2-tailed) .005 .001 .001 .000 .000 .115 .000
N 25.000 25 25 25 25 25 25 25
P09 Pearson Correlation .545** 1.000 .607
** .723
** .608
** .545
** .429
* .823
**
Sig. (2-tailed) .005 .001 .000 .001 .005 .032 .000
N 25 25.000 25 25 25 25 25 25
P10 Pearson Correlation .621** .607
** 1.000 .524
** .559
** .621
** .707
** .831
**
Sig. (2-tailed) .001 .001 .007 .004 .001 .000 .000
N 25 25 25.000 25 25 25 25 25
P11 Pearson Correlation .621** .723
** .524
** 1.000 .700
** .621
** .202 .798
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .007 .000 .001 .333 .000
N 25 25 25 25.000 25 25 25 25
P12 Pearson Correlation .761** .608
** .559
** .700
** 1.000 .600
** .279 .796
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .004 .000 .002 .177 .000
N 25 25 25 25 25.000 25 25 25
P13 Pearson Correlation .679** .545
** .621
** .621
** .600
** 1.000 .670
** .847
**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .001 .001 .002 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25.000 25 25
P14 Pearson Correlation .324 .429* .707
** .202 .279 .670
** 1.000 .660
**
Sig. (2-tailed) .115 .032 .000 .333 .177 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25.000 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
JUMLAH Pearson Correlation .797** .823
** .831
** .798
** .796
** .847
** .660
** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25.000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator
Correlations
P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 JUMLAH
P15 Pearson Correlation 1.000 .111 .316 -.093 .080 .116 .187 .435*
Sig. (2-tailed) .597 .123 .659 .703 .582 .371 .052
N 25.000 25 25 25 25 25 25 25
P16 Pearson Correlation .111 1.000 -.164 -.245 -.042 -.038 .227 .443*
Sig. (2-tailed) .597 .433 .238 .841 .855 .276 .293
N 25 25.000 25 25 25 25 25 25
P17 Pearson Correlation .316 -.164 1.000 -.022 .293 .027 .167 .409*
Sig. (2-tailed) .123 .433 .917 .155 .897 .424 .042
N 25 25 25.000 25 25 25 25 25
P18 Pearson Correlation -.093 -.245 -.022 1.000 .451* .686
** .182 .478
*
Sig. (2-tailed) .659 .238 .917 .024 .000 .384 .016
N 25 25 25 25.000 25 25 25 25
P19 Pearson Correlation .080 -.042 .293 .451* 1.000 .759
** .719
** .859
**
Sig. (2-tailed) .703 .841 .155 .024 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25.000 25 25 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
P20 Pearson Correlation .116 -.038 .027 .686** .759
** 1.000 .487
* .773
**
Sig. (2-tailed) .582 .855 .897 .000 .000 .014 .000
N 25 25 25 25 25 25.000 25 25
P21 Pearson Correlation .187 .227 .167 .182 .719** .487
* 1.000 .784
**
Sig. (2-tailed) .371 .276 .424 .384 .000 .014 .000
N 25 25 25 25 25 25 25.000 25
JUMLAH Pearson Correlation .393 .219 .409* .478
* .859
** .773
** .784
** 1.000
Sig. (2-tailed) .052 .293 .042 .016 .000 .000 .000
N 25 25 25 25 25 25 25 25.000
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran_C6: Uji Reliabilitas
B. Uji Reliabilitas
1. Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.723 .780 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P01 3.92 .702 25
P02 3.36 1.150 25
P04 4.00 .408 25
P05 3.92 .493 25
P06 4.16 .473 25
P07 4.32 .557 25
TOTAL 23.68 2.304 25
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
47.36 21.240 4.609 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran_C7: Uji Reliabilitas
2. Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.796 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P08 4.52 .510 25
P09 4.52 .586 25
P10 4.40 .500 25
P11 4.40 .577 25
P12 4.56 .507 25
P13 4.52 .510 25
P14 4.44 .583 25
JUMLAH 31.36 3.094 25
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
62.72 38.293 6.188 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran_C8: Uji Reliabilitas
3. Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 25 100.0
Excludeda 0 .0
Total 25 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.763 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
P15 3.48 .770 25
P16 3.36 .700 25
P17 3.28 .614 25
P18 3.88 .440 25
P19 3.92 .702 25
P20 4.08 .640 25
P21 3.96 .790 25
JUMLAH 25.96 3.102 25
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
51.92 38.493 6.204 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN D
Output Mean Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas, Konsultan dan
Katalisator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran_D1: Olah data skor
TOTAL SKOR PERAN AUDITOR INTERNAL
Total Total Skor Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas
Responden Bagian 1 2 4 5 6 7 Jumlah
Rata-
Rata
1 Administrasi 3 3 3 3 4 4 20 3.33
2 Administrasi 3 . 3 4 4 4 18 3.00
3 Administrasi . 1 4 3 4 4 16 2.67
4 Administrasi 2 2 . 3 3 3 13 2.17
5 Administrasi 3 2 3 3 3 3 17 2.83
6 Administrasi 3 2 3 3 3 3 17 2.83
7 Administrasi 3 2 3 3 3 3 17 2.83
8 Administrasi 3 2 3 3 3 3 17 2.83
9 Marketing 3 3 4 3 4 4 21 3.50
10 Marketing 3 . 3 3 3 3 15 2.50
11 Marketing 3 4 3 3 3 3 19 3.17
12 Marketing 3 3 3 3 3 3 18 3.00
13 Marketing 2 2 . 2 3 4 13 2.17
14 Marketing 3 3 3 3 3 3 18 3.00
15 Marketing 3 3 3 3 3 4 19 3.17
16 Marketing 3 3 3 3 3 3 18 3.00
17 Marketing 3 3 3 3 3 3 18 3.00
18 Marketing 3 3 3 3 3 3 18 3.00
19 Marketing 3 2 3 3 3 3 17 2.83
20 HRD 3 4 3 3 3 4 20 3.33
21 HRD 4 4 3 3 4 4 22 3.67
22 HRD 3 3 3 3 3 3 18 3.00
23 HRD 3 3 3 3 3 3 18 3.00
24 HRD 3 3 3 3 3 4 19 3.17
25 HRD 4 3 3 . . . 10 1.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran_D2: Olah data skor
Total Total Skor Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan
Responden Bagian 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah Rata-
Rata
1 Administrasi 4 4 3 4 4 3 . 22 3.14
2 Administrasi 4 4 4 4 4 4 4 28 4.00
3 Administrasi 4 4 4 4 4 4 4 28 4.00
4 Administrasi 3 3 3 3 3 3 3 21 3.00
5 Administrasi 4 4 4 3 4 3 4 26 3.71
6 Administrasi 3 3 3 3 3 3 3 21 3.00
7 Administrasi 4 4 4 4 4 4 4 28 4.00
8 Administrasi 4 4 3 4 4 4 4 27 3.86
9 Marketing 4 3 3 4 4 4 3 25 3.57
10 Marketing 3 3 3 3 3 3 3 21 3.00
11 Marketing 3 3 3 3 3 3 3 21 3.00
12 Marketing 3 3 3 3 3 3 3 21 3.00
13 Marketing 3 3 3 3 3 3 3 21 3.00
14 Marketing 3 . 3 . 3 3 3 15 2.14
15 Marketing 3 4 3 3 4 3 3 23 3.29
16 Marketing 3 3 3 3 3 3 3 21 3.00
17 Marketing 3 3 3 3 3 3 3 21 3.00
18 Marketing 4 3 3 4 4 4 3 25 3.57
19 Marketing 3 4 3 3 3 4 4 24 3.43
20 HRD 3 4 4 4 4 4 4 27 3.86
21 HRD 4 4 4 4 4 4 4 28 4.00
22 HRD 4 4 4 4 4 4 4 28 4.00
23 HRD 4 4 4 3 3 4 4 26 3.71
24 HRD 4 4 4 4 4 4 4 28 4.00
25 HRD 4 4 4 4 4 4 4 28 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran_D3: Olah data skor
Total Total Skor Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator
Responden Bagian 1 2 3 4 5 6 7 Jumlah Rata-
Rata
1 Administrasi . 3 . 3 . 3 . 9 1.29
2 Administrasi 3 . . 3 . 3 . 9 1.29
3 Administrasi 3 . . 3 . 3 . 9 1.29
4 Administrasi . . . 3 3 3 3 12 1.71
5 Administrasi . . . 3 3 3 3 12 1.71
6 Administrasi . 3 . 3 3 3 3 15 2.14
7 Administrasi 3 3 3 4 4 4 4 25 3.57
8 Administrasi 3 3 3 3 4 4 4 24 3.43
9 Marketing 2 2 2 3 . . 2 11 1.57
10 Marketing 3 3 . . . . . 6 0.86
11 Marketing 2 . 3 3 3 3 . 14 2
12 Marketing 3 . 3 3 3 3 3 18 2.57
13 Marketing . 3 3 . 3 . 3 12 1.71
14 Marketing 2 2 . . . . 3 7 1
15 Marketing 2 2 2 3 4 4 4 21 3
16 Marketing 3 . 3 3 3 3 3 18 2.57
17 Marketing 3 . 3 3 3 3 3 18 2.57
18 Marketing 3 . 3 3 3 3 3 18 2.57
19 Marketing 3 3 3 . 3 3 3 18 2.57
20 HRD 3 3 . 3 3 4 4 20 2.86
21 HRD 3 3 . 3 . 3 3 15 2.14
22 HRD 3 . . 3 4 4 4 18 2.57
23 HRD 3 3 . 3 3 3 3 18 2.57
24 HRD 3 3 . 3 3 3 3 18 2.57
25 HRD 3 3 . 3 4 4 4 21 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran_D4: Output Descriptive Statistics
Analisis Deskriptif Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
P01 25 2 4 73 2.92 .759
P02 25 1 4 63 2.52 1.046
P04 25 3 4 71 2.84 .898
P05 25 2 4 72 2.88 .666
P06 25 3 4 77 3.08 .759
P07 25 3 4 81 3.24 .831
TOTAL 25 10 22 437 17.48 2.616
Valid N (listwise) 25
Analisis Deskriptif Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
P08 25 3 4 88 3.52 .510
P09 25 3 4 86 3.58 .504
P10 25 3 4 85 3.40 .500
P11 25 3 4 83 3.46 .509
P12 25 3 4 89 3.56 .507
P13 25 3 4 88 3.52 .510
P14 25 3 4 84 3.50 .511
JUMLAH 25 15 28 603 24.12 3.492
Valid N (listwise) 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran_D5: Output Descriptive Statistics
Analisis Deskriptif Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation
P15 25 2 3 59 2.36 1.114
P16 25 2 3 42 1.68 1.435
P17 25 2 3 31 1.24 1.451
P18 25 3 4 64 2.56 1.158
P19 25 3 4 56 2.24 1.615
P20 25 3 4 69 2.76 1.300
P21 25 2 4 65 2.60 1.414
JUMLAH 25 6 25 386 15.44 5.173
Valid N (listwise) 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN E
Surat Keterangan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI