skripsi perencanaan strategi digital (studi kasus: …
TRANSCRIPT
SKRIPSI
PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL
(STUDI KASUS: LEARN QURAN)
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
SUPRIYANI
11140930000169
PROGRAM STUDI SSTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLLAH
JAKARTA
2020 M / 1441 H
SKRIPSI
PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL
(STUDI KASUS: LEARN QURAN)
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
SUPRIYANI
11140930000169
PROGRAM STUDI SSTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLLAH
JAKARTA
2020 M / 1441 H
ii
PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL
(STUDI KASUS: LEARN QURAN)
Skripsi
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu
Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun oleh:
Supriyani
11140930000169
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M / 1441 H
vi
ABSTRAK
Supriyani – 11140930000169, Perencanaan Strategi Digital (Studi Kasus:
Learn Quran) di bawah bimbingan BAYU WASPODO dan NIDA’UL
HASANATI.
Learn Quran merupakan suatu startup yang bergerak di bidang pendidikan, agama,
yang menghasilkan produk digital berupa aplikasi belajar membaca Al-Qur’an
serta pentafsiran Al-Qur’an. Jenis bisnis yang dilakukan oleh Learn Quran adalah
B2C (Business to Customer). Persaingan yang ketat dalam dunia digital
mengharuskan suatu startup khususnya Learn Quran untuk bergerak dan
berkembang lebih cepat guna memperoleh keunggulan kompetitif. Dalam hal ini,
pengembangan produk masih menjadi kendala bagi Learn Quran karena
berdampak pada keterlambatan waktu peluncuran produk yang meleset dari
timeline-nya. Banyak strategi digital yang gagal disebabkan besarnya kekuatan
ekonomi yang mengganggu digital disebabkan ketidaksesuaiannya dengan model
ekonomi, strategis, dan operasi tradisional. Dalam hal ini, perlunya startup belajar
lebih cepat cara untuk bersaing serta menciptakan nilai bagi penggunanya. Tujuan
penelitian ini adalah memberikan usulan perencanaan strategi digital untuk
menangkap peluang lebih dalam bersaing, yang dapat membuat pengambilan
keputusan yang bijak untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif. Model yang
digunakan dalam perencanaan strategi digital ini adalah Model Peppard dan Ward.
Alat analisis yang digunakan yaitu analisis CSF (Critical Success Factor), SWOT
dan Value Chain untuk lingkungan bisnis internal, analisis PESTEL dan Porter’s
Five Competitive Forces untuk lingkungan bisnis eksternal, analisis McFarlan’s
strategy grid untuk lingkungan SI/TI internal. Hasil yang didapatkan dari
penelitian ini berupa strategi SI, strategi TI serta strategi manajemen SI/TI yang
dapat dijadikan acuan untuk memperkuat keunggulan yang ada atau memanfaatkan
teknologi yang baru.
Kata Kunci : Perencanaan Strategi Digital, Peppard and Ward, CSF, SWOT,
Value Chain, Porter’s Five Competitive Forces, PESTEL, McFarlan’s Strategy
Grid.
BAB 1-V +162 Halaman +37 Gambar +33 Tabel + Daftar Pustaka + Lampiran
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Bismillahirrahmaanirrahiim, hamdan lillah puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Esa penuh kasih dan sayang yang telah
melimpahkan rahmat, ridho, taufiq serta hidayahNya, sehingga dengan kuasaNya
penulis dapat menyelesaikan tulisan ini. Shalawat beriring salam semoga selalu
tercurahkan kepada kekasihNya, Baginda Besar Nabi dan Rasul kita Muhammad
SAW beserta keluarga dan para pengikutnya hingga hari akhir, semoga syafaat
tercurah kepada kami umatnya nanti di yaumil qiyamah. Aamiin.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih amat sangat jauh dari kata
sempurna. Namun demikian peneliti berharap skripsi ini dapat memenuhi
persyaratan guna memperoleh gelar sarjana (S1) di bidang Sistem Informasi Dari
Fakultas Sains Dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Skripsi yang berjudul “Perencanaan Strategi Digital (Studi Kasus: Learn
Quran)”, akhirnya dapat diselesaikan meskipun ternyata dalam prosesnya
memakan yang waktu yang lama. Selama penyusunan skripsi ini tentu penulis
menghadapi banyak kesulitan, hambatan bahkan tekanan, namun berkat
kesungguhan hati, keikhlasan, doa, bantuan, motivasi, bimbingan serta semangat
yang tiada henti dari berbagai pihak, tentunya proses penyusunan laporan skripsi
ini akan sangat sulit untuk diselesaikan peneliti. Oleh karena itu, secara khusus
peneliti ingin berterimakasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. Lily Surayya Eka Putri, M.Env.Stud selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
2. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom., PhD selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Bayu Waspodo, MM dan Ibu Nida’ul Hasanati, MMSI selaku dosen
pembimbing yang selalu sabar dan telah meneydiakan waktu, tenaga dan
pikiran untuk selalu memberikan arahan, dukungan dan bimbingan kepada
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Jazaakumullah khoiron kasiron.
viii
4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan
ilmunya selama peneliti duduk di bangku perkuliahan, semoga ini menjadi ilmu
yang bermanfaat bagi peneliti khususnya dan masyaratakat umumnya serta
mendapat keberkahan di sisi Allah SWT.
5. Bapak M. Sani, M.Sc selaku CEO Learn Quran yang bersedia memberikan
kesempatan kepada peneliti untuk dapat meneliti mengenai Learn Quran.
6. Bapak Neman dan Ibu Nami selaku orang tua penulis yang telah mendidik,
menyayangi, memberikan dukungan, semangat dan doa yang tiada henti hingga
saat ini sehingga peneliti ingin selalu memberikan yang amat sangat terbaik
untuk mereka, semoga Allah selalu memuliakan keduanya dunia dan akhirat.
7. Untuk Nurhayati dan Susi Susanti, selaku kakak dari penulis, dengan segala
keanehan, kasih sayang, semangat, doa serta dukungan materi maupun non
materi, terimakasih atas segalanya, sehingga penulis ini bisa menjadi seorang
sarjana.
8. Sahabat terbaik peneliti yaitu Khusnul Khotimah, S.SI, yang selalu setia
menjadi support system peneliti sejak sekolah tsanawiyah yang telah
memberikan dukungan terbaik, doa, perhatian, pendengar segala keluh kesan,
motivator dan kritikus kepada peneliti, itu semua sangat berarti.
9. Maryanah, sahabat terbaik peneliti dari masa sekolah dasar, terimakasih atas
perhatian, doa, dukungan serta semangatmya, itu sangat berarti.
10. Teruntuk Yayah Kusnariah Hidayanti yang setia menemani perjalan kuliah
peneliti hingga saat ini, sahabat terbaik dalam hidup, terimakasih banyak atas
dukungan, motivasi, doa dan selalu ada untuk peneliti serta mau berjuang
bersama peneliti selama masa kuliah, semoga Allah memudahkan serta
memberkahi hidupmu dunia dan akhirat, doa terbaik penulis untuknya.
11. Sahabat-sahabat peneliti yaitu Iin Nur Intan, Zikra Agnia Luthfansa selaku
sahabat terbaik yang bersedia bersedia berjuang bersama dalam menyelesaikan
skripsi ini, terimakasih untuk doa, dukungan, semangat serta perhatian yang tak
pernah habis.
ix
12. Teman-teman peneliti yaitu Endah Mahmudah, Ayu Permata Sari, M. Taufik,
Kukuh Sumarwoto, Umar Wira Wijaya (Alm), Tri Cahyani, dan Amalia Azatil
Ismah.
13. Sahabat-sahabat KKN terbaik, Adam Risma, S.Sos, Maulana Muhammad
Iqbal, S.Kom, Lubna Zahraty, S.H, Muhammad Fadli Amrullah, S.H, Aditya
Farry, Adenia Mustika, S.E, Intan Zuleira, S.Sos, Ratih Clara Santi, S.S,
Muhammad Lutfi, S.Ag, Asep Hidayat Aruan, A Rian dan A Dedi.
14. Ali Akbar, S,Ag dan Mulki Tour and Travel selaku senior yang senantiasa
menemani penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
15. Teman-teman seperjuangan CCIT 2013, Sistem Informasi 2014, terimakasih
untuk kebersamaan dan kenangannya selama ini, sukses untuk kalian semua.
Penulis memohon kepada Allah SWT agar seluruh dukungan, bantuan,
bimbingan dan semangat dari semua pihak dibalas dengan kebaikan dan pahala
yang berlipat ganda. Oleh karena itu, mohon pembaca dapat memaklumi atas
kekurangan tersebut.
Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat sekaligus
menambah ilmu bagi kita semua. Aamiin yaa robbal a’lamin.
Jakarta, Juni 2020
SUPRIYANI
11140930000169
x
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................... i
LEMBAR HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ....................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
I.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
I.2. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6
I.3. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
I.4. Batasan Masalah ....................................................................................... 6
I.5. Tujuan Penelitian...................................................................................... 7
I.6. Manfaat Penelitian.................................................................................... 7
I.7. Metodologi Penelitian .............................................................................. 8
I.7.1. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 8
I.7.2. Metode Perencanaan Strategi Digital................................................ 9
xi
I.8. Sistematika Penyusunan ........................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 11
II.1 Perencanaan Strategi Digital .................................................................. 11
II.2 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi .............................. 12
II.3 Strategi Sistem Informasi dan Organisasi .............................................. 13
II.4 Konsep Dasar Perencanaan Strategi Digital........................................... 14
II.5 Pentingnya Perencanaan Strategi Digital ............................................... 20
II.6 Contoh Metodologi Perencanaan Strategi .............................................. 21
II.7 Metodologi dan Teori Analisis Perencanaan Strategi Digital SI ........... 28
II.7.2 Analisis Value Chain ...................................................................... 30
II.7.3 Analisis Critical Success Factor ..................................................... 32
II.7.4 Analisis Porter’s Five Forces Model .............................................. 33
II.7.5 Analisis McFarlan Strategic Grid .................................................. 36
II.7.6 Analisis PESTEL ............................................................................ 38
II.8 Konsep Perusahaan Startup .................................................................... 41
II.8.1 Pengertian Startup ........................................................................... 41
II.8.2 Perkembangan Startup .................................................................... 42
II.8.3 Resiko yang Dihadapi oleh Startup ................................................ 43
II.8.4 Karakteristik Startup ....................................................................... 45
II.8.5 Penelitian Sejenis ............................................................................ 45
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 53
III.1. Jadwal Penelitian ................................................................................ 53
xii
III.2. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 54
III.3. Metode Analisis Perencanaan Strategi Digital ................................... 55
III.3.1 Analisis Lingkungan Bisnis Internal ............................................... 55
III.3.2 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal ............................................ 56
III.3.3 Analisis Lingkungan SI/TI Internal ................................................ 57
III.3.4 Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal.............................................. 58
III.3.5 Strategi Digital ................................................................................ 58
III.3.6 Strategi Manajemen SI/TI ............................................................... 59
III.4. Kerangka Penelitian ............................................................................ 59
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................... 61
IV.1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................ 61
IV.1.1 Profil Yayasan Learn Quran ........................................................... 61
IV.1.2 Visi, Misi dan Tujuan ..................................................................... 62
IV.1.3 Sasaran Perusahaan ......................................................................... 62
IV.1.4 Logo Perusahaan ............................................................................. 62
IV.1.5 Struktur Organisasi ......................................................................... 63
IV.1.6 Uraian Tugas ................................................................................... 64
IV.1.7 Produk-produk Learn Quran .......................................................... 65
IV.1.8 Kelebihan Produk Learn Quran...................................................... 67
IV.2. Tahapan Masukan (Input Phase) ........................................................ 68
IV.2.1 Analisis Lingungan Bisnis Internal ................................................. 68
IV.2.2 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal ............................................ 92
xiii
IV.2.3 Analisis Lingkungan SI/TI Internal ................................................ 98
IV.2.4 Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal............................................ 102
IV.2.5 Tren Sistem Informasi................................................................... 103
IV.2.6 Tren Teknologi jaringan ............................................................... 104
IV.2.7 Tren Teknologi Digital ................................................................. 105
IV.3. Tahapan Proses Perencanaan Strategi Digital .................................. 105
IV.3.1 Rumusan Strategi Bisnis Sistem Informasi................................... 105
IV.3.2 Rumusan Strategi Manajemen SI/TI ............................................. 112
IV.3.3 Rumusan Strategi Teknologi Informasi ........................................ 112
IV.4. Tahapan Keluaran Perencanaan Strategi Digital (Output Phase) ... 113
IV.4.1 Strategi Bisnis Sistem Informasi ................................................... 113
IV.4.2 Strategi Teknologi Informasi ........................................................ 125
IV.4.3 Strategi Manajemen SI/TI ............................................................. 129
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 139
V.1. Kesimpulan........................................................................................... 139
V.2. Saran ..................................................................................................... 139
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 141
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Keselarasan Strategi .............................................................. 14
Gambar 2.2 Hubungan Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI...................... 15
Gambar 2.3 Skema Perencanaan Strategi SI/TI (digital) ...................................... 18
Gambar 2.4 Renstra Versi Wetherbe (Turban, 1999) ........................................... 22
Gambar 2.5 Information Engineering (IE) Versi James Martin ........................... 23
Gambar 2.6 Diagram Renstra Versi Tozer ........................................................... 25
Gambar 2.7 Diagram Value Chain........................................................................ 31
Gambar 2.8 Critical Succes Factors (CSF) .......................................................... 33
Gambar 2.9 Analisis Porter's Five Force ............................................................. 35 Gambar 3.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 60 Gambar 4.1 Logo Learn Quran ............................................................................ 63
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Learn Quran ..................................................... 63
Gambar 4.3 Tampilan Aplikasi Learn Quran Tajwid .......................................... 66
Gambar 4.4 Tampilan Aplikasi Learn Quran Tafsir ............................................ 67
Gambar 4.5 Analisis Lingkungan Bisnis Internal ................................................. 69
Gambar 4.6 Bagan Analisis CSF (Critical Success Factors) ............................... 71
Gambar 4.7 Analisis SWOT ................................................................................. 79
Gambar 4.8 Analisis Value Chain ........................................................................ 83
Gambar 4.9 Value Chain Learn Quran................................................................. 84
Gambar 4.10 Analisis Kebutuhan Informasi Learn Quran .................................. 87
Gambar 4.11 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal ............................................ 92
Gambar 4.12 Analisis PESTEL ............................................................................ 93
Gambar 4.13 Uraian Porter’s Five Competitive Forces ....................................... 96
Gambar 4.14 Analisis Lingkungan SI/TI Internal ................................................ 98
Gambar 4.15 Analisis Jaringan Learn Quran ..................................................... 100
Gambar 4.16 Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal ............................................ 103
Gambar 4.17 Kaitan CSF dan SWOT yang Menghasilkan Strategi Bisnis SI ... 109
vii
Gambar 4.18 Ringkasan Analisis PESTEL ........................................................ 111
Gambar 4.19 Strategi Sistem Informasi .............................................................. 114
Gambar 4.20 Pemetaan Solusi Sistem Informasi ................................................ 114
Gambar 4.21 Usulan Portfolio Aplikasi SI ......................................................... 122
Gambar 4.22 Bagan Usulan Jaringan.................................................................. 126
Gambar 4.23 Jaringan yang Dimiliki Saat ini ..................................................... 127
Gambar 4.24 Usulan Jaringan Bagi Learn Quran .............................................. 128
Gambar 4.25 Strategi Manajemen SI/TI ............................................................. 129
Gambar 4.26 Struktur Organisasi Saat Ini .......................................................... 130
Gambar 4.27 Usulan Bagi Organisasi Learn Quran ........................................... 131
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS) ................................................. 29
Tabel 2.2 Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS) ............................................. 29
Tabel 2.3 Matriks Analisis SWOT........................................................................ 30
Tabel 2.4 Portfolio McFarlan ................................................................................ 36
Tabel 2.5 Jurnal Penelitian yang Sejenis .............................................................. 46 Tabel 3.1 Waktu Penelitian ................................................................................... 53 Tabel 4.1 CSF Tujuan Utama Learn Quran ......................................................... 72
Tabel 4.2 Tujuan Utama Product Manager .......................................................... 73
Tabel 4.3 CSF Product Manager .......................................................................... 74
Tabel 4.4 Tujuan Utama Developer ...................................................................... 75
Tabel 4.5 CSF Developer ...................................................................................... 76
Tabel 4.6 Tujuan Utama Business Manager ......................................................... 77
Tabel 4.7 CSF Business Manager ......................................................................... 78
Tabel 4.8 Hasil Matriks SWOT ............................................................................ 81
Tabel 4.9 Uraian Keperluan Informasi Divisi Product Manager ......................... 88
Tabel 4.10 Uraian Informasi yang Dibutuhkan Divisi Developer ........................ 89
Tabel 4.11 Penjabaran Informasi yang Diperlukan Divisi Business Manager .... 90
Tabel 4.12 Portfolio McFarlan Strategic Grid Pada Learn Quran .................... 101
Tabel 4.13 Aktivitas Utama Learn Quran beserta Strategi dan Solusinya ......... 107
Tabel 4.14 Analisis Kebutuhan Informasi Bagi Tiap Divisi............................... 110
Tabel 4.15 Pemetaan Solusi SI untuk Keseluruhan Divisi ................................. 115
Tabel 4.16 Pemataan Solusi Untuk Divisi Product Manager............................. 116
Tabel 4.17 Pemetaan Solusi Untuk Divisi Developer ........................................ 118
Tabel 4.18 Pemetaan Solusi Untuk Divisi Business Manager ........................... 120
Tabel 4.19 Usulan Portfolio Apikasi SI dengan McFarlan Strategic Grid ........ 122
Tabel 4.20 Penjabaran dari Aplikasi yang Diusulkan ......................................... 124
Tabel 4.21 Kebutuhan SDM yang Mengelola TI................................................ 129
Tabel 4. 22 Tabel SDM yang ada serta usulannya.............................................. 132
vii
Tabel 4.23 Rincian Biaya yang Dibutuhkan dalam Perencanaan Proyek ........... 134
Tabel 4.24 Biaya Proyek Artificial Intelligence yang Diusulkan ....................... 135
Tabel 4.26 Biaya Proyek SI Research & Development yang Diusulkan ............ 136
Tabel 4.27 Biaya Proyek SI ERP yang Diusulkan ............................................. 137
Tabel 4.28 Biaya Proyek SI Akuntansi dan Keuangan yang Diusulkan............ 137
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Learn Quran merupakan suatu startup yang bergerak di bidang pendidikan,
agama, yang menghasilkan produk digital berupa aplikasi belajar membaca Al-
Qur’an serta pentafsiran Al-Qur’an. Jenis bisnis yang dilakukan oleh Learn Quran
merupakan jenis B2C (Business to Customer). Persaingan yang ketat dalam dunia
digital mengharuskan suatu startup khususnya Learn Quran untuk bergerak dan
berkembang lebih cepat guna memperoleh keunggulan kompetitif. Dalam hal ini,
pengembangan produk masih menjadi kendala bagi Learn Quran karena
berdampak pada keterlambatan waktu peluncuran produk yang meleset dari
timeline-nya.
Learn Quran telah memiliki dan menerapkan perencanaan strategi yang
tertera pada Renstra Learn Quran 2015-2019. Fokus utama Learn Quran terletak
pada pembuatan dan pengembangan produk digital pembelajaran Al-Qur’an.
Tentunya pengembangan produk menjadi urgensi untuk menjadikan renstra sebagai
pedoman dalam manajemen waktu, proses bisnis, pengambilan keputusan, serta
eksekusi tim agar selaras dengan visi, misi dan tujuan Learn Quran. Oleh
karenanya, perlunya Learn Quran untuk memaksimalkan dan memahami
pentingnya perencanaan strategi digital untuk menangkap peluang, menghindari
resiko serta lebih unggul dari kompetitor bisnisnya.
Perusahaan yang berbasis atau menawarkan produk digital yang masih
berkembang tentunya memerlukan sebuah perencanaan (planning) untuk jangka
panjang guna mencapai dan mengintegrasikan strategi bisnis yang ada dengan
strategi SI/TI agar tujuan bisnis dapat tercapai sesuai dengan target yang dimiliki.
Oleh karenanya, perencanaan strategi yang telah dimiliki Learn Quran perlu
dilakukan perencanaan ulang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi saat
ini serta kebutuhan proses bisnis. Hal ini agar Learn Quran dapat terus
2
mempertahankan eksistensi produk dan layanannya dalam bidang pendidikan
ataupun bersaing dengan para kompetitornya.
Berawal dari ide yang berasal dari teman-teman guru mengaji CEO Learn
Quran yaitu H. Mohamad Sani, M.Sc yang saat itu menyadari pentingnya kemajuan
teknologi informasi untuk belajar memperdalam agama. Oleh karena itu, aplikasi
Learn Quran punya empat misi penting, yaitu kemampuan membaca, memahami,
menghafal serta mengaplikasikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup penggunanya.
Jadi, teknologi informasi ini sebagai transformasi dalam mempelajari Al-Qur’an.
Saat ini, jumlah tim yang ada di Learn Quran berkisar sepuluh orang, yang
terdiri dari Business Manager, Product Manager, Android Developer, IOS
Developer, UI designer, AI Designer, Web Developer serta Islamic Advisor. Dalam
tim ini mayoritas beranggotakan lulusan komputer, programmer ataupun web
developer.
Berdasarkan hasil wawancara dengan CEO Learn Quran yaitu H. M. Sani,
M.Sc pada 09 Maret 2019, saat ini Learn Quran Tajwid tidak hanya memiliki
pengguna yang berasal dari dalam negeri saja, tetapi juga banyak tersebar di negara-
negara belahan dunia yang lain. Aplikasi Learn Quran Tajwid saat ini setidaknya
memiliki pengguna lebih dari 100.000 yang tersebar di berbagai negara dan telah
memakai beberapa bahasa di antaranya Bahasa Indonesia, Inggris, Arab, Cina,
Belanda, Perancis, Jerman, Hindia dll. Learn Quran sudah berjalan kurang lebih
dari 5 tahun sejak terbentuknya pada April 2015, kini Learn Quran telah memiliki
2 produk, yaitu Learn Quran Tajwid yang telah memiliki 100.000 pengguna lebih
dan Learn Quran.
Perencanaan strategi digital juga merupakan salah satu kunci untuk mencapai
visi dan misi yang dimiliki oleh suatu startup, begitu pun dengan Learn Quran yang
sampai saat ini belum memaksimalkan strategi digitalnya dalam proses bisnis,
teknologi informasi dan struktur organisasinya. Sehingga kesempatan
memaksimalkan peluang belum efektif dan kelemahan dalam hal ini dapat
3
berdampak pada persaingan dan kelangsungan hidup suatu startup khususnya
Learn Quran.
Perencanaan strategis merupakan instrumen kepemimpinan dan suatu proses.
Sebagai suatu proses menentukan apa yang dikehendaki suatu organisasi di masa
depan dan bagaimana usaha untuk mencapainya. Perencanaan strategis informasi
menekankan bagaimana SI/TI dapat membuka peluang baru dan perusahaan dapat
memperoleh posisi yang lebih menguntungkan daripada pesaingnya. Pada
umumnya, proses perencanaan strategis informasi menghasilkan sebuah
identifikasi tentang masalah beserta pemecahannya pada struktur informasi
(Yakub, 2012).
Suatu perusahaan membutuhkan suatu tools yang dapat digunakan dalam
bersaing dan juga mempertahankan pelanggan. Strategi Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi diperlukan guna menopang strategi bisnis untuk kelangsungan
hidup perusahaan (Peppard & Ward, 2002). Perencanaan strategis informasi adalah
berhubungan dengan tujuan strategi, kepentingan puncak manajemen dan faktor-
faktor kritis penunjang keberhasilan (Critical Succes Factor) dan juga berhubungan
dengan bagaimana teknologi digunakan untuk memberikan kesempatan baru.
Perkembangan teknologi yang begitu cepat, hingga saat ini mengarah kepada
teknologi digital, sadar tidak sadar merubah perilaku dan pola kehidupan manusia.
Teknologi digital merubah bagaimana bisnis dilakukan. Sebagai contoh, pemakaian
sensor untuk alat seperti elevator, wind turbine dan alat pertanian mengirim big
data untuk analisis yang prediktif dan model layanan yang inovatif. SMACIT
(social, mobile, analytics, cloud and internet of things) dan digital teknologi
menghadirkan peluang besar bagi perusahaan besar untuk membandingkan nilai
proposisi, khususnya menyatukan kompetensi yang ada dengan kapabilitas
teknologi (Ross et al., 2016).
Peluang digital tentu bukan hal yang bisa dilewatkan begitu saja oleh para
CEO startup, dalam proses strategi, organisasi akan dapat mengidentifikasikan area
untuk mengoptimalkan proses bisnis yang mereka miliki. Strategi digital juga akan
4
berperan aktif dalam menjangkau target pasar yang diharapkan berupa
menghasilkan calon pelanggan potensial dan memelihara pelanggan yang sudah
dimiliki (Development, 2018). Strategi digital pun dapat memberi ruang untuk
menangkap surplus dengan menciptakan rata-rata nilai lebih bagi pelanggan.
Pelanggan bisa menemukan penawaran produk, layanan digital yang
menguntungkan dan memberikan pilihan tanpa batas serta transparansi dari segi
harga.
Namun, jika diteliti lebih dalam lagi, banyaknya startup yang muncul, belum
memiliki perencanaan strategi digital atau bahkan mereka telah memiliki
perencanaan strategi digital namun sebagian besar strategi digital tidak
mencerminkan bagaimana digital mengubah fundamental ekonomi, dinamika
industri, atau mengerti arti persaingan (Bughin, 2018).
Hal yang tidak dapat diremehkan pula ialah terhadap momentum
peningkatan digitalisasi, perubahan perilaku pengguna, teknologi yang mendorong
serta penghalang atau ancaman yang akan menimpa suatu startup. Menurut survei
yang dilakukan, hanya 8% dari perusahaan mengatakan model bisnis mereka saat
ini akan tetap layak secara ekonomi jika industri mereka terus melakukan
digitalisasi yang sesuai dengan kebutuhan dan cepatnya arus persaingan saat ini.
Hampir setiap perusahaan startup di dunia khawatir tentang masa depan
digitalnya, dengan kata lain, begitu banyak strategi digital yang gagal dikarenakan
berkaitan dengan besarnya kekuatan ekonomi yang mengganggu digital disebabkan
ketidaksesuaiannya dengan model ekonomi, strategis, dan operasi tradisional.
Dalam hal ini, perlunya suatu startup belajar lebih cepat cara untuk bersaing serta
menciptakan nilai bagi penggunanya.
Chen dan kawan-kawan mengatakan bahwa sebagai pemimpin perusahaan
perlu mengenali peluang yang diciptakan oleh teknologi digital baru untuk
meningkatkan integrasi, yang didefinisikan sebagai strategi digital. Yaitu integrasi
strategi bisnis yang menggabungkan dengan peluang yang disajikan melalui
ekonomi digital. Mendefinisikan strategi digital sebagai strategi bisnis, terinspirasi
5
oleh kemampuan yang kuat, teknologi yang mudah diakses (seperti SMACIT),
yang bermaksud menghadirkan bisnis terintegrasi yang memiliki kemampuan unik
dengan cara responsive terhadap kondisi pasar yang terus berubah (Ross et al.,
2016).
Banyak perusahaan yang rusak oleh gangguan digital, hal ini karena
kurangnya pemahaman yang kaya mengenai lingkungan yang kompetitif dan
bagaimana kemungkinannya untuk berubah. Dampak dan peluang digital akan
beragam menurut industri dan fungsinya. Salah satu kuncinya adalah dengan
membuka kembali pikiran ke berbagai kemungkinan strategis dan resiko yang
dibawa oleh digital dilihat dari teknologi yang dianggap penting dan implikasinya
terhadap biaya, serta kemampuan baru yang dibutuhkan (Wald, Laubier, &
Charanya, 2019).
Penelitian dalam bidang perencanaan strategi sistem informasi telah banyak
dilakukan, di antaranya, Desmin (2014) meneliti dalam bidang IT Konsultan yang
menghasilkan solusi IT dengan judul Perencanaan Strategi Sistem Informasi Pada
PT Sasmita Wikrama Nusantara. Penelitian selanjutnya, Putri (2018) meneliti pada
bidang Fintech (Financial Technology) dengan menggunakan analisis GAP dengan
judul Penerapan Strategi Digital Pada PT Crowde Membangun Bangsa, yang
menghasilkan analisis untuk mengurangi kesenjangan terhadap penerapan
perusahaan dengan strategi yang tertera pada dokumen Renstra. Dalam bidang
pengembangan bisnis UKM, Hamdani dan Fatah (2018) meneliti dengan judul
Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Usaha Kecil dan Menengah
menggunakan metode Ward dan Peppard yang menghasilkan solusi TI untuk
mendayagunakan informasi bagi organisasi serta berinovasi untuk pengembangan
bisnis. Pada bidang pendidikan, Chandra dan Afni (2017) dengan judul
Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Pendidik dan
Ketenaga Pendidikan yang menghasilkan kesesuaian antara strategi bisnis dengan
perencanaan strategi SI/TI.
6
Berdasarkan penjabaran permasalahan sebelumnya, Learn Quran
membutuhkan suatu perencanaan strategi digital guna meningkatkan kinerja serta
menghasilkan solusi bisnis. Maka berdasarkan latar belakang yang telah penulis
jabarkan di atas, penulis melakukan penelitian skripsi tentang suatu Perencanaan
Strategi Digital yang berjudul “Perencanaan Strategi Digital (Studi Kasus:
Learn Quran)”.
I.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, adapun identifikasi
masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Pengembangan produk masih menjadi kendala bagi Learn Quran karena
berdampak pada keterlambatan waktu peluncuran produk yang meleset dari
timeline-nya
2. Perencanaan strategi digital yang sudah ada belum dimanfaatkan semaksimal
mungkin untuk menangkap peluang lebih dalam bersaing, yang dapat membuat
pengambilan keputusan yang lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan
keunggulan kompetitif.
I.3. Rumusan Masalah
Dilihat dari dasar permalasahan yang telah dijabarkan, penelitian ini memiliki
rumusan, yakni:
“Bagaimana melakukan analisis perencanaan strategi digital pada startup Learn
Quran menggunakan metode Peppard dan Ward?
I.4. Batasan Masalah
Penelitian ini memiliki beberapa batasan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan di Yayasan Learn Quran yang beralamat di Code
Margonda Depok Town Square Jl. Margonda Raya No. 1 Depok Jawa Barat.
2. SISP (Strategic Information System Planning) Peppard and Ward
merupakan metodologi yang dipakai untuk analisis, yang akan menghasilkan
uraian analisis berupa manajemen sistem informasi dan teknologi informasi,
strategi bisnis SI, serta strategi TI.
7
3. Hasil penelitian diperoleh dari alat bantu atau tools yang digunakan pada
penelitian ini adalah analisis lingkungan bisnis yaitu eksternal dan internal.
4. Analisis lingkungan bisnis eskternal menggunakan analisis PESTEL dan
analisis Porter’s Five Forces Model.
5. Analisis lingkungan bisnis internal menggunakan analisis SWOT, analisis
Value Chain, dan analisis CSF (Critical Success Factors).
6. Analisis SI/TI baik itu eksternal dan internal menggunakan analisis
Portofolio Mc Farlan’s strategy grid.
7. Penelitian strategi digital ini tidak membahas analisis roadmap
implementation future application portfolio.
I.5. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasikan perencanaan strategi
digital pada perusahaan. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini guna
mendapatkan:
1. Hasil analisis PESTEL (Politic, Economic, Sociocultural, Technology,
Environment and Legal).
2. Hasil analisis SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, Threats).
3. Hasil analisis menggunakan Porter’s five forces model.
4. Hasil analisis dengan menggunakan Value Chain.
5. Hasil analisis menggunakan CSF (Critical Success Factors)
6. Hasil analisis dengan menggunakan Mc Farlan’s strategy grid.
I.6. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
1. Mengaplikasikan materi akademis yang didapat selama perkuliahan.
2. Memenuhi salah satu syarat mendapat gelar strata satu (S1) Program studi
Sistem Informasi di Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Kesempatan untuk mempelajari cara menganalisis dan merumuskan
permasalahan dengan terjun langsung melihat proses bisnis yang ada.
8
b. Bagi Universitas
1. Mengetahui penerapan ilmu-ilmu yang telah didapat mahasiswa serta
sekaligus sebagai bahan evaluasi dari teori/materi yang telah diajarkan.
2. Menggambarkan mengenai kematangan mahasiswa sebelum memasuki
dunia kerja berdasarkan apa yang dipelajari selama pembelajaran pada
masa kuliah.
3. Menjadi acuan dalam penelitian strategi digital selanjutnya dengan
menggunakan metode SISP (Strategic Information System Planning)
Peppard and Ward.
c. Bagi Perusahaan
1. Memberikan gambaran secara umum tentang perencanaan strategi
digital.
2. Perusahaan mengetahui proses bisnis yang perlu dievaluasi dan
ditingkatkan dari hasil analisis kondisi perusahaan saat ini dengan
strategi yang ditargetkan.
I.7. Metodologi Penelitian
I.7.1. Metode Pengumpulan Data
Kebutuhan premier dari penelitian ini yakni data dan informasi yang
dibutuhkan, maka terdapat beberapa metode yang dilakukan guna mengumpulkan
data-data tersebut, antara lain :
1. Observasi
Pemantauan lapangan (objek penelitian) yang dilakukan secara real time di
tempat penelitian yaitu Yayasan Learn Quran guna memahami dan
mengetahui kondisi dan keadaan tempat penelitian serta dapat
mengidentifikasi permasalahan yang ada untuk mendapatkan informasi-
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
2. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada pihak yang berhubungan dengan sistem
informasi/aplikasi untuk mendapatkan penjelasan dari masalah-masalah yang
9
ada dan untuk meyakinkan bahwa data yang diperoleh/dikumpulkan benar-
benar akurat.
3. Studi Pustaka
Untuk menambah referensi dan teori-teori yang diperlukan, dilakukan studi
pustaka dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi terkait
perencanaan strategi digital yang dapat dijadikan panduan pembahasan.
I.7.2. Metode Perencanaan Strategi Digital
Metode Perencanaan Strategi Digital yang digunakan dalam penelitian ini
adalah suatu pendekatan framework menurut Peppard dan Ward yang dimulai dari
persetujuan (assesment) terhadap situasi saat ini yaitu melalui proses tahap input
dan tahap output, sebagai berikut:
Pada tahap input berisi:
1. Menganalisis lingkungan bisnis internal
2. Menganalisis lingkungan bisnis eksternal
3. Menganalisis lingkungan SI/TI internal
4. Menganalisis lingkungan SI/TI eksternal
Pada tahap output, berisi:
1. Strategi Bisnis SI.
2. Strategi TI.
3. Strategi Manajemen SI/TI.
I.8. Sistematika Penyusunan
Adapun penyusunan penulisan dalam penelitian ini akan disusun
pembahasannya yang dibagi menjadi lima bab, ringkasnya akan diuraikan berikut
ini:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijabarkan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, ruang
lingkup, tujuan dari penelitian, manfaat dari penelitian, metodologi yang
digunakan, serta sistematika penyusunan.
BAB II LANDASAN TEORI
10
Pada bab ini dipaparkan tentang materi dan teori yang dijadikan rujukan dasar
untuk meneliti dan menulis penelitian ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini diuraikan metodologi penelitian dalam menyusun serta langkah-
langkah yang dibutuhkan dengan penelitian yang akan dilakukan.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai profil Yayasan Learn Quran dan analisis
penelitian beserta hasil yang dicapai daalam merencanakan strategi digital yang
akan diimplementasikan di Learn Quran.
BAB V PENUTUP
Bab ini akan menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran untuk
perbaikan di masa yang akan datang.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Perencanaan Strategi Digital
Perencanaan ialah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai
tujuan. Perencanaan merupakan pedoman, garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk
yang harus dituruti jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan
(Sarinah & Mardalena, 2017).
Perencanaan strategi digital merupakan strategi organisasi yang dirumuskan
dan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber daya digital untuk menciptakan
nilai diferensial (Bharadwaj, 2013). 'Digital' sekarang menjadi isu dalam agenda
sebagian besar Dewan Direksi, Chief Executive Officer (CEO) dan tim
kepemimpinan mereka, walaupun mereka berbeda dalam hal mereka mengatasinya
(Peppard & Ward, 2016).
Perencanaan strategi digital merupakan proses identifikasi portofolio
aplikasi SI berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam
pelaksanakaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya, dimana sebuah
sistem informasi yang dibuat berdasarkan perencanaan strategi digital yang baik
dapat membantu sebuah organisasi dalam proses pengambilan keputusan untuk
melakukan rencana dan merealisasikan pencapaian bisnisnya (Waspodo, 2018).
Perencanaan strategi digital mempelajari pengaruh digital terhadap kinerja
bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis.
Selain itu, perencanaan strategi digital juga menjelaskan berbagai tools, teknis, dan
kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi digital dengan
strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang
inovatif (Peppard & Ward, 2016).
Menetapkan strategi digital menjadi komponen kunci dari proses
transformasi untuk memastikan bahwa teknologi diimplementasikan dengan cara
yang mendukung tujuan bisnis. Manfaatnya adalah dapat menciptakan landasan
12
yang tepat untuk bisnis digital, mengidentifikasi bagaimana digital mengubah
proses bisnis organisasi yang mengharuskan organisasi itu sendiri untuk
memperbarui dan mengikuti perubahan dalam teknologi serta harapan konsumen
(Liferay, 2020).
II.2 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Diperlukan suatu strategi SI/TI yang selaras dengan strategi bisnis
organisasi jika organisasi mengharapkan agar penerapan TI menjadi optimal. Hal
ini dibutuhkan agar investasi yang digunakan untuk TI sesuai dengan kebutuhan
dan dapat memberikan manfaat yang diukur dari pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi. Strategi sistem informasi digunakan pada setiap tingkatan organisasi
yang mengubah tujuan operasional, produk, jasa, dan hubungan lingkungan untuk
membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif (Kristanto, 2015).
Strategi teknologi informasi adalah strategi yang berfokus pada penerapan visi
tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan
informasi dan sistem dari sebuah informasi (Peppard & Ward, 2002).
Peppard dan Ward memaparkan dalam bukunya edisi yang keempat, bahwa
mereka menandai perubahan dari edisi sebelumnya yang bermula Perencanaan
Strategis untuk Sistem Informasi menjadi Manajemen Strategis Sistem Informasi
karena mencerminkan lebih keakuratan mengenai apa yang diperlukan untuk
berhasil memanfaatkan SI/TI. Kesuksesan juga memerlukan pendekatan strategis
dan berkelanjutan untuk mengelola semua aspek SI/TI, dimulai dari merancang
strategi, melalui justifikasi investasi, hingga implementasi dan kemudian
menggunakan informasi, aplikasi dan teknologi secara efektif dan menguntungkan.
Bahkan jika suatu organisasi tidak bermaksud untuk mencari keunggulan
kompetitif dari SI/TI, itu akan tetap memerlukan pendekatan strategis untuk
manajemen SI/TI, jika hanya untuk menghindari kerugian fatal dari para
kompetitor-kompetitornya.
Untuk sebagian besar organisasi, teknologi seperti komputasi awan, media
sosial, Internet of Things (IoT) bukan di mana masalah biasanya terletak.
13
Tantangannya adalah, memanfaatkan teknologi ini untuk mendukung tujuan
perusahaan dan untuk menciptakan strategi baru. Di mana, kapan dan bagaimana
berinvestasi adalah pertanyaan kunci yang harus dihadapi oleh para manajer. Inilah
sebabnya diperlukan strategi digital yang pada gilirannya tergantung, apakah
memiliki lingkungan organisasi yang tepat untuk mendukung dan mempromosikan
percakapan terbuka, informasi dan efektif antara manajemen bisnis dan spesialis
SI/TI (Peppard & Ward, 2016).
Terdapat beberapa alasan mengapa diperlukannya strategi digital bagi
perusahaan/organisasi saat ini, yaitu: (Peppard & Ward, 2016)
Investasi dalam SI/TI yang tidak menunjang target bisnis.
1. SI/TI yang sudah tersedia tidak terkontrol.
2. Belum adanya sistem yang terintegrasi, sebagai akibatnya data bersifat
tersebar dan memungkinkan terjadinya redudansi serta keterkaitan antar
asal daya informasi menjadi.
3. Skala prioritas proyek SI/TI yang belum dimiliki perusahaan, sehingga
turunnya produktifitas organisasi karena seringnya perubahan yang
terjadi.
4. Buruk dan tidak akuratnya manajemen yang ada.
5. Strategi bisnis perusahaan yang tidak berpadanan dengan strategi SI/TI.
6. Evaluasi proyek SI/TI hanya berdasarkan untuk keuangan saja.
II.3 Strategi Sistem Informasi dan Organisasi
Strategi sistem informasi mendefinisikan kebutuhan informasi organisasi
dan sistem yang mendukung strategi bisnis. Pada dasarnya untuk memprioritaskan
investasi yang diperlukan untuk portfolio aplikasi yang paling ideal, manfaat yang
diharapkan, batasan sumber daya, dan sistem yang saling berkaitan (Peppard &
Ward, 2002).
Guna menghindari ketidakmampuan organisasi dalam merealisasikan nilai
dari investasi SI/TI, maka strategi SI/TI harus selaras dengan strategi bisnis
organisasi yaitu visi dan misi organisasi (Waspodo, Firmansyah, & Apriyani,
14
Penyusunan Strategi Digital dengan Pendekatan Ward dan Peppard serta
Architecture Delivery Pada TOGAF versi 9 pada BMT KAS, 2018). Henderson
dan Venkatraman mengatakan, setidaknya perspektif penyelarasan harus
melibatkan empat elemen, yaitu (Peppard & Ward, 2002):
1. Bisnis Strategi:
Dalam bisnis strategi mencakup ruang lingkup bisnis, persaingan, serta
tata kelola bisnis.
2. Infrastruktur dan Proses Organisasi:
Model ini menggambarkan struktur administrasi organisasi, kegiatan
bisnis, serta kemampuan untuk memiliki sumber daya yang mumpuni.
3. Strategi TI:
Strategi teknologi informasi meliputi ruang lingkup teknologi,
kemampuan sistem yang dimiliki organisasi, tata kelola teknologi.
4. Infrastruktur dan Proses Sistem Informasi:
Model ini menggambarkan arsitektur sistem informasi, proses dan
kemampuan sumber daya di bidang TI.
Gambar 2.1 Model Keselarasan Strategi
II.4 Konsep Dasar Perencanaan Strategi Digital
Dalam membuat strategic application tidak boleh hanya memfokuskan
pada analisa terhadap teknologi saja (Peppard & Ward, 2016). Menurut Earl,
disarankan bahwa jalan efektif untuk menghasilkan sebuah keuntungan dari SI/TI
15
adalah dengan memfokuskan pada pemikiran tentang bisnis yaitu dengan
menganalisis permasalahan bisnis yang ada beserta perubahan lingkungannya, serta
menyadari bahwa SI/TI (digital) hanya merupakan salah satu bentuk solusi yang
ditawarkan (Peppard & Ward, 2016).
Earl juga menyarankan agar strategi SI dapat fokus untuk mengidentifikasi
terhadap kebutuhan perusahaan sistem informasi (application set) dan strategi TI
fokus untuk mengidentifikasi kebutuhan perusahaan terhadap TI dan
infrastrukturnya. Keterkaitan hubungan ini ditunjukkan Gambar 2.2 (Peppard &
Ward, 2016) :
Gambar 2.2 Hubungan Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi TI
Perencanaan strategi sistem informasi mempelajari bagaimana sistem
informasi mempengaruhi fungsionalitas bisnis dan kontribusinya terhadap
organisasi untuk menetapkan rencana strategis bagi perusahaannya. Perencanaan
strategis sistem informasi juga menjabarkan mengenai beberapa teknik dan tools
yang digunakan agar strategi sistem informasi dan strategi bisnis perusahaan
16
menjadi selaras. Berikut merupakan skema perencanaan strategi SI/TI (digital)
menurut Peppard dan Ward (Peppard & Ward, 2016).
Metodologi berisi atss fase masukan (input) dan fase keluaran (output). Fase
masukan (input) di antaranya:
1. Analisis lingkungan bisnis internal
Analisis ini meliputi segi strategi bisnis masa sekarang, target, sumber
daya, proses serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi.
2. Analisis lingkungan bisnis eksternal
Meliputi segi ekonomi, industri, dan iklim persaingan perusahaan.
3. Analisis lingkungan SI/TI internal
Meliputi keadaan SI/TI perusahaan berdasarkan sudut pandang bisnis
saat ini, bagaimana kematangannya (maturity), bagaimana perannya
terhadap kelangsungan bisnis, keahlian sumber daya manusia, sumber
daya alam serta infrastruktur teknologinya, termasuk juga bagaimana
portofolio dari SI/TI yang digunakan sekarang.
4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal
Meliputi tren teknologi dan peluang pendayagunaannya, serta
pemanfaatan SI/TI oleh kompetitor, konsumen dan pemasok. Hal ini
bertujuan agar tidak hanya fokuss pada perkembangan teknologi terkini
namun juga memaksimalkan teknologi yang sedang digunakan untuk
menghemat budget atau memanfaatkan teknologi dengan cara yang baru.
5. Future application portfolio
Meliputi aplikasi-aplikasi yang diusulkan untuk organisasi agar
dikembangkan di kemudian hari guna mengintegrasikan kepada tiap unit
organisasi serta menyelaraskan perkembangan teknologi dengan
perkembangan bisnis organisasi.
6. Current application portfolio
17
Meliputi aplikasi SI yang telah ada dan digunakan oleh organisasi.
Bertujuan untuk mengamati keunggulan dari aplikasi tersebut dalam
mendukung proses bisnis dan menghadapi kompetitor organisasi saat ini.
Sementara fase keluaran (output) adalah tahapan yang dilakukan untuk
memperoleh suatu dokumen perencanaan strategis SI/TI yang didapatnya berisi
sebagai berikut:
1. Strategi SI bisnis
Meliputi bagaimana pemanfaatan SI/TI pada setiap fungsi bisnis agar
tujuan bisnis dapat terealisasi, portfolio aplikasi dan gambaran arsitektur
informasi.
2. Strategi TI
Mencakup mengenai kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi
dan sumber daya manusia SI/TI.
3. Strategi Manajemen SI/TI
Mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui organisasi,
untuk memastikan konsistensi dalam penerapan kebijakan yang
dibutuhkan untuk SI/TI.
18
Gambar 2.3 Skema Perencanaan Strategi SI/TI (digital)
Penjelasan mengenai analisis lingkungan bisnis internal dan eksternal dapat
dijabarkan berikut ini:
1. Analisis kondisi bisnis kala ini dan mengerti apa yang dibutuhkan bisnis
Diperlukannya melakukan analisis akan strategi bisnis dan mengevaluasi
SI/TI yang telah ada, juga menganalisis lingkungan internal dan eksternal
agar kebutuhan bisnis di masa mendatang dipahami dan dilakukan
perencanaan yang matang. Dalam hal ini, perlu dibantu dengan teknik
analisis seperti analisis value chain, analisis PESTEL, analisis porter’s
five model force, analisis SWOT serta analisis CSF.
2. Analisis lingkungan bisnis
Menganalisis lingkungan bisnis akan disesuaikan dengan keadaan
perusahaan yang sedang berjalan. Analisis ini akan memerlukan
beberapa tools untuk melakukan analisis, di antaranya seperti value
chain untuk analisis proses bisnis internal, analisis PESTEL dan porter’s
five forces model untuk analisis lingkungan bisnis eksternal.
3. Lingkungan bisnis internal
19
Sebagai input untuk proses didapatkan dari dokumentasi perusahaan,
hasil wawancara, serta observasi di setiap divisi dalam organisasi yang
kemudiam dianalisis dengan value chain, CSF dan SWOT agar
memperoleh kebutuhan informasi bisnis masing-masing divisi. Subfase
in bertujuan untuk memahami lingkungan bisnis sebagai konsep dasar
pengidentifikasian pemanfaatan peluang SI/TI, menentukan strategi SI
serta keunggulan bersaing yang dimiliki organisasi. Output-nya berupa
pemaparan strategi, diagram value chain, dan draf kebutuhan informasi
bisnis.
4. Lingkungan bisnis eksternal
Hubungan pihak eksternal dengan organisasi sedikit banyak berpengaruh
terhadap proses bisnis perusahaan. Hal ini karena pada akhirnya
menentukan seberapa banyak konsumen untuk organisasi. Kejelian
dalam mengidentifikasi akan berdampak seberapa diperlukannya faktor
eksternal untuk memahami strategi bisnis. Analisis PESTEL digunakan
untuk memahami lingkungan bisnis luar untuk mengetahui pengaruh
faktor luar terhadap bisnis. Pengidentifikasian ini guna mengantisipasi
dampak negatif yang bisa mengancam kelangsungan bisnis, serta
mencari celah atau peluang yang bisa dimanfaatkan untuk
mengembangkan bisnis.
5. Analisis lingkungan SI/TI
Pengevaluasian merupakan inti dari analisis ini, di antaranya evaluasi
mengenai operasi sistem, informasi yang ada saat ini, sistem,
perlengkapan, sumber daya manusia, kemampuan, layanan, peranan
serta perbaikan yang bermanfaat.
6. Lingkungan SI/TI internal
Analisis ini mencakup keterkaitan organisasi SI/TI dan proses, sumber
daya manusia dan kemampuannya, serta portfolio aplikasi yang
digunakan saat ini.
20
7. Lingkungan SI/TI ekternal
Pada analisis ini, mengidentifikasi tren SI/TI yang sedang marak
digunakan dan hasil wawancara yang akan menimbang sejauh mana
pengaruh tren teknologi akan berpotensi dalam mendukung keberhasilan
bisnis. Hal ini bertujuan agar dapat memahami perkembangan teknologi
informasi dalam indsutri serta menelaah teknologi ya bisa dimanfatkan
untuk strategi bisnis di masa mendatang. Output dari analisis ini
dihasilkannya identifikasi perkembangan SI/TI eksternal yang dapat
dioptimalkan untuk kemanfaatan suatu perusahaan.
II.5 Pentingnya Perencanaan Strategi Digital
Setiap strategi organisasi perlu mendefinisikan “Dimana kita di masa yang
akan datang”, dapat menilai secara objektif “Dimana kita saat ini” serta dapat
menentukan “Bagaimana untuk mencapainya”. Sebuah solusi digital mengubah
model bisnis perusahaan dengan merumuskan kembali apa yang perusahaan jual.
Dengan adanya strategi digital dapat meningkatkan produk dan layanan
dengan informasi atau keahlian untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada
di pelanggan. Selain itu, dapat menambah nilai dengan tidak hanya menjual produk
tetapi juga menawarkan kelanjutan layananan yang bernilai tambah terkait dengan
penggunaan produk itu (Porter & Heppelmann, 2015).
Berikut lima alasan pentingnya strategi digital (Stigan Media, 2016):
1. Tangkap lebih banyak pelanggan
Dengan menggabungkan beragan campuran platform pemasaran digital ke
dalam strategi perusahaan, yang akan lebih memungkinkan bisnis untuk
menjangkau pelanggan yang lebih luas dan lebih banyak pelanggan yang
dihasilkan. Dengan menciptakan strategi digital kohesif yang memiliki target
pelanggan yang spesifik yang dapat menjangkau pelanggan dengan lebih
efektif.
2. Memberikan arah lebih baik kepada perusahaan anda
21
Salah satu keuntungan utama yang dapat diberikan oleh strategi digital adalah
kemampuan untuk membuat setiap orang di perusahaan dan agensi pemasaran
bergerak ke arah yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Strategi digital
akan memungkinkan untuk menetapkan tujuan spesifik dan melacak kemajuan
saat perusahaan maju untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Beradaptasi dengan pasar yang berubah
Seiring meningkatnya jumlah pengguna internet dan pemilik telepon pintar
(smartphone), sifat dasar dari periklanan online berubah menjadi ramah seluler,
memberikan perusahaan yang sudah memiliki strategi digital untuk
menempatkan keunngulan dalam persaingan. Hal ini disebabkan oleh fakta
bahwa perusahaan sangat sadar akan landscape dunia digital terus berubah dan
selalu siap untuk beradaptasi untuk melayani klien mereka dengan lebih baik.
4. Mampu untuk tetap bersaing dengan competitor
Dengan menetapkan strategi digital terintegrasi yang mencakup analitik,
perusahaan dapat melacak perubahan dalam perilaku pelanggan dan
menggunakan informasi tersebut untuk meningkatkan kualitas. Hal ini
memungkinkan untuk meninjau kembali apa yang telah berhasil dicapai,
mengoptimalkan strategi yang sesuai dengan tujuan perusahaan dan tolok ukur
untuk melancak kemajuan perusahaan.
5. Peningkatan ROI (Return Of Invesmentt
Sebagian besar perusahaan yang memiliki strategi digital yang menguraikan
tolok ukur terkait biaya biasanya akan melihat hasil ROI yang lebih baik dari
pengeluaran mereka dibandingkan dengan yang tidak memiliki strategi apapun.
Strategi digital yang baik dapat menentukan standar untuk aktivitas perusahaan
serta melakukan penyesuaian yang diperlukan secara konstan mengoptimalkan
upaya pemasaran perusahaan untuk mencapai ROI tertinggi dari pemasaran
yang telah dilakukan.
II.6 Contoh Metodologi Perencanaan Strategi
22
Terdapat beberapa metodologi yang digunakan oleh para peneliti dalam
melakukan penelitian strategi. Berikut uraiannya akan dijelaskan.
II.6.1 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI Menurut Wetherbe
Berdasarkan Turban, perancangan metode dalam perencanaan strategi SI
didasarkan pada cara perencanaannya, studi literatur, serta analisis terhadap
beberapa metode yang telah/pernah digunakan. Di samping itu, metode tersebut
akan lebih menekankan pada bagian teknologi (Turban, 1999).
Gambar 2.4 Renstra Versi Wetherbe (Turban, 1999)
Kegiatan perencanaan strategi SI menurut Wetherbe terbagi atas 4 kegiatan
yaitu (Rapiyadi, 2009):
a. Perencanaan strategis TI
Aktifitas ini mengaitkan rencana keseluruhan organisasi dengan rencana TI,
identifikasi portofolio aplikasi yang membantu bisnis dan identifikasi
aplikasi SI/TI yang dapat meningkatkan keunggulan bersaing. Perencanaan
strategis TI dilakukan melalui Business System Planning (BSP), Strategic
of Growth, End/Means (E/M) Analysis dan Critical Success Factor (CSF).
b. Analisis kebutuhan informasi (IRA)
Information Requirement Analysis (IRA) adalah kegiatan menganalisis
guna meneliti kebutuhan informasi secara detill berdasarkan apa yang
dibutuhkan oleh perusahaan secara menyeluruh.
c. Pengalokasian sumber daya sistem informasi dan teknologi informasi
Pengalokasian sumber daya SI/TI adalah kegiatan dalam merencanakan
pengembangan perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware),
23
komunikasi antar data, fasilitas, personil, dan aspek keuangan, agar selaras
dengan rencana inti yang telah dijabarkan dalam IRA.
d. Proses perencanaan proyek.
Dalam aktivtas ini mencakup kegiatan mengembangkan sistem selaras
dengan kerangka kerja yang telah dicanagkan, dijadwalkan dan diawasi.
II.6.2 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI Menurut James Martin
James Martin (Martin, 1989) membagi rencana strategi menjadi beberapa
teknik dalam Bussiness Strategic Planning (BSP) juga metodologi perencanaan
strategi yang didasarkan pada Information Engineering (ibid). Metode dalam
rencana strategi SI versi James Martin berisi atas empat rangkaian, yang bisa dilihat
pada Gambar 2.5 (Yudhistyra & Nugroho, 2014)
Gambar 2.5 Information Engineering (IE) Versi James Martin
24
Perencanaan strategi sistem informasi: Tinjauan strategis atas informasi dan
pemanfaatan sistem informasi dan teknologi pada seluruh bagian dalam organisasi
untuk perencanaan terhadap masa depan.
a. Analisis area bisnis: Lapisan ini menghasilkan suatu model data dan model
proses dari area bisnis yang dianalisis.
b. Perancangan sistem: Lapisan ini digunakan alat bantu otomatis (automated
tools) yang dapat menunjukkan jenis informasi apa saja yang dapat digunakan.
c. Lapisan konstruksi: Berdasarkan rancangan yang sudah dibuat pada lapisan atas
sistem yang dibangun dengan menggunakan automated code regenerator.
II.6.3 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI Price Water House
Dalam metodologi Price Waterhouse ini akan menjabarkan mengenai detail
rangkaian perencanaan strategis SI yang berbasiskan akan beberapa hal. Pertama,
berlandaskan target dan sasaran perusahaan yang dituliskan dalam perencanaan
bisnis (business plan). Semua yang tertera dalam business plan akan diartikan
menjadi kebutuhan informasi yang mesti dipenuhi. Kedua, tolok ukur dalam
menetapkan prioritas strategi SI/TI yang ingin dicapai salah satunya dengan
Critical Success Factor (CSF)
Ketiga, dalam mendefinisikan manfaat SI/TI yang bersifat tangible dan
intangible value akan digunakan analisis Value dan resiko. Keempat, menggunakan
Total Cost of Ownership (TCO) dari Gartner Group sebagai pemanfaatan akan
pengalaman praktis yang mendukung teori yang ada (Rapiyadi, 2009).
II.6.4 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI Versi Tozer
Metodologi perencanaan strategi versi Tozer ini akan dilakukan dengan
melakukan pendekatan baik secara praktis maupun formal. Metodologi ini
digunakan untuk perencanaan strategi pada skala manajemen menengah dan sesuai
diaplikasikan di setiap sektor usaha seperti industry, logistik, perdagangan, ataupun
pelayanan umum. Dalam perealisasiannya, versi Tozer ini berasaskan pada konsep
strategi bisnis yang menentukan cara mendayagunakan sumber daya SI dan TI serta
25
pemanfaatannya. Tahapan perencanaan strategi SI versi Tozer terbagi menjadi
beberapa tahap berikut (Tozer, 1996).
Gambar 2.6 Diagram Renstra Versi Tozer
1. Fase 0 membuat kerangka dan batasan sebelum melakukan nalisis
Fase ini bertujuan mendapatkan batasan, waktu pengerjaan, control,
penyamarataan istilah, komitmen manajemen, dan asa sistem. Produk yang
diperoleh berupa analisis kerangka, batasan, term of conference (TOR),
identifikasi introduksi, tim kerja, rencana kerja, serta jadwal interview
pendahuluan.
2. Fase 1 pemastian informasi tentang bisnis dan kebutuhan yang menunjang
Bertujuan untuk menentukan strategi seperti rencana di masa mendatang.
Tujuannya membuat strategi seperti rencana ke depan dalam bentuk draf
bisnis, informasi, dan penunjang yang lain. Terbagi menjadi dua, yaitu
26
aktifitas mengumpulkan segala informasi yang ada dan memastikan
kebutuhan informasi bisnis dan segala pendukungnya.
3. Fase 2 mengerjakan arsitektur informasi serta solusi pilihan
Berikut merupakan tujuan yang ingin didapatkan dalam fase ini:
a. Memutuskan visi strategi SI yang membantu bisnis, arsitektur informasi
serta infrastrukturnya yang sesuai.
b. Mendapatkan nilai dan relevansinya dengan status SI/TI dan menopang
keperluan bisnis.
c. Menciptakan pilihan pengaplikasian pendahuluan berupa efek dari
informasi bisnis, dukungan yang prioritas dan aplikasi penunjang.
d. Menciptakan kasus bisnis dalam pengimplementasiannya.
4. Fase 3 menentukan solusi strategis
Fase ini bertujuan mendapatkan dan menentukan solusi strategi. Aktifitas
berikut dilakukan untuk mencapai tujuan:
a. Mengamati dan mulai dengan aktifitas yang mendesak.
b. Memutuskan solusi untuk aplikasi dan basis data.
c. Menyurvei status TI dan peluangnya.
d. Peningkatan kasus bisnis.
5. Fase 4 menyiapkan dan melaksanakan rencana pengaplikasian.
Pada fase ini menyelesaikan dan melakukan rencana SI dan TI. Dilakukan
kedalam empat bagian tahapan berikut:
a. Mempersiapkan draf proyek aplikasi dan basis data.
b. Menyiapkan bagan dasar pembangunan sumber daya organisasi dan
keahlian.
c. Memadukan biaya dan hal bisnis.
d. Memperlihatkan rencana dan menegosiasikan pengaplikasian.
II.6.5 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI Versi Ward & Peppard
Metodologi perencanaan strategis versi Ward dan Peppard berisi atas tahap
masukan dan tahap keluaran. Di antara tahap masukan yaitu:
27
1. Analisis lingkungan bisnis dalam (internal)
Analisis yang dilakukan dalam tahap ini meninjau faktor lingkungan bisnis
yang ada dalam perusahaan yang memberi dampak terhadap kinerja
organisasi, mencakup di dalamnya yaitu aspek strategi bisnis, tujuan, proses
bisnis, sumber daya, maupun nilai-nilai budaya organisasi.
2. Analisis lingkungan bisnis luar (eksternal)
Tahapan ini dilakukan analisis faktor di luar organisasi yang mencakup
aspek-aspek ekonomi, industrI, dan iklim bersaing perusahaan.
3. Analisis internal SI/TI
Analisis pada tahapan ini meliputi keadaan SI/TI organisasi berdasarkan
perspektif bisnis sekarang tentang kematangannya (maturity), perannya
terhadap bisnis, kemampuan sumber daya manusia, sumber daya alam serta
prasarana teknologi, termasuk portofolio dari teknologi dan sistem
informasi yang telah tersedia saat ini.
4. Analisis eksternal SI/TI
Tahapan dalam analisis disini mengenai keadaan teknologi SI/TI yang
tumbuh pada masa kini, meliputi teknologi yang mutakhir, kesempatan
memanfaatkannya serta SI/TI yang digunakan oleh pesaing, konsumen dan
pemasok. Dari analisis ini diketahui peluang teknologi SI/TI yang bisa
dipakai guna menunjang sasaran bisnis organisasi.
Tahap keluaran adalah aktifitas yang digunakan untuk memperoleh hasil
perencanaan strategis SI/TI berupa dokumen, yang berisi atas:
1. Strategi bisnis Sistem Informasi
Meliputi bagaimana SI/TI akan bisa dimanfaatkan oleh setiap unit bisnis
perusahaan guna meraih target bisnisnya, portfolio sistem aplikasi serta
penggambaran arsitektur informasi.
2. Strategi Teknologi Informasi
Meliputi peraturan dan strategi untuk manajemen teknologi serta sumber
daya manusianya.
28
3. Strategi Manajemen SI/TI
Meliputi komponen-komponen umum yang disusun organisasi agar dapat
memastikan kestabilan penerapan kebijkan SI/TI.
II.7 Metodologi dan Teori Analisis Perencanaan Strategi Digital SI
Pada analisis perencancaan strategi ini digunakan metodologi Peppard dan
Ward. Adapun metode analisisnya ialah analisis Value Chain, analisis CSF, analisis
SWOT, analisis Porter’s Five Model, analisis Mc Farlan Strategic Grid dan
analisis PESTEL.
II.7.1 Analisis SWOT
Pimpinan suatu organisasi,setiap hari berusaha mencari kesesuaian antara
kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal (peluang dan ancaman) suatu
pasar. Kegiatannya meliputi pengamatan secara hati-hati persaingan, peraturan,
tingkat inflasi, siklus bisnis, keinginan dan harapan konsumen, serta faktor-faktor
lain yang dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman (Rangkuti, 2006).
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) digunakan
untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber daya
yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan dan kesempatan-kesempatan
eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi (Septiana, 2017).
Analisis SWOT ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Matriks SWOT
berguna untuk menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategis (Rangkuti, 2015).
a. Strategi SO, strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
29
b. Strategi ST, strategi ini digunakan dengan menggunakan kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO, strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT, Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari
ancaman.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor internal kekuatan dan
kelemahan dengan faktor eksternal peluang dan ancaman. Faktor internal
dimasukkan ke dalam matrik yang disebut matrik faktor strategi internal atau IFAS
(Internal Strategic Factor Analysis Summary). Faktor eksternal dimasukkan ke
dalam matrik yang disebut matrik faktor strategi eksternal EFAS (External
Strategic Factor Analysis Summary). Setelah matrik faktor strategi internal dan
eksternal selesai disusun, kemudian hasilnya dimasukkan dalam model kuantitatif,
yaitu matrik SWOT untuk merumuskan strategi kompetitif perusahaan.
Tabel 2.1 Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS)
Faktor Strategi
Internal
Bobot Rating Bobot X
rating
Keterangan
Kekuatan X X X
Jumlah X X X
Kelemahan X X X
Jumlah X X X
Total X X X
Tabel 2. 2 Matrik Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Faktor Strategi
Eksternal
Bobot Rating Bobot
X rating
Keterangan
Peluang X X X
30
Jumlah X X X
Ancaman X X X
Jumlah X X X
Total X X X
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan
empat bagian kemungkinan alternatif strategi.
Tabel 2.3 Matriks Analisis SWOT
IFAS
EFAS
STRENGHT (S) Tentukan faktor-faktor
kekuatan internal
WEAKNESSES (W) Tentukan faktor-faktor
kelemahan internal
OPPORTUNITIES
(O) Tentukan faktor-faktor
ancaman eksternal
STRATEGI SO Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaaatkan
peluang
STRATEGI WO Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan
peluang
THREATS (T) Tentukan faktor-faktor
ancaman eksternal
STRATEGI ST Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
STRATEGI WT Ciptakan strategi yang
meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman.
II.7.2 Analisis Value Chain
Analisis value chain dikemukakan oleh Michael Porter bahwa perusahaan
merupakan sekumpulan kegiatan yang dilakukan oleh produksi, pemasaran,
pengiriman dan dukungan terhadap produk. Keseluruhan kegiatan tersebut
dipresentasikan menggunakan value chain (Kristanto, 2015).
31
Analisis Value Chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja
yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas utama
dan aktivitas pendukung. Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan
tugas dan fungsi setiap unit kerja berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap
proses kerja yang terjadi di masing-masing unit kerja, secara jelas diagram value
chain dapat terlihat seperti Gambar 2.7 (Wedhasmara, 2009):
Gambar 2.7 Diagram Value Chain
Kegiatan pada rangkaian memilah perusahaan yang unggul dan tidak.
Kajian rangkaian nilai perlu dilakukan agar bisa menambah efek nilai yang optimal
kepada konsumen dan elemen yang mempunyai daya atau kekuatan. Dalam
menganalisis rantai nilai perusahaan dilakukan dengan tiga langkah, di antaranya:
1. Memantau nilai produk di beberapa kegiatan yang terkait dalam
menciptaka produk atau jasa. Untuk memfokuskan analisisnya, diajukan
pertanyaan seperti, kegiatan apa yang dianggap unggul ? kegiatan apa
yang dianggap lemah ? adakah kekuatan yang mengasilkan keunggulan
32
kompetitif ? dapatkan hal itu dianggap sebagai kompetensi khusus
(distinctive competency) ?
2. Mengamati hubungan antara setiap rantai nilai produk. Contohnya antara
fungsi keuangan yang berhubungan erat dengan fungsi penjualan.
Pengadaan bahan baku yang sangat berhubungan dengan kualitas
pengawasannya.
3. Memperhatikan kemampuan sinergi antara nilai dari berbagai nilai
produk atau unit bisnis.
Organisasi diharapkan mengoptimalkan kemungkinan pendayagunaan
setiap elemen dalam rantai nilai. Kadang kala, terdapat produk yang skala
ekonomisnya belum teraih bila memakai armada distribusi yang dimiliki. Pada
kasus ini, perusahaan dapat menggunakan armada distribusi untuk produk tertentu
lain.
II.7.3 Analisis Critical Success Factor
Analisis critical success factor merupakan ketentuan dari organisasi dan
lingkungan yang berpengaruh kepada keberhasilan atau kegagalan. Tujuan CSF
adalah untuk menginterprestasikan secara jelas untuk menentukan aktivitas mana
yang harus dilakukan dan informasi apa saja yang dibutuhkan (Kristanto, 2015).
CSF dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi. Kegunaan
CSF untuk perencanaan strategis ialah sebagai penyambung antara strategi bisnis
dengan startegi sistem informasi perusahaan, memusatkan area strategis sesuai
dengan proses perencanaan strategis sistem informasi, mengutamakan saran
aplikasi SI serta menilai strategi sistem informasi, dapat dilihat gambar berikut
(Wedhasmara, 2009):
33
Gambar 2.8 Critical Succes Factors (CSF)
Perumusan CSF dilaukan tidak secara kuantitaif. Terdapat beberapa kunci
bahasan penting daam merumuskan CSF untuk sebuah perusahaan. Di antaranya,
Apa landasan daya saing kita? Bagaimana menghasilkan keuntungan? Apa
kemampuan unik yang kita sajikan? Bagaimana persepsi stakeholders tentang
perusahaan kita? Bagaimana mempertahankan eksistensi perusahaan di masa yang
akan datang?
Tujuan penting merupakan barometer capaian yang bisa dilihat berdasarkan
faktor pendukung kesuksesan dalam bentuk memanifestasikan visi perusahaan.
Dilakukan memakai kata kerja tindakan, menunjukan arah strategis dengan singkat
merefleksikan hasil yang diinginkan agar bisa tercapai. Setiap dari faktor
penunjang kesuksesan bisa mempunyai satu atau banyak tujuan strategis.
