skripsi perilaku komunikasi anak dalam gaya bahasa …

65
SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA MELAYU PADA TAYANGAN UPIN & IPIN (Studi Pada Murid SDN 210 Lemahabang di Kabupaten Luwu Utara) Oleh: DEVI RATMA PRATAMA Nomor Induk Mahasiswa: 105651104616 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

SKRIPSI

PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM

GAYA BAHASA MELAYU PADA TAYANGAN UPIN & IPIN

(Studi Pada Murid SDN 210 Lemahabang di Kabupaten Luwu Utara)

Oleh:

DEVI RATMA PRATAMA

Nomor Induk Mahasiswa: 105651104616

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 2: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

ii

PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM

GAYA BAHASA MELAYU PADA TAYANGAN UPIN & IPIN

(Studi Pada Murid SDN 210 Lemahabang di Kabupaten Luwu Utara)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi

Disusun dan diusulkan oleh:

DEVI RATMA PRATAMA

Nomor Induk Mahasiswa : 105651104616

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

Page 3: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi Penelitian : Perilaku Komunikasi Anak dalam Gaya Bahasa

Melayu pada Tayangan Upin & Ipin (Studi pada

Murid SDN 210 Lemahabang di Kabupaten

Luwu Utara)

Nama Mahasiswa : Devi Ratma Pratama

Nomor Induk Mahasiswa : 105651104616

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Muhammad Yahya, M.Si Indah Pratiwi M, S.Sos., M.A

NBM. 862 871 NIDN. 0302018701

Mengetahui :

Dekan Ketua Program Studi

FISIP Unismuh Makassar Ilmu Komunikasi

Dr.Hj.Ihyani Malik,S.Sos.,M.Si Dr. H. Muh. Tahir, M.Si

NBM : 730727 NBM : 811413

Page 4: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

iv

HALAMAN PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar, berdasarkan Surat Keputusan/undangan

menguji ujian skripsi Dekan Fisip Universitas Muhammadiyah Makassar, dengan

Nomor : 0171/FSP/A.3-VIII/IV/42/2021 sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana (S.I.Kom) dalam Program Studi Ilmu Komunikasi di

Makassar pada hari Rabu tanggal 28 April Tahun 2021.

TIM PENILAI

Ketua Sekretaris

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si

NBM: 730727 NBM: 1084366

Penguji :

1. Dr. Muhammad Yahya, M.Si (Ketua) ( )

2. Wardah, S.Sos., M.A ( )

3. Muhammad Amin, S.Ag., M.Pd ( )

4. Indah Pratiwi M, S.Sos., M.A ( )

Page 5: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Devi Ratma Pratama

Nomor Induk Mahasiswa : 105651104616

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa benar skripsi penelitian ini yang berjudul “Perilaku

Komunikasi Anak dalam Gaya Bahasa Melayu pada Tayangan Upin & Ipin (Studi

pada Murid SDN 210 Lemahabang di Kabupaten Luwu Utara)” adalah penelitian

saya sendiri dan bukan hasil plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat

dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar,

maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 2021

Yang Menyatakan,

Devi Ratma Pratama

Page 6: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

vi

ABSTRAK

Devi Ratma Pratama, Perilaku Komunikasi Anak dalam Gaya Bahasa Melayu

pada Tayangan Upin & Ipin (Studi Murid SDN 210 Lemahabang di Kabupaten

Luwu Utara) (dibimbing oleh Muhammad Yahya dan Indah Pratiwi M).

Perilaku komunikasi dapat diamati melalui kebiasaan komunikasi

seseorang, sehingga perilaku komunikasi seseorang akan pula menjadi kebiasaan

pelakunya. Anak-anak sekarang cenderung banyak duduk di depan televisi untuk

menyaksikan tayangan yang mereka sukai Anak-anak sangat menyukai yang

namanya film kartun animasi, salah satunya adalah Upin & Ipin. Tipe penelitian

yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian

fenomenologis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber

data primer dan sumber data sekunder dengan jumlah informan sebanyak 7 orang.

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan

dokumentasi. Dengan analaisis data interaktif dan menggunakan teknik triangulasi

jenis waktu dan sumber.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi intrapersonal yang

diadopsi seperti berkomunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berfikir

dalam melakukan suatu kegiatan, Komunikasi antarpersonal yang diadopsi,

cenderung untuk mengikuti gaya bahasa pada tayangan Upin & Ipin saat

berinteraksi dikesehariannya, Komunikasi kelompok yang diadopsi, pada saat

proses belajar mengajar di kelas yang berlangsung siswa cenderung menggunakan

pola bahasa melayu. Kecenderungan tersebut terpengaruh pada tayangan film

kartun Upin & Ipin dengan gaya Bahasa melayu yang di gunakannya. Sebagai

orang tua lebih baik mendampingi anak-anak secara intensif ketika menonton

tayangan film kartun Upin & Ipin saat menggunakan Bahasa melayu perlu

langsung di artikan dalam Bahasa Indonesia. Meskipun tayangan Upin & Ipin

pada dasarnya Film tidak memberikan dampak yang buruk namun efek

komunikasi pada anak-anak beragam walaupun menerima pesan yang sama, anak-

anak mempunyai perhatian, minat, dan keinginan yang berbeda.

Kata kunci : Perilaku komunikasi anak, Gaya Bahasa

Page 7: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

vii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat karunia

nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam kita

curahkan kepada Rasulullah SAW yang mengantarkan manusia dari zaman yang

terang menderang ini. Penyusunan skripsi dengan judul “Perilaku Komunikasi

Anak dalam Gaya Bahasa Melayu pada Tayangan Upin & Ipin (Studi pada Murid

SDN 210 Lemahabang di Kabupaten Luwu Utara)” guna memenuhi salah satu

syarat untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu

Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari

bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak dari masa perkuliahan

hingga penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, melalui ucapan sederhana ini

penulis ingin menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tinggi nya

kepada:

1. Terima kasih kepada Allah SWT telah memberikan kesehatan dan umur

Panjang.

2. Kedua orang tua Bapak Darwis dan Ibu Rosmawati terima kasih yang

telah membesarkan dan mendidik penulis serta selalu memberikan

dorongan, dukungan, doa, dan semangat yang tak henti-henti nya. Terima

kasih juga untuk saudara sedarah penulis Dewi, Abi, dan Dina yang

memberikan semangat untuk terus melanjutkan Pendidikan sampai saat

ini.

Page 8: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

viii

3. Dr. Muhammad Yahya, M. Si selaku pembimbing I dan Indah Pratiwi

Manggaga, S. Ikom, M. A selaku pembimbing II yang telah menyediakan

waktu, tenaga, pikiran dan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada

setiap permasalahan dan kesulitan pada penulisan skripsi ini.

4. Dosen-dosen Jurusan Ilmu Komunikasi terima kasih telah memberikan

ilmu yang bermanfaat selama proses perkuliahan dan staf tata usaha

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar yang banyak membantu dalam pengurusan ujian sarjana penulis.

5. Terima kasih sahabat-sahabat Study Group (Suci, Rega, Tira, Fikhry, dan

Fakhry) yang selalu ada, yang selalu memberikan motivasi dan semangat

mulai dari awal Pendidikan sampai sekarang.

6. Terima kasih sahabat-sahabat seperjuangan penulis Girls Family (Innah,

Fauzia, Iyang, Tika, Hikma) yang masih bersama berjuang mendapatkan

gelar sarjana. Yang selama ini membantu dan memberikan semangat untuk

penulis.

7. Terima kasih Adjie Reska Pratama yang selalu memberikan semangat dan

doa untuk penulis menyelesaikan skripsi.

8. Teman-teman dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi

(HUMANIKOM).

9. Teman-teman angkatan 2016 “FEDERASI” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik.

Page 9: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

ix

Penulis menyadari begitu banyak kekurangan dan keterbatasan dalam

skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta

masukan bahkan kritikan yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi pembaca khusus nya Jurusan Ilmu Komunikasi.

Penulis

Devi Ratma Pratama

Page 10: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii

HALAMAN PENEIMAAN TIM ......................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH........................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1

B. Rumusan Malasalah ............................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6

A. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 6

B. Konsep dan Teori ................................................................................ 8

1. Perilaku Komunikasi ...................................................................... 8

2. Perilaku Anak ................................................................................ 17

3. Efek Media Terhadap Anak ……………………………………... 18

4. Teori Peluru Atau Jarum Hipodermik ........................................... 20

C. Kerangka Pikir .................................................................................... 22

D. Fokus Penelitian .................................................................................. 23

E. Deskripsi Fokus ................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 26

A. Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................. 26

B. Jenis dan Tipe Penelitian ..................................................................... 26

C. Informan .............................................................................................. 27

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 27

E. Teknik Pengabsahan Data .................................................................... 28

F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 29

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 31

A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................. 31

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 35

C. Pembahasan Penelitian ......................................................................... 41

Page 11: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

xi

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 47

A. Kesimpulan .......................................................................................... 47

B. Saran ..................................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 49

LAMPIRAN

Page 12: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan media komunikasi sudah mengalami banyak kemajuan.

Salah satunya yaitu media televisi. Televisi yang dulunya hanya menampilkan

gambar putih abu-abu dengan siaran yang terbatas, kini televisi sudah memiliki

gambar berwarna dan mempunyai banyak siaran baru. Media ini ialah sesuatu

yang berasal dari kombinasi atau kolaborasi antara suara dan gambar (Nurhadi,

2017). Seiring dengan kemajuan teknologi, televisi kini memiliki banyak

tayangan yang dapat menarik perhatian dan mempengaruhi pemikiran orang.

Kebutuhan akan mendapatkan informasi melalui media terus meningkat.

Orang akan bisa memperoleh informasi melalui media-media yang ada baik

berupa koran, radio, televisi ataupun internet. Media massa telah merasuk

(pervasive) ke kehidupan masyarakat modern. Orang hampir menghabiskan rata-

rata 40 persen bersama media massa (Dewi, 2012). Media massa telah menyentuh

hampir semua aspek sehari-hari dalam kehidupan kita. Banyak ahli komunikasi

yang menyatakan bahwa saat ini kita hidup dalam apa yang dinamakan

masyarakat komunikasi massa.

Secara sederhana, masyarakat komunikasi massa adalah satu masyarakat

yang kehidupan kesehariannya tidak bisa dilepaskan dari media massa.

Masyarakat komunikasi massa, menjual dan membeli barang melalui media

massa, mencari informasi mutakhir, mencari bahan untuk pendidikan, mencari

Page 13: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

2

hiburan dan bahkan mencari jodoh pun melalui media massa (Indriana, 2011).

Sehingga tentunya hal tersebut berdampak terhadap perilaku komunikasi

seseorang, apa lagi bagi kalangan anak-anak. Perilaku komunikasi merupakan

suatu tindakan atau respon seseorang dalam lingkungan dan situasi

komunikasinya.

