skripsi perencanaan strategi digital pada bmt al...

287
1 SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL-MUJAHIDIN Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Disusun Oleh: VIDYASARI MEGA PUTRI 1113093000117 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M /1440 H

Upload: others

Post on 05-Jun-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

1

SKRIPSI

PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL

PADA BMT AL-MUJAHIDIN

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

VIDYASARI MEGA PUTRI

1113093000117

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M /1440 H

Page 2: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi
Page 3: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

ii

SKRIPSI

PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL

PADA BMT AL-MUJAHIDIN

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh:

VIDYASARI MEGA PUTRI

1113093000117

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M /1440 H

Page 4: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

iii

SKRIPSI

PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL

PADA BMT AL-MUJAHIDIN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

VIDYASARI MEGA PUTRI

1113093000117

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M /1440 H

Page 5: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

i

Page 6: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

ii

Page 7: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

iii

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN

TINGGI ATAU LEMBAGA APAPUN.

Page 8: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

iv

ABSTRAK

Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi Digital Pada BMT

Al-Mujahidin dibawah bimbingan Bayu Waspodo, MM dan Meinarini Catur

Utami, MT.

Perkembangan teknologi digital yang sangat pesat merubah cara berbisnis suatu

industri, salah satunya industri perbankan. Didukung dengan munculnya istilah

SMACIT (social, mobile, analiytics, cloud, dan internet of things) yang menjadikan

era perbankan yang dulunya face to face mulai beralih menjadi layanan keuangan

digital. Muncul dan berkembangannya perusahaan financial technologi (fintech)

juga memaksa industri perbankan formal maupun non formal untuk berbenah diri.

BMT merupakan lembaga keuangan yang difokuskan untuk menghimpun dan

menyalurkan dana dengan prinsip bagi hasil. Lembaga ini didirikan dengan tujuan

untuk memfasilitasi masyarakat yang belum terjangkau oleh pelayanan bank atau

BPR. Dalam kegiatannya BMT AL-Mujahidin belum memaksimalkan penggunaan

teknologi yang mengakibatkan BMT melewatkan peluang layanan perbankan

digital, selain itu BMT juga belum memiliki SDM yang berkompeten di bidang

SI/TI, sehingga BMT harus mendatangkan pihak ketiga untuk menangani

permasalahan yang terjadi. Oleh sebab itu, melihat perkembangan layanan

perbankan saat ini, sudah seharusnya BMT Al-Mujahidin berbenah diri dan

menciptakan inovasi terhadap perencanaan dan implementasi SI/TI secara

berkelanjutan agar tujuan dan sasaran bisnisnya tercapai, sehingga perencanaan

strategi digital dirasa perlu untuk mendukung perkembangan BMT Al-Mujahidin.

Pada penelitian perencanaan strategi digital ini, penulis menggunakan framework

Peppard dan Ward dengan menggunakan beberapa analisis tools yaitu: Balanced

scorecard, CSF, SWOT, Value Chain, PESTEL, Porter’s Five Forces dan Mc

Farlan Strategic Grid. Hasil dari penelitian ini berupa Strategi SI, Strategi TI dan

Strategi Manajemen SI/TI.

Kata Kunci: Perencanaan Strategi Digital, Peppard & Ward, Balanced Scorecard,

CSF, SWOT, Value Chain, PESTEL, Porter’s Five Forces, Mc Farlan Strategic

Grid.

BAB I-V + xvi Halaman + 235 Halaman + 46 Gambar + 34 Tabel + 29 Daftar

Pustaka

Page 9: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan

segala rahmat dan nikmat, baik nikmat waktu dan nikmat sehat sehingga peneliti

mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam peneliti panjatkan

kehadirat junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Skripsi ini berjudul

“Perencanaan Strategi Digital pada BMT Al-Mujahidin”. Skripsi ini disusun

sebagai syarat untuk mendapatlan gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

peneliti khususnya dan bagi para peneliti selanjutnya. Dalam kesempatan ini

peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini baik moril maupun materil. Peneliti ini mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak. Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah.

3. Bapak Bayu Waspodo, MM selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan ilmu, motivasi dan bimbingan selama proses penyusunan

skripsi ini.

Page 10: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

vi

4. Ibu Meinarini Catur Utami, MT selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan ilmu, motivasi dan bimbingan selama proses penyusunan

skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Sitem Informasi yang telah

memberikan ilmu selama peneliti duduk di bangku perkuliahan.

6. Bapak Ir. Muhammad Habil, MM selaku Sekretaris BMT Al-Mujahidin

yang telah bersedia diwawancarai, memberikan data dan ilmu yang

bermanfaat.

7. Kedua Orang tua penulis, Alm (papah) dan mamah yang selalu

mendo’akan tanpa henti, dukungan dan memberikan semangat serta

kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

8. Kakak dan adik-adik yang senantiasa memberikan motivasi, perhatian,

dan kasih saying. Terimakasih telah menjadi bagian dari motivator yang

luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

9. Andi Destiawan yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan

kepeda peneliti.

10. Sahabat – sahabatku Irna, Millah, Dijah, Imas, Qonita, dan Rida yang

tidak pernah bosan mendengar keluhanku dan selalu memberikan

dukungan serta semangat untuk menyelesaikan kuliah.

11. Keluarga Besar Sistem Informasi 2013 yang menjadi motivasi penulis

dalam menyelesaikan penelitian ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membantu hingga terselesaikannya laporan ini.

Page 11: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

vii

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan

yang disebabkan keterbatasan pengetahuan peneliti. Untuk itu kiranya, pembaca

dapat memaklumi atas kekurangan dalam laporan ini.

Akhir kata peneliti berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaiku wr. Wb

Jakarta, Januari 2019

Vidyasari Mega Putri

1113093000117

Page 12: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................. i

PENGESAHAN UJIAN .................................................... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN ................................................................................................................ iii

ABSTRAK ......................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ v

DAFTAR ISI .................................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xv

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................ 9

1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................. 10

1.4 Batasan Masalah ............................................................................................... 10

1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................................. 11

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................ 11

1.7 Metodologi Penelitian ....................................................................................... 12

1.7.1 Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 12

1.7.2 Framework Analisis Perencanaan Strategi Digital ................................... 13

1.8 Sistematika Penulisan ....................................................................................... 16

BAB II ............................................................................................................................... 19

LANDASAN TEORI ........................................................................................................ 19

2.1 Konsep Dasar Strategi Digital........................................................................... 19

2.1.1 Pengertian Strategi .................................................................................... 19

2.1.2 Tipe-Tipe Strategi ..................................................................................... 22

Page 13: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

ix

2.1.3 Fungsi Strategi .......................................................................................... 23

2.1.4 Pengertian Digital ..................................................................................... 24

2.2 Konsep Dasar Sistem ........................................................................................ 25

2.2.1 Pengertian Sistem ...................................................................................... 25

2.2.2 Karakteristik Sistem .................................................................................. 25

2.2.3 Klasifikasi Sistem ..................................................................................... 28

2.2.4 Daur Hidup Sistem .................................................................................... 29

2.3 Konsep Dasar Teknologi ................................................................................... 31

2.3.1 Pengertian Teknologi ................................................................................ 31

2.4 Konsep Dasar Informasi.................................................................................... 32

2.4.1 Pengertian Informasi ................................................................................. 32

2.4.2 Nilai Informasi .......................................................................................... 33

2.4.3 Karakteristik Informasi ............................................................................. 35

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi ........................................................................ 37

2.5.1 Pengertian Sistem Informasi ..................................................................... 37

2.5.2 Komponen Dasar Sistem Informasi .......................................................... 38

2.6 Konsep Dasar Teknologi Informasi .................................................................. 40

2.6.1 Pengertian Teknologi Informasi ................................................................ 40

2.6.2 Peranan dan Pentingnya Teknologi Informasi .......................................... 41

2.6.3 Komponen Teknologi Informasi ............................................................... 42

2.6.4 Tujuan dan Fungsi Teknologi Informasi ................................................... 43

2.6.5 Keuntungan Penerapan Teknologi Informasi ............................................ 45

2.7 Konsep Dasar Perencanaan Strategi Digital ..................................................... 46

2.7.1 Strategi Digital (SI/TI) .............................................................................. 46

2.7.2 Strategi Bisnis ........................................................................................... 47

2.7.3 Perencanaan Strategi Digital ..................................................................... 48

2.8 Hubungan Strategi Digital (SI/TI) dan Strategi Bisnis ..................................... 50

Page 14: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

x

2.9 Perlunya Perencanan Strategi Digital ............................................................... 51

2.10 Konteks Strategi Digital Dalam Organisasi ...................................................... 52

2.11 Metodologi Perencanaan Strategi Digital ......................................................... 56

2.11.1 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI Versi Wetherbe .......................... 56

2.11.2 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI Versi Anita Cassidy ................... 57

2.11.3 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI Versi Price Waterhouse ............. 63

2.11.4 Framework Perencanaan Strategi Digital Versi Peppard Ward ................ 65

2.12 Perbandingan Metodologi Perencanaan Strategi Digital .................................. 75

2.13 Metode dan Teori Analisis Perencanaan Strategi Digital ................................. 80

2.13.1 Analisis Balanced Scorecard .................................................................... 80

2.13.2 Analisis Value Chain ................................................................................ 85

2.13.3 Analisis Critical Success Factor ............................................................... 89

2.13.4 Analisis SWOT ......................................................................................... 93

2.13.5 Analisis Porter’s Five Forces Competitive Model .................................... 96

2.13.6 Analisis Mc Farlan’s Strategic Grid....................................................... 100

2.13.7 Analisis PESTEL .................................................................................... 101

2.14 Konsep BMT ................................................................................................... 104

2.14.1 Pengertian BMT ...................................................................................... 104

2.14.2 Dasar Hukum BMT ................................................................................. 106

2.14.3 Visi, Misi, dan Tujuan BMT ................................................................... 107

2.14.4 Fungsi dan Peran BMT ........................................................................... 109

2.14.5 Prinsip-Prinsip BMT ............................................................................... 112

2.14.6 Struktur Organisasi BMT ........................................................................ 113

2.14.7 Model Pembiayaan BMT ........................................................................ 114

2.15 Literatur Sejenis .............................................................................................. 126

BAB III ........................................................................................................................... 129

METODE PENELITIAN ................................................................................................ 129

Page 15: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

xi

3.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................................. 129

3.1.1 Observasi ................................................................................................. 129

3.1.2 Wawancara .............................................................................................. 130

3.1.3 Studi Literatur ......................................................................................... 130

3.2 Framework Analisis Perencanaan Strategi Digital ......................................... 131

3.2.1 Tahap Masukan ....................................................................................... 131

3.2.2 Tahap Proses Identifikasi Strategi Digital............................................... 135

3.2.3 Tahap Keluaran ....................................................................................... 135

3.3 Kerangka Penelitian ........................................................................................ 136

BAB IV ........................................................................................................................... 138

PEMBAHASAN ............................................................................................................. 138

4.1 Gambaran Perusahaan ..................................................................................... 138

4.1.1 Profil BMT AL-Mujahidin ...................................................................... 138

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan............................................................................. 139

4.1.3 Logo Perusahaan ..................................................................................... 140

4.1.4 Struktur Organisasi ................................................................................. 141

4.1.5 Uraian Tugas ........................................................................................... 141

4.2 Tahap Masukan (Input) ................................................................................... 147

4.2.1 Analisis Lingkungan Bisnis Internal ....................................................... 148

4.2.2 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal .................................................... 173

4.2.3 Analisis Lingkungan SI/TI Internal ........................................................ 186

4.2.4 Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal ...................................................... 191

4.3 Tahap Proses Identifikasi Strategi Digital ...................................................... 195

4.3.1 Identifikasi Kebutuhan Informasi ........................................................... 195

4.4 Tahap Keluaran (Output) ................................................................................ 203

4.4.1 Strategi Sistem Informasi ........................................................................ 204

4.4.2 Strategi Teknologi Informasi .................................................................. 218

Page 16: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

xii

4.4.3 Strategi Manajemen SI/TI ....................................................................... 220

4.5 Estimasi Waktu dan Anggaran Migrasi SI/TI ................................................. 223

BAB V ............................................................................................................................ 234

PENUTUP ...................................................................................................................... 234

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 234

5.2 Saran ............................................................................................................... 235

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 236

Page 17: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Pertumbuhan Pengguna Internet ........................................................ 3

Gambar 1. 2 Pertumbuhan Nasabah Digital ............................................................ 5

Gambar 1. 3 Pertumbuhan Perbankan Digital di Asia Tenggara ............................ 6

Gambar 2. 1 Strategi Digital sebagai Label untuk ................................................ 49

Gambar 2. 2 Hubungan Antara Strategi SI, Strategi TI, dan Strategi Bisnis ........ 51

Gambar 2. 3 Lingkungan Strategi SI/TI ................................................................ 55

Gambar 2. 4 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI versi Wetherbe .................. 57

Gambar 2. 5 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI versi Anita Cassidy ........... 58

Gambar 2. 6 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI versi Price Waterhouse ..... 63

Gambar 2. 7 Skema Perencanaan Strategi Digital ................................................ 67

Gambar 2. 8 Input dan Toolkit untuk Membangun Application Portfolio ........... 74

Gambar 2. 9 Analisis Balanced Scorecard ............................................................ 82

Gambar 2. 10 Pemetaan Arus Informasi dalam Value Chain ............................... 86

Gambar 2. 11 Diagram Analisis Value Chain ....................................................... 87

Gambar 2. 12 Alur Penentuan Tujuan dalam Analisis CSF.................................. 91

Gambar 2. 13 Critical Success Factors ................................................................. 92

Gambar 2. 14 TOWS Matriks ............................................................................... 94

Gambar 2. 15 Porter's Five Competitive Models .................................................. 99

Gambar 2. 16 Mc Farlan's Strategic Grid ........................................................... 100

Gambar 2. 17 Struktur Organisasi BMT (Standar PINBUK) ............................. 113

Gambar 2. 18 Skema Akad Musyarakah ............................................................ 116

Gambar 2. 19 Skema Akad Mudharabah ............................................................ 120

Gambar 2. 20 Skema Pembiayaan Murabahah ................................................... 122

Gambar 2. 21 Skema Pembiayaan Akad Bai' Al Istishna ................................... 123

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian ....................................................................... 137

Gambar 4. 1 Logo BMT Al-Mujahidin ............................................................... 140

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi BMT Al-Mujahidin ........................................ 141

Gambar 4. 3 Analisis Lingkungan Bisnis Internal .............................................. 149

Gambar 4. 4 Bagan Analisis Balanced Scorecard ............................................... 150

Page 18: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

xiv

Gambar 4. 5 Bagan Analisis CSF ....................................................................... 155

Gambar 4. 6 Bagan Analisis SWOT ................................................................... 162

Gambar 4. 7 Bagan Analisis Value Chain .......................................................... 167

Gambar 4. 8 Analisis Value Chain pada BMT Al-Mujahidin ............................ 168

Gambar 4. 9 Bagan Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal ................................ 174

Gambar 4. 10 Bagan Analisis PESTEL .............................................................. 175

Gambar 4. 11 Bagan Analisis Porter's Five Competitive Force ......................... 182

Gambar 4. 12 Pemetaan Analisis Porter's Five Competitive Force .................... 183

Gambar 4. 13 Bagan Analisis SI/TI Internal ....................................................... 187

Gambar 4. 14 Arsitektur Jaringan Komputer BMT Al-Mujahidin ..................... 189

Gambar 4. 15 Bagan Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal ................................ 191

Gambar 4. 16 Bagan Strategi Sistem Informasi .................................................. 205

Gambar 4. 17 Bagan Pemetaan Solusi SI Berdasarkan Kebutuhan Informasi ... 206

Gambar 4. 18 Bagan Usulan Portfolio Aplikasi SI ............................................. 214

Gambar 4. 19 Usulan Jaringan Komputer BMT AL-Mujahidin ......................... 219

Gambar 4. 20 Usulan Struktur Organisasi BMT AL-Mujahidin ........................ 221

Gambar 4. 21 Rencana Implementasi Strategi Digital pada BMT Al-Mujahidin224

Page 19: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Perbandingan Metodologi Perencanaan Strategi Digital ..................... 76

Tabel 4. 1 Tujuan Berdasarkan Perspektif Financial .......................................... 151

Tabel 4. 2 Tujuan Berdasarkan Perspektif Customer ......................................... 152

Tabel 4. 3 Tujuan Berdasarkan Perspektif Internal Business ............................. 153

Tabel 4. 4 Tujuan Berdasarkan Perspektif Learning & Growth ......................... 154

Tabel 4. 5 CSF Berdasarkan Perspektif Financial .............................................. 155

Tabel 4. 6 CSF Berdasarkan Perspektif Customer .............................................. 157

Tabel 4. 7 CSF Berdasarkan Perspektif Internal Business .................................. 159

Tabel 4. 8 CSF Berdasarkan Perspektif Learning & Growth.............................. 160

Tabel 4. 9 Analisis SWOT BMT Al-Mujahidin ................................................. 162

Tabel 4. 10 Matriks SWOT BMT Al-Mujahidin ................................................ 163

Tabel 4. 11 Portfolio Aplikasi BMT Al-Mujahidin ........................................... 191

Tabel 4. 12 Kebutuhan Informasi Berdasarkan Perspektif Financial ................. 196

Tabel 4. 13 Kebutuhan Informasi Berdasarkan Perspektif Customer ................. 198

Tabel 4. 14 Kebutuhan Informasi Berdasarkan Perspektif Internal Business ..... 200

Tabel 4. 15 Kebutuhan Informasi Berdasarkan Perspektif Learning & Growth. 201

Tabel 4. 16 Kebutuhan Sistem Informasi Berdasarkan Perspektif Financial...... 206

Tabel 4. 17 Kebutuhan Sistem Informasi Berdasarkan Perspektif Customer ..... 208

Tabel 4. 18 Kebutuhan Sistem Informasi Berdasarkan Perspektif Internal

Bussiness ............................................................................................................. 210

Tabel 4. 19 Kebutuhan Sistem Informasi Berdasarkan Perspektif Learning &

Growth ................................................................................................................ 212

Tabel 4. 20 Usulan Portfolio Aplikasi SI untuk BMT AL-Mujahidin ................ 214

Tabel 4. 21 Future Application Portfolio ............................................................ 215

Tabel 4. 22 Deskripsi Aplikasi Usulan SI ........................................................... 217

Tabel 4. 23 Deskripsi Kebutuhan & Job Desk Programmer ............................... 221

Tabel 4. 24 Deskripsi Kebutuhan & Job Desk Digital Marketing Specialist...... 222

Tabel 4. 25 Deskripsi Kebutuhan & Job Desk IT Support ................................. 223

Tabel 4. 26 Estimasi Waktu Migrasi SI/TI pada BMT Al-Mujahidin ................ 226

Page 20: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

xvi

Tabel 4. 27 Estimasi Anggaran Pengadaan SDM & Infratsruktur SI/TI ............ 227

Tabel 4. 28 Estimasi Anggaran Pengembangan SI Akutansi & Keuangan ........ 229

Tabel 4. 29 Estimasi Anggaran Pengembangan SI Simpan Pinjam.................... 229

Tabel 4. 30 Estimasi Anggaran Pengembangan SI SDM ................................... 230

Tabel 4. 31 Estimasi Anggaran Pengembangan SI Kelayakan Pembiayaan ...... 230

Tabel 4. 32 Estimasi Anggaran Pengembangan SI Pengelolaan Sarana &

Prasarana ............................................................................................................. 231

Tabel 4. 33 Deskripsi Pengadaan Aplikasi SI Usulan......................................... 232

Page 21: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi
Page 22: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia terus

meningkat setiap tahunnya. UMKM memiliki peran strategis dalam upaya

memerangi kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Dengan meningkatnya

perkembangan UMKM di Indonesia, maka pertumbuhan UMKM dapat dijadikan

sebagai sumber kesempatan kerja. Data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Republik Indonesia menunjukkan perkembangan UMKM meningkat

secara signifikan dari tahun 2012 hingga 2017. Dimana jumlah UMKM pada tahun

2012 terdapat 55.206.444 dan meningkat hingga 62.922.617 pada tahun 2017. Data

tersebut membuktikan bahwa UMKM merupakan pasar yang sangat potensial bagi

industri jasa keuangan untuk menyalurkan pembiayaan. Namum hambatan yang

sering dihadapi oleh UMKM adalah sulitnya akses pendanaan. Menurut laporan

Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) (2015) mengungkapkan

bahwa 60-70 persen UMKM belum mendapat akses pembiayaan perbankan,

terutama di daerah terpencil, sehingga sebagian besar pendanaan hanya bersumber

dari investasi pribadi. Pelaku UMKM lebih cenderung memperoleh sumber

pendanaan dari lembaga keuangan yang bersifat non bank, seperti lembaga

keuangan mikro. Hal ini merupakan salah satu indikator bahwa keberadaan

lembaga keuangan mikro sesuai dengan kebutuhan UMKM, yang umunya

membutuhkan pembiayaan sesuai skala dan sifat usaha kecil (Wijono, 2005). Salah

Page 23: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

2

satu lembaga keuangan mikro di Indonesia yang sedang berkembang yaitu Baitul

Maal Wa Tamwil (BMT).

BMT merupakan lembaga yang difokuskan kepada usaha-usaha penghimpun

dan penyaluran dana. Lembaga ini didirikan dengan maksud untuk memfasilitasi

masyarakat bawah yang tidak terjangkau oleh pelayanan bank atau BPR. Prinsip

operasinya didasarkan pada prinsip bagi hasil, jual beli (ijarah) dan titipan

(wadi’ah) (Huda & Heykal, 2010). Kehadiran BMT di satu sisi menjalankan

ekonomi syariah di sisi lain mengemban tugas ekonomi kerakyatan dengan

meningkatkan ekonomi mikro. Dimana kehadirannya saat ini sejalan dengan

kebutuhan masyarakat kecil untuk menunjang dan mendukung pertumbuhan

ekonomi kerakyatan, terutama masyarakat berpenghasilan rendah yang selama ini

tidak terjangkau oleh layanan perbankan.

Perkembangan teknologi saat ini berkembang semakin pesat, dimana

masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet, bukan hanya di perkotaan

saja, melainkan di daerah pedesaan internet dapat diakses dengan mudah.

Berdasarkan hasil survey APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

mengungkapkan bahwa penetrasi pengguna internet di daerah pedesaan sudah

mencapai 48, 25%. Jika dilihat dari populasi penduduk Indonesia, pertumbuhannya

sudah mencapai 143,26 juta jiwa dari total populasi penduduk Indonesia sebanyak

262 juta orang. Mayoritas pengguna internet adalah penduduk usia produktif yaitu

49,52% usia 19-34 tahun dan 29,55% usia 35-54 tahun, dimana layanan yang

Page 24: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

3

diakses sangat beragam mulai dari sosial media, jual beli online, hingga transaksi

perbankan.

Gambar 1. 1 Pertumbuhan Pengguna Internet

(Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), 2017)

Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan teknologi saat ini dapat

merubah cara berbisnis suatu industri, salah satunya adalah industri keuangan.

Terlebih dengan munculnya istilah SMACIT (social, mobile, analiytics, cloud, dan

internet of things) yang menghadirkan peluang besar bagi perusahaan untuk

menawarkan inovasi yang baru dan menarik, terutama dengan menggabungkan

kompetensi yang ada dengan kemampuan digital saat ini. Seperti layanan transkasi

keuangan di era Internet of thing (IoT) yang bisa dilakukan dari rumah, tempat

kerja, dan lainnya tanpa perlu beranjak dari kursi.

Era perbankan yang dulunya face to face, kini mulai beralih ke Digital

Financial Services (DFS) atau Layanan Keuangan Digital (LKD). Menurut Peake

(2012), Digital Finance Service mengacu pada gabungan penyediaan jasa keuangan

Page 25: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

4

dan pembayaran yang diserahkan dan dikelola dengan menggunakan teknologi

mobile atau teknologi web. Transaksi digital sudah sangat berkembang pesat,

contohnya pada industri perbankan Indonesia yang telah mengembangkan berbagai

layanan berbasis digital yang dimanfaatkan oleh masyarakat seperti mobile payment

(m-payment), mobile banking (m-banking), internet banking dan elektronic money

(e-money). Bukan hanya itu, transaksi yang dapat dilakukan secara digital juga

sudah mulai berkembang bukan hanya transfer uang saja, tetapi transaksi

pembayaran seperti pembayaran kartu kredit, token listrik, dll.

Selain digital financial services, munculnya perusahaan-perusahaan

keuangan berbasis teknologi atau Financial Technology (FinTech) memaksa

industri perbankan formal maupun non formal untuk berbenah diri. Konsep

Financial Technology (Fintech) mengadaptasi perkembangan teknologi yang

dipadukan dengan bidang finansial pada lembaga perbankan, sehingga diharapkan

bisa memfasilitasi proses transaksi keuangan yang lebih praktis, aman serta

modern, meliputi layanan keuangan berbasis digital yang saat ini telah berkembang

di Indonesia, seperti payment channel system, digital banking, online digital

insurance, Peer to Peer (P2P) Lending, serta crowd funding (Siregar, 2016).

Dengan kecanggihan teknologi dan inovasi yang tiada henti, fintech dapat

menjangkau nasabah yang selama ini tidak mempunyai akses ke sistem perbankan.

Kemunculan teknologi digital ke dalam dunia perbankan secara tidak

langsung membuat segmen nasabah omni channel menurun secara signifikan

beberapa tahun terakhir, dimana nasabah omni channel telah menjadi inti dari

sebagian besar strategi lembaga perbankan dan mulai tergantikan oleh nasabah

Page 26: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

5

omni digital, dimana nasabah lebih menyukai melakukan layanan perbankan hanya

melalui saluran digital. Menurut penelitian CGN Research & Advisory Group yang

menunjukkan bahwa tren untuk segmen nasabah omni digital meningkat secara

substansial dari 27% pada tahun 2017 menjadi 68% pada tahun 2020, yang berarti

lebih dari dua pertiga nasabah akan menjadi nasabah omni digital hanya dalam

waktu tiga tahun, dimana bank maupun lembaga keuangan lainnya harus

menciptakan berbagai macam platform digital yang menawarkan kemudahakan,

aksesibilitas, dan inovatif bagi nasabah untuk mengakses layanan perbankan digital.

Gambar 1. 2 Pertumbuhan Nasabah Digital

(CGN Research & PwC Survey, 2017)

Data diatas diperkuat dengan dukungan survei yang juga dilakukan oleh Mc

Kinsey & Company Singapore yang dirilis pada tahun 2015, dimana nasabah yang

mengakses layanan perbankan menggunakan komputer, tablet ataupun smartphone

meningkat secara dramatis dari tahun 2011 hingga 2014. Di Indonesia sendiri

penetrasinya sudah mencapai 40%, dimana proposi masyarakat Indonesia yang

Page 27: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

6

mengakses layanan digital perbankan meningkat hingga tujuh kali lipat. Dapat

disimpulkan dari hasil survei yang dilakukan oleh McKinsey & Company bahwa

separuh dari responden bersedia untuk beralih dan menerapkan digital banking

yang berfokus pada sistem pembayaran seluler (mobile payment system).

(McKinsey&Company, 2015)

Gambar 1. 3 Pertumbuhan Perbankan Digital di Asia Tenggara

(McKinsey&Company, 2015)

Berdasarkan fakta serta perkembangan layanan perbankan digital diatas,

lembaga keuangan harus mulai mempertanyakan bagaimana perkembangan

tersebut akan berdampak pada pengembangan produk, layanan, dll. Tidak dapat

dipungkiri bahwa hal tersebut memaksa BMT untuk memformulasi ulang strategi

yang diterapkan agar tetap dapat bersaing. Salah satunya dengan membuat rencana

strategi digital. Peran strategi digital merupakan salah suatu keharusan yang

Page 28: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

7

dimiliki perusahaan untuk dapat menciptakan berbagai alternatif yang dapat

ditempuh ketika gangguan digital saat ini sedang terjadi lebih cepat daripada

sebelumnya. Masih banyak perusahaan yang terjebak dalam proses pengembangan

strategi digital. Bahkan masih banyak perusahaan yang meremehkan

perkembangan digitalisasi saat ini. Hanya 8 persen perusahaan yang mengatakan

bahwa model bisnis mereka saat ini akan tetap ekonomis layak jika perkembangan

digitalisasi kedepannya semakin meningkat. Terdapat beberapa masalah yang

dikhawatirkan oleh perusahaan, sehingga mereka masih dirasa takut gagal dalam

membuat strategi digital, antara lain karena kurangnya pemahaman definisi digital,

kesalahpahaman ekonomi digital, serta mengabaikan ekosistem saat ini (Bughin, et

al, 2018).

Menurut Peppard dan Ward (2016) terdapat beberapa akibat yang muncul jika

suatu perusahaan tidak memiliki strategi digital yang baik, yaitu perusahaan dapat

kehilangan peluang bisnis; aplikasi dan infrastruktur perusahaan tidak mendukung

tujuan bisnis bahkan bisa menjadi kendala dalam pengembangan bisnis; aplikasi

yang kurang terintegrasi dan tidak efektif dalam mengelola informasi sehingga

terjadinya duplikasi data; performa perusahaan tidak meningkat; strategi teknologi

yang tidak koheren; serta kurangnya pemahaman yang sejalan antara pengguna,

senior management, dan para ahli SI/TI. Sehingga dengan menerapkan strategi

digital ke dalam strategi bisnis perusahaan diharapkan dapat mengarahkan kinerja

sistem secara terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang dapat dijadikan

sebagai masukan dalam pengambilan keputusan manajemen. Untuk itu BMT Al -

Page 29: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

8

Mujahidin perlu memiliki strategi digital yang optimal untuk mendukung rencana

pengembangan bisnis organisasi.

Saat ini BMT Al-Mujahidin telah memanfaatkan SI/TI dalam menjalankan

proses bisnisnya, namun belum sepenuhnya memadai sehingga menyebabkan

informasi terkadang tidak terintegrasi dengan baik yang dapat berpengaruh

terhadap kinerja bisnis BMT. Kurangnya investasi SI/TI tersebut juga membuat

BMT Al-Mujahidin belum memiliki perubahan terhadap pelayanannya di era

digital saat ini. Pengelolaan terhadap keamanan informasi di era internet of things

ini juga masih dirasa kurang maksimal, sehingga resiko hilangnya data atau resiko

lainnya bisa saja terjadi. Permasalahan lainnya yaitu sumber daya manusia (SDM)

yang berkompeten di bidang SI/TI tidak ada, sehingga BMT Al-Mujahidin harus

bekerjasama dengan pihak ketiga (luar) untuk menangani permasalahan terkait

SI/TI yang terjadi di BMT Al-Mujahidin. Dilihat dari pemaparan di atas mengenai

permasalahan di BMT serta perkembangan digital pada layanan perbankan, BMT

Al-Mujahidin dirasa masih harus membenahi sistem dan teknologi informasi untuk

dapat bersaing dengan kompetitor lainnya. Perencanaan strategi digital merupakan

hal yang tepat dilakukan BMT Al-Mujahidin untuk mengidentifikasi

pengembangan SI/TI ke depan yang digambarkan dalam bentuk portfolio SI/TI

yang selaras dengan strategi bisnis BMT AL-Mujahidin, sehingga BMT

kedepannya dapat mengembangkan pelayanan digital bagi nasabah dan

meningkatnya keinginan nasabah dalam melakukan penyimpanan maupun

pembiayaan karena dapat di akses dengan sangat mudah.

Page 30: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

9

Dapat disimpulkan bahwa untuk mengembangkan pelayanan keuangan secara

digital serta menghasilkan solusi bisnis bagi BMT Al-Mujahidin diperlukan suatu

perencanaan strategi digital. Maka berdasarkan latar belakang yang telah penulis

paparkan diatas, penulis akan melakukan penelitian skripsi dengan judul

“Perencanaan Strategi Digital pada BMT Al -Mujahidin”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat

identifikasi permasalahan yang ada pada BMT Al Mujahidin yaitu sebagai berikut:

1. Belum maksimalnya penggunaan teknologi digital yang mengakibatkan

BMT belum memiliki perubahan untuk pengembangan pelayanan

perbankan digital sehingga BMT melewatkan peluang layanan perbankan

digital yang sedang trend saat ini.

2. Kurangnya pengelolaan arsitektur jaringan komputer sehingga ancaman

yang tidak diinginkan bisa saja terjadi dan merugikan pihak BMT Al-

Mujahidin.

3. Sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten di bidang SI/TI tidak

ada, sehingga BMT Al-Mujahidin harus bekerjasama dengan pihak ketiga

(luar) untuk menhangani permasalahan SI/TI yang terjadi di BMT Al-

Mujahidin, akibatnya kurangnya pemahaman yang sejalan antara

pengguna dengan pihak ketiga.

Page 31: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

10

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan tersebut, maka rumusan masalah yang

menjadi pokok pembahasan penelitian ini adalah:

“Bagaimana Perencanaan Strategi Digital pada BMT Al Mujahidin?”

1.4 Batasan Masalah

Agar lebih terarah, maka penelitian ini dibatasi hanya pada dua jenis batasan

masalah, yaitu:

1. Objek penelitian ini yaitu BMT Al-Mujahidin, perusahaan yang bergerak

dibidang penyimpanan dan penyaluran dana kepada masyarakat. Proses

identifikasi analisis yaitu dengan mengamati struktur organisasi dan

kebutuhan proses bisnis yang sedang berjalan pada BMT Al-Mujahidin.

2. Analisis perencanaan strategi digital pada BMT AL Mujahidin dengan

menggunakan framework Peppard dan Ward (Peppard & Ward, 2016).

3. Hasil yang diperoleh dari analisis Balanced Scorecard, SWOT, analisis

Value Chain, dan analisis CSF yaitu analisis lingkungan bisnis internal.

4. Hasil yang diperoleh dari analisis Porter’s Five Force Competitive,

analisis PESTEL yaitu analisis lingkungan bisnis eksternal.

5. Hasil yang diperoleh dari analisis McFarlan’s Strategic Grid yaitu

analisis lingkungan SI/TI internal.

6. Hasil yang diperoleh dari analisis tren teknologi yang berkembang yaitu

analisis lingkungan SI/TI eksternal.

Page 32: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

11

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah menghasilkan strategi

digital pada BMT Al Mujahidin dengan menggunakan framework Peppard dan

Ward 2016.

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang sudah disebutkan,

maka manfaat penelitian penulis bagi menjadi tiga manfaat, yaitu:

a. Bagi Penulis

1. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1) Program

Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dapat menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah dalam

mengatasi permasalahan yang ada di lapangan.

3. Memberikan gambaran secara umum tentang sistem informasi yang

diperlukan oleh BMT Al-Mujahidin.

b. Bagi Universitas

1. Mengetahui dan menjadi tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam

menguasai materi pelajaran serta mempraktekkannya selama

memperoleh ilmu di bangku kuliah.

2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan

sebagai bahan evaluasi.

Page 33: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

12

3. Memberikan gambaran tentang kesiapan mahasiswa dalam

menghadapi dunia kerja.

4. Menjadi salah satu referensi dan dapat dikembangkan lagi bagi

peneliti berikutnya.

c. Bagi Perusahaan

1. Menjadi referensi untuk memandu upaya pemanfaatan dan

pengelolaan digital yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

2. Dapat mengoptimalkan manajemen perusahaan guna meningkatkan

daya saing perusahaan.

1.7 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengumpulan

data dan framework analisis perencanaan strategi digital yang dijelaskan sebagai

berikut:

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam

penelitian ini, beberapa metode pengumpulan data yang dilakukan antara lain:

1. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi merupakan cara

pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan

alat standar lain untuk keperluan tersebut. (Nazir, 2014).

Page 34: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

13

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka

antara penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau

responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview

guide atau panduan wawancara (Nazir, 2014)

3. Studi Literatur

Metode studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari artikel, buku, surat kabar, dan lain-lain untuk

menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu

terkait, mencari metode-metode serta teknik penelitian baik dalam

mengumpulkan data atau dalam menganalisis data yang digunakan

oleh peneliti-peneliti terdahulu, memperoleh orientasi lebih luas

dalam permasalahan yang dipilih, serta menghindarkan terjadinya

duplikasi-duplikasi yang tidak di inginkan (Nazir, 2014).

1.7.2 Framework Analisis Perencanaan Strategi Digital

Framework analisis perencanaan strategi digital terdiri dari tahapan

masukan, tahapan proses identifikasi strategi dan tahapan keluaran (Peppard

& Ward, 2016). Tahapan masukan terdiri dari:

Page 35: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

14

1. Analisis lingkungan bisnis internal

a) Penjabaran visi, misi, dan strategi bisnis perusahaan.

b) Analisis Balanced Scorecard digunakan untuk memetakan

tujuan BMT Al-Mujahidin berdasarkan perspektif financial,

customer, business internal, dan learning & growth yang

disertakan dengan tolak ukur keberhasilan dari setiap tujuan

tersebut.

c) Analisis CSF (Critical Success Factors) digunakan untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan

BMT Al-Mujahidin.

d) Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan

(strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities),

dan ancaman (threat) yang berkaitan dengan sistem yang

ada di BMT Al-Mujahidin

e) Analisis Value Chain digunakan untuk mendapatkan

gambaran hubungan antara aktifitas-aktifitas dan fungsi-

fungsi yang dilakukan di internal BMT Al-Mujahidin.

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal

a) Analisis Porter’s Five Force Competitive digunakan untuk

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi

persaingan BMT Al-Mujahidin.

Page 36: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

15

b) Analisis PESTEL digunakan untuk menganalisis lingkungan

politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan dan hukum

BMT Al-Mujahidin.

3. Analisis lingkungan SI/TI internal

a) Analisis McFarlan’s Strategic Grid digunakan untuk

memetakan aplikasi SI berdasarkan kontribusinya terhadap

BMT Al-Mujahidin.

b) Gambaran aplikasi yang digunakan BMT Al-Mujahidin.

c) Spesifkasi hardware dan software BMT AL-Mujahidin.

4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal

Mencakup tren teknologi dan peluang pemanfaatannya dengan

cara yang lebih efektif dalam penggunaannya, serta penggunaan

SI/TI oleh kompetitor.

Tahapan proses identifikasi strategi mencakup proses identifikasi hasil

analisis lingkungan bisnis internal dan eksternal serta analisis lingkungan

SI/TI internal dan eksternal yang telah dilakukan pada tahap masukan.

Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk

menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategi digital yang isinya terdiri

dari:

Page 37: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

16

1. Strategi SI

Mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan

memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya,

portfolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi.

2. Strategi TI

Mencakup bagaimana kebijakan dan strategi bagi pengelolaan

teknologi dan sumber daya manusia SI/TI

3. Strategi manajemen SI/TI

Mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui

organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan

SI/TI yang dibutuhkan.

Beberapa teknik atau metode analisis yang digunakan dalam

perencanaan strategi digital pada framework ini mencakup analisis Balanced

Scorecard, SWOT, analisis Value Chain, analisis CSF (Critical Success

Factors), analisis Portfolio Mc Farlan Strategic Grid, Porter’s Five Force

Competitive, dan analisis PESTEL.

1.8 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam mengetahui batasan-batasan masalah yang akan

dibahas lebih lanjut, diperlukan sebuah sistematika penulisan. Adapun batasan-

batasan tersebut adalah sebagai berikut:

Page 38: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

17

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diberikan penjelasan mengenai latar belakang,

identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan, manfaat, metodologi dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini dijelaskan mengenai landasan teori yang

mendasari konsep-konsep keilmuan yang berhubungan

dengan topik yang dibahas dalam perencanaan strategi

digital pada BMT Al Mujahidin.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai langkah-langkah apa saja

yang dilakukan dalam penelitian seperti metode

pengumpulan data dan metode perencanaan strategi digital

pada BMT Al-Mujahidin

BAB IV : PERENCANAAN STRATEGI SI/TI

Pada bab ini dijelaskan mengenai deskripsi perusahaan dan

hasil perencanaan strategi digital pada BMT Al Mujahidin

dengan menggunakan framework Peppard dan Ward.

Page 39: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

18

BAB V : PENUTUP

Pada bab ini dijelaskan kesimpulan dari apa yang sudah

diterangkan pada bab sebelumnya dan juga berisi saran-

saran yang bermanfaat.

Page 40: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

1

Page 41: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Strategi Digital

2.1.1 Pengertian Strategi

Menurut (Jatmiko, 2003), strategi dideskripsikan sebagai suatu cara

dimana organisasi akan mencapai tujuan-tujuannya, sesuai dengan peluang-

peluang dan ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta

sumber daya dan kemampuan internal organisasi. Berdasarkan pada definisi

tersebut, terdapat tiga faktor yang mempunyai pengaruh penting pada

strategi, yaitu lingkungan eksternal, sumber daya dan kemampuan internal,

serta tujuan yang akan dicapai. Pada intinya suatu strategi organisasi

memberikan dasar-dasar pemahaman tentang bagaimana organisasi itu akan

bersaing dan bertahan.