II.7.4 Analisis Porter’s Five Forces Model
Menurut Porter (1985) persaingan suatu organisasi tergantung pada lima
kekuatan bersaing yang telah tertuang dalam lima kekuatan bersaing. Faktor-faktor
ini berguna untuk melihat faktor yang mempengaruhi bisnis dengan melihat
34
persaingan yang dihadapi. Kelima faktor tersebut adalah sebagai berikut (Nugroho,
Hakim, & Waluyo, 2017):
1. Pesaing Industri (Rivalry)
Biasanya perusahaan berusaha untuk mencapai keunggulan yang kompetitif
terhadap pesaingnya. Semisal dalam bidang pendidikan, pertumbuhan Sekolah
Tinggi. Memperhatikan perkembangan Sekolah Tinggi untuk bisa mengetahui
seberapa banyak saingan bisnis dalam bidang pendidikan ini. Maka rencana
strategi jangka perusahaan dapat disusun agar tetap bisa eksis dan mampu
bersaing dengan Sekolah Tinggi atau Perguruan Tinggi lain.
2. Berbahayanya jasa pengganti (Threat of subtitutes), jasa pengganti mengacu
pada jasa di perusahaan yang lain.
Pengganti ini merupakan pesaing yang akan dilirik oleh konsumen, dalam
contoh kasus, mahasiswa merupakan sumber pendapatan bagi Sekolah Tinggi.
Beralihnya mahasiswa maka akan sangat mempengaruhi Sekolah Tinggi
terhadap pemasukannya.
3. Kekuatan pelanggan (Buyer power), kepuasan informasi yang didapat oleh
masyarakat merupakan sebuah investasi yang mahal bagi perkembangan
perusahaan ke depan.
Target bisnis dari suatu Sekolah Tinggi yaitu mahasiswa, dalam hal ini,
layanan kepuasan dan kenyamanan yang diterima mahasiswa menjadi
investasi penting bagi Sekolah Tinggi. Hal ini dikarenakan pertumbuhan
jumlah mahasiswa akan meningkat serta berjalan terus menerus seiring dengan
kepuasan yang didapat dan menjadi iklan tersendiri bagi calon mahasiswa baru
lainnya.
4. Kekuatan pemasok (Supplier power), suatu penyedia layanan pasti
memerlukan tenaga kerja dan perlengkapan lainnya
Supplier bisa disebut sebagai sumber daya bagi sebuah perusahaan yang
bertindak sebagai penyedia. Mahasiswa yang merupakan subyek dari Sekolah
35
Tinggi yang ataupun kebijakan pemerintah yang menunjang aktifitas
pendidikan di Sekolah Tinggi.
5. Ancaman pendatang baru (Threat of new entrants and entry barriers)
Hal ini dipengaruhi dari besar kecilnya hambatan yang masuk, yang dapat
menimbulkan ancaman bagi perusahaan dalam suatu industri. Pesaing-pesaing
baru perlu diperhatikan dan diwaspadai pertumbuhannya, semisal berdirinya
Sekolah Tinggi yang berasal dari luar Indonesia. Hal ini tentunya menjadi
perhatian lebih bagi Sekolah Tinggi untuk tetap menjaga kualitas serta
eksistensinya untuk bersaing dengan pendatang baru.
Gambar 2.9 Analisis Porter's Five Force
36
II.7.5 Analisis McFarlan Strategic Grid
Jogiyanto (2005) menjabarkan bahwa aplikasi dalam keseluruhan data
processing, sistem informasi manajemen dan sistem informasi strategis perlu
direncanakan dan dikelola sesuai dengan proses bisnis sekarang dan yang akan
datang. Model portofolio yang digunakan untuk mempertimbangkan hubungan
antara sistem satu dengan yang lain dan tugas-tugas yang dilakukan sehubungan
dengan keberhasilan bisnis. Model portofolio ini dikemukakan oleh McFarlan
pada tahun 1984 dengan mempertimbangkan kontribusi sistem informasi dan
teknologi informasi kepada bisnis berdasarkan dampak industri (Nugroho, Hakim,
& Waluyo, 2017).
McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI
berdasarkan konstribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat
kuadran (strategic, high potential, key operation, and support). Dari hasil
pemetaan tersebut didapat gambaran konstribusi sebuah aplikasi SI terhadap
organisasi dan pengembangan di masa mendatang (Ward and Griffith 1996),
keempat kuadran tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.4 (Wedhasmara, 2009)
Tabel 2.4 Portfolio McFarlan
STRATEGIC HIGH POTENTIAL
- Applications that are critical to
sustaining future business
strategy
- Applications that may be
important in achieving future
success
- Applications on which the
organization currently depends
for success
- Applications that are valuable
but not critical to success
KEY OPERATIONAL SUPPORT
1. Kuadran satu adalah kuadran Strategic.
2. Kuadran dua adalah kuadran High Potential.
3. Kuadran tiga adalah kuadran Key Operational.
37
4. Kuadran empat adalah kuadran Support.
McFarlan menyatakan bahwa aplikasi TI yang digunakan dalam perusahan
tidak selamanya berada dalam kuadran yang sama. Jika aplikasi tersebut berkurang
dampak strategisnya, maka aplikasi tersebut akan bergeser ke kuadran yang lain.
Urutan berjalannya aplikasi adalah sebagai berikut :
a) Pada kuadran strategic adalah aplikasi yang memiliki dampak strategis tinggi
bagi keberhasilan bisnis, baik untuk saat ini ataupun untuk masa yang akan
datang. Aplikasi ini mampu memberikan keunggulan bersaing bagi
perusahaan dengan menciptakan suatu nilai tambah bagi bisnis perusahaannya.
Perlu diingat bahwa meskipun teknologi yang digunakan adalah teknologi
terdepan, namun tetap dinilai berdasarkan kontribusi bisnis yang diberikan
oleh aplikasi tersebut.Seperti trace and tracking, mobile banking, e-commerce,
dan lain-lain.
b) Perubahan kebutuhan diiringi berjalannya waktu, mampu menggeser aplikasi
yang semula di kuadran strategis menjadi aplikasi pada kuadran potential.
Pada kuadran ini, jika kegunaan aplikasi dirasa semakin tidak berkaitan dengan
kebutuhan strategis organisasi di saat itu, tetapi masih diperlukan guna
mendukung menciptakan kesuksesan perusahaan, misalnya seperti aplikasi
General Ledger (GL).
c) Dalam kuadran operasional, berisi aplikasi operasional utama yang berfungsi
untuk menopang operasi bisnis yang ada serta sandaran untuk menghindari
kerugian. Dapat disebut juga sistem inti organisasi. ketidaktersediaan aplikasi
operasional utama akan berdampak buruk pada kinerja bisnis.
d) Pada kuadran support ini fungsi aplikasi untuk meningkatkan efisiensi bisnis
dan efktifitas manajemen tetapi tidak memberi keunggulan kompetitif apapun.
Ketidaktersediaan aplikasi di kuadran ini tidak memiliki efek negatif secara
langsung terhadap kinerja bisnis.
Pergeseran kuadran yang terjadi pada analisis McFarlan ini karena disebabkan
fungsionalitas dari aplikasi itu sendiri sesuai dengan situasi dan kondisi yang
38
dihadapi oleh perusahaan. Aplikasi yang masih konsisten memenuhi kebutuhan
perusahaan pada saat itu maka tidak akan berubah kuadrannya meskipun muncul
aplikasi yang baru.
II.7.6 Analisis PESTEL
Analisis PESTEL adalah analisis terhadap faktor lingkungan eksternal
bisnis yang meliputi politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan dan hukum.
PESTEL digunakan untuk menilai pasar dari suatu unit bisnis atau unit organisasi.
Arah analisis PESTEL adalah kerangka untuk menilai sebuah situasi dan menilai
strategi atau posisi, arah perusahaan, rencana pemasaran atau ide (Peppard & Ward,
2016). Melalui analisis ini dapat diketahui suatu peluang atau ancaman baru bagi
perusahaan dari segi eksternal, seperti faktor Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi,
Lingkungan dan Legalitas.
1. Politic
Faktor politik memastikan seberapa jauh pemerintah bisa berdampak pada
ekonomi dan industri tertentu. Contohnya ketika pemerintah menetapkan
kebijakan pajak baru atau kewajiban karena struktur organisasi yang menambah
pendampatan perusahaan yang mungkin berubah. Di antara yang termasuk
politik ini seperti:
a) Peraturan mengenai pajak (perusahaan; konsumen)
b) Upah minimum
c) Tarif perdagangan
d) Apakah perusahaan dapat melakukan periklanan dan iklan mana yang boleh
dilakukan
e) Peraturan perdagangan internasional
f) Perlindungan konsumen
g) Peraturan kompetisi
h) Perusahaan/sikap pemerintah
i) Hukum ketenagakerjaan
2. Economic
39
Ekonomi merupakan faktor penentu dari kinerja perekonomian. Faktor ini
mempengaruhi perusahaan scara langsung serta berdampak jangka panjang
yang beresonansi. Contohnya pada naiknya inflasi ekonomi akan
mempengaruhi harga produk serta layanan yang perusahaan berikan. Hal ini,
tentunya memiliki pengaruh terhadap daya beli konsumen, serta mengubah
gaya penawaran/permintaan untuk ekonomi ini. (Weberience LLC, 2017).
Faktor-faktor ekonomi di antaranya:
a) Inflasi yang meningkat
b) Suku bunga
c) Perubahan nilai tukar mata uang asing
d) Pola pertumbuhan ekonomi
e) Investasi asing langsung (tergantung pada industri tertentu)
f) Kebijakan keuangan, tingkat bunga dan devaluasi atau revaluasi uang,
berhubungan dengan mata uang asing.
Dari segi ekonomi ini, faktor ini bisa memuluskan atau menghambat jalan
dalam mencapai tujuan bisnis dari suatu perusahaan dan dapat menyebabkan
suatu keberhasilan atau pun kegagalan strategi dari suatu perusahaan.
3. Social
Dalam faktor sosial mengamati kondisi sosial pasar dan menimbang determinan
dalam hal tren budaya, demografi, analisis populasi dan lain sebagainya.
Dampak tren pembelian ini seperti yang terjadi di negara-negara Barat seperti
AS dimana peningkatan permintaan yang tinggi pada masa musim liburan
(Weberience LLC, 2017). Strategi juga berpengaruh berdasarkan penilaian dari
sikap konsumen dan pegawai. Perubahan yang terjadi diikuti dengan
perencanaan strategi yang dimaksudkan untuk sebagai penilaian terhadap
dampaknya bagi strategi perusahaan mereka. Di antara faktor-faktor sosial yang
dianalisis yaitu:
a) Distribusi pendapatan
b) Demografi
40
c) Tenaga kerja
d) Perubahan gaya hidup
e) Sikap kerja
f) Pendidikan
g) Kesehatan dan kesejahteraan
h) Kondisi kehidupan (polusi, perubahan, bencana, dsb)
4. Technology
Faktor-faktor ini berkaitan dengan inovasi teknologi yang bisa berdampak pada
operasional bisnis dan pasar, baik yang menguntungkan ataupun merugikan.
Dipacu dengan berkembangnya pengotomatisasian, penelitian, perkembangan
yang maju dan meningkatkan kesadaran pasar terhadap teknologi (Weberience
LLC, 2017). Kuncinya masih terletak pada kesadaran akan berinovasi secara
terus-menerus dan berani terhadap pengambilan resiko. Di antara faktor
teknologi yang mempengaruhi, antara lain:
a) Pemerintah dan industri yang aware pada peningkatan kemajuan teknologi
b) Penemuan serta terobosan mengembangkan yang baru
c) Transfer teknologi yang kian cepat
d) Pengaplikasian teknologi dan biayanya
e) Ilmu pengetahuan yang mengalami perubahan
f) Teknologi yang berdampak pada perubahan
5. Environment
Pengaruh lingkungan dapat menjadi suatu peluang maupun ancaman bagi
sebuah perusahaan. Ekologi dan lingkungan seperti, iklim, cuaca, perubahan
iklim banyak berdampak di banyak sektor usaha misalnya pertanian, pariwisata,
asuransi dan lain sebagainya. Dampak alam bagi lingkungan mengharuskan
perusahaan untuk memiliki suatu perencanan agar dapat meminimalisir
kerusakan yang akan terjadi. Oleh karena itu, undang-undang pemerintah pun
dikeluarkan untuk dapat mengantisipasi dampak perubahan pada strategi
perusahaan. Karena hal ini, kesadaran mengenai potensi dampak lingkungan
41
berpengaruh pada produk yang akan ditawarkan dan pengoperasian bisnis
perusahaan, baik dalam membuat pangsa pasar yang baru atau mungkin
menghancurkan pasar yang sudah berjalan.
6. Legal
Faktor legal suatu perusahaan dapat memberikan pengaruh terhadap demand
dan biaya produk sebuah perusahaan. Hukum perusahaan berdasarkan dengan
tempat hukum dimana berproduksi perusahaan tersebut. Penerapan mengenai
batas minimum usia, peningkatan upah minimum atau pun persyaratan lain bagi
perusahaan untuk memperbaharui merupakan contoh hukum yang
mempengaruhi perusahaan dalam mengambil suatu tindakan.
II.8 Konsep Perusahaan Startup
Siapa yang belum mendengar atau menggunakan Facebook? Facebook ini
merupakan salah satu cerita sukses dari sebuah startup. Dimulai dari Mark
Zuckerberg dan kawan-kawannya, Facebook pada awalnya hanya sebuah aplikasi
sederhana saja. Ternyata kemudian aplikasi ini menjadi fondasi dari sebuah
perusahaan startup yang berhasil. Mark Zuckerberg menjadi kaya raya. Selain itu
ada juga kesuksesan dari Twitter, YouTube, PayPal, dan masih banyak lainnya.
Maka, banyak orang ingin menjadi pendiri perusahaan startup yang sukses juga.
Namun, banyak yang memahami mengenai startup, strategi dan peluang yang ada
di startup (Rahardjo, 2016).
II.8.1 Pengertian Startup
Eric Ries, penulis buku best seller Lean Startup mendefinisikan startup
sebagai “a human institusion designed to deliver a new product or service under
conditions of extreme uncertainty” (Ramadhan, 2015). Dapat diartikan bahwa
startup didirikan oleh sekumpulan orang atau perusahaan dengan maksud untuk
menjual produk atau jasa baru sebagai bisnis baru untuk menghadapi kondisi
ketidakpastian yang sangat tinggi, apakah startup tersebut akan berhasil atau gagal.
Perusahaan yang sudah lama berdiri pada umumnya sudah memiliki
pengalaman dan pedoman tersendiri untuk menghadapi pesaing dan kondisi-
42
kondisi yang tidak menguntungkan. Berbeda dengan suatu startup yang berusaha
menyesuaikan model dan metode yang mereka miliki dengan kondisi pasar agar
pasar dapat menerima produk/jasa startup tersebut.
Eric Ries mengatakan bahwa startup harus melakukan crazy experiments
hingga akhirnya startup mengungkapkan jalan suksesnya masing-masing
(Ramadhan, 2015). Tujuan startup adalah mencari tahu apa tepatnya yang mesti
dibuat-barang dan/jasa yang konsumen inginkan dan mau bayar secepat-cepatnya
(Ries, 2016).
Co-Author Mosaic, Marc Andreessen mengatakan, kualitas bisnis startup
bisa dilihat dari bagaimana produknya bisa membuat pengguna merasa terkesan.
Dengan adanya kecocokan antara produk dengan kebutuhan pasar, maka bisa
diprediksi startup ini akan dapat bertahan (Harni, 2019).
II.8.2 Perkembangan Startup
Sejak meningkatnya layanan internet komersial, meningkat pula penetrasi
pengguna internet pada tahun 1980-1990. Hal ini juga yang menyebabkan
munculnya perusahaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang mampu
menjawab kebutuhan pengguna internet. Sehingga munculah istilah startup yang
sering dikaitkan dengan technopreneurship.
Kecepatan berinovasi menjadi suatu hal yang tidak dapat dihindari di tengah
tuntutan teknologi yang juga cepat berkembang. Di Indonesia sendiri, perusahaan
berbasis TI mulai melesat sejak tahun 1990. Di antaranya seperti Astaga.com,
Detik.com, Kaskus, Satunet.com, namun saat itu Satunet.com dan Astaga.com
harus tutup karena efek dotcom bubble (Lukito & Probo, 2016).
Bisnis startup terus berkembang, yang hampir setiap saat muncul startup-
startup baru termasuk di Indonesia, meskipun banyak dari startup tersebut yang
gagal karena belum dioptimalkan secara maksimal. Menurut riset tahun 2017,
tercatat bahwa pengguna internet di Indonesia telah mencapai 133 milyar pengguna
dan tentunya akan terus bertambah. Selain itu daya beli masyarakat juga meningkat
43
sesuai dengan pendapatan per kapita masyarakat yang naik. Hal ini secara tidak
langsung ikut mempengaruhi perkembangan industri digital (Amalia, 2017).
Menurut Rama Mamuaya, CEO dailysocial.net, startup di Indonesia digolongkan
dalam tiga kelompok yaitu startup pencipta game, startup aplikasi edukasi serta startup
perdagangan seperti e-commerce dan informasi. Menurutnya startup game dan aplikasi
edukasi punya pasar yang potensial dan terbuka di Indonesia. Hal ini dikarenakan proses
pembuatan game dan aplikasi edukasi relatif mudah. Sementara itu untuk aplikasi atau
website yang bergerak di bidang e-commerce dan informasi, Rama menilai tantangannya
di Indonesia masih cukup besar dikarenakan masih minimnya penggunaan kartu kredit.
Namun untuk yang berbau informasi atau berita berbagai tema, perkembangannya justru
jauh lebih pesat lagi.
Ada beberapa faktor yang mendukung perkembangan startup di Indonesia, yaitu
(Amalia, 2017):
a. Masyarakat Indonesia selalu terbuka dengan teknologi baru. Pengguna
internet aktif di Indonesia maka akan berdampak pada peluang bisnis yang juga
semakin besar.
b. Jumlah penduduk Indonesia yang banyak dan semakin bertambah pula
yang melek dengan teknologi. Penyebaran internet yang semakin menyeluruh
hampir ke seluruh pelosok Indonesisa membuat penggunanya pun semakin
bertambah.
c. Pelayanan startup yang baik. Kepuasan konsumen akan pelayanan yang bagus
juga akan menambah dan menarik konsumen yang lebih banyak lagi.
d. Modal dari investor serta dukungan pemerintah. Dengan adanya modal dari
investor sebagai alat ukur bahwa suatu startup akan dapat berjalan lama.
II.8.3 Resiko yang Dihadapi oleh Startup
Resiko merupakan hal yang tidak bisa lepas dari startup. Selain karena
keminiman pengalaman yang dapat digunakan untuk mengantisipasi resiko
tersebut, kehadiran inovasi-inovasi baru yang ingin dituangkan ke dalam startup itu
pun menjadi salah satu alasannya, karena memang maklum kebanyakan pendiri
44
startup berlatar belakang tanpa paham akan manajemen. Berikut beberapa resiko
yang akan dihadapi oleh startup (Hogantoro, 2014):
1. Resiko Produk
Hal ini berkaitan dengan kebutuhan dan permintaan pasar dan kemampuan,
serta bagaimana produk tersebut bisa memecahkan permasalahan yang
dimiliki konsumen. Itulah sebabnya startup dituntut dapat memberikan
suatu terobosan invasi yang bukan hanya menguntungkan untuk startup itu
sendiri tapi menjadi solusi bagi suatu masalah konsumen.
2. Resiko Pasar
Setelah mengetahui startup apa yang ingin diluncurkan. Memastikan pasar
atau kemana produk tersebut dijual pun menjadi salah satu pertimbangan
yang krusial. Dari segi pasar, waktu produk diluncurkan hingga penjualan
dan lain sebagainya menjadi kebutuhan penting untuk menjual produk.
Resiko ini sangat bisa terjadi jika produk terburu-buru masuk ke pasar
sementara dari produk itu sendiri dan management belum siap.
3. Resiko Modal
Startup merupakan perusahaan rintisan yang tentunya memerlukan banyak
modal pada awal direncanakannya peluncuran suatu startup. Modal ini
menjadi resiko yang bisa berimbas besar bagi startup karena menipisnya
modal sebelum produk yang dihasilkan dijual dan memberikan keuntungan.
4. Resiko Dalam Team
Keberhasilan sebuah startup bukan hanya ada pada membuat dan menjual
produk, tapi juga sebuah tim di dalamnya. Pentingnya kolaborasi tim yang
apik dalam bekerja sama membangun startup serta mengbuang ego masing-
masing untuk meraih tujuan bisnis yang ingin dicapai.
5. Resiko Pengeksekusian
Eksekusi yang tepat menghasilkan produk yang tepat, begitupun dalam
dunia startup. Kesalahan produk bisa muncul dari kesalahan eksekusinya
karena banyaknya ide dan gagasan yang diberikan. Oleh karenanya, resiko
45
eksekusi bisa dilahirkan dari kurang matangnya pengetahuan serta
minimnya kekompakan dalam mengeksekusi.
II.8.4 Karakteristik Startup
Sebuah perusahaan dikatakan startup saat perusahaan itu masih dalam tahap
berkembang dan memiliki yang belum besar, serta hanya dijalankan oleh beberapa
orang. Berikut adalah karakteristik-karakteristik suatu perusahaan startup, di
antaranya (Kusuma, 2017):
1. Usia perusahaan kurang dari tiga tahun.
2. Jumlah pegawai kurang dari dua puluh orang.
3. Pendapatan yang kurang dari 100 ribu AS per tahun.
4. Masih dalam tahap perkembangan.
5. Produk yang dibuat berupa aplikasi dalam bentuk digital.
6. Biasanya beroperasi melalui situs web.
Selain yang telah Kusuma sebutkan diatas, yang menjadi karakteristik
startup yaitu pekerjaan yang multitasking, hal ini disebabkan minimnya SDM yang
ada di suatu startup dan mereka memiliki skill yang lebih. Semangat muda juga
salah satu karakteristik startup, karena biasanya startup berisi sumber daya alam
yang masih berusia muda dan produktif yakni berkisar 20 sampai 35 tahun.
II.8.5 Penelitian Sejenis
Dalam melakukan penulisan ini, peneliti membaca dan mempelajari terkait
dengan penelitian yang sejenis dalam merencanakan strategi digital.
46
Tabel 2.5 Jurnal Penelitian yang Sejenis
N
o
Penulis Tahun Framework
yang
digunakan
Masalah Hasil Penelitian Kekurangan Kelebihan
1 Waspodo,
Firmansyah,
& Apriyani
(2018)
2018 Ward and
Peppard dan
Architecture
delivery
TOGAF
versi 9.
Infrastruktur digital
yang belum sepenuhnya
memadai sehingga data
belum terintegrasi.
Belum tersedianya
SDM yang kompeten di
bidang digital.
Strategi bisnis tidak
sejalan dengan tujuan
perusahaan, fokus pada
masalah yang kritis
sehingga menurunkan
produktivitas
perusahaan.
Memberikan usulan
arsitektur teknologi
dengan konfigurasi
server baru yang
mengintegrasikan antar
aplikasi kebutuhan
internal atau eksternal
dan penerapan DRP
(Disaster Recovery
Plan)
Usulan SDM berupa
Programmer & Social
Media Specialist dan IT
Support.
Kurangnya
penjelasan
mengenai gambar
pada hasil usulan
strategi yang
diberikan.
Menggunakan
metode arsitektur
enterprise untuk
mendukung
perencanaan
strategisnya
2 Utami,
Nugroho, &
Wacana
(2018)
2018 Ward and
Peppard
Data di Dispernaker
tidak tersusun dengan
baik.
Kurangnya SDM yang
terampil di bidang
SI/TI.
Sistem yang ada belum
saling terintegrasi
maksimal.
SI bidang Perindustrian
dan bidang
Ketenagakerjaaan
sehingga data tersusun
dengan baik dan tidak
hilang atau rusak.
Menambah SDM di
bidang SI/TI serta
adanya pelatihan kepada
SDM mengenai
Kurangnya
menjabarkan
mengenai visi dan
misi yang dimiliki
organisasi
Pemaparan
masalah penelitian
dipaparkan dengan
jelas.
47
pengelolaan SI/TI yang ada.
Peningkatan keamanan
SI seperti backup dan
maintenance secara
rutin.
3 Wiyati (2017) 2017 Ward and
Peppard.
Tools-nya
berupa
analisis
SWOTT,
Value
Chain,
Porters Five
Forces dan
McFarlan
Strategic
Grid
Digital library yang
berbasis web kurang
maksimal disebabkan
informasi dan layanan
kurang berfungsi baik
dan up to date, serta
fitur pencariannya yang
masih sangat terbatas.
Menghasilkan dokumen
renstra meliputi jenis
aplikasi, teknologi,
standar teknis serta
kebijakannya, skala
prioriotas dan time frame
rancangan
implementasinya.
Strategi bisnis SI
mencakup manajemen
regulasi, pengguna dan
infrastruktur serta sistem
Strategi manajemen TI
mencakup manajmen
regulasi, penguna dan
infrastruktur.
Strategi TI mencakup
manajemen pengguna
dan regulasi, manajemen
sistem digital library dan
konten digital library.
Kurang
menyertakan teori
dari metode yang
digunakan
Pemaparan abstrak
sesuai dengan
permasalahan,
metode serta hasil
penelitian
48
4 Franky Manopo 2017
2017 Ward and Peppard
dengan
analisis
berupa
analisis
SWOT,
CSF, Value
Chain, dan
Mcafarlan
Strategic
Grid serta
Audit Grid
Model.
Belum adanya perencanaan strategis SI
dan TI sehingga
mengakibatkan sulitnya
menentukan skala
prioritas dalam
pengembangan sistem
informasi berbasis
Teknologi Informasi
yang bisa dimanfaatkan
untuk keunggulan
bersaing.
Strategi manajemen SI/TI
Membentuk tim
Information
Communication &
Technology (ICT)
Mengevaluasi startegi
manajemen SI/TI yang
sudah berjalan.
Strategi SI
Peningkatan software
open source
Ketersediaan akses
internet bagi semua
stakeholders.
Mengintegrasikan
aplikasi SI dalam suatu
website institusi.
Tidak menjelaskan
permasalahan
secara jelas.
Menyertakan data kuesioner dari para
respoden untuk
menentukan
kuadran aplikasi SI
berada.
5 Anharudin
(2015)
2015 Ward and
Peppard.
Tools
analisis
yang
digunakan
yaitu
analisis
CSF, Value
Chain dan
Berubahnya proses
bisnis PT. Pos. dari
yang hanya sekedar jasa
pengiriman surat
menyurat atau
pengiriman barrang
tetapi sudah merambah
menjadi penerimaan
pembayaran,
pembiayaan rutin
Menyempurnakan
struktur organisasi
berupa divisi IT, guna
melakukan maintenance
dan mengelola trouble
shoot.
Untuk meningkatkan
pendapatan dan nilai
tambah, membentuk
pelayanan corporate
1. Tidak
menjelaskan
permasalahan
di dalam
abstrak.
2. Tidak
menjelaskan
bagaimana
penggunaan
analisis
-
49
Balanced Scorecard
(BSC)
bulanan serta pelayanan konsumen yang dituntut
untuk dimaksimalkan.
untuk menjaga hubungan dengan mitra
perusahaan.
Penambahan aplikasi SI
yaitu SI Pembelian, SI
Pelanggan, dan SMS
Gateway.
Balanced Scorecard
6 Dedy, Basuki,
& Chernovita
(2019)
2019 Ward and
Peppard.
Tools yang
diguanakan
yaitu
analisis
SWOT,
Value
Chain, CSF,
dan
McFarlan
Strategic
Grid.
Pemeliharaan dan
pengarsipan data seperti
dokumen, laporan,
buku, surat dan data
penting lainnya yang
belum tersentuh sisten
informasi serta
pengelolaan data yang
kurang efektif untuk
pengambilan
keputusan.
Menghasilkan rencana
strategi yang berfokus
pada pengelolaan SDM,
manajemen SI/TI,
integrasi sistem serta
pengoptimalan potensi
sumber daya alam di
lingkungan organisasi.
Tidak
menampilkan
hasil dari
kuesioner yang
sudah dilakukan
Memaparkan
analisis
kesenjangan
aplikasi yang
digunakan guna
menentukan usulan
aplikasi.
7 Iwan
Supriyantoko
2018
2018 Ward and
Peppard.
Tools
analisis
menggunak
an analisis
SWOT,
Value
Sistem yang ada belum
terintegrasi dengan baik
dan beberapa sistem
belum memiliki acuan,
arahan dan pedoman
yang jelas sehingga
menurunkan kinerja
organisasi.
Menghasilkan strategi
bisnis SI dan strategi
manajemen SI/TI berupa
restrukturisasi
organisasi, penambahan
staff, pengembangan
SDM SI/TI dan
pembenahan di sisi
1. Tidak
menjelaskan
masalah
penelitian pada
abstrak
2. Tidak adanya
saran bagi
Penyajian analisis
yang mudah
dipahami.
50
Chain, PEST, Five
Forces
Model dan
McFarlan
Strategic
Grid
Teknologi Informasi organisasi serta strategi
sistem informasi
membutuhkan aplikasi
SI berjumlah 14 SI
dalam bentuk Future
Applications Portfolio.
penelitian selanjutnya
8 Kadek Cahya
Dewi dan I
Putu Mertha
Astawa 2016
2016 Ward and
Peppard
Pemanfaatan e-learning
yang belum maksimal
sehingga terdapat
domain yang menjadi
tidak aktif.
Menentukan spesifikasi
aplikasi yang
diperlukan selama
periode tertentu yang
sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
Strategi Bisnis SI
Regulasi assessment
oleh PNB
Manajemen pengguna e-
learning
Maintenance
infrastruktur dan sistem
Strategi Manajemen TI
Hak akses pengguna e-
learning
Penyeragaman
konten/materi e-learning
Penyediaan server,
bandwith dan access
point.
Strategi TI
Pemanfaatan sistem
LMS Moodle.
Tidak
menjelaskan
beberapa tools
analisis yang
digunakan
Hasil usulan
strategi yang
terstruktur
sehingga
memudahkan
pembaca untuk
memahami.
9 Islam &
Syaikhuddin
(2018)
2018 Ward and
Peppard.
1. Belum adanya
perencanaan strategi
di masa mendatang
1. Strategi bisnis
- Penyediaan sarana
ICT
1. Tidak
menyertakan
metode apa
Menjelaskan
dengan detail
terkait solusi-
51
Tools analisis
menggunak
an yaitu
analisis
CSF, Value
Chain, Five
Forces
Model dan
McFarlan
Strategic
Grid.
untuk mempertahankan
eksistensi dan
bersaing dengan
kompetitor.
2. Pengelolaan sumber
daya alam dan
sumber daya manusia
yang belum optimal.
3. Pemanfataan SI/TI
yang belum
maksimal.
- Menyediakan media penunjang belajar.
- Mempermudah
pengelolaan SDM,
- Akses infromasi
kepada eksekutif dan
mengintegrasikan
aplikasi pada
lembaga
2. Strategi SI dan TI
- Perancangan
jaringan
- Pengembangan
beberapa aplikasi
seperti SIMPEG,
Tracer Study,
Textbook Inventory
dan SI Akuntansi
- Berkolaborasi
dengan penyedia e-
learning.
yang digunakan dalam
melakukan
pengumpulan
data.
2. Tidak
memaparkan
kebutuhan
informasi dari
hasil akhir
analisis.
solusi yang diberikan pada
setiap tools.
1
0
Syafitri W.
(2016)
2016 Ward and
Peppard
menggunak
an tools
analisis
yaitu
SWOT,
Kurangnya ketersediaan
jaringan infrastruktur
internet yang baik,
sarana penyimpanan
data pendidikan,
keamanan data serta
kemudahan akses guna
1. Penambahan usulan
solusi 15 SI/TI pada
Unilak
2. Roadmap
pengembangan
difokuskan pada SI
Akademik.
1. Penulisan
abstrak yang
kurang dapat
memaparkan
masalah
penelitian.
Pemahaman dan
penjelasan teori
serta metode yang
jelas dan padat.
52
CSF, Value Chain, dan
PEST.
mendukung teknologi Smart City, kurang
memadainya kecepatan
akses internet yang bisa
dimanfaatkan
pengguna.
3. Strategi Manajemen SI/TI
Usulan penambahan
personil bagian unit
penyedia layanan
TI/SI agar
mendukung proses
pembangunan
infrastruktur dan
aplikasi SI.
2. Penulisan tata Bahasa yang
kurang sesuai.
1
1
Razi, Mutiaz,
& Setiawan
(2018)
2018 Design
Thinking
Merancang UI/UX
dalam bentuk mobile
yang dirancang khusus
untuk mengatasi
permasalahan barang
hilang dan barang
tercecer di tempat
umum karena
kebutuhan masyarakat
akan aplikasi layanan
mobile tersebut.
Menunjukan bahwa
masyarakat belum
menemukan solusi
media yang mampu
menangani kasus barang
hilang dan tercecer ini.
Menghasilkan
rekomendasi yaitu
berupa model UI/UX
untuk aplikasi mobile
dengan nama
“Kembaliin”
Kesimpulan yang
tidak disajikan
dalam bentuk
format angka
Menjelaskan
metode dan
pembahasan
dengan jelas
53
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1. Jadwal Penelitian
Adapun waktu yang dibutuhkan oleh penelitian dalam mengumpulkan data
terkait objek penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1:
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No Pengumpulan
Data Nama Kegiatan
Waktu Pengerjaan
Maret April Mei Juni
Jumat,
09/03/
2018
Kamis,
26/04/
2018
Rabu,
23/05/
2018
Senin,
25/06/
2018
1 Wawancara
Profil Perusahaan
Strategi Bisnis
Strategi Digital
Struktur Organisasi
Analisis Lingkungan Bisnis Internal
Analisis CSF
Analisis SWOT
Analisis Value Chain
Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal
Analisis PESTEL
Analisis Porter's Five Forces
Analisis Lingkungan SI/TI Internal
Analisis Portfolio McFarlan Strategic
Grid
54
Analisis Lingkungan SI/TI Internal
saat ini
Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal
Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal
2 Observasi Pengamatan Langsung
III.2. Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini meggunakan metodologi yang terdiri dari dua metode,
metode pertama yaitu pengumpulan data, sementara metode kedua yaitu metode
analisis dan metode analisis yang digunakan adalah metode analisis menurut
Peppard & Ward. Adapun metode pengumpulan data terdiri atas observasi,
wawancara, dan studi pustaka/studi literatur.
1. Observasi
Dalam observasi, dilakukan dengan melihat langsung proses dan kegiatan
bisnis yang berjalan pada Learn Quran. Hasil yang didapat dalam observasi ini
adalah melihat proses yang berjalan, melihat segala kegiatan atau mencari data
yang diperlukan untuk penelitian ini.
Kegiatan obervasi ini dilakukan di bawah pengawasan langsung oleh CEO dari
Learn Quran. Beliau memaparkan data-data mengenai sejarah, visi, misi, motto,
struktur organisasi, peran-peran sumber daya yang ada beserta tugas dari masing-
masing bagian yang ada di Learn Quran, serta penjelasan mengenai produk yang
saat ini dimiliki atau sedang dikembangkan oleh Learn Quran. Observasi ini
dilakukan di Code Margonda Depok Town Square Jl. Margonda Raya No. 1 Depok
Jawa Barat.
2. Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan
tanya jawab terhadap Chief Executive Officer (CEO) H. M. Sani, M.Sc dan tim di
55
Code Margonda pada tanggal 09 Maret 2018, 26 April 2018, 23 Mei 2018 dan 25
Juni 2018 untuk memperoleh data-data terkait penelitian ini mengenai Learn
Quran.
Dari wawancara yang dilakukan dapat diketahui bagaimana kondisi dari sistem
informasi, teknologi informasi, serta infrastruktur yang ada pada Learn Quran.
(Hasil wawancara dapat dilihat di Lampiran).
3. Studi Literatur
Studi literatur merupakan pencarian rujukan tentang teori dasar yang
dibutuhkan terkait permasalahan yang sedang dibahas. Adapun rujukan-rujukan ini
dapat didapatkan dari buku, laporan penelitian, jurnal, artikel-artikel maupun dari
situs internet. Studi literatur bertujuan untuk teori dasar dalam melakukan
pembahasan serta mempertajam pemahaman dalam membedah suatu kasus.
Studi literatur merupakan kegiatan utama yang diwajibkan dalam penelitian,
khususnya penelitian akademik yang tujuan utamanya adalah mengembangkan
aspek teoritis maupun aspek manfaat praktis (Kartiningrum, 2015). Beberapa cara
dalam melakukan studi literatur, di antaranya yaitu:
1. Membaca buku-buku referensi mengenai perencanaan strategi digital. Buku
The Strategic Management Of Information Systems: Building a Digital
Strategy, buku terbaru edisi keempat dari Joe Peppard dan John Ward tahun
2016 dan 2002 tentang ilmu manajemen strategi dan sistem informasi.
2. Membaca jurnal-jurnal dan penelitian mengenai perencanaan strategi
digital.
3. Membaca artikel mengenai perencanaan strategi digital.
III.3. Metode Analisis Perencanaan Strategi Digital
III.3.1 Analisis Lingkungan Bisnis Internal
Menganalisis lingkungan bisnis internal Learn Quran dilakukan agar
mengetahui mengenai kondisi proses bisnis yang sedang berjalan dan strategi bisnis
yang diterapkan. Analisis ini dapat dilihat dari penerapan visi, misi serta sumber
56
daya yang dimiliki oleh perusahaan serta informasi yang dibutuhkan oleh
perusahaan.
Terdapat beberapa teknik analisis yang digunakan untuk memahami kondisi
lingkungan bisnis internal pada perusahaan, yang dibagi menjadi tiga teknik, yaitu
analisis SWOT, melalui analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan yang ada pada Learn Quran dibandingkan dengan perusahaan sejenis
lainnya. Mengetahui kekurangan perusahaan, ancaman serta peluang yang juga
dihadapi perusahaan, dengan keempat indikator tersebut maka perusahaan akan
mendapatkan gambaran dan arah yang jelas akan seperti apa perusahaan berjalan
di masa mendatang dengan strategi yang ada dan strategi baru yang akan diterapkan
demi mempertahankan eksistensi dalam bersaing dengan kompetitor di industri
startup.
Teknik kedua yaitu analisis critical success factor (CSF), melalui analisis
ini dapat diketahui kebutuhan inoformasi perusahaan sehingga penerapan sistem
informasi dapat diselaraskan dengan tujuan, visi dan misi Learn Quran melalui area
bisnis yang kritis.
Teknik yang ketiga yaitu analisis value chain atau rantai pasok, dengan
dilakukannya analisis ini untuk menganalisis aktivitas yang berkaitan dengan
proses bisnis perusahaan. Aktivitas pada value chain dibagi menjadi dua aktivitas
yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
III.3.2 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal
Untuk mengetahui keadaan dan kondisi lingkungan eksternal perusahaan
yang akan berpengaruh terhadap perkembangan dan proses bisnisnya perusahaan,
maka dilakukan analisis lingkungan bisnis eksternal pada perusahaan. Terdapat
beberapa teknik dalam menganalisis lingkungan bisnis eksternal menurut Peppard
and Ward teknik yang digunakan yaitu Product and Customer Life Cycles,
PESTEL,Porter 5 Forces dan Value Discipline. Dalam penulisan ini hanya
digunakan dua teknik yaitu PESTEL dan Porter 5 Forces, dikarenakan kedua
57
teknik ini sudah dapat menggambarkan lingkungan bisnis eksternal pada Learn
Quran.
Teknik pertama dalam analisis ini yaitu analisis PESTEL, dalam analisis ini
digunakan penulis untuk melihat kondisi politik di wilayah mana perusahaan
berada, kondisi ekonomi yang mempengaruhi berjalannya aktivitas bisnis
perusahaan, kondisi sosial masyarakat pengguna produk perusahaan, teknologi
yang berkembang yang dapat mempengaruhi keunggulan perusahaan, hukum-
hukum yang berkaitan dengan startup di Indonesia serta lingkungan yang
mempengaruhi proses bisnis perusahaan.
Teknik kedua yang digunakan dalam analisis lingkungan bisnis eksternal
yaitu analisis porter. Analisis porter dapat membantu perusahaan untuk melihat dan
menghadapi persaingan yang terjadi dengan perusahaan lainnya baik perusahaan
lama maupun perusahaan yang baru didirikan, mengetahui berbagai macam jenis
pemasok, kemungkinan costumer berpaling untuk menggunakan produk lain, serta
kemungkinan turun naiknya harga dengan adanya tawar menawar yang terjadi
dengan costumer dan pemasok.
III.3.3 Analisis Lingkungan SI/TI Internal
Dalam analisis ini berisi keseluruhan informasi mengenai kondisi
lingkungan internal SI/TI yang berjalan di Learn Quran. Informasi ini merupakan
sebagai salah satu dari bentuk masukan (input) yang digunakan untuk memproses
strategi SI/TI Learn Quran. Kondisi bisnis yang sedang berjalan dapat diketahui
dengan melakukan analisa lingkungan SI/TI internal di Learn Quran, selain itu
memberikan gambaran tentang sumber daya alam perusahaan, penggunaan
infrastruktur teknologi, pengalaman bisnis yang dimiliki perusahaan, kontribusi
perusahaan dan lingkup cakupan bisnis serta kemampuan yang dimiiki perusahaan
itu sendiri.
Teknik yang dipakai dalam analisis lingkungan SI/TI internal ini yaitu
McFarlan Strategic Grid, dengan menggunakan teknik ini perusahaan dapat
58
mengetahui pemetaan aplikasi yang digunakan beserta pengaruh aplikasi tersebut
kepada kesuksesan dan proses bisnis perusahaan.
III.3.4 Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal
Kebutuhan pemahaman akan perkembangan SI/TI yang sedang
berkembang di luar lingkungan Learn Quran juga perlu dianalisis agar dapat
dicermati dampak SI/TI eksternal yang mempengaruhi Learn Quran baik secara
langsung ataupun tidak langsung. Tujuannya adalah agar analisis SI/TI eksternal
ini bisa memberikan pemahaman akan peluang yang bisa diambil Learn Quran
untuk mengembangkan produknya menggunakan implementasi teknologi yang
mutahir dan juga peluang memanfaatkan teknologi yang sudah ada dengan lebih
efisien dan tepat penggunannya
Mengetahui apa yang digunakan oleh pesaing atau pihak eksternal lain yang
mempengaruhi bisnis perusahaan juga merupakan bagian dari analisis informasi
SI/TI ini. Pentingnya pengkategorian elemen teknologi yang potensial dapat
dimanfaatkan dan dievaluasi kembali oleh perusahaan guna peningkatan proses
bisnisnya.
Fungsi utama dari analisis yakni penyediaan keseluruhan informasi
mengenai lingkupan SI/TI eksternal di Learn Quran merupakan salah satu aspek
masukan (input) dalam merencanakan strategi digital.
III.3.5 Strategi Digital
Strategi bisnis sistem informasi merupakan keluaran dari analisis bisnis
yang telah dilakukan, strategi ini diperlukan agar setiap unit bisnis yang terdapat
pada Learn Quran dapat memanfaatkan keberadaan sistem informasi untuk
mencapai sasaran bisnisnya. Analisis yang dilakukan untuk menghasilkan strategi
SI adalah analisis SWOT, Value Chain, dan Critical Success Factor (CSF).
Adapun masukan dalam tahapan ini adalah usulan strategi sistem informasi
dan kemajuan TI yang sedang tren, kemudian melakukan pemetaan solusi teknologi
informasi yang efektif sehinga bisa mengimplementasikan strategi sistem informasi
dengan seoptimal mungkin. Sementara itu, output untuk strategi ini adalah
59
lingkupan strategi TI dalam memenuhi operasional dari aplikasi sistem informasi
tiap-tiap divisi sesuai dengan kebutuhan kegiatan bisnis pada perusahaan.
III.3.6 Strategi Manajemen SI/TI
Masukan dari proses ini adalah dokumen organisasi dari hasil identifikasi
usulan. Solusi SI/TI untuk Learn Quran yang kemudian dianalisis untuk melakukan
pengelolaan SI/TI yang tepat. Keluaran dari tahap ini merupakan dokumen yang
berisi kebijakan SI/TI serta usulan strategi pengelolaan SI/TI beserta SDM SI/TI
yang akan diterapkan untuk Learn Quran.
III.4. Kerangka Penelitian
Perencanaan strategi digital merupakan suatu kegiatan perencanaan yang
bersifat terus menerus serta menjamin terimplementasinya teknologi informasi dan
komunikasi dalam suatu organisasi yang selaras dengan strategi bisnis guna
meningkatkan efektivitas organisasi, menciptakan peluang bisnis baru serta dapat
memberi kontribusi dalam hal daya saing organisasi. Rencana strategi digital
berfungsi untuk dilakukannya evaluasi dalam strategi bisnis saat ini dengan strategi
digital dan menciptakan suatu peluang bisnis baru dengan adanya dukungan sistem
informasi.
Agar didapatkan penyusunan rencana strategi digital yang tepat dan sesuai
maka dibutuhkan sebuah kerangka kerja. Kerangka kerja ini berguna sebagai
pedoman yang sistematis dalam melaksanakan Perencanaan Strategi Digital.
Berdasarkan basis metodologi yang digunakan oleh penulis (Peppard & Ward,
2016), berikut kerangka kerja perencanaan strategi digital yang disajikan penulis:
60
Gambar 3.1 Kerangka Penelitian
61
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1. Gambaran Umum Perusahaan
IV.1.1 Profil Yayasan Learn Quran
Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang mayoritas beragama
Islam, sehingga pembelajaran mengenai Islam terutama mengaji Al-Quran
merupakan hal yang lazim dilakukan semua muslim. Saat ini, pembelajaran
mengaji Al-Quran dilakukan di madrasah dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA)
di suatu tempat tertentu, waktu dan guru tertentu.
Learn Qur’an adalah sebuah yayasan berbasis startup di bidang teknologi
informasi yang didirikan pada bulan April 2015 lalu hingga saat ini yang fokus pada
pengembangan aplikasi di bidang pendidikan, khususnya pendidikan agama.
Sampai saat ini, Learn Qur’an setidaknya telah memiliki beberapa produk aplikasi
baik platform Android maupun IoS.
Pertengahan 2017 lalu, mulai dibuat satu produk aplikasi untuk belajar dan
memahami Al-Qur’an yang resmi launching pada 22 Januari 2018 yaitu Learn
Qur’an Tajwid. Learn Qur’an Tajwid bermula dari ide yang berasal dari teman-
teman guru mengaji CEO Learn Qur’an yaitu H. Mohammad Sani, M.Sc yang
melek akan teknologi untuk membuat suatu produk teknologi yang dapat dijadikan
suatu solusi di era digital ini untuk belajar dan memahami Al-Qur’an.
Learn Qu’ran Tajwid telah mendapat pengguna 100 ribu lebih baru setelah
sebulan dirilis, baik pengguna dari Indonesia maupun luar Indoensia, dan telah
tersedia dalam beberapa bahasa, yaitu Bahasa Inggris, Indonesia, Hindi, Perancis,
Arab, Cina, Belanda dan Jerman. Dalam aplikasi ini dirancang agar cocok
digunakan untuk belajar dengan dibimbing guru maupun secara autodidak.
Produk lainnya yang telah dimiliki Learn Qur’an yaitu Tafsir Learn Qur’an
yang merupakan search engine pertama untuk Tafsir Al-Quran. Dapat diakses
melalui smartphone, tablet, maupun PC melalui link tafsir.learn-quran.co, user bisa
62
mencari kosakata, topik maupun ayat-ayat tertentu di dalam Al-Quran. Jumlah
penduduk muslim dunia yang diperkirakan akan terus bertambah sehingga minat
untuk belajar dan mempelajari Al-Quran maupun tafsirnya akan terus meningkat.
Oleh karena itu, Learn Quran bertekad untuk dapat mewujudkan misinya sebagai
solusi belajar Al-Quran terbaik di dunia lewat teknologi.
IV.1.2 Visi, Misi dan Tujuan
Visi dan misi dalam suatu perusahaan merupaan suatu pijakan agar mampu
mencapai target serta mewujudkan harapan-harapan yang akan diraih oleh
perusahaan. Learn Qur’an memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai,
yaitu:
1. Visi
Visi yang dimiliki Learn Qur’an adalah menyediakan solusi teknologi terbaik
di dunia untuk belajar Al-Qur’an serta solusi teknologi terbaik untuk
memahami Al-Quran.
2. Misi
Adapun misi yang dimiliki Learn Qur’an adalah memberikan solusi kemudahan
dalam belajar membaca, memahami dan menghapal Al-Qur’an serta
mengimplementasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tujuan
a. Menghasilkan produk pendidikan (sarana belajar) dengan kualitas baik
yang inovatif dan bermanfaat.
b. Meningkatkan kualitas produk.
IV.1.3 Sasaran Perusahaan
Adapun sasaran-sasaran Learn Quran tentunya seluruh muslim di berbagai
belahan dunia baik muda maupun tua yang dapat menggunakan dan memanfaatkan
teknologi informasi, agar dapat belajar dan memahami Al-Qur’an.
IV.1.4 Logo Perusahaan
Berikut ini adalah logo perusahaan dari Learn Quran.
63
Gambar 4.1 Logo Learn Quran
IV.1.5 Struktur Organisasi
Learn Quran memiliki tim dengan total 10-15 orang dengan struktur
organisasi sebagai berikut:
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Learn Quran
Chief Executive Officer
H. M. Sani, M.Sc
Product Manager
Denny Yusuf, S.Kom
Business Manager
Developer
Software Engineer
AI Engineer
UX/UI Designer
Islamic Advisor
Nur Fajri Romadhon, Lc
Product Manager
Ummu Salamah, S.E
Business Manager
Developer
Software Engineer
AI Engineer
UX/UI Designer
64
IV.1.6 Uraian Tugas
Uraian tugas pada setiap staf dalam divisi-divisi yang ada pada Learn Quran
adalah sebagai berikut:
1. Chief Executive Officer / Managing Director
a. Merancang kebijakan, prosedur dan standar pada organisasi serta
mengkomunikasikan visi organisasi.
b. Menentukan arah strategis perusahaan.
c. Bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan.
d. Memotivasi anggota tim
e. Merekrut anggota organisasi.
f. Menguraikan strategi bisnis perusahaan.
g. Meramalkan tren bisnis.
h. Membangun hubungan dengan investor.
2. Product Manager
a. Bertanggung jawab untuk mewujudkan visi perusahaan dan fokus pada
keberhasilan sebuah misi yang dibawa produk.
b. Memahami perilaku konsumen dan mengembangkan produk
berdasarkan analisis produk, pesaing dan pasar.
c. Memantau dan mengevaluasi produk yang sudah ada untuk dapat
berinovasi menjadi lebih baik lagi.
3. Business Manager
a. Bertanggung jawab dan memastikan operasional berjalan dengan baik
dan lancar.
b. Mengontrol kemungkinan terjadinya kebocoran income dan selalu
berusaha untuk meningkatkan income.
c. Meneliti dan menekan biaya operasional.
d. Menyusun dan mempresentasikan rencana pengembangan bisnis
perusahaan.
e. Melakukan riset perkembangan bisnis perusahaan secara berkala.
65
4. Developer
a. Merancang sebuah sistem baik dari struktur, prospek hingga tampilan
sistem.
b. Mengembangkan sistem yang telah dibuatnya.
c. Mengetahui apa saja yang dibutuhkan ketika membuat proyek, ide apa
yang akan digagas dan rencana apa yang akan direalisasikan
5. Software Engineer
a. Merancang pembuatan software baru.
b. Menguji program baru untuk dicari kesalahannya agar dapat diperbaiki.
c. Memelihara sistem dengan memonitoring dan memperbaiki kerusakan
software.
6. AI Engineer
a. Melakukan perbaikan algoritma pada machine learning.
b. Menggunakan machine learning sebagai data input pada software.
c. Mengembangkan produk berdasarkan machine learning.
d. Mengotomatisasi proses dengan memanfaatkan machine learning.
7. UX/UI Designer
a. Berperan untuk menentukan estetika dan pengalaman pengguna dalam
sebuah web.
b. Membuat wireframe (sketsa layout untuk sebuah web).
c. Memahami bagaimana HTML, CSS, dan JavaScript bekerja.
IV.1.7 Produk-produk Learn Quran
Saat ini, Learn Quran telah memiliki 2 produk utama yaitu Learn Quran
Tajwid dan Learn Quran Tafsir.
1. Learn Quran Tajwid
Learn Quran Tajwdi merupakan aplikasi untuk belajar mengaji atau
membaca Al-Quran. Tersedia dari pelajaran yang sangat mendasar hingga
tingkat lanjut. Aplikasi ini dapat digunakan oleh semua tingkatan, baik
pemula maupun yang ingin meningkatkan bacaan tajwid dan makhraj-nya.
66
Gambar 4.3 Tampilan Aplikasi Learn Quran Tajwid
2. Learn Quran Tafsir
Learn Quran Tafsir merupakan aplikasi untuk dapat memahami Al-Quran
bukan hanya secara terjemahan namun juga dapat mengerti berdasarkan
penafsirannya. Penafsirannnya pun berdasarkan mufassir yang masyhur dan
terkenal akan keilmuannya, yaitu Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Jalalain serta
Tafsir Lengkap Kemenag RI.
67
Gambar 4.4 Tampilan Aplikasi Learn Quran Tafsir
IV.1.8 Kelebihan Produk Learn Quran
Aplikasi karya anak bangsa ini memiliki beberapa fitur-fitur yang menjadi
kelebihan dalam produknya dalam belajar Al-Quran, dintaranya yaitu:
1. Memiliki pelajaran yang lengkap, dimulai dari cara membaca, teori tajwid
dan bacaan-bacaan khusus yang ada di Al-Quran.
2. Pengguna bisa mendengar contoh bacaan dan cara penggunaan tajwid yang
disuarakan oleh seorang hafiz yang bersanad resmi dan ahli dalam sepuluh
jenis qiroat (bacaan).
3. Pengguna dapat mengukur kemampuan belajar teori yang telah dipelajari
dengan adanya fitur tes, berbentuk pilihan ganda dan dapat merekam bacaan
Al-Quran yang telah diujikan.
4. Penyusunan kurikulum dari berbagai sumber Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia dan Arab (LIPIA) yang merupakan garansi akurasi dan
komprehensivitas.
68
IV.2. Tahapan Masukan (Input Phase)
IV.2.1 Analisis Lingungan Bisnis Internal
Data dan informasi yang terdapat di perusahaan dilakukan analisis serta
pemahaman yang matang agar didapatkan pengetahuan yang mendalam ketika
memahami kondisi perusahaan saat ini serta faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi berjalannya aktivitas/kegiatan di perusahaan. Dengan adanya
pemahaman serta pengetahuan yang baik mengenai perusahaan diharapkan
perencanaan strategi digital yang disusun ini dapat mendukung dan membantu
perusahaan untuk mencapai visi dan misi yang dituju oleh perusahaan. Pemahaman
dan pengetahuan yang baik pula akan menentukan kebutuhan bisnis dan informasi
yang akurat terhadap kondisi lingkupan dalam dan lingkupan luar organisasi.
Pendalam ulasan yang dilakukan yaitu untuk aktivitas bisnis dalam, aktivitas bisnis
luar, SI/TI internal, dan SI/TI eksternal.
Analisis pertama yang dilakukan adalah analisis lingkungan bisnis internal.
Pada analisis ini berfungsi untuk menentukan posisi pada perusahaan yaitu Learn
Qur’an terhadap pasar, kemampuan kompetisi, mengenali strategi yang diterapkan
saat ini, proses bisnis yang berlangsung serta untuk mengenali sistem informasi apa
yang dibutuhkan. Dalam analisis ini teknik yang dilakukan adalah dengan
menggunakan analisis CSF, analisis SWOT, serta analisis Value Chain.
69
Gambar 4.5 Analisis Lingkungan Bisnis Internal
Analisis lingkungan bisnis internal merupakan analisis terhadap faktor-
faktor yang mempengaruhi perencanaan strategi digital pada Learn Quran. Tools
yang dipakai yaitu analisis CSF (Critical Success Factors), analisis ini digunakan
untuk mengetahui faktor penentu keberhasilan organisasi atau strategi bisnis
organisasi yang didapat dari input wawancara dan output-nya adalah pemetaan
tujuan dan CSF atau sasaran setiap unit kerjanya. Selanjutnya adalah analisis value
chain, dalam analisis value chain digunakan untuk menganalisis alur kerja atau
70
proses bisnis perusahaan yang didapat dari input wawancara dan observasi serta
output-nya adalah diagram value chain.
Sementara yang terakhir dalam memahami kondisi internal Learn Quran
digunakan analisis SWOT, dalam analisis SWOT digunakan untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman di dalam perusahaan
melalui input wawancara dan output-nya adalah faktor-faktor yang menjadi
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman
(threat) serta diformulasikan ke dalam matriks SWOT. Analisis kebutuhan
informasi didapatkan dari ketiga output analisis yaitu, analisis CSF, value chain
dan SWOT. Berikut ini adalah hasil analisis lingkungan bisnis internal Learn
Quran:
1. Uraian analisis CSF (Critical Success Factors)
Menurut data yang didapatkan dari wawancara, yakni melakukan pendalaman
terhadap visi dan misi yang dijabarkan ke dalam tujuan Learn Quran, maka
akan diimplementasikan menggunakan CSF yang berhubungan dengan
strategi bisnis perusahaan dalam bentuk sasaran dan dilakukan dengan
measure atau ukuran tingkat keberhasilan perusahaan dalam bentuk indikator
sasaran. Di bawah ini merupakan bagan analisis CSF.
71
Gambar 4.6 Bagan Analisis CSF (Critical Success Factors)
CSF atau sasaran serta measure atau indikator sasaran program dari
setiap divisi yang ada di Learn Quran akan dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Output-nya yang merupakan kondisi internal Learn Quran didapatkan setelah
semua selesai dijabarkan.
72
Tabel 4.1 CSF Tujuan Utama Learn Quran
Tujuan Utama CSF/Sasaran Measurement
Menghasilkan produk
pendidikan (sarana belajar)
dengan kualitas baik yang
inovatif dan bermanfaat.
Melakukan
pengembangan produk
baru dengan
menggunakan
teknologi terbaru.
Meningkatkan
kepercayaan
pengguna.
Melakukan
perencanaan produk
baru yang inovatif dan
dibutuhkan
masyarakat
Meningkatkan
kualitas produk.
Meningkatkan kualitas
produk.
Memastikan produk-
produk yang ada
berjalan dengan
lancar.
Menghasilkan produk
inovatif, berguna serta
bermanfaat.
Keterangan:
Pada Tabel 4.1 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan utama, CSF atau
sasaran dan measure atau indikator sasaran program. Tujuan utama dari Learn
Quran dijabarkan pada kolom pertama, lalu disesuaikan dengan mencari poin
penting yang harus berjalan agar tujuan tersebut dapat dicapai pada kolom
kedua yaitu CSF atau sasaran. Sedangkan pada kolom ketiga dijabarkan
measure atau indikator sasaran program mengenai ukuran tingkat kesuksesan
dari tujuan utama Learn Quran yang sesuai dengan strategi bisnis perusahaan.
Setelah itu dilakukan penjabaran tujuan dan penjelasan dari setiap divisi
yang ada di Learn Quran. Pertama adalah tujuan dari divisi Product Manager:
73
Tabel 4.2 Tujuan Utama Product Manager
Tujuan Utama Learn
Quran
Tujuan Bagian
Product Manager
Penjelasan
Menghasilkan produk
pendidikan (sarana
belajar) dengan kualitas
baik yang inovatif dan
bermanfaat.
Mengelola serta
melakukan
pengembangan produk.
Bagian product manager
bertanggung jawab untuk setiap
produk yang dikelolanya,
pengembangan produk agar
selalu menghasilkan produk
yang berkualitas dan inovatif.
Melakukan riset
perkembangan bisnis
perusahaan secara
berkala
Product Manager melakukan
penelitian dan riset terhadap
pola perkembangan bisnis yang
sedang terjadi demi
mempertahankan kualitas
produk
Meningkatkan kualitas
produk.
Melakukan
perencanaan produk
baru beserta teknologi
yang digunakan
Bagian product manager
melakukan eksperimen
terhadap teknologi baru yang
ter-update yang digunakan
untuk menghasilkan produk
baru ataupun meningkatkan
kualitas produk yang sudah
ada.
Keterangan :
Pada Tabel 4.2 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan utama, tujuan bagian,
serta penjelasan. Tujuan utama yang dimiliki Learn Quran dijabarkan pada
kolom pertama, penjabaran bagian product manager ada pada kolom kedua
yang akan digunakan pada tabel selanjutnya untuk penjabaran CSF dan
74
measurement, kemudian pada kolom ketiga penjelasan mengenai tujuan
bagian product manager.
Setelah itu melakukan penjabaran CSF dan measurement di bagian
product manager di Learn Quran. CSF dan measurement bagian Product
Manager yang akan dijabarkan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 CSF Product Manager
Tujuan Bagian Product
Manager
CSF Measurement
Mengelola serta melakukan
pengembangan produk
Menyiapkan dan
memastikan teknologi yang
digunakan sesuai dengan
produk
Kualitas produk
Melakukan riset
perkembangan bisnis
perusahaan secara berkala
Melakukan riset terhadap
produk dan layanan apa yang
dibutuhkan pasar
Data yang digunakan
untuk membangun
produk baru yang
dibutuhkan dan
inovatif
Melakukan perencanaan
produk baru beserta teknologi
yang digunakan
Melakukan penelitian
terhadap teknologi dan
produk yang akan dibuat
Produk yang inovatif
dan bermanfaat
Keterangan:
Pada Tabel 4.3 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, CSF/sasaran, serta
measure/indikator sasaran progam. Tujuan dari divisi product manager
dijabarkan pada kolom pertama, lalu diselaraskan dengan menemukan poin
penting yang harus berjalan agar tujuan tersebut dapat dicapai pada kolom
kedua yaitu CSF atau sasaran. Lalu pada kolom ketiga dijelaskan measure/
indikator sasaran program mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari tujuan
product manager yang sesuai dengan strategi bisnis Learn Quran.
75
Penjabaran tujuan dan penjelasan selanjutnya dilakukan dari divisi
developer.
Tabel 4.4 Tujuan Utama Developer
Tujuan Utama Learn
Quran
Tujuan Bagian
Developer
Penjelasan
Menghasilkan produk
pendidikan (sarana
belajar) dengan kualitas
baik yang inovatif dan
bermanfaat.
Mengoptimalisasi
pembangunan produk dari
segi kode, desain, ataupun
pemeliharaan produk.
Bagian developer
bertanggung jawab terhadap
proses pembuatan,
pembangunan, dan
pengkodean suatu produk
hingga menghasilkan suatu
produk yang berkualitas.
Meningkatkan kualitas
produk.
Melakukan identifikasi
dan memperbaiki masalah
yang ditemukan dan
feedback pengujian
Bagian developer
bertanggung jawab untuk
melakukan peninjauan jika
ditemukan error atau bugs
yang ada pada suatu produk
agar dapat segera diperbaiki.
Keterangan :
Pada Tabel 4.4 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan utama, tujuan bagian,
serta penjelasan. Tujuan utama yang dimiliki Learn Quran dijabarkan pada
kolom pertama, penjabaran bagian developer ada pada kolom kedua yang akan
digunakan pada tabel selanjutnya untuk penjabaran CSF dan measurement,
kemudian pada kolom ketiga penjelasan mengenai tujuan bagian developer.
Setelah itu melakukan penjabaran CSF dan measurement di bagian
developer di Learn Quran. CSF dan measurement bagian Developer yang akan
dijabarkan pada Tabel 4.5.
76
Tabel 4.5 CSF Developer
Tujuan Bagian Developer CSF Measurement
Mengoptimalisasi
pembangunan produk dari
segi kode, desain, ataupun
pemeliharaan produk.
Melakukan riset terhadap
teknologi yang terkait
dengan produk yang akan
dibangun sesuai dengan
kebutuhan.
Produk yang
dihasilkan berkualitas
dan inovatif dan
mudah dipahami oleh
user.
Melakukan identifikasi dan
memperbaiki masalah yang
ditemukan dan feedback
pengujian.
Melakukan riset terhadap
penyebab kesalahan yang
terjadi.
Kesalahan dalam
produk dapat
diminimalisir dan
diperbaiki
Keterangan:
Pada Tabel 4.5 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, CSF/sasaran, serta
measure /indikator sasaran progam. Tujuan dari divisi developer dijabarkan
pada kolom pertama, lalu diselaraskan dengan menemukan poin penting yang
harus berjalan agar tujuan tersebut dapat dicapai pada kolom kedua yaitu CSF
atau sasaran. Lalu pada kolom ketiga dijelaskan measure/ indikator sasaran
program mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari tujuan developer yang
sesuai dengan strategi bisnis Learn Quran.
Penjabaran tujuan dan penjelasan selanjutnya dilakukan dari divisi
Business Manager
77
Tabel 4.6 Tujuan Utama Business Manager
Tujuan Utama Learn
Quran
Tujuan Bagian Business
Manager
Penjelasan
Menghasilkan produk
pendidikan (sarana
belajar) dengan kualitas
baik yang inovatif dan
bermanfaat.
Memastikan dan
bertanggung jawab
operasional berjalan
dengan baik
Business Manager
memastikan dan
bertanggung atas
kelancaran operasional
dalam setiap pembuatan
produk.
Mengelola keuangan
perusahaan dengan sebaik-
baiknya.
Business Manager
mengatur dan mengawasi
setiap income dan outcome
perusahaan.
Meningkatkan kualitas
produk.
Menyusun rencana
pengembangan produk
Bagian Business Manager
melakukan penyusunan
rencana terhadap
pengembangan produk
yang akan dilakukan
dalam rangka
meningkatkan kualitas
produk.
Keterangan:
Pada Tabel 4.6 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan utama, tujuan bagian,
serta penjelasan. Tujuan utama yang dimiliki Learn Quran dijabarkan pada
kolom pertama, penjabaran bagian business manager ada pada kolom kedua
yang akan digunakan pada tabel selanjutnya untuk penjabaran CSF dan
measurement, kemudian pada kolom ketiga penjelasan mengenai tujuan
bagian business manager.
78
Setelah itu melakukan penjabaran CSF dan measurement di bagian
business manager di Learn Quran. CSF dan measurement bagian Business
Manager yang akan dijabarkan pada Tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 CSF Business Manager
Tujuan Bagian Business
Manager
CSF Measurement
Memastikan dan bertanggung jawab
operasional berjalan dengan baik
Melakukan
pengontrolan terhadap
operasional yang
sedang berjalan
Hasil pengontrolan
yang dapat
dievaluasi
Mengelola keuangan perusahaan
dengan sebaik-baiknya
Mengawasi cash flow
perusahaan
Pemasukan dan
pengeluaran
menjadi stabil
Menyusun rencana pengembangan
produk
Melakukan perencanaan
terhadap produk yang
ingin dikembangkan
Hasil perencanaan
pengembangan
produk.
Keterangan:
Pada Tabel 4.7 terdapat tiga kolom yaitu: tujuan, CSF/sasaran, serta
measure /indikator sasaran progam. Tujuan dari divisi business manager
dijabarkan pada kolom pertama, lalu diselaraskan dengan menemukan poin
penting yang harus berjalan agar tujuan tersebut dapat dicapai pada kolom
kedua yaitu CSF atau sasaran. Lalu pada kolom ketiga dijelaskan measure/
indikator sasaran program mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari tujuan
business manager yang sesuai dengan strategi bisnis Learn Quran.
2. Analisis SWOT
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi serta hasil dokumen Renstra
Learn Quran yaitu hasil pendalaman potensi permasalahan (analisis lingkungan
internal dan eksternal perusahaan, analisis strategi perusahaan, permasalahan, dan
79
tantangan) dari Learn Quran yang berkaitan dengan proses bisnis sehingga dapat
diketahui faktor-faktor yang menjadi kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
tantangan (opportunity), dan ancaman (threat). Berikut merupakan bagan analisis
SWOT.
Gambar 4.7 Analisis SWOT
Analisis Strength (kekuatan) dilakukan untuk mengetahui keungulan dari
suatu produk/layanan yang dimiliki perusahaan. Dengan mengetahui kekuatan
yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri maka diharapkan perusahaan dapat
memaksimalkan dan menggunakan kekuatan tersebut demi mempertahankan
kualitas atau keberlangsungan perusahaan.
Analisis Weakness (kelemahan) merupakan keterbatasan atau kekurangan
perusahaan yang sekiranya dapat menghambat keefektifan dari perusahaan.
Dengan mengetahui kelemahan ini diharapkan perusahaan mampu
mengoptimalkan segala keterbatasan dan kelemahan tersebut.
80
Analisis Opportunity (peluang) dilakukan guna mengetahui peluang apa saja
yang dapat digunakan perusahaan untuk bisa mendapat keuntungan lebih,
memudahkan proses operasional, serta strategi-strategi baru dengan
memanfaatkan peluang tersebut.
Analisis Threat (ancaman) dilakukan untuk mengetahui ancaman apa yang
akan dihadapi perusahaan, sehingga ancaman tersebut dapat diminimalisir
sesegera mungkin.
Di bawah ini adalah analisis SWOT yang didapatkan penulis dari hasil
wawancara yang telah dilakukan:
A. Strengths
a. Learn Quran menjadi market leader karena memiliki produk yang
berkualitas.
b. Produk yang user friendly.
c. Software yang dimiliki Learn Quran sudah matang dari segala fitur-
fiturnya.
d. Memiliki sumber daya yang kompeten dan inovatif.
e. Memiliki pelayanan yang mudah dan fleksibel.
B. Weaknesses
a. Pendanaan yang masih minim.
b. Kurang cepat dalam hal development.
C. Opportunities
a. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap teknologi.
b. Meningkatnya minat dan kemauan orang muslim untuk belajar dan
memahami Al-Qur’an.
c. Perkembangan teknologi yang terus meningkat yang mendukung untuk
menghasilkan produk-produk yang bermanfaat dan inovatif.
D. Threats
a. Munculnya startup yang lebih inovatif.
b. Kompetitor yang lebih cepat berkembang dan menguasai pasar.
81
Berdasarkan analisis SWOT Learn Quran, maka dapat ditarik kesimpulan
untuk diimplementasikan ke dalam matriks SWOT berupa Strength Opportunity
(SO), Strength Threat (ST), Weakness Opportunity (WO) dan Weakness Threat
(WT). Hasil matriks SWOT telah diuraikan dalam Tabel 4.8
Tabel 4.8 Hasil Matriks SWOT
KEKUATAN (STRENGTH) KELEMAHAN
(WEAKNESS)
1. Learn Quran menjadi
market leader karena
memiliki produk yang
berkualitas.
2. Produk yang user friendly.
3. Software yang dimiliki
Learn Quran sudah
matang dari segala fitur-
fiturnya.
4. Memiliki sumber daya
yang kompeten dan
inovatif.
5. Memiliki pelayanan yang
mudah dan fleksibel.
1. Pendanaan yang
masih minim.
2. Kurang cepat dalam
hal development.
PELUANG
(OPPORTUNITY)
STRATEGY SO STRATEGY WO
1. Meningkatnya
kesadaran masyarakat
terhadap teknologi.
2. Meningkatnya minat
dan kemauan orang
muslim untuk belajar
1. Meningkatkan dan
mempertahankan kualitas
serta kenyamanan
penggunaan produk. (S1,
O1)
1. Memaksimalkan
promosi dan
pemasaran secara
during. (W1, O2)
2. Memaksimalkan
perkembangan
82
dan memahami Al-
Qur’an.
3. Perkembangan
teknologi yang terus
meningkat yang
mendukung untuk
menghasilkan produk-
produk yang
bermanfaat dan
inovatif.
2. Melakukan promosi
produk yang semakin
menarik masyarakat untuk
terus menggunakan
produk. (S3, O2)
3. Mempertahankan
pelayanan yang mudah
dan dapat memberi solusi.
(S5, O2)
4. Mempertahankan
kompetensi SDM untuk
menciptakan produk yang
bermanfaat, inovatif dan
user friendly. (S4, O3)
teknologi dengan
dana operasional
yang seminim
mungkin. (W1, O3)
ANCAMAN (THREAT) STRATEGY ST STRATEGY WT
1. Munculnya produk
kompetitor yang lebih
inovatif dan lebih
cepat menguasai
pasar.
2. Hilangnya
kenyamanan user
dalam menggunakan
produk karena iklan.
1. Fokus pada peningkatan
kualitas produk yang ada.
(S1, T1)
2. Mengoptimalkan inovasi
produk dengan
penggunaan teknologi
baru yang terus meningkat.
(S3, T1)
1. Menambah
pendanaan dengan
penjualan produk
versi Pro. (W1, T2)
Dari matriks Tabel 4.8, didapat hasil perumusan dari SWOT tersebut yang
dapat digunakan Learn Quran untuk memecahkan masalah, meningkatkan
kinerja dan produk serta peluang untuk mengembangkan perusahaan. Matriks
SWOT Learn Quran menghasilkan strategi berupa:
83
A. Strategi SO (Strength Opportunity)
Dengan menganalisa dan mengetahui kekuatan yang ada, Learn Quran
dapat meraih dan menciptakan peluang baru yang bisa digunakan untuk
pengembangan perusahaan.
B. Strategi WO (Weakness Opportunity)
Dengan memanfaatkan peluang yang ada di pasar, maka Learn Quran
dapat meminimalkan dan mengevaluasi kelemahan yang dimiliki.
C. Strategi ST (Strengts Threat)
Dengan memaksimalkan kekuatan yang ada pada Learn Quran, Learn
Quran akan siap dalam menghadapi ancaman yang akan datang.
D. Strategi WT (Weakness Threat)
Dengan mengetahui kekuatan, peluang dan ancaman, Learn Quran dapat
meniminalkan kelemahan serta ancaman yang timbul dengan menyiapkan
strategi untuk menghadapi kelemahan dan ancaman tersebut.
2. Analisis Value Chain
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, maka didapatkan
bahwa aktivitas utama dan aktivitas pendukung yang dikumpulkan dalam satu
value chain. Adapun bagan analisis value chain dapat dilihat pada gambar di
bawah ini.
Gambar 4.8 Analisis Value Chain
84
Berdasarkan bagan pada Gambar 4.8, maka diagram value chain Learn
Quran dijabarkan dalam Gambar 4.9
Gambar 4.9 Value Chain Learn Quran
Aktivitas utama yang terdapat pada value chain untuk Learn Quran
adalah sebagai berikut:
1) Melakukan perencanaan dan anggaran
Melakukan persiapan dan penyusunan perencanaan suatu produk atau
solusi beserta anggaran yang dibutuhkan. (VC1)
2) Membuat produk
Produk yang akan dibuat sesuai dengan perencanaan dan anggaran yang
telah dibuat dan ini merupakan salah satu kegiatan utama Learn Quran
untuk menghasilkan suatu produk yang inovatif dan bermanfaat. (VC2)
3) Mengembangkan produk yang dibutuhkan untuk belajar Al-Quran
85
Produk yang dikembangkan, dibuat dan dirilis oleh Learn Quran hanya
produk yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh pengguna yang ingin belajar
membaca dan memahami Al-Quran. (VC3)
4) Menghasilkan produk yang inovatif dan bermanfaat
Produk yang dihasilkan dapat digunakan dan dirasakan manfaatnya oleh
user. (VC4)
5) Memperkenalkan produk melalui Website
Memperkenalkan produk melalui website agar semakin banyak pengguna
yang tau akan produk Learn Quran. (VC5)
6) Adanya kegiatan word of mouth
Kegiatan ini terjadi secara organik di masyarakat. Pengguna yang sudah
merasakan manfaat dari produk secara tidak akan langsung akan
mempromosikan produk kepada pengguna yang lainnya. (VC6)
7) Mengadakan Event
Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan adanya kajian tafsir Al-Qur’an
yang dilakukan secara berkala. Diharapkan selain sebagai promosi tetapi
juga menambah pemahaman dan kecintaan masyarakat khususnya Learn
Quran untuk lebih mencintai dan semangat dalam mempelajari Al-
Qur’an. (VC7)
8) Melakukan Maintenance
Maintenance software pada produk-produk Learn Qur’an, dilakukan
dengan update versi terbaru, perbaikan pada bug, dan lain sebagainya.
(VC8)
9) Solusi dan Kepercayaan
Customer service merupakan aktivitas yang dilakukan Learn Quran yang
diberikan kepada pengguna yang memiliki keluhan, pertanyaan, kritik
ataupun saran terkait produk Learn Quran. (VC9)
86
Sedangkan aktivitas Pendukung (Support Activities) pada Learn Quran
adalah sebagai berikut:
10) Keuangan
Aktivitas ini merupakan aktivitas pendukung yang sangat penting agar
proyek yang berjalan sesuai dengan perencanaan dan estimasi perkiraan.
(VC10)
11) Perekrutan SDM
Aktivitas ini sebagai pendukung untuk melakukan perekrutan SDM yang
dilakukan jika membutuhkan karyawan baru yang kompeten sesuai
dengan kebutuhan. (VC11)
12) Pelatihan SDM (kajian)
Pelatihan SDM ini dalam rangka meng-upgrade ilmu yang dimiliki
SDM. (VC12)
13) Pengembangan teknologi digital
Aktivitas ini untuk mendukung dalam melakukan pengembangan
teknologi digital yang akan digunakan untuk mempermudah pengguna
produk Learn Quran. (VC13)
14) Kerjasama dengan penyedia server
Aktivitas ini sebagai pendukung yang penting dengan bekerja sama
dengan layanan penyedia server. (VC14)
3. Analisis Kebutuhan Informasi
Adapun kebutuhan informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari
analisis CSF yang menganalisis tujuan dari divisi yang ada di Learn Quran.
Pendalaman terhadap CSF/sasaran dilakukan melalui measure/indikator dari
sasaran program. Kemudian, ukuran tersebut dipetakan ke dalam value chain
untuk mendapatkan kebutuhan informasi pada divisi-divisi yang ada di Learn
Quran.
87
Identifikasi kebutuhan informasi pada divisi-divisi yang ada di Learn
Quran terdiri dari enam kolom, yaitu: tujuan CSF/sasaran, measure/indikator
sasaran program, value chain, analisis SWOT dan kebutuhan informasi.
Adapun bagan analisis kondisi Learn Quran dapat digambarkan dengan
bagan pada Gambar 4.10
Gambar 4.10 Analisis Kebutuhan Informasi Learn Quran
Informasi yang dibutuhkan bisa didapatkan dari analisis CSF
sebelumnya yang menganalisis tujuan dari masing-masing divisi di Learn
Quran. Selanjutnya, setiap CSF akan dievaluasi dan dicari kesesuaiannya
dengan rumusan SO, WO, ST, WT yang diperoleh dari analisis SWOT.
Adapun hasil analisis kebutuhan informasi tersebut akan dipetakan dalam
seluruh aktivitas bisnis yang ada pada Learn Quran.
Mengenai penjelasan analisis keperluan informasi yang dibutuhkan
untuk divisi-divisi di Learn Quran akan dijabarkan pada Tabel 4.9
88
Tabel 4.9 Uraian Keperluan Informasi Divisi Product Manager
Tujuan Divisi
Product
Manager
CSF/Sasaran Measure/
Indikator
Sasaran
Program
Strategi SWOT Value Chain Kebutuhan
Informasi
Mengelola serta
melakukan
pengembangan
produk.
Menyiapkan
dan
memastikan
teknologi yang
digunakan
sesuai dengan
produk.
Kualitas
produk
Mengoptimalkan
inovasi produk
dengan
penggunaan
teknologi baru
yang terus
meningkat. (ST2)
Product and
Technology
Development,
Operations
Data
perencanaan
produk.
Melakukan
perencanaan
produk baru
beserta teknologi
yang digunakan
Melakukan
penelitian
terhadap
teknologi dan
produk yang
akan dibuat
Produk yang
inovatif dan
bermanfaat
Meningkatkan
dan
mempertahankan
kualitas serta
kenyamanan
penggunaan
produk. (SO1)
Product and
Technology
Development,
Operations,
Outbound
logistics
Data Jumlah
Pengguna
Analisis kebutuhan informasi pada bagian product manager dimulai
dengan penjabaran tentang bagian product manager dan CSF yang
mempengaruhi strategi bisnis dari bagian product manager yang ada pada
pembahasan sebelumnya yang terdiri dari tiga kolom, yaitu: tujuan utama,
CSF/sasaran, dan measure/indikator sasaran program. Tujuan dari bagian
product manager akan dijabarkan satu-persatu pada kolom pertama, lalu
akan dicari poin penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan utama
tersebut berhasil pada kolom CSF/sasaran. Lalu, kolom ketiga akan
dijabarkan tentang measure/sasaran indikator program mengenai ukuran
tingkat keberhasilan dari masing-masing tujuan divisi product manager.
89
Pada kolom keempat strategi SWOT yang cocok dengan masing-masing
tujuan divisi product manager. Kolom kelima membahas value chain
dimana proses bisnis dari tujuan divisi product manager berjalan. Hal ini
akan memudahkan untuk melihat data apa saja yang dibutuhkan untuk bisa
mencapai keberhasilan tujuan divisi product manager akan dijabarkan di
kolom keenam.
Tabel 4.10 Uraian Informasi yang Dibutuhkan Divisi Developer
Tujuan Bagian
Developer
CSF/Sasaran Measure/
Indikator
Sasaran
Program
Strategi SWOT Value Chain Kebutuhan
Informasi
Mengoptimalisasi
pembangunan
produk dari segi
kode, desain,
ataupun
pemeliharaan
produk.
Melakukan
riset terhadap
teknologi
yang terkait
dengan
produk yang
akan
dibangun.
Produk yang
dihasilkan
berkualitas
inovatif dan
mudah
dipahami
oleh user.
Memaksimalkan
perkembangan
teknologi dengan
dana operasional
yang seminim
mungkin. (WO2)
Product and
Technology
Development
,
Procurement
Data
perencanaan
proyek.
Melakukan
identifikasi dan
memperbaiki
masalah yang
ditemukan dan
feedback
pengujian.
Melakukan
riset terhadap
penyebab
kesalahan
yang terjadi.
Kesalahan
dalam produk
dapat
diminimalisir
dan
diperbaiki
Fokus pada
peningkatan
kualitas produk
yang ada. (ST1)
Operations Data
perkembang
an SI/TI dan
Data
evaluasi
produk.
Analisis kebutuhan informasi pada bagian developer dimulai dengan
penjabaran tentang bagian developer dan CSF yang mempengaruhi strategi
bisnis dari bagian developer yang ada pada pembahasan sebelumnya yang
90
terdiri dari tiga kolom, yaitu: tujuan utama, CSF/sasaran, dan
measure/indikator sasaran program. Tujuan dari bagian developer akan
dijabarkan satu-persatu pada kolom pertama, lalu akan dicari poin penting
yang harus berjalan dengan baik agar tujuan utama tersebut berhasil pada
kolom CSF/sasaran. Lalu, kolom ketiga akan dijabarkan tentang
measure/sasaran indikator program mengenai ukuran tingkat keberhasilan
dari masing-masing tujuan divisi developer. Pada kolom keempat strategi
SWOT yang cocok dengan masing-masing tujuan divisi developer. Kolom
kelima membahas value chain dimana proses bisnis dari tujuan divisi
developer berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat data apa saja
yang dibutuhkan untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan divisi developer
akan dijabarkan di kolom keenam.
Tabel 4.11 Penjabaran Informasi yang Diperlukan Divisi Business Manager
Tujuan Divisi
Business
Manager
CSF/Sasaran Measure/
Indikator
Sasaran
Program
Strategi SWOT Value Chain Kebutuhan
Informasi
Memastikan
dan
bertanggung
jawab
operasional
berjalan
dengan baik
Melakukan
pengontrolan
terhadap
operasional
yang sedang
berjalan.
Business
Manager
mendapat
hasil
pengontrolan
yang dapat
dievaluasi.
Mengoptimalkan
inovasi produk
dengan
penggunaan
teknologi baru
yang terus
meningkat. (ST2)
Infrastructure,
Inbound
Logistics,
Operations,
Data
perencanaan
produk.
Mengelola
keuangan
perusahaan
Mengawasi
cash flow
perusahaan
Pemasukan
dan
pengeluaran
Memaksimalkan
promosi dan
pemasaran secara
during. (WO1)
Infrastructure,
Sales
Marketing
Laporan
keuangan
dan Data
91
Tujuan Divisi
Business
Manager
CSF/Sasaran Measure/
Indikator
Sasaran
Program
Strategi SWOT Value Chain Kebutuhan
Informasi
dengan sebaik-
baiknya
menjadi
stabil
jumlah
pengguna
Menyusun
rencana
pengembangan
produk
Melakukan
perencanaan
terhadap
produk yang
ingin
dikembangkan
Hasil
perencanaan
pengembang
an produk.
Mempertahankan
kompetensi SDM
untuk
menciptakan
produk yang
bermanfaat,
inovatif dan user
friendly. (SO4)
Inbound
Logistics,
Operations,
Outbond
Logistics
Data
layanan
pengguna
Analisis kebutuhan informasi pada bagian business manager dimulai
dengan penjabaran tentang bagian business manager dan CSF yang
mempengaruhi strategi bisnis dari bagian business manager yang ada pada
pembahasan sebelumnya yang terdiri atas tiga kolom, yaitu: tujuan utama,
CSF/sasaran, dan measure/indikator sasaran program. Tujuan dari bagian
business manager akan dijabarkan satu-persatu pada kolom pertama, lalu akan
dicari poin penting yang harus berjalan dengan baik agar tujuan utama tersebut
berhasil pada kolom CSF/sasaran. Lalu, kolom ketiga akan dijabarkan tentang
measure/sasaran indikator program mengenai ukuran tingkat keberhasilan dari
masing-masing tujuan divisi business manager. Pada kolom keempat strategi
SWOT yang cocok dengan masing-masing tujuan business manager. Kolom
kelima membahas value chain dimana proses bisnis dari tujuan divisi business
manager berjalan. Hal ini akan memudahkan untuk melihat data apa saja yang
dibutuhkan untuk bisa mencapai keberhasilan tujuan divisi business manager
akan dijabarkan di kolom keenam.
92
IV.2.2 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal
Adapun analisis lingkungan bisnis eksternal dipengaruhi oleh pihak
eksternal perusahaan yakni Learn Quran. Dalam menganalisis lingkungan bisnis
eksternal maka dibutuhkan alat bantu (tools), di antaranya yang dapat digunakan
yaitu analisis PESTEL dengan input berupa hasil wawancara dan observasi serta
output-nya adalah faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan dan hukum
serta analisis porter’s five forces dengan input berupa wawancara dan observasi
serta outputnya adalah diagram porter’s five forces.
Adapun hasil wawancara analisis PESTEL dan analisis porter’s five forces
dapat dilihat pada lampiran 2. Berikut hasil analisis lingkungan bisnis eksternal
pada Learn Quran.
Gambar 4.11 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal
93
1. Analisis PESTEL
Untuk mengetahui faktor-faktor eksternal apa saja yang mempengaruhi
lingkungan bisnis eksternal organisasi, maka dapat dilihat berdasarkan dari hasil
wawancara dan observasi atau hasil pengamatan dari pendalaman faktor politik,
faktor ekonomi, faktor sosial, perkembangan teknologi, serta landasan hukum.
Analisis PESTEL dapat dilihat dari bagan Gambar 4.12
Gambar 4.12 Analisis PESTEL
A. Politik (Politic)
Faktor politik ini menentukan sejauh mana pemerintah dapat mempengaruhi
ekonomi atau industri tertentu. Dalam hal ini, kebijakan pemerintah terkait
pajak tentunya berdampak pada Learn Quran sebagai sebuah startup. Sebuah
angin segar bagi pelaku stratup dan usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM). Peraturan pemerintah yang merevisi aturan PPh UMKM yang
awalnya 1% menjadi 0,5%, sesuai dengan PP Nomor 23 Tahun 2018. Hal ini
bertujuan untuk memberi keringanan pada pelaku startup dan UMKM agar
dapat mengalokasikan dana yang dimiliki untuk pengembangan bisnis.
94
Dengan adanya kebijakan pemerintah ini, Learn Quran lebih dapat
mengoptimalkan pada pengembangan produk dan kualitas.
B. Ekonomi (Economy)
Perubahan ekonomi dapat juga dipengaruhi oleh faktor perubahan politik.
Perubahan ekonomi ini tentunya dapat mempengaruhi kemajuan dan strategi
perusahaan. Perubahan tersebut dapat memberikan dampak yang baik atau
juga dapat menghambat perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya yang
menyebabkan keberhasilan atau kegagalan dari strategi perusahaan.
Dengan menguatnya pertumbuhan pendapatan masyarakat maka berdampak
juga bagi Learn Quran. Ketika daya beli masyarakat semakin besar, tumbuh
dan meningkat, maka daya beli masyarakat terhadap produk Learn Quran
versi Pro tentunya ikut meningkat. Pengaruh ini akan sangat berdampak bagi
Learn Quran mengingat Learn Quran bukanlah startup dengan provit
oriented melainkan service oriented.
C. Sosial (Social)
Faktor sosial meliputi keberagaman masyarakat Indonesia yang terbentuk
dari bermacam-macam kultur, budaya dan agama. Dikarenakan Indonesia
merupakan salah satu negara dengan mayoritas muslim terbanyak di dunia,
ditambah lagi dengan bertambahnya semangat keagamaan, religiusitas
masyarakat, kepedulian terhadap agama, dan pesatnya keinginan masyarakat
dalam mempelajari Al-Quran, sehingga perkembangan produk-produk digital
berbasis pendidikan terutama untuk mempelajari Al-Quran mudah diterima
masuk oleh masyarakat.
D. Teknologi (Technology)
Faktor teknologi bagi dunia startup tentunya tidak akan asing lagi, meliputi
perkembangan dari teknologi itu sendiri. Perubahan serta perkembangan
teknologi tersebut dapat memberikan peluang serta kesempatan bagi Learn
Quran untuk mengembangkan produk, mempermudah proses bisnis yang
berjalan serta meningkatkan profit bagi suatu perusahaan. Saat ini hadir suatu
95
teknologi yaitu react native yang dapat mem-build langsung menjadi android
dan Ios, sehingga mempermudah Learn Quran untuk melakukan
pengembangan produk atau menciptakan produk baru, karena dengan react
native, developer dapat lebih cepat dalam membangun suatu produk.
E. Lingkungan (Environment)
Dalam hal lingkungan yang dapat mempengaruhi Learn Quran yaitu jika
terjadinya bencana alam, karena kemungkinan besar server dapat menjadi
down yang berakibat akan mengalami terjadinya kerugian.
F. Hukum (Legal)
Perkembangan teknologi digital yang telah memasuki ranah bisnis skala kecil
hingga besar. Tentunya, memerlukan penanganan beragam aspek bagi
bisnisnya, di antaranya perlindungan hukum bagi startup, hak cipta,
perlindungan konsumen, ketenagakerjaan dan lain sebagainya. Sehingga
dengan adanya dasar-dasar hukum ini dapat berperan penting bagi
kelangsungan bisnis startup agar bisa berjalan lancar, aman serta tidak ada
pihak yang merasa dirugikan. Di antaranya adalah: UU No 20 Tahun 2008
tentang UMKM, UU No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, UU No 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dan Peraturan
Pemerintah No 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan
Transaksi Elektronik (PP PSTE), UU no 13 Tahun 13 Pasal 15 tentang
Ketenagakerjaan.
2. Analisis Porter’s Five Competitive Forces
Adapun faktor eksternal yang digunakan untuk menentukan dan
mempengaruhi lingkungan pada bisnis organisasi dapat diketahui melalui hasil
wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Melalui bagan penjabaran porter’s
five competitive forces dijelaskan pada bagan Gambar 4.13
96
Gambar 4.13 Uraian Porter’s Five Competitive Forces
Dalam analisis porter’s five forces ini penulis mendalami terhadap
lingkungan eksternal organisasi yang meliputi analisis kondisi persaingan untuk
menentukan keunggulan kompetitif yang dapat diperoleh Learn Quran. Berikut
penjabaran hasil analisis Learn Quran dengan menggunakan analisis porter’s five
forces, sebagai berikut:
1. Ancaman Pendatang baru
Persaingan dalam dunia startup saat ini sudah sangat marak, didukung dengan
cepatnya perkembangan teknologi, terutama perkembangan dunia digital
seperti Internet of Things (IOT), robotic, serta kemampuan manusia untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup dengan serba mudah dan cepat. Dalam
dunia pendidikan pun, startup sudah semakin menunjukkan giginya dengan
banyaknya aplikasi pembelajaran yang bermunculan. Banyaknya
kemunculan startup dalam dunia pendidikan pun tentunya menjadi ancaman
tersendiri bagi Learn Quran agar tetap konsisten untuk memberikan
kemanfaatan serta kemudahan dengan mempertahankan kualitas serta fitur-
fitur yang menarik dan inovatif.
2. Persaingan Dari Bidang yang Sama
Memiliki kompetitor juga merupakan suatu cara agar suatu startup dapat terus
berkembang dan berinovasi, namun tidak sedikit pula yang justru tergusur
97
dengan adanya pesaing. Di antara kompetitor dan pesaing dari bidang yang
sama yang dimiliki Learn Quran seperti Educa Studio, iMajlis Mobile,
Indocipta Studio, Fathuddin Ja’far, M.A dll. Sehingga dengan banyaknya
kompetitor dari bidang yang sama menandakan bahwa kemampuan Learn
Quran untuk bersaing dituntut agar lebih kuat dan siap.
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers)
Dalam hal memilih suatu produk, tentunya customer akan memilih produk
yang terbaik dilihat dari fitur-fitur yang ditawarkan, kemanfaatan dan
kemudahan serta harga yang terjangkau. Hal yang saat ini dilakukan Learn
Quran dalam menghadapi tawar menawar pembeli yaitu dengan memberikan
produk yang memiliki value bagi user, unik serta bermanfaat, yaitu search
engine untuk tafsir Al-Quran, dimana meningkatnya minat masyarakat untuk
belajar Al-Quran bukan hanya dalam hal membaca tetapi juga untuk
mempelajari dan memahami kandungan Al-Quran melalui tafsir-tafsirnya.
Sehingga keberadaan Learn Quran Tafsir ini sangat menguntungkan serta
memudahkan civitas-civitas akademika ataupun masyarakat yang kesulitan
untuk memahami dan mencari tafsir Al-Quran yang valid kebenarannya dan
asalnya.
4. Ancaman Produk Pengganti (Substitute Products of Services)
Kepuasan pengguna dalam hal produk digital merupakan suatu hal yang
mutlak sekarang ini. Maraknya produk digital dalam bidang pendidikan,
tentunya membuat user mudah sekali berpindah dari satu produk ke produk
yang lain. Oleh karenanya, kepuasan pengguna terhadap produk menandakan
keunggulan startup lain menjadi saingan dan ancaman bagi kepuasan
pengguna produk Learn Quran.
5. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers)
Dalam hal bisnis, tentunya kenyamanan, kemudahan menjadi alasan kuat bagi
customer untuk memakai suatu produk atau jasa tertentu, begitu pun dengan
98
startup yang biasanya membutuhkan server untuk menunjang bisnisnya.
Dalam hal ini Learn Quran juga menggunakan server dari supplier.
IV.2.3 Analisis Lingkungan SI/TI Internal
Analisis lingkungan SI/TI internal dilakukan untuk mendapatkan gambaran
mengenai insfrastruktur SI/TI yang ada pada Learn Quran. Dalam tahapan analisis
ini akan dipahami situasi dan arah bisnis, akan dibahas pula bagaimana struktur
organisasi SI/TI yang ada di masa sekarang, penerapan aplikasi SI dan hubungan
antara aplikasi SI yang kemudian akan dipetakan ke dalam model portfolio
McFarlan strategic grid, selanjutnya dilakukan pemaparan infrastruktur teknologi
informasi berupa perangkat keras (hardware) yang digunakan dan bentuk jaringan
komputer. Di bawah ini akan digambarkan alur analisis lingkungan SI/TI internal
ke dalam sebuah bagan.
Gambar 4.14 Analisis Lingkungan SI/TI Internal
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah penulis lakukan
dengan beberapa divisi yang ada pada Learn Quran, maka dapat dijelaskan hasilnya
sebagai berikut:
99
1. Analisis Struktur Organisasi Learn Quran
Saat ini struktur organisasi yang da di Learn Quran antara lain CEO (Chief
Executive Officer), Product Manager, Web Developer, UX/UI Designer, dan
Business Manager. Sampai saat ini struktur ini dirasa sudah cukup, namun
sepertinya diperlukan penambahan di beberapa divisi yaitu Technical Officer
yang berperan sebagai pengelola engineer, IT Support yang memiliki
peranan untuk memastikan bahwa software dan hardware dapat digunakan
dengan baik, Accounting berperan untuk agar keuangan startup dapat
dikelola lebih maksimal dan Marketing untuk memaksimalkan promosi yang
dimiliki.
2. Analisis Hardware dan Software
Dalam pengkajian ini akan terlihat kebutuhan dan pengkategorian mengenai
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunask (software) yang digunakan
untuk operasional Learn Quran dalam menjalankan proses bisnis dan
mencapai tujuan bisnisnya.
Saat ini Learn Quran menggunakan 8 (delapan) unit laptop yang masing-
masing punya karyawan, 1 (satu) unit proyektor, 1 (satu) unit printer dan
Ipad. Dari segi kuantitas, secara umum jumlah laptop dan perangkat keras
yang lainnya sudah mencukupi untuk mendukung menjalankan proses bisnis
saat ini, namun jika dirasa dibutuhkan perangkat keras lain bisa dilakukan
penambahan guna menunjang operasional berjalan dengan baik.
Sedangkan perangkat lunak (software) yang dimiliki tiap unit kerja Learn
Quran dapat dilihat dalam uraian berikut:
1) Sistem Operasi
Perangkat lunak sistem operasi yang digunakan Learn Quran adalah
keluaran dari Microsoft dan Mac Os yaitu Microsoft Windows dan Linux.
2) Aplikasi Software
100
Perangkat lunak yang digunakan dalam mendukung operasional Learn
Quran di antaranya Microsoft Office, Android Studio, AI, Gmail, React
Native, SQL Server, Google Doc, Google Analytic, G Suite, dan Trello Work.
3) Media Sosial
Di antara media sosial yang dipakai oleh Learn Quran yaitu website,
Whatsapp, Instagram, dan Facebook.
3. Analisis Jaringan
Arsitektur jaringan pada Learn Quran terhubung dengan internet dan cloud.
Berikut arsitektur jaringan komputer pada Learn Quran telah digambarkan seperti
pada Gambar 4.15
Gambar 4.15 Analisis Jaringan Learn Quran
4. Portfolio Aplikasi Saat Ini Pada Learn Quran
Penggunaan aplikasi sistem informasi dikelompokkan sesuai dengan nilai
kepentingan dan kontribusinya bagi proses bisnis Learn Quran yang kemudian
dipetakan berdasarkan model portfolio McFarlan strategic Grid. Model pemetaan
McFarlan Strategic Grid bertujuan untuk menganalisis suatu aplikasi atau sistem
101
informasi di Learn Quran berdasarkan keadaan organisasi saat ini, dan aplikasi-
aplikasi yang dianggap berpotensi untuk menunjang operasional dan strategis bagi
organisasi.
Adapun pemetaan ini dibagi atas empat kuadran yang akan dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pemetaan dilakukan guna mempermudah Learn Quran atau pihak manajemen
dalam mengambil keputusan dalam menentukan posisi sistem informasi Learn
Quran di dalam kuadran tersebut.
2. Pemetaan ini pun digunakan untuk mengidentifikasi arah sistem informasi yang
diinginkan Learn Quran dalam memenuhi kapabilitas dan proses bisnis yang
sesuai dengan Learn Quran untuk di masa yang akan datang.
Tabel 4.12 Portfolio McFarlan Strategic Grid Pada Learn Quran
Strategic High Potential
Learn Quran Tajwid
Learn Quran Tafsir
Android Studio
React Native
Website Learn Quran
Microsoft Word
Microsoft Excel
SQL Server
Trello
Gmail
Google Doc
Google Analytic
G Suite
Key Operational Support
Dari Tabel 4.12 dapat diukur bahwa aplikasi SI yang digunakan oleh Learn
Quran berada pada kuadran strategic, high potential, key operational dan support.
Berikut ini adalah penjabaran dari tabel portfolio McFarlan strategic grid pada
Learn Quran.
102
1. Kuadran Strategic
Aplikasi pada kuadran ini berisi aplikasi yang memiliki pengaruh yang krusial
terhadap keberhasilan dan keberlangsungan bisnis perusahaan. Aplikasi yang
berada di kuadran ini telah digunakan Learn Quran yaitu Learn Quran
Tajwid, Learn Quran Tafsir dan Android Studio.
2. Kuadran High Potential
Adapun aplikasi yang ada dalam kuadran ini dapat menciptakan peluang
untuk mendapatkan keuntungan dan memiliki dampak untuk memberikan
keunggulan yang kompetitif di masa yang akan datang. Aplikasi yang berada
pada kuadran yaitu React Native dan Website Learn Quran
3. Kuadran Key Operational
Aplikasi yang ada pada kuadran ini berisi aplikasi yang dapat memberikan
kemudahan dalam kegiatan operasional perusahaan. Aplikasi yang berada
pada kuadran ini yaitu, Microsoft Word, Microsoft Excel, SQL Server dan
Trello.
4. Kuadran Support
Aplikasi yang berada di kuadran ini berisi aplikasi yang dapat meningkatkan
efektifitas organisasi serta mendukung aktivitas transaksi bisnis operasional
perusahaan. Aplikasi yang berada pada kuadran ini yaitu Gmail, Google Doc,
Google Analytic, G Suite, Facebook, Instagram, dan Whatsapp.
IV.2.4 Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal
Dalam analisis lingkungan SI/TI eksternal dilakukan melalui input hasil
studi kepustakaan (literature sejenis dan jurnal ) dengan analisa tren teknologi yang
berkembang sehingga output yang didapatkan yaitu: tren aplikasi sistem informasi,
tren teknologi jaringan dan tren dunia digital saat ini. Berikut adalah bagan analisis
lingkungan SI/TI eksternal.
103
Gambar 4.16 Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal
IV.2.5 Tren Sistem Informasi
Perkembangan sistem informasi yang akan kontinyu mengalami kemajuan
selaras dengan pesatnya perkembangan teknologi dan jaringan sehingga akan
semakin menambah maraknya produk-produk teknologi informasi yang akan
muncul dengan fitur-fitur menarik, inovatif dan mudah untuk diakses maupun
digunakan. Salah satu pemanfaatan dari perkembangan sistem informasi di Learn
Quran yaitu:
1. Cloud Computing
Sistem cloud merupakan sebuah teknologi yang menjadikan internet sebagai
pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini
memungkinkan para pengguna untuk menajalankan program tanpa harus
104
melakukan instalasi terlebih dahulu dan memudahkan pengguna untuk
mengakses data mereka melalui akses internet.
2. Artificial Intelligence
Kecerdasan buatan dapat dikatakan sebagai mesin yang diberi ilmu
pengetahuan dan diberi kemampuan untuk memiliki menalar layaknya
manusia. Biasanya dilakukan dengan mengikuti/mencontoh karakteristik dan
analogi berfikir dari kecerdasan/inteligensia manusia, dan menerapkannya
sebagai algoritma yang dikenal oleh komputer.
3. Machine Learning
Machine learning masih merupakan bagian dari AI, hanya saja pada machine
learning komputer diprogram untuk belajar melakukan sesuatu yang tidak
diprogram, namun menemukan pola dan wawasan dengan belajar dari data.
Machine learning sendiri digunakan untuk data analytics, data mining, dan
pattern recognition. Pada sisi konsumen, diberdayakan untuk pencarian web,
real time ads dan network instrucsion detection.
IV.2.6 Tren Teknologi jaringan
Saat ini, jaringan yang banyak digunakan dan diketahui ialah jaringan tanpa
menggunakan kabel untuk men-transfer datanya, yaitu wireless WLAN atau LAN.
Jaringa tanpa kabel ini memudahkan startup untuk membangun jaringan komputer
karena menghemat penggunaan kabel, serta memudahkan pengguna dalam
mengakses jaringan dari berbagai perangkat seperti PC, laptop, tablet dan
smartphone.
Tren teknologi jaringan yang saat ini sedang menjadi marak digunakan
yaitu Edge Computing. Dalam dunia jaringan, edge computing sendiri merupakan
jaringan mesh pada data center mikro yang yamg memproses dan menyimpan data
penting secara local dan mendorong pada data center/cloud. Proses yang dilakukan
edge computing dapat mengurangi rute pengolahan data dari lokal ke sistem cloud,
karena fokus pada penyimpanan data sedekat mungkin dari sumber data ke pusat
data sehingga dapat mengurangi latensi dan bandwith yang berlebihan.