Perilaku komunikasi dapat diamati melalui kebiasaan komunikasi

seseorang, sehingga perilaku komunikasi seseorang akan pula menjadi kebiasaan

pelakunya. Definisi perilaku komunikasi tidak akan lepas dari pengertian perilaku

dan komunikasi. Perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan yaitu perilaku

atau kebiasaan seseorang umumnya dimotivasi oleh keinginan untuk mendapatkan

sesuatu dan untuk memperoleh tujuan tertentu. Hasil dari perilaku komunikasi

tersebut yang mengharuskan seseorang tersebut untuk mendapat titik temu

tindakannya (Wijaya, 205).

Perilaku komunikasi akan menampilkan teknik dan keterampilan

dariseseorang untuk mencapai tujuankomunikasinya, dalam hal ini dapat

diterapkanpada seseorang yang mengatur teknik komunikasinya baik secara

verbal maupun secara non verbal. Salah satu contoh dari perilaku komunikasi

dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang ada dalam lingkungan kita sehari-

hari. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang sudah semakin canggih

sehingga pola hidup dan dunia bermain anak juga semakin berkembang tidak

seperti anak-anak pada zaman dulu. Anak-anak sekarang cenderung banyak duduk

di depan televisi untuk menyaksikan tayangan yang mereka sukai. Melihat

perkembangan teknologi yang sangat pesat, hampir semua masyarakat sudah

Page 14: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

3

memiliki televisi, sehingga mereka dapat menikmati tayangan televisi di setiap

saat. Tidak terkecuali pada acara anak-anak misalnya film kartun animasi. Anak-

anak sangat menyukai yang namanya film kartun animasi, salah satunya adalah

Upin & Ipin. Film kartun animasi ini tayang setiap hari jam 1 siang dan jam 6

malam. Keunikan dalam bahasa pengantar Upin & Ipin inilah yang menjadikan

daya tarik bagi anak-anak untuk menontonnya. Anak-anak hampir setiap hari

menonton film kartun Upin & Ipin, bahkan dalam kehidupan sehari-hari mereka

menggunakan Bahasa Melayu. Mereka menirukan gaya bahasa yang di gunakan

Upin & Ipin. Bahasanya yang unik menjadikan film kartun animasi Upin & Ipin

di gemari oleh anak-anak. Saat ini hampir semua anak sering atau bahkan tidak

mau melewatkan film kartun Upin & Ipin.

Tingkat keseringan menonton Upin & Ipin yang timbul dalam diri anak-

anak, menjadikan mereka ikut menirukan bahasa pengantar Upin & Ipin dalam

keseharian mereka. Film Kartun Animasi Upin & Ipin memberikan pengaruh

terhadap anak-anak bukan hanya soal pengetahuan saja melainkan sudah

merambah ke ranah bahasa anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. Karena

tayangan film kartun animasi Upin & Ipin setiap episode diputar berulang-ulang

sehingga anak-anak menjadi hafal di luar kepala. Fenomena ini terjadi pada siswa

SDN 210 Lemahabang di Kabupaten Luwu Utara. Observasi yang dilakukan

ditemukan siswa yang menggunakan bahasa dan dari tayangan dialek Upin &

Ipin. Hal ini terjadi dikarenakan terlalu seringnya si anak menonton tayangan

animasi upin & ipin, mereka pun sejenak melupakan Bahasa Indonesia yang

seharusnya mereka gunakan. Anak-anak saat ini banyak mengikuti cara berbicara

Page 15: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

4

mereka seperti “selamat pagi cikgu” , betul.. betul.. betul atau dua singgit dua

singgit. Anak-anak tersebut jadi terbuai oleh apa yang di tayangkan oleh film

kartun animasi Upin & Ipin. Mereka juga jadi lebih tahu Budaya Malaysia di

bandingkan negara sendiri Indonesia. Hal ini sangat di sayangkan, semoga dengan

adanya tayangan film kartun animasi Upin & Ipin ini anak-anak Indonesia sebagai

penikmat dan penonton aktif film kartun animasi Upin & Ipin tidak melupakan

Bahasa Indonesia yang seharusnya di pertahankan dan tetap cinta akan nilai-nilai

budaya yang ada di Indonesia.

Fenomena tersebut telah terjadi di kalangan siswa SD Negeri 210

Lemahabang, di mana kecenderungan siswa menggunakan bahasa dan dialek dari

film kartun Upin & Ipin dikarenakan intensitas menyaksikan tayangan tersebut

yang sangat intens. Anak-anak jadi lebih tahu budaya Malaysia daripada budaya

Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mengangkat judul “Perilaku Komunikasi Anak dalam Gaya

Bahasa Melayu pada Tayangan Upin & Ipin (Studi pada Murid SDN 210

Lemahabang di Kabupaten Luwu Utara)”.

B. Rumusan Masalah

1) Bagaimana perilaku komunikasi siswa Kelas III SDN 210 Lemahabang

Kabupaten Luwu Utara ?

2) Seperti apa dampak dari tayangan Upin & Ipin terhadap perilaku

komunikasi Siswa Kelas III SDN 210 Lemahabang Kabupaten Luwu

Utara?

Page 16: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

5

C. Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui perilaku komunikasi siswa Kelas III SDN 210

Lemahabang Kabupaten Luwu Utara .

2) Untuk mengetahui dampak dari tayangan Upin & Ipin terhadap perilaku

komunikasi Siswa Kelas III SDN 210 Lemahabang Kabupaten Luwu

Utara.

D. Manfaat Penelitian

1) Secara Praktis

Sebagai sumbangsih informasi hingga bahan masukan bagi unsur yang

berkewajiban dan berkaitan, dalam hal ini pihak orang tua hingga

terkhusus bagi guru sekolah untuk dapat menyikapi fenomena dalam

konteks perilaku komunikasi anak.

2) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan sebagai sumbangsih akademik guna

pengembangan literatur dari Ilmu Komunikasi terkhusus dalam konteks

perilaku komunikasi anak, hingga sebagai bahan referensi bagi peneliti

selanjutnya yang memiliki minat kesamaan kajian penelitian.

Page 17: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang digunakan penulis adalah sebagai dasar

dalam penyusunan penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil yang

telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, sekaligus sebagai perbandingan dan

gambaran yang dapat mendukung kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis.

Berikut ini adalah rincian terkait dengan penelitian terdahulu yang memiliki

kesamaan dengan penelitian penulis saat ini :

1. Penelitian Arinda Gita Pratiwi, (2016) hubungan antara sikap terhadap

tayangan Upin Ipin dan empati pada anak, metode penelitian berdasarkan

hasil penelitian bisa disimpulkan bahwa telah di ketahui kepada hubungan

yang positif dan signifikan antara sikap anak-anak yang menonton kepada

film Upin Ipin dengan tingkah laku empatinya. Hal itu di buktikan dengan

hasil analisa yang memperlihatkan nilai r sebesar 0,447 dengan nilai

signifikan sebesar 0,000 atau <0,05. Dapat dilihat bahwa kepada hubungan

yang positif dan signifikan antara sikap anak-anak yang menonton kepada

film Upin Ipin dengan tingkah laku empatinya. Selain itu dapat di

tunjukkan pula besarnya kontribusi hubungan antara sikap anak-anak

dengan tingkah laku empatinya yakni sebesar 44,7%.

2. Penelitian Dyah Noviati Kusumaningrum, (2017) analisis film kartun Upin

Ipin sebagai media pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan

karakter pada siswa taman kanak-kanak RA miftahul huda kecamatan

Page 18: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

7

sumpiuh kabupaten banyumas, berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan yang telah di uraikan di atas dapat di simpulkan bahwa banyak

terdapat nilai-nilai pendidikan karakter dalam 2 judul film kartun Upin Ipin

“siapa atan” dan “kedai makan Upin Ipin” melalui adegan dalam cerita film

Upin Ipin yang telah di analisis menggambarkan perilaku tokoh yang

mengandung pesan nilai-nilai pendidikan karakter. Nilai pendidikan sifat

menghargai prestasi dan cinta damai yang masing-masing muncul 3 kali,

sedangkan film Upin Ipin adalah nilai kerja keras sebanyak 6 nilai dan nilai

yang paling sedikit muncul adalah jujur, toleransi, mandiri demokratis,

peduli sosial dan peduli lingkungan.

3. Penelitian Novriyanto, (2019) analisis semiotika pesan moral dalam film

animasi Upin & Ipin episode mulanya ramadhan, berdasarkan penelitian

yang telah di lakukan peneliti mengenai pesan moral dalam film animasi

Upin & Ipin episode “mulanya ramadhan” dengan menggunakan analisis

semiotika Charles sandrers pierce maka dapat menarik kesimpulan bahwa

film animasi Upin & Ipin episode “mulanya ramadhan” memiliki pesan

moral yaitu hubungan manusia dengan tuhannya dalam bentuk berdoa,

hormat kepada orang tua dan sedekah, kemudian pesan moral hubungan

manusia dengan manusia lainnya pada lingkup sosial dalam bentuk

persahabatan, kekeluargaan, berani mengakui kesalahan sebagai bentuk

tanggung jawab tolong menolong antar sesama, dan interaksi sosial, serta

nasihat-nasihat yang di sampaikan mengenai rasa syukur atas rezeki yang

telah di dapatkan juga pembelajaran mengenai bulan ramadhan.

Page 19: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

8

B. Konsep Dan Teori

1. Perilaku Komunikasi

Perilaku komunikasi adalah cara seseorang individu atau kelompok itu

berkomunikasi. Perilaku komunikasi dalam tulisan ini adalah cara kerja suatu

kelompok ataupun individu dalam berkomunikasi yang didasarkan pada teori-teori

komunikasi dalam menyampaikan pesan atau mempengaruhi komunikan

(Daryanto, 2012 :45). Pemahaman tentang pola ini dapat kita ilustrasikan seperti

ketika kita akan membuat baju, ketika seseorang akan membuat baju dia akan

membuat pola atau sering disebut pattern pola ini bersifat fleksibel.

Perilaku ini yang akan menentukan bentuk dan model sebuah baju

kemudian setelah melalui beberapa proses akhirnya dari sebuah baju itu akan

kelihatan dan model sebenarnya akan terlihat jelas (Anwar, 2015:13).

Berdasarakan illustrasi di atas, pola komunikasi dapat dipahami dari suatu

komunikasi yang bersifat fleksibel. Pola ini sangat dipengaruhi oleh simbol-

simbol bahasa yang digunakan dan disepakati oleh kelompok tertentu.

a. Jenis-Jenis Pola dalam Perilaku Komunikasi

1) Pola Komunikasi Primer

Pola komunikasi primer merupakan suatu proses penyampaian pikiran

oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol (symbol)

sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambang, yaitu

lambang verbal dan lambang nirverbal. Lambang verbal yaitu bahasa sebagai

lambang verbal yang paling banyak dan paling sering digunakan, karena bahasa

mampu mengungkapkan pikiran komunikator.

Page 20: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

9

Lambang nirverbal yaitu lambang yang digunakan dalam berkomunikasi

selain bahasa, merupakan isyarat dengan anggota tubuh antara lain mata, kepala,

bibir, dan tangan. Selain itu, gambar juga sebagai lambang komunikasi nirverbal,

sehingga dengan memadukan keduanya maka proses komunikasi dengan pola ini

akan lebih efektif. Pola komunikasi ini dinilai sebagai model klasik, karena model

ini merupakan model pemula yang dikembangkan oleh Aristoteles (Mulyana

2012). Aristoteles hidup pada saat retorika sangat berkembang sebagai bentuk

komunikasi di Yunani, terutama keterampilan orang membuat pidato pembelaan

di muka pengadilan yang dihadiri oleh rakyat menjadikan pesan atau pendapat

yang dia lontarkan menjadi dihargai orang banyak. Berdasarkan pengalaman itu

Aristoteles mengembangkan idenya untuk merumuskan suatu model komunikasi

yang didasarkan atas tiga unsur yaitu: komunikator, pesan, komunikan.

Gambar 2.1 Model Komunikasi Aristoteles

Sumber : Mulyana (2012)

Fokus komunikasi yang ditelaah Aristoteles adalah komunikasi retoris,

yang kini lebih dikenal dengan komunikasi publik (public speaking) atau pidato.

Pada masa itu, seni berpidato merupakan suatu ketrampilan yang penting,

sehingga dalam komunikasi publik ini melibatkan unsur persuasi. Aristoteles

tertarik menelaah sarana persuasive yang paling efektif dalam pidato. Model

Aristoteles dalam Mulyana (2012) ini masih termasuk komunikasi yang lugas,

karena tidak menempatkan unsur media dan tidak dibahasnya aspek nirverbal

dalam persuasi. Memang harus diakui, pada masa kehidupan Aristoteles

Komunikator Pesan Komunikan

Page 21: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

10

keterampilan berkomunikasi dengan retorika memang sangat populer, sehingga

tidak heran bila komunikasi dilakukan secara sederhana. Jadi, dalam proses

komunikasi primer ini menggunakan lambang bahasa dan anggota badan dalam

menyampaikan pesan komunikasi atau memberikan respon atas pesan tersebut.

Masalah penggunaan bahasa dalam pola komunikasi ini, dapat kita lihat

dari pandangan Aristoteles yang memberitahukan bahwa bahasa sebagai penentu

utama keberhasilan komunikasi. Dengan bahasa ini pula kita dapat menyampaikan

dan mengetahui informasi dari orang lain yang berupa ucapan. Bahasa sangat

penting dalam berkomunikasi antar manusia, karena bahasa tersebut akan dapat

mengungkapkan maksud tertentu. Selain itu, dengan bahasa juga dapat

menimbulkan dua macam pengertian, yaitu makna denotatif yang berarti makna

sesungguhnya dan makna konotatif yang memiliki makna ganda dan terkadang

bersifat emosional atau evaluatif yang mengarahkan ke arah negatif. Jadi apabila

berkomunikasi yang mempunyai bahasa atau makna yang berbeda lebih baik

menggunakan kata yang bermakna denotatif.

Sedangkan lambang nirverbal digunakan dalam proses komunikasi dengan

menggunakan anggota badan yang meliputi bibir, kepala, dan tangan. Ray L.

Birdwhistel dalam Onong Uchjana Effendy melakukan analisis mengenai

pengenalan "Body Communication " yaitu pemberian kode bagi gerakan badan

(comprehensive coding scheme), sehingga dapat diketahui respon apa yang

diberikan. Selain itu, lambang nirverbal dapat berupa gambar, bagan, tabel

sebagai alat penyampai pesan. Tetapi kelemahan cara ini lambang nirverbal hanya

sebagai pembantu, sehingga belum dicapai secara efektif.

Page 22: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

11

Tipe komunikasi yang menggunakan pola ini adalah komunikasi persona

yang meliputi komunikasi intrapersonal dan komunikasi interpersonal.

Komunikasi intrapersonal dalam pola ini menggunakan aspek diri sebagai

pengirim maupun penerima, sehingga komunikasi ini merupakan komunikasi

yang terjadi dalam diri seseorang. Dalam komunikasi intrapersonal proses

komunikasi yang dilakukan bertanya dan menjawab dalam diri sendiri. Selain itu

komunikasi interpersonal juga menggunakan pola komunikasi primer ini, karena

dalam komunikasi ini hanya dilakukan dua, tiga dan beberapa orang secara

langsung tanpa menggunakan media.

Berdasarkan asumsi dasar ditemukannya pola ini oleh Aristoteles, maka

komunikasi publik menggunakan pola komunikasi primer ini. Dalam komunikasi

publik, antara komunikator dan komunikan proses komunikasi terjadi secara

langsung dan umpan balik dalam komunikasi ini tidak begitu dipermasalahkan.

Komunikasi retoris mempunyai tiga unsur utama yaitu komunikator, komunikan

dan pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut. Pola komunikasi

menegak yaitu pola komunikasi ke bawah merupakan bagian clan pola

komunikasi primer ini, karena hanya bersifat memberi arahan atau perintah saja.

Dengan adanya pola yang beraneka macam itu, menjadikan pola komunikasi

primer ini lebih mudah dikembangkan.

2) Pola Komunikasi Sekunder

Pola komunikasi secara sekunder adalah penyampaian pesan oleh

komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai

media kedua setelah memakai lambang pada media pertama. Komunikator

Page 23: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

12

menggunakan media kedua ini karena yang menjadi sasaran komunikasi yang

jauh tempatnya, atau banyak jumlahnya. Dalam proses komunikasi secara

sekunder ini semakin lama akan semakin efektif dan efisien, karena didukung oleh

teknologi komunikasi yang semakin canggih. Pola komunikasi ini didasari atas

model sederhana yang dibuat Aristoteles, sehingga mempengaruhi Harold D.

Lasswell, seorang sarjana politik Amerika yang kemudian membuat model

komunikasi yang dikenal dengan formula Lasswell (Mulyana, 2012).

Gambar 2.2 Formula Lasswell

Sumber : Mulyana (2012)

Bila melihat formula Lasswell, proses komunikasi selalu mempunyai efek

dan penggaruh terhadap khalayak, sehingga mengabaikan faktor tanggapan balik

atau efeknya. Dalam formula Lasswell ini, ada lima unsur yang dibahas yaitu

siapa, mengatakan apa, melalui apa, kepada siapa dan apa akibatnya. Dengan

adanya unsurunsur tersebut, memberi pengertian bahwa proses komunikasi ini

menyangkut siapa, yaitu siapa yang menyampaikan pesan atau memberikan

informasi yang berarti komunikator. Mengatakan apa yang dimaksud di sini

adalah pesan yang akan disampaikan komunikator.

Melalui apa yaitu dalam proses komunikasi tersebut pengiriman pesan dari

komunikator kepada komunikan melalui saluran, media, atau secara langsung,

untuk menunjang agar komunikasi lancar. Kepada siapa yang dimaksud di sini

adalah orang yang menerima pesan dalam hal ini komunikan. Terakhir apa

Siapa Mengatakan

Apa

Melalui

Apa

Kepada

Siapa

Apa

Akibatnya

Page 24: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

13

akibatnya yaitu pengaruh pesan itu terhadap penerima pesan, yang ditanggapi oleh

komunikator. Lasswell dalam Mulyana (2012) mengakui bahwa tidak semua

komunikasi bersifat dua arah, dengan suatu aliran yang lancar dan umpan balik

yang terjadi antara pengirim dan penerima pesan menjadikan komunikasi efektif

Lasswell juga menambahkan bahwa suatu fungsi penting komunikasi adalah

menyediakan informasi mengenai negara-negara kuat lainnya di dunia. Lasswell

menyimpulkan bahwa penting bagi suatu masyarakat untuk menemukan dan

mengendalikan faktor yang mungkin mengganggu komunikasi yang efektif.

Model Lasswell dalam Mulyana (2012) sering diterapkan dalam

komunikasi massa, model tersebut mengisyaratkan bahwa lebih dari satu saluran

dapat membawa pesan. Model tersebut dikritik oleh beberapa tokoh dan praktisi

komunikasi, karena tampaknya mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan

yang bertujuan. Model ini juga dianggap terlalu menyederhanakan masalah, tetapi

keunggulan model ini memfokuskan perhatian pada aspek-aspek pentingnya

komunikasi. Tipe komunikasi yang menggunakan pola ini adalah komunikasi

massa karena komunikasi massa merupakan komunikasi yang mengutamakan

saluran sebagai alat menyampaikan pesan komunikasi.

Selain itu, komunikasi yang bermedia baik media cetak maupun elektronik

juga cocok menggunakan pola ini, karena dalam pola ini menggunakan saluran.

Dalam komunikasi organisasi, pola penjuru merupakan bagian dari pola sekunder

ini, karena dapat menerapkan komunikasi yang sifatnya terbuka, sehingga dapat

dengan mudah melakukan komunikasi dengan berbagai macam hirarki dalam

organisasi tersebut.

Page 25: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

14

3) Pola Komunikasi Linear

Linear di sini mengandung makna lurus yang berarti perjalanan dari satu

titik ke titik lain secara lurus, yang berarti penyampaian pesan oleh komunikator

kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi dalam proses komunikasi ini

biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka (face to face), tetapi adakalanya

komunikasi bermedia. Dalam proses komunikasi ini, pesan yang disampaikan

akan efektif apabila ada perencanaan sebelum melaksanakan komunikasi. Weaver

pada tahun 1949 dalam Mulyana (Purwasito, 2002) menerapkan proses

komunikasi manusia (human communication) yang berakar dari teori matematik

dalam komunikasi permesinan (engineering communication). Model matematikal

tersebut menggambarkan komunikasi sebagai proses linear.

Gambar 2.3 Model Matematikal Shannon dan Weaver

Message Signal Received Signal

Sumber : Mulyana (2012)

Berdasarkan gambar tersebut, menunjukkan bahwa sumber informasi

memproduksi sebuah pesan untuk dikomunikasikan, kemudian pemancar

mengubah pesan menjadi isyarat yang sesuai bagi saluran. Dengan saluran inilah,

isyarat disampaikan dari pemancar kepada penerima untuk kemudian melakukan

kebalikan operasi yang dilaksanakan pemancar. Destination adalah tujuan yaitu

orang atau benda yang dituju atau kepada siapa pesan tersebut ditujukan.

Information Transmitte Receiver Destination

Noise Saurce

Page 26: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

15

Berdasarkan perspektif transmisi memandang komunikasi sebagai suatu

pengalihan informasi dari sumber kepada penerima. Model linear (satu arah) yang

digunakan di sini bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Perspektif

transmisi memberi tekanan pada peran media serta waktu yang digunakan dalam

menyalurkan informasi. Memang harus diakui bahwa komunikasi linear dalam

prakteknya hanya ada pada komunikasi bermedia, tetapi dalam komunikasi tatap

muka juga dapat dipraktekkan, yaitu apabila komunikannya pasif. Sebagai contoh

seorang ayah yang sedang memarahi anaknya dan anaknya hanya diam.

4) Pola Komunikasi Sirkuler

Salah satu pola yang digunakan untuk menggambarkan proses komunikasi

adalah pola sirkuler yang dibuat oleh Osgood bersama Schramm. Kedua tokoh ini

mencurahkan perhatian mereka pada peraan sumber dan penerima sebagai pelaku

utama komunikasi. Pola ini menggambarkan komunikasi sebagai proses yang

dinamis, di mana pesan ditranmisit melalui proses encoding dan decoding.

Encoding adalah transilasi yang dilakukan oleh sumber atas sebuah pesan, dan

decoding adalah transilasi yang dilakukan oleh penerima terhadap pesan yang

berasal dari sumber.. Sebagai proses yang dinamis, maka interpeter pada pola

sirkular ini bisa berfungsi ganda sebagaii pengirim dan penerima pesan. Pada

tahap awal, sumber berfungsi sebagai encorder dan penerima sebagai decorder.

Tetapi pada tahap berikutnya penerima berfungsi sebagai pengirim

(encorder) dan sumber sebagai penerima (decorder), dengan kata lain sumber

pertama akan menjadi penerima kedua dan penerima pertama berfungsi sebagai

sumber kedua, dan seterusnya.

Page 27: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

16

Gambar 2.4 Model Sirkuler Osgood dan Schramm

Sumber : Mulyana (2012)

Jika dalam pola komunikasi matematik Shannon dan Weaver melihat

proses komunikasi berakhir setelah tiba pada tujuan (destination) maka dalam

pola sirkular justru Osgood dan Schramm melihat proses komunikasi baik sumber

maupun penerima dalam pola ini mempunyai kedudukan yang sama. Karena

proses komunikasi dapat dimulai dan berakhir di mana dan kapan saja.

b. Bentuk perilaku komunikasi

1) Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi dengan diri sendiri

dengan tujuan untuk berfikir,melakukan penalaran, menganalisis, dan merenung.

Demikian menurut Onong Effendy tentang pengertian komunikasi intrapersonal

atau komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam

diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai

komunikan. Sedangkan menurut Rahmat, komunikasi intrapersonal adalah suatu

proses pengolahan informasi,meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berfikir.

Message

Encorder I

Interpreter I

Decorder

Message

Decorder I

Interpreter I

Encorder

Page 28: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

17

2) Komunikasi Antarpersonal

Komunikasi antarpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan

pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan

beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.

3) Komunikasi kelompok

a) Komunikasi dalam Kelompok Besar dalah komunikasi yang jumlahnya

terbilang besar (puluhan atau ratusan orang) di mana dalam suatu situasi

komunikasi yang sedang berlangsung tidak terdapat banyak kesempatan

untuk memberikan tanggapan secara verbal dan personal dan

memungkinkan bagi komunikator untuk

b) Komunikasi Kelompok Kecil adalah sekumpulan perorangan yang relative

kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama

dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka (Efendi, 2002).

2. Perilaku Anak

Perilaku adalah kecendrungan bertindak, berpikir, berpersepsi, dan merasa

dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap bukanlah perilaku tetapi

lebih merupakan kecendrungan untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap

objek sikap (Yusuf, 2009). Objek sikap bisa berupa orang, benda, tempat,

gagasan, situasi atau kelompok. Dengan demikian pada kenyataannya tidak ada

istilah sikap yang berdiri sendiri. Pengertian umum perilaku adalah segala

perbuatan atau tindakan yang di lakukan oleh mahkluk hidup. Perilaku dapat di

batasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berpikir, bersikap dan sebagainya

Page 29: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

18

yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek baik fisik maupun non fisik.

Proses pembentukan perilaku anak dapat di pengaruhi oleh faktor dari orang tua,

keluarga, lingkungan, teman-teman dan berasal dari individu itu sendiri, factor-

faktor antara lain : (1) persepsi, sebagai pengalaman yang di hasilkan melalui

indera penglihatan dan sebagainya. (2) motivasi, sebagai dorongan untuk

bertindak mencapai suatu tujuan tertentu hasil dari dorongan dan gerakan ini di

wujudkan dalam bentuk perilaku. (3) emosi, perilaku dapat timbul karena emosi.

Aspek psikologis yang mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan keadaan

jasmani, sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil keturunan (bawaan). (4)

belajar, sebagai suatu pembentukan perilaku yang di hasilkan dari praktek dalam

lingkungan kehidupan. (5) mementingkan diri sendiri, sikap egosentris dalam

memenuhi keinginannya. (6) simpati, sikap emosional yang mendorong individu

untuk menaruh perhatian terhadap orang lain (Jalaluddin, 2003) .

3. Efek Media Terhadap Anak

Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang di timbulkan pesan

komunikator terhadap komunikan. (Daryanto, 2010). Efek yang di timbulkan

dapat memengaruhi aspek kognitif, afektif, dan konatif pelaku komunikasi.

Adapun efek komunikasi massa dari sisi psikologi tidak sebatas karena pesan

media, tetapi di sebabkan oleh kehadiran media massa secara fisik.

1) Efek Kehadiran Media Massa

Steven H. Chaffe merumuskan efek kehadiran media massa yaitu (a). efek

ekonomis, kehadiran media massa menggerakkan lahirnya berbagai usaha dalam

bidang jasa media massa, mulai produksi, distribusi, hingga komsumsi. (b). efek

Page 30: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

19

sosial berkaitan dengan perubahan pada stuktur atau interaksi sosial. (c).

penjadwalan ulang kegiatan sehari-hari. Hadirnya media massa dapat

mempengaruhi penjadwalan kegiatan seseorang. Seperti sebelum ada televisi,

masyarakat tidur malam sekitar pukul delapan dan bangun pagi sekali untuk

segera berangkat bekerja.(d). menghilangkan dan menumbuhkan perasaan

terntentu. Khalayak sering menggunakan media massa untuk menghilangkan

perasaan tidak nyaman seperti kesepian, marah, kecewa, dan sebagainya.

2) Efek Kognitif Komunikasi Massa

Efek kognitif ialah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifat nya

informatif bagi diri nya. Dalam efek kognitif ini di bahas tentang cara media

massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat

dan mengembangkan keterampilan kognitif. (Siti, 2016). Informasi yang di

sajikan media massa berupa realitas yang tampak sebagai gambaran yang

memiliki makna. Gambaran tersebut lazim di sebut citra. (Laksana, 2015). Efek

kognitif komunikasi massa dapat di jelaskan dengan cara menelaah terlebih

dahulu proses pembentukan dan perubahan citra, lalu memperkenalkan agenda

setting yang merupakan penguraian dari pembentukan citra. Setelah itu barulah di

pahami efek prososial kognitif media massa.

3) Efek Afektif Komunikasi Massa

Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya efek afektif dari

komunikasi massa (Jalaluddin, 2003). (a) suasana emosional, responsterhadap

sebuah film, iklan, ataupun sebuah informasi akan dipengaruhi oleh suasana

emosional kita. (b). skema kognitif, naskah yang ada dalam pikiran kitayang

Page 31: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

20

menjelaskan alur peristiwa. (c). situasi terpaan, situasi yang menyebabkan

timbulnya sifat tententu. (d). faktor predisposisi individual, faktor ini

menunjukkan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang di tampilkan

dalam media massa.

4) Efek Behavioral Komunikasi Massa

Efek behavioral komunikasi massa menjelaskan efek komunikasi massa

terhadap perilaku khalayak nya yang teraplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

Perilaku yang terjadi sebagai efek dari komunikasi massa yang akan di bahas

adalah efek prososial behavioral dan perilaku agresif karena keduanya lebih sering

di bicarakan. (a). efek prososial behavioral, perilaku prososial ialah memiliki

keterampilan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Keterampilan dapat di

peroleh dari tenaga pendidik keterampilan yang sifatnya personal seperti guru,

orang tua, dan tenaga pendidik keterampilan lainnya. (b). perilaku agresif,

perilaku yang di arahkan untuk merusak sesuatu yang dapat menghindari

perlakuan seperti itu. Misalnya ketika maraknya kabar seorang siswa sekolah

dasar yang meniru adegan gulat dari acara smackdown sehingga satu orang tewas

akibat adegan gulat tersebut.

4. Teori Peluru Atau Jarum Hipodermik

Teori peluru merupakan konsep awal efek komunikasi massa oleh para

pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan hypodermic needle theory (teori

jarum hipodermik) (Efendy, 2002). Teori ini ditampilkan tahun 1950-an setelah

peristiwa penyiaran kaleidoskop stasiun radio siaran CBS di amerika berjudul The

invasion from mars. istilah model jarum hipodermik dalam komunikasi massa

Page 32: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

21

diartikan sebagai media massa yang dapat menimbulkan efek yang kuat, langsung,

terarah, dan segera. Teori peluru atau jarum hipodermik mengasumsikan bahwa

media memiliki kekuatan yang sangat perkasa dan komunikan dianggap pasif atau

tidak tahu apa-apa (Efendy, 2002). Teori ini mengasumsikan bahwa seorang

komunikator dapat menembakkan peluru komunikasi yang begitu ajaib kepada

khalayak yang tidak berdaya (pasif). Menurut Elihu Katz (Dewi, 2012) model ini

berasumsi sebagai berikut:

a. Media massa sangat ampuh dan mampu memasukkan ide-ide pada benak

komunikan yang tidak berdaya.

b. Khalayak yang tersebar diikat oleh media massa, tetapi di antara khalayak

tidak saling berhubungan.

Model ini cenderung melebihkan peranan komunikasi massa dengan

media massanya. Para ilmuwan social mulai berminat terhadap gejala-gejala

tersebut dan berusaha memperoleh bukti-bukti yang valid melalui penelitian-

penelitian ilmiah. Teori peluru yang dikemukakan Schramm pada tahun 1950-an

ini kemudian dicabut kembali tahun 1970-an sebab khalayak yang menjadi

sasaran media massa itu tidak pasif. Lazarsfeld menyatakan bahwa jika khalayak

diterpa peluru komunikasi mereka tidak jatuh terjerembap karena kadang-kadang

peluru itu tidak menembus. Ada kalanya efek yang timbul berbeda dengan tujuan

penembak. Sering pula sasaran senang untuk ditembak. Adapun Bauer

menyatakan bahwa khalayak sasaran tidak pasif mereka secara aktif mencari yang

diinginkannya dari media massa dan melakukan interpretasi sesuai dengan

kebutuhan mereka. (Wiryanto, 2005).

Page 33: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

22

C. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang didefinisikan sebagai masalah yang

penting. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian

yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan peneltian

(Sugiyono 2014 : 55). Oleh karena itu, perlu dibangun kerangka teoritis yang

memuat gagasan-gagasan pokok untuk memperjelas penelitian. Berdasarkan

uraian tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi indikator sebagai rujukan

adalah: (1) komunikasi intrapersonal, (2) komunikasi antarpersonal dan (3)

komunikasi kelompok (Efendi, 2002). Berikut ini interpretasi landasan bagan

kerangka pikir pada penelitian :

Gambar 2.5

Bagan Kerangka Pikir

Sumber : (Efendi, 2002)

Diolah dan Dikembangkan Oleh Peneliti (2021)

Bahasa Melayu pada

tayangan Upin & Ipin

Perilaku Komunikasi Anak

(Siswa Kelas III SDN 210

Lemahabang Kabupaten Luwu Utara)

Komunikasi

Intrapersonal Komunikasi

Antarpersonal

Komunikasi

Kelompok

Page 34: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

23

D. Fokus Penelitian

Fokus pada penelitian ini adalah mengenai Perilaku Komunikasi Anak dalam

Bahasa Melayu pada Tayangan Upin & Ipin (Studi Siswa Kelas III SDN 210

Lemahabang Kabupaten Luwu Utara) dengan menggunakan aspek (1) Komunikasi

Intrapersonal, (2) Komunikasi Antarpersonal dan (3) Komunikasi Kelompok.

E. Deskripsi Fokus Penelitian

Deskripsi fokus penelitian merupakan uraian lebih lanjut tentang

penjabaran indikator yang menjadi tolok ukur utama dalam kerangka pikir,

dimana pada penelitian ini menggunakan indikator :

1) Komunikasi intrapersonal, merupakan komunikasi dengan diri sendiri

dengan tujuan untuk berfikir,melakukan penalaran, menganalisis, dan

merenung.

2) Komunikasi antarpersonal, adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-

pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan

beberapa efek dan beberapa umpan balik.

3) Komunikasi kelompok, terbagi menjadi komunikasi dalam kelompok besar

di mana dalam suatu situasi komunikasi yang sedang berlangsung tidak

terdapat banyak kesempatan untuk memberikan tanggapan. Serta

komunikasi kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relative

kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan

mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka.

Page 35: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 kemudian lokasi

penelitian bertempat di SDN 210 Lemahabang Kabupaten Luwu Utara untuk lebih

jauh mengkaji tentang Perilaku Komunikasi Anak dalam Bahasa Melayu pada

Tayangan Upin & Ipin serta dampaknya dalam perilakunya untuk bersosialisasi.

B. Jenis Dan Tipe Penelitian

1) Jenis Penelitian

Berkaitan dengan judul penelitian terkait dengan Perilaku Komunikasi Anak

dalam Bahasa Melayu pada Tayangan Upin & Ipin serta dampaknya dalam perilakunya

untuk bersosialisasi, dalam memberikan gambaran dan tinjauan lebih jauh terkait

dengan manajemen organisasi Karang Taruna tersebut dalam memberdayakan

pemuda secara objektif, maka pada penelitian ini menggunakan metode Kualitatif

yang menggambarkan realita secara empirik di balik fenomena.

2) Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan peneliti adalah tipe fenomenologis dengan

didukung data kualitatif sebagaimana peneliti berusaha untuk mengungkapakan

suatu fakta atau realita yang terkait dengan permasalahan yang terjadi pada fokus

dan lokus kajian yang sesuai dengan penelitian yang tentunya tetap berada pada

wilayah penelitian yaitu terkait dengan Perilaku Komunikasi Anak dalam Bahasa

Melayu pada Tayangan Upin & Ipin serta dampaknya dalam perilakunya untuk

bersosialisasi.

Page 36: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

27

C. Informan

Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam menentukan

informan penelitian ini. Purposive sampling merupakan penentuan informan

dengan tidak berdasarkan atas strata, kedudukan atau wilayah tetapi didasarkan

pada adanya tujuan dan pertimbangan tertentu yang tetap berhubungan dengan

permasalahan dan kajian pada penelitian (Sugiyono 2014 : 96). Sesuai dengan

kebutuhan peneliti terkait Perilaku Komunikasi Anak dalam Bahasa Melayu pada

Tayangan Upin & Ipin serta dampaknya dalam perilakunya untuk bersosialisasi,

maka Informan dalam penelitian ini yaitu :

Tabel 3.1 Informan Penelitian

No Nama Inisial Keterangan

1 Asima Kharunisa AK Siswa Kelas III SDN 210 Lemahabang

2 Aulia AU Siswa Kelas III SDN 210 Lemahabang

3 Nadia Rasyid NR Siswa Kelas III SDN 210 Lemahabang

4 Aida AI Siswa Kelas III SDN 210 Lemahabang

5 Fikram FK Siswa Kelas III SDN 210 Lemahabang

6 Riyan DY Siswa Kelas III SDN 210 Lemahabang

7 Rahmat RH Siswa Kelas III SDN 210 Lemahabang

Jumlah Informan 7 Orang

Sumber : Diolah dan Dikembangkan Oleh Peneliti (2021)

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara,

observasi, dan dokumentasi.

1. Wawancara yaitu salah satu proses yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan

data secara sederhana dan dapat dikatakan bahwa wawancara (interview)

adalah suatu peristiwa atau suatu cara interaksi antara pewawancara dan

sumber informasi atau yang di wawancarai melalui komunikasi langsung.

Page 37: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

28

Dapat juga dikatakan bahwa wawancara adalah pertemuan face to face antara

pewawancara dengan sumber informasi dimana pewawancara bertanya

langsung tentang satu objek yang akan diteliti dan yang telah dirancang.

2. Observasi

Salah satu proses yang bisa dilakukan untuk mengetahui atau menyelidiki

tingkah laku non verbal yakni dengan menggunakan observasi.

3. Dokumen dokumentasi

Dokumen merupakan catatan atau karya seseorang tentang suatu yang sudah

lama. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang peristiwa atau kejadian

dalam situasi sosial yang sesuai dan terikat dengan fokus penelitian adalah

sumber informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif. Dokumen

itu dapat berupa teks tertulis, gambar maupun foto. Dokumentasi tertulis

dapat berupa kenangan, biografi, karya tulis, dan cerita. Di samping itu ada

pula material budaya atau hasil karya seni yang merupakan sumber informasi

dalam penelitian kualitatif.

E. Teknik Pengabsahan Data

1. Standar kredibilitas

Menurut Bungin (2015) Valitas merupakan persoalan yang fundamental

dalam kegiatan ilmiah. Validates data yang dilakukan dalam penelitian ini

ada empat cara.

2. Trigulasi

Trigulasi yang di gunakan adalah trigulasi sumber data yaitu memilih

berbagai sumber data yang tepat dengan trigulasi pengumpulan data yaitu

Page 38: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

29

peneliti yang mempunyai kajian yang sama mengumpulkan data secara

terpisah. Dengan demikian cara trigulasi ini memungkinkan di peroleh

variasi informasi yang seluas luasnya.

3. Melibatkan teman sejawat

Melibatkan teman dalam melakukan penelitian berguna untuk dia ajak

berdiskusi memberikan masukan bahkan kritikan mulai dari awal jalan

penelitian hingga terstukturnya hasil penelitian. Hal ini perlu di lakukan

memikirkan keterbatasan kemampuan peneliti yang dihadapkan pada

kompleksitas peristiwa sosial yang diteliti.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka

memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan, data akan

menuntun kita ke arah temuan ilmiah, bila di analisis. Analisis data ialah langkah

selanjutnya untuk mengolah data dari hasil penelitian menjadi data, dimana data

diperoleh, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menyimpulkan

persoalan yang di ajukan dalam menyusun hasil penelitian. Teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif (interactive

model of analysis). Dalam model ini terdapat 3 komponen pokok. Menurut Miles

dan Huberman dalam Sugiyono (2013) ketiga komponen tersebut yaitu :

1) Reduksi Data merupakan komponen pertama analisis data yang

mempertegas, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan

mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan dapat dilakukan.

Page 39: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

30

2) Sajian Data merupakan suatu rakitan informasi yang memungkinkan

kesimpulan. Secara singkat dapat berarti cerita sistematis dan logis supaya

makna peristiwanya menjadi lebih mudah dipahami.

3) Penarikan Kesimpulan dalam awal pengumpulan data peneliti sudah harus

mulai mengerti apa arti dari hal-hal yang ditemui dengan mencatat

peraturan-peraturan sebab akibat, dan berbagai proporsi sehingga

penarikan kesimpulan dapat di pertanggung jawabkan.

Page 40: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Profil SDN 210 Lemahabang Kabupaten Luwu Utara

Sekolah Dasar Negeri 186 Lemahabang kini terganti menjadi Sekolah

Dasar Negeri 210 Lemahabang setelah resmi berpindah di bawah binaan Dinas

Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di Kabupaten Luwu Utara

Kecamatan Bone-Bone Kelurahan Patoloan. SDN 210 Lemahabang didirikan

pada tahun 2004 dengan luas tanah 1.888 M2, dan memiliki 6 ruangan belajar, 1

ruang perpustakaan, 1 ruang kantor, 1 ruang dapur, 5 ruang wc, dan 3 ruang

kantin. Adapun jumlah pendidik di SDN 210 Lemahabang sebanyak kepala

sekolah 1, guru PNS 9, guru honorer 8, guru tetap 9, pustakawan 1, dan tata usaha

1. Berikut data yang di dapatkan tentang Sekolah Dasar Negeri 210 Lemahabang :

a. Identitas Sekolah :

Tabel 4.1 Profil Sekolah

Nama Sekolah UPT SD NEGERI 210 LEMAHABANG

NPSN 40306951

Jenjang Pendidikan SD

Status Sekolah Negeri

Alamat Sekolah Lemahabang

RT/RW 1/1

Kode Pos 92966

SK Pendirian Sekolah 188.4.45/125/1/2018

Tanggal SK Pendirian 2018-02-01

Memungut Iuran Tidak

NPWP 005721261803000

Nomor Telepon 081241007441

Email [email protected]

Page 41: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

32

b. Jumlah Pendaftar

Berdasarkan jumlah pendaftar yang di dapatkan dari data profil Sekolah

Dasar Negeri 210 Lemahabang pada tahun ajaran 2016/2017 jumlah pendaftar

sebanyak 70 siswa dan di terima hanya 63 siswa. Pada tahun ajaran 2017/2018

jumlah pendaftar 28 siswa dan semua di terima. Pada tahun ajaran 2018/2019

jumlah pendaftar sebanyak 60 siswa dan di terima hanya 55 siswa. Dan pada

tahun ajaran 2019/2020 jumlah pendaftar sebanyak 50 siswa dan di terima 49

siswa. Untuk lebih jelas nya dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Jumlah Pendaftar

PSB TAHUN PELAJARAN

2016/2017 2017/2018 2018/2019 2019/2020

Pendapatan 70 28 60 50

Diterima 63 28 55 49

Tidak Diterima 7 - 5 1

Jumlah Kelas 2 1 2 2

Jumlah Siswa 63 28 55 49

Total Jml. Siswa 63 28 55 49

% Diterima 90% 100% 92% 99%

c. Inventaris Sekolah

Tabel 4.3 Inventaris Sekolah

NAMA BARANG JUMLAH KET

Meja 12

Kursi 12

Lemari 11

Bangku Siswa 320 Baik

Meja Siswa 160 Baik

Papan Data 17

Mesin Tik/Komputer 2 Baik

Page 42: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

33

2. Visi Dan Misi Sdn 210 Lemahabang

Visi :

Mewujudkan peserta didik yang berwawasan luas, mandiri, kreatif, serta

berkepribadian yang di landasi IMTAK. (unggul dalam IPTEK, kokoh dalam

IMTAK).

Misi :

1. Meningkatkan kualitas pembelajaran untuk mencapai nilai ujian

sekolah/nasional dan kualitas peserta didik yang meningkat dari tahun ke

tahun.

2. Melaksanakan kegiatan ekstakurikuler yang dapat menunjang kegiatan

intrakurikuler untuk memberi kesempatan kepada peserta didik memperluas

wawasan mengembangkan bakat dan minat dalam IPTEK.

3. Menumbuhkan kreatifitas dan semangat keunggulan secara intensif kepada

seluruh warga sekolah

4. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga

sekolah, masyarakat, dan pemberhati pendidikan (stakeholder).

3. Stuktural Organisasi SDN 210 Lemahabang

Gambar 4.1. Struktur organisasi

Page 43: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

34

4. Denah SDN 210 Lemahabang

Gambar 4.2. Denah Sekolah

B. Hasil Penelitian

Sebagai salah satu media hiburan, TV dapat memuaskan penontonnya

melalui program-program yang menghibur dan menghilangkan rasa bosan. Selain

secara langsung maupun tidak langsung memiliki fungsi atau pengaruh televisi,

tidak semua program siaran dapat memperoleh manfaat darinya, karena banyak

dari siaran televisi tersebut yang tidak sesuai dengan sosial budaya bangsa

Indonesia, sehingga dapat mempengaruhi perkembangan psikologis, sikap dan

perilaku masyarakat Indonesia. sikap. Serta perilaku masyarakat khususnya anak-

anak dan remaja. Berdasarkan dengan kajian utama dalam penelitian, maka untuk

mengetahui perilaku komunikasi anak dalam bahasa melayu pada tayangan upin

& ipin serta dampaknya dalam perilakunya untuk bersosialisasi, ditinjau dengan

menggunakan aspek (1) komunikasi intrapersonal, (2) komunikasi antarpersonal

dan (3) komunikasi kelompok. Berikut ini penjabaran mengenai dengan aspek-

aspek yang digunakan sebagai rujukan utaa pada penelitian ini :

Page 44: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

35

1. Komunikasi Intrapersonal

Komunikasi intrapersonal, merupakan komunikasi dengan diri sendiri

dengan tujuan untuk berfikir,melakukan penalaran, menganalisis, dan merenung.

Berikut ini hasil uraian mengenai salah satu kutipan pada tayangan Upin & ipin

yang menginterpretasikan komunikasi Intrapesonal dan dialog komunikasi

intrapersonal yang dilakukan oleh siswa SDN 210 Lemahabang:

a. Komunikasi Intrapersonal (dalam tayangan Upin & Ipin)

Opah : Upin… Ipin.. kamu orang sudah merapikan mainan kalian ta?

Upin : Nantilah opah, ipin sajelah.. upin nak pergi main hhe

Opah : Kalian bedua jomlah rapikan mainan tu.. Kak Ros marah baru tau

rase kalian.

Ipin : (wah, bahaya kalo Kak Ros marah) iyaa opah ipin bergegas

Upin : (hm… bisa saye bisa dimarahin) iyaa.. iyaa.. opah upin berangkat

b. Komunikasi Intrapersonal (Siswa SDN 210 Lemahabang)

Bu Ira : Apa ada yang bisa membantu ibu untuk membawa buku-buku ini?

Aulia : Saya saje bu, saya dengan Riyan saje lah.

Riyan : Wah, kan saya belum cakap iya (berbisik ke Aulia)

Aulia : Ayolah, kamu jangan tidak mau nanti Bu Ira nilai kamu tak elok

Upin : (hm… betul juga si Aulia) Baiklah. jom kita bantu Bu ira

Berdasarkan dengan salah satu kutipan dialog pada tayangan Upin & Ipin

dan kutipan komunikasi intrapersonal Siswa SDN 210 Lemahabang yang

paparkan, menunjukkan bahwa adanya perilaku pola komunikasi intrapersonal

ketika salah satu karakter diberikan perintah untuk melakukan suatu kegiatan yang

awalnya menolak namun diberikan informasi tambahan yang berkonotasi buruk

(dimarahi) sehingga timbul kondisi dimana adanya komunikasi intrapersonal

untuk menggerakkan diri dan mengikuti perintah komunikator. Kemudian dimana

Page 45: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

36

pada gaya bahasay yang ditunjukkan pada contoh dialog siswa SDN 210

Lemahabang cenderung mengikuti gaya bahasa dari tayangan Upin & Ipin.

Kemudian berikut ini hasil wawancara dari salah seorang informan penelitian,

yang menyatakan bahwa :

“saya kak suka ka ikuti gaya Bahasa nya film Upin & Ipin karena ku rasa bahasa

nya bagus dan comel, dan kaya kebiasaanmi begitu kak.. saya juga paham sama

hafal-hafal kalimat yang di ucapkan oleh Upin & Ipin dan biasa ku praktekkan”.

(Asima Khairunisa, 28/11/2020)”

Berdasarkan dengan hasil wawancara dengan salah satu informan, dapat

diketahui bahwa gaya bahasa yang diperagakan pada tayangan Upin & Ipin

terbilang menarik bagi kalangan anak-anak untuk diikuti sebab mudah untuk

dicrna dan membekas diingatan anak-anak apa lagi dengan dipengaruhi intensitas

menonton tayangan tersebut. Hasil dari wawancara tersebut juga tentunya

menginterpretasikan bahwa muncul kecenderungan untuk melakukan komunikasi

intrapersonal (berkomunikasi sendiri) karena kegemaran akan gaya bahasa pada

tayangan tersebut. Kemudian hasil wawancara dengan informan berikutnya,

mengatakan bahwa :

”saya suka nonton Upin & Ipin, kakak ku dirumah juga kadang suka kak.. karena

ku rasa bahasa nya bagus dan enaki di dengar, kaya nabikin ki mau mengikuti kak,

di kartun Upin & Ipin juga kaya na ajarki untuk rajin pergi sholat di masjid pergi

mengaji. Terus saya senang untuk mengikuti apa yang ada di kartun Upin & Ipin”.

(Aulia, 28/11/2020).

Berdasarkan dengan hasil wawancara dengan salah satu informan, dapat

diketahui bahwa kegemaran akan tayangan Upin & Ipin baik dari segi bahasa

yang digunakan hingga perilaku dan sikap yang ditunjukkan oleh karakter pada

tayangan tersbut, dapat mempengaruhi perilaku berkomunikasi hingga perilaku

seorang anak yang intens menyaksikan tayangan tersebut. Berdasarkan dengan

Page 46: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

37

hasil dari kutipan dialog pada tayangan Upin & Ipin hingga hasil dari wawancara

yang dilakukan, maka pada aspek komunikasi intrapersonal ini dapat disimpulkan

bahwa komunikasi intrapersonal yang diadopsi oleh kalangan siswa SDN 210

Lemahabang seperti berkomunkasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk

berfikir dalam melakukan suatu kegiatan sehingga terdapat dorongan untuk

melakukannya. Sehingga seseorang yang menerima informasi atau berinteraksi

dengan komunikator lain, dapat mencerna informasi yang disampaikan untuk

dijadikan sebagai pemikiran didalam menentukan tindakan dan perilaku yang

akan dijalani dan tentunya dengan menyimak contoh-contoh positif yang ada pada

tayangan Upin & ipin menjadikan perilaku anak tidak mengarah ke hal negatif.

2. Komunikasi Antarpersonal

Komunikasi antarpersonal, adalah proses pengiriman dan penerimaan

pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan

beberapa efek dan beberapa umpan balik. Berikut ini hasil uraian mengenai salah

satu kutipan pada tayangan Upin & ipin yang menginterpretasikan komunikasi

Antarpersonal dan dialog komunikasi antarpersonal yang dilakukan oleh siswa

SDN 210 Lemahabang :

a. Komunikasi antarpersonal (dalam tayangan Upin & Ipin)

Upin : Puase itu ape Opah

Opah : Puase itu kite tak boleh makan, minum, dari pagi sampai petan,

Ipin : Haah, tak boleh makan, matilah.

Kak Ros : Halah, tak ade matinye.

Upin : Kenape kita puase Opah?

Opah : Orang Islam wajib puase, Tuhan suruh. Sepaya kite tahu macem

mane rasanye Orang yang kelaparan.

Page 47: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

38

b. Komunikasi antarpersonal (Siswa SDN 210 Lemahabang)

Nadia : Sudah waktunya keluar main nih (Istirahat). Ayo

Aida : Jom kita beli Ice Cream di uncle (pedagang kantin)

Fikram : Saye nak ikut… bolehke? Boleh ji hhe

Aida : Jomlah.. tapi bayar sendiri-sendiri nah.

Nadia : Ceppat lah kalian…

Aida : Iyaa tunggu.. tunggu kita orang

Berdasarkan dengan salah satu kutipan dialog pada tayangan Upin & Ipin

dan kutipan komunikasi antar personal Siswa SDN 210 Lemahabang yang

paparkan, menunjukkan bahwa adanya perilaku pola komunikasi Antarpersonal

ketika terjadi percakapan antara lebih dari satu komunikator. Pada dialog tersebut

menunjukkan proses interaksi antara karakter yang berbeda dengan

mengkomunikasikan informasi megenai pentingnya untuk berpuasa ramadhan

bagi sorang muslim. Kemudian berikut ini hasil wawancara dari salah seorang

informan penelitian berkaitan dengan konteks aspek komunikasi antarpersonal,

yang menyatakan bahwa :

“setiap hari selalu ka untuk nonton film kartun Upin & Ipin. Bahkan saya

kak, ku hapal semua episodenya. Saya suka juga pake bahasa nya (Melayu)

saat bermain dengan teman-teman ku jadi saya rasa senang juga kak sama

yang lain untuk pakai bahasanya”. (Fikram, 07/02/2021).

Berdasarkan dengan hasil wawancara dengan salah satu informan, dapat

diketahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari bahasa yang digunakan oleh

karakter-karakter dalam tayangan Upin & Ipin menjadi kegemaran untuk

digunakan saat berinteraksi dengan sesama teman karena diangap sebagai bahasa

yang ringan dan sudah terlanjut melekat sebab intensitas menyaksikan tayangan

tersebut. Hasi dari wawancara tersebut juga tentunya menginterpretasikan bahwa

Page 48: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

39

adanya aspek komunikasi antarpersonal yang dapat terjalin dengan mengadoipsi

gaya bahasa ayangan Upin & Ipin. Kemudian hasil wawancara dengan informan

berikutnya, mengatakan bahwa :

“Setiap hari saya suka menonton film kartun Upin & Ipin karena bahasanya yang

lucu saya rasa. Saya juga suka sekali kak dengan tokoh Jarjit yang sangat pandai

dalam berpantun, saya selalu berpantun seperti tokoh Jarjit menggunakan bahasa

Melayu”. (Riyan, 07/02/2021).

Berdasarkan dengan hasil wawancara dengan salah satu informan, dapat

diketahui bahwa bahasa yang digunakan oleh karakter pada tayangan Upin & ipin

dianggap sebagai gaya bahasa yang lucu dan menarik untuk diikuti. Terlebih

dengan salah satu karakter yang ada pada seriak tersebut yang sangat menarik

perhatian karena memiliki kelebihan untuk merangkai kalimat menjadi sebuah

pantun dan tentunya hal tersbut sangat melekat diingatan kalangan anak-anak

yang intens untuk menyaksikannya.