Menurut Marrus (Umar, 2001), strategi merupakan suatu proses

penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka

panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana

agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi merupakan sekumpulan rencana

yang harus dilakukan untuk mencapai objective dari perusahaan. Untuk

dapat menentukan strategi apa yang seharusnya diterapkan, perusahaan

terlebih dahulu harus melakukan assessment terhadap posisi perusahaan saat

ini, posisi kompetitif perusahaan dalam market dan segmentasi dari pasar.

Page 42: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

20

Dengan melakukan analisis awal diharapkan dapat dihasilkan strategi yang

sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Dengan strategi suatu perusahaan

dapat mengalokasikan sumber daya untuk menambah kekuatan (strength)

dan meminimalkan kelemahan (weakness) untuk menghadapi perubahan

yang diproyeksikan oleh kompetitornya.

Dalam buku Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis,

Rangkuti (2013) mengutip pendapat dari beberapa ahli mengenai strategi,

diantaranya:

1. Menurut Chandler, strategi merupakan alat untuk mencapai

tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka

panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber.

2. Menurut Learned, Christensen, Andrews, dan Miner, strategi

merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing.

Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan

apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak.

3. Menurut Argyris, Mintzberg, Steiner dan Miner, strategi

merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif

terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan

kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.

4. Menurut Porter, strategi adalah alat yang sangat penting untuk

mencapai keunggulan bersaing.

5. Menurut Andrews, Chaffe, strategi adalah kekuatan motivasi

untuk stakeholders, debtholders, manager, karyawan,

Page 43: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

21

konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik

secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan

atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang

dilakukan oleh perusahan.

6. Menurut Hamel dan Prahalad, strategi merupakan tindakan yang

bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus

dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang

diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan

demikian perencanaan strategi hampir selalu dimulai dari “apa

yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”.

Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola

konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies).

Perusahaan perlu mencapai kompetensi inti di dalam bisnis yang

dilakukan.

Dari definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa strategi

adalah alat untuk mencapai tujuan atau keunggulan bersaing dengan melihat

faktor eksternal dan internal perusahaan. Perusahaan melakukan tindakan

yang dapat menjadikan keuntungan baik untuk perusahaan maupun pihak

lain yang berada dibawah naungan perusahaan.

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep lain-

lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun.

Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut:

Page 44: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

22

1. Distinctive Competence

Tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat

melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan

pesaingnya.

2. Competitive Advantage

Kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar

lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

2.1.2 Tipe-Tipe Strategi

Menurut Rangkuti (2013), pada prinsipnya strategi dapat

dikelompokkan berdasarkan tiga tipe strategi, yaitu:

1. Strategi Managemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh

manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara

makro. Misalnya, strategi pengembangan produk, strategi

penerapan harga, strategi akuisisi, strategi pengembangan pasar,

strategi mengenai keuangan dan sebagainya.

2. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada

investasi. Misalnya, apakah perusahaan ingin melakukan

strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha mengadakan

penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan

kembali suatu divisi baru atau strategi divestasi dan sebagainya.

Page 45: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

23

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara

fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi

kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi

produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi,

dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.1.3 Fungsi Strategi

Menurut Assauri (2013) fungsi dari strategi pada dasarnya adalah

berupaya agar strategi yang disusun dapat diimplementasikan secara efektif.

Fungsi strategi adalah sebagai berikut:

1. Mengkomunikasikan suatu maksud (visi) yang ingin dicapai

kepada orang lain.

2. Menghubungkan atau mengaitkan kekuatan atau keunggulan

organisasi dengan peluang dari lingkungannya.

3. Memanfaatkan atau mengeksploitasi keberhasilan dan

kesuksesan yang dapat sekarang atau sekaligus menyelidiki

adanya peluang-peluang baru.

4. Menghasilkan dan membangkitkan lebih banyak sumber daya

yang lebih banyak dari yang digunakan sekarang.

5. Mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan atau aktivitas

organisasi kedepan.

6. Menanggapi serta bereaksi atau kegiatan aktivitas kedepan.

Page 46: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

24

2.1.4 Pengertian Digital

Digital atau digitalisasi merupakan istilah yang sering digunakan

untuk menggambarkan teknologi digital terutama dengan kemunculan

jaringan internet saat ini. Menurut Deegan (2002), digitalisasi merupakan

proses konversi dari segala bentuk fisik atau analog ke dalam bentuk digital.

Perubahan bentuk fisik ke dalam bentuk digital tersebut disebabkan karena

adanya pergeseran budaya dalam penyampaian informasi.

Sedangkan menurut Feather (1996) mendefinisikan digitalisasi

sebagai transkip data ke dalam bentuk digital sehingga dapat diproses secara

langsung dengan menggunakan komputer. Dengan kemajuan teknologi saat

ini memaksa seluruh industri untuk beralih menggunakan teknologi digital

dalam kegiatan bisnisnya.

Saat ini istilah digital mulai berkembang di dunia bisnis, dimana

perusahaan menciptakan nilai baru pada model bisnisnya, pengalaman

pelanggan serta kemampuan internal yang mendukung operasional

perusahaan dengan menggunakan teknologi. Sebagian besar bisnis digital

fokus pada penciptaan nilai baru untuk bisnis inti atau menggunakan

teknologi digital untuk mendorong pertumbuhan, pendapatan, dan kinerja

yang memuaskan. Menurut Peppard dan Ward dalam bukunya yang

berjudul The Strategic Management Of Information Systems “Building A

Digital Strategy” menyampaikan bahwa digital merupakan label baru yang

muncul yang mencakup dimensi sistem dan teknologi informasi (SI/TI)

Page 47: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

25

(Peppard & Ward, 2016). Pembahasan mengenai sistem dan teknologi

informasi peneliti jabarkan pada subbab selanjutnya.

2.2 Konsep Dasar Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

Secara umum, sistem adalah suatu rangkaian yang terdiri dari dua

atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi satu

sama lain untuk mencapai tujuan dimana sistem biasanya terbagi dalam

subsistem yang lebih kecil untuk mendukung sistem yang lebih besar

(Romney & Steinbart, 2015).

Sedangkan menurut Sutabri (2012), pada dasarnya sistem

merupakan sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang

lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari beberapa pengertian sistem diatas, dapat disimpulkan bahwa

sistem adalah seperangkat elemen yang saling berhubungan dan saling

berinteraksi satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012), dalam bukunya Analisis Sistem Informasi,

karakteristik sistem antara lain:

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling

berinteraksi dan bekerjasama untuk membentuk satu kesatuan.

Page 48: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

26

Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu

subsistem, dimana setiap subsistem memiliki sifat-sifat yang

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai

sistem yang lebih besar yang disebut dengan supra sistem.

2. Batasan Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu

sistem dengan yang lainnya atau dengan lingkungan luar.

Batasan sistem ini memungkinkan sistem dipandang sebagai

satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar (Environment)

Lingkungan luar adalah apa pun di luar batas sistem yang dapat

mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang

menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang

menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan

mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan

lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan

agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara

satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung

inilah yang akan menjadi media yang digunakan data dari

masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya

Page 49: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

27

penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan

berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu

kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan sistem merupakan energi yang dimasukan kedalam

sistem yang berupa masukan pemeliharaan (maintenance input),

yaitu bahan yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat

beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan

yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

6. Pengolahan Sistem (Process)

Pengolahan (process) merupakan bagian yang merupakan yang

melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran

yang diinginkan.

7. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan

(goal) yang bersifat deterministik. Apabila sistem tidak

mempunya sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa

adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.

8. Keluaran (Output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran

dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau

hanya sebagai sisa pembuangan.

Page 50: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

28

2.2.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Sutabri (2012), sistem dapat diklasifikasikan dalam

berbagai sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem abstrak (abstrak system) dan sistem fisik (physical

system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-

ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya: sistem teologia,

yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara

manusia dan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem

yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem

akuntasi, dll.

2. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia

(human made system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,

tidak dibuat oleh manusia, misalnya: perputaran bumi

mengelilingi matahari, sedangkan sistem buatan manusia adalah

sistem yang melibatkan manusia dengan mesin disebut human

machine system, misalnya: sistem informasi.

3. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tertentu

(probabilistic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah

laku yang sudah dapat diprediksi secara cepat dan interaksi

diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti,

Page 51: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

29

misalnya: sistem komputer, sedangkan sistem tak tentu adalah

sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi,

karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open

system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan

tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini juga

bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan pihak luar.

Dalam kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar

tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup. Sistem

relatif tertutup biasanya mempunyai masukan dan keluaran

yang tertentu serta tidak terpengaruh oleh keadaan di luar

sistem. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang

berhubungan dan dapat terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

Sistem terbuka menerima input dari subsistem lain dan

menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu

beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena

lingkungan luar yang bersifat dapat mengganggu jalannya

proses di dalam sistem.

2.2.4 Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012) siklus hidup sistem merupakan proses

evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem maupun subsistem

informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem juga biasa disebut sebagai

Page 52: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

30

pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan

pembangunan sistem. Berikut beberapa tahapan daur hidup sistem.

1. Mengenali adanya kebutuhan

Suatu kebutuhan akan timbul sebelum segala sesuatu terjadi,

dimana kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan

organisasi. Tanpa adanya kejelasan mengenai kebutuhan yang

ada, pembangun sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya.

2. Pembangunan sistem

Dalam membangun sebuah sistem tentunya harus mengikuti

semua prosedur untuk menganalisis kebutuhan yang telah

diidentifikasi agar hasil dari pembangun sistem sesuai target dan

keinginannya.

3. Pemasangan Sistem

Setelah tahap pembangunan sistem, maka tahap selanjutnya

adalah pemasangan sistem. Pemasangan sistem merupakan

tahap yang penting dalam daur hidup sistem, dimana peralihan

dari tahap pembangunan menuju tahap operasional adalah

pemasangan sistem.

4. Pengoperasian Sistem

Program komputer maupun prosedur pengopersian yang

membentuk suatu sistem seluruhnya bersifat statis, sedangkan

organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu

mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan

Page 53: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

31

peraturan maupun kebijakan, ataupun kemajuan teknologi.

Untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut maka sistem

harus diperbaiki atau diperbaharui.

5. Sistem menjadi usang

Perubahan yang terjadi dalam sebuah organisasi terkadang tidak

dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan sistem yang

sedang berjalan. Ada saatnya dimana secara ekonomis dan

teknik, sistem yang sudah tidak layak untuk dioperasikan

sebaiknya dihentikan pemakaiannya dan perlu dibangun sistem

baru untuk menggantikannya.

2.3 Konsep Dasar Teknologi

2.3.1 Pengertian Teknologi

Menurut Rusman (2012), dalam bukunya yang berjudul

Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, kata teknologi berasal

dari bahasa Yunani, techne yang berarti ‘keahlian’ dan logia yang berarti

‘pengetahuan’, sehingga dapat diartikan bahwa teknologi selalu mengacu

pada obyek benda yang digunakan untuk memudahkan aktivitas manusia,

seperti mesi, perkakas, atau perangkat keras. Sedangkan teknologi secara

harfiah berasal dari bahasa latin, texere yang berarti menyusun atau

membangun, sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada

penggunaan mesin saja.

Page 54: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

32

Seiring dengan perkembangan zaman, pengertian teknologi menjadi

semakin meluas, sehingga saat ini teknologi merupakan sebuah konsep yang

berkaitan dengan penggunaan dan pengetahuan tentang alat dan keahlian,

serta bagaimana teknologi dapat memberi pengaruh pada kemampuan

manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada

disekitarnya. Dapat disimpulkan bahwa teknologi merupakan bantuan

tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada

disekelilingnya secara lebih maksimal yang bertujuan untuk mempermudah

kebutuhan manusia saat ini.

2.4 Konsep Dasar Informasi

2.4.1 Pengertian Informasi

Secara umum informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses

untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan keputusan

(Rommey dan Steinbart, 2015).

Menurut Sutabri (2012), informasi merupakan data telah diolah yang

digunakan untuk aktifitas pengambilan keputusan. Sistem akan mengolah

informasi dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya.

Sedangkan Gaol (2008), informasi adalah semua keterangan yang

bermanfaat untuk para pengambil keputusan dalam rangka mencapai tujuan

organisasi yang sudah diterapkan sebelumnya.

Page 55: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

33

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi

adalah data yang diproses menjadi suatu bentuk yang lebih bermanfaat dan

berarti bagi yang menerimanya dalam aktivitas pengambilan keputusan.

2.4.2 Nilai Informasi

Menurut Sutabri (2012), nilai suatu informasi dapat ditentukan dari

dua hal, yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai

jika memiliki manfaat yang diperoleh lebih berharga dibanding biaya untuk

mendapatkannya. Nilai informasi didasarkan atas 10 sifat, antara lain:

1. Mudah diperoleh

Sifat mudah diperoleh ini menunjukkan kemudahan dan

kecepatan dalam memperoleh informasi.

2. Luas dan Lengkap

Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila

mempunya lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi

sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak

dapat digunakan secara baik.

3. Ketelitian

Sifat ketelitian berhubungan dengan tingkat kebebasan dari

kesalahan keluaran informasi. Pada umumnya jika pada volume

data yang besar biasanya terdapat dua jenis kesalahan umum,

yaitu kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

Page 56: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

34

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran dari informasi

dalam hubungannya dengan kebutuhan pemakai. Tentunya isi

informasi harus berhubungan dengan masalah yang sedang

dihadapi.

5. Ketepatan waktu

Sifat ini selalu berhubungan dengan waktu, dimana waktu yang

lebih pendek sangat diperlukan untuk mendapatkan informasi.

Dalam beberapa hal, ketepatan waktu dapat diukur dan

diperkirakan, seperti berapa banyak penjualan dapat

ditingkatkan dengan menanggapi permintaan pelanggan

mengenai ketersediaan barang.

6. Kejelasan (clarity)

Sifat ini menunjukkan tingkat kejelasan dari sebuah informasi.

Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format

informasi. Informasi juga diharapkan terbebas dari istilah-istilah

yang tidak jelas sehingga dapat dibaca dan dipahami dengan

lebih mudah.

7. Keluwesan

Sifat keluwesan berhubungan dengan apakah informasi dapat

digunakan untuk membuat lebih dari satu keputusan dan apakah

informasi dapat digunakan untuk lebih dari seorang pengambil

Page 57: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

35

keputusan. Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki

fleksibilitas yang tinggi.

8. Dapat dibuktikan

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut

dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi

bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

9. Tidak ada prasangka

Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut

tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan

informasi.

10. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan oleh

sistem informasi formal. Pengukuran informasi pada umumnya

dimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali validitas

dan sumber yang digunakan.

2.4.3 Karakteristik Informasi

Menurut Gelinas, Dull, & Wheeler (2012), ada beberapa

karakteristik informasi yang berkualitas, antara lain:

1. Efektivitas (Effectiveness)

Berkaitan dengan informasi yang relevan dan berkaitan dengan

proses bisnis yang disampaikan dengan tepat waktu, benar,

konsisten dan dapat digunakan.

Page 58: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

36

2. Efisiensi (Efficiency)

Informasi yang berkaitan melalui penyediaan informasi secara

optimal terhadap penggunaan sumber daya.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Karakteristik informasi yang berkaitan dengan keakuratan dan

kelengkapan informasi serta validitasnya sesuai dengan nilai-

nilai bisnis dan harapan.

4. Integritas (Integrity)

Karakteristik informasi yang berkaitan dengan perlindungan

terhadap informasi yang sensitif dari pengungkapan yang tidak

sah.

5. Ketersediaan (Availability)

Suatu karakteristik informasi yang berkaitan dengan informasi

yang tersedia pada saat diperlukan oleh proses bisnis baik

sekarang, maupun di masa yang akan mendatang, hal ini juga

menyangkut perlindungan sumber daya yang diperlukan dan

kemampuan yang terkait.

6. Pemenuhan (Compliance)

Karakteristik informasi yang berkaitan dengan mematuhi

peraturan dan perjanjian kontrak dimana proses bisnis

merupakan subjeknya berupa kriteria bisnis secara internal

maupun eksternal.

Page 59: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

37

7. Keandalan (Reliability)

Karakteristik informasi yang berkaitan dengan penyediaan

informasi yang tepat bagi manajemen untuk mengoperasikan

entitas dan menjalankan tanggung jawab serta tata kelola

pemerintah.

2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.5.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012), sistem informasi adalah suatu sistem di

dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan

transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi untuk dapat

menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu.

Menurut Gelinas, Dull, & Wheeler (2012), sistem informasi

merupakan sistem buatan manusia yang secara umum terdiri dari

sekumpulan komponen berbasis komputer yang saling terintegrasi dan

komponen manual yang ditetapkan untuk mengumpulkan, menyimpan,

mengelola data, serta menyediakan keluaran informasi kepada user.

Sedangkan menurut Waspodo (2008), sistem informasi adalah suatu

sistem yang terdiri atas beberapa komponen utama yang saling bekerja sama

atau berkaitan atau berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu manusia,

hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber data, dalam proses

kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menganalisis data, dan

menyebarkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.

Page 60: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

38

Dari pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem

informasi adalah suatu komponen yang saling berhubungan dengan proses

penciptaan aliran informasi untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan,

dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang telah

ditetapkan.

2.5.2 Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut Sutabri (2012) dalam bukunya yang berjudul Konsep

Sistem Informasi mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari

komponen-komponen yang disebut dengan istilah building block yaitu blok

masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan

blok kendali. Adapun paparan keenam blok tersebut antara lain:

1. Blok masukan (input block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi.

Input disini termasuk metode-metode dan media untuk

menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa

dokumen-dokumen dasar.

2. Blok model (model block)

Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur logika dan model

matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang

tersimpan didasar data dengan cara yang sudah tertentu untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

Page 61: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

39

3. Blok keluaran (output block)

Prosedur dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna

untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block)

Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dari pekerjaan

sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,

menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3

bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),

perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok basis data (database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang

saling berhubungan satu dengan yang lainnya tersimpan

diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak

untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis

data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di

dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya

informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data

yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas

penyimpanannya. Basis data diakses untuk dimanipulasi dengan

Page 62: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

40

menggunakan perangkat yang disebut dengan DBMS (Data

Base Management System).

6. Blok kendali (control block)

Supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang

diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian

di dalamnya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan

diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat

merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjut terjadi

kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.6 Konsep Dasar Teknologi Informasi

2.6.1 Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Rerung (2018), teknologi informasi adalah pemakaian

perangkat elektronik terutama komputer untuk memasukkan, memproses,

menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan atau menyebarkan

informasi. Sedangkan menurut Kadir & Triwahyuni (2013), teknologi

informasi merupakan studi penggunaan peralatan elektronika, terutama

komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi

apa saja, termasuk kata-kata, bilangan dan gambar.

Lain halnya dengan Darmawan (2012) yang mendefinisikan

teknologi informasi sebagai hasil rekayasa manusia terhadap proses

penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga lebih cepat,

lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.

Page 63: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

41

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah data

termasuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa

saja dengan menggunakan perangkat elektronika, sehingga informasi

tersbeut dapat digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan

dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

2.6.2 Peranan dan Pentingnya Teknologi Informasi

Peranan teknologi informasi saat ini begitu besar bagi aktivitas

manusia. Kadir & Triwahyuni (2013) mengemukakan bahwa peranan

teknologi informasi adalah sebagai berikut:

1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal

ini teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas

atau proses.

2. Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yakni dengan

menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.

3. Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap

peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam

melakuka perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau

proses.

Sedangkan Sutarman (2009) mengungkapkan alasan mengapa

penerapan maupun pengelolaan teknologi informasi menjadi salah satu

bagian penting adalah:

Page 64: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

42

1. Meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen.

2. Pengaruh ekonomi internasional (globalisasi).

3. Perlunya waktu tanggap (response time) yang lebih cepat.

4. Tekanan akibat dari persaingan bisnis.

2.6.3 Komponen Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2009), komponen teknologi informasi adalah

sebagai berikut :

1. Hardware (perangkat keras)

Hardware merupakan sekumpulan peralatan seperti processor,

monitor, keyboard, dan printer yang menerima data dan

informasi, memproses data tersebut dan menampilkan data

tersebut.

2. Software (perangkat lunak)

Software merupakan sekumpulan program-program komputer

yang memungkinkan hardware memproses data.

3. Database (fasilitas jaringan dan komunikasi)

Database merupakan sekumpulan file yang saling berhubungan

dan terorganisasi atau kumpulan record-record yang

menyimpan data dan hubungan diantaranya.

Page 65: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

43

4. Network (basis data)

Network merupakan sebuah sistem yang terhubung yang

menunjang adanya pemakaian bersama sumber diantara

komputer-komputer yang berbeda.

5. People

People merupakan elemen yang paling penting dalam teknologi

informasi, termasuk orang-orang yang bekerja menggunakan

outputnya.

2.6.4 Tujuan dan Fungsi Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2009), tujuan dari teknologi informasi adalah:

1. Untuk memecahkan masalah

2. Untuk membuka kreativitas

3. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan

pekerjaan

Sedangkan fungsi teknologi informasi menurut Sutarman (2009)

adalah sebagai berikut:

1. Menangkap (capture)

Yaitu suatu proses penangkapan data yang akan menjadi data

masukan.

Page 66: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

44

2. Mengolah (processing)

a. Mengkomplikasikan catatan rinci dan aktivitas, misalnya

menerima input dari keyboard, scanner, mic, dan

sebagainya.

b. Mengolah/memproses data masukan yang diterima untuk

menjadi informasi. Pengolahan/pemrosesan data dapat

berupa konversi (perubahan data ke bentuk lain), analisis

(analisis kondisi), perhitungan (kalkulasi), intesis

(penggabungan) segala data dan informasi.

Data processing, memproses dan mengolah data

menjadi suatu informasi

Information processing, suatu aktivitas komputer yang

memproses dan mengolah suatu tipe/bentuk dari

informasi dan mengubahnya menjadi tipe/bentuk yang

lain dari informasi.

Multimedia system, suatu sistem komputer yang dapat

memproses berbagai tipe/bentuk dari informasi secara

bersamaan (simultan).

3. Menghasilkan (generating)

Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam

bentuk yang berguna. Misalnya laporan, tabel, grafik, dan

sebagainya.

Page 67: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

45

4. Menyimpan (storage)

Menyimpak data dan informasi dalam suatu media yang dapat

digunakan untuk keperluan lainnya.

5. Mencari kembali (retrival)

Menelusuri, mendapatkan kemali informasi atau menyalin

(copy) data dan informasi yang sudah tersimpan.

6. Transmisi (trasmission)

Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain

melalui jaringan komputer.

2.6.5 Keuntungan Penerapan Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2009), keuntungan dari penerapan teknologi

informasi adalah sebagai berikut:

1. Kecepatan (speed)

Komputer dapat mengerjakan sesuatu perhitungan yang

kompleks dalam hitungan detik, sangat cepat, jauh lebih cepat

dari yang dapat dikerjakan oleh manusia.

2. Konsistensi (consistency)

Hasil pengolahan lebih konsistem tidak berubah-ubah karena

formatnya (bentuknya) sudah standar, walaupun dilakukan

berulang kali, sedangkan mannusia sulit menghasilkan yang

persis sama.

Page 68: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

46

3. Ketepatan (precision)

Komputer tidak hanya cepat, tetapi juga lebih akurat dan tepat

(presisi). Komputer dapat mendeteksi suatu perbedaan yang

sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan kemampuan

manusia, dan juga dapat melakukan perhitungan yang sulit.

4. Keandalan (realibility)

Apa yang dihasilkan lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan

dilakukan oleh manusia. Kesalahan yang terjadi lebih kecil

kemungkinannya jika menggunakan komputer.

2.7 Konsep Dasar Perencanaan Strategi Digital

2.7.1 Strategi Digital (SI/TI)

Strategi digital mengubah pengertian mengenai teknologi informasi.

Perubahan digital pada produk dan layanan mengubah model bisnis,

struktur organisasi, dan seluruh industri secara signifikan. Teknologi

terintegrasi dengan layanan bisnis dan produk untuk meningkatkan daya

saing perusahaan (Kahre & Hoffman, 2017).

Sedangkan menurut Peppard & Ward (2016), Strategi digital

merupakan kombinasi strategi SI dan strategi TI. Dimana dalam

membangun strategi digital sangat penting untuk memahami bagaimana SI

akan dimanfaatkan dan digunakan serta kemampuan TI yang akan

mendukung kebutuhan SI tersebut. Menurut Bharadwaj et al (2013) strategi

Page 69: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

47

digital adalah suatu rumusan strategi organisasi dan dilaksanakan dengan

memanfaatkan sumber daya digital untuk menciptakan nilai yang berbeda.

Dari pemaparan definisi strategi digital, maka dapat disimpulkan

pengertian strategi digital adalah strategi yang mencakup strategi SI dan

strategi TI yang dapat membantu perubahan digital pada produk dan

layanan dengan mengubah bisnis model, struktur organisasi dan seluruh

industri untuk meningkatkan keuntungan dan menciptakan nilai yang

berbeda dengan memanfaatkan sistem informasi dan teknologi informasi.

2.7.2 Strategi Bisnis

Strategi bisnis merupakan suatu rencana yang diartikulasikan

dengan baik dimana bisnis berusaha untuk pergi dan bagaimana mereka

mengharapkan untuk mencapai tujuan tersebut (Pearlson dan Saunders,

2009).

Sedangkan menurut Peppard dan Ward (2016), strategi bisnis adalah

sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan

jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi kompetitor.

Strategi bisnis dikatakan mempunyai kekuatan jika dapat menghasilkan dan

mempertahankan keunggulan kompetitif, sebaliknya strategi bisnis

dikatakan lemah jika menghasilkan ketidakunggulan kompetitif (Jogiyanto,

2005).

Lain halnya dengan Qomariyah (2004) yang mendefinisikan strategi

bisnis adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam usaha

dagang, usaha komersial di dunia perdagangan atau bidang usaha yang

Page 70: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

48

meliputi aktivitas produksi dan penjualan barang-barang dan jasa-jasa yang

diinginkan oleh konsumen guna memperoleh profit.

Dari beberapa pemaparan definisi strategi bisnis, maka dapat

disimpulkan bahwa strategi bisnis adalah cara untuk mencapai tujuan jangka

panjang dan kekuatan dalam menghadapi kompetitor dalam bidang usaha

yang meliputi aktivitas produksi penjualan barang maupun jasa guna

memperoleh profit.

2.7.3 Perencanaan Strategi Digital

Perencanaan strategi digital adalah konsep yang muncul karena

persimpangan antara sistem informasi dan strategi manajemen. Strategi

digital menggambarkan perpaduan strategi bisnis dengan TI dan

penggabungan teknologi digital dalam strategi bisnis, dengan strategi digital

perbedaan tingkatan peran antara strategi TI dengan strategi bisnis akan

hilang karena pendekatan keduanya, sehingga dengan memanfaatkan

internal IT untuk menciptakan persaingan (Holotiuk & Beimborn, 2017).

Lain halnya dengan Boyton dan Zmud yang mendefinisikan

perencanaan strategi digital sebagai kegiatan yang diarahkan untuk

mengenali peluang perusahaan untuk menggunakan teknologi informasi;

menentukan sumber daya manusia untuk memanfaatkan peluang tersebut;

dan mengembangkan strategi untuk mewujudkan peluang dan memenuhi

kebutuhan sumber daya manusia. Sedangkan menurut Earl, perencanaan

strategi digital adalah rencana yang terarah untuk menentukan apa yang

harus dilakukan dengan teknologi informasi, terutama yang berkaitan

Page 71: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

49

dengan menyelaraskan sistem informasi dengan kebutuhan bisnis dan

mencari keuntungan dari teknologi informasi (Peppard dan Ward, 2016).

Perencanaan strategi digital mencakup sistem informasi, teknologi

informasi serta jaringan internet. Dimana sistem informasi harus fokus pada

suatu kebutuhan perusahaan, teknologi informasi fokus pada teknologi yang

dapat membantu perusahaan untuk membuat aplikasi tersebut berjalan

dengan baik agar dapat meningkatkan daya saing serta memunculkan suatu

inovasi pada perusahaan, sedangkan jaringan internet mendukung

berjalannya sistem dan teknologi informasi tersebut. Gambar 2.1

mengilustrasikan kombinasi antara strategi SI dan strategi TI yang

menghasilkan strategi digital, dimana dalam membangun strategi digital

perlu diperhatikan bagaimana memahami SI yang akan dimanfaatkan dan

digunakan serta kemampuan TI yang akan dibutuhkan (Peppard dan Ward,

2016).

Gambar 2. 1 Ilustrasi Strategi Digital

Page 72: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

50

Berdasarkan pengertian perencanaan strategi digital yang telah

dipaparkan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian

perencanaan strategi digital adalah suatu rencana jangka panjang yang

terarah serta proses analisis yang menyeluruh dan sistematis untuk melihat

peluang dalam pemanfaatan teknologi informasi yang bertujuan untuk

menyelaraskan sistem informasi dengan kebutuhan bisnis dengan dukungan

jaringan internet yang baik sehingga perusahaan dapat meningkatkan

keunggulan dalam bersaing.

2.8 Hubungan Strategi Digital (SI/TI) dan Strategi Bisnis

Earl (Peppard dan Ward, 2016) membedakan antara strategi SI dan strategi

TI. Strategi SI menekankan pada penentuan sistem informasi yang dibutuhkan

organisasi. Sedangkan strategi TI lebih menekankan pada pemilihan teknologi,

inrastruktur dan kehalian khusus. Earl juga berargumen bahwa cara yang paling

efektif untuk meraih manfaat strategi SI/TI yaitu dengan menekankan pada

pemikiran ulang bisnis dengan menganalisa masalah bisnis saat ini serta perubahan

lingkungan yang terjadi.

Untuk menentukan strategi digital yang dapat mendukung pencapaian visi

dan misi organisasi, maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis organisasi.

Gambar 2.2 mengilustrasikan hubungan strategi bisnis, strategi SI dan strategi TI.

Dimana esensi dari strategi bisnis yaitu mendefiniskan bagaimana suatu bisnis

dijalankan dan apa alasannya. Sedangkan strategi SI menentukan apa yang

dibutuhkan oleh aplikasi SI untuk mendukung proses eksekusi. Sedangkan strategi

TI menentukan bagaimana semua yang dibutuhkan perusahaan dapat disampaikan

Page 73: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

51

dengan penggunaan teknologi. Jadi dalam membangun suatu strategi SI/TI, yang

menjadi isu sentral adalah penyelarasan (alignment) strategi SI/TI dengan strategi

bisnis organisasi (Peppard dan Ward, 2016).

(Peppard dan Ward, 2016)

2.9 Perlunya Perencanan Strategi Digital

Menurut Peppard dan Ward (2016), terdapat beberapa masalah yang

disebabkan suatu perusahaan tidak memiliki strategi sistem informasi dan teknologi

informasi (strategi digital), antara lain:

1. Investasi pada SI/TI (Digital) tidak mendukung sasaran bisnis.

2. Tidak terkontrolnya SI/TI (Digital) yang ada.

3. Sistem yang tidak terintegrasi, sehingga memungkinkan terjadinya

duplikasi data dan hilangnya keterkaitan sumber daya informasi.

Gambar 2. 2 Hubungan Antara Strategi SI, Strategi TI, dan Strategi Bisnis

Page 74: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

52

4. Perusahaan tidak memiliki panduan untuk menentukan prioritas proyek

SI/TI (Digital) dan selalu terjadi perubahan sehingga menurunkan

produktivitas.

5. Tidak ada mekanisme untuk memutusukan level sumber daya manusia.

6. Manajemen yang buruk dan tidak akurat.

7. Adanya kesalahpahaman antara pengguna dan ahli TI.

8. Strategi teknologi yang tidak koheren.

9. Strategi SI/TI (Digital) tidak sejalan dengan strategi bisnis perusahaan.

10. Proyek SI/TI (Digital) hanya dievaluasi pada basis keuangan semata.

2.10 Konteks Strategi Digital Dalam Organisasi

Suatu organisasi perlu memahami konteks strategi yang sedang

dikembangkan sebelum memulai mengembangkan strategi digital (SI/TI). Dalam

hal ini, ada dua perspektif yang menjadi sorotan, yang pertama adalah perspektif

internal dengan fokus pada peran SI/TI dalam suatu organisasi, yang kedua adalah

perspektif eksternal yang menggali secara keseluruhan dinamika SI/TI.

Perkembangan yang dinamis, menyebabkan pengembangan strategi bisnis dan

SI/TI menjadi kompleks. Untuk konteks internal, bentuk matriks dua sumbu yaitu

infusi (infusion) dan difusi (diffusion), dapat menggambarkan bagaimana

lingkungan strategi SI/TI dipengaruhi oleh tekanan di luar kendali organisasi

(Tarigan, 2007).

Menurut Peppard dan Ward (2016), pengertian infusi dan difusi adalah

sebagai berikut :

Page 75: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

53

1. Infusi adalah tingkat ketergantungan organisasi pada SI/TI dalam

menjalankan bisnisnya.

2. Difusi adalah tingkat dimana TI membudaya dalam organisasi dan

keputusan yang berkaitan dengan penggunaannya telah berpindah.

Berikut ilustrasi yang terjadi terhadap tinggi/rendahnya difusi dan infusi

adalah sebagai berikut (Peppard dan Ward, 2016):

a. Difusi/Infusi rendah.

Jika difusi rendah, maka kontrol sumber daya TI sangat terpusat dan SI

tidaklah penting bagi bisnis. Sullivan (Tarigan, 2007)

menggambarkannnya sebagai lingkungan ‘traditional’ yaitu perusahaan

menggunakan TI hanya untuk meningkatkan efisiensi dengan

memanfaatkan sistem secara terpisah yakni sistem demi sistem (system by

system). Perusahaan dalam kuadran ini pengelolaannya dilakukan secara

kekeluargaan, dimana pemanfaatan TI hanya sebagai support saja, salah

satu contohnya adalah Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

b. Difusi rendah/Infusi tinggi

Jika difusi rendah dan infusi tinggi, maka kontrol terpusat sangat tinggi,

dan peran SI sangatlah penting dalam operasional dan kontrol bisnis.

Bisnis akan merugi bila sistem gagal berfungsi. Oleh sebab itu sistem yang

baik sangat diperlukan dengan derajat integrasi yang baik pula. Sistem

menjadi bagian dari ‘backbone’ (tulang punggung) organisasi. Sebagai

contoh adalah perusahaan perbankan yang tersentralisasi, dimana proses

bisnis dan keuntungan perusahaan sangat tergantung dari kemampuan

Page 76: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

54

operasional SI yang didukung TI dalam memenuhi ketersediaan informasi

bagi perusahaan dan pelanggan secara terus menerus selama 24 jam x 7

hari, diantaranya melalui transaksi online dan fasilitas ATM.

c. Difusi tinggi/Infusi rendah

Jika difusi tinggi dan infusi rendah, maka umumnya kontrol bersifat

desentralisasi, sehingga manajer dapat melaksanakan prioritas lokal.

Integrasi sistem terjadi karena kerjasama user-user, bukan kerena desain

bisnis atau TI secara keseluruhan. Pendekatan manajemen pada pokoknya

menjadi ‘opportunitic’, didorong oleh prioritas jangka pendek yang dapat

menciptakan keuntungan bisnis di beberapa bidang. Disini TI masih

bersifat support dan pengelolaan SI/TI tergantung pada masing-masing

unit kerja. Perusahaan yang masuk dalam kuadran ini adalah perusahaan

franchise yang menjual sistem bisnis yang didukung dengan pemanfaatan

TI antara lain mini market dan property. Contohnya adalah KFC.

d. Difusi/Infusi tinggi

Jika difusi dan infusi tinggi, maka umunya kontrol bersifat desentralisasi,

tetapi untuk mencapai suksesnya bisnis tergantung kepada sistem.

Keduanya dilakukan untuk menghindari kerugian dan mencapai sasaran

bisnis secara keseluruhan, sehingga kondisi ini digambarkan sebagai

lingkungan yang kompleks dan sulit dikelola. Disini perlu SI/TI yang

strategis dan high potential untuk mengantisipasi perubahan-perubahan

yang terjadi. Perusahaan yang berada dalam kuadran ini adalah

perusahaan holding company yang memiliki cakupan bisnis yang besar,

Page 77: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

55

kompleks dan luas karena terdiri atas beberapa cabang/anak perusahaan,

serta letak geografinya saling berjauhan lintas kota, lintas pulau, bahkan

dapat lintas negara. Contohya adalah Pertamina, dengan merencanakan

tinggi rendahnya derajat difusi dan infusi, terdapat empat perbedaan

lingkungan yang penting sebagaimana digambarkan dalam kerangka

Sullivan, yang dapat dilihat pada gambar 2.3.

(Peppard dan Ward, 2016)

Organisasi semakin bergantung kepada SI/TI dan untuk menghindari

kerugian akan dilakukan pendekatan perencanaan dan kontrol yang semakin

terpusat dan terstruktur. Tetapi, untuk memfasilitasi penggunaan SI/TI yang

inovatif guna menciptakan keuntungan di masa depan, maka aktivitas kontrol

Gambar 2. 3 Lingkungan Strategi SI/TI

Page 78: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

56

terhadap teknologi harus menjadi bagian dari pengguna bisnis, sehingga terjadi

keselarasan antara kebutuhan bisnis dan solusi teknologi. Untuk mendapatkan

keuntungan dan menghindari kerugian memerlukan difusi tinggi dan infuse tinggi,

dan ini akan berdampak pada manajemen yang kompleks.

Oleh karena itu, interpretasi terbaik adalah setiap organisasi membutuhkan

pendekatan formulasi strategi dan perencanaan digital yang disesuaikan dengan

lingkungan masing-masing, sebagaimana ditentukan oleh situasi bisnis dan industri

serta budaya organisasi. Penyusunan perencanaan strategi digital yang sesuai

dengan konteksnya, memerlukan suatu metodologi perencanaan.

2.11 Metodologi Perencanaan Strategi Digital

2.11.1 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI Versi Wetherbe

Menurut Wetherbe (Turban, 2006), terdapat beberapa pemodelan

yang telah dikembangkan untuk memfasilitasi perencanaan sistem dan

teknologi informasi. Salah satunya adalah model perencanaan Wetherbe.

Model perencanaan Wetherbe disebut juga four-stage model of planning

(pemodelan empat tahap). Pemodelan ini digambarkan pada gambar 2.4.

pemodelan ini terdiri dari empat aktifitas utama. Empat aktifitas tersebut

antara lain:

1. Perencanaan strategi TI

Menetapkan hubungan antara rencana keseluruhan organisasi

dengan rencana teknologi informasi.

Page 79: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

57

Perencanaan strategi TI dilakukan melalui:

a. Business System Planning (BSP), yang berorientasi pada

proses bisnis dan kelas data.

b. Strategic of IT Growth

c. End/Means (E/M) Analysis

d. Critical Success Factor

2. Analisis kebutuhan informasi

Mengidentifikasi secara detail kebutuhan informasi yang

diperlukan oleh organisasi.

3. Alokasi sumber daya

Mengalokasikan sumber daya aplikasi teknologi informasi dan

sumber daya operasional.

4. Perencanaan proyek

Mengembangkan rencana yang menguraikan jadwal proyek

sistem informasi.

2.11.2 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI Versi Anita Cassidy

Menurut Cassidy (2006) perencanaan strategi sistem informasi ini

menjelaskan secara rinci tahapan/fase yang harus dilakukan dalam

Strategic IT Planning

Information Requirements

Analysis

Resource Allocation

Project Planning

Gambar 2. 4 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI versi Wetherbe

Page 80: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

58

melakukan perencanaan strategi sistem informasi. Langkah/fase

perencanaan strategi sistem informasi terbagi menjadi empat fase, antara

lain:

1. Fase Visioning

Pada tahapan ini bertujuan untuk menentukan visi dari

kegiatan serta menyusun rencana proyek serta proses-proses

yang ada didalamnya. Secara detail, hal-hal yang dilakukan

mencakup pembuatan jadwal pelaksanaan, aktivitas serta

bentuk keluaran yang akan dihasilkan. Pada fase ini perlu

dilakukan pendalama pemahaman terhadap kondisi bisnis saat

ini serta memahami berbagai dokumen dan alur informasi yang

mengalir dalam organisasi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

melakukan serangkaian wawancara, survey atau berinteraksi

Gambar 2.5 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI versi Anita Cassidy

(Cassidy, 2006)

Gambar 2. 5 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI versi Anita Cassidy

Page 81: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

59

langsung dengan komponen organisasi. Sub tahapan dari fase

visioning adalah sebagai berikut:

a. Memulai dan mengelola proyek

Tahap awal dimulai dengan kegiatan persiapan dalam

membangun sebuah proyek yang mencakup sisi

perencanaan, sumber daya dan jadwal. Membuat jadwal

dengan hasil yang hendak dicapai oleh organisasi.

b. Memahami visi dan situasi bisnis

Memahami strategi bisnis serta proses dan tujuannya. Tahap

ini memerlukan masukan berupa dokumen visi bisnis, hasil

wawancara yang mendalam dengan pihak manajemen,

sehingga didapat pemahaman mendalam terhadap bisnis

organisasi tersebut.

c. Mendokumentasikan dan mengkonfirmasikan hasil analisis

bisnis.

Dari hasil analisis bisnis didapat bagaimana strategi bisnis

menentukan strategi sistem informasi yang mendukung

keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.

2. Fase Analysis

Setalah memahami kondisi bisnis organisasi dan berbagai

dokumen yang ada, langkah selanjutnya adalah melakukan

analisis tentang kondisi SI. Hal ini bertujuan untuk memperjelas

posisi SI dan peranannya selama ini serta sebagai upaya untuk

Page 82: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

60

mengkomunikasikan tujuan organisasi dengan kondisi SI,

sehingga muncul berbagai potensi untuk melakukan

transformasi sesuai dengan tujuan bisnis organisasi. Dalam fase

ini juga akan dilakukan gap analysis untuk membandingkan

kondisi saat ini dnegan kondisi yang diharapkan. Tujuannya

adalah untuk mengetahui sejauh mana kesenjangan antara kedua

kondisi tersebut sehingga dapat diprediksi besarnya usaha yang

diperlukan untuk mewujudkan kondisi yang diharapkan

organisasi. Sub tahapan dari fase ini adalah sebagai berikut:

a. Memahami situasi sistem informasi saat ini

Tahapan ini dimulai dengan me-review dokumen SI

kemudian melakukan wawancara sehingga menghasilkan

dokumen situasi SI saat ini.

b. Menganalisis situasi informasi saat ini

Pada tahap ini akan dilakukan perbandingan dengan

institusi lain, mengidentifikasi tren industri SI, profil

kompetitor kemudian melakukan pengujian/analisis

kesenjangan.

c. Membangun rekomendasi dan solusi alternatif

Membangun pilihan pengembangan aplikasi bisnis dan

rekomendasinya. Membangun pilihan pengembangan

infrastruktur dan rekomendasinya. Membangun pilihan

pengembangan organisasi dan rekomendasinya.

Page 83: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

61

Membangun pilihan pengembangan proses SI dan

rekomendasinya.

3. Fase Direction

Pada tahap ini membahas pernyataan mengenai visi dan

misi SI berdasarkan kondisi yang telah dipahami serta tujuan

bisnis yang diharapkan. Hal ini dapat dilakukan dengan

memahami tujuan bisnis organisasi yang diinterpretasikan

kedalam tujuan SI sehingga pada akhirnya tujuan bisnis dan

tujuan SI dapat diselaraskan. Pada fase ini juga disusun sebuah

rencana pengembangan SI serta mengidentifikasikan berbagai

proyek potensial. Sub tahapan dari fase direction adalah:

a. Mengembangkan arahan dan visi sistem informasi

Mengembangkan visi dan misi sistem informasi termasuk

tujuan dan strategi sistem informasi.

b. Mengembangkan rencana sistem informasi

Mengembangkan arahan pengembangan aplikasi bisnis.

Mengembangkan arahan pengembangan infrastruktur.

Mengembangkan arahan pengembangan organisasi.

Mengembangkan arahan pengembangan proses SI dan

mengembangkan prioritas proyek SI/TI yang harus

didahulukan.

Page 84: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

62

c. Menentukan proyek sistem informasi

Menentukan proyek SI/TI mencakup aplikasi bisnis,

infrastruktur, organisasi dan proses, membuat prioritas

proyek SI/TI dan mengidentifikasikan keuntungan bisnis

setelah penggunaan proyek SI/TI.

4. Fase Recommendation

Pada fase terakhir dihasilkan sebuah roadmap secara detail

mengenai pelaksanaan pengembangan SI untuk beberapa tahun

kedepan mencakup ringkasan biaya, waktu pelaksanaan serta

sumber daya yang dibutuhkan. Sub fase dari fase ini antara lain:

a. Mengembangkan peta alur (roadmap)

Pada tahap ini akan dibuat prioritas proyek SI/TI dengan

menggunakan strategi Mc Farlan Grid atau teknik lain yang

memungkinkan. Mengidentifikasi resiko, dan manajemen

resiko.

b. Mengembangkan business case

Membuat rangkuman keuntungan bisnis untuk aksi, return

on investment (ROI) dan analisis bisnis sebuat proyek.

c. Mengkomunikasikan rencana

Membuat dokumen perencanaan untuk presentasi hasil

perencanaan SI/TI kepada dewan pimpinan organisasi.

Page 85: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

63

2.11.3 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI Versi Price

Waterhouse

Price Waterhouse merupakan sebuah layanan konsultasi manajemen

kelas dunia yang memperkenalkan sebuah metodologi yang menjelaskan

secara rinci tahapan yang harus dilalui dalam melakukan perencanaan

strategi sistem informasi (Muchtadi, 2013). Tahapan-tahapan tersebut

dipaparkan pada gambar 2.6 berikut:

1. Tahap I : Menetapkan bisnis dan kebutuhan informasi

1. Tahap I : Menentukan kebutuhan bisnis dan informasi

Pada tahap pertama dilakukan informasi pengumpulan

informasi untuk mendapatkan proses bisnis dan keadaan SI/TI

terkini dari organisasi, kebutuhan bisnis yang akan datang serta

peluang pemanfaatan SI/TI bagi kelangsungan bisnis

organisasi. Masukan pada tahap ini adalah rencana bisnis,

rencana SI/TI, keadaan persaingan dan perkembangan SI/TI

dalam industri.

Tahap I : Menentukan Kebutuhan Bisnis dan Informasi

Tahap II : Menentukan Target SI

Tahap IV : Mengembangkan Rencana Implementasi

Tahap III : Menentukan dan Memilih Strategi SI

Gambar 2. 6 Metodologi Perencanaan Strategi SI/TI versi Price

Waterhouse

Page 86: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

64

Tahap pertama terbagi menjadi beberapa sub tahapan seperti:

a. Pra perencanaan strategis

b. Identifikasi informasi organisasi

c. Analisis lingkungan internal bisnis

d. Analisis lingkungan internal SI/TI

e. Analisis lingkungan eksternal bisnis

f. Analisis lingkungan eksternal SI/TI.

2. Tahap II : Menentukan target sistem informasi

Pada tahap ini dilakukan penentuan peluang dari pemanfaatan

SI/TI untuk memenuhi tujuan bisnis organisasi serta kebutuhan

aplikasi SI/TI secara mendetail. Rincian kebutuhannya berupa

arsitektur aplikasi, infrastruktur teknologi, manajemen dan

kebijakan SI/TI organisasi.

Masukan dari tahapan kedua ini adalah identifikasi kebutuhan

bisnis, identifikasi peluang pemanfaatan SI/TI, serta pemenuhan

kebutuhan SI/TI saat ini. Tahapan kedua terbagi menjadi

beberapa sub tahapan seperti:

a. Identifikasi masalah dan solusi internal bisnis

b. Membuat landsan kebijakan SI/TI

c. Membuat strategi SI/TI

d. Membuat prinsip dasar operasional SI/TI.

Page 87: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

65

3. Tahap III : Menentukan dan memilih strategi sistem informasi

Pada tahap ketiga, dibuat pilihan prioritas strategi SI/TI.

Masukan dari tahapan ini adalah strategis SI/TI dan manajemen

SI/TI. Proses yang dilakukan dalam tahapan ini yaitu:

a. Menggali value

b. Prioritas dan pemilihan strategi SI/TI

c. Pendetilan strategi SI/TI.

4. Tahap IV : mengembangkan rencana implementasi

Pada tahap terakhir dilakukan pembuatan rencana dan jadwal

implementasi strategi SI/TI dengan masukan berupa dokumen

strategi SI/TI yang telah dihasilkan pada tahapan sebelumnya.

Dalam hal ini perlu dilakukan sub tahapan yang berupa:

a. Membuat rencana pendukung strategi SI/TI

b. Pembuatan jadwal waktu kerja

c. Pembuatan rencana pelaksanaan.

2.11.4 Framework Perencanaan Strategi Digital Versi Peppard Ward

Dalam upaya mencapai suatu tujuan, perusahaan memerlukan

strategi bisnis maupun strategi digital yang baik. Perumusan strategi digital

mulai dari proses evaluasi perusahaan untuk menentukan alternatif strategi.

Untuk membuat suatu perencanaan strategi digital yang baik diperlukan

analisis internal maupun eksternal sehingga memberi arahan bagi

pengembangan TI yang dapat membantu mengoptimalkan peran strategi

digital bagi perusahaan. Menurut Peppard dan Ward (2016) dalam membuat

Page 88: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

66

strategic application tidak boleh hanya memfokuskan pada analisa terhadap

teknologi saja. Earl (Peppard dan Ward, 2016) menyarankan bahwa jalur

yang efektif untuk menghasilkan keuntungan dari SI/TI adalah dengan

mengkonsentrasikan pada pemikiran tentang bisnis yaitu dengan

menganalisa problem bisnis yang ada dan perubahan lingkungannya, dan

menyadari bahwa SI/TI adalah hanya salah satu bentuk solusi yang

ditawarkan. Earl juga menyarankan agar strategi SI berkonsentrasi untuk

mengidentifikasi kebutuhan sistem informasi pada organisasi, sedangkan TI

berkonsentrasi untuk mengidentifikasikan permintaa kebutuhan teknologi

informasi dan infrastruktur pendukungnya.

Faktor yang berpengaruh terhadap organisasi, baik internal maupun

eksternal dianalisis untuk mendapatkan sebuah formula yang menjadi dasar

dalam penyusunan strategi digital dalam bentuk portfolio SI/TI. Dibawah

ini adalah skema perencanaan strategi digital menurut Peppard dan Ward

(Peppard dan Ward, 2016).

Page 89: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

67

Framework Peppard dan Ward terdiri dari tahapan masukan (input) dan

tahapan keluaran (output). Tahapan masukan terdiri dari:

1. Analisis lingkungan bisnis internal

Mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat ini, sasaran, sumber

daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi.

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal

Mencakup aspek-aspek ekonomi, industri, dan iklim bersaing

perusahaan.

3. Analisis lingkungan SI/TI internal

Mencakup kondisi SI/TI organisasi dari perspektif bisnis saat

ini, bagaimana kematangannya (maturity), bagaimana

Gambar 2.7 Skema Perencanaan Strategi Digital

(Peppard dan Ward, 2016)

Gambar 2. 7 Skema Perencanaan Strategi Digital

Page 90: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

68

kontribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia,

sumber daya dan infrastruktur teknologi, termasuk juga

bagaimana portfolio dari SI/TI yang ada saat ini.

4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal

Mencakup tren teknologi dan peluang pemanfaatnannya, serta

penggunaan SI/TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok.

Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan

untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategi digital yang

isinya terdiri dari:

1. Strategi SI

Mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan

memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya,

portfolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi.

2. Strategi TI

Mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi

dan sumber daya manusia SI/TI.

3. Strategi Manajemen SI/TI

Mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui

organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan

SI/TI yang dibutuhkan.

Berikut merupakan paparan mengenai analisis lingkungan bisnis

internal dan eksternal:

Page 91: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

69

1. Analisis situasi saat ini dan memahami kebutuhan bisnis

Analisis ini digunakan untuk memahami kebutuhan bisnis yang

sedang atau dalam perencanaan serta yang potensial untuk yang

akan datang, maka perlu dilakukan analisis terhadap strategi

bisnis dan evaluasi sistem informasi dan teknologi saat ini.

Analisis tools yang dapat digunakan yaitu analisis balanced

scorecard, value chain, analisis PESTEL, analisis Porter’s five

forces model, analisis CSF, dan analisis SWOT.

2. Analisis lingkungan bisnis

Analisis ini menggunakan beberapa alat bantu yang sesuai

dengan kondisi perusahaan. Analisis tools yang digunakan

dalam analisis proses bisnis internal adalah analisis balanced

scorecard, CSF, SWOT, value chain. Sedangkan analisis tools

untuk lingkungan bisnis eksternal adalah PESTEL dan analisis

Porter’s five forces model.

3. Lingkungan bisnis internal

Masukan dari proses ini adalah hasil wawancara, dokumentasi

perusahaan, dan hasil observasi terhadap proses kerja setiap

bagian yang kemudian dilakukan analisis dengan balanced

scorecard, value chain, analisis CSF, analisis SWOT untuk

menentukan kebutuhan informasi bisnis organisasi. Tujuan dari

subfase ini adalah untuk mengetahui lingkungan bisnis sebagai

dasar identifikasi peluang pemanfaatan sistem informasi dan

Page 92: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

70

teknologi, menentukan strategi sistem informasi dan

keunggulan bersaing organisasi. Keluarannya adalah tujuan

bisnis perusahaan beserta tolak ukur keberhasilannya, diagram

value chain, matriks SWOT, dan daftar kebutuhan informasi

bisnis organisasi.

4. Lingkungan bisnis internal

Proses bisnis suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh

hubungan organisasi dengan pihak eksternal. Pengaruh

eksternal juga akan menentukan hasil akhir customer organisasi.

Identifikasi yang tepat akan pengaruh dari faktor eksternal

tersebut diperlukan untuk memahami strategi bisnis perusahaan.

Analisis lingkungan bisnis eksternal pada kajian ini dilakukan

dengan menggunakan analisis PESTEL. Dengan menggunakan

analisis ini akan dibahas beberapa faktor eksternal yang

mungkin akan mempengaruhi bisnis organisasi. Identifikasi

faktor dari analisis ini sangat penting dalam menentukan

langkah adaptasi dalam strategi bisnis. Identifikasi ini untuk

mengantisipasi efek negatif dan faktor tersebut yang dapat

mengancam bisnis, serta untuk mengidentifikasi untuk

mempertahankan atau bahkan mencari peluang dalam

pengembangan bisnis.

Page 93: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

71

5. Analisis lingkungan SI/TI

Analisis ini dilakukan dengan evaluasi dan analisis operasi

sistem, informasi saat ini, sistemnya, perlengkapan, sumber

daya organisasi, keahlian, pelayanan untuk menentukan daerah

cakupan dan kontribusi serta perbaikan yang bermanfaat.

6. Lingkungan SI/TI internal

Meliputi analisis terhadap organisasi SI/TI dan proses, sumber

daya manusia dan keahlian. Selain itu dilakukan analisis

portofolio aplikasi saat ini.

7. Lingkungan SI/TI eksternal

Masukan atau input dapat berupa trend perkembangan SI/TI dan

hasil wawancara analisis untuk menentukan pengaruh trend

perkembangan SI/TI dan potensi pemanfaatannya dalam

organisasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui perkembangan

teknologi informasi dalam industri dan menelaah teknologi

tersebut untuk dimanfaatkan dalam mendukung strategi bisnis

organisasi di masa mendatang. Keluaran atau output berupa

identifikasi perkembangan eksternal SI/TI yang potensial untuk

dimanfaatkan oleh organisasi.

Framework perencanaan strategi digital versi Peppard dan Ward

merupakan framework yang komprehesif, dimana framework ini terlebih

dahulu dimulai dari kegiatan assessment dan pemahaman terhadap situasi

saat ini baik terhadap lingkungan bisnis maupun lingkungan SI/TI.

Page 94: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

72

Lingkungn bisnis meliputi lingkungan bisnis internal dan lingkungan

bisnis eksternal. Begitu juga dengan lingkungan SI/TI yang meliputi

lingkungan SI/TI internal dan eksternal. Dengan pemahaman yang

mendalam terhadap kondisi saat ini, maka dapat ditentukan strategi sistem

informasi (SI), strategi teknologi informasi (TI) dan strategi manajemen

SI/TI masa mendatang secara tepat.

Menurut Peppard dan Ward (2016), untuk mengkategorikan

investasi SI/TI, perusahaan disarankan untuk menjabarkannya dalam

bentuk application portfolio. Pemaparan analisis lingkungan internal dan

eksternal merupakan faktor-faktor penentu dalam membangun application

portfolio, berikut penjabarannya:

1. Jangka panjang eksternal - lingkungan ekonomi dan bisnis.

Keadaan industri dalam hal profitabilitas, pertumbuhan,

dinamika kompetitif, regulasi, dan struktur.

Bagaimana SI/TI mampu mengubah produk dan layanan

(misalnya dengan informasi mereka), pasar dan

hubungan bisnis (misalnya melalui intermediasi baru)

dari industri

2. Jangka pendek eksternal - lingkungan SI/TI.

Penggunaan SI/TI yang sebenarnya oleh pesaing dan

lainnya di industri untuk mendapatkan keuntungan

relatif.

Page 95: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

73

Dengan berbasis SI/TI berpeluang untuk mengubah

keseimbangan kekuatan kompetitif di industri, baik

dalam rantai nilai yang ada dan oleh pendatang baru atau

substitusi produk / jasa.

3. Jangka panjang internal - bisnis dan lingkungan organisasi.

Bagaimana aplikasi baru dapat lebih efektif mendukung

atau meningkatkan strategi bisnis atau memungkinkan

strategi baru yang harus diikuti

Bagaimana aplikasi baru dapat mendorong model bisnis

diubah untuk meningkatkan kinerja operasional atau

proposisi nilai pelanggan

4. Jangka pendek internal - kemampuan SI/TI dan portofolio

aplikasi saat ini.

Seberapa baik aplikasi yang ada mendukung strategi saat

ini dan strategi saat ini dapat mencegah kerugian bisnis

atau mempertahankan keuntungan yang ada.

Sumber daya dan kompetensi SI/TI yang dimiliki oleh

organisasi dapat dengan mudah diperoleh, dan memberi

keefektifan hubungan antara SI/TI dan manajemen

bisnis.

Gambar dibawah ini menguraikan detail input dan tools untuk

membangun application portfolio.

Page 96: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

74

Menurut Atmaja (2002), terdapat kelebihan pada framework

Peppard dan Ward, antara lain:

1. Adanya alur login perencanaan strategi SI yang mudah dan

relative lengkap, yaitu identifikasi lingkungan internal dan

eksternal bisnis organisasi SI/TI, mencari gap informasi,

membuat strategi SI yang mendukung bisnis, membuat strategi

manajemen SI/TI, dan pemetaan beserta analisis strategi atau

aplikasi SI/TI saat ini dibandingkan dengan strategi atau aplikasi

usulan.

Gambar 2. 8 Input dan Toolkit untuk Membangun Application

Portfolio

Page 97: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

75

2. Tersedianya alat pemrosesan perencanaan strategi berupa

diagram/kuadran, teori pendukung, batasan, dan grafik/tabel

yang lengkap serta mendukung penciptaan strategi SI/TI yang

baik.

3. Tools dan teori yang ada memberikan gambaran mengenai

keadaan lingkungan eksternal bisnis yang dapat dimanfaatkan

oleh organisasi dalam meraih peluang dan meningkatkan

keunggulan kompetitif.

4. Adanya prosedur yang merekam kegiatan dan proses internal

nonteknis SI/TI organisasi berupa budaya organisasi, pelatihan

staff, pertimbangan penggunaan metode tertentu dalam

melaksanakan proyek dan investasi.

5. Adanya prosedur dalam memilih teknologi yang ada dan

disesuaikan dengan kebutuhan serta strategi SI organisasi.

2.12 Perbandingan Metodologi Perencanaan Strategi Digital

Berdasarkan pemaparan beberapa metologi perencanaan strategi digital

pada sub bab 2.11, maka dapat diidentifikasikan beberapa aktivitas sebagai hasil

perbandingan setiap metodologi yang telah dibahas tersebut. Perbandingan

metodologi perencanaan strategi digital tercantum pada table 2.1 berikut:

Page 98: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

76

Tabel 2. 1 Perbandingan Metodologi Perencanaan Strategi Digital

No. Metodologi Input Output

1 Wetherbe 1. Menetapkan hubungan

antara rencana

keseluruhan organisasi

dengan rencana

teknologi informasi

2. Mengidentifikasi

secara detail kebutuha

informasi yang

diperlukan oleh

organisasi

3. Alokasi sumber daya

4. Perencanaan proyek

1. Perencanaan

pengembangan

perangkat lunak,

peragkat keras, jaringan

komputer, serta sumber

daya lainnya.

2. Pengembangan sistem

sesuai dengan kerangka

kerja yang sudah

direncanakan,

dijadwalkan dan

dikontrol.

2 Anita Cassidy 1. Inisiasi proyek yang

sesuai dengan

pengembangan

rencana proyek

2. Analisis terhadap

lingkungan SI/TI

internal organisasi dan

eksternal organisasi

3. Penyususnan visi dan

misi strategi informasi

dan arahan dari

manajemen puncak

4. Memberikan

rekomendasi

2. Pemetaan terhadap

alternatif solusi dan

rekomendasi

infrastruktur

3. Dokumen hasil analisis

bisnis internal dan

eksternal

4. Identifikasi proyek-

proyek SI, anggaran

biaya, keuntungan

bisnis dan skala

prioritas proyek SI

5. Dokumentasi terhadap

keseluruhan proyek

3 Price

Waterhouse

1. Menentukan

kebutuhan bisnis dan

informasi mencakup

kebutuhan lingkungan

internal maupun

eksternal

2. Menentukan target

sistem informasi

dengan menganalisis

data yang digunakan

oleh proses bisnis,

1. Identifikasi

perkembangan eksternal

SI/TI yang

dimanfaatkan didalam

organisasi serta

gambaran SI/TI saat ini

2. Peluang SI/TI dalam

proses bisnis dari

masing-masing target

bisnis

Page 99: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

77

peluang sistem

informasi dan portfolio

aplikasi saat ini.

3. Menentukan dan

memilih strategi sistem

informasi dengan

mengidentifikasi

kebutuhan informasi

perusahaan dan

perkembangan SI/TI

4. Mengembangkan

rencana implementasi

3. Usulan strategi SI/TI

yang mencakup

identifikasi solusi Si/TI

serta pengembangan

SI/TI

4. Gambaran urutan

proyek implementasi

terhadap strategi sistem

informasi yang telah

dipilih.

4 Peppard Ward 1. Analisis lingkungan

bisnis internal

mencakup aspek-

aspek strategi bisnis

saat ini serta sumber

daya yang ada

2. Analisis lingkungan

bisnis eksternal

mencakup aspek-

aspek ekonomi,

industri, serta iklim

bersaing perusahaan

3. Analisis lingkungan

bisnis SI/TI internal

mencakup kondisi

SI/TI saat ini

4. Analisis lingkungan

SI/TI eksternal

mencakup tren

teknologi dan

peluang

pemanfaatannya.

1. Strategi SI, meliputi

bagaimana setiap fungsi

bisnis dapat

memanfaatkan SI/TI

untuk mencapai tujuan

bisnisnya

2. Strategi TI, meliputi

bagaimana kebijakan

dalam penggunakaan

infrastruktur teknologi

informasi

3. Strategi manajemen

SI/TI, meliputi

pengelolaan sumber

daya manusia SI/TI

dalam mendukung

strategi SI yang sudah

dirumuskan

Sumber : telah diolah kembali dari Aditiawan (2016)

Page 100: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

78

Untuk menentukan metodologi yang akan digunakan pada studi kasus ini,

dilakukan perbandingan input dan output dari metodologi Wetherbe, Price

Waterhouse, Anita Cassidy, dan Peppard & Ward. Untuk metodologi Anita

Cassidy, dan Peppard & Ward penulis mengambil pertimbangan dari perbandingan

yang sudah dilakukan oleh Aditiawan (2016). Untuk metodologi Wetherbe, penulis

melakukan penilaian sendiri berdasarkan pertimbangan penelitan yang sudah

dilakukan oleh Sriminangga (2013) sedangkan untuk metodologi Price Waterhouse

penulis melakukan pertimbangan penelitian yang sudah dilakukan oleh

Wedhasmara.

Setelah mempelajari beberapa metode perencanaan strategi SI/TI dan

melakukan perbandingan antar metodologi, maka dilakukan pemilihan metodologi

yang akan digunakan dalam penelitian ini. Menurut Tozer (Ulum, 2008) terdapat

beberapa hal dalam pemilihan metodologi perencanaan strategi SI/TI (Digital),

antara lain:

1. Kompleksitas proses, semakin rendah maka akan semakin baik

2. Fleksibilitas proses, semakin fleksibel maka akan semakin baik

3. Pendekatan terhadap staff dan kebiasaanya (bila faktor ini ada, akan

lebih membantu karena umunya implementasi perencanaan strategi

SI/TI (Digital) menuntut suatu perubahan).

4. Dapat menghasilkan “application development life cycle” yang efisien

dan efektif, yang lebih berorientasi pada kebutuhan bisnis.

5. Memiliki rencana yang jelas pada tahap akhir pengembangannya, yaitu

tahapan maintenance dan monitoring & control.

Page 101: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

79

6. Deliverable yang jelas dan dapat dengan cepat dihasilkan pada tiap-tiap

tahapannya.

7. Memiliki mekanisme dalam penelitian dan pengintegrasian paket

sistem informasi.

Berdasarkan beberapa poin pertimbangan diatas dan memperhatikan tujuan

penelitian untuk menyusun perencanaan strategi SI/TI (Digital) yang selaras dengan

rencana strategi BMT, maka dipilih framework Peppard dan Ward dengan alasan

sebagai berikut (Ulum, 2008):

1. Memiliki alur perencanaan yang mudah dan lengkap, yaitu tahapan

input (analisis lingkungan bisnis internal dan eksternal serta analisis

lingkungan SI/TI internal dan eksternal), tahapan SI/TI strategi proses,

dan tahapan output (Strategi SI & TI (Digital)), strategi manajemen

SI/TI (Digital), serta portfolio aplikasi SI).

2. Kompleksitas rendah dan bersifat luwes, dimana berbagai metode atau

tools (Value Chain, Balanced Scorecard, CSF, McFarlan Strategic

Grid, PESTEL, SWOT, 5 Forces) dapat digunakan untuk mendukung

perumusan informasi dan strategi yang akan dirancang.

3. Tahapan yang disusun sangat mendukung tercapainya tujuan untuk

melakukan keselarasan antara strategi dan tujuan bisnis dengan strategi

SI/TI (Digital).

Selain beberapa poin diatas, framework Peppard dan Ward juga merupakan

satu-satunya framework yang membahas perencanaan strategi digital sehingga

Page 102: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

80

penulis memilih menggunakan framework Peppard dan Ward sebagai acuan dari

penelitian ini.

2.13 Metode dan Teori Analisis Perencanaan Strategi Digital

Dalam perencanaan strategi digital dengan menggunakan framework

Peppard dan Ward terdapat beberapa teknik analisa yang digunakan, antara lain

analisis Balanced Scorecard, analisis Critical Success Factor, analisis SWOT,

analisis value chain, analisis McFarlan’s Strategic Grid, analisis Porter’s Five

Forces Competitive Model, dan analisis PESTEL. Penjelasan mengenai teori

analisis perencanaan strategi digital sebagai berikut:

2.13.1 Analisis Balanced Scorecard

Analisis Balanced Scorecard dikemukakan pertama kali oleh Robert

S. Kaplan dan David P. Norton pada awal tahun 1990 yang berfokus

terhadap pendekatan strategi manajemen. Pada awal diperkenalkannya

Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen penilaian dan

pengendalian yang cepat, tepat dan komprehensif yang dapat memberikan

pemahaman kepada pihak eksekutif mengenai performa keuangan maupun

non keuangan sebuah perusahaan. Selain itu, balanced scorecard

merukapan sistem manajemen strategi yang menjabarkan visi dan strategi

suatu perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur. Menurut

Wedhasmara (2009) Balanced scorecard bukan sekedar sistem pengukuran

taktis atau operasional. Perusahaan yang memanfaatkan analisis balanced

Page 103: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

81

scorecard sebagai sistem manajemen strategis untuk mengelola strategi

jangka panjang akan menghasilkan proses menejemen seperti:

1. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi.

2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan

ukuran strategis.

3. Merencanakan, menetapkan sasaran, serta menyelaraskan

berbagai inisiatif strategis.

4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.

Balanced Scorecard mengidentifikasi kebutuhan informasi suatu

perusahaan untuk mengukur performa dari tujuan bisnis perusahaan

tersebut. Analisis ini juga tidak hanya digunakan untuk mengelola kinerja

suatu perusahaan, tetapi dapat digunakan sebagai alat untuk

mengembangkan strategi bisnis itu sendiri. Menurut Peppard dan Ward

(2016), hal ini didasari oleh dugaan bahwa ukuran keuangan hanya

melaporkan hasil keputusan di masa lalu dan saat ini, jika pengukuran

kinerja suatu perusahaan memiliki dampak yang cukup berarti, maka

diperlukan serangkaian tujuan serta tindakan yang lebih komprehensif dan

seimbang.

Dalam sebuah artikel Keplan dan Norton (1992) yang berjudul

“Balanced Scorecard Measure That Drives Performance” menyimpulkan

bahwa untuk mengukur kinerja eksekutif di masa yang akan datang,

diperlukan pengukuran yang komprehensif yang mencakup empat

Page 104: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

82

perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Berikut penjabaran dari empat perspektif balanced scorecard diatas.

1. Perspektif Finansial

Dalam suatu perusahaan, finansial selalu menjadi fokus dari

setiap tujuan strategis. Pengukuran kinerja finansial dirasa cukup

penting untuk dilakukan oleh perusahan untuk melihat apakah

perencanaan dan pelaksanaan strategi telah memberikan

perbaikan yang mendasar bagi keuntungan perusahaan. Pada

perspektif finansial setiap perusahaan berfokus pada bagaimana

suatu perusahaan dilihat oleh pemegang saham serta pihak-pihak

yang memiliki kepentingan keuangan dalam suatu perusahaan.

Gambar 2. 9 Analisis Balanced Scorecard

Page 105: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

83

Menurut Rangkuti (2011), kinerja perspektif keuangan dapat

diukur dengan menggunakan ukuran sebagai berikut:

Laba investasi (Return on Investment/ROI)

Peningkatan Penjualan

Bauran Pendapatan (revenue mix)

Pemanfaatan aktiva (diukur dengan asset turn over)

Efisiensi Biaya

2. Perspektif Pelanggan

Selain finansial, pelanggan juga tidak kalah penting dalam

penyusunan balanced scorecard. Perspektif ini memandang

bagaimana kinerja perusahaan dari sudut pandang pelanggan.

Dimana focus dari perspektif ini adalah bagaimana pelanggan

melihat suatu perusahaan dalam segi produk, layanan,

pengalama, hubungan, dan penambahan nilai. Menurut Rangkuti

(2011), kinerja perspektif pelanggan dapat diukur dengan

menggunakan ukuran sebagai berikut:

Jumlah pelanggan baru

Jumlah pelanggan yang membeli kembali

Loyalitas pelanggan

3. Perspektif Bisnis Internal

Pada perspektif bisnis internal, kinerja suatu perusahaan dilihat

dari sisi kualitas dan efisiensi yang terkait dengan produk atau

layanan yang disediakan oleh perusahaan. Sehingga perspektif ini

Page 106: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

84

fokus pada apa yang harus dilakukan dan ditingkatkan oleh

perusahaan jika ingin memenuhi ekspektasi karyawan dan pihak

yang bekerjasama dengan perusahaan tersebut. Menurut

Rangkuti (2011), kinerja perspektif internal bisnis dapat diukur

dengan menggunakan ukuran sebagai berikut:

Waktu proses

Pengiriman tepat waktu

Efektivitas proses

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dilihat dari kinerja

suatu perusahaan yang di pandang dari sisi sumber daya manusia

yang dimiliki, infrastruktur, teknologi, dan kapasitas lain yang

merupakan kunci dari kinerja perusahaan, sehingga pada

perspektif bisnis internal ini perusahaan berfokus pada

bagaimana perusahaan dapat mengembangkan serta membuat

nilai unggul di masa yang akan datang. Menurut Rangkuti (2011),

kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dapat diukur

dengan menggunakan ukuran sebagai berikut:

Tingkat keahlian SDM

Komitmen SDM

Suasana kerja

Page 107: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

85

2.13.2 Analisis Value Chain

Menurut Michael Porter (Peppard dan Ward, 2016), konsep analisis

value chain menyatakan bahwa semua perusahaan dalam suatu industri

memiliki rantai nilai, yang termasuk aktivitas seperti mendapatkan bahan

mentah, mendesain produk, membangun fasilitas produksi, memasarkan

produk, mengembangkan perjanjian kerja sama, dan menyediakan

pelayanan pelanggan. Menurut Waterhouse (Suralani, 2011), hasil dari

analisis value chain suatu suatu organisasi digunakan untuk identifikasi

peluang pemanfaatan SI/TI yang dapat meningkatkan keunggulan

kompetitifnya.

Menurut Peppard dan Ward (2016), ketika ingin memulai untuk

memahami bagaimana arus informasi pada suatu industri mempengaruhi

perusahaan, maka abaikan hal-hal pada internal value chain. Awali untuk

mempertimbangkan dari segi karakteristik pelanggan, seperti siapa mereka,

bagaimana kemampuan pembelian mereka, dan bagaimana mereka dapat

dipengaruhi. Kebutuhan informasi yang lebih cepat dapat mengukur

seberapa efektif perusahaan dan pelanggan. Ketika semua arus informasi ke

dan dari perusahaan yang berkaitan dengan pelanggan dapat dipahami,

seperti informasi penting yang dibutuhkan perusahaan, maka perusahaan

dapat beralih untuk melakukan eksternal value chain. Gambar 2.10

menggambarkan detail skema pemetaan arus informasi dalam sebuah

perusahaan.

Page 108: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

86

Gambar 2. 10 Pemetaan Arus Informasi dalam Value Chain

Tujuan dari analisis value chain yaitu untuk mengidentifikasi dan

mengelompokkan aktivitas-aktivitas yang terjadi dilingkungan perusahaan

kedalam dua bagian, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

Menurut Peppard dan Ward (2016), aktivitas utama merupakan aktivitas

yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan perannya dalam rantai

industri yang menghasilkan produk atau jasa dalam rangka memuaskan

pelanggan. Sedangkan aktivitas pendukung merupakan aktivitas yang

mendukung aktivitas utama.

Page 109: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

87

Aktifitas utama (Primary Business Processes) pada diagram analisis

value chain dipaparkan sebagai berikut:

1. Inbound Logistic

Meliputi proses pemeliharaan barang untuk sampai pada proses

transaksi dengan pelanggan.

2. Operations

Kegiatan yang berhubungan dengan mengubah input menjadi

bentuk produk akhir (output), seperti mesin, kemasan,

perakitan, pemeliharaan peralatan, pengujian, percetakan, dan

fasilitas dalam kegiatan operasi.

3. Outbound Logistic

Aktivitas yang berhubungan dengan pengumpulan,

penyimpanan, dan fisik mendistribusikan produk kepada

Gambar 2.11 Diagram Ananlisis Value Chain

(Peppard dan Ward, 2016)

Gambar 2. 11 Diagram Analisis Value Chain

Page 110: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

88

pembeli, seperti kendaraan operasional, pemrosesan

pemesanan, dan penjadwalan.

4. Marketing and Sales

Aktivitas pemasaran dan penjualan yang bertujuan untuk

menyebarluaskan informasi tentang barang dan jasa, sehingga

pelangga dapat memberikan perhatian lebih pada barang dan

jasa, seperti iklan, promosi, pemilihan distributor, dan

penentuan harga.

5. Service

Menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan berbagai

pendekatan untuk mendapatkan loyalitas pelanggan, seperti

pemasangan, perbaikan, pelatihan dan penyesuaian produk.

Sedangkan aktifitas pendukung (Support Processes) pada diagram

analisis value chain dipaparkan sebagai berikut:

1. Corporate Infrastructure

Merupakan dukungan terhadap value chain, berupa manajemen,

perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, hubungan dengan

pemerintah, dan manajemen kualitas.

2. Human Resources Management

Merupakan kegiatan perekrutan, pelatihan, dan pengembangan

SDM.

Page 111: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

89

3. Technology Development

Merupakan kegiatan menyempurnakan produk dan proses

produksi.

4. Procurement

Merupakan kegiatan pengadaan atau pembeliaan.

Menurut Hartono (Muchtadi, 2013), analisis value chain dapat

digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan berikut:

1. Pada kegiatan-kegiatan mana saja sistem informasi sudah

memberikan nilai tambah pada organisasi?

2. Apakah peran sistem informasi pada kegiatan-kegiatan

organisasi sudah optimal atau masih perlu ditingkatkan?

3. Pada kegiatan-kegiatan mana saja sistem informasi belum

memberikan nilai tambah pada organisasi?

4. Apakah sistem informasi dapat diterapkan pada kegiatan-

kegiatan yang belum memanfaatkannya?

2.13.3 Analisis Critical Success Factor

Menurut Wedhasmara (Desmin, 2014), analisisi critical success

factor merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya yang

berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. Tujuan dari analisis ini

adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan

aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan. Peranan

CSF dalam perencanaan strategi adalah sebagai penghubung antara strategi

Page 112: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

90

bisnis organisasi dengan strategi SI-nya, memfokuskan proses perencanaan

strategi SI pada area yang strategi, memprioritaskan usulan aplikasi SI dan

mengevaluasi strategi SI.

Teknik analisis ini dapat digunakan pada tingkat makro untuk

memeriksa keseluruhan industri atau unit bisnis tertentu. Setiap perusahaan

tentu memiliki CSF umum, seperti akses bahan baku dan keterampilan atau

pengiriman tepat waktu. Seluruh organisasi, yang dapat memiliki banyak

unit industri, tentu akan memiliki CSF yang terkait dengan tujuan

perusahaan seperti diversifikasi, laba atau investasi, dan lain-lain. Selain

pada tingkat makro, teknik ini juga dapat digunakan pada tingkat eksekutif

individu untuk menentukan kegiatan mana yang akan dilakukan merupakan

yang paling penting untuk pencapaian kesuksesan terhadap tujuan tertentu.

Pada hal ini, teknik analisis CSF dapat membantu dalam memprioritaskan

kegiatan, baik pada level manager maupun pada level bisnis. Hubungan

antara tujuan dan CSF dalam organisasi dapat dilihat pada gambar 2.12

(Peppard dan Ward, 2016).

Page 113: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

91

Gambar 2. 12 Alur Penentuan Tujuan dalam Analisis CSF

Penentuan CSF hanya dapat dimulai ketika tujuan telah

diidentifikasi, maka hal yang dilakukan pertama adalah mengidentifikasi

CSF terhadap tujuan bisnis organisasi. Tingkatan tujuan pada CSF akan

memberikan prioritas terhadap pencapaian CSF. Dengan implikasi, jika

pencapaian setiap CSF tercapai, maka kemungkinan pencapaian tujuan pun

akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, kegagalan untuk menangani CSF

berhasil dapat mencegah pencapaian beberapa tujuan. Proses CSF dapat

dilihat pada gambar 2.13.

Page 114: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

92

Menurut Peppard dan Ward (2016), manfaat dari analisis critical

success factors adalah sebagai berikut:

1. Analisis CSF merupakan teknik yang paling efektif dalam

melibatkan senior managemen dalam mengembangkan strategi

sistem informasi.

2. Analisis CSF menghubungkan proyek SI/TI yang akan

diimplementasikan dengan tujuannya, sehingga dapat

menunjukkan keselarasan dengan strategi bisnis dan

memberikan dasar yang kuat untuk mendapatkan kesepakatan

dari manajemen atas.

3. Pada saat melakukan wawancara dengan senior managemen,

analisis CSF merupakan teknik yang baik untuk menggali

kebutuhan informasi.

Gambar 2. 13 Critical Success Factors

Page 115: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

93

4. Dengan menyediakan suatu hubungan antara tujuan dengan

informasi yang dibuthkan, analisis CSF memegang peranan

penting dalam memprioritaskan investasi modal yang potensial.

5. Analisis CSF sangat berguna dalam perencanaan strategi sistem

informasi pada saat strategi bisnis tidak berjalan sesuai dengan

tujuan perusahaan, dengan memfokuskan pada masalah-

masalah tertentu yang paling kritis.

6. Analisis CSF sangat berguna apabila digunakan sejalan dengan

analisis value chain dalam mengidentifikasi proses yang paling

kritis, serta memberikan fokus pada pencapaian tujuan melalui

kegiatan-kegiatan yang paling tepat untuk dilaksanakan.

2.13.4 Analisis SWOT

Menurut Jogiyanto (Desmin, 2014), analisis SWOT disebut juga

dengan analisis KEKEPAN (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman)

yang digunakan untuk menilai kekuatan dan kelemahan dari sumber daya

yang dimiliki perusahaan dan kesempatan serta tantangan yang dihadapi.

Menurut Rangkuti (2004), Analisis SWOT merupakan identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths)

dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weakness) dan ancaman (threats). Proses pengambilan strategi

selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan

perusahaan. Menurutnya, formulasi strategi disusun menggunakan hasil

Page 116: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

94

analisis SWOT yaitu dengan menggabungkan berbagai indikator yang

terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Model

penggabungannya menggunakan TOWS Matriks.

Keterangan dari gambar 2.14 akan dipaparkan dibawah ini:

1. SO Strategy

Strategi ini disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan

untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2. WO Strategy

Strategi ini disusun dengan cara meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan peluang yang ada.

3. ST Strategy

Strategi ini disusun dengan cara menggunakan semua kekuatan

untuk mengatasi ancaman.

SO Strategy

WT Strategy ST Strategy

WO Strategy

Internal

Ek

ster

nal

Strengths Weakness

Th

reath

s O

pp

ort

un

ity

Gambar 2. 14 TOWS Matriks

(Sumber: Rangkuti, 2004)

Page 117: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

95

4. WT Strategy

Strategi ini disusun dengan cara meminimalkan kelemahan

untuk menghindari ancaman.

Menurut Fahmi (Halifi, 2017), untuk menganalisis secara lebih

dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor eksternal dan internal

sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:

1. Faktor eksternal

Faktor eksternal mempengaruhi terbentuknya opportunities dan

threats (O dan T). Dimana faktor ini menyangkut dengan

kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang

mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor

ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis mikro,

ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan dan sosial

budaya.

2. Faktor internal

Faktor internal mempengaruhi terbentuknya strengths dan

weakness (S dan W). Dimana faktor ini menyangkut dengan

kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana turut

mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan.

Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen

fungsional mencakup pemasaran, keuangan, operasi, sumber

daya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi

manajemen dan budaya perusahaan.

Page 118: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

96

Menurut Rangkuti (2004), terdapat tiga tahapan analisis SWOT

sebagai formulasi/perumusan strategi, antara lain:

1. Tahap evaluasi data internal dan eksternal perusahaan

2. Tahap pembuatan Matriks TOWS

3. Tahap pengambilan keputusan.

2.13.5 Analisis Porter’s Five Forces Competitive Model

Menurut Michael Porter, Porter 5 Forces adalah tool yang

digunakan untuk menganalisis bagaimana lingkungan yang kompetitif akan

berpengaruh terhadap pemasaran suatu produk. Menurut Jogiyanto

(Desmin, 2004), Porter menjelaskan bahwa persaingan terdiri dari lima

ancaman yang sekaligus dapat menjadikan kesempatan-kesempatan, antara

lain:

1. Persaingan dari pesaing-pesaing yang sudah ada (rivalry among

existing competitors)

Persaingan ini difokuskan terhadap beberapa faktor seperti

harga, bentuk kinerja, inovasi produk baru, kualitas dan daya

tahan, garansi dan kepopuleran merk. Berikut beberapa faktor

yang mempengaruhi persaingan tersebut, antara lain:

a. Persaingan akan meningkat dengan meningkatnya jumlah

pesaing dan pesaing-pesaing menjadi lebih mendekati ke

kemampuan dan ukuran yang sama.

Page 119: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

97

b. Persaingan biasanya menjadi lebih kuat jika permintaan

dari produk bertumbuh.

c. Persaingan akan lebih meningkat jika biaya-biaya

pelanggan untuk berpindah ke merk lain rendah.

d. Persaingan akan meningkat secara proposional terhadap

ukuran keuntungan dari tindakan strategi yang berhasil.

2. Ancaman pesaing-pesaing baru (threats of new entrants)

Untuk mengatasi pesaing-pesaing baru yang akan masuk ke

dalam industri, dapat dilakukan dengan membangun halangan-

halangan untuk masuk (barriers to entry). Terdapat beberapa

tipe dari halangan-halangan untuk masuk, yaitu sebagai berikut:

a. Skala ekonomis

b. Ketidakmampuan untuk mendapatkan akses ke teknologi

dan keahlian khusus

c. Terdapat efek kurva belajar dan pengalaman

d. Preferensi merk dan loyalitas pelanggan

e. Kebutuhan-kebutuhan sumber daya tertentu.

3. Ancaman produk-produk atau jasa-jasa subtitusi (threaths of

substitute products and services)

Perusahaan-perusahaan yang berada di dalam suatu indusrti

seringkali bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya di

industri lain karena produk-produk mereka merupakan barang-

Page 120: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

98

barang substitusi. Substitusi tergantung dari beberapa faktor

sebagai berikut:

a. Apakah harga-harga barang yang substitusi atraktif.

b. Seberapa memuaskannya barang-barang substitusi dalam

hal kualitas, kinerja dan atribut-atribut lainnya.

c. Seberapa mahal dan seberapa sulit pembeli dapat berpindah

ke barang-barang subtitusi.

4. Kekuatan menawar dari pelanggan-pelanggan (bargaining

power of customer)

Pembeli dapat menjadi ancaman bagi perusahaan dengan

cara tidak membeli barang dari perusahaan, menekan harga

supaya mendapatkan diskon yang berlebih, dan mengancam

akan berpindah ke perusahaan pesaing. Faktor-faktor yang

mempengaruhi kekuatan-kekuatan pembeli, antara lain:

a. Pembeli merupakan pelanggan yang besar yang membeli

dengan kuantitas banyak yang dapat menyebabkan konsesi

harga.

b. Jika jumlah pembeli sedikit.

c. Jika pembeli mempunyai pilihan untuk membeli produk

atau tidak membelinya.

Page 121: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

99

5. Kekuatan menawar dari pemasok (bargaining power of

supplier)

Kekuatan menawar dari pemasok dapat menjadi ancaman

bagi perusahaan karena perusahaan membeli barang dari

pemasok. Jika barang dari pemasok tidak lancar sampai ke

tangan perusahaan, maka dapat mengganggu proses operasional

perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan

menawar pemasok, antara lain:

a. Jumlah pemasok sedikit.

b. Kemampuan pemasok besar.

c. Kompetisi antar pemasok rendah.

Gambar 2.15 Porter’s Five Competitive Models Gambar 2. 15 Porter's Five Competitive Models

Page 122: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

100

2.13.6 Analisis Mc Farlan’s Strategic Grid

Mc Farlan’s strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI

berdasarkan kontribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada

empat kuadran yaitu strategic, key operation, support, dan high potential.

Menurut Peppard dan Ward (2016), portfolio aplikasi Mc Farlan digunakan

untuk menilai kontirbusi SI/TI (Digital) secara keseluruhan dan efeknya

terhadap kesuksesan bisnis. Gambar 2.16 dibawah ini merupakan gambar

dari portfolio aplikasi yang menampilkan sebuah analisa dari keseluruhan

aplikasi perusahaan, baik yang ada saat ini, potensial ataupun yang masih

direncanakan.

Gambar 2. 16 Mc Farlan's Strategic Grid

(Peppard dan Ward, 2016)

Page 123: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

101

Pemaparan dari gambar 2.16 adalah sebagai berikut :

1. Strategic

Merupakan aplikasi yang memiliki pengaruh kritis terhadap

keberhasilan bisnis perusahaan di masa yang akan datang.

Aplikasi strategis merupakan aplikasi yang mendukung

perusahaan dengan memberikan keunggulan bersaing.

2. Key Operational

Merupakan aplikasi yang menunjang kelangsungan bisnis

perusahaan. Apabila terhenti, maka perusahaan tidak dapat

beroperasi dengan normal dan ini akan mengakibatkan

menurunnya keunggulan perusahaan.

3. Support

Merupakan aplikasi yang mendukung perusahaan dalam

meningkatkan efisiensi bisnis dan efektifitas manajemen,

namun tidak memberikan keunggulan bersaing.

4. High Potential

Merupakan aplikasi yang mungkin dapat menciptakan peluang

keunggulan bagi perusahaan di masa yang akan datang, namun

masih belum terbukti.

2.13.7 Analisis PESTEL

Untuk menganalisa sebuah industri dibutuhkan alat bantu untuk

memahami konteks ekonomi dan sosial makro yang luas. Analisis strategi

Page 124: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

102

perusahaan tentu harus mencakup konteks tersebut dan memahami tren

jangka panjang dan implikasi baik untuk perusahaan maupun industri.

Menurut Peppard dan Ward (2016), analisis PESTEL (Political, Economic,

Sociological, Technological, Environmental, and Legal) merupakan analisis

yang cukup efektif untuk melakukan penilaian terhadap pengaruh eksternal

organisasi yang dapat membantu memandu pengambilan keputusan strategi.

Berikut pemaparan lingkungan makro yang mempengaruhi

kerangka kerja PESTEL (Peppard dan Ward, 2016):

1. Faktor Politik

Faktor politik meliputi kebijakan pemerintah, masalah-masalah

hukum, serta mencakup aturan-aturan formal dan informal dari

lingkungan, seperti:

a. Stabilitas pemerintah

b. Kebijakan perpajakan

c. Peraturan perdagangan luar negeri

d. Kebijakan kesejahteraan sosial.

2. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi meliputi semua faktor yang mempengaruhi

daya beli dari pelanggan dan mempengaruhi iklim berbisnis

suatu perusahaan, seperti:

a. Siklus bisnis

b. Tren produk nasional bruto

c. Suku bunga

Page 125: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

103

d. Suplai uang

e. Inflasi

f. Pengangguran

g. Penghasilan sekali pakai

3. Faktor Sosial

Faktor sosial meliput semua faktor yang dapat mempengaruhi

kebutuhan dari pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari

besarnya pangsa pasar yang ada, seperti:

a. Demografi penduduk

b. Distribusi pendapatan

c. Mobilitas sosial

d. Perubahan gaya hidup

e. Sikap untuk bekerja dan bersenang-senang

f. Tingkat pendidikan

4. Faktor Teknologi

Faktor teknologi meliputi semua hasil yang dapat membantu

dalam menghadapi tantangan bisnis dan mendukung efisiensi

proses bisnis, seperti:

a. Pengeluaran pemerintah untuk penelitian primer

b. Pemerintah dan industri fokus pada upaya teknologi

c. Penemuan/pengembangan baru

d. Kecepatan transfer teknologi

e. Tingkat keusangan

Page 126: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

104

5. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan meliputi semua aspek ekologi dan

lingkungan seperti:

a. Undang-undang perlindungan lingkungan

b. Pembuangan limbah

c. Perubahan iklim dan kebijakan rendah karbon

6. Faktor Hukum

Faktor hukum meliputi semua aspek hukum dimana perusahaan

beroperasi, seperti:

a. Undang-undang monopoli

b. Hukum ketenagakerjaan

c. Kesehatan dan keselamatan

d. Keamanan produk

e. Upah minimum

f. Perlindungan kekayaan intelektual.

2.14 Konsep BMT

2.14.1 Pengertian BMT

Menurut Huda dan Heykal (2010) dalam bukunya yang berjudul

Lembaga Keuangan Islam, mengungkapkan makna BMT yang terdiri dari

dua istilah, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Lembaga ini didirikan

dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat bawah yang tidak terjangkau

Page 127: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

105

oleh pelayanan bank Islam atau BPR Islam. Prinsip operasinya didasari oleh

prinsip bagi hasil, jual-beli (ijarah) dan titipan (wadiah).

Menurut Widodo (2000), BMT adalah balai usaha mandiri terpadu

yang isinya berintikan bayt al-mal wa at-tamwil dengan kegiatan

mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan

kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil ke bawah dan kecil dengan

antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan

kegiatan ekonominya. Baitul Maal Wat Tamwil juga bisa menerima titipan

zakat, infak dan sedekah serta menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan

amanatnya. Selain itu, yang mendasar adalah bahwa seluruh aktivitas BMT

harus dijalankan berdasarkan prinsip muamalah ekonomi dan Islam.

Sedangkan menurut Djazuli dan Yanwari (2002), BMT adalah

lembaga ekonomi atau keuangan syari’ah non perbankan yang sifatnya

informal. Lembaga yang didirikan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat

(KSM) yang berbeda dengan lembaga keuangan formal lainnya sehingga

BMT disebut bersifat informal. Selain berfungsi sebagai lembaga keuangan,

BMT juga berfungsi sebagai lembaga ekonomi. BMT juga bertugas

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada

masyarakat.

Dari beberapa definisi BMT diatas, dapat disimpulkan bahwa BMT

adalah lembaga keuangan syariah non perbankan sebagai penunjang dalam

kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam

meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil ke bawah dan

Page 128: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

106

berfungsi sebagai penghimpun penyalur dana kepada masyarakat dengan

prinsip bagi hasil, jual beli, ijarah, dan titipan (wadi’ah).

2.14.2 Dasar Hukum BMT

Menurut Manan (2012), status hukum BMT dapat dikelompokkan

menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. BMT berstatus hukum koperasi.

BMT yang berbadan hukum koperasi dalam melakukan

kegiatan usahanya baik berupa menghimpun dana maupun

menyalurkannya mengacu pada aturan UU No.25 Tahun 1992

tentang perkoperasian, PP RI No.9 tahun 1995 tentang

pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi,

keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Nomor 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang petunjuk

pelaksanaan kegiatan usaha koperasi jasa keuangan syari’ah,

dan peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

menengah 35.2/Per/M.KUKM/X/2007 tentang pedoman

standar operasional manajemen koperasi jasa keuangan

syari’ah. BMT yang berstatatus hukum koperasi seperti

Kopontren, KSU, KBMT, KSBMT.

2. BMT berstatus yayasan.

BMT yang berstatus yayasan mengacu pada UU No.28

Tahun 2004 tentang yayasan. Penggunaan status hukum

Page 129: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

107

yayasan bagi BMT tidak sesuai dengan buku panduan BMT

yang dikeluarkan PINBUK.

3. BMT yang belum memiliki status hukum.

Pada umumnya BMT yang belum memiliki status hukum

menggunakan bentuk kelompok swadaya masyrakat atau

lembaga swadaya masyarakat.

Seiring dengan berkembangnya aktivitas ekonomi berbasis syariah

membuat kehadiran regulasi yang mandiri. Saat ini BMT tunduk pada

peraturan perkoperasian, yaitu Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian yang sempat diubah menjadi Undang-Undang No 17 Tahun

2012 tentang Koperasi namun akhirnya justru di judical review ke

Mahkamah Konstitusi. KEPMEN Nomor 91/KEP/M.KUKM/IX/2004

tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

Syariah (KJKS). Aturan hukum tersebut selanjutnya dijabarkan dalam

Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK) dan Petunjuk Teknik (JUKNIS) serta

Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Operasional Manajemen

(SOM) yang tunduk pada PERMEN Nomor 352/PER/M.KUKM/X/2007

tentang Pedoman standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan

Syariah dan Unit Usaha Jasa Keuangan Syariah.

2.14.3 Visi, Misi, dan Tujuan BMT

Menurut Mardani (2015), visi, misi dan tujuan dari operasionalisasi

BMT adalah sebagai berikut:

Page 130: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

108

1. Visi BMT

Visi BMT yaitu sebagai lembaga keuangan yang mandiri,

kuat dan sehat serta mengharapkan kepada setiap anggotanya

untuk mampu meningkatkan kualitas ibadah sehingga dapat

menjadi hamba Allah SWT yang mampu memberikan

kehidupan yang sejahtera bagi anggota dan umat manusia

2. Misi BMT

BMT memiliki misi dalam melaksanakan tindakan untuk

membebaskan anggota dan masyarakat dari ikatan rentenir,

perangkap kemiskinan dan ekonomi yang mengandung riba,

tindakan pemberdayaan dalam memajukan kapasitas aktivitas

ekonomi yang riil dan kelembagaannya menuju sistem

perekonomian yang makmur, maju dan adil dalam membangun

struktur masyarakat madani yang berpedoman pada syariah dan

ridha Allah SWT.

3. Tujuan BMT

Kehadiran BMT bertujuan untuk memajukan kualitas

ekonomi yang berorientasi untuk mensejahterakan anggota serta

masyarakat sekitar. Selain itu BMT juga mempunyai sifat bisnis

yang mandiri, dikembangkan dengan swadaya dan dilaksanakan

secara professional.

Page 131: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

109

2.14.4 Fungsi dan Peran BMT

Menurut Huda dan Haykal (2010), fungsi Baitul Mal Wat Tamwil

(BMT) adalah sebagai berikut:

1. Penghimpun dan penyalur dana, dengan menyimpan uang di

BMT, fungsi dari uang tersebut akan ditingkatkan, sehingga

timbul unit surplus (pihak yang memiliki dana berlebih) dan

unit defisit (pihak yang kekurangan dana).

2. Pencipta dan pemberi likuiditas, dapat menciptakan alat

pembayaran yang sah yang mampu memberikan kemampuan

untuk memenuhi kewajiban suatu lembaga maupun perorangan

3. Sumber pendapatan, dimana BMT dapat menciptakan lapangan

pekerjaan dan memberikan pendapatan kepada para

pegawainya.

4. Pemberi informasi, dengan memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai resiko keuntungan dan peluang yang ada

pada lembaga tersebut.

5. Sebagai lembaga keuangan mikro Islam yang dapat

memberikan pembiayaan bagi hasil usaha kecil, mikro,

menengah dan juga koperasi dengan kelebihan tidak meminta

jaminan yang memberatkan bagi pihak tersebut.

Page 132: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

110

Sedangkan fungsi BMT di masyarakat adalah sebagai berikut:

6. Meningkatkan kualitas SDM anggota, pengurus, dan pengelola

menjadi lebih professional, salaam (selamat, damai, dan

sejahtera), amanah sehingga semakin utuh dan tangguh dalam

berjuan serta berusaha dalam menghadapi tantangan global.

7. Mengorganisir dan memobilisasi dana sehingga dana yang

dimiliki oleh masyarakat dapat dimanfaatkan secara optimal di

dalam dan di luar organisasi untuk kepentingan masyarakat

lainnya.

8. Mengembangkan kesempatan kerja.

9. Mengukuhkan dan meningkatkan kualitas usaha dan pasar

produk-produk anggota. Memoerkuat dan meningkatkan

kualitas lembaga-lembaga ekonomi dan social masyarakat

lainnya.

Selain fungsi, Menurut Huda dan Haykal (2010) BMT juga memiliki

beberapa peran, antara lain:

1. Menjauhkan masyarakat dari praktik ekonomi yang bersifat non

Islam melakukan sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti

penting sistem ekonomi Islam. Hal ini bias dilakukan dengan

pelatihan-pelatihan mengenai cara-cara bertransaksi yang

Islami. Misalnya ada bukti dalam bertransaksi, dilarang curang

Page 133: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

111

dalam menimbang barang, jujur terhadap konsumen, dan

sebagainya.

2. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT juga

harus bersikap aktif menjalankan fungsi sebagai keuangan

mikro, misalnya dengan jalan berdampingan, pembinaan,

penyuluhan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha nasabah.

3. Melepaskan ketergantungan pada rentenir, mesyarakat yang

masih tergantung rentenir disebabkan rentenir mampu

memenuhi keinginan masyarakat dalam memenuhi dana dengan

segera. Maka BMT harus mampu melayani masyarakat lebih

baik, misalnya selalu tersedia dana setiap saat, birokrasi yang

sederhana dan lain sebagainya.

4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang

merata. Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat

yang kompleks dituntut harus pandai bersikap, oleh karena itu

langkah-langkah untuk melakukan evaluasi dalam rangka

pemetaan skala prioritas yang harus diperhatikan, misalnya

dalam masalah pembiayaan, BMT harus memperhatikan

kelayakan usaha dalam hal golongan nasabah dan juga jenis

pembiayaan yang dilakukan.

Page 134: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

112

2.14.5 Prinsip-Prinsip BMT

Menurut Mardani (2015), terdapat beberapa prinsip dasar dan

prinsip operasional BMT. Dibawah ini adalah prinsip dasar pendirian BMT,

antara lain:

1. Ketakwaan dan kepercayaan kepada Allah SWT, dengan

mengaplikasikan prinsip-prinsip syariah dan muamalah Islam di

dalam masyarakat.

2. Keterpaduan (kaffah), yaitu nilai spiritual yang memiliki fungsi

memusatkan dan menjalankan etika serta moral yang dinamis,

proaktif, progresif, adil dan berakhlak mulia.

3. Operasional yang bersifat kekeluargaan.

4. Mandiri.

5. Hubungan yang menjalin kebersamaan.

6. Professional.

7. Istiqomah; stabil yang dilakukan secara terus menerus dan tanpa

putus asa yang pelaksanaannya hanya mengharap ridha Allah

SWT.

Sedangkan prinsip operasional BMT berdasarkan prinsip syariah.

Yang dimaksud dengan prinsip syariah adalah:

1. Terhindar dari maisir (perjudian).

2. Terhindar dari gharar (penipuan).

3. Terhindar dari risywah (suap).

Page 135: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

113

4. Terhindar dari riba (bunga).

2.14.6 Struktur Organisasi BMT

Pemaparan tugas setiap bagian pada gambar 2.17 adalah sebagai

berikut:

1. Musyawarah Anggota Pemegang Saham Pokok, memiliki tugas

menentukan prosedur makro BMT.

2. Dewan Syariah, memiliki tugas memantau serta mengukur

operasional BMT.

3. Manager, memiliki tugas melaksanakan instruksi musyawarah

anggota BMT dan memimpin jalannya BMT dalam

melaksanakan program-programnya.

Gambar 2.17 Struktur Organisasi BMT (Standar PINBUK) Gambar 2. 17 Struktur Organisasi BMT (Standar PINBUK)

Page 136: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

114

4. Pembina Manajemen, memiliki tugas dalam pembinaan

operasional BMT untuk menjalankan program-programnya.

5. Pemasaran, memiliki tugas untuk melakukan sosialisasi serta

pengelolaan terhadap produk-produk BMT.

6. Kasir, memiliki tugas pembukuan atas asset dan omset BMT.

Tidak semua BMT mempunyai struktur organisasi yang sama, hal

tersebut disebabkan oleh:

1. Cakupan bagian BMT.

2. Efektivitas dalam manajemen organisasi BMT.

3. Tujuan prosedur-prosedur kerja yang akan dilaksanakan.

4. SDM yang dibutuhkan dalam melaksanakan operasionalisasi

BMT.

2.14.7 Model Pembiayaan BMT

Masyarakat dapat memilih empat model pembiayaan BMT untuk

pembiayaan produktif yang diperuntukkan sebagai modal kerja maupun

model investasi. Secara umum Sumiyanto (2008) mengklasifikasikan

pembiayaan BMT menjadi empat model, antara lain:

1 Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)

Syirkah dalam Bahasa Arab artinya pencampuran atau interaksi

atau membagi sesuatu antara dua orang atau lebih menurut hukum

Page 137: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

115

kebiasaan yang ada. Prinsip syirkah untuk produk pembiayaan BMT

dapat dioperasikan dengan pola-pola sebagai berikut:

a. Musyarakah

Musyarakah merupakan kerjasama dalam suatu usaha oleh

dua pihak. Ketentuan umum dalam akad musyarakah adalah

sebagai berikut:

Semua modal disatukan untuk menjadi modal proyek

musyarakah dan dikelola bersama-sama.

Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam

menentukan kebijakan usaha yang dijalankan oleh

pelaksana usaha.

Pemilik modal dipercaya untuk menjalankan proyek

musyarakah dengan tidak boleh melakukan tindakan

seperti: menggabungkan dana proyek dengan dana

pribadi, menjalankan proyek dengan pihak lain tanpa

seizin pemilik modal lainnya.

Setiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaan

atau digantikan oleh pihak lain.

Setiap pemilik modal dianggap mengakhiri kerjasama

bila; menarik diri dari perserikatan, meninggal dunia,

dan menjadi tidak cakap hukum.

Page 138: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

116

Biaya yang timbul dari pelaksanaan proyek jangka waktu,

maka proyek harus diketahui bersama dan proyek yang

dijalnkan harus disebutkan dalam akad.

b. Mudharabah

1) Pengertian Mudharabah

Menurut Karim (2008), pembiayaan mudharabah

adalah bentuk kontrak antara dua belah pihak dimana satu

pihak berperan sebagai pemilik modal dan

mempercayakan sejumlah modalnya untuk dikelola oleh

pihak kedua yakni si pelaksana usaha, dengan tujuan untuk

mendapatkan keuntungan.

Dalam pelaksanaan pembiayaan mudharabah,

Sumiyanto (2008) memaparkan beberapa ketentuan umum

yang berlaku, antara lain:

BMT

Modal

Usahan

Tenaga

Modal

Keuntungan

Anggota

X% Nisbah

X% Nisbah

Pembayaran

Gambar 2.18 Skema Akad Musyarakah (Sumiyanto, 2008) Gambar 2. 18 Skema Akad Musyarakah

Page 139: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

117

Jumlah modal yang diserahkan kepada anggota

selaku pengelola modal harus diserahkan tunai,

dapat berupa uang atau barang yang dinyatakan

nilainya dalam satuan uang.

Apabila uang diserahkan secara bertahap, harus

jelas dan disepakati bersama.

Hasil dari pengelolaan pembiayaan mudharabah

dapat diperhitungkan dengan dua acara, yaitu:

o Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan

dalam akad, pada bulan atau waktu yang

ditentukan. Pemilik modal menanggung

seluruh kegiatan kecuali akibat kelalaian dan

penyimpangan pihak pengusaha.

o Pemilik modal berhak melakukan pengawasan

terhadap pekerjaan. Namun, tidak berhak

mencampuri urusan pekerjaan anggota. Jika

anggota cidera janji dnegan sengaja misalnya

tidak mau membayar kewajiban atau menunda

kewajiban, maka dapat dikenakan sanksi

administrasi.

2) Faktor-faktor yang harus ada (rukun) dalam akad

mudharabah

Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha)

Page 140: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

118

Dalam akad mudharabah, harus ada minimal dua

pelaku. Pihak pertama bertindak sebagai pelaksana

pemilik modal (shahib almal), sedangkan pihak

kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (mudharib

atau ‘amil). Tanpa dua pelaku ini, maka akad

mudharabah tidak ada.

Objek mudharabah (modal dan kerja)

Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai

objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha

menyerahkan kerjanya sebagai objek mudharabah.

Modal yang diserahkan bias berbentuk uang atau

barang yang dirinci berapa nilai uangnya,

sedangkan kerja yang diserahkan bisa berbentuk

keahlian, keterampilan, selling skill, management

skill, dan lain-lain. Tanpa dua objek ini akad

mudharabah tidak ada.

Persetujuan kedua belah pihak (ijab-qabul)

Rukun yang ketiga yakni persetujuan kedua belah

pihak, merupakan konsekuensi dari prinsip an-

taradin minkum (sama-sama rela). Disini kedua

belah pihak harus secara rela bersepakat untuk

mengikatkan diri dalam akad mudharabah. Si

pemilik dana setuju dengan peannya untuk

Page 141: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

119

mengkontribusikan dananya, sementara pelaksana

usaha pun harus setuju dengan perannya untuk

mengkontribusikan kerja.

Nisbah keuntungan

Nisbah mencerminkan imbalan yang berhak

diterima oleh kedua belah pihak yang ber-

mudharabah. Mudharib mendapat imbalan atas

kerjanya, sedangkan shahib al-mal mendapat

imbalan atas penyertaan modalnya. Nisbah

keuntungan inilah yang akan mencegah terjadinya

perselisihan antara kedua belah pihak mengenai

cara pembagian keuntungan.

3) Ketentuan kerjasama Mudharabah

Kerjasama shahibul maal dalam memberikan dana

100% kepada mudharib adalah:

Jumlah modal yang diserahkan kepada anggota

selaku pengelola modal harus diserahkan tunai,

dapat berupa uang atau barang yang dinyatakan

nilainya dalam satuan uang.

Apabila uang diserahkan secara bertahap, harus

jelas tahapannya dan disepakati bersama.

Hasil dari pengelolaan pembiayaan mudharabah

dapat diperhitungkan dengan dua acara yaitu:

Page 142: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

120

pertama, hasil usaha dibagi sesuai dengan

persetujuan dalam akad pada bulan atau waktu yang

ditentukan. BMT selaku pemilik modal

menanggung seluruh kegiatan kecuali akibat

kelalaian dan penyimpangan pihak pengusaha. Dan

kedua, BMT berhak melakukan pengawasan

terhadap pekerjaan namun tidak berhak

mencampuri urusan pekerjaan anggota. Jika

anggota cidera janji dengan sengaja misalnya tidak

mau membayar kewajiban atau menunda

kewajiban, maka dapat dikenakan sanksi

administrasi.

2. Prinsip Jual Beli (Tijarah)

Jual beli secara etimologi berarti menukar harta dengan harta,

sedangkan secara termilogis artinya adalah transaksi penukaran

Akad

MudharabaBMT

Modal

X%

Anggota

Tenaga

Kerja

Proyek

Usaha

X% Keuntung

Gambar 2. 19 Skema Akad Mudharabah

Page 143: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

121

selain fasilitas dan kenikmatan. Sedangkan prinsip jual beli dapat

dikembangkan menjadi bentuk-bentuk pembiayaan sebagai berikut:

a. Murabahah

Menjual dengan modal asli bersama tambahan keuntungan

yang jelas. Dalam penerapannya BMT bertindak seagai pembeli

sekaligus penjual barang halal tertentu yang dibutuhkan

anggota. Besarnya keuntungan yang diambil oleh BMT atas

transaksi murabahah bersifat konstan. Keadaan ini berlangsung

sampai akhir pelunasan utang oleh anggota kepada BMT.

Secara umum murabahah memiliki syarat-syarat berikut:

BMT memberitahu biaya modal (harga pokok) kepada

anggota.

Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang

ditetapkan.

Kontrak harus bebas riba’.

Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi

cacat atas barang sesudah pembelian.

Page 144: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

122

Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan

dengan pembelian, misalnya pembelian dilakukan

secara hutang.

b. Bai’ As Salam

Akad pembelian barang yang mana barang yang dibeli

diserahkan dikemudian hari, sedangkan pembayarannya

dilakukan secara tunai di muka. Dalam transaksi ini ada

kepastian tentang kualitas, kuantitas, harga dan waktu

penyerahan. Ketentuan umum dalam bai’ as salam adalah:

Pembelian hasil produksi harus diketahui

spesifikasinya secara jelas seperti jenis, macam,

ukuran, muta dan jumlahnya.

Apabila hasil produksi diterima cacat atau tidak sesuai

dengan akad, anggota harus bertanggung jawab.

Mengingat BMT tidak menjadikan barang yang dibeli

atau dipesannya sebagai persediaan, maka BMT

BMT Beli Tunai

Supplier/Produsen

Kirim Barang Anggota

Jual Barang Pembayaran

Tangguh/Angsuran

Gambar 2. 20 Skema Pembiayaan Murabahah

Page 145: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

123

dimungkinkan melakukan akad salam dengan pihak

ketiga.

c. Bai’ Al Istishna

Bai’ Al Istishna merupakan kontak penjualan antara

pembeli dan BMT. Dalam kontak ini, BMT menerima pesanan

dari pembeli kemudian berusaha melalui orang lain untuk

mengadakan barang sesuai dengan pesanan. Kedua belah pihak

BMT dan pemesan bersepakat atas harga serta sistem

pembayaran seperti pembayaran dilakukan dimuka, melalui

cicilan atau ditangguhkan sampai waktu pada masa yang akan

datang. Bai’ al istishna merupakan suatu jenis khusus dari akad

bai’ as salam.

3. Prinsip Sewa (Ijarah)

Transaksi ijarah dilandasi dengan adanya pemindahan manfaat.

Objek transaksi dalam ijarah adalah jasa. Pada akhir masa sewa,

BMT dapat saja menjual barang yang disewakan kepada anggota.

Karena dalam kaidah syari’ah dikenal dengan nama ijarah

mutahiyah bit tamlik (sewa yang dikuti dengan perpindahan

Gambar 2. 21 Skema Pembiayaan Akad Bai' Al Istishna

Page 146: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

124

kepemilikan). Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal

perjanjian.

4. Prinsip Jasa

Pembiayaan ini disebut jasa karena pada prinsipnya dasar

akadnya adalah ta’awuni atau tolong-menolong. Berbagai

pengembangan dalam akad ini meliputi:

a. Al Wakalah

Wakalah berarti BMT menerima amanah dari investor yang

akan menanam modalnya kepada anggota, investor menjadi

percaya kepada anggota karena adanya BMT yang akan

mewakilinya dalam penanaman investasi. Atas jasa ini, BMT

dapat menerapkan management fee yang besarnya tergantung

kesepakatan para pihak.

b. Kafalah

Kafalah berarti pengalihan tanggung jawab seseorang yang

dijamin kepada orang lain yang menjamin. BMT dapat berperan

sebagai penjamin atas transaksi yang dijalankan oleh

anggotanya. Rekan bisnis anggota dapat semakin yakin atas

kemampuan anggota BMT dalam memenuhi atau membayar

sejumlah dana yang terhutang. Atas jasa ini, BMT dapat

menerapkan management fee sesuai kesepakatan.

Page 147: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

125

c. Hawalah

Hawalah atau hiwalah berarti pengalihan hutang dari orang

yang berhutang kepada si penanggung. Hawalah dapat terjadi

kepada:

Factoring atau anjak piutang, yaitu anggota yang

mempunyai piutang mengalihkan piutang tersebut

kepada BMT dan BMT membayarnya kepada nasabah,

lalu BMT akan menagih kepada orang yang berhutang.

Post date check, yaitu BMT bertindak sebagai juru tagih

atas piutang nasabah tanpa harus mengganti terlebih

dahulu.

Bill discounting, secara prinsip transaksi ini sama

dnegan hawalah pada umumnya.

d. Rahn

Rahn adalah menahan salah satu harta milik peminjam

sebagai jaminan atas pembiayaan yang diterimanya. Barang

yang ditahan adalah barang-barang yang memiliki nilai

ekonomis sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam sistem

ini orang yang menggadaikan barangnya tidak akan dikenai

bunga tetapi BMT dapat menetapkan sejumlah fee atau biaya

atas pemeliharaan, penyimpanan dan administrasi. Besarnya fee

sangat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya masa gadai

dan jenis barangnya.

Page 148: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

126

2.15 Literatur Sejenis

Studi literatur merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara

membaca, memahami, mengkritik, dan mereview literature dari berbagai macam

sumber. Sumber-sumber yang didapat dijadikan sumber literatur antara lain tugas

akhir atau skripsi sejenis, prosiding dan jurnal-jurnal yang terkait dengan penelitian

yang akan diteliti. Tujuan dilaksanakan studi literature adalah sebagai sumber

informasi dan perbandingan pada penelitian yang akan dibuat.

Adapun sumber literatur sejenis dapat dilihat pada table berikut ini:

Page 149: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

12

7

Ta

bel

2.

2 L

iter

atu

r S

ejen

is

No

Su

mb

er

Met

od

e/

Fra

mew

ork

Tools

U

lasa

n S

ingk

at

1

“Per

enca

naa

n S

trat

egis

Sis

tem

dan

Tek

nolo

gi

Info

rmas

i B

erb

asis

Valu

e

Bis

nis

(B

e V

ista

Pla

nnin

g)

Pad

a B

PR

Meg

a A

rtha

Sej

ahte

ra”,

Ade

Rin

a S

ura

lani,

2011

Be

Vis

ta

Pla

nnin

g

(BV

P)

CS

F, S

WO

T,

Valu

e

Chain

, M

c F

arl

an’s

Str

ate

gic

Gri

d, P

ort

er’s

Fiv

e F

orc

e C

om

pet

itiv

e

Model

Pen

elit

ian i

ni

men

gkaj

i la

ngk

ah-l

angk

ah d

alam

mel

akukan

per

enca

naa

n s

trat

egi

SI/

TI

den

gan

men

ggun

akan

met

ode

BV

P y

ang m

engh

asil

kan

keu

nggula

n k

om

pet

itif

dal

am

men

gh

adap

i per

sain

gan

den

gan

BP

R l

ain d

an m

enin

gkat

kan

day

a sa

ing B

PR

.

2

“Per

enca

naa

n S

trat

egis

Sis

tem

Info

rmas

i D

alam

Men

dukung

Pen

gem

ban

gan

E-

Gove

rnm

ent

Pad

a

Pem

erin

tahan

Kota

Ser

ang”,

R. H

udan

Much

tadi,

2013

Anit

a

Cas

sid

y

CS

F,

Valu

e C

hain

,

SW

OT

, P

ES

T,

Mc

Farl

an’s

Str

ate

gic

Gri

d,

Model

Inv

esta

si T

I

Pem

erin

tah (

MIT

IP)

Pen

elit

ian i

ni

men

gkaj

i la

ngk

ah-l

angk

ah d

alam

per

enca

nan

stra

tegi

SI

men

ggun

akan

met

odolo

gi

Anit

a C

assi

dy y

ang

men

gh

asil

kan

cet

ak b

iru d

alam

pen

gem

ban

gan

e-

gove

rnm

ent

pad

a P

emer

inta

han

Kota

Ser

ang s

ehin

gga

dap

at

men

dukung t

erw

uju

dn

ya

vis

i dan

mis

i se

rta

tata

pem

erin

tah

an y

ang l

ebih

bai

k.

3

“Per

enca

naa

n S

trat

egis

Sis

tem

Info

rmas

i D

engan

Pen

dek

atan

War

d a

nd

Pep

par

d d

an A

rchit

ectu

re

Pep

par

d &

War

d,

TO

GA

F

Valu

e C

hain

, S

WO

T,

CS

F,

Mc

Farl

an S

trate

gic

Gri

d, P

ES

T,

Arc

him

ate

,

Pla

tform

Tek

nolo

gi,

Pen

elit

ian i

ni

men

gkaj

i la

ngk

ah-l

angk

ah d

alam

per

enca

naa

n

stra

tegi

SI

men

ggun

akan

pen

dek

atan

Pep

par

d d

an W

ard

den

gan

mam

asukkan

arc

hit

ectu

re d

eliv

ery

pad

a T

OG

AF

untu

k m

enci

pta

kan

inovas

i te

rhad

ap p

eren

canaa

n d

an

Page 150: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

12

8

Del

iver

y p

ada

TO

GA

F”,

Rey

nold

Okta

via

n, 2013

Tec

hno

logy

Port

foli

o

Cata

log

imple

men

tsi

SI/

TI

yan

g b

erkel

anju

tan a

gar

mam

pu

men

capai

tuju

an d

an s

asar

an b

isn

isn

ya.

4

“Per

enca

naa

n S

trat

egis

Sis

tem

Info

rmas

i P

ada

PT

Sas

mit

a W

ikra

ma

Nusa

nta

ra”,

Hayyu

mit

ya

Des

min

, 2014

Pep

par

d d

an

War

d

CS

F, S

WO

T,

Valu

e

Chain

, P

ES

T,

Port

er’s

Fiv

e C

om

pet

itiv

es F

orc

es

Pen

elit

ian i

ni

men

gkaj

i la

ngk

ah-l

angk

ah d

alam

per

enca

naa

n

stra

tegi

SI

den

gan

men

ggunak

an m

etodolo

gi

Pep

par

d d

an

War

d y

ang m

enghas

ilkan

usu

lan u

ntu

k S

I P

roje

ct

Monit

ori

ng

dan

men

yaj

ikan

SI

yan

g d

ibutu

hkan

dan

ber

man

faat

bag

i per

usa

haa

n a

gar

dap

at m

enduku

ng d

an

men

ingkat

kan

kin

erja

per

usa

haa

n d

i se

tiap

unit

ker

ja.

5

“Per

enca

naa

n S

trat

egi

Dig

ital

Pad

a C

V A

nu

gra

h

Pri

ma”

, R

idw

an H

alif

i,

2017

Pep

par

d d

an

War

d

CS

F,

Valu

e C

hain

,

SW

OT

, P

ES

TE

L,

Port

er’s

Fiv

e F

orc

es,

port

foli

o M

c F

arl

an’s

stra

tegic

gri

d

Pen

elit

ian i

ni

men

gkaj

i d

ata

per

enca

naa

n s

trat

egi

dig

ital

yan

g m

enca

kup S

I d

an T

I d

engan

men

ggun

akan

fra

mew

ork

Pep

par

d d

an W

ard y

ang m

engh

asil

kan

bag

aim

ana

ben

tuk

rum

usa

n s

trat

egi

dig

ital

untu

k p

erusa

haa

n y

ang m

emil

iki

core

bis

nis

di

bid

ang j

asa.

6

“Per

enca

naa

n S

trat

egi

Dig

ital

Pad

a B

PR

S A

l-

Sal

aam

”, M

uham

mad

Nau

fal,

2018

Pep

par

d d

an

War

d

Port

er’s

Fiv

e F

orc

es,

PE

ST

, A

ppli

cati

on

Port

foli

o, S

WO

T,

Inte

rnal

Valu

e C

hain

,

Cust

om

er R

esourc

e L

ife

Cyc

le, B

ala

nce

d

Sco

reca

rd,

CS

F

Pen

elit

ian i

ni

men

gkaj

i la

ngk

ah-l

angk

ah d

alam

mer

enca

nak

an s

trat

egi

dig

ital

yan

g m

ampu m

eman

faat

kan

teknolo

gi

dig

ital

den

gan

mem

per

tim

ban

gk

an n

ilai

str

ateg

is

sert

a kem

ampu

an S

I/T

I yan

g d

imil

iki

untu

k m

erai

h v

isi,

mis

i dan

tuju

an B

PR

S A

l-S

alaa

m.

Page 151: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

19

Page 152: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

129

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu langkah yang penting dilakukan

dalam penelitian untuk memperoleh data atau informasi serta referensi yang

lengkap dalam mendukung materi penelitian. Dalam melakukan pengumpulan data

pada penelitian ini, peneliti melakukan beberapa metode pengumpulan data, yaitu

observasi, wawancara, dan studi literatur. Berikut pemaparan dari metode

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti.