105
Dalam segi keamanan jaringan, saat ini terdapat perangkat firewall yang
dapat memblokir lalu lintas jaringan yang diduga tidak aman, sehingga lalu lintas
jaringan yang tidak aman dapat dideteksi dan diminimalisir. Firewall juga
melindungi host-host pada sebuah network dari berbagai serangan.
IV.2.7 Tren Teknologi Digital
Social, Mobile, Analytic, Cloud, Internet of Things (SMACIT) masih
merajai dunia teknologi digital yang merupakan tools yang amat sangat membantu
suatu startup khususnya Learn Quran dalam membangun dan mengembangkan
produk digital Learn Quran, memudahkan dalam menjalankan setiap proses bisnis
Learn Quran.
IV.3. Tahapan Proses Perencanaan Strategi Digital
IV.3.1 Rumusan Strategi Bisnis Sistem Informasi
Rumusan strategi bisnis sistem informasi menggunakan beberapa tools
untuk menganalisis lingkungan bisnis internal pada Learn Quran, yaitu CSF
(Critical Succes Factors), SWOT, dan Value Chain, yang mana dari ketiga tools
ini menghasilkan kebutuhan informasi bagi setiap divisi yang ada di Learn Quran.
Aplikasi sistem informasi yang digunakan dan dibutuhkan Learn Quran dipetakan
melalui tools McFarlan Strategic Grid.
Berdasarkan hasil analisis CSF (Critical Success Factors) pada setiap
divisi, didapatkan 6 dari hasil analisis yang memiliki pengaruh cukup besar
terhadap Learn Quran, antara lain:
1. Menyiapkan dan memastikan teknologi yang digunakan sesuai dengan
produk.
2. Melakukan riset terhadap produk dan layanan apa yang dibutuhkan pasar.
3. Melakukan riset terhadap teknologi yang terkait dengan produk yang akan
dibangun sesuai dengan kebutuhan.
4. Melakukan pengontrolan terhadap operasional yang sedang berjalan.
5. Mengawasi cash flow perusahaan.
106
6. Melakukan perencanaan terhadap produk yang ingin dikembangkan.
Berdasarkan hasil analisis SWOT yang dijabarkan sebelumnya
menunjukkan kekuatan (Strength) yang dimiliki Learn Quran yaitu Learn Quran
menjadi market leader karena produk yang berkualitas, software yang dimiliki
sudah matang dengan segala fitur-fiturnya dan memiliki sumber daya yang
kompeten dan inovatif. Kelemahan (Weakness) yang dimiliki yaitu pendanaan yang
masih minim dan kurang cepatnya dalam hal development. Peluang (Opportunity)
yang dimiliki Learn Quran yaitu perkembangan teknologi yang terus meningkat
dan mendukung Learn Quran untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas
dan bermanfaat serta meningkatnya minat dan kesadaran masyarakat muslim untuk
belajar dan memahami Al-Quran. Sedangkan ancaman (Threat) bagi Learn Quran
adalah munculnya produk kompetitor yang lebih inovatif dan lebih cepat
menguasai pasar. Untuk menghadapi permasalahan yang ada di Learn Quran maka
terdapat alternatif yang bisa digunakan berupa Strategi SO (menciptakan kekuatan
dan memanfaatkan peluang, Strategi WO (menimimalkan kelemahan dan
memanfaatkan peluang), Strategi ST (menggunakan peluang untuk mengatasi
ancaman), dan Strategi WT (menimimalkan kelemahan dan menghindari
ancaman).
Berdasarkan hasil analisis Value Chain pada aktivitas utama (primary
activities) dan aktivitas pendukung (support activities), terdapat beberapa kegiatan
yang memiliki dampak dan pengaruh cukup besar pada kegiatan bisnis Learn
Quran yang dijelaskan beserta strategi atau solusi untuk menghadapinya.
107
Tabel 4.13 Aktivitas Utama Learn Quran beserta Strategi dan Solusinya
Primary
Activities
Kegiatan Strategi
Inbound Logistic Melakukan perencanaan,
kebutuhan dan anggaran
Dibutuhkan suatu sistem informasi
yang mendukung perencanaan proyek
(resource, schedule proyek), analisis
kebutuhan pengguna dan ancaman
sehingga menjadi acuan untuk
melaksanakan proyek kedepannya
dengan benar dan sesuai kesepakatan.
Operation 1. Membuat produk (Design
dan Coding)
2. Mengembangkan produk
yang dibutuhkan untuk
belajar Al-Quran
Diperlukan data yang valid mengenai
apa yang dibutuhkan pasar agar produk
yang dihasilkan bermanfaat, dapat
memecahkan masalah pengguna dan
banyak dicari oleh pasar.
Outbound
Logistics
Menghasilkan produk yang
inovatif dan bermanfaat
Dibutuhkan survey mengenai kepuasan
dan penerimaan user terhadap produk
yang digunakan.
Sales and
Marketing
1. Website
2. Word of mouth
3. Event
Dibutuhkan suatu sistem informasi
yang mendukung aktivitas pemasaran
sehingga menambah minat calon
pengguna untuk menggunakan produk.
Service 1. Maintenance
2. Solusi dan kepercayaan
Diperlukan suatu sistem informasi
yang dapat membantu Learn Quran
untuk menjaga dan menjalin
komunikasi yang berlanjut guna
memberikan solusi bagi setiap
masalah/issue-issue yang dialami
108
pengguna, hal ini dapat didukung
dengan adanya Service Level
Agreement (SLA) sehingga kepuasan
dan kepercayaan pengguna terhadap
produk Learn Quran dapat terjaga.
Support Activities Kegiatan Strategi
Corporate
Infrastructure
Keuangan Diperlukan suatu sistem informasi
mengenai akuntansi, keuangan, hukum
serta admnistrasi yang berfungsi untuk
mendukung operasional bisnis Learn
Quran
Human Resources 1. Perekrutan SDM
2. Pelatihan SDM (kajian)
Dibutuhkan sistem informasi HRM
guna mendukung Learn Quran untuk
memiliki sumber daya yang berkualitas
dan kompeten di bidangnya.
Product and
Technology
Development
Pemanfaatan dan
pengembangan teknologi
digital
Dibutuhkan contoh-contoh
pemanfaatan teknologi terbaru, yang
dapat diterapkan di Learn Quran.
Procurement Kerja sama dengan penyedia
server
Diperlukan suatu sistem informasi
guna mendukung Learn Quran terkait
pengadaan server, hardware dan lain
sebagainya.
Hasil analisis CSF dari masing-masing divisi bisa digunakan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan keunggulan, kekurangan,
kesempatan dan ancaman perusahaan. Analisis CSF dan SWOT memiliki kaitan
erat untuk dapat menentukan kebutuhan informasi dari setiap divisi yang ada.
Setiap CSF akan dievaluasi dan dicari kesesuaiannya dengan rumusan SO, ST, WO
dan WT. Selanjutnya akan digambarkan bagaimana CSF dan SWOT saling
109
berkaitan sehingga menghasilkan kebutuhkan informasi sebagai Strategi Bisnis
Sistem Informasi.
Gambar 4.17 Kaitan CSF & SWOT Menghasilkan Strategi Bisnis SI
Analisis kebutuhan informasi yang menjadi basis utama untuk menentukan
solusi aplikasi sistem informasi yang akan diusulkan. Berikut adalah hasil analisis
kebutuhan informasi pada setiap divisi Learn Quran yang didapat dari hasil analisis
CSF dan disesuaikan dengan analisis SWOT dan aktivitas Value Chain:
110
Tabel 4.14 Analisis Kebutuhan Informasi Bagi Tiap Divisi
No Kebutuhan Informasi
Divisi pada Learn Quran
Product Manager Developer
Business
Manager
1 Data Laporan Keuangan
2 Data Perencanaan Proyek
3 Data Perkembangan SI/TI
4 Data Evaluasi Proyek
5 Data Jumlah Pengguna
6 Data Layanan Pengguna
Selain lingkungan internal, lingkungan bisnis eksternal juga dapat memberi
pengaruh bisnis bagi Learn Quran, seperti faktor Politik, Sosial, Teknologi,
Lingkungan dan Hukum. Faktor politik terkait dengan dukungan pemerintah
terhadap industri startup dengan adanya kebijakan pajak bagi industri startup dan
UMKM yang semula 1% menjadi 0,5%, sehingga dana yang dimiliki oleh startup
dapat fokus dialokasikan untuk pengembangan bisnis. Faktor Ekonomi yang
mempengaruhi Learn Quran terkait semakin besarnya pendapatan masyarakat serta
minat yang tinggi, sehingga penggunaan produk Learn Quran versi Pro pun kian
bertambah.
Pada Faktor Sosial dengan bertambahnya semangat keagamaan masyarakat,
produk Learn Quran mudah mendapat penerimaan di hati pengguna. Pada Faktor
Teknologi, dengan perkembangan yg amat cepat memberi pengaruh pada Learn
Quran untuk bergerak cepat dan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada,
sehingga produk yang dihasilkan lebih maksimal dan sesuai kebutuhan. Faktor
Lingkungan terkait dengan adanya bencana alam yang menyebabkan server bisa
menjadi down. Hal ini berindikasi dapat menyebabkan kerugian bagi startup.
Faktor Hukum bagi Learn Quran sebagai startup berbasis yayasan dengan service
oriented yaitu adanya perlindungan hukum bagi startup seperti di antaranya
111
peraturan mengenai UMKM yang tertera pada UU no. 28 Tahun 2014, tentang
Infrormasi dan Transaksi Elektronik, Hak Cipta serta Ketenagakerjaan. Ringkasan
mengenai analisis PESTEL dapat dilihat pada Gambar 4.18
Gambar 4.18 Ringkasan Analisis PESTEL
Selanjutnya, dalam hasil analisis Porter’s Five Force didapatkan bahwa
produk yang tetap berkualitas, semakin matang dari fitur-fiturnya, layanan yang
bagus serta kepuasan pengguna, efektif untuk menghadapi persaingan bagi startup
pendatang baru maupun startup yang lama yang bergerak di bidang yang sama. hal
ini disebabkan telah merasakan manfaat dari produk yang digunakan, sehingga
bahkan marketing tersendiri melalui word of mouth menjadi hal yang secara
sukarela dilakukan pengguna.
Analisis PESTEL dan Porter Five’s Force memiliki keterkaitan untuk
menganalisa suatu kondisi dan dapat berperan untuk membantu kemudahan dan
PESTEL
Politic
- Penurunan pajak bagi startup dan
UMKMEconomy
- Bertambahnya pendapatan masyarakat
Social
- Bertambahnya semangat
keagamaan dan religiusitas masyarakat
Technology
- Kemudahan pengembangan produk karena
kemajuan teknologi
Environment
- Bencana alam yang dapat
mengakibatkan kerugian.
Legal
- Perlindungan serta
kemudahan hukum bagi Learn Quran
112
kelanjutan proses bisnis startup. Dengan PESTEL dapat dilihat pengaruh
lingkungan makro dan pengaruh organisasi dari pesaing-pesaingnya. Sementara
dengan Porter Five’s Force dapat mengidentifikasi dimana kekuatan berada dalam
situasi persaingan dengan startup lain.
Berdasarkan hasil analisis McFarlan Grid mengidentifikasi nilai kontribusi
sistem informasi yang digunakan oleh Learn Quran, yang terbagi menjadi 4
(empat) kuadran yaitu Strategic, High Potensial, Key Operational dan Support.
Dengan melakukan pemetaan pada sistem informasi yang digunakan, maka akan
memudahkan startup untuk mempertimbangkan sejauh mana SI dan TI tersebut
memberi kontribusi terhadap keberhasilan startup.
IV.3.2 Rumusan Strategi Manajemen SI/TI
Mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui organisasi, untuk
memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan. Saat ini,
struktur organisasi yang dijalani Learn Quran dirasa sudah memenuhi kata cukup
sehingga organisasi dapat berjalan dengan baik. Namun untuk pengembangan dan
keberlangsungan organisasi di masa yang akan datang, maka lebih baik ada
penambahan staff di bagian Technical Officer, yang memiliki tanggung jawab pada
kualitas akhir.
Hal ini karena technical officer mengelola tim engineer selama prosesnya,
menyatukan pengembangan produk, memahami perkembangan teknologi saat ini
dan pengadopsiannya dan mengelola pengembangan produk. Mengingat startup ini
berfokus pada kualitas produk yang bersifat service oriented. Sehingga
permasalahan terkait pengelolaan produk yang berhubungan dengan perkembangan
teknologi informasi dapat menjadi teratasi dan menjadi peluang atas proses bisnis
pada startup ini.
IV.3.3 Rumusan Strategi Teknologi Informasi
Rumusan strategi teknologi informasi berisi cakupan mengenai kebijakan
dan strategi pengelolaan teknologi dan sumber daya manusia. Dapat dianalisis
melalui lingkungan SI/TI eksternal. Saat ini, ketersediaan perangkat keras yang
113
digunakan untuk menjalankan proses bisnis tergolong standar, sudah cukup
memadai kebutuhan operasional startup, namun mengingat beban kerja yag terus
menerus akan meningkat di masa yang akan maka dibutuhkan peningkatan lagi
dalam segi kuantitas. Sementara perangkat lunak yang digunakan masih dapat
dimaksimalkan lagi dengan menerapkan strategi digital sehingga dapat optimal
untuk mendukung kegiatan bisnis perusahaan.
Di antara faktor SI/TI yang mempengaruhi Learn Quran lainnya yakni
terkait tren sistem informasi yang sudah digunakan, yaitu artificial intelligence dan
react native yang memiliki banyak keuntungan sehingga produk yang digunakan
dapat lebih cepat pengembangannya serta kemampuan AI yang canggih. Tren
teknologi jaringan yang bisa ditambahkan yaitu dengan adanya firewall sebagai
gate keamanan lalu lintas jaringan yang dapat mencegah dan memblokir lalu lintas
jaringan yang dianggap berbahaya.
Tren teknologi digital dengan memanfaatkan magic yang dilakukan media
social, machine learning, dan Internet of Things (IoT) sehingga penyampaian
informasi menjadi lebih semakin efektif sampai kepada penggunanya.
IV.4. Tahapan Keluaran Perencanaan Strategi Digital (Output Phase)
Setelah mengetahui kebutuhan bisnis dan informasi berdasarkan analisis
yang dilakukan, maka tahap selanjutnya ialah menentukan strategi SI/TI Learn
Quran. Strategi ini mengidentifikasikan portfolio aplikasi sistem informasi yang
semestinya dibuat. Sementara strategi TI mengidentifikasikan infrastruktur
teknologi informasi yang dibutuhkan guna menopang suksesnya strategi sistem
informasi.
Adapun pengidentifikasian strategi ini dimulai tentunya harus sesuai
dengan visi dan misi startup yang akan menjadi pedoman dalam membangun
strategi digital Learn Quran ini.
IV.4.1 Strategi Bisnis Sistem Informasi
Strategi bisnis sistem informasi dilakukan dengan melakukan pemetaan
solusi SI berdasarkan kebutuhan informasi dan usulan portfolio yang telah
114
dijabarkan sebelumnya. Pada Gambar 4.19 merupakan bagan strategi bisnis sistem
informasi.
Gambar 4.19 Strategi Sistem Informasi
Strategi SI harus bisa menunjang strategi bisnis Learn Quran agar visi, misi,
tujuan dan sasarannya dapat tercapai. Oleh karena itu, disusunlah strategi SI agar
strategi bisnis organisasi dengan strategi TI dapat berjalan selaras beriringan.
Strategi bisnis SI dipetakan agar menjadi pedoman untuk developer aplikasi SI
kedepannya. Aplikasi SI yang dibangun seyogyanya dapat memberikan dan
mengolah informasi yang relevan serta efektiv bagi organisasi. Sebab itu, output
dari strategi bisnis SI berupa pemetaan solusi SI berdasarkan kebutuhan informasi
dan usulan portfolio aplikasi SI.
1. Pemetaan Kebutuhan Sistem Informasi
Pemetaan kebutuhan sistem informasi didapat dari hasil analisis pemetaan
tujuan, CSF, SWOT, Value Chain, dan kebutuhan informasi yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka menghasilkan solusi SI untuk tiap-tiap divisi yang
ada di Learn Quran. Berikut bagan pemetaan solusi dapat dilihat pada Gambar
4.20
Gambar 4.20 Pemetaan Solusi Sistem Informasi
115
Penentuan solusi sistem informasi yang akan diajukan menjadi pondasi dasar
yakni kebutuhan informasi sebagai salah satu hasil analisis lingkupan bisnis
internal. Pemetaan solusi sistem informasi terdiri dari tujuan masing-masing
bagian, CSF/sasaran, value chain dan keperluan informasi untuk dapat
disimpulkan solusi SI nya. Berikut merupakan keseluruhan hasil pemetaan
solusi SI berdasarkan kebutuhan informasi untuk tiap divisi yang ada di Learn
Quran
Tabel 4.15 Pemetaan Solusi SI untuk Keseluruhan Divisi
Divisi Kebutuhan Infromasi Solusi SI
Product Manager Data Perencanaan Produk
IS Research and
Development
Data Perencanaan Produk IS ERP
Developer
Data dan informasi dari
produk yang sudah selesai. Artificial Intelligence
Data dan informasi dari
produk yang sudah
dikerjakan.
IS Research and
Development
Business Manager
Data perencanaan produk. IS Research and
Development.
Laporan keuangan, Laporan
hasil pemasaran.
SI Akuntansi dan
Keuangan.
Data perencanaan produk. IS ERP
Untuk penjabaran lengkap mengenai pemetaan solusi bagi tiap divisi yang
telah didapatkan dari hasil analisis tujuan, CSF, SWOT, Value Chain dan juga
kebutuhan informasi sebelumnya, dapat diuraikan melalui Tabel 4.16
116
Tabel 4.16 Pemataan Solusi Untuk Divisi Product Manager
Tujuan Product
Manager
CSF Measure Strategi SWOT Value Chain Kebutuhan
Informasi
IS Demand*
Mengelola serta
melakukan
pengembangan
produk.
Menyiapkan dan
memastikan
teknologi yang
digunakan sesuai
dengan produk.
Kualitas
produk
Mengoptimalkan
inovasi produk
dengan penggunaan
teknologi baru yang
terus meningkat.
(ST2)
Product and
Technology
Development,
Operations
Data
perencanaan
produk.
IS Research
and
Development.
Melakukan
perencanaan
produk baru
beserta teknologi
yang digunakan
Melakukan
penelitian
terhadap
teknologi dan
produk yang akan
dibuat
Produk yang
inovatif dan
bermanfaat
Meningkatkan dan
mempertahankan
kualitas serta
kenyamanan
penggunaan produk.
(SO1)
Product and
Technology
Development,
Operations,
Outbound logistics
Data
perencanaan
produk.
IS ERP.
IS Demand*: Hasil Analisis Peneliti
117
Keterangan:
Pada Tabel 4.16, kebutuhan informasi bagian Product Manager di Learn
Quran di atas dapat dilihat bahwa dua tujuan divisi product manager adalah:
mengelola serta melakukan pengembangan produk dan Melakukan perencanaan
produk baru beserta teknologi yang digunakan. Tujuan dapat dicapai dengan
menyiapkan dan memastikan teknologi yang digunakan sesuai dengan produk.
Kedudukan value chain-nya ada di Product and Technology, dan Development
Operations. Data yang diperlukan untuk bisa melakukan pengembangan produk
yaitu data perencanaan produk. Kemudian, IS Demand atau aplikasi SI yang dapat
mendukung adalah IS Research and Development.
Selanjutnya, pada tujuan kedua yaitu melakukan perencanaan produk baru
beserta teknologi yang digunakan. Tujuan dapat diraih dengan melakukan
penelitian terhadap teknologi dan produk yang akan dibuat. Kedudukan analisis
value chain-nya ada di Product and Technology Development, Operations, dan
Outbound logistic. Data yang diperlukan untuk bisa membuat produk baru yaitu
data perencanaan produk. Kemudian, IS Demand-nya yaitu IS ERP.
118
Tabel 4.17 Pemetaan Solusi Untuk Divisi Developer
Tujuan Developer CSF Measure Strategi SWOT Value Chain Kebutuhan
Informasi
IS Demand*
Mengoptimalisasi
pembangunan
produk dari segi
kode, desain,
ataupun
pemeliharaan
produk.
Melakukan riset
terhadap
teknologi yang
terkait dengan
produk yang
akan dibangun.
Produk yang
dihasilkan
berkualitas
inovatif dan
mudah dipahami
oleh user.
Memaksimalkan
perkembangan
teknologi dengan
dana operasional yang
seminim mungkin.
(WO2)
Product and
Technology
Development,
Procurement
Data dan
informasi dari
produk yang
sudah selesai.
Artificial
Intelligence
Melakukan
identifikasi dan
memperbaiki
masalah yang
ditemukan dan
feedback
pengujian.
Melakukan riset
terhadap
penyebab
kesalahan yang
terjadi.
Kesalahan dalam
produk dapat
diminimalisir
dan diperbaiki
Fokus pada
peningkatan kualitas
produk yang ada.
(ST1)
Operations Data dan
informasi
proyek yang
sudah
dikerjakan.
IS Research
and
Development.
IS Demand*: Hasil Analisis Peneliti
119
Keterangan:
Pada Tabel 4.17, kebutuhan informasi divisi developer di atas, didapatkan
bahwa terdapat dua macam tujuan divisi developer, yaitu: mengoptimalisasi
pembangunan produk dari segi kode, desain, ataupun pemeliharaan produk dan
melakukan identifikasi dan memperbaiki masalah yang ditemukan dan feedback
pengujian. Tujuan pertama dapat dicapai dengan melakukan riset terhadap
teknologi yang terkait dengan produk yang akan dibangun. Analisis value chain-
nya ada pada Product and Technology Development dan Procurement. Data yang
dibutuhkan untuk bisa mengoptimalisasi pembangunan dan pemeliharaan produk
yaitu Data dan informasi dari produk yang sudah selesai. Lalu, IS demand ialah
Artificial Intelligence.
Selanjutnya, tujuan kedua yaitu melakukan identifikasi dan memperbaiki
masalah yang ditemukan dan feedback pengujian. Tujuan kedua ini dapat dicapai
dengan melakukan riset terhadap penyebab kesalahan yang terjadi. Analisis value
chain-nya ada pada operations. Data yang dibutuhkan untuk bisa mengidentifikasi
dan memperbaiki masalah yaitu data dan informasi proyek yang sudah dikerjakan.
Kemudian, IS demand atau aplikasi yang mendukung ialah IS Research and
Development.
120
Tabel 4.18 Pemetaan Solusi Untuk Divisi Business Manager
Tujuan Business
Manager
CSF Measures Strategi SWOT Value Chain Kebutuhan
Informasi
IS Demand*
Memastikan dan
bertanggung jawab
operasional berjalan
dengan baik
Melakukan
pengontrolan
terhadap
operasional yang
sedang berjalan.
Business
Manager
mendapat hasil
pengontrolan
yang dapat
dievaluasi.
Mengoptimalkan
inovasi produk
dengan penggunaan
teknologi baru yang
terus meningkat.
(ST2)
Infrastructure,
Inbound
Logistics,
Operations
Data perencanaan
produk.
IS Research and
Development.
Mengelola keuangan
perusahaan dengan
sebaik-baiknya
Mengawasi cash
flow perusahaan
Pemasukan dan
pengeluaran
menjadi stabil
Memaksimalkan
promosi dan
pemasaran secara
during. (WO1)
Infrastructure,
Sales Marketing
Laporan
keuangan,
Laporan hasil
pemasaran.
SI Akuntansi
dan Keuangan.
Menyusun rencana
pengembangan
produk
Melakukan
perencanaan
terhadap produk
yang ingin
dikembang
kan
Hasil perencana
an pengembangan
produk.
Mempertahankan
kompetensi SDM
untuk menciptakan
produk yang
bermanfaat, inovatif
dan user friendly.
(SO4)
Inbound
Logistics,
Operations,
Outbond
Logistics
Data perencanaan
produk.
IS ERP
IS Demand*: Hasil Analisis Penelii
121
Keterangan:
Pada Tabel 4.18, kebutuhan informasi bagian business manager di Learn
Quran di atas didapatkan bahwa divisi ini memiliki 3 tujuan, yaitu: Memastikan
dan bertanggung jawab operasional berjalan dengan baik, Mengelola keuangan
perusahaan dengan sebaik-baiknya dan Menyusun rencana pengembangan produk.
Tujuan pertama dapat dicapai dengan melakukan pengontrolan terhadap
operasional yang sedang berjalan. Analisis value chain-nya ada pada
Infrastructure, Inbound Logistics, dan Operation. Data yang dibutuhkan untuk
memastikan dan bertanggung jawab terhadap operasional yaitu data perencanaan
produk. Lalu, IS demand/aplikasi SI yang dapat mendukung adalah IS Research
and Development.
Kemudian, tujuan kedua adalah Mengelola keuangan perusahaan dengan
sebaik-baiknya. Tujuan ini dapat dicapai dengan mengawasi cash flow perusahaan.
Analisis value chain-nya ada pada Infrastructure, dan Sales Marketing. Data yang
dibutuhkan untuk mengawasi cash flow berjalan baik yaitu laporan keuangan,
laporan hasil pemasaran. Lalu, IS demand nya adalah SI Akuntansi dan Keuangan.
Selanjutnya, tujuan ketiga divisi business manager adalah Menyusun rencana
pengembangan produk. Tujuan dapat dicapai dengan melakukan perencanaan
terhadap produk yang ingin dikembangkan. Analisis value chain-nya ada pada
Inbound Logistics, Operations, dan Outbond Logistics. Data yang dibutuhkan
untuk bisa menyusun rencana pengembangan produk adalah data perencanaan
produk. Kemudian, IS demand atau aplikasi yang mendukung adalah IS ERP.
2. Usulan Portfolio Aplikasi SI
Dengan melakukan pemetaan kebutuhan informasi dan portfolio McFarlan
Strategic Grid yang telah dijelaskan sebelumnya, maka didapatkan usulan portfolio
aplikasi SI. Berikut bagan usulan portfolio aplikasi:
122
Gambar 4.21 Usulan Portfolio Aplikasi SI
Hasil perencanaan strategi bisnis sistem informasi berupa arsitektur sistem
informasi yang dapat dipetakan ke dalam portfolio aplikasi SI di masa mendatang.
Proses pemetaan aplikasi SI didasarkan pada model portfolio McFarlan Strategic
Grid. Penempatan aplikasi sistem informasi yang dibutuhkan Learn Quran dapat
dipetakan pada Tabel 4.19
Tabel 4.19 Usulan Portfolio Apikasi SI dengan McFarlan Strategic Grid
Strategic High Potential
* Learn Quran Tajwid
* Learn Quran Tafsir
? AI
* Android Studio
* React Native
? IS Research and Development.
( ) Website Learn Quran
* Microsoft Word
* Microsoft Excel
* SQL Server
* Trello
? IS ERP
? SI Akuntansi dan Keuangan
* Gmail
* Google Doc
* Google Analytic
* G Suite
Key Operational Support
123
Keterangan :
* Sistem saat ini sudah digunakan
( ) Sistem saat ini diperlukan penyempurnaan
? Sistem yang diharapkan (usulan)
Berikut ini merupakan penjabaran mengenai aplikasi usulan SI pada Learn
Quran:
124
Tabel 4.20 Penjabaran dari Aplikasi yang Diusulkan
No. Usulan
Aplikasi SI*
Fungsi Divisi
1 Artificial
Intelligence
Berfungsi untuk membaca dan menampilkan kata-
kata yang sering dicari oleh pengguna, berdasarkan
prinsip bahwa kecerdasan manusia dapat
didefinisikan sehingga mesin bisa mudah meniru dan
menjalankan tugas layaknya manusia.
Developer
2 IS Research
and
Development.
Berfungsi mencatat dan mengelola data
pengembangan produk, mencatat dan mengelola data
usulan, mencatat hasil evaluasi kegiatan
pengembangan produk, mengkomunikasikan proses
pengambilan keputusan sepanjang pengembangan
dari suatu produk.
Product
Manager,
Developer &
Business
Manager
3 IS ERP
(Enterprise
Resource
Planning)
Berfungsi untuk merencanakan dan mengelola
sumber daya organisasi, membantu manajemen untuk
lebih memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, dapat
mengintegrasikan bisnis dan akurasi data lebih baik
sehingga dapat menyajikan laporan dengan lebih baik.
Product
Manager &
Bussiness
Manager
4 SI Akuntansi
dan
Keuangan
Memudahkan organisasi dalam pengelolaan
keuangan, mengatur cash flow keuangan organisasi,
hingga membantu proses pengambilan keputusan
bagi organisasi dalam hal keuangan.
Business
Manager
Usulan Aplikasi SI* : Hasil Analisis Peneliti
1. Application Strategic
Aplikasi penting di kuadran ini yang mendukung strategi Learn Quran serta
menunjang untuk tercapainya tujuan bisnis Learn Quran, yaitu: Learn Quran
Tajwid, Learn Quran Tafsir, dan AI.
2. Application High Potential
125
Tiga sistem informasi ini diprediksi memiliki peluang penting untuk Learn
Quran untuk waktu yang akan datang, yaitu Android Studio, React Native dan
IS Research and Development.
3. Application Key Operational
Enam aplikasi pada kuadran ini masuk kategori penting bagi Learn Quran
untuk dapat terus proses operasionalnya dapat terus berjalan. Aplikasi yang
masuk ke dalam golongan ini yaitu Website Learn Quran, Microsoft Word,
Microsoft Excel, SQL Server, Trello, IS ERP dan SI Akuntansi dan Keuangan.
4. Application Support
Tujuh aplikasi yang memberi dukungan bagi organisasi, dikatakan lumayan
berpengaruh, hanya saja tidak berdampak langsung menunjang keberhasilan
organisas. Aplikasi yang termasuk dalam kuadran ini adalah Gmail, Google
Doc, Google Analytic, G Suite, Facebook, Instagram dan WhatsApp.
IV.4.2 Strategi Teknologi Informasi
Strategi teknologi informasi akan dapat dilihat setelah mengetahui keadaan
lingkungan SI/TI eksternal, jaringan komputer yang sedang menjadi tren serta
usulan struktur organisasi yang diberikan.
126
Gambar 4.22 Bagan Usulan Jaringan
Usulan jaringan komputer tentunya akan menyesuaikan dengan jaringan
komputer yang sedang menjadi tren saat ini serta menyesuaikan dengan kebutuhan
organisasi. Untuk kebutuhan jaringan komputer pada Learn Quran menggunakan
kabel fiber optic. Hal ini karena, fiber optic memiliki daya transfer bandwidth
sampai bertera-tera byte.
Selanjutnya, dalam hal keamanan jaringan bisa menggunakan firewall
karena keamanan jaringan merupakan isu yang krusial bagi zaman digital saat ini.
Dengan firewall, dapat dianalisis paket data yang keluar dan masuk ke dalam
jaringan, sehingga paket data yang mencurigakan akan ditolak untuk masuk atau
keluar jaringan komputer yang dilindungi. Firewall juga rutin memeriksa sunber
paket data yang masuk sekaligus mencatat lalu lintas paket data yang
mencurigakan. Oleh karenanya, firewall mampu menjaga kerahasiaan informasi
penggunanya dan memiliki tiga peran, yaitu: mengendalikan, mengamankan serta
mencegah serangan pada jaringan.
Penggunaan Switch, switch merupakan komponen jaringan yang berguna
untuk menghubungkan beberapa perangkat komputer untuk bisa melakukan
pertukaran paket, baik menerima, memproses dan meneruskan data ke perangkat
127
yg lain. Di antara keunggulan switch ialah mampu merekam alamat MAC address
pengirim dan memahami kemana data tersebut dikirim, dan juga mencegah
tabrakan selama proses pengiriman data karena switch menyaring dan melanjutkan
paket data yang diterima ke alamat tujuan.
Perkembangan teknologi yang maju saat ini, router pun sudah
mengandalkan teknologi wireless yang berarti hanya dengan gelombang radio yang
dihasilkan dari router maka perangkat lain seperti PC, tablet, komputer dan gadget
lain dapat terhubung selama masih berada dalam jangkauan router tersebut.
Selanjutnya, wifi access point merupakan gerbang penghubung perangkat
nirkable dengan jaringan lokal. Dengan wifi access point memungkinkan perangkat
untuk saling terkoneksi ke jaringan nirkabel dengan menggunakan semisal wifi,
bluetooth dan semacamnya.
Gambar 4.23 Jaringan yang Dimiliki Saat ini
Gambar 4.24 merupakan usulan jaringan yang direkomendasikan pada
Learn Quran.
128
Gambar 4.24 Usulan Jaringan Bagi Learn Quran
Usulan jaringan untuk Learn Quran terdiri dari Cloud Server yang memiliki
kelebihan di antaranya sangat praktis digunakan sehingga tidak memerlukan media
penyimpanan, dapat menghemat waktu karena tidak memerlukan reboot, serta
dapat meminimalisir kehilangan data sehingga data akan lebih aman.
Firewall bertugas sebagai penjaga lalu lintas jaringan, sehingga lalu lintas
yang dianggap mencurigakan dapat diblok. Semua divisi di startup ini dapat
terhubung ke cloud server melalui wifi access point. Printer dan scanner terhubung
dengan wireless sehingga dapat menghemat waktu jika dibutuhkan untuk mencetak
dokumen dan lain sebagainya.
Berdasarkan usulan teknologi sebelumnya, berikut merupakan penjabaran
mengenai SDM yang akan mengelola teknologi sesuai dengan kebutuhan
organisasi:
129
Tabel 4.21 Kebutuhan SDM yang Mengelola TI
No Divisi Kebutuhan TI
1 Technical Officer 1 buah PC
2 IT Support 1 buah laptop
3 Accounting 1 buah laptop
4 Marketing 1 buah laptop
IV.4.3 Strategi Manajemen SI/TI
Struktur organisasi serta usulan potfolio aplikasi SI akan digunakan sebagai
langkah untuk menghasilkan usulan struktur organisasi SI/TI dan juga pengadaan
investasi SI/TI.
Gambar 4.25 Strategi Manajemen SI/TI
Strategi manajemen SI/TI merupakan elemen umum dari strategi yang
diterapkan organisasi yang akan menjadi pedoman bagi kebijakan yang dibuat
organisasi agar dapat berjalan sebagai mana mestinya. Dalam perannya, strategi
manajemen SI/TI harus dapat mendukung segala kebijakan yang dimiliki Learn
Quran agar tujuan dan sasarannya dapat terwujud. Kebijakan perusahaan untuk
pengimplementasian strategi SI/TI sesuai dengan keadaan dan kebutuhan di
130
organisasi, di antaranya adalah melakukan pengembangan SI/TI di beberapa divisi,
seperti nfrastruktur teknologi informasi, hardware, sistem aplikasi dan layanan
SI/TI.