Berdasarkan dengan hasil dari kutipan dialog pada tayangan Upin & Ipin

hingga hasil dari wawancara yang dilakukan, maka pada aspek komunikasi

antarpersonal ini dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarpersonal yang

diadopsi oleh kalangan Siswa SDN 210 Lemahabang seperti proses pengiriman

dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang cenderung untuk mengikuti gaya

bahasa pada tayangan Upin & Ipin.

Rasa ketertarikan yang muncul baik karena gaya bahasa dan tutur kata

yang lucu juga karena terdapat beberapa karakter yang dianggap menarik karena

memiliki kelebihan-kelebihan dalam merangkai kalimat hingga menjadi sebuah

sajak atau pantun yang tentunya sangat membekas diingatan dan menarik

perhatian anak-anak.

Page 49: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

40

3. Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok, terbagi menjadi komunikasi dalam kelompok

besar di mana dalam suatu situasi komunikasi yang sedang berlangsung tidak

terdapat banyak kesempatan untuk memberikan tanggapan. Serta komunikasi

kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relatif kecil yang masing-

masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat

organisasi tertentu diantara mereka. Berikut ini hasil uraian mengenai salah satu

kutipan pada tayangan Upin & ipin yang menginterpretasikan komunikasi

Kelompok dan dialog komunikasi kelompok yang dilakukan oleh siswa SDN 210

Lemahabang :

a. Komunikasi Kelompok (Siswa SDN 210 Lemahabang)

Opah : Ha, duduk-duduk, makanlah dengan kenyang kalian orang

dengan elok-elok

Ekhsan : Hai geng, habis ni kita beraye ke rumah pak Mail dengan tuk

Dalang nak tak?

Fizi : Tapi geng, tapi tahun depan pak Mail kasih 2 ringgit. Rajoo : Ha,

iye.

Ekhsan : Alah, tok Dalang tuh lagi, tak nak buka pintu Upin : Ih,

gedengkotnya

Mei Mei : Ya lho, banyak bahil

Opah : Heh, udah-udah tak baik cakap macam tuh, kita pergi beraye

untuk salam, minta maaf, bukan untuk duit, tapi kalau kita dapat

duit, alhamdulillah

Kak Ros : Ha, orang semue yang dapet dose dengan siape siape, baik pergi

minta maaf.

Page 50: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

41

b. Komunikasi Kelompok (Siswa SDN 210 Lemahabang)

Bu Ira : Baik anak-anak sudah waktunya untuk mengumpulkan tugas yang

kemarin ibu kasih

Riyan : Baik Cekgu, Jom Jom ayo tugas nya di kumpul

Nadia : Tunggu sikit

Aida : Ini tugas saye, cantikkan tulisanku

Aulia : asima ceppatlah.. jom kamu kumpul

Asima : iyaaa saye nak kumpulkan sekarang ke Cekgu Ira

Berdasarkan dengan salah satu kutipan dialog pada tayangan Upin & Ipin

yang paparkan, menunjukkan bahwa adanya perilaku pola komunikasi Kelompok

ketika melibatkan beberapa karakter yang saling berinteraksi dan bertukar

informasi sehingga informasi yang disampaikan dapat menjadi bahan rujukan

dalam bertindak. Kemudian berikut ini hasil wawancara dari salah seorang

informan penelitian berkaitan dengan konteks aspek komunikasi antar personal,

yang menyatakan bahwa :

“kalau saya kak itu tidak pernah ka mau ketinggalan untk nonton film kartun

Upin & Ipin karena saya suka sekali tapi orang tua saya selalu melarang

saya menonton terlalu lama di depan televisi”. (Nadia Rasyid, 28/11/2020).

Berdasarkan dengan hasil wawancara dengan salah satu informan, dapat

diketahui bahwa kecenderungan seorang anak untuk menyaksikan tayangan Upin

& Ipin juga menjadi perhatian bagi kalangan orang tua untuk menasehatinya agar

tidak terlalu intens dalam menyaksikan tayangan tersebut meskipun pada dasarnya

tayangan Upin & Ipin tidak mengandung hal yang negatif. Hasi dari wawancara

tersebut juga tentunya menginterpretasikan bahwa adanya aspek komunikasi

kelompok karena melibatkan adanya interaksi antara satu atau lebih komunikator

Kemudian hasil wawancara dengan informan berikutnya, mengatakan bahwa :

Page 51: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

42

“saya suka pakai Bahasa Melayu dari itu film kartun Upin & Ipin karena

saya rasa lucuki bahsanya dan enaki juga diikuti saya juga sudah hapal

Bahasa yang sering di gunakan karakter Upin & Ipin”. (Aida, 28/11/2020).

Berdasarkan dengan hasil wawancara dengan salah satu informan, dapat

diketahui bahwa kegemaran untuk menggunakan bahasa melayu yang

dicontohkan oleh tayangan Upin & Ipin karena dianggap sebagai bahasa yang

lucu dan sangat membekas diingatan kalangan anak-anak sehingga diadopsi

didalam kehidupannya sehari-hari. Kemudian berdasarkan dengan hasil dari

kutipan dialog pada tayangan Upin & Ipin hingga hasil dari wawancara yang

dilakukan, maka pada aspek komunikasi kelompok ini dapat disimpulkan bahwa

komunikasi kelompok yang diadopsi oleh kalangan Siswa SDN 210 Lemahabang

pada saat proses belajar mengajar di kelas yang berlangsung siswa cenderung

menggunakan pola bahasa melayu yang biasa dilakukan oleh karakter pada

tayangan Upin & Ipin seperti bahasa dalam menyebut guru menjadi “cekgu” atau

ketika menjawab pertanyaan yang diajukan dengan menyebut kata “saye” atau

“tak nak” ketika tidak bisa atau idak ingin menjawab pertanyaan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Perilaku Komunikasi Anak dalam bahasa Melayu pada Tayangan Upin

& Ipin.

Keinginan anak-anak menonton tayangan film kartun Upin & Ipin

sangatlah tinggi dan sangat di gemari karena adanya gaya bahasa unik yang di

gunakan karakter Upin & Ipin sehingga banyak murid yang menirukan gaya

bahasa karakter Upin & Ipin. Gaya bahasa yang di gunakan menjadi populer di

kalangan anak-anak dan hafal dengan bahasa yang sering di gunakan mulai dari

Page 52: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

43

kata-kata sampai kalimat yang di gunakan seperti cikgu, betul..betul..betul, dua

singgit, comelye dan sebagai nya lalu menerapakan dalam kehidupan sehari-hari

dan menggantikan bahasa ibu yang seharusnya mereka gunakan. Mereka juga

memahami semua karakter Bahasa yang di gunakan oleh pemain film kartun Upin

& Ipin dan di kuasai oleh anak-anak yang sering menonton nya. Menggunakan

Bahasa yang baik dalam bertutur dengan sikap lemah lembut juga sudah di

jelaskan dalam Al-Qur’an Q.S Ali Imran 3:159 :

Terjemahannya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah

lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah

mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka

dalam urusan itu[246]. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka

bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

bertawakkal kepada-Nya.

Film kartun Upin & Ipin banyak anak-anak menirukan gaya Bahasa yang

di gunakan karena lucu dan unik, selain itu film kartun Upin & Ipin tidak hanya

memberikan hiburan melainkan memberikan pelajaran moral, agama, dan budaya.

Film kartun yang popular di kalangan anak-anak saat ini ialah film kartun Upin &

Ipin yang bahasanya menggunakan Bahasa Melayu. Tayangan film kartun

tersebut, menjadikan anak-anak berbahasa Melayu setiap hari di bandingkan

dengan bahasa Ibu atau daerahnya masing-masing.

Page 53: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

44

Fakta lain bahwa film kartun Upin & Ipin sangat digemari anak-anak, pada

saat hari libur memilih menonton televisi meskipun teman-temannya sedang

bermain. Bahkan mereka hafal jadwal tayang Upin & Ipin setiap harinya. Dengan

adanya tayangan film kartun Upin & Ipin banyak orang tua yang kurang setuju

dengan penggunaan Bahasa Melayu karena membawa dampak pada cara anak-

anak berbahasa yang lebih suka menggunakan Bahasa Melayu yang selalu di

sajikan pada tayangan film kartun Upin & Ipin. Penggunaan Bahasa ibu pada

murid SDN 210 Lemahabang sudah cukup baik dan lancar tapi karena seringnya

menonton tayangan film kartun Upin & Ipin membuat anak-anak lebih

menggunakan Bahasa Melayu yang di gunakan karakter Upin & Ipin.

Dengan demikian, dapat di lihat bahwa penggunaan Bahasa ibu pada

murid SDN 210 Lemahabang memang terpengaruh pada tayangan film kartun

Upin & Ipin dengan gaya Bahasa melayu yang di gunakannya. Sebagai orang tua

lebih baik mendampingi anak-anak secara intensif ketika menonton tayangan film

kartun Upin & Ipin saat menggunakan Bahasa melayu perlu langsung di artikan

dalam Bahasa Indonesia.

2. Dampak dari tayangan Upin & Ipin terhadap perilaku komunikasi Siswa

Kelas III SDN 210 Lemahabang Kabupaten Luwu Utara

Karakter film kartun Upin & Ipin yang lucu dan cerita nya yang relate

menjadi daya tarik tersendiri dari anak-anak untuk menonton nya. Tidak hanya

film nya saja yang di gemari tapi semua barang-barang yang bergambar film

kartun Upin & Ipin menjadi incaran bagi anak-anak. Upin & Ipin di ceritakan

sebagai anak yatim piatu dan di asuh oleh nenek dan kakak nya. Mereka selalu di

Page 54: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

45

ajarkan kebaikan dan di beri nasihat mana yang baik dan yang mana yang harus di

lakukan seperti menghormati yang lebih tua, kerugian akibat menyianyiakan

waktu, hal-hal yang tidak boleh di lakukan pada saat puasa, bahkan di ajarkan

bagaimana menjaga kesehatan dan kebersihan.

“film kartun Upin & Ipin adalah kesukaan saya dan saya suka membeli barang

dengan gambar Upin & Ipin. Tokoh yang paling saya sukai adalah Mei-Mei

karena dia cantik, lucu dan walaupun beda agama tapi saling menghargai satu

sama lain”. (Asima Kharunnisa, 28/11/2020).

Ditinjau dari ranah agama bahwa islam adalah agama yang di turunkan

Allah SWT untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Pesan kebaikan benar-benar

tersebar dalam islam baik Al-Qur’an maupun hadist. Sebagaimana dalam surah

Luqman kita ketahui banyak petuah-petuah yang beliau berikan pada nya agar

menjadi seorang hamba yang baik budi seta iman pada ilahi. Salah satu nya ialah

surah Luqman ayat 17 yaitu :

Terjemahannya : Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)

mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan

bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu

Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Ayat ini mengandung nasihat, Luqman menyuruh anak nya untuk selalu

mengerjakan shalat mengajak kepada kebaikan dan mencegah hal-hal yang buruk

serta selalu sabar dengan cobaan yang Allah berikan. Dengan kata lain bahwa

bimbingan dan pesan-pesan positif sangat penting untuk selalu di sampaikan

kepada anak agar pola perilaku anak terbentuk dengan baik dan berpengaruh serta

Page 55: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

46

bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari dan tumbuh untuk masa depan nya yang

lebih baik. Film kartun ini memberikan dampak yang positif tidak seperti film

kartun yang lain yang selalu memberikan dampak negatif seperti film kartun yang

selalu menampilkan perkelahian yang membuat anak-anak mengikuti adegan

tersebut dengan melawan teman nya sendiri karena anak-anak cenderung

menirukan apa yang mereka lihat. Efek komunikasi pada anak-anak beragam

walaupun menerima pesan yang sama, anak-anak mempunyai perhatian, minat,

dan keinginan yang berbeda.

“saya lebih suka menonton film kartun Upin & Ipin daripada film kartun yang

lain karena saya lebih banyak mendapat pelajaran dari film kartun Upin & Ipin

ini”. (Aulia, 28/11/2020).

Menonton setiap hari membuat orang tua tidak khawatir karena film

kartun Upin & Ipin tidak berdampak negatif terhadap anak justru film kartun

Upin & Ipin memberikan segi Pendidikan terhadap anak.

“saat hari libur saya selalu menonton film kartun Upin & Ipin selain

bahasanya yang sering saya ikuti, adapun pelajaran yang saya dapat dari film

kartun Upin & Ipin”. (Nadia Rasyid, 28/11/2020).

Dengan gaya Bahasa yang di gunakan film kartun Upin & Ipin menjadikan

anak selalu ingin menirukan gaya Bahasa tersebut. Seperti mempengaruhi

perilaku komunikasi pada murid SDN 210 Lemahabang Kabupaten Luwu Utara

dengan Bahasa yang selalu di ucapkan comelye, dua singgit, cikgu,

betul..betul..betul dan sebagainya.

“setiap hari saya menonton film kartun Upin & Ipin saya tidak pernah bosan.

Saya selalu mengatakan betul..betul..betul jika apa yang ditanyakan itu benar.

Saya mengerti apa yang di katakan dari film ini”. (Aida, 28/11/2020).

Page 56: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

47

Film kartun Upin & Ipin saat ini memang merupakan tayangan televisi

yang menjadi favorit anak-anak. Apalagi gambar animasi dan alur ceritanya yang

sesuai dengan kegiatan sehari-hari. Tanpa di sadari bahasa yang di gunakan dalam

film kartun Upin & Ipin menjadi idola anak-anak dan di gunakan sebagai bahan

candaan serta untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam kehidupan.

“tokoh yang paling saya sukai adalah Upin & Ipin karakter yang selalu

mempunyai tingkah yang lucu membuat saya suka mengikutinya. (Fikram,

07/02/2021 ).”

Meskipun bahasa yang di gunakan dalam film kartun tersebut

menggunakan bahasa Melayu, mereka tetap bisa memahami alur ceritanya.

Terkadang mereka juga menirukan gaya bahasa Melayu dalam berkomunikasi

bersama teman sebayanya. Kemudian berdasarkan dengan hasil dari kutipan

dialog pada tayangan Upin & Ipin hingga hasil dari wawancara yang dilakukan,

maka dampak dari tayangan Upin & Ipin terhadap perilaku komunikasi Siswa

Kelas III SDN 210 Lemahabang Kabupaten Luwu Utara berimplikasi pada aspek

komunikasi yang diadopsi oleh kalangan siswa SDN 210 Lemahabang seperti

berkomunkasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berfikir dalam melakukan

suatu kegiatan sehingga terdapat dorongan untuk melakukannya.

Sehingga seseorang yang menerima informasi atau berinteraksi dengan

komunikator lain, dapat mencerna informasi yang disampaikan untuk dijadikan

sebagai pemikiran didalam menentukan tindakan dan perilaku yang akan dijalani

dan tentunya dengan menyimak contoh-contoh positif yang ada pada tayangan

Upin & ipin.

Page 57: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

47

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1) Hasil penelitian yang dilakukan mengenai perilku komunkasi anak dalam

bahasa melayu pada Tayangan Upin & Ipin, yang ditinjau dari aspek

komunikasi intrapersonal, antarpersonal dan kelompok maka disimpulkan

bahwa :

a) Komunikasi intrapersonal yang diadopsi seperti berkomunikasi dengan

diri sendiri dengan tujuan untuk berfikir dalam melakukan suatu kegiatan

sehingga terdapat dorongan untuk melakukannya. Sehingga meenjadi

acuan dalam menentukan perilaku yang akan dijalani dengan menyimak

contoh-contoh positif yang ada pada tayangan Upin & Ipin.

b) Komunikasi antarpersonal yang diadopsi, cenderung untuk mengikuti gaya

bahasa pada tayangan Upin & Ipin saat berinteraksi dikesehariannya,

dikarenakan rasa ketertarikan yang muncul baik karena gaya bahasa yang

menarik dimana beberapa karakter memiliki kelebihan dalam merangkai

kalimat menjadi sebuah sajak yang tentunya sangat membekas diingatan

dan menarik perhatian anak-anak.

c) Komunikasi kelompok yang diadopsi, pada saat proses belajar mengajar di

kelas yang berlangsung siswa cenderung menggunakan pola bahasa

melayu yang biasa dilakukan oleh karakter pada tayangan Upin & Ipin

seperti bahasa dalam menyebut guru menjadi “cekgu” atau ketika

Page 58: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

48

menjawab pertanyaan yang diajukan dengan menyebut kata “saye” atau

“tak nak” ketika tidak bisa atau idak ingin menjawab pertanyaan.

2) Dengan demikian, dapat diketahui bahwa dampak dari kecenderungan tersebut

bahwa penggunaan Bahasa Ibu pada murid SDN 210 Lemahabang memang

terpengaruh pada tayangan film kartun Upin & Ipin dengan gaya Bahasa

melayu yang di gunakannya. Sebagai orang tua lebih baik mendampingi

anak-anak secara intensif ketika menonton tayangan film kartun Upin & Ipin

saat menggunakan Bahasa melayu perlu langsung di artikan dalam Bahasa

Indonesia. Meskipun tayangan Upin & Ipin pada dasarnya Film tidak

memberikan dampak yang buruk namun efek komunikasi pada anak-anak

beragam walaupun menerima pesan yang sama, anak-anak mempunyai

perhatian, minat, dan keinginan yang berbeda.

B. Saran

1. Untuk orang tua agar selalu memperhatikan dan mendampingi anak nya

saat menonton tayangan film kartun karena anak-anak mempunyai ingatan

yang kuat dan belum bisa memilah yang mana positif dan yang mana

negatif. Orang tua harus paham tayangan film kartun yang di tonton oleh

anak sehingga tidak dapat menemani pun, anak masih dalam kondisi

aman. Anak juga harus di berikan Batasan dan waktu saat menonton

tayangan film kartun.

2. Untuk KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) agar selalu memperhatikan film

yang akan di tayangakan terkhusus untuk tayangan film anak-anak.

Page 59: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

49

DAFTAR PUSTAKA

Anwar. (2015). Pengantar Komunikasi Massa. Bandung: Armico.

Andrik Purwasito. (2002). Komunikasi Multikultural. Surakarta : Muhammadiyah

University.

Bungin, B. (2015). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada.

BPS: Statistik Penunjang Pendidikan. (2018)

Danesi, Marcel. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta:

Jalasutra.

Daryanto. (2010). Ilmu Komunikasi. Bandung: Satunusa.

Dedy Mulyana. (2005). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Efendi, Onong Uchjana. (2002). Ilmu Komuniksi Teori & Praktek. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Hafied Cangara. (2005). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Indriana, Dina. (2011). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran:

Mengenal,Merancang, dan Mempraktikkannya. Semarang: Diva Press.

Izzaty, Rita Eka. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.

Jalaluddin Rakhmat. (2003). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Keraf,G. (2009). Diksi Dengan Gaya Bahasa. Jakarta.

Kustiono. (2010). Media Pembelajaran: Konsep, Nilai Edukatif, Klasifikasi

Praktek Pemanfaatan dan Pengembangan. Semarang : UNNES Press.

Kusumanigrum, Novianti Dyah. (2017). Analisis Film Kartun Upin Ipin Sebagai

Media Pendidikan Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Karekter

Pada Siswa Taman Kanak-Kanak RA Miftahul Huda Kecamatan Sumpiuh

Kabupaten Banyumas. Jurnal Pendidikan.

Page 60: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

50

Laksana Wijaya muhibudin. (2015). PsikologiKomunikasi. Bandung: CV Pustaka

Setia.

Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. (2009). Teori Komunikasi, edisi 9.

Jakarta: Salemba Humanika.

M.A, Morissan. (2008). Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Munadi, Yudhi. (2008). Media Pembelajaran:Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:

Gaung Persada Press.

Musyarofah Siti, Susilowati Erna, (2016). Hubungan Frekuensi Menonton Tv

Pada Anak SD (Kelas V) Dengan Tingkat Prestasi Belajar Anak Usia 10-11

Tahun. Jurnal kesehatan, Volume (5).

Moleong, Lexy J. (2004). Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Moleong, Lexy. (2002). Metedologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Novriyanto. (2019). Analisis Semiotika Pesan Moral Dalam Film Animasi Upin &

Ipin Episode Mulanya Ramadhan. Jurnal Komunikasi

Nurhadi, Fachrul Zikri Dr. (2017). Teori Komunikasi Kontenporer. Bandung:

Kencana.

Pratiwi, Gita Arinda. (2016). Hubungan Antara Sikap Terhadap Tayangan Upin

Ipin Dan Empati Pada Anak. Jurnal Psikologi.

Purwati, P., Rosdiani, R., Lestari, R.D,. & Firmansyah, D. (2018). Menganalisis

Gaya Bahasa Metafora Dalam Novel “Laskar Pelangi” Karya Andrea

Hirata. Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia), 1(3),

291-302.

Prasetyo dkk. (2005). Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Aplikasi, Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Sobur, Alex. (2003). Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.

Sujanto, Agus. (1996). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Aksara Baru.

Page 61: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

51

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Suyanto. (2005). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana Prenanda Media

Group.

Taufik, Tata. (2012). Etika Komunikasi Islam: Komparasi Islam dan Barat.

Bandung: Pustaka Setia.

Yusuf. Syamsu. (2009). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya.

Widowati, Dewi. (2012). Efek Media Massa Terhadap Khalayak. Jurnal Adzikra,

Volume (3).

Page 62: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

52

LAMPIRAN

Page 63: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

53

Dokumentasi objek Penelitian

SDN 210 Lemahabang Kabupaten Luwu Utara

Page 64: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

54

Dokumentasi Aktivitas Peneliti

Saat Mewawancarai Siswa SDN 210 Lemahabang

Kabupaten Luwu Utara

Page 65: SKRIPSI PERILAKU KOMUNIKASI ANAK DALAM GAYA BAHASA …

55

Dokumentasi Aktivitas Peneliti

Saat Mewawancarai Siswa SDN 210 Lemahabang

Kabupaten Luwu Utara