3.1.1 Observasi

Melalui observasi atau pengamatan langsung terhadap proses dan

kegiatan bisnis yang berjalan pada BMT Al-Mujahidin, peneliti mendapatkan

kondisi BMT Al-mujahidin saat ini. Hasil yang dicapai dari kegiatan observasi

ini didapatkan dengan terjun langsung di BMT Al-Mujahidin pada saat

beroperasi. Letak BMT AL-Mujahidin di lantai dua di gedung sebelah Masjid

Agung Al-Mujahidin. Observasi dilakukan dibawah pengawasan Pengurus

BMT Al-Mujahidin yaitu Ir. H. Muhammad Habil, MM selaku Sekretaris BMT

Al-Mujahidin, yang dilakukan pada bulan Januari 2018 yang bertempat di

kantor BMT Al-Mujahidin Jalan Siliwangi No 2 Pamulang Kota Tangerang

Selatan. Dari hasil observasi yang dilakukan, peneliti mendapatkan sejarah

Page 153: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

130

singkat, visi, misi, tujuan, struktur organisasi, serta produk-produk yang

disediakan oleh BMT Al-Mujahidin.

3.1.2 Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap pihak yang terkait di BMT Al-

Mujahidin. Peneliti melakukan wawancara yang dilakukan pada tanggal 13

Januari 2018 kepada Pengurus BMT yang diwakilkan oleh Bapak Ir.

Muhammad Habil, MM selaku Sekretaris BMT Al-Mujahidin.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, maka didapatkan data

informasi berupa kondisi sistem informasi, teknologi informasi, dan

infrastruktur pada BMT AL-Mujahidin. (Hasil wawancara dapat dilihat pada

lampiran)

3.1.3 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari

artikel, buku, surat kabar, dan lain-lain untuk menggali teori-teori yang telah

berkembang dalam bidang ilmu yang terkait. Dalam penelitian ini, studi

literatur dilakukan dengan cara mempelajari dokumen atau referensi yang

terkait dengan teori Strategic Planning of Information System oleh Peppard dan

Ward, serta analisis tools lainnya yang mendukung penelitian ini. Secara

lengkapnya daftar buku, jurnal dan situs web yang terkait dalam penulisan

penelitian ini dapat dilihat dalam daftar pustaka.

Page 154: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

131

3.2 Framework Analisis Perencanaan Strategi Digital

Penelitian ini menggunakan framework Peppard dan Ward untuk

menganalisis data dan informasi. Framework Peppard dan Ward terdiri dari tahapan

masukan, tahap proses identifikasi strategi dan tahapan keluaran. Tahapan masukan

terdiri dari analisis lingkungan bisnis eksternal, analisis lingkungan bisnis internal,

analisis lingkungan SI/TI internal, analisis lingkungan SI/TI eksternal. Tahap

proses identifikasi strategi mengidentifikasi hasil analisis dari tahap masukan.

Kemudian tahapan keluaran terdiri dari strategi digital yang mencakup strategi

SI/TI, dan strategi manajemen SI/TI.

3.2.1 Tahap Masukan

3.2.1.1 Analisis Lingkungan Bisnis Internal

Dalam tahap ini yang dilihat adalah hasil wawancara dan

observasi terhadap proses kerja setiap unit dalam BMT Al-Mujahidin.

Kemudian melakukan analisis dengan tools yang digunakan, yaitu

analisis Balanced Scorecard, analisis CSF, analisis SWOT, dan

analisis Value Chain.

a. Analisis Balanced Scorecard

Analisis ini dilakukan untuk melakukan memetakan

tujuan strategi bisnis kedalam empat perspektif, antara lain

perspektif financial, perspektif customer, perspektif

internal business operations, dan perspektif learning and

Page 155: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

132

growth. Pemetaan tujuan strategi bisnis ini didefinisikan

berdasarkan analisis-analisis sebelumnya yang

menggambarkan kondisi lingkungan BMT Al-Mujahidin

saat ini. Setelah melakukan pemetaan tujuan strategi

bisnis, penulis juga memetakan tolak ukur keberhasilan

dari setiap tujuan tersebut.

b. Analisis CSF (Critical Success Factors)

Analisis ini dilakukan untuk menentukan tindakan

yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan tujuan

yang telah didefinisikan pada analisis Balanced Scorecard.

Analisis CSF sangat diperlukan guna membantu pihak

BMT Al-Mujahidin dalam mengambil sebuah tindakan

dengan tolak ukur keberhasilan yang sudah terdefinisikan.

c. Analisis SWOT

Analisis ini dilakukan untuk menganalisis faktor-

faktor strategi perusahaan yang terdiri dari kekuatan

(strengths), kelemahan (weakness), peluang

(opportunities), dan ancaman (threats) dalam kondisi yang

ada saat ini pada BMT Al-Mujahidin. Manfaat dari teknik

SWOT dapat membantu BMT untuk mengetahui dan

mengenali kekuatan dan kelemahan bagi BMT beserta

peluang dan ancamannya, sehingga dengan keempat

Page 156: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

133

indikator tersebut BMT Al-Mujahidin dapat menemukan

gambaran dan arah yang jelas seperti apa BMT akan

berkembang dikemudian hari dengan strategi yang ada saat

ini dan strategi baru yang akan diterapkan demi

eksistensinya dalam industri keuangan.

d. Analisis Value Chain

Analisis ini dilakukan dengan memetakan proses

kerja BMT Al-Mujahidin berdasarkan pengamatan yang

dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-

masing unit kerja, baik dari aktifitas utama maupun aktifitas

pendukung.

3.2.1.2 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal

Dalam tahap ini yang dilihat adalah hasil wawancara

dengan pimpinan BMT. Tahapan ini dilakukan dengan menganalisis

dari sisi politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan dan hukum

yang mempengaruhi BMT. Adapun tools yang digunakan dalam tahap

ini adalah Porter’s five forces competitive models dan PESTEL.

a. Porter’s five forces competitive models

Analisis ini dilakukan untuk mengkaji perbandingan

posisi BMT Al-Mujahidin dengan kekuatan eksternal yang

mempengaruhi proses bisnis perusahaan. Dengan analisis

Page 157: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

134

tersebut, BMT dapat mengidentifikasikan ancaman

masuknya pendatang baru, persaingan yang ada di antara

perusahaan sejenis, ancaman dari produk atau jasa

pengganti.

b. PESTEL

Analisis ini dilakukan terhadap faktor lingkungan

eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi,

sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum. Dari analisis ini

BMT Al-Mujahidin dapat mengetahui pengaruh lingkungan

politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum

yang akan mempengaruhi BMT Al-Mujahidin.

3.2.1.3 Analisis Lingkungan SI/TI Internal

Dalam tahap ini yang dilihat adalah hasil wawancara dan

observasi terhadap kondisi SI/TI BMT saat ini mencakup hardware,

software, database, serta jaringan komputer yang kemudian di analisis

dengan menggunakan teknik analisis MC Farlan’s Strategic Grid.

Analisis ini terdiri dari empat kuadran, yaitu strategic, high potential,

key operation, dan support, yang digunakan untuk memetakan

aplikasi SI berdasarkan kontribusinya terhadap BMT Al-Mujahidin

dan pengembangannya di masa yang akan datang.

Page 158: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

135

3.2.1.4 Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal

Dalam tahap ini analisis digunakan untuk melihat

perkembangan teknologi saat ini untuk mengetahui bagaimana

pengaruh perkembangan teknologi dan manfaatnya terhadap BMT.

Tujuan utama dari analisis ini adalah untuk mengetahui pengetahuan

tentang SI/TI yang digunakan oleh pihak eksternal seperti kompetitor

atau perusahaan lain yang memiliki hubungan dan mempengaruhi

bisnis BMT. Salah satu aspek dari analisis ini adalah untuk

mengkategorikan elemen-elemen yang potensial dan berharga dari

teknologi untuk dapat di evaluasi dan dimanfaatkan oleh BMT.

3.2.2 Tahap Proses Identifikasi Strategi Digital

Proses identifikasi strategi digital merupakan tahapan untuk

menentukan strategi digital yang mencakup strategi SI/TI berdasarkan hasil

analisis yang telah dilakukan sebelumnya. Hasil analisis pada tahap masukan

menjadi acuan untuk menentukan strategi digital yang akan diusulkan.

3.2.3 Tahap Keluaran

3.2.2.1 Strategi SI

Strategi SI berisikan penjelasan portfolio aplikasi sistem

informasi yang penulis usulkan yang didapatkan dari analisis

kebutuhan SI yang dihasilkan dengan bantuan beberapa analisis tools

Page 159: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

136

yang sudah dipaparkan sebelumnya. Sehingga dihasilkan solusi

strategi SI yang selaras dengan strategi bisnis BMT AL-Mujahidin.

3.2.2.2 Strategi TI

Strategi TI menjabarkan bagaimana solusi TI yang

diusulkan dapat mengoptimalkan implementasi strategi SI. Sehingga

dapat menghasilkan cakupan strategi TI dalam memenuhi kebutuhan

kegiatan bisnis BMT Al-Mujahidin. strategi TI dapat berupa usulan

arsitektur jaringan komputer yang relevan yang dapat mendukung

implementasi strategi SI.

3.2.2.3 Strategi Manajemen SI/TI

Strategi managemen SI/TI pada BMT Al-Mujahidin

didapatkan dari hasil analisis perencanaan strategi digital berupa

kebijakan organisasi dalam menerapkan strategi digital sesuai kondisi

manajemen. Keluaran dari tahap ini berupa usulan bentuk dan strategi

pengelolaan SI/TI beserta SDM BMT AL-Mujahidin.

3.3 Kerangka Penelitian

Untuk menyusun sebuah perencanaan strategi digital dibutuhkan sebuah

kerangka penelitian yang berfungsi sebagai pedoman sistematis untuk

melaksanakan perencanaan strategi digital. Gambar 3.1 peneliti sajikan kerangka

penelitian perencanaan strategi menggunakan framework Peppard dan Ward.

Page 160: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

137

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian

Mulai

Observasi

(Nazir, 2014)

Metode Pengumpulan Data

Wawancara

(Nazir, 2014)

Studi Literatur

(Nazir, 2014)

Analisis Lingkungan Bisnis Internal

(BSC, CSF, SWOT, Value Chain)

Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal

(PESTEL, Porter’s Five Competitive)

Analisis Lingkungan SI/TI internal

(Mc Farlan’s Strategic Grid)

Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal

(PESTEL, Porter’s Five Competitive)

Strategi Managemen

SI/TI

Strategi TI

Strategi SI

Tahap Masukan

Tahap Proses Identifikasi

Strategi Digital

Tahap Keluaran

Framework

Peppard & Ward

Future Application

Portfolio

Selesai

Perencanaan Strategi Digital Framework

Peppard & Ward

Page 161: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

129

Page 162: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

138

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Perusahaan

4.1.1 Profil BMT AL-Mujahidin

BMT Al-Mujahidin merupakan salah satu wujud perkembangan

sistem ekonomi Islam di Indonesia. Sejak awal pencetusan Baitul Mal wa

Tamwil (BMT) secara nasional oleh Ikatan Cendikiawan Muslim (ICMI)

pada tahun 1995, BMT Al-Mujahidin telah ikut serta dan mengalami pasang

surut usahanya. Dengan dukungan beberapa pengurus yayasan Al-

Mujahidin, beberapa jama’ah, serta rekan-rekan dari BMT Al-

Munawwarah, BMT Al-Mujahidin resmi didirikan pada 1 Juni 2004 dengan

mengambil bentuk KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) sebagai

legalitas dan status hukum. BMT Al-Mujahidin fokus pada jenis usaha

lembaga keuangan mikro syariah yang telah memiliki legalitas Badan

Hukum No.518/89/BH/Koperasi. Saat ini BMT Al-Mujahidin menempati

kantor seluas 33 M2 di lantai dua bangunan pendukung Masjid Al-Mujahidin

yang bertempat di Jalan Siliwangi Raya No.02 Komplek Masjid Agung Al-

Mujahidin Pamulang, Tangerang Selatan.

BMT merupakan institusi yang menjalankan dua kegiatan secara

terpadu, yaitu Baitul Maal (melakukan kegiatan sosial dan dakwah) dan

Baitul Tamwil (melakukan kegiatan bisnis), sehingga dengan hadirnya

Page 163: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

139

BMT Al-Mujahidin dikalangan masyarakat sekitar sebagai lembaga

keuangan mikro sangat dirasakan manfaatnya terutama oleh masyarakat

tgkecil, karena di satu sisi hanya dengan lembaga keuangan mikro seperti

BMT AL-Mujahidin diyakini bahwa kebutuhan terhadap akses permodalan

dan manajemen usaha pengusaha kecil mikro dapat dijembatani melalui

produk yang ditawarkan oleh BMT seperti simpanan, pembiayaan, dll, dan

disisi lain dapat melaksanakan kegiatan sosial seperti menggalang titipan

dana sosial, seperti zakat, infaq, dan sadaqah. Dengan bermodalkan

komitmen dalam pemberdayaaan pengusaha kecil mikro serta dalam upaya

menggali potensi yang ada, BMT Al-Mujahidin terus berupaya untuk

mengusahakan dan membantu mempermudah akses permodalan usaha kecil

mikro.

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan

Visi

Menjadi lembaga keuangan yang mandiri dan professional

dalam melayani usaha kecil mikro.

Misi

Menjadi lembaga keuangan yang menekankan pada kemitraan

usaha dan keunggulan manajemen untuk memaksimalkan nilai

kepada seluruh anggota.

Page 164: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

140

Tujuan

Untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya melalui kegiatan

ekonomi kerakyatan yang menaruh perhatian pada nilai dan

aturan-aturan muamalat yang sehat.

4.1.3 Logo Perusahaan

Berikut ini merupakan logo BMT Al-Mujahidin:

Gambar 4. 1 Logo BMT Al-Mujahidin

Page 165: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

141

4.1.4 Struktur Organisasi

Berikut merupakan struktur organisasi BMT Al-Mujahidin

Pamulang.

4.1.5 Uraian Tugas

Berikut merupakan uraian tugas dari setiap divisi yang ada pada

BMT Al-Mujahidin:

1. Pengurus

Pengurus BMT Al-Mujahidin terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan

Bendahara. Berikut uraian tugas pengurus:

Rapat Anggota

Tahunan

Badan Pengawas

Managemen

Badan Pengawas

Syariah Pengurus

Manajer

Operasional

Pembiayaan Keuangan

Teller Administrasi AO/FO Kolektor

Gambar 4. 2 Struktur Organisasi BMT Al-Mujahidin

Page 166: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

142

a. Ketua

Fungsi utama

Melakukan pengawasan secara keseluruhan atas

aktivitas lembaga dalam rangka menjaga sumber daya

BMT Al-Mujahidin dan memberikan arahan dalam

upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas

BMT Al-Mujahidin.

Tanggung jawab

1) Bertanggung jawab atas aktivitas BMT Al-

Mujahidin dan melaporkan perkembangan unit

BMT kepada seluruh anggota melalui mekanisme

yang telah disepakati.

2) Terseleksinya calon karyawan sesuai dengan

formasi yang dibutuhkan dan mengeluarkan surat

keputusan pengangkatan atau pemberhentian

karyawan.

3) Terkendalinya aktivitas simpan pinjam di BMT Al-

Mujahidin.

4) Terjaganya kondisi kerja yang aman dan nyaman

di BMT Al-Mujahidin.

5) Terbukanya hubungan kerjasama dengan pihak-

pihak luar dalam rangka mengembangkan usaha

BMT Al-Mujahidin.

Page 167: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

143

6) Menjaga BMT Al-Mujahidin agar dalam

aktivitasnya senantiasa tidak lari dari visi dan misi.

7) Meningkatkan kualitas SDM BMT Al-Mujahidin

b. Sekretaris

Fungsi Utama

Melakukan pengelolaan pengadministrasian segala

sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas badan pengurus.

Tanggung Jawab

1) Mengadministrasikan seluruh berkas yang

menyangkut keanggotaan BMT.

2) Mengadministrasikan semua surat masuk dan

keluar, khususnya yang berkaitan dengan badan

pengurus.

3) Merencanakan rapat rutin koordinasi dan evaluasi

kegiatan badan pengurus

4) Mendistribusikan setiap hasil rapat

pengurus/anggota kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

c. Bendahara

Fungsi Utama

Melakukan pengelolaan keuangan BMT Al-Mujahidin

secara keseluruhan diluar unit-unit yang ada.

Page 168: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

144

Tanggung Jawab

1) Mengeluarkan laporan keuangan BMT AL-

Mujahidin kepada pihak yang berkepentingan.

2) Memberikan laporan mengenai perkembangan

simpanan wajib dan simpanan pokok anggota.

2. Manajer Operasional

Fungsi

Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan

seluruh aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan

dana dari pihak ketiga serta penyaluran dana yang

merupakan kegiatan utama BMT Al-Mujahidin serta

kegiatan-kegiatan langsung yang berhubungan dengan

aktivitas utama tersebut dalam upaya mencapai target.

Tanggung Jawab

1) Tersusunnya sasaran, rencana jangka pendek,

rencana jangka panjang.

2) Tercapainya target yang telah ditetapkan

3) Tercapainya ruang lingkup kerja yang nyaman

yang berorientasi pada pencapaian target BMT

Al-Mujahidin

4) Terjalinnya kerjasama dengan pihak lain dalam

rangka memenuhi kebutuhan BMT AL-

Mujahidin

Page 169: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

145

5) Menjaga seluruh aktivitas BMT AL-Mujahidin

agar tidak lari dari visi dan misi.

3. Teller

Fungsi

Merencanakan dan melaksanakan segala transaksi yang

sifatnya tunai maupun non tunai.

Tanggung Jawab

1) Terselesaikannya laporan kas harian

2) Terjaganya keamanan kas BMT AL-Mujahidin

3) Menyediakan laporan cash flow pada setiap

bulannya untuk keperluan evaluasi

4. Administrasi

Fungsi

Mengelola administrasi mulai dari pencairan hingga

pelunasan dan membuat surat-surat perjanjian jika

dibutuhkan.

Tanggung Jawab

1) Menyiapkan administrasi pencairan pembiayaan

2) Melakukan pengarsipan seluruh berkas

pembiayaan

3) Membuat laporan pembiayaan sesuai dengan

periode tertentu

Page 170: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

146

4) Membuat surat teguran dan peringatan kepada

anggota yang akan dan telah jatuh tempo.

5. AO/FO

Fungsi

1) Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan

analisis kelayakan pembiayaan, serta

memberikan rekomendasi atas pengajuan

pembiayaan sesuai dengan hasil analisa yang

telah dilakukan.

2) Menerapkan strategi dan pola-pola tertentu

dalam rangka menghimpun dana masyarakat

Tanggung Jawab

1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan

telah diproses sesuai dengan proses sebenarnya

2) Memastikan analisa pembiayaan telah dilakukan

dengan tepat dan lengkap sesuai dengan

kebutuhan

3) Terselesaikannya pembiayaan yang bermasalah

4) Melihat peluang dan potensi pasar yang ada

dalam upaya pengembangan pasar

5) Memastikan target funding tercapai sesuai

rencana

Page 171: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

147

6) Membuka hubungan dengan pihak ketiga dalam

rangka funding

7) Tersosialisasinya produk-produk funding kepada

masyarakat

6. Kolektor

Fungsi

Melakukan penjemputan setoram simpanan dana tau

angsuran pembiayaan

Tanggung Jawab

1) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah

ditagih sesuai dengan waktunya

2) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang

dijemput dengan dana yang disetorkan ke pihak

BMT Al-Mujahidin.

4.2 Tahap Masukan (Input)

Tahap awal untuk merencanakan sebuah strategi digital dengan

menggunakan pendekatan Peppard dan Ward adalah menentukan masukan

(inputs) yang nantinya akan diproses hingga menghasilkan strategi digital

bagi BMT Al-Mujahidin. Masukan (inputs) fokus pada apa yang dibutuhkan

dan diprioritaskan BMT AL-Mujahdin dalam sisi bisnis maupun SI/TI dan

dari sisi internal maupun eksternal. Oleh karena itu, tahap masukan (inputs)

mencakup analisis lingkungan bisnis internal, analisis lingkungan bisnis

Page 172: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

148

eksternal, analisis lingkungan SI/TI internal, analisis lingkungan SI/TI

eksternal, dimana penulis menggunakan bantuan analisis tools pada setiap

tahapan analisis. Berikut penjabaran tahap masukan beserta analisis tools

yang digunakan.

4.2.1 Analisis Lingkungan Bisnis Internal

Untuk mengetahui kondisi perusahaan serta faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi berjalannya aktifitas perusahaan, penulis melakukan

proses analisis dan pemahaman yang mendalam terhadap data dan informasi

yang penulis dapatkan pada tahap wawancara. Dengan pemahaman yang

mendalam diharapkan dapat menyusun perencanaan strategi digital yang

dapat mendukung dan membantu BMT Al-Mujahidin dalam mencapai visi

dan misi. Analisa kebutuhan data dilakukan pada kondisi lingkungan

internal dan eksternal BMT AL-Mujahidin, dimana mencakup seluruh

aktifitas bisnis internal, aktifitas bisnis ekternal, aktfitas SI/TI internal dan

aktifitas SI/TI eksternal.

Pada tahap masukan, penulis melakukan analisis lingkungan bisnis

internal yang digunakan untuk menentukan kemampuan BMT Al-

Mujahidin terhadap kemampuan kompetisi, mengetahui strategi yang

diterapkan saat ini, proses bisnis yang digunakan serta untuk mengetahui

sistem informasi dan teknologi informasi apa yang dibutuhkan. Pada

tahapan ini, penulis menggunakan analisis Balanced Scorecard, CSF,

analisis SWOT, dan analisis Value Chain.

Page 173: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

149

Pada bagan diatas digambarkan alur untuk mendapatkan kebutuhan

informasi pada analisis lingkungan bisnis internal dengan menggunakan

empat analisis tools, yang pertama analisis Balanced Scorecard, yang

digunakan untuk membatasi penentuan tujuan strategi bisnis melalui input

wawancara. Yang kedua analisis CSF, yang digunakan untuk mengetahui

faktor penentu keberhasilan organisasi atau strategi bisnis organisasi

melalui input observasi. Yang ketiga yaitu analisis SWOT yang digunakan

untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman pada

organisasi melalui input wawancara. Analisis yang keempat yaitu analisis

Gambar 4. 3 Analisis Lingkungan Bisnis Internal

Page 174: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

150

Value Chain yang digunakan untuk menganalisis alur kerja atau proses

bisnis organisasi melalui input wawancara dan observasi. Berikut

penjabaran analisis lingkungan bisnis internal BMT Al-Mujahidin.

4.2.1.1 Analisis Balanced Scorecard

Tahap awal yang penulis lakukan untuk menganalisa lingkungan

bisnis internal yaitu dengan menentukan tujuan strategi bisnis BMT AL-

Mujahidin. Analisis Balanced Scorecard membantu penulis untuk

memetakan tujuan bisnis strategi BMT AL-Mujahidin berdasarkan empat

perspektif, yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif

bisnis internal, dan perspektif inovasi. Bagan analisis Balanced Scorecard

dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Wawancara

Tujuan

Perspektif Financial

Tujuan

Perspektif Customer

Tujuan

Perspektif Internal

Business

Tujuan

Perspektif Learning

& Growth

Tolak Ukur Tolak Ukur Tolak Ukur Tolak Ukur

Dengan tahap masukan berupa wawancara, penulis dapat

melakukan penggalian informasi sedalam-dalamnya terkait tujuan bisnis

BMT AL-Mujahidin yang kemudian dipetakan kedalam empat perspektif

yang telah dipaparkan pada paragraf pertama. Selain tujuan bisnis, penulis

Gambar 4. 4 Bagan Analisis Balanced Scorecard Gambar 4. 4 Bagan Analisis Balanced Scorecard

Page 175: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

151

juga sertakan tolak ukur keberhasilan dari tujuan tersebut. Berikut

pemetaan tujuan bisnis beserta tolak ukur keberhasilan BMT Al-Mujahidin

berdasarkan perspektif financial, customer, internal business, dan learning

& growth.

1. Perspektif Financial

Tabel 4. 1 Tujuan Berdasarkan Perspektif Financial

Tujuan Tolak Ukur

Meningkatkan efisiensi

penggunaan dana operasional

Pemasukan dan Pengeluaran

stabil

Meminimalisir presentase

pembiayaan macet

Tujurunnya rasio NPF (Non

Performing Loan)

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Pada tabel diatas penulis menjabarkan tujuan strategi bisnis

beserta tolak ukur pencapaiannya berdasarkan perspektif finansial.

Dimana tujuan berdasarkan perspektif finansial dirumuskan

berdasarkan bagaimana BMT AL-Mujahidin dipandang dari segi

finansialnya. Tujuan bisnis berdasarkan perspektif finansial dijabarkan

pada kolom pertama dan kolom kedua menjabarkan tolak ukur

keberhasilan dari tujuan BMT AL-Mujahidin.

Page 176: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

152

2. Perspektif Customer

Tabel 4. 2 Tujuan Berdasarkan Perspektif Customer

Tujuan Tolak Ukur

Meningkatkan hubungan

dengan anggota

Loyalitas anggota

Menyediakan produk yang

sesuai dengan kebutuhan

masyarakat

Kebutuhan anggota terpenuhi

Meningkatkan reputasi dan

kredibilitas BMT AL-

Mujahidin

Meningkatnya kepercayan

masyarakat terhadap BMT Al-

Mujahidin

Memberikan pelayanan prima

kepada anggota

Kepuasan anggota dalam

bertransaksi

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Pada tabel diatas penulis menjabarkan tujuan strategi bisnis

beserta tolak ukur pencapaiannya berdasarkan perspektif anggota.

Dimana tujuan berdasarkan perspektif anggota dirumuskan berdasarkan

bagaimana BMT AL-Mujahidin harus menampilkan diri dihadapan

anggotanya. Tujuan bisnis berdasarkan perspektif anggota dijabarkan

pada kolom pertama dan kolom kedua menjabarkan tolak ukur

keberhasilan dari tujuan BMT AL-Mujahidin.

Page 177: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

153

3. Perspektif Internal Bussiness

Tabel 4. 3 Tujuan Berdasarkan Perspektif Internal Business

Tujuan Tolak Ukur

Meningkatkan kemudahan

dalam proses pengajuan

pembiayaan

Transaksi diproses dengan cepat,

tepat, dan akurat

Meningkatkan penggunaan

perangkat TI untuk mendukung

proses bisnis BMT AL-

Mujahidin

Meningkatnya produktivitas

kinerja pegawai

Meningkatkan kinerja pegawai Berkurangnya keluhan anggota

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Pada tabel diatas penulis menjabarkan tujuan strategi bisnis

beserta tolak ukur pencapaiannya berdasarkan perspektif bisnis internal.

Dimana tujuan berdasarkan perspektif bisnis internal dirumuskan

berdasarkan bagaimana BMT AL-Mujahidin memuaskan stakeholder

yang bersangkutan, serta bagaimana mempertajam proses bisnis BMT

Al-Mujahidin. Tujuan bisnis berdasarkan perspektif bisnis internal

dijabarkan pada kolom pertama dan kolom kedua menjabarkan tolak

ukur keberhasilan dari tujuan BMT AL-Mujahidin.

Page 178: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

154

4. Perspektif Learning & Growth

Tabel 4. 4 Tujuan Berdasarkan Perspektif Learning & Growth

Tujuan Tolak Ukur

Merencanakan pengembangan

produk yang inovatif

Produk inovatif yang bervariasi

Meningkatkan promosi melalui

media digital

Meningkatnya jumlah anggota

potensial

Merencanakan pengadaan

layanan transaksi digital

Meningkatnya SHU dari

transaksi digital

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Pada table diatas penulis menjabarkan tujuan strategi bisnis

beserta tolak ukur pencapaiannya berdasarkan perspektif inovasi. Dimana

tujuan berdasarkan perspektif inovasi dirumuskan berdasarkan bagaimana

BMT AL-Mujahidin membuat nilai lebih di masa yang akan datang.

Tujuan bisnis berdasarkan perspektif inovasi dijabarkan pada kolom

pertama dan kolom kedua menjabarkan tolak ukur keberhasilan dari tujuan

BMT AL-Mujahidin.

4.2.1.2 Analisis CSF

Setelah melakukan analisis Balanced Scorecard, maka tahap

selanjutnya penulis menentukan CSF atau tindakan yang harus dilakukan.

Masukan dari tahap ini adalah observasi, dimana penulis melakukan

pengamatan dan pendalaman terhadap tujuan serta tolak ukur yang sudah

dijabarkan sebelumnya menggunakan analisis Balanced Scorecard,

Page 179: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

155

sehingga tindakan yang penulis usulkan dapat benar-benar mendukung

keberhasilan dari tujuan tersebut.

Observasi

Tindakan/CSF

Perspektif Financial

Tindakan/CSF

Perspektif Customer

Tindakan/CSF

Perspektif Internal

Business

Tindakan/CSF

Perspektif Learning

& Growth

Tujuan & Tolak

Ukur

Pendalaman

Berikut hasil analisis CSF berupa aksi/tindakan yang mendukung

keberhasilan tujuan bisnis BMT AL-Mujahidin yang dikelompokkan

berdasarkan perspektif financial, customer, internal business, dan learning

& growth.

1. Perspektif Financial

Tabel 4. 5 CSF Berdasarkan Perspektif Financial

Tujuan Tolak Ukur CSF

Meningkatkan

efisiensi penggunaan

dana operasional

Pemasukan dan

Pengeluaran stabil

Melakukan monitoring

dan evaluasi secara

berkala terhadap

kondisi keuangan

BMT AL-Mujahidin

Mengawasi cash flow

BMT Al-Mujahidin

Gambar 4. 5 Bagan Analisis CSF

Page 180: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

156

Melakukan

pembukuan transaksi

tunai maupun non

tunai

Meminimalisir

presentase

pembiayaan macet

Turunnya rasio NPF

(Non Performing

Loan)

Melakukan pendataan

dan analisa terhadap

karakteristik anggota

yang mengalami

pembiayaan macet

Melakukan reminder

secara intensif

terhadap anggota yang

mengalami

pembiayaan macet

Melakukan home visit

untuk berdiskusi

kepada anggota yang

mengalami

pembiayaan macet

Mengkaji hasil diskusi

dan memberikan solusi

kepada anggota yang

bersangkutan

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Pada table diatas penulis menjabarkan tujuan bisnis dan tolak ukur

pencapaiannya berdasarkan perspektif finansial seperti yang telah

jelaskan pada analisis Balanced Scorecard sebelumnya. Setelah

menentukan tujuan dan tolak ukur yang terdapat pada kolom pertama

dan kedua, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tindakan yang

tepat untuk mencapai keberhasilan tujuan tersebut yang dijabarkan pada

kolom ketiga, sehingga CSF/tindakan yang penulis rumuskan dapat

Page 181: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

157

memudahkan BMT AL-Mujahidin dalam mengimplementasikan

strategi digital dari sisi finansial.

2. Perspektif Customer

Tabel 4. 6 CSF Berdasarkan Perspektif Customer

Tujuan Tolak Ukur CSF

Meningkatkan

hubungan dengan

anggota

Loyalitas anggota Menjalin hubungan

baik dengan anggota

untuk mengetahui

secara mendalam

perilaku konsumtif

anggota

Menyediakan

produk yang sesuai

dengan kebutuhan

masyarakat

Kebutuhan anggota

terpenuhi

Melakukan survei

dengan indikator

terukur untuk

mengetahui produk

yang diminati

masyarakat

Mengkaji hasil survei

untuk merencanakan

pengembangan produk

Meningkatkan

reputasi dan

kredibilitas BMT

AL-Mujahidin

Meningkatnya

kepercayan

masyarakat

terhadap BMT Al-

Mujahidin

Meningkatkan

keamanan dalam

proses transaksi

Menepati janji-janji

yang diberikan pada

setiap program

promosi

Memberikan

pelayanan prima

terhadap anggota

Kepuasan anggota

dalam bertransaksi

Memberikan

pelayanan yang efisien

Page 182: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

158

Melakukan evaluasi

terhadap kinerja

pegawai secara berkala

Melakukan survei

kepuasan pelayanan

terhadap anggota

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Pada table diatas penulis menjabarkan tujuan bisnis dan tolak ukur

pencapaiannya berdasarkan perspektif anggota seperti yang telah

jelaskan pada analisis Balanced Scorecard sebelumnya. Setelah

menentukan tujuan dan tolak ukur yang terdapat pada kolom pertama

dan kedua, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tindakan yang

tepat untuk mencapai keberhasilan tujuan tersebut yang dijabarkan pada

kolom ketiga, sehingga CSF/tindakan yang penulis rumuskan dapat

memudahkan BMT AL-Mujahidin dalam mengimplementasikan

strategi digital yang membuat BMT AL-Mujahidin dipandang lebih baik

oleh anggota.

Page 183: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

159

3. Perspektif Internal Business

Tabel 4. 7 CSF Berdasarkan Perspektif Internal Business

Tujuan Tolak Ukur CSF

Meningkatkan

kemudahan dalam

proses pengajuan

pembiayaan

Transaksi diproses

dengan cepat, tepat,

dan akurat

Memberikan prosedur

yang mudah dalam

pengajuan pembiayaan

Mengadakan sistem

informasi pendukung

yang terintegrasi untuk

menunjang

operasional BMT Al-

Mujahidin

Meningkatkan

penggunaan

perangkat TI untuk

mendukung proses

bisnis BMT AL-

Mujahidin

Meningkatnya

produktivitas

kinerja pegawai

Melakukan investasi

terhadap perangkat TI

yang sedang

berkembang

Meningkatkan

kinerja pegawai

Berkurangnya

keluhan anggota

Meningkatkan

kompetensi standar

pelayanan

Mengadakan pelatihan

berupa role play serta

product knowledge

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Pada table diatas penulis menjabarkan tujuan bisnis dan tolak ukur

pencapaiannya berdasarkan perspektif bisnis internal seperti yang telah

Page 184: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

160

jelaskan pada analisis Balanced Scorecard sebelumnya. Setelah

menentukan tujuan dan tolak ukur yang terdapat pada kolom pertama dan

kedua, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tindakan yang tepat

untuk mencapai keberhasilan tujuan tersebut yang dijabarkan pada kolom

ketiga, sehingga CSF/tindakan yang penulis rumuskan dapat memuaskan

seluruh stakeholder yang bersangkutan, serta membantu pihak eksekutif

dalam mempertajam proses bisnis.

4. Perspektif Learning & Growth

Tabel 4. 8 CSF Berdasarkan Perspektif Learning & Growth

Tujuan Tolak Ukur CSF

Merencanakan

pengembangan

produk yang

inovatif

Produk inovatif

yang bervariasi

Melakukan analisis

terhadap produk

berdasarkan

karakteristik anggota

Meningkatkan

promosi melalui

media digital

Meningkatnya

jumlah anggota

potensial

Membuat website

BMT Al-Mujahidin

Membuat konten

produk dan informasi

pelayanan pada

website BMT Al-

Mujahidin

Melakukan SEO pada

website BMT AL-

Mujahidin

Melakukan

pengiklanan produk

secara menarik pada

media sosial

Merencanakan

pengadaan layanan

transaksi digital

Meningkatnya SHU

dari transaksi digital

Mengadakan layanan

transaksi digital yang

mudah digunakan

Page 185: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

161

Melakukan kerjasama

dengan start up

Fintech

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Pada table diatas penulis menjabarkan tujuan bisnis dan tolak ukur

pencapaiannya berdasarkan perspektif inovasi dan pertumbuhan seperti

yang telah jelaskan pada analisis Balanced Scorecard sebelumnya. Setelah

menentukan tujuan dan tolak ukur yang terdapat pada kolom pertama dan

kedua, maka langkah selanjutnya adalah menentukan tindakan yang tepat

untuk mencapai keberhasilan tujuan tersebut yang dijabarkan pada kolom

ketiga, sehingga CSF/tindakan yang penulis rumuskan dapat memudahkan

BMT AL-Mujahidin dalam berinovasi untuk membuat nilai lebih di masa

yang akan datang.

4.2.1.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT dilakukan untuk dapat memaksimalkan kekuatan

(strength) dan peluang (opportunity), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat). Dengan tahap

masukan berupa hasil wawancara dan observasi, penulis dapat

mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjadi kekuatan, kelemahan,

peluang serta ancaman bagi BMT AL-Mujahidin.

Page 186: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

162

Wawancara &

Observasi

Potensi dan Permaslahan

Analisis Lingkungan

StrategisPermasalahan & Tantangan

Kekuatan

(Strength)

Peluang

(Opportunity)

Kelemahan

(Weakness)

Ancaman

(Threat)

Pendalaman

Berikut penjabaran uraian kekuatan (strength), kelemahan

(weakness), peluang (opportunity), serta ancaman (threat) yang dimiliki

BMT AL-Mujahidin.

Tabel 4. 9 Analisis SWOT BMT Al-Mujahidin

No Parameter

SWOT

URAIAN

1 Kekuatan

(Strength)

a. SOP yang dimiliki BMT Al-Mujahidin

lebih mudah dibandingkan dengan bank

b. Bagi hasil yang paling terjangkau

dibandingkan dengan BMT sekitar

c. Lokasi BMT Al-Mujahidin yang strategis

d. Brand Image yang baik di lingkungan

masyarakat

e. SDM yang loyal dan professional

2 Kelemahan

(Weakness)

a. Belum adanya SDM untuk mengelola

SI/TI di BMT AL-Mujahidin

b. Belum memaksimalkan promosi pada

media digital.

c. Produk yang belum dikenal masyarakat.

Gambar 4. 6 Bagan Analisis SWOT

Page 187: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

163

d. Dokumentasi BMT Al-Mujahidin belum

terpelihara dengan baik

e. Produk dan jasa yang kurang bervariasi

3 Peluang

(Opportunity)

a. Semakin meningkatnya UMKM disekitar

lokasi BMT Al-Mujahidin

b. Masyarakat sekitar cenderung mencari

kemudahan dalam pengajuan pembiayaan

maupun simpanan.

c. Penduduk sekitar BMT AL-Mujahidin

mayoritas beragama Islam

4 Ancaman

(Threat)

a. Persepsi dan pengetahuan masyarakat

tentang koperasi syariah masih rendah.

b. Pergantian dan perubahan teknologi yang

sangat cepat.

c. Layanan keuangann digital yang mulai

diadopsi oleh kompetitor.

d. Hadirnya layanan Financial Technology

Hasil dari tabel diatas akan penulis jabarkan ke dalam bentuk

matriks beserta hasl kesimpulam dari analisis SWOT yang berupa Strategy

Opportunity (SO), Strategy Threat (ST), Weakness Opportunity (WO), dan

Weakness Threat (WT).

Tabel 4. 10 Matriks SWOT BMT Al-Mujahidin

KEKUATAN

(STRENGTH)

KELEMAHAN

(WEAKNESS)

1. SOP yang dimiliki

BMT Al-Mujahidin

lebih mudah

dibandingkan

dengan bank

2. Bagi hasil yang

paling terjangkau

dibandingkan

dengan BMT sekitar

3. Lokasi BMT Al-

Mujahidin yang

strategis

1. Belum adanya SDM

untuk mengelola

SI/TI di BMT AL-

Mujahidin

2. Belum

memaksimalkan

promosi pada media

digital.

3. Produk yang belum

dikenal oleh

masyarakat

4. Dokumentasi BMT

AL-Mujahidin belum

Page 188: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

164

4. Brand Image yang

baik dilingkungan

masyarakat

5. SDM yang loyal dan

professional.

terpelihara dengan

baik

5. Produk dan jasa yang

kurang bervariasi

PELUANG

(OPPORTUNITY) STRATEGI SO STRATEGI WO

1. Semakin

meningkatnya

UMKM disekitar

lokasi BMT Al-

Mujahidin

2. Masyarakat sekitar

cenderung mencari

kemudahan dalam

pengajuan

pembiayaan maupun

simpanan.

3. Penduduk sekitar

BMT Al-Mujahidin

mayoritas beragama

Islam.

1. Memberikan

kemudahan bagi

masyarakat dalam

pengajuan

pembiayaan maupun

simpanan (S1 + O2)

2. Menekankan dan

menjunjung tinggi

prinsip syariah pada

setiap produk untuk

mempertahankan

kredibilitas BMT

Al-Mujahidin (S4 +

O3)

3. Melakukan

sosialisasi kepada

UMKM sekitar serta

menawarkan produk

pembiayaan yang

lebih terjangkau

dibanding

kompetitif lain. (S2

+ O1)

4. Menjalin hubungan

baik dengan UMKM

sekitar untuk

meningkatkan

Image BMT Al-

Mujahidin (S4 + O1)

5. Mempertahankan

dan meningkatkan

kualitas pelayanan

(S5 + O1)

1. Meningkatkan kinerja

SDM yang berfokus

pada pengenalan

produk BMT kepada

masyarakat yang

cenderung mencari

kemudahan dalam

pengajuan

pembiayaan maupun

simpanan (W3 + O2)

2. Memaksimalkan

promosi pada media

digital untuk

menjangkau umat

Islam yang

membutuhkan

produk BMT (W2 +

O3)

3. Merencanakan

pengembangan

produk dan jasa

sesuai dengan analisa

kebutuhan UMKM

sekitar (W5 + O1)

ANCAMAN

(THREAT) STRATEGI ST STRATEGI WT

1. Persepsi dan

pengetahuan

masyarakat tentang

koperasi syariah

masih rendah.

1. Memperkuat

jaringan SDM untuk

menarik minat

masyarakat dalam

ikut serta memajukan

koperasi syariah (S5

+ T1)

1. Pengadaan bagian

SI/TI untuk

mengelola fasilitas

SI/TI BMT Al-

Mujahidin (W1 + T3)

2. Pengadaan website

dan media sosial

Page 189: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

165

2. Pergantian dan

perubahan teknologi

yang sangat cepat.

3. Layanan keuangann

digital yang mulai

diadopsi oleh

kompetitor.

4. Hadirnya layanan

Financial

Technology

2. Pengadaan sistem

informasi pendukung

proses bisnis yang

mengikuti

perkembangan

teknologi saat ini

(S1 + T2)

3. Mengadakan

pelatihan secara

berkala bagi

karyawan khususnya

mengenai koperasi

syariah dan product

knowledge, sehingga

penyampaian

informasi kepada

masyarakat tepat dan

akurat. (S5 + T1)

sebagai media digital

untuk menjembatani

BMT Al-Mujahidin

dengan masyarakat

ataupun calon

anggota potensial

(W2 + T2)

3. Menyediakan

layanan informasi

online untuk

memudahkan

masyarakat

mengeksplore

informasi terkait

BMT ataupun produk

(W3 + T2)

4. Melakukan riset

terhadap teknologi

yang sedang

berkembang dalam

layanan perbankan

yang mulai diadopsi

oleh kompetitor (W3

+ T3)

5. Membangun

hubungan kerjasama

dengan start up

fintech untuk

memperluas pangsa

pasar BMT Al-

Mujahidin (W3 + T4)

Berdasarkan matrik diatas, maka dapat dilihat empat kategori

strategi yang dapat digunakan oleh BMT Al-Mujahidin sebagai acuan untuk

memecahkan masalah, meningkatkan kinerja, serta memanfaatkan peluang.

Empat kategori tersebut adalah:

1. Strategi SO

Strategi SO merupakan strategi yang dirumuskan berdasarkan

kekuatan yang dimiliki BMT AL-Mujahidin untuk

Page 190: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

166

memanfaatkan peluang yang ada saat ini maupun di masa yang

akan datang.

2. Strategi WO

Strategi WO merupakan strategi yang memanfaatkan sebuah

peluang saat ini ataupun yang akan datang dengan harapan BMT

Al-Mujahidin dapat meminimalisir atau bahkan menghapus

kelemahan yang ada saat ini.

3. Strategi ST

Strategi ST merupakan strategi yang memanfaatkan kekuatan

yang dimiliki BMT Al-Mujahidin untuk dapat menghadapi atau

menghindari ancaman yang datang. Dimana ancaman tersebut

dapat menghambat BMT Al-Mujahidin dalam mencapai

tujuannya.

4. Strategi WT

Strategi WT merupakan strategi yang meminimalkan kelemahan

BMT Al-Mujahidin untuk menghindari ancaman saat ini ataupun

yang akan datang.

Berdasarkan hasil matriks SWOT diatas, dapat dilihat bahwa BMT

AL-Mujahidin lebih berfokus pada posisi strategi SO (Strength

Opportunity), dimana kekuatan yang dimiliki BMT Al-Mujahidin dapat

dijadikan sebagai faktor untuk memanfaatkan peluang yang ada saat ini

maupun yang akan datang.

Page 191: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

167

4.2.1.4 Analisis Value Chain

Pada tahap analisis value chain, penulis melakukan pengamatan

serta pemetaan terhadap tugas serta fungsi dari setiap bagian yang ada pada

BMT Al-Mujahidin untuk mengklasifikasikannya ke dalam aktivitas utama

dan aktivitas pendukung. Data tersebut penulis dapatkan melalui tahap

wawancara serta observasi pada BMT AL-Mujahidin. Analisis value chain

dilakukan untuk mengetahui sebuah rangkaian aliran kerja atau proses kerja

BMT AL-Mujahidin dari mulai mengolah sebuah produk atau jasa hingga

menjadi sebuah produk akhir yang dapat dinikmati anggota. Bagan analisis

value chain dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Wawancara &

Observasi

Tugas & Fungsi

Aktivitas Utama Aktivitas Pendukung

pengamatan

Pada tahap ini penulis mengidentifikasi posisi BMT Al-Mujahidin

dan melakukan analisis terhadap seluruh aktivitas dalam rantai nilai (value

chain) serta mengurangi atau mengeliminasi aktivitas yang tidak

menciptakan nilai tambah pada produk atau jasa, sehingga dengan analisis

value chain dapat membantu penulis untuk meningkatkan nilai (value)

kepada anggota BMT A-Mujahidin. Berikut gambaran value chain pada

Gambar 4. 7 Bagan Analisis Value Chain

Page 192: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

168

Su

ppp

ort

Acti

vity

P

rim

ary

Act

ivit

y

Ma

rgin

= C

ost - V

alu

e

Gambar 4. 8 Analisis Value Chain pada BMT Al-Mujahidin

BMT Al-Mujahidin. Berikut gambaran value chain pada BMT Al-

Mujahidin.

Penjabaran dari gambar diatas adalah sebagai berikut:

1. Aktivitas Utama (Primary Activity)

Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing aktiitas

utama BMT Al-Mujahidin:

b. Inbound Logistic.

Proses penerimaan data pendaftaran anggota mengacu pada

kebijakan teknis yang telah ditetapkan oleh BMT Al-

Mujahidin, adapun kebijakan teknis yang berlaku

mencakup pedoman, petunjuk teknis, maupun aturan-

Infrastruktur : Keuangan, Peningkatan Kualitas, Hukum

SDM : Pelatihan SDM

Teknologi : Penggunaan Teknologi

Pengadaan : Pengadaan/Pembelian fasilitas pendukung kegiatan operasional

Inbound Logistik

1. Penerimaan data

pendaftaran

anggota

Operation

1. Pengolahan

data anggota

baru

2. Pengolahan

data transaksi

simpanan dan

pembiayaan

3. Pengolahan

data pengajuan

pembiayaan

4. Pengolahan

data zakat,

infaq dan

sedekah.

Outbound Logistic

1. Menjalin

kerjasama

dengan

masyarakat

Sales & Marketing

1. Promosi dan

pemasaran produk

2. Menjaga hubungan

baik dengan

anggota

Services

1. Pelayanan

terhadap

anggota

2. Layanan

antar jemput

bola terhadap

anggota

Page 193: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

169

aturan lainnya yang penetapan pemberlakuannya dilakukan

oleh pihak BMT Al-Mujahidin.

c. Operations.

Proses yang dilakukan pihak BMT AL-Mujahidin dalam

proses bisnisnya yaitu melakukan pengolahan data anggota

baru, pengolahan data transaksi simpanan maupun

pembiayaan, pengolahan data pengajuan pinjaman anggota,

dan pengolahan data zakat, infaq dan sedekah. Proses

tersebut dilakukan oleh bagian teller dan adminsitrasi.

Dimana dalam melakukan tugas tersebut dibutuhkan SDM

yang memiliki kemampuan, kecepatan, dan keakuratan

yang tinggi untuk mencegah terjadinya komplain dari

anggota atas kesalahan penginputan data pribadi, lamanya

anggota menunggu waktu penginputan, serta untuk

meningkatkan kinerja pegawai BMT Al-Mujahidin.

Sehingga anggota mendapatkan pelayanan yang terbaik

dari pihak BMT Al-Mujahidin.

d. Outbound Logistic

Pihak BMT Al-Mujahidin menerima kerjasama yang

diajukan oleh masyakarat sekitar, sehingga terjalin

hubungan baik serta menguntungkan untuk kedua belah

pihak.

Page 194: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

170

e. Sales and Marketing

Pemasaran produk dilakukan pada setiap event yang

diadakan oleh lingkungan sekitar BMT Al-Mujahidin,

seperti masjid dan sekolah. Tetapi sasaran pemasaran

produk bukan hanya kepada masyarakat disekitar

lingkungan BMT saja, melainkan masyarakat luas

khususnya menengah ke bawah.

Hubungan dengan para anggota juga dilakukan untuk

menjalin kerjasama dengan konsep simbiosis mutualisme,

dimana pihak BMT Al-Mujahidin dan pihak ketiga saling

menguntungkan sehingga tercapainya sebuah kepercayaan

yang akan menimbulkan keuntungan bagi BMT. Selain

menjalin kerjasama, pihak BMT juga berkomitmen untuk

terus menjalin komunikasi yang baik terhadap anggota agar

BMT dapat kesempatan untuk terus membuka pangsa pasar

sebesar-besarnya.

f. Services

Pelayanan yang dilakukan BMT Al-Mujahidin dengan

calon anggota maupun dengan seluruh anggota selalu

dilakukan dengan bertatap muka. Dengan keramahan dan

kesabaran para pegawai BMT AL-Mujahidin memberikan

penjelasan kepada anggota terkait produk-produk yang

terdapat di BMT Al-Mujahidin yang mencakup persyaratan

Page 195: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

171

untuk dapat menggunakan produk yang disediakan. Jika

anggota menyetujui untuk menggunakan produk yang

disediakan, maka proses selanjutnya akan ditindaklanjuti

oleh bagian teller.

Selain itu, layanan antara jemput bola ini dilakukan oleh

divisi pembiayaan, dimana pihak BMT Al-Mujahidin dapat

melakukan proses pembiayaan dengan anggota secara

delivery.

2. Aktivitas Pendukung (Support Activity)

Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing aktivitas

pendukung BMT Al-Mujahidin:

a. Infrastruktur

Pada aktifitas infrastruktur penulis mengelompokkan

aktifitas menjadi tiga bagian. Yang pertama keuangan,

dimana aktifitasnya mencakup pengelolaan penggajian

seluruh pegawai BMT Al-Mujahidin, pembukuan

transaksi keuangan, serta pendanaan kegiatan operasional

BMT Al-Mujahidin. Yang kedua peningkatan kualitas,

dimana aktifitasnya mencakup peningkatan kemampuan

operasional, evaluasi kinerja dan pelayanan terhadap

anggota, serta pengembangan SI/TI yang digunakan untuk

mendukung operasional BMT Al-Mujahidin. Dan yang

terakhir adalah hukum, dimana kebijakan seluruh kegiatan

Page 196: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

172

yang berkaitan dengan hukum merujuk pada kebijakan

yang dikeluarkan oleh koperasi.

b. SDM

Dengan mengutamakan kualitas SDM, BMT Al-

Mujahidin mengadakan pelatihan-pelatihan kepada para

pegawainya. Adapun pelatihan yang diberikan kepada

pegawai meliputi pelayanan yang baik, penguasaan

produk, marketing, dan sebagainya. Walaupun pelatihan

yang dilakukan BMT tidak selalu terjadwal rutin, tetapi

BMT tetap berusaha mengadakan pelatihan bagi

pegawainya minimal 1 tahun sekali.

c. Teknologi

Untuk mendukung kegiatan operasional BMT Al-

Mujahidin membeli aplikasi core banking yang digunakan

untuk mendukung kegiatan operasionalnya pada pihak

ketiga. Sehingga pelayanan yang diberikan kepada

anggota dapat diproses dengan cepat, tepat, dan akurat.

d. Pengadaan

Aktifitas pengadaan/pembelian fasilitas pendukung

kegiatan operasional harus dilakukan sesuai prosedur yang

berlaku. Adapun pengadaan atau pembelian barang harus

yang mendukung kegiatan promosi BMT AL-Mujahidin

Page 197: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

173

atau kegiatan yang mendukung proses operasional BMT

AL-Mujahidin.

4.2.2 Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal

Selain analisis lingkungan bisnis internal, analisis lingkungan bisnis

eksternal juga sangat dibutuhkan untuk melihat perkembangan para

kompetitor serta melihat perkembangan pangsa pasar. Analisis lingkungan

bisnis eksternal sangat perlu dilakukan karena dapat mempengaruhi proses

bisnis BMT Al-Mujahidin. Penulis menggunakan analisis PESTEL dan

analisis Five’s Porter dengan data masukan yang didapat dari proses

wawancara serta observasi yang penulis lakukan. Hasil dari analisis

PESTEL berupa faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, lingkungan serta

hukum, sedangkan hasil dari analisis Five’s Porter berupa diagram five’s

porter. Berikut bagan dari analisis lingkungan bisnis eksternal.

Page 198: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

174

Analisis

Lingkungan Bisnis

Eksternal

Analisis PESTELAnalisis Five’s

Porter

Wawancara

& Observasi

Wawancara

& Observasi

Input Input

Tools Tools

Faktor Politik, Ekonomi,

Sosial, Teknologi,

Lingkungan, Hukum

Diagram Five’s

Porter

Lingkungan Bisnis

Eksternal

Gambar 4. 9 Bagan Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal

4.2.2.1 Analisis PESTEL

Masukan dari analisis PESTEL didapat dari hasil wawancara dan

observasi yang telah penulis lakukan yang mencakup faktor politik, faktor

ekonomi, faktor sosial, faktor teknologi, faktor lingkungan serta landasan

hukum BMT Al-Mujahidin, sehingga penulis dapat mengetahui faktor-

faktor eksternal yang dapat mempengaruhi lingkungan bisnis BMT. Berikut

bagan alur dari analisis PESTEL.

Page 199: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

175

Wawancara &

Observasi

Faktor Politik Faktor Ekonomi Faktor SosialPerkembangan

Teknologi

Pengamatan & Pendalaman

Landasan Hukum Faktor Lingkungan

Dengan menganalisa faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial,

faktor teknologi, faktor lingkungan, serta landasan hukum, BMT Al-

Mujahidin dapat melihat kondisi perusahaan saat ini serta hal-hal yang dapat

mempengaruhinya. Berikut hasil dari analisis PESTEL yang telah penulis

lakukan pada BMT Al-Mujahidin

1. Politik

Kondisi politik di Indonesia saat ini masih belum stabil pasca

reformasi. Peristiwa politik selalu berpengaruh terhadap stabilitas

ekonomi bangsa yang secara tidak langsung berpengaruh juga terhadap

perkembangan industri keuangan saat ini. Hal ini perlu diperhatikan

karena dengan perubahan kebijakan politik dapat menimbulkan dampak

pada sektor keuangan. Realitas yang baik terhadap perkembangan

ekonomi Islam yang didukung oleh pemerintah dalam bentuk pro

terhadap prinsip-prinsip ekonomi Islam, sehingga hal tersebut dapat

dijadikan peluang bagi BMT Al-Mujahidin untuk ikut serta memberikan

edukasi mengenai layanan perbankan dengan prinsip-prinsip Islam.

Untuk itu, menjelang pemilihan umum 2019 nanti diperlukan usaha

bersama menjaga situasi dan kondisi perpolitikan yang kondusif

Gambar 4. 10 Bagan Analisis PESTEL

Page 200: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

176

sehingga transisi kepemimpinan berlangsung damai an memuaskan,

dengan begitu situasi dan kondisi tetap kondusif untuk praktik ekonomi

Islam seperi BMT AL-Mujahidin.

2. Ekonomi

Perkembangan ekonomi syariah menurut data Global Islamic

Economic Indicator 2017 menyatakan bahwa Indonesia berada pada

posisi 10. Perkembangannya terus dikebut sehingga saat ini sudah

masuk ke posisi 9 di kategori total aset keuangan syariah, namun jika

dilihat posisi negara tetangga, seperti Malaysia yang posisinya berada

jauh diatas Indonesia yaitu posisi ke 3 sehingga Indonesia perlu terus

mengejar ketinggalannya.

Dapat dilihat dari perkembangan industri keuangan syariah di

Indonesia tubuh dengan cukup baik. Berdasarkan data yang dilansir oleh

Bappenas yang menyebutkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah

industri keuangan syariah terbanyak di dunia dengan lebih dari 5000

industri yang terdiri dari 34 Bank Syariah, 58 Operator Takaful atau

Asuransi Syariah, 7 Modal Ventura Syariah, 163 Bank Perkreditan

Rakyat Syariah, 4500-5500 Koperasi Syariah atau Baitul Maal Wat

Tamwil, serta 1 Institusi Pegadaian Syariah. Namun secara keseluruhan

perkembangan keuangan syariah di Indonesia belum sesuai dengan

harapan, dimana pangsa pasar keuangan syariah masih relatif kecil,

yaitu hanya mencapai 5,3 persen terhadap industri perbankan nasional

pada tahun 2016. Jika dilihat dengan negara-negara lainnya seperti Arab

Page 201: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

177

Saudi yang sudah mencapai 51,1 persen, Malaysia 23,8 persen dan Uni

Emirat Arab 19,6 persen, Indonesia masih tertinggal jauh dibawah

negara-negara tersebut.

Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mayoritasnya beragama

Islam, Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk

mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah dimana dinaungi oleh

Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2016 tentang Komite Nasional

Keuangan Syariah (KNKS) yang bertujuan untuk mengembangkan

ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia secara serius dengan

melibatkan seluruh pemangku kepentingan, serta berperan untuk

menyamakan persepsi dan mewujudkan sinergi antara para regulator,

pemerintah, dan industri keuangan syariah untuk menciptakan sistem

keuangan syraiah yang selaras dan progresif untuk pertumbuhan

ekonom Indonesia.

3. Sosial

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Bappenas Badan Pusat

Statistik mengenai proyeksi penduduk Indonesia pada tahun 2010

hingga 2035 yang menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia

terus meningkat yaitu 238,5 juta penduduk pada tahun 2010 yang

diproyeksi akan meningkat menjadi 305,6 juta penduduk pada tahun

2035. Walaupun demikian, masih terdapat kemungkinan penurunan

pertumbuhan penduduk yang disebabkan oleh turunnya tingkat

Page 202: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

178

kelahiran dan kematian, dimana tingkat kelahiran lebih cepat daripada

tingkat penurunan karena kematian.

Dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang diproyeksikan

selalu meningkat tiap tahunnya dapat menjadi peluang yang sangat

besar bagi bisnis keuangan di Indonesia. Penduduk yang semakin besar

tidak banyak mempengaruhi jika tidak dibarengi dengan tingkat

pendidikan di Indonesia. Semakin baik tingkat pendidikan

penduduknya, maka semakin banyak juga peluang yang dapat

dimanfaatkan, salah satunya pada sektor keuangan syariah. Karena

tingkat pendidikan seseorang dapat mempengaruhi pola pikir untuk

melakukan sebuah tindakan atau mengambil sebuah keputusan untuk

menentukan dalam mengkonsumsi barang ataupun jasa yang

bermanfaat dan menguntungkan bagi diri sendiri, salah satunya

mempercayai suatu lembaga penyedia jasa keuangan seperti BMT Al-

Mujahidin. Selain itu, perubahan gaya hidup di era digital juga sangat

cepat, dimana masyarakat saat ini lebih tertarik untuk berkomunikasi,

mencari informasi, ataupun bertransaksi melalui digital platform, hal ini

dapat dimanfaatkan oleh lembaga keuangan salah satunya BMT untuk

menjadikan digital platform sebagai ladang untuk melakukan ajang

promosi dan pengenalan terhadap produk keuangan syariah, sehingga

jangkauan pangsa pasar BMT Al-Mujahidin menjadi lebih luas.

Page 203: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

179

4. Teknologi

Perkembangan teknologi di era digital ini sangat jelas

mempengaruhi proses bisnis setiap perusahaan, salah satunya adalah

lembaga keuangan. Dimana dampak dari era digital saat ini memaksa

lembaga keuangan untuk berlomba-lomba memanjakan nasabahnya

dalam hal keamanan dan kenyaman bertransaksi, seperti pengadaan

mesin ATM, mobile banking, credit card, dan sebagainya yang saat ini

telah dirasakan juga oleh masyarakat Indonesia. Menurut beberapa

penelitian yang penulis baca menyatakan bahwa kemudahan dalam

menggunakan layanan perbankan digital dapat meningkatkan minat

nasabah dalam bertransaksi. Sehingga bagi lembaga keuangan mikro

seperti BMT AL-Mujahidin, layanan perbankan digital merupakan

sebuah tantangan saat ini maupun dimasa yang akan datang yang mau

tidak mau akan sangat mempengaruhi keunggulan pelayanan jasa

keuangan, sehingga perlunya inovasi pada proses bisnis di era digital

ini.

5. Lingkungan

Perubahan iklim di Indonesia yang saat ini cenderung berubah-

ubah sangat berpengaruh terhadap resiko pelaku bisnis. Keterbukaan

informasi akan resiko usaha akibat perubahan iklim harus dipaparkan

secara jelas terhadap para investor. Merujuk kepada Peraturan

Pemerintah tentang Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup (PP-IELH)

yang menyatakan bahwa dunia usaha diminta untuk menginternalisasi

Page 204: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

180

biaya lingkungan hidup dengan memasukkan biaya pencemaran dan/

atau kerusakan lingkungan hidup dalam perhitungan biaya produksi atau

biaya suatu usaha atau kegiatan.

Menurut Climate Policy Initiative (2015) menjabarkan resiko

perubahan iklim terhadap dunia usaha yang dapat dilihat dalam tiga

dimensi. Pertama, resiko akibat dampak perubahan iklim secara fisik

terhadap operasi usaha. Meningkatnya intensitas dan frekuensi kejadian

cuaca ekstren yang menyebabkan banjir, longsor, ataupun kebakaran,

serta kenaikan suhu dan kenaikan permukaan air laut, yang sudah sangat

jelas akan mengganggu resiko usaha saat ini. Kedua dan ketiga

berkaitan dengan komitmen dunia dalam merespon perubahan iklim,

yaitu kebijakan dan peraturan baru dan berkembangannya pasar dan

kegiatan ekonomi. Hal tersebut berpeluang menyebabkan penilaian

ulang aset sebuah perusahaan.

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa pelaku usaha

seperti BMT AL-Mujahidin dianjurkan untuk mengidentifikasi dan

mengukur jumlah emisi yang dihasilkan dari kegiatan usaha, karena

dengan mengukur jumlah emisi, pemilik usaha memiliki dasar untuk

menganalisis berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi

emisi dari kegiatan usaha serta menghitung biaya yang diperlukan. Hal

lain yang perlu diperhatikan oleh BMT AL-Mujahidin yaitu melakukan

penilaian biaya lingkungan secara internal sehingga dapat memberikan

indikasi awal bagi BMT terkait dengan potensi penyusutan nilai aset dan

Page 205: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

181

nilai usahanya di masa yang akan datang sehingga BMT AL-Mujahidin

dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mengurangi resiko

tersebut.

6. Landasan Hukum

Dalam menjalankan operasionalnya, BMT tidak terlepas dari

hukum yang memayunginya. Dimana secara hukum BMT berpayung

kepada koperasi dengan sistem operasionalnya yang tidak jauh berbeda

dengan sistem Bank Syari’ah, sehingga dari segi produk yang

dikembangkannya pun sama seperti Bank Syari’ah pada umumnya.

Untuk mendukung lembaga keuangan syariah di Indonesia,

termasuk BMT, maka Kementrian Koperasi dan UKM menaungi serta

menata format Koperasi Jasa Keuangan Syariah dengan No.

91/KEP/M/IX/2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Koperasi Jasa Keuangan Syariah.

4.2.2.2 Analisis Porter’s Five Competitive Forces

Selain analisis PESTEL, untuk menganalisis lingkungan bisnis

eksternal penulis menggunakan analisis Porter’s Five Competitives Forces,

dimana dengan menggunakan analisis ini, didapatkan informasi terkait

pedatang baru, pesaing lama, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar

menawar pembeli dan kekuatan tawar menawar pemasok, dimana data yang

penulis dapatkan berasal dari hasil wawancara serta observasi yang telah

Page 206: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

182

penulis lakukan di BMT Al-Mujahidin. Berikut bagan dari alur analisis

Porter’s Five.

Wawancara &

Observasi

Ancaman Pendatang

Baru

Persaingan Pesaing

Lama

Ancaman Produk-

Produk Pengganti

Kekuatan Tawar

Menawar Pembeli

Pengamatan & Pendalaman

Kekuatan Tawar

Menawar Pemasok

Penulis melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal BMT Al-

Mujahidin yang mencakup industri dan kondisi persaingan untuk dapat

menentukan keuntungan yang kompetitif bagi BMT Al-Mujahidin. Berikut

hasil analisis Porter’s Five Competitive Force:

Gambar 4. 11 Bagan Analisis Porter's Five Competitive Force

Page 207: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

183

Competitor

BPRS

Bank Syariah

Multifinance

BMT Sekitar

New Entrance

BMT Baru

Fintech

Buyer

Pilihan lembaga

keuangan yang banyak

dan bervariasi

Supplier

Aulia Soft

Consulting

Subtitute Product

Koperasi

BPRS

Fintech

a. Ancaman Pendatang Baru

Dengan proses pendirian BMT yang tidak terlalu rumit seperti

lembaga keuangan syariah lainnya memungkinkan hadirnya BMT baru.

Hadirnya BMT baru di era digital ini tentunya menjadi sebuah ancaman

bagi BMT Al-Mujahidin. Dimana perkembangan dunia bisnis saat ini

khususnya pada lembaga keuangan tidak terlepas dari perkembangan

dunia digital seperti Internet Of Things (IOT), yang memungkinkan

dalam proses pemasaran produknya telah memanfaatkan digital

marketing. Selain itu teknologi pendukung pun tentunya lebih memadai

Gambar 4. 12 Pemetaan Analisis Porter's Five Competitive Force

Page 208: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

184

sehingga menjadi nilai tambah bagi setiap calon anggota yang ingin

bergabung.

Selain itu, perlu diperhatikan pendatang baru pada industri jasa

keuangan yang saat ini sudah banyak tersebar di Indonesia, yaitu fintech.

Sampai saat ini pertumbuhan fintech terus berkembang, dari awalnya

7% pada tahun 2006-2007 meningkat menjadi 78% di tahun 2017

kemarin. Fintech juga telah diperkuat dengan regulasi yang telah

dikeluarkan oleh OJK No. 77/POJK.01/2016 tentang layanan pinjam

meminjam langsung berbasis teknologi informasi (LMPUBTI) atau

Peer-to-peer Lending.

b. Persaingan Pesaing Lama

Pada umumnya produk yang disediakan oleh BMT Al-Mujahidin

tidak jauh berbeda dengan produk yang ditawarkan oleh kompetitor lain.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan, terdapat beberapa

hal yang membedakan BMT Al-Mujahidin dengan kompetitor lain yang

telah terlebih dahulu terjun di industri keuangan. Yang pertama,

kompetitor yang lebih dulu terjun di industri keuangan memiliki aset

yang lebih besar dibandingkan BMT Al-Mujahidin. Yang kedua,

kompetitor memiliki jaringan hubungan relasi yang relatif lebih besar

dibandingkan BMT Al-Mujahidin. Dan yang terakhir, kompetitor tentu

lebih unggul dalam memanfaatkan teknologi, sehingga dari ketiga poin

tersebut dapat dijadikan acuan bagi BMT Al-Mujahidin. Adapun

Page 209: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

185

kompetitor BMT AL-Mujahidin yaitu BPRS, Bank Syariah,

Multifinance, dan BMT lain.

c. Ancaman Produk-Produk Pengganti

Ancaman produk pengganti akan muncul ketika anggota ataupun

calon anggota mendapatkan pelayanan yang kurang memuaskan, bagi

hasil yang rendah, sistematika yang cukup rumit dan lain-lain. Maka

besar kemungkinan calon anggota ataupun anggota itu sendiri mencari

produk pengganti yang disediakan oleh perusahaan lain, yang tentunya

lebih baik pelayanannya, bagi hasil yang lebih tinggi, sistematika yang

lebih mudah, dan sebagainya. Adapun produk pengganti BMT Al-

Mujahidin adalah koperasi, BPRS, Fintech.

d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Banyaknya industri keuangan yang ada saat ini dengan variasi

produk yang bermacam-macam membuat masyarakat memiliki banyak

pertimbangan untuk memilih industri keuangan yang tepat. Ditambah

dengan aneka penawaran hadiah yang menarik sehingga menyebabkan

meningkatnya daya saing serta daya tawar masyarakat untuk memilih

industri keuangan yang tepat.

e. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Dalam hal tawar menawar pemasok, BMT Al-Mujahidin belum

terlihat memiliki layanan tersendiri yang dapat diberikan kepada

anggota. Namun dalam menjalankan operasional sehari-hari, BMT Al-

Page 210: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

186

Mujahidin tentu membutuhkan pemasok dari sisi vendor penyedia

layanan core banking. Pemasok sistem yang digunakan untuk

operasional BMT Al-Mujahidin yaitu aulia soft consulting.

4.2.3 Analisis Lingkungan SI/TI Internal

Analisis lingkungan SI/TI internal dilakukan untuk memperoleh

gambaran umum yang mencakup sumber daya teknologi dan sumber daya

manusia yang ada pada BMT Al-Mujahidin. Sumber daya teknologi

meliputi pemaparan aplikasi SI, hubungan antara aplikasi SI, pemetaan

aplikasi SI ke dalam model portfolio McFarlan, pemaparan infrastruktur

teknologi informasi yang mencakup perangkat keras (hardware) yang

digunakan serta bentuk jaringan komputer saat ini. Analisis ini dilakukan

sebagai pertimbangan dasar untuk merencanakan strategi digital pada BMT

AL-Mujahidin. Dengan melakukan analisis lingkungan SI/TI eksternal

penulis dapat mengetahui struktur organisasi BMT AL-Mujahidin saat ini,

aplikasi yang digunakan untuk mendukung operasional BMT AL-

Mujahidin, serta infrastruktur yang dimiliki BMT AL-Mujahidin saat ini.

Bagan alur analisis lingkungan SI/TI internal dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Page 211: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

187

Wawancara &

Observasi

Analisis Struktur

OrganisasiAplikasi SI Infrastruktur TI

Analisis Lingkungan

SI/TI Internal

Input

Berikut penjabaran hasil identifikasi lingkungan SI/TI internal pada

BMT AL-Mujahidin yang mencakup analisis struktur organisasi, analisis

software dan hardware yang digunakan oleh BMT AL-Mujahidin, analisis

jaringan pada BMT AL-Mujahididn, serta portfolio aplikasi menggunakan

McFarlan Strategic Grid.

4.2.3.1 Analisis Struktur Organisasi BMT Al-Mujahidin

Dari pengamatan penulis terhadap struktur organisasi BMT AL-

Mujahidin saat ini, penulis belum melihat adanya pengembangan terhadap

personal sistem dan teknologi informasi serta digital marketing. Dimana

untuk penanganan permasalahan yang berkaitan dengan sistem dan

teknologi informasi saat ini BMT Al-Mujahidin selalu mendatangkan pihak

ketiga, namun hak tersebut tentunya membutuhkan waktu yang lebih lama

dibandingkan jika BMT Al-Mujahidin memiliki personal yang khusus

untuk menangani permasalahan tersebut.

Gambar 4. 13 Bagan Analisis SI/TI Internal

Page 212: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

188

4.2.3.2 Analisis Hardware dan Software

Penulis melakukan analisis ini untuk mengetahui hardware dan

software yang digunakan oleh BMT Al-Mujahidin untuk menjalankan

proses bisnis serta mencapai tujuan bisnisnya. Dalam menjalankan proses

bisnisnya, BMT Al-Mujahidin menggunakan 4 unit PC (Personal

Computer), 2 unit Printer. Sedangkan software yang digunakan BMT AL-

Mujahidin yaitu sebagai berikut:

1. Aulia Software

BMT AL-Mujahidin sudah menggunakan Aulia software sejak

2014 lalu, aplikasi ini dapat membantu BMT Al-Mujahidin

dalam proses transaksi produk simpanan maupun pembiayaan.

Selain itu, aplikasi Aulia Software juga dapat membantu pihak

BMT Al-Mujahidin untuk membuat neraca, laporan laba rugi

pembiayaan, dan sebagainya.

2. Microsoft Office

Microsoft Office merupakan aplikasi dasar yang mendukung

proses bisnis BMT Al-Mujahidin yang meliputi proses

pengolahan dokumentasi surat menyurat, kalkulasi akutansi dan

lain sebagainya.

3. Blogspot BMT AL-Mujahidin

Blogspot digunakan untuk menyebarkan informasi yang

berkaitan dengan macam-macam produk dan kegiatan seputar

BMT Al-Mujahidin. Namun dikarenakan belum adanya

Page 213: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

189

personal digital marketing sehingga tidak ada pengelolaan

kembali terhadap blogspot tersebut sampai saat ini.

4.2.3.3 Analisis Jaringan

Semua komputer yang digunakan oleh pihak BMT Al-Mujahidin

telah terhubung dalam bentuk LAN dan jaringan internet menggunakan

access protocol TCP/IP. Arsitektur jaringan computer BMT AL-Mujahidin

dapat dilihat pada gambar berikut.

4.2.3.4 Portfolio Aplikasi Saat ini

Setelah menganalisa aplikasi SI yang digunakan oleh BMT Al-

Mujahidin, hal yang dilakukan selanjutnya adalah memetakan aplikasi SI

pada BMT Al-Mujahidin menggunakan model Mc Farlan Strategic Grid

dengan tujuan untuk menganalisis sistem informasi yang digunakan saat ini

serta aplikasi yang dianggap berpotensi dalam menunjang proses bisnis

Gambar 4. 14 Arsitektur Jaringan Komputer BMT Al-Mujahidin

Page 214: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

190

BMT AL-Mujahidin. Pemetan tersebut dibagi menjadi empat kuadran yang

didefinisikan sebagai berikut:

1. Kuadran 1 (Support)

Pada kuadran ini dikelompokkan aplikasi yang berguna tetapi

tidak menentukan kesuksesan, hanya sebagai pendukung

kegiatan proses bisnis saja.

2. Kuadran 2 (Key Operational)

Pada kuadran ini dikelompokkan aplikasi yang sangat diperlukan

dalam mencapai keberhasilan.

3. Kuadran 3 (High Potensial)

Pada kuadran ini dikelompokkan aplikasi yang mungkin akan

menentukan keberhasilan di masa yang akan datang.

4. Kuadran 4 (Strategic)

Pada kuadran ini dikelompokkan aplikasi yang penting untuk

mendukung strategis dimasa yang akan datang.

Pemetaan dengan menggunakan model Mc Farlan Strategic Grid ini

mempermudah BMT AL-Mujahidin untuk mengambil keputusan dalam

menentukan posisi sistem informasi BMT Al-Mujahidin di dalam kuadran

tersebut. Selain itu, pemetaan ini juga digunakan untuk mengidentifikasikan

keinginan BMT AL-Mujahidin dalam menentukan ke arah mana sistem

informasi akan dipenuhi sesuai dengan kapabilitas dan proses bisnis BMT

Al-Mujahidin di masa yang akan datang.

Page 215: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

191

Tabel 4. 11 Portfolio Aplikasi BMT Al-Mujahidin

Strategic High Potential

Blog BMT AL – Mujahidin -

Aulia Software Microsoft Office

Key Operational Support

4.2.4 Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal

Input untuk analisis lingkungan SI/TI eksternal penulis dapatkan

dari hasil studi kepustakaan (literatur sejenis dan jurnal) dengan

menganalisa tren teknologi yang berkembang saat ini. Analisis lingkungan

SI/TI eksternal, dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai tren

teknologi perangkat lunak (software), jaringan komputer serta

perkembangan dunia digital saat ini. Berikut bagan analisis lingkungan

SI/TI eksternal.

Studi Literatur

(Literatur Sejenis & Jurnal)

Tren Teknologi yang

Berkembang

Analisis Lingkungan

SI/TI Eksternal

Input

Tren Sistem

Informasi

Tren Teknologi

Jaringan

Tren Teknologi

Digital

Gambar 4. 15 Bagan Analisis Lingkungan SI/TI Eksternal

Page 216: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

192

4.2.4.1 Tren Sistem Informasi

Aplikasi sistem informasi terus berkembang seiring dengan

pertumbuhan teknologi dan internet saat ini. eMarketer membuat proyeksi

bahwa pengguna smartphone di Indonesia akan meningkat tiap tahunnya,

dimana pada tahun 2017 terdapat 74,9 juta pengguna, 83,5 juta pengguna

pada tahun 2018, dan 92 juta pengguna. Jika dilihat dari perkembangan

pengguna smartphone setiap tahunnya, aplikasi berbasis mobile tentu

menjadi salah satu tren saat ini. Bagi industri lembaga keuangan, mobile

banking merupakan salah satu layanan yang disediakan oleh pihak lembaga

keuangan untuk melakukan berbagai macam transaksi perbankan melalui

fitur yang tersedia di smartphone. Kelebihan mobile banking antara lain:

1. Lebih mudah diakses walaupun dalam keadaan koneksi lambat

2. Jangkauan koneksi lebih luas dari internet banking

3. Fitur sederhana dan sangat mudah untuk dipahami

4. Biaya yang dikenakan umumnya lebih rendah dari internet

banking

5. Aman dan meminimalisir resiko penipuan

6. Memudahkan nasabah dalam menjangkau bank

7. Dapat diakses 24 jam sehari

4.2.4.2 Tren Teknologi Jaringan

Menurut data yang dilansir oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia (APJII) lebih dari 50 persen atau sekitar 143 juta

Page 217: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

193

penduduk di Indonesia telah terhubung jaringan internet sepanjang 2017.

Hal tersebut memicu pemerintah untuk membangun akses internet cepat

(broadband internet) untuk seluruh wilayah di Indonesia. Penggunaan

jaringan WLAN atau wireless LAN masih sangat popular dikalangan

masyarakat. Penggunaan wireless tidak menggunakan kabel untuk ransfer

data melainkan menggunakan gelombang radio. Dengan penggunaan

wireless dapat mempermudah pembangunan jaringan komputer di BMT

AL-Mujahidin.

Komputasi awan (Cloud computing) saat ini juga diperlukan oleh

berbagai macam instansi. Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan

teknologi komputer dan pengembangan berbasis internet. Berdasarkan

survei yang dilakukan oleh KPMG kepada 500 eksekutif menyatakan bahwa

54% dari eksekutif tersebut mengharapkan cloud computing dapat

meningkatkan produktivitas serta kepuasan dari pegawai. Sehingga dengan

adanya cloud computing, data yang ada dapat diakses sewaktu-waktu

sehingga mempermudah pekerjaan pegawai.

4.2.4.3 Tren Teknologi Digital

Dalam industri perbankan saat ini, survei perbankan PwC Indonesia

menyatakan bahwa teknologi menjadi tema yang sering muncul dengan

urutan ke delapan teratas. Berdasarkan hasil surveinya yang menyatakan

bahwa teknologi masih menjadi penggerak transformasi usaha nomor satu

di dunia dan menjadi resiko terbesar bagi setiap industri. Dengan hadirnya

Page 218: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

194

istilah Social, Mobile Devices, Analytics, Cloud, Internet of Things

membuat kemudahan bagi masyarakat maupun industri perbankan dalam

menjalankan aktifitas sehari-hari. Sama halnya dengan kebutuhan nasabah

yang selalu berubah-ubah juga mendorong lembaga keuangan untuk

kembali mengevaluasi proses bisnis yang sedang berjalan. Hasil survei Pwc

Indonesia juga menyatakan bahwa smartphone dan internet mengambil alih

posisi teratas sebagai jalur transaksi yang paling sering dilakukan.

Walaupun peralihan ke platform smartphone dan internet bukanlah hal yang

baru, namun pertumbuhannya sangat cepat dan siginifikan.

Menurut data yang dilansir oleh DailySocial.id pada tahun 2016 yang

menyatakan bahwa perkembangan jumlah pelaku usaha fintech meningkat

sebesar 78% dari tahun sebelumnya yang hanya 9%. Selain Fintech banyak

start up saat ini mengeluarkan inovasi pada transaksi keuangan, dimana

customer dapat membeli produk dan membayarkannya dengan

menggunakan ponsel (mobile payment). Dimana pennggunaan mobile

payment memanfaatkan tiga platform untuk pembayaran, yaitu QR Code,

NFC (Near Field Communication), serta OTP (One Tap Password). Contoh

pelaku bisnis yang sudah memanfaatkan mobile payment antara lain Gopay,

T-cash, Sakuku, dan sebagainya. Inovasi tersebut sangat didukung oleh

Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan yang semakin mendorong

pelaku usaha untuk aktif menghadapi perubahan ini.

Page 219: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

195

4.3 Tahap Proses Identifikasi Strategi Digital

4.3.1 Identifikasi Kebutuhan Informasi

Kebutuhan informasi pada setiap bagian BMT Al-Mujahidin

ditentukan berdasarkan hasil pemetaan tujuan BMT AL-Mujahidin yang

dibagi menjadi empat perspektif dengan menggunakan analisis Balanced

Scorecard, dimana dengan analisis Balanced Scorecard setiap tujuan yang

telah dipetakan disertakan tolak ukur keberhasilannya. Lalu setelah tujuan

bisnis teridentifikasi, maka selanjutnya adalah menentukan tindakan atau

aksi yang harus dilakukan untuk mendukung keberhasilan tujuan yang telah

dipetakan sebelumnya dengan menggunakan analisis CSF, dimana setiap

tujuan yang dipetakan dapat memiliki satu CSF atau lebih, dimaksimalkan

agar tujuan yang telah dipetakan dapat tercapai. Lalu hasil CSF akan

diselaraskan dengan rumusan SO, ST, WO, dan WT yang kemudian akan

dipetakan ke dalam value chain untuk mengidentifikasi kebutuhan

informasi pada BMT AL-Mujahidin, sehingga menghasilkan sebuah tabel

yang mencakup tujuan BMT Al – Mujahidin berdasarkan empat perspektif,

CSF, tolak ukur, SWOT, value chain dan kebutuhan bisnis. Berikut hasil

analisi kebutuhan bisnis BMT AL-Mujahidin.

Page 220: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

196

1. Kebutuhan Informasi (Perspektif Financial)

Tabel 4. 12 Kebutuhan Informasi Berdasarkan Perspektif Financial

Tujuan Tolak

Ukur CSF SWOT

Value

Chain

Kebutuhan

Informasi

Meningkatkan

efisiensi

penggunaan

dana

operasional

Pemasukan

dan

pengeluaran

stabil

Melakukan

monitoring

dan evaluasi

secara

berkala

terhadap

kondisi

keuangan

BMT AL-

Mujahidin

ST2 Infrastruktur Laporan

Keuangan

Mengawasi

cash flow

BMT Al-

Mujahidin

ST2 Infrastruktur Laporan

Keuangan

Melakukan

pembukuan

transaksi

tunai

maupun non

tunai

ST2 Infrastruktur Laporan

keuangan

Meminimalisir

presentase

pembiayaan

macet

Tujurunnya

rasio NPF

(Non

Performing

Loan)

Melakukan

pendataan

dan analisa

terhadap

karakteristik

anggota yang

mengalami

pembiayaan

macet

ST2,

SO5

Operation Data

anggota

dengan

catatan

pembiayaan

macet, data

analisis

anggota

Melakukan

reminder

secara

intensif

terhadap

anggota yang

mengalami

pembiayaan

macet

SO1,

SO5,

ST2

Services Data

anggota

dengan

catatan

pembiayaan

macet

Melakukan

home visit

untuk

berdiskusi

kepada

anggota yang

mengalami

pembiayaan

macet

SO5,

SO1

Services Data

anggota

dengan

catatan

pembiayaan

macet,

informasi

Page 221: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

197

dan

pelayanan

Mengkaji

hasil diskusi

dan

memberikan

solusi

kepada

anggota yang

bersangkutan

SO5,

SO1

Services Data

anggota

dengan

catatan

pembiayaan

macet,

informasi

dan

pelayanan

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Analisis kebutuhan informasi pada perspektif finansial diawali

dengan mengidentifikasi tujuan bisnis yang telah dikelompokkan

berdasarkan analisis Balanced Scorecard yang dijabarkan pada kolom

pertama. Lalu pada kolom kedua penulis mencantumkan tolak ukur

keberhasilan tujuan bisnis BMT Al-Mujahidin, setelah itu menentukan aksi

atau tindakan yang harus dilakukan oleh BMT Al-Mujahidin untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan diawal yang penulis jabarkan pada

kolom ketiga. Selanjutnya, pada kolom keempat penulis mengidentifikasi

hasil dari strategi SWOT yang sesuai dengan tujuan dari sisi finansial. Pada

kolom kelima, penulis menyelaraskan tujuan tersebut terhadap analisis

value chain. Tentunya hal ini dapat memudahkan untuk melihat data apa

saja yang dibutuhkan untuk melengkapi pembuatan aplikasi SI/TI usulan,

serta kebutuhan informasi apa saja yang diperlukan untuk mencapai

keberhasilan tujuan dari perspektif finansial yang dijabarkan pada kolom

keenam.

Page 222: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

198

2. Kebutuhan Informasi (Perspektif Customer)

Tabel 4. 13 Kebutuhan Informasi Berdasarkan Perspektif Customer

Tujuan Tolak

Ukur CSF

SW

OT

Value

Chain

Kebutuhan

Informasi

Meningkatkan

hubungan

dengan

anggota

Loyalitas

anggota

Menjalin

hubungan baik

dengan

anggota untuk

mengetahui

secara

mendalam

perilaku

konsumtif

anggota

SO4 Sales and

Marketing

Data

Anggota,

data analisis

anggota

Menyediakan

produk yang

sesuai dengan

kebutuhan

masyarakat

Kebutuhan

anggota

terpenuhi

Melakukan

survei dengan

indikator

terukur untuk

mengetahui

produk yang

diminati

masyarakat

SO5 Operation Data

Anggota,

Data survey

produk

Mengkaji hasil

survei untuk

merencanakan

pengembangan

produk

SO5 Operation Data

anggota,

Data hasil

survey

produk

Menigkatkan

reputasi dan

kredibilitas

BMT AL-

Mujahidin

Meningkat

nya

kepercayan

masyarakat

terhadap

BMT Al-

Mujahidin

Meningkatkan

keamanan

dalam proses

transaksi

ST2 Infrastruktur Informasi

dan

pelayanan

Menepati janji-

janji yang

diberikan pada

setiap program

promosi

SO2 Operation Data

promosi

produk

Memberikan

pelayanan

prima terhadap

anggota

Meningkat

nya kualitas

pelayanan

Memberikan

pelayanan

yang efisien

SO2,

ST3,

ST2,

WO1

Services Informasi

dan

pelayanan

Melakukan

evaluasi

terhadap

kinerja

pegawai secara

berkala

ST3 Infrastruktur

Inbound

Logistik

Data

pegawai,

Data kinerja

pegawai

Page 223: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

199

Melakukan

survei

kepuasan

pelayanan

terhadap

anggota

SO2 Operation Data

anggota,

data survei

kepuasan

pelayaanan

anggota

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Analisis kebutuhan informasi pada perspektif anggota diawali

dengan mengidentifikasi tujuan bisnis yang telah dikelompokkan

berdasarkan analisis Balanced Scorecard yang dijabarkan pada kolom

pertama. Lalu pada kolom kedua penulis mencantumkan tolak ukur

keberhasilan tujuan bisnis BMT Al-Mujahidin, setelah itu menentukan aksi

atau tindakan yang harus dilakukan oleh BMT Al-Mujahidin untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan diawal yang penulis jabarkan pada

kolom ketiga. Selanjutnya, pada kolom keempat penulis mengidentifikasi

hasil dari strategi SWOT yang sesuai dengan tujuan dari sisi anggota. Pada

kolom kelima, penulis menyelaraskan tujuan tersebut terhadap analisis

value chain. Tentunya hal ini dapat memudahkan untuk melihat data apa

saja yang dibutuhkan untuk melengkapi pembuatan aplikasi SI/TI usulan,

serta kebutuhan informasi apa saja yang diperlukan untuk mencapai

keberhasilan tujuan dari perspektif anggota yang dijabarkan pada kolom

keenam.

Page 224: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

200

3. Kebutuhan Informasi (Perspektif Internal Bussiness)

Tabel 4. 14 Kebutuhan Informasi Berdasarkan Perspektif Internal Business

Tujuan Tolak

Ukur

CSF SW

OT Value

Chain

Kebutuhan

Informasi

Meningkatkan

kemudahan

dalam proses

pengajuan

pembiayaan

Transaksi

diproses

dengan

cepat, tepat,

dan akurat

Memberikan

prosedur yang

mudah dalam

pengajuan

pembiayaan

SO1 Inbound

Logistik

Informasi

dan

pelayanan

Mengadakan

sistem

informasi

pendukung

yang

terintegrasi

untuk

menunjang

operasional

BMT Al-

Mujahidin

ST2,

WT1

,

WT3

Pengadaan Informasi

dan

pelayanan,

data hasil

survei

produk

Meningkatkan

penggunaan

perangkat TI

untuk

mendukung

proses bisnis

BMT AL-

Mujahidin

Meningkat

nya

produktivit

as kinerja

pegawai

Melakukan

investasi

terhadap

teknologi yang

sedang

berkembang

ST2 Pengadaan Data riset

teknologi

yang sedang

berkembang

Meningkatkan

kinerja

pegawai

Berkurangn

ya keluhan

anggota

Meningkatkan

kompetensi

strandar

pelayanan

ST3,

SO5

Infrastruktur Data

pegawai,

Data kinerja

pegawai

Mengadakan

pelatihan

berupa role play

serta product

knowledge

ST3 SDM Data

pegawai,

Data kinerja

pegawai

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Page 225: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

201

Keterangan:

Analisis kebutuhan informasi pada perspektif bisnis internal diawali

dengan mengidentifikasi tujuan bisnis yang telah dikelompokkan

berdasarkan analisis Balanced Scorecard yang dijabarkan pada kolom

pertama. Lalu pada kolom kedua penulis mencantumkan tolak ukur

keberhasilan tujuan bisnis BMT Al-Mujahidin, setelah itu menentukan aksi

atau tindakan yang harus dilakukan oleh BMT Al-Mujahidin untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan diawal yang penulis jabarkan pada

kolom ketiga. Selanjutnya, pada kolom keempat penulis mengidentifikasi

hasil dari strategi SWOT yang sesuai dengan tujuan dari sisi bisnis internal.

Pada kolom kelima, penulis menyelaraskan tujuan tersebut terhadap analisis

value chain. Tentunya hal ini dapat memudahkan untuk melihat data apa

saja yang dibutuhkan untuk melengkapi pembuatan aplikasi SI/TI usulan,

serta kebutuhan informasi apa saja yang diperlukan untuk mencapai

keberhasilan tujuan dari perspektif bisnis internal yang dijabarkan pada

kolom keenam.

4. Kebutuhan Informasi (Perspektif Learning & Growth)

Tabel 4. 15 Kebutuhan Informasi Berdasarkan Perspektif Learning & Growth

Tujuan Tolak

Ukur CSF SWOT

Value

Chain

Kebutuhan

Informasi

Merencanakan

pengembangan

produk yang

inovatif

Produk

inovatif yang

bervariasi

Melakukan

analisis

terhadap

produk

berdasarkan

WO3 Operation Data analisis

anggota, data

hasil survei

produk

Page 226: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

202

karakteristik

anggota

Meningkatkan

promosi

melalui media

digital

Meningkatnya

jumlah

anggota

potensial

Membuat

website

BMT Al-

Mujahidin

WT1,

WT2

Teknologi,

Pengadaan

Informasi dan

pelayanan

Membuat

konten

produk dan

informasi

pelayanan

pada

website

BMT Al-

Mujahidin

WT1,

WT2

Teknologi,

Pengadaan

Informasi dan

pelayanan

Melakukan

pengiklanan

produk

secara

menarik

pada media

sosial

WO2,

ST1

Teknologi,

Pengadaan

Informasi dan

pelayanan,

data analisis

anggota

Merencanakan

pengadaan

layanan

transaksi

digital

Meningkatnya

SHU dari

transaksi

digital

Mengadakan

layanan

transaksi

digital yang

mudah

digunakan

WT1,

WT3,

ST2,

SO1

Teknologi,

Pengadaan

Data analisis

anggota,

informasi dan

pelayanan

Melakukan

kerjasama

dengan start

up Fintech

WT4 Outbound

Logistik,

Teknologi

Informasi dan

pelayanan,

data analisis

survei

produk, data

analisis

anggota,

daftar fintech

potensial

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Analisis kebutuhan informasi pada perspektif inovasi dan

pertumbuhan diawali dengan mengidentifikasi tujuan bisnis yang telah

dikelompokkan berdasarkan analisis Balanced Scorecard yang dijabarkan

pada kolom pertama. Lalu pada kolom kedua penulis mencantumkan tolak

Page 227: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

203

ukur keberhasilan tujuan bisnis BMT Al-Mujahidin, setelah itu menentukan

aksi atau tindakan yang harus dilakukan oleh BMT Al-Mujahidin untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan diawal yang penulis jabarkan pada

kolom ketiga. Selanjutnya, pada kolom keempat penulis mengidentifikasi

hasil dari strategi SWOT yang sesuai dengan tujuan dari sisi inovasi dan

pertumbuhan. Pada kolom kelima, penulis menyelaraskan tujuan tersebut

terhadap analisis value chain. Tentunya hal ini dapat memudahkan untuk

melihat data apa saja yang dibutuhkan untuk melengkapi pembuatan

aplikasi SI/TI usulan, serta kebutuhan informasi apa saja yang diperlukan

untuk mencapai keberhasilan tujuan dari perspektif inovasi dan

pertumbuhan yang dijabarkan pada kolom keenam.

Berdasarkan analisis kebutuhan informasi yang telah dipaparkan

diatas, maka tahap selanjutnya penulis akan membuat perencanaan strategi

digital solusi SI/TI pada BMT AL-Mujahidin yang akan dibahas pada

subbab 4.4.

4.4 Tahap Keluaran (Output)

Setelah penulis melakukan analisis terhadap kebutuhan bisnis dan informasi

yang telah dijabarkan pada subbab sebelumnya, maka tahap selanjutnya penulis

akan menentukan strategi SI/TI (Digital) pada BMT Al-Mujahidin. Strategi SI

menentukan portfolio aplikasi SI yang harus dibangun, dengan bantuan hasil

analisis kebutuhan bisnis dan informasi, sedangkan strategi TI menentukan

infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung strategi SI. Untuk memulai

perencanaan strategi digital, maka penulis merumuskan visi dan misi usulan bagi

Page 228: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

204

bagian IT yang telah diusulkan sebelumnya pada BMT AL-Mujahidin yang akan

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan strategi digital.

Berikut merupakan visi dan misi SI/TI yang penulis usulkan kepada BMT

Al-Mujahidin:

Visi: Menjadi lembaga keuangan mikro syariah yang mengedepankan

SI/TI dalam melayani UMKM

Misi:

1. Menyediakan layanan keuangan digital syariah yang berkualitas bagi

seluruh anggota.

2. Menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pihak pengurus BMT Al-

Mujahidin untuk meningkatkan efektivitas dalam pengambilan

keputusan.

3. Meningkatkan sumber daya SI/TI sesuai kebutuhan BMT AL-

Mujahidin.

4. Meningkatkan kualitas SDM yang kompeten.

4.4.1 Strategi Sistem Informasi

Untuk merumuskan strategi sistem informasi, penulis melakukan

pemetaan solusi SI berdasarkan kebutuhan informasi dan usulan portfolio

yang telah dijabarkan pada subbab sebelumnya. Berikut merupakan bagan

alur strategi sistem informasi.

Page 229: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

205

Penyusunan strategi SI bertujuan untuk menyelaraskan visi, misi,

dan tujuan dari BMT Al-Mujahidin, sehingga dengan tersusunnya strategi

SI ini dapat memberikan arahan yang lebih jelas bagi BMT Al-Mujahidin

dalam pengembangan aplikasi SI yang berorientasi teknologi digital. Untuk

mengembangkan aplikasi SI, dibutuhkan informasi yang benar-benar

dibutuhkan oleh organisasi, sehingga aplikasi SI yang dikembangankan

benar-benar tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan BMT Al-Mujahidin

di era digital saat ini. Oleh karena itu, hasil dari strategi SI ini berupa

pemetaan solusi SI berdasarkan kebutuhan informasi serta usulan portfolio

aplikasi SI.

4.4.1.1 Kebutuhan Sistem Infomasi

Setelah melakukan pemetaan terhadap tujuan BMT AL-

Mujahidin dengan analisis Balanced Scorecard, CSF, value chain,

SWOT, serta kebutuhan informasi yang telah dijabarkan

sebelumnya, maka tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi

kebutuhan sistem informasi dari setiap bagian yang ada pada BMT

Gambar 4. 16 Bagan Strategi Sistem Informasi

Page 230: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

206

AL-Mujahidin. berikut bagan alur pemetaan kebutuhan sistem

informasi.

Pemetaan Tujuan dengan

Balanced Scorecard

Penentuan Aksi/

Tindakan (CSF)SWOT Value Chain Kebutuhan Informasi Solusi SI

Kebutuhan akan informasi dari sebuah organisasi dapat

menentukan solusi untuk pengembangan aplikasi SI kedepannya.

Seperti yang penulis paparkan pada awal paragraf, tahap awal untuk

menentukan kebutuhan sistem infromasi adalah dengan

mengidentifikasi kebutuhan informasi yang didapatkan dari hasil

analisis yang telah penulis lakukan sebelumya, kebutuhan informasi

tersebut penulis jadikan parameter bagi solusi SI yang penulis

usulkan. Berikut hasil pemetaan solusi SI berdasarkan kebutuhan

informasi pada setiap bagian BMT Al-Mujahidin.

1. Kebutuhan Sistem Informasi (Perspektif Financial)

Tabel 4. 16 Kebutuhan Sistem Informasi Berdasarkan Perspektif Financial

Tujuan Tolak Ukur CSF SW

OT

Value

Chain

Kebutuhan

Informasi

IS

Demand

Meningkatkan

efisiensi

penggunaan

dana

operasional

Pemasukan

dan

pengeluaran

stabil

Melakukan

monitoring

dan evaluasi

secara berkala

terhadap

kondisi

keuangan

BMT AL-

Mujahidin

ST2 Infrastruktur Laporan

Keuangan,

SI

Akutansi

&

Keuangan

Mengawasi

cash flow

BMT Al-

Mujahidin

ST2 Infrastruktur Laporan

Keuangan

Gambar 4. 17 Bagan Pemetaan Solusi SI Berdasarkan Kebutuhan Informasi

Page 231: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

207

Melakukan

pembukuan

transaksi

tunai maupun

non tunai

ST2 Infrastruktur Laporan

keuangan

Meminimalisir

presentase

pembiayaan

macet

Tujurunnya

rasio NPF

(Non

Performing

Loan)

Melakukan

pendataan

dan analisa

terhadap

karakteristik

anggota yang

mengalami

pembiayaan

macet

ST2,

SO5

Operation Data

anggota

dengan

catatan

pembiayaan

macet, data

analisis

anggota

SI

Analisis

Karakter

Anggota

Melakukan

reminder

secara

intensif

terhadap

anggota yang

mengalami

pembiayaan

macet

SO1,

SO5,

ST2

Services Data

anggota

dengan

catatan

pembiayaan

macet

SI CRM

Melakukan

home visit

untuk

berdiskusi

kepada

anggota yang

mengalami

pembiayaan

macet

SO5,

SO1

Services Data

anggota

dengan

catatan

pembiayaan

macet

Mengkaji

hasil diskusi

dan

memberikan

solusi kepada

anggota yang

bersangkutan

SO5,

SO1

Services Data

anggota

dengan

catatan

pembiayaan

macet,

informasi

dan

pelayanan

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Pada table diatas, penulis menjabarkan kebutuhan informasi

serta aplikasi SI yang dibutuhkan pada setiap tujuan berdasarkan

perspektif finansial. Strategi SI yang diusulkan pada table diatas,

Page 232: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

208

penulis rumuskan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam

perspektif finansial, aksi yang dilakukan untuk mencapai tujuan

tersebut, yang kemudian diselaraskan dengan analisis strategi

SWOT, dan value chain. Berdasarkan pemetaan table diatas, maka

aplikasi SI yang dapat mendukung atau IS Demand antara lain:

SI Akutansi dan Keuangan

SI Analisis Karekter Anggota

SI Customer Relationship Management (CRM)

2. Kebutuhan Sistem Informasi (Perspektif Customer)

Tabel 4. 17 Kebutuhan Sistem Informasi Berdasarkan Perspektif Customer

Tujuan Tolak Ukur CSF SW

OT

Value

Chain

Kebutuhan

Informasi

IS

Demand

Meningkatkan

hubungan

dengan

anggota

Loyalitas

anggota

Membina

hubungan

baik

dengan

anggota

untuk

mengetahui

secara

mendalam

perilaku

konsumtif

anggota

SO4 Sales and

Marketing

Data

Anggota,

data analisis

anggota

SI CRM

Menyediakan

produk yang

sesuai dengan

kebutuhan

masyarakat

Kebutuhan

anggota

terpenuhi

Melakukan

survei

dengan

indikator

terukur

untuk

mengetahui

produk

yang

diminati

masyarakat

SO5 Operation Data

Anggota,

Data survei

produk

Mengkaji

hasil survei

untuk

merencana

kan

SO5 Operation Data

anggota,

Data hasil

survei

produk

Page 233: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

209

pengemban

gan produk

Menigkatkan

reputasi dan

kredibilitas

BMT AL-

Mujahidin

Meningkat

nya

kepercayan

masyarakat

terhadap

BMT Al-

Mujahidin

Meningkat

kan

keamanan

dalam

proses

transaksi

ST2 Infrastruktur Informasi

dan

pelayanan

SI CRM

Menepati

janji-janji

yang

diberikan

pada setiap

program

promosi

SO2 Operation Data

promosi

produk

Memberikan

pelayanan

prima terhadap

anggota

Kepuasan

anggota

dalam

bertransaksi

Memberika

n pelayanan

yang

efisien

SO2,

ST3,

ST2,

WO1

Services Informasi

dan

pelayanan

SI

Simpan

Pinjam

Melakukan

evaluasi

terhadap

kinerja

pegawai

secara

berkala

ST3 Infrastruktur

Inbound

Logistik

Data

pegawai,

Data kinerja

pegawai

SI SDM

Melakukan

survei

kepuasan

pelayanan

terhadap

anggota

SO2 Operation Data

anggota,

data survei

kepuasan

pelayaanan

anggota

SI CRM

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Pada table diatas, penulis menjabarkan kebutuhan informasi

serta aplikasi SI yang dibutuhkan pada setiap tujuan berdasarkan

perspektif finansial. Strategi SI yang diusulkan pada table diatas,

penulis rumuskan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam

perspektif finansial, aksi yang dilakukan untuk mencapai tujuan

Page 234: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

210

tersebut, yang kemudian diselaraskan dengan analisis strategi

SWOT, dan value chain. Berdasarkan pemetaan table diatas, maka

aplikasi SI yang dapat mendukung atau IS Demand antara lain:

SI Customer Relationship Management (CRM)

SI Simpan Pinjam

SI SDM

3. Kebutuhan Sistem Informasi (Perspektif Internal Bussiness)

Tabel 4. 18 Kebutuhan Sistem Informasi Berdasarkan Perspektif Internal Bussiness

Tujuan Tolak

Ukur CSF

SW

OT

Value

Chain

Kebutuhan

Informasi IS Demand

Meningkatkan

kemudahan

dalam proses

pengajuan

pembiayaan

Transaksi

diproses

dengan

cepat, tepat,

dan akurat

Memberikan

prosedur yang

mudah dalam

pengajuan

pembiayaan

SO1 Inbound

Logistik

Informasi dan

pelayanan,

laporan

perkembangan

simpanan dan

pembiayaan

SI

Kelayakan

Pembiayaan,

SI Analisis

Karakter

Anggota,

SI CRM

Mengadakan

sistem

informasi

pendukung

yang

terintegrasi

untuk

menunjang

operasional

BMT Al-

Mujahidin

ST2,

WT1

WT3

Pengadaan Informasi dan

pelayanan,

data hasil

survei produk

SI Simpan

Pinjam

Meningkatkan

penggunaan

perangkat TI

untuk

mendukung

proses bisnis

BMT AL-

Mujahidin

Meningkat

nya

produktivit

as kinerja

pegawai

Melakukan

investasi

terhadap

teknologi

yang sedang

berkembang

ST2 Pengadaan Data riset

teknologi yang

sedang

berkembang

Layanan

Fintech

Meningkatkan

kinerja

pegawai

Berkurang

nya

keluhan

anggota

Meningkatka

n kompetensi

strandar

pelayanan

ST3,

SO5

Infrastruktur Data pegawai,

Data kinerja

pegawai

SI SDM

Page 235: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

211

Mengadakan

pelatihan

berupa role

play serta

product

knowledge

ST3 SDM Data pegawai,

Data kinerja

pegawai

Mengadakan

pelatihan

berupa role

play serta

product

knowledge

ST3 SDM Data pegawai,

Data kinerja

pegawai

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Keterangan:

Pada table diatas, penulis menjabarkan kebutuhan informasi

serta aplikasi SI yang dibutuhkan pada setiap tujuan berdasarkan

perspektif finansial. Strategi SI yang diusulkan pada table diatas,

penulis rumuskan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam

perspektif finansial, aksi yang dilakukan untuk mencapai tujuan

tersebut, yang kemudian diselaraskan dengan analisis strategi

SWOT, dan value chain. Berdasarkan pemetaan table diatas, maka

aplikasi SI yang dapat mendukung atau IS Demand antara lain:

SI Simpan Pinjam

SI SDM

SI Customer Relationship Management (CRM)

SI Kelayakan Pembiayaan

SI Analisis Karakter Anggota

Layanan Fintech

Page 236: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

212

4. Kebutuhan Sistem Informasi (Perspektif Learning Growth)

Tabel 4. 19 Kebutuhan Sistem Informasi Berdasarkan Perspektif Learning & Growth

Tujuan Tolak

Ukur CSF

SW

OT

Value

Chain

Kebutuhan

Informasi

IS

Demand

Merencanakan

pengembangan

produk yang

inovatif

Produk

inovatif

yang

bervariasi

Melakukan

analisis

terhadap

produk

berdasarkan

karakteristik

anggota

WO3 Operation Data analisis

anggota,

data laporan

perkembang

an simpanan

&

pembiayaan,

data hasil

survey

produk

SI CRM,

SI

Analisis

Karakter

Anggota

Meningkatkan

promosi

melalui

platform

digital

Meningkat

nya jumlah

anggota

potensial

Membuat

website

BMT Al-

Mujahidin

WT1

WT2

Teknologi,

Pengadaan

Informasi

dan

pelayanan

Website

BMT AL-

Mujahidin

Membuat

konten

produk dan

informasi

pelayanan

pada website

BMT Al-

Mujahidin

WT1

WT2

Teknologi,

Pengadaan

Informasi

dan

pelayanan,

data hasil

survei

produk

Melakukan

pengiklanan

produk

secara

menarik

pada media

sosial

WO2

ST1

Teknologi,

Pengadaan

Informasi

dan

pelayanan,

data analisis

anggota

Media

Sosial

(FB,

Twitter,

Instagram,

dll)

Merencanakan

pengadaan

layanan

transaksi

digital

Meningkat

nya SHU

dari

transaksi

digital

Mengadakan

layanan

transaksi

digital yang

mudah

digunakan

WT1

WT3

ST2,

SO1

Teknologi,

Pengadaan

Data analisis

anggota,

informasi

dan

pelayanan

Layanan

Fintech

Melakukan

kerjasama

dengan start

up Fintech

WT4 Outbound

Logistik,

Teknologi

Informasi

dan

pelayanan,

data analisis

survei

produk, data

analisis

anggota,

daftar

fintech

potensial

Tujuan *: Hasil Wawancara (Dapat dilihat pada lampiran 1)

Page 237: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

213

Keterangan:

Pada table diatas, penulis menjabarkan kebutuhan informasi

serta aplikasi SI yang dibutuhkan pada setiap tujuan berdasarkan

perspektif finansial. Strategi SI yang diusulkan pada table diatas,

penulis rumuskan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam

perspektif finansial, aksi yang dilakukan untuk mencapai tujuan

tersebut, yang kemudian diselaraskan dengan analisis strategi

SWOT, dan value chain. Berdasarkan pemetaan table diatas, maka

aplikasi SI yang dapat mendukung atau IS Demand antara lain:

SI Customer Relationship Management (CRM)

SI Analisis Karakter Anggota

Website BMT Al-Mujahidin

Layanan Fintech

Media Sosial

4.4.1.2 Usulan Portfolio Aplikasi SI

Untuk membuat usulan portfolio aplikasi SI, penulis

melakukan pemetaan kebutuhan informasi dengan portfolio Mc

Farlan Strategic Grid yang telah dijabarkan sebelumnya. Berikut

bagan usulan portfolio aplikasi SI.

Page 238: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

214

Proses pemetaan usulan portfolio SI ini menggunakan model

portfolio Mc Farlan Strategic Grid. Penempatan posisi aplikasi SI

berdasarkan alasan-alasan yang berpengaruh terhadap fungsi bisnis

BMT AL-Mujahidin. Berikut usulan portfolio BMT AL-Mujahidin.

Tabel 4. 20 Usulan Portfolio Aplikasi SI untuk BMT AL-Mujahidin

Strategic High Potential

SI CRM

SI Simpan Pinjam

Website BMT Al-Mujahidin

SI Kelayakan Pembiayaan

SI Analisis Karakter Anggota

Layanan Fintech

SI SDM

SI Akutansi dan Keuangan

Media Sosial

Key Operational Support

Dengan melakukan penyesuaian antara portfolio aplikasi SI saat

ini dengan portfolio aplikasi SI yang penulis usulkan, maka akan

dibuat model future portfolio aplikasi SI, dimana pada tahap ini

aplikasi SI/TI yang sedang digunakan saat ini bisa jadi mengalami

proses eliminasi dikarenakan fungsinya digantikan oleh aplikasi SI

Gambar 4. 18 Bagan Usulan Portfolio Aplikasi SI

Page 239: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

215

yang penulis usulkan. Berikut model future portfolio aplikasi SI

pada BMT AL-Mujahidin.

Tabel 4. 21 Future Application Portfolio

Strategic High Potential

SI CRMb

SI Simpan Pinjamc

Blog BMT Al-Mujahidin

Website BMT Al-Mujahidina

SI Kelayakan Pembiayaanb

SI Analisis Karakter Anggotab

Layanan Fintechb

SI SDMb

SI Akutansi dan Keuanganc

Aulia Software

Media Sosiala

Microsoft Office

Key Operational Support

xa Aplikasi yang sudah direncanakan

xb Aplikasi yang masih pada tahap pemikiran

xc Aplikasi yang mengalami pengembangan

x Aplikasi yang dihilangkan karena fungsinya digantikan

Berikut penjabaran model future application portfolio:

1. Application Strategic

Berdasarkan pemetaan usulan portfolio aplikasi SI

dengan menggunakan Mc Farlan Strategic Grid, terdapat

tiga aplikasi penting yang diperlukan BMT AL-Mujahidin

untuk mendukung strategi di masa yang akan datang, antara

lain: SI CRM, SI Simpan Pinjam, Website BMT Al-

Mujahidin

Page 240: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

216

2. Application High Potential

Berdasarkan pemetaan usulan portfolio aplikasi SI

dengan menggunakan Mc Farlan Strategic Grid, terdapat

tiga aplikasi yang diperkirakan memiliki potensi yang tinggi

bagi BMT AL-Mujahidin di masa yang akan mendatang,

antara lain: SI Kelayakan Pembiayaan , SI Analisis Karakter

Anggota, Layanan Fintech

3. Application Key Operational

Berdasarkan pemetaan usulan portfolio aplikasi SI

dengan menggunakan Mc Farlan Strategic Grid, terdapat

dua aplikasi yang dikategorikan penting agar operasional

BMT AL-Mujahidin tetap berjalan, antara lain: SI SDM, SI

Akutansi dan Keuangan

4. Application Support

Berdasarkan pemetaan usulan portfolio aplikasi SI

dengan menggunakan Mc Farlan Strategic Grid, terdapat

dua aplikasi yang bernilai cukup penting, namun tidak terlalu

mendukung suksesnya BMT AL-Mujahidin secara

langsung, antara lain: Media Sosial, Microsoft Office.

Berikut deskripsi dari aplikasi usulan SI BMT AL-

Mujahidin.

Page 241: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

217

Tabel 4. 22 Deskripsi Aplikasi Usulan SI

No Usulan

Aplikasi

Fungsi Kondisi

Saat Ini

Status

1 SI Akutansi

dan Keuangan

Sistem yang dapat

membantu pihak BMT

dalam mengelola

keuangan dengan

menampilkan kondisi

keuangan secara

berkala, serta dapat

membantu pihak BMT

dalam mengambil

keputusan yang

berkaitan dengan

keuangan.

Sudah

Ada

Upgrade

2 SI Simpan

Pinjam

Sistem yang dapat

membantu pihak BMT

dalam mengelola data-

data anggota khususnya

yang berhubungan

dengan simpanan

maupun pinjamanan.

Sudah

Ada

Upgrade

3 SI Customer

Relationship

Management

(CRM)

Sistem yang dapat

membantu pihak BMT

untuk menjalin

hubungan atau relasi

dengan anggota untuk

meningkatkan loyalitas

anggota

Belum

Ada

New

System

4 SI SDM Sistem yang dapat

membantu pihak BMT

untuk mengelola data

pegawai

Belum

Ada

New

System

5 SI Kelayakan

Pembiayaan

Sistem yang dapat

membatu pihak BMT

dalam menganalisa

kelayakan pembiayaan

calon anggota untuk

mengatasi pembiayaan

macet dimasa yang

akan datang

Belum

Ada

New

System

6 SI Analisis

Karakter

Anggota

Sistem yang dapat

mempermudah pihak

BMT untuk mengetahui

karakter anggota

Belum

Ada

New

System

Page 242: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

218

7 Layanan

Fintech

Sistem yang dapat

mengintegrasikan

layanan serta produk

BMT dengan pihak

penyedia layanan

fintech

Belum

Ada

New

System

8 Website BMT

Al-Mujahidin

Membantu pihak BMT

AL-Mujahidin dalam

proses pemasaran

digital kepada anggota

Belum

Ada

New

System

9 Media Sosial

(FB, Twitter,

Instagram,dll)

Sistem yang digunakan

oleh pihak BMT dalam

memberikan informasi

produk dan layanan,

promosi, dll.

Belum

Ada

New

System

Setelah mengelompokkan kebutuhan aplikasi SI dengan model Mc

Farlan Strategic Grid, maka tahap selanjutnya adalah mempertimbangkan

aplikasi SI yang bersifat prioritas untuk dilakukan pengembangan atau

pengadaan investasi SI/TI sesegera mungkin. Selain usulan portfolio aplikasi

SI, penulis juga menjadikan hasil wawancara sebagai pertimbangan untuk

melakukan pengembangan atau pengadaan investasi SI/TI, sehingga untuk

menentukan prioritas pengembangan atau pengadaan investasi SI/TI akan

dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan bisnis proses, kemudahan

pengadaan, serta manfaat dan keuntungan dari pengadaan investasi SI/TI.

Penentuan prioritas pengembangan atau pengadaan investasi SI/TI akan

dijabarkan pada subbab 4.5.

4.4.2 Strategi Teknologi Informasi

Strategi teknologi informasi sangat dibutuhkan untuk mendukung

usulan sistem informasi yang penulis usulkan. Kebutuhan akan arsitektur

Page 243: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

219

jaringan komputer merupakan salah satu strategi teknologi informasi yang

dibutuhkan oleh BMT Al-Mujahidin. Dilihat dari usulan sistem informasi

yang penulis usulkan hampir seluruhnya menggunakan akses internet, maka

dalam hal ini firewall sangat dibutuhkan untuk mengontrol akses keluar

masuknya informasi, terlebih lagi jika tersimpan data-data BMT Al-

Mujahidin yang bersifat rahasia. Firewall merupakan sistem yang dirancang

untuk mencegah akses yang tidak diinginkan dari atau ke dalam suatu

jaringan internet. Sehingga untuk mencegah berbagai macam serangan yang

tidak diinginkan, firewall akan melacak, mengendalikan atau memutuskan

suatu perintah.

Selain firewall, BMT Al-Mujahidin juga membutuhkan router

untuk menghubungkan beberapa komputer dengan jaringan internet. Router

juga berfungsi untuk mendistribusikan IP address, baik secara static

maupun DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) kepada semua

Gambar 4. 19 Usulan Jaringan Komputer BMT AL-Mujahidin

Page 244: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

220

komputer yang terhubung kepada router tersebut. Sehingga dengan adanya

IP address yang unik yang dibagikan kepada setiap komputer, maka

memungkinkan setiap komputer dapat saling terhubung serta melakukan

komunikasi. Berdasarkan tren tekologi infromasi yang telah penulis

jabarkan sebelumnya, cloud server dapat digunakan untuk menyimpan

seluruh data BMT Al-Mujahidin. Dapat dilihat pada gambar diatas, semua

komputer yang digunakan pada setiap bagian akan mendapatkan hak akses

ke cloud server yang dapat diakses sewaktu-waktu.

Selain itu, untuk untuk mendukung implementasi strategi SI pada

BMT AL-Mujahidin, maka terdapat penambahan infrastruktur berupa tiga

unit Personal Computer (PC) yang saling terintegrasi satu sama lain yang

nantinya akan digunakan oleh divisi IT untuk mendukung proses migrasi

strategi SI yang penulis usulkan.

4.4.3 Strategi Manajemen SI/TI

Strategi manajemen SI/TI sangat diperlukan untuk mendukung

pencapaian visi dan misi BMT AL-Mujahidin, dimana strategi manajemen

SI/TI mencakup faktor-faktor umum yang digunakan untuk memastikan

konsistensi dalam penerapan kebijakan-kebijakan sistem dan teknologi

informasi yang dibutuhkan. Strategi manajemen SI/TI BMT Al-Mujahidin

diperoleh dari hasil struktur organisasi yang sudah ada saat ini, lalu

dikembangkan untuk lebih difokuskan pada bidang SI/TI, sehingga

Page 245: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

221

pemanfaatan SI/TI pada BMT AL-Mujahidin lebih terorganisir. Berikut

Usulan struktur organisasi SI/TI untuk BMT Al-Mujahidin.

Berikut penjabaran dari usulan struktur organisasi BMT AL-

Mujahidin serta kompetensi yang dibutuhkan pada bagian SI/TI yang akan

direncanakan:

1. Programmer

Tabel 4. 23 Deskripsi Kebutuhan & Job Desk Programmer

Tanggung Jawab Mengembangkan dan melakukan

maintenance aplikasi pada proses bisnis,

berupa coding, testing, debug, dan

implementasi aplikasi sesuai dengan

spesifikasi kebutuhan BMT AL-

Mujahidin.

Gambar 4. 20 Usulan Struktur Organisasi BMT AL-Mujahidin

Page 246: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

222

Pendidikan S1 Teknologi Informasi / Teknik

Informatika / Sistem Informasi

Pengalaman Minimal 1 tahun sebagai developer

Tugas – Tugas Membangun/mengembangkan

sistem, terutama pada tahap

construction dengan melakukan

coding menggunakan bahasa

pemograman yang ditentukan

Melakukan implementasi serta desain

proses bisnis dengan menggunakan

algoritma serta bahasa pemograman

Melakukan testing terhadap sistem

apabila diperlukan.

2. Digital Marketing Specialist

Tabel 4. 24 Deskripsi Kebutuhan & Job Desk Digital Marketing Specialist

Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas segala sesuatu

yang berkaitan dengan pemasaran serta

branding produk BMT secara digital,

mencakup Search Engine Optimization,

Search Engine Marketing, Content

Marketing, dll.

Pendidikan S1 Marketing / Komunikasi

Pengalaman Minimal 1 tahun sebagai Digital

Marketing

Tugas – Tugas Membuat dan merancang konten

promosi di media digital

Melakukan pengoptimasi dan

meningkatkan rangking website

BMT AL-Mujahidin

Memelihara dan meningkatkan

engagement anggota dan calon

anggota potensial penyampaian

konten di sosial media.

Page 247: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

223

3. IT Support

Tabel 4. 25 Deskripsi Kebutuhan & Job Desk IT Support

Tanggung Jawab Bertanggung jawab atas sistem

operasional yang sedang berjalan pada

BMT, meliputi hardware, software,

jaringan ataupun user support.

Pendidikan D3/S1 Teknologi Informasi / Teknik

Informatika / Sistem Informasi

Pengalaman Minimal 1 tahun sebagai IT Support /

Support System

Tugas – Tugas Membuat jadwal maintenance atau

perawatan software, hardware,

maupun jaringan.

4.5 Estimasi Waktu dan Anggaran Migrasi SI/TI

Untuk merencanakan implementasi strategi digital pada BMT Al-

Mujahidin, maka penulis menyusun perencanaan estimasi anggaran serta waktu.

Implementasi strategi digital akan disesuaikan dengan prioritas kebutuhan BMT

AL-Mujahidin. Tahap pertama yang perlu didahulukan adalah implementasi sistem

informasi yang bersifat strategis, dimana sistem informasi ini sangat dibutuhkan

untuk mendukung keberhasilan tujuan bisnis BMT AL-Mujahidin. Tahap kedua

dilanjutkan dengan sistem informasi yang bersifat operasional, dimana sistem

informasi ini ditunjukkan untuk mendukung operasional bisnis BMT AL-

Mujahidin agar tetap terlaksana dengan baik. Selanjutnya implementasi sistem

informasi yang memiliki potensi tinggi bagi BMT AL-Mujahidin di masa yang

Page 248: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

224

akan datang. Tahap terakhir implementasi sistem informasi yang bernilai cukup

penting sebagai pendukung suksesnya BMT AL-Mujahidin.

Perkiraan implementasi strategi digital pada BMT AL-Mujahidin akan

dapat diselesaikan dalam jangka waktu 3 tahun. Kebutuhan bisnis untuk

pengelolaan SI/TI tentu harus didukung dengan SDM yang handal khususnya

dalam bidang SI/TI, maka dari itu pembentukan bagian IT dirasa sangat penting

untuk dilaksanakan terlebih dahulu sebelum mengimplementasikan sistem-sistem

yang penulis usulkan. Berikut estimasi waktu migrasi SI/TI pada BMT AL-

Mujahidin.

Gambar 4. 21 Rencana Implementasi Strategi Digital pada BMT Al-Mujahidin

Tahap 1

- SI Simpan Pinjam

- SI CRM

- Website BMT AL-Mujahidin

- Media Sosial (FB, Twitter, Instagram, dll)

Tahap 2

- SI SDM

- SI Akutansi dan Keuangan

Tahap 3

- SI Kelayakan Pembiayaan

- SI Analisis Karakter Anggota

- Layanan Fintech

2019-2020

2021

2020-2021

Page 249: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

225

Gambar diatas memperlihatkan tahap pengelompokkan sistem informasi

yang akan diimplementasikan sesuai dengan prioritas kebutuhan di BMT AL-

Mujahidin. Perkiraan implementasi SI/TI pada BMT Al-Mujahidin akan mulai

diterapkan pada tahun 2019 jika tidak ada kendala, sehingga estimasi migrasi SI/TI

dimulai pada tahun 2019 dan berakhir pada tahun 2021. Berikut tabel penjabaran

estimasi waktu migrasi SI/TI pada BMT Al-Mujahidin.

Page 250: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

226

Tabel 4. 26 Estimasi Waktu Migrasi SI/TI pada BMT Al-Mujahidin

Output

Perencanaan Kegiatan

Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

Strategi

Management

SI/TI

Pembentukan

Bagian IT

Perekrutan

Staf IT

Strategi TI

Pengadaan

Infrastruktur

SI/TI

Strategi SI

SI Simpan

Pinjam

SI CRM

Website

BMT AL-

Mujahidin

Media Sosial

SI SDM

SI Akutansi

dan

Keuangan

SI Kelayakan

Pembiayaan

SI Analisis

Karakter

Anggota

Layanan

Fintech

Keterangan :

Q1 : Januari –-Maret Q3 : Juli - September

Q2 : April - Juni Q4 : Oktober - Desember

Setelah merencanakan estimasi waktu untuk migrasi SI/TI, maka

selanjutnya penulis merumuskan estimasi anggaran yang perlu dikeluarkan oleh

Page 251: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

227

pihak BMT AL-Mujahidin. Estimasi anggaran dikelompokkan menjadi 2, yang

pertama mencakup estimasi anggaran pengadaan SDM dan infrastruktur SI/TI,

yang kedua mencakup estimasi anggaran pengembangan/investasi sistem informasi

yang penulis usulkan. Berikut rincian estimasi anggaran yang dibutuhkan oleh

BMT AL-Mujahidin

1. Estimasi anggaran pengadaan SDM dan infrastruktur SI/TI

Tabel 4. 27 Estimasi Anggaran Pengadaan SDM & Infratsruktur SI/TI

No Rencana SI/TI Anggaran

(Rp)

Keterangan

1 Sumber Daya

Manusia

a. Programmer

b. IT Support

c. Digital

Marketing

7.500.000

3.000.000

3.500.000

Gaji Karyawan

(www.jobstreet.com)

2 Infrastuktur SI/TI

a. 3 unit PC @

9.600.000

b. Firewall

28.800.000

4.999.999

Lenovo IdeaCentre 520-0KiD

Intel Core i7, RAM 4TB, 2400

MHz, DDR4, HDD, 10TB

(www.pricebook.co.id)

Fortinet Forticare License for

FG-80C

(www.bhinneka.com)

Total 47.799.999

2. Estimasi anggaran pengembangan/investasi sistem informasi

Estimasi anggaran pengembangan sistem yang dilakukan oleh pihak

ketiga menggunakan asumsi strandar gaji pada bidang TI di Indonesia

tahun 2018. Dari standar gaji tersebut diambil rata-rata gaji lalu dibagi

Page 252: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

228

untuk menghasilkan rate perhari nya, hal ini diasumsikan untuk

mendapatkan perhitungan biaya SDM berdasarkan mandays.

Berikut asumsi perhitungannya:

Jumlah hari kerja dalam 1 bulan adalah 20 hari

Gaji Business Analysis

Rata-rata gaji = 8.000.000 / 20 hari kerja

Mandays = 400.000

Gaji System Analysis

Rata-rata gaji = 7.500.000 / 20 hari kerja

Mandays = 375.000

Gaji DBA

Rata-rata gaji = 5.000.000 / 20 hari kerja

Mandays = 250.000

Gaji Programmer

Rata-rata gaji = 7.500.000 / 20 hari kerja

Mandays = 375.000

Gaji Software QA

Rata-rata gaji = 4.000.000 / 20 hari kerja

Mandays = 200.000

Page 253: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

229

Tabel 4. 28 Estimasi Anggaran Pengembangan SI Akutansi & Keuangan

SI Akutansi &

Keuangan

Resource Qty Rate/day Man

days

Total

User

Requirement

System Analyst 1 375.000 1 375.000

Business

Analyst

1 400.000 1 400.000

Perancangan

Sistem

System Analyst 1 375.000 2 750.000

DBA 1 250.000 2 500.000

Development Programmer 1 375.000 35 13.125.000

Integration &

Testing

Software QA 1 200.000 3 600.000

Implementation Programmer 1 375.000 2 750.000

User Training System Analyst 1 375.000 4 1.500.000

Documentation Software QA 1 200.000 2 400.000

Total 52 18.400.000

Tabel 4. 29 Estimasi Anggaran Pengembangan SI Simpan Pinjam

SI Simpan

Pinjam

Resource Qty Rate/day Man

days

Total

User

Requirement

System Analyst 1 375.000 2 750.000

Business

Analyst

1 400.000 2 800.000

Perancangan

Sistem

System Analyst 1 375.000 3 1.125.000

DBA 1 250.000 4 1.000.000

Development Programmer 1 375.000 50 18.750.000

Integration &

Testing

Software QA 1 200.000 3 600.000

Page 254: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

230

Implementation Programmer 1 375.000 3 1.125.000

User Training System Analyst 1 375.000 5 1.875.000

Documentation Software QA 1 200.000 3 600.000

Total 85 26.625.000

Tabel 4. 30 Estimasi Anggaran Pengembangan SI SDM

SI SDM Resource Qty Rate/day Man

days

Total

User

Requirement

System Analyst 1 375.000 2 750.000

Business

Analyst

1 400.000 2 800.000

Perancangan

Sistem

System Analyst 1 375.000 3 1.125.000

DBA 1 250.000 3 750.000

Development Programmer 1 375.000 30 11.250.000

Integration &

Testing

Software QA 1 200.000 3 600.000

Implementation Programmer 1 375.000 2 750.000

User Training System Analyst 1 375.000 5 1.875.000

Documentation Software QA 1 200.000 3 600.000

Total 53 18.500.000

Tabel 4. 31 Estimasi Anggaran Pengembangan SI Kelayakan Pembiayaan

SI Kelayakan

Pembiayaan

Resource Qty Rate/day Man

days

Total

User

Requirement

System Analyst 1 375.000 1 375.000

Business Analyst 1 400.000 1 400.000

Perancangan

Sistem

System Analyst 1 375.000 2 750.000

Page 255: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

231

DBA 1 250.000 3 750.000

Development Programmer 1 375.000 45 16.875.000

Integration &

Testing

Software QA 1 200.000 2 400.000

Implementation Programmer 1 375.000 2 750.000

User Training System Analyst 1 375.000 3 1.125.000

Documentation Software QA 1 200.000 2 400.000

Total 61 21.825.000

Tabel 4. 32 Estimasi Anggaran Pengembangan SI Pengelolaan Sarana & Prasarana

SI Analisis

Karakter

Anggota

Resource Qty Rate/day Man

days

Total

User

Requirement

System Analyst 1 375.000 1 375.000

Business

Analyst

1 400.000 1 400.000

Perancangan

Sistem

System Analyst 1 375.000 2 750.000

DBA 1 250.000 2 500.000

Development Programmer 1 375.000 30 11.250.000

Integration &

Testing

Software QA 1 200.000 2 400.000

Implementation Programmer 1 375.000 2 750.000

User Training System Analyst 1 375.000 3 1.125.000

Documentation Software QA 1 200.000 2 400.000

Total 45 15.950.000

Page 256: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

232

Tabel 4. 33 Deskripsi Pengadaan Aplikasi SI Usulan

No Rencana SI/TI Anggaran Keterangan

1 SI Akutansi dan

Keuangan

18.400.000 Menggunakan jasa vendor

yang sudah ada, dengan

melakukan pengembangan

sistem sesuai dengan

kebutuhan BMT saat ini

dan yang akan datang.

2 SI Simpan Pinjam 26.625.000 Menggunakan jasa vendor

yang sudah ada, dengan

melakukan pengembangan

sistem sesuai dengan

kebutuhan BMT saat ini

dan yang akan dating.

3 Layanan Fintech 3.000.000 Penulis mengusulkan

untuk mengajukan

kerjasama kemitraan

dengan Start Up Fintech

Ammana

(www.ammana.id)

4 SI CRM 7.200.000 Menggunakan aplikasi

Sugarcrm dengan bayaran

$40/bulan

(www.sugarcrm.com)

5 SI Kelayakan

Pembiayaan

21.825.000 Menggunakan jasa vendor

yang bagus dalam

pengembangan aplikasi

kelayakan pembiayaan

6 SI SDM 18.500.000 Menggunakan jasa vendor

yang bagus dalam

pengembangan aplikasi

SDM

7 SI Analisis Karakter

Anggota

15.950.000 Menggunakan jasa vendor

yang bagus dalam

pengembangan aplikasi

sarana dan prasarana

8 Website BMT AL-

Mujahidin

- Menggunakan SDM yang

sudah ada

Page 257: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

233

9 Media Sosial - Menggunakan SDM yang

sudah ada

Total 111.500.000

Dari perhitungan total pengembangan/pengadaan sistem informasi

yang penulis usulkan pada table diatas, maka perkiraan total biaya yang

dibutuhkan untuk implementasi sistem pada BMT AL-Mujahidin dalam

kurun waktu kurang lebih 3 tahun sebesar 111.500.000.

Sedangkan total biaya keseluruhan, mencakup estimasi biaya

pengadaan SDM, pengadaan infrastruktur SI/TI, serta

pengembangan/pengadaan sistem informasi, maka total keseluruhannya

adalah sebagai berikut.

Estimasi pengadaan SDM dan infrastruktur SI/TI

= 47.799.999

Estimasi pengembangan/investasi sistem informasi

= 111.500.000

Total Estimasi Anggaran Migrasi SI/TI

= 47.799.999 + 111.500.000

= 159.299.999

Page 258: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

138

Page 259: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

234

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah penulis menjabarkan perencanaan strategi digital pada bab

sebelumnya, maka berikut kesimpulan dari penelitian ini:

1. Berdasarkan permasalahan BMT AL-Mujahidin yang telah dipaparkan

sebelumnya, maka penulis memberikan solusi dengan merencanakan

strategi digital dengan output strategi SI, strategi TI, dan strategi

manajemen SI/TI untuk menciptakan inovasi pada proses bisnis yang

sedang berjalan saat ini dengan memanfaatkan teknologi digital.

2. Usulan strategi SI digunakan untuk menyelaraskan visi, misi, dan tujuan

dari BMT Al-Mujahidin agar dapat memberikan arahan yang lebih jelas

dalam pengembangan teknologi digital sehingga BMT AL-Mujahidin

dapat memanfaatkan peluang layanan perbankan digital dengan sebaik-

baiknya.

3. Usulan strategi TI berupa arsitektur jaringan komputer yang

menggunakan konfigurasi cloud server sangat mendukung dan

bersinergi terhadap strategi SI yang diusulkan oleh penulis.

4. Untuk meminimalisir ketergantungan kepada pihak ketiga, maka

diperlukan usulan strategi managemen SI/TI dengan mengembangkan

struktur organisasi yang dapat mendukung operasioanl BMT AL-

Mujahidin. Adapun usulan struktur organisasinya adalah penambahan

Page 260: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

235

divisi IT yang terdiri dari programmer, IT support, dan digital

marketing specialist.

5.2 Saran

Adapun saran dari penelitian yang telah dilakukan antara lain:

1. Pada tahap selanjutnya sebaiknya dilakukan pengembangan dari setiap

usulan investasi SI/TI pada BMT AL-Mujahidin dengan tema rancang

bangun, sehingga dapat membantu pihak BMT AL-Mujahidin dalam

implementasi SI/TI.

2. Pihak BMT Al-Mujahidin perlu melakukan evaluasi pada perencanaan

strategi digital secara berkala untuk mengontrol penggunaan infrastruktur

SI/TI oleh sumber daya yang ada.

Page 261: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

236

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Aziz, & M. U. (2010). Kapita Selekta Ekonomi Islam Kontemporer.

Bandung: Alfabeta.

Assauri, S. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Atmaja. (2002). Penyusunan Metodologi Perencanaan Strategis Informasi Berbasis

Value Bisnis dalam Rangka Meningkatkan Peran Strategis Sistem Informasi

Pada Suatu Organisasi. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Bharadwaj, A., Sawy, O. A., Pavlou, P. A., & Venkatraman, A. (2013). Digital

Bussiness Strategy: Toward a Next Generation of Insights. MIS Quarterly,

471-482.

BI, L. &. (2015). Profil Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Jakarta.

Cassidy, A. (2006). Practical Guide to Information System Strategic Planning.

USA: Auerbach Publication.

Darmawan, D. (2012). Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Gaol, C. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi.

Jakarta: PT Grasindo.

Gelinas, U. J., Dull, R. B., & Wheeler, P. R. (2012). Accounting Information

Systems. USA: Cengage Learning.

Holotiuk, F., & Beimborn, D. (2017). Critical Success Factors of Digital Business

Strategy. International Tagung Wirtschaftsinformatik, 991-1005.

Huda, N., & Heykal, M. (2010). Lembaga Keuangan Islam. Jakarta: Kencana.

Jatmiko, R. D. (2003). Manajemen Stratejik. Malang: UMM Press.

Page 262: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

237

Jogiyanto. (2005). System Informasi Strategic. Yogyakarta: Andi.

Kadir, A., & Triwahyuni, T. C. (2013). Pengantar Teknologi Informasi Edisi

Revisi. Yogyakarta: ANDI.

McKinsey&Company. (2015). Digital Banking in ASEAN. Singapore: Asia

Consumer Insights Center.

Muchtadi, R. H. (2013). Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dalam

Mendukung Pengembangan E-Government Pada Pemerintahan Kota

Serang. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Peppard, J., & Ward, J. (2016). The Strategic Management of Information Systems:

Builsing a Digital Strategy. United Kingdom: Wiley.

Rangkuti, F. (2011). SWOT Balanced Scorecard: Teknik Menyusun Strategi

Korporat yang Efektif plus Cara Kerja Mengolah Kinerja dan Risiko.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, F. (2013). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Rerung, R. R. (2018). E-Commerce, Menciptakan Daya Saing Melalui Teknologi

Informasi. Yogyakarta: Deepublish.

Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2015). Accounting Information Systems, 13th

ed. England: Pearson Educational Limited.

Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Sutabri, T. (2012). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.

Sutarman. (2009). Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 263: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

238

Umar, H. (2001). Strategic Management in Action. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Waspodo, B. (2008). Sistem Informasi dan Prakteknya di Lembaga Usaha.

Penelitian dan Pembangunan Komunikasi dan Informatika, 24-49.

Wedhasmara, A. (2009). Langkah-Langkah Perencanaan Strategis Sistem

Informasi Dengan Menggunakan Metode Ward dan Peppard. Sistem

Informasi (JSI) Vol 1, No 1, 14-22.

Wijono, W. W. (2005). Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikor sebagai salah

satu Pilar Sistem Keuangan Nasional: Upaya Konkrit Memutuskan Mata

Rantai Kemiskinan. Kajian Ekonomi dan Keuangan.

Page 264: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi
Page 265: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 266: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi
Page 267: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi
Page 268: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi
Page 269: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi
Page 270: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

LAMPIRAN 1

HASIL WAWANCARA

A. PROFIL PERUSAHAAN

1. Sejak kapan didirikannya BMT Al-Mujahidin ?

BMT Al-Mujahidin didirikan sejak awal oleh pencetus Baitul Mal wa

Tamwil secara nasional oleh Ikatan Cendikiawan Muslim (ICMI) pada

tahun 1995 dan telah mengalami pasang surut usaha. Dengan dukungan

beberapa pengurus yayasan Al-Mujahidin, beberapa jamaah dan rekan-

rekan maka secara resmi BMT Al-Mujahidin didirikan tepat pada tanggal

1 Juni 2014 dan mulai berkembang dengan baik hingga saat ini.

2. Kegiatan bisnis apa saja yang sedang berjalan di BMT AL-Mujahidin?

BMT Al-Mujahidin fokus pada lembaga keuangan mikro syariah yang

berupa produk simpanan dan pembiayaan.

3. Apa tujuan utama dari BMT Al-Mujahidin?

Tujuan BMT Al-Mujahidin yaitu meningkatkan kesejahteraan seluruh

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya melalui

kegiatan ekonomi kerakyatan yang menaruh nilai dan aturan-aturan

muamalat yang sehat.

4. Apa visi dan misi dari BMT Al-Mujahidin?

Visi BMT Al-Mujahidin yaitu menjadi BMT yang utama di kalangan

lembaga keuangan mikro syariah, mandiri, dan profesional dalam

melayani usaha kecil mikro.

Sedangkan misi BMT Al-Mujahidin yaitu menjadi “role model” lembaga

keuangan mikro syariah dengan penekanan pada kemitraan usaha,

keunggulan manajemen untuk memaksimalkan nilai kepada seluruh

anggota.

5. Saat ini, berapa jumlah anggota BMT Al-Mujahidin baik aktif maupun

non aktif?

Kurang lebih sekitar 800 anggota

Page 271: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

6. Selain dari anggota, sumber dana yang diperoleh BMT Al-Mujahidin

darimana saja?

Karena letak BMT satu lokasi dengan sekolah dan masjid, maka sumber

dana yang masuk selain dari anggota yaitu dari sekolah dan masjid.

6. Produk apa saja yang dimiliki BMT ?

Produk Penghimpunan Dana (Funding)

Deposito Mudharabah

Deposito merupakan salah satu produk unggulan BMT Al-

Mujahidin yang insyaalla dapat memberikan bagi hasil yang

sangat menarik bagi para penyimpan dana deposito (deposan)

mudharabah.

Berdasarkan keikhlasan dari kedua belah pihak antara deposan

mudharabah dengan BMT Al-Mujahidin dengan ketentuan akad

bersama 60 - 40. Akad ini berarti keuntungan yang diperoleh

setelah dikurangi beban biaya operasional BMT, pembagiannta

60% untuk BMT sedangkan 40% untuk bagi hasil dengan

deposan dan penabung lainnya. Keuntungan ini pada prakteknya

akan dapat memberika keuntungan sebesar 10-12% bila diukur

secara konvensional.

Produk Penyaluran Pembiayaan (Lending)

Ijarah

Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu aset

dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) tanpa

diikuti dengan pemindahan kepemilikan aset itu sendiri.

Transaksi ijarah dilandasi adanya pemindahan manfaat, jadi pada

dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual beli.

Perbedaannya terletak pada obyek transaksinya, bila pada jual

beli transaksinya adalah barang, maka pada ijarah bisa berupa

jasa, baik manfaat atas barang maupun atas tenaga kerja. Setelah

kontrak berakhir, penyewa mengembalikan barang tersebut

kepada pemilik.

Page 272: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

Ijarah yang dilakukan oleh perbankan syariah memang tidak

sama persis dengan definisi ijarah yang dikenal dalam kitab-kitab

fiqiyah, ijarah yang lazimnya dijelaskan dalam kitab fiqih hanya

melibatkan dua pihak yaitu penyewa dan yang menyewakan.

Untuk metode pembayaran dapat dilakukan dengan tunai

(naqdan) atau cicilan (bi tsaman ajil/muajjal)

Murabahah

Murabahah yang dilakukan oleh perbankan syariah memang

tidak sama percis dengan definisi murabahah yang dikenal dalam

kitab-kitab fiqih. Murabahah yang lazimnya dijelaskan dalam

kitab fiqih hanya melibatkan dua pihak yaitu penjual dan

pembeli. Untuk metode pembayaran dapat dilakukan dengan

tunai (naqdan) atau cicilan (bi tsaman ajil/muajjal).

Sedangkan dalam perbankan syariah sebenarnya terdapat dua

akad murabahah yang melibatkan tiga pihak. Murabahah pertama

dilakukan secara tunai antara bank (sebagai pembeli) dengan

penjual barang. Murabahah kedua dilakukan secara cicilan antara

bank (sebagai penjual) dengan nasabah bank.

Lazimnya bisnis, tentu bank mengambil keuntungan dari

transaksi murabahah ini. Rukun murabahah pertama terpenuhi

sempurna (terdapat penjual dan pembeli, barang yang diperjual

belikan, serta ijab dan qobul) demikian pula rukun murabahah

kedua. Dengan demikian dapat dikatakan akad murabahah ini

sah.

Mudharabah

Mudharabah yang dilakukan oleh perbankan syariah sama percis

dengan mudharabah yang dikenal dalam kitab-kitab fiqih. Bank

bertindak sebagai pelaksana usaha (mudharib) dan nasabah bank

bertindak sebagai pemilik dana. Dana tersebut digunakan bank

untuk melakukan murabahah atau ijarah. Dapat pula dana

tersebut digunakan bank untuk melakukan mudharabah kedua.

Page 273: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

Hasil usaha ini akan dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang

disepakati.

Rukun mudharabah terpenuhi semua (terdapat mudharib dan

pemilik dana, usaha yang akan dibagihasilkan, nisbah, serta ijab

dan qobul). Dengan demikian dapat dikatakan akad mudharabah

ini sah.

Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak

memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa

keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian

berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas

atau aset non kas yang diperkenankan oleh syariah. Istilah lain

dari musyarakah adalah sharikah atau syirkah atau kemitraan.

Qardhul Hasan

Diantara keputusan fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah

Nasional sesuai dengan fatwa DSN-MUI Nomor 19/DSN-

MUI/IV/2000 tentang prinsip Qardh. Qardh adalah pinjaman.

Sedangkan hasan adalah ketika seorang muslim meminjamkan

atau menginfaqkan sesuatu yang ada pada dirinya hendaklah dia

mengeluarkan sesuatu yang elok.

Qordh Hasan itu adalah bentuk transaksi pinjaman yang benar-

benar bersih dari tambahan/bunga. Hal ini biasa digunakan untuk

biaya pendidikan, kesehatan atau sejenisnya.

Sementara itu, didalam Al-Qur’an surat Al-Hadid ayat 11

menguraikan bahwa pinjaman yang baik merupakan pengertian

dari kata Qaradhan Hasanan, namun kata yang lebih banyak

digunakan dikalangan para ahli adalah kata Qardhul Hasan yang

artinya kegiatan tanpa penyaluran dana dalam bentuk pinjaman

kebajikan tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam

mengembalikan pokok pinjaman dalam waktu tertentu.

Page 274: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

B. STRUKTUR ORGANISASI

1. Bagaimana gambaran struktur organisasi yang ada pada BMT Al-

Mujahidin?

2. Apa tujuan fungsionalitas dari setiap bagian yang ada di BMT Al-

Mujahidin?

Berikut merupakan uraian tugas dari setiap divisi yang ada pada

BMT Al-Mujahidin:

7. Pengurus

Pengurus BMT Al-Mujahidin terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan

Bendahara. Berikut uraian tugas pengurus:

d. Ketua

Fungsi utama

Melakukan pengawasan secara keseluruhan atas

aktivitas lembaga dalam rangka menjaga sumber daya

BMT Al-Mujahidin dan memberikan arahan dalam

Rapat Anggota

Tahunan

Badan Pengawas

Managemen

Badan Pengawas

Syariah

Pengurus

Manajer

Operasional

Pembiayaan Keuangan

Teller Administrasi AO/FO Kolektor

Page 275: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas

BMT Al-Mujahidin.

Tanggung jawab

8) Bertanggung jawab atas aktivitas BMT Al-

Mujahidin dan melaporkan perkembangan unit

BMT kepada seluruh anggota melalui mekanisme

yang telah disepakati.

9) Terseleksinya calon karyawan sesuai dengan

formasi yang dibutuhkan dan mengeluarkan surat

keputusan pengangkatan atau pemberhentian

karyawan.

10) Terkendalinya aktivitas simpan pinjam di BMT Al-

Mujahidin.

11) Terjaganya kondisi kerja yang aman dan nyaman

di BMT Al-Mujahidin.

12) Terbukanya hubungan kerjasama dengan pihak-

pihak luar dalam rangka mengembangkan usaha

BMT Al-Mujahidin.

13) Menjaga BMT Al-Mujahidin agar dalam

aktivitasnya senantiasa tidak lari dari visi dan misi.

14) Meningkatkan kualitas SDM BMT Al-Mujahidin

e. Sekretaris

Fungsi Utama

Melakukan pengelolaan pengadministrasian segala

sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas badan pengurus.

Tanggung Jawab

5) Mengadministrasikan seluruh berkas yang

menyangkut keanggotaan BMT.

6) Mengadministrasikan semua surat masuk dan

keluar, khususnya yang berkaitan dengan badan

pengurus.

Page 276: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

7) Merencanakan rapat rutin koordinasi dan evaluasi

kegiatan badan pengurus

8) Mendistribusikan setiap hasil rapat

pengurus/anggota kepada pihak-pihak yang

berkepentingan.

f. Bendahara

Fungsi Utama

Melakukan pengelolaan keuangan BMT Al-Mujahidin

secara keseluruhan diluar unit-unit yang ada.

Tanggung Jawab

3) Mengeluarkan laporan keuangan BMT AL-

Mujahidin kepada pihak yang berkepentingan.

4) Memberikan laporan mengenai perkembangan

simpanan wajib dan simpanan pokok anggota.

8. Manajer Operasional

Fungsi

Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan

seluruh aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan

dana dari pihak ketiga serta penyaluran dana yang

merupakan kegiatan utama BMT Al-Mujahidin serta

kegiatan-kegiatan langsung yang berhubungan dengan

aktivitas utama tersebut dalam upaya mencapai target.

Tanggung Jawab

6) Tersusunnya sasaran, rencana jangka pendek,

rencana jangka panjang.

7) Tercapainya target yang telah ditetapkan

8) Tercapainya ruang lingkup kerja yang nyaman

yang berorientasi pada pencapaian target BMT

Al-Mujahidin

Page 277: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

9) Terjalinnya kerjasama dengan pihak lain dalam

rangka memenuhi kebutuhan BMT AL-

Mujahidin

10) Menjaga seluruh aktivitas BMT AL-Mujahidin

agar tidak lari dari visi dan misi.

9. Teller

Fungsi

Merencanakan dan melaksanakan segala transaksi yang

sifatnya tunai maupun non tunai.

Tanggung Jawab

4) Terselesaikannya laporan kas harian

5) Terjaganya keamanan kas BMT AL-Mujahidin

6) Menyediakan laporan cash flow pada setiap

bulannya untuk keperluan evaluasi

10. Administrasi

Fungsi

Mengelola administrasi mulai dari pencairan hingga

pelunasan dan membuat surat-surat perjanjian jika

dibutuhkan.

Tanggung Jawab

5) Menyiapkan administrasi pencairan pembiayaan

6) Melakukan pengarsipan seluruh berkas

pembiayaan

7) Membuat laporan pembiayaan sesuai dengan

periode tertentu

8) Membuat surat teguran dan peringatan kepada

anggota yang akan dan telah jatuh tempo.

11. AO/FO

Fungsi

3) Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan

analisis kelayakan pembiayaan, serta

Page 278: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

memberikan rekomendasi atas pengajuan

pembiayaan sesuai dengan hasil analisa yang

telah dilakukan.

4) Menerapkan strategi dan pola-pola tertentu

dalam rangka menghimpun dana masyarakat

Tanggung Jawab

8) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan

telah diproses sesuai dengan proses sebenarnya

9) Memastikan analisa pembiayaan telah dilakukan

dengan tepat dan lengkap sesuai dengan

kebutuhan

10) Terselesaikannya pembiayaan yang bermasalah

11) Melihat peluang dan potensi pasar yang ada

dalam upaya pengembangan pasar

12) Memastikan target funding tercapai sesuai

rencana

13) Membuka hubungan dengan pihak ketiga dalam

rangka funding

14) Tersosialisasinya produk-produk funding

kepada masyarakat

12. Kolektor

Fungsi

Melakukan penjemputan setoram simpanan dana tau

angsuran pembiayaan

Tanggung Jawab

3) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah

ditagih sesuai dengan waktunya

4) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang

dijemput dengan dana yang disetorkan ke pihak

BMT Al-Mujahidin

Page 279: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

3. Apakah strukur organisasi di BMT AL-Mujahidin sudah mencukupi?

Belum mencukupi, karena kami belum memiliki divisi IT untuk

mendukung operasional di BMT Al-Mujahidin sehingga kami masih

harus bergantung kepada pihak ketiga jika terjadi permasalahan pada

sistem.

4. Apakah setiap unit kerja sudah menangani pekerjaan sesuai dengan job

desc-nya?

Karena SDM kami tidak banyak, jadi kami saling membantu satu sama

lain dalam mengerjakan tugas, tentunya dengan tidak meninggalkan

tugas utamanya.

C. ANALISIS LINGKUNGAN BISNSIS INTERNAL

a) ANALISIS BALANCED SCORECARD

1. Sebelumnya bapak sudah memaparkan tujuan dari BMT AL-

Mujahidin, mungkin boleh lebih spesifik lagi tujuan BMT AL-

Mujahididn berdasarkan perspektif finansial, pelanggan, internal

bisnis, dan pertumbuhan serta inovasi?

Perspektif Finansial

- Meningkatkan efisiensi penggunaan dana operasional

- Meminimalisir presentase pembiayaan macet

Perspektif Pelanggan

- Meningkatkan hubungan dengan anggota

- Menyediakan produk yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat

- Meningkatkan reputasi dan kredibilitas BMT Al-Mujahidin

- Memberikan pelayanan prima kepada anggota

Perspektif Internal Bisnis

- Menigkatkan kemudahan dalam proses pengajuan

pembiayaan

Page 280: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

- Meningkatkan penggunaan perangkat TI untuk mendukung

proses bisnis BMT Al-Mujahidin

- Meningkatkan kinerja pegawai

Perspektif Pertumbuhan dan Inovasi

- Merencanakan pengembangan produk yang inovatif

- Meningkatkan promosi melalui platform digital

- Merencanakan pengadaan layanan transaksi digital

b) ANALISIS CSF

1. Seberapa besar pengaruh sistem informasi bagi BMT Al-

Mujahidin ?

Dalam penerapannya sistem informasi sangat berpengaruh

terhadap kinerja BMT Al-Mujahidin. Karena semakin baik

perusahaan menerapkan teknologi tentunya akan membawa

dampak positif untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas

terhadap kinerja perusahaan tersebut.

2. Adakah kendala yang dihadapi terkait sistem informasi dalam

pelaksanaan tugas dan fungsi dari setiap divisi? Dan bagaimana

menangani permasalahan tersebut ?

Kalau dari sisi sistem informasi mungkin kendalanya adalah kami

masih sangat bergantung kepada pihak ke-3, sehingga jika terjadi

kesalahan pada sistem, kami harus mendatangkan pihak ke-3 untuk

memperbaiki permasalahan yang ada, sehingga cukup menggangu

kelancaran dalam perolehan informasi yang cepat, tepat, dan

akurat.

c) ANALISIS SWOT

1. Faktor apa saja yang menjadi kekuatan BMT Al-Mujahidin untuk

mempertahankan bisnis?

Page 281: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

SOP yang dimiliki BMT Al-Mujahidin lebih mudah

dibandingkan dengan bank

Bagi hasil yang paling terjangkau dibandingkan dengan BMT

sekitar

Lokasi BMT Al-Mujahidin yang strategis

Brand Image yang baik di lingkungan masyarakat

SDM yang loyal dan professional

2. Faktor apa saja yang menjadi kelemahan BMT Al-Mujahidin?

Belum adanya SDM untuk mengelola SI/TI di BMT AL-

Mujahidin

Belum memaksimalkan promosi pada media digital.

Produk yang belum dikenal masyarakat.

Dokumentasi BMT Al-Mujahidin belum terpelihara dengan

baik

Produk dan jasa yang kurang bervariasi

3. Faktor apa saja yang dapat menjadi peluang bagi keuntungan BMT AL-

Mujahidin baik peluang di masa kini maupun peluang di masa yang akan

datang?

Semakin meningkatnya UMKM disekitar lokasi BMT Al-

Mujahidin

Masyarakat sekitar cenderung mencari kemudahan dalam

pengajuan pembiayaan maupun simpanan.

Penduduk sekitar BMT AL-Mujahidin mayoritas beragama

Islam

4. Faktor apa saja yang dapat menjadi ancaman untuk BMT Al-Mujahidin?

Persepsi dan pengetahuan masyarakat tentang koperasi

syariah masih rendah.

Pergantian dan perubahan teknologi yang sangat cepat.

Layanan keuangann digital yang mulai diadopsi oleh

kompetitor.

Page 282: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

Hadirnya layanan Financial Technology

5. Sejauh ini langkah apa saja yang sudah dilakukan BMT Al-Mujahidin

untuk menghadapi ancaman-ancaman saat ini?

Untuk saat ini, BMT masih berusaha untuk meningkatkan kinerja

pegawai dengan dukungan aplikasi sehingga layanan yang

diberikan kepada nasabah dapat lebih cepat, tepat dan akurat.

Semoga kedepannya BMT dapat memiliki layanan perbankan

digital yang dapat digunakan dengan mudah oleh anggota kami.

d) ANALISIS VALUE CHAIN

1. Apa saja aktivitas utama yang ada di BMT Al-Mujahidin?

Aktivitas apa saja yang dilakukan BMT AL-Mujahidin dalam

penanganan material sebelum digunakan? (Inbound Logistic)

- Penerimaan data pendaftaran anggota

Akivitas apa yang ada di BMT AL-Mujahidin dan

berhubungan dengan pengolahan input menjadi output?

(Operation)

- Pengolahan data anggota baru

- Pengolahan data transaksi simpanan dan pembiayaan

- Pengolahan data pengajuan pembiayaan

- Pengolahan data zakat, infaq dan sodaqoh

Aktivitas apa yang ada di BMT Al-Mujahidin dalam

melakukan penyaimpaian produk ke customer? (Outbound

Logistic)

- Menjalin kerjasama dengan masyarakat

Aktivitas apa yang ada di BMT Al-Mujahidin dan

berhubungan dengan pengarahan customer agar tertarik

menggunakan produk dari BMT Al-Mujahidin? (Sales &

Marketing)

- Promosi dan pemasaran produk

- Menjaga hubungan baik dengan anggota

Page 283: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

Layanan apa yang diberikan BMT Al-Mujahidin kepada

pekerja/nasabah? (Service)

- Pelayanan terhadap anggota

- Layanan antar jemput bola terhadap anggota

2. Apa saja aktivitas pendukung yang ada di BMT Al-Mujahidin?

Divisi atau fungsi apa saja yang ada di BMT Al-Mujahidin

dalam melayani kebutuhan organisasi? (Firm Infrastructure)

- Keuangan

- Peningkatan Kualitas

- hukum

Apa saja yang dilakukan BMT AL-Mujahidin dalam mengatur

Sumber Daya Manusia mulai dari perekrutan, kompensasi

sampai dengan pemberhentian (Human Resources

Management)

- Pelatihan SDM

Apa saja yang dilakukan BMT AL-Mujahidin dalam

melakukan pengembangan software, hardware? (Product &

Technology Departement)

- Penggunaan Teknologi

Apa saja yang dilakukan BMT Al-Mujahidin dalam proses

memperoleh sumber daya? (Procurement)

- Pengadaan/Pembelian fasilitas pendukung kegiatan

operasional

D. ANALISIS LINGKUNGAN BISNSIS EKSTERNAL

a) ANALISIS PESTEL

1. Jelaskan faktor eskternal baik itu dari sisi politik, ekonomi, sosial,

teknologi, hukum dan lingkungan yang dapat mempengaruhi

keberlangsungan bisnis di BMT Al-Mujahidin?

Politik

Page 284: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

Mungkin dengan munculnya semangat keislaman dalam

gerakan politik saat ini yang menjelang Pilpres 2019 menjadi

peluang bagi kami sebagai ajang promosi dan memberikan

edukasi mengenai keuangan syariah

Ekonomi

Perkembangan keuangan syraiah yang semakin meningkat di

Indonesia menjadikan kami terus berkembang untuk saat ini

Sosial

Pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin meningkat

dapat menjadi peluang yang besar bagi industri keuangan di

Indonesia, khususnya lembaga keuangan mikro seperti BMT

yang dapat menjangkau masyarakat kecil dan menengah

Teknologi

Walaupun teknologi berkembang dengan sangat cepat di

industri perbankan, kami terus berusaha untuk meningkatkan

teknologi yang dapat diakses dan digunakan oleh para anggota

untuk kedepannya

Hukum

Kalau hukum sampai saat ini kami masih bernaung kepada

aturan Kementrian Koperasi dan UKM

Lingkungan

Untuk lingkungan mungkin kita tidak bisa menghindar, karena

musibah datangnya bisa kapan saja. Mungkin yang akan kami

lakukan adalah menghitung biaya lingkungan BMT Al-

Mujahidin untuk mengetahui indikasi awal dengan potensi

penyusutan asset, sehingga kedepannya kami bisa mengambil

langkah untuk mengurangi resiko tersebut

Page 285: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

b) PORTER’S FIVE FORCE

1. Siapa saja nasabah yang memakai jasa/produk dari BMT Al-

Mujahidin?

Masyarakat sekitar BMT Al-Mujahidin, terutama pengusaha kecil

mikro

2. Siapa yang menjadi pemasok (perusahaan yg menyediakan

kebutuhan BMT, co/ Aulia software) untuk BMT Al-Mujahidin?

Sampai saat ini kami hanya memasok aplikasi dari Aulia Soft

Consulting saja

3. Adakah pendatang baru yang menjadi ancaman bagi BMT Al-

Mujahdin ?

Ya, ada saja BMT yang baru berdiri, serta lembaga keuangan yang

sudah menggunakan teknologi digital.

4. Adakah perusahaan yang dapat menjadi pilihan untuk

menggantikan produk/jasa BMT bagi masyarakat?

Ya, mungkin contohnya koperasi, BPRS, serta fintech

5. Siapa saja kompetitor lama BMT Al-Mujahidin?

BPRS, Bank syariah, multifinance, dan BMT sekitar

6. Hal apa saja yang sudah dilakukan BMT Al-Mujahidin dalam

menarik nasabah agar menggunakan produk dari BMT Al-

Mujahidin?

Membuat promo yang menarik bagi para anggota

7. Apakah BMT Al-Mujahidin bekerja sama atau memakai jasa dari

perusahaan lain?

Ya, BMT Al-Mujahidin bekerja sama dengan Bank Mandiri

Syariah, BMT Al Fath dan BMT Al-Munawwarah unuk

menyimpan uang.

Page 286: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi

E. ANALISIS LINGKUNGAN SI/TI INTERNAL

1. Hardware apa saja yang digunakan BMT Al-Mujahidin dalam

menjalankan kegiatan bisnisnya? Seperti PC, printer, dll.

Disini ada 4 komputer, 2 printer, dan 1 brangkas.

2. Software apa saja yang digunakan BMT Al-Mujahidin dalam

menjalankan kegiatan bisnisnya?

BMT Al-Mujahidin menggunakan AULIA Software yang dapat

membantu dalam proses simpanan dan pembiayaan.

3. Aplikasi software apa saja yang menjadi penunjang bisnis BMT AL-

Mujahidin? Seperti SQL Server, Google Doc, dll.

Software penunjang hanya Microsoft Office saja.

4. Apakah BMT AL-Mujahidin memiliki desain arsitektur jaringan

komputer yang digunakan selama kegiatan bisnis?

Belum ada, semuanya standar saja

5. Bagaimana tanggapan Anda tentang pemanfaatan Teknologi Digital di

BMT Al-Mujahidin?

Untuk penerapan teknologi digital saat ini di BMT Al-Mujahidin masih

belum maksimal.

6. Adakah harapan-harapan di masa depan terhadap pemanfaatan

Teknologi Digital di BMT Al-Mujahidin?

Tentunya kami berharap BMT AL-Mujahidin dapat menyediakan

fasilitas teknologi digital yang mudah digunakan untuk pegawai maupun

untuk anggota untuk tetap berkembang di era digital saat ini.

Page 287: SKRIPSI PERENCANAAN STRATEGI DIGITAL PADA BMT AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · iv ABSTRAK Vidyasari Mega Putri - 1113093000117, Perencanaan Strategi