1. Usulan Struktur Organisasi Learn Quran
Strategi manajemen SI/TI Learn Quran didapat dari hasil analisis struktur
organisasi Learn Quran yang sudah ada dan penjabaran tugas dari tiap divisi di
Learn Quran yang sudah ada disesuaikan, maka output-nya berupa usulan
organisasi SI/TI untuk Learn Quran.
Gambar 4.26 Struktur Organisasi Saat Ini
Selanjutnya, Gambar 4.27 merupakan usulan struktur organisasi pada Learn
Quran.
131
Gambar 4.27 Usulan Bagi Organisasi Learn Quran
Berikut merupakan penjabaran mengenai usulan struktur organisasi
untuk Learn Quran:
A. Technical Officer
Divisi ini berperan sebagai ahli teknologi, yang selama prosesnya
mengelola engineer. Bertanggung jawab terhadap pengembangan
produk, memastikan bahwa teknologi yang digunakan adalah yang
paling tepat dari segi teknis dan biaya, merencanakan perubahan
teknologi sehingga ke depannya perusahaan tidak tertinggal gara-gara
ketidakmampuan menguasai teknologi serta bekerjasama dan
berkoordinasi dengan CEO memastikan operasional perusahaan dari
kacamata teknologi.
132
B. IT Support
Sub divisi ini bertanggung jawab terkait perangkat keras, koneksi
jaringan (networking), perangkat lunak ataupun PC troubleshooting.
Pada dasarnya IT Support dituntut untuk dapat memahami dasar semua
bidang IT yang berkaitan dengan teknis perbaikan dan penanganan.
C. Accounting
Sub divisi ini bertanggung jawab terhadap semua laporan yang berkaitan
dengan keuangan, perpajakan dan yang bersangkutan dengan
administrasi keuangan organisasi, seperti di antaranya menyusun dan
membuat anggaran pendapatan dan pengeluaran organisasi.
D. Marketing
Meskipun Learn Quran merupakan startup yang service oriented, namun
marketing juga cukup diperlukan untuk mengenalkan produk kepada
calon pengguna. Mengingat potensi umat muslim untuk menggunakan
produk Learn Quran cukup besar. Di antara tugas dan tanggung jawab
marketing yaitu memperkenalkan produk kepada calon pengguna,
merencanakan promosi yang efektif, serta bisa menjalin hubungan baik
dengan pengguna guan mengetahui feedback yang diberikan pengguna
untuk meningkatkan kualitas produk.
Tabel 4. 22 Tabel SDM yang ada serta usulannya
SDM yang Ada SDM Usulan Biaya Investasi
CEO Technical
Officer
Rp 4.500.000, per
orang / per bulan
Bertanggung jawab dan
berkoordinasi dengan
CEO terhadap proses
pengembangan produk
serta memastikan kesiapan
teknologi yang akan
digunakan.
133
Product Manager IT Support Rp 4.000.000, per
orang / per bulan
Bertanggung jawab
terhadap perangkat keras
yang digunakan oleh
organisasi baik dari segi
perawatan maupun
mengatasi perbaikannya.
Bussiness Manager Accounting Rp 4.000.000, per
orang / per bulan
Bertanggung jawab
terhadap administrasi
keuangan organisasi baik
penyusunan anggaran atau
pengeluaran yang
dilakukan.
Developer Marketing Rp 3.700.000, per
orang / per bulan
Bertanggung jawab
terhadap pengenalan
produk kepada pengguna
baik dari segi promosi,
menjaga loyalitas
pengguna serta
pengelolaan media sosial
secara aktif.
Software Engineer
UI/UX Developer
2. Pengadaan Investasi SI/TI
Berdasarkan rencana migrasi SI/TI yang telah dibuat untuk Learn Quran, maka
dirancanglah suatu estimasi anggaran dalam rangka pengadaan investasi
implementasi Perencanaan Strategi Digital. Kemudian, rencana implementasi
dilaksanakan sesuai dengan tingkatan prioritas rencana imigrasi SI/TI tersebut.
Sebelum pengimplementasian, maka dilakukan penghitungan terkait biaya
yang dibutuhkan dalam perencanaan proyek yang disusun sebagaimana pada
Tabel 4.22
134
Tabel 4.23 Rincian Biaya yang Dibutuhkan dalam Perencanaan Proyek
No. Usulan SI/TI* Anggaran
(Rp)
Rincian Keterangan
Usulan Sumber Daya Manusia
1. Technical Officer Rp 4.500.000 Per orang/
Per bulan
Selama 1 proyek
(www.id.indeed.com)
2. IT Support Rp 4.000.000 Per orang/
Per bulan
Selama 1 proyek
(www.id.indeed.com)
3. Accounting Rp 4.000.000 Per orang/
Per bulan
Selama 1 proyek
(www.id.indeed.com)
4. Marketing Rp 3.700.000 Per orang/
Per bulan
Selama 1 proyek
(www.id.indeed.com)
Usulan Infrastruktur Jaringan
1. 1 unit PC 17.798.000
Per item HP Desktop ProOne 600 G4
Intel Ccore i7-8700T 1TB
HDD (www.bhinneka.com)
2. Switch 95.000
Per item IEEE 802.3 10Base-T,
CSMA/CD, Store and
Forward, 10/100Mbps;
20/200Mbps, DC
5V/800mA
(www.bhinneka.com)
3. 3 unit laptop 27.900.000
Per item /
9.300.000
Intel Core i5-8250U, HDD 1
TB, RAM 8GB DDR4,
NVIDIA GeForce MX150
2GB. (www.bhinneka.com)
Usulan SI Bisnis
1. Artificial
Intelligence
42.500.000 Membuat aplikasi berdasarkan AI dengan
menggunakan SDM yang ada.
135
2. SI Research &
Development
24.500.000 Membuat aplikasi SI Research &
Development menggunakan SDM yang
ada.
3. SI ERP 24.500.000 Membuat aplikasi SI ERP menggunakan
SDM yang ada.
4. SI Akuntansi dan
Keuangan
24.500.000 Membuat aplikasi SI Akuntansi dan
Keuangan menggunakan SDM yang ada.
Total Estimasi Anggaran
Pengadaan Investasi SI/TI 177.993.000
Usulan SI/TI* : Hasil Analisis Peneliti
1) Pelaksanaan Proyek Artificial Intelligence
Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan Artificial Intelligence ini adalah
sebesar 42.500.000 dengan rincian sebagai berikut:
a. Biaya Tim
Tabel 4.24 Biaya Proyek Artificial Intelligence yang Diusulkan
Jabatan Jumlah
Orang
Honor
Per Bulan
Total Honor
Tim Selama 2
Bulan
Senior System
Analyst
1 6.000.000 12.000.000
Lead
Programmer
1 6.000.000 12.000.000
Programmer 1 4.500.000 9.000.000
UI/UX Designer 1 4.500.000 9.000.000
Total Biaya Tim Proyek 42.000.000
b. Biaya Aplikasi
Tes Aplikasi Rp 250.000
Dokumentasi Rp 250.000
136
Total Biaya Aplikasi Rp 500.000
2) Pelaksanaan Proyek SI Research & Development
Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan SI Research & Development ini
adalah sebesar 24.500.000 dengan rincian sebagai berikut:
a. Biaya Tim
Tabel 4.25 Biaya Proyek SI Research & Development yang Diusulkan
Jabatan Jumlah
Orang
Honor
Tim Per
Bulan
Total Honor
Tim Selama 2
Bulan
System Analyst 1 4.000.000 8.000.000
Programmer 1 4.000.000 8.000.000
UI/UX Designer 1 4.000.000 8.000.000
Total Biaya Tim Proyek 24.000.000
b. Biaya Aplikasi
Tes Aplikasi Rp 250.000
Dokumentasi Rp 250.000
Total Biaya Aplikasi Rp 500.000
3) Pelaksanaan Proyek SI ERP
Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan SI ERP ini adalah sebesar
24.500.000 dengan rincian sebagai berikut:
a. Biaya Tim
137
Tabel 4.26 Biaya Proyek SI ERP yang Diusulkan
Jabatan Jumlah
Orang
Honor Tim
Per Bulan
Total Honor
Tim Selama
2 Bulan
System Analyst 1 4.000.000 8.000.000
Programmer 1 4.000.000 8.000.000
UI/UX Designer 1 4.000.000 8.000.000
Total Biaya Tim Proyek 24.000.000
b. Biaya Aplikasi
Tes Aplikasi Rp 250.000
Dokumentasi Rp 250.000
Total Biaya Aplikasi Rp 500.000
4) Pelaksanaan Proyek SI Akuntansi dan Keuangan
Biaya yang dianggarkan dalam pembuatan SI Akuntansi dan Keuangan ini
adalah sebesar 24.500.000 dengan rincian sebagai berikut:
a. Biaya Tim
Tabel 4.27 Biaya Proyek SI Akuntansi dan Keuangan yang Diusulkan
Jabatan Jumlah
Orang
Honor Tim
Per Bulan
Total Honor
Tim Selama 2
Bulan
System Analyst 1 4.000.000 8.000.000
Programmer 1 4.000.000 8.000.000
UI/UX Designer 1 4.000.000 8.000.000
Total Biaya Tim Proyek 24.000.000
b. Biaya Aplikasi
138
Tes Aplikasi Rp 250.000
Dokumentasi Rp 250.000
Total Biaya Aplikasi Rp 500.000
3. Perhitungan BEP (Break Event Point)
Penjabaran total pengadaan investasi SI/TI di atas akan dilakukan penghitungan
dengan BEP (Break Event Point). BEP ini akan berguna dalam menganalisis
kelayakan sebuah kegiatan usaha dalam perencanaan strategis. Berikut akan
dijabarkan biaya yang akan dikeluarkan untuk pelaksanaan dari usulan pengadaan
investasi SI/TI di Learn Quran:
- Total Biaya Tetap Usulan : Rp 220.000.000
- Biaya variabel per aplikasi : Rp 10.000
- Harga jual per aplikasi : Rp 25.000
Selanjutnya, biaya yang sudah diketahui diatas akan dihitung untuk
mengetahui BEP dari usulan pengadaan investasi SI/TI tersebut:
a. Mengetahui Margin Kontribusi
= Rp.220.000.000 : ( Rp 25.000 – Rp 10.000)
= Rp.220.000.000 : Rp 15.000
= 14.000 pembelian aplikasi Pro
b. Mengetahui BEP Dalam Mata Uang
= Rp 25.000 x 14.000 Aplikasi Pro
= Rp 350.000.000
Berdasarkan jumlah diatas yang didapatkan sebesar Rp.350.000.000 dengan
pembelian aplikasi Pro sebanyak 14.000 unit menunjukkan usulan pengadaan
investasi SI/TI ini masih bisa dikatakan layak untuk diterapkan di Learn Quran.
139
BAB V
PENUTUP
Adapun penutup dalam bab ini berupa kesimpulan atas hasil penelitian strategi
digital yang sudah dibahas sebelumnya dan berisi saran bagi peneliti yang akan
mengembangkan lebih lanjut.
V.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil perencanaan strategi digital di Learn Quran, diuraikan
sebagai berikut:
1. Penelitian ini menghasilkan pengelolaan SI/TI Learn Quran pada strategi
manajemen SI/TI, strategi bisnis sistem informasi dan strategi teknologi informasi.
2. Strategi bisnis SI menghasilkan usulan investasi SI/TI seperti IS Research and
Development, AI dan IS ERP serta portfolio aplikasi yang tersusun menggunakan
McFarlan Strategic Grid.
3. Strategi manajemen SI/TI menghasilkan usulan penambahan beberapa divisi
terhadap organisasi seperti IT Support dan Marketing serta anggaran pengelolaan
SI/TI yang sesuai BEP serta rencana pengadaan investasi SI/TI yang
diperhitungkan menggunakan BEP (Break Event Point).
4. Perumusan strategi TI menghasilkan usulan jaringan infrastruktur komputer dari
analisis SI/TI eksternal, seperti penggunaan kabel fiber optic dan firewall.
V.2. Saran
Saran-saran berikut dapat dijadikan masukan bagi penelitian rencana strategi
digital, yaitu:
1. Pembahasan mengenai perencanaan strategi digital dapat dikaji lebih lanjut
menggunakan tambahan tools-tools lain seperti Blue Ocean Strategy, Balanced
Scorecard, Audit Grid, Organizational Modelling, Business Process Analysis dan
lain sebagainya guna mendukung kesuksesan penerapan strategi digital.
140
2. Penelitian mengenai perencanan strategi digital dapat diteliti lebih dalam
mengenai fitur-fitur serta layanan yang dipengaruhi berdasarkan user experience
dengan menggunakan metode Design Thinking.
141
DAFTAR PUSTAKA
Afriyano, M., & Darwiyanto, E. (2017). Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Menggunakan Metode Ward and Peppard Pada PT. Grahacipta Bangko Jaya.
e-Proceeding of Engineering (p. 1003). Bandung : Departemen Informatika
Fakultas Teknik Universitas Telkom.
Amalia, D. (2017, Oktober 17). Blog : Karakter & Perkembangan Bisnis Startup
Digital di Indonesia. Retrieved from
https://www.jurnal.id/id/blog/2017/karakter-dan-perkembangan-bisnis-
startup-di-indonesia: www.jurnal.id
Anggraeni, E. Y., & Irviani, R. (2017). Pengantar Sistem Informasi. In E. Y.
Anggraeni, & R. Irviani, Pengantar Sistem Informasi (p. 1). Yogyakarta: Andi.
Anharudin. (2015). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Untuk Meningkatkan
Pelayanan Menggunakan Metode Ward And Peppard ( Studi Kasus : PT Pos
Indonesia Cilegon - Banten). Jurnal PROSISKO, 1-4.
Anharudin. (2015). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Untuk Meningkatkan
Pelayanan Menggunakan Metode Ward And Peppard Studi Kasus : PT Pos
Indonesia Cilegon - Banten). PROSISKO, 2.
Arifani, I. N., & Darmawan, A. (2016). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dan
Teknologi Informasi Si/Ti Pendidik Dan Tenaga Kependidikan (Studi Kasus:
Pada Disdikbudpora Metro) . Jurnal TIM Darmajaya, 41-51.
Bharadwaj, A. e. (2013). Digital Business Strategy : Toward A Next Generation Of
Insights. 471 - 482: MIS Quarterly.
Bughin, J. (2018). Why Digital Strategies Fail. Retrieved from
https:/www.mckinsey.com/business-functions/mckinsey-digital/our-
142
insights/why-digital-strategies-fail: https:/www.mckinsey.com/business-
functions/mckinsey-digital/our-insights/why-digital-strategies-fail
Chandra, S. D., & Afni, I. N. (2017). Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan
Teknologi Informasi Pendidik dan Ketenaga Pendidikan. Sistem Informasi dan
Teknik Informatika, 1-25.
Dedy, Basuki, N. P., & Chernovita, H. P. (2019). Perencanaan Strategi SI/TI
Menggunakan Metode Ward and Peppard di BARENLITBANGDA Kabupaten
Semarang. SISFO, 1-14.
Desmin, H. (2014). Perencanaan Strategi Sistem Infromasi Pada PT. Sasmita
Wikrama Nusantara. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Development, P. (2018, Agustus 02). Articles: Seven Reasons Why You Need a Digital
Strategy . Retrieved from https://pyxl.com/articles/seven-reasons-why-you-
need-a-digital-strategy/: http://www.pyxl.com
Fahimah, E. (2016). Perencanaan Strategis Sistem Informasi (Studi Kasus : Pt
Nadhirotul Zahra Tour & Travel Al-Iffah). Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.
Halifi, R. (2017). Perencanaan Strategi Digital Pada CV Anugrah Prima. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah.
Hamdani, N. A., & Fatah, G. A. (2018). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Usaha
Kecil dan Menengah. Jurnal Petik , 167-172.
Harni, D. (2019, 1 09). 3 Skill yang Harus Dikuasai Product Manager. Retrieved from
https://id.techinasia.com/3-skill-wajib-bagi-product-manager,.
Hogantoro, H. A. (2014, Juni 05). Ketahui 5 Resiko Ini Saat Meluncurkan Startup
Baru. Retrieved from Ketahui 5 Resiko Ini Saat Meluncurkan Startup Baru:
www.mebiso.com
Hutahaean, J. (2015). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
143
Islam, K., & Syaikhuddin, M. M. (2018). Perencanaan Strategis Sistem Dan Teknologi
Informasi Di Lembaga Kursus Dan Pelatihan Nusa Indah Jombang. Sistem
Informasi dan Teknologi Informatika dan Komputer, 12-21.
Islam, K., & Syaikhuddin, M. M. (2018). Perencanaan Strategis Sistem Dan Teknologi
Informasi Di Lembaga Kursus Dan Pelatihan Nusa Indah Jombang. Jurnal
Sistem Informasi, Teknologi Informatika dan Komputer, 12-21.
Kartiningrum, E. D. (2015, 6 3). Panduan Penyusunan Studi Literatur. Retrieved from
poltekkesmajapahit.ac.id/downlot.php?...Panduan%20penyusunan%20studi%
20literatur: Poltekkesmajapahit.ac.id
Kristanto, T. (2015). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dan Teknologi Informasi
Pada Pt Adira Dinamika Multi Finance . Seminar Nasional Sistem Informasi
Indonesia, 2.
Kusuma, D. C. (2017). Menjadi Kaya di Bisnis E-Commerce. In D. C. Kusuma,
Menjadi Kaya di Bisnis E-Commerce (p. 20). Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Liferay. (2020). Defining Digital: Concepts What is Digital Strategy. Retrieved from
https:/www.liferay.com/resources/I/digital-strategy: http:/www.liferay.com
Lukito, Y., & Probo, L. K. (2016). Inovasi Teknologi Untuk Kemajuan Bangsa.
Yogyakarta: Andi.
Martin, J. (1989). Strategic Information Planning Methodologies Second Edition.
Prentice Hall.
Nastiti, P., Nugroho, E., & Ferdiana, R. (2015). Model Perencanaan Strategis Si/Ti
Untuk Industri Startup Menggunakan Metode Ward Peppard Dan Samm.
Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015).
144
Nugroho, S., Hakim, L., & Waluyo, S. H. (2017). Perancangan Strategis Sistem
Informasi Rumah Sakit Type B Menggunakan Metode Ward Dan Peppard .
Prosiding SNST ke-8 (pp. 129-130). Semarang: Fakultas Teknik Universitas
Wahid Hasyim Semarang.
Peppard, J., & Ward, J. (2002). Strategic Planning for Information System.
Peppard, J., & Ward, J. (2002). Strategic Planning for Information System (2nd ed.).
John Wiley & Sons.
Peppard, J., & Ward, J. (2002). Strategic Planning For Information Systems (3rd ed.).
United Kingdom: John Wiley & Sons.
Peppard, J., & Ward, J. (2016). The Strategic Management of Information System :
Building A Digital Strategy. United Kingdom: Wiley.
Peppard, J., & Ward, J. (2016). The Strategic Management of Information System :
Building A Digital Strategy. United kingdom : Wiley.
Porter, M. E., & Heppelmann, J. E. (2015, 12 1). How Smart, Connected Products Are
Transforming Companies. Retrieved from http://lp.servicemax.com/rs/020-
PCR-876/images/HBR-Connected-Products-Summary.pdf:
http://lp.servicemax.com
Putri, K. R. (2018). Penerapan Strategi Digital Pada PT Crowde Membangun Bangsa.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Rahardjo, B. (2016). Starting-up. Bandung: Insan Indonesia.
Ramadhan, H. E. (2015). Startupreneur Menjadi Entrepeneur Startup. Jakarta: Penebar
Plus.
Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
145
Rangkuti, F. (2015). Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Rapiyadi, P. (2009). Perencanaan Strategis - Literatur. Depok: OPAC - Universitas
Indonesia LIbrary.
Razi, A. A., Mutiaz, I. R., & Setiawan, P. (2018). Penerapan Metode Design Thinking
Pada Model Perancangan Ui/Ux Aplikasi Penanganan Laporan Kehilangan
Dan Temuan Barang Tercecer. Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen
Desain dan Periklanan, 75-93.
Ries, E. (2016). The Lean Startup (Indonesian Edision). Jakarta: Bentang Pustaka.
Ross, J. W., Sebastian, I. M., Cyntia, B., Mocker, M., Moloney, K. G., & Fonstad, N.
O. (2016). Designing and Executing Digital Strategies. Thirty Seventh
International Conference on Information System, 1-17.
Sarinah, & Mardalena. (2017). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Septiana, Y. (2017). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan Pendekatan Ward
And Peppard Model (Studi Kasus: Klinik Inti Garut) . Wawasan Ilmiah, 5.
Setiawan, A. B. (2014). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Pusat
Penanganan Insiden Keamanan Informasi Sektor Pemerintah. Jurnal
Masyarakat Telematika dan Informasi, 1-24.
Stigan Media. (2016, 7 13). News : 5 Reasons You Need A Digital Strategy. Retrieved
from https://www.redlinedigital.com.au/5-reasons-digital-strategy/:
https://www.redlinedigital.com.au
Surendro, K. (2007). Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning Untuk
Perencanaan Strategis Sistem Informasi . Jurnal Informatika Sekolah Tinggi
Elektro dan Informatika, Institut Tekbologi Bandung, 1-9.
146
Syafitri, W. (2016). Perencanaan Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi
Universitas Lancang Kuning Menggunakan Metode Ward And Peppard .
Jurnal Teknologi Informasi & Komunikasi Digital Zone, 31-43.
Tozer, E. (1996). Strategic IS/IT Planning. Boston: Butterworth-Heinemann.
Turban, M. W. (1999). Information Technology for Management Second Edition. New
York: John Wiley & Sons.
Utami, Y., Nugroho, A., & Wacana, A. F. (2018). Perencanaan Strategis Sistem
Informasi Dan Teknologi Informasi Pada Dinas Perindustrian Dan Tenaga
Kerja Kota Salatiga. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK),
253-260.
Utami, Y., Nugroho, A., & Wijaya, A. F. (2017). Perencanaan Strategis Sistem
Informasi Dan Teknologi Informasi Pada Dinas Perindustrian Dan Tenaga
Kerja Kota Salatiga. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK),
253-260.
Wald, D., Laubier, R. d., & Charanya, T. (2019, 5 29). The Five Rules of Digital
Strategy. Retrieved from bcg.com: https://www.bcg.com/en-
sea/publications/2019/five-rules-digital-strategy.aspx
Waspodo, B., Firmansyah, A. F., & Apriyani, T. (2018). Penyusunan Strategi Digital
dengan Pendekatan Ward dan Peppard serta Architceture Delivery Pada
TOGAF versi 9 pada BMT KAS. Applied Information Systems and
Management (AISM), 62-68.
Waspodo, B., Firmansyah, A. F., & Apriyani, T. (2018). Penyusunan Strategi Digital
dengan Pendekatan Ward dan Peppard serta Architecture Delivery Pada
TOGAF versi 9 pada BMT KAS. Applied Information Systems and
Management (AISM), 63-67.
147
Weberience LLC. (2017, 3 20). What is PESTLE Analysis ? A Tool for Business
Analysis. Retrieved from http://pestleanalysis.com/what-is-pestle-analysis/:
http://pestleanalysis.com
Wedhasmara, A. (2009). Langkah-Langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Dengan Menggunakan Metode Ward And Peppard. Jurnal Sistem Informasi,
14-22.
Wiyati, R. K. (2017). Perencanaan Strategis Digital Library Stikom Bali Menggunakan
Model Strategis Ward And Peppard. Sistem Dan Informatika, 121-127.
Yakub. (2012). Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Yudhistyra, W. I., & Nugroho, E. (2014). Lima Metode Perencanaan Strategis Sistem
Informasi Dan Teknologi Informasi Untuk Pengembangan E-Goverment.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SENTIKA 2014), 236-
244.
LAMPIRAN
Rencana Strategis
Learn Quran
Tahun
2015 - 2019
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
II. PEMIKIRAN STRATEGIS ........................................................................ 1
III. VISI, MISI DAN TUJUAN .................................................................... 3
IV. PROGRAM UTAMA ......................................................................... 3
V. GAMBARAN STRATEGIS ..................................................................... 3
V.1. Kondisi Lingkungan Internal ....................................................... 3
V.2. Kondisi Lingkungan Eksternal ..................................................... 4
VI. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019 ..................................... 5
STRATEGI : .............................................................................................. 5
KEBIJAKAN : ........................................................................................... 5
SASARAN : ............................................................................................. 6
PROGRAM : ........................................................................................... 6
VII. PENUTUP .......................................................................................... 6
iii
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) Learn Quran Tahun 2015 - 2019
merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan dan sasaran strategis
Learn Quran selama empat tahun kedepan, baik dalam
melaksanakan operasional maupun pengawasan yang telah
ditentukan, mengingat persaingan di era digital yang semakin maju.
Rencana strategis ini merupakan bentuk pengorganisasian secara
komprehensif atas seluruh kegiatan dan proses yang diperlukan
dalam mengkoordinasikan dan menyelaraskan seluruh kegiatan
dalam mencapai visi dan misi organisasi.
Rencana strategis Learn Quran ini perlu direvisi secara
berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan sistem
informasi dan teknologi yang sedang berkembang. Renstra ini juga
merupakan upaya Learn Quran untuk mengawal berbagai harapan
dan keinginan dari stakehoders agar dapat direalisasikan selama
empat tahun kedepan dan dapat dijadikan acuan untuk divisi-divisi
yang ada dalam merencanakan dan melaksanakan program agar
lebih terarah dan sesuai dengan strategi perusahaan.
Diharapkan Renstra ini dapat mendukung kinerja sumber daya
yang ada di Learn Quran serta menjadi tolok ukur keberhasilan atas
program yang telah direncanakan.
1
I. PENDAHULUAN
Dunia startup yang saat ini marak, butuh kecepatan yang menuntut
suatu startup hadir dengan pasar yang tepat dan perencanaan yang
sudah matang. Dalam perjalanannya pun banyak hal yang harus
dilakukan untuk membuatnya bertahan dengan menjaga eksistensi
melalui strategi-strategi yang bersumber dari ide yang segar. Perencanaan
yang optimal digunakan untuk mempertimbangkan pasar, komunitas serta
masyarakat di masa depan. Tinjauan ini akan membantu untuk
mengantisipasi kebutuhan dan keinginan konsumen serta siap
menghadapi berbagai resiko yang akan ditemukan.
Rencana strategis yang dibuat Learn Quran sebagai startup yang
bergerak di bidang pendidikan ini dimaksudkan agar segala perecanaan,
pengambilan keputusan, eksekusi serta seluruh tim dan stakeholders
berjalan dalam visi, misi serta tujuan yang sama. Sehingga, pengaplikasian
nilai-nilai inti yang berkaitan dengan regulasi, kewajiban dan tanggung
jawab bisa selaras dengan tujuan yang berfungsi sebagai pendorong
utama bagi semua pemangku kepentingan.
Pemilihan tujuan-tujuan strategi, penentuan serta program strategi
akan dapat menunjukkan arah yang tepat dan sesuai serta metode yang
dibutuhkan dalam upaya menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan
yang telah disusun diimplementasikan dengan baik.
II. PEMIKIRAN STRATEGIS
Kompetitor merupakan salah satu faktor penggerak bagi suatu
bisnis. Learn Quran memerlukan strategi guna memperjelas arah tujuan
serta peningkatan daya saing. Dalam sebuah startup, strategi berkaitan
dengan teknologi, digital serta sumber daya manusia untuk membantu
dalam menganani berbagai permasalahan internal maupun eksternal
Learn Quran.
2
Pendirian Learn Quran sebagai suatu yayasan yang berbasis startup
dalam bidang pendidikan. Fokus pada pembuatan dan pengembangan
produk digital dalam membaca dan memahami Al-Quran yang dapat
diakses melalui smartphone berbasis Android maupun IoS serta web. Di
tengah maraknya digital, Learn Quran perlu memiliki pedoman digital
untuk tetap dapat eksis tanpa meremehkan isu-isu peningkatan digitalisasi,
perubahan perilaku pengguna, teknologi yang berkembang, serta
permasalahan strategi dunia startup.
Proses strategi digital memberikan peluang bagi Learn Quran untuk
meninjau kembali resiko bisnis dan strategis. Keterlibatan stakeholders akan
membantu menjadikan strategi digital berperan besar dalam mewujudkan
tujuan-tujuan strategisnya. Hal ini juga disebabkan karens stakeholders
memegang keseimbangan kekuatan.
Melalui rencana strategi ini Learn Quran ingin menghasilkan
beberapa hal ini di bawah ini :
a. Menyediakan dan menghasilkan produk pembelajaran Al-Quran
yang unik dengan fitur-fitur yang mudah dipahami dan digunakan
segala usia.
b. Meminimalisir peluang yang terlewatkan melalui identifikasi
kebutuhan pasar dan produk yang lebih baik.
c. Dapat menjangkau pengguna muslim khususnya di mana pun yang
terhubung oleh koneksi internet dan telepon pintar.
d. Adanya pembeda antara produk Learn Quran dengan startup
oesaing-pesaing lain. Sehingga dapat menghasilkan pengguna dan
memelihaara calon pengguna saat ini.
e. Memberikan arahan yang akan menguraikan dan membuat jalur
yang jelas ke sasaran strategis Learn Quran serta menentukan tolok
ukur untuk pengambilan keputusan dan membawa menuju
keberhasilan.
3
III. VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Visi Learn Quran
Menyediakan solusi teknologi terbaik di dunia untuk belajar Al-Qur’an
serta solusi teknologi terbaik untuk memahami Al-Quran.
B. Misi Learn Quran
Memberikan solusi kemudahan dalam belajar membaca, memahami
dan menghapal Al-Qur’an serta mengimplementasikan nilai-nilai Al-
Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
C. Tujuan Learn Quran
• Menghasilkan produk pendidikan (sarana belajar) dengan kualitas
baik yang inovatif dan bermanfaat.
• Meningkatkan kualitas produk.
IV. PROGRAM UTAMA
Program utama yang dihasilkan akan difokuskan pada pembuatan dan
pengembangan produk digital pembelajaran Al-Quran yang bermanfaat
serta dapat digunakan oleh semua umur ataupun semua kalangan,
khususnya masyarakat muslim di dunia.
V. GAMBARAN STRATEGIS
Gambaran strategis yang dihadapi Learn Quran berdasarkan kondisi
lingkungan eksternal dan internal, dapat dilihat sebagai berikut :
V.1. Kondisi Lingkungan Internal
1. Faktor Kekuatan
a) Produk yang unik, mudah digunakan serta berkualitas
b) Pengembangan produk yang terus-menerus dilakukan demi
memenuhi kebutuhan pengguna.
4
c) Memiliki sumber daya manusia yang kompeten, ahli serta
berpengalaman di bidangnya masing-masing.
d) Membangun komunikasi, kepercayaan dan pelayanan yang
baik kepada pengguna guna menjaga loyalitas pengguna.
e) Memberikan kesempatan kepada pengguna yang ingin
membantu sesamanya dengan adanya “beasiswa” bagi
pengguna lain yang kurang mampu untuk membeli versi Pro.
2. Faktor Kelemahan
a) Proses development yang cenderung kurang cepat,
sehingga berakibat pada waktu liris.
b) Pendanaan Learn Quran yang masih minim.
V.2. Kondisi Lingkungan Eksternal
1. Faktor Peluang
a) Pertumbuhan teknologi informasi yang cepat dan mendukung
untuk pengembangan produk digital.
b) Penggunaan gadget yang hampir menyeluruh di seluruh
lapisan masyarakat.
c) Kebutuhan pembelajaran Al-Quran berbasis teknologi
informasi.
d) Kesadaran masyarakat muslim untuk dapat membaca dan
memahami kandungan ayat Al-Quran.
2. Faktor Ancaman
a) Maraknya pertumbuhan startup-startup digital di bidang yang
sama
b) Munculnya competitor yang lebih inovatif dan cepat
berkembang.
c) Kemauan dan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan
meningkat.
d) Persaingan bisnis yang tidak sehat.
5
VI. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019
VISI :
“Menyediakan solusi teknologi terbaik di dunia untuk belajar Al-
Qur’an serta solusi teknologi terbaik untuk memahami Al-Quran.”
TUJUAN :
1. Tercapainya tujuan utama Learn Quran untuk menyediakan solusi
teknologi terbaik untuk belajar dan memahami AL-Quran.
2. Adanya peningkatan produk tanpa mengurangi kemudahan
penggunaan produk.
3. Meningkatkan pendanaan Learn Quran.
4. Terciptanya lingkungan kerja yang sehat, efektif dan efisien.
STRATEGI :
1. Menciptakan produk pembelajaran AL-Quran yang dibutuhkan
masyarakat dan mudah digunakan.
2. Meminimalkan biaya operasional pembuatan dan pengembangan
produk.
3. Menyediakan produk versi berbayar dengan harga yang seminimal
mungkin.
4. Mengoptimalkan teknologi yang terus mendukung inovasi dan
perbaikan produk.
KEBIJAKAN :
1. Memperkuat kerjasama dan kompetensi serta komitmen tim karyawan,
serta stakeholders dalam memaksimalkan pembuatan,
pengembangan produk dan mencapai tujuan Learn Quran.
6
2. Pengambilan keputusan strategis dilakukan dengan musyawarah serta
merujuk pada rencana strategi yang telah disepakati.
SASARAN :
1. Masyarakat Muslim di dunia yang membutuhkan akses untuk bisa
mempelajari AL-Quran dari cara membaca hingga pemahaman akan
tafsirnya.
2. Adanya investor bagi Learn Quran dalam mendukung visi, misi dan
tujuan Learn Quran.
3. Tersedianya sumber daya yang ahli dan kompeten di bidangnya.
PROGRAM :
1. Meningkatkan kualitas produk.
2. Menyediakan program “Beasiswa” bagi pengguna yang tidak mampu
membeli produk versi berbayar (Pro).
3. Mengoptimalkan layanan yang memuaskan dan memudahkan bagi
penggunnya.
4. Memaksimalkan promosi produk melalui media sosial.
VII. PENUTUP
1. Renstra tahun 2015 - 2019 merupakan pedoman dasar bagi Learn Quran
untuk proses bisnis, arah kebijakan, pengambilan keputusan serta
permasalahan yang muncul bagi divisi maupun stakeholders yang
terlibat di Learn Quran.
2. Renstra ini dapat dilakukan penyesuaian, perubahan serta penambaan
sesuai dengan perubahan lingkungan strategis yang terjadi.
Renstra ini dibuat dengan harapan dapat mendukung proses bisnis
dengan teknologi informasi yang ada sehingga visi, misi serta tujuan Learn
Quran dapat terwujud.
PERTANYAAN WAWANCARA
(PROFIL PERUSAHAAN)
Target : Direktor & Developer
Tanggal : Jumat, 09 Maret 2018
Waktu : 16.00
Narasumber : M. Sani
Jabatan : CEO
1. Jelaskan profil perusahaan secara jelas dari mulai berdirinya Learn Quran!
Learn Quran berdiri pada April 2015. Hal ini bermula dari ide yng terkandung
dalam Surah An-Nahl ayat 89 yang memiliki arti “dan kami turunkan kepada
kamu Kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segaka sesuatu dan menjadi
petunjuk dan Rahmat bagi orang muslim”.
Saat ini sudah memiliki 2 produk yang launching dan digunakan user
A. Learn Quran Tajwid : merupakan aplikasi cara belajar Al-Quran. Saat rilis
pertama menggunakan Bahasa Indonesia, sampai saat ini sudah digunakan di
200 negara lebih, sehingga sekarang dapat digunakan dapat digunakan dengan
8 bahasa yaitu Inggris, Indonesia, Hindi, Perancis, Arab, Cina, Belanda dan
Jerman.
B. Learn Quran Tafsir : Aplikasi Tafsir yang berbentuk search engine seperti
Google, ada Artificial Intelligence (AI) dan ada machine learning. Mulai dibuat
pertengahan 2017 dan launching pada 22 Januari 2018. Ketika sebulan rilis
sudah mendapat pengguna 100 ribu lebih dan baru rilis menggunakan Bahasa
Indonesia, sehingga pada Maret 2018 akan dirilis Learn Quran Tafsir versi
Bahasa Inggris.
C. Learn Quran Connect : Masih dalam tahap pengembangan. Ide produk ini
bermula saat pengguna Learn Quran Tajwid banyak yang ingin belajar mengaji
secara langsung kepada guru. Jadi, aplikasi ini nantinya akan dapat
mempertemukan guru mengaji dan orang yang ingin belajar mengaji melalui
mobile. Apa kabar saudara2 kita yang di Sulawesi Kalimantan yang ingin
belajar tafsir, mengaji tapi belum ada guru mengajinya. Nantinya, Learn Quran
Connect akan dapat menggunakan filter bahasa sesuai bahasa yang user
pahami, mengatur waktu dan available guru mengajinya.
Memiliki cita2 dalam pengembangannya untuk menambahkan tafsir dan
menambahkan berbagai bahasa dan dari sisi teknologi untuk mempercanggih
search engine. Menyediakan tafsir yang standar referensi dari tafsir2 yang
shohih.
2. Bergerak di bidang apakah startup ini?
Learn Quran bergerak dalam bidang pendidikan dan agama.
3. Jelaskan apa visi dan misi dari Learn Quran?
Visi : menyediakan solusi teknologi terbaik di dunia untuk belajar Al-Quran
Misi : memberikan solusi kemudahan dalam belajar membaca, memahami dan
menghapal Al-Qur’an serta mengimplementasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Jelaskan dengan rinci kegiatan bisnis yang berjalan di Learn Quran!
Kegiatan bisnis yang berjalan pada Learn Quran tentunya membuat produk-
produk pendidikan dan agama yang sesuai dengan kebutuhan pengguna,
bermanfaat serta mengembangkannya untuk tetap menjaga kualitas.
5. Jelaskan tujuan utama dari Learn Quran!
Menghasilkan produk pendidikan (sarana belajar) dengan kualitas baik
yang inovatif dan bermanfaat.
Meningkatkan kualitas produk.
Jakarta, Maret 2018
M. Sani
CEO
PERTANYAAN WAWANCARA
(STRATEGI BISNIS)
Target : Direktor & Developer
Tanggal : Jumat, 09 Maret 2018
Waktu : 16.00
Narasumber : M. Sani
Jabatan : CEO
1. Bagaimana strategi bisnis yang ada pada startup ini?
Mengembangkan produk agar selalu bermanfaat, up to date dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan user.
2. Dengan cara apa Learn Quran menghasilkan keuntungan?
Dengan pembayaran versi Pro dan Iklan (bagi pengguna gratis)
3. Apa yang menjadi sasaran bisnis Learn Quran?
Sasaran bisnis Learn Quran adalah guru mengaji dan murid atau siapa saja yang
ingin belajar AL-Quran atau lebih dikenal dengan target marketing Business to
Customer.
4. Siapa saja yang menjadi sasaran bisnis Learn Quran?
Umat Muslim di seluruh dunia yang ingin belajar membaca dan memahami Al-
Quran
Jakarta, Maret 2018
M. Sani
CEO
PERTANYAAN WAWANCARA
(STRATEGI DIGITAL)
Target : Direktor & Developer
Tanggal : Kamis, 26 April 2018
Waktu : 16.00
Narasumber : M. Sani
Jabatan : CEO
1. Apakah Learn Quran sudah menggunakan strategi digital selama perusahaan
berjalan? (Strategi digital yang dimaksud ialah memiliki strategi SI
(menegaskan kebutuhan organisasi terhadap sistem informasi untuk
mendukung strategi bisnis) dan TI (menguraikan visi bagaimana kebutuhan
organisasi terhadap sistem informasi akan didukung oleh TI)).
Jawaban: Ya, sudah
2. Apakah Learn Quran memiliki dokumen rencana strategi (Renstra)?
Ya, Learn Quran memiliki dokumen Renstra.
Jakarta, Juli 2018
M. Sani
CEO
PERTANYAAN WAWANCARA
(STRUKTUR ORGANISASI)
Target : Direktor & Developer
Tanggal : Kamis, 26 April 2018
Waktu : 16.00
Narasumber : M. Sani
Jabatan : CEO
1. Gambarkan secara rinci struktur organisasi pada Learn Quran?
2. Jelaskan tugas pokok dan fungsi dari divisi yang ada di Learn Quran!
1) Chief Executive Officer / Managing Director
a) Merancang kebijakan, prosedur dan standar pada organisasi serta
mengkomunikasikan visi organisasi.
b) Menentukan arah strategis perusahaan.
c) Bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan.
d) Memotivasi anggota tim
e) Merekrut anggota organisasi.
Chief Executive Officer
H. M. Sani, M.Sc
Product Manager
Denny Yusuf, S.Kom
Business Manager
Developer
Software Engineer
AI Engineer
UX/UI Designer
Islamic Advisor
Nur Fajri Romadhon, Lc
Product Manager
Ummu Salamah, S.E
Business Manager
Developer
Software Engineer
AI Engineer
UX/UI Designer
f) Menguraiksn strategi bisnis perusahaan.
g) Meramalkan tren bisnis.
h) Membangun hubungan dengan investor
2) Product Manager
a) Bertanggung jawab untuk mewujudkan visi perusahaan dan fokus pada
keberhasilan sebuah misi yang dibawa produk.
b) Memahami perilaku konsumen dan mengembangkan produk
berdasarkan analisis produk, pesaing dan pasar.
c) Memantau dan mengevaluasi produk yang sudah ada untuk dapat
berinovasi menjadi lebih baik lagi.
3) Business Manager
a. Bertanggung jawab dan memastikan operasional berjalan dengan baik
dan lancar.
b. Mengontrol kemungkinan terjadinya kebocoran income dan selalu
berusaha untuk meningkatkan income.
c. Meneliti dan menekan biaya operasional.
d. Menyusun dan mempresentasikan rencana pengembangan bisnis
perusahaan.
e. Melakukan riset perkembangan bisnis perusahaan secara berkala.
4) Developer
a. Merancang sebuah sistem baik dari struktur, prospek hingga tampilan
sistem.
b. Mengembangkan sistem yang telah dibuatnya.
c. Mengetahui apa saja yang dibutuhkan ketika membuat proyek, ide apa
yang akan digagas dan rencana apa yang akan direalisasikan,
5) Software Engineer
a. Merancang pembuatan software baru.
b. Menguji program baru untuk dicari kesalahannya agar dapat diperbaiki.
c. Memelihara sistem dengan memonitoring dan memperbaiki kerusakan
software.
6) AI Engineer
a. Melakukan perbaikan algoritma pada machine learning.
b. Menggunakan machine learning sebagai data input pada software.
c. Mengembangkan produk berdasarkan machine learning.
d. Mengotomatisasi proses dengan memanfaatkan machine learning.
7) UX/UI Designer
a. Berperan untuk menentukan estetika dan pengalaman pengguna dalam
sebuah web.
b. Membuat wireframe (sketsa layout untuk sebuah web).
c. Memahami bagaimana HTML, CSS, dan JavaScript bekerja.
3. Apakah struktur organisasi di Learn Quran sudah mencukupi?
Cukup
4. Apakah setiap unit kerja sudah menangani pekerjaan sesuai dengan job
desc-nya? Menurut saya sudah
Jakarta, Juli 2018
M.Sani
CEO
PERTANYAAN WAWANCARA
(ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS INTERNAL – ANALISIS CSF)
Target : Divisi Business Manager (keuangan)
Tanggal : Jumat 09 Maret 2018
Waktu : 14.00
Narasumber : Fadilah Arief
Jabatan : Business Manager
1. Jelaskan secara rinci tujuan utama dari divisi ini?
Fokus terhadap produk yang dikerjakan, memahami kebutuhan produk yang
akan dikembangkan dan dibutuhkan user, mengevaluasi produk
2. Kendala apa saja yang dihadapi oleh divisi ini, baik itu secara internal maupun
eksternal?
Internal : Belum sesuai dengan standar keuangan, kesalahan pada pencatatan
dan pencocokan laporan.
Eksternal : Keterlambatan tagihan yang dapat mempengaruhi pelaporan
keuangan perbulannya.
3. Jelaskan secara rinci bagaimana pemanfaatan IT pada divisi ini?
Menggunakan software Microsoft excel dan spreadsheet.
4. Apa yang anda harapkan dari pemanfaatan IT pada divisi ini untuk ke
depannya?
Software yang mudah digunakan karena software yang sekarang masih sulit
untuk digunakan atau tidak user friendly.
Jakarta, April 2018
Fadilah Arief
Business Manager
PERTANYAAN WAWANCARA
(ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS INTERNAL – ANALISIS CSF)
Target : Divisi SDM
Tanggal : Jumat 09 Maret 2018
Waktu : 14.00
Narasumber : M. Sani
Jabatan : CEO
1. Jelaskan secara rinci tujuan utama dari divisi ini?
Memelihara sumber daya manusia yang ada di perusahaan, menjunjung tinggi
hak-hak karyawan, mengatur pembayaran upah karyawan dan menyeleksi
calon karyawan dengan nilai-nilai budi luhur.
2. Kendala apa saja yang dihadapi oleh divisi ini, baik itu secara internal maupun
eksternal?
Internal : Merekrut calon pegawai yang kompeten di bidangnya
Eksternal :
3. Jelaskan secara rinci bagaimana pemanfaatan IT pada divisi ini?
Pemanfaatan IT dalam pencatatan performa karyawan dan menyimpan
informasi pribadi karyawan dalam database.
4. Apa yang anda harapkan dari pemanfaatan IT pada divisi ini untuk ke
depannya?
Agar lebih terstruktur dan terorganisir dalam pengelolaan SDM.
Jakarta, April 2018
M. Sani
CEO
PERTANYAAN WAWANCARA
(ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS INTERNAL – ANALISIS CSF)
Target : Divisi Developer
Tanggal : Jumat 09 Maret 2018
Waktu : 14.00
Narasumber : Irfan Asidiq
Jabatan : Divisi Developer
1. Jelaskan secara rinci tujuan utama dari divisi ini? Melakukan pengembangan
produk, melakukan perencanaan produk baru, membuat aplikasi dan mengikuti
perkembangan teknologi.
2. Kendala apa saja yang dihadapi oleh divisi ini, baik itu secara internal maupun
eksternal?
Internal : kurang cepat dalam hal development sehingga berpengaruh pada
waktu rilis
Eksternal : teknologi ngoding sekali (react native) library nya belum banyak,
langsung di build langsung jadi Android dan IOS, fiturnya belum
sematang yang sudah ada, seperti Java Android.
3. Jelaskan secara rinci bagaimana pemanfaatan IT pada divisi ini?
Divisi ini memanfaatkan penggunaan IT secara total atau full IT untuk
pengerjaan coding, perancangan desain, testing, spreadsheet dan lain
sebagainya.
4. Apa yang anda harapkan dari pemanfaatan IT pada divisi ini untuk ke
depannya? Tidak adanya lagi tracking error saat menjalankan aplikasi.
5.
Jakarta, April 2018
Irfan Asidiq
Divisi Developer
PERTANYAAN WAWANCARA
(ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS INTERNAL – ANALISIS CSF)
Target : Divisi UI/UX Designer
Tanggal : 23 Mei 2018
Waktu : 15.00
Narasumber : Himmatul Aliyah
Jabatan : Divisi UX/UI designer
1. Jelaskan secara rinci tujuan utama dari divisi ini?
Men-support developer dan marketing di bagian desain, video, grafis, animasi
dan audio.
2. Kendala apa saja yang dihadapi oleh divisi ini, baik itu secara internal maupun
eksternal?
Internal : Hardware yang masih kurang karena belum menjadi prioritas.
Eksternal : Software dan tools yang harus selalu di-update dan membutuhkan
requirement yang lebih tinggi.
3. Jelaskan secara rinci bagaimana pemanfaatan IT pada divisi ini?
Divisi ini memanfaatkan penggunaan IT secara total atau full IT untuk
perancangan desain, komunikasi, kolaborasi, produksi dan lain sebagainya.
4. Apa yang anda harapkan dari pemanfaatan IT pada divisi ini untuk ke
depannya? Agar hardware lebih di-upgrade lagi untuk performa karyawan.
Jakarta, April 2018
Himmatul Aliyah
Divisi UX/UI designer
PERTANYAAN WAWANCARA
(ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS INTERNAL – ANALISIS CSF)
Target : Divisi Product Manager
Tanggal : 23 Mei 2018
Waktu : 13.00
Narasumber : Denny Yusuf
Jabatan : Product Manager
1. Jelaskan secara rinci tujuan utama dari divisi ini?
Mengontrol perkembangan produk, bertanggung jawab terhadap proses
pembuatan produk, mengevaluasi produk yang sedang dikerjakan
2. Kendala apa saja yang dihadapi oleh divisi ini, baik itu secara internal maupun
eksternal?
Internal : So far so good, hanya memang terkendala dalam hal development
yang agak lambat
Eksternal : cepatnya perkembangan teknologi yang disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna
3. Jelaskan secara rinci bagaimana pemanfaatan IT pada divisi ini?
Google doc, Gmail, Google Analytic.
4. Apa yang anda harapkan dari pemanfaatan IT pada divisi ini untuk ke
depannya? Tools berbayar yang bisa digunakan oleh perusahaan.
Jakarta, April 2018
Denny Yusuf
Product Manager
PERTANYAAN WAWANCARA
(ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS INTERNAL – ANALISIS SWOT)
Target : Direktor & Developer
Tanggal : 26 April 2018
Waktu : 15.00
Narasumber : M. Sani
Jabatan : CEO
1. Jelaskan faktor apa saja yang menjadi strength dari Learn Quran?
a. Market leader karena kualitas produk
b. Masyarakat menyukai produk tersebut, unique
c. Software yang ada sudah matang dengan fitur-fiturnya
d. Belum ada yang seperti Learn Quran
2. Jelaskan faktor apa saja yang menjadi weakness dari Learn Quran?
a) Funding, bukan funding yang gede-gedean
b) Masih kurangnya jumlah sumber daya manusia (SDM) sehingga tidak
sesuai dengan banyaknya proyek yang dikerjakan.
c) Modal yang masih minim.
d) Tidak ada batasan jam kerja tertentu untuk para karyawan.
e) Cashflow yang masih belum stabil.
3. Jelaskan faktor apa saja yang menjadi oppportunity dari Learn Quran?
a. Pertumbuhan masyarakat
b. Masyakarat yang makin sadar akan agama, makin melek teknologi
sehingga produk Learn Quran akan semakin terpakai.
c. Islam semakin berkembang sehingga Learn Quran makin banyak user
nya.
d. Perkembangan teknologi yang dapat meningkatkan pengembangan produk
Learn Quran
4. Jelaskan faktor apa saja yang menjadi threat dari Learn Quran?
a. Adanya pesaing yang akan menyaingi atau seperti Learn Quran
b. Munculnya kompetitor yang lebih inovatif dan cepat berkembang.
5. Sejauh ini langkah apa saja yang dilakukan Learn Quran untuk menghadapi
ancaman-ancaman ke depan?
a. Meningkatkan kualitas produk
b. Update terhadap tren teknologi terbaru
Jakarta, April 2018
M. Sani
CEO
PERTANYAAN WAWANCARA
(ANALISIS LINGKUNGAN BISNSIS INTERNAL – ANALISIS VALUE
CHAIN)
Target : Direktor & Developer
Tanggal : 23 Mei 2018
Waktu : 15.00
Narasumber : M. Sani
Jabatan : CEO
1. Apa saja aktivitas utama yang ada di Learn Quran?
a. Aktivitas apa saja yang dilakukan Learn Quran dalam penanganan
material sebelum digunakan? (Inbound Logistic)
Perencanaan proyek, analisis kebutuhan & anggaran.
b. Akivitas apa yang ada di Learn Quran dan berhubungan dengan
pengolahan input menjadi output? (Operation)
Membuat produk (design & coding), mengembangkan produk yang
dibutuhkan untuk belajar Al-Quran
c. Aktivitas apa yang ada di Learn Quran dalam melakukan penyampaian
produk ke customer? (Outbound Logistic)
Menghasilkan produk yang inovatif dan bermanfaat
d. Aktivitas apa yang ada di Learn Quran dan berhubungan dengan
pengarahan customer agar tertarik membeli produk dari Learn Quran?
(Sales & Marketing)
Website, word of mouth, dan mengadakan event
e. Layanan apa yang diberikan Learn Quran kepada pekerja/customer?
(Service)
Maintenance, solusi dan kepercayaan
2. Apa saja aktivitas pendukung yang ada di Learn Quran?
a. Divisi atau fungsi apa saja yang ada di Learn Quran dalam melayani
kebutuhan organisasi? (Corporate Infrastructure)
Keuangan
b. Apa saja yang dilakukan Learn Quran dalam mengatur Sumber Daya
Manusia? (Human Resources Management)
Perekrutan SDM jika dibutuhkan, pelatihan SDM dengan melakukan
kajian-kahian mengenai tafsir AL-Quran
c. Apa saja yang dilakukan Learn Quran dalam melakukan pengembangan
software, hardware? (Product & Technology Departement) pemanfaatan
pengembangan teknologi digital
d. Apa saja yang dilakukan Learn Quran dalam proses perolehan sumber
daya? (Procurement)
Berkerja sama dengan penyedia server atau third party.
Jakarta, April 2018
M. Sani
CEO
PERTANYAAN WAWANCARA
(ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS EKSTERNAL – ANALISIS
PESTEL)
Target : Direktor & Developer
Tanggal : 25 Juni 2018
Waktu : 15.00
Narasumber : M. Sani
Jabatan : CEO
A. POLITICAL
1) Apakah upah minimum Learn Quran sudah sesuai dengan UMR daerah
setempat? Ya, upah minimum Learn Quran sudah sesuai UMR.
2) Apakah pengendalian harga yang ditentukan sudah sesuai? Ya, pengendalian
harga sudah sesuai.
3) Apakah Learn Quran memberikan kesempatan bekerja yang sama untuk
semua orang? Kepada orang yang berkompeten di bidangnya untuk produk
Learn Quran
4) Apakah lokasi didirikannya Learn Quran diperbolehkan oleh pemerintahan
daerah setempat? Ya lokasi Learn Quran diperbolehkan oleh pemerintahan
daerah setempat.
5) Apakah perusahaan dapat melakukan periklanan dan iklan mana yang boleh
dilakukan? Ya, iklan dilakukan di website dan social media.
6) Apakah Learn Quran sudah memiliki peraturan? Ya, Learn Quran sudah
memiliki peraturan.
7) Apakah Learn Quran sudah melakukan perpajakan? Ya, Learn Quran sudah
melakukan perpajakan.
8) Apakah Learn Quran menetapkan peraturan perdagangan internasional?
Kurang lebih sudah
9) Apakah Learn Quran memiliki perlindungan dan jaminan untuk pelanggan?
Ya, Learn Quran sudah memiliki perlindungan dan jaminan untuk
pelanggan.
10) Apakah Learn Quran menerapkan hukum-hukum untuk ketenagakerjaan?
Ya, Learn Quran sudah menerapkan hukum-hukum untuk ketenagakerjaan.
11) Apakah Learn Quran mempunyai peraturan dalam menghadapi persaingan?
Ya, Learn Quran sudah mempunyai peraturan dalam menghadapi
persaingan.
B. ECONOMIC
1. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan di Learn Quran?
Alhamdulillah, pertumbuhan sejauh ini baik, Ziswaf dari masyarakat juga
kenceng.
2. Bagaimana kebijakan moneter yang diterapkan di Learn Quran? Belum
pernah.
3. Apakah Learn Quran meminta pemerintah untuk ikut andil di dalam
perekonomian Learn Quran? Tidak terlalu, hanya mengikuti aturan yang
berlaku saja.
4. Bagaimana tahapan siklus bisnis perekonomian Learn Quran? Kadang naik
kadang turun
5. Bagaimana persiapan Learn Quran jika terjadi inflasi dan deflasi untuk
harga barang/jasa yang ada? Alhamdulillah, tidak
6. Apakah Learn Quran memiliki kebijaksanaan dalam mengatur keuangan?
Ya, Learn Quran memiliki strategi keuangan yang diatur oleh divisi
business manager
7. Apakah Learn Quran sudah memiliki pajak, dan tingkatan pajaknya
perusahaan atau perorangan? Ya, Learn Quran sudah memiliki pajak
yayasan, setiap perbulan.
8. Apakah setiap tahunnya Learn Quran membuat neraca untuk mengetahui
pendapatannya bertahan atau tidak bertahan terhadap perdagangan luar
negeri? Ya, Learn Quran membuat neracanya
C. SOCIAL
1. Bagaimana cara Learn Quran dapat mendistribusikan pendapatannya?
Learn Quran mendistribusikan pendapatannya dengan cara berzakat,
berinfaq ke masjid dan penyaluran beasiswa kepada pengguna yang kurang
mampu untuk membeli Learn Quran versi Pro
2. Apakah Learn Quran melihat faktor sosial dengan demografi masyarakat?
Learn Quran berusaha untuk dapat berinteraksi sosial secara langsung
kepada masyarakat dengan mengadakan kajian mengenai tafsir
3. Bagaimana Learn Quran melakukan penjualan dengan mobilitas sosial?
Sejauh ini, jika user mengetik keyword “Learn Quran” di Google, maka
web Learn Quran berada di tampilan paling atas, hal ini menunjukan belum
ada yg seperti Learn Quran
4. Bagaimana Learn Quran melakukan adaptasi jika terjadi perubahan gaya
hidup di zaman sekarang? In syaAllah, Learn Quran selalu seusi dengan
gaya hidup yang telah terjadi, tentunya tetap dengan menjaga kualitas
produk serta menerima masukan/ kritik dari pengguna Learn Quran
5. Bagaimana Learn Quran memiliki sikap kerja yang baik bagi
pelanggannya? Learn Quran melakukan support, service, serta berusaha
menjawab dan menangani permasalahan yang dialami user
6. Apakah Learn Quran memiliki batasan dalam pendidikan bagi pelanggan
atau karyawannya? Yang terpenting adalah kompetensi serta dapat bekerja
sama dengan tim
7. Apakah Learn Quran memikirkan kesehatan dan kesejahteraan bagi
karyawannya? Ya, karyawan Learn Quran memiliki BPJS
8. Apakah Learn Quran melihat kondisi kehidupan dari pelanggan maupun
karyawan? Ya, Learn Quran melihat kondisi kehidupan karyawannya,
karena karyawan adalah asset tim.
D. TECHNOLOGY
1. Apakah Learn Quran membuat kemajuan teknologi dari fokus pemerintah
dan industri lainnya? Ya, Learn Quran mendukung kemajuan teknologi.
2. Apakah Learn Quran selalu melakukan penemuan dan pengembangan
baru? Learn Quran senantiasa melakukan pengembangan dari segi
teknologi dan software, kalau untuk penemuan baru tidak ya
3. Bagaimana kecepatan dari transfer teknologi yang diterapkan di Learn
Quran? Transfer teknologi pada Learn Quran cukup baik, yaitu dengan
update berita perkembangan teknogi yang sedang marak
4. Bagaimana Learn Quran menangani teknologi lama untuk menjadi lebih
baru? Menangani teknologi lama untuk menjadi baru dengan mengupgrade
system, software yang lebih baru, sesuai kebutuhan
5. Berapa biaya Learn Quran untuk penggunaan teknologi? Penggunaan
teknologi Learn Quran mulai dari 15 sampai 20 juta perbulan, untuk
keperluan pemakaian internet dan server.
6. Bagaimana Learn Quran menanggapi dan melakukan perubahan dalam
ilmu pengetahuan? Melakukan perubahan terhadap ilmu pengetahuan
dengan cara terus menerus mengupdate informasi, mengikuti sertifikasi dan
juga training sesuai kebutuhan karyawan.
7. Apa saja dampak perubahan teknologi bagi Learn Quran? Dampak
perubahan teknologi bagi Learn Quran adalah dari segi bisnis, teknologi,
investasi, upgrade server, laptop, wireless dan juga kebutuhan penunjang
pekerjaan lainnya, jika sesuai dengan kebutuhan, maka teknologi tersebut
akan diadopsi oleh Learn Quran untuk pengembangan produk selanjutnya.
E. ENVIRONMENT
1. Apakah Learn Quran memiliki penanganan jika terjadi bencana seperti
kebakaran atau banjir ? Belum, Learn Quran belum memiliki penanganan
jika terjadi bencana, karena perusahaan berbentuk digital.
2. Apakah Learn Quran akan tetap beroperasi jika cuaca kurang baik? Tetap
beroperasi, karena system remote atau bisa bekerja di rumah. Kalau situasi
benar-benar tidak memungkinkan diliburkan.
F. LEGAL
1. Apakah Learn Quran memiliki batasan usia dalam menerima karyawan?
Ya, karyawan Learn Quran dibatasi dari usia 17 sampai 35 tahun saja
2. Berapa upah minimum yang dikeluarkan oleh Learn Quran kepada
karyawan? Upah minimum Learn Quran sebesar 3 juta untuk karyawannya,
menyesuaikan dengan UMR.
3. Apakah Learn Quran memiliki hukum perusahaan? Learn Quran memiliki
lembaga hukum berbentuk yayasan
Jakarta, April 2018
M. Sani
CEO
PERTANYAAN WAWANCARA
(ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS EKSTERNAL – PORTER’S FIVE
FORCE)
Target : Direktor & Developer
Tanggal : 25 Mei 2018
Waktu : 15.00
Narasumber : Denny Yusuf
Jabatan : Product Manager
1. Bagaimana perkembangan dan tantangan startup saat ini?
Perkembangan yang sangat pesat, sudah banyak startup-startup baru
bermunculan, tantangannya banyak pesaing baru, pesaing lama yang lebih
besar.
2. Siapa saja pelanggan yang memakai produk dari Learn Quran?
Semua masyarakat muslim terutama guru mengaji ataupun orang yang ingin
belajar membaca Al-Quran
3. Siapa yang menjadi pemasok untuk Learn Quran?
Provider internet, penyedia server.
4. Apa yang dilakukan Learn Quran terhadap ancaman startup pendatang baru
yang sejenis?
Menjaga kualitas, meningkatkan layanan yang menjawab permasalahan yang
dialami user
5. Hal apa saja yang sudah dilakukan Learn Quran agar tetap bertahan terhadap
pesaing-pesaing lama dan memiliki jenis startup yang sama?
Meningkatkan kualitas, mengupgrade teknologi yang digunakan, serta
menambah fitur-fitur yang memang dibutuhkan user
6. Startup mana yang menjadi saingan Learn Quran?
Educa Studio, iMajlis Mobile, Indocipta Studio, Fathuddin Ja’far, M.A
7. Hal apa saja yang sudah dilakukan Learn Quran dalam menarik client agar
memakai produk dari Learn Quran?
Website, digital marketing, relasi, mengadakan kajian tafsir Al-Quran
8. Apakah Learn Quran bekerja sama atau memakai jasa dari perusahaan lain?
Ya, seperti HSPnet untuk server, GoPay dll
Jakarta, April 2018
Denny Yusuf
Product Manager
PERTANYAAN WAWANCARA
(ANALISIS LINGKUNGAN SI/TI INTERNAL)
Target : Divisi Developer, Product Manager
Tanggal : 25 Mei 2018
Waktu : 15.00
Narasumber : Denny Yusuf
Jabatan : Product Manager
1. Hardware apa saja yang digunakan Learn Quran dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya?
Laptop, server, router, keyboard, mouse, infocus dll.
2. Software apa saja yang digunakan Learn Quran dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya?
React Native, Android Studio, Microsoft Word, Microsoft Excel, SQL Server,
Whatsapp, Gmail, Google Doc, Google Analytic, G Suite, Trello, Facebook,
dan Instagram.
3. OS (Operation System) apa saja yang digunakan Learn Quran dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya?
Microsoft Windows dan Mac Os yaitu Linux.
4. Aplikasi software apa saja yang menjadi penunjang bisnis Learn Quran?
Gmail, media sosial (wa, instagram, facebook)
5. Apakah Learn Quran memiliki desain arsitektur jaringan komputer yang
digunakan selama kegiatan bisnis?
6. Bagaimana tanggapan anda tentang pemanfaatan Teknologi Digital di unit
kerja ini atau di Learn Quran?
Sudah cukup memanfaatkan teknologi digital dengan baik dari teknologi yang
berkembang
7. Adakah harapan-harapan di masa depan terhadap pemanfaatan Teknologi
Digital di unit kerja ini atau di Learn Quran?
Harapannya agar teknologi yang sedang tren dan berkembang sudah matang
fitur-fiturnya, agar kami manfaatkan dengan sebaik mungkin
Jakarta, April 2018
Denny Yusuf
Product Manager
PERTANYAAN WAWANCARA
(ANALISIS LINGKUNGAN SI/TI INTERNAL - MC FARLAN
STRATEGY)
Target : Divisi IT
Tanggal : 25 Juni 2018
Waktu : 15.00
Narasumber : Irfan Asidiq
Jabatan : Divisi Developer
1. Apa Software terpenting yang digunakan Learn Quran untuk kegiatan bisnis
saat ini dalam keberlangsungan bisnis? (Strategic)
Android Studio
2. Apa Hardware terpenting yang digunakan Learn Quran untuk kegiatan bisnis
saat ini dan di masa yang akan datang? (Strategic)
Laptop dan server.
3. Apa saja Software pendukung yang digunakan Learn Quran untuk mencapai
kesuksesan? (Support)
Gmail, Google Doc, Google Analytic, G Suite, Facebook, Whatsapp dan
Instagram.
4. Apa saja Hardware pendukung yang digunakan Learn Quran untuk mencapai
kesuksesan? (Support)
Keyboard, device kit (HP, tablet).
5. Pada kegiatan bisnis yang berjalan, software apa saja yang digunakan oleh
Learn Quran dalam membantu efisiensi dan efektivitas operasional Learn
Quran? (Key operation)
React Native, Microsoft Word, Microsoft Excel, SQL Server dan Trello
6. Pada kegiatan bisnis yang berjalan, hardware apa saja yang digunakan oleh
Learn Quran dalam membantu efisiensi dan efektivitas operasional Learn
Quran? (Key operation)
Laptop dan server.
7. Software apa yang berpotensi besar untuk mendukung kesuksesan Learn
Quran di masa yang akan datang? (High potential)
AI dan Machine Learning
8. Hardware apa yang berpotensi besar untuk mendukung kesuksesan Learn
Quran di masa yang akan datang? (High potential)
Laptop, firewall, printer wireless dan server.
Jakarta, April 2018
Irfan Asidiq
Developer
PERTANYAAN WAWANCARA
(ANALISIS LINGKUNGAN SI/TI EKSTERNAL)
Target : Direktor, Developer & Divisi IT
Tanggal : 25 Juni 2018
Waktu : 15.00
Narasumber : Irfan Asidiq
Jabatan : Divisi Developer
1. Tren teknologi apa yang diperlukan oleh Learn Quran?
Internet of Things (IoT) mungkin ya
2. Apakah Learn Quran sudah memanfaatkan tren teknologi terbaru?
Sedikit sedikit sudah seperti AI dan Machine Learning
Jakarta, April 2018
Irfan Asidiq
Developer
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Indonesia 15412 Email : fst.uinjkt.ac.id
Telp. (62-21) 7401925 Fax. (62-21) 7493315 Website: http ://fst.uinjkt.ac.id
Nomor : B- 1304 / F9 / KM.01.2 / 07 / 2020 Jakarta, 09 Juli 2020
Lampiran : -
Perihal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.
1. Bayu Waspodo, M.M
2. Nida'ul Hasanati, S.T, MMSI
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II/
(Materi/Teknis)* penulisan skripsi mahasiswa:
Nama : Supriyani
NIM : 11140930000169
Program Studi : Sistem Informasi
Judul Skripsi : “PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL (STUDI KASUS :
LEARN QURAN)”
Judul tersebut telah disetujui oleh Program Studi bersangkutan pada tanggal dengan
outline, abstraksi dan daftar pustaka terlampir. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai
dalam waktu 6 (enam) bulan setelah ditandatanganinya surat penunjukan pembimbing
skripsi.
Apabila terjadi perubahan terkait dengan skripsi tersebut selama proses
pembimbingan, harap segera melaporkan kepada Program Studi bersangkutan.
Demikian atas kesediaan Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
a.n Dekan
Wadek Bidang Akademik
Nashrul Hakiem, S. Si,. M.T,. Ph.D
NIP. 19710608 200501 1 005
Tembusan:
Dekan (sebagai laporan)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Indonesia 15412 Email : fst.uinjkt.ac.id
Telp. (62-21) 7401925 Fax. (62-21) 7493315 Website: http ://fst.uinjkt.ac.id
Nomor : B- 1195/F9/HM.01.6/7/2020 Jakarta, 09 Juli 2020 Lampiran : - Hal : Observasi / Kunjungan Kepada Yth. CEO LEARN QURAN (H. Mohamad Sani, M.Sc) Code Margonda, Jln. Margonda Raya No. 1 Depok Jawa Barat Learn Quran Di Tempat Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Dalam rangka menambah wawasan mahasiswa dalam mata kuliah Skripsi Program Studi Sistem Informasi Semester 12, kami mohon kiranya Bapak/Ibu berkenan menerima mahasiswa yang nama-namanya terlampir pada absensi untuk observasi pada lembaga yang Bapak/Ibu pimpin pada :
Hari dan Tanggal : - Peserta : 1 Mahasiswa Demikian surat permohonan ini disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya
kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb. a.n. Dekan Wakil Dekan Bidang Akademik Nashrul Hakiem, S.Si, MT, Ph.D
NIP.19710608 200501 1 005
Tembusan : 1. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Kaprodi/Sekprodi Sistem Informasi
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat Indonesia 15412 Email : fst.uinjkt.ac.id
Telp. (62-21) 7401925 Fax. (62-21) 7493315 Website: http ://fst.uinjkt.ac.id
DAFTAR NAMA MAHASISWA
No NIM NAMA MAHASISWA/I TELP/HP
1. 11140930000169 Supriyani 082210143576
a.n. Dekan Wakil Dekan Bidang Akademik
Nashrul Hakiem, S.Si, MT, Ph.D NIP.19710608 200501 1